Assalamu'alaikum wr wb., pak Chodjim

Terimakasih pak Chodjim. Saya sepaham kalau mengkaji tafsir, kita 
perlu memahami kehidupan sosial masyarakat pada waktu itu, sehingga 
kita mengerti mengapa dan bagaimananya, dan juga bisa diterapkan 
kepada suatu masa & budaya (yang lain) dengan cara yang tepat guna, 
dan menjadi universal.

Kalau saya memahaminya demikian: karena ayat2 tersebut tidak 
menghilangkan "kerudung" atau "jilbab" itu mempunyai maksud dan 
tujuan tertentu. Untuk mengajarkan kepada wanita beriman berpakaian, 
yaitu dengan cara berkerudung DAN menutupi seluruh tubuh. Namanya 
berkerudung tentu dari rambut/kepala, dan diperintahkan hingga 
keseluruh tubuh. Jadi, dari atas (bukan dari dada) sampai bawah

Saya tidak mengatakan bahwa wanita yang sudah berjilbab pasti 
beriman, loh ya? Tapi setidaknya mereka belajar/berusaha untuk 
menjsdi wanita beriman dalam hal berpakaian...:-). Semoga itu bisa 
menularkan keimanan di hal2 lainnya. Amieen.

Banyak jalan menuju Roma. Banyak jalan menuju Iman. Mulailah dari 
mana saja.

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "achmad chodjim" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Wa alaykumus salaam wr. wb.,
> 
> Mbak Lina, kondisi orang Arab merdeka pada waktu itu adalah 
berkerudung, baik laki-laki maupun perempuannya. Sayang, bagi yang 
perempuan, kudung itu tidak ditutupkan pada bagian dada yang terbuka, 
melainkan diselendangkan semaca sleyer. Sampai di sini tentunya bisa 
dipahami. Seandainya orang perempuan Arab tidak berkerudung, sudah 
dapat dipastikan Alquran memakai bahasa yang terang, yaitu tutuplah 
dadamu.
> 
> Jadi, kalau kita mengkaji tafsir, kita juga perlu memahami 
kehidupan sosial masyarakat pada waktu itu. Tak ada ayat yang 
turun "jleg" begitu saja. Umat tak akan mengerti.
> 
> Berikut, juga menjawab keindahan, mengapa Allah menyuruh menutup 
sesuatu yang indah? KARENA, kalau tidak ditutup bakal mendatangkan 
gangguan sebagaimana disampaikan pada QS 33:59.
> 
> Wassalam,
> chodjim
>  
>   ----- Original Message ----- 
>   From: Lina Dahlan 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Monday, August 25, 2008 12:21 AM
>   Subject: [wanita-muslimah] Jilbab ibarat topi baja buat militer - 
Re: Jilbab = kerudung?
> 
> 
>   Assalamu'alaikum pak CHodjim,
> 
>   Pak Chodjim gak usah sungkan kalau ingin mengatakan bahwa pak 
Chodjim 
>   ingin menyanggah pendapat "rambut perempuan" harus ditutupi, 
selain 
>   pak Chodjim ingin menjelaskan kondisi sosial yang hidup pada 
waktu 
>   Islam diturunkan.
> 
>   Kalau saya sih terus terang mau menyangga, tapi dengan 
bertanya...:-)
>   Jika memang AlQur'an mau mengatakan untuk menutup dada, karena 
pere 
>   waktu itu suka mengumbar bagian dada, mengapa AlQur'an tidak 
mamakai 
>   bahasa spt "tutuplah dadamu". Bukankah kalau bahasanya spt ini 
>   menjadi lebih luasa untuk menafsirkannya. Pokoke dada harus 
ditutup 
>   mau pake apa juga boleh. Mengapa AlQur'an memakai bahasa "kain 
>   kerudung" atau "jilbab"?
> 
>   Jika jawaban pak CHodjim dapat 'memuaskan' saya (menjwb 
pertanyaan 
>   saya dgn tuntas), maka saya dapat menerima bhw sanggahan 
(pendapat 
>   saya selama ini) salah. Begini cara saya belajar, pak.
> 
>   Terimakasih dan wassalammu'alaikum,
>   Lina 
> 
>   ***********
> 
>   Sedikit melenceng, tapi ini soal indah dan keindahan 
yang "relatif". 
>   Saya yakin bagi banyak laki2 dada pere itu indah, knapa harus 
>   ditutup ? Mengapa Allah menyuruh menutup sesuatu yang indah bagi 
>   laki2?
> 
>   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "achmad chodjim" 
>   <chodjim@> wrote:
>   >
>   > Wa alaykumus salam wr. wb.,
>   > 
>   > Saya kira, dalilnya bahwah Allah senang dengan aneka warna 
rambut 
>   adalah "Allah itu indah, dan mencintai keindahan" (Al-Hadits).
>   > 
>   > Sebenarnya, bagi yang sudah kenyang membaca Alquran, ya tidak 
ada 
>   dalil yang menyatakan "rambut perempuan" harus ditutupi. Jadi, 
kalau 
>   ada orang yang ngotot bahwa rambut perempuan itu harus ditutupi, 
itu 
>   hanyalah persepsi pembaca ayat QS 24:31 dan 33:59. Kedua ayat itu 
>   tidak memerintahkan muslimah untuk menutupi rambutnya. Bagi yang 
>   memahami sejarah masyarakat Timur Tengah dan Arab khususnya, ayat 
>   tersebut berkaitan dengan perempuan waktu itu yang suka mengumbar 
>   bagian dadanya (yang harus ditutupi itu).
>   > 
>   > Saya sampaikan ini bukan untuk menyanggah, tapi menjelaskan 
kondisi 
>   sosial yang hidup pada waktu Islam diturunkan.
>   > 
>   > Wassalam,
>   > chodjim
>   > 
>   > 
>   > ----- Original Message ----- 
>   > From: Trulee Khadija 
>   > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   > Sent: Sunday, August 24, 2008 2:29 PM
>   > Subject: Re: [wanita-muslimah] Jilbab ibarat topi baja buat 
>   militer - Re: Jilbab = kerudung?
>   > 
>   > 
>   > Assalamualaikum wrwb..
>   > 
>   > Ikutan nimbrung ya..
>   > Wah.. wah..
>   > dalilnya apa tuh bahwa Allah 'SENANG' melihat aneka warna rambut
>   > wanita di seantero bumi (dgn catatan.. terbuka)?
>   > 
>   > Itulah kalo berbicara yang dipake hanya (ma'af) otaknya aja.. 
tapi
>   > tanpa ilmu. Sementara salah satu fungsi otak adalah bukan 
>   melogikakan
>   > segala hal tapi tanpa tau ilmunya..
>   > 
>   > Tentu saja jilbab bukan topi militer. Mau diibaratkan seperti 
>   apapun..
>   > ya ngga kan pernah sama. Dari bahannya aja udah beda, fungsi 
>   apalagi..
>   > Anak SD pun tau perbedaannya.. :)
>   > 
>   > Perintah berjilbab jelas2 ada di dalam Al Qur'an. Bagaimana 
>   mungkin
>   > Mediacare mampu mengatas namakan Allah dalam berpendapat? 
>   Bagaimana
>   > anda mampu mengetahui Allah 'SENANG' dengan segala keterbukaan 
dan
>   > 'SEDIH' dengan ketertutupan? Bagaimana mungkin anda MAMPU 
memiliki
>   > pengetahuan tentang bagaimana perasaan Allah?
>   > 
>   > Meminjam istilah anda.. Berkrubyung2 (btw, bahasa Indonesia ya 
>   ini?
>   > Baru denger soalnya..).. jangan salah lho. Di balik hljab 
panjang 
>   dan
>   > gamis gombyor itu.. pakaian mereka (wanita2 Arab) ngga kalah 
>   dengan
>   > pakaian2 yg dipakai oleh selebritis dunia.. Secara mereka orang 
>   Arab
>   > gitu loh.. duitnya berjibun.
>   > 
>   > Temen saya kerja di Riyadh dan memiliki banyak teman Arab dr 
>   kalangan
>   > biasa2 aja sampe yg sangat kaya raya..
>   > Kalau mereka mengadakan pesta.. mereka memang mengenakan pakaian
>   > krubyung2 itu ke rumah yg punya hajatan..
>   > Lalu mereka akan masuk suatu ruangan megah lengkap dengan segala
>   > dekorasi mewah utk pesta (ruang pesta laki2 dan wanita 
>   terpisah).. dan
>   > di ruangan itu mereka akan melepaskan busana krubyung2 mereka..
>   > VOILA!! Walaupun wanita Arab terkenal dengan bentuk tubuh yang
>   > besar2.. tapi masih banyak lagi yg memiliki tubuh aduhai yg 
sangat
>   > terawat. Mereka mengenakan pakaian seksi rancangan desainer 
kelas
>   > dunia dilengkapi dengan perhiasan bertahtakan intan berlian.. 
dan 
>   make
>   > up yg sempurna!
>   > Sejauh yang saya ingat.. saya ngga pernah liat wajah2 orang 
Arab 
>   itu
>   > dipenuhi jerawat.. komedo mungkin ya... tapi kalo jerawat koq
>   > sepertinya enggak tuh.. Kalau anda amati, kulit wajah2 orang 
Arab
>   > sangat halus, bersih dan sehat. Mungkin ini anugerah Allah karna
>   > kerelaan mereka utk mau bersusah payah mengenakan busana 
>   yang 'buat
>   > kita' kelihatan menyengsarakan..
>   > 
>   > Kesadaran para jilbabers utk merawat diri sangat besar. Sekarang
>   > banyak sekali tempat2 senam khusus muslimah.. Peminatnya juga 
>   banyak.
>   > Belum kolam2 renang yg memfasilitasi kesenangan kaum hawa yg 
suka
>   > olahraga air dengan menyediakan hari2 khusus utk para akhwat 
ini. 
>   Jadi
>   > salah banget kalo busana gombyor identik dengan ketidakmauan dan
>   > ketidakmampuan utk merawat diri..
>   > 
>   > Masalah keimanan seseorang.. hanya yg bersangkutan dan Allah 
yang
>   > tahu.. Jadi kalau anda tidak/belum memiliki ilmu mengenai 
masalah
>   > keimanan, please dech.. jangan bermain2 atau mengutak-atik
>   > permasalahan yang anda kupas secara mentah ini.. :)
>   > 
>   > Saya minta maaf apabila ada kata2 saya yang ngga berkenan..
>   > Tapi jangan pernah mewakili Allah dalam hal berperasaan atau 
>   dalam hal
>   > apapun.. Untuk tahu bagaimana proses terjadinya selembar 
>   rambutpun,
>   > pasti anda ngga kan pernah tahu jawabnya.. bagaimana mungkin 
anda 
>   bisa
>   > mengatas namakan Allah dalam hal berperasaan? Jangan2 ntar ada 
THE
>   > NEXT LIA EDEN lagi.. Hiiii..
>   > 
>   > Wassalam..
>   > 
>   > On 8/24/08, mediacare <mediacare@> wrote:
>   > > Iya saya setuju kalau jilbab itu ibarat topi baja yang 
dipakai 
>   pasukan
>   > > militer saat berperang. Saya yakin seyakinnya, Allah senang 
kok 
>   melihat
>   > > aneka warna rambut kaum perempuan di Bumi. Allah justru sedih 
>   kalau
>   > > keindahan rambut perempuan itu malah ditutup brukut.
>   > >
>   > > Mengukur keimanan seseorang hendaknya diukur dari otaknya, 
>   bukan dari busana
>   > > yang dikenakannya. Busana itu adalah bagian dari budaya, 
>   semakin tinggi daya
>   > > seninya, gaya busana pun kian beragam model dan coraknya, tak 
>   sekadar
>   > > krubyung-krubyung warna hitam pekat seperti di Arab sana.
>   > > Menurutku, apa yang mereka kenakan justru sebentuk penjara 
>   kekuasaan kaum
>   > > lelaki, tapi mereka tak menyadarinya. Semakin otoriter sebuah 
>   kekuasaan,
>   > > busana warganya harus seragam dengan dalih itu permintaan 
dari 
>   Allah, baik
>   > > corak dan warnanya.
>   > >
>   > > Busana krubyung-krubyung juga akan membuat kaum perempuan 
malas 
>   untuk
>   > > berolahraga, badan gendut dengan perut bergelambir tak 
masalah. 
>   Wajah penuh
>   > > jerawat dan hidung penuh komedo tak masalah, toh yang 
terlihat 
>   dari
>   > > pandangan orang lain cuma matanya saja. Busana krubyung-
>   kryubung juga bikin
>   > > kaum perempuan malas berdandan ria buat dirinya sendiri. 
Mereka 
>   kehilangan
>   > > pesona buat memikat lawan jenis dan susah bikin decak kagum 
>   kaum sejenisnya.
>   > >
>   > > wass,
>   > >
>   > > rd
>   > >
>   > >
>   > > ----- Original Message -----
>   > > From: sunny
>   > > To: [EMAIL PROTECTED]
>   > > Sent: Tuesday, August 26, 2008 2:09 AM
>   > > Subject: Re: [mediacare] Re: Jilbab = kerudung?
>   > >
>   > >
>   > > Hemat saya jilbab tidak ada hubungan apa-apa dengan keimanan 
>   seseorang,
>   > > karena keimanan adalah masalah otak bukan hanya dengan tutup 
>   kepala
>   > > menunjukkan keimaman sesorang dan anti iblis bin seytan, 
tetapi 
>   kalau ada
>   > > penjual kain yang pandai ngoceh agama dan meyakinkan bahwa 
ada 
>   hubungannya
>   > > dengan dan keimanan bisa saja. Tetapi apakah itu logis bila 
>   dilihat pada
>   > > keadaan lingkungan di mana agama itu didirikan. Dulunya 
jilbab 
>   itu dipakai
>   > > oleh semua penganut agama Semit di gurun pasir. Jadi bukan 
>   spesial agama
>   > > tertentu saja.
>   > >
>   > > Tutup kepala itu ada banyak macam corak, bisa dipakai sebagai 
>   dekorasi
>   > > mempercantik wajah, melindungi kepala dari kedinginan atau 
>   matahri terik
>   > > dan teristimewa bagi yang berdiam di gurun pasir di ialah 
>   mencegah debu
>   > > yang dibawah oleh angin dan melekat di kepala. [Serdadu pakai 
>   tutup kepala
>   > > atau topi waja untuk melindungi kepala dari peluru atau 
pecahan 
>   granat
>   > > musush].
>   > >
>   > > Hendaklah dipahami bahwa air di region gurun itu termasuk 
>   barang mewah
>   > > yang terbatas, jadi harus berhemat bagi kaum nomadik. Bukan 
>   saja jiblab
>   > > tetapi juga cador, nikap etc itu untuk mencegah debu masuk 
>   mulut, lubang
>   > > hidung. Untuk membersihkan debu yang melekat di badan 
>   membutuhkan
>   > > air,sedangkan persediaan air terbatas bagi mereka yang 
berdiam 
>   digurun dan
>   > > semi-gurun (semi dessert). Solusinya penghematan air ialah 
>   kepala dan muka
>   > > ditutup dan berbaju panjang yang disebut garabeya guna 
>   melindungi badan.
>   > >
>   > >
>   > > ----- Original Message -----
>   > > From: Irma Dana
>   > > To: [EMAIL PROTECTED]
>   > > Sent: Sunday, August 24, 2008 5:25 PM
>   > > Subject: [mediacare] Re: Jilbab = kerudung?
>   > >
>   > >
>   > >
>   > > Jilbab......
>   > > apakah itu juga bagian dari peningkatan keimanan seseorang?
>   > > dimana setelah berjilbab pun masih banyak ujian yang harus mrk
>   > > selesaikan
>   > > berjilbab upaya untuk menghargai dirinya sendiri...setuju!
>   > > tapi jadi hancur citra jilbabnya ketika seseorang 
>   mempertontonkan
>   > > lekukan tubuhnya? gimana ya
>   > > bukan wanita berjilbab saja yang harus menutup lekukan 
>   tubuhnya...
>   > > jadi teringat seseorang yg berjilbab...dan mau kencan dgn 
laki2 
>   yang
>   > > masih berstatus suami orang...gimana tuh?
>   > > waduh....rumit juga ya...perempuan itu harus bisa membela 
>   dirinya
>   > > sendiri, itu kata teman...
>   > >
>   > >
>   > > peace,
>   > > irma
>   > >
>   > > --
>   > > Irma Dana
>   > > http://dawala.wordpress.com [lagi belajar nulis]
>   > >
>   > >
>   > >
>   > >
>   > >
>   > > [Non-text portions of this message have been removed]
>   > >
>   > >
>   > 
>   > 
>   > 
>   > 
>   > [Non-text portions of this message have been removed]
>   >
> 
> 
> 
>    
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke