Saya setuju dengan pendapat mbak Mila, kalau Farhan mencium Mbaknya karena
dia sayang sama Mbaknya. Yang mungkin memanjakan dia, memenuhi apa
kemauannya. Saya rasa ciumannya itu dari dasar hatinya yang paling dalam
loh... anak kecilkan masih polos. Masalah kalau mbak Yani melarang mencium
mbaknya, mungkin karena alasan dia itu hanya seorang 'pembantu' ?!?!
Menurut saya selama mbaknya itu perhatian, sayangnya tulus terhadap Farhan
(tanpa ada maksud tertentu) sih oke-2 aja kalau Farhan mencium mbaknya.
Tinggal bagaimana kita mendapat perhatian sikecil, jangan sampai 'kalah'
dengan pembantu. 
Itu aja sharingnya, maaf loh kalau mbak Yani tidak berkenan.

Salam 
Irma

        -----Original Message-----
        From:   Miladinne Inesza Lubis [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
        Sent:   Thursday, February 22, 2001 11:37 AM
        To:     [EMAIL PROTECTED]
        Subject:        Re: [balita-anda] Cium


        Mbak Yani,

        Maaf nih, mau sumbang pendapat juga.
        Kalau dari penuturan Ibu, Farhan itu mencium Mbaknya didorong oleh
rasa
        kasih sayang dan terima kasih karena Mbaknya sudah mengurus dan
        memperhatikan dia ya? Dan seperti kita tahu yang namanya anak kecil
itu
        pasti melakukan imitasi atau peniruan atas apa yang dia lihat,
terutama apa
        yang dia dapat dari orangtuanya. Jadi kalau Mbak Yani mencium dia
karena
        rasa sayang, maka kemungkinan besar dia juga akan menerapkannya ke
orang
        lain yang dia sayangi.

        Menurut saya itu wajar saja dan tidak apa-apa. Kalau Mbak Yani
keberatan
        Farhan mencium Mbaknya, saya rasa yang paling penting Mbak Yani
harus tahu
        apa dasar dari keberatan Mbak Yani itu sebelum Mbak Yani memberitahu
Farhan
        supaya nggak mencium Mbaknya. Karena kalau nggak didasari dengan
alasan yang
        kuat dan bisa dimengerti anak-anak, bisa-bisa nanti malah Farhannya
salah
        mengerti dan kecewa.
        Sebetulnya kalau di dunia Barat, mengungkapkan rasa kasih sayang
dengan
        mencium dan memeluk itu kan biasa ya, cuma karena kita di Timur
nggak biasa
        dengan hal itu apalagi kita menciptakan gap antara pembantu -
majikan
        makanya mungkin buat kita risih kalau sampai anak kita mencium
Mbaknya
        sebagai ungkapan kasih sayang.

        Jadi kalau saya boleh usul, biarkan saja Farhan tetap menyayangi dan
        menghargai Mbaknya dengan caranya sendiri. Tapi kalau Mbak Yani
keberatan,
        perlu sekali dipikirkan apa alasan yang tepat untuk melarang Farhan
mencium
        Mbaknya (bukan Mbaknya lho yang harus ditegur :-)

        Trims,
        Mila.


        

>> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


















Kirim email ke