Seringkali pandangan masyarakat sangat tidak berpihak kepada kita sebagai ibu. Lucu ya, padahal kita yang merasakan beratnya mengandung 9 bulan, kita juga yang merasakan sakitnya melahirkan, kita juga cari uang untuk makan anak kita, dan kita juga yang berusaha sekeras mungkin untuk bisa menjaga dan merawat anak kita sebaik mungkin dan pada saat yang sama kita juga dituntut untuk perform di pekerjaan kita karena kalau kita nggak perform balik2 dampaknya ke keluarga juga, ya kan kalau gaji nggak naik2 juga dampaknya ke keluarga bukan?
Tidak ada yang bisa merasakan betapa pedih dan sakitnya hati kita kalau di rumah anak kita sakit sementara kita sedang bekerja di kantor. Tidak ada juga yang bisa merasakan betapa kita harus 'tebal muka' untuk maksa cuti ke kantor kalau anak sakit padahal di kantor kerjaan lagi bertumpuk. Tidak ada juga yang bisa merasakan sedihnya kita melihat ekspresi wajah anak yang sedih atau marah waktu kita tinggal bekerja. Toh tidak banyak juga yang percaya kalau kita bilang bahwa kalau bisa memilih, kita akan pilih tinggal di rumah merawat anak daripada bekerja. Dan tetap kalau ada apa-apa sama anak, kita yang disalahkan. Jarang yang mengerti atau bahkan mau tahu bahwa kalau ada apa-apa sama anak, ibunyalah yang paling hancur dibuatnya.Lalu kalau sudah begitu, omongan yang paling sering terdengar adalah, "Itulah susahnya jadi perempuan" Hmmh, capek ya lihat kenyataan seperti ini........ Maaf nih jadi curhat, Mila. ----- Original Message ----- From: "Misty A. Maitimoe" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, May 27, 2002 8:43 AM Subject: RE: [balita-anda] Fw: Fw: Mahalnya sebuah karir seorang Direktris > Pendapat yang lebih realistis niiiih..... > > Anak adalah tanggung jawab kedua orang tua, bukan cuma ibunya aja > tokh....???? > > M > >> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]