sebenarnya harga bbm sesuai dengan harga pasaran internasional kan sudah
diketok palunya.  dept esdm sebenarnya bisa saja naik turunkan harga bbm
ngikut harga pasar (gak usah bingung subsidi bbm lagi).  ntar gak kelar
kelar kerjaan kalo saling nunggu :p  mau naik turun tiap minggu pun asal
ngikut harga pasar, orang gak terlalu kaget mestinya.

terkaget kaget itu kan kalau dah setahun harga premium 4500 terus menerus,
eh, tahu tahu diisuin bakal naik jadi 8 rebu perak.  itu pun gak jelas kapan
mau ketok palu.  mendingan kalo naik harga, ya udah naikin aja.  ikut harga
pasar pun gak masalah.  asal dibiasakan aja :p

dan duit lebih dari subsidi bbm jangan cuman dipake buat gaji ketiga belas
dan naikin gaji pns dan tentara doang.  infra struktur digarap beneran
dong.  monorel dan busway dibikin jadwal tiap 15 menit lewat terus menerus
selama 24 jam bisa gak sih ?  (ok deh, gak usah 24 jam, tapi cukup dari jam
5 pagi sampai jam 10 malam deh.  gimana ? hehehe :p



salam,
Ari


2010/6/29 <ical...@yahoo.com>

> Lagipula subsidi bbm hanya menjadi operasional saja, bukan menjadi sesuatu
> yang produktif, dan kalau usut punya usut, asal mula subsidi bbm kan dari
> 'C1', yang entah kenapa, bisa seperti itu, karena sebenarnya, sudah hampir
> tidak ada teori yang dapat mempresentasikan, keuntungan yang didapat dari
> subsidi bbm, hanya menjadi beban negara yang makin hari semakin meningkat
> saja, dibalik itu sarana dan prasarana sangat minim.
>
> Kebayang selama 20 tahun negara ini , sudah habis berapa triliun untuk
> subsidi bbm, sedangkan kalau jumllah tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan
> sarana transportasi, ataupun pemberdayaan ekonomi, sudah sangat maju negara
> kita.
>
> Memang benar, oknum yang ingin mempertahankan kekuasaan, tentunya berfikir
> subsidi bbm dijalankan saja toh saya menjabat hanya 5 tahun, habis itu
> lempar tanggung jawab.
>
> Disana motifnya sudah kekuasaan , bukan lagi sebagai pembangun bangsa,
> tentunya oknum itu sangat menyukai dan memelihara kebodohan masyarakat, agar
> menguntungkan golongannya.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke