kalau kerja kantoran masih bisa diatasi dengan sewa apartemen, mas. abis itu
kagak keluarga dari kubical kecuali meeting, makan siang dan pulang.
Lha kalo kerjanya jadi orang sales atau marketing ?  biar kata ada
apartemen, hidupnya sehari hari tetep di jalan.  dan di jabodetabek kerja
jadi gak efektif.  biar dibawain mobil kantor, sehari paling cuman dapat dua
outlet.  :))

baliknya tetap transportasi masal, dan pemecahan kota industri, dagang dan
jasa (jaman belanda malah efektif tuh).  jakarta, surabaya, semarang, medan
dan bandung adalah kota yang hampir setara.  lha sekarang ?  jkt = 65
persen, sby, 20 persen, yg lain sisanya ... ^^

2010/6/29 <ical...@yahoo.com>

> Kalau pilihan itu bergantung pada individu masing2, yang jelas begini,
>
> Kalau saya perhatikan, kenapa masyarakat itu terbagi menjadi 2 golongan,
> miskin parah dan yang kaya. Semakin kaya,
>
> Secara umum saya melihat, memang ilmu mereka sangat terbatas, dan jurang
> pemisahnya adalah komputer., bagaimana tidak, untuk mengetik saja mereka
> tidak bisa.
> Bahkan sama sekali belum pernah memegang / menyentuh komputer. Jadi
> bagaimaa bisa mendpaat upah yang bagus, mereka bekerja dilapangan, yang
> tidak menyentuh teknologi.
>
>
> Kalau masalah tinggal dijakarta, toh banyak alternatif, mulai dari menyewa
> apartement, kos, dan lainnya, saya sendiri salah satu orang yg tidak tahan
> dengan keganasan jalan di jakarta, dimana orang saling berebut jalan, saling
> salip, dan lainnya,
> Makaitu saya menyewa apartment di kemayoran.
>
> Bayangkan saja apabila kekantor 2 jam, dan balik nya 2 jam, jadi , dalam 1
> bulan, yang nota bene 24jam x 30 hari, seseorang harus menghabiskan waktunya
> 96 jam, atau setara dengan 3 hari dalam 1 bulan, atau setara dengan 36 hari
> dalam 1 tahun, atau setara dengan 1 bulan 6 hari dalam 1 tahun untuk
> bergulat di jalan raya.
>
> Saya tidak bisa menerima kenyataan itu, ya akhirnya saya sewa apartment
> saja, di kemayoran, mengingat kantor saya di MGK kemayoran, sudah 3 tahun
> saya disana, memang lucu sekali, dulu saya kekantor pulang +  pergi 4 jam,
> sekarang cuma 10 menit gak sampe, orang tinggal nyebrang.
>
> Apalagi yang mengerikan disaat, kita stress dengan urusan kantor + jalanan
> macet, kita limpahkan amarah tersebut ke rumah + anak kita, waduh saya sih
> gak bakalan mau, maka itu , perubahan 3 tahun lalu, wajib aku share disini
>
> Hal hal semacam itu adalah perubahan, memang jelas berbeda jakarta pada
> saat tahun 90 an dgn tahun 2010, sebenarnya seharusnya sudah tidak adalagi
> ceritanya, papa berangkat kerja jam 7 pagi, pulang kantor sampai rumah jam
> 5, jadi memang keadaan seperti itu,
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: Ari Condro <masar...@gmail.com>
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Tue, 29 Jun 2010 10:31:57
> To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Kembali soal Subsidi BBM
>
>  pilihannya sekarang :
>
> 1. tinggal di jkt, duit ngalir lebih kenceng, carikerja lebih gampang, tapi
> pemerintah baru beresin transportasi masalnya 10-15 tahun lagi.  sementara
> itu anda stress dan mati berdiri.
>
> 2. tinggal di daerah, godaan lebih dikit, tapi duit lebih dikit.  tapi anda
> bisa ngelakoni hobi, perut gendut dan wajah segar karena anda lebih happy.
> transportasi masal ?  kagak di gubris sama pemerintah daerah.
>
> 3.  pilihan ketiga kagak nasionalis.  anda hubungi agen pencari kerja buat
> di luar negeri, anda apply, lolos test, boyong keluarga, sekalian apply
> buat
> migrasi jadi warga negara sana.  jaminan kesehatan, jaminan hari tua serta
> transportasi masal diperhatikan pemerintah.  tapi anda takut balik kerja ke
> indonesia, karena segala sesuatu serba gak pasti dan chaos.  anak anda bisa
> stress kalo kerja dan idup di indonesia, dan tiap pulang kampung anda
> dipalakin ama keluarga besar ^^ ... (dipalak mah tiap tahun kali yah).
>  tapi
> anda punya duit lebih buat dolan ke luar negeri kalau libuir panjang.
>
> 2010/6/29 <ical...@yahoo.com>
>
> > Sebenernya, masalah itu hanya temporary, dan dalam bisnis hal yg wajar,
> ya
> > kita lihat saja negara2 yg bbmnya disubsidi vs negara yg bbmnya tidak
> > disubsidi, balik lagi kan kegaris besarnya seperti itu.
> >
> > Karena juga, memang pastinya setiap perubahan pasti ada pertentangan,
> > setelah pertentangan, ada penyesuaian. Karena beberapa orang yg lebih
> > mengerti, dan tau , pastinya sudah berhitung, apabila alokasi subsidi
> bbm,
> > di pindah ke alokasi x, y, z, maka negara dapat menjadi , a, b , c,
> >
> > Contoh kecil saja, uang 500 rb, akan digunakan berbeda, apabila diberikan
> > kepada pedagang bubur, vs anak sma
> >
> > Si pedagang bubur sudah mengerti , apabila pagi ini, subuh, saya
> belanjakan
> > uang 500rb kepasar,
> >
> > Nanti maghrib saya bawa uang 700rb, karena rata2 bubur saya laku 100
> > mangkok. Dan yang mana nantinya saya dapat membiayai keluarga saya
> >
> > Namun apabila anak sma, 500rb saya akan belikan sepatu dan jam tangan,
> > habis itu saya minta lagi 500rb untuk belanja lainnya.
> >
> > disini terlihat jelas, tentunya pemerintah ada pada posisi tukang bubur,
> > karena mereka memiliki bank data, tentang bisnis di indonesia yg
> potensial.
> > Dan akan mendatangkan keutungan bagi negara.
> >
> >
> > Lain pula dengan mentri pariwisata, misalkan.
> > Bila dikasih alokasi dana 20 persen dari dana subsidi bbm yang
> dihentikan.
> > Mungkin dia mengontrak jasa advertising internasional, membuat iklan di
> > televisi international, dan buat 4 format bahasa, china, jepang, amerika
> dan
> > arab, yang iklan tersebut di tayangkan di televisi internasional.
> >
> > Seperti yang dilakukan oleh singapore, malaysia dan australia.
> > Tentunya setelah proses itu, akan ada turis yang datang, dan menjadi
> sumber
> > devisa negara. Balik lagi
> >
> > Posisinya adalah posisi si tukang bubur tadi.
> >
> > Sedangkan rakyat memang posisinya seperti anak sma tadi
> >
> >
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
>  >
> > -----Original Message-----
> > From: Ari Condro <masar...@gmail.com>
> > Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> > Date: Tue, 29 Jun 2010 10:07:16
> > To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
> > Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> > Subject: Re: [Keuangan] Kembali soal Subsidi BBM
> >
> >  masalahnya ketika
> > - bensin naik sehingga total belanmja bensin bertambah 100 rb,
> > - kenaikan yg lain lebih dari 100 rb, bisa 300 rb an.
> >
> > orang ui dulu bilang berdasar riset mereka pengaruh kenaikan bbm ke harga
> > lain gak signifikan, ternyata itungan mereka dulu salah.  ukm dan
> industri
> > perikanan kolaps, industri mobil (jaringan salesnya, dealer, financing
> dan
> > asuransi mobil) banyak yg gulung tikar.  motor yg survive aja market
> share
> > turun drastis kok.
> >
> > dan jeleknya ini terjadi pada dua golongan, orang kecil dan orang yg kaya
> > banget (yg jualannya sekitar otomotif).  sehingga ketika orang miskin
> kena,
> > mereka bleedifng beneran, secara 300 rb itu signifikan buat nasib anak
> > tnerusin sekolah apa kagak, beli buku pelajaran apa kagak, bayar listrik
> > apa
> > kagak, udah waktunya beralif profesi jadi pengemis dan nyolong atau usaha
> > halal.
> >
> > sementara di level orang kaya, pilihannya nutup usaha dealernya, dan
> pindah
> > kerja lagi jadi buruh ... ^^ cicilan rumah mewah di stop, dan di oper
> > kredit
> > murah meriah saja ... :p
> >
> >
> >
> > 2010/6/29 <ical...@yahoo.com>
> >
> > > Dengan tidak adakan subsisdi untuk kendaraan bermotor, sebenarnya
> secara
> > > tidak langsung masyarakat dituntut menjadi lebih pintar, berfikir
> > efisien,
> > > dan bekerja keras. Bagaimana tidak, sekarang lucu saja. Misalkan tukang
> > > ojek, atau supir angkutan umum berdemo atas dihapuskannya subsidi bbm ,
> > > sedangkan mereka bisa membeli rokok 1 bungkus - 2 bungkus dalam 1 hari,
> > > dimana kalau harga rokok 11rb, 1 bulan bisa sampai 150rb, kalau memang
> > > mereka mau berhemat, ya kurangi saja belanja rokok mereka, untuk
> > dibelikan
> > > bensin, kan seperti itu
> > > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> > >
> > >
> > >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> >  ------------------------------------
> >
> > =========================
> > Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> > =========================
> > Alamat penting terkait millis AKI
> > Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> > Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> > Arsip Milis AKI online:
> > http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> > =========================
> > Perhatian :
> > Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> > - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> > - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada.
> Anggota
> > yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> > - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> > ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
>
>
> --
> salam,
> Ari
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =========================
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =========================
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online:
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =========================
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =========================
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =========================
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online:
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =========================
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


-- 
salam,
Ari


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke