Da Bot dan dunsanak palanta...

Ambo satuju jo pandapek da Bot.., memang baitu banyak nan tajadi di masyarakat 
awak kini. Kadang-kadang, kalau nak manjadi islam sejati tu harus basikap dan 
berbudaya bantuak urang arab bana. Salah satu contoh kawan2 ambo di kampus, 
suko berbicara dengan panggilan ana-antum dan berbagai budaya arab yang menurut 
mereka itu adalah budaya islam (CMIIW).

Salah satu kajadian di nagari ambo, babarapo tahun silam, sawaktu ambo masih 
sakola di MAN, sempat pulo di musajik di jorong ambo datang sekelompok 
pendakwah yang datang ingin berdakwah (berpakaian saroman jo nan dicaritoan 
disiko). Tapi, dek karano pendekatan yang tadi nan indak sasuai dan ndak masuak 
ka masyarakat, sampai pulo lah pangaduan ka wali jorong dan tetua kampuang. 
satalah dirundiangkan, kelompok pendakwah tu akhianyo disuruah pai sacaro 
elok-elok. antahlah, iko baiak atau indak, ambo pun masih ragu manilainyo. Kok 
dibiakan, urang kampuang jadi indak tanang dek aktivitas dakwahnyo nan memang 
agak kareh dan ndak saide jo masyarakat. tapi, kok disuruah pai, apokah iko lah 
manghalangi jalan syiar agama islam?? ambo masih binguang sampai kini. Nan 
jaleh, wakatu itu, tetua kampuang sapakaik maminta kelompok tu pai dari 
kampuang ambo.

Salam,

Noveri-22-L-Suwon, Korea
Asal Mudiak, 50 Koto.




________________________________
Dari: Bot S Piliang <botsos...@yahoo.com>
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Terkirim: Kam, 25 Maret, 2010 11:14:26
Judul: Re: [...@ntau-net] Orang Kristen Teriaki Juru Dakwah “Jin Masuk Kampung”


Artikel yang menarik...

Satu yang jadi pertanyaan saya, apakah pakaian jubah atau gamis seperti itu 
adalah pakaian Islam?? Atau timur tengah??? Atau sekedar unjuk eksistensi saja?
Saya kira disinilah letak kekalahan pendakwah Islam dengan misionaris kristen.
Saat ini, pendakwah Islam menempatkan local genious, budaya setempat sebagai 
musuh dan harus di basmi, di ganti dengan pola budaya yang mereka bawa (yang 
menurut saya tidak 100 % Islam, tapi lebih ke arah arabisasi, atau timur 
tengahisasi...:).
Sedangkan kaum misionaris tak segan-segan melakukan studi sosiologi dan 
antropologi terhadap komunitas yang akan mereka masuki, melebur dan menjadikan 
local genious sebagai alat untuk menyebarkan paham keagamaan mereka. 
Mungkin ada yang tidak sependapat dengan saya, tapi mungkin perlu dikaji lagi 
seperti apa metode dakwah rasulullah sehingga bisa masuk ke struktur masyarakat 
Yahudi di Yastrib, atau Kekaisaran Kristen di Eithipia. Dan salah satu tokoh 
penyebar Islam di Jawa, Sunan Kalijaga  juga telah mencontohkan bagaimana ia 
menghargai local genious dan menjadikannya sebagai alat untuk menyebarkan Islam 
di tanah Jawa. Dan Imam Bonjol pun diakhir perjuangannya pun juga kemudian 
bernegosiasi dengan adat Minangkabau sehingga terciptalah keharmonisan yang 
mampu melahirkan generasi Renaisance Indonesia di Alam Minangkabau.
Seperti kasus diatas, mungkin lain ceritanya kalau para da'i tersebut tidak 
petantang petenteng berjubah/gamis ke lokasi pedalaman yang notabene mayoritas 
non muslim, atau tidak terbiasa dengan pekaian seperti itu. Toh tidak akan 
kurang keIslaman dan Keimanannya hanya gara-gara sementara mengganti 
jubah/gamis mereka dengan kemeja dan celana panjang kan..:)

Salam


Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300


      Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

To unsubscribe from this group, send email to 
rantaunet+unsubscribegooglegroups.com or reply to this email with the words 
"REMOVE ME" as the subject.

Reply via email to