Saya pikir diskusi ini tidak akan berujung, karena kita semua punya cara pandang yang pasti berbeda.
hal ini kita jadikan renungan saja masing2. Masih banyak hal-hal "mahal" lainnya yang juga sangat penting agar bisa disharing buat kebaikan kita semua bagaimana bapak2, Ibu2...setuju ngak kita sudahi dulu masalah ini? -----Original Message----- From: Rosalie Helena [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, May 27, 2002 11:38 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] Fw: Fw: Mahalnya sebuah karir seorang Direktris Ibu-ibu dan bapak-bapak, Saya tidak ingin memperpanjang polemik soal ibu bekerja, tapi tergerak utk mengomentari 'curhat' dari Mbak Mila - mamanya Chandra dan lain-nya. Jangan sedih gitu dong Mbak, banyak kok yang senasib dan sepenanggungan... sebangsa dan setanah air. Cerita tentang direktris itu menurut saya terlalu di buat-buat. Didramatisir. Memang kejadian seperti itu sangat mungkin terjadi, saya tidak akan membahas keganjilan2 dalam cerita tsb. Menurut saya, semua keputusan dan alasan ibu bekerja diluar rumah adalah unik dalam arti tiap pasangan suami istri punya latar belakang dan pertimbangan2 spesifik yg berbeda-beda untuk tiap rumah tangga. Orang lain di luar keluarga hanya bisa menilai dari luar. Sejuta teori dapat saja dikeluarkan dan diselidiki tentang alasan ibu bekerja di luar rumah, tetapi hanya rumah tangga yang bersangkutan yang secara penuh dapat mengerti alasan ibu bekerja. Memang ada ibu yang bekerja bukan karena terpaksa, itupun harus dihargai. Pikir juga berapa banyak keluarga yang ibunya full time merawat anak di rumah, tapi anaknya terjerat narkoba, terlibat tawuran, dan kenakalan2 kriminal lainnya. Saya sendiri lihat bagaimana anak2 yang seringkali ditinggal ibunya melakukan penilitian keluar negeri/ sekolah lagi tetapi anak2nya sangat 'well educated'- baik budi pekerti. Ibunya pun tetap mencurahkan perhatiannnya bagi ilmu pengetahuan dan keluarga. Soal cukup tidak cukup saya kira bukan satu2nya alasan para ibu bekerja kok. Jarang sekali orang merasa cukup, karenanya manusia terus mencari-dan mencari. Nah Mbak Mila dan yang lain2 berbanggalah dan berbahagialah kita yang masih bisa berusaha mengurus keluarga dengan cara terbaik kita, dengan pengorbanan dan memohon pimpinanNya. Hanya DIA yang bisa memelihara anak kita dari bahaya apapun. Serahkan semua kepadaNya. Maut dan bencana tidak hanya datang kepada keluarga yang ibunya bekerja kok, kita sebagai orang beriman tentu yakin akan perlindunganNya. thanks, rossy -----Original Message----- From: Miladinne Inesza L [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, May 27, 2002 9:46 AM To: balita anda; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Fw: Fw: Mahalnya sebuah karir seorang Direktris Seringkali pandangan masyarakat sangat tidak berpihak kepada kita sebagai ibu. Lucu ya, padahal kita yang merasakan beratnya mengandung 9 bulan, kita juga yang merasakan sakitnya melahirkan, kita juga cari uang untuk makan anak kita, dan kita juga yang berusaha sekeras mungkin untuk bisa menjaga dan merawat anak kita sebaik mungkin dan pada saat yang sama kita juga dituntut untuk perform di pekerjaan kita karena kalau kita nggak perform balik2 dampaknya ke keluarga juga, ya kan kalau gaji nggak naik2 juga dampaknya ke keluarga bukan? Tidak ada yang bisa merasakan betapa pedih dan sakitnya hati kita kalau di rumah anak kita sakit sementara kita sedang bekerja di kantor. Tidak ada juga yang bisa merasakan betapa kita harus 'tebal muka' untuk maksa cuti ke kantor kalau anak sakit padahal di kantor kerjaan lagi bertumpuk. Tidak ada juga yang bisa merasakan sedihnya kita melihat ekspresi wajah anak yang sedih atau marah waktu kita tinggal bekerja. Toh tidak banyak juga yang percaya kalau kita bilang bahwa kalau bisa memilih, kita akan pilih tinggal di rumah merawat anak daripada bekerja. Dan tetap kalau ada apa-apa sama anak, kita yang disalahkan. Jarang yang mengerti atau bahkan mau tahu bahwa kalau ada apa-apa sama anak, ibunyalah yang paling hancur dibuatnya.Lalu kalau sudah begitu, omongan yang paling sering terdengar adalah, "Itulah susahnya jadi perempuan" Hmmh, capek ya lihat kenyataan seperti ini........ Maaf nih jadi curhat, Mila. ----- Original Message ----- From: "Misty A. Maitimoe" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, May 27, 2002 8:43 AM Subject: RE: [balita-anda] Fw: Fw: Mahalnya sebuah karir seorang Direktris > Pendapat yang lebih realistis niiiih..... > > Anak adalah tanggung jawab kedua orang tua, bukan cuma ibunya aja > tokh....???? > > M > >> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] >> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] >> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]