Kalau semua presiden menyerahkan semua masalah penegakan ham dan keadilan ke"proses hukum"yg jalan di tempat, untuk apa dalam kampanye bicara masalah penegakan keadilan segala? Bahkan usaha menegakkan pemerintahan yg bersih juga bukan urusan president, karena yg ngurus adalah pengadilan pidana korupsi? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
-----Original Message----- From: seng goan lim <k4l...@yahoo.com> Date: Sun, 21 Jun 2009 19:20:55 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Pak Sur, yg dimaksud mengambil jalur hukum itu yg bagaimana ? hehehe saking sunyinya proses jalur hukum tsb sampai nggak pernah kedengeran adanya progress dr kasus tsb dari mulai mega jd wapres trus jd pres, bahkan lengser dan sekarang jd capres lagi.. nggak ada kedengeran sama sekali. Pak, banyak simpatisan PDIP yg dulunya begitu militan dan setia akhirnya kecewa lalu bubar dan mengambil jalan berpisah dgn mega krn kasus yg bpk sebut kudatuli ini. Dalam hal ini saya tidak bicara ttg sakit hati melainkan proses hukum atau niat utk melakukan klarifikasi atas suatu kasus besar di indonesia itu hampir tidak dimiliki oleh pemimpin2nya, terlalu banyak hitungan politik shg akhirnya spt biasa rakyat yg menjadi korban tetap saja menjadi korban tanpa ada kejelasan siapa yg menjadikan mereka korban, sebabnya apa dll. Makanya sy sebut bahkan seorang presidenpun (megawati saat itu) tdk bisa (tdk mau?)membuka kasus tsb.. salam seng goan --- On Sat, 20/6/09, gsuryana <gsury...@indo.net.id> wrote: From: gsuryana <gsury...@indo.net.id> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, 20 June, 2009, 10:44 PM From: seng goan lim Peristiwa kerusuhan rasial 13/14 mei kayaknya akan selamanya menjadi misteri, coba aja liat dulu waktu Megawati jd presidenpun dia nggak bisa (nggak mau ?)buka kerusuhan 27 juli dimana dia n simpatisan2nya yg saat itu menjadi korban, tuh bayangin deh presiden aja yg notabene seharusnya punya power yg begitu besar utk mengungkap suatu kasus ternyata nggak bisa.. +++++ Maaf khusus peristiwa Kudatuli, Mega bukannya tidak perduli melainkan mengikuti jalur hukum yang memang berlaku. Sejak BK 'dilengserkan' keluarga BK boleh dibilang di 'kucilkan', jadi bila bicara sakit hati, sepertinya tidak ada yang lebih sakit hati dibandingkan dengan keluarga BK, silahkan renungkan sebagai anak Presiden begitu ayahnya di 'kucilkan' semua fasilitas dicabut, sampai sampai sekolahpun di persulit, bila mau main balas dendam maka ketika menjadi R1 bukan hal yang tidak mungkin, apalagi pada saat itu memiliki wewenang menjabat bisa sampai 2009 ( pemilu dipercepat menjadi 2004 ). Sekali 'seseorang' yang menjadi penguasa memakai power nya untuk melanggar hukum ( menyuruh sambil maksa ) maka disaat itu pula negara akan menjadi penuh dengan keributan. ( milis ini cukup banyak menulis tentang budaya, dan salah satu dari budaya adalah mengikuti aturan hukum yang sudah ada, bukannya membuat aturan main sendiri ) sur. New Email names for you! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/