Maaf beribu maaf lho
Kalau yang beragama islam, ya  ndak usah melakukan seperti itu lho  karna sudah
masuk ke sirik. Ya kita percayakan saja sama yang di atas. Soal krasan atau tidaknya
itu ya proses adaptasinya yang penting, bukan soal tanah, air dan lampu petromax.
Mungkin maksudnya lain. Tanah itu mungkin untuk tanaman di pot (tanah pupuk itu lho)
jadi mending sekarung jangan segenggam, trus Air itu maksudnya ya siapa tahu di
jalan kehausan atau dimana tempat barunya belum ada sumur, ya jangan sebotol lebih
baik se galon lah.Kemudian soal lampu petromax itu kan mungkin diperkirakan listrik
belum masuk atau jaga-jaga kalau lampu mati.
Ingatlah bahwa sirik merupakan  salah satu dari dosa besar . Kalau ndak percaya
tanyain deh ulama tau ndak usah jauh-jauh ke milis tetangga, Pmb atau Sabili atau
milis islam lainnya.
Sekali lagi maaf saya hanya memberi tahu saja, kurang lebihnya saya mohon maaf.
Irvan wrote:

> Mungkin saya nggak keberatan dengan membawa segenggam tanah sebotol air,
> garam dapur. Cuma kalo petromax mungkin menambah beban juga ya....:-)
> Namun setelah itu tanahnya mau saya sebar dimana ? sementara tempat tinggal
> saya nggak ada halamannya, dan airnya mau dimasukin ke bak mandi yang mana ?
> kalo air mandi langsung mancur dari kran ?!
> Saya bukannya anti soal tradisi, cuma kadang saya melihat kok tradisi tegaan
> gitu, kayak waktu pulang dari rumah sakit, bayinya disuruh untuk di kagetin,
> maksudnya biar nanti bayi nggak kagetan. Sementara saya baca di buku, bayi
> tiga bulan pertama memang mudah kaget dan akan berangsur-angsur menurun.
> Nah tradisi pindahan yang membuat saya bertanya-tanya adalah membawa segala
> macam benda yang mungkin hanya menambah beban saja.
> Memang untuk mengambil suatu terobosan dibutuhkan dukungan dari kita
> bersama. Semoga nasehat dan saran yang netter berikan banyak membawa manfaat
> bagi kita semua dan saya pada khususnya. Mudah-mudahan Dito bisa melewati
> fase pindah rumah dengan aman dan tentram.
>
> Wassalam,
>
> Ayahnya Dito
>
> -----Original Message-----
> From: Rie Purnomo [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Wednesday, April 19, 2000 9:30 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [balita-anda] Pindah rumah
>
> Ikutan nimbrung juga ... waktu pindahan rumah, anak
> saya masih berusia 35 hari ... saya juga mengikuti
> saran orang tua dg membawa segenggam tanah dan air
> sebotol, garam dapur serta petromax ... tanahnya di
> sebar di halaman, airnya dimasukkan dalam bak mandi ..
> saya juga ngga' tahu hubungannya apa cuma ngikutin
> saran orang tua saja ... alhamdullilah anak saya tidak
> pernah rewel .. malah tidur pulas selama perjalanan
>
> Kalau perjalanannya naek pesawat, siapkan saya susu
> sebotol (kalau masih asi malah tidak repot khan) jadi
> kalo anak rewel, beri minum ... cuma seandainya dalam
> pesawat nanti anak kita menangis, tidak apa-apa justru
> dengan menangis telinganya tidak mendengung ...
> Demikian sharing dari saya
>
> Salam,
>
> --- viving <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Sedikit urun saran,
> > (tetapi mungkin sebelumnya sorry kalau ternyata
> > sudah ada yang sudah
> > menyarankan). Kalau pengin cobain sarannya orang
> > tua, saat pindah bawa
> > segenggam dua genggam tanah asah, kemudian ditaruh /
> > ditanam di halaman
> > rumah baru. Secara logika memang nggak nyambung,
> > tetapi banyak yang sudah
> > mempraktekkan dan berhasil walaupun belum ada
> > penelitian khusus untuk hal
> > ini. Silakan mencoba.
> >
>
> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> ->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html
> Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]


Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]











Kirim email ke