Saya dan keluarga sudah mengalami pindah rumah dan bahkan pindah kota
dan propinsi berkali-kali. Alhamdullilah tidak pernah ada halangan,
demikian juga dengan adaptasi untuk si kecil. Memang untuk anak-anak
diperlukan persiapan yang lebih ekstra termasuk persiapan obat-obatan
karena adanya perubahan kondisi udara dan lingkungan sekitar.  Kami
percaya dengan kuasa yang diatas, cobalah sebelum memasuki rumah yang
baru kita berdoa dulu. Untuk anak-anak upayakan supaya barang-barang
favorit mereka selalu berada disekitanya sehingga dia tidak merasa
asing. 



        -----Original Message-----
        From:   basuki rahmat [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
        Sent:   Mittwoch, 19. April 2000 11:40
        To:     [EMAIL PROTECTED]
        Subject:        Re: [balita-anda] Pindah rumah

        Maaf beribu maaf lho
        Kalau yang beragama islam, ya  ndak usah melakukan seperti itu
lho  karna sudah
        masuk ke sirik. Ya kita percayakan saja sama yang di atas. Soal
krasan atau tidaknya
        itu ya proses adaptasinya yang penting, bukan soal tanah, air
dan lampu petromax.
        Mungkin maksudnya lain. Tanah itu mungkin untuk tanaman di pot
(tanah pupuk itu lho)
        jadi mending sekarung jangan segenggam, trus Air itu maksudnya
ya siapa tahu di
        jalan kehausan atau dimana tempat barunya belum ada sumur, ya
jangan sebotol lebih
        baik se galon lah.Kemudian soal lampu petromax itu kan mungkin
diperkirakan listrik
        belum masuk atau jaga-jaga kalau lampu mati.
        Ingatlah bahwa sirik merupakan  salah satu dari dosa besar .
Kalau ndak percaya
        tanyain deh ulama tau ndak usah jauh-jauh ke milis tetangga, Pmb
atau Sabili atau
        milis islam lainnya.
        Sekali lagi maaf saya hanya memberi tahu saja, kurang lebihnya
saya mohon maaf.
        Irvan wrote:

        > Mungkin saya nggak keberatan dengan membawa segenggam tanah
sebotol air,
        > garam dapur. Cuma kalo petromax mungkin menambah beban juga
ya....:-)
        > Namun setelah itu tanahnya mau saya sebar dimana ? sementara
tempat tinggal
        > saya nggak ada halamannya, dan airnya mau dimasukin ke bak
mandi yang mana ?
        > kalo air mandi langsung mancur dari kran ?!
        > Saya bukannya anti soal tradisi, cuma kadang saya melihat kok
tradisi tegaan
        > gitu, kayak waktu pulang dari rumah sakit, bayinya disuruh
untuk di kagetin,
        > maksudnya biar nanti bayi nggak kagetan. Sementara saya baca
di buku, bayi
        > tiga bulan pertama memang mudah kaget dan akan
berangsur-angsur menurun.
        > Nah tradisi pindahan yang membuat saya bertanya-tanya adalah
membawa segala
        > macam benda yang mungkin hanya menambah beban saja.
        > Memang untuk mengambil suatu terobosan dibutuhkan dukungan
dari kita
        > bersama. Semoga nasehat dan saran yang netter berikan banyak
membawa manfaat
        > bagi kita semua dan saya pada khususnya. Mudah-mudahan Dito
bisa melewati
        > fase pindah rumah dengan aman dan tentram.
        >
        > Wassalam,
        >
        > Ayahnya Dito
        >
        

Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]











Kirim email ke