Sanak sadonyo... Saya pikir tidak ada keraguan di hati kita bahwa Imam Bonjol dan pidari lainnya adalah kelompok yang mempunyai jasa besar dalam melakukan pemurnian ajaran Islam di Minangkabau khususnya. saya tidak bisa membayangkan jika tidak ada mereka dulunya mungkin saja saat ini saya sedang menyabung ayam di tapian Batang Sinamar.
Kita membicarakan mengenai betul atau setengah betulnya perjuangan pidari ini sebagai perjuangan terhadap penjajah bukannya karena kelunturan pemahaman kita terutama saya sebagai generasi muda Minangkabau terhadap kepahlawanan beliau namun hanyalah mencoba menggali lagi sejarah dan menempatkan perjuangan Imam Bonjol cs ini secara proporsional. sesungguhnya menurut saya, untuk membuktikan apakah peperangan pidari ini adalah perjuangan menentang penjajah bisa ditinjau sedikitnya dari aspek berikut: 1. Apakah ada pengakuan dari seluruh lapisan masyarakat dan pidari khususnya bahwa Minangkabau sedang dijajah Belanda 2. Untuk itu apakah ada pernyataan bahwa kaum pidari memimpin rakyat minangkabau untuk memperjuangkan kemerdekaan dari belanda. apakah ada yel-yel merdeka ! belanda penjajah dsb. 3. apakah ada batas wilayah tertentu yang diperjuangkan kaum pidari sebagai wilayah yang harus merdeka dari belanda. sejauh yang saya baca dari beberapa literatur tidak ada sama sekali ada yang menceritakan aspek tersebut diatas dalam perjaungan pidari. hanyalah kronolgis sejarah dimana ada pertentangan antara kaum pidari dan kaum adat dan kemudian perang saudara itu di tunggangi oleh belanda. Lain halnya dengan awal abad 20 dimana indonesia merdeka pertama kali di cetuskan oleh Tan Malaka dan dilanjutkan oleh Soekarno dan kawan-kawan. dalam bukunya sumatra barat hingga plakat panjang Rusli Amran menyatakan keheranannya terhadap perjanjian yang dilakukan oleh pidari dan belanda ( lihat yang tersebut adalah pihak pidari dan belanda dan bukanlah rakyat minangkabau dengan belanda) yang kesemuanya menguntungkan belanda. antara lain sbb: 1. Pidari akan hidup damai selalu dengan pemerintah Belanda di sumatra barat. 2. akan menjamin lalu lintas dagang dengan daerah2 yang dikuasai belanda 3.mengajak pimpinan pidari daerah yang masih melawan kepada belanda untuk hidup damai degan belanda. 4.dll sementara yang dijanjikan belanda: 1. akan hidup damai pula dengan pemimpin pidari 2. tidak akan emncampuri urusan agama, adat, pemerintahan dll kaum pidari 3.dll kalau saya pribadi tidaklah merasa heran. kalau menyimak isi perjanjian tersebut pidari mengakui bahwa belanda adalah penguasa minangkabau. dan berdasarkan aliran wahabi setiap penguasa haruslah ditaati. dan mungkin juga terpengaruh oleh pemikiran ibn Taimiyah dimana dalam Minhaj menulis Imam yang ditaati adalah seseorang yang sedang dalam posisi kekuasaan, terlepas apakah dia zalim atau adil. dan saat itu di Minagkabau yang berkuasa adalah Letkol Raaff. sekali lagi ini adalah kajian untuk bahan diskusi kita dipalanta, sebagai sarana saya juga untuk mempelajari sejarah. tentu saja belajar bersama seperti ini lebih efektif dibanding hanya dengan membaca buku2 sejarah. sekali lagi, saya yakin dan percaya meskipun kita mempertanyakan kepahlawanan Imam Bonjol terhadap kemerdekaan Indonesia, kebanggaan kita terhadap beliau sebagai pahlawan Islam di Ranah Mianngkabau tidak akan luntur secuilpun.. salam Ben "asfarinal, asfarinal, asfarinal, asfarinal nanang, nanang, nanang, nanang" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Saya rasa hendaknya peran pemerintahan daerah tingkat II Pasaman harus bertanggung jawab terhadap lunturnya pemahaman generasi muda terhadap pahlawan besar Tuanku Imam Bonjol. (Maaf agak lagi dari tema perdebatan uda) Hal ini bisa terlihat pada musium Tuanku Imam Bonjol dan monumen Equator dibonjol yang kurang terawat, dan lucunya lagi nama besar Tuanku Imam Bonjol bisa jadi icon bagi Pemda TK II Pasaman Timur, yang kalau dilihat tidak mempunyai sumber daya alam seperti daerah pemekarannya Pasaman Barat. Bonjol bisa dijadikan objek wisata religi , kaji lagi sejarah dan kekayaan yang ditinggalkan oleh tuanku Imam Bonjol. Malaysia saja bisa besar wisatanya karena dia bisa mengemas produk itu menjadi nilai jual yang tinggi, kenapa Sumatera Barat tidak. Jadi kan dakwah menjadi andalan wisata religi nya. Wassalam, Nanang ----- Original Message ---- From: Arnoldison To: Mantari Sutan Sent: Thursday, May 24, 2007 6:30:03 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Bamacam-macam caro dakwah Inilah yang saya khawatirkan adanya upaya-upaya untuk mencabut akar keagamaan (agama Islam ) dari budaya minang. Salah satu cara dari upaya proses kristnisasi adalah dengan menghilangkan hubungan antara agama Islam dan adat masyarakat minang atau dengan jalan mempertentangkannya satu sama lain. Konflik terbuka (perang) sebagai tanda perlawanan rakyat dimulai dengan hal-hal yang sepele , Perang Diponegoro dimulai dengan sengketa tanah antara Antawirya dengan Belanda. Tapi bukan perkara tanah inilah yang menjadi sebab timbulnya perlawanan, sengketa tanah merupakan pemicu bara api dari kemarahan atas kezaliman yang dilakukan oleh penjajah Belanda. Perang Paderi yeng menyeret perang melawan Belanda disebabkan bukan karena sekedar praktek-praktek kemaksiatan masyarakat yang suka berjudi, sabung ayam, minuman keras - yang menyebabkan keterlenaan masyarakat dan penguasa pada waktu - tapi karena timbulnya kesadaran pembebasan dari penjajahan. Para ulama yang sehabis pulang belajar dari Mekkah mereka saling bertukar pikiran dimana selama menimba ilum berada di rantau (Mekkah) banyak bertemu dengan alim ulama dari berbagai penjuru dunia sehingga timbul kesadaran akan pentingnya kemerdekaan. Perang paderi juga merupakan perang yang berskala nasional bukan saja melibatkan tentara Batavia tapi juga dikirimnya Sentot Prawirodirjo panglima Pangeran Diponegoro yang ditawan oleh Belanda,dikirim ke Sumatera Barat untuk memerangi kaum paderi yang ternyata berbalik memihak perang Paderi. Sejarah tidak cukup sekedar dinina bobokkan sebelum tidur tapi harus dipelajari, ukuran kecintaan masyarakat terhadap pelaku sejarah tidak diukur seperti tambo-tambo yang tidak jelas (dongeng sebelum tidur) yang kerap beredar ditengah masyarakat, karena sejarah sendiri sudah memiliki catatan tertulis. Demikian halnya perang paderi yang terjadi pada permulaan abad 19 dimana tradisi tulis menulis sudah mulai membudaya dengan demikian budaya tambo ikut berakhir (penyampaian berita tidak lagi secara lisan). Wassalam Arnoldison Tuesday, May 22, 2007, 11:22:10 PM, you wrote: MS> Kembali saya ingin menarik topik ini ke masalah perang paderi. MS> Pertanyaan mendasar saya, apakah memang Tuanku Imam Bonjol dan MS> pentolan perang paderi ini memang merupakan pahlawan di hati orang MS> minangkabau?? MS> Lalu akan muncul juga pertanyaan-pertanyaan lain seperti.. MS> Pertama kita harus melihat, kapan Imam Bonjol ditetapkan sebagai MS> Pahlawan Nasional, yaitu pada tahun 1973 berbarengan dengan MS> pahlawan-pahlawan di masa VOC sampai akhir abad 19. Lalu siapa MS> yang menginisiasi pemerintah pusat untuk menetapkan Imam Bonjol MS> sebagai Pahlawan. MS> Apakah sebelum 1973, nama Imam Bonjol membekas di hati masyarakat MS> minang baik sebagai sebuah tradisi cerita heroik lisan atau MS> tulisan? Apakah juga tradisi bacarito sabalum lalok di surau-surau MS> seantero minangkabau menceritakan tentang Imam Bonjol dan MS> kawan-kawan? MS> Ketakutan saya, Imam Bonjol dan gerakan Paderinya tidak pernah MS> berada di hati masyarakat minangkabau. Jangan-jangan usulan kita MS> menjadikan Imam Bonjol sebagai pahlawan nasional, hanyalah sebatas MS> gengsi karena di tahun itu daerah-daerah lain memunculkan MS> tokoh-tokoh penentang imperialisme barat. Mudah-mudahan katakutan MS> saya ini tidak terbukti. MS> Wassalam, MS> UBGB ____________________________________________________________________________________Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mail&p=summer+activities+for+kids&cs=bz --------------------------------- Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan email yang terdaftar di mailing list ini. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---