KOMPAS
Senin, 10 September 2007
pembauran
China Makassar, Selayang Pandang
M Fahmy Myala
Pada era sebelum televisi masuk Indonesia, lagu-lagu daerah berbahasa Makassar
pernah menasional dan menjadi top hit di beberapa stasiun RRI di Nusantara.
Anging Mammiri, Ati Raya, Anak Kukang, Amma
Salam hangat semuanya,
Sering kali mendengar KongZi atau KongHuCu, katanya adalah guru dan
ahli filosofi yang termashyur dijaman dahulu kala. Saya baru tahu
bahwa kitab suci Ru Jiao (KongHuCu) itu adalah SI SHU WU JING sejak
kuliah, kebetulan ada teman kuliah yang asal tangerang dan hanya dia
Setuju.. setuju banget :D
Perayaan Tahun Baru Imlek adalah milik semua warga Tionghua tanpa ada
batasan agama apapun, dan sebuah agama yg mengklaim tahun barunya
sesuai tahun baru imlek yach silakan aja, tapi jangan sekali-kali
menjadikan tahun baru imlek sebagai miliknya sendiri.. Ini akan
Sdr. Gunadi yang baik,
Benar yang dikatakan bung Steve haryono, semestinya
anda mempersempit riset anda,krn keberadaan lokasi
tempat tinggal kapiten tionghoa ini sangat berbeda,
walaupun memiliki fungsi yang sama di jaman kolonial.
Sdr. Gunadi yang baik,
Saya sempat melakukan sedikit riset
Salam hangat,
Agama merupakan salah satu bentuk dari perkembangan Budaya. Jadi
banyak Agama juga membawa budaya asal agama tersebut waktu penyebaran
ke suatu daerah. Sebenarnya budaya yang juga diikutsertakan dalam
penyebaran agama adalah suatu hal yang wajar. Justru dengan adanya
budaya luar
sory nanya kalau berminat ikut taiji nya ada biaya nya ngak ya? thanks
zhonghua_wenhua [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear BTers,
kami mengundang para BTers untuk menikmati kue bulan sambil ngobrol
santai, main catur Xiangqi dan weiqi.
Tanggal : 29 september 2007
Jam : 19:00
Alamat :
Bravo moderator, btw bgmn partisipasinya ?
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhonghua_wenhua
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Di usianya yang hampir 4 tahun, milis Budaya Tionghoa merupakan
salah satu milis Tionghoa Indonesia terbesar dengan member 2600
orang lebih. Tujuan milist ini adalah
Salut untuk upaya dan kerja keras teman2 BTers utk revitalisasi budaya Tionghoa
di Indonesia. saya tertarik ingin tahu lebih banyak dan lebih mengenal
komunitas-komunitas tionghoa di Indonesia beserta bentuk-bentuk budaya yang
menjadi ciri khas budaya tionghoa di daerah tersebut, misalnya ttg
CCF / Pusat Kebudayaan Prancis Jakarta Goethe-Institut mempersembahkan
program pemutaran film pendek Indonesia - Jerman - Prancis :
LOWAVE : IntenCITÉ I IntenCITY
Jumat, 7 September - pk.16.00 - selesai
CCF Salemba
Jl. Salemba Raya no. 25 - Jakarta Pusat
Tel. 390 85 85
Sdr Kho,
Saya bukan orang Makasar, saya sendiri sering transit pesawat di Makasar ketika
bertugas di Irian Jaya, tapi hanya mampir sekali, itupun menemui akuntan.
Meskipun demikian saya punya kenalan orang Makasar. Ternyata hampir semua
Tionghoa Makasar berbicara Mandarin. Anak buah saya,
Pak Indarto Yth;
Baru hari ini saya berhasil me RESPONS ke BT milis. Semoga dapat cepat TUNE
sehingga dapat lebih aktif ikut nimbrung. Terima kasih atas ulasan-ulasan anda
yang sangat bermanfaat utk kita orang peranakan (Istilah dari Pak Siauw Giok
Tjhan alm!)
Salam;
Tony S
- Original
Selamat!
Tapi kapan jadwal seminarnya ya? Apakah tidak terbuka
kemungkinan juga diadakan di kota lain selain 3 kota tersebut (Jakarta,
Bandung dan Semarang)
khanis
Salut untuk
upaya dan kerja keras teman2 BTers utk revitalisasi budaya
Tionghoa di Indonesia. saya tertarik ingin tahu lebih
Alangkah sedihnya. bila disebabkan akidah kita merasa asing dirumah
budaya sendiri..
===
Yang lebih menyedihkan lagi, demi tidak merasa asing orang itu
merelakan akidahnya.
_
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono HADINOTO
Sent: 07
Menurut penelusuran Shaifuddin Bahrum, orang-orang China yang
masuk Indonesia terutama berasal dari Provinsi Fu Kian dan Guandong.
Dari cara berkomunikasi, mereka dapat dikelompokkan dalam empat suku
bangsa: Hok Kian, Hakka alias Khek, Kanton, dan Tio Ciu.
Tulisan M. Fahmy Myala di Kompas hari
Dear all,
budaya dan agama saling terkait. Tahun baru imlek juga tidak terkecuali, ada
unsur budaya dan unsur agamanya.
Jika ada yg mau merayakan tahun baru imlek sebagai tahun baru agamanya ...ya
silakan aja. Yg mau merayakan tahun baru imlek sebagai perayaan budaya saja ...
ya silakan
Pak ABS, sayangnya waktu tahun 66 itu saya tidak mungkin lagi tenang2 duduk di
belakang meja tulis . Wong sekolah saya dirampas paksa kok.
Di hari yang Sangat Bersejarah itu saya hanya bisa mengintip lewat lubang
jendela, menyaksikan barisan Patriotik teman2 Pak ABS berdemontasi, sembari
Inilah mas Liang U, yang sangat menyedihkan.
Mungkin sekali tokoh yang saya kisahkan itu, dianggap pahlawan dalam
kebanggan beberapa orang menumpas apa yang dinilai sebagai
pembrontakan, yang kini masih menjadi proses pelurusan sejarah.
Yang jelas, pengutukan Ke-Cina-an oleh orang itu, yang
Satu pendapat yang baik bung Danar. Salut akan ketajaman bung melihat
masalah dan mempertahankan keadilan.
Disaat pengaruh perang-dingin yang memanas ditahun-tahun 60-an itu, dimana
tercermin dalam pergulatan politik di Nusantara ini, pertarungan antara
Angkatan Darat disatu pihak dan
Sekolah saya juga mengalami nasib yg sama. Dirampas paksa, kemudian
dijadikan markas tentara (KKO), terus dijadikan gedung bioskop, tidak
tahu sekarang jadi apa lagi.
Yg terang hari yg sangat bersejarah itu membuat saya tidak bisa
sekolah, hal itu mungkin masih untung (sesuai istilah Jawa)
Tokoh Tionghoa yang paling cocok sebagai wakil golongan oportunistis
adalah Sofian wanandi, coba simaklah komentar2nya di media massa, saat 66,
saat puncak kekuasaan pak harto, sesaat setelah Indonesia menjalin
hubungan diplomatik kembali dng RRT, sesaat setelah reformasi, saat ini
pada eranya
- Original Message -
From: ChanCT
To: HKSIS-Group
Sent: Monday, September 10, 2007 10:34 PM
Subject: Fw: [budaya_tionghua] Re: Makna Imlek
orang-orang macam ini juga yang paling cepat ganti haluan
begitu hubungan baik dengan Tiongkok, lebih dahulu
melompat ke depan merebut hati untuk
Di Era reformasi ini, di Solo ada salah satu yayasan eks sekolah Tionghoa
yang ingin menuntut pemerintah mengembalikan aset sekolah yang ditempati
tentara itu, baru mau begerak, telah datang ancaman dari penguasa militer
wilayah : orang cina jangan macam2, jika kalian mau menuntut, harus
tanggung
Ah, ini adalah pemikiran yang tidak sesuai dng kenyataan Pak ABS!
Saat ini, pemerintah RRT menerima siapa saja yang mengulurkan tangan, yang
mendatangkan manfaat langsung, menutup sebelah mata thd kelakuan orang2 di
masa lalu. ini bukan karena mereka bodoh, bukan karena mereka telah
memaafkan,
Mungkin yang dimaksud perpustakaan CSIS, Jl. Tanah Abang III no. 23-27. Semoga
informasi ini dapat membantu.
salam,
PK Lim
Liang Hua [EMAIL PROTECTED] wrote: maaf, saya
tidak kenal siapa itu harry tjan silalahi, cuma yang ingin saya tanyakan.
alamat persisnya
halo,
mungkin, buku Ibu Mona Lohanda terbitan Yayasan Cipta
Loka Craka dapat membantu. Di dalamnya terdapat banyak
informasi yang dapat dijadikan referensi mengenai
chinnese officer di batavia.
salam
Re: Kapten China Posted by: steeve
haryanto[EMAIL PROTECTED]
Bpk.Khanis yb,
Jadwal seminar dikota lain bisa diadakan asal ada yg mengundangnya.
Bbrp pembicara telah berkali2 diundang bicara ke Smg.
Jika bp.Khanis ingin mengundang, silahkan hubungi moderator atau
team BudTion.
Honor bersifat sukarela, tapi jika jaraknya jauh dari Jakarta mohon
Bpk.Tata yb,
silahkan menghubungi moderator atau team BudTion.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, tata_grha [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Bravo moderator, btw bgmn partisipasinya ?
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhonghua_wenhua
zhonghua_wenhua@ wrote:
Di usianya yang hampir
Benar sekali, tercerabut dari akar budaya. Tetapi sebenarnya bukan
hanya itu saja, akibat dari main tutup begitu saja tanpa menyediakan
jalan keluar transisi dari sekolah berbahasa mandarin kesekolah yg
berbahasa Indonesia mengakibatkan pembodohan masal. Banyak anak usia
sekolah yg seharusnya
Memang ajaib tapi nyata.
Saat itu ber-kobar kobar anti Tiongkok daratan, kini mungkin paling
rajin ikut rombongan delegasi ke RRT. Kalau dahoeloe maki maki ke-
Tionghoa-an, seolah beliauw bukan berakar Tionghoa, kini paling
dahsyat dalam group Jimbaran, mewakili pengusaha Tionghoa..
Salam
Saleh-heng yb,
Nampaknya Saleh-heng tidak membedakan kepentingan rakyat-negara dan sikap
terhadap pribadi orang, ... Dalam hal ini Pemerintah Tiongkok tentu lebih
dahulu mementingkan kepentingan nasional, mengebahkan sikap-tindakan
seseorang yang pernah dilakukan. Jangankan pada tokoh-tokoh
30 matches
Mail list logo