salam mbak Mei,

Baru lihat ada urusan moderasi-moderasi-an nih.

1. Untuk urusan mas Jan,
saya kira saya juga sependapat dengan mbak Mei.
Nggak pantas untuk dimoderasi, 
walaupun memang melanggar secara etika spt. thread jacking itu.
Walaupun mengganggu, ya segitulah kemampuan beliau berdiskusi.
Orang dihukum karena berbuat kriminal, bukan karena kejahiliyahan.
Jadi IMHO, sebaiknya moderasi untuk mas Jan bisa dicabut.

Untuk mas Jan, sebaiknya sadar dan introspeksi bahwa gaya diskusi 
anda (bukan isinya) itu mengganggu diskusi.

2. Untuk urusan mas satriyo.
saya kira sih pantas, karena sudah diingatkan. Saya kira Eyang HMNA 
adalah contoh teladan yang baik sekali di sini.  Eyang sadar 
masalahnya ketika dimoderasi dan memperbaikinya.

Problemnya mas satriyo ini orangnya memang tidak bisa introspeksi.
Alih-alih menyadari kesalahannya malah (seperti biasa) mudah sekali 
memfitnah ini itu (seperti di email ke mbak Aisha).


salam
Ary



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Sekedar curhat :
> 
> Duluuu saya juga suka merasa terganggu dengan postingan2 yg terasa 
> nggak nyambung, menyinggung perasaan meskipun dimaksud oleh si 
penulis gak demikian.
> Semakin tahun mungkin semakin lebih dewasa dan tentunya sepuh; 
bijaksananya menyikapi 
> lalulintas mail yg bersliweran tanpa kendali maka saya berusaha 
bertenggang rasa, 
> tidak ambil peduli untuk mengurangi rasa sakit hati, jengkel.
> Lha kan cuma mail saja, apakah suara2 mail bisa mengubah kehidupan 
saya, tidaklah yaow.
> Begitulah saya menghibur diri :-)
> Meskipun kadangkala saya terpicu dan tergoda untuk menanggapi mail, 
tapi kadangkala setelahnya 
> merasa menyesal. 
> 
> Sehingga saya seringnya dengan sengaja melewati mail2 yg saya 
anggap tidak produktif.
> Saya melewati mail2 yg subyeknya tidak menggoda, yg sudah ada 
britanya dikoran, misalnya.
> Saya tidak mengomentari mail2 yg menurut saya nggak jelas maksudnya 
apa, meskipun itu ditujukan ke saya.
> Lebih baik saya menjapri, itupun kalo ada waktu.
> 
> Saya pikir berkaitan dengan WM, setahu saya meski di tatib tidak 
dijelaskan detil apa2 saja yg bisa dilakukan 
> moderasi [ di milis tetangga yg tertutup ada lebih dari 10 
peraturan yg harus ditaati menyangkut etika bermilis].
> Sehingga wajar jika suatu opini berkembang kearah yg gak sehat, 
lebih banyak caci maki setidaknyalah
> para member itu juga bisa koreksi diri.
> Tapi kalo nggak dikasih tahu apa saja detil etiketnya ya rada 
susah. Karena akan menimbulkan kesan ada pendapat
> like and dislike. 
> Tata cara berdiskusi yg bagaimana yg bisa diterima oleh sebagian 
besar member WM?
> Inipun kan belum jelas. Lagipula diskusian yg memanas kebanyakan 
tidak menyangkut materi WM, tentang perempuan misalnya. 
> Mungkin sebelumnya harus ada semacam warning, jangan sampai 
menunggu diskusian memanas lantas di cut.
> Di milis tetangga juga demikian ada peringatan dini istilahnya, ada 
anjuran untuk hemat bandwidth-kalo emailnya sudah panjang, ndak mau 
potong bagian bawah otomatis akan mental.
> Kalo subyeknya beberapa kali nggak nyambung dengan obrolan [OOT] 
juga dikasih pringatan meskipun diskusinya
> tetap santun. 
> 
> Mengambil masalah Pak Jano ko, saya merasa begitulah gaya bliaw 
berdiskusi. Kalo tidak mau berburuk sangka, 
> itulah kemampuannya memahami setiap pokok soal di WM. Kita ndak 
bisa maksa untuk ikuti gaya diskusi si A si B misalnya.
> Milis WM kan mimbar bebas, lha wong ngasih opini saja bisa satu 
orang dengan lebih dari satu pribadi, berbeda pula komentarnya.
> 
> Bagi saya sih sebenernya ya mudah saja, lakukan 'boikot' diri - 
tidak usah ditanggapi mail2 yg sudah OOT dan cenderung 
> ke tindakan pembunuhan karakter, cacimaki dsb.
> Misalnya demikian.
> Dan semuanya juga harus berbesar hati, nggak bisa ada 
celetukan; 'kok mail saya dicuekin'?
> :-)
> 
> Jadi menurut saya lupakanlah hukuman dengan cara moderasi dan 
sejenisnya.
> Karena selama tak ada peraturan yg jelas;
> tak ada musyawaroh, sidang, angket, polling untuk membahas sapa2 
dan apa saja yg patut di moderasi maka 
> kesannya kok moderator WM otoriter pisan, tidak demokratis gitu 
loh :-D
> 
> Salam maap
> l.meilany
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: Dwi W. Soegardi 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Wednesday, July 25, 2007 5:17 PM
>   Subject: [wanita-muslimah] Moderasi atas Janoko
> 
> 
>   On 7/24/07, rsa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   > Wah nampaknya ada saling tantang ni antara Mia-Janoko dan 
moderator-
>   > Janoko, sehingga terjadi moderasi. Seharian kemarin saya ko ga 
lihat
>   > ada posting dari mas Janoko.
> 
>   Bagi yang merasa "kehilangan" dengan absennya Janoko
>   berikut ini keterangan moderator.
> 
>   Posting dari Janoko dimoderasi sejak akhir pekan lalu
>   setelah memperhatikan cara dia berdiskusi sejak kehadirannya di 
milis ini.
>   Jadi bukan dimoderasi setelah ada usulan Mbak Mia.
> 
>   Besar harapan kami agar Janoko "duduk manis di pojok,
>   memperhatikan yang lain berdiskusi dan dapat belajar cara 
berdiskusi yang baik."
>   Kelakuannya berupa THREAD JACKING --mengalihkan topik,
>   dan merusak alur diskusi-- sudah tidak dapat ditoleransi.
> 
>   Demikian harap maklum.
> 
>   salam,
>   DWS
>   =Moderator
> 
> 
>    
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke