Bu Viving, tadinya saya sudah menulis soal tradisi ini namun kemudian saya
batalkan mengirimnya karena saya merasa topiknya jadi sedikit melenceng.
Kalo boleh saya menengahi bahwa semuanya terpulang ke niat. Karena bagi
saya, niatnya lebih untuk menyenangkan para sesepuh yang mempunyai tradisi
tersebut. Ini disebabkan faktor budaya yang berlaku, karena lain budaya lain
lagi tradisi yang dimiliki. Nah bagaimana dengan saya yang mempunyai dua
budaya, wah bisa-bisa nanti atap rumah juga ikut dibawa donk.... :-) jadi
tanpa maksud berpanjang-panjang soal ini, gimana kalo kita lebih concern
tentang faktor-faktor yang terkait langsung dengan bayi sehingga relevan
dengan misi dari mailist ini. Seperti antisipasi untuk menyusui bayi pada
saat take off atau pun landing. Juga membuat bayi banyak bersuara yang
tujuannya jelas untuk mengurangi tekanan udara pada telinganya. Juga share
pengalaman bagaimana tingkah pola bayi yang rewel setelah berada di tempat
yang baru. Setidaknya ini membawa sedikit ketenangan bagi saya, menyadari
bahwa bayi-bayi lain pun mengalami hal yang serupa.Jadi saran membawa
benda-benda bukannya perlu dipermasalahkan, tetapi lihat sebagai suatu
pengalaman dari banyak pengalaman yang ada dan menambah perbendaharaan
budaya yang mungkin belum saya ketahui.
InsyaAllah nanti jika Dito sudah sampe di sini saya akan berbagi pengalaman
tentang prilaku dia dalam melewati pindah rumah ini.

Wassalam,

ayahnya Dito


-----Original Message-----
From: viving [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, January 01, 1998 9:31 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Pindah rumah


Sorry, Mbak, maksudnya tanah asal (salah pencet tuts). Kalau dihubungkan
dengan syirik, wah, memang yang seperti ini seperti jembatan shirothal
mustaqim, maksudnya, tergantung niatnya. Kalau pada saat melakukan hal itu
semata-mata hanya sebagai ikhtiar, kemudian pada akhirnya diserahkan
sepenuhnya kepada Allah, kayaknya sih nggak masalah. Soalnya ilmu Allah
bener-bener luas, dan banyak yang belum bisa kita pahami. Ikhtiar-ikhtiar
semacam ini bisa timbul hanya karena orang dulu memperhatikan adanya gejala
yang berulang, adanya sebab dan akibat. Mungkin kalau dijelaskan dengan ilmu
sekarang (sok tahu, nih, namanya juga hipotesis), kandungan tanah asal
memiliki frekuensi pancaran gelombang elektromagnetik yang telah familiar
dengan frekuensi gelombang elektromagnetik di tubuh kita karena mempunyai
sumber gelombang yang sama dulu, ketika masih satu lingkungan. Sedangkan
tubuh kita belum mengadakan penyesuaian dengan gelombang elektromagnetik di
tempat yang baru. Mungkin, dengan adanya tanah asal itu di tempat yang baru
akan mempengaruhi pola gelombang elektromagnetik di lingkungan yang baru,
sehingga proses penyesuaian tubuh kita akan lebih mudah dan cepat. Sorry,
kalau sebelumnya tidak tertulis saran untuk berserah diri pada Allah, abis,
kayaknya yang ini nih udah otomatis, yaa... .
-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED]
<[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Wednesday, April 19, 2000 8:21 AM
Subject: Re: [balita-anda] Pindah rumah


>
>
>Apa artinya tanah asah mbak.....
>kali aja , saya nanti juga pindah rumah , anak saya juga kebetulan masih
>kecil.....
>terimakasih atas infonya
>
>
>
>
>viving <[EMAIL PROTECTED]> on 01/01/98 02:28:13 AM
>
>Please respond to [EMAIL PROTECTED]
>
>To:   [EMAIL PROTECTED]
>cc:    (bcc: Rahajeng Mardhiana/BTM/SIEMENS-EC/DE)
>
>Subject:  Re: [balita-anda] Pindah rumah
>
>
>
>
>Sedikit urun saran,
>(tetapi mungkin sebelumnya sorry kalau ternyata sudah ada yang sudah
>menyarankan). Kalau pengin cobain sarannya orang tua, saat pindah bawa
>segenggam dua genggam tanah asah, kemudian ditaruh / ditanam di halaman
>rumah baru. Secara logika memang nggak nyambung, tetapi banyak yang sudah
>mempraktekkan dan berhasil walaupun belum ada penelitian khusus untuk hal
>ini. Silakan mencoba.
>
>
>Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
>->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html
>Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
>Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
>->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html
>Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
>Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>


Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]












Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]











Kirim email ke