Seperti yg di saudi yah.  Dilarang demo untuk membela rakyat gaza ?

Ulama dan umaro' bekerja sama serasi sekali.  :(


salam,



-----Original Message-----
From: "Lina Dahlan" <linadah...@yahoo.com>

Date: Thu, 29 Jan 2009 04:49:28 
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Subject: [wanita-muslimah] Re: FATWA MUI: Golput Haram, Merokok antara Makruh 
dan Haram


Waduh! kok jadi negatip auranya...ya ? Tentunya yang diharapkan kan 
kong kalikong untuk mensejahterakan umat, dunk. Sama saja dengan 
para umara' juga kalo kong kalikong tuk menindas umat juga bisa kan?

Jadi kalo yg namanya ulama (agama) atau ahli (agama) berarti ahli 
dalam urusan rumah tangga aja ya?...ha..ha...Jangan disempit2in dong 
ah.

Saya pikir juga ulama yang baik tidak akan mau ikut terjun ke dalam 
praktek politik. Menjaga jarak. Sekedar memberi nasehat or ide utk 
kebaikan semua umat (Islam) yang bukan cuma urusan rumah tangga 
saja. Saya berharap itu peran MUI.

Jadi, harapan saya (lagi) para ulama yang berkumpul di MUI itu punya 
niat baik dan tidak perlu ikut praktek politik.

wassalam,


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "achmad chodjim" 
<chod...@...> wrote:
>
> Mbak Lina,
> 
> Semboyan "kerja sama yang baik antara umara dan ulama" justru 
keluar dari sistem Islam. Tak ada sistem kependetaan dalam agama 
Islam. Kalau umara dan ulama bekerja sama yang akan terjadi adalah 
kong kalikong untuk menindas umat manusia.
> 
> Ulama (agama) itu tempat bertanya dalam kehidupan beragama. Ulama 
(agama) itu harus bersifat marja' yaitu tempat rujukan di dalam 
menjalankan laku hidup spiritual dan moral. Oleh karena itu, ulama 
beken seperti Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hanbali tidak ada yang mau 
didudukkan oleh penguasa dari Kekhalifahan Umayyah maupun 
Abbasiyyah. Mereka lebih rela dipenjara alias dimasukkan bui 
daripada menjadi qadi.
> 
> Berdasarkan term Islam, para ahli di bidang ilmu pengetahuan juga 
disebut ulama. Oleh karena itu, gelar profesor bisa disebut dalam 
bahasa Arabnya "al-'alamah". Nah, bila ulama (agama) itu benar-benar 
ahli, maka berbagai persoalan rumah-tangga itu akan bisa diatasi 
oleh para ulama (agama) seperti di zaman kejayaan Islam, dan bukan 
lagi "psikolog".  Munculnya pengetahuan psikologi di zaman modern 
ini ya karena para ulama (agama -- apapun) sudah tidak mampu lagi 
mengatasi berbagai persoalan pribadi, rumahtangga, dan masyarakat.
> 
> Wassalam,
> chodjim
> 
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: Lina Dahlan 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Wednesday, January 28, 2009 2:26 AM
>   Subject: [wanita-muslimah] Re: FATWA MUI: Golput Haram, Merokok 
antara Makruh dan Haram
> 
> 
>   Kalo menurut saya pemerintah sebaiknya menempuh segala usaha: 
>   pragmatis maupun non-pragmatis. Kerjasama yg baik antara ulama 
dan 
>   umara...gituuuu.
> 
>   wassalam
>   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "achmad chodjim" 
>   <chodjim@> wrote:
>   >
>   > "Pak Chodjim, saya tidak mengomentari tentang masalah hukum 
>   halal/haram
>   > tetapi terhadap komentar Pak Chodjim mengenai aspek ekonomi 
dan 
>   kesehatan
>   > dari perdagangan rokok."
>   > 
>   > Pak Ton,
>   > Saya amat menyadari betul tentang dampak rokok. Dan, saya 
sendiri 
>   tak pernah merokok. Namun, dalam hal ini saya ada perbedaan 
persepsi 
>   dengan Pak Ton tentang rokok-merokok ini.
>   > 
>   > Saya lebih memilih pragmatis. Selama pengangguran masih tinggi 
>   seperti sekarang ini, sublimasi pengangguran dan kemiskinan pada 
>   rokok saya pandang lebih baik ketimbang pelarangan ketat yang 
justru 
>   bisa menciptakan suasana yang mudah dipicu untuk timbulnya 
kerusuhan 
>   dan revolusi. Bila hal ini yang timbul, pelarangan rokok tidak 
>   berhasil, dan pembangunan bangsa pun akan dihadapkan pada 
berbagai 
>   problema yang berat.
>   > 
>   > Bagi saya dewasa ini bangsa Indonesia harus didorong untuk 
rajin 
>   bekerja, pemimpinnya harus didorong untuk hidup secara "clean 
>   governance", dan kita ciptakan hidup sehat di lingkungan kita 
masing-
>   masing.
>   > 
>   > Bagaimanapun saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Ton atas 
>   berbagai tanggapannya terhadap komentar saya di milis ini.
>   > 
>   > Salam,
>   > chodjim
>   > 
>   > [Non-text portions of this message have been removed]
>   >
> 
> 
> 
>    
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>





[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke