Memang betul, transportasi masal merupakan salah satu masalah yg ada 
dijakarta,lagipula, jalan tol lingkar dalam dan lingkar luar, sudah tidak dapat 
membendung kendaraan pribadi, kalau marketing dan sales memang sudah menjadi 
tantangan disana, atleast 5 tahun kedepan, jakarta masih saja seperti ini dan 
makin bertambah parah,

tapi yg diluar dari itu, memang harusnya tinggal di apartement sih, mengingat 
jakarta udah gak layak bermacet2an... Tp kebanyakan orang masih memaksakan dgn 
gaya hidup tahun 90 an, apa mau dikata.

Semakin maju ekonomi suatu negara, maka transportasi pasti akan semakin baik, 
lagipula kronis nya memang dijakarta saja sih. Bekasi dan sekitarnya, 
jabodetabek. maka itu subsidi bbm benar2 mubazir...

Lagipula orang yang teriak2 subsidi bbm, rata2 dibayar 25rb perkepala, setahu 
saya, jd bayar ke pemborong 6juta, ngomong bisa datengin orang 200 orang 
pendemo,
Eh gak taunya yg dateng cuma 50 orang. Kayak begitu2, terkesan negara susah 
bener yakk... Hanya untuk kepentingan golongan saja, padahal kalau melihat 
kedepan mah, banyak yg bisa dilakuin, salah satunya

Alokasi subsidi bbm yg distop, untuk membangun transportasi masal, karena 
jembatan suramadu, tol bandung, itu kan pembangunan seperti itu, dapat 
memperlancar kegiatan ekonomi,

Lalu tinggal bagaimana membangun alat transportasinya,
Aku sih gk tau pasti berapa pemerintah mensubsidi bbm rakyatnya, tapi konyol 
aja, anggaplah 1 tahun Rp 25 triliun,
5 tahun 125 triliun,

Waduh kalau hanya untuk membangun jembatan, tol, atau alat transportasi seperti 
monorail, itu sih sudah lebih dari cukup, apalagi peremajaan angkutan kota, bis 
ac, dll, 

Memang intinya aku melihat subsidi bbm sudah harus di stop

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Ari Condro <masar...@gmail.com>
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Tue, 29 Jun 2010 12:03:43 
To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Kembali soal Subsidi BBM

kalau kerja kantoran masih bisa diatasi dengan sewa apartemen, mas. abis itu
kagak keluarga dari kubical kecuali meeting, makan siang dan pulang.
Lha kalo kerjanya jadi orang sales atau marketing ?  biar kata ada
apartemen, hidupnya sehari hari tetep di jalan.  dan di jabodetabek kerja
jadi gak efektif.  biar dibawain mobil kantor, sehari paling cuman dapat dua
outlet.  :))

baliknya tetap transportasi masal, dan pemecahan kota industri, dagang dan
jasa (jaman belanda malah efektif tuh).  jakarta, surabaya, semarang, medan
dan bandung adalah kota yang hampir setara.  lha sekarang ?  jkt = 65
persen, sby, 20 persen, yg lain sisanya ... ^^

2010/6/29 <ical...@yahoo.com>

> Kalau pilihan itu bergantung pada individu masing2, yang jelas begini,
>
> Kalau saya perhatikan, kenapa masyarakat itu terbagi menjadi 2 golongan,
> miskin parah dan yang kaya. Semakin kaya,
>
> Secara umum saya melihat, memang ilmu mereka sangat terbatas, dan jurang
> pemisahnya adalah komputer., bagaimana tidak, untuk mengetik saja mereka
> tidak bisa.
> Bahkan sama sekali belum pernah memegang / menyentuh komputer. Jadi
> bagaimaa bisa mendpaat upah yang bagus, mereka bekerja dilapangan, yang
> tidak menyentuh teknologi.
>
>
> Kalau masalah tinggal dijakarta, toh banyak alternatif, mulai dari menyewa
> apartement, kos, dan lainnya, saya sendiri salah satu orang yg tidak tahan
> dengan keganasan jalan di jakarta, dimana orang saling berebut jalan, saling
> salip, dan lainnya,
> Makaitu saya menyewa apartment di kemayoran.
>
> Bayangkan saja apabila kekantor 2 jam, dan balik nya 2 jam, jadi , dalam 1
> bulan, yang nota bene 24jam x 30 hari, seseorang harus menghabiskan waktunya
> 96 jam, atau setara dengan 3 hari dalam 1 bulan, atau setara dengan 36 hari
> dalam 1 tahun, atau setara dengan 1 bulan 6 hari dalam 1 tahun untuk
> bergulat di jalan raya.
>
> Saya tidak bisa menerima kenyataan itu, ya akhirnya saya sewa apartment
> saja, di kemayoran, mengingat kantor saya di MGK kemayoran, sudah 3 tahun
> saya disana, memang lucu sekali, dulu saya kekantor pulang +  pergi 4 jam,
> sekarang cuma 10 menit gak sampe, orang tinggal nyebrang.
>
> Apalagi yang mengerikan disaat, kita stress dengan urusan kantor + jalanan
> macet, kita limpahkan amarah tersebut ke rumah + anak kita, waduh saya sih
> gak bakalan mau, maka itu , perubahan 3 tahun lalu, wajib aku share disini
>
> Hal hal semacam itu adalah perubahan, memang jelas berbeda jakarta pada
> saat tahun 90 an dgn tahun 2010, sebenarnya seharusnya sudah tidak adalagi
> ceritanya, papa berangkat kerja jam 7 pagi, pulang kantor sampai rumah jam
> 5, jadi memang keadaan seperti itu,
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: Ari Condro <masar...@gmail.com>
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Tue, 29 Jun 2010 10:31:57
> To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Kembali soal Subsidi BBM
>
>  pilihannya sekarang :
>
> 1. tinggal di jkt, duit ngalir lebih kenceng, carikerja lebih gampang, tapi
> pemerintah baru beresin transportasi masalnya 10-15 tahun lagi.  sementara
> itu anda stress dan mati berdiri.
>
> 2. tinggal di daerah, godaan lebih dikit, tapi duit lebih dikit.  tapi anda
> bisa ngelakoni hobi, perut gendut dan wajah segar karena anda lebih happy.
> transportasi masal ?  kagak di gubris sama pemerintah daerah.
>
> 3.  pilihan ketiga kagak nasionalis.  anda hubungi agen pencari kerja buat
> di luar negeri, anda apply, lolos test, boyong keluarga, sekalian apply
> buat
> migrasi jadi warga negara sana.  jaminan kesehatan, jaminan hari tua serta
> transportasi masal diperhatikan pemerintah.  tapi anda takut balik kerja ke
> indonesia, karena segala sesuatu serba gak pasti dan chaos.  anak anda bisa
> stress kalo kerja dan idup di indonesia, dan tiap pulang kampung anda
> dipalakin ama keluarga besar ^^ ... (dipalak mah tiap tahun kali yah).
>  tapi
> anda punya duit lebih buat dolan ke luar negeri kalau libuir panjang.
>
> 2010/6/29 <ical...@yahoo.com>
>
> > Sebenernya, masalah itu hanya temporary, dan dalam bisnis hal yg wajar,
> ya
> > kita lihat saja negara2 yg bbmnya disubsidi vs negara yg bbmnya tidak
> > disubsidi, balik lagi kan kegaris besarnya seperti itu.
> >
> > Karena juga, memang pastinya setiap perubahan pasti ada pertentangan,
> > setelah pertentangan, ada penyesuaian. Karena beberapa orang yg lebih
> > mengerti, dan tau , pastinya sudah berhitung, apabila alokasi subsidi
> bbm,
> > di pindah ke alokasi x, y, z, maka negara dapat menjadi , a, b , c,
> >
> > Contoh kecil saja, uang 500 rb, akan digunakan berbeda, apabila diberikan
> > kepada pedagang bubur, vs anak sma
> >
> > Si pedagang bubur sudah mengerti , apabila pagi ini, subuh, saya
> belanjakan
> > uang 500rb kepasar,
> >
> > Nanti maghrib saya bawa uang 700rb, karena rata2 bubur saya laku 100
> > mangkok. Dan yang mana nantinya saya dapat membiayai keluarga saya
> >
> > Namun apabila anak sma, 500rb saya akan belikan sepatu dan jam tangan,
> > habis itu saya minta lagi 500rb untuk belanja lainnya.
> >
> > disini terlihat jelas, tentunya pemerintah ada pada posisi tukang bubur,
> > karena mereka memiliki bank data, tentang bisnis di indonesia yg
> potensial.
> > Dan akan mendatangkan keutungan bagi negara.
> >
> >
> > Lain pula dengan mentri pariwisata, misalkan.
> > Bila dikasih alokasi dana 20 persen dari dana subsidi bbm yang
> dihentikan.
> > Mungkin dia mengontrak jasa advertising internasional, membuat iklan di
> > televisi international, dan buat 4 format bahasa, china, jepang, amerika
> dan
> > arab, yang iklan tersebut di tayangkan di televisi internasional.
> >
> > Seperti yang dilakukan oleh singapore, malaysia dan australia.
> > Tentunya setelah proses itu, akan ada turis yang datang, dan menjadi
> sumber
> > devisa negara. Balik lagi
> >
> > Posisinya adalah posisi si tukang bubur tadi.
> >
> > Sedangkan rakyat memang posisinya seperti anak sma tadi
> >
> >
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
>  >
> > -----Original Message-----
> > From: Ari Condro <masar...@gmail.com>
> > Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> > Date: Tue, 29 Jun 2010 10:07:16
> > To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
> > Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> > Subject: Re: [Keuangan] Kembali soal Subsidi BBM
> >
> >  masalahnya ketika
> > - bensin naik sehingga total belanmja bensin bertambah 100 rb,
> > - kenaikan yg lain lebih dari 100 rb, bisa 300 rb an.
> >
> > orang ui dulu bilang berdasar riset mereka pengaruh kenaikan bbm ke harga
> > lain gak signifikan, ternyata itungan mereka dulu salah.  ukm dan
> industri
> > perikanan kolaps, industri mobil (jaringan salesnya, dealer, financing
> dan
> > asuransi mobil) banyak yg gulung tikar.  motor yg survive aja market
> share
> > turun drastis kok.
> >
> > dan jeleknya ini terjadi pada dua golongan, orang kecil dan orang yg kaya
> > banget (yg jualannya sekitar otomotif).  sehingga ketika orang miskin
> kena,
> > mereka bleedifng beneran, secara 300 rb itu signifikan buat nasib anak
> > tnerusin sekolah apa kagak, beli buku pelajaran apa kagak, bayar listrik
> > apa
> > kagak, udah waktunya beralif profesi jadi pengemis dan nyolong atau usaha
> > halal.
> >
> > sementara di level orang kaya, pilihannya nutup usaha dealernya, dan
> pindah
> > kerja lagi jadi buruh ... ^^ cicilan rumah mewah di stop, dan di oper
> > kredit
> > murah meriah saja ... :p
> >
> >
> >
> > 2010/6/29 <ical...@yahoo.com>
> >
> > > Dengan tidak adakan subsisdi untuk kendaraan bermotor, sebenarnya
> secara
> > > tidak langsung masyarakat dituntut menjadi lebih pintar, berfikir
> > efisien,
> > > dan bekerja keras. Bagaimana tidak, sekarang lucu saja. Misalkan tukang
> > > ojek, atau supir angkutan umum berdemo atas dihapuskannya subsidi bbm ,
> > > sedangkan mereka bisa membeli rokok 1 bungkus - 2 bungkus dalam 1 hari,
> > > dimana kalau harga rokok 11rb, 1 bulan bisa sampai 150rb, kalau memang
> > > mereka mau berhemat, ya kurangi saja belanja rokok mereka, untuk
> > dibelikan
> > > bensin, kan seperti itu
> > > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> > >
> > >
> > >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> >  ------------------------------------
> >
> > =========================
> > Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> > =========================
> > Alamat penting terkait millis AKI
> > Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> > Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> > Arsip Milis AKI online:
> > http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> > =========================
> > Perhatian :
> > Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> > - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> > - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada.
> Anggota
> > yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> > - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> > ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
>
>
> --
> salam,
> Ari
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =========================
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =========================
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online:
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =========================
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =========================
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =========================
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online:
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =========================
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


-- 
salam,
Ari


[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=========================
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=========================
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=========================
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
    ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke