Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-16 Terurut Topik Wida . Kusuma
Hayo jangan bawa-bawa agama. Islam sebagai ajaran sagat keras sekali dalam 
hal zina. Jika memang beredar di Indonesia dan Malaysia, siapa dulu 
penerbitnya? Dan ini membuktikan ada jarak antara Islam dan Umat Islam.

Kalau mau mengacu kepada yang non muslim, acu dong yang Amerika dan Eropa 
itu. Jangan Singapura.

Jika Singapura bisa melarang media porno seperti itu, kenapa Indonesia 
tidak bisa? Ada apa dengan Indonesia? Mungkin kita perlu menyalin 
undang-undang anti media porno di Singapura? Why not?

Setuju dengan "menurut anda".

Salam,




"L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
01/16/2006 09:20 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To

cc

Subject
Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?






Nimbrung ;
Seksbebas sudah marak sejak dulu kala.
Cuma saja sekarang lebih keliatan karena faktor 'keterbukaan', 
globalisasi.
Media cetak, televisi, buku2 bisa bebas merdeka bersuara dan menceritakan 
perihal ini, 
tanpa filter.
Bahkan ada majalah yg isinya kebanyakan masalah seputar seks [ lisensi 
luar] bisa beredar 
di indonesia dan malaysia, yg mayoritas islam.
Padahal di Singapura sendiri dilarang.

menurut saya :
Yg sangat mendesak adalah menengok kembali sistim pendidikan.
Bagaimana efektifitas pelajaran agama, budi pekerti, pendidikan di rumah.
Sehingga dapat meminimalkan pengaruh jahat - dekadensi moral seperti yg 
ditengarai saat ini..

Salam
l.meilany 


  [Non-text portions of this message have been removed]




  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 
  Yahoo! Groups Links



 




[Non-text portions of this message have been removed]




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 





[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-16 Terurut Topik L.Meilany
Nimbrung ;
Seksbebas sudah marak sejak dulu kala.
Cuma saja sekarang lebih keliatan karena faktor 'keterbukaan', globalisasi.
Media cetak, televisi, buku2 bisa bebas merdeka bersuara dan menceritakan 
perihal ini, 
tanpa filter.
Bahkan ada majalah yg isinya kebanyakan masalah seputar seks [ lisensi luar] 
bisa beredar 
di indonesia dan malaysia, yg mayoritas islam.
Padahal di Singapura sendiri dilarang.

menurut saya :
Yg sangat mendesak adalah menengok kembali sistim pendidikan.
Bagaimana efektifitas pelajaran agama, budi pekerti, pendidikan di rumah.
Sehingga dapat meminimalkan pengaruh jahat - dekadensi moral seperti yg 
ditengarai saat ini..

Salam
l.meilany 

  - Original Message - 
  From: [EMAIL PROTECTED] 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, January 11, 2006 12:49 PM
  Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?


  Mungkin itulah bedanya antara saya dan anda bung Eko. Anda mengatakan 
  bahwa seks bebas itu adalah fakta. Saya menganggap seks bebas itu saat in 
  baru berupa gejala yang mengarah ke sana. Faktanya masih sangat sedikit 
  yang melakukannya dibandingkan yang tidak melakukannya. Itupun masih 
  sembunyi-sembunyi karena malu. Oleh karenanya saya tidak ingin memberikan 
  "percepatan" bagi budaya seks bebas untuk menjadi besar di masyarakat 
  Indonesia. Sekalipun fasilitas seperti warnet, penjualan VCD porno, 
  buku-buku semacam undercover, tayangan2 seks tengah malam, sudah 
  memberikan percepatan tertentu bagi berkembangnya seks bebas di masyarakat 
  Indonesia. Apalagi jika disediakan fasilitas ATM Kondom ini. Dengan adanya 
  fasilitas ATM Kondom ini, jangan lagi kita berfikir mengurangi seks bebas 
  setelah itu, kita justru akan menjadikannya banjir bandang. Tidak akan 
  pernah sanggup untuk kita kurangi kembali. Sekali pintunya dibuka, kita 
  tidak akan pernah sanggup untuk menutupnya kembali. 

  Jika budaya seks bebas itu telah menjadi besar di masyarakat Indonesia, 
  maka penanganan HIV / AIDS akan menjadi jauh lebih rumit dan lebih susah 
  lagi. Jadi jangan dibuka pintunya. Say NO to ATM Kondom!





  Eko Bambang Subiyantoro <[EMAIL PROTECTED]> 
  Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  01/11/2006 11:29 AM
  Please respond to
  wanita-muslimah@yahoogroups.com


  To
  "[EMAIL PROTECTED]" 
  cc

  Subject
  Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?






  Mbak Wida,
  Tidak sederhana itu, mengkorelasikan hancurnya generasi muda dengan
  ATM Kondom. Mbak Wida, Seks Bebas terjadi bukan karena ATM Kondom.
  ATM Kondom justru hadir menjadi salah satu solusi (bukan satu-satunya)
  pencegahan penularan PMS termasuk HIV AIDS. ATM Kondom sebaiknya tidak 
  dilihat sebagai
  legalisasi seks bebas, tetapi sebagai langkah meminimalisir kerentanan
  tertularnya PMS / HIV AIDS tadi. Mas Donnie secara panjang lebar sudah 
  cukup menjelaskan tentang
  strategi penanganan HIV AIDS, melalui ATM Kondom.

  Mbak Wida, seks bebas bukan lagi wacana, tetapi fakta. Tidak hanya
  anak-anak remaja orang dewasapun juga banyak melakukan seks
  bebas. Intervensi moral, agama bahkan pendidikan seks yang
  bertanggungjawab saja gagal untuk mencegah seks bebas. Ini sekaligus
  menjawab pertanyaan mas donnie. Pendapat saya,
  sambil kita bersama-sama mengurangi seks bebas, yang bisa kita lakukan
  adalah mengurangi dampak buruknya, yang jelas nyata sperti PMS,
  kesehatan reproduksi dan sebagainya. Bagi saya ini perlu, karena
  mengurangi perilaku seks bebas tidak bisa secepat membalikkan tangan.
  Ada proses yang terus menerus berlangsung, namun dalam proses itu kita
  tidak bisa menghindarkan adanya penularan, nah itulah yang kita cegah.


  salam,

  Eko Bambang S






  Monday, January 9, 2006, 11:15:44 AM, you wrote:

  > ATM Kondom hanya akan membuat anak-anak SMA dan Mahasiswa yang 
  berpacaran
  > melakukan seks bebas. Setelah mereka teracuni situs-situs porno di 
  warnet,
  > atau penjualan VCD porno yang semakin bebas, maka mereka akan 
  mencobanyan
  > sendiri. Mereka pikir it's fun! Worth to try! Masa bodoh dengan 
  > berikutnya. Negara maju saja begitu bebas. Kenapa kita tidak? Kita 
  sedang
  > menuju kemajuan! 

  > Dan generasi muda kita akan semakin hancur cur cur currr!!! 
  Percayalah!!!

  > Tidak perlu teori muluk2 untuk melihat kehancuran generasi muda 
  Indonesia
  > akibat pornografi dan kemudahan fasilitas seks bebas macam ATM Kondom. 
  Dan
  > kalau generasi mudanya saja sudah rusak, apa yang bisa kita lihat 
  sebagai
  > masa depan kita, bangsa Indonesia? Buram! Gelap!

  > Narkoba. Seks bebas. Hura-hura. Dugem. Tawuran. Pengangguran. Preman. 
  Apa
  > lagi? Oh generasi muda Indonesia 




  > Donnie <[EMAIL PROTECTED]> 
  > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  > 01/09/2006 10:49 AM
  > Please respond to
  > wanita-muslimah@yahoogroups.com


  > To
  > wanita-muslimah@yahoogroups.com
  > cc

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-16 Terurut Topik L.Meilany
Di indonesia, barang2 yg murah meriah, gratisan cepet laris manis.
Meski nanti gak tahu untuk apa?
:-))

salam
l.meilany

- Original Message - 
  From: Ambon 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, January 15, 2006 6:33 AM
  Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?


  Belum juga selesai soal kondom, konon beritanya semua telah terjual habis. 
  Maklumlah lagi bulan purnama.

  - Original Message - 
  From: "Donnie" <[EMAIL PROTECTED]>
  To: 
  Sent: Thursday, January 12, 2006 5:45 AM
  Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?



  >
  >> Ass. Wr. Wb
  > Wa'alaikumsalam Wr wb
  >
  >
  >> Salam kenal..
  > Salam kenal balik mas
  >
  >> Seks Bebas sudah menjadi fakta..itu betul..
  >> Adanya ATM Kondom membuat seks bebas akan makin
  >> cepat merajalela (banjir
  >> bandang)..sangat mungkin...
  > 
  > hmm... untuk membuat kesimpulan kausalitas saya pikir
  > kita harus lebih berhati-hati daripada asumsi saja...
  > ada kriteria-kriteria minimal kalau kita bisa bilang
  > hal itu.
  >
  >> dengan adanya mesin itu yang untung produsen mesin
  >> dan kondom...jelas dong
  >> ...:-)
  > =
  > Agree there is no such free lunch...
  > Siapa yang paling diuntungkan dengan merebaknya flu
  > burung? tentu pengusaha vaksin.  Siapa yang paling
  > diuntungkan dengan tingginya kasus demam berdarah?
  > tentu produsen dan pengusaha obat nyamuk.
  > Siapa yang diuntungkan dengan isu formalin? tentu
  > produsen pengawet yang dianggap aman dan efektif.
  > Tapi apakah kemudian kita membuat teori konspirasi
  > bahwa produsen itu yang menyebabkan tingginya demam
  > berdarah, atau penyebaran flu burung?
  >
  > Mereka adalah businessman, mereka melihat kesempatan
  > dan memanfaatkan.  meskipun secara politis mereka bisa
  > mempunyai pengaruhi pembuatan kebijakan.  Tidak semua
  > pembuat kebijakan dan peneliti yang meneliti
  > keefektifan sebuah produk intervensi bisa dibeli oleh
  > mereka.
  >
  >
  >
  >>
  >> > Apa kita bisa membuat ke 12 juta orang tersebut
  >> tidak
  >> > melakukan hubungan seks diluar berganti pasangan?.
  >> > Pikiran bodoh saya bilang impossible.
  >>
  >> Saya yakin ke 12 juta orang tersebut tidak serentak
  >> waktu jadi pecandu seks
  >> bebas...
  >> seyakin bahwa ke dua belas orang tersbut segera
  >> menggunakan kondom..pada
  >> saat melakukan seks bebasnya..walaupun masing-masing
  >> punya ATM kondom :-)
  > ==
  > That is the point..
  > anda sudah menjawab sendiri...
  > tidak serentak ke 12 juta menjadi pecandu seks
  > tidak serentak ke 12 juta mau menggunakan kondom..
  >
  > So bagaimana anda bisa mengkaitkan antara kondom
  > menyebabkan seks bebas??
  >
  >
  > wong membuat orang untuk memakai kondom saat ini amat
  > sangat susah.. banyak kendalanya mas, malas lah, tidak
  > enak lah, malu lah, nggak nyaman lah.. dan sederet
  > alasan lainnya (ini berdasar data dilapangan hasil
  > survei perilaku lho), dan ini masih menjadi kendala
  > dalam pemasaran kondom (bahkan dinegara maju/barat
  > sekalipun)
  >
  > Banyak alasan orang untuk melakukan/tidak melakukan
  > hubungan seks dan itu tidak bisa disimplifikasikan
  > dengan ada/tidak adanya kondom secara bebas...
  >
  > Tapi yang pasti.. (berdasar data dilapangan, dengan
  > melalui survei perilaku beresiko... kelompok2 yang
  > ssaya sebutkan diatas memang kelompok yang sebagian
  > besar mempunyai resiko tertular HIV/AIDS karena
  > kebanyakan mereka mempunyai perilaku multi partner.
  > Jadi kebutuhan untuk mencegah penularan HIV dengan
  > kondom ada disana.  Itulah kenapa kebijakan itu
  > diambil (berdasarkan kebutuhan, bukan asumsi).
  >
  >
  >> Sama dengan pertanyaan saya...berapa lama kita bisa
  >> memaksa mereka semua
  >> menggunakan kondom pada saat berganti2 pasangan
  >> seks...:-)
  > Bagaimana Thailand bisa mulai mengontrol HIV
  > dinegaranya? dengan kondom mas...
  > Bagaimana Uganda (salah satu negara yang paling parah
  > terkena dampak HIV) berhasil mengontrol HIV (uganda
  > juga salah satu contoh sukses keberhasilan
  > pengendalian HIV)? disamping strategi Abstinence, Be
  > faithful, mereka juga sukses melakukan promosi kondom.
  >
  > Thailand mungkin dianggap negara dengan seks bebas dan
  > bukan muslim, tapi itu membuktikan bahwa kondom works,
  > Uganda adalah salah satu negara dengan populasi
  > muslim yang signifikan
  >
  >> seharusnya yang dicegah itu perbuatan
  >> buruknya...bukan dampak buruk dari
  >> perbu

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-14 Terurut Topik Ambon
Belum juga selesai soal kondom, konon beritanya semua telah terjual habis. 
Maklumlah lagi bulan purnama.

- Original Message - 
From: "Donnie" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, January 12, 2006 5:45 AM
Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?



>
>> Ass. Wr. Wb
> Wa'alaikumsalam Wr wb
>
>
>> Salam kenal..
> Salam kenal balik mas
>
>> Seks Bebas sudah menjadi fakta..itu betul..
>> Adanya ATM Kondom membuat seks bebas akan makin
>> cepat merajalela (banjir
>> bandang)..sangat mungkin...
> 
> hmm... untuk membuat kesimpulan kausalitas saya pikir
> kita harus lebih berhati-hati daripada asumsi saja...
> ada kriteria-kriteria minimal kalau kita bisa bilang
> hal itu.
>
>> dengan adanya mesin itu yang untung produsen mesin
>> dan kondom...jelas dong
>> ...:-)
> =
> Agree there is no such free lunch...
> Siapa yang paling diuntungkan dengan merebaknya flu
> burung? tentu pengusaha vaksin.  Siapa yang paling
> diuntungkan dengan tingginya kasus demam berdarah?
> tentu produsen dan pengusaha obat nyamuk.
> Siapa yang diuntungkan dengan isu formalin? tentu
> produsen pengawet yang dianggap aman dan efektif.
> Tapi apakah kemudian kita membuat teori konspirasi
> bahwa produsen itu yang menyebabkan tingginya demam
> berdarah, atau penyebaran flu burung?
>
> Mereka adalah businessman, mereka melihat kesempatan
> dan memanfaatkan.  meskipun secara politis mereka bisa
> mempunyai pengaruhi pembuatan kebijakan.  Tidak semua
> pembuat kebijakan dan peneliti yang meneliti
> keefektifan sebuah produk intervensi bisa dibeli oleh
> mereka.
>
>
>
>>
>> > Apa kita bisa membuat ke 12 juta orang tersebut
>> tidak
>> > melakukan hubungan seks diluar berganti pasangan?.
>> > Pikiran bodoh saya bilang impossible.
>>
>> Saya yakin ke 12 juta orang tersebut tidak serentak
>> waktu jadi pecandu seks
>> bebas...
>> seyakin bahwa ke dua belas orang tersbut segera
>> menggunakan kondom..pada
>> saat melakukan seks bebasnya..walaupun masing-masing
>> punya ATM kondom :-)
> ==
> That is the point..
> anda sudah menjawab sendiri...
> tidak serentak ke 12 juta menjadi pecandu seks
> tidak serentak ke 12 juta mau menggunakan kondom..
>
> So bagaimana anda bisa mengkaitkan antara kondom
> menyebabkan seks bebas??
>
>
> wong membuat orang untuk memakai kondom saat ini amat
> sangat susah.. banyak kendalanya mas, malas lah, tidak
> enak lah, malu lah, nggak nyaman lah.. dan sederet
> alasan lainnya (ini berdasar data dilapangan hasil
> survei perilaku lho), dan ini masih menjadi kendala
> dalam pemasaran kondom (bahkan dinegara maju/barat
> sekalipun)
>
> Banyak alasan orang untuk melakukan/tidak melakukan
> hubungan seks dan itu tidak bisa disimplifikasikan
> dengan ada/tidak adanya kondom secara bebas...
>
> Tapi yang pasti.. (berdasar data dilapangan, dengan
> melalui survei perilaku beresiko... kelompok2 yang
> ssaya sebutkan diatas memang kelompok yang sebagian
> besar mempunyai resiko tertular HIV/AIDS karena
> kebanyakan mereka mempunyai perilaku multi partner.
> Jadi kebutuhan untuk mencegah penularan HIV dengan
> kondom ada disana.  Itulah kenapa kebijakan itu
> diambil (berdasarkan kebutuhan, bukan asumsi).
>
>
>> Sama dengan pertanyaan saya...berapa lama kita bisa
>> memaksa mereka semua
>> menggunakan kondom pada saat berganti2 pasangan
>> seks...:-)
> Bagaimana Thailand bisa mulai mengontrol HIV
> dinegaranya? dengan kondom mas...
> Bagaimana Uganda (salah satu negara yang paling parah
> terkena dampak HIV) berhasil mengontrol HIV (uganda
> juga salah satu contoh sukses keberhasilan
> pengendalian HIV)? disamping strategi Abstinence, Be
> faithful, mereka juga sukses melakukan promosi kondom.
>
> Thailand mungkin dianggap negara dengan seks bebas dan
> bukan muslim, tapi itu membuktikan bahwa kondom works,
> Uganda adalah salah satu negara dengan populasi
> muslim yang signifikan
>
>> seharusnya yang dicegah itu perbuatan
>> buruknya...bukan dampak buruk dari
>> perbuatan buruk...
>> termasuk dengan tidak memfasilitasi perbuatan
>> tersebut...biasanya perbuatan
>> buruk kalau difasilitasi bisa jadi dianggap benar..
>> oleh karena itu..stuju dgn mba wida " say no to atm
>> kondom..."
> ==
> Mas Anda mengenal istilah externalitas nggak?  Ini
> berarti manfaat yang didapatkan oleh sebuah intervensi
> tidak melulu dirasakan oleh orang yang mendapatkan
> tapi oleh orang lain disekitarnya.   Promosi kondom
> melindungi orang disekitar resik

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-13 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Saya kira kita sepakat dengan mas Wida dalam hal ini. Hanya menurut saya
kita memang harus hati-hati memilah-milah mana yang harus dilarang mana yang
harus dicegah eksesnya.

Kalau kita turun ke masyarakat golongan mayoritas (yang tentu saja beragama
islam),
kita sebetulnya akan menghadapi masyarakat yang dasarnya terbuka terhadap
seks.
Dan ini bukan perkara baru, tapi sudah merupakan perkara lama.
Jadi memahami fakta bahwa perkara ini sudah ada di masyarakat, skala-nya dan
akibat-akibatnya (infonya mas Donnie itu luar biasa) kita bisa melihat
proporsi aksi yang harus kita ambil antara "mengobati gejala dan efek
samping", "mengobati penyakitnya" dan "mencegah penyakit". Kita tidak perlu
fatalistis untuk hanya mencegah dan mengobati saja tapi semuanya harus
dilakukan.

Kadang-kadang minum obat juga harus mau menerima ekses obat itu sebelum pada
akhirnya sembuh.
He he he he kayaknya Bang Yos akan nimpali "kecuali pake air kelapa." ;)
setuju Bang Yos, sayangnya "air kelapa"-nya nggak ada...adanya obat
eksperimental yang ketika diminum badannya meriang-meriang, muntah2, rambut
rontokmudah2-an Allah meridhai ikhtiar kita ini dengan menganugerahkan
kesembuhan

Kira-kira begitu bang Wida(hmmm...ini kayaknya lebih cocok lebih
berirama...).

Salam
Ary


- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, January 13, 2006 7:39 AM
Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?


> Pendapat yang sangat baik. Terimakasih atas masukannya. Saya juga masih
> perlu banyak belajar.
>
> Pendapat saya berdasarkan keprihatinan saya akan semakin bebasnya remaja
> sekarang dalam hal seks dibandingkan generasi saya dahulu. Contohnya Kasus
> VCD Mahasiswa Itenas merupakan puncak gunung es dari badan gunung di bawah
> air yang tidak terlihat. Realita di bawah sana lebih besar dari yang
> terpublikasikan. Dan penolakan saya adalah berdasarkan keprihatinan bahwa
> gejala ini kelak akan semakin membesar. Bagaimana dengan pelajar SMA?
>
> Mungkin saya tidak perlu terlalu keras menolaknya jika ATM itu diletakkan
> di lokasi tertentu (mis. prostitusi). Di awal, mungkin akan taat dengan
> pemberlakuan lokasi yang disepakati. Tetapi jika berikutnya pebisnis ATM
> Kondom itu mencoba untuk memperluas marketnya dengan meletakkan di tempat
> umum. Maka hukum dan aparat belum tentu bertindak tegas untuk
> menghilangkannya. Atau akan dibuat opini untuk mendukung penempatan di
> tempat umum itu. Pada akhirnya, ada kemungkinan lokasi ATM itu menyebar
> lebih luas dari tujuan semula. Dan biasanya, semuanya akan diam dari
> mencoba mentertibkan kesalahan ini. Maka ketentuan lokasi untuk mencegah
> penyalah gunaan mesin ATM itu menjadi tidak berarti. Bisnis memang seperti
> itu. Pertimbangan moral seringkali dikorbankan. Padahal taruhannya adalah
> generasi muda kita. Adik-adik kita atau bahkan anak-anak kita sendiri.
>
> Sama halnya dengan percobaan penerbitan majalah Playboy edisi Indonesia.
> Awalnya seluruh anggota DPR akan memberikan batasan "Sesuai norma
> Indonesia dan ketimuran". Padahal norma yang dimaksud jika sudah masuk
> majalah Playboy sudah sangat luntur sekali. Tetapi okelah, yang penting
> terbit dahulu pikir sang penerbit. Ada urusan uang di sini. Namun apa yang
> terjadi kemudian? Majalah PB edisi Indonesia itu akan mulai sedikit demi
> sedikit menjadi model Amerika! Tidak percaya? Tetapi begitulah sifat
> bisnis yang sudah jarang mengindahkan moral. Padahal sekali lagi,
> taruhannya adalah adik-adik kita atau bahkan anak-anak kita sendiri.
>
> Kira-kira itulah alasan saya, mengapa saya lebih baik menolak dari pada
> memberikan batasan-batasan. Karena sifat pebisnis itu akan cenderung
> selalu melanggar batasan-batasan semula demi memperbanyak market mereka.
> Dan biasanya... yang selalu membela mereka di awal-awal dengan memberikan
> batasan-batasan kemudian akan diam. Tinggallah ketelanjuran ini menjadi
> petaka bagi generasi muda kita.
>
> Sepertinya seperti itulah yang terjadi setiap kali kita mencoba memberikan
> batasan bagi bisnis yang sebetulnya melanggar norma-norma agama atau adab
> budaya ketimuran kita. Pada akhirnya kita akan mengorbankan norma, adab
> dan budaya ketimuran kita. Pasrah saja dengan keterlanjuran. Dan saya akan
> berkata saat itu, sekali pintunya dibuka... tidak akan bisa ditutup
> kembali. Semoga saja tidak akan terjadi. Saya betul-betul prihatin.
>
> Maaf, tanpa data. 8-)
>
>
>
>
> Donnie <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 01/13/2006 12:11 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
>
>
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
>
> Subject
> Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?
>
>
>
>
>
>
>
> mas Arcon da

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Wida . Kusuma
Pendapat yang sangat baik. Terimakasih atas masukannya. Saya juga masih 
perlu banyak belajar.

Pendapat saya berdasarkan keprihatinan saya akan semakin bebasnya remaja 
sekarang dalam hal seks dibandingkan generasi saya dahulu. Contohnya Kasus 
VCD Mahasiswa Itenas merupakan puncak gunung es dari badan gunung di bawah 
air yang tidak terlihat. Realita di bawah sana lebih besar dari yang 
terpublikasikan. Dan penolakan saya adalah berdasarkan keprihatinan bahwa 
gejala ini kelak akan semakin membesar. Bagaimana dengan pelajar SMA? 

Mungkin saya tidak perlu terlalu keras menolaknya jika ATM itu diletakkan 
di lokasi tertentu (mis. prostitusi). Di awal, mungkin akan taat dengan 
pemberlakuan lokasi yang disepakati. Tetapi jika berikutnya pebisnis ATM 
Kondom itu mencoba untuk memperluas marketnya dengan meletakkan di tempat 
umum. Maka hukum dan aparat belum tentu bertindak tegas untuk 
menghilangkannya. Atau akan dibuat opini untuk mendukung penempatan di 
tempat umum itu. Pada akhirnya, ada kemungkinan lokasi ATM itu menyebar 
lebih luas dari tujuan semula. Dan biasanya, semuanya akan diam dari 
mencoba mentertibkan kesalahan ini. Maka ketentuan lokasi untuk mencegah 
penyalah gunaan mesin ATM itu menjadi tidak berarti. Bisnis memang seperti 
itu. Pertimbangan moral seringkali dikorbankan. Padahal taruhannya adalah 
generasi muda kita. Adik-adik kita atau bahkan anak-anak kita sendiri.

Sama halnya dengan percobaan penerbitan majalah Playboy edisi Indonesia. 
Awalnya seluruh anggota DPR akan memberikan batasan "Sesuai norma 
Indonesia dan ketimuran". Padahal norma yang dimaksud jika sudah masuk 
majalah Playboy sudah sangat luntur sekali. Tetapi okelah, yang penting 
terbit dahulu pikir sang penerbit. Ada urusan uang di sini. Namun apa yang 
terjadi kemudian? Majalah PB edisi Indonesia itu akan mulai sedikit demi 
sedikit menjadi model Amerika! Tidak percaya? Tetapi begitulah sifat 
bisnis yang sudah jarang mengindahkan moral. Padahal sekali lagi, 
taruhannya adalah adik-adik kita atau bahkan anak-anak kita sendiri.

Kira-kira itulah alasan saya, mengapa saya lebih baik menolak dari pada 
memberikan batasan-batasan. Karena sifat pebisnis itu akan cenderung 
selalu melanggar batasan-batasan semula demi memperbanyak market mereka. 
Dan biasanya... yang selalu membela mereka di awal-awal dengan memberikan 
batasan-batasan kemudian akan diam. Tinggallah ketelanjuran ini menjadi 
petaka bagi generasi muda kita.

Sepertinya seperti itulah yang terjadi setiap kali kita mencoba memberikan 
batasan bagi bisnis yang sebetulnya melanggar norma-norma agama atau adab 
budaya ketimuran kita. Pada akhirnya kita akan mengorbankan norma, adab 
dan budaya ketimuran kita. Pasrah saja dengan keterlanjuran. Dan saya akan 
berkata saat itu, sekali pintunya dibuka... tidak akan bisa ditutup 
kembali. Semoga saja tidak akan terjadi. Saya betul-betul prihatin.

Maaf, tanpa data. 8-)




Donnie <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
01/13/2006 12:11 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?







mas Arcon dan pak Wida,

Mungkin mas Ary juga pernah menjelaskan, dan saya juga
sudah mencoba menjelaskan dalam posting sebelumnya,
terutama setelah pak Wida menjelaskan background dia.

Istilah "pokoknya"  bukan karena saya mengangap bahwa
pak Wida sebagai wakil agama vis a vis dengan saya
yang non agama.  Justru saya merasa diskusi saya
selama ini tidak pernah disentuhkan pada masalah
tersebut.  Saya mencoba menjaga agar isi diskusi tadi
berbasis fakta/bukti dari lapangan dan logika-logika
teoritis.  Karena isu penyebaran HIV adalah isu
kesehatan, maka bukti dan logika kesehatan yang saya
gunakan, kalau seandainya isu tersebut kebetulan
menyentuh agama, itu karena terkait masalah
seksualitas.  Toh saya sudah mencoba menjelaskan bahwa
masalah HIV adalah lintas agama, karena nilai
seksualitas juga berbeda-beda antar agama.

Istilah "pokoknya" dan "openmind"tidak saya maksudkan
untuk melabeli/menstigmatisasi pribadi pak Wida,
tetapi lebih pada argumentasi yang anda berikan.  Anda
punya asumsi syah-syah saja dan saya menghargai itu.
Untuk itu saya mencoba memberi bukti berdasar data di
lapangan dan juga bukti dari best practices yang telah
terbukti efektif untuk mencegah HIV sampai saat ini. 
Seandainya pak Wida menerima/menolak hal tersbut juga
syah-syah saja. 

Kalau saya kemudian menyimpulkan bahwa argumen pak
Wida adalah argumen "pokoknya" (berdasarkan apa yang
saya persepsikan dari diskusi dengan beliau, dan saya
mungkin bisa keliru),  karena pak Wida dalam diskusi
hanya berdasarkan asumsi, tidak ada supporting
evidence, kemudian melakukan prediksi.
Mengakui bahwa dia bukan ahli/pakar dibidang tersebut
(tapi jangan kemudian dipelintirkan bahwa saya mengaku
sebagai ahli, hanya kebetulan memang saya cukup banyak
menerima informasi tentang hal itu),

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Donnie

mas Arcon dan pak Wida,

Mungkin mas Ary juga pernah menjelaskan, dan saya juga
sudah mencoba menjelaskan dalam posting sebelumnya,
terutama setelah pak Wida menjelaskan background dia.

Istilah "pokoknya"  bukan karena saya mengangap bahwa
pak Wida sebagai wakil agama vis a vis dengan saya
yang non agama.  Justru saya merasa diskusi saya
selama ini tidak pernah disentuhkan pada masalah
tersebut.  Saya mencoba menjaga agar isi diskusi tadi
berbasis fakta/bukti dari lapangan dan logika-logika
teoritis.  Karena isu penyebaran HIV adalah isu
kesehatan, maka bukti dan logika kesehatan yang saya
gunakan, kalau seandainya isu tersebut kebetulan
menyentuh agama, itu karena terkait masalah
seksualitas.  Toh saya sudah mencoba menjelaskan bahwa
masalah HIV adalah lintas agama, karena nilai
seksualitas juga berbeda-beda antar agama.

Istilah "pokoknya" dan "openmind"tidak saya maksudkan
untuk melabeli/menstigmatisasi pribadi pak Wida,
tetapi lebih pada argumentasi yang anda berikan.  Anda
punya asumsi syah-syah saja dan saya menghargai itu.
Untuk itu saya mencoba memberi bukti berdasar data di
lapangan dan juga bukti dari best practices yang telah
terbukti efektif untuk mencegah HIV sampai saat ini. 
Seandainya pak Wida menerima/menolak hal tersbut juga
syah-syah saja.   

Kalau saya kemudian menyimpulkan bahwa argumen pak
Wida adalah argumen "pokoknya" (berdasarkan apa yang
saya persepsikan dari diskusi dengan beliau, dan saya
mungkin bisa keliru),  karena pak Wida dalam diskusi
hanya berdasarkan asumsi, tidak ada supporting
evidence, kemudian melakukan prediksi.
Mengakui bahwa dia bukan ahli/pakar dibidang tersebut
(tapi jangan kemudian dipelintirkan bahwa saya mengaku
sebagai ahli, hanya kebetulan memang saya cukup banyak
menerima informasi tentang hal itu), sehingga menurut
pak Wida tidak punya kepentingan untuk memberikan
alternatif intervensi lain kecuali apa yang diyakini
saja,  bagi saya itu juga tidak fair.
Kemudian menolak untuk melihat dari perspektif lain
(kecuali perspektif pak Wida sebagai ahli teknik, yang
bergelut dengan risk factor), dan merasa bahwa hal itu
sudah cukup kemudian menutup dengan "end of
discussion", dan juga statemen bahwa beliau "tidak
terlalu" percaya dengan ilmuwan sosial.

Personally (sekali lagi dalam persepsi saya) argumen
tersebut adalah argumen yang mengikuti logika
"pokoknya", dan model berdiskusi dengan tidak mencoba
"menggunakan kaca mata lain" model diskusi yang tidak
mengedepankan "open mind".   
Saya tidak akan mencoba untuk bersikap "pokoknya"
(tanpa harus mengatakan pokoknya secara verbal atau
literal) pada pak Wida, ketika kita berdiskusi tentang
risk factor di Industri.  Karena asumsi saya bisa
keliru, dan saya menjadi tidak belajar karenanya.

Tidak berarti saya mencap bahwa pak Wida adalah orang
yang alot, keukeuh, ngeyel atau sebagainya.  Karena
orang yang tidak seperti itupun suatu saat bisa
terjebak pada situasi "pokoknya", ketika keyakinan dia
sangat absolut terhadap topik yang didiskusikan.  Tapi
dalam situasi ini learning proses tidak akan terjadi. 


Beda kalau saya mencap bodoh, dungu, tidak punya otak,
atau ngeyel. itu adalah pelabelan pada individu, saya
sangat menghindari pelabelan semacam itu.

Kalau pak Wida menganggap bahwa objektifitas logika
ilmu lain adalah sesuatu yang subjektif itupun
syah-syah saja, sesuatu yang tidak salah dan saya juga
menghargai itu.  Bagi saya no hurt feeling, ini bagian
dari proses pembelajaran saya.  Dan juga belajar dalam
komunikasi di milis banyak terjadi mispersepsi antara
pemberi dan penerima pesan, yang tidak bisa
dikonfirmasi secara realtime.

Yang saya sesali dalam kasus ini (berdasarkan
subjektifitas saya) adalah bukan saya atau pak wida
dan member milis lainnya atau tidak terjadinya saling
pengertian, tetapi mereka yang potensial terkena HIV,
karena kita kemudian hanya berkutat pada wacana,
sementara mereka membutuhkan real action.

regards,
Donnie




--- Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> saya kira keterangan mas wida cukup oke sekaligus
> buat klarifikasi temen
> temen ...  gimana nih temen temen   maklum
> komunikasi dunia maya ...
> suka mispersepsi ..
> 
> salam,
> Ari Condro
> 
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> Menurut saya kurang baik mengenakan perkataan
> "pokoknya" kepada seseorang,
> padahal seseorang itu tidak berkata demikian.
> Apalagi kalimatnya adalah
> "keluar kata pokoknya" seolah saya menuliskan kata
> itu. Beda bukan?
> 
> Untuk fakta yang disampaikan oleh bung Donie apakah
> saya menolak? Bukankah
> saya mengiyakan. Hanya saja saya katakan bahwa fakta
> itu akan membesar.
> Jika fakta yang diberikan harus saya jawab dengan
> fakta juga, maka ini
> tidak adil. Tentu yang akan unggul adalah mereka
> yang memang bergelut di
> bidang itu. Atau menekuni bidang itu. Lalu apakah
> tidak boleh seseorang
> berpendapat berdasarkan prediksinya. Dengan sedikit
> informasi yang dia
> miliki?
> 
> Penilaian tentang alur logika atau argumentasi yang
> mapan ini bisa

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Wida . Kusuma
Saya tidak menutup mata bahwa seks bebas telah ada sebelum ide ATM Kondom. 
Bukankah saya pernah mengatakan bahwa bagi saya hari ini seks bebas itu 
masih cukup kecil. Yang saya khawatirkan, dengan keberadaan ATM Kondom 
itu, seks bebas di kalangan remaja akan semakin meningkat. Apalagi 
stimulus ke arah sana semakin besar hari ini.

Nah, saya hanya mengulang-ulang pendapat saya bukan?

Kalau anda mempertanyakan kenapa saya menyuruh FPI ke glodok, tanyakan 
pula kepada yang menganjurkan saya untuk berdemo di glodok.




Eko Bambang Subiyantoro <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
01/13/2006 11:08 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
"[EMAIL PROTECTED]" 
cc

Subject
Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?







> Mungkin saja remaja itu melakukannya di siang hari. Tetapi ngambil 
> kondomnya kan sembunyi2 di malam hari. Bisa saja toh? Malah kemungkinan
> besar akan seperti itu. Dan siapa bilang remaja zaman sekarang kurang
> ngelayapnya di malam hari? Dugem itu apa? Mahasiswa in the kost? Nah 
mbak
> Mei belum pernah jadi anak kost yah? 8-)

Mbak Wida apa yang anda kemukakan itu benar dan itu fakta yang
menunjukkan bahwa seks bebas telah ada dan terjadi jauh dari ide munculnya 
ATM
Kondom muncul. Jadi untuk kesekian kalinya mengkorelasikan antara seks 
bebas
dan ATM Kondom itu kekeliruan besar dalam cara berpikir.


> Saya melihat stimulus bagi anak remaja ke arah seks bebas sekarang ini
> sangat besar sekali mbak. Pernah dengar berita anak SD nonton VCD porno
> dengan pembantunya? Pernah lihat anak SMP mangkal di warnet? Pernah 
lihat
> dagangan VCD porno di glodok yang tanpa malu-malu itu bahkan bisa 
dilihat
> covernya yang saru oleh anak SD yang lewat? Stimulus bagi remaja saat 
ini
> untuk mengarah ke seks bebas itu sangat luar biasa sekali mbak. 
> Seakan-akan generasi muda kita saat ini tengah digiring untuk menuju 
seks
> bebas di kemudian hari.

Tontotanan dewasa bagi anak-anak jelas ini melanggar
ketentuan, saya sepakat itu untuk dihindarkan. Namun, nonton VCD Porno, 
Situs Porno itu tidak bisa disamakan dengan
keberadaan ATM Kondom dan orang memakai kondom. Ini beda konteks dan beda 
fungsi.
Jika saya nonton vcd porno, bisa jadi saja mendapat stimulus untuk 
melakukan hubungan
seks, tetapi bisa jadi juga  tidak terpengaruh. Tetapi jika saya
ingin memakai kondom maka saya ingin melakukan hubungan seks itu secara
aman, bukan berniat untuk melakukan hubungan seks, karena saya bisa
melakukan hubungan tanpa kondom.

> ATM kondom hari ini memang baru akan dipasang di daerah prost atau 
daerah
> merah. Tetapi kalau budaya seks bebas itu sudah meraja lela di remaja
> Indonesia? Lalu bukan lagi demi alasan HIV/AIDS ATM Kondom akan 
> dikampanyekan. Tetapi sudah bergeser menjadi supaya anak remaja kita 
tidak
> hamil ketika melakukan seks bebas pra nikah.

Bagi saya, membeli kondom di supermarket mungkin jauh lebih mudah daripada 
di ATM
Kondom. Kalau hanya untuk emncegah kehamilan, untuk apa pemerintah
menggalakkan program ATM Kondom, terlalu mahal. Saya kira ini sudah
dipikirkan secara matang. Jadi, fungsi kondom jangan direduksi
sebagai sekedar pencegah kehamilan apalagi mendeskreditkan kondom
sebagai pemicu seks bebas pra nikah, akan terlalu sempit perannya.

Istilah daerah merahpun, bagi saya anda telah mendeskreditkan
perempuan yang berada disitu. Daerah merah adalah tudingan miring.
Sama halnya dengan daerah gelap yang mempunyai konotasi negatif untuk
menyebut daerah-daerah prostitusi. Apa mbak Wida pikir yang menjadi 
pelacur adalah
perempuan yang tidak berbudi? Saya kira Itu stigma kotor yang kita tidak
pernah memahami proses kehidupan mereka. Bagaimana dengan fenomena
trafiking, dimana banyak sekali perempuan dan anak yang dilacurkan dan
banyak didaerah prostitusi, apakah mereka masih kita anggap sebagai
orang-orang hitam, merah yang tidak pantas untuk diperhatikan. Kenapa
tidak menggunakan daerah rentan atau beresiko tinggi, atau katakan
saja sebagai tempat prostitusi, itu jauh lebih baik.

> Mendemo Glodok? Seorang diri? Wah konyol dong saya! Lebih baik undang 
FPI
> saja untuk obrak-abrik penjualan VCD porno itu. Soale polisi juga sudah
> disumpal dengan doku oleh suplier VCD porno itu.

Sebenarnya Pola pikir mbak Wida ini seperti apa sih? heran. anda menolak 
seks bebas tapi
anda melegalkan kekerasan FPI? Lebih baik tidak ada seks bebas tetapi
ramai dengan kekerasan? Nauzubillah,,Perilaku kekerasan FPI adalah 
perilaku yang
tidak beradab, tindakan yang keliru. Seburuk apapun hukum atau aparat 
penegak hukum,
itulah yang harus kita gunakan. Kita kontrol
bersama-sama kelakuan hakim atau aparat penegak hukum yang korup dan
menyelewengkan wewenang. Disitulah kita bisa belajar menggunakan hukum 
sebagai
perangkat yang tepat untuk mencapai keadilan masyarakat, bukan lalu
kita lari ke mekanisme kekerasan.

> Solusi? Saya tidak punya solusi apa-apa kecuali memberantas semua 
stimulus
> yang saya sebutkan di atas. Apapun solusinya yang kita berikan

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Ari Condro
saya kira keterangan mas wida cukup oke sekaligus buat klarifikasi temen
temen ...  gimana nih temen temen   maklum komunikasi dunia maya ...
suka mispersepsi ..

salam,
Ari Condro

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>

Menurut saya kurang baik mengenakan perkataan "pokoknya" kepada seseorang,
padahal seseorang itu tidak berkata demikian. Apalagi kalimatnya adalah
"keluar kata pokoknya" seolah saya menuliskan kata itu. Beda bukan?

Untuk fakta yang disampaikan oleh bung Donie apakah saya menolak? Bukankah
saya mengiyakan. Hanya saja saya katakan bahwa fakta itu akan membesar.
Jika fakta yang diberikan harus saya jawab dengan fakta juga, maka ini
tidak adil. Tentu yang akan unggul adalah mereka yang memang bergelut di
bidang itu. Atau menekuni bidang itu. Lalu apakah tidak boleh seseorang
berpendapat berdasarkan prediksinya. Dengan sedikit informasi yang dia
miliki?

Penilaian tentang alur logika atau argumentasi yang mapan ini bisa
subyektif. Apakah saya tidak pernah menyampaikan sama sekali alasan saya
sebelumnya? Juga ditambahkan setelah itu? Betapapun apa yang saya
sampaikan?

Saya memang pernah ingin berhenti diskusi thread ini, karena mungkin apa
yang akan saya sampaikan kemudian cuma mengulang-ulang apa yang sudah
pernah saya sampaikan. Jadi saya pikir bagi saya kurang efektif. Tetapi
saya tidak mengajak untuk menghentikan diskusi ini bagi yang lain bukan?

Berarti teman2 mentafsirkan argumen saya sebagai "pokoknya"? 8-) Betapapun
yang saya sampaikan, kurang baik rasanya menjudge saya dengan kalimat itu.
Apalagi saya sendiri kurang suka berkata "pokoknya".

Saya wakil agamis? Oh ya, saya mungkin agamis, terlihat mungkin dari
kalimat saya. Saya memang masih percaya dengan konsep agama, salah satunya
konsep dosa. Tetapi saya tidak memposisikan teman-teman diskusi sebagai
non agamis bukan? Bukankah saya hanya menyampaikan pendapat saya? Dan
tidak pernah menghakimi pendapat teman2? Kalau karena pendapat saya
beberapa teman menjadi merasa non agamis berarti sebaiknya saya tidak usah
memberikan pendapat saja?

Salam,





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Wida . Kusuma
Menurut saya kurang baik mengenakan perkataan "pokoknya" kepada seseorang, 
padahal seseorang itu tidak berkata demikian. Apalagi kalimatnya adalah 
"keluar kata pokoknya" seolah saya menuliskan kata itu. Beda bukan?

Untuk fakta yang disampaikan oleh bung Donie apakah saya menolak? Bukankah 
saya mengiyakan. Hanya saja saya katakan bahwa fakta itu akan membesar. 
Jika fakta yang diberikan harus saya jawab dengan fakta juga, maka ini 
tidak adil. Tentu yang akan unggul adalah mereka yang memang bergelut di 
bidang itu. Atau menekuni bidang itu. Lalu apakah tidak boleh seseorang 
berpendapat berdasarkan prediksinya. Dengan sedikit informasi yang dia 
miliki?

Penilaian tentang alur logika atau argumentasi yang mapan ini bisa 
subyektif. Apakah saya tidak pernah menyampaikan sama sekali alasan saya 
sebelumnya? Juga ditambahkan setelah itu? Betapapun apa yang saya 
sampaikan?

Saya memang pernah ingin berhenti diskusi thread ini, karena mungkin apa 
yang akan saya sampaikan kemudian cuma mengulang-ulang apa yang sudah 
pernah saya sampaikan. Jadi saya pikir bagi saya kurang efektif. Tetapi 
saya tidak mengajak untuk menghentikan diskusi ini bagi yang lain bukan?

Berarti teman2 mentafsirkan argumen saya sebagai "pokoknya"? 8-) Betapapun 
yang saya sampaikan, kurang baik rasanya menjudge saya dengan kalimat itu. 
Apalagi saya sendiri kurang suka berkata "pokoknya".

Saya wakil agamis? Oh ya, saya mungkin agamis, terlihat mungkin dari 
kalimat saya. Saya memang masih percaya dengan konsep agama, salah satunya 
konsep dosa. Tetapi saya tidak memposisikan teman-teman diskusi sebagai 
non agamis bukan? Bukankah saya hanya menyampaikan pendapat saya? Dan 
tidak pernah menghakimi pendapat teman2? Kalau karena pendapat saya 
beberapa teman menjadi merasa non agamis berarti sebaiknya saya tidak usah 
memberikan pendapat saja?

Salam,




"Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
01/13/2006 10:08 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To

cc

Subject
Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?






Mbak wida memang tidak pernah pakai kata pokoknya secara eksplisit.  Saya
sendiri bertanya tanya kenapa ada impresi seperti itu ?

Ketika saya lihat lagi postingan mbak Wida, nampaknya bermula dari 
postingan
di bawah ini.

1. Ada pilihan kata dan penolakan pada fakta yg diungkap mas Donnie

2. Tidak ada alur logika atau argumentasi yg mapan untuk menegasikan fakta
plus pemikiran yg diuangkap mas donnie sebelumnya, namun langsung meloncat
pada kesimpulan, yang pada intinya menolak.

3. Setelah menjelaskan posisi, ada informasi bahwa akan berhenti diskusi
masalah topik ini.  Namun karena topiknya meamng asik ya akhirnya masih
lanjut juga ...

Btw, itu yg saya tangkap mengapa impresi teman teman pada Wida adalah pola
pikir "pokoknya menolak".  Argumen argumen sebelum dan sesudahnya juga
secara gak langsung memposisikan diri sebagai wakil agama dan yg lain non
agamis.

Kalau menurut mbak Wida sendiri bagaimana ???


salam,
Ari Condro

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>

Terimakasih atas faktanya bung Donie. Dan fakta itu -menurut pertimbangan
saya- AKAN SEMAKIN BERTAMBAH BESAR dengan diadakannya ATM Kondom. Budaya
seks bebas yang semakin membesar, hanya akan menambah pelaku HIV / AIDS.
Bukan penularan kepada pelaku pasif, melainkan akan menambah banyak pelaku
aktifnya. Cari cara lain untuk HIV / AIDS, tetapi itu bukan ATM Kondom.
...
Saya tidak akan menanggapi lagi thread ini. I think I have made my self
clear enough. Say NO! to ATM Kondom!







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 





[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any a

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Ari Condro
Mbak wida memang tidak pernah pakai kata pokoknya secara eksplisit.  Saya
sendiri bertanya tanya kenapa ada impresi seperti itu ?

Ketika saya lihat lagi postingan mbak Wida, nampaknya bermula dari postingan
di bawah ini.

1. Ada pilihan kata dan penolakan pada fakta yg diungkap mas Donnie

2. Tidak ada alur logika atau argumentasi yg mapan untuk menegasikan fakta
plus pemikiran yg diuangkap mas donnie sebelumnya, namun langsung meloncat
pada kesimpulan, yang pada intinya menolak.

3. Setelah menjelaskan posisi, ada informasi bahwa akan berhenti diskusi
masalah topik ini.  Namun karena topiknya meamng asik ya akhirnya masih
lanjut juga ...

Btw, itu yg saya tangkap mengapa impresi teman teman pada Wida adalah pola
pikir "pokoknya menolak".  Argumen argumen sebelum dan sesudahnya juga
secara gak langsung memposisikan diri sebagai wakil agama dan yg lain non
agamis.

Kalau menurut mbak Wida sendiri bagaimana ???


salam,
Ari Condro

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>

Terimakasih atas faktanya bung Donie. Dan fakta itu -menurut pertimbangan
saya- AKAN SEMAKIN BERTAMBAH BESAR dengan diadakannya ATM Kondom. Budaya
seks bebas yang semakin membesar, hanya akan menambah pelaku HIV / AIDS.
Bukan penularan kepada pelaku pasif, melainkan akan menambah banyak pelaku
aktifnya. Cari cara lain untuk HIV / AIDS, tetapi itu bukan ATM Kondom.
...
Saya tidak akan menanggapi lagi thread ini. I think I have made my self
clear enough. Say NO! to ATM Kondom!






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Rudyanto Arief
Nggak banyak mas saja, berita otomotif, satwa, sepakbola juga laku:-)

- Original Message -
From: "Firman Gunawan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, January 12, 2006 8:27 AM
Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?


>
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> >
> > Sebagai seorang sarjana teknik, saya memang selalu berfikir Safety
Factor
> > dalam setiap analisis. Maka dalam hal ini saya menerapkan SF yang sangat
> > besar. Saya tidak ingin ambil resiko. Sebelum ada suatu hal yang bisa
> > membuat saya melihat bahwa pilihan ini tidak akan mengarah kepada seks
> > bebas bagi masyarakat Indonesia. Oh ya... mungkin saya adalah seorang
yang
> > masih kolot memegang nilai-nilai agama atau adab ketimuran.
>
> Memegang nilai agama itu..bukan kolot bu :-)itu bagus..sudah jarang
yang
> seperti itu..
>
> > Tetapi saya
> > memang sangat tidak ingin melihat bangsa ini hancur akibat perzinaan
yang
> > meraja lela. Saya tidak akan membuka keran ke arah sana sama sekali.
> > Bangsa ini sudah babak belur dengan citra negara terkorup no 2. Dan itu
> > semua di alamatkan ke umat Islam yang mayoritas di negara ini. Lalu apa
> > jadinya bangsa ini jika kemudian menjadi negara seks bebas no 2 juga di
> > dunia? Tidak! Hal ini harus dicegah sekuat tenaga.
>
> Nah..ini dia...sepertinya ada gejala menggiring negri ini yang mayoritas
> muslim
> menjadi negara muslim yang menganut seks bebas:-)
>
> >
> > Jadi, selama saya belum bisa melihat bahwa pilihan ini tidak akan
mengarah
> > kepada perilaku seks bebas yang semakin buas di negeri ini, saya tidak
> > akan mendukung pilihan ini. Bahayanya jauh lebih besar dari pada
> > manfaatnya.
>
> Setuju lah
> btw..nama milisnya wanita muslimah..kok banyak masnya yach...:-) surprise
> juga..
>
>
> >
> > Salaam...
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Milis Wanita Muslimah
> > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> >
> > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment

> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Firman Gunawan

- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>
>
> Sebagai seorang sarjana teknik, saya memang selalu berfikir Safety Factor
> dalam setiap analisis. Maka dalam hal ini saya menerapkan SF yang sangat
> besar. Saya tidak ingin ambil resiko. Sebelum ada suatu hal yang bisa
> membuat saya melihat bahwa pilihan ini tidak akan mengarah kepada seks
> bebas bagi masyarakat Indonesia. Oh ya... mungkin saya adalah seorang yang
> masih kolot memegang nilai-nilai agama atau adab ketimuran.

Memegang nilai agama itu..bukan kolot bu :-)itu bagus..sudah jarang yang 
seperti itu..

> Tetapi saya
> memang sangat tidak ingin melihat bangsa ini hancur akibat perzinaan yang
> meraja lela. Saya tidak akan membuka keran ke arah sana sama sekali.
> Bangsa ini sudah babak belur dengan citra negara terkorup no 2. Dan itu
> semua di alamatkan ke umat Islam yang mayoritas di negara ini. Lalu apa
> jadinya bangsa ini jika kemudian menjadi negara seks bebas no 2 juga di
> dunia? Tidak! Hal ini harus dicegah sekuat tenaga.

Nah..ini dia...sepertinya ada gejala menggiring negri ini yang mayoritas 
muslim
menjadi negara muslim yang menganut seks bebas:-)

>
> Jadi, selama saya belum bisa melihat bahwa pilihan ini tidak akan mengarah
> kepada perilaku seks bebas yang semakin buas di negeri ini, saya tidak
> akan mendukung pilihan ini. Bahayanya jauh lebih besar dari pada
> manfaatnya.

Setuju lah
btw..nama milisnya wanita muslimah..kok banyak masnya yach...:-) surprise 
juga..


>
> Salaam...
>
>
>
>
>
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Firman Gunawan

- Original Message - 
From: "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]>

>
> Kondom adalah alat pencegah kehamilan bukan promosi seks.Baik ada atau
> tidak adanya kondom tidak berpengaruh pada seks bebas.Seks bebas adalah
> ekses globalisasi dan modernisasi bukan ekses dari kondom.

Yup..setuju..itu fungsi langsungnya...:-)
efek tak langsungnya...alat promosi seks bebas yang lumayan aman..:-)
karena resiko hamil dan hiv berkurang
di dunia promosi..efek samping begini sudah biasa..bisa aman bisa 
berbahaya...
kadang yang orang awam lihat sebagai efek samping mungkin saja sebenarnya 
adalah efek sesungguhnya yang menjadi tujuan:-)

>
> Saya sudah katakan kemaren ATM Kondom itu bukan program profitable
> justru itu proyek rugi dimana harga kondomnya disubsidi pemerintah.Harga
> normal satu pak kondom itu antara 3500-7500 rupiah sementara di ATM
> Kondom cuma 1500.

kalo disubsidi..produsen tetp ga rugi dong...khan dibayarin pemerintah...

>
> Ini adalah proyek untuk meminimalisasi penyebaran virus HIV/AIDS bukan
> program kampanye seks.HIV/AIDS itu adalah penyakit menular dan bukan
> cuma ditularkan melalui hubungan sex , tapi juga tranfusi darah , jarum
> suntik,

mana yang dominan nih...kok hanya kondom yang dijadikan alat pencegah sampai 
dibuatkan ATMnya?

> luka dll.Jadi satu orang saja yang terkena maka banyak orang yang bisa
> tertular bahkan yang tidak pernah melakukan seks bebas bahkan tidak
> pernah melakukan hubungan seks sama sekali.Bahkan anda juga bisa
> saja terkena tanpa sengaja.

kalo tertular akibat melakukan seks bebas...Insya Allah tidak..tapi kalau 
tertular karena hal lain
mungkin itu sudah kehendak Allah SWT..tapi sy tetap berdoa supaya tidak 
kena...:-)

>
> Dan kampanye penggunaan kondom adalah kampanye untuk meminimalisasi
> penularan virus HIV/AID ini sekali lagi meminimalisasi bukan mencegah.

bisa jadi menjadi kampanye seks bebas juga..secara tidak langsungkrn 
resiko penularan HIV minim (seperti yg anda katakan)..
dan mungkin mencegah kehamilaman deh..:-)
spt sy bilang di e-mail terdahulu..cegah perbuatan buruknya bukan mencegah 
akibat buruk dari perbuatan buruk...
atau berharap hasil baik dari perbuatan yang buruk...ga bakalan bisa...:-)

> Tapi ini lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa sama sekali.

:-)sebetulnya..banyak yang sudah melakukan apa-apa..tanpa 
promosi/sosialisasi seperti ATM kondom ini...
melakukan apa-apapun harus dilihat juga sudah tepat apa belum..jangan-jangan 
malah memperparah keadaan :-)

>
> - Original Message -
> From: "Firman Gunawan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, January 11, 2006 3:54 PM
> Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?
>
>
>> Ass. Wr. Wb
>>
>> Salam kenal..
>>
>> Seks Bebas sudah menjadi fakta..itu betul..
>> Adanya ATM Kondom membuat seks bebas akan makin cepat merajalela (banjir
>> bandang)..sangat mungkin...
>> dengan adanya mesin itu yang untung produsen mesin dan kondom...jelas 
>> dong
>> ...:-)
>>
>
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-12 Terurut Topik Donnie


mbak Wida
Jika anda mau lebih sedikit open mind, kita bisa lebih
belajar bersama untuk memecahkan masalah ini dengan
solusi yang konstruktif, bukan dengan jawaban
"pokoknya".
Satu hal yang mendasar adalah kita semua ingin kondisi
yang lebih baik bagi kemanusiaan.  
Saya pikir anda setuju dengan hal itu.  Seperti 
banyak teman disini juga bilang, saya dan anda juga
bilang, kita semua tidak suka pornografi, eksploitasi
perempuan dll.

Tapi realitas dunia ini terlalu kompleks, dan apa yang
tampak dan tertangkap oleh indera kita tidak
sesederhana gambar yang kita tangkap, underlying cause
seringkali tidak kasat mata dan dengan mudah diukur
magnitudenya maupun causal effectnya . 
Realitas sosial tidak mudah didekati dengan model
matematis, seperti anda membuat model matematis untuk
meningkatkan safety factor.  

Seringkali sekuensi logis matematis tidak sejalan
dengan sekuensi logis realitas sosial, atau kalau
boleh dibuat dengan kalimat lain, seringkali ada
mekanisme yang tidak tampak diantara dua variabel yang
sepertinya punya sekuensi logis sebab akibat (seperti
halnya kondom akan menyebabkan meningkatnya perilaku
seks bebas).  Kenapa saya berani mengatakan demikian,
karena bukti-bukti ilmiah dengan metode yang telah
standard sampai saat ini tidak menunjukkan apa yang
anda asumsikan.  Bagi saya itulah fakta atau bukti.  

Tapi jika anda telah memilih sikap untuk "pokoknya"
sayapun tidak bisa memaksa dan menghargai pilihan
anda.  Yang saya sesalkan hanyalah tidak adanya solusi
konstruktif yang operasional bagi masalah ini. 

Dan dalam kasus AIDS, mungkin kita harus menunggu
kondisinya seperti di Afrika sampai kita sadar bahwa
kita terlambat untuk itu.  
Ada pepatah pengalaman adalah pembelajaran yang paling
berharga, akan tetapi harga yang harus dibayar
sangatlah mahal.  Akan lebih murah (dan mungkin lebih
bijaksana)  apabila kita bisa dan mau belajar dari
pengalaman orang/negara lain, for better or worse.

regards,
Donnie


=
--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> Saya rasa saya tidak emosi bung Ayeye. Saya tidak
> menanggapi lagi thread 
> ini (dan akhirnya kali ini saya terpaksa menjelaskan
> posisi saya) karena 
> saya rasa saya sudah menjelaskan alasan penolakan
> saya atas subject ini. 
> Jika anda mengharapkan data, saya mungkin tidak akan
> bisa memberikan data 
> yang diminta karena pekerjaan saya tidak di situ.
> Atau saya tidak terlalu 
> berminat menganalisa data-data itu. Tetapi bagi saya
> data-data itu 
> bukanlah segalanya dalam analisa perilaku sosial.
> Tidak sebagaimana ilmu 
> eksakta atau fisik. Para pengamat sosial yang
> mendasarkan analisanya dari 
> data-data, kemudian ketika analisanya salah sering
> kali mengatakan ada 
> kesalahan dari data-data yang dia pakai. Atau
> data-data yang dipakai belum 
> menyeluruh. Atau ada parameter-parameter lain yang
> belum diperhatikan.
> 
> Jadi sebelum para analis sosial itu berkata
> demikian, saya akan menutup 
> pintu itu rapat-rapat dan tidak akan mentolerir
> kesalahan mereka dengan 
> akibat meluasnya seks bebas di masayarakat
> Indonesia. Ini bukanlah sesuatu 
> hal yang mudah untuk dipertaruhkan. Sebisa mungkin
> harus dicegah 
> terjadinya. Tidak boleh berspekulasi. Saya katakan,
> sekali pintunya dibuka 
> ia tidak akan pernah bisa ditutup lagi selamanya.
> Jadi, jangan buka 
> pintunya.
> 
> Sebagai seorang sarjana teknik, saya memang selalu
> berfikir Safety Factor 
> dalam setiap analisis. Maka dalam hal ini saya
> menerapkan SF yang sangat 
> besar. Saya tidak ingin ambil resiko. Sebelum ada
> suatu hal yang bisa 
> membuat saya melihat bahwa pilihan ini tidak akan
> mengarah kepada seks 
> bebas bagi masyarakat Indonesia. Oh ya... mungkin
> saya adalah seorang yang 
> masih kolot memegang nilai-nilai agama atau adab
> ketimuran. Tetapi saya 
> memang sangat tidak ingin melihat bangsa ini hancur
> akibat perzinaan yang 
> meraja lela. Saya tidak akan membuka keran ke arah
> sana sama sekali. 
> Bangsa ini sudah babak belur dengan citra negara
> terkorup no 2. Dan itu 
> semua di alamatkan ke umat Islam yang mayoritas di
> negara ini. Lalu apa 
> jadinya bangsa ini jika kemudian menjadi negara seks
> bebas no 2 juga di 
> dunia? Tidak! Hal ini harus dicegah sekuat tenaga.
> 
> Jadi, selama saya belum bisa melihat bahwa pilihan
> ini tidak akan mengarah 
> kepada perilaku seks bebas yang semakin buas di
> negeri ini, saya tidak 
> akan mendukung pilihan ini. Bahayanya jauh lebih
> besar dari pada 
> manfaatnya.
> 
> Salaam...
> 
> 
> 
> 
> ayeye <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 01/12/2006 01:19 AM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> WM 
> cc
> 
> Subject
> Re: Re[2]:

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik Donnie




> Ass. Wr. Wb
Wa'alaikumsalam Wr wb 


> Salam kenal..
Salam kenal balik mas

> Seks Bebas sudah menjadi fakta..itu betul..
> Adanya ATM Kondom membuat seks bebas akan makin
> cepat merajalela (banjir 
> bandang)..sangat mungkin...

hmm... untuk membuat kesimpulan kausalitas saya pikir
kita harus lebih berhati-hati daripada asumsi saja...
ada kriteria-kriteria minimal kalau kita bisa bilang
hal itu.

> dengan adanya mesin itu yang untung produsen mesin
> dan kondom...jelas dong 
> ...:-)
=
Agree there is no such free lunch...
Siapa yang paling diuntungkan dengan merebaknya flu
burung? tentu pengusaha vaksin.  Siapa yang paling
diuntungkan dengan tingginya kasus demam berdarah?
tentu produsen dan pengusaha obat nyamuk.  
Siapa yang diuntungkan dengan isu formalin? tentu
produsen pengawet yang dianggap aman dan efektif.
Tapi apakah kemudian kita membuat teori konspirasi
bahwa produsen itu yang menyebabkan tingginya demam
berdarah, atau penyebaran flu burung?

Mereka adalah businessman, mereka melihat kesempatan
dan memanfaatkan.  meskipun secara politis mereka bisa
mempunyai pengaruhi pembuatan kebijakan.  Tidak semua
pembuat kebijakan dan peneliti yang meneliti
keefektifan sebuah produk intervensi bisa dibeli oleh
mereka.



> 
> > Apa kita bisa membuat ke 12 juta orang tersebut
> tidak
> > melakukan hubungan seks diluar berganti pasangan?.
> > Pikiran bodoh saya bilang impossible.
> 
> Saya yakin ke 12 juta orang tersebut tidak serentak
> waktu jadi pecandu seks 
> bebas...
> seyakin bahwa ke dua belas orang tersbut segera
> menggunakan kondom..pada 
> saat melakukan seks bebasnya..walaupun masing-masing
> punya ATM kondom :-)
==
That is the point..
anda sudah menjawab sendiri...
tidak serentak ke 12 juta menjadi pecandu seks 
tidak serentak ke 12 juta mau menggunakan kondom..

So bagaimana anda bisa mengkaitkan antara kondom
menyebabkan seks bebas??


wong membuat orang untuk memakai kondom saat ini amat
sangat susah.. banyak kendalanya mas, malas lah, tidak
enak lah, malu lah, nggak nyaman lah.. dan sederet
alasan lainnya (ini berdasar data dilapangan hasil
survei perilaku lho), dan ini masih menjadi kendala
dalam pemasaran kondom (bahkan dinegara maju/barat
sekalipun)

Banyak alasan orang untuk melakukan/tidak melakukan
hubungan seks dan itu tidak bisa disimplifikasikan
dengan ada/tidak adanya kondom secara bebas...

Tapi yang pasti.. (berdasar data dilapangan, dengan
melalui survei perilaku beresiko... kelompok2 yang
ssaya sebutkan diatas memang kelompok yang sebagian
besar mempunyai resiko tertular HIV/AIDS karena
kebanyakan mereka mempunyai perilaku multi partner. 
Jadi kebutuhan untuk mencegah penularan HIV dengan
kondom ada disana.  Itulah kenapa kebijakan itu
diambil (berdasarkan kebutuhan, bukan asumsi).


> Sama dengan pertanyaan saya...berapa lama kita bisa
> memaksa mereka semua 
> menggunakan kondom pada saat berganti2 pasangan
> seks...:-)
Bagaimana Thailand bisa mulai mengontrol HIV
dinegaranya? dengan kondom mas...
Bagaimana Uganda (salah satu negara yang paling parah
terkena dampak HIV) berhasil mengontrol HIV (uganda
juga salah satu contoh sukses keberhasilan
pengendalian HIV)? disamping strategi Abstinence, Be
faithful, mereka juga sukses melakukan promosi kondom.

Thailand mungkin dianggap negara dengan seks bebas dan
bukan muslim, tapi itu membuktikan bahwa kondom works,
 Uganda adalah salah satu negara dengan populasi
muslim yang signifikan

> seharusnya yang dicegah itu perbuatan
> buruknya...bukan dampak buruk dari 
> perbuatan buruk...
> termasuk dengan tidak memfasilitasi perbuatan
> tersebut...biasanya perbuatan 
> buruk kalau difasilitasi bisa jadi dianggap benar..
> oleh karena itu..stuju dgn mba wida " say no to atm
> kondom..."
==
Mas Anda mengenal istilah externalitas nggak?  Ini
berarti manfaat yang didapatkan oleh sebuah intervensi
tidak melulu dirasakan oleh orang yang mendapatkan
tapi oleh orang lain disekitarnya.   Promosi kondom
melindungi orang disekitar resiko tinggi (istri,
pasangan, anak)  (affected population) agar tidak
tertular oleh HIV.  
pengurangan dampak buruk hanyalah pendekatan
pragmatis.  Dan pengurangan dampak buruk ini hanya
salah satu strategi.  Strategi laen agar orang sadar
Abstinence dan Be faithfull itu juga sebuah
keharusan.. Pertanyaannya, apakah kita sudah
melakukannya? dan dengan serius? bukan dengan
penghakiman dan asumsi semata?

Dan ketika anda sudah mempunyai asumsi bahwa promosi
kondom tidak serta merta menyebabkan orang mau
menggunakan, bagaimana kemudian bisa disimpulkan bahwa
kondom menyebabkan seks bebas? such an
inconsistency...  :P


> Wass,
> Firman

Wassalam juga,
Donnie


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik Wida . Kusuma
Saya rasa saya tidak emosi bung Ayeye. Saya tidak menanggapi lagi thread 
ini (dan akhirnya kali ini saya terpaksa menjelaskan posisi saya) karena 
saya rasa saya sudah menjelaskan alasan penolakan saya atas subject ini. 
Jika anda mengharapkan data, saya mungkin tidak akan bisa memberikan data 
yang diminta karena pekerjaan saya tidak di situ. Atau saya tidak terlalu 
berminat menganalisa data-data itu. Tetapi bagi saya data-data itu 
bukanlah segalanya dalam analisa perilaku sosial. Tidak sebagaimana ilmu 
eksakta atau fisik. Para pengamat sosial yang mendasarkan analisanya dari 
data-data, kemudian ketika analisanya salah sering kali mengatakan ada 
kesalahan dari data-data yang dia pakai. Atau data-data yang dipakai belum 
menyeluruh. Atau ada parameter-parameter lain yang belum diperhatikan.

Jadi sebelum para analis sosial itu berkata demikian, saya akan menutup 
pintu itu rapat-rapat dan tidak akan mentolerir kesalahan mereka dengan 
akibat meluasnya seks bebas di masayarakat Indonesia. Ini bukanlah sesuatu 
hal yang mudah untuk dipertaruhkan. Sebisa mungkin harus dicegah 
terjadinya. Tidak boleh berspekulasi. Saya katakan, sekali pintunya dibuka 
ia tidak akan pernah bisa ditutup lagi selamanya. Jadi, jangan buka 
pintunya.

Sebagai seorang sarjana teknik, saya memang selalu berfikir Safety Factor 
dalam setiap analisis. Maka dalam hal ini saya menerapkan SF yang sangat 
besar. Saya tidak ingin ambil resiko. Sebelum ada suatu hal yang bisa 
membuat saya melihat bahwa pilihan ini tidak akan mengarah kepada seks 
bebas bagi masyarakat Indonesia. Oh ya... mungkin saya adalah seorang yang 
masih kolot memegang nilai-nilai agama atau adab ketimuran. Tetapi saya 
memang sangat tidak ingin melihat bangsa ini hancur akibat perzinaan yang 
meraja lela. Saya tidak akan membuka keran ke arah sana sama sekali. 
Bangsa ini sudah babak belur dengan citra negara terkorup no 2. Dan itu 
semua di alamatkan ke umat Islam yang mayoritas di negara ini. Lalu apa 
jadinya bangsa ini jika kemudian menjadi negara seks bebas no 2 juga di 
dunia? Tidak! Hal ini harus dicegah sekuat tenaga.

Jadi, selama saya belum bisa melihat bahwa pilihan ini tidak akan mengarah 
kepada perilaku seks bebas yang semakin buas di negeri ini, saya tidak 
akan mendukung pilihan ini. Bahayanya jauh lebih besar dari pada 
manfaatnya.

Salaam...




ayeye <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
01/12/2006 01:19 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
WM 
cc

Subject
Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?






Ikut nyimbrung :-)

Mbak atau Mas Wida boleh saja mempunyai pendapat bahwa
dengan diadakan ATM Kondom, budaya seks bebas akan
semakin besar. Tetapi hingga sekarang pendapat Anda
belum didasari atas argumentasi yang memadai dan
malahan ingin menutupi diskusi dengan nada emosional
dan berkeras kepala. Kita boleh saja menjadi emosional
terhadap sesuatu, namanya juga manusia. Tetapi
kadang-kadang ada gunanya kalau kita tetap bersabar
dan terus mempelajari persoalan yang tadi membuat kita
menjadi emosional. Mending emosi dijadikan sebagai
motivasi untuk terus mencari ilmu daripada untuk
menyerah :-)

Menurut pengalaman pribadi saya, aktifitas seksual di
luar nikah bukan merupakan phenomena baru di
Indonesia, baik di antara remaja maupun dewasa. Tetapi
setelah masa ORBA, seksualitas mulai dibicarakan
dengan lebih terbuka di ruangan publik, sehingga siapa
yang baru dengar tentang kasus seksual cenderung
memahaminya sebagai hal yang baru, apalagi yang kuper,
padahal bukan. Perkembangan yang sejenisnya pun pernah
dialami oleh masrakyat di negara-negara lain.
Perubahan dalam perilaku secara umum lebih banyak
didorong oleh perubahan lingkungan sekitarnya seperti
disebabkan oleh proses modernisasi, baik di kota
maupun di daerah, daripada oleh pengaruh budaya luar.
Hal itu sudah dijelaskan dengan baik sekali oleh Mas
Arcon dan Mas He-Man. Strategi menyalahkan budaya
asing atas perkembangan yang kurang disenangi sudah
ada pula sejak jaman dahulu. Kita tidak menolak adanya
pengaruh dari budaya luar, tetapi seberapa besar
pengaruh dari budaya itu terhadap perilaku seksual?
Coba Anda berdiskusi dengan nenek-nenek dan
kakek-kakek Eropa atau Amerika Serikat (misalnya)
tentang seksualitas. Kayanya masih banyak juga yang
tidak akan mentolerir seks di luar nikah. Jangan kaget
ketika di antara mereka ada yang menyalahkan budaya
Asia atau Afrika atas keburukan moral generasi muda,
khususnya masih di jaman tahun 60-70an. Sama saja toh
:-)

Di pihak lain, saya pernah membaca beberapa majalah
lokal yang sensual, misalyna soal pembahasan tentang
masalah seksual. Anehnya, atau justru tidak aneh,
pengalaman serta pertanyaan-pertanyaan mengenai seks
ditulis oleh orang Indonesia, banyak yang statusnya
belum berumah-tangga. Tetapi gambar-gambar sensual
justru lebih sering menampilkan manusia kaukasian yang
berwarna kulit putih.

Padahal kebutuhan seksual bukan diciptakan oleh suatu
kebudayaan atau agama, tetapi

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah? - Sabar

2006-01-11 Terurut Topik Rudyanto Arief
arusnya memanfaatkan kedua nikmat yang
amat besar itu, agar manusia benar-benar bisa menggunakannnya untuk
berbicara sehari-hari, yang benar "wa quuluu qaulan sadidan," sehingga
menjadi jalan kebaikan. Dan kalau tidak mampu, maka lebih baik diam. Dan
bagi yang mampu lantas dia diam, menolak untuk mengucapkan kebenaran, ia
adalah "syetan" yang bisu. Untuk mencapai kebaikan Islam seseorang, tidak
cukup dengan diamnya lisan, dan anggota tubuh yang lain dari hal-hal yang
dilarang oleh Allah Swt. Namun ia harus juga diam dan meninggalkan hal-hal
yang tidak bermanfaat baginya. Dan juga bagi agamanya Islam. Rasulullah Saw
bersabda: "Diantara kebaikan Islam seseorang itu yaitu meninggalkan hal-hal
yang tidak bermanfaat baginya."

  Kalau seseorang sudah mampu untuk memilih hanya yang bermanfaat
baginya, bagi keluarga, agama, dan masyarakatnya, dan mampu juga untuk diam
meninggalkan yang tak bermanfaat, ia sudah selamat dari kejahatan dan bala`
yang besar. Dan keselamatan dari kejahatan itu, berarti prestasi besar dalam
meraih kebaikan yang besar. Ada ulama salaf mengatakan: "Barangsiapa yang
menyadari bahwa ucapan itu sebagian dari perbuatannya, dapat dipastikan ia
tidak akan berbicara kecuali yang bermanfaat baginya. Dan orang yang
menuntut sesuatu yang tidak bermanfaat baginya, akan mendapatkannya
sedangkan ia sendiri tidak puas dan tidak merelakannya."


- Original Message -
From: "SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, January 12, 2006 12:22 AM
Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah? - Sabar


>
>   Yang sabar ya mbak menghadapi adek-adek kita, namanya saja adek-adek,
perlu kita bimbing dengan kesabaran, setuju kan:)
>
>   wassalam
>
>
>
> [EMAIL PROTECTED] wrote:  Terimakasih atas faktanya bung
Donie. Dan fakta itu -menurut pertimbangan
>   saya- AKAN SEMAKIN BERTAMBAH BESAR dengan diadakannya ATM Kondom. Budaya
>   seks bebas yang semakin membesar, hanya akan menambah pelaku HIV / AIDS.
>   Bukan penularan kepada pelaku pasif, melainkan akan menambah banyak
pelaku
>   aktifnya. Cari cara lain untuk HIV / AIDS, tetapi itu bukan ATM Kondom.
>
>   Dan untuk bung Ari, jika budaya di luar sana akan membuat bangsa ini
rusak
>   bergelimang dosa zina, ya! memang lebih baik kita menutup diri sebisa
>   mungkin. Dari pada bangsa ini semakin rusak akibat perbuatan zina, mari
>   kita tolak sekuat tenaga arus budaya luar itu. Saya tidak akan
membiarkan
>   bangsa ini bergelimang dalam dosa zina mulai dari generasi mudanya.
>
>   Saya tidak akan menanggapi lagi thread ini. I think I have made my self
>   clear enough. Say NO! to ATM Kondom!
>
>   Salaam...
>
>
>
>
>   Donnie <[EMAIL PROTECTED]>
>   Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>   01/11/2006 03:35 PM
>   Please respond to
>   wanita-muslimah@yahoogroups.com
>
>
>   To
>   wanita-muslimah@yahoogroups.com
>   cc
>
>   Subject
>   Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?
>
>
>
>
>
>
>
>
>   Mbak Wida (feeling saya anda perempuan sih.. :p)
>
>   Apa beda gejala dengan fakta yang anda maksudkan?
>   kalau liat toh anda menyebutkan "faktanya ada meskipun
>   sedikit".
>   Sedikit atau banyak itu masalah persepsi mbak.
>   Fakta: ada air setinggi 10 cm dalam gelas setinggi 20
>   cm.
>   Orang bisa bilang gelas itu setengah penuh atau
>   setengah kosong.
>
>   Angka proporsi penderita HIV 0,6%  itu tinggi atau
>   rendah mbak ? (estimasi skenario yang optimistik dari
>   WHO/UNAIDS)
>
>   bagaimana kalau 0,6% itu dikalikan penduduk indonesia?
>   600.000 orang.  Menurut saya itu adalah angka yang
>   besar.
>
>   Mau tahu data tentang berapa estimasi kelompok resiko
>   tinggi yang sangat mungkin tertular HIV (transmisi
>   seksual saja) (estimasi tahun 2002) di Indonesia?
>
>   Pasangan pengguna narkoba suntik (yang belum tentu
>   pecandu)   : 94.125
>   Pekerja seks
>  :   193.234
>   Pelanggan pekerja seks
> : 6.859.402
>   Pasangan pelanggan PSK
>  :  4.934.487
>   (yang belum tentu juga melakukan "seks bebas")
>   Gay
> :
>   574.904
>   Pekerja seks pria
>  :2.100
>   Pasangan PSK pria (yang belum tentu melakukan seks
>   bebas) :  992
>   Waria
>:
>   7.831
>   Pelanggan waria
>  :   173.050
>   Pasangan tetap waria : 2.128
>   Anak jalanan
>:  70.872
>

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik ayeye
Ikut nyimbrung :-)

Mbak atau Mas Wida boleh saja mempunyai pendapat bahwa
dengan diadakan ATM Kondom, budaya seks bebas akan
semakin besar. Tetapi hingga sekarang pendapat Anda
belum didasari atas argumentasi yang memadai dan
malahan ingin menutupi diskusi dengan nada emosional
dan berkeras kepala. Kita boleh saja menjadi emosional
terhadap sesuatu, namanya juga manusia. Tetapi
kadang-kadang ada gunanya kalau kita tetap bersabar
dan terus mempelajari persoalan yang tadi membuat kita
menjadi emosional. Mending emosi dijadikan sebagai
motivasi untuk terus mencari ilmu daripada untuk
menyerah :-)

Menurut pengalaman pribadi saya, aktifitas seksual di
luar nikah bukan merupakan phenomena baru di
Indonesia, baik di antara remaja maupun dewasa. Tetapi
setelah masa ORBA, seksualitas mulai dibicarakan
dengan lebih terbuka di ruangan publik, sehingga siapa
yang baru dengar tentang kasus seksual cenderung
memahaminya sebagai hal yang baru, apalagi yang kuper,
padahal bukan. Perkembangan yang sejenisnya pun pernah
dialami oleh masrakyat di negara-negara lain.
Perubahan dalam perilaku secara umum lebih banyak
didorong oleh perubahan lingkungan sekitarnya seperti
disebabkan oleh proses modernisasi, baik di kota
maupun di daerah, daripada oleh pengaruh budaya luar.
Hal itu sudah dijelaskan dengan baik sekali oleh Mas
Arcon dan Mas He-Man. Strategi menyalahkan budaya
asing atas perkembangan yang kurang disenangi sudah
ada pula sejak jaman dahulu. Kita tidak menolak adanya
pengaruh dari budaya luar, tetapi seberapa besar
pengaruh dari budaya itu terhadap perilaku seksual?
Coba Anda berdiskusi dengan nenek-nenek dan
kakek-kakek Eropa atau Amerika Serikat (misalnya)
tentang seksualitas. Kayanya masih banyak juga yang
tidak akan mentolerir seks di luar nikah. Jangan kaget
ketika di antara mereka ada yang menyalahkan budaya
Asia atau Afrika atas keburukan moral generasi muda,
khususnya masih di jaman tahun 60-70an. Sama saja toh
:-)

Di pihak lain, saya pernah membaca beberapa majalah
lokal yang sensual, misalyna soal pembahasan tentang
masalah seksual. Anehnya, atau justru tidak aneh,
pengalaman serta pertanyaan-pertanyaan mengenai seks
ditulis oleh orang Indonesia, banyak yang statusnya
belum berumah-tangga. Tetapi gambar-gambar sensual
justru lebih sering menampilkan manusia kaukasian yang
berwarna kulit putih.

Padahal kebutuhan seksual bukan diciptakan oleh suatu
kebudayaan atau agama, tetapi sudah menjadi kodrat
biologis manusia dari dahulu. Budaya maupun agama
dapat saja mempengaruhi pandangan terhadap
seksualitas, tetapi tidak akan mampu untuk mengubah
seksualitas sendiri. Ketika suatu agama atau budaya
tidak membenarkan hubungan seks di luar nikah,
sementara semakin banyak pemuda/pemudi tidak mendapat
kesempatan untuk menikah, maka akan semakin sulit
untuk tetap menjadi abstinen dari hubungan intim.
Terlepas dari adanya ATM Kondom atau tidak. Itu saya
kemarin sebut sebagai  penyimpangan antara kebudayaan
dan realita di lapangan yang lebih banyak telah
disebabkan oleh proses modernisasi.

Salam,
ayeye



Terimakasih atas faktanya bung Donie. Dan fakta itu
-menurut pertimbangan
saya- AKAN SEMAKIN BERTAMBAH BESAR dengan diadakannya
ATM Kondom. Budaya
seks bebas yang semakin membesar, hanya akan menambah
pelaku HIV / AIDS.
Bukan penularan kepada pelaku pasif, melainkan akan
menambah banyak pelaku
aktifnya. Cari cara lain untuk HIV / AIDS, tetapi itu
bukan ATM Kondom.

Dan untuk bung Ari, jika budaya di luar sana akan
membuat bangsa ini rusak
bergelimang dosa zina, ya! memang lebih baik kita
menutup diri sebisa
mungkin. Dari pada bangsa ini semakin rusak akibat
perbuatan zina, mari
kita tolak sekuat tenaga arus budaya luar itu. Saya
tidak akan membiarkan
bangsa ini bergelimang dalam dosa zina mulai dari
generasi mudanya.

Saya tidak akan menanggapi lagi thread ini. I think I
have made my self
clear enough. Say NO! to ATM Kondom!

Salaam...






__ 
Do you Yahoo!? 
New and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! 
http://sg.whatsnew.mail.yahoo.com


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.ya

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
:)
  
  Lhoh ada program-nya juga tho ?,  kalau boleh tahu programnya apa ya ?, pak 
Eko bisa memberi info tidak ya ?
  
  salam sejahtera.
  
  

Eko Bambang Subiyantoro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Pak SUTIYOSO,
  merusak generasi muda seperti apa pak?  apakah bapak tahu oknum2 itu
  siapa dan apa sudah membaca secara jelas programnya? lalu apa yang bisa bapak
  lakukan untuk pencegahan HIV AIDS dan PMS lainnya?
  
  salam,
  Eko Bambang S
  
  Monday, January 9, 2006, 10:11:11 PM, you wrote:
  
  > Pertanyaannyatujuan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
  > merusak generasi muda itu apa ya ?
 
  >   Siapa tho yang punya ide ATM - Kondom itu ?

  > wassalam
 
 

  > [EMAIL PROTECTED] wrote:
  >   ATM Kondom hanya akan membuat anak-anak SMA dan Mahasiswa yang berpacaran
  > melakukan seks bebas. Setelah mereka teracuni situs-situs porno di warnet,
  > atau penjualan VCD porno yang semakin bebas, maka mereka akan mencobanyan
  > sendiri. Mereka pikir it's fun! Worth to try! Masa bodoh dengan 
  > berikutnya. Negara maju saja begitu bebas. Kenapa kita tidak? Kita sedang
  > menuju kemajuan! 
  
  > Dan generasi muda kita akan semakin hancur cur cur currr!!! Percayalah!!!
  
  > Tidak perlu teori muluk2 untuk melihat kehancuran generasi muda Indonesia
  > akibat pornografi dan kemudahan fasilitas seks bebas macam ATM Kondom. Dan
  > kalau generasi mudanya saja sudah rusak, apa yang bisa kita lihat sebagai
  > masa depan kita, bangsa Indonesia? Buram! Gelap! 
  
  > Narkoba. Seks bebas. Hura-hura. Dugem. Tawuran. Pengangguran. Preman. Apa
  > lagi? Oh generasi muda Indonesia  
  
  
  
  
  > Donnie <[EMAIL PROTECTED]> 
  > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  > 01/09/2006 10:49 AM 
  > Please respond to 
  > wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  
  
  > To 
  > wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  > cc 
  
  > Subject 
  > Re: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah? 
  
  
  
  
  
  
  
  
  > Alkisah... (cerita sebelum Helm jadi aksesoris 
  > standard pengguna motor) 
  > Para dokter bedah di Inggris (kalau tidak salah), 
  > melihat bahwa efek samping paling buruk dan tersering 
  > pada pengendara motor ada cedera kepala yang 
  > seringkali berujung pada kematian. 
  > Mereka berpikir bagaimana mencegahnya?  paling efektif 
  > tentu saja membuat kebijakan agar mencegah orang 
  > supaya tidak mengendarai motor, end of story. 
  > Tapi ternyata tidak sebegitu mudahnya.  Kebutuhan 
  > jaman menyebabkan kita tidak mampu menyebabkan orang 
  > untuk berhenti menggunakan motor. 
  
  > Cara kedua adalah mendidik pengendara motor untuk 
  > lebih berhati-hati dalam mengendarai motornya, supaya 
  > jangan ngebut, supaya tidak melanggar lampu merah 
  > dengan berbagai peraturan lalu lintas dan sanksinya. 
  > Toh masih ada juga orang yang mengalami akibat buruk 
  > karena kecelakaan motor.  Karena ada juga orang yang 
  > melanggar lalu lintas, ugal-ugalan, ngebut dll. 
  
  > Maka pada para dokter tersebut kemudian berpikir 
  > ulang... kalau kecelakaan fatal kebanyakan ditimbulkan 
  > oleh benturan di kepala, cara yang bisa kita lakukan 
  > adalah dengan mencegah "dampak buruk"  akibat benturan 
  > di kepala.  Bagaimana? mereka kemudian membuat alat 
  > untuk melindungi bagian tubuh yang vital tersebut 
  > dengan menggunakan helm. 
  
  > Kebijakan ini yang dikenal sebagai kebijakan harm 
  > reduction.  Tapi kemudian ada pemikiran, kalau helm 
  > jadi kebijakan bagi pengendara motor untuk melindungi 
  > kepala mereka, maka orang akan cenderung berperilaku 
  > tidak bertanggung jawab, ugal-ugalan dijalan, 
  > melanggar lalu lintas dll 
  > Fakta yang ada ternyata tidak seperti itu.  Orang yang 
  > ugal-ugalan tetap ada (akan selalu ada orang dalam 
  > kategori ekstrim), tetapi itu bukanlah mayoritas 
  > pengendara motor.  Kelompok yang ugal-ugalan tersebut 
  > yang sebenarnya merupakan sasaran utama kebijakan 
  > helm.  Toh helm tetap diberlakukan bagi pengendara 
  > motor, karena para pengendara motor tersebut juga 
  > punya resiko untuk mengalami kecelakaan cedera kepala, 
  > dan langkah terefektif (sampai saat ini) untuk 
  > meminimalisir dampak buruk penggunaan motor adalah 
  > dengan helm. 
  
  > Dalam konteks seperti itulah kebijakan Promosi kondom 
  > (salah satunya dengan pengadaan ATM kondom) dibuat dan 
  > dilaksanakan. 
  
  > Sebuah fakta orang yang dewasa akan melakukan hubungan 
  > seks (diluar dan didalam koridor nilai agama apapun). 
  > Agama tertentu (agama2 semit) menempatkan hubungan 
  > seks dalam lembaga perkawinan (itu fakta yang lain) 
  > tapi toh tidak semua "agama dan/atau kepercayaan 
  > seperti itu.  Fakta pula bahwa ada atau banyak orang 
  > yang beragama tadi juga melakukan hubungan diluar 
  > nikah. Fakta yang lain, hubungan seks yang tidak 
  > terlindungi (dengan kondom) mempunyai resiko yang 
  > sangat besar untuk menularkan penyakit seksual dan 
  > yang terpenting adalah HIV/AIDS.  Bercermin dari 

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO

  Katanya Al Qur'an sich.jangan mendekati zina, karena zina itu keji,  
berarti kalau deket-deket dengan zina namanya jadi "keji-nger"...maksud  ogut 
keblinger...begitu
  
  Jaman jahiliah di Mekah dulu, sebelum kedatangan kanjeng Nabi,  situasinya 
malah lebih perahech...ech ...ternyata oleh Kanjeng Nabi  situasi yang 
tidak baik tersebut bisa diperbaiki.ayo siapa yang mau  arisan memperbaiki 
keadaan ?
  
  wassalam


  Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  saya lahir di era 70an, 
mungkin banyak juga generasi kelahiran seventies ini
  di wm.  nah ceritanya ketika sd kelas 4 saya pindah dari malang ke jakarta.
  
  yg saya lihat breakdance sedang menjamur, tawuran dan minuman keras masuk ke
  perumahan perumahan, heroin mulai merajalela.  jakarta bukan tempat yang
  baik untuk berkembang biak .. ooops   untuk tumbuh kembang anak.
  
  saya sendiri waktu itu gak tinggal di heart of jakarta,maklum warga urban :)
  info yg didapat bokap buat cari rumah adalah di depok (obsesinya masih cari
  daerah yg adem buat tempat tinggal, biar kayak malang), depok adalah jakarta
  coret dan di masa itu masih kehitung sebagai kabupaten bogor.
  
  supermarket aja baru ada Tri-M model model kayak alfamart dan baru buka
  tahun 87an, UI aja baru mau pindah ke depok kala itu.   sebagai anak kecil
  saya menyalahkan budaya asing yg masuk keindonesia dengan derasnya tanpa
  filter, dan yg mempromosikan pertama kali dalam kacamata saya ketika itu
  adalah orang china.
  
  dengan sedikit rasis, saya pengen bilang, mereka kaya, mereka bukan muslim,
  pulang dari foya foya dan sekolah di ln mereka bawa budaya yukensi u can
  see, kaos ketat, cewek ngerokok, celana pendek, rok span, de el el.  tivi
  pun bukan hitam putih tvri kebanggaan dengan si huma dan si unyil.  ada rcti
  dan sctv dengan santa barbara dan the bold and the beautifulnya yg dulu jadi
  patron hujatan para ustad :D
  
  kalau sampean sampean baca laskar pelanginya andrea hirata anda akan
  meangkap gagap budaya itu juga terjadi di bangka belitung tahun 70 80an.
  ketika masyrakat lokal dengan buruh tambang tradisonal berhadapan dengan
  hegemoni PN Timah ...
  
  jaman sekarang saya bisa bilang, tanpa rasa rasis, bahwa itulah yg terjadi
  ketika dua budaya bertemu.  dulu kita sudah main budaya tertutup, di era
  orde baru, namun arus pusar budaya di luar sana memang melibas hanyut bangsa
  ini, kita pemain pinggiran memang dan itu kenyataan, itu fakta.  apa yg
  menjadi intrik di luar, kita adalah pion catur.  sampean, oom wida, yg
  berada dalam pusar perusahaan jepang bisa melihat dengan jelas gimana sistem
  kanban jepang yang beranak berakar, dari moyang sampai cucu kait mengait.
  dan ini hanya satu pusar arus di luar sana yg ebrimbas ke kita.
  
  bagi saya, konflik masalah tutup keran mirip dengan ketegangan yg terjadi di
  jepang di era meiji.  ketika jepang mau tidak mau harus membuka keran
  budayanya.  dari politik isolasi menjadi era keterbukaan.  di era sekarang
  kita bisa melihat ahmadinejad yg baru baru ini membanned lagi banyak media
  massa dan membatasi televisi di Iran.
  
  jaman 1600an china pernah main main seperti ini.  setelah ekspedisi cheng ho
  yg 6 kali keliling dunia, china memilih isolasi, dan sejak itu perannya di
  dunia international turun drastis, seiring dropnya perekonomian china.  dia
  pun mengalami konflik keterbukaan yg sama dengan jepang.  kalau di jepun
  meiji berhasil melakukan restorasi vis a vis berhadapan dengan para shogun
  dan samurai turutannya, di china para mandarin, bangsawan dan kaum
  terpelajar justru yg sulit berubah dan tidak menginginkan perubahan.  calon
  kaisar yg punya visi keterbukaan justru dihabisi.
  
  imo, pilihan yg ada adalah diombang ambing arus atau menjadi the real
  player.  politik isolasi seperti kita lihat tidak banyak berpengaruh, karena
  arus di luar tetap ada.  kecuali anda memilih jadi orang amish di amerika
  sana.
  
  
  salam,
  Ari Condro
  
  - Original Message -
  From: <[EMAIL PROTECTED]>
  
  Mungkin itulah bedanya antara saya dan anda bung Eko. Anda mengatakan
  bahwa seks bebas itu adalah fakta. Saya menganggap seks bebas itu saat in
  baru berupa gejala yang mengarah ke sana. Faktanya masih sangat sedikit
  yang melakukannya dibandingkan yang tidak melakukannya. Itupun masih
  sembunyi-sembunyi karena malu. Oleh karenanya saya tidak ingin memberikan
  "percepatan" bagi budaya seks bebas untuk menjadi besar di masyarakat
  Indonesia. Sekalipun fasilitas seperti warnet, penjualan VCD porno,
  buku-buku semacam undercover, tayangan2 seks tengah malam, sudah
  memberikan percepatan tertentu bagi berkembangnya seks bebas di masyarakat
  Indonesia. Apalagi jika disediakan fasilitas ATM Kondom ini. Dengan adanya
  fasilitas ATM Kondom ini, jangan lagi kita berfikir mengurangi seks bebas
  setelah itu, kita justru akan menjadikannya banjir bandang. Tidak akan
  pernah sanggup untuk kita kurangi kembali. Sekali pintunya dibuka, kita
  tida

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah? - Sabar

2006-01-11 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO

  Yang sabar ya mbak menghadapi adek-adek kita, namanya saja adek-adek, perlu 
kita bimbing dengan kesabaran, setuju kan:)
  
  wassalam
  
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:  Terimakasih atas faktanya bung Donie. Dan 
fakta itu -menurut pertimbangan 
  saya- AKAN SEMAKIN BERTAMBAH BESAR dengan diadakannya ATM Kondom. Budaya 
  seks bebas yang semakin membesar, hanya akan menambah pelaku HIV / AIDS. 
  Bukan penularan kepada pelaku pasif, melainkan akan menambah banyak pelaku 
  aktifnya. Cari cara lain untuk HIV / AIDS, tetapi itu bukan ATM Kondom.
  
  Dan untuk bung Ari, jika budaya di luar sana akan membuat bangsa ini rusak 
  bergelimang dosa zina, ya! memang lebih baik kita menutup diri sebisa 
  mungkin. Dari pada bangsa ini semakin rusak akibat perbuatan zina, mari 
  kita tolak sekuat tenaga arus budaya luar itu. Saya tidak akan membiarkan 
  bangsa ini bergelimang dalam dosa zina mulai dari generasi mudanya.
  
  Saya tidak akan menanggapi lagi thread ini. I think I have made my self 
  clear enough. Say NO! to ATM Kondom!
  
  Salaam...
  
  
  
  
  Donnie <[EMAIL PROTECTED]> 
  Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  01/11/2006 03:35 PM
  Please respond to
  wanita-muslimah@yahoogroups.com
  
  
  To
  wanita-muslimah@yahoogroups.com
  cc
  
  Subject
  Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?
  
  
  
  
  
  
  
  
  Mbak Wida (feeling saya anda perempuan sih.. :p)
  
  Apa beda gejala dengan fakta yang anda maksudkan?
  kalau liat toh anda menyebutkan "faktanya ada meskipun
  sedikit".
  Sedikit atau banyak itu masalah persepsi mbak. 
  Fakta: ada air setinggi 10 cm dalam gelas setinggi 20
  cm. 
  Orang bisa bilang gelas itu setengah penuh atau
  setengah kosong.
  
  Angka proporsi penderita HIV 0,6%  itu tinggi atau
  rendah mbak ? (estimasi skenario yang optimistik dari
  WHO/UNAIDS)
  
  bagaimana kalau 0,6% itu dikalikan penduduk indonesia?
  600.000 orang.  Menurut saya itu adalah angka yang
  besar.
  
  Mau tahu data tentang berapa estimasi kelompok resiko
  tinggi yang sangat mungkin tertular HIV (transmisi
  seksual saja) (estimasi tahun 2002) di Indonesia?
  
  Pasangan pengguna narkoba suntik (yang belum tentu
  pecandu)   : 94.125
  Pekerja seks 
 :   193.234
  Pelanggan pekerja seks 
: 6.859.402
  Pasangan pelanggan PSK 
 :  4.934.487
  (yang belum tentu juga melakukan "seks bebas")
  Gay 
: 
  574.904
  Pekerja seks pria 
 :2.100
  Pasangan PSK pria (yang belum tentu melakukan seks
  bebas) :  992
  Waria 
   : 
  7.831
  Pelanggan waria 
 :   173.050
  Pasangan tetap waria : 2.128
  Anak jalanan 
   :  70.872
  Penjara 
   : 
  733.794
  Total: 
 sekitar 12.650.000
  
  12 Juta lebih orang mempunyai resiko tinggi untuk
  tertular HIV.  Anda bisa mengatakan itu gejala atau
  apapun.  tapi angka tersebut menurut saya cukup..
  bukan.. sangat besar... (bila ingin membaca reportnya
  saya punya soft copynya).
  12 juta itu bisa seorang pelajar, mahasiswa, ibu rumah
  tangga, polisi, tentara, politisi, pejabat, USTADZ
  (jadi inget cerita seorang Waria yang dulu pacarnya
  anak pesantren - hidup serumah -yang kemudian menjadi
  ustadz).  Diluar itu masih ditambah anak-anak yang
  lahir dari pasangan tersebut. 
  
  Dan itu adalah Fakta mbak.
  
  Apa kita bisa membuat ke 12 juta orang tersebut tidak
  melakukan hubungan seks diluar berganti pasangan?. 
  Pikiran bodoh saya bilang impossible. 
  
  Mari kita berandai-andai...  Katakan kita bisa membuat
  mereka tidak melakukan seks berganti-ganti pasangan
  saja (kalau disuruh melakukan seks monogamus dalam
  perkawinan tentu akan lebih sulit lagi), berapa lama
  waktu yang dibutuhkan untuk itu.  1 tahun? 2 tahun? 10
  tahun? dan yang terpenting apakah ada pengalaman/bukti
  bahwa intervensi tersebut berhasil?
  
  In the meanwhile.. virus HIV sudah menyebar pada
  kelompok resiko rendah di populasi.
  Cara yang bisa kita lakukan untuk damage control ya..
  bikin agar aktivitas seksual mereka tidak menebarkan
  virus HIV, meminimalisir dampak buruk aktivitas tadi. 
  Harm reduction.  Ujungnya ya mereka itu dikondomi. 
  
  Regards,
  Donnie
  
  
  
  
  --- [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  > Mungkin itulah bedanya antara saya dan anda bung
  > Eko. Anda mengatakan 
  > bahwa seks bebas itu adalah fakta. Saya menganggap
  > seks bebas itu saat in 
  > baru berupa gejala yang mengarah ke sana. Faktanya
  > masih sangat sedikit 
  > yang melakukannya dibandingkan yang tidak
  > melakukannya. Itupun masih 
  > sembuny

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik Firman Gunawan
Ass. Wr. Wb

Salam kenal..

Seks Bebas sudah menjadi fakta..itu betul..
Adanya ATM Kondom membuat seks bebas akan makin cepat merajalela (banjir 
bandang)..sangat mungkin...
dengan adanya mesin itu yang untung produsen mesin dan kondom...jelas dong 
...:-)

> Apa kita bisa membuat ke 12 juta orang tersebut tidak
> melakukan hubungan seks diluar berganti pasangan?.
> Pikiran bodoh saya bilang impossible.

Saya yakin ke 12 juta orang tersebut tidak serentak waktu jadi pecandu seks 
bebas...
seyakin bahwa ke dua belas orang tersbut segera menggunakan kondom..pada 
saat melakukan seks bebasnya..walaupun masing-masing punya ATM kondom :-)

> Mari kita berandai-andai...  Katakan kita bisa membuat
> mereka tidak melakukan seks berganti-ganti pasangan
> saja (kalau disuruh melakukan seks monogamus dalam
> perkawinan tentu akan lebih sulit lagi), berapa lama
> waktu yang dibutuhkan untuk itu.  1 tahun? 2 tahun? 10
> tahun? dan yang terpenting apakah ada pengalaman/bukti
> bahwa intervensi tersebut berhasil?

Sama dengan pertanyaan saya...berapa lama kita bisa memaksa mereka semua 
menggunakan kondom pada saat berganti2 pasangan seks...:-)

> In the meanwhile.. virus HIV sudah menyebar pada
> kelompok resiko rendah di populasi.
> Cara yang bisa kita lakukan untuk damage control ya..
> bikin agar aktivitas seksual mereka tidak menebarkan
> virus HIV, meminimalisir dampak buruk aktivitas tadi.
> Harm reduction.  Ujungnya ya mereka itu dikondomi

sepertinya aneh ya...berharap perbuatan buruk tidak menimbulkan dampak yang 
buruk :-)
seharusnya yang dicegah itu perbuatan buruknya...bukan dampak buruk dari 
perbuatan buruk...
termasuk dengan tidak memfasilitasi perbuatan tersebut...biasanya perbuatan 
buruk kalau difasilitasi bisa jadi dianggap benar..
oleh karena itu..stuju dgn mba wida " say no to atm kondom..."

Wass,
Firman


- Original Message - 
From: "Donnie" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, January 11, 2006 4:35 PM
Subject: Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?


>
>
> Mbak Wida (feeling saya anda perempuan sih.. :p)
>
> Apa beda gejala dengan fakta yang anda maksudkan?
> kalau liat toh anda menyebutkan "faktanya ada meskipun
> sedikit".
>
> Dan itu adalah Fakta mbak.
>
>
>
.




> Regards,
> Donnie
>
>
>
>
>
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik Ari Condro
sebenarnya, siapa sih yg gak mau generasi mudanya selamat ?  jadi generasi
penerus yg tangguh, sehat dan baik ?  saya kira semua menginginkannya.

yg jadi masalah kalau mereka yg ingin generasi mudanya baik ini bersikap
fatalistis.  dalam artian secara faktual kita melihat bahwa pendekatan moral
dan spritual masih bisa diterobos (tidak diacuhkan) oleh para pengguna obat
terlarang dan pelaku homo / biseksual ini.

kalau pengguna obat terlarang, kita bisa batasi peredarannya, bisa bikin
klinik untuk mengatasi pecandu narkoba di mana mana, tapi gimana dengan hiv
ini ?

obatnya belum ditemukan tuh ...  mau bikin atm kondom dengan filterisasi yg
boleh ambil hanya yg sudah masuk targetted consumer ?  ya pada lari malahan
para tergetted consumer ini  wong beli kondom yg jelas jelas ada di tiap
swalayan aja banyak orang normal yg malu malu kok 

sebaiknya mas wida berargumen lebih luas dan detail, gimana supaya bukan
target luar (innocent teen) tidak terimbas budaya ini ...  dan supaya tidak
menjadi konsumen ikutan atm kondom dan ikut gaya hidup gila gilaan ...
bukan semata membanned atm kondom tanpa data dan pemikiran yg akurat ...

salam,
Ari Condro

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>

Terimakasih atas faktanya bung Donie. Dan fakta itu -menurut pertimbangan
saya- AKAN SEMAKIN BERTAMBAH BESAR dengan diadakannya ATM Kondom. Budaya
seks bebas yang semakin membesar, hanya akan menambah pelaku HIV / AIDS.
Bukan penularan kepada pelaku pasif, melainkan akan menambah banyak pelaku
aktifnya. Cari cara lain untuk HIV / AIDS, tetapi itu bukan ATM Kondom.

Dan untuk bung Ari, jika budaya di luar sana akan membuat bangsa ini rusak
bergelimang dosa zina, ya! memang lebih baik kita menutup diri sebisa
mungkin. Dari pada bangsa ini semakin rusak akibat perbuatan zina, mari
kita tolak sekuat tenaga arus budaya luar itu. Saya tidak akan membiarkan
bangsa ini bergelimang dalam dosa zina mulai dari generasi mudanya.

Saya tidak akan menanggapi lagi thread ini. I think I have made my self
clear enough. Say NO! to ATM Kondom!

Salaam...






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik Wida . Kusuma
Terimakasih atas faktanya bung Donie. Dan fakta itu -menurut pertimbangan 
saya- AKAN SEMAKIN BERTAMBAH BESAR dengan diadakannya ATM Kondom. Budaya 
seks bebas yang semakin membesar, hanya akan menambah pelaku HIV / AIDS. 
Bukan penularan kepada pelaku pasif, melainkan akan menambah banyak pelaku 
aktifnya. Cari cara lain untuk HIV / AIDS, tetapi itu bukan ATM Kondom.

Dan untuk bung Ari, jika budaya di luar sana akan membuat bangsa ini rusak 
bergelimang dosa zina, ya! memang lebih baik kita menutup diri sebisa 
mungkin. Dari pada bangsa ini semakin rusak akibat perbuatan zina, mari 
kita tolak sekuat tenaga arus budaya luar itu. Saya tidak akan membiarkan 
bangsa ini bergelimang dalam dosa zina mulai dari generasi mudanya.

Saya tidak akan menanggapi lagi thread ini. I think I have made my self 
clear enough. Say NO! to ATM Kondom!

Salaam...




Donnie <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
01/11/2006 03:35 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?








Mbak Wida (feeling saya anda perempuan sih.. :p)

Apa beda gejala dengan fakta yang anda maksudkan?
kalau liat toh anda menyebutkan "faktanya ada meskipun
sedikit".
Sedikit atau banyak itu masalah persepsi mbak. 
Fakta: ada air setinggi 10 cm dalam gelas setinggi 20
cm. 
Orang bisa bilang gelas itu setengah penuh atau
setengah kosong.

Angka proporsi penderita HIV 0,6%  itu tinggi atau
rendah mbak ? (estimasi skenario yang optimistik dari
WHO/UNAIDS)

bagaimana kalau 0,6% itu dikalikan penduduk indonesia?
600.000 orang.  Menurut saya itu adalah angka yang
besar.

Mau tahu data tentang berapa estimasi kelompok resiko
tinggi yang sangat mungkin tertular HIV (transmisi
seksual saja) (estimasi tahun 2002) di Indonesia?

Pasangan pengguna narkoba suntik (yang belum tentu
pecandu)   : 94.125
Pekerja seks 
:   193.234
Pelanggan pekerja seks 
 : 6.859.402
Pasangan pelanggan PSK 
  :  4.934.487
(yang belum tentu juga melakukan "seks bebas")
Gay 
 : 
574.904
Pekerja seks pria 
  :2.100
Pasangan PSK pria (yang belum tentu melakukan seks
bebas) :  992
Waria 
: 
7.831
Pelanggan waria 
  :   173.050
Pasangan tetap waria : 2.128
Anak jalanan 
:  70.872
Penjara 
: 
733.794
Total: 
  sekitar 12.650.000

12 Juta lebih orang mempunyai resiko tinggi untuk
tertular HIV.  Anda bisa mengatakan itu gejala atau
apapun.  tapi angka tersebut menurut saya cukup..
bukan.. sangat besar... (bila ingin membaca reportnya
saya punya soft copynya).
12 juta itu bisa seorang pelajar, mahasiswa, ibu rumah
tangga, polisi, tentara, politisi, pejabat, USTADZ
(jadi inget cerita seorang Waria yang dulu pacarnya
anak pesantren - hidup serumah -yang kemudian menjadi
ustadz).  Diluar itu masih ditambah anak-anak yang
lahir dari pasangan tersebut. 

Dan itu adalah Fakta mbak.

Apa kita bisa membuat ke 12 juta orang tersebut tidak
melakukan hubungan seks diluar berganti pasangan?. 
Pikiran bodoh saya bilang impossible. 

Mari kita berandai-andai...  Katakan kita bisa membuat
mereka tidak melakukan seks berganti-ganti pasangan
saja (kalau disuruh melakukan seks monogamus dalam
perkawinan tentu akan lebih sulit lagi), berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk itu.  1 tahun? 2 tahun? 10
tahun? dan yang terpenting apakah ada pengalaman/bukti
bahwa intervensi tersebut berhasil?

In the meanwhile.. virus HIV sudah menyebar pada
kelompok resiko rendah di populasi.
Cara yang bisa kita lakukan untuk damage control ya..
bikin agar aktivitas seksual mereka tidak menebarkan
virus HIV, meminimalisir dampak buruk aktivitas tadi. 
Harm reduction.  Ujungnya ya mereka itu dikondomi. 

Regards,
Donnie




--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> Mungkin itulah bedanya antara saya dan anda bung
> Eko. Anda mengatakan 
> bahwa seks bebas itu adalah fakta. Saya menganggap
> seks bebas itu saat in 
> baru berupa gejala yang mengarah ke sana. Faktanya
> masih sangat sedikit 
> yang melakukannya dibandingkan yang tidak
> melakukannya. Itupun masih 
> sembunyi-sembunyi karena malu. Oleh karenanya saya
> tidak ingin memberikan 
> "percepatan" bagi budaya seks bebas untuk menjadi
> besar di masyarakat 
> Indonesia. Sekalipun fasilitas seperti warnet,
> penjualan VCD porno, 
> buku-buku semacam undercover, tayangan2 seks tengah
> malam, sudah 
> memberikan percepatan tertentu bagi berkembangnya
> seks bebas di masyarakat 
> Indonesia. Apalagi jika disediakan fasilitas ATM
> Kondom i

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-11 Terurut Topik Donnie


Mbak Wida (feeling saya anda perempuan sih.. :p)

Apa beda gejala dengan fakta yang anda maksudkan?
kalau liat toh anda menyebutkan "faktanya ada meskipun
sedikit".
Sedikit atau banyak itu masalah persepsi mbak.  
Fakta: ada air setinggi 10 cm dalam gelas setinggi 20
cm.  
Orang bisa bilang gelas itu setengah penuh atau
setengah kosong.

Angka proporsi penderita HIV 0,6%  itu tinggi atau
rendah mbak ? (estimasi skenario yang optimistik dari
WHO/UNAIDS)

bagaimana kalau 0,6% itu dikalikan penduduk indonesia?
600.000 orang.  Menurut saya itu adalah angka yang
besar.

Mau tahu data tentang berapa estimasi kelompok resiko
tinggi yang sangat mungkin tertular HIV (transmisi
seksual saja) (estimasi tahun 2002) di Indonesia?

Pasangan pengguna narkoba suntik (yang belum tentu
pecandu)   : 94.125
Pekerja seks  
:   193.234
Pelanggan pekerja seks
 : 6.859.402
Pasangan pelanggan PSK
  :  4.934.487
(yang belum tentu juga melakukan "seks bebas")
Gay   
 :  
574.904
Pekerja seks pria 
  :2.100
Pasangan PSK pria (yang belum tentu melakukan seks
bebas) :  992
Waria 
:  
7.831
Pelanggan waria   
  :   173.050
Pasangan tetap waria : 2.128
Anak jalanan  
:  70.872
Penjara   
:   
733.794
Total:
  sekitar 12.650.000

12 Juta lebih orang mempunyai resiko tinggi untuk
tertular HIV.  Anda bisa mengatakan itu gejala atau
apapun.  tapi angka tersebut menurut saya cukup..
bukan.. sangat besar... (bila ingin membaca reportnya
saya punya soft copynya).
12 juta itu bisa seorang pelajar, mahasiswa, ibu rumah
tangga, polisi, tentara, politisi, pejabat, USTADZ
(jadi inget cerita seorang Waria yang dulu pacarnya
anak pesantren - hidup serumah -yang kemudian menjadi
ustadz).  Diluar itu masih ditambah anak-anak yang
lahir dari pasangan tersebut.  

Dan itu adalah Fakta mbak.

Apa kita bisa membuat ke 12 juta orang tersebut tidak
melakukan hubungan seks diluar berganti pasangan?. 
Pikiran bodoh saya bilang impossible.  

Mari kita berandai-andai...  Katakan kita bisa membuat
mereka tidak melakukan seks berganti-ganti pasangan
saja (kalau disuruh melakukan seks monogamus dalam
perkawinan tentu akan lebih sulit lagi), berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk itu.  1 tahun? 2 tahun? 10
tahun? dan yang terpenting apakah ada pengalaman/bukti
bahwa intervensi tersebut berhasil?

In the meanwhile.. virus HIV sudah menyebar pada
kelompok resiko rendah di populasi.
Cara yang bisa kita lakukan untuk damage control ya..
bikin agar aktivitas seksual mereka tidak menebarkan
virus HIV, meminimalisir dampak buruk aktivitas tadi. 
Harm reduction.  Ujungnya ya mereka itu dikondomi.  

Regards,
Donnie




--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

> Mungkin itulah bedanya antara saya dan anda bung
> Eko. Anda mengatakan 
> bahwa seks bebas itu adalah fakta. Saya menganggap
> seks bebas itu saat in 
> baru berupa gejala yang mengarah ke sana. Faktanya
> masih sangat sedikit 
> yang melakukannya dibandingkan yang tidak
> melakukannya. Itupun masih 
> sembunyi-sembunyi karena malu. Oleh karenanya saya
> tidak ingin memberikan 
> "percepatan" bagi budaya seks bebas untuk menjadi
> besar di masyarakat 
> Indonesia. Sekalipun fasilitas seperti warnet,
> penjualan VCD porno, 
> buku-buku semacam undercover, tayangan2 seks tengah
> malam, sudah 
> memberikan percepatan tertentu bagi berkembangnya
> seks bebas di masyarakat 
> Indonesia. Apalagi jika disediakan fasilitas ATM
> Kondom ini. Dengan adanya 
> fasilitas ATM Kondom ini, jangan lagi kita berfikir
> mengurangi seks bebas 
> setelah itu, kita justru akan menjadikannya banjir
> bandang. Tidak akan 
> pernah sanggup untuk kita kurangi kembali. Sekali
> pintunya dibuka, kita 
> tidak akan pernah sanggup untuk menutupnya kembali. 
> 
> Jika budaya seks bebas itu telah menjadi besar di
> masyarakat Indonesia, 
> maka penanganan HIV / AIDS akan menjadi jauh lebih
> rumit dan lebih susah 
> lagi. Jadi jangan dibuka pintunya. Say NO to ATM
> Kondom!
> 
> 
> 
> 
> 
> Eko Bambang Subiyantoro <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 01/11/2006 11:29 AM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> "[EMAIL PROTECTED]"
> 
> cc
> 
> Subject
> Re[2]: [wanita-muslimah] AT

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-10 Terurut Topik Ari Condro
saya lahir di era 70an, mungkin banyak juga generasi kelahiran seventies ini
di wm.  nah ceritanya ketika sd kelas 4 saya pindah dari malang ke jakarta.

yg saya lihat breakdance sedang menjamur, tawuran dan minuman keras masuk ke
perumahan perumahan, heroin mulai merajalela.  jakarta bukan tempat yang
baik untuk berkembang biak .. ooops   untuk tumbuh kembang anak.

saya sendiri waktu itu gak tinggal di heart of jakarta,maklum warga urban :)
info yg didapat bokap buat cari rumah adalah di depok (obsesinya masih cari
daerah yg adem buat tempat tinggal, biar kayak malang), depok adalah jakarta
coret dan di masa itu masih kehitung sebagai kabupaten bogor.

supermarket aja baru ada Tri-M model model kayak alfamart dan baru buka
tahun 87an, UI aja baru mau pindah ke depok kala itu.   sebagai anak kecil
saya menyalahkan budaya asing yg masuk keindonesia dengan derasnya tanpa
filter, dan yg mempromosikan pertama kali dalam kacamata saya ketika itu
adalah orang china.

dengan sedikit rasis, saya pengen bilang, mereka kaya, mereka bukan muslim,
pulang dari foya foya dan sekolah di ln mereka bawa budaya yukensi u can
see, kaos ketat, cewek ngerokok, celana pendek, rok span, de el el.  tivi
pun bukan hitam putih tvri kebanggaan dengan si huma dan si unyil.  ada rcti
dan sctv dengan santa barbara dan the bold and the beautifulnya yg dulu jadi
patron hujatan para ustad :D

kalau sampean sampean baca laskar pelanginya andrea hirata anda akan
meangkap gagap budaya itu juga terjadi di bangka belitung tahun 70 80an.
ketika masyrakat lokal dengan buruh tambang tradisonal berhadapan dengan
hegemoni PN Timah ...

jaman sekarang saya bisa bilang, tanpa rasa rasis, bahwa itulah yg terjadi
ketika dua budaya bertemu.  dulu kita sudah main budaya tertutup, di era
orde baru, namun arus pusar budaya di luar sana memang melibas hanyut bangsa
ini, kita pemain pinggiran memang dan itu kenyataan, itu fakta.  apa yg
menjadi intrik di luar, kita adalah pion catur.  sampean, oom wida, yg
berada dalam pusar perusahaan jepang bisa melihat dengan jelas gimana sistem
kanban jepang yang beranak berakar, dari moyang sampai cucu kait mengait.
dan ini hanya satu pusar arus di luar sana yg ebrimbas ke kita.

bagi saya, konflik masalah tutup keran mirip dengan ketegangan yg terjadi di
jepang di era meiji.  ketika jepang mau tidak mau harus membuka keran
budayanya.  dari politik isolasi menjadi era keterbukaan.  di era sekarang
kita bisa melihat ahmadinejad yg baru baru ini membanned lagi banyak media
massa dan membatasi televisi di Iran.

jaman 1600an china pernah main main seperti ini.  setelah ekspedisi cheng ho
yg 6 kali keliling dunia, china memilih isolasi, dan sejak itu perannya di
dunia international turun drastis, seiring dropnya perekonomian china.  dia
pun mengalami konflik keterbukaan yg sama dengan jepang.  kalau di jepun
meiji berhasil melakukan restorasi vis a vis berhadapan dengan para shogun
dan samurai turutannya, di china para mandarin, bangsawan dan kaum
terpelajar justru yg sulit berubah dan tidak menginginkan perubahan.  calon
kaisar yg punya visi keterbukaan justru dihabisi.

imo, pilihan yg ada adalah diombang ambing arus atau menjadi the real
player.  politik isolasi seperti kita lihat tidak banyak berpengaruh, karena
arus di luar tetap ada.  kecuali anda memilih jadi orang amish di amerika
sana.


salam,
Ari Condro

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>

Mungkin itulah bedanya antara saya dan anda bung Eko. Anda mengatakan
bahwa seks bebas itu adalah fakta. Saya menganggap seks bebas itu saat in
baru berupa gejala yang mengarah ke sana. Faktanya masih sangat sedikit
yang melakukannya dibandingkan yang tidak melakukannya. Itupun masih
sembunyi-sembunyi karena malu. Oleh karenanya saya tidak ingin memberikan
"percepatan" bagi budaya seks bebas untuk menjadi besar di masyarakat
Indonesia. Sekalipun fasilitas seperti warnet, penjualan VCD porno,
buku-buku semacam undercover, tayangan2 seks tengah malam, sudah
memberikan percepatan tertentu bagi berkembangnya seks bebas di masyarakat
Indonesia. Apalagi jika disediakan fasilitas ATM Kondom ini. Dengan adanya
fasilitas ATM Kondom ini, jangan lagi kita berfikir mengurangi seks bebas
setelah itu, kita justru akan menjadikannya banjir bandang. Tidak akan
pernah sanggup untuk kita kurangi kembali. Sekali pintunya dibuka, kita
tidak akan pernah sanggup untuk menutupnya kembali.





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga S

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-10 Terurut Topik Wida . Kusuma
Mungkin itulah bedanya antara saya dan anda bung Eko. Anda mengatakan 
bahwa seks bebas itu adalah fakta. Saya menganggap seks bebas itu saat in 
baru berupa gejala yang mengarah ke sana. Faktanya masih sangat sedikit 
yang melakukannya dibandingkan yang tidak melakukannya. Itupun masih 
sembunyi-sembunyi karena malu. Oleh karenanya saya tidak ingin memberikan 
"percepatan" bagi budaya seks bebas untuk menjadi besar di masyarakat 
Indonesia. Sekalipun fasilitas seperti warnet, penjualan VCD porno, 
buku-buku semacam undercover, tayangan2 seks tengah malam, sudah 
memberikan percepatan tertentu bagi berkembangnya seks bebas di masyarakat 
Indonesia. Apalagi jika disediakan fasilitas ATM Kondom ini. Dengan adanya 
fasilitas ATM Kondom ini, jangan lagi kita berfikir mengurangi seks bebas 
setelah itu, kita justru akan menjadikannya banjir bandang. Tidak akan 
pernah sanggup untuk kita kurangi kembali. Sekali pintunya dibuka, kita 
tidak akan pernah sanggup untuk menutupnya kembali. 

Jika budaya seks bebas itu telah menjadi besar di masyarakat Indonesia, 
maka penanganan HIV / AIDS akan menjadi jauh lebih rumit dan lebih susah 
lagi. Jadi jangan dibuka pintunya. Say NO to ATM Kondom!





Eko Bambang Subiyantoro <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
01/11/2006 11:29 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
"[EMAIL PROTECTED]" 
cc

Subject
Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?






Mbak Wida,
Tidak sederhana itu, mengkorelasikan hancurnya generasi muda dengan
ATM Kondom. Mbak Wida, Seks Bebas terjadi bukan karena ATM Kondom.
ATM Kondom justru hadir menjadi salah satu solusi (bukan satu-satunya)
pencegahan penularan PMS termasuk HIV AIDS. ATM Kondom sebaiknya tidak 
dilihat sebagai
legalisasi seks bebas, tetapi sebagai langkah meminimalisir kerentanan
tertularnya PMS / HIV AIDS tadi. Mas Donnie secara panjang lebar sudah 
cukup menjelaskan tentang
strategi penanganan HIV AIDS, melalui ATM Kondom.

Mbak Wida, seks bebas bukan lagi wacana, tetapi fakta. Tidak hanya
anak-anak remaja orang dewasapun juga banyak melakukan seks
bebas. Intervensi moral, agama bahkan pendidikan seks yang
bertanggungjawab saja gagal untuk mencegah seks bebas. Ini sekaligus
menjawab pertanyaan mas donnie. Pendapat saya,
sambil kita bersama-sama mengurangi seks bebas, yang bisa kita lakukan
adalah mengurangi dampak buruknya, yang jelas nyata sperti PMS,
kesehatan reproduksi dan sebagainya. Bagi saya ini perlu, karena
mengurangi perilaku seks bebas tidak bisa secepat membalikkan tangan.
Ada proses yang terus menerus berlangsung, namun dalam proses itu kita
tidak bisa menghindarkan adanya penularan, nah itulah yang kita cegah.


salam,

Eko Bambang S






Monday, January 9, 2006, 11:15:44 AM, you wrote:

> ATM Kondom hanya akan membuat anak-anak SMA dan Mahasiswa yang 
berpacaran
> melakukan seks bebas. Setelah mereka teracuni situs-situs porno di 
warnet,
> atau penjualan VCD porno yang semakin bebas, maka mereka akan 
mencobanyan
> sendiri. Mereka pikir it's fun! Worth to try! Masa bodoh dengan 
> berikutnya. Negara maju saja begitu bebas. Kenapa kita tidak? Kita 
sedang
> menuju kemajuan! 

> Dan generasi muda kita akan semakin hancur cur cur currr!!! 
Percayalah!!!

> Tidak perlu teori muluk2 untuk melihat kehancuran generasi muda 
Indonesia
> akibat pornografi dan kemudahan fasilitas seks bebas macam ATM Kondom. 
Dan
> kalau generasi mudanya saja sudah rusak, apa yang bisa kita lihat 
sebagai
> masa depan kita, bangsa Indonesia? Buram! Gelap!

> Narkoba. Seks bebas. Hura-hura. Dugem. Tawuran. Pengangguran. Preman. 
Apa
> lagi? Oh generasi muda Indonesia 




> Donnie <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 01/09/2006 10:49 AM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com


> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc

> Subject
> Re: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?








> Alkisah... (cerita sebelum Helm jadi aksesoris
> standard pengguna motor)
> Para dokter bedah di Inggris (kalau tidak salah),
> melihat bahwa efek samping paling buruk dan tersering
> pada pengendara motor ada cedera kepala yang
> seringkali berujung pada kematian.
> Mereka berpikir bagaimana mencegahnya?  paling efektif
> tentu saja membuat kebijakan agar mencegah orang
> supaya tidak mengendarai motor, end of story.
> Tapi ternyata tidak sebegitu mudahnya.  Kebutuhan
> jaman menyebabkan kita tidak mampu menyebabkan orang
> untuk berhenti menggunakan motor.

> Cara kedua adalah mendidik pengendara motor untuk
> lebih berhati-hati dalam mengendarai motornya, supaya
> jangan ngebut, supaya tidak melanggar lampu merah
> dengan berbagai peraturan lalu lintas dan sanksinya. 
> Toh masih ada juga orang yang mengalami akibat buruk
> karena kecelakaan motor.  Karena ada juga orang yang
> melanggar lalu lintas, ugal-ugalan, ngebut dll.

> Maka pada para dokter tersebut kemudian berpikir
> ulang... kalau kecelakaan fatal kebanyakan ditimbulkan
> oleh benturan di kepala, cara yan

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-10 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
Hiya Pak Eko,
   
  Tunggu ya pak...sebenarnya mau tak balas postingannya Pak Eko, tapi ini 
lho ada pasien mau konsultasi,  nanti dech saya usahakan untuk membalasnya  :)
   
  salam sejahtera.
   
  

Eko Bambang Subiyantoro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak SUTIYOSO,
merusak generasi muda seperti apa pak?  apakah bapak tahu oknum2 itu
siapa dan apa sudah membaca secara jelas programnya? lalu apa yang bisa bapak
lakukan untuk pencegahan HIV AIDS dan PMS lainnya?

salam,
Eko Bambang S

Monday, January 9, 2006, 10:11:11 PM, you wrote:

> Pertanyaannyatujuan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
> merusak generasi muda itu apa ya ?
   
>   Siapa tho yang punya ide ATM - Kondom itu ?
  
> wassalam
   
   
  
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
>   ATM Kondom hanya akan membuat anak-anak SMA dan Mahasiswa yang berpacaran
> melakukan seks bebas. Setelah mereka teracuni situs-situs porno di warnet,
> atau penjualan VCD porno yang semakin bebas, maka mereka akan mencobanyan
> sendiri. Mereka pikir it's fun! Worth to try! Masa bodoh dengan 
> berikutnya. Negara maju saja begitu bebas. Kenapa kita tidak? Kita sedang
> menuju kemajuan! 

> Dan generasi muda kita akan semakin hancur cur cur currr!!! Percayalah!!!

> Tidak perlu teori muluk2 untuk melihat kehancuran generasi muda Indonesia
> akibat pornografi dan kemudahan fasilitas seks bebas macam ATM Kondom. Dan
> kalau generasi mudanya saja sudah rusak, apa yang bisa kita lihat sebagai
> masa depan kita, bangsa Indonesia? Buram! Gelap! 

> Narkoba. Seks bebas. Hura-hura. Dugem. Tawuran. Pengangguran. Preman. Apa
> lagi? Oh generasi muda Indonesia  




> Donnie <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> 01/09/2006 10:49 AM 
> Please respond to 
> wanita-muslimah@yahoogroups.com 


> To 
> wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> cc 

> Subject 
> Re: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah? 








> Alkisah... (cerita sebelum Helm jadi aksesoris 
> standard pengguna motor) 
> Para dokter bedah di Inggris (kalau tidak salah), 
> melihat bahwa efek samping paling buruk dan tersering 
> pada pengendara motor ada cedera kepala yang 
> seringkali berujung pada kematian. 
> Mereka berpikir bagaimana mencegahnya?  paling efektif 
> tentu saja membuat kebijakan agar mencegah orang 
> supaya tidak mengendarai motor, end of story. 
> Tapi ternyata tidak sebegitu mudahnya.  Kebutuhan 
> jaman menyebabkan kita tidak mampu menyebabkan orang 
> untuk berhenti menggunakan motor. 

> Cara kedua adalah mendidik pengendara motor untuk 
> lebih berhati-hati dalam mengendarai motornya, supaya 
> jangan ngebut, supaya tidak melanggar lampu merah 
> dengan berbagai peraturan lalu lintas dan sanksinya. 
> Toh masih ada juga orang yang mengalami akibat buruk 
> karena kecelakaan motor.  Karena ada juga orang yang 
> melanggar lalu lintas, ugal-ugalan, ngebut dll. 

> Maka pada para dokter tersebut kemudian berpikir 
> ulang... kalau kecelakaan fatal kebanyakan ditimbulkan 
> oleh benturan di kepala, cara yang bisa kita lakukan 
> adalah dengan mencegah "dampak buruk"  akibat benturan 
> di kepala.  Bagaimana? mereka kemudian membuat alat 
> untuk melindungi bagian tubuh yang vital tersebut 
> dengan menggunakan helm. 

> Kebijakan ini yang dikenal sebagai kebijakan harm 
> reduction.  Tapi kemudian ada pemikiran, kalau helm 
> jadi kebijakan bagi pengendara motor untuk melindungi 
> kepala mereka, maka orang akan cenderung berperilaku 
> tidak bertanggung jawab, ugal-ugalan dijalan, 
> melanggar lalu lintas dll 
> Fakta yang ada ternyata tidak seperti itu.  Orang yang 
> ugal-ugalan tetap ada (akan selalu ada orang dalam 
> kategori ekstrim), tetapi itu bukanlah mayoritas 
> pengendara motor.  Kelompok yang ugal-ugalan tersebut 
> yang sebenarnya merupakan sasaran utama kebijakan 
> helm.  Toh helm tetap diberlakukan bagi pengendara 
> motor, karena para pengendara motor tersebut juga 
> punya resiko untuk mengalami kecelakaan cedera kepala, 
> dan langkah terefektif (sampai saat ini) untuk 
> meminimalisir dampak buruk penggunaan motor adalah 
> dengan helm. 

> Dalam konteks seperti itulah kebijakan Promosi kondom 
> (salah satunya dengan pengadaan ATM kondom) dibuat dan 
> dilaksanakan. 

> Sebuah fakta orang yang dewasa akan melakukan hubungan 
> seks (diluar dan didalam koridor nilai agama apapun). 
> Agama tertentu (agama2 semit) menempatkan hubungan 
> seks dalam lembaga perkawinan (itu fakta yang lain) 
> tapi toh tidak semua "agama dan/atau kepercayaan 
> seperti itu.  Fakta pula bahwa ada atau banyak orang 
> yang beragama tadi juga melakukan hubungan diluar 
> nikah. Fakta yang lain, hubungan seks yang tidak 
> terlindungi (dengan kondom) mempunyai resiko yang 
> sangat besar untuk menularkan penyakit seksual dan 
> yang terpenting adalah HIV/AIDS.  Bercermin dari 
> alkisah cerita diatas, ada 3 kebijakan juga yang bisa 
> diterapkan dan ketiganya merupakan strategi bagi 
> pencegahan penularan HIV/AIDS, yang dikenal sebagai 
> strategi ABC. 

> 1.  Me

Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?

2006-01-10 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
Hiya Pak Eko,
   
  Tunggu ya pak...sebenarnya mau tak balas postingannya Pak Eko, tapi ini 
lho ada pasien mau konsultasi,  nanti dech saya usahakan untuk membalasnya  :)
   
  salam sejahtera.
   
  

Eko Bambang Subiyantoro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak SUTIYOSO,
merusak generasi muda seperti apa pak?  apakah bapak tahu oknum2 itu
siapa dan apa sudah membaca secara jelas programnya? lalu apa yang bisa bapak
lakukan untuk pencegahan HIV AIDS dan PMS lainnya?

salam,
Eko Bambang S

Monday, January 9, 2006, 10:11:11 PM, you wrote:

> Pertanyaannyatujuan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
> merusak generasi muda itu apa ya ?
   
>   Siapa tho yang punya ide ATM - Kondom itu ?
  
> wassalam
   
   
  
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
>   ATM Kondom hanya akan membuat anak-anak SMA dan Mahasiswa yang berpacaran
> melakukan seks bebas. Setelah mereka teracuni situs-situs porno di warnet,
> atau penjualan VCD porno yang semakin bebas, maka mereka akan mencobanyan
> sendiri. Mereka pikir it's fun! Worth to try! Masa bodoh dengan 
> berikutnya. Negara maju saja begitu bebas. Kenapa kita tidak? Kita sedang
> menuju kemajuan! 

> Dan generasi muda kita akan semakin hancur cur cur currr!!! Percayalah!!!

> Tidak perlu teori muluk2 untuk melihat kehancuran generasi muda Indonesia
> akibat pornografi dan kemudahan fasilitas seks bebas macam ATM Kondom. Dan
> kalau generasi mudanya saja sudah rusak, apa yang bisa kita lihat sebagai
> masa depan kita, bangsa Indonesia? Buram! Gelap! 

> Narkoba. Seks bebas. Hura-hura. Dugem. Tawuran. Pengangguran. Preman. Apa
> lagi? Oh generasi muda Indonesia  




> Donnie <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> 01/09/2006 10:49 AM 
> Please respond to 
> wanita-muslimah@yahoogroups.com 


> To 
> wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> cc 

> Subject 
> Re: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah? 








> Alkisah... (cerita sebelum Helm jadi aksesoris 
> standard pengguna motor) 
> Para dokter bedah di Inggris (kalau tidak salah), 
> melihat bahwa efek samping paling buruk dan tersering 
> pada pengendara motor ada cedera kepala yang 
> seringkali berujung pada kematian. 
> Mereka berpikir bagaimana mencegahnya?  paling efektif 
> tentu saja membuat kebijakan agar mencegah orang 
> supaya tidak mengendarai motor, end of story. 
> Tapi ternyata tidak sebegitu mudahnya.  Kebutuhan 
> jaman menyebabkan kita tidak mampu menyebabkan orang 
> untuk berhenti menggunakan motor. 

> Cara kedua adalah mendidik pengendara motor untuk 
> lebih berhati-hati dalam mengendarai motornya, supaya 
> jangan ngebut, supaya tidak melanggar lampu merah 
> dengan berbagai peraturan lalu lintas dan sanksinya. 
> Toh masih ada juga orang yang mengalami akibat buruk 
> karena kecelakaan motor.  Karena ada juga orang yang 
> melanggar lalu lintas, ugal-ugalan, ngebut dll. 

> Maka pada para dokter tersebut kemudian berpikir 
> ulang... kalau kecelakaan fatal kebanyakan ditimbulkan 
> oleh benturan di kepala, cara yang bisa kita lakukan 
> adalah dengan mencegah "dampak buruk"  akibat benturan 
> di kepala.  Bagaimana? mereka kemudian membuat alat 
> untuk melindungi bagian tubuh yang vital tersebut 
> dengan menggunakan helm. 

> Kebijakan ini yang dikenal sebagai kebijakan harm 
> reduction.  Tapi kemudian ada pemikiran, kalau helm 
> jadi kebijakan bagi pengendara motor untuk melindungi 
> kepala mereka, maka orang akan cenderung berperilaku 
> tidak bertanggung jawab, ugal-ugalan dijalan, 
> melanggar lalu lintas dll 
> Fakta yang ada ternyata tidak seperti itu.  Orang yang 
> ugal-ugalan tetap ada (akan selalu ada orang dalam 
> kategori ekstrim), tetapi itu bukanlah mayoritas 
> pengendara motor.  Kelompok yang ugal-ugalan tersebut 
> yang sebenarnya merupakan sasaran utama kebijakan 
> helm.  Toh helm tetap diberlakukan bagi pengendara 
> motor, karena para pengendara motor tersebut juga 
> punya resiko untuk mengalami kecelakaan cedera kepala, 
> dan langkah terefektif (sampai saat ini) untuk 
> meminimalisir dampak buruk penggunaan motor adalah 
> dengan helm. 

> Dalam konteks seperti itulah kebijakan Promosi kondom 
> (salah satunya dengan pengadaan ATM kondom) dibuat dan 
> dilaksanakan. 

> Sebuah fakta orang yang dewasa akan melakukan hubungan 
> seks (diluar dan didalam koridor nilai agama apapun). 
> Agama tertentu (agama2 semit) menempatkan hubungan 
> seks dalam lembaga perkawinan (itu fakta yang lain) 
> tapi toh tidak semua "agama dan/atau kepercayaan 
> seperti itu.  Fakta pula bahwa ada atau banyak orang 
> yang beragama tadi juga melakukan hubungan diluar 
> nikah. Fakta yang lain, hubungan seks yang tidak 
> terlindungi (dengan kondom) mempunyai resiko yang 
> sangat besar untuk menularkan penyakit seksual dan 
> yang terpenting adalah HIV/AIDS.  Bercermin dari 
> alkisah cerita diatas, ada 3 kebijakan juga yang bisa 
> diterapkan dan ketiganya merupakan strategi bagi 
> pencegahan penularan HIV/AIDS, yang dikenal sebagai 
> strategi ABC. 

> 1.  Me