Kalau pendapat saya ini nanti agak beda saya minta maaf lho,
Kalau Bu Yani berpikiran bahwa hakikat "cium" untuk anak adalah rasa "sayang",
mestinya kita juga tidak membedakan rasa sayang itu dari dan untuk siapapun. Bukankah
manusia itu pada hakikatnya adalah sama di mata Tuhan, hanya masalah ke takwaaan nya
saja yang beda.
Gampangnya gini bu ,saya akan merasa senang kalau anak saya di sayangi oleh semua
orang, saya biasakan anak saya untuk bermain bebas dengan teman-temannya di lingkungan
rumah. Dia masih anak-anak dan perlu banyak bermain. Lain hal kalau dia sudah dewasa,
kita harus tambah bekal agar dia bisa memilih teman yang baik agar tidak terjerumus
didalam pergaulan bebas. Di sini kita bisa arahkan anak kita. Tetapi kalau masih
anak-anak paling masalah ucapan saja yang sering di tiru oleh anak.
Mengenai si "Mbak" saya yakin bahwa dia mengasuh Farhan dengan tulus, dia
menyayanginya dengan tulus, demikian sebaliknya dengan Farhan. Dia juga menyayangi si
"mbak"dengan tulus sebagai rasa ungkapan timbal balik rasa kasih sayang itu karna
merasa setiap hari dialah yang mengajak bermain,memberi makan, menggati baju,
memandikan dll.
Saya pernah ungkapkan di sini betapa sedihnya kita, ketika pulang kerja anak tidak mau
kita gendong tapi lebih lengket dengan pembantu/baby sitter. Disini rasa kesadaran
orang tua itu harus tergugah bahwa ternyata kita memang kurang memberi perhatian
terhadap buah hati kita. Apa susahnya kita memandikan anak, mengganti baju,
membikinkan minum, memberi makan anak dll. kalau kita sedang ada di rumah dan memang
lagi santai. Bukankah ini merupakan suatu momen yang tepat untuk ungkapkan rasa kasih
sayang itu. Bagi seorang pekerja amat sedikit waktu kita untuk bergaul lebih dekat
dengan anak, pergi pagi pulang malem dan kadang anak sudah tidur.Belum di tambah rasa
cape kerja seharian dan kemacetan jalan.
Jadi saya berkesimpulan bahwa untuk si Mbak sih sebaiknya kita ndak usah ngomong soal
cium itu, tetapi kita berusaha bagaimana merebut kasih sayang anak itu kepada kita
dengan tanpa paksa.
Mengenai bagaimana kita membentuk kemandirian anak, memang harus dari kecil, anak saya
belum ada 2 tahun tapi saya usahakan dia agar tidak main suruh tapi mencari dan
mengambil sendiri sesuatu yang dia perlukan. Rasanya saya pernah juga tulis secara
berseri bagaimana perkembangan anak yang baik dari umur 0 bulan samapi 5 tahun kalau
ndak salah. Kalau dia memang seringnya sama baby sitter ya kitapun harus memberitahu
hal-hal seperti itu kepadanya dan di suruh mengajarinya, tetapi saat kita memberi tahu
langsung ke anak sebaiknya dengan kita memberikan contoh.
Semoga berguna, mohon maaf bila kurang berkenan.
wassalam
bAz
Yani-Prime Indonesia wrote:
> Rekan Netters ,
>
> Mohon sharing..anak saya Farhan (4,5 thn).. kemarin malam saya lihat mencium
>pengasuhnya (ketika sedang dipakaikan celana setelah pipis).....
> saya sempat kaget tapi mau saya larang didepan Mbaknya takut nanti si Mbak
>tersinggung..memang sepertinya saat ini Farhan senang sekali karena sekarang ada yang
>mengasuh..karena sebelumnya saya hanya mempunyai satu pembantu dan tugasnya ya
>menjaga adiknya yang kecil, dan Farhan lebih sering bermain sendiri (siang hari).
>
> Mungkin Farhan merasa sekarang ada yang memperhatikan dan menemaninya bermain
>(Farhan type anak manja..yang kalau tidur senangnya dipijit dan kalau mau apa-apa
>maunya dilayani)..Karena si Mbak yang menjaga Farhan ini sering menuruti kemauan
>Farhan sepertinya Farhan suka..memang seharusnya juga Farhan dekat dengan Mbaknya ya
>..tapi ...kalau sampai mencium saya agak keberatan... bagaimana ya memberitahu Farhan
>agar tidak mencium si Mbak ..karena kalau saya mencium Farhan saya selalu bilang
>bahwa "Ibu sayang sekali sama Farhan " dan saya akhiri kalimat saya dengan
>menciumnya..kalau ia jawab "biarin orang Aang sayang sama Mbak ..."saya jawabnya
>gimana dong...
> Juga bagaimana ya mengajarkan agar anak mandiri..karena Farhan sekarang sudah
>semakin besar tapi masih kolokan
>
> Mohon sharing dari rekan netters ..maaf kepanjangan...
>
> Regards,
> Ibu Farhan + Raihan
>> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]