Salam dunsanak di lapau,
 
Saya kira apa yang dikatakan Bapak Fashridjal di bawah ada benarnya. Persoalan 
ini sebenarnya masuk dalam wilayah sosiolinguistik. Secara sosial orang 
berkomunikasi tentu memperhatikan lingkungan sekitarnya: dengan siapa dia 
berkomunikasi, dan atas dasar itu ia akan memilih register yang tepat yg 
tersedia dalam bahasanya. Misalkanlah saya ingin mengatakan si Yuang Sa'u 
pandir sekali. Maka ada beberapa register yang mungkin bisa saya gunakan untuk 
menyampaikan hal itu. Misalnya, saya menyampaikan itu di WARUNG, dimana duduk 
anak muda, ninik mamak, teman sesama besar dan kadang2 juga orang semenda di 
kampung itu. Maka saya akan pakai bahasa seperti ini:
 
"Yuang Sa'u ko kan iyo putuih salai mah. Tali gitar e kandua bana. Dek inyo 
kalau ndak sirah indak pitih dek inyo doh. Kalau disuruah malapuak langau di 
ikua kabau, namuah nyo mah. Kok namuah batu gadang di ateh Guguak Marando tu 
diangkek, nyo cubo mangguliak mah. Alah lamo Yuang Sa'u ko taragak di sarang 
balam, tapi sia lo nan ka namuah manarimo e jadi minantu?  ha ha 
ha."...dst...dst.
 
Tapi kalau saya mau menyampaikan kepandiran Yuang Sa'u itu kepada dokter yang 
diminta untuk mengobatinya (katakanlah dokter itu orang Minang), maka saya akan 
pakai regiser kurang lebih begini:
 
"Yuang Sa'u ko lah lamo gilo mah, Pak dotor. Iyo lah sabana dalang Pak dotor. 
Acok galak surang, kadang2nyo bae bagai batilanjang gegek bagai di muko urang 
rami, Pak dotor. Kami pihak keluarga alah putuih aso komah. Paja ko lah kami 
pasuang bagai mah. Alah diuebek ka sinan kamari, alah banyak pitih abih dek 
maubeknyo. Tapi sakik e indak namuah cegak. Ancik ka cegak batambah nan ka lai. 
Tolonglah dek Pak dotor mancarian ubek nan sasuai." dst..dst... 
 
Memang bahasa Minangkabau mempunyai banyak dialek. Tapi semoga itu bukan 
menghalangi komunikasi kita antar dialek. Namun, itu pula yang yang menyebabkan 
sampai kini belum tercapai juga kodifikasi bahasa Minangkabau yang berterima 
dalam semua dialek. 
 
Wassalam,
Suryadi

--- Pada Rab, 5/5/10, Fashridjal M. Noor <fashnoor2...@yahoo.co.id> menulis:


Dari: Fashridjal M. Noor <fashnoor2...@yahoo.co.id>
Judul: Re: [...@ntau-net] ASYIKNYA DI BELA
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Rabu, 5 Mei, 2010, 9:09 PM











Ibu Iffah, pak Suheimi, dan sanak-sanak di  palanta,
 
Mohon ma’af saya pakai bahasa Indonesia di forum urang awak ‘ko untuk bisa 
menyampaikan pesan saya secara formal. 
 
Menurut penilaian saya, kontroversi pemakaian kata “aden” yang menurut ibu 
Iffah merupakan bahasa nenek moyang dalam bertutur dengan pak Prof. Dr. Suheimi 
lewat tulisan, kelihatannya terjadi karena komunikasi tertulis itu dilakukan 
dalam forum publik (di hadapan orang banyak). 
 
Ibaratnya atau analoginya, seorang wanita muda berilmu asyik ngobrol (maota) 
dengan seorang pria yang dituakan karena ilmu dan pengalamannya pada sebuah 
pesta di mana orang-orang lain bisa ikut mendengar obrolan itu. Karena suasana 
akrab sang wanita muda berilmu menggunakan beberapa kata-kata ganti diri 
sehari-hari yang bagi para pendengar dianggap ‘tidak pantas’ ketika diucapkan 
kepada bapak profesor, walaupun beliau sendiri senang mendengarnya, dan oleh 
karena itu membela sang wanita muda berilmu mati-matian.
 
Kontroversi itu tentu tidak akan terjadi andaikata komunikasi tertulis tersebut 
berlangsung secara privat. Di sinilah letak sosial kontrol yang merupakan salah 
satu fungsi palanta ini. Walaupun masyarakat Minang, sesuai dengan ajaran Islam 
(ABS BSK) bersifat egalitarian (tidak berkelas), sehingga bahasa Minang juga 
egalitarian (tidak bertingkat-tingkat seperti bahasa Jawa, misalnya), adat 
menuntut penghormatan terhadap orang tua dan orang yang dituakan dalam kata dan 
perbuatan. 
 
Saya pribadi sangat menghormati ibu Iffah dan pak Suheimi dan sangat berterima 
kasih atas kontribusi ibu dan bapak yang sangat besar terhadap berkembangnya 
komunikasi di palanta ini.
 
Salam, 
Fashridjal M. Noor Sidin, Bandung

--- Pada Rab, 5/5/10, ASLIM NURHASAN <aslimnurha...@gmail.com> menulis:


Dari: ASLIM NURHASAN <aslimnurha...@gmail.com>
Judul: Re: [...@ntau-net] ASYIKNYA DI BELA
Kepada: "Milis M-RantauNet G" <RantauNet@googlegroups.com>
Tanggal: Rabu, 5 Mei, 2010, 8:09 PM



Aden --» ?
Ambo --» ?
Sayo --» ?
Denai --» ?
????? --» ?

???
ASLIM NURHASAN
|+62811918886 |+62811103234 |
|aslim1...@ymail.com |aslimnurha...@gmail.com |
|Berbuat Nyata |Positif |Produktif |Konstruktif |Sinergis |®


From: hanifah daman <iffa...@yahoo.com> 
Date: Wed, 5 May 2010 21:03:59 +0800 (SGT)
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Subject: [...@ntau-net] ASYIKNYA DI BELA










ASYIKNYA DI BELA
 
Bertahun-tahun aku bertutur
Dengan sopan dan santun dengan beliau
Beliau yang selalu membaca tulisanku
Selalu mendorongku untuk terus menulis
Sering mengatakan tulisanku bagus dan perlu
Tanpa memperdebatkan termasuk kelompok apa tulisanku
Bukan kemasannya yang beliau lihat
Tetapi apa pesan, baik tersurat maupun tersirat 
Yang ada dalam tulisan tersebut
 
Perjalanan hidup beliau yang panjang
Telah melalui jalan berliku dan mendaki
Pernah berada disetiap lapisan sosial
Bertemu dangan berbagai ragam manusia
Yang memiliki beragam  bahasa, adat dan budaya 
Menjadikan beliau manusia yang Arif dan Bijaksana
 
Sesekali kupakai bahasa nenek moyangku
Untuk bertutur dengan beliau lewat tulisan
Apa yang terjadi?
Orang-orang yang ikut membaca tulisanku
Marah besar dan mencaci maki diriku
Bahasa yang kupakai …
Tidak pantas untuk beliau yang terhormat
 
Sementara beliau sendiri
Tertawa-tawa membaca tulisanku
Lebih hebatnya lagi
Aku dibela mati-matian
Mungkin beliau ingat ketika menjadi orang pasar
Sering mendengarkan kata-kata yang kupakai
Bahkan oleh pelajar sekalipun
Penggalan nyanyi wajib Minangkabau
Bukti nyata “Aden” pengganti diri resmi
Asyiknya dibela
 
Aku jadi teringat nasehat mamaku
“Melihatlah dengan mata hati”
Agaknya inilah yang dipakai oleh beliau
Untuk melihatku dari jauh
Walau kemasanku rada aneh dari biasa
Terasa kurang ajar bagi orang yang tak biasa
Beliau yakin, aku tetap menghormatinya
 
Akupdi bertanya-tanya
Apasih bedanya
Aku, saya, aden, ambo, gua, gue, dsb?
Bukankah semua pengganti diri?
Begitu hinakah nenek moyangku yang ber”Aden”?
Apa dikira nenek moyangku tak terpelajar?
Apa Nagariku jajahan Nagari yang lain?
 
Biarlah waktu yang menentukan
Kata apa yang akhirnya 
Dipilih masyarakat untuk pengganti diri
Harusnya anak Nagari
Bangga dengan bahasa sendiri
Bahasa menunjukkan
Dari Nagari mana seseorang berasal
 
Bagi yang keberatan
Jangan heran kalau suatu saat nanti
Bahasa Minang tinggal kenangan
Karena berganti dengan bahasa Indonesia
Bukankah kecendrungan tersebut sudah terasa?
Apa ada bahasa Minang yang standar?
Kenapa tidak pernah ada kongres bahasa Minang?
 
Diantara perbedaan
Biar tidak jadi pertempuran
Bukankah lebih baik
Saling menghargai perbedaan
Seperti yang dicontohkan
Bapak Prof Suheimi
Yang tak lagi terpengaruh
Oleh pujian dan umpatan
 
Terima kasih Bapak Prof Suheimi
Atas pembelaannya
Aku jadi senang dan bangga
Dan berharap 
Banyak orang yang belajar dari bapak
Bagaimana cara menghormati perbedaan
 
 
Bengkulu, 5 Mei 2010
 
 
Hanifah Damanhuri
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe


-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe


-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke