Trimakasih Pak Ary. Itulah karena saya nggak pernah tahu kalo Pak HMNA, Pak Suryawan juga dimoderasi. Saya juga gak tahu kalo perbincangan mengenai Ahmadiyah tidak dilanjutkan. :-(
Untuk klarifikasi saja saya tahu Pak Satriyo dan Pak Jano ko dimoderasi bermula dari Pak Satriyo. Ia tidak memberitahu masalah/sebab apa di moderasi. Setahu saya sih 'gaya' komunikasi Pak Satriyo di mail memang demikian. Di dunia nyata ya agak2 mirip : terbuka, blak2-an ;-) [ Akhirnya kami sudah saling ngomong2 bahwa apapun yg kita lakukan di mail seringnya disalah mengerti] Ya ibarat omongan orang suku Batak kebanyakan yg keras [ baik suara, intonasi maupun ungkapannya] sering disalah pahami oleh orang2 yg tidak 'kenal'. Dianggap kasar, tidak santun dan selalu provokatif. Dimanapun berada dalam situasi apapun. Mohon maaf bagi yg bersuku Batak. :-) Saya tidak bermaksud membela Pak Satriyo atau Pak Jano ko misalnya. Hanya saja yg saya maksudkan bahwa untuk urusan moderasi hendaknya juga punya 'standar' yg baku :-) Seperti Aisha katakan [ barusan saya baca mailnya] perbincangan mengenai agama [ yg saya pahami ; perdebatan] hendaknya dilakukan di milis yg memang khusus untuk itu. Setahu saya , milisnya Pak Radityo yg saya juga ikut nimbrung disana. Diskusiannya, saling menghujat memang lebih panas membara [ ini tentang Islam vs Kristen]. Apakah kemudian saling bantah membantah itu menimbulkan 'sakit hati', dimoderasi? Namanya milis kan semangatnya ngomong perbedaan, kalo ngomong yg seragam, sama sependapat; ya milisnya ndak hidup. Jadi kalo di WM ada 'yg seru' tentang yg berbeda apakah tidak boleh? Ini kan melatih kesabaran :-), tak ada sebab tak ada akibat. Ya cuekin saja, lama2 kan akan bosan sendiri ngirim artikel nggak ditanggapi misalnya :-) Duluuuu pernah di WM ada member yg ngomongnya aneh. Saya juga merasa sakit hati karena ia bawa2 masalah pribadi, menghina ortu saya. Lha kan ortu saya gak ikut milisan, gak fairlah kalo ia bawa2 ortu untuk dikritik. Saya juga cuma ngomel2 tapi kayaknya tidak menyarankan ia untuk dimoderasi. [ Akhirnya kan ybs juga dengan japri minta2 maaf berulang kali ] Salam l.meilany ----- Original Message ----- From: asetijadi2004 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, July 28, 2007 10:38 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Moderasi atas Janoko & RSA --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > (deleted) > > Saya cuma sekedar kritik sebaiknyalah jika ada perbincangan yg sudah sangat jauh dari misi WM sejak dini sudah > diperingatkan. Tidak lantas peringatan baru tiba setelah keadaan 'memanas ' :-) > > Juga mengenai moderasi atas Pak Jano ko dan RSA saya bahkan taunya dari Pak Satriyo. > Kebetulan saya ada urusan pribadi , saya menelpon lantas Pak Satriyo juga cerita. > Nah, mbak Mei. Mungkin mbak Mei bisa cerita, apa yang mas satriyo ceritakan kepada mbak Mei ttg moderasi thd mas Janoko dan mas satriyo sendiri. Di sini tempatnya cek dan recek. Supaya jelas duduk perkaranya. Bukan cuman "katanya" belaka. Kalo soal mas Jan, walaupun saya merasa sangat terganggu dengan gaya beliau, tapi saya sadar tidak ada aturan tertulis soal gaya diskusi yang boleh dan tidak boleh. Jadi ya saya filter saja, ditanggapi seperlunya saja dan sbg. referensi di waktu yang lain. ;-)) Moderator di sini memang melaksanakan fungsinya dengan acuan etika diskusi itu. IMHO, moderator BERHAK, hanya dalam konteks milis ini kita perlu pembelajaran dulu. Karena kita semua belum sampai maqam diskusi seperti itu. Gimana mau bicara etika pada level seperti itu, ketika lugas dalam berdiskusi saja (tidak muter2) masih sulit. Kalo soal mas satriyo, ini juga sudah jelas. Moderator beberapa hari sebelumnya: - SUDAH MENUTUP THREAD tersebut, - penutupan itu sudah diberi juga SANKSI bagi yang melanggar Eh, lha kok masih ngeyel pengen menghujat keyakinan orang lain. Ini sih nantang moderator. Lihat, Eyang HMNA dan Bung Suryawan juga nggak ikut-ikutan melanggar kok. Mereka menghormati keputusan moderator. salam Ary [Non-text portions of this message have been removed]