maaf mau nimbrung di tengah2 diskusi..

mungkin maksudnya mbak Lina, bukan berarti yg tidak berkerudung lantas tidak
baik
tapi, yg pake kerudung itu lebih baik dari yg tidak pake kerudung...
meskipun dua2nya baik :-)
jadi, ada urut kacangnya gitu lho :-)
buat saya sih sederhana aja, yg penting baik bagi sesama.. amalnya.
bagus tidaknya pohon kan bisa dilihat dari buahnya... manis atau tidak.
ujungnya belajar agama, kan amal...
gak "pinter" beragama juga gpp, yg penting udah usaha dan beramal baik..
tapi kalau kita mikirin urut kacang dan mikirin pendapat dan judgement Tuhan
gimana, gak maju-maju dong..
pertama, kita jadi cenderung utk ngurusin orang lain layak diterima oleh
Tuhan atau tidak..
padahal, secanggih2nya argumentasi, itu kan baru asumsi kita aja, pemikiran
manusia yg mencoba menyelami pemikiran dan penilaian Tuhan. Padahal belum
tentu, Tuhan berpikir dan berlaku demikian... hehehe..

kedua, kita jadi cenderung punya filter berupa prejudice2 ketika berhubungan
dengan manusia..
ngeliat dari pakaian, dari apakah rambutnya tertutup atau tidak, apakah
pakaiannya ketat atau tidak, dsb..
kalaupun "standar minimal"nya adalah "dada yg tertutup".. wah, meski udah
ditutup, masih "keliatan" juga tuh ma orang lain.. dan seringkali dijadikan
bahan ejekan atau celaan. Gimana dong? kalau spt ini, yg salah yg punya
dada? lha, emangnya mereka minta ukuran dadanya sebesar itu? :-) balik lagi
ke pertanyaan besar di awal wacana ini, persoalan sebenarnya terletak
dimana?

konon katanya, kebaikan datang dalam berbagai bentuk... tapi karena ribut
soal menutup aurat, mata kita jadi buta, melihat pada auratnya saja, dng
filter prejudice tadi.. padahal kalau memahami dan mengamalkan agama katanya
membukakan mata (hati) dan menjadi bijak, bukan  menutupnya dan menjadi
picik.. karena tanpa disadari mengklasifikasi dan menilai orang lain.

ketiga, kita berpeluang menjadi sombong... meski sedikiiiiiit...

itu menurut pemahaman saya yg awam dan medioker soal agama..
dan mungkin terlalu berpikir praktis hehehe..



2008/8/28 achmad chodjim <[EMAIL PROTECTED]>

>   Tidak ada uraian seperti yang Mbak sebutkan. Itu hanyalah asumsi. Jadi,
> rambut dikerudungi itu hanyalah kebiasaan perempuan dan laki-laki Arab
> merdeka. Yang Mbak sengaja potong kan penjelasan laki-laki pakai kudung.
> Laki-laki dan perempuan itu setara. Di ARAB sama-sama berkerudung! Hanya
> saja, bagi perempuan kerudungnya diminta untuk menutupi dadanya. Itu lho
> yang saya maksud. Bagi mereka yang sudah uzur juga tidak diperintahkan
> menutupi aurat seperti yang masih "fresh".
>
> Saya perlu mengajak memahami agama dengan baik agar perempuan, baik yang
> berkerudung maupun yang tidak berkerudung, beriman kepada Allah dan hari
> akhir, dan beramal saleh! Itulah kunci agama. Itulah yang terbaik! Kalau
> seperti yang Mbak Lina katakan, itu artinya Anda menganggap perempuan
> beriman yang tidak berkerudung tidak berbuat yang terbaik!
>
>
> Wassalam,
> chodjim
>
> ----- Original Message -----
> From: Lina Dahlan
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> Sent: Tuesday, August 26, 2008 10:09 PM
> Subject: [wanita-muslimah] Jilbab ibarat topi baja buat militer - Re:
> Jilbab = kerudung?
>
> Saya kira kita tidak sedang membicarakan budaya arab (apalagi
> menganggap lebih sempurna), tapi maksud/tujuan kata "kerudung"
> dan "jilbab" dalam ayat2 tsb(yg utk menutup rambut) dan diingatkan
> utk diteruskan menutup dada (meski sebetulnya inilah yang
> terpenting). Masalahnya ayat2 tsb tidak menyinggung kata CD or
> kutang, jadi sebaiknya kitapun tak menyinggung. Ntar Changchuters
> tersinggung...:-)))
>
> Jadi intinya, ayat itu mengisyaratkan agar wanita beriman untuk
> menutup rambut, dada, dan seluruh tubuh. Itu yang terbaik bg wanita
> beriman. Itu saja, pak.
>
> wassalam,
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> "achmad chodjim"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Mbak Lina,
> >
> > Kalau kita beriman dalam berpakaian mengikuti budaya Arab yang ada
> pada masa Rasul, ya kita harus mengunakan gamis/jilbab yang warna
> putih saja. Bagi yang punya, jilbab itu merupakan pakaian kombor luar
> sebagi penutup pakaian ketat yang tipis yang juga berwarna putih.
> Jadi, bagi yang punya jilbabnya pasti rangkap; sedangkan yang tidak
> punya ya tidak memiliki baju dalam sebagai rangkapan.
> >
> > Kalau kita beriman mengikuti cara berpakaian orang Arab (karena
> dianggap yang lebih sempurna), ya kita jangan pakai CD (CELANA DALAM)
> dan kutang. Kita harus kaffah seperti para perempuan sahabat di masa
> rasul. Bukankah begitu?
> >
> > Wassalam,
> > chodjim
> >
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: Lina Dahlan
> > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > Sent: Monday, August 25, 2008 6:46 PM
> > Subject: [wanita-muslimah] Jilbab ibarat topi baja buat militer -
> Re: Jilbab = kerudung?
> >
> >
> > Assalamu'alaikum wr wb., pak Chodjim
> >
> > Terimakasih pak Chodjim. Saya sepaham kalau mengkaji tafsir, kita
> > perlu memahami kehidupan sosial masyarakat pada waktu itu,
> sehingga
> > kita mengerti mengapa dan bagaimananya, dan juga bisa diterapkan
> > kepada suatu masa & budaya (yang lain) dengan cara yang tepat
> guna,
> > dan menjadi universal.
> >
> > Kalau saya memahaminya demikian: karena ayat2 tersebut tidak
> > menghilangkan "kerudung" atau "jilbab" itu mempunyai maksud dan
> > tujuan tertentu. Untuk mengajarkan kepada wanita beriman
> berpakaian,
> > yaitu dengan cara berkerudung DAN menutupi seluruh tubuh. Namanya
> > berkerudung tentu dari rambut/kepala, dan diperintahkan hingga
> > keseluruh tubuh. Jadi, dari atas (bukan dari dada) sampai bawah
> >
> > Saya tidak mengatakan bahwa wanita yang sudah berjilbab pasti
> > beriman, loh ya? Tapi setidaknya mereka belajar/berusaha untuk
> > menjsdi wanita beriman dalam hal berpakaian...:-). Semoga itu
> bisa
> > menularkan keimanan di hal2 lainnya. Amieen.
> >
> > Banyak jalan menuju Roma. Banyak jalan menuju Iman. Mulailah dari
> > mana saja.
> >
> > wassalam,
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> "achmad chodjim"
> > <chodjim@> wrote:
> > >
> > > Wa alaykumus salaam wr. wb.,
> > >
> > > Mbak Lina, kondisi orang Arab merdeka pada waktu itu adalah
> > berkerudung, baik laki-laki maupun perempuannya. Sayang, bagi
> yang
> > perempuan, kudung itu tidak ditutupkan pada bagian dada yang
> terbuka,
> > melainkan diselendangkan semaca sleyer. Sampai di sini tentunya
> bisa
> > dipahami. Seandainya orang perempuan Arab tidak berkerudung,
> sudah
> > dapat dipastikan Alquran memakai bahasa yang terang, yaitu
> tutuplah
> > dadamu.
> > >
> > > Jadi, kalau kita mengkaji tafsir, kita juga perlu memahami
> > kehidupan sosial masyarakat pada waktu itu. Tak ada ayat yang
> > turun "jleg" begitu saja. Umat tak akan mengerti.
> > >
> > > Berikut, juga menjawab keindahan, mengapa Allah menyuruh
> menutup
> > sesuatu yang indah? KARENA, kalau tidak ditutup bakal
> mendatangkan
> > gangguan sebagaimana disampaikan pada QS 33:59.
> > >
> > > Wassalam,
> > > chodjim
> > >
> > > ----- Original Message -----
> > > From: Lina Dahlan
> > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > > Sent: Monday, August 25, 2008 12:21 AM
> > > Subject: [wanita-muslimah] Jilbab ibarat topi baja buat
> militer -
> > Re: Jilbab = kerudung?
> > >
> > >
> > > Assalamu'alaikum pak CHodjim,
> > >
> > > Pak Chodjim gak usah sungkan kalau ingin mengatakan bahwa pak
> > Chodjim
> > > ingin menyanggah pendapat "rambut perempuan" harus ditutupi,
> > selain
> > > pak Chodjim ingin menjelaskan kondisi sosial yang hidup pada
> > waktu
> > > Islam diturunkan.
> > >
> > > Kalau saya sih terus terang mau menyangga, tapi dengan
> > bertanya...:-)
> > > Jika memang AlQur'an mau mengatakan untuk menutup dada, karena
> > pere
> > > waktu itu suka mengumbar bagian dada, mengapa AlQur'an tidak
> > mamakai
> > > bahasa spt "tutuplah dadamu". Bukankah kalau bahasanya spt ini
> > > menjadi lebih luasa untuk menafsirkannya. Pokoke dada harus
> > ditutup
> > > mau pake apa juga boleh. Mengapa AlQur'an memakai bahasa "kain
> > > kerudung" atau "jilbab"?
> > >
> > > Jika jawaban pak CHodjim dapat 'memuaskan' saya (menjwb
> > pertanyaan
> > > saya dgn tuntas), maka saya dapat menerima bhw sanggahan
> > (pendapat
> > > saya selama ini) salah. Begini cara saya belajar, pak.
> > >
> > > Terimakasih dan wassalammu'alaikum,
> > > Lina
> > >
> > > ***********
> > >
> > > Sedikit melenceng, tapi ini soal indah dan keindahan
> > yang "relatif".
> > > Saya yakin bagi banyak laki2 dada pere itu indah, knapa harus
> > > ditutup ? Mengapa Allah menyuruh menutup sesuatu yang indah
> bagi
> > > laki2?
> > >
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> "achmad chodjim"
> > > <chodjim@> wrote:
> > > >
> > > > Wa alaykumus salam wr. wb.,
> > > >
> > > > Saya kira, dalilnya bahwah Allah senang dengan aneka warna
> > rambut
> > > adalah "Allah itu indah, dan mencintai keindahan" (Al-Hadits).
> > > >
> > > > Sebenarnya, bagi yang sudah kenyang membaca Alquran, ya tidak
> > ada
> > > dalil yang menyatakan "rambut perempuan" harus ditutupi. Jadi,
> > kalau
> > > ada orang yang ngotot bahwa rambut perempuan itu harus
> ditutupi,
> > itu
> > > hanyalah persepsi pembaca ayat QS 24:31 dan 33:59. Kedua ayat
> itu
> > > tidak memerintahkan muslimah untuk menutupi rambutnya. Bagi
> yang
> > > memahami sejarah masyarakat Timur Tengah dan Arab khususnya,
> ayat
> > > tersebut berkaitan dengan perempuan waktu itu yang suka
> mengumbar
> > > bagian dadanya (yang harus ditutupi itu).
> > > >
> > > > Saya sampaikan ini bukan untuk menyanggah, tapi menjelaskan
> > kondisi
> > > sosial yang hidup pada waktu Islam diturunkan.
> > > >
> > > > Wassalam,
> > > > chodjim
> > > >
> > > >
> > > > ----- Original Message -----
> > > > From: Trulee Khadija
> > > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > > > Sent: Sunday, August 24, 2008 2:29 PM
> > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Jilbab ibarat topi baja buat
> > > militer - Re: Jilbab = kerudung?
> > > >
> > > >
> > > > Assalamualaikum wrwb..
> > > >
> > > > Ikutan nimbrung ya..
> > > > Wah.. wah..
> > > > dalilnya apa tuh bahwa Allah 'SENANG' melihat aneka warna
> rambut
> > > > wanita di seantero bumi (dgn catatan.. terbuka)?
> > > >
> > > > Itulah kalo berbicara yang dipake hanya (ma'af) otaknya aja..
> > tapi
> > > > tanpa ilmu. Sementara salah satu fungsi otak adalah bukan
> > > melogikakan
> > > > segala hal tapi tanpa tau ilmunya..
> > > >
> > > > Tentu saja jilbab bukan topi militer. Mau diibaratkan seperti
> > > apapun..
> > > > ya ngga kan pernah sama. Dari bahannya aja udah beda, fungsi
> > > apalagi..
> > > > Anak SD pun tau perbedaannya.. :)
> > > >
> > > > Perintah berjilbab jelas2 ada di dalam Al Qur'an. Bagaimana
> > > mungkin
> > > > Mediacare mampu mengatas namakan Allah dalam berpendapat?
> > > Bagaimana
> > > > anda mampu mengetahui Allah 'SENANG' dengan segala
> keterbukaan
> > dan
> > > > 'SEDIH' dengan ketertutupan? Bagaimana mungkin anda MAMPU
> > memiliki
> > > > pengetahuan tentang bagaimana perasaan Allah?
> > > >
> > > > Meminjam istilah anda.. Berkrubyung2 (btw, bahasa Indonesia
> ya
> > > ini?
> > > > Baru denger soalnya..).. jangan salah lho. Di balik hljab
> > panjang
> > > dan
> > > > gamis gombyor itu.. pakaian mereka (wanita2 Arab) ngga kalah
> > > dengan
> > > > pakaian2 yg dipakai oleh selebritis dunia.. Secara mereka
> orang
> > > Arab
> > > > gitu loh.. duitnya berjibun.
> > > >
> > > > Temen saya kerja di Riyadh dan memiliki banyak teman Arab dr
> > > kalangan
> > > > biasa2 aja sampe yg sangat kaya raya..
> > > > Kalau mereka mengadakan pesta.. mereka memang mengenakan
> pakaian
> > > > krubyung2 itu ke rumah yg punya hajatan..
> > > > Lalu mereka akan masuk suatu ruangan megah lengkap dengan
> segala
> > > > dekorasi mewah utk pesta (ruang pesta laki2 dan wanita
> > > terpisah).. dan
> > > > di ruangan itu mereka akan melepaskan busana krubyung2
> mereka..
> > > > VOILA!! Walaupun wanita Arab terkenal dengan bentuk tubuh yang
> > > > besar2.. tapi masih banyak lagi yg memiliki tubuh aduhai yg
> > sangat
> > > > terawat. Mereka mengenakan pakaian seksi rancangan desainer
> > kelas
> > > > dunia dilengkapi dengan perhiasan bertahtakan intan berlian..
> > dan
> > > make
> > > > up yg sempurna!
> > > > Sejauh yang saya ingat.. saya ngga pernah liat wajah2 orang
> > Arab
> > > itu
> > > > dipenuhi jerawat.. komedo mungkin ya... tapi kalo jerawat koq
> > > > sepertinya enggak tuh.. Kalau anda amati, kulit wajah2 orang
> > Arab
> > > > sangat halus, bersih dan sehat. Mungkin ini anugerah Allah
> karna
> > > > kerelaan mereka utk mau bersusah payah mengenakan busana
> > > yang 'buat
> > > > kita' kelihatan menyengsarakan..
> > > >
> > > > Kesadaran para jilbabers utk merawat diri sangat besar.
> Sekarang
> > > > banyak sekali tempat2 senam khusus muslimah.. Peminatnya juga
> > > banyak.
> > > > Belum kolam2 renang yg memfasilitasi kesenangan kaum hawa yg
> > suka
> > > > olahraga air dengan menyediakan hari2 khusus utk para akhwat
> > ini.
> > > Jadi
> > > > salah banget kalo busana gombyor identik dengan ketidakmauan
> dan
> > > > ketidakmampuan utk merawat diri..
> > > >
> > > > Masalah keimanan seseorang.. hanya yg bersangkutan dan Allah
> > yang
> > > > tahu.. Jadi kalau anda tidak/belum memiliki ilmu mengenai
> > masalah
> > > > keimanan, please dech.. jangan bermain2 atau mengutak-atik
> > > > permasalahan yang anda kupas secara mentah ini.. :)
> > > >
> > > > Saya minta maaf apabila ada kata2 saya yang ngga berkenan..
> > > > Tapi jangan pernah mewakili Allah dalam hal berperasaan atau
> > > dalam hal
> > > > apapun.. Untuk tahu bagaimana proses terjadinya selembar
> > > rambutpun,
> > > > pasti anda ngga kan pernah tahu jawabnya.. bagaimana mungkin
> > anda
> > > bisa
> > > > mengatas namakan Allah dalam hal berperasaan? Jangan2 ntar
> ada
> > THE
> > > > NEXT LIA EDEN lagi.. Hiiii..
> > > >
> > > > Wassalam..
> > > >
> > > > On 8/24/08, mediacare <mediacare@> wrote:
> > > > > Iya saya setuju kalau jilbab itu ibarat topi baja yang
> > dipakai
> > > pasukan
> > > > > militer saat berperang. Saya yakin seyakinnya, Allah senang
> > kok
> > > melihat
> > > > > aneka warna rambut kaum perempuan di Bumi. Allah justru
> sedih
> > > kalau
> > > > > keindahan rambut perempuan itu malah ditutup brukut.
> > > > >
> > > > > Mengukur keimanan seseorang hendaknya diukur dari otaknya,
> > > bukan dari busana
> > > > > yang dikenakannya. Busana itu adalah bagian dari budaya,
> > > semakin tinggi daya
> > > > > seninya, gaya busana pun kian beragam model dan coraknya,
> tak
> > > sekadar
> > > > > krubyung-krubyung warna hitam pekat seperti di Arab sana.
> > > > > Menurutku, apa yang mereka kenakan justru sebentuk penjara
> > > kekuasaan kaum
> > > > > lelaki, tapi mereka tak menyadarinya. Semakin otoriter
> sebuah
> > > kekuasaan,
> > > > > busana warganya harus seragam dengan dalih itu permintaan
> > dari
> > > Allah, baik
> > > > > corak dan warnanya.
> > > > >
> > > > > Busana krubyung-krubyung juga akan membuat kaum perempuan
> > malas
> > > untuk
> > > > > berolahraga, badan gendut dengan perut bergelambir tak
> > masalah.
> > > Wajah penuh
> > > > > jerawat dan hidung penuh komedo tak masalah, toh yang
> > terlihat
> > > dari
> > > > > pandangan orang lain cuma matanya saja. Busana krubyung-
> > > kryubung juga bikin
> > > > > kaum perempuan malas berdandan ria buat dirinya sendiri.
> > Mereka
> > > kehilangan
> > > > > pesona buat memikat lawan jenis dan susah bikin decak kagum
> > > kaum sejenisnya.
> > > > >
> > > > > wass,
> > > > >
> > > > > rd
> > > > >
> > > > >
> > > > > ----- Original Message -----
> > > > > From: sunny
> > > > > To: [EMAIL PROTECTED] <mediacare%40yahoogroups.com>
> > > > > Sent: Tuesday, August 26, 2008 2:09 AM
> > > > > Subject: Re: [mediacare] Re: Jilbab = kerudung?
> > > > >
> > > > >
> > > > > Hemat saya jilbab tidak ada hubungan apa-apa dengan
> keimanan
> > > seseorang,
> > > > > karena keimanan adalah masalah otak bukan hanya dengan
> tutup
> > > kepala
> > > > > menunjukkan keimaman sesorang dan anti iblis bin seytan,
> > tetapi
> > > kalau ada
> > > > > penjual kain yang pandai ngoceh agama dan meyakinkan bahwa
> > ada
> > > hubungannya
> > > > > dengan dan keimanan bisa saja. Tetapi apakah itu logis bila
> > > dilihat pada
> > > > > keadaan lingkungan di mana agama itu didirikan. Dulunya
> > jilbab
> > > itu dipakai
> > > > > oleh semua penganut agama Semit di gurun pasir. Jadi bukan
> > > spesial agama
> > > > > tertentu saja.
> > > > >
> > > > > Tutup kepala itu ada banyak macam corak, bisa dipakai
> sebagai
> > > dekorasi
> > > > > mempercantik wajah, melindungi kepala dari kedinginan atau
> > > matahri terik
> > > > > dan teristimewa bagi yang berdiam di gurun pasir di ialah
> > > mencegah debu
> > > > > yang dibawah oleh angin dan melekat di kepala. [Serdadu
> pakai
> > > tutup kepala
> > > > > atau topi waja untuk melindungi kepala dari peluru atau
> > pecahan
> > > granat
> > > > > musush].
> > > > >
> > > > > Hendaklah dipahami bahwa air di region gurun itu termasuk
> > > barang mewah
> > > > > yang terbatas, jadi harus berhemat bagi kaum nomadik. Bukan
> > > saja jiblab
> > > > > tetapi juga cador, nikap etc itu untuk mencegah debu masuk
> > > mulut, lubang
> > > > > hidung. Untuk membersihkan debu yang melekat di badan
> > > membutuhkan
> > > > > air,sedangkan persediaan air terbatas bagi mereka yang
> > berdiam
> > > digurun dan
> > > > > semi-gurun (semi dessert). Solusinya penghematan air ialah
> > > kepala dan muka
> > > > > ditutup dan berbaju panjang yang disebut garabeya guna
> > > melindungi badan.
> > > > >
> > > > >
> > > > > ----- Original Message -----
> > > > > From: Irma Dana
> > > > > To: [EMAIL PROTECTED] <mediacare%40yahoogroups.com>
> > > > > Sent: Sunday, August 24, 2008 5:25 PM
> > > > > Subject: [mediacare] Re: Jilbab = kerudung?
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > Jilbab......
> > > > > apakah itu juga bagian dari peningkatan keimanan seseorang?
> > > > > dimana setelah berjilbab pun masih banyak ujian yang harus
> mrk
> > > > > selesaikan
> > > > > berjilbab upaya untuk menghargai dirinya sendiri...setuju!
> > > > > tapi jadi hancur citra jilbabnya ketika seseorang
> > > mempertontonkan
> > > > > lekukan tubuhnya? gimana ya
> > > > > bukan wanita berjilbab saja yang harus menutup lekukan
> > > tubuhnya...
> > > > > jadi teringat seseorang yg berjilbab...dan mau kencan dgn
> > laki2
> > > yang
> > > > > masih berstatus suami orang...gimana tuh?
> > > > > waduh....rumit juga ya...perempuan itu harus bisa membela
> > > dirinya
> > > > > sendiri, itu kata teman...
> > > > >
> > > > >
> > > > > peace,
> > > > > irma
> > > > >
> > > > > --
> > > > > Irma Dana
> > > > > http://dawala.wordpress.com [lagi belajar nulis]
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > > >
> > > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
> >
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke