Artikel yang menarik...

Satu yang jadi pertanyaan saya, apakah pakaian jubah atau gamis seperti itu 
adalah pakaian Islam?? Atau timur tengah??? Atau sekedar unjuk eksistensi saja?
Saya kira disinilah letak kekalahan pendakwah Islam dengan misionaris kristen.
Saat ini, pendakwah Islam menempatkan local genious, budaya setempat sebagai 
musuh dan harus di basmi, di ganti dengan pola budaya yang mereka bawa (yang 
menurut saya tidak 100 % Islam, tapi lebih ke arah arabisasi, atau timur 
tengahisasi...:).
Sedangkan kaum misionaris tak segan-segan melakukan studi sosiologi dan 
antropologi terhadap komunitas yang akan mereka masuki, melebur dan menjadikan 
local genious sebagai alat untuk menyebarkan paham keagamaan mereka. 
Mungkin ada yang tidak sependapat dengan saya, tapi mungkin perlu dikaji lagi 
seperti apa metode dakwah rasulullah sehingga bisa masuk ke struktur masyarakat 
Yahudi di Yastrib, atau Kekaisaran Kristen di Eithipia. Dan salah satu tokoh 
penyebar Islam di Jawa, Sunan Kalijaga  juga telah mencontohkan bagaimana ia 
menghargai local genious dan menjadikannya sebagai alat untuk menyebarkan Islam 
di tanah Jawa. Dan Imam Bonjol pun diakhir perjuangannya pun juga kemudian 
bernegosiasi dengan adat Minangkabau sehingga terciptalah keharmonisan yang 
mampu melahirkan generasi Renaisance Indonesia di Alam Minangkabau.
Seperti kasus diatas, mungkin lain ceritanya kalau para da'i tersebut tidak 
petantang petenteng berjubah/gamis ke lokasi pedalaman yang notabene mayoritas 
non muslim, atau tidak terbiasa dengan pekaian seperti itu. Toh tidak akan 
kurang keIslaman dan Keimanannya hanya gara-gara sementara mengganti 
jubah/gamis mereka dengan kemeja dan celana panjang kan..:)

Salam


Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300

--- On Wed, 3/24/10, owen putra <owen232pu...@yahoo.co.id> wrote:

From: owen putra <owen232pu...@yahoo.co.id>
Subject: [...@ntau-net] Orang Kristen Teriaki Juru Dakwah “Jin Masuk Kampung”
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wednesday, March 24, 2010, 5:15 PM

Seminggu yang lalu seorang teman
 sempat bercerita kepada saya mengenai insiden yang dialami oleh sekompok da`i 
kampungnya. Adapun niat saya menceritakan peristiwa itu, bukan untuk 
mendeskreditkan atau memprovokasi kelompok tertentu. Saya berharap dengan 
menuangkan kisah nyata itu, semua elemen negeri ini lebih bijak dalam setiap 
tindak-tanduknya.Malam itu, ia berkunjung guna membesuk sahabatnya yang tengah 
sakit di rumah saya. Kebetulan karena teman saya itu lagi tidur, saya 
berinisiatif mengajaknya bercerita dan mengali informasi lebih banyak darinya. 
Soalnya, dia berasal dari sebuah daerah yang cukup jauh di Nusantara, dari segi 
umur ia jauh lebih tua dari saya, tentu banyak pengalaman dan ilmunya. Kami pun 
mulai tenggelam dalam berbagai alur-alur cerita dan kisah, dari yang kocak 
sampai yang menyentak. Akan tetapi, satu kisah yang sangat membuat saya 
terkesan, saya pikir
 ini patut saya tulis.Ia menceritakan kalau keluarganya hidup harmonis di 
tengah masyarakat mayoritas umat Kristiani, bahkan keluarga kakak iparnya 
sendiri adalah orang Kristen. Karena sudah saling hidup bertetangga puluhan 
tahun silam, mereka tidak ada gesekan berarti sehingga terus dapat menjaga 
keharmonisan. Hal semacam ini tentu patut diteladani, bukankah di zaman 
Rasulullah ahlu kitab yang hidup di negeri Islam mendapatkan jaminan keamanan 
yang amat sangat dari beliau. (lihat: Sirah)Menurutnya kampung itu dihuni oleh 
mayoritas kaum Kristiani, bahkan untuk mendapatkan berbagai busana dan pakaian 
Islam saja lumayan sulit disana. Untung saja, sekarang ini sudah ada satu tokok 
yang menyediakan berbagai busana muslim di kampung itu. Kalau masjid katanya, 
jumlahnya dapat dihitung pakai jari, tapi syukur rumahnya dekat dengan masjid 
sehingga ia dapat melaksanakan shalat lima waktu disana.Suatu ketika, ada 
sekelompok da`i yang datang
 ke daerah itu. berpakaian ala kaum muslimin India dan Pakistan (pakaian 
hindustan). Mereka pun mencoba dengan bersama-bersama menapaki jalan menuju 
kawasan itu. Betapa terkejutnya mereka, ketika beberapa meter menginjak kampung 
itu, orang-orang pada meneriaki dan mengejar mereka sembari menyebut “ada jin 
masuk kampung”. Katanya, ada yang ngejar pakai parang, kayu dan peralatan yang 
lain. Dari sudut kampung, kentungan pun berbunyi sebagai tanda ada marabahaya 
di kampuang itu. Dengan terpaksa, mereka pun lari terbirit-birit menyelamat 
diri.Anda tentu tahu bagaimana perasaan seseorang yang mengalami peristiwa 
semacam itu. Untung saja, kakak kandungnya adalah salah seorang yang 
dikejar-kejar itu dapat kabur dengan selamat. Tentu pengalaman
 yang cukup mengesankan dalam hidupnya.Hemat saya, melihat kisah nyata di atas 
sudah sepatutnya menjadi pelajaran bagi semua elemen agama dan bangsa ini untuk 
intropeksi diri. Melihat, apa sebenarnya yang salah dan tidak tepat sehingga 
terjadi insiden semacam itu. Barangkali itu salah satu potret saja, bisa jadi 
ribuan insiden seperti itu dan sebaliknya kerap terjadi di bumi pertiwi. Apakah 
yang salah, metode, lingkungan, budaya, gaya hidup, atau apa? Mari temukan 
jawabannya…..

       Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi! 
 Yahoo! memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba!



-- 

.

Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~

===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. Email besar dari 200KB;

  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet

- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting

- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

 

To unsubscribe from this group, send email to 
rantaunet+unsubscribegooglegroups.com or reply to this email with the words 
"REMOVE ME" as the subject.




      

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

To unsubscribe from this group, send email to 
rantaunet+unsubscribegooglegroups.com or reply to this email with the words 
"REMOVE ME" as the subject.

Kirim email ke