Mas Awang,
Sepertinya semua teori tentang kepunahan dinosaurus itu masuk akal
semua, mulai dari conventional wisdom sampai dinosaurus mati karena
keracunan atau alergi (digigit lalat kali?). Teori-teori tersebut muncul
satu persatu itu ibarat beberapa orang buta memegang seekor gajah yang
besar, lalu masing-masing orang buta tersebut menginformasikan
pengalamannya, yang satu memegang kaki yang dikira seperti pilar, satu
lagi memegang badannya dikira seperti dinding, yang satu lagi memegang
ekor dikira seperti seekor ular, dst. Pertanyaannya adalah bisa nggak
sebab-sebab kepunahan dinosaurus yang bermacam-macam ini terjadi pada
satu kurun waktu yang sempit. Kalau terjadi dari Kapur sampai Trias
kemungkinannya si dinosaurus sempat kawin dan mempunyai keturunan dan
keturunannya akan bersifat lebih resisten dari induknya (contoh: komodo,
buaya dsb)? Bagaimana kalau dimulai dari Catatrophism dulu --> benturan
bumi dengan komet --> terjadi plate movement --> membentuk volcanism
dimana-mana dan plum --> amplitudo temperatur tinggi (kalau panas panas
sekali, kalau dingin dingin sekali) --> environmental of live rusak &
muncul creature baru yang resisten --> dinosaurus makan seadanya -->
alergi --> mati. Ini guyon lho...

-----Original Message-----
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, January 15, 2008 1:05 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Lagi : Hipotesis Terbaru Kepunahan Dinosaurus pada
K-T Boundary

Kepunahan dinosaurus pada ujung Kapur agaknya akan menjadi perdebatan
tak habis-habisnya. "Conventional wisdom" saat ini mengatakan bahwa
dinosaurus punah dari Bumi ketika asteroid atau komet membentur  Bumi
pada K-T Boundary 70-65 juta tahun yang lalu
(K=Krijt=Krede=Cretaceous=Kapur, T=Tersier). Benturan ini selanjutnya
telah menerbangkan debu ke angkasa, membuat lapisan debu sangat tebal di
atmosfer yang menyelubungi Bumi, menahan sinar Matahari, mendinginkan
Bumi, selanjutnya membunuh tumbuhan dan banyak hewan termasuk dinosaurus
oleh proses berantai. Kawah benturan benda langit itu telah ditemukan di
sekitar Semenanjung Yucatan, Teluk Meksiko. Lapisan jelaga sisa
kebakaran hutan dan selapis tipis iridium asal angkasa luar pun telah
ditemukan dan berumur 70-65 juta tahun di banyak tempat di seluruh
dunia. Teori extra-terrestrial ini banyak dianut orang, menjadi
conventional wisdom.

Tantangan pernah muncul dari hipotesis lain. Justru planet Bumi yang
memanas karena massive volcanism-lah penyebab dinosaurus punah, bukan
planet Bumi yang mendingin karena sun block seperti kata teori
extra-terrestrial. Maklum, dinosaurus dianggap hewan poikilotermik
(berdarah dingin, juga mungkin pembunuh berdarah dingin - tentang
dinosaurus poikiliotermik atau homeotermik masih diperdebatkan ),
sehingga mereka tak serta-merta bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang memanas.  Memang, di ujung Kapur itu volkanisme planet Bumi
meningkat.

Bagaimana kalau extra-terrestrial impact berhubungan dengan volkanisme
yang meningkat pada periode yang sama pada ujung Kapur itu ? Itu yang
pernah saya ulas beberapa tahun lalu di milis IAGI dalam tulisan teori
antipodal - di satu titik di Bumi dibentur, di titik lain yang posisinya
berlawanan (antipode) terjadi massive volcanism, dalam teori mantle
superplume ini mungkin saja.

Hipotesis lain yang pernah dimunculkan adalah bahwa dinosaurus punah
karena alergi yang berhubungan dengan berkembangnya tumbuhan berbunga.
Memang, angiospermae alias tumbuhan berbunga itu mulai muncul di ujung
Kapur dan makin banyak melalui Tersier. Hipotesis lainnya lagi adalah
bahwa dinosaurus punah karena penyakit, penyakit apa tak diterangkan
lebih jauh.

Hipotesis kepunahan karena penyakit mendapatkan "suntikan darah segar"
baru-baru ini. Majalah Time tanggal 14 Januari yang lalu mengulas sebuah
buku baru berjudul "What Bugged the Dinosaurs" (the Princeton University
Press) oleh George Poinar dan Roberta Poinar. George Poinar adalah
seorang ahli zoologi dari Oregon State University dan mantan konsultan
WHO untuk penyakit2 infeksi. George Poinar juga punya spesialisasi dalam
serangga-serangga purba yang terawetkan dalam getah damar (amber) -
ingat film Jurassic Park, dari situ dinosaurus dihidupkan - juga ahli
dalam kotoran dinosaurus yang sudah memfosil (hm..ada juga keahlian
seperti itu). Suami isteri ini dalam penelitian fosil2 kotoran
dinosaurus (semaca koprolit -lah) telah menemukan berbagai organisme
parasit di dalamnya, misalnya nematode, lalat2 pengginggit, parasit2
yang hidup di usus yang semuanya berumur Kapur. Dari beberapa spesies
serangga yang ditemukan, mereka telah berhasil mengekstraksi mikroba2
penyebab leishmania dan malaria - penyakit2 akibat gigitan seranggga.

Kedua peneliti ini tak menyebutkan bahwa massive epidemic akibat
penyakit infeksi ini telah memunahkan dinosaurus, mereka bahkan
mengatakan bahwa penyakit2 ini telah melemahkan tubuh para dino sampai
suatu waktu mereka tak dapat bertahan ketika lingkungan Bumi berubah
akibat benturan asteroid/komet atau volkanisme.

Kelihatannya, hipotesis2 atau teori2 yang dikemukakan di atas itu
sedikit banyak ada benarnya, sebab semua buktinya ada. Sebuah paper baru
di jurnal Science edisi 7 Januari 2008 tulisan Andre Bornemann bisa
menunjukkan hal ini. Pada ujung Kapur itu terjadi baik kondisi super
greenhouse (hothouse) penyebab panas juga icehouse penyebab dingin.
Andre dan kawan2nya dari the Scripps Institute of Oceanography
membuktikan hal ini dengan mengukur rasio-rasio oksigen-18 dan
oksigen-16 pada cangkang-cangkang foraminifera berumur ujung Kapur dan
mereka sampai kepada kesimpulan tersebut.

Begitulah, ilmu berkembang terus, teori lama bisa makin benar, atau
ternyata salah. Yang sekarang dianggap benar pun bisa baru diketahui
ternyata salah pada masa depan. Begitu juga sebaliknya. Perubahan adalah
esensi kemajuan ilmu pengetahuan.

Salam,
awang







----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke