Kita-kita sih bukannya menganggap ini tak penting Pak Verdi. CUma memang kini tiap kali si nebeng ini kirim email sensasional dengan segala macam link ajaibnya itu, saya anggap dagelan aja, jadi gak perlu dipikirin repot-repot. Lha wong isinya ngawur semua, apa yang mau diseriusin? Hehehe. Tapi baguslah ada Pak Verdi yang gatel dan getol memblejeti kekacauan pengetahuan dan pikiran rudy nebeng. Cuma, jangan sadis-sadis, pak. Kacian dianya, hehehe. Tiap kali kirim email mosok ditelanjangi sampe abis-abisan? Untung ybs itu punya kulit lebih tebel dari kulit gajah, jadi gak malu :) manneke
--- On Thu, 9/3/09, verdi adhanta <verdiadha...@yahoo.com> wrote: From: verdi adhanta <verdiadha...@yahoo.com> Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Thursday, September 3, 2009, 6:57 PM Rekan-rekan FPK, Terus-terang saya GATEL juga melihat bagaimana orang memanfaatkan ketidak-tahuan dan delusi yang ada di kalangan orang awam untuk membuat sensasi. Jadi saya putuskan untuk buka saja link yang ada di post si Rudy. Ini untuk menjadi pelajaran kita juga, bagaimana orang-orang sering tertipu oleh pseudo-sains (seolah-olah sains, padahal tidak ada hubungannya sama sekali) dan juga segala urusan mitos, tahayul dan sebagainya. Sebelumnya, mohon maaf, bukan bermaksud menggurui, sok, atau semacam itu. Sy yakin banyak rekan di sini yang lebih kompeten, tapi biasanya mereka tak punya waktu untuk mengurus hal macam begini, dan mungkin menganggap ini "nggak penting banget!". Tapi seperti yang sudah kita lihat, ternyata ADA orang yang masih tertipu dengan pseudo-sains. Sy harap juga, kalau ada yang bisa memanfaatkan, adalah ajakan supaya rekan-rekan bisa sedikit meluangkan waktu untuk membawa teman, anak, anak didik, dll, untuk keluar dari delusi dan kekonyolan dalam memahami dunia natural bekerja, sebagaimana mestinya, supaya bangsa kita dapat bersikap rasional dan berpikir dengan baik. Setelah sy pertimbangkan, sy akan ambil satu saja contoh bagaimana ketidak-tahuan di ekspolitasi menjadi dis-informasi. Pertimbangan mengapa sy pilih DELUSI yang satu ini adalah karena (1) ia jarang dijawab / artikel yang membahasnya tidak saya temukan (2) tidak harus terlalu banyak menaruh link. Ini salah satu "argumen" dari conspiracy theorist yang ada di link tersebut: ============ ========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= ===== An important factor to take into consideration is the great variations in temperature that the film would have had to endure whilst on the lunar surface. The temperature during the Apollo missions were recorded as being between -180F in the shade to an incredible +200F in full Sunshine. How could the film emulsion have withstood such temperature differences? The astronauts can be seen to move between the shadows of the rocks and then into full sunlight in some shots. Surely the film would have perished under such conditions? If the film used during the Apollo missions had such qualities as to withstand such differences in temperature, why are Kodak not publicly selling them in today's market? ============ ========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= ====== Intinya: Temperatur di Bulan itu kan berubah-ubah, saat gelap -180F dan saat terang +200F. Bagaimana film emulsi di kamera yang digunakan bisa bertahan pada perubahan temperatur macam itu? Hal ini sangat mudah dijawab hanya dengan basic science yang kita terima waktu SMP tentang termodinamika. Para konspiras theorist ini memanfaatkan "Kebingungan" yang ada pada orang-orang, karena banyak orang tidak tahu (atau lupa?) apa BEDA "TEMPERATUR" dan "PANAS". Bagi banyak orang, keduanya sama-saja, Temperatur ya ukuran panas ... Anggapan itu: SALAH. Siapapun akan bisa melakukan observasi ini: Observasi 1. 1) Masuk ke sebuah kamar yang "hangat" 2) Tempelkan tangan ke dinding/lantai (telanjang). 3) Apakah Dinding terasa LEBIH DINGIN dari UDARA di RUANGAN? Observasi 2. 1) Panaskan sebuah oven bersuhu tinggi (100-500 derajat C) 2) Matikan dan segera buka pintu oven lalu segera masukan tangan pada RUANG oven ... tapi JANGAN SENTUH OBYEK PADAT di dalam oven, dan JANGAN TERLALU LAMA. 3) Bukankah tangan Anda baik-baik saja? Siapapun yang pernah membuat kue di oven akan mengetahui hal ini, selama tangan Anda tidak menyentuh obyek padat dan tidak terlalu lama, ia tak akan terbakar, hanya kepanasan saja. Observasi 3: Ketika sedang memasak dengan microwave oven, perhatikan, adakah nyala api di dalam oven yang "memanas"kan makanan? Anda tidak akan menemukan nyala api yang memanaskan makanan, karena microwave oven bekerja dengan menaikan temperatur, bukan panas. Ini semua karena Temperatur TIDAK SAMA dengan panas. PANAS atau HEAT adalah JUMLAH ENERGI DI DALAM SYSTEM dengan satuan JOULE. TEMPERATURE adalah RATA-RATA GERAK MOLEKUL atau DERAJAT KEBEBASAN GERAK MOLEKUL dalam sebuah sistem dengan satuan derajat C, derajat F, atau K. Dalam situasi sehari-hari, Temperatur tinggi (atau derajat gerak molekul tinggi) = panas tinggi. Bila tangan Anda menyentuh sebuah obyek padat panas, maka energi kinetik dari gerakan molekul pada benda panas tersebut "menular" pada gerak molekul tangan Anda. Ini kemudian dikenal dengan heat-transfer. Bila tangan Anda tidak menyentuh benda padat, maka energi kinetik tersebut harus "merambat" melalui udara -- yang jumlah molekulnya (dalam hal ini, "media penularnya") lebih sedikit, sehingga hanya sedikit heat transfer yang terjadi. Dengan kata lain, Udara (gas) adalah konduktor panas yang lebih buruk dari benda padat. Contoh terbaik adalah microwave oven: Ia tidak menggunakan panas, tapi menggunakan microwave yang dirancang untuk beresonan dengan hanya kandungan AIR di dalam makanan yang sedang di masak. Gelombang ini menggetarkan molekul dalam air hingga punya derajat kebebasan tinggi => alias <== temperatur tinggi -- yang kemudian air di dalam makanan itu sendiri yang memproduksi panas. Lalu bagaimana di Bulan? Di Bulan hampir sama sekali TIDAK ADA UDARA, hanya sejumlah molekul yang amat-amat tipis, yang disebut sebagai "atmosfir" Bulan. Praktis "atmosfir" Bulan -- TIDAK MENGHANTAR PANAS -- sama sekali, karena TIDAK ADA MOLEKUL YANG CUKUP untuk media energi merambat. Lalu apa dong yang disebut "temperatur bulan"? Yang dimaksud dengan temperatur bulan adalah SUHU PERMUKAAN BULAN yang menyerap 90 persen dari maksimum 1300 watt per meter per segi energi cahaya Matahari. Tidak sama dengan bagaimana suhu di Bumi di ukur, yaitu suhu UDARA. Ketika disebut suhu Jakarta 30 derajat C, maka itu artinya suhu udara di Jakarta 30 derajat C. Jadi apakah awak Apollo tidak kepanasan tertimpa sinar Matahari? Baju angkasa awak Apollo dilapisi oleh Alumunium -- Alumunium hanya menyerap 5% dari energi panas yang diterima permukaanya. Demikian pula peralatan eksperimen, kamera, dan Lunar Lander. Satu meter persegi Alumunium di Bulan hanya menyerap 65 watt energi Matahari. Panas yang tersisa melewati lapisan insulator dan diserap oleh aliran liquid-coolant dan dibuang melalui backpack. Ditambah lagi lapisan polikarbonat untuk menahan radiasi UV. ============ ========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= === If the film used during the Apollo missions had such qualities as to withstand such differences in temperature, why are Kodak not publicly selling them in today's market? ============ ========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= === Sistem pertahanan terhadap perubahan temperatur pada peralatan tersebut HANYA DAPAT BEKERJA PADA RUANG VAKUM, atas alasan yang sudah dijelaskan di atas. Demikian, semoga tak ada lagi yang tertipu pseudo-sains. Thx.