hallo mbak femmy, 
hehe... bukan apa2, mbak... neal saya baru setahun aja umurnya... 
buat dibilang pegang buku dalam tangan bersih dan ini itu, egonya masih gede banget 
buat bilang 'NGGAKKK' [paling hebat kalo ngomong nggak], trus lanjut lagi deh 
semaunya.. dia lagi seneng2nya ngacak2 ini itu.. makanya buku time life ini saya 
pensiunin dulu. meskipun memang kita mesti terus mengajari anak, tapi saya rasa memang 
ada masanya dimana saya juga mesti biarin dia explore apa aja yg dia mau. saya kan 
bisa juga ajarin dia untuk menghargai bukunya dengan contoh buku yg lebih 
murmer..jadi, tetap memuaskan rasa ingin tau dia, tanpa banyak ngelarang juga, tapi 
tetep bisa saya ajarin buat menghargai bukunya tanpa perlu lebih repot buat 'jaga2' 
buku tsb..gitu lho mbak..hehe.
kalo untuk masalah golden age, ini bakal banyak banget deh opininya... hasil 
penelitian ilmuwan A usia sekian sampe sekian tahun, yg lain beda lagi.. saya dapat 
referensi lain juga soal golden age yg menurut saya gak ada salahnya buat kita 
pilah2...saya kutip ya:

Musik usia 0 - 3,5 tahun
Berjalan usia 0,5 - 1,5 tahun
Keseimbangan usia 3 - 5 tahun
Sosialisasi usia 1,5 - 8 tahun
Sharing usia 2 - 3 tahun
Olahraga usia 6 - 12 tahun
Bicara usia 1 -4 tahun
Bahasa usia 1 - 8 tahun
Memori 1 - 8 tahun
Membaca 3 - 8 tahun
Menulis 4 - 9 tahun
Aritmatik 3 - 10 tahun
Games strategi 4 -12 tahun
Disiplin 0,5 - 5 tahun
Kejujuran 3 - 9 tahun
Ketaatan 4 - 10 tahun
Tanggung jawab 7 - 12 tahun
Usaha dan kerja keras 7 - 12 tahun
Persaingan 7- 12 tahun

ini diambil dari Good Housekeeping. dulu quote summary diatas saya dapat dari milis 
tetangga [mbak nikennn, ta comot ya quotenya gpp yaa].
diatas hanya buat bahan perbandingan aja..toh saya sendiri kan bukan peneliti..hehe. 
jadi saya gak berani untuk bilang ahli research ini betul or yg mbak salah or 
sebaliknya.. tapi inti yg ingin saya sampaikan, biasanya kita memang mudah banget 
mengikuti opini2 'ilmuwan' ini. kalo ada yg bilang sekian ampe sekian tahun, langsung 
deh buru2 ikut juga ini itu [termasuk saya hehe..]..padahal namanya penelitian memang 
selalu berkembang kan? saya memang doyan ama semua reportase hasil penelitian para 
ahli, tapi gak satu dua kali juga selalu dapetin yg bertentangan dan saling 
menggugurkan opini yg satu dan lainnya..
kalo buat saya pribadi, kadang saya ambil jalan tengahnya.. pilih2 aja kira2 mana yg 
masih tepat buat anak saya..semua kembali ke pihak orang tua masing2 sih..pasti pengen 
memberi yg terbaik kan ya buat anaknya.. 
[toh saya beli juga kan seri2 time life dulu buat anak saya:)] cuma dari sharing yg 
saya beri kemarin ini, saya cuma mau sedikit memberi sisi lain aja soal 'timing' si 
anak.. yg dalam kasus saya, timingnya masih belon ketemu...hehehe..
jadi buat mereka yg merasa masih betul2 perlu prioritas lainnya untuk diutamakan, ya 
jangan berkecil hati..itung2 aja dulu timing yg tepat yg juga bisa disesuaikan dengan 
dana yg ada.. gitu maksud saya. intinya, pilih prioritas yg terbaik deh.
tips dari mbak bakal saya coba kok nanti saat neal udah mulai lebih bisa handle 
buku2nya...thanks ya.



salam,
mama neal


----- Original Message ----- 
  From: Jacobz, Femmy X 
  To: '[EMAIL PROTECTED]' 
  Sent: Thursday, March 11, 2004 9:18 AM
  Subject: RE: [balita-anda] Q:Buku2 dari Time Life


  ikutan lagi ya..

  saya juga setuju banget dengan mama Neal dan mbak Evi, kalo memang dari segi
  dana kita ga ada masalah, kenapa tidak ? toh harga dan isinya sepadan,
  menurut saya sih worthed yah... kita khan ingin anak kita menjadi cerdas dan
  kalau saya yakin salah satu caranya adalah dengan membaca. Membaca adalah
  jendela pengetahuan, dengan membaca, pikiran / cakrawala pengetahuan kita
  terbuka luas, berpikiran maju, dll. Saya kira kita semua paham deh
  manfaatnya membaca. 

  Untuk masalah dananya, kembali ke kita lagi, kalau memang kita paham dan
  ingin anak kita tumbuh sebagai anak yang cerdas dan mempunyai kecintaan akan
  buku yang nantinya juga akan cinta belajar, dan kita ingin memberikan yang
  terbaik buat mereka dengan memberikan buku2 yang berkualitas, walaupun gaji
  kita pas2an (seperti saya, he he he) mungkin kita tetap akan
  mengusahakannya... mungkin aja dengan memangkas sedikit budget entertainment
  kita (nonton, makan di resto, dll) yang tadinya 3 kali sebulan jadi 1 kali
  sebulan, etc... 

  Yang agak menyesakkan buat saya.. banyak orang yang financially strong tapi
  menganggap  "duh.. mahal bener bukunya" padahal HP-nya model ter-gres, or
  kosmetiknya yang wuahhh, or memilih nanti2 aja, kalo anaknya sudah besar (ya
  telat, wong the golden age-nya kl 4th)..

  Nah, berhubung anak kita masih balita dan belum bisa membaca, jadi tugas
  kitalah sebagai orang tua untuk membacakan cerita buat buah hati tercinta.
  Membacakan cerita buat seorang anak mempunyai manfaat intelektual, emosional
  dan fisik yang dapat meningkatkan perkembangan anak itu. Keakraban dalam
  bersama-sama menikmati buku dan cerita memperkuat ikatan emosional antara
  orang tua dan anak, membantu si anak dalam mempelajari kata dan konsep baru,
  dan benar-benar merangsang pertumbuhan otak anak. 
  (ini saya kutip dari majalah Time)

  Bahkan, mantan presiden AS Bill Clinton dan istrinya Hillary Rodham Clinton
  juga menganjurkan membacakan cerita sebagai cara yang mudah untuk membantu
  tumbuhnya otak anak. Mereka juga selalu bergantian membacakan cerita sebagai
  pengantar tidur buat Chelsea, anaknya. 

  duh.. jadi panjang... maaf ya all, buat mama Neal kenapa tidak diteruskan
  membacakan Time Life-nya (CPD ya ?) mungkin mbak belum mencontohkan
  bagaimana agar Neal menghargai buku tsb ? Berikut saya berikan beberapa
  tips-nya, mudah2an membantu...

  CARA MENGAJARKAN ANAK AGAR MENGHARGAI BUKU-BUKU

  - ingatkan anak-anak agar memegang buku-buku dengan tangan bersih
  - beri larangan untuk tidak merobek, melipat halaman buku, mewarnai ataupun
  mencoret-coret isi buku
  - kalaupun nantinya tetap kerobek atau terlipat halaman bukunya, ajak anak
  untuk bersama-sama membetulkan yang terlipat halamannya atau terlepas
  sampulnya, selotip bagian yang robek dan katakan "kalau dirobek, kakek
  Berto-nya jadi gak ada hidungnya, kalau Neal jadi kakek Berto, mau gak
  hidungnya hilang ?"
  - bantulah anak untuk mendesain tanda pembatas buku buatan sendiri, dan
  doronglah agar menggunakan pembatas buku daripada membuka halaman buku lalu
  meletakkannya secara terbalik di atas meja
  - pesanlah label-label nama yang direkatkan ke buku atau mendesainnya
  sendiri bersama anak-anak. Memisahkan suatu buku secara pribadi akan
  membantu anak-anak mengenali tanggung jawab mereka agar berhati-hati
  menjaganya

  salam,
  mamanya Callis

Kirim email ke