2010/10/31 Haryo Sumowidagdo
>
>
> Setelah agak lama tidak melihat thread ini, baru saja saya kepikiran
> jawaban yang benar dengan argument yang sederhana:
>
> Muka bumi yang terlihat dari bulan berbeda-beda. Alasannya: Bulan purnama
> dapat dilihat dari seluruh permukaan bumi, selama bulan masi
Setelah agak lama tidak melihat thread ini, baru saja saya kepikiran jawaban
yang benar dengan argument yang sederhana:
Muka bumi yang terlihat dari bulan berbeda-beda. Alasannya: Bulan purnama dapat
dilihat dari seluruh permukaan bumi, selama bulan masih berada di atas horizon.
Konsekuensi: p
Dalam interaksi dua benda, fenomena kesamaan antara periode rotasi suatu
benda langit terhadap sumbunya dengan periode revolusinya mengorbit benda
yang lain disebut dengan tidal-locking:
http://en.wikipedia.org/wiki/Tidal_locking
http://www.astronomy.ohio-state.edu/~pogge/Ast161/Unit4/tides.html
I
Tentu saja wajah Bumi yang tampak dari Bulan berbeda-beda, karena periode
rotasinya 24 jam, sementara periode rotasi Bulan jauh lebih lama yaitu
kira-kira 27 hari. Kalau seandainya periode rotasi Bumi dan Bulan sama, maka
wajah Bumi dilihat dari Bulan akan selalu sama.
Fase Bumi timbul karena posi
Terima kasih juga dari saya Pak Mod.
Untuk rekan-rekan semua, mohon maaf bila ada ungkapan saya yang kurang
berkenan di hati.
Kiranya cukup dianggap sebagai undulasi atau perturbasi saja atas stabilitas
forum ini.
Jangan sampai melemahkan semangat untuk mencari kebenaran itu sendiri.
Karena semua
Terima-kasih atas moderasinya, Bung Haryo. Saya setuju akan penjelasan anda
akan hal ini.
Marilah kita kembali ke pertanyaan saya di awal-awal tentang fase bumi ketika
dilihat dari bulan. Saya sependapat dengan penjelasan ilmiah dari Bung Eka, dan
masih berharap jika ada tambahan atau klarifi
Rekan-rekan semua,
Untaian diskusi ini dimulai dengan pertanyaan yang murni berdasarkan
keingintahuan tentang sebuah gejala alam, ditinjau dari pengetahuan fisika.
Namun atmosfer diskusi menjadi tidak nyaman ketika isu Tuhan dimasukkan ke
dalam diskusi.
Dengan segala rasa hormat kepada seluruh
Pak Frank,
Terima kasih anda sudah merespon pemikiran saya, terlepas dari setuju atau
tidaknya Anda. Karena saling pemahaman baru terjadi bila ada komunikasi
timbal balik.
Perkenankan saya juga sementara ini ingin tetap berada pada pemahaman saya.
Telaah kita atas kebenaran ilmu haruslah makin me
Halo Bung Eka,
perkenankan saya juga kembali klarifikasi. Bung Eka, saya tidak ingin terjebak
dalam debat retoris keagamaan. Saya sendiri orang yang ber-Tuhan dan percaya
pada Tuhan, tetapi saya tidak ingin membawa-bawa nama Tuhan (apalagi
mengatasnamakan Tuhan) jika sedang dalam konteks disk
Terima kasih Pak Frank atas kritikannya. dan mohon maaf bila bapak kurang
senang dengan cara saya bertutur.
Perkenankan saya mengklarifikasi.
Dalam benak saya, ilmu dan agama adalah satu kesatuan yang sejalan dan tidak
terpisahkan. Berilmu tanpa dasar agama ibarat orang buta yg akan tabrak sana
t
Halo Pak Eka,
terima kasih sekali atas penjelasannya! Saya masih berharap ada anggota disini
yang juga bisa klarifikasi lebih lanjut beberapa hal yang telah dijabarkan
rekan Eka. Ini juga akan menjadi diskusi yang menarik di kelas yang saya ajar.
Sedikit kritik dari saya rekan Eka. Sebenarnya
Pak Frank,
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas pertanyaannya yang begitu
"menggugah".
Terus terang baru sekarang terfikir masalah yang bapak kemukakan.
Ulasan saya:
SETUJU bahwa sisi bulan yang menghadap bumi SELALU SAMA, sehingga siapapun
orang di bumi akan melihat bulan pada sisi yang s
12 matches
Mail list logo