8<--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater      
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
-->8 
  
   On Mon, 08 Dec 2003 12:48:19 +0700
Chatief Kunjaya wrote:

> Ada route korupsi lain :
> Bawahan mengeluh ke atasan, butuh uang, untuk anak sekolah, untuk
> anak sakit, padahal gaji PNS kecil. Atasan tidak bisa membantu,
> waktu bawahan mulai kotupsi, atasan tutup mata lantaran kasihan.
> E....h jadi tuman, korupsinya makin gede. Supaya aman si bawahan
> rutin kirim upeti ke atasan. Si Atasan semakin tidak enak hati
> menindak bawahannya. Ini route bottom up he...he...he. 

Wah ya ini salah satu contoh penerapan HAM yg salah kaprah spt yg
dibilang Mas Priyo he...he...he...
Ini ada cerita (faktual) lain, bagian purchasing minta kickback dari
supplier tp hasil kickbacknya minta disetorkan/kirim ke rekening Panitia
Pembangunan Mesjid tertentu... sungguh rumit hitungan amal dan dosanya
;-(
 
> Untuk mencegah yang seperti ini. Pertama yang harus dilakukan adalah
> menaikkan gaji pegawai negri dulu, terutama yang terbawah, supaya
> layak. 

Ini soal yg rumit, krn yg namanya manusia tidak pernah kenal puas,
pengertian layak satu dg orang yg lain bisa berbeda.
Tindakan menaikkan gaji utk pegawai negeri ini sudah dilakukan
dikalangan terbatas, pejabat-2x di lingkungan BUMN (termasuk Bank Pelat
Merah dan BI) itu gajinya gede lho, Dirut BRI/BNI itu gaji dan
fasilitasnya melebihi presiden/menteri kita... tp Anda dengar sendiri
ada kasus pembobolan (perhatikan kata _ke/di_bobol bukan _ke_bobolan) di
Bank BNI/BRI dan kalau melihat tulisan Mas Priyo (lihat thread
Keteladanan, Kepemimpinan ...)

Menurut saya yg bodoh, seorang atasan mirip seorang guru atau pelatih
bagi bawahannya; dia harus mampu memotivasi bawahannya, mampu memberi
pengertian bahwa hidup yg nyaman adalah hidup yg menyadari batas-2x
dirinya sendiri dan berusaha meningkatkan batasan/limit yg dimiliki dg
melakukan latihan secara berkesinambungan.
Belanjakan uang sesuai dg pemasukan (nenek moyang bilang "jangan besar
pasak daripada tiang"), makin tinggi jabatan tentunya pemasukan akan
makin besar. Kalau lingkungan kita tidak mendukung perkebangan diri
kita, ya pindah lingkunganlah.

> Pada saat yang bersamaan perketat hukum, sampai penerapan
> hukuman mati untuk koruptor besar, untuk memberantas yang korupsi
> lantaran serakah.
> Itu masih belum cukup, karena aparat hukum juga sudah bergelimangan
> korupsi. 

Yg berhak membuat hukum dan melakukan penyidikan pelanggaran hukum mesti
bersih juga, saya setuju,

> Perlu social pressure dari masyarakat, terutama dari kalangan
> terdidik baik, melalui media massa. 

Di negeri ini, media massa kalah melawan preman (ingat kasus Tempo ?),
jadi bagaimana ya enaknya ?


-- 
syafril
-------
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------   
Arsip           : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups     : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip      : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  

Kirim email ke