Pendapat yang lebih realistis niiiih.....

Anak adalah tanggung jawab kedua orang tua, bukan cuma ibunya aja
tokh....????

M

-----Original Message-----
From: Moi Tjin [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Monday, May 27, 2002 8:15 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Fw: Fw: Mahalnya sebuah karir seorang Direktris


Ini ada pendapat lain yg dapat kita jadikan bahan pertimbangan juga.

Salam,
Mamanya JOYA

----- Original Message -----
From: Ika Muljadi <[EMAIL PROTECTED]>
To: <undisclosed-recipients:;>
Sent: Saturday, May 25, 2002 12:30 AM
Subject: Re: Fw: Mahalnya sebuah karir seorang Direktris


> what does this mean??? a warning that women can't work anymore after
having
> kids??
> i don't think so..
>
> i have an incredible mom who is always busy, busy and busy... she works 7
> days a week.. almost 24 hours a day.. for her own job and for my dad...
even
> her brain is still working while she's sleeping... she works her butt off
to
> get all the job done.. but none of her kids have problems with school,
drugs
> or anything... she kicks ass!!!... or in proper sentence... she's simply
the
> best..  :-)
>
> jd point nya nih..
> 1. still good idea for women to work spy gak usah jd biang gosip.
> 2. still good idea for women to achieve their dreams (school + career) spy
> pikiran mrk gak picik
> 3. kalopun ada problems with the kids.. apalagi setelah anak nya SMA..
> damnnnn, you can't put all the blame on the mom.. krn tu anak udah
> semustinya punya otak utk mikir 'n memilih sendiri (terutama drug
> problems)... PLUS where the heck is the DAD??
> 4. don't rush into marriage + kids.. ;-)
>
>
>
> - ka -
>
>
> >From: "YJ / Cc" <[EMAIL PROTECTED]>
> >To: "Yulistin (Lis)" <[EMAIL PROTECTED]>, "Yoelia S."
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Yanna Harianto (BCA)"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Yanna Harianto (Yahoo)" <[EMAIL PROTECTED]>,
> >"Yahya & Rosni" <[EMAIL PROTECTED]>, "Titin Gunawan"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Titin Agustini (BCA)" <[EMAIL PROTECTED]>,
> >"Sumiwati" <[EMAIL PROTECTED]>, "Suksuk Anga (Muljadi) Sukme Anny"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Sudira (Tom&May Hend)" <[EMAIL PROTECTED]>,
> >"Stephen Blasius Valanchie (yahoo 2000)" <[EMAIL PROTECTED]>,
"Sinaradi
> >Danajaya" <[EMAIL PROTECTED]>, "Santi (BCA)"
<[EMAIL PROTECTED]>,
> >"Niken Lambang" <[EMAIL PROTECTED]>, "mudjiati wiratna"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "MONICA ARYASETIAWAN" <[EMAIL PROTECTED]>,
> >"Moi Tjin" <[EMAIL PROTECTED]>, "Mina van der Colff (A Eng)"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Mevie" <[EMAIL PROTECTED]>,
> >"Meliawati" <[EMAIL PROTECTED]>, "Megawati Gunawan"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Marius" <[EMAIL PROTECTED]>, "Lulung
Saputra
> >(Yahoo)" <[EMAIL PROTECTED]>, "Lodiana Ksanti" <[EMAIL PROTECTED]>, "Lodiana
> >Ksanti" <[EMAIL PROTECTED]>, "Lisa Indriyana"
<[EMAIL PROTECTED]>,
> >"Liong Tjee Yoe" <[EMAIL PROTECTED]>, "Lioeng  Min"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Linda Anggreani" <[EMAIL PROTECTED]>, "Lanny
Tjhie"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Ko Achien" <[EMAIL PROTECTED]>,
"Katherine
> >Sastra" <[EMAIL PROTECTED]>, "Katherine Matilda Sastra (Phei-phei)"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Joanes Gunawan" <[EMAIL PROTECTED]>,
> >"Jenny Winata Kesuma" <[EMAIL PROTECTED]>, "Irawaty Salim"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Indrawati Bakti (Yahoo)"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Inawaty Suwardi"
<[EMAIL PROTECTED]>,
> >"Ika Muljadi" <[EMAIL PROTECTED]>, "Heru Atmodjo"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Henry karli" <[EMAIL PROTECTED]>, "Haryono
> >Sastra (Yung-yung)" <[EMAIL PROTECTED]>, "Hary Yudodihardjo"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Harida Salim (Noni)" <[EMAIL PROTECTED]>,
> >"Ettiwati Halim" <[EMAIL PROTECTED]>, "Diana Djohan (Didin)"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Deviana" <[EMAIL PROTECTED]>, "Desy Kristanti
(Rumah)"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Desy Kristanti" <[EMAIL PROTECTED]>, "Denny
> >Setiawan" <[EMAIL PROTECTED]>, "Danny Halim" <[EMAIL PROTECTED]>,
"Ci
> >Melly" <[EMAIL PROTECTED]>, "Bugie" <[EMAIL PROTECTED]>, "Budi Widjaja"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Anita Chandra" <[EMAIL PROTECTED]>, "Novita
> >(Yahoo)" <[EMAIL PROTECTED]>, "Yanty (Fen-fen) -Kantor" <[EMAIL PROTECTED]>,
> >"Yanny Satrijawati" <[EMAIL PROTECTED]>, "Yeanny (Dede)"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Yenny Marlina K" <[EMAIL PROTECTED]>,
> >"Toto Prasetyo" <[EMAIL PROTECTED]>, "Willy Taruna (E-mail)"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Winston Lesmana (Kantor)" <[EMAIL PROTECTED]>, "SD
> >Santo Yoseph 1985" <[EMAIL PROTECTED]>, "Ricci 91"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Rita M." <[EMAIL PROTECTED]>, "Ratna
> >Hidajat" <[EMAIL PROTECTED]>, "patricia_jualim"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Decelina" <[EMAIL PROTECTED]>, "Lili Lim"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, "Meidiana" <[EMAIL PROTECTED]>
> >Subject: Fw: Mahalnya sebuah karir seorang Direktris
> >Date: Fri, 24 May 2002 19:09:42 +0700
> >
> >
> >----- Original Message -----
> >From: [EMAIL PROTECTED]
> >To: Lani Ganda ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED]
;
> >Yuliana J / Cc ; Jessica Iskandar ; Megawati Gunawan ; uccom
> >Cc: [EMAIL PROTECTED]
> >Sent: Friday, May 24, 2002 08:25
> >Subject: FW: Mahalnya sebuah karir seorang Direktris
> >
> >
> >
> >
> >
> >Buat ibu2 dan calon ibu yang akan dan sudah punya anak...hik.
> >
> >----- Original Message -----
> >
> >Saya seorang ibu dengan 2 orang anak , mantan direktur sebuah perusahaan
> >multinasional.Mungkin anda termasuk orang yang menganggap saya orang yang
> >berhasil dalam karir namun sungguh jika seandainya saya boleh memilih
maka
> >saya akan berkata kalau lebih baik saya tidak seperti sekarang dan
> >menganggap apa yang saya raih sungguh sia-sia.Semuanya berawal ketika
putri
> >saya satu-satunya yang berusia 19 tahun baru saja meninggal karena
> >overdosis
> >narkotika. Sungguh hidup saya hancur berantakan karenanya, suami saat ini
> >masih terbaring di rumah sakit karena terkena stroke dan mengalami
> >kelumpuhan karena memikirkan musibah ini. Putera saya satu-satunya juga
> >sempat mengalami depresi berat dan sekarang masih dalam perawatan
intensif
> >sebuah klinik kejiwaan, dia juga merasa sangat terpukul dengan kepergian
> >adiknya. Sungguh apa lagi yang bisa saya harapkan.
> >
> >Kepergian Maya dikarenakan dia begitu guncang dengan kepergian Bik Inah
> >pembantu kami. Hingga dia terjerumus dalam pemakaian Narkoba. Mungkin
> >terdengar aneh kepergian seorang pembantu bisa membawa dampak begitu
hebat
> >pada putri kami. Harus saya akui bahwa bik Inah sudah seperti keluarga
bagi
> >kami, dia telah ikut bersama kami sejak 20 tahun yang lalu dan ketika
Doni
> >berumur 2 tahun. Bahkan bagi Maya dan Doni , bik Inah sudah seperti ibu
> >kandungnya sendiri. Ini semua saya ketahui dari buku harian Maya yang
saya
> >baca setelah dia meninggal. Maya begitu cemas dengan sakitnya bik Inah,
> >berlembar-lembar buku hariannya berisi hal ini.Dan ketika saya sakit
(saya
> >pernah sakit karena kelelahan dan diopname di rumah sakit selama 3
minggu )
> >Maya hanya menulis singkat sebuah kalimat di buku hariannya "Hari ini
Mama
> >sakit di Rumah sakit" , hanya itu saja. Sungguh hal ini menjadikan saya
> >semakin terpukul.
> >
> >Tapi saya akui ini semua karena kesalahan saya.Begitu sedikitnya waktu
saya
> >untuk Doni,Maya dan Suami saya. Waktu saya habis di kantor, otak saya
lebih
> >banyak berpikir tentang keadaan perusahaan dari pada keadaan mereka.
> >Berangkat jam 07:00 dan pulang di rumah 12 jam kemudian bahkan mungkin
> >lebih. Ketika sudah sampai rumah rasanya sudah begitu capai untuk
> >memikirkan
> >urusan mereka. Memang setiap hari libur kami gunakan untuk acara
keluarga,
> >namun sepertinya itu hanya seremonial dan rutinitas saja, ketika hari
Senin
> >tiba saya dan suami sudah seperti "robot" yang terprogram untuk urusan
> >kantor.Sebenarnya ibu saya sudah berkali-kali mengingatkan saya untuk
> >berhenti bekerja sejak Doni masuk SMA namun selalu saya tolak, saya
anggap
> >ibu terlalu kuno cara berpikirnya. Memang Ibu saya memutuskan berhenti
> >bekerja dan memilih membesarkan kami 6 orang anaknya.Padahal sebagai
> >seorang
> >sarjana ekonomi karir ibu waktu itu katanya sangat baik. Dan ayahpun
ketika
> >itu juga biasa-biasa saja dari segi karir dan penghasilan. Meski jujur
saya
> >pernah berpikir untuk memutuskan berhenti bekerja dan mau mengurus Doni
dan
> >Maya, namun selalu saja perasaan bagaimana kebutuhan hidup bisa terpenuhi
> >kalau berhenti bekerja, dan lalu apa gunanya saya sekolah tinggi-tinggi
?.
> >Meski sebenaranya suami saya juga seorang yang cukup mapan dalam karirnya
> >dan penghasilan. Dan biasanya setelah ada nasehat ibu saya menjadi lebih
> >perhatian pada Doni dan Maya namun tidak lebih dari dua minggu semuanya
> >kembali seperti asal urusan kantor dan karir fokus saya. Dan kembali saya
> >menganggap saya masih bisa membagi waktu untuk mereka toh teman yang lain
> >di
> >kantor juga bisa dan ungkapan "kualitas pertemuan dengan anak lebih
penting
> >dari kuantitas "selalu menjadi patokan saya.Sampai akhirnya semua terjadi
> >dan diluar kendali saya dan berjalan begitu cepat sebelum saya sempat
> >tersadar. Maya berubah dari anak yang begitu manis menjadi pemakai
Narkoba
> >dan saya tidak mengetahuinya!
> >
> >Sebuah sindiran dan protes Maya saat ini selalu terngiang di telinga.
Waktu
> >itu bik Inah pernah memohon untuk berhenti bekerja dan memutuskan kembali
> >ke
> >desa untuk membesarkan Bagas, putera satu-satunya, setelah dia ditinggal
> >mati suaminya.Namun karena Maya dan Doni keberatan maka akhirnya kami
> >putuskan agar Bagas dibawa tinggal bersama kami. Pengorbanan bik Inah
buat
> >Bagas ini sangat dibanggakan Maya. Namun sindiran Maya tidak begitu saya
> >perhatikan.
> >
> >Akhirnya semua terjadi ,setelah tiba-tiba jatuh sakit kurang lebih dua
> >minggu , bik Inah meninggal dunia di Rumah Sakit. Dari buku harian Maya
> >saya
> >juga baru tahu kenapa Doni malah pergi dari rumah ketika bik Inah di
Rumah
> >Sakit.Memang Doni pernah memohon pada ayahnya agar bik Inah dibawa ke
> >Singapore untuk berobat setelah dokter di sini mengatakan bahwa bik Inah
> >sudah masuk stadium 4 kankernya. Dan usul Doni kami tolak hingga dia
begitu
> >marah pada kami. Dari sini saya kini tahu betapa berartinya bik Inah buat
> >mereka,sudah seperti ibu kandungnya! menggantikan tempat saya yang seolah
> >hanya bertugas melahirkan mereka saja ke dunia.Tragis.
> >
> >Dan sebuah foto "keluarga" di dinding kamar Maya sering saya amati kalau
> >lagi kangen dengannya. Beberapa bulan yang lalu kami sekeluarga ke desa
bik
> >Inah. Atas  desakan Maya kami sekeluarga menghadiri acara pengangkatan
> >Bagas
> >sebagai kepala sekolah madrasah setelah dia selesai kuliah dan belajar di
> >pesantren. Dan Doni pun begitu bersemangat untuk hadir di acara itu
padahal
> >dia paling susah untuk diajak ke acara serupa di kantor saya atau
ayahnya.
> >Dan difoto "keluarga" itu tampak bik Inah,Bagas,Doni dan Maya tersenyum
> >bersama. Tak pernah kami lihat Maya begitu senang seperti saat itu dan
> >seingat saya itulah foto terakhirnya.
> >
> >Setelah bik Inah meninggal Maya begitu terguncang dan shock, kami sempat
> >merisaukannya dan membawanya ke psikolog ternama di Jakarta.Namun sebatas
> >itu yang kami lakukan setelah itu saya kembali berkutat dengan urusan
> >kantor.
> >
> >Dan dihalaman buku harian Maya penyesalan dan air mata tercurah. Maya
> >menulis:
> >
> >"Ya Allah kenapa bik Inah meninggalkan Maya, terus siapa yang bangunin
> >Maya,
> >siapa yang nyiapin sarapan Maya, siapa yang nyambut Maya kalau pulang
> >sekolah, Siapa yang ngingetin Maya buat sholat, siapa yang Maya cerita
> >kalau
> >lagi kesel di sekolah,siapa yang nemenin Maya kalo nggak bisa
> >tidur..........Ya Allah , Maya kangen banget sama bik Inah "
> >
> >Astagfirullah bukankah itu seharusnya tugas saya sebagai ibunya, bukan
bik
> >Inah ? Sungguh hancur hati saya membaca itu semua,namun semuanya sudah
> >terlambat tidak mungkin bisa kembali, seandainya semua bisa berputar
> >kebelakang saya rela berkorban apa saja untuk itu.Kadang saya merenung
> >sepertinya ini hanya cerita sinetron di TV dan saya pemeran utamanya.
Namun
> >saya tersadar ini real dan kenyataan yang terjadi.
> >
> >Sungguh saya menulis ini bukan berniat untuk menggurui siapapun tapi
> >sekedar
> >pengurang sesal saya semoga ada yang bisa mengambil pelajaran darinya.
> >Biarkan saya yang merasakan musibah ini karena sungguh tiada terbayang
> >beratnya.Semoga siapapun yang membaca tulisan ini bisa menentukan
> >"prioritas
> >hidup dan tidak salah dalam memilihnya". Biarkan saya seorang yang
> >mengalaminya.
> >
> >Saat ini saya sedang mengikuti program konseling/therapy dan mencoba
aktif
> >ikut dipengajian-pengajian untuk menentramkan hati saya. Berkat dorongan
> >seorang teman saya beranikan tulis ini semua. Saya tidak ingin tulisan
ini
> >sebagai tempat penebus kesalahan saya, karena itu tidak mungkin!. Dan
bukan
> >pula untuk memaksa anda mempercayainya, tapi inilah faktanya. Hanya
semoga
> >ada yang memetik manfaatnya. Dan saya berjanji untuk mengabdikan sisa
umur
> >saya untuk suami dan Doni. Dan semoga Allah mengampuni saya yang telah
> >menyia-nyiakan amanahNya pada saya. Dan disetiap berdoa saya selalu
memohon
> >
> >"YA Allah seandainya Engkau akan menghukum Maya karena kesalahannya,
> >sungguh
> >tangguhkanlah Ya Allah, biar saya yang menggantikan tempatnya kelak,
> >biarkan
> >buah hatiku tentram di sisiMu". Semoga Allah mengabulkan doa
a.( 
> >Jakarta,
> >Januari 2002).
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> ><< att1.htm >>
> 
> 
> 
> 
> _________________________________________________________________
> MSN Photos is the easiest way to share and print your photos: 
> http://photos.msn.com/support/worldwide.aspx




>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke