Waduh, sy nggak baca delusionalnya Rudy yang ini nih ... Masih juga berusaha mendisinformasi orang? Astaga.
Makasih pak gceyung. Sekarang kita meluruskan informasi: Van Allen Belt adalah medan berbentuk menyerupai donat, yang isinya adalah partikel bermuatan listrik (electically charged PARTICLES) alias "plasma" , yang berasal dari PARTIKEL solar wind yang ditahan oleh medan magnet Bumi, yang dikenal dengan AE8 (elektron) dan AP8 (Proton). Jadi penting untuk clear-up mitos tentang radiasi: Yang disebut-sebut sulit ditahan atau dikendalikan adalah WAVE RADIATION, sedangkan PARTICLE RADIATION seperti AE8 dan AP8 masih dapat ditangani dengan baik. Karena sifatnya partikel, maka analogi ini sangat cocok: bagi yang pernah melakukan pecobaan meletakan serbuk besi diatas kertas dengan magnet dibawahnya akan familiar dengan bentuk lingkar-lingkar berlapis-lapis yang menghubungakan kutub magnet utara dan selatan. Seperti itulah van allen Belt = dia terdiri dari PARTIKEL solar wind, yang bisa ditahan oleh medan magnet Bumi. (analogikan dengan serbuk besi). Sedangkan WAVE RADIATION alias radiasi gelombang TIDAK DAPAT DITAHAN oleh medan magnet Bumi, karena itulah kita bisa melihat sinar matahari sekarang. Pada kasus van allen belt, tidak seperti medan magnet sederhana, medannya tidak uniform, sehingga ada daerah yang lemah dan yang kuat. Kita sudah lama tahu muatan plasma di lapisan-lapisan tersebut, yang bermuatan rendah 1-3 MeV, MeV = Milion electron volt dan sedang 7-10 MeV tidak punya health risk dan mampu ditahan oleh suit dan lapisan pesawat. Untuk menghadapi lapisan bemuatan tinggi 100-300 MeV yang mengandung health risk, perjalanan Apollo dirancang agar lapisan tersebut dilewati kurang dari lima menit, sehingga health risk dapat dikurangi secara signifikan. Sampai sekarang pun flight manufer spacecraft selalu memperhitungkan lama waktu yang harus dilalui di dalam Van Allen belt, dan manuver (yang membutuhkan waktu lama) selalu dilakukan dibawah payungnya, yaitu kurang dari +/- 180 mil / 500 km. Daerah-daerah bermuatan tersebut dipetakan, seperti pada gambar ini: http://lsda.jsc.nasa.gov/books/apollo/Resize-jpg/fs2c3-1.jpg Selama flight, awak Apollo terus-menerus memeriksa kondisi radiasi dengan instrument-instrument yang ditempatkan di beberapa tempat dalam pesawat: http://lsda.jsc.nasa.gov/books/apollo/Resize-jpg/ts2c3-1.jpg Dan berikut adalah daftar radiasi yang diterima awak flight Apollo 6-17: http://lsda.jsc.nasa.gov/books/apollo/Resize-jpg/ts2c3-2.jpg Yang sudah diperhitungkan dan direncanakan dari jauh sebelum hari H, dengan health risk yang acceptable. From: gceyung <gcey...@yahoo.com> To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, September 3, 2009 12:31:37 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan Rudyanto wrote: "Dikatakan pula bahwa radiasi di bulan mengharuskan para astronaut dilindungi dengan timah setebal 4 kaki (1,2 meter)." Ini sungguhan atau gaya hiperbola pak? reaktor nuklir aja cuma perlu 15 cm baja ditambah 10 cm timah untuk menjaga radiasinya. 1,2 meter timah bisa cukup untuk melindungi manusia dari ledakan bom atom. Heran anda bisa menemukan link tentang perlunya lapisan timah 1,2 meter untuk melindungi radiasi di bulan tapi tidak berhasil menemukan link tentang tidak begitu berbahayanya radiasi sabuk van allen bagi astronout. Dr. James Van Allen sendiri akhirnya mengatakan: "The recent Fox TV show, which I saw, is an ingenious and entertaining assemblage of nonsense. The claim that radiation exposure during the Apollo missions would have been fatal to the astronauts is only one example of such nonsense." Ceyung