Sekembali dari menghadiri "The 36th HAGI and 40th IAGI Annual Convention and Exhibition Makassar, 26-29 September 2010" yang sukses menghadirkan lebih dari 1000 peserta, sungguh menarik mencermati diskusi tentang subject diatas. Tentu tidak akan ada habisnya, terutama dari mereka yang nginternasional vs yang nasionalis, lepas dari bagaimana kita mengartikan "international" dan "nasionalis". Sebenarnya di negeri yang kita cintai ini, Republik Indonesia, sudah ada patokannya yaitu "Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan" terutama pasal 32 ayat 1 "Bahasa Indonesia WAJIB digunakan dalam forum yang bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional di Indonesia". Namun saya setuju pendapat Prof. Koesoemadinata jika tujuannya untuk menengahi. Buat saja 2 jenis pertemuan :
1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT), jangan diterjemahkan lagi jadi Annual Convention, yang diselenggarakan setahun sekali dengan menjadikan UU No. 24 pasal 32 ayat-1 sebagai pegangan. 2. International Geosciences Conference and Exposition setiap 4 (empat) tahun sekali. Seperti yang baru saja diselenggarakan tahun 2010 lalu di Bali, joint antara SEG, HAGI dan IAGI. Dalam forum ini "bahasa Inggris" bisa dijadikan bahasa konferensi. Kebetulan HAGI dan SEG sudah menandatangani MOU penyelenggaraan Joint Convention setiap 4 tahunan di Indonesia. Tahun 2006 di Jakarta (SEG-HAGI-IAGI-IATMI), Tahun 2010 di Bali (SEG-HAGI-IAGI), dan selanjutnya dijadwalkan tahun 2014. ASEG juga pernah menjajaki kemungkinan menyelenggarakan joint convention, bahkan PP HAGI jaman Pak Elan Biantoro sempat menerima President ASEG DR. Peter Elliott di Hotel Grand Melia untuk maksud tersebut. Betulkan menjadikan Bahasa Inggris tuan rumah di Republik ini adalah syarat menjadi maju? Betulkah dengan menggunakan bahasa Indonesia anda akan dianggap udik dan tidak bonafit atau sebaliknya? Jawaban pertanyaan ini pun pasti akan menimbulkan pro dan kontra. Yang jelas China dan Jepang yang sangat mencintai bahasanya (bahkan kanjinya) justru kini mampu merajai dunia. Ulasan saya diatas sekedar usul yang usil :) ... Salam, MJP From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, September 30, 2011 10:14 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI & HAGI (?) Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan. 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar 2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam bahasa Inggris. Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG semuanya menggunakan pengantar bahasa yang sama. Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk "kum" di instansi pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang diterbitkan/dipresentasikan di forum International (khususnya di luar negeri. . Di lain pihak makalah yang dipresentasikan di IPA dikategorikan sebagai makalah yang dipresentasikan di forum International, sehingga nilai 'kum"-nya lebih tinggi. Karena ada 2 kategori makalah ini, maka sebaiknya IAGI membuat 2 kategori pertemuan ilmiah juga sebagai mana diusulkan di atas ini. Untuk itu IAGI berkecil hati kalau begitu penilaian pemerintah.Saya kira di banyak negara yang tidak berbahasa Inggris melakukan hal yang sama, seperti di Perancis, Cina, Jepang dan sebagainya. (Biarkanlah kita berkiprah di LIGA Indonesia dulu atau di AFF (GeoSEA), baru nanti kita maju di Piala Dunia). Wassalam RPK ----- Original Message ----- From: taufik.ma...@gmail.com<mailto:taufik.ma...@gmail.com> To: iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id> Sent: Friday, September 30, 2011 6:16 PM Subject: Fw: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI & HAGI (?) Maaf tak sengaja terkirim dan saya tulis ulang sbb: Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya, Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan G&G di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia dalam persaingan global. Saya percaya pengurus baru mampu merealisasikan semuanya dengan partisipasi aktif kita semua. Salam akhir pekan IAGI TAM NPA : 3005 Powered by Telkomsel BlackBerry(r) ________________________________ From: taufik.ma...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 11:12:59 +0000 To: <iagi-net@iagi.or.id> ReplyTo: taufik.ma...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI & HAGI (?) Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya, Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan G&G di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia dalam persaingan global. Saya per Powered by Telkomsel BlackBerry(r) ________________________________ From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 09:54:50 +0000 To: <iagi-net@iagi.or.id> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI & HAGI (?) Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan "malu" untuk berbahasa Indonesia. Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap dua bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar. Kita jarang punya makalah di buletin tersebut. Salam, Syaiful * IAGI NPA 1646 Powered by Telkomsel BlackBerry(r) ________________________________ From: dudy.e...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 06:36:11 +0000 To: <iagi-net@iagi.or.id> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI & HAGI (?) Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa Indonesia. Salam Dudy Powered by Telkomsel BlackBerry(r) ________________________________ From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 +0000 To: <iagi-net@iagi.or.id> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI & HAGI (?) Ingin cerita juga deh. Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh). Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia. Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris. Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu. Salam dari Makassar, Syaiful * siap2 pulang ke ibukota Powered by Telkomsel BlackBerry(r) ________________________________ From: Awang Harun Satyana <aha...@bpmigas.go.id> Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 +0700 To: 'iagi-net@iagi.or.id'<iagi-net@iagi.or.id> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI & HAGI (?) Pak Udrekh, Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris. Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris.... Salam, Awang From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com] Sent: 30 September 2011 10:04 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI & HAGI (?) Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi sulit. 1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas penyerapan sebuah presentasi. 2. Aspek penerimaan peserta. Saat dibatasi dengan bahasa Inggris, mungkin akan mengurangi antusias teman2 yang merasa memiliki keterbatasan bahasa, enggan untuk berpartisipasi. Tapi, saya setuju dengan usulan pak Awang. Kalau bisa, ada komitmen dan ketegasan bahwa kita mengadakan konverensi kelas internasional, sehingga konsekwensinya abstrak dan slide presentasi harus berbahasa Inggris, dan disampaikan dalam bahasa Inggris. Di Jepang, teman2 ilmuwan juga memiliki kendala yang sama. Mereka biasanya bisa membuat paper dengan bahasa Inggris yang baik, tapi tidak bisa presentasi bahasa Inggris. Dalam beberapa kegiatan yang saya ikuti, kendala terbesar adalah saat tanya jawab. Akhirnya, presentasi tetap diwajibkan dalam bahasa Inggris, akan tetapi saat tanya jawab, boleh berbahasa jepang. Mereka akhirnya menghafal apa yang akan disampaikan saat presentasi. Sehingga semua orang asal mau menghafal, tetap bisa melakukan presentasi dalam bahasa Inggris. 2011/9/30 Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com<mailto:awangsaty...@yahoo.com>> JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi dan seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011. -- Udrekh Marine Geoscientist Nusantara Earth Observation Network The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT) BPPT 1th Building 20th floor M.H. Thamrin no. 8 Jakarta 10340 Indonesia Phone : 62-21-3168908 ***** This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *****