2012/3/28 Ahmad Sofyan <asof...@python.or.id>: ..... > Bedanya, dari awal Redhat sudah beroperasi sebagai perusahaan komersial, > dengan bisnis inti di support dan sertifikasi menyasar pelanggan korporat. > Sedangkan canonical, dibuat untuk mendanai Ubuntu. Canonical belum menemukan > model bisnis inti, tapi masih bertahan karena dibiayai oleh Mark S. Kalau > lihat webnya layanannya banyak banget. > IMHO, mereka masih ujicoba menghasilkan uang dari basis pengguna Ubuntu yang > banyak. >
Saya sependapat kalo canonical akan mendapatkan keuntungan dari basis penguunanya yang banyak. > Kalau lihat webnya (canonical.com vs redhat.com) akan terlihat seperti apa. > > Point saya adalah: Jika ingin terjun, pikirkanlah untuk menghasilkan sejak > hari pertama. Tidak harus sekelas enterprise seperti Redhat. > Klo yang ini saya tidak sependapat. Dilihat dari byank sisi bisnis model mereka beda. Saya lihat canonical lebih mengarah service freemium untuk usernya. Hanya saja mereka kurang kreatif dalam produk, branding dan marketing. Bayangkan jika ubuntu one lebih duluan keluar dan populer daripada dropbox. atau launchpad(dg tambahan premum feature) yg harusnya bisa mengambil user github/bitbucket. IMHO dari opurtuniti tsb mrk seharusnya sdh menjadi Billioner inc setidaknya 3 thn lalu. Mereka masih berada pada jalurnya dalam berbisnis. Mereka butuh ide yg lebih kreatif dan branding. Tinggal masalahnya: kapan :)... -- Berhenti langganan: linux-aktivis-unsubscr...@linux.or.id Arsip dan info: http://linux.or.id/milis