On Fri, Aug 16, 2002 at 08:54:02PM +0700, Andrew wrote:
> Maksudnya budaya setempat untuk berinternet yang cukup mendesak,
> mendorong orang untuk punya commercial website, nah saat ini 
> tentu akan lari ke .com. Seperti yang pernah Mas Budi katakan karena 
> .com lebih mengglobal, juga karena lebih mudah memperolehnya. Apakah 
> pendapat saya untuk bisa lebih memasyarakatkan .id di atas .com bisa 
> dikatakan melacurkan domain .id?

Saya kira kita tidak dapat menghindari bahwa orang akan lebih
suka menggunakan .com. 

Saya masih penasaran kenapa domain di .id dikatakan susah.
Kan yang terbatas hanya co.id saja. Sementara itu web.id, or.id,
dan lain-lain kan relatif mudah.


> Maksudnya?, saya kira seperti yang dikatakan Pak Paustinus, domain .id
> mungkin akan laku juga diluar karena singkatan dari "identity". Seperti
> juga yang pernah saya contohkan .to (banyak orang jawa yang beli 
> karena nama belakangnya banyak yang to (yanto, haryanto, parto, etc :) ))
> Melacur lagi hehehe :)

Itu yang saya bilang sudah ditawar US$10 juta!
Penawarnya sampai datang dari Amerika ke kantor saya di Bandung!
(Sebetulnya idenya adalah tidak sekedar identity saja tapi mencakup
devices!)
Ketika saya tolak, dia marah-marah. he he he.
Saya ngotot tidak mau melacurkan .ID. Ini Indonesia kita bung!


> Jika .com.id muncul, idnic bisa hubungi untuk menawari yang punya .co.id
> apa perlu membeli .com.id juga, jika tidak ya resiko penumpang.

Wah, ini akan bikin repot semuanya.
Masih ingat waktu kita mulai web.id? Waktu itu kita buat mekanisme
bahwa abc.web.id ditawarkan dulu kepada abc.co.id baru bisa dilemparkan
kepada masyarakat umum. Tapi nampaknya ini terlalu rese dan repot.
Belum lagi artinya kita masih tetap memberikan special treatment kepada
co.id. Akhirnya, web.id dibebaskan saja tanpa perlu ngecek co.id dulu.
Nah, com.id pun, jika ada, akan melalui jalan yang sama.

Soal resiko penumpang, itu yang masih belum bisa saya terima.
Masih terlalu banyak masalah/resiko/mudlarat ketimbang manfaat.

> >Sudah lah, pakai web.id saja lebih bebas kok.
> Nah ... kata2 seperti inilah yang sering menimbulkan interprestasi
> seolah2 IDNIC selalu defense dan otoriter dalam berpendapat.

Kalau mau dibilang otoriter, ya memang demikian.
Saya tidak akan mengelak akan hal ini. Memang keputusan ada di tangan
saya, sebagai TLD-ID admin. Namun saya selalu berusaha untuk menerima
masukan dari berbagai pihak. Tapi jangan kecewa kalau pendapatnya
tidak dapat diterima ya. Maklum, seorang "bapak" kan punya banyak "anak"
dan harus memperhatikan semua anak-anaknya.
Mudah-mudahan keputusannya bisa arif (wise) gitu.

[Anak-anak kan seringnya kesel karena orang tuanya 'gak mau ngerti'.
Nah, ntar kalau sudah jadi orang tua ... baru tahu rasa. he he he.]


> Btw, untuk .web.id bisa diperjualbelikan ya?

Prinsipnya tidak diperjual belikan. 
Tapi dia bisa dipindahkan dengan cara:
- pengguna ("pemilik") lama menutup/menghapus domainnya
- pengguna baru mengajukan permohonan domain tsb
(yes, there may be a race condition)

Jadi nggak usah jual beli lah :-)


> >Namun jika mau seperti .com berarti harus siap pula dengan
> >konsekuensi masalah yang ada.
> 
> Yupp betul, tapi belajar dari .com selama ini kira-kira apa 
> "komunitas" kita belum siap misal ada masalah seperti yang
> terjadi di .com?

Belum :(


> Sudah saya katakan pada posting-posting saya sebelum ini,
> itu sudah menjadi resiko penumpang. Sekarang malah ada istilah/profesi
> "domain sniper" yaitu ngintip domain orang yang mau habis, lalu
> dia cepat-cepat beli. Lepas dari apa tujuan dari si domain sniper
> buktinya kekacauan yang terjadi di .com .net .org saat ini masih
> dalam taraf yang wajar, padahal pengguna .com sudah berjumlah berapa
> jika dibandingkan pengguna .co.id?

Wah, kalau anda kebetulan menjadi korban dari pencurian domain
ini tentu anda akan berkata lain :-) he he he.
Saya sih berpendapat yang namanya maling ya tetap maling. :-)
Orang oportunis seperti ini silahkan minggat saja.


> O iya Mas Budi, malam ini tidak lupa saya ucapkan salam "MERDEKA!!!!!!!"
> untuk Mas Budi dan semua rekan di milis ini.
> DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA YANG KE 57

Tengkyu. Mudah-mudahan kita bisa mengisi kemerdekaan Indonesia
ini dengan baik, dan bukannya justru ikut merusak.

Dirgahayu. Merdeka bung!


Thanks Andrew.
-- budi
_______________________________________________
Idnic mailing list
[EMAIL PROTECTED]
http://www.idnic.net.id/cgi-bin/mailman/listinfo/idnic

Kirim email ke