too late Parvita kalau bicara soal expat, RPTK atawa Indonesianisasi, kan
sebentar lagi AFTA berlaku dan setiap orang luar negeri konon bisa kerja
disini tanpa ada batasan, mendingan kita siapkan diri untuk lebih kompetitif
terhadap mereka

Witan

----- Original Message -----
From: "Siregar, Parvita" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, February 13, 2003 2:15 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia


> Mas Desmon dan teman2 lain, dan mudah2an ada orang2 dari MIGAS yang baca
> biar sekalian tahu,
>
> Itulah susahnya jadi pegawai Indonesia di perusahaan asing.  Kadang2
> ngga jelas sebenernya kita kerja buat siapa, yang ngegaji kita itu
> siapa, tiap hari kita kerja as a professional di perusahaan dimana kita
> teken kontrak, tapi kalau udah soal2 begini pasti selalu dibilang orang2
> nasional lebih membela PSC ketimbang MPS.  Tidak jarang kita dengar
> "Tahu ngga, kalian digaji sama Pertamina (sekarang Migas) dari cost
> recovery".  Tapi kita reporting ke siapa.  Kalau kita dibilang ngga
> kooperatif sama PSC, terus kita dikucilin, atau di PHK,  emangnya ada
> yang mau bantuin.
>
> Kita sendiri di PSC suka bingung, kok ekspat2 ini bisa dapat posisi ya,
> atau kok ya lama banget di sini.  Atau ada ekspat yang sudah pulang dan
> posisinya digantiin sama orang Indonesia, terus balik lagi dan diterima
> pula, dengan jobdesc yang sama, padahal itu orang udah mau pensiun 1
> tahun lagi.  Malah ada yang saya ndak mengerti, apa betul uang
> retirement atau pesangon expat yang kebetulan retire di sini itu dibayar
> dengan uang cost recovery?  Terus ada yang tahu ndak kalau ada
> perusahaan yang tidak ada budget untuk training pegawainya yang di sini
> (baik ekspat maupun nasional) sementara jumlah expatnya nambah?  Lalu
> kalau soal RPTK, kayaknya baiknya MIGAS punya kontrol yang lebih baik
> dari sekarang, soalnya bukan rahasia umum lagi kalau posisi2 di RPTK
> beda dengan kenyataannya.  Saya setuju dengan Mas Taufik bahwa MIGAS
> perlu lebih strict mengenai SDM.  Mungkin MIGAS musti banyak belajar
> dari Petronas soal disiplin menerima tenaga asing di Indonesia.
>
> phs
>
> -----Original Message-----
>



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to