2008/5/12 Indra Jaya Piliang <[EMAIL PROTECTED]>:

> Coba sampaikan kepada saya yang awam, siapa atau kelompok mana yang disebut
> sebagai "diluar Islam" itu?
>

Apakah Pak Indra tahu bahwa ada orang yang tidak beragama Islam?
Apakah Pak Indra tahu bahwa ada perbuatan/keyakinan yang menyebabkan
seseorang keluar dari Islam?

> Sudah limabelas abad kaum ulama memperdebatkan hal ini. Orang Acehpun 
> menyebut orang Minang sebagai "kaphee Padang"
> alias kafir Padang. Orang Aceh menyebut orang Indonesia sebagai Hindunesia.
>

Tidak relevan, Pak. Asal suku bukan penyebab keluarnya seseorang dari Islam.

Juga, tidak semua kesalahan menjadikan pelakunya keluar dari Islam.

> Yang jelas, kata ustad-ustad di kampung saya, Bouraq itu adalah binatang. Dan 
> kalau ada
> banyak kaum muslimin yang mempercayai itu, apakah ia juga Muslim yang bodoh?
> Mempercayai Bouraq itu binatang, lalu dalam imajinasi mereka kepalanya
> adalah perempuan cantik, yang membawa Nabi ke "langit", apakah itu
> kebodohan?
>

Tanyakan saja apa dalilnya. Kalau ada dalilnya yang shahih, tidak
masalah. Kalau tidak ada dalil yang shahih, bisa disebut "kebodohan."

> Tolong jelaskan kepada saya, mana yang Islam yang benar-benar Islam?
>

Yang diajarkan Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam dan
dipraktikkan di masa beliau.

> Sejak dulu saya percaya bahwa yang dimaksud dengan konsep kaffah dalam Islam
> adalah bukan totalitas yang betul-betul total, tetapi yang walaupun hanya
> percaya satu saja dalam ajaran Islam dan melaksanakan itu secara total, maka
> ia adalah orang beriman.
>

Wah, Pak Indra ini minta dijelaskan masalah pembatal-pembatal
ke-Islaman tapi ternyata punya tafsir sendiri rupanya.

Seperti saya katakan di atas bahwa tidak semua kesalahan membatalkan
ke-Islaman seseorang. Namun jika misalnya seseorang menolak kewajiban
shalat yang 5 waktu padahal sudah tahu keterangan yang mewajibkannya,
maka dia keluar dari Islam walaupun dia membayar zakat, berpuasa, dan
lain-lain.

> Maka, ketika ada orang membuang duri di jalanan,
> sekalipun dia penjahat, dia sudah kaffah untuk konsep membuang duri itu.
> Dalam hadist qudsi (saya lupa persisnya), ada kisah tentang pembunuh yang
> masuk sorga, sekalipun ia membunuh seratus orang. Juga, ada seorang pelacur
> yang masuk sorga, sekalipun ia hanya memberi seekor anjing yang kehausan
> setetes air.
>

Membunuh dan berzina adalah dosa besar namun tidak mengeluarkan
pelakunya dari Islam selama dia tidak menghalalkan perbuatan itu.
Bahkan jika ia bertaubat maka dosa-dosanya akan diampuni insya Allah.
Dalam kisah pembunuh itu, dia berupaya untuk bertaubat maka
dosa-dosanya diampuni. Namun orang yang banyak bersedekah tapi dia
menganggap bahwa ada hukum yang lebih baik dari hukum Islam maka
sedekah itu tidak bermanfaat bagi dirinya di sisi Allah Ta'ala.

Allahu Ta'ala a'lam.

-- 
Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Hindari penggunaan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke