Kalau pilihan itu bergantung pada individu masing2, yang jelas begini, Kalau saya perhatikan, kenapa masyarakat itu terbagi menjadi 2 golongan, miskin parah dan yang kaya. Semakin kaya,
Secara umum saya melihat, memang ilmu mereka sangat terbatas, dan jurang pemisahnya adalah komputer., bagaimana tidak, untuk mengetik saja mereka tidak bisa. Bahkan sama sekali belum pernah memegang / menyentuh komputer. Jadi bagaimaa bisa mendpaat upah yang bagus, mereka bekerja dilapangan, yang tidak menyentuh teknologi. Kalau masalah tinggal dijakarta, toh banyak alternatif, mulai dari menyewa apartement, kos, dan lainnya, saya sendiri salah satu orang yg tidak tahan dengan keganasan jalan di jakarta, dimana orang saling berebut jalan, saling salip, dan lainnya, Makaitu saya menyewa apartment di kemayoran. Bayangkan saja apabila kekantor 2 jam, dan balik nya 2 jam, jadi , dalam 1 bulan, yang nota bene 24jam x 30 hari, seseorang harus menghabiskan waktunya 96 jam, atau setara dengan 3 hari dalam 1 bulan, atau setara dengan 36 hari dalam 1 tahun, atau setara dengan 1 bulan 6 hari dalam 1 tahun untuk bergulat di jalan raya. Saya tidak bisa menerima kenyataan itu, ya akhirnya saya sewa apartment saja, di kemayoran, mengingat kantor saya di MGK kemayoran, sudah 3 tahun saya disana, memang lucu sekali, dulu saya kekantor pulang + pergi 4 jam, sekarang cuma 10 menit gak sampe, orang tinggal nyebrang. Apalagi yang mengerikan disaat, kita stress dengan urusan kantor + jalanan macet, kita limpahkan amarah tersebut ke rumah + anak kita, waduh saya sih gak bakalan mau, maka itu , perubahan 3 tahun lalu, wajib aku share disini Hal hal semacam itu adalah perubahan, memang jelas berbeda jakarta pada saat tahun 90 an dgn tahun 2010, sebenarnya seharusnya sudah tidak adalagi ceritanya, papa berangkat kerja jam 7 pagi, pulang kantor sampai rumah jam 5, jadi memang keadaan seperti itu, Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: Ari Condro <masar...@gmail.com> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Tue, 29 Jun 2010 10:31:57 To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Kembali soal Subsidi BBM pilihannya sekarang : 1. tinggal di jkt, duit ngalir lebih kenceng, carikerja lebih gampang, tapi pemerintah baru beresin transportasi masalnya 10-15 tahun lagi. sementara itu anda stress dan mati berdiri. 2. tinggal di daerah, godaan lebih dikit, tapi duit lebih dikit. tapi anda bisa ngelakoni hobi, perut gendut dan wajah segar karena anda lebih happy. transportasi masal ? kagak di gubris sama pemerintah daerah. 3. pilihan ketiga kagak nasionalis. anda hubungi agen pencari kerja buat di luar negeri, anda apply, lolos test, boyong keluarga, sekalian apply buat migrasi jadi warga negara sana. jaminan kesehatan, jaminan hari tua serta transportasi masal diperhatikan pemerintah. tapi anda takut balik kerja ke indonesia, karena segala sesuatu serba gak pasti dan chaos. anak anda bisa stress kalo kerja dan idup di indonesia, dan tiap pulang kampung anda dipalakin ama keluarga besar ^^ ... (dipalak mah tiap tahun kali yah). tapi anda punya duit lebih buat dolan ke luar negeri kalau libuir panjang. 2010/6/29 <ical...@yahoo.com> > Sebenernya, masalah itu hanya temporary, dan dalam bisnis hal yg wajar, ya > kita lihat saja negara2 yg bbmnya disubsidi vs negara yg bbmnya tidak > disubsidi, balik lagi kan kegaris besarnya seperti itu. > > Karena juga, memang pastinya setiap perubahan pasti ada pertentangan, > setelah pertentangan, ada penyesuaian. Karena beberapa orang yg lebih > mengerti, dan tau , pastinya sudah berhitung, apabila alokasi subsidi bbm, > di pindah ke alokasi x, y, z, maka negara dapat menjadi , a, b , c, > > Contoh kecil saja, uang 500 rb, akan digunakan berbeda, apabila diberikan > kepada pedagang bubur, vs anak sma > > Si pedagang bubur sudah mengerti , apabila pagi ini, subuh, saya belanjakan > uang 500rb kepasar, > > Nanti maghrib saya bawa uang 700rb, karena rata2 bubur saya laku 100 > mangkok. Dan yang mana nantinya saya dapat membiayai keluarga saya > > Namun apabila anak sma, 500rb saya akan belikan sepatu dan jam tangan, > habis itu saya minta lagi 500rb untuk belanja lainnya. > > disini terlihat jelas, tentunya pemerintah ada pada posisi tukang bubur, > karena mereka memiliki bank data, tentang bisnis di indonesia yg potensial. > Dan akan mendatangkan keutungan bagi negara. > > > Lain pula dengan mentri pariwisata, misalkan. > Bila dikasih alokasi dana 20 persen dari dana subsidi bbm yang dihentikan. > Mungkin dia mengontrak jasa advertising internasional, membuat iklan di > televisi international, dan buat 4 format bahasa, china, jepang, amerika dan > arab, yang iklan tersebut di tayangkan di televisi internasional. > > Seperti yang dilakukan oleh singapore, malaysia dan australia. > Tentunya setelah proses itu, akan ada turis yang datang, dan menjadi sumber > devisa negara. Balik lagi > > Posisinya adalah posisi si tukang bubur tadi. > > Sedangkan rakyat memang posisinya seperti anak sma tadi > > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -----Original Message----- > From: Ari Condro <masar...@gmail.com> > Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com > Date: Tue, 29 Jun 2010 10:07:16 > To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com> > Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com > Subject: Re: [Keuangan] Kembali soal Subsidi BBM > > masalahnya ketika > - bensin naik sehingga total belanmja bensin bertambah 100 rb, > - kenaikan yg lain lebih dari 100 rb, bisa 300 rb an. > > orang ui dulu bilang berdasar riset mereka pengaruh kenaikan bbm ke harga > lain gak signifikan, ternyata itungan mereka dulu salah. ukm dan industri > perikanan kolaps, industri mobil (jaringan salesnya, dealer, financing dan > asuransi mobil) banyak yg gulung tikar. motor yg survive aja market share > turun drastis kok. > > dan jeleknya ini terjadi pada dua golongan, orang kecil dan orang yg kaya > banget (yg jualannya sekitar otomotif). sehingga ketika orang miskin kena, > mereka bleedifng beneran, secara 300 rb itu signifikan buat nasib anak > tnerusin sekolah apa kagak, beli buku pelajaran apa kagak, bayar listrik > apa > kagak, udah waktunya beralif profesi jadi pengemis dan nyolong atau usaha > halal. > > sementara di level orang kaya, pilihannya nutup usaha dealernya, dan pindah > kerja lagi jadi buruh ... ^^ cicilan rumah mewah di stop, dan di oper > kredit > murah meriah saja ... :p > > > > 2010/6/29 <ical...@yahoo.com> > > > Dengan tidak adakan subsisdi untuk kendaraan bermotor, sebenarnya secara > > tidak langsung masyarakat dituntut menjadi lebih pintar, berfikir > efisien, > > dan bekerja keras. Bagaimana tidak, sekarang lucu saja. Misalkan tukang > > ojek, atau supir angkutan umum berdemo atas dihapuskannya subsidi bbm , > > sedangkan mereka bisa membeli rokok 1 bungkus - 2 bungkus dalam 1 hari, > > dimana kalau harga rokok 11rb, 1 bulan bisa sampai 150rb, kalau memang > > mereka mau berhemat, ya kurangi saja belanja rokok mereka, untuk > dibelikan > > bensin, kan seperti itu > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > ------------------------------------ > > ========================= > Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" > ========================= > Alamat penting terkait millis AKI > Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com > Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 > Arsip Milis AKI online: > http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com > ========================= > Perhatian : > Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: > - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya > - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota > yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas > - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke > ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links > > > > -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ========================= Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" ========================= Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com ========================= Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links ------------------------------------ ========================= Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" ========================= Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com ========================= Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/