[Fwd: Re: [iagi-net-l]

2008-10-29 Thread zaim


Pak Nyoto dan Rekan IAGI Netters,
Meski saya termasuk orang yang tidak percaya bahwa LUSI karena gempa,
namun jika penentuan penyebabnya ditentukan lewat voting (meski voting
dari para pakar dalam bidang yang relevan, bukan politikus),saya merasa
"risih", karena kebenaran ilmiahnya ilmu pengetahuan seyogyanya tidak
melalui voting. Saya pernah mengunduh/menurunkan/download dari Wikipedia
tentang Sciences, terdapat pernyataan sebagai berikut:
..dihapus...
Science is not democratic.
Scientific ideas are subject to scrutiny from near and far, but nobody
ever takes a vote. If the question of plate tectonics had been decided
democratically when it was first presented in the early twentieth century,
we would, today, have no explanation for the origins of much of Earth’s
terrain. Scientific ideas are accepted or rejected instead on the basis of
evidence.
.dstdst

Jadi ya sebaiknya tidak dengan voting, tinggal konsistensi pemahaman
ilmiah kita, yakin pada kebenaran (ilmiah) karena pemboran, atau yakin
pada kebenaran (ilmiah) karena gempa, masing2 berdasarkan data ilmiah yang
relevan,saintifik, tidak dipengaruhi oleh aspek politis, hukum dan lain
sebagainya yang membuat LUSI makin tidak terkendali. Wallahualam
bissawaab.
Wassalam,

Yahdi Zaim,
KK Geologi,
Prodi Teknik Geologi,
FITB - ITB





> Biarpun ada yg beranggapan bahwa kesimpulan penyebab LUSI adalah "KURANG
> ILMIAH" karena ditentukan dengan cara suara terbanyak atau VOTING, kayak
> partai politik aja, tapi voting itu adalah MEWAKILI PENDAPAT DARI PARA
> AHLI
> & BUKAN DARI PARA ANGGOTA PARTAI POLITIK seperti didalam rapat anggota
> DPR.
>
> Jadi apapun caranya, yg jelas dari sekian banyak para pakar & ahli2 bumi &
> pemboran perminyakan, setelah berdiskusi & saling tukar pendapat dengan
> tanya-jawab & perdebatan, akhirnya sebagian besar dari mereka TIDAK
> SEPAKAT
> kalau LUSI disebabkan oleh GEMPA YOGYA, hanya TIGA AHLI yg berpendapat
> bahwa
> LUSI disebabkan oleh GEMPA YOGYA  so kurang jelas apa lagi ...?
>
> Yang 42 & 3 orang itu adalah para ahli yg cukup senior serta berpengalaman
> dibidangnya masing2 & bukan mhsw geologi atau teknik minyak yg baru masuk
> kuliah Tingkat I di Perguruan Tinggi, dan juga BUKAN POLITIKUS !!!
>
> Saya percaya bahwa VOTING tsb terpaksa dilakukan karena mungkin para ahli
> setelah melalui diskusi & perdebatan yg lama & ber-thele2, tidak ada yg
> mau
> MENGALAH atau masing2 pada saling bersikukuh dengan pendapatnya masing2,
> maka diambillah keputusan secara VOTING, dimana masing2 pendapat tetap
> berdasarkan data2 ilmiah dan valid, bukan karangan belaka.
>
>
> wass,
>
> nyoto
>
>
>
>
>
> -- Forwarded message --
> From: andreas seno <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: 2008/10/29
> Subject: [Serba.Serbi-KL] Fwd: [TM-ITB-Bandung] CAPE TOWN tentang Semburan
> Lumpur di Sidoardjo
> To: serba-kl <[EMAIL PROTECTED]>
>
>
>
>
> -- Forwarded message --
> From: Rudi R.R.S. <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: 2008/10/29
> Subject: [TM-ITB-Bandung] CAPE TOWN tentang Semburan Lumpur di Sidoardjo
> To: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
> Laporan Konferensi AAPG di Cape Town Afrika-Selatan
>
> Tentang Lumpur Sidoardjo
>
> 28 Oktober 2008
>
> *" 42 AHLI DUNIA BERPENDAPAT LUMPUR SIDOARDJO DIAKIBATKAN OLEH KESALAHAN
> PEMBORAN DAN HANYA 3 AHLI YANG SETUJU KARENA GEMPABUMI"*
>
>
>
>
>
> AAPG 2008 International Conference & Exhibition dilaksanakan di Cape Town
> International Conference Center, Afrika Selatan, tanggal 26-29 Oktober
> 2008,
> merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh American Association
> of
> Petroleum Geologists (AAPG) dihadiri oleh ahli geologi seluruh dunia.
>
>
>
> Pada acara ini disampaikan sekitar 600 makalah dalam 97 tema yang berbeda,
> dan terdapat 6 buah tema khusus yang sangat dianggap penting yaitu "Lusi
> Mud
> Volcano: Earthquake or Drilling Trigger". Tema ini dilaksanakan pada hari
> selasa tanggal 28 oktober 2008 jam 13.30 waktu setempat.
>
>
>
> Pada ruangan tersebut hadir ahli geologi manca negara yang sebagian mereka
> adalah juga pernah menghadiri pertemuan di London seminggu yang lalu
> dengan
> tema yang sama, pertemuan yang sudah berlalu itu menghasilkan suatu
> pertanyaan besar dan mengerucut pada data pemboran yang harus dikaji dan
> diperjelas.
>
>
>
> Peserta diskusi sekitar 90 ahli tersebut yang tentunya akan memberikan
> opini
> yang netral dan obyektif datang tepat waktu dan penuh dengan antusiasme
> yang
> tinggi, dan disambut dengan selembar informasi perkembangan terakhir yang
> dikeluarkan Lapindo. Dimana sebelumnya Lapindo juga telah membagi-bagikan
> Brosur 6 halaman berwarna dengan kualitas lux yang menjelaskan tentang
> seluruh kegiatan yang telah dilakukan di lapangan kepada peserta
> konferensi.
>
>
>
> Selama pertemuan, terdapat 4 (empat) pembicara yaitu :
>
> 1.  Dr.Adriano Mazzini dari Unversitas Oslo seorang ahli Mud Vulcano
> yang selama ini sangat yakin dengan teori bahwa lumpur lapindo disebabkan
> oleh gempa Yog

Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l]

2008-10-29 Thread Benyamin Sapiie

Bapak2 dan Teman2 IAGI netters,

Hal yang terjadi di Cape Town tidak aneh, terlepas dari maslah voting.
Saya setuju dengan pernyataan pak Nyoto tidak perlu ini dianggap sebagai
sebuah kebenaran apalagi untuk masalah science seperti yang pak Zaim
jabarkan.

Voting pasti akan mengarah ke pemboran karena sebenarnya hanya satu paper
dan itu juga dari Lapindo dan dibawakan oleh mud engineer yang tidak sama
sekali menyentuh masalah geologi dan tektonik kondisi di East Java Basin. 
Seharus ada presentasi atau paper yang berisi geologi dengan penekanan
tektonik dan bukti mud volcano yang ada seperti yang Pak Awang tulis
diemail ini dan harus dibawakan energi dan keyakinan. Yang ada di Cape
Town sudah mengatakan ini terjadi karena pemboran dan hanya Lapindo saja
yang percaya bukan ini (belum ditambah issue2 dibelakangnya). Ini sama
sekali tidak balance sehingga angkanya sangat kecil. Banyak dari teman2
Lapindo pun atau pencinta mud volcano/gempa kelihatannya tidak mengerti
bahwa pada saat itu diminta voting ..kayanya. Saya pribadi sudah keluar
karena harus presentasi jadi tidak tahu pasti apa yang terjadi.

Ini sebuah pelajaran yang terulang...orang lain yang memutuskan karean
dalam negri tidak peduli..

Ben Sapiie





serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]

2011-02-16 Thread Yanto R.Sumantri


Pak Sutar

Terima kasih atas kesediaannya.

si Abah

 Original Message

Subject: Re: [iagi-net-l] pembelian
buku.
From:sutarjo.i...@gmail.com
Date:Thu, February 17,
2011 2:30 pm
To:  iagi-net@iagi.or.id
--

Okl pak saya siap untu menampung dan mendistribusikannya
terimakasih atas kepercayaannya #salam suutar sekretariat iagi #
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original
Message-
From: "Yanto R.Sumantri"

Date: Thu, 17 Feb 2011 14:13:44 
To:
iagi-net
Reply-To:

Subject: [iagi-net-l] pembelian buku.


Rekan rekan 

Saya sudah menghubungi penerbit buku
" Dari
Revolusi sampai Globalisasi" yang disunting oleh Pak
Purbo.
Harganya Rp. 35.000,-/eks. (blm termasuk ongkos kirim).
Saya akan
pesan .\, kalau ada yang berminat , kita pesan rame rame
, mungkin
Sekertariat IAGI bersedia menjadi Pos-nya untuk disampaikan
ke anggota
.
Mohon kesediaaanya pak Sutarjo.

si
Abah.


-- 
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate
jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.



-- 
___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate
jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.
 Okl pak saya siap untu menampung dan mendistribusikannya terimakasih atas kepercayaannya #salam suutar sekretariat iagi #Powered by Telkomsel BlackBerry®From:  "Yanto R.Sumantri" 
Date: Thu, 17 Feb 2011 14:13:44 +0700To: iagi-netReplyTo:  
Subject: [iagi-net-l] pembelian buku.Rekan rekan Saya sudah menghubungi penerbit buku " Dari
Revolusi sampai Globalisasi" yang disunting oleh Pak Purbo.Harganya Rp. 35.000,-/eks. (blm termasuk ongkos kirim).Saya akan
pesan .\, kalau ada yang berminat , kita pesan rame rame , mungkin
Sekertariat IAGI bersedia menjadi Pos-nya untuk disampaikan ke anggota
.Mohon kesediaaanya pak Sutarjo.si Abah.-- ___Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate
jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-

[Fwd: Re: [iagi-net-l] Harga bensin]

2008-11-27 Thread Wahyudi Adhiutomo

Bapak-bapak,

Kalau dilihat dari rupiah sih kayaknya memang Indonesia masih murah tapi 
bisa diberi perbandingannya enggak ya? Misal di Indonesia, Premium 
--akan-- Rp. 5500,-/per liter, harga air mineral --yang katanya paling 
bagus-- Rp. 3000,- per 1.5 liter. Kalo di Belanda Premium Rp. 21000,- 
per liter dan air mineral Rp. 19000 per liter, berarti kan hampir 
mirip-mirip lah... Beda tipis.

Gimana?

.Yudi

[EMAIL PROTECTED] wrote:

Pak Koesoema,

Di Belanda harga premium = EUR 1.3, sekitar Rp 21000. Untuk bensin super 
sekitar EUR 1.4 = Rp 23000.
Di Jerman harganya bisa lebih murah sedikit. 



Herman Darman


-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, November 26, 2008 5:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Harga bensin


Untuk yang di luar neger:Tolong harga bensin di masing2 negara berapa jatuhnya 
per liter.
Harga bensin (setara Pertamax) di Houston Tx katanya USD 1.6 per gallon atawa 
setara dengan Rp 5000/liter, jadi bisa lebih murah daripada Premium yang 
disubsidi di Indonesia (Rp 6000/l) atau juga sesudah diturunkan 1 Desember 
menjadi Rp 5500/liter.
Jangan-jangan yang dimaksud subsidi itu rakyat mensubsidi APBN pemerintah
Wassalam
RPK



serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


  


--

*wahyudi** adhiutomo*

don’t hesitate to contact me at *yahoo! messenger*: [EMAIL PROTECTED] 
*windows live!*: [EMAIL PROTECTED]



--

*wahyudi** adhiutomo*

don’t hesitate to contact me at *yahoo! messenger*: [EMAIL PROTECTED] 
*windows live!*: [EMAIL PROTECTED]




serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Fwd: Re: [iagi-net-l] Banjir Lagi

2007-02-03 Thread Budi Santoso
Ya ni Pak Rovicky, mahasiswa yang niat pulang ke JKT dari BDG juga banyak yang 
ga jadi denger-denger siy bisa ampe 7 jam. Banjir gini kan udah jadi masalah 
tahunannya Jakarta. MUngkin bisa diwacanakan kembali pembangunan kota yang 
berwawasan geologi biar ga banjir. Disini hidrogeologist, geotechnical 
engineer, dan environmental geologist mungkjin bisa berkolaborasi dengan Pemda 
DKI, kan Pak Sutiyoso nya sendiri kemarin bilang masalah banjir JKT bukan hanya 
tanggung jawab Pemda saja.
   
  Salam,
   
  Budi S

Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Date: Fri, 2 Feb 2007 11:48:36 +0800
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Banjir Lagi

Hari pertama aku dateng kemaren di Jakarta kemarin disambut hujan
malamnya, paginya jam 3 disambut gempa  hari ini disambut banjirrr
...
Pegawe kantor yg mau ditraining ga bisa dateng  mau balik KL juga
ga bisa wong jalan toll airprot issuenya lumpuhh ...

Duh !

rdp

On 2/2/07, Parvita Siregar 
wrote:
> Karena itu setiap geologist mustinya diwajibkan untuk bisa Scuba
> Diving...mari...mari...saya certified PADI Instructor lho...
>
> Parvita H. Siregar
> Salamander Energy
> Jakarta-Indonesia
>
>
> Disclaimer: This email (including any attachments to it) is
> confidential and is sent for the personal attention of the intended
> recipient only and may contain information that is privileded,
> confidential or exempt from disclosure. If you have received this email
> in error, please advise us immediately and delete it. You are notified
> that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in
> reliance on the contents of this information is strictly prohibited.
>
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, February 02, 2007 8:47 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Banjir Lagi
>
> Hari ini jakarta banjir besar, sebagian besar karyawan tidak bisa sampai
>
> ke kantor, karena dimana2 macet sehingga jalan macet total.
> Karyawan yang sudah sampai kantor diperbolehkan untuk pulang. Tapi
> gimana
> caranya bisa pulang 
>
> Salam
>
>
>
>
>
> "Ismail Zaini" 

> 02/02/2007 10:30 AM
> Please respond to iagi-net
>
>
> To: 
> cc:
> Subject: [iagi-net-l] Banjir Lagi
>
>
> Mulai minggu ini rupanya jakarta sudah kedatangan tamu tahunan yang
> namanya
> banjir , baru hujan satu jam di hari kamis siang depan sarinah dan
> sekitarnya sudah tergenang shg macet. kayaknya statmen Pak Gub benar
> juga
> jakarta tdk akan bebas dari banjir , apalagi terkatung katungnya
> pembuatan
>
> kanal timur yang terkendala masalah tanah , demikian yg disampaikan pak
> Gub.
> Sebentar lagi ada pilihan gubernur baru , mungkin siapa yang berani
> berjanji
> Menghilangkan Banjir dari jakarta akan terpilih jadi Gubernur.
> Pangkal soal banjir ini yang dituduh sbg sumber utamanya adalah sungai
> Ciliwung, kalau dilihat DAS ciliwung yang kurang lebih 325 Km2 itu
> ternyata
> terus menerus diambil untuk pemukiman ( pembangunan perumahan ) dari
> 45.1
> Km2 tahn 1990 menjadi 128,5 Km2 sehingga menyebabkan peningkatan air
> hujan
>
> langsung menjadi aliran permukaan dari 36 % menjadi 54 % aliran langsung
> .
>
> yang mengakibatkan debit banjir meningkat dari 370 m3/dt menjadi 570
> m3/dt
> ,
> hal ini diperparah dg semakin berkurangnya Situ Situ penampung air yang
> sebetulnya cukup banyak tersedia di jakarta 17 , Bekasi 17 , tangerang
> 45
> dan Bogor 122 yang sebetulnya kalau berfungsi dg baik dapat mengurangi
> luapan air terutama untuk banjir lokal.Karena itu mungkin program
> penanggulangan banjir sekarang ini adalah dg menyodet nyodet kali
> ciliwung
>
> dan mengalirkan kesalah satunya ke kanal timur itu.
> Nah kalau ada yang berani kampanye sanggup menghilangkan banjir dan
> ditambah
> juga dg menertibkan lalulintas di jakarta ini Mungkin akan terpilih jadi
>
> Gubernur, daripada kampanye dg program yang macem macem.
>
> ISM
>
>
>
> 
> 
> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> [EMAIL PROTECTED]
> Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual
> Convention and Exhibition,
> Patra Bali, 19 - 22 November 2007
> 
> 
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>
>
>
>
> -

[Fwd: Re: [iagi-net-l] Tanya Boscha]

2005-11-24 Thread bpriadi
Hallo pak Leonard Lisapaly,
Ini info telat tapi barangkali masih bisa berguna untuk yang pingin
lihat-lihat perkebunan dan pabrik teh di Ciater :
PTP VIII Ciater telp. 022-470173 hubungi pak Heru.

Nuhun,
bpriadi


 Original Message 
Subject: Re: [iagi-net-l] Tanya Boscha
From: <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tue, November 15, 2005 10:52 am
To: 

Hallo pak,
Kalau perkebunan teh ada yg bisa dikunjungi pak, hanya saya tidak/belum
tahu harus kontak via mana krn dulu (thn 2000an) saya ikut nganter
tamunya istri (dari Aussi) pakai kendaraannya Sheraton Hotel Bandung ke
Tangkuban-Parahu, lalu sopirnya memberi info tambahan yg kita ikuti, di
antaranya ya ke perkebunan teh itu.
Lokasinya sebelah barat (kiri jalan) pas turunan sebelum Ciater (dari
TangkubanParahu), ada jalan ke pabrik pengolahan teh (ada papan namanya)
yang bisa dikunjungi dan siap dengan guide-nya. Menyenangkan pak,
apalagi untuk pelajar : Kita diajak lihat perkebunannya, teknik
penanaman dan perawatannya, lalu proses pemilahan dan pengolahan daun
teh sampai jadi teh, bgm membuat teh hijau, hitam, dsb, lalu diberi
kesempatan icip-icip berbagai jenis teh (yg sudah disedu tentunya).
Waktu itu biaya masuk "hanya" Rp. 10.000 per-kepala.
Tahu ndak kalau ranting-ranting teh yg ikut terkeringkan mrp bahan yg
diminati untuk pewarna coklatnya batik? Teh paling mahal disiapkan dari
tunas teh yg daunnya masih menggulung (belum terbuka sempurna) yg
biasanya mrp pesanan orang-orang arab (Kuwait, Saudi dkk sana)?
Harusnya itu pabrik bisa ditelpon dulu kok pak, cuma sdh kucari kok
tidak/belum ketemu koordinatnya, mungkin coba ke PTP ya?
Baru itu infonya pak, kalau ada gunanya.

Nuhun,
bpriadi


>
> Dear all,
>
> Barangkali ada yang bisa membantu pertanyaan berikut ini :
>
> 1. Berapa harga tiket masuk ke Boscha Lembang untuk rombongan anak
> sekolah (SMP)?
> 2. Apakah di sekitar Boscha terdapat perkebunan teh yang dapat
> dimasuki dengan gratis. Kalau harus bayar, berapa tiketnya?
>
> Terima kasih,
> Leonard Lisapaly
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi
> SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Fwd: Re: [iagi-net-l] Mnemonic eLog

2004-07-15 Thread Prasiddha Hestu Narendra
oh ya filenya ada dua dan sudah di zip, totalnya 1.4 MB. Kalo ada yg 
tertarik mendingan saya posting di webnya IAGI jadi kalo ada yg butuh 
tinggal download. Gimana?

PR
Date: Fri, 16 Jul 2004 10:38:10 +0700
To: [EMAIL PROTECTED]
From: Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [iagi-net-l] Mnemonic eLog
saya punya curve mnemonics log dari berbagai service company dalam bentuk 
excell, tinggal dipilh saja querynya berdasarkan curve nya atau tool type 
atau logging contractornya. Kalo tertarik bisa dikirim via japri.

PR
At 11:17 AM 07/16/2004 +0800, you wrote:
Ada yg punya daftar "aliases" dari macem log2 curve ngga ?
- Gamma Ray
- SP
- Caliper
- Micro resistivity
- Medium resistivity
- Deep Resitivity
- Density
- Porosity
- Sonic
Bagi donk ! ... Thanks
RDP

-To unsubscribe, 
send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]

2011-02-17 Thread Agus Irianto
Assalamualaikum wrwb ...Pak Sutar
 
Saya juga ikut mesen buku "Dari Revolusi to Globalisasi " ya  pak Sutar
 
Salam 
Agus Irianto

--- On Thu, 2/17/11, Yanto R.Sumantri  wrote:


From: Yanto R.Sumantri 
Subject: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]
To: "iagi-net" 
Date: Thursday, February 17, 2011, 2:39 PM


Pak Sutar

Terima kasih atas kesediaannya.

si Abah

 Original Message 
Subject: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.
From: sutarjo.i...@gmail.com
Date: Thu, February 17, 2011 2:30 pm
To: iagi-net@iagi.or.id
--

Okl pak saya siap untu menampung dan mendistribusikannya terimakasih atas 
kepercayaannya #salam suutar sekretariat iagi #
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Yanto R.Sumantri" 
Date: Thu, 17 Feb 2011 14:13:44 
To: iagi-net
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] pembelian buku.


Rekan rekan 

Saya sudah menghubungi penerbit buku " Dari
Revolusi sampai Globalisasi" yang disunting oleh Pak Purbo.
Harganya Rp. 35.000,-/eks. (blm termasuk ongkos kirim).
Saya akan
pesan .\, kalau ada yang berminat , kita pesan rame rame , mungkin
Sekertariat IAGI bersedia menjadi Pos-nya untuk disampaikan ke anggota
.
Mohon kesediaaanya pak Sutarjo.

si Abah.


-- 
___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate
jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.



-- 
___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma 
hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.

PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


  

Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]

2011-02-17 Thread basuki puspoputro
Pak Sutar,
 
tolong saya dicatat ikut pesan bukunya pak Purbo, sekalian tolong diposting 
berapa biayanya dan cara pembayarannya. Trima kasih.
Salam,
Yangkung

--- On Thu, 17/2/11, Yanto R.Sumantri  wrote:


From: Yanto R.Sumantri 
Subject: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]
To: "iagi-net" 
Date: Thursday, 17 February, 2011, 2:39 PM


Pak Sutar

Terima kasih atas kesediaannya.

si Abah

 Original Message 
Subject: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.
From: sutarjo.i...@gmail.com
Date: Thu, February 17, 2011 2:30 pm
To: iagi-net@iagi.or.id
--

Okl pak saya siap untu menampung dan mendistribusikannya terimakasih atas 
kepercayaannya #salam suutar sekretariat iagi #
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Yanto R.Sumantri" 
Date: Thu, 17 Feb 2011 14:13:44 
To: iagi-net
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] pembelian buku.


Rekan rekan 

Saya sudah menghubungi penerbit buku " Dari
Revolusi sampai Globalisasi" yang disunting oleh Pak Purbo.
Harganya Rp. 35.000,-/eks. (blm termasuk ongkos kirim).
Saya akan
pesan .\, kalau ada yang berminat , kita pesan rame rame , mungkin
Sekertariat IAGI bersedia menjadi Pos-nya untuk disampaikan ke anggota
.
Mohon kesediaaanya pak Sutarjo.

si Abah.


-- 
___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate
jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.



-- 
___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma 
hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.

PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]

2011-02-17 Thread Jaka
Pak Sutarjo, 

Mohon informasi mengenai berapa biaya (plus ongkos kirim ke daerah) dan cara 
pembayarannya, saya ikut pesan satu Pak.

Salam,
Jaka





From: basuki puspoputro 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thu, February 17, 2011 8:34:56 PM
Subject: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]


Pak Sutar,
 
tolong saya dicatat ikut pesan bukunya pak Purbo, sekalian tolong diposting 
berapa biayanya dan cara pembayarannya. Trima kasih.
Salam,
Yangkung

--- On Thu, 17/2/11, Yanto R.Sumantri  wrote:


>From: Yanto R.Sumantri 
>Subject: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]
>To: "iagi-net" 
>Date: Thursday, 17 February, 2011, 2:39 PM
>
>
>Pak Sutar
>
>Terima kasih atas kesediaannya.
>
>si Abah
>
> Original Message 
>Subject: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.
>From: sutarjo.i...@gmail.com
>Date: Thu, February 17, 2011 2:30 pm
>To: iagi-net@iagi.or.id
>--
>
>Okl pak saya siap untu menampung dan mendistribusikannya terimakasih atas 
>kepercayaannya #salam suutar sekretariat iagi #
>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
>-Original Message-
>From: "Yanto R.Sumantri" 
>Date: Thu, 17 Feb 2011 14:13:44 
>To: iagi-net
>Reply-To: 
>Subject: [iagi-net-l] pembelian buku.
>
>
>Rekan rekan 
>
>Saya sudah menghubungi penerbit buku " Dari
>Revolusi sampai Globalisasi" yang disunting oleh Pak Purbo.
>Harganya Rp.  35.000,-/eks. (blm termasuk ongkos kirim).
>Saya akan
>pesan .\, kalau ada yang berminat , kita pesan rame rame , mungkin
>Sekertariat IAGI bersedia menjadi Pos-nya untuk disampaikan ke anggota
>.
>Mohon kesediaaanya pak Sutarjo.
>
>si Abah.
>
>
>-- 
>___
>Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate
>jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.
>
>
>
>-- 
>___
>Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma 
>hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.
>

>PP-IAGI 2008-2011:
>ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>

>Ayo siapkan diri!
>Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
>September 2011
>-
>To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>To subscribe, send email to:  iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>No. Rek: 123 0085005314
>Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>Bank BCA KCP. Manara Mulia
>No. Rekening: 255-1088580
>A/n: Shinta Damayanti
>IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>-
>DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
>its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
>its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
>damages, or  damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data 
>or 
>profits, arising out of or in connection with the use of any information 
>posted 
>on IAGI mailing list.
>- 



  

Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]

2011-02-20 Thread Yanto R.Sumantri



>Pak Sutar

Tolong diakomodasi.

yrs 

  Pak Sutarjo,
> 
> Mohon informasi mengenai
berapa biaya (plus ongkos kirim ke daerah) dan
> cara
>
pembayarannya, saya ikut pesan satu Pak.
> 
> Salam,
> Jaka
> 
> 
> 
> 
>

>
From: basuki puspoputro

> To: iagi-net@iagi.or.id
>
Sent: Thu, February 17, 2011 8:34:56 PM
> Subject: Re: [Fwd: Re:
[iagi-net-l] pembelian buku.]
> 
> 
> Pak
Sutar,
> 
> tolong saya dicatat ikut pesan bukunya pak
Purbo, sekalian tolong
> diposting
> berapa biayanya dan
cara pembayarannya. Trima kasih.
> Salam,
> Yangkung
> 
> --- On Thu, 17/2/11, Yanto R.Sumantri
 wrote:
> 
> 
>>From:
Yanto R.Sumantri 
>>Subject: [Fwd: Re:
[iagi-net-l] pembelian buku.]
>>To: "iagi-net"

>>Date: Thursday, 17 February,
2011, 2:39 PM
>>
>>
>>Pak Sutar
>>
>>Terima kasih atas kesediaannya.
>>
>>si Abah
>>
>>
Original Message
>> 
>>Subject: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.
>>From:
sutarjo.i...@gmail.com
>>Date: Thu, February 17, 2011 2:30
pm
>>To: iagi-net@iagi.or.id
>>--
>>
>>Okl pak saya siap untu menampung dan
mendistribusikannya terimakasih atas
>>kepercayaannya #salam
suutar sekretariat iagi #
>>Powered by Telkomsel
BlackBerry®
>>
>>-Original Message-
>>From: "Yanto R.Sumantri" 
>>Date: Thu, 17 Feb 2011 14:13:44
>>To:
iagi-net
>>Reply-To:

>>Subject: [iagi-net-l] pembelian
buku.
>>
>>
>>Rekan rekan
>>
>>Saya sudah menghubungi penerbit buku "
Dari
>>Revolusi sampai Globalisasi" yang disunting oleh
Pak Purbo.
>>Harganya Rp.  35.000,-/eks. (blm termasuk ongkos
kirim).
>>Saya akan
>>pesan .\, kalau ada yang
berminat , kita pesan rame rame , mungkin
>>Sekertariat IAGI
bersedia menjadi Pos-nya untuk disampaikan ke anggota
>>.
>>Mohon kesediaaanya pak Sutarjo.
>>
>>si
Abah.
>>
>>
>>--
>>___
>>Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun
hate
>>jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar
Ibadah kudu lakonan.
>>
>>
>>
>>--
>>___
>>Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun
hate jalma
>>hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar
Ibadah kudu lakonan.
>>
> 
>>PP-IAGI 2008-2011:
>>ketua umum: LAMBOK
HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>>sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
mohammadsyai...@gmail.com
>>* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5
departemen, banyak biro...
>>
> 
>>Ayo siapkan diri!
>>Hadirilah
Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
>>September 2011
>>-
>>To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>>To subscribe, send email
to:  iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>>Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
>>Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>>No. Rek: 123
0085005314
>>Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>>Bank BCA KCP. Manara Mulia
>>No. Rekening:
255-1088580
>>A/n: Shinta Damayanti
>>IAGI-net
Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>>IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>-
>>DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
>> posted on
>>its mailing lists,
whether posted by IAGI or others. In no event shall
>> IAGI
or
>>its members be liable for any, including but not limited
to direct or
>> indirect
>>damages, or  damages of
any kind whatsoever, resulting from loss of use,
>> data or
>>profits, arising out of or in connection with the use of any
information
>> posted
>>on IAGI mailing list.
>>-
> 
> 
> 
> 


-- 
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


RE: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]

2011-02-20 Thread Novi Rusiana Dewi
Yth Pa Sutar

Pak saya juga mohon untuk dapat diikut sertakan pemesanan pembelian buku tsb (1 
buku)

Mohon dikonfirmasi untuk teknis pembayaran dan pengirimannya.

Terimakasih atas kerjasamanya.

Salam ,
Novie

From: Yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]
Sent: Monday, 21 February 2011 9:46 AM
To: iagi-net
Subject: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]


>Pak Sutar

Tolong diakomodasi.

yrs

  Pak Sutarjo,
>
> Mohon informasi mengenai berapa biaya (plus ongkos kirim ke daerah) dan
> cara
> pembayarannya, saya ikut pesan satu Pak.
>
> Salam,
> Jaka
>
>
>
>
> 
>
From: basuki puspoputro 
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thu, February 17, 2011 8:34:56 PM
> Subject: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]
>
>
> Pak Sutar,
>
> tolong saya dicatat ikut pesan bukunya pak Purbo, sekalian tolong
> diposting
> berapa biayanya dan cara pembayarannya. Trima kasih.
> Salam,
> Yangkung
>
> --- On Thu, 17/2/11, Yanto R.Sumantri  wrote:
>
>
>>From: Yanto R.Sumantri 
>>Subject: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]
>>To: "iagi-net" 
>>Date: Thursday, 17 February, 2011, 2:39 PM
>>
>>
>>Pak Sutar
>>
>>Terima kasih atas kesediaannya.
>>
>>si Abah
>>
>> Original Message
>> 
>>Subject: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.
>>From: sutarjo.i...@gmail.com
>>Date: Thu, February 17, 2011 2:30 pm
>>To: iagi-net@iagi.or.id
>>--
>>
>>Okl pak saya siap untu menampung dan mendistribusikannya terimakasih atas
>>kepercayaannya #salam suutar sekretariat iagi #
>>Powered by Telkomsel BlackBerry(r)
>>
>>-Original Message-
>>From: "Yanto R.Sumantri" 
>>Date: Thu, 17 Feb 2011 14:13:44
>>To: iagi-net
>>Reply-To: 
>>Subject: [iagi-net-l] pembelian buku.
>>
>>
>>Rekan rekan
>>
>>Saya sudah menghubungi penerbit buku " Dari
>>Revolusi sampai Globalisasi" yang disunting oleh Pak Purbo.
>>Harganya Rp. 35.000,-/eks. (blm termasuk ongkos kirim).
>>Saya akan
>>pesan .\, kalau ada yang berminat , kita pesan rame rame , mungkin
>>Sekertariat IAGI bersedia menjadi Pos-nya untuk disampaikan ke anggota
>>.
>>Mohon kesediaaanya pak Sutarjo.
>>
>>si Abah.
>>
>>
>>--
>>___
>>Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate
>>jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.
>>
>>
>>
>>--
>>___
>>Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma
>>hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.
>>
>
>>PP-IAGI 2008-2011:
>>ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>>sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>>* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>>
>
>>Ayo siapkan diri!
>>Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
>>September 2011
>>-
>>To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>>To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>>Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>>No. Rek: 123 0085005314
>>Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>>Bank BCA KCP. Manara Mulia
>>No. Rekening: 255-1088580
>>A/n: Shinta Damayanti
>>IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>>IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>-
>>DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>> posted on
>>its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
>> IAGI or
>>its members be liable for any, including but not limited to direct or
>> indirect
>>damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use,
>> data or
>>profits, arising out of or in connection with the use of any information
>> posted
>>on IAGI mailing list.
>>

RE: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]

2011-02-20 Thread altin muhammad
Pak Sutar ysh,

Saya juga ikut pesan  pak..

trims,
wass

Muh.Altin Massinai

--- On Sun, 2/20/11, Novi Rusiana Dewi  wrote:

From: Novi Rusiana Dewi 
Subject: RE: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]
To: "iagi-net@iagi.or.id" 
Date: Sunday, February 20, 2011, 6:51 PM



 
 




Yth Pa Sutar 
   
Pak saya juga mohon untuk dapat diikut sertakan pemesanan pembelian buku tsb (1 
buku) 
   
Mohon dikonfirmasi untuk teknis pembayaran dan pengirimannya. 
   
Terimakasih atas kerjasamanya. 
   
Salam , 
Novie 
   

From: Yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]


Sent: Monday, 21 February 2011 9:46 AM

To: iagi-net

Subject: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.] 

   


>Pak Sutar



Tolong diakomodasi.



yrs 



  Pak Sutarjo,

> 

> Mohon informasi mengenai berapa biaya (plus ongkos kirim ke daerah) dan

> cara

> pembayarannya, saya ikut pesan satu Pak.

> 

> Salam,

> Jaka

> 

> 

> 

> 

> 

>

From: basuki puspoputro 

> To: iagi-net@iagi.or.id

> Sent: Thu, February 17, 2011 8:34:56 PM

> Subject: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]

> 

> 

> Pak Sutar,

> 

> tolong saya dicatat ikut pesan bukunya pak Purbo, sekalian tolong

> diposting

> berapa biayanya dan cara pembayarannya. Trima kasih.

> Salam,

> Yangkung

> 

> --- On Thu, 17/2/11, Yanto R.Sumantri  wrote:

> 

> 

>>From: Yanto R.Sumantri 

>>Subject: [Fwd: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.]

>>To: "iagi-net" 

>>Date: Thursday, 17 February, 2011, 2:39 PM

>>

>>

>>Pak Sutar

>>

>>Terima kasih atas kesediaannya.

>>

>>si Abah

>>

>> Original Message

>> 

>>Subject: Re: [iagi-net-l] pembelian buku.

>>From: sutarjo.i...@gmail.com

>>Date: Thu, February 17, 2011 2:30 pm

>>To: iagi-net@iagi.or.id

>>--

>>

>>Okl pak saya siap untu menampung dan mendistribusikannya terimakasih atas

>>kepercayaannya #salam suutar sekretariat iagi #

>>Powered by Telkomsel BlackBerry®

>>

>>-Original Message-

>>From: "Yanto R.Sumantri" 

>>Date: Thu, 17 Feb 2011 14:13:44

>>To: iagi-net

>>Reply-To: 

>>Subject: [iagi-net-l] pembelian buku.

>>

>>

>>Rekan rekan

>>

>>Saya sudah menghubungi penerbit buku " Dari

>>Revolusi sampai Globalisasi" yang disunting oleh Pak Purbo.

>>Harganya Rp. 35.000,-/eks. (blm termasuk ongkos kirim).

>>Saya akan

>>pesan .\, kalau ada yang berminat , kita pesan rame rame , mungkin

>>Sekertariat IAGI bersedia menjadi Pos-nya untuk disampaikan ke anggota

>>.

>>Mohon kesediaaanya pak Sutarjo.

>>

>>si Abah.

>>

>>

>>--

>>___

>>Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate

>>jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.

>>

>>

>>

>>--

>>___

>>Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma

>>hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.

>>

> 

>>PP-IAGI 2008-2011:

>>ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id

>>sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com

>>* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

>>

> 

>>Ayo siapkan diri!

>>Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29

>>September 2011

>>-

>>To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id

>>To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

>>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

>>Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

>>Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

>>No. Rek: 123 0085005314

>>Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

>>Bank BCA KCP. Manara Mulia

>>No. Rekening: 255-1088580

>>A/n: Shinta Damayanti

>>IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

>>IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

>>-

>>DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information

>> posted on

>>its mailing lists, 

RE: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Harga bensin]

2008-11-27 Thread Herman.Darman
Yang di Belanda ini mahal gara-gara pajak.

-Original Message-
From: Wahyudi Adhiutomo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, November 27, 2008 9:19 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Harga bensin]


Bapak-bapak,

Kalau dilihat dari rupiah sih kayaknya memang Indonesia masih murah tapi 
bisa diberi perbandingannya enggak ya? Misal di Indonesia, Premium 
--akan-- Rp. 5500,-/per liter, harga air mineral --yang katanya paling 
bagus-- Rp. 3000,- per 1.5 liter. Kalo di Belanda Premium Rp. 21000,- 
per liter dan air mineral Rp. 19000 per liter, berarti kan hampir 
mirip-mirip lah... Beda tipis.
Gimana?

.Yudi

[EMAIL PROTECTED] wrote:
> Pak Koesoema,
>
> Di Belanda harga premium = EUR 1.3, sekitar Rp 21000. Untuk bensin super 
> sekitar EUR 1.4 = Rp 23000.
> Di Jerman harganya bisa lebih murah sedikit. 
>
>
> Herman Darman
>
>
> -Original Message-
> From: R.P.Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, November 26, 2008 5:17 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] Harga bensin
>
>
> Untuk yang di luar neger:Tolong harga bensin di masing2 negara berapa 
> jatuhnya per liter.
> Harga bensin (setara Pertamax) di Houston Tx katanya USD 1.6 per gallon atawa 
> setara dengan Rp 5000/liter, jadi bisa lebih murah daripada Premium yang 
> disubsidi di Indonesia (Rp 6000/l) atau juga sesudah diturunkan 1 Desember 
> menjadi Rp 5500/liter.
> Jangan-jangan yang dimaksud subsidi itu rakyat mensubsidi APBN pemerintah
> Wassalam
> RPK
>
>
> 
> serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
> pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...
> 
> ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
> dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
> * mungkin di semarang
> * mungkin pula di solo
> * mungkin juga join dg HAGI dll.
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
> IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct 
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss 
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
> information posted on IAGI mailing list.
> -
>
>
>   

-- 

*wahyudi** adhiutomo*

don’t hesitate to contact me at *yahoo! messenger*: [EMAIL PROTECTED] 
*windows live!*: [EMAIL PROTECTED]


-- 

*wahyudi** adhiutomo*

don’t hesitate to contact me at *yahoo! messenger*: [EMAIL PROTECTED] 
*windows live!*: [EMAIL PROTECTED]



serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, i

RE: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Harga bensin]

2008-11-27 Thread yanto R.Sumantri


Harga ditentukan oleh Penawaan dan Permintaan , dan atu lagi sikap
subyektif dari pembeli .
Jadi kalau kenapa air  kemasan lebih
mahal , ya karena orang INDON (idiiih niru niru orang Malaysia ya ) ,
lebih mementingkan air bersih dari pada premium , Kali 

Si Abah
> 

Yang di Belanda ini mahal gara-gara
pajak.
> 
> -Original Message-
>
From: Wahyudi Adhiutomo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>
Sent: Thursday, November 27, 2008 9:19 AM
> To:
iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Harga
bensin]
> 
> 
> Bapak-bapak,
> 
>
Kalau dilihat dari rupiah sih kayaknya memang Indonesia masih murah
tapi
> bisa diberi perbandingannya enggak ya? Misal di Indonesia,
Premium
> --akan-- Rp. 5500,-/per liter, harga air mineral --yang
katanya paling
> bagus-- Rp. 3000,- per 1.5 liter. Kalo di Belanda
Premium Rp. 21000,-
> per liter dan air mineral Rp. 19000 per
liter, berarti kan hampir
> mirip-mirip lah... Beda tipis.
> Gimana?
> 
> .Yudi
> 
>
[EMAIL PROTECTED] wrote:
>> Pak Koesoema,
>>
>> Di Belanda harga premium = EUR 1.3, sekitar Rp
21000. Untuk bensin super
>> sekitar EUR 1.4 = Rp 23000.
>> Di Jerman harganya bisa lebih murah sedikit.
>>
>>
>> Herman Darman
>>
>>
>> -Original Message-
>>
From:
R.P.Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>> Sent:
Wednesday, November 26, 2008 5:17 PM
>> To:
iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: [iagi-net-l] Harga bensin
>>
>>
>> Untuk yang di luar neger:Tolong
harga bensin di masing2 negara berapa
>> jatuhnya per liter.
>> Harga bensin (setara Pertamax) di Houston Tx katanya USD 1.6
per gallon
>> atawa setara dengan Rp 5000/liter, jadi bisa
lebih murah daripada
>> Premium yang disubsidi di Indonesia (Rp
6000/l) atau juga sesudah
>> diturunkan 1 Desember menjadi Rp
5500/liter.
>> Jangan-jangan yang dimaksud subsidi itu rakyat
mensubsidi APBN
>> pemerintah
>> Wassalam
>> RPK
>>
>>
>>

>> serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
>>
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
>> pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...
>>

>> ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
>> dg
tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
>> * mungkin di semarang
>> * mungkin pula di solo
>> * mungkin juga join dg
HAGI dll.
>>
-
>> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email
to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123
0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia
(IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No.
Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>>
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>
-
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
>> posted on its mailing lists, whether posted by
IAGI or others. In no
>> event shall IAGI and its members be
liable for any, including but not
>> limited to direct or
indirect damages, or damages of any kind
>> whatsoever,
resulting from loss of use, data or profits, arising out of
>>
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
>> list.
>>
-
>>
>>
>>
> 
> --
>

> *wahyudi** adhiutomo*
> 
> don’t hesitate
to contact me at *yahoo! messenger*: [EMAIL PROTECTED]
>
*windows live!*: [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> --
> 
> *wahyudi** adhiutomo*
> 
>
don’t hesitate to contact me at *yahoo! messenger*:
[EMAIL PROTECTED]
> *windows live!*:
[EMAIL PROTECTED]
> 
> 
>

> serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
> ketua
umum: LAMBOK HUTASOIT
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
> pasukan
sedang disusun, hanya satu IAGI...
>

> ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
> dg tuan-rumah
adalah PENGDA JATENG
> * mungkin di semarang
> * mungkin
pula di solo
> * mungkin juga join dg HAGI dll.
>
-

Fwd: Re: [iagi-net-l] Fwd: Coalbed methan

2005-10-18 Thread Prasiddha Hestu Narendra



Date: Wed, 19 Oct 2005 10:02:02 +0700
To: 
From: Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Coalbed methan

berikut ini beberapa website untuk info CBM

http://www.cbmdata.com/
http://www.deq.state.mt.us/coalbedmethane/index.asp

download data Coal di Indonesia:
www.usembassyjakarta.org/download/coal2000.doc


berikut ini info dari website http://www.indonext.com/report/report409.html

Indonesia Coal bed methane Resources


The Minister of Energy and Mineral Resources has authorized the 
Directorate General of Oil and Gas (MIGAS) to develop coal bed methane 
(CBM) in Indonesia. PT Caltex Pacific Indonesia has submitted a scenario 
for CBM development in South Sumatra. Caltex plans to utilize CBM for 
enhanced oil recovery (EOR) projects. Given Indonesia's large coal 
resources, CBM is potentially important as a cheap alternative energy 
resource. A study identified 10 coal basins in Indonesia with CBM 
potential of 336 TCF of gas in place.

CBM Resources (TCF)
Basin Prospective area (km2) CBM Resources
Kalimantan
Barito 15,000 75
Berau 2,00010
Kurai 10,000 50
N. Tarakan 6,500 20
Pasir 1,000 3
Sumatra
Central Sumatra 15,00050
South Sumatra 20,000 120
Bengkulu 3,000 5
Java
Jatibarang 500 1
Sulawesi
Sengkang 1,000 2
Total 74,000 336




At 09:23 AM 10/19/2005 +0800, you wrote:

wah pas ada yg mau tanya nih ttg coalbed methan
ada yg bisa bantu aku ?
thx

RDP

-- Forwarded message --
From: Andy Kristianto <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Oct 18, 2005 11:45 PM
Subject: Coalbed methan
To: [EMAIL PROTECTED]


Yth. Bpk rovicky
ditempat.


Mohon maaf jika menggangu kesibukan bapak.

Perkenalkan, nama saya andy kristianto, mahasiswa dari
geofisika UGM.
Begini pak, saya ingin menanyakan beberapa hal
mengenai coalbed methane.
1. Bagaimana proses pembentukan coalbed methane itu
pak?
2. Kemudian, seberapa besar cadangan coalbed methan di
indonesia pak?
3. Apakah di indonesia sudah banyak penelitian
mengenai coalbed metan pak?
4. Yang terakhir kira-kira prospek kedepannya seperti
apa pak?

Demikian beberapa hal yang ingin saya tanyakan, atas
perhatiannya saya ucapkan terima kasih.


Regards,

Andy Kristianto
Geofisika UGM
[EMAIL PROTECTED]



__
Start your day with Yahoo! - Make it your home page!
http://www.yahoo.com/r/hs


--
Education can't stop natural disasters from occurring,
but it can help people prepare for the possibilities ---

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Tanya Boscha]

2005-11-25 Thread Leonard Lisapaly

Pak Priadi,

Terima kasih. Info tambahannya akan saya teruskan ke anak saya yang kebetulan
menyiapkan proposal kunjungan ke Bosscha masa liburan sekolahnya tahun depan.

Salam,
Leo 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, November 25, 2005 1:26 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Tanya Boscha]

Hallo pak Leonard Lisapaly,
Ini info telat tapi barangkali masih bisa berguna untuk yang pingin
lihat-lihat perkebunan dan pabrik teh di Ciater :
PTP VIII Ciater telp. 022-470173 hubungi pak Heru.

Nuhun,
bpriadi


 Original Message 
Subject: Re: [iagi-net-l] Tanya Boscha
From: <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tue, November 15, 2005 10:52 am
To: 

Hallo pak,
Kalau perkebunan teh ada yg bisa dikunjungi pak, hanya saya tidak/belum tahu
harus kontak via mana krn dulu (thn 2000an) saya ikut nganter tamunya istri
(dari Aussi) pakai kendaraannya Sheraton Hotel Bandung ke Tangkuban-Parahu,
lalu sopirnya memberi info tambahan yg kita ikuti, di antaranya ya ke
perkebunan teh itu.
Lokasinya sebelah barat (kiri jalan) pas turunan sebelum Ciater (dari
TangkubanParahu), ada jalan ke pabrik pengolahan teh (ada papan namanya) yang
bisa dikunjungi dan siap dengan guide-nya. Menyenangkan pak, apalagi untuk
pelajar : Kita diajak lihat perkebunannya, teknik penanaman dan perawatannya,
lalu proses pemilahan dan pengolahan daun teh sampai jadi teh, bgm membuat
teh hijau, hitam, dsb, lalu diberi kesempatan icip-icip berbagai jenis teh
(yg sudah disedu tentunya).
Waktu itu biaya masuk "hanya" Rp. 10.000 per-kepala.
Tahu ndak kalau ranting-ranting teh yg ikut terkeringkan mrp bahan yg
diminati untuk pewarna coklatnya batik? Teh paling mahal disiapkan dari tunas
teh yg daunnya masih menggulung (belum terbuka sempurna) yg biasanya mrp
pesanan orang-orang arab (Kuwait, Saudi dkk sana)?
Harusnya itu pabrik bisa ditelpon dulu kok pak, cuma sdh kucari kok
tidak/belum ketemu koordinatnya, mungkin coba ke PTP ya?
Baru itu infonya pak, kalau ada gunanya.

Nuhun,
bpriadi


>
> Dear all,
>
> Barangkali ada yang bisa membantu pertanyaan berikut ini :
>
> 1. Berapa harga tiket masuk ke Boscha Lembang untuk rombongan anak 
> sekolah (SMP)?
> 2. Apakah di sekitar Boscha terdapat perkebunan teh yang dapat 
> dimasuki dengan gratis. Kalau harus bayar, berapa tiketnya?
>
> Terima kasih,
> Leonard Lisapaly
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit 
> IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: 
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi 
> SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : 
> Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. 
> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan 
> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst :
Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M.
Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan
Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Dj

[Fwd: Re: [iagi-net-l] 12 blok baru]

2004-11-04 Thread yrsnki
 Original Message 
Subject: Re: [iagi-net-l] 12 blok baru
From:[EMAIL PROTECTED]
Date:Fri, November 5, 2004 9:49 am
To:  "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
--

> di Gulep Meksiko itu ada kebijakan lain yg menunjang eksplorasinya.
Yaitu "open file" ... he he he ...Open file  ini impian lama yg masih
tersisa dan terus terbawa tidur di malam-malam berikutnya. Eeee ...
Malah sekarang data-data impian ini dipegang sebuah perusahaan yg
"ditunjuk", tambah mendengkur deh ngimpinya.
>
> Dengan kebijakan "openfile" ini maka studi-studi geologi dapat
> dilakukan oleh konsultan-konsultan siapa saja. Bahkan ada yg membuat
studi sendiri kemudian menjual hasilnya ke perusahaan gurem-gurem ini.
Dan ini yg menjdi basis tehnis dari setiap pengerjaan petak-petak
konsesi kecil ini.
>
> Dengan blok petak-petak yg kecil-kecil ini tentunya akan lebih terfocus,
juga
> memungkinkan terbentuknya usaha rumahan atau malah semacem sistem
"koperasi" (bukan kuperasi:).
>
> Amerika dulu juga membuka konsesi untuk usaha perminyakan kecil-kecil
yang menjadikan Teksas sebagai kota minyak. Bahkan konon ceritanya
menjadikan produksinya naik cukup signifikan, hal ini terutama
> berkembangnya lapangan-lapangan "marginal".
>
> Di Indonesia juga pernah, dulu banyak lapangan-lapangan kecil yang di
TAC-kan, dimana ada yg lantas jadi rame itu tuh. Nah aku ndak tahu
apakah lapangan-lapangan kecil itu sekarang sudah berproduksi ?
  Jadi sudah pernah dicoba kok kang Aris ... cuman aku ndak tau kabar
> selanjunya. Lapangan-lapangan ini ada yang di Jawa, South Sumatra, North
Sumatra.


Sebagian besar sudah berproduksi , tentunya ada juga yang gagal.
Ini adalah salah satu cara yang mungkin harus terus diperbaiki.
Salah satu persoalan yang sedang di"work out" adalah yang namanya
"brownfield" , yang  seminarnya dihadiri Menteri ESDM . Sekarang sedang
dibahas oleh Ditjen Migas. Semoga saja cepat ada kebijakan yang akomodatif
terhadap seluruh kepentingan (ya kontraktor , ya gobernemen, ya rahayat
dsb)..


Masing-masing blok ini dulu hanya ada satu closure
> kecil dengan satu sumur yg tidak ekonomis buat dikembangkan Pertamina.
Juga ndak ekonomis buat perusahaan Karena biaya operasinya bisa
> membengkak kalo dioperasikan perusahaan besar.
> Soalnya biasanya lapangan milik persh besar mesti dilengkapi lapangan golep
>  ... upst !

Vick

Kamu kalau jail jangan kelewatan , kalo Anda tidak suka golep mah ndak apa
apa , ndak dosa  kok.
Tapi  jangan larang perusahaan minyak bikin lapang golep ath.


>
> Ris, kalo buat kamu driving saja cukup kan ?
>
> RDP
>
> On Thu, 4 Nov 2004 11:38:37 +0800, [EMAIL PROTECTED]
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> 1. siap juga... coba kalau andang buat satu junior company, ariadi buat
satu lagi, hasan sidi nambah satu, ada lagi pak embong bikin lima...
kan jadi rame. masak mau jadi pepesan kosong semua. hehehe... dan
juga tambah banyak lowongan kerjaan.
>> 2. pemerintah kita nggaya sih, kalau ngasih block itu luasnya sakhoha.
jadi
>> cuma perusahaan besar yang bisa main. coba aja kita ikuti model us,
blocknya kecil2 banget dan kalau onshore tanahnya masih dimiliki yang
punya
>> dan mereka dapat royalti. contohnya aja block di gom (gulp of meksiko) itu
>> luas blocknya cuman 5x5km alias 25kilometer persegi.. bandingkan dengan
block northeast madura iii dan iv yang sekitar 1 juta acre atau 3800
kilometer persegi. kalau dihitung itu luasnya 152 kali block di gom.
ini yang rasanya musti direformasi.
>>
>> regards-
>>
> --
> my blog :
> http://putrohari.tripod.com/Putrohari/
>
> - To
unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-
>
>





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]

Fwd: RE: [iagi-net-l] Air Bersih untuk ACEH

2005-01-28 Thread Ariadi Subandrio
Allo, Rov, bisa membantu kesulitan kawan ini.


Arief Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Arief Budiman 
To: Ariadi Subandrio 
Subject: RE: [iagi-net-l] Air Bersih untuk ACEH
Date: Fri, 28 Jan 2005 12:22:09 +0700

ar,

2) udah 2 minggu kok aku gak pernah terima email dari iagi ya? dipecatkah?
atau aku ikutan tiagi aja (=temennya ahli2 geologi indonesia)?

:)


ai



-
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

[Fwd: Re: [iagi-net-l] Apa kata mereka tentang Pertamina ?]

2004-09-07 Thread yrsnki
 Original Message 
Subject: Re: [iagi-net-l] Apa kata mereka tentang Pertamina ?
From:[EMAIL PROTECTED]
Date:Tue, September 7, 2004 10:12 am
To:  "Zulhelmi U. Iska" <[EMAIL PROTECTED]>
--

>
  Wah wah

  Jangan salah mengaplikasikan pepatah dooong ,
  "Guru kencing berdiri murid kencing berlari " hanya dipakai
  dalam hal yang negatip.
  Umpamnaya  " bapaknya maling 10 juta maka anaknya akan
  menjadi pencuri 10 milyard".
  Jadi malahan jangan terjadi dong dalam kasu Pertamina.
  Akh , selain les Inggris rupanya kita harus les bahasa Indonesia juga ya !

  Si Abah

  Selamat pagi Pak Ismail,
>
> Pepatahnya benar juga kali, kalau gurunya kencing berdiri berarti
penyebaran
> outputnya (hasilnya) sangat terbatas sehingga tidak begitu berkembang,
sementara murid kencing berlari maka terjadilah penyebaran yang sangat
luas.
> Punya terobosan baru gitu lo...
>
> Maaf, just joke pagi2..
>
> Helmi
>
> - Original Message -
> From: "ismail" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Monday, September 06, 2004 9:38 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Apa kata mereka tentang Pertamina ?
>
>
> : Jadi dalam hal ini sudah benar  pepatah "Guru kencing Bediri , Murid
Kencing
> : Berlari."...
> :
> : ISM
> :
> :
> : >Setuju banget , tidak ada orang tua yang pasti lebih pintar dari
: >yang muda.
> : >Kalau istilah Kang ouw : Gelombang Yangtze yang belakang
mendorong : >gelombang didepan.
> : >Kalau ada yang berkata  : " Wah jaman saya dulu sih ...etc",
: >biasanya orang yang terobsesi masa lalunya , dan
 sudah merasa masa
> : >depan sudah bukan bagiannya.
> : >
> : >
> : >
> : >Si  Abah.
> : >
> : > Kalau namanya belajar dari orang lain apalagi dari beberapa orang, yah
> : > > mestinya lebih pintar dari gurunya.
> : > > malah banyak guru2/dosen2 yang bilang kalau muridnya lebih bodoh dari
> : > > gurunya/dosennya maka guru/dosen tsb telah gagal melakukan
pekerjaannya.
> : > >
> : > > jadi moral of the story:  jangan takut belajar sama orang lain
walaupun
>
> : > > orang tsb lebih muda, kata orang dulunya lebih bodoh  dst. : > >
> : > > dari seseorang yang masih belajar terus,
> : > > fbs
> : > >
> : > >
> : > >>From: Taufik Manan <[EMAIL PROTECTED]>
> : > >>Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]>
> : > >>To: [EMAIL PROTECTED]
> : > >>Subject: Re: [iagi-net-l] Apa kata mereka tentang Pertamina ? : >
>>Date: Wed, 1 Sep 2004 23:37:11 -0700 (PDT)
> : > >>
> : > >>Pak Rovicky,
> : > >>
> : > >>Setahu saya tidak hanya PERTAMINA saja yang dulu
> : > >>menjadi sasaran belajar dari negeri jiran Malaysia.
> : > >>Hampir seluruh PT Indonesia saat tsb (ITB, UI, UGM
> : > >>dll) menjadi sasaran belajar dari mereka.
> : > >>
> : > >>Sehingga sekarang mereka sudah maju dan ada istilah
> : > >>bahwa muridnya berlari sedangkan gurunya berjalan kaki
> : > >>pelan-pelan. Ada berita yang hangat sekitar tahun
> : > >>lalu, dimana ada kecendrungan para Doktor Indonesia
> : > >>ingin mendapat kesempatan bekerja pada institusi di
> : > >>Malaysia.
> : > >>
> : > >>Semoga nantinya nasib mereka tidak seperti TKI yang
> : > >>akan dipulangkan dari Malaysia. Tetapi mereka akan
> : > >>membuktikan kualitas intelektual bangsa Indonesia.
> : > >>
> : > >>Ya kita sadari kondisi riel saat ini Malaysia lebih
> : > >>maju dari Indonesia. Hanya ada satu kebanggaan tersisa
> : > >>
> : > > dari Indonesia, yaitu sampai saat ini Malaysia belum
> : > >>pernah mendapatkan Emas Olimpiade.
> : > >>
> : > >>Bibit-bibit intelektual muda dari Indonesia terbukti
> : > >>lebih unggul dari mereka, terbukti dari banyaknya
> : > >>siswa Indonesia yang mendapatkan Medali Emas Olimpiade
> : > >>Sains (Fisika, Kimia, Biologi dan Matematika)
> : > >>dibandingkan dengan siswa Malaysia.
> : > >>
> : > >>Hanya kekurangan bangsa kita adalah rendahnya
> : > >>apresiasi terhadap prestasi rakyat kita sendiri. Juga
> : > >>kurangnya dukungan dari pemerintah untuk mensupport
> : > >>bibit terbaiknya untuk maju dan mendapatkan pendidikan
> : > >>dan kerja yang memadai masih kurang.
> : > >>
> : > >>Just a though
> : > >>
> : > >>dari salah seorang putra bangsa kita
> : > >>
> : > >>--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
> : > >>wrote:
> : > >>
> : > >> > Ekonomi
> : > >> >
> : > >
> : > > _
: > > Protect your PC - get McAfee.com VirusScan Online
> : > > http://clinic.mcafee.com/clinic/ibuy/campaign.asp?cid=3963 : > >
> : > >
> : > >
> - :
> > To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] : > >
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> : > > IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> : > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> : > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> : > > Sidi([EMAIL PROTECTED])-

[Fwd: Re: [iagi-net-l] Apa kata mereka tentang Pertamina ?]

2004-09-08 Thread yrsnki
 Original Message 
Subject: Re: [iagi-net-l] Apa kata mereka tentang Pertamina ?
From:[EMAIL PROTECTED]
Date:Thu, September 9, 2004 10:03 am
To:  "ismail" <[EMAIL PROTECTED]>
--

>
  Ada beberapa gagasan yang dikemukakan oleh Laks yang menarik perhatian
saya , walu tentunya harus dibuktikan dan bisa saja kita berkata "akh
gombal".
Dia berkata umpamanya :
1. Untuk memberantas korupsi , semestinya jangan hanya meliht simptonnya ,
tapi harus dicar diaman "battle ground " yang sebenarnya.
(Nah  pasti akan ada yang berpendapat : Apakah berati koruptor tak perlu
diseret kepengadilan".
2. Data dan angka menyatakan bahwa tiga tahun terakhir pajak dan deviden
yang dibayarkan oleh BUMN naik kl 300 %.
3. 35 % saham yang diperjual belikan di BEJ adalah saham BUMN.
4. Tidak perlu kepemilikan Pemwerintah dalam BUMN majoritas , karena
Pemerintah  tetap menjadi Regulator dan tetap akan mempunyai "kekuasaan"
untuk mengarahkan BUMN. Dia mengambil contoh INDOSAT yang secara nyata
telah naik setorannya kepada Pemerintah (baik berupa pajhak maupun
deviden).


 Nah itu saya dapat dalam wawancara (saya lupa namanya) antara pejabat
Pemerintah dgn moderator - nya Petter Gontha  di TVRI sekitar jam
setengah delapan malam.

Jadi untuk mem"balance" pendapat , ada baiknya kita tune di TVRI
agar opini kita dapat balance antara katanya koran koran dan katanya
Pemerintah.
Memang biasanya TVRI menjadi pilihan terakhir dibandingkan dengan acara
acara di TV Swasta yang lebih aduhai .

Si  Abah
  Mungkin sudah dari sononya kali BUMN ini dijadikan arena "permainan" bagi
> para eksekutif maupun politikusnya
, Ditengah keterpurukannya dan lilitan
> hutang dengan mudah memberikan milyaran rupiah hanya untuk suatu Yayasan
( YIMM) dg program yang tidak jelas ( sayembara pendidikan) dg dana 14,2
M. Mungkin ada betulnya juga kalau dijualin saja sekalian.
> Yang dimaksud "monyet" oleh Pak Laks itu ada di stetmen Pak Laks ( aku baca
> di salah satu koran ) yg mengatakan Monyet pun kalau disuruh jadi Dirut
Pertamina Pasti Untung", gitu kira kira. Jadi begitu gampangnya ngurus
perusahaan minyak milik negara tsb, apa iya,
>
> Ism
>
>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Apa kata mereka tentang Pertamina ?
>
>
>> Kalau saja rakyat ini boleh dianggap salah satu "pemilik" dari
>> Pertamina, tentunya ngga ada intensi politik dari sebagian besar
rakyat. Rakyat tentunya ngga membutuhkan politisi. Politisi-lah yg
butuh rakyat (paling tidak suaranya dl pemilu :).
>>
>> Justru karena itulah aku ndak stuju sama Pak Laks Soekardi, kenapa Si
Laksamana ini memberikan "posisi kunci" ini ke Pak Widya yg setahuku
bukan ahli dl bid perminyakan ini (cmiiw). Sepertinya Pak Laks sendiri
yg memposisikan Pertamina dlm lingkungan politis.
>>
>> Mengundang kembali Pak Baihaki ?
>> Walaupun mungkin cara yg benar secara teoritis, namun jelas secara
politis tidak menguntungkan penguasa. Dan secara tradisi ndak ada yg
"berani" mengundangnya kembali
> .
>>
>> Berita di bawah ini menunjukkan intensi politis itu ... Kalau mau iklan
image ttg pertamina ya mestinya bukan disitu lah yaw .. :p
>>
>> == start quote 
>> Laks Tidak Akan Menindak BUMN Sponsor "Indonesia Sukses"
>> Selasa, 07 September 2004 | 17:26 WIB
>>
>> TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
(Menneg BUMN) Laksamana Sukardi tidak akan menindak sejumlah BUMN yang
menjadi Sponsor kuis "Indonesia Sukses".
>> === end quote ===
>>
>> Entah siapa yg dimaksud "kethek" sama Pak Laks ditulisan kang Ariadi
ini, sebuah pengandaian atau tunjuk jari ?
>>
>> Impianku ttg kemandirian Pertamina sepertinya mesti aku tinggalkan
lagi. Politisasi itu selalu saja ada di perusahaan impian ini.
>> 'Teriakan' Pak Widya mungkin menjadi sayup-sayup lagi ...
>> Aku hanya bisa tercenung lagi ..
>> Lagi ..
>> la
>> gi
>> .
>> .
>>
>> RDP
>>
>>
>> On Tue, 7 Sep 2004 07:26:16 -0700 (PDT), Ariadi Subandrio
>> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> > Pergantian Direktur Pertamina, selalu tak terlepas dari situasi.
>> Rasanya
> Pertamina juga gak akan banyak berubah sepanjang "pemilik"nya juga tidak
berniat sungguh2 untuk berubah. The owner has to decide, pertamina as
business entity or as political tool. Kalau masih heavy pada yang
terakhir,
> walau mau dikasih Bill Gates, atau pun kethek (monyet, istilahnya Laksamana
> Sukardi) ya tetep2 akan seperti saat ini aja.
>> >
>> >
>> > [EMAIL PROTECTED] wrote:
>> > Pertamina sebagai badan usaha mungkin sudah tua...tapi kan banyak
> anggota
>> > baru yang muda, yang inovatif ,yang masih idealisme...yang mungkin
>> bisa
>> > mengangkat pertamina
>> > jadi badan usaha yang lebih maju.tinggal kesempatannya saja
>> >
>> > jadi inget film untouchable...waktu kevin costner dan sean connery
mau membentuk team pemberantasan mafia di chicago..mereka bukan
merekrut
> orang
>> > yang sudah experience di kepolisian karena ternyata sudah pada jadi
>> anak
>> > buah m

Fwd: Re: [iagi-net-l] Ditemukan Karang di Laut Dalam

2003-06-15 Thread Awang Satyana
Re-sendNote: forwarded message attached.
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!--- Begin Message ---
Mbak Wati, publikasi Scumacher dan Zibrowius (1985) itu, juga Fagerstrom (1987 : The Evolution of Reef Communities, John Willey and Sons, New York), sepertinya tidak konsisten. Scumacher bilang reef-building corals tidak selalu perlu symbiotic association dengan zooxanthellae, dan tidak semua zooxanthellate corals adalah reef-building. Dan kata Fagerstrom bahwa zooxanthellate corals tidak mesti terbatas di euphotic (< 100 m depth) apa benar ? Soalnya simbiose antara alga zooxanthellate dan koral itu terjadi secara mutualisma. Zooxanthellate pada koral memberi makanan, oksigen, dan berpengaruh pada pembentukan kerangka kapur. Koral pada zooxanthellate memberi living space, CO2, fosfat nitrogen. Fotosintesis diperlukan oleh zooxanthellate dalam membuat makanan. Jadi kalau dia ada di luar ephotic zone, apalagi sampai kedalaman 4000 m yang pasti gelap, bagaimana ya prosesnya ? Lagipula, publikasi lain menyebutkan bahwa di stressed environment seperti starvation dan darkness (deep
 water kan?), terjadi zooxanthellae expulsion : organisme ini keluar dari persimbiosisan dengan koral sehingga koral kehilangan jaringan endermisnya.  Kata publikasi yang banyak beredar di Indonesia : The Ecology of Indonesian Seas (Periplus, 2000), memang ada deep water reefs (>500 m depth), tetapi bukan dibangun oleh zooxanthellate corals, tetapi oleh azooxanthellate scleractinian corals. Hanya organisma ini ahermatypic (non reef-building). Jadi bagaimana bisa muncul build-up koral di laut dalam padahal ahermatypic. Kalau knoll reef atau pinnacle reef yang tumbuh di luar batas shelf edge (> 200 m depth) sudah termasuk deep-water reef belum ? Substrate pinnacle atau knoll reef juga pertamanya di luar euphotic kan, bagaimana mereka bisa survive ?
 
Salam,Awang H. SatyanaEksplorasi BP Migaswati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Dear All,Ekspedisi Porcupine, Challenger, Blake, Prince of Monaco pada abad lalutelah menemukan Deep-sea corals, bahkan beberapa spesies baru hinggakedalaman 4000 m. Dalam Coral Reefs (1985) 4:1-9, judul tulisan: What ishermatypic? Schuhmacher (1985) mengusulkan terminologi atas peranzooxanthellaea yang bersimbiose dalam alga dinoflagellata sebagai hermatypic(pembentuk terumbu koral). Jenis alga ini ternyata mampu hidup bersama koralhingga pada kedalaman 2000 m. Beberapa conto koral dan lokasiketerdapatannya disertakan berikut umurnya. Silakan menyimak.Salam,Wati- Original Message -From: <[EMAIL PROTECTED]>To: <[EMAIL PROTECTED]>Sent: Wednesday, June 11, 2003 11:28 AMSubject: [iagi-net-l] Ditemukan Karang di Laut DalamDitemukan Karang di Laut DalamKompas, 11 Juni 2003SEBAGAI negara kepulauan
 yang terletak di daerah tropis, Indonesia dikenalsebagai salah satu kawasan dengan keanekaan karang tinggi. Ekosistem karangyang mempunyai produktivitas tinggi ini tidak saja bernilai artistik yanglayak jual sehingga merupakan daerah kunjungan wisata yang diminati, tetapijuga mempunyai fungsi-fungsi lain yang sangat penting. Misalnya, sebagaitempat hidup, tempat berpijah, tempat mencari makan, maupun tempatperlindungan berbagai macam organisme laut, serta sebagai pelindung pantaidari gempuran gelombang.MENURUT IUCN SSC Coral Reef Fish Specialist Group, 25 persen dari seluruhjenis ikan yang hidup di laut ditemukan di ekosistem karang. Nilai inisangat besar mengingat bahwa secara keseluruhan ekosistem karang hanyamenempati sekitar satu persen dari seluruh luas laut di bumi. Karena itu,sangat disayangkan bahwa saat ini hanya sekitar tujuh persen dari ekosistemkarang di Indonesia yang masih dalam kondisi bagus, yang lain sudah
 dalamkeadaan kurang baik atau rusak.Koral atau hewan karang selama ini dipercaya hanya hidup dan ditemukan diperairan laut dangkal, khususnya di wilayah bersuhu panas/tropis. Hal inidapat dimengerti karena di dalam jaringan lunak karang hermatipik hidupberjuta-juta makhluk bersel tunggal yang disebut alga dinoflagelata ataulebih dikenal dengan nama zooxanthellae.Seperti umumnya alga, zooxanthellae melakukan proses fotosintesis, meskipunhidup (bersimbiosis) dalam tubuh karang. Oleh karena itu, karang hermatipikselalu hidup di wilayah perairan laut yang masih terjangkau sinar mataharisebagai salah satu syarat agar proses fotosintesa dapat berlangsung.Bagi karang, alga ini berperan sangat penting karena alga menyumbangkansebagian hasil fotosintesisnya kepada karang. Bagi karang sendiri sumbanganhasil fotosintesis berfungsi sebagai salah satu sumber nutrisi penting.Alga zooxanthellae selain bersimbiosis dengan karang,
 juga bersimbiosisdengan beberapa hewan lain seperti kima (kerang raksasa), beberapa jenisanemon laut, dan sebagainya.BERLAWANAN dengan apa yang diyakini selama ini-bahwa karang hanya hidup diperairan dangkal terutama di kawasan tropis-ternyata ditemukan karang yanghidup di laut dalam dan bersuhu rendah. Seperti dilaporkan dalam majalahScience (Volume 299), bahwa pada awalny

[Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa]

2005-09-07 Thread yrsnki
 Original Message 
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa
From:"Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
Date:Wed, September 7, 2005 12:05 pm
To:  iagi-net@iagi.or.id
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
--

55.8 +/- 0.2 Ma adalah batas terbaru (Gradstein et al., 2004,
International Commision on Stratigraphy, Geologic Time Scale, 2004,
Cambridge University Press) antara Paleosen dan Eosen. Enam tahun lalu,
batas itu  adalah 54.8 Ma (Geologic Time Scale, 1999). Angka absolut ini
membatasi stage Ypresian di lowermost Eosen dan Thanetian di Upper
Paleocene.

Dengan menggunakan dua skala waktu itu, maka penemuan beberapa dating baru
seperti yang di-posting Pak Zaim, jelas menunjukkan umur volkanik/magmatik
Paleosen untuk Jatibarang, Subang Selatan, dan Watuadeg; dan Late
Cretaceous : Campanian untuk 75 Ma di Kulon Progo.

Apakah kita perlu segera merevisi implikasi geodinamika volcanic arcs di
Jawa di periode Late Cretaceous-Paleogene ? Pada hemat saya, tidak segera.
Katakanlah semua umur itu benar secara analisis laboratorium. Maka, saya
hanya melihat itu hanya sebaran umur yang sparse/spotted - tak lebih dari
background volcanism Jawa di umur2 Paleosen-Eosen. Coba kita taruh umur2
tua itu di histogram K-Ar dan fission track absolute dating Jawa yang
sudah dipublikasi, seperti dari Soeria-Atmadja et al. (1994) : Tertiary
magmatic belts in Java - Journal of SE Asian Earth Sciences, v.9, n. 1/2,
p. 13-27 (Pak Bambang Priadi salah satu co-author-nya).

Nah, kalau umur Paleosen atau lower Eocene membuat peak volcanism yang
lebar di histogram tersebut (seperti di Oligo-Miosen), maka kita benar2
dalam status kritis untuk memikirkan ulang geodinamika, tektonik, volkanik
Jawa saat Late Cretaceous-Paleogene. Namun, selama angka2 baru yang
berumur tua itu hanya spotted, saya hanya memandangnya tak lebih dari
background volcanism yang umum terjadi di Jawa sejak Eosen (hanya ini
menambah data baru bahwa dari Paleosen pun sudah ada background
volcanism).

Sebuah catatan dari plate tectonic theory : tak semua periode punya
volcanic arc-nya sendiri. Di Jawa, pemahaman sampai saat ini hanya melihat
bahwa volcanic arcs pernah terjadi di : (1) Oligo-Miosen, (2) Late
Miocene-Early Pliocene, dan (3) Kuarter. Butuh mekanisme subduction
tertentu untuk membuat volkanisme bangkit di island arc atau tepi benua.
Perlambatan subduction karena oceanic plateaux yang terkunci di penunjaman
akan meniadakan volcanism di depannya, itu antara lain.

Bagaimana dengan 75 Ma di Kulon Progo ? Pada hemat saya, ini yang mesti
lebih diwaspadai sepanjang dominan sebarannya. Saya kok merasa di suatu
tempat di Jawa Selatan antara Bayat dan Karang Sambung ada sesuatu yang
lain yang selama ini lepas dari pemikiran tektonik kita tetapi yang
mungkin dalam lima tahun terakhir ini indikasinya semakin kuat tentang
keberadaannya. Volkanisme umur 75 Ma Kulon Progo adalah salah satu
kontributornya. tepatnya, saya sedang mengkhayalkan sebuah sliver kontinen
skala kecil terdapat di bawah Bayat dan Nanggulan...

   Betul , memang adanya lapisan berumur eosen di Nanggulan sangat
   aneh ?
   Pemetaan saya awal thn 1974 didaerah itu say cukup bingun menerangkan
   sejarah sedimentasinya (apalagi saat itu kan saya masih yunior sekali
   dan belum terlalu mengenal plate tectonic.

   Kalau khayalan mengenai adanya silver kontinen itu dteruskan , jadi
   kira kira bagaimana sejarah tektonik Jawa Selatan?

   Si Abah

Saya pernah melihat Citirem di Ciletuh Pak Zaim, kebetulan itu wilayah
skripsi saya dulu (1988). Saya melihatnya sebagai bagian dari kompleks
melange Ciletuh, di-emplacement sebagai endapan pond deposits di inner
wall suatu palung, dengan beberapa intrusi magmatik (seperti leuco-granite
di Karang Sambung ?) ; kelihatannya bukan mengindikasi volcanic arc
Mesozoik Jawa.

Umur volkanik Paleosen di Subang Selatan, hampir saja mungkin bisa membuat
kita segera (dengan terburu-buru ?) menyambungkan volkanisme
Bayah-Subang-Jatibarang sebagai arc. Lebih baik kita cermati dulu hal
semacam itu, sebelum para volkanisme tua ini menunjukkan peak di
histogram.

OAF tak perlu dibingungkan, kalau merujuk ke buku sumbernya (Verbeek en
Fennema, 1896; van Bemmelen, 1949, 1970). Itu hanya istilah relatif yang
bisa setua Paleosen dan semuda Miosen Awal, tetapi dominasi di
Oligo-Miosen.

salam,
awang

Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Koesoemadinata Yth.,
Bapak menanyakan tentang referensi sebagaimana dalam email Bapak:
> Apakah "age-dating" ini bisa dikutip dan apakah referensinya yang dapat
dipakai untuk digunakan studi?
> Atau e-mail Anda bisa saya gunakan sebagai referensi?
> RPK

Berikut ini beberapa publikasi berkenaan dengan hasil pentarikhan dan
study paleomagnetisme batuan volkanik yang bisa dirujuk sebagai berikut:
1. La Ode Ngkoimani, Satria Bijaksana and The How Liong, 2004: The
Suitab

[Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa]

2005-09-07 Thread yrsnki
 Original Message 
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa
From:"Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
Date:Wed, September 7, 2005 12:05 pm
To:  iagi-net@iagi.or.id
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
--

55.8 +/- 0.2 Ma adalah batas terbaru (Gradstein et al., 2004,
International Commision on Stratigraphy, Geologic Time Scale, 2004,
Cambridge University Press) antara Paleosen dan Eosen. Enam tahun lalu,
batas itu  adalah 54.8 Ma (Geologic Time Scale, 1999). Angka absolut ini
membatasi stage Ypresian di lowermost Eosen dan Thanetian di Upper
Paleocene.

Dengan menggunakan dua skala waktu itu, maka penemuan beberapa dating baru
seperti yang di-posting Pak Zaim, jelas menunjukkan umur volkanik/magmatik
Paleosen untuk Jatibarang, Subang Selatan, dan Watuadeg; dan Late
Cretaceous : Campanian untuk 75 Ma di Kulon Progo.

Apakah kita perlu segera merevisi implikasi geodinamika volcanic arcs di
Jawa di periode Late Cretaceous-Paleogene ? Pada hemat saya, tidak segera.
Katakanlah semua umur itu benar secara analisis laboratorium. Maka, saya
hanya melihat itu hanya sebaran umur yang sparse/spotted - tak lebih dari
background volcanism Jawa di umur2 Paleosen-Eosen. Coba kita taruh umur2
tua itu di histogram K-Ar dan fission track absolute dating Jawa yang
sudah dipublikasi, seperti dari Soeria-Atmadja et al. (1994) : Tertiary
magmatic belts in Java - Journal of SE Asian Earth Sciences, v.9, n. 1/2,
p. 13-27 (Pak Bambang Priadi salah satu co-author-nya).

Nah, kalau umur Paleosen atau lower Eocene membuat peak volcanism yang
lebar di histogram tersebut (seperti di Oligo-Miosen), maka kita benar2
dalam status kritis untuk memikirkan ulang geodinamika, tektonik, volkanik
Jawa saat Late Cretaceous-Paleogene. Namun, selama angka2 baru yang
berumur tua itu hanya spotted, saya hanya memandangnya tak lebih dari
background volcanism yang umum terjadi di Jawa sejak Eosen (hanya ini
menambah data baru bahwa dari Paleosen pun sudah ada background
volcanism).

Sebuah catatan dari plate tectonic theory : tak semua periode punya
volcanic arc-nya sendiri. Di Jawa, pemahaman sampai saat ini hanya melihat
bahwa volcanic arcs pernah terjadi di : (1) Oligo-Miosen, (2) Late
Miocene-Early Pliocene, dan (3) Kuarter. Butuh mekanisme subduction
tertentu untuk membuat volkanisme bangkit di island arc atau tepi benua.
Perlambatan subduction karena oceanic plateaux yang terkunci di penunjaman
akan meniadakan volcanism di depannya, itu antara lain.

Bagaimana dengan 75 Ma di Kulon Progo ? Pada hemat saya, ini yang mesti
lebih diwaspadai sepanjang dominan sebarannya. Saya kok merasa di suatu
tempat di Jawa Selatan antara Bayat dan Karang Sambung ada sesuatu yang
lain yang selama ini lepas dari pemikiran tektonik kita tetapi yang
mungkin dalam lima tahun terakhir ini indikasinya semakin kuat tentang
keberadaannya. Volkanisme umur 75 Ma Kulon Progo adalah salah satu
kontributornya. tepatnya, saya sedang mengkhayalkan sebuah sliver kontinen
skala kecil terdapat di bawah Bayat dan Nanggulan...

   Betul , memang adanya lapisan berumur eosen di Nanggulan sangat
   aneh ?
   Pemetaan saya awal thn 1974 didaerah itu say cukup bingun menerangkan
   sejarah sedimentasinya (apalagi saat itu kan saya masih yunior sekali
   dan belum terlalu mengenal plate tectonic.

   Kalau khayalan mengenai adanya silver kontinen itu dteruskan , jadi
   kira kira bagaimana sejarah tektonik Jawa Selatan?

   Si Abah

Saya pernah melihat Citirem di Ciletuh Pak Zaim, kebetulan itu wilayah
skripsi saya dulu (1988). Saya melihatnya sebagai bagian dari kompleks
melange Ciletuh, di-emplacement sebagai endapan pond deposits di inner
wall suatu palung, dengan beberapa intrusi magmatik (seperti leuco-granite
di Karang Sambung ?) ; kelihatannya bukan mengindikasi volcanic arc
Mesozoik Jawa.

Umur volkanik Paleosen di Subang Selatan, hampir saja mungkin bisa membuat
kita segera (dengan terburu-buru ?) menyambungkan volkanisme
Bayah-Subang-Jatibarang sebagai arc. Lebih baik kita cermati dulu hal
semacam itu, sebelum para volkanisme tua ini menunjukkan peak di
histogram.

OAF tak perlu dibingungkan, kalau merujuk ke buku sumbernya (Verbeek en
Fennema, 1896; van Bemmelen, 1949, 1970). Itu hanya istilah relatif yang
bisa setua Paleosen dan semuda Miosen Awal, tetapi dominasi di
Oligo-Miosen.

salam,
awang

Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Koesoemadinata Yth.,
Bapak menanyakan tentang referensi sebagaimana dalam email Bapak:
> Apakah "age-dating" ini bisa dikutip dan apakah referensinya yang dapat
dipakai untuk digunakan studi?
> Atau e-mail Anda bisa saya gunakan sebagai referensi?
> RPK

Berikut ini beberapa publikasi berkenaan dengan hasil pentarikhan dan
study paleomagnetisme batuan volkanik yang bisa dirujuk sebagai berikut:
1. La Ode Ngkoimani, Satria Bijaksana and The How Liong, 2004: The
Suitab

Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Apa kata mereka tentang Pertamina ?]

2004-09-08 Thread Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
masalah kesuksesan pemerintah yang sekarang kok mau enggak mau saya 
sedikit banyak mengakui ya...
buktinya nyatanya dolar stabil...investasi tumbuh (ini yang saya lihat 
saja di bpn )...negara juga relatif aman.pemilu sukses rakyat 
mulai kritis dsb...

korupsi banyak ya emang susah memberantasnya (kudu pelan - pelan )  ..tapi 
kalau diliat di koran lokal atau nasional udah mulai ada sidang atas 
tuntutan korupsimungkin memang harus ada juga pengawasan juga dari 
masyarakat / lsm mengenai pemberantasan korupsi ini

atau kalau extrem kayak pemerintah cina   Zhui Rongji..kalau ada 
pejabat pemerintah, militer yang berani korupsi langsung dipecat dari 
jabatannya, disita hartanya  dan dihukum mati.
Pada awalnya banyak yang mem protes tapi menurut Zhui Rongji  ini adalah 
satu - satunya jalan kalau cina mau maju dan terbukti



Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
DKS/TUN/G&G 
0542- 533852






[EMAIL PROTECTED]
09/09/2004 11:05 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:        [Fwd: Re: [iagi-net-l] Apa kata mereka tentang Pertamina ?]


 Original Message 
Subject: Re: [iagi-net-l] Apa kata mereka tentang Pertamina ?
From:[EMAIL PROTECTED]
Date:Thu, September 9, 2004 10:03 am
To:  "ismail" <[EMAIL PROTECTED]>
--

>
  Ada beberapa gagasan yang dikemukakan oleh Laks yang menarik perhatian
saya , walu tentunya harus dibuktikan dan bisa saja kita berkata "akh
gombal".
Dia berkata umpamanya :
1. Untuk memberantas korupsi , semestinya jangan hanya meliht simptonnya ,
tapi harus dicar diaman "battle ground " yang sebenarnya.
(Nah  pasti akan ada yang berpendapat : Apakah berati koruptor tak perlu
diseret kepengadilan".
2. Data dan angka menyatakan bahwa tiga tahun terakhir pajak dan deviden
yang dibayarkan oleh BUMN naik kl 300 %.
3. 35 % saham yang diperjual belikan di BEJ adalah saham BUMN.
4. Tidak perlu kepemilikan Pemwerintah dalam BUMN majoritas , karena
Pemerintah  tetap menjadi Regulator dan tetap akan mempunyai "kekuasaan"
untuk mengarahkan BUMN. Dia mengambil contoh INDOSAT yang secara nyata
telah naik setorannya kepada Pemerintah (baik berupa pajhak maupun
deviden).


 Nah itu saya dapat dalam wawancara (saya lupa namanya) antara pejabat
Pemerintah dgn moderator - nya Petter Gontha  di TVRI sekitar jam
setengah delapan malam.

Jadi untuk mem"balance" pendapat , ada baiknya kita tune di TVRI
agar opini kita dapat balance antara katanya koran koran dan katanya
Pemerintah.
Memang biasanya TVRI menjadi pilihan terakhir dibandingkan dengan acara
acara di TV Swasta yang lebih aduhai .

Si  Abah
  Mungkin sudah dari sononya kali BUMN ini dijadikan arena "permainan" 
bagi
> para eksekutif maupun politikusnya
, Ditengah keterpurukannya dan lilitan
> hutang dengan mudah memberikan milyaran rupiah hanya untuk suatu Yayasan
( YIMM) dg program yang tidak jelas ( sayembara pendidikan) dg dana 14,2
M. Mungkin ada betulnya juga kalau dijualin saja sekalian.
> Yang dimaksud "monyet" oleh Pak Laks itu ada di stetmen Pak Laks ( aku 
baca
> di salah satu koran ) yg mengatakan Monyet pun kalau disuruh jadi Dirut
Pertamina Pasti Untung", gitu kira kira. Jadi begitu gampangnya ngurus
perusahaan minyak milik negara tsb, apa iya,
>
> Ism
>
>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Apa kata mereka tentang Pertamina ?
>
>
>> Kalau saja rakyat ini boleh dianggap salah satu "pemilik" dari
>> Pertamina, tentunya ngga ada intensi politik dari sebagian besar
rakyat. Rakyat tentunya ngga membutuhkan politisi. Politisi-lah yg
butuh rakyat (paling tidak suaranya dl pemilu :).
>>
>> Justru karena itulah aku ndak stuju sama Pak Laks Soekardi, kenapa Si
Laksamana ini memberikan "posisi kunci" ini ke Pak Widya yg setahuku
bukan ahli dl bid perminyakan ini (cmiiw). Sepertinya Pak Laks sendiri
yg memposisikan Pertamina dlm lingkungan politis.
>>
>> Mengundang kembali Pak Baihaki ?
>> Walaupun mungkin cara yg benar secara teoritis, namun jelas secara
politis tidak menguntungkan penguasa. Dan secara tradisi ndak ada yg
"berani" mengundangnya kembali
> .
>>
>> Berita di bawah ini menunjukkan intensi politis itu ... Kalau mau iklan
image ttg pertamina ya mestinya bukan disitu lah yaw .. :p
>>
>> == start quote 
>> Laks Tidak Akan Menindak BUMN Sponsor "Indonesia Sukses"
>> Selasa, 07 September 2004 | 17:26 WIB
>>
>> TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
(Menneg BUMN) Laksamana Sukardi tidak akan menindak sejumlah BUMN yang
menjadi Sponsor kuis "Indonesia Sukses".
>> === end quote ===
>>
>> En

Fwd: Re: [iagi-net-l] Eksplorasi Planet Mars - Peranan Ahli Geologi

2003-06-15 Thread Awang Satyana
Re-sendNote: forwarded message attached.
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!--- Begin Message ---
kondisi permukaan tanah dan singkapan batuan di Mars mirip dgn tanah danbatuandi negara2 tropis, jadi tingkat pelapukannya sangat tinggi, cukup sulitmenemukansingkatan yang fresh.
Q : Agent of weathering apa  yang membuat pelapukan di Mars sangat tinggi. Udara ada, tapi sangat tipis. Air ? Katanya pernah ada sebab ditemukan sistem distributary channel. Salju ?, ada di polar caps-nya. Tapi kalau bercermin di Bumi, weathering terutama karena weather, cuaca, sementara unsur2 pembentuknya (udara, air, dll) tidak tersedia dengan cukup di Mars. Jadi, benarkah pelapukan begitu intensif di Mars ?  Tapak sepatu Neil Armstrong pun katanya masih ada sampai sekarang di Bulan, padahal sudah 34 tahun, karena tidak ada weathering. Singkapan di sana rusak oleh bombardement meteorit bukan oleh weathering. Tidak ada perisai atmosfer.
 
Ahli geologi memang ada yang berkiprah di angkasa luar, seperti Shoemaker, salah satu penemu komet terkenal (Shoemaker-Levy) yang menabrak Jupiter tahun 1996. Ahli geologi struktur Princeton University John Suppe yang terkenal dengan fault-bend folding-nya juga sekarang menekuni Bulan. Di Indonesia, kalau mau, kita mulai saja dengan inventarisasi tempat2 kawah sisa meteorit, ada ga ? Di Sangiran katanya pernah ada dengan ditemukannya tektit, di tempat2 lain ? Sebab kalau di peta global lokasi jatuhan meteorit, Indonesia selalu kosong. Apa benar tak pernah ada tubrukan ? 
 
Terminologi, ahli geologi angkasa luar (planet dll.), agak rancu. Geo=Gea=Bumi. Planetary geologist barangkali ? Ahli geologi planet atau extra-terrestrial geologist ? Di negara2 maju ada planetary institutions. Di LAPAN kita ada ga geologist ? Mungkin harus dilacak ke situ dulu.
 
Salam,Awang H. SatyanaEksplorasi BP MigasAde Kadarusman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Dear All,Satu hal sering kita lupa bahwa histeria tentang eksplorasi planet Mars,bukan hanya milik para pemerhati ilmu pengetahuan (yang bersifat "populersciences"),para astronomer atau wartawan rubrik iptek di koran-koran,melainkan juga harus jadi perhatian ahli geologi.Ingat ketika ekspedisi ke bulan, NASA menyertakan beberapa ahli geologimasuk dalam Apollo, saya lupa apakah mereka ini juga mendarat di bulan ?.Memang ahli geologi yang diperlukan memang seorang Planetary Geologist,ada enggak anggota IAGI yang planetary geologist ?Dalam minggu ini kita jumpai berbagai tulisan tentang Mars di koran-korannasionaltermasuk di Pikiran Rakyat hari ini. Yang cukup menggelikan tulisan tsb adayang mencobamembandingkan geologi dan tektonik Bumi dengan Mars yang memang cukup mirip,terjemahannya rasanya kurang pas, bukti bahwa yang menulis bukan
 ahligeologi.Bukankah tujuan utama ekspedisi Mars adalah melakukan penelitian geologidengan peralatan yang canggih geologi untuk membuktikan adanya kehidupan,yang mungkin selanjutnya eksplorasi mineral ekonomis atau penjajagankemungkinanmanusia di bumi untuk hidup dan tinggal di Mars (geologi teknik).Menurut jadwal NASA, tahun 2007-9, diharapkan sample batuan dan tanahdari Mars (Martian soil and rocks) dapat dibawa pulang ke Bumi untukditeliti.Ada dua hal yang menarik ternyata ahli geologi biasa pun bisa terlibat dalampenelitian di Mars.1. Konon berdasarkan pengamatan foto-foto yang dikirim Mars Global Surveyer(MGS),kondisi permukaan tanah dan singkapan batuan di Mars mirip dgn tanah danbatuandi negara2 tropis, jadi tingkat pelapukannya sangat tinggi, cukup sulitmenemukansingkatan yang fresh.Nah...satu peluang buat ahli geologi di negera tropis untuk memanfaatkanpengalamannyabekerja di daerah
 singkapan lapuk, untuk bergabung dgn NASA.2. Beberapa ahli struktural geologi atau ahli GIS/remote sensing yangtadinya bekerjadi perusahan minyak/tambang, sekarang bergabung dgn NASA atau dgn Univ. yangterlibatdengan proyek Mars, untuk membantu melakukan penelitian struktur geologiMars berdasarkanfoto-foto dari MGS, viking, Hubble Space teloscope dll.Nah kesempatan baru buat ahli geologi kita.saya lihat masih ada beberapalamaran pekerjaanyang diiklankan di EOS-AGU menawarkan pekerjaan seperti ini.Ada yang tertarik ?, siapa tahu ahli perminyakan kita bisa dimanfaatkanuntuk ngebordi Mars, seperti conto di film Sci-Fi Amergeddon di bintangi Bruce Willis(lupa spellingnya)SalamAde Kadarusman-To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]Visit IAGI Website: http://iagi.or.idIAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagiKomisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.idKomisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])Komisi Database Geologi

Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa]

2005-09-08 Thread Awang Satyana
Abah,
 
Ini hanya khayalan saya saja, mekanisme emplacement continental sliver seperti 
itu bisa dengan cara :
 
1. rafted sliver yang lepas dari tepi utara Gondwana di selatan Jawa dan masuk 
ke wilayah Jawa selatan sebelum Tersier (mid Jurassic-Cretaceous). Ini model2 
emplacement yang dipakai untuk emplacement Paternoster dan Mangkalihat ke 
Kalimantan.
 
2. rafted sliver yang lepas dari Sundaland oleh sesar besar di tepi timur 
Sundaland - Jawa Tengah, terjadi di Paleogen, sebelum Oligo-Miocene volcanic 
arc membuat barrier untuk pengalihtempatan itu. Ini model emplacement yang 
dipakai untuk emplacement Sumba via Sumba fracture dari tepi timur Sundaland.
 
Proses pengujian khayalan ini bisa melalui tahap : (1) buktikan dulu apa benar 
ada continental sliver di antara Bayat-Nanggulan - dengan gravity, outcrop, 
dll. (2) ambil sampelnya dan lakukan pengujian isotop Pb-Nd (206-208 Pb/204 Pb 
dan 143 Nd/144 Nd) untuk asal terrane induknya (Sundaland ?, utara Gondwana ? 
NW Shelf Australia ?) dan tentukan umurnya dengan beberapa metode. Provenance 
continental fragments cukup ampuh ditentukan dengan isotop geochemistry Pb-Nd. 
(3) pikirkan mekanisme pengalihtempatannya. 
 
Ini pengujian sequential, kalau no. 1 tak terbukti, tentu tahap2 berikutnya 
gugur. Masih ada beberapa tempat di Jawa yang "terra incognita", kita tak tahu 
pasti sejarah geotektoniknya. Harloff tahun 1933 memetakan Karang Sambung, 72 
tahun kemudian, tahun 2005, saat ini, benarkah bahwa kita 100 % memahaminya ? 
Di beberapa tempat masih menganga lebar butuh penjelasan sekalipun sudah berapa 
doktor dihasilkan dari situ. Kalau ada waktu dan semangat, "blank spot" 
pemahaman geologi di situ perlu dicerahkan. Itu baru Karang Sambung, kita belum 
bicara Ciletuh, Meratus, dan Bantimala, atau Garba, dll.
 
salam,
awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:

deleted...


Betul , memang adanya lapisan berumur eosen di Nanggulan sangat
aneh ?
Pemetaan saya awal thn 1974 didaerah itu say cukup bingun menerangkan
sejarah sedimentasinya (apalagi saat itu kan saya masih yunior sekali
dan belum terlalu mengenal plate tectonic.

Kalau khayalan mengenai adanya silver kontinen itu dteruskan , jadi
kira kira bagaimana sejarah tektonik Jawa Selatan?

Si Abah




-
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.

Fwd: Re: [iagi-net-l] Obrolan Serius Santai Sore IAGI (OSSS-IAGI)

2004-07-01 Thread Prasiddha Hestu Narendra

Om Syaiful,
Resto Thai tamnak itu bukannya kalo ndak salah di jl HOS cokroaminoto? 
Kalo jl Menteng kan itu deket jalan Cikini?
takut ada yg nyasar

At 09:11 AM 06/28/2004 +0700, [EMAIL PROTECTED] wrote:
Dengan sangat menyesal terpaksa diumumkan bahwa 30 kursi utk acara ini
telah 'terjual' habis. Bahkan ada beberapa mendapatkan kursi di ruang
tunggu.
Utk teman2 yg telah mendaftar, sampai jumpa Kamis petang nanti. Utk teman2
yg tertarik tetapi belum sempat mendaftar, mohon maaf sebesar2nya ya.
Membaca imil dari ibu Emmy, mungkin kalau memang diperlukan, acara serupa
akan dapat dilaksanakan pada lain waktu dan lain tempat.
salam,
syaiful
IAGI - Rovicky&Syaiful Entertainment
*walaupun merasa kaya, tapi kocek pas2an juga lho...


[EMAIL PROTECTED] 

esia.co.id  To: 
[EMAIL PROTECTED]
cc: 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],
06/21/04 11:16 
AM[EMAIL PROTECTED] 

Please respond 
to   Subject: [iagi-net-l] Obrolan Serius Santai Sore 
IAGI (OSSS-IAGI)
iagi-net 





Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) bekerja-sama dengan Rovicky&Syaiful
Entertainment bermaksud menyelenggarakan:
Obrolan Serius Santai Sore IAGI
Bekerja di LN (Malaysia dan Brunei): Peluang dan Tantangan untuk GGE
(Geologi-Geofisika-Engineer) di EP Minyak-Gas Bumi
KAPAN?
Hari Kamis sore, tanggal 1 Juli 2004, jam 17:00-19:00 wib
DIMANA?
Restoran Thai Tamnak, Jl. Menteng Jakarta Pusat
SIAPA YANG DIUNDANG?
Para ahli geologi, ahli geofisika, dan 'engineer' yang lancar berbahasa
Indonesia
(dibatasi maksimum 30 orang)
PENDAFTARANNYA?
Silakan kirim imil ke [EMAIL PROTECTED],
atau kirim sms ke 0812-9372808.
Sebutkan nama lengkap, keahlian/profesi, dan nomor kontak (imil, hp, telpon
kantor/rumah).
ADA BIAYANYA? ATAU GRATIS?
Ada dong. Hanya Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) dan tidak disediakan
kuitansi. Pembayaran sebelum obrolan dimulai.
Apabila sudah terdaftar dan ternyata tidak hadir, akan ditagih tanpa
malu-malu.
NGOBROL-NGOBROL SAJA? DUDUK-DUDUK SAJA?
Benar. Obrolan alias diskusi yang dilakukan dengan santai, tetapi isinya
serius tanpa memusingkan kepala kita.
Nara-sumber akan memberikan presentasi pendahuluan selama sekitar 30 menit.
Waktu yang tersisa adalah untuk membedah isi presentasi, bersama-sama
antara para undangan dan nara-sumber.
Silakan simak info ringkas tentang isi topik dan biodata nara-sumber
berikut ini:

SARI PRESENTASI
Malaysia saat ini mempunyai produksi minyak sekitar 700 ribu bph. Tahun
depan direncanakan akan ditingkatkan menjadi 800 ribu bph. Pertumbuhan
ekonomi malaysia lebih bagus dari Indonesia setelah mengalami krisi tahun
1997. Saat ini nilai RM 'dipatok' terhadap USD, sehingga fluktuasi regional
relatif tidak mempengaruhinya. Petronas saat ini juga mempunyai beberapa
konsesi di negara lain (Afrika)  yg sedang dimulai (dalam tahap eksplorasi,
new ventures). Pertumbuhan (ekspansi) Petronas ini sangat membutuhkan
jumlah tenaga kerja GGE (Geologi-Geofisika-Engineer) yang saat ini tidak
mungkin dipenuhi dari dalam negeri Malaysia. Dibandingkan kondisi ekonomi
Indonesia yg sedang mengalami kesulitan pengadaan peluang kerja, maka
negara Malaysia menjadi sangat menarik bagi para pencari kerja termasuk
Indonesia.
Brunei merupakan negara yang sangat makmur. Jumlah penduduknya kurang dari
400 ribu, sedangkan penduduk aslinya diperkirakan hanya 250-300 ribu saja.
Dengan demikian relatif banyak pendatang di Brunei. Jumlah penduduk yang
sedikit ini menjadikan Brunei jauh lebih aman dari negara-negara di
sekitarnya. Namun di sisi lain, jumlah penduduk yang sedikit ini juga
menjadikan negara ini kekurangan tenaga kerja dan terkesan sepi.
Saat ini juga banyak tenaga kerja dari negara-negara sekitar Asia Tenggara
hingga India dan Cina yang berdatangan ke Malaysia. Hal ini menimbulkan
persaingan yang tidak mudah bagi tenaga-tenaga GGE Indonesia untuk masuk ke
negara-negara Asia Tenggara.
Dalam forum diskusi ini akan dijelaskan bagaimana peluang serta tantangan
untuk bekerja di Malaysia dan Brunei terutama untuk GGE Indonesia.
TENTANG NARA-SUMBER: Rovicky Dwi Putrohari
Rovicky menyelesaikan pendidikan sarjana geologi di Universitas Gadjah Mada
tahun 1987. Sejak itu bergabung dengan Hudbay Oil-Lasmo Oil-Kondur
Petroleum. Tahun 2001 memutuskan untuk menjadi 'freelancer geologist'
setelah meninggalkan jabatan terakhir sebagai 'manager geology' di Kondur
Petroleum dan bekerja di Brunei Shell Petroleum, Total E&P Balikpapan, dan
hingga saat ini bekerja untuk Murphy Oil Corporation di Kuala Lumpur
Malaysia.  Pada saat bekerja di Kondur tahun 1999, Rovicky berhasil
menyelesaikan studi di Jurusan Geofisika - Universitas Indonesia dan
memperoleh gelar 'master of science'. Pekerjaan yang dilaluinya berawal
sebagai 'wellsite g

[Fwd: Re: [iagi-net-l] [Fwd: [anggota] Re: Pembangkit Listrik Tenaga Sury a]]

2004-12-16 Thread yrsnki
 Original Message 
Subject: Re: [iagi-net-l] [Fwd: [anggota] Re: Pembangkit Listrik Tenaga
Sury a] From:[EMAIL PROTECTED]
Date:Fri, December 17, 2004 9:47 am
To:  [EMAIL PROTECTED]
--

Ikutan Nambahi,
Pembangkit listrik energi solar ada dua setinng :
untuk pemakaian rumah tangga sederhana ( 40 W , dua lampu neon
/ TV ) biasanya pakai Solar Home Sistem (SHS) yang terdiri dari
Modul PV untuk mengolektor sinar matahari, aki untuk menyimpan
listrik, conventer, lampu neon, harganya kira kira 4-5
jutaan/per unit.( tinggak ceklek nyala )Untuk pemakaian ramai ramai,
biasanya pakai paralel/susunan seri), yaitu dengan menyusun beberapa modul
PV ( tergantung
kapasitasnya) dan disimpan dalam suatu bateri besar ( terdiri
dari beberapa beteri), dan baru listriknya disalurkan ke
Konsumen.Untuk daerah tertentu , kombinasi antara angin,solar dan disel (
sering dinamakan Pembangkit Hybrid sistem), keuntungannya
bila cuaca tidak mendukung, tidak ada angin atau matahari (
mendung), bisa dibangkitkan /dibackup pakai disel,tapi kalau
cuaca bagus ( ada sngin ada sinar matahari, disel tdk perlu
diaktifkan, setingg untuk on/off secara otomatis) contohnya ada
di P.Nusa Penida Bali yg dibangun th 1991 ( saya kagak tahu
masih bagus apa kagak)


ISM

> Info dari tetangga , mungkin ada manfaatnya bagi kita
>
> Si Abah
>
>  Original Message
>  Subject: [anggota] Re:
> Pembangkit Listrik Tenaga Surya
> From:"Marketing PT MP3"
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Date:Thu, December 16, 2004 11:39 am
> To:  [EMAIL PROTECTED]
> -->
Assalamualaikum ww.
>
> Untuk Bapak Doedoeng Z. Arifin
> Sekarang, perusahaan kami bergerak dalam bidang pembangkit
> listrik  khusus energi baru dan terbarukan (renewable
> energy). Jika Bapak
> membutuhkan PLTS, kita bisa menyediakan seperti yang Bapak
> harapkan...Selain itu, kami juga menyediakan pembangkit
> listrik tenaga  angin... Untuk lebih lanjutnya, bagaimana
> saya bisa menghubungi Bapak,  atau Bapak bisa menghubungi
> kami di:
>
> a.n  A. Zakir Gaffar (YON-I)
>   PT Mahkota Prima Putra Perdana
>   Telp. 0218519544, Fax. 02185909071 atau Hp
>   081802279580
>
> Terimakasih atas kerjasama dan perhatiannya
>
> Wassalam
> 
>
>>
 AWW.

 Rekans, ada teman saya di NTB (Mataram) yang memerlukan
 informasi mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Surya skala
 kecil
 (untuk satu desa). Ybs akan membuat proyek percontohan di
 Lombok Timur dan Barat. Kalau ada yang berkecimpung dalam
 bidang (bisnis) instalasi PLTS tersebut, mohon
 menghubungi
 saya
 via Japri. Terima kasih.

 Wassalam. Doedoeng Z. Arifin



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



- To
unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan :
Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi
Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-07 Thread yanto R.Sumantri




 Original Message

Subject: RE: [iagi-net-l] Pemenang
Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?
From:   
"Bambang P. Istadi" 
Date:Wed, December 8, 2010 10:06 am
To: 
iagi-net@iagi.or.id
--

Kang Vicky dan rekan2,

Beberapa masalah serius sedang
dihadapi dunia migas indonesia yang akan
berpengaruh pada kemampuan
produksi dan pendapatan negara dimasa datang.
Saat ini hampir
seperempat pendapatan Negara dari sektor ini :

Pertama, jualan
blok tidak laku. Tender blok kurang diminati seperti
yang sudah
dilaporkan kang Vicky. Kecuali saat Blok Semai ditawarkan
yang
terbukti sangat kompetitif.

Kedua, banyak blok eksplorasi yang
sudah diaward tidak kekerjakan pula.
Ini bisa dilihat betapa
rendahnya pemenuhan firm commitment untuk
melakukan kegiatan
eksplorasi maupun jumlah uang yang sudah dijanjikan
akan
diinvestasikan PSC2 baru. Realisasi rencana survey seismic dan
pemboran sumur eksplorasi jumlahnya tidak sampai setengahnya dari
firm
commitment. 

Ketiga, Produksi cenderung turun terus.
Untuk meningkatkan produksi
dibutuhkan penemuan cadangan baru,
padahal kegiatan ekaplorasi cenderung
rendah dengan tidak lakunya
jualan blok dan blok yang sudah lakupun
banyak yang tidak dikerjakan,
jadi gimana mau nambah cadangan baru dan
naikkan produksi?

Keempat, konsumsi dalam negeri meningkat terus. Kita ketahui bahwa
Indonesia sudah menjadi net importer sejak 2004 dimana konsumsi lebih
besar daripada produksi. Hal ini sangat memberatkan APBN karena
subsidi
meningkat terus, apalagi jika harga minyak dunia sedang
tinggi. Sebagai
gambaran subsidi mencapai Rp.100 trilliun lebih
ditahun 2009 dan 2010,
sedangkan pada 2008 saat harga minyak diatas
$100/bbl, subsidi lebih
dari Rp. 200 trilliun (hampir seperempat APBN
untuk subsidi).

Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan
katagori giant, kalaupun ada
penemuan besar, butuh waktu yang sangat
lama untuk bisa mulai
berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun.
Coba saja kita lihat,
lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun
1998, saat ini sudah
berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
(Roabiba ditemukan tahun
1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
1995&96, baru berproduski 2009!)
dan Masela (ditemukan tahun
2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
Toili (Senoro ditemuan
tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

Ini masalah
yang cukup serius, dan masih banyak lagi masalah2 lain yang
berpengaruh terhadap iklim investasi di migas, seperti masalah fiscal
competitiveness, perpajakan, insentif, perizinan dan approval
process,
otonomi daerah dan keterlibatan masyarakat didaerah
produksi,
"proaktifnya" wakil2 rakyat bisa jadi seprti
pisau bermata dua, dan
masalah lain seperti asas cabotage yang bisa
dipandang sebagai anugerah
dan hambatan, tergantung pakai kacamata
mana.

Pertanyaannya apa ada solusi? Tentu ada dan harus ada.
Pelajaran bisa
kita petik dari penawaran blok2 Semai dengan adanya
data spec survey
menjadi sangat menarik investor. Kata kuncinya data.
 Kalau saja 5% dari
anggaran subsidi, jumlahnya sudah ratusan juta
dollar bisa dipakai untuk
survey seismic baru dan bor sumur, mungkin
faktor resiko subsurface akan
berkurang dan meningkatkan minat
investor, jualan laku. Tapi semua juga
tergantung dari political will
dari semua stake holder dan kita semua.
Apakah waktu kita pakai
secara efisien mengolah data, membuat play
concept dan proving up
petroleum system? Atau lebih banyak urusan
administrative dan
approval perizinan? Apakah kondisi saat ini sudah
dianggap sebagai
krisis?

Salam,
Bambang Istadi



-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari
[mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Monday, December 06, 2010 5:01
PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI;
migas_indone...@yahoogroups.com;
geologi...@googlegroups.com;
Indoenergy
Subject: Re: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010
hanya 3 blok

2010/12/6 Setiabudi Djaelani


> Kang Rovicky,
>
> Berarti Company yang melakukan joint study pun ada/
banyak yang tidak
> melakukan penawaran ?
>
>
Betul Mas Budi,

Ya beberapa kumpeni melakukan joint studi
tetapi tidak memasukkan
tender.
Sawahku juga pernah mengalami
hal ini karena memang tidak dijumpai
potential
resources
(prospect/leads) yang sesuai portofolionya perusahaan. Memang
bukan
berarti ngga ada potensi, hanya saja tidak menarik secara ekonomi
(saat itu). Ini jelas fiskal sbg pertimbangan.

Penawaran
kedua tahun 2010 ini ada inovasi baru utk daerah-daerah yang
'high
risk'. Inovasinya yaitu pada minimum tender tidak diharuskan ngebor
pada
tahun ke tiga, tetapi tahun ke empat. Artinya drilling bukan
sebagai
komitmen pasti. Ini mnurutku langkah strategis untuk mencari
dan
menambah
data. Seolah seperti "extended JSA". Lah
wong sekarang ngebor di laut
dalam
bisa 100 juta (hampir satu
trilliun !)

Saya ngga ngerti apakah MIGAS (dan BPMIGAS)
memiliki peta lead prospect
seluruh Indonesia sehingga dapat dipakai
se

[Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-07 Thread yanto R.Sumantri




-
Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori
giant, kalaupun ada
penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama
untuk bisa mulai
berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba
saja kita lihat,
lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998,
saat ini sudah
berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
(Roabiba ditemukan tahun
1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
1995&96, baru berproduski 2009!)
dan Masela (ditemukan tahun
2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
Toili (Senoro ditemuan
tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

Mbang .dan
Rekan rekan 

Yang Anda tuliskan diatas sangat menarik , apakah
Anda tahu alasan alasan apa saja yang menyebabkan keterlambatan dari
pengembangan masig masong penemuan ???
Saya kira setiap lapangan
tersebut diatas mempunyai alasan yang ber-beda 2.
Terima kasigh atas
pencerahannya..

si Abah.


[iagi-net-l] Fwd: Re: [GD-L] Fwd: Re: [iagi-net-l] coordinate system

2006-01-15 Thread Harry Kusna
Rekan2 IAGI ysh., 
   
  Silahkan untuk diketahui oleh rekan2 di IAGI-net, penjelasan dari Ibu Ning..
  Ibu Ning adalah salah seorang staff pengajar di Dept. Geodesi ITB, dan saya 
telah diizinkan oleh beliau untuk meneruskan tulisan beliau ke milist ini untuk 
kegunaan kita bersama.  Kepada Ibu Ning, terimakasih Bu.
   
  Wassalam,
  HK  

"S.Hendriatiningsih" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  From: "S.Hendriatiningsih" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Harry Kusna" <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [GD-L] Fwd: Re: [iagi-net-l] coordinate system ( was 
RE:[iagi-net-l] need koordinat tambang freeport)
Date: Fri, 13 Jan 2006 11:26:12 +0700

Silahkan pak, yang saya tulis mungkin bermanfaat bagi para pengguna 
peta dan pengguna data koordinat.
   
  Salam,
  SHn
   
- Original Message - 
  "S.Hendriatiningsih" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Yth pak Harry,
Saya coba menjelaskan sejarah Sistem Koordinat Global dari sistem koordinat 
terrestrial yang dipakai dalam aplikasi Geodesi di Indonesia, yaitu:
1) Geodesi Satelit; umumnya sebagai koordinat kartesian orthogonal yang 
mengacu pada salib sumbu yang berpusat di pusat massa bumi/geocenter. 
Koordinat titik 3D digambarkan secara curvilinier (Lintang,Bujur,h) atau 
kartesian (X,Y,Z) dengan ellipsoid referensi tertentu.
2) Astronomi Geodesi; koordinat polar bola dari garis unting-unting titik 
pengamatan adalah bujur astronomi (lambda), lintang astronomi (phi) mengacu 
pada salib sumbu yang berpusat di pusat massa bumi/geocenter.Koordinat 
astronomi diukur dengan metode astronomi geodesi (bintang, matahari). 
Apabila ada geopotensial number (W) yg diukur dengan bantuan leveling 
dikombinasikan dengan pengukuran gaya berat, maka disebut koordinat natural 
(phi,lambda,W).

Masalah longitude,latitude yang artinya Lintang dan Bujur , apakah geodetik 
atau astronomi?
Sejak jaman Belanda, sejarah Jaring Kerangka Geodetik di Indonesia cukup 
panjang ceritanya. Awalnya dengan menggunakan Astronomi Geodesi, dengan 
datum2 di daerah masing2, yaitu Triangulasi:
(1) pulau Jawa (1862-1880), berdasarkan datum G.Genuk
(2) Pantai Barat Sumatera (1883-1896), berdasarkan datum Padang
(3) Sumatera Selatan (1893-1909), berdasarkan datum G.Dempo
(4) pantai Timur Sumatera (1908-1916), berdasarkan datum Serati
(5) Kep.Sunda Kecil, Bali, Lombok (1912-1918), berdasarkan G.Genuk
(6) pulau Bangka (1917), berdasarkan G.Limpuh
(7) Sulawesi (19-09-1916) berdasarkan datum Moncong Lowe
(8) Kep.Riau - Lingga (1935) berdasarkan G.Limpuh
(9) Aceh (1931), berdasarkan datum Padang
(10) Kalimantan Tenggara (1933-1936), berdasarkan G.Segara.
Peta-peta Topografi di jaman tsb menggunakan sistem proyeksi Polyeder, 
sedangkan hitungan triangulasi menggunakan sistem proyeksi koordinat 
Mercator.

Terlepas dari kesalahan pengukuran dan perhitungan, koordinat satu titik 
yang dihitung dari titik kontrol pada datum yang berbeda akan menghasilkan 
koordinat yg berbeda.
Intinya, suatu titik kontrol harus berada pada datum yang sama dan dapat 
dilakukan transformasi koordinat.

Untuk menyatukan sistem datum, sejak tahun 1974, Bakosurtanal membuat sistem 
yang terpadu dengan menggunakan teknologi Satelit Doppler yaitu menetapkan 
datum untuk kegiatan survey dan pemetaan di wilayah RI, yaitu Datum 
Indonesia 1974 (DI74) yang dikenal sebagai datum Padang dimana ellipsoid 
referensi yang dipakai adalah GRS'67 dan sistem proyeksi petanya UTM.

Pada tahun 1996, Bakosurtanal menetapkan datum untuk kegiatan Survey dan 
pemetaan di wilayah RI, adalah Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN95). Jaring 
Kerangka Geodetik ditentukan dengan teknologi GPS dengan mengacu pada 
ellipsoid referensi World Geodetic System 1984(WGS84), dimana parameter 
DGN95 = parameter WGS84.

Parameter Ellipsoid referensi sbb:
(1) Bessel 1841 a = 6377397.155, f = 1/299.1528128,
(2) GRS 1967, a = 6378160.0, f = 1/298.247167427
(3)GRS 1980, a = 6378137, f = 1/298.257222101,
(4)WGS-72, a = 6378135.0, f = 1/298.26,
(5)WGS-84, a = 6378137.0, f = 1/298.257223563,

Jadi, mengenai long dan lat, perlu diketahui Ellipsoid referensi yang 
digunakan,
Sehingga dapat ditransformasi koordinat dan atau transformasi datum, dgn 
parameter2 tsb diatas.
Demikian penjelasan saya, semoga bermanfaat.

Salam,
SHn


-
Yahoo! Photos
 Ring in the New Year with Photo Calendars. Add photos, events, holidays, 
whatever.

RE: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-07 Thread Bambang P. Istadi
Abah dan rekan sekalian,

Tentunya banyak faktor dan alasan yang berbeda2, saya dengar sebagian,
saya anggap sebagai gossip saja dan tidak etis kalau saya tulis karena
tidak terlibat langsung. Yang saya ungkapkan faktanya saja secara umum
bahwa butuh waktu yang lama untuk mengkomersialkan suatu discovery. Dan
ini merupakan masalah dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan
produksi dimasa mendatang dan dalam menjaga penerimaan Negara.

Enaknya IAGI buat kumpul2 dan ngobrol soal tantangan yang dihadapi
sektor migas dan solusinya. Kalau bisa kita amalogikan sebagai sapi
perah, kalau sapinya tidak dikasih makan, lama2 habis dan tidak ada lagi
yang bisa diperah. Saya mengimpikan makin banyaknya spec survey dan
pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk menambah data2.  Begitu
banyaknya basin yang belum ada data dan masih dianggap frontier.
Terlepas dari basin versi siapa yang mau dipakai, tapi intinya masih
perlu banyak data untuk memahaminya.

Soal subsidi, ada yang menarik kalau kita lihat trend konsumsi, ditahun
krismon, 1998/99, konsumsi melonjak tajam, begitu pula dengan import.
Pada saat yang sama tengah terjadi devaluasi rupiah. Apa memang terjadi
lonjakan konsumsi yang tajam? Bukankah pabrik banyak yang tutup? Atau
disparitas harga yang semakin lebar yang mendorong kegiatan yang
bersifat illegal?

Wass.
Bambang Istadi


-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id] 

-
Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori
giant, kalaupun ada
penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama
untuk bisa mulai
berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba
saja kita lihat,
lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998,
saat ini sudah
berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
(Roabiba ditemukan tahun
1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
1995&96, baru berproduski 2009!)
dan Masela (ditemukan tahun
2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
Toili (Senoro ditemuan
tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

Mbang .dan
Rekan rekan 

Yang Anda tuliskan diatas sangat menarik , apakah
Anda tahu alasan alasan apa saja yang menyebabkan keterlambatan dari
pengembangan masig masong penemuan ???
Saya kira setiap lapangan
tersebut diatas mempunyai alasan yang ber-beda 2.
Terima kasigh atas
pencerahannya..

si Abah.


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-07 Thread noor syarifuddin
IMHO, mungkin harus dibedakan pengembangan lapangan gas dan minyak. Kalau 
melihat contoh di bawah ini, maka sebagian besar adalah lapangan gas yang 
memang 
proses pengembangannya sangat tergantung tersedianya pihak pembeli. Kalau untuk 
lapangan di area yang sudah bagus sarana pendukungnya (infrastruktur maupun 
pasarnya), maka saya kira akan lebih cepat lagi.
Untuk kasus Cepu, saya tidak berkomentar deh...soalnya kemungkinan tidak hanya 
soal teknis belaka.

Namun saya setuju bahwa sekarang ini semakin sulit untuk menemukan gajah-gajah 
lagi. Salah satu jalan yang bisa ditempuh ya mungkin harus masuk daerah baru, 
diantaranya Indonesia Timur dengan target yang baru dan berbeda. Hal ini yang 
membuat symposium semacam "Mesozoikum PS" di Bandung kemarin menjadi semakin 
menarik dan diperlukan untuk diteruskan dari waktu ke waktu. Mungkin yang juga 
bisa juga diadakan seminar tentang "Fractured reservoir" atau "Tight Gas"...


salam,



From: yanto R.Sumantri 
To: iagi-net 
Sent: Wed, December 8, 2010 10:21:44 AM
Subject: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]





-
Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori
giant, kalaupun ada
penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama
untuk bisa mulai
berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba
saja kita lihat,
lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998,
saat ini sudah
berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
(Roabiba ditemukan tahun
1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
1995&96, baru berproduski 2009!)
dan Masela (ditemukan tahun
2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
Toili (Senoro ditemuan
tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

Mbang .dan
Rekan rekan 

Yang Anda tuliskan diatas sangat menarik , apakah
Anda tahu alasan alasan apa saja yang menyebabkan keterlambatan dari
pengembangan masig masong penemuan ???
Saya kira setiap lapangan
tersebut diatas mempunyai alasan yang ber-beda 2.
Terima kasigh atas
pencerahannya..

si Abah.



  

RE: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-08 Thread Setiabudi Djaelani
BPI : ..Saya mengimpikan makin banyaknya spec survey dan
pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk menambah data2.  Begitu
banyaknya basin yang belum ada data dan masih dianggap frontier.

SDj : Pada IAGI Convention kemarin di Lombok Andang Bachtiar juga menyerukan
Agar uang signature bonus yang jumlahnya cukup besar itu bisa dipakai untuk
Spec survey dll .agar block yang ditawarkan layak jual (menarik bagi 
Investor).
Agar bisa didukung oleh regulasi AB dan LH (Ketum IAGI) sudah dua kali ?
Meloby para wakil rakyat. Namun sampai saat ini masih perlu langkah-langkah
Lanjutan yang konkrit.

Wass,
Setiabudi Dj



-Original Message-
From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com]
Sent: Wednesday, December 08, 2010 1:08 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]

Abah dan rekan sekalian,

Tentunya banyak faktor dan alasan yang berbeda2, saya dengar sebagian,
saya anggap sebagai gossip saja dan tidak etis kalau saya tulis karena
tidak terlibat langsung. Yang saya ungkapkan faktanya saja secara umum
bahwa butuh waktu yang lama untuk mengkomersialkan suatu discovery. Dan
ini merupakan masalah dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan
produksi dimasa mendatang dan dalam menjaga penerimaan Negara.

Enaknya IAGI buat kumpul2 dan ngobrol soal tantangan yang dihadapi
sektor migas dan solusinya. Kalau bisa kita amalogikan sebagai sapi
perah, kalau sapinya tidak dikasih makan, lama2 habis dan tidak ada lagi
yang bisa diperah. Saya mengimpikan makin banyaknya spec survey dan
pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk menambah data2.  Begitu
banyaknya basin yang belum ada data dan masih dianggap frontier.
Terlepas dari basin versi siapa yang mau dipakai, tapi intinya masih
perlu banyak data untuk memahaminya.

Soal subsidi, ada yang menarik kalau kita lihat trend konsumsi, ditahun
krismon, 1998/99, konsumsi melonjak tajam, begitu pula dengan import.
Pada saat yang sama tengah terjadi devaluasi rupiah. Apa memang terjadi
lonjakan konsumsi yang tajam? Bukankah pabrik banyak yang tutup? Atau
disparitas harga yang semakin lebar yang mendorong kegiatan yang
bersifat illegal?

Wass.
Bambang Istadi


-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]

-
Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori
giant, kalaupun ada
penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama
untuk bisa mulai
berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba
saja kita lihat,
lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998,
saat ini sudah
berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
(Roabiba ditemukan tahun
1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
1995&96, baru berproduski 2009!)
dan Masela (ditemukan tahun
2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
Toili (Senoro ditemuan
tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

Mbang .dan
Rekan rekan

Yang Anda tuliskan diatas sangat menarik , apakah
Anda tahu alasan alasan apa saja yang menyebabkan keterlambatan dari
pengembangan masig masong penemuan ???
Saya kira setiap lapangan
tersebut diatas mempunyai alasan yang ber-beda 2.
Terima kasigh atas
pencerahannya..

si Abah.


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail

RE: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-08 Thread Setiabudi Djaelani
Cak Noor,

Saya sangat mendukung bila IAGI dapat menyelenggarakan seminar tentang
"Fractured Reservoir" , insya Allah akan banyak dihasilkan "drillable prospect"
Bila pemahaman tentang hal tersebut meningkat. Sekarang ini setahu saya banyak
Company yang sedang study hal tersebut, tapi belum banyak yang berani ngebor !

Salam,
SDj

-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com]
Sent: Wednesday, December 08, 2010 1:24 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]

IMHO, mungkin harus dibedakan pengembangan lapangan gas dan minyak. Kalau
melihat contoh di bawah ini, maka sebagian besar adalah lapangan gas yang memang
proses pengembangannya sangat tergantung tersedianya pihak pembeli. Kalau untuk
lapangan di area yang sudah bagus sarana pendukungnya (infrastruktur maupun
pasarnya), maka saya kira akan lebih cepat lagi.
Untuk kasus Cepu, saya tidak berkomentar deh...soalnya kemungkinan tidak hanya
soal teknis belaka.

Namun saya setuju bahwa sekarang ini semakin sulit untuk menemukan gajah-gajah
lagi. Salah satu jalan yang bisa ditempuh ya mungkin harus masuk daerah baru,
diantaranya Indonesia Timur dengan target yang baru dan berbeda. Hal ini yang
membuat symposium semacam "Mesozoikum PS" di Bandung kemarin menjadi semakin
menarik dan diperlukan untuk diteruskan dari waktu ke waktu. Mungkin yang juga
bisa juga diadakan seminar tentang "Fractured reservoir" atau "Tight Gas"...


salam,



From: yanto R.Sumantri 
To: iagi-net 
Sent: Wed, December 8, 2010 10:21:44 AM
Subject: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok -
Migas S.O.S ?]





-
Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori
giant, kalaupun ada
penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama
untuk bisa mulai
berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba
saja kita lihat,
lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998,
saat ini sudah
berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
(Roabiba ditemukan tahun
1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
1995&96, baru berproduski 2009!)
dan Masela (ditemukan tahun
2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
Toili (Senoro ditemuan
tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

Mbang .dan
Rekan rekan

Yang Anda tuliskan diatas sangat menarik , apakah
Anda tahu alasan alasan apa saja yang menyebabkan keterlambatan dari
pengembangan masig masong penemuan ???
Saya kira setiap lapangan
tersebut diatas mempunyai alasan yang ber-beda 2.
Terima kasigh atas
pencerahannya..

si Abah.





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-08 Thread yanto R.Sumantri

> Rekan rekan

Kalau fulus sudah masuk ke Lap Banteng (Kementerian Keu) , susah keluarnya.
Bisa keluar kalau ada di APBN , nah kalau harus melalui APBN , maka akan
ada skala prioritas Pendidikan nomor 1 , harus 20 % , infrastruktur ,
bahan pangan dst. Spec survey , ndak tahu nomor berapa 

Jadi siapa yang harus menganggarkan ???
Mestinya Kementerian ESDM cq Ditjen Migas.
Tentunya kita tidak bisa berkilah , bahwa Spec Survey itu harus ada karena
kan signature bonus begitu banyak jumlahnya.
Yang dapat dilakukan adalah membantu Ditjen Migas dengan data data dan
alasan alasan yang sangat teknis mengenai perlunya spec survey di
"unexplored area".IAGI dan HAGI tentu secara formal bisa melakukan ini ,
tentu saja BP Migas akan sangat beralasan untuk mengusulkan hal ini

Jadi kucinya adalah kerja sama dengan institusi pemerintah , itu kalau mau
"memakai" uang signature bonus (yang sudah jadi uang negara).

si Abah



 BPI : ..Saya mengimpikan makin banyaknya spec survey dan
> pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk menambah data2.  Begitu
> banyaknya basin yang belum ada data dan masih dianggap frontier.
>
> SDj : Pada IAGI Convention kemarin di Lombok Andang Bachtiar juga
> menyerukan
> Agar uang signature bonus yang jumlahnya cukup besar itu bisa dipakai
> untuk
> Spec survey dll .agar block yang ditawarkan layak jual (menarik bagi
> Investor).
> Agar bisa didukung oleh regulasi AB dan LH (Ketum IAGI) sudah dua kali ?
> Meloby para wakil rakyat. Namun sampai saat ini masih perlu
> langkah-langkah
> Lanjutan yang konkrit.
>
> Wass,
> Setiabudi Dj
>
>
>
> -Original Message-
> From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com]
> Sent: Wednesday, December 08, 2010 1:08 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3
> blok - Migas S.O.S ?]
>
> Abah dan rekan sekalian,
>
> Tentunya banyak faktor dan alasan yang berbeda2, saya dengar sebagian,
> saya anggap sebagai gossip saja dan tidak etis kalau saya tulis karena
> tidak terlibat langsung. Yang saya ungkapkan faktanya saja secara umum
> bahwa butuh waktu yang lama untuk mengkomersialkan suatu discovery. Dan
> ini merupakan masalah dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan
> produksi dimasa mendatang dan dalam menjaga penerimaan Negara.
>
> Enaknya IAGI buat kumpul2 dan ngobrol soal tantangan yang dihadapi
> sektor migas dan solusinya. Kalau bisa kita amalogikan sebagai sapi
> perah, kalau sapinya tidak dikasih makan, lama2 habis dan tidak ada lagi
> yang bisa diperah. Saya mengimpikan makin banyaknya spec survey dan
> pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk menambah data2.  Begitu
> banyaknya basin yang belum ada data dan masih dianggap frontier.
> Terlepas dari basin versi siapa yang mau dipakai, tapi intinya masih
> perlu banyak data untuk memahaminya.
>
> Soal subsidi, ada yang menarik kalau kita lihat trend konsumsi, ditahun
> krismon, 1998/99, konsumsi melonjak tajam, begitu pula dengan import.
> Pada saat yang sama tengah terjadi devaluasi rupiah. Apa memang terjadi
> lonjakan konsumsi yang tajam? Bukankah pabrik banyak yang tutup? Atau
> disparitas harga yang semakin lebar yang mendorong kegiatan yang
> bersifat illegal?
>
> Wass.
> Bambang Istadi
>
>
> -Original Message-
> From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]
>
> -
> Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori
> giant, kalaupun ada
> penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama
> untuk bisa mulai
> berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba
> saja kita lihat,
> lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998,
> saat ini sudah
> berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
> (Roabiba ditemukan tahun
> 1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
> 1995&96, baru berproduski 2009!)
> dan Masela (ditemukan tahun
> 2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
> Toili (Senoro ditemuan
> tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).
>
> Mbang .dan
> Rekan rekan
>
> Yang Anda tuliskan diatas sangat menarik , apakah
> Anda tahu alasan alasan apa saja yang menyebabkan keterlambatan dari
> pengembangan masig masong penemuan ???
> Saya kira setiap lapangan
> tersebut diatas mempunyai alasan yang ber-beda 2.
> Terima kasigh atas
> pencerahannya..
>
> si Abah.
>
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> 
> Ayo siapkan diri!
> Hadirilah 

Re: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-08 Thread Shofiyuddin
Maaf sedikit menyimpang dari jalur diskusi, tapi masih dalam jalur energy.
Apakah ada upaya dari pemerintah yang secara 'serius' untuk mengembangkan
energy geothermal sebagai alternatif utama atau suplement terhadap energy
dari fossil?

Semua orang sudah tahu bagaimana besarnya energy geothermal atau panas bumi
ini di seantero Nusantara. Sayang pemanfaatannya belum seperti apa yang
menjadi harapan.

Mungkin ini perlu topik/diskusi tersendiri untuk menghasilkan road
map pengembangan energy yang sudah ada di depan mata ini. Sekali lagi maaf
kalo keluar dari jalur diskusi.

Salam

Shofi

2010/12/8 yanto R.Sumantri 

>
> > Rekan rekan
>
> Kalau fulus sudah masuk ke Lap Banteng (Kementerian Keu) , susah keluarnya.
> Bisa keluar kalau ada di APBN , nah kalau harus melalui APBN , maka akan
> ada skala prioritas Pendidikan nomor 1 , harus 20 % , infrastruktur ,
> bahan pangan dst. Spec survey , ndak tahu nomor berapa 
>
> Jadi siapa yang harus menganggarkan ???
> Mestinya Kementerian ESDM cq Ditjen Migas.
> Tentunya kita tidak bisa berkilah , bahwa Spec Survey itu harus ada karena
> kan signature bonus begitu banyak jumlahnya.
> Yang dapat dilakukan adalah membantu Ditjen Migas dengan data data dan
> alasan alasan yang sangat teknis mengenai perlunya spec survey di
> "unexplored area".IAGI dan HAGI tentu secara formal bisa melakukan ini ,
> tentu saja BP Migas akan sangat beralasan untuk mengusulkan hal ini
>
> Jadi kucinya adalah kerja sama dengan institusi pemerintah , itu kalau mau
> "memakai" uang signature bonus (yang sudah jadi uang negara).
>
> si Abah
>
>
>
>


Re: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-08 Thread Rovicky Dwi Putrohari
Signature Bonus memang sangat menggiurkan angkanya. Namun selalu saja ada
dua sisi matauang dari signature bonus ini.

Tidak semua negara mengaplikasikan signature bonus dalam tendernya.
Negara-negara yang tidak mengaplikasikan signature bonus, mengharapkan uang
yang sama dimasukkan sebagai bagian dari pekerjaan yang intinya dibelanjakan
langsung pada pekerjaan eksplorasi. Negara-negara tertentu (termasuk
Indonesia) memang mengaplikasikan bonus-bonus ini sebagai "pemanis" tender.
Selain untuk menunjukkan kredibilitas perusahaan, juga memperoleh uang segar
memang bikin seger. Namun sisi buruknya adalah kontraktor berusaha
meningkatkan bonus untuk memenangkan tender. Walaupun itu bagian dari
kegiatan eksplorasi, namun kontraktor sadar bahwa itu bagaimanapun tidak
akan kembali seperti layaknya investasi yang dapat masuk cost recovery.
Tetapi dalam "benak" investor selalu saja mengharapkan hal itu akan kembali
dalam bentuk yang berbeda. Tidak ada yang geratis dalam bisnis.

Saya pribadi tidak menyukai adanya bonus-bonusan yang seringkali malah
berbuntut "aneh". Karena nuansa dalam memberikan bonus bukanlah "the real
contest" yang utama dalam melaksanakan kegiatan eksplorasi. Bonus hanyalah
"gincu dan lipstick pemanis". Kalau secara kasar 'signature bonus" hanyalah
uang sogokan yang dilegalkan oleh aturan. Sorry to say.*
*

*:( "Lah Pakdhe kok ada yang brani ngasih bonus besar ?"*
*:D "Bisnis itu mirip pertempuran, yang penting menang dulu, Thole ! Perang
6 jam di Jogja sangat mahal, dan bukan untuk menduduki selamanya tetapi
untuk show off bahwa Indonesia masih ada"*

Btw, dengan bonus ini kita malah repot sendiri kan, gimana ngaturnya. Dan
eksplorasipun minta 'jatah' sebagai bagian dari proyeknya. Mengapa ngga kita
hilangkan saja signature bonus tapi kita beri alternatif dengan menaikkan
minimum komitmentnya  gimana ?

salam.

RDP

2010/12/8 yanto R.Sumantri 

>
> > Rekan rekan
>
> Kalau fulus sudah masuk ke Lap Banteng (Kementerian Keu) , susah keluarnya.
> Bisa keluar kalau ada di APBN , nah kalau harus melalui APBN , maka akan
> ada skala prioritas Pendidikan nomor 1 , harus 20 % , infrastruktur ,
> bahan pangan dst. Spec survey , ndak tahu nomor berapa 
>
> Jadi siapa yang harus menganggarkan ???
> Mestinya Kementerian ESDM cq Ditjen Migas.
> Tentunya kita tidak bisa berkilah , bahwa Spec Survey itu harus ada karena
> kan signature bonus begitu banyak jumlahnya.
> Yang dapat dilakukan adalah membantu Ditjen Migas dengan data data dan
> alasan alasan yang sangat teknis mengenai perlunya spec survey di
> "unexplored area".IAGI dan HAGI tentu secara formal bisa melakukan ini ,
> tentu saja BP Migas akan sangat beralasan untuk mengusulkan hal ini
>
> Jadi kucinya adalah kerja sama dengan institusi pemerintah , itu kalau mau
> "memakai" uang signature bonus (yang sudah jadi uang negara).
>
> si Abah
>
>
>
>  BPI : ..Saya mengimpikan makin banyaknya spec survey dan
> > pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk menambah data2.  Begitu
> > banyaknya basin yang belum ada data dan masih dianggap frontier.
> >
> > SDj : Pada IAGI Convention kemarin di Lombok Andang Bachtiar juga
> > menyerukan
> > Agar uang signature bonus yang jumlahnya cukup besar itu bisa dipakai
> > untuk
> > Spec survey dll .agar block yang ditawarkan layak jual (menarik bagi
> > Investor).
> > Agar bisa didukung oleh regulasi AB dan LH (Ketum IAGI) sudah dua kali ?
> > Meloby para wakil rakyat. Namun sampai saat ini masih perlu
> > langkah-langkah
> > Lanjutan yang konkrit.
> >
> > Wass,
> > Setiabudi Dj
> >
> >
> >
> > -Original Message-
> > From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com]
> > Sent: Wednesday, December 08, 2010 1:08 PM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: RE: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3
> > blok - Migas S.O.S ?]
> >
> > Abah dan rekan sekalian,
> >
> > Tentunya banyak faktor dan alasan yang berbeda2, saya dengar sebagian,
> > saya anggap sebagai gossip saja dan tidak etis kalau saya tulis karena
> > tidak terlibat langsung. Yang saya ungkapkan faktanya saja secara umum
> > bahwa butuh waktu yang lama untuk mengkomersialkan suatu discovery. Dan
> > ini merupakan masalah dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan
> > produksi dimasa mendatang dan dalam menjaga penerimaan Negara.
> >
> > Enaknya IAGI buat kumpul2 dan ngobrol soal tantangan yang dihadapi
> > sektor migas dan solusinya. Kalau bisa kita amalogikan sebagai sapi
> > perah, kalau sapinya tidak dikasih makan, lama2 habis dan tidak ada lagi
> > yang bisa dipera

Re: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-09 Thread yanto R.Sumantri

Shofi

Sayua kira sih ada , dan ada target mereka (saya lupa detilnya) , pkoknya
dalam tahun bla bla pabum harus dapat memp[roduksi bla bla MW listrik..
Tapi (mungkin bukan tapi ya !!!) , tender untuk eksplorasinya diolakukan
oleh Pem Kab (otonomi daerah kan ) , yang pada kenyataannya belum memiliki
pengetahuan tyeknologi pabum yanh mumpuni.
Ya , jadinya tersendat sendat deh.

si Abah. >




 Maaf sedikit menyimpang dari jalur diskusi, tapi masih dalam jalur energy.
> Apakah ada upaya dari pemerintah yang secara 'serius' untuk mengembangkan
> energy geothermal sebagai alternatif utama atau suplement terhadap energy
> dari fossil?
>
> Semua orang sudah tahu bagaimana besarnya energy geothermal atau panas
> bumi
> ini di seantero Nusantara. Sayang pemanfaatannya belum seperti apa yang
> menjadi harapan.
>
> Mungkin ini perlu topik/diskusi tersendiri untuk menghasilkan road
> map pengembangan energy yang sudah ada di depan mata ini. Sekali lagi maaf
> kalo keluar dari jalur diskusi.
>
> Salam
>
> Shofi
>
> 2010/12/8 yanto R.Sumantri 
>
>>
>> > Rekan rekan
>>
>> Kalau fulus sudah masuk ke Lap Banteng (Kementerian Keu) , susah
>> keluarnya.
>> Bisa keluar kalau ada di APBN , nah kalau harus melalui APBN , maka akan
>> ada skala prioritas Pendidikan nomor 1 , harus 20 % , infrastruktur ,
>> bahan pangan dst. Spec survey , ndak tahu nomor berapa 
>>
>> Jadi siapa yang harus menganggarkan ???
>> Mestinya Kementerian ESDM cq Ditjen Migas.
>> Tentunya kita tidak bisa berkilah , bahwa Spec Survey itu harus ada
>> karena
>> kan signature bonus begitu banyak jumlahnya.
>> Yang dapat dilakukan adalah membantu Ditjen Migas dengan data data dan
>> alasan alasan yang sangat teknis mengenai perlunya spec survey di
>> "unexplored area".IAGI dan HAGI tentu secara formal bisa melakukan ini ,
>> tentu saja BP Migas akan sangat beralasan untuk mengusulkan hal ini
>>
>> Jadi kucinya adalah kerja sama dengan institusi pemerintah , itu kalau
>> mau
>> "memakai" uang signature bonus (yang sudah jadi uang negara).
>>
>> si Abah
>>
>>
>>
>>
>


-- 
___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma
hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Fw: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian 1 (was : Daratan dan Lautan Pertama )]

2008-06-22 Thread Awang Satyana
 kita meyakini bahwa dimensi hari Tuhan, sama dengan dimensi hari 
manusia, yaitu dari mulai Senin sampai Minggu. Artinya, dengan segala 
kekuasaanNYA, ya - Allah itu memang
 dapat menciptakan bumi ini dalam waktu enam hari; hari yang dimaksud disini 
adalah hari yang sama dengan waktu hari kerja manusia. Pertanyaan yang timbul 
adalah,  apakah dimensi waktu (hari) Tuhan sama dengan dimensi waktu (hari) 
manusia  dalam menciptakan bumi ini ?.
 
Apa yang akan diuraikan disini untuk menjawab pertanyaan di atas, tentu tidak 
bermaksud untuk menentang semua bentuk ke-Mahakuasa-an Tuhan tadi, tetapi dalam 
rangka menjalankan perintah Allah yang mengharuskan manusia terus berfikir 
mengkaji semua yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Quran, serta mempelajari 
semua makhluk ciptaanNYA.
 
Terlepas dari adanya beberapa hipotesa tentang terbentuknya tatasurya termasuk 
bumi di dalamnya, mari kita tinjau pembentukan bumi berdasarkan data geologi. 
Penelitian geologi berupa penentuan umur batuan dari contoh batuan yang diambil 
dari dalam bumi dengan metoda pertanggalan radiometri (radiometric dating) yang 
menggunakan waktu paruh unsur radioaktif yang terdapat dalam batuan tadi telah 
mendapatkan umur sekitar 4,6 milyar tahun lalu, yang merupakan umur batuan 
tertua di bumi ini. Angka 4,6 milyar tahun lalu tadi disamping untuk umur 
batuan tertua di bumi yang telah membeku, juga merupakan umur batuan meteorit 
berdasarkan pengukuran radiometri batuan meteorit. Dua orang ahli yaitu Simon 
dan Leopold pada tahun 1967, seperti dikutip oleh Prof. Dr. G. Spaeth dari RWTH 
- Aachen, Jerman meletakkan angka 5,5 milyar tahun yang lalu untuk umur bumi 
berdasarkan pengukuran radiometri dengan menggunakan unsur Pb-207 dan U-235. 
Dalam penyusunan sejarah
 pembentukan bumi dan kehidupan, Simon dan Leopold juga menempatkan angka 6 
milyar tahun yang lalu sebagai awal dari proses pembentukan bumi. Disini 
terdapat selisih waktu 0,5 milyar tahun dengan umur batuan tertua di bumi 
menurut kedua ahli tersebut. Hal tersebut kemungkinan merupakan lamanya proses 
pembentukan batuan pembentuk bumi ini, dari mulai kabut / debu kosmis  yang 
kemudian membentuk suatu inti bumi berupa larutan bertemperatur tinggi (magma 
cair ?) sampai dengan terjadinya pembekuan, yang mungkin sebagai awal dari 
proses pembentukan bumi ini.
 
Nah, jika angka 6 milyar tahun lalu untuk pembentukan bumi yang diberikan oleh 
pakar tersebut dapat diterima, maka kiranya dapat diinterpretasikan bahwa - 
Hualladzii kholaqossamaawaati wal ardi fii sittati ayyaam - atau enam hari 
diciptakannya langit dan bumi dalam Al Hadid ayat 4 tadi sama dengan 6 milyar 
tahun berdasarkan data geologi tadi. Dengan demikian, dimensi waktu (hari) 
Tuhan tidak sama dengan dimensi waktu (hari) manusia. Artinya, satu hariNYA 
Tuhan tidak sama dengan satu harinya manusia karena satu hariNYA Allah 
kemungkinan sama dengan sekitar satu milyar tahun manusia. Wallaahualam 
bissawaab. 
 
Sekarang ini, meski saya tidak lagi masygul menerima dan bingung mencerna 
dimensi yang terkandung dalam kata kunci ruang dan waktu dalam geologi, tetapi 
rasanya masih saja dangkal dalam mencerna fenomena lain dari dimensi ruang dan 
waktu yang tersirat dalam Al Quran.
Allah Maha Besar, Maha Kuasa dan Maha Mengetahui.
 
Bandung, 15 Februari 1997++}
 
-
*)  Penulis adalah Staf Pengajar Jurusan Teknik Geologi FTM - ITB., Jl. Ganesha 
No.: 10, BANDUNG - 40132.
 
++} Telah dimuat dalam Koran Harian Pikiran Rakyat – Bandung, Maret 1997.

 


--- On Sat, 6/21/08, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian 1 (was : 
Daratan dan Lautan Pertama )]
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED], iagi-net@iagi.or.id
Date: Saturday, June 21, 2008, 11:41 PM

Pak Awang Yth.,
Saya kirim tulisan saya dalam attach file, yang sebenarnya sudah 2 kali
saya kirim via iagi-net. Sebenarnya saya kirim lewat jalur milis IAGI-Net
agar rekan IAGI Netters yg lain juga bisa ikut menikmati bacaan ringan
saya, tetapi mental terus.
Mohon kabar sekiranya dapat menerima email saya ini, sekedar untuk
memastikan kiriman dapat diterima.

Salam,
Yahdi Zaim





  

RE: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian 1 (was : Daratan dan Lautan Pertama )]

2008-06-22 Thread Kuntadi, Nugrahanto
Salam,

Kang Zaim, kemasygulan Anda tentang sulitnya memahami dimensi Allah adalah 
manusiawi sekali, karena kita manusia hanyalah diberi pengetahuan tentang 
Allah, kecuali hanya sedikit kang. Tetapi, Allah - dengan segala misteri Nya - 
tetap memberikan "ruang dan waktu" bagi kita manusia sebagai makhluk berakal 
untuk terus mengembangkan pikiran-pikiran sebagaimana diskusi yang tengah 
berlangsung ini.  Berikut saya kutipkan dua buah ayat terakhir dari Surat Yusuf:
110. Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan 
mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para 
rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. 
Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa. 

111. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi 
orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, 
akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala 
sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. 

Ayat 110 di atas dalam kaitannya dengan kisah Nabi Nuh (dan nabi-nabi lainnya), 
dimana bencana alam / geologi yang terjadi adalah akibat 
kemungkaran-kemungkaran yang sudah sedemikian parah sehingga Allah turunkan 
azab kepada kaum yang ingkar, dan Allah selamatkan yang beriman kepada 
rasulnya.  Dan di ayat 111, Allah berfirman bahwa azab yang diturunkan itu 
tidak lain adalah untuk pengajaran bagi orang-orang yang berakal

Sebagai penutup, ada satu lagi ayat yang dahsyat di dalam Surat Al Hasyr 
tentang bagaimana Allah menghendaki manusia untuk memikirkan fenomena ciptaan 
Allah sebagai refleksi dari kekuasaan Nya:
21. Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu 
akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan 
perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.

Salam,
Kuntadi

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 23, 2008 11:37 AM
To: IAGI; Geo Unpad; Forum HAGI
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Fw: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian 1 
(was : Daratan dan Lautan Pertama )]

Berikut tulisan Prof. Yahdi Zaim (ITB) terkait subyek di atas yang pernah 
dimuat Harian Pikiran Rakyat pada Maret 1997. Pak Zaim, terima kasih atas 
kiriman e-mail dan artikelnya.
 
salam,
awang
D I M E N S I
---
Oleh :
 Yahdi Zaim *)
 
 
Ketika mengikuti perkuliahan pada tahun pertama 25 tahun yang lalu di Jurusan 
Teknik Geologi FTM-ITB, saya sempat bingung mencerna makna dua kata kunci yang 
selalu muncul dalam geologi, yaitu ruang dan waktu (time and space). 
Kebingungan saya ini bukan karena tidak mengerti maksud dan arti kedua kata 
kunci tadi, tetapi untuk mencerna dimensi yang terkandung dalam ruang dan waktu 
tersebut.
 
Dalam setiap mata kuliah, kata-kata ruang dan waktu selalu muncul dengan 
penekanan yang sangat penting untuk memahami segala aspek dalam ilmu kebumian 
(geologi). Salah satu contoh misalnya, bagaimana terjadinya fosil yang 
dipelajari dalam mata kuliah Paleontologi. Dijelaskan, bahwa organisme (baik 
fauna maupun flora) yang terawetkan melalui proses alamiah dalam ruang dan 
waktu akan dapat menjadi fosil, yang kemudian sering didapatkan dalam lapisan 
batuan sedimen.
 
Kata-kata ruang dan waktu memang mengandung arti dimensi atau satuan besaran, 
yaitu besaran ruang dan besaran waktu. Nah, dalam mencerna kedua besaran  
itulah yang membingungkan saya, karena pada saat itu hati saya agak masygul 
menerimanya. Betapa tidak, dimensi ruang yang sebelumnya saya fahami adalah 
satuan luas serta paling tidak adalah dimensi geografis  dan administratif dari 
mulai kecamatan sampai provinsi dalam sistem negara kita dan lebih luas lagi 
adalah dimensi negara dalam sistem antar negara. Sedangkan dimensi waktu, 
satuannya mulai dari detik sampai jam, dari hari sampai tahun. Lalu tiba-tiba 
saya diperkenalkan dan harus menerima dimensi lain dalam geologi yang sama 
sekali berbeda dengan apa yang telah saya fahami sebelumnya tadi.
 
Dalam ilmu kebumian, dimensi ruang tidak dibatasi oleh batas-batas geografis 
dan administratif suatu negara. Dimensi ruang disini bersifat tiga dimensi yang 
meliputi dimensi lateral (horisontal) dari mulai yang bersifat lokal suatu 
daerah, regional suatu negara sampai bersifat global antar negara dalam 
memahami dimensi vertikal yaitu proses-proses yang terjadi dalam bumi ini, 
antara lain gempa, sedimentasi, volkanisme dan magmatisme serta tentu saja 
dunia (baca : bumi) dalam sistem tatasurya dan lain sebagainya yang menembus 
batas-batas  geografis dan administratif tersebut di atas. Lebih-lebih dalam 
era Teori Tektonik Global (Global Tectonics Theory) seperti  Tektonik Lempeng 
(Plate Tectonics) yang dianut dalam geologi sekarang ini, proses geodinamika 
bumi menembus batas-batas geografis dan adm

RE: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian 1 (was : Daratan dan Lautan Pertama )]

2008-06-23 Thread zaim
Pak Kuntadi Yth.,
Terima kasih atas respon dan pencerahannya. Semoga saya dapat semakin
mendekatkan diri pada Ilahi Rabbi, pencipta semesta alam.

Wassalam,
Yahdi Zaim,
KK Geologi FITB
ITB


> Salam,
>
> Kang Zaim, kemasygulan Anda tentang sulitnya memahami dimensi Allah adalah
> manusiawi sekali, karena kita manusia hanyalah diberi pengetahuan tentang
> Allah, kecuali hanya sedikit kang. Tetapi, Allah - dengan segala misteri
> Nya - tetap memberikan "ruang dan waktu" bagi kita manusia sebagai makhluk
> berakal untuk terus mengembangkan pikiran-pikiran sebagaimana diskusi yang
> tengah berlangsung ini.  Berikut saya kutipkan dua buah ayat terakhir dari
> Surat Yusuf:
> 110. Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang
> keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan,
> datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan
> orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari
> pada orang-orang yang berdosa.
>
> 111. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
> orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang
> dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
> menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
> beriman.
>
> Ayat 110 di atas dalam kaitannya dengan kisah Nabi Nuh (dan nabi-nabi
> lainnya), dimana bencana alam / geologi yang terjadi adalah akibat
> kemungkaran-kemungkaran yang sudah sedemikian parah sehingga Allah
> turunkan azab kepada kaum yang ingkar, dan Allah selamatkan yang beriman
> kepada rasulnya.  Dan di ayat 111, Allah berfirman bahwa azab yang
> diturunkan itu tidak lain adalah untuk pengajaran bagi orang-orang yang
> berakal
>
> Sebagai penutup, ada satu lagi ayat yang dahsyat di dalam Surat Al Hasyr
> tentang bagaimana Allah menghendaki manusia untuk memikirkan fenomena
> ciptaan Allah sebagai refleksi dari kekuasaan Nya:
> 21. Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti
> kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada
> Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya
> mereka berfikir.
>
> Salam,
> Kuntadi
>
> -Original Message-
> From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Monday, June 23, 2008 11:37 AM
> To: IAGI; Geo Unpad; Forum HAGI
> Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Fw: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian
> 1 (was : Daratan dan Lautan Pertama )]
>
> Berikut tulisan Prof. Yahdi Zaim (ITB) terkait subyek di atas yang pernah
> dimuat Harian Pikiran Rakyat pada Maret 1997. Pak Zaim, terima kasih atas
> kiriman e-mail dan artikelnya.
>  
> salam,
> awang
> D I M E N S I
> ---
> Oleh :
>  Yahdi Zaim *)
>  
>  
> Ketika mengikuti perkuliahan pada tahun pertama 25 tahun yang lalu di
> Jurusan Teknik Geologi FTM-ITB, saya sempat bingung mencerna makna dua
> kata kunci yang selalu muncul dalam geologi, yaitu ruang dan waktu (time
> and space). Kebingungan saya ini bukan karena tidak mengerti maksud dan
> arti kedua kata kunci tadi, tetapi untuk mencerna dimensi yang terkandung
> dalam ruang dan waktu tersebut.
>  
> Dalam setiap mata kuliah, kata-kata ruang dan waktu selalu muncul dengan
> penekanan yang sangat penting untuk memahami segala aspek dalam ilmu
> kebumian (geologi). Salah satu contoh misalnya, bagaimana terjadinya fosil
> yang dipelajari dalam mata kuliah Paleontologi. Dijelaskan, bahwa
> organisme (baik fauna maupun flora) yang terawetkan melalui proses alamiah
> dalam ruang dan waktu akan dapat menjadi fosil, yang kemudian sering
> didapatkan dalam lapisan batuan sedimen.
>  
> Kata-kata ruang dan waktu memang mengandung arti dimensi atau satuan
> besaran, yaitu besaran ruang dan besaran waktu. Nah, dalam mencerna kedua
> besaran  itulah yang membingungkan saya, karena pada saat itu hati saya
> agak masygul menerimanya. Betapa tidak, dimensi ruang yang sebelumnya saya
> fahami adalah satuan luas serta paling tidak adalah dimensi geografis  dan
> administratif dari mulai kecamatan sampai provinsi dalam sistem negara
> kita dan lebih luas lagi adalah dimensi negara dalam sistem antar negara.
> Sedangkan dimensi waktu, satuannya mulai dari detik sampai jam, dari hari
> sampai tahun. Lalu tiba-tiba saya diperkenalkan dan harus menerima dimensi
> lain dalam geologi yang sama sekali berbeda dengan apa yang telah saya
> fahami sebelumnya tadi.
>  
> Dalam ilmu kebumian, dimensi ruang tidak dibatasi oleh batas-batas
> geografis dan administratif suatu negara. Dimensi ruang disini bersifat
> tiga dimensi yang meliputi dimensi lateral (horisontal) dari mulai yang
> bersifat lok

Re: Fw: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian 1 (was : Daratan dan Lautan Pertama )]

2008-06-22 Thread zaim
dalam surat Al Hadid ayat 4. Dalam ayat tersebut Allah
> menyatakan bahwa bumi ini diciptakan dalam waktu enam hari {Hualladzii
> kholaqossamaawaati wal ardi fii sittati ayyaam; - sittati (=enam), ayyam
> (=hari)}. Nah, disini masalahnya, tidak banyak orang berfikir tentang
> dimensi Tuhan. Kalau nalar kita hanya berpijak pada kekuasaan Tuhan, bahwa
> Allah Maha Besar dan Maha Kuasa, maka kita akan berhenti berfikir yang
> hanya sampai pada keyakinan akan kekuasaan Tuhan itu saja. Dengan demikian
> maka kita meyakini bahwa dimensi hari Tuhan, sama dengan dimensi hari
> manusia, yaitu dari mulai Senin sampai Minggu. Artinya, dengan segala
> kekuasaanNYA, ya - Allah itu memang
>  dapat menciptakan bumi ini dalam waktu enam hari; hari yang dimaksud
> disini adalah hari yang sama dengan waktu hari kerja manusia. Pertanyaan
> yang timbul adalah,  apakah dimensi waktu (hari) Tuhan sama dengan
> dimensi waktu (hari) manusia  dalam menciptakan bumi ini ?.
>  
> Apa yang akan diuraikan disini untuk menjawab pertanyaan di atas, tentu
> tidak bermaksud untuk menentang semua bentuk ke-Mahakuasa-an Tuhan tadi,
> tetapi dalam rangka menjalankan perintah Allah yang mengharuskan manusia
> terus berfikir mengkaji semua yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Quran,
> serta mempelajari semua makhluk ciptaanNYA.
>  
> Terlepas dari adanya beberapa hipotesa tentang terbentuknya tatasurya
> termasuk bumi di dalamnya, mari kita tinjau pembentukan bumi berdasarkan
> data geologi. Penelitian geologi berupa penentuan umur batuan dari contoh
> batuan yang diambil dari dalam bumi dengan metoda pertanggalan radiometri
> (radiometric dating) yang menggunakan waktu paruh unsur radioaktif yang
> terdapat dalam batuan tadi telah mendapatkan umur sekitar 4,6 milyar tahun
> lalu, yang merupakan umur batuan tertua di bumi ini. Angka 4,6 milyar
> tahun lalu tadi disamping untuk umur batuan tertua di bumi yang telah
> membeku, juga merupakan umur batuan meteorit berdasarkan pengukuran
> radiometri batuan meteorit. Dua orang ahli yaitu Simon dan Leopold pada
> tahun 1967, seperti dikutip oleh Prof. Dr. G. Spaeth dari RWTH - Aachen,
> Jerman meletakkan angka 5,5 milyar tahun yang lalu untuk umur bumi
> berdasarkan pengukuran radiometri dengan menggunakan unsur Pb-207 dan
> U-235. Dalam penyusunan sejarah
>  pembentukan bumi dan kehidupan, Simon dan Leopold juga menempatkan angka
> 6 milyar tahun yang lalu sebagai awal dari proses pembentukan bumi.
> Disini terdapat selisih waktu 0,5 milyar tahun dengan umur batuan tertua
> di bumi menurut kedua ahli tersebut. Hal tersebut kemungkinan merupakan
> lamanya proses pembentukan batuan pembentuk bumi ini, dari mulai kabut /
> debu kosmis  yang kemudian membentuk suatu inti bumi berupa larutan
> bertemperatur tinggi (magma cair ?) sampai dengan terjadinya pembekuan,
> yang mungkin sebagai awal dari proses pembentukan bumi ini.
>  
> Nah, jika angka 6 milyar tahun lalu untuk pembentukan bumi yang diberikan
> oleh pakar tersebut dapat diterima, maka kiranya dapat diinterpretasikan
> bahwa - Hualladzii kholaqossamaawaati wal ardi fii sittati ayyaam - atau
> enam hari diciptakannya langit dan bumi dalam Al Hadid ayat 4 tadi sama
> dengan 6 milyar tahun berdasarkan data geologi tadi. Dengan demikian,
> dimensi waktu (hari) Tuhan tidak sama dengan dimensi waktu (hari) manusia.
> Artinya, satu hariNYA Tuhan tidak sama dengan satu harinya manusia karena
> satu hariNYA Allah kemungkinan sama dengan sekitar satu milyar tahun
> manusia. Wallaahualam bissawaab.
>  
> Sekarang ini, meski saya tidak lagi masygul menerima dan bingung mencerna
> dimensi yang terkandung dalam kata kunci ruang dan waktu dalam geologi,
> tetapi rasanya masih saja dangkal dalam mencerna fenomena lain dari
> dimensi ruang dan waktu yang tersirat dalam Al Quran.
> Allah Maha Besar, Maha Kuasa dan Maha Mengetahui.
>  
> Bandung, 15 Februari 1997++}
>  
> ---------------------
> *)  Penulis adalah Staf Pengajar Jurusan Teknik Geologi FTM - ITB., Jl.
> Ganesha No.: 10, BANDUNG - 40132.
>  
> ++} Telah dimuat dalam Koran Harian Pikiran Rakyat – Bandung, Maret 1997.
>
>  
>
>
> --- On Sat, 6/21/08, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian 1
> (was : Daratan dan Lautan Pertama )]
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Cc: [EMAIL PROTECTED], iagi-net@iagi.or.id
> Date: Saturday, June 21, 2008, 11:41 PM
>
> Pak Awang Yth.,
> Saya kirim tulisan saya dalam attach file, yang sebenarnya sudah 2 kali
> saya kirim via iagi-net. Sebenarnya saya kirim lewat jalur milis IAGI-Net
> agar rekan IAGI Netters yg lain jug

Re: Fw: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian 1 (was : Daratan dan Lautan Pertama )]

2008-06-23 Thread zaim
ipertanggung jawabkan keabsahannya.
>  
> Dalam perjalanan mencerna dimensi ruang dan waktu selanjutnya, ternyata
> saya merasakan bahwa kedua dimensi tersebut memang sangat logis dan
> diperlukan untuk memahami segala proses yang terjadi dalam bumi kita ini.
> Dan sebenarnya kedua dimensi geologi tadi, terutama dimensi waktu telah
> tegas dinyatakan dalam surat Al Hadid ayat 4. Dalam ayat tersebut Allah
> menyatakan bahwa bumi ini diciptakan dalam waktu enam hari {Hualladzii
> kholaqossamaawaati wal ardi fii sittati ayyaam; - sittati (=enam), ayyam
> (=hari)}. Nah, disini masalahnya, tidak banyak orang berfikir tentang
> dimensi Tuhan. Kalau nalar kita hanya berpijak pada kekuasaan Tuhan, bahwa
> Allah Maha Besar dan Maha Kuasa, maka kita akan berhenti berfikir yang
> hanya sampai pada keyakinan akan kekuasaan Tuhan itu saja. Dengan demikian
> maka kita meyakini bahwa dimensi hari Tuhan, sama dengan dimensi hari
> manusia, yaitu dari mulai Senin sampai Minggu. Artinya, dengan segala
> kekuasaanNYA, ya - Allah itu memang
>  dapat menciptakan bumi ini dalam waktu enam hari; hari yang dimaksud
> disini adalah hari yang sama dengan waktu hari kerja manusia. Pertanyaan
> yang timbul adalah,  apakah dimensi waktu (hari) Tuhan sama dengan
> dimensi waktu (hari) manusia  dalam menciptakan bumi ini ?.
>  
> Apa yang akan diuraikan disini untuk menjawab pertanyaan di atas, tentu
> tidak bermaksud untuk menentang semua bentuk ke-Mahakuasa-an Tuhan tadi,
> tetapi dalam rangka menjalankan perintah Allah yang mengharuskan manusia
> terus berfikir mengkaji semua yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Quran,
> serta mempelajari semua makhluk ciptaanNYA.
>  
> Terlepas dari adanya beberapa hipotesa tentang terbentuknya tatasurya
> termasuk bumi di dalamnya, mari kita tinjau pembentukan bumi berdasarkan
> data geologi. Penelitian geologi berupa penentuan umur batuan dari contoh
> batuan yang diambil dari dalam bumi dengan metoda pertanggalan radiometri
> (radiometric dating) yang menggunakan waktu paruh unsur radioaktif yang
> terdapat dalam batuan tadi telah mendapatkan umur sekitar 4,6 milyar tahun
> lalu, yang merupakan umur batuan tertua di bumi ini. Angka 4,6 milyar
> tahun lalu tadi disamping untuk umur batuan tertua di bumi yang telah
> membeku, juga merupakan umur batuan meteorit berdasarkan pengukuran
> radiometri batuan meteorit. Dua orang ahli yaitu Simon dan Leopold pada
> tahun 1967, seperti dikutip oleh Prof. Dr. G. Spaeth dari RWTH - Aachen,
> Jerman meletakkan angka 5,5 milyar tahun yang lalu untuk umur bumi
> berdasarkan pengukuran radiometri dengan menggunakan unsur Pb-207 dan
> U-235. Dalam penyusunan sejarah
>  pembentukan bumi dan kehidupan, Simon dan Leopold juga menempatkan angka
> 6 milyar tahun yang lalu sebagai awal dari proses pembentukan bumi.
> Disini terdapat selisih waktu 0,5 milyar tahun dengan umur batuan tertua
> di bumi menurut kedua ahli tersebut. Hal tersebut kemungkinan merupakan
> lamanya proses pembentukan batuan pembentuk bumi ini, dari mulai kabut /
> debu kosmis  yang kemudian membentuk suatu inti bumi berupa larutan
> bertemperatur tinggi (magma cair ?) sampai dengan terjadinya pembekuan,
> yang mungkin sebagai awal dari proses pembentukan bumi ini.
>  
> Nah, jika angka 6 milyar tahun lalu untuk pembentukan bumi yang diberikan
> oleh pakar tersebut dapat diterima, maka kiranya dapat diinterpretasikan
> bahwa - Hualladzii kholaqossamaawaati wal ardi fii sittati ayyaam - atau
> enam hari diciptakannya langit dan bumi dalam Al Hadid ayat 4 tadi sama
> dengan 6 milyar tahun berdasarkan data geologi tadi. Dengan demikian,
> dimensi waktu (hari) Tuhan tidak sama dengan dimensi waktu (hari) manusia.
> Artinya, satu hariNYA Tuhan tidak sama dengan satu harinya manusia karena
> satu hariNYA Allah kemungkinan sama dengan sekitar satu milyar tahun
> manusia. Wallaahualam bissawaab.
>  
> Sekarang ini, meski saya tidak lagi masygul menerima dan bingung mencerna
> dimensi yang terkandung dalam kata kunci ruang dan waktu dalam geologi,
> tetapi rasanya masih saja dangkal dalam mencerna fenomena lain dari
> dimensi ruang dan waktu yang tersirat dalam Al Quran.
> Allah Maha Besar, Maha Kuasa dan Maha Mengetahui.
>  
> Bandung, 15 Februari 1997++}
>  
> -
> *)  Penulis adalah Staf Pengajar Jurusan Teknik Geologi FTM - ITB., Jl.
> Ganesha No.: 10, BANDUNG - 40132.
>  
> ++} Telah dimuat dalam Koran Harian Pikiran Rakyat – Bandung, Maret 1997.
>
>  
>
>
> --- On Sat, 6/21/08, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Panjang Hari dalam Penciptaan Kejadian 1
> (was 

Fwd: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was Re:[iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)

2005-12-08 Thread Batara Sakti Simanjuntak
Kawans,

Nah ini dia, diskusi kita nampaknya mulai menyatu. Dalam mail awalku
kemarin kutulis "Mungkin bukan soal bahasanya yg pokok, tapi soal apa 
tujuan / target kita dgn publikasi ilmiah geol / pertemuan ilmiah kita". 
Gayung bersambut dengan respon Kang Ben dibawah, bahwa "PIT-IAGI adalah 
pesta untuk anggotanya jadi prioritasnya sudah sewajarnya untuk para 
anggota yang notabenenya bangsa sendiri". 

Dengan tujuan utama PIT untuk pembelajaran antar anggota, maka
sepantasnya disana kita menggunakan bahasa yang paling bisa kita (anggota) 
mengerti satu sama lain. Termasuk presentasi seyogyanya diberikan dalam 
bahasa yang sama. Dalam hal ini tidak diperlukan pemberian nilai tambah 
untuk penggunaan bahasa yang lain, karena memang tak ada hubungannya. 
Kalau masih ingin membantu para pirsawan asing yang ikut hadir, cukuplah 
slidesnya saja dalam English. Anggotalah yang mesti diutamakan untuk 
paham, bukan membuat mengerti satu dua orang lain.

Bila kemudian ada tujuan untuk berbagi dengan dunia internasional, maka 
siapa takut membuat semacam PIT tetapi berskala International. PIT yang
ini mungkin tak perlu setiap tahun, dan tak mesti pula kita lakukan 
sendiri, bisa juga dalam kerjasama regional terbatas atau dalam afiliasi 
dengan organisasi profesi sejenis yang lain yang berskala international. 
Disini tentu bahasanya mesti bahasa yang digunakan manusia sejagat. Dalam 
hal ini, tujuannya mestilah tujuan pengembangan ilmu (karena ini juga 
tugas IAGI), dan bukan terutama bertujuan bisnis (misalnya agar sebuah 
blok dikenal lalu dibeli orang). Dalam hal ini IAGI sudah melakukan 
berbagai pertemuan berskala international dalam beberapa tahun terakhir.

Bukan bahasa yang terutama akan menarik orang untuk membaca tulisan kita,
melainkan mutu informasi yang terkandung didalamnya. Untuk informasi yang
penting dan perlu, orang bahkan rela menerjemahkan suatu karya tulis.
Mutu karya tulislah yang mesti kita tingkatkan bersama-sama. 

IPA vs IAGI ?
Kedua organisasi ini memang mempunyai keanggotaan, tujuan dan target yang
berbeda. IPA tidak terutama mesti memikirkan soal kemajuan individu 
anggotanya, tetapi IAGI wajib mengedepankannya. Keduanya pun tak mesti 
bersilang-jalan, masing-masing punya kiprah. 


bat

From: "Ben Sapiie" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Date: Thu, 8 Dec 2005 21:22:47 +0700
Subject: Re: [iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters

> Saya juga setuju dgn Mas Iman, full paper sebaiknya dalam bahasa
> Inggris
> karena kebanyakan bukan presentasinya 15-20 menit yang akan memberikan
> informasi detail. Terutama untuk masalah sciencenya  akan ada pada full
> paper.  Presentasi bisa nggak keruan tapi kalau paper ditulis dgn baik
> selalu bisa digunakan sebagai referensi yg baik. Sebelum go
> international
> mungkin sebaiknya kita koreksi yang lokal dulu.  Saya kira PIT kita
> sebaiknya bertujuan untuk tukar informasi geologi nasional dulu.  Kalau
> berbicara bahasa Indonesia yang baik saja kita sulit apalagi
> mempresentasikan dalam bahasa asing (walaunpun akan sangat baik sekali
> jika 
> bisa melakukan keduannya).
> 
> PIT-IAGI adalah pesta untuk anggotanya jadi prioritasnya sudah
> sewajarnya
> untuk para anggota yang notabenenya bangsa sendiri. Presentasi ilmiah
> seharusnya bukan untuk penampilan atau sandiwara tapi untuk
> menyampaikan
> sebuah karya ilmiah. Jadi tidak ada perlunya dikasih nilai lebih yang
> pakai
> bahasa inggris, karena itu sudah pilihannya. Sehinga kita tidak bias,
> karena
> penilaianya seharusnya bukan seperti menilai pemilihan ratu sejagat.
> Tapi 
> dalam  melakukannya saya kira kita harus bebaskan pada presenter untuk 
> memilih (seperti kondisi saat ini), ya moga2 saja sadar akan kemampuan
> dan 
> tujuan dari presentasinya. Hal ini penting supaya IAGI juga tidak
> dianggap 
> sebagai organisasi yang otoriter dan kuper.
> 
> Jika IAGI bisa buat publikasi ilmiah yang berkualitas international
> dari 
> hasil PIT dan pertemuan
> lainnya.  Maka nantinya akan bisa buat PIT yang berskala international,
> karena
> orang akan datang untuk mendapatkan informasi ilmiah yang berkualitas.
> 
> Mungkin untuk start IAGI harus punya International Division yang bisa
> mengadakan pertemuan2 khusus skala kecil (misalnya gempa, volkanologi
> atau 
> linggkungan) yang bersifat international, selain itu juga  membina
> hubungan2 
> international dgn society2 lainnya. Dengan demikian moga2 IAGI akan
> lebih 
> dikenal di dunia International.
> 
> Salam,
> 
> Ben Sapiie
> 



-Original Message-
From: "Achmad Luthfi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Date: Thu, 8 Dec 2005 20:17:50 +0700
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia vs. Bahasa Inggris ? (was 
Re:[iagi-net-l] JCS2005: Best Presenters)

> Pernah dalam suatu seminar gas di Suroboyo, saya salah satu pemakalah,
> waktu itu makalah diminta ditulis dalam bhs Inggris walau penyelenggara
> adalah perusahaan Nasional, waktu pembawa acara menyapaikan agenda
> seminar disampaikan dalam bhs Inggris yg rumayan fasih, selanjutnya
> moderatorny senio

[Fwd: Re: [iagi-net-l] Gempa 7.5 Mw (7.0 SR) di Laut Jawa, 09 Agustus 2007, Pukul 00.04.58 WIB]

2007-08-09 Thread Benyamin Sapiie
Untuk zona subduksi temperatur plate bisa sangat dingin sehingga kita
mempunyai batuan yang kita kenal dengan nama blue schist facies rock (high
pressure low temperature) sehingga masih memungkin bersifat brittle dan
300 km sering dianggap sebagai batas gempa yang dalam dan umum dijumpai
pada  benioff zone. Bahkan kita tahu ada gempa yang sangat dalam 660km dan
max 800km (hasil tomografi).

Tearing dari subducted plate bukanlah kejadian aneh.  Tetapi saya lebih
mengklasifikasikan sesar ini pada oblique convergent. Walaupun cukup
menarik apa yang dikatakan sama Pak Awang strike dari sesar ini sama
dengan sesar yang dijumpai di Sumatra, kalau ini betul berarti merupakan
strike-slip yang sangat dalam (sangat jarang).

Ben Sapiie



--- Pesan Awal ---
Judul Surat: Re: [iagi-net-l] Gempa 7.5 Mw (7.0 SR) di Laut Jawa, 09
Agustus 2007, Pukul 00.04.58 WIB
Dari:"Irwan Meilano" <[EMAIL PROTECTED]>
Tanggal: Kam, 9 Agustus 2007, 15:19
Kepada:  iagi-net@iagi.or.id
 [EMAIL PROTECTED]
--

Anggota milis ysh,

Saya sangat setuju dengan pak Awang, bahwa kemungkinan gempa semalam
tidak berhubungan dgn sistem sesar di daratan.
Bisa dibayangkan pada kedalaman >250 km, maka besarnya pressure bisa
lebih dari 10GPa dengan suhu >1000 derajat. Sehingga sudah tidak rigid
lagi, malahan
mungkin sudah melting. Tapi toh terjadi gempa juga.

Mekanisme deep earthquake masih menjadi misteri walaupun terdapat
beberapa teori yang berusaha menjelaskan mekanisme-nya.
Mis perubahan sifat kimiawi batuan pada suhu dan tekanan tertentu
mis teori berubahnya serpentine=>olivine yg diikuti dengan pelepasan air.

Menurut saya gempa malam tadi membawa informasi penting:
1. Gempa tersebut merupakan gempa dalam yang terbesar di laut Jawa.
Dengan kedalaman benioff di jawa > 250 km, maka terdapat banyak gempa
dalam disana. Tetapi ternyata gempa terbesar selama 30 thn yaitu
magnitude-nya
hanya 6.1 pada thn 1996. Rata-rata M 5 yg hampir setiap 2 bln sekali.
Sehingga gempa kali ini yg terbesar sejak 1973 (sumber katalog usgs).

2. Gelombang gempa lebih efektif merambat sepanjang kerak samudera  yg
menghunjam di bawah jawa. Dan bukan tegak lurus ke atas.
Sehingga efek gempa terbesar bukan pada jarak yg dekat dengan episenter
tetapi yang dekat dengan kerak samudra,yaitu di sekitar trench atau
di pantai selatan. Dan bukan di pantai utara.

3. Terdapat kekhawatiran bahwa stress release dari gempa ini bisa
mentriger gempa lain pada sistem sesar daratan. Mis : sesar cimandiri atau
sesar lembang.

salam,
Irwan Meilano



Awang Satyana wrote:
> Pak Rovicky,
>
> Kalau mengacu ke kontur zone Benioff dari Hamilton (1979) dan
> Hutchison (1989), kedalaman Benioff (Wadati-Benioff sebenarnya) di
> utara Jawa semakin dalam ke utara dari sekitar 250 km di garis pantai
> sampai hampir 600 km.
>
> Dari momen tensor solution yang dipublikasi NEIC-USGS, penyesarannya
> dominan strike-slip dengan sedikit komponen thrust pada strike 323 deg
> NE dan dip 28; dipnya yang kurang vertikal bisa disebabkan komponen
> thrust-nya.
>
> Ini gempa dalam, di astenosfer, semua sesar2 besar hanya terbatas di
> kerak kontinen, sehingga tak ada hubungan dengan sesar manapun.
> Tetapi, arah strike-slip 323 deg NE adalah arah Sesar Dextral
> Pamanukan-Cilacap yang bisa berhubungan dengan Lematang Fault di
> Sumatra Selatan. Ini sesar besar orde antitetik terhadap sesar utama
> Meratus-Muria-Kebumen yang tegak lurus terhadap Pamanukan Cilacap.
> Plotting titik episentrum gempa tengah malam tadi duduk di splay
> Pamanukan-Cilacap (75 km offshore baratlaut Indramayu). Tetapi karena
> dalam, saya tak yakin gempa ini berhubungan dengan Pamanukan-Cilacap,
> walaupun sejajar dan setempat penyesaran gempa-nya. tetapi, jelas tak
> berhubungan dengan Sesar Lembang atau Cimandiri.
>
> salam,
> awang




Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil --> Re: [iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]

2006-02-08 Thread Rovicky Dwi Putrohari
-- Forwarded message --
--

Mengapa analisis DNAnya tidak berhasil, penjelasannya
kurang lebih begini. Saya jelaskan sebelumnya bahwa
DNA dalam fosil sudah terfragmentasi dan dalam jumlah
yang sangat sedikit. Untuk diamplifikasi menggunakan
PCR kita memerlukan yang namanya primer, yaitu sekuens
DNA pembantu yang mengapit DNA yang akan kita
amplifikasi. Kalau tujuan forensik dan diagnostik
primernya sudah tersedia secara komersial. Kemungkinan
kegagalan amplifikasi karena primernya tidak tepat,
sehingga DNA tidak teramplifikasi. Sebaiknya pakai
adaptor (ini sudah terlalu teknis), jadi DNA mana pun
yang sudah terfragmentasi bisa diamplifikasi. Saya
nggak tau apakah ini juga sudah dilakukan. Kalau tidak
teramplifikasi, bisa dilakukan yang namanya re-PCR,
dari hasil PCR awal yang tidak terdeteksi. Kalau
alatnya menggunakan real time PCR, kita bisa tahu
seberapa banyak DNA yang teramplifikasi sehingga kita
bisa estimasi perlu tidaknya re-PCR.

Menurut Bapak-bapak yang lainnya yang menganggap bahwa
tanpa DNA saja sudah cukup dan bahwa analisis
molekuler dalam biostratigrafi atau lainnya dianggap
rame-ramein saja, itu sih mah sah-sah saja, seperti
yang saya bilang di awal, masing-masing peneliti punya
argumentasi, dan mestinya kalau pijakannya sama maka
argumenasi bisa lebih terarah.

Tentang mahalnya PCR, sebetulnya ga juga. Kalau di
Mikro UI (dan di tempat-tempat lain, misalnya di
Biotek UNPAD, dll) sekali PCR bisa di atas Rp.
100.000, ya wajar karena mereka profit oriented.
Sebetulnya modalnya ga sampai Rp 40.000 sekali
running. Yang mahal adalah sekuensing DNAnya yang
sejauh ini masih dilakukan di Eijkman Institute for
Molecular Biology di Jakarta, sekali sekuensing itu
Rp. 165.000 or so. Modalnya ga sampai segitu lah kalau
punya alat sekuensing (yang mahal harganya).

Perlu diketahui juga bahwa walaupun sekuens DNA itu 10
pangkat sembilan panjangnya untuk masing-masing
kromosom (kalau di urai bisa mengelilingi bumi), tetap
bagi kami molecular biologist, punya genetic marker
untuk menentukan masing-masing kedudukan living
organism dalam pohon filogenetiknya, karena dalam
sekuens DNA itu ada yang namanya highly variable
(yaitu urutan DNAnya sangat bervariasi, disebabkan
oleh rentannya mutasi di daerah tersebut, digunakan
untuk menentukan subspesies bahkan spesies kriptik)
dan yang higly conserved, yaitu DNA yang sangat
terkonservasi untuk menentukan kedudukan taksonomi di
atas ordo. Dan kami juga punya bidang ilmu yang
namanya bioinformatics yang urusannya membantu para
ahli filogenetik untuk menjajarkan sekuens DNA dan
kemudian menempatkan masing-masing ke dalam posisi
taksonominya, otomatis keluar dengan titik percabangan
evolusinya ada di mana, indeks keanekaragaman
genetiknya bagaimana dan lain-lain.

Jadi, kesimpulan whether or not you are interested in
using DNA sequence for your own research, it is up to
you, folks.

wassalam,
Trina


>  Original Message
> 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil --> Re:

>
--
>
> Teman2,
>
> Rasanya memang berlebihan seperti kata Pak Awang
> analisis DNA untuk fosil
> polen dan foram, meski jika dipandang dari sudut
> ilmu pengetahuan hal
> tersebut ya sah-sah saja.
> Saya pernah mencoba melakukan analisis DNA - sebut
> saja paleo-DNA untuk
> fosil vertebrata, tepatnya tulang metatarsal dari
> fosil Bovidae (kelompok
> kerbau-sapi dan banteng) berumur Plestosen Tengah
> dari Formasi Kabuh,
> Perning, Jawa Timur. Fosil yang saya pilih, secara
> megaskopis sangat
> sedikit  mengalami ubahan ataupun proses
> mineralisasi, karena untuk
> analisis DNA yang  diperlukan salah satunya yang
> penting adalah
> kandungan/unsur zat organiknya,  berupa protein.
> Analisis saya lakukan di
> Laboratorium DNA Prodi (dulu  namanya Departemen)
> Biologi ITB, yang
> alatnya cukup canggih, hasil kerjasama  dengan pihak
> Jepang, kalau tidak
> salah dari University of Nagoya. Sayang  tidak
> berhasil, karena ternyata
> yang namanya fosil, semua unsur organiknya  sangat2
> sedikit bahkan dapat
> dikatakan sudah hilang akibat proses
> ubahan/mineralisasi dan impurities
> yang terjadi selama proses fosilisasi.  Jadi ya
> sayang sekali, karena
> tadinya saya berharap bisa melacak garis  keturunan
> fosil yang saya
> analisis tersebut melalui paleo-DNA.
>
> Wassalam,
>
> Yahdi Zaim
> Prodi Teknik Geologi
> KK Geologi dan Paleontologi
> FIKTM - ITB
>
>
> - Original Message -
> From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: ;
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Wednesday, February 08, 2006 3:54 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil --> Re:
> [iagi-net-l]
> Biostratigraphi di shelf atau delta
>
>
> > Wah, apa perlunya mengurai sekuen DNA suatu
> spesies pollen atau foram
> ?Palinologist mendeskripsi polen untuk mengetahui
> spesiesnya agar
> diketahui zonasi umur da

[iagi-net-l] [Fwd: [anggota] Re: [anggota]Renungan ... [Fwd: Re: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?]]

2005-06-26 Thread yrsnki
 Original Message 
Subject: [anggota] Re: [anggota]Renungan ... [Fwd: Re: [iagi-net-l] Cepu
lagi .. siapa yang tanda tangan WK  Cepu?] From:"Priyo Pribadi
Soemarno" <[EMAIL PROTECTED]> Date:Mon, June 27,
2005 6:48 am
To:  [EMAIL PROTECTED]
Cc:  [EMAIL PROTECTED]
--

On  Fri, 24 Jun 2005 08:32:26 +0700 (WIT) Mas Yanto  meneruskan berita 
tentang kasus Cepu-EMOI  sbb.:

-- Original Message 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?
From:"Ariadi Subandrio" <[EMAIL PROTECTED]>
> Date:Wed, June 22, 2005 9:39 am
> To:  iagi-net@iagi.or.id
> ---
Kontrak KKS WK Cepu – .
>
> Seperti yang disampaikan oleh Rizal Malarangeng (juru bicara tim
negosiasi versi pemerintah untuk penanganan blok Migas Cepu) semalam
  dalam acara Economic Challenge di Metro TV,  bahwa kemungkinan besar 
skim yang akan diterapkan untuk pengelolaan Cepu adalah PSC dengan 
komposisi split 85:15.
> Kontraktor yang berada pada split 15% tersebut adalah terdiri dari share
ExxonMobil 45%, Pertamina 45% dan Pemda Bojonegoro 10% tanpa satu
  kata pun dijelaskan siapa yang akan menjadi Operator atas blok Cepu 
tersebut.
(PPS)
Ada dua masalah prinsip disini , yaitu :
a) status hukum kontrak tersebut , apakah TAC  atau PSC . Emangnya kalau
   tetap TAC  gak bisa ?? Kayaknya PSC onshore Jawa belum pernah ada .
b) Komposisi 45:45:10  memang secara angka akan dikatakan Indonesia 55
   dan EMOI 45 . Posisi Indonesia jelas lebih tinggi , karena itu 
logikanya PERTAMINA yang seharusnya menjadi operator .


> Maka menjadi pertanyaan antara lain tentang :
  Bagaimanakah sistem akuntansi antara dua sistem kontrak tersebut 
(Pertamina/TAC hingga 2010 dan ExxonMobil/PSC paska 2010) – kebayang
ruwetnya, keruwetanlah yang menjadi potensi ke-mbelingan nantinya.
(PPS)
Memang akan ruwet , pihak EMOI pasti akan menjaga betul2  semua
kepentingan bisnisnya . Persoalannya adalah ,nasi udah jadi bubur .
Kita lalai menjaga warisan leluhur tersebut ketika terjadi perubahan atau
asimilasi dari TAC HPG dengan masuknya  "Giant company : EMOI" . Kelalaian
ini harus dibayar mahal .
Catat saja berbagai kelalaian masa lalu yang menyebabkan negara sangat
dirugikan , siapa yang bertanggung jawab ??

Tidakkah poin nomer 4 diatas
> menjadi preseden bagi kontrak-kontrak TAC yang lain. Medco juga berhak
dong merubah kontrak TAC sanga-sanga menjadi kontrak PSC, kenapa hanya
ExxonMobil yang memperoleh privilege?, juga dengan yang lain-lainnya. UU
22/2001 yang dilanjutkan dengan PP.35 (Hulu Migas) sebagai produk hukum
Indonesia dengan memberikan jaminan kelangsungan kontrak TAC yang akan
kembali ke Pertamina, kenapa musti dapat berubah wujud menjadi kontrak
PSC dengan penghentian atas WK tersebut. maka tegakkah hukum Indonesia?
bingung aku.
(PPS)
KEPASTIAN HUKUM   adalah salah satu yang membuat investor malas masuk ke
Indonesia . Hukum bisa dibolak-balik  se-enak pemimpin  yang kuasa . Mana
ada yang tertarik memasukkan investasinya ke Indonesia ?? Khan mestinya
ada tatanan hukum yang berlaku universal , tidak se-enak gue ,...
Aku juga binun , ms .
>
>  Kemampuan :>
   Apa yang disampaikan oleh Kurtubi, pengamat ekonomi perminyakan kondang
Indonesia dengan konsep nasional-pragmatis, menyatakan “jika kita
tendang ExxonMobil sekarang, toh Pertamina nantinya juga akan
menggandeng pihak lain untuk pembiayaan pengembangan Cepu.
   Kan Pertamina kesulitan cash flow”.
 ## kalimat beliau seolah menihilkan pola-pola pendanaan suatu project.
Seolah dalam pengelolaan lapangan minyak kudu selalu bergantung pada 
dana perusahaan minyak asing. Padahal pasar uang diluaran sudah begitu
banyaknya, NEXI, NEDO, HSBC, BCA, Konsorsium2 lembaga keuangan bahkan 
Lembaga Keuangan Syariah pun kini dengan mudah akan mengeluarkan dana 
untuk pola project financing bagi lapangan produksi (bukan eksplorasi)
(PPS)
Pernyataan pak Kurtubi ada benarnya .
Institusi keuangan dunia hanya akan meminjamkan uangnya kalau ada
liability . Sementara ini , PERTAMINA kesulitan liability , tidak punya
jaminan pembayaran , buktinya ngurusin BBM saja masih harus "nyusu"  sama
ibunya . Belum lagi persoalan tuntutan KBH yang menyebabkan pihak pendana
dari Amerika masih pikir2 .
Perusahaan2 besar lain yang sulit cari dana pinjaman antara lain PLN ,
meskipun nafsu untuk membangun pembangkit listrik nya begitu besar ,
mereka tidak punya jaminan pembayaran .
Apalagi yang mau digadaikan untuk menjamin pembayaran pinjaman ??
>
>  Lain-lain :
   Pengelolaan teknis? – gak usah diragukan dengan SDM kita.
   Pengelolaan manajemen ? Korupsi? – Tugas bersamalah untuk
   memeranginya.
..deleted...
   Seol

[iagi-net-l] [Fwd: [anggota] Re: [anggota]Renungan ... [Fwd: Re: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?]]

2005-06-28 Thread yrsnki
 Original Message 
Subject: [anggota] Re: [anggota]Renungan ... [Fwd: Re: [iagi-net-l]  Cepu
lagi .. siapa yang tanda tangan WK  Cepu?] From:"Priyo Pribadi
Soemarno" <[EMAIL PROTECTED]> Date:Tue, June 28,
2005 4:24 am
To:  [EMAIL PROTECTED]
--

On Mon, 27 Jun 2005 08:48:06 +0700 (WIT) Mas Yanto Sumantri menulis sbb.:
Subject: [anggota] Re: [anggota]Renungan ... [Fwd: Re: [iagi-net-l]  Cepu
lagi .. siapa yang tanda tangan WK  Cepu?]

>
>   Dik Priyo
>
>   Terima kasih , bahwa Anda memberikan tanggapan akan "keluh kesah" dan
kehawatiran teman teman IAGI, rupanya di millis ini masih ada yang
perduli dengan problema pemanfaatna SDA untuk kepentingan nasional.
Sedikit catatan mengenai komentar Anda mengenai "nyusu".
>   Agak kurang tepat kalau dikatakan dalam persoalan BBM Pertamina
"nyusu"   sama ibunya.
>   Sebab dengan diberlakukan UU No. 22 / 2001 mengenai Migas , maka
Pertamina   sebagai perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk 
pengadaan BBM. Pengadaan BBm akan berpindah menjadi kewajiban 
Pemerintah (ingat dalam era UU No 8/1971 memang itu menjadi kewajiban
Pertamina sehingga Pertamina mendapatkan retensi dari hasil migas 
PSC).
>   Jadi pembelian crude , BBM maupun penyulingan crude dalam negri untuk
penyediaan BBM seharusnya berada dalam koridor bisnis).
>   Nah disinilah Pemerintah bersifat ambivalent (walaupun dapat
dimaklumi)   dalam memposisikan Pertamina yaitu disisi atu meyuruh 
Pertamina menjadi perusahaan disisi alin tetap digandoli PSO (public 
Service Obligation) yang menjadikan cash flow-nya berdarah - darah.
>   Dus, komenta MenKeu bahwa Pertamina tidak "profesional" dalam
mengelola pengadaan BBM itu hanyalah ungkapan yang sama sekali tidak 
berdasar dan menggambarkan ketidak tahuan - nya mengenai bisnis minyak
internasional.
>
>   Jadi , yang harus di"kasihani" adalah Pertamina yang menanggung beban
begitu berat , dimaki maki lagi !!!
>   Saat ini Pertamina sangat kesulitan untuk melaksanakn operasinya ,
antara lain program program pemboranm eksplorasi , eksploitasi ,
pemeliharaan produksi dsb , diakibatkan oleh berkurangnya dana 
Pertamina akibat tersedot oleh biaya pengadaan BBM.
>   Hal ini dapat dibaca di media.

(PPS)
Mas Yanto dan Rekans CORPS , saya minta maaf kalau terdapat kata yang
kurang mengena dan terlalu ekstreem  dalam tulisan saya terdahulu .
Kemungkinan besar perubahan posisi PERTAMINA sehubungan dengan
pemberlakuan UU 22 tahun 2001 tidak tersosialisasi dengan baik atau tidak
begitu jelas ruang lingkupnya bagi orang2 awam termasuk saya .

Logika berfikir yang saya anut adalah sederhana , yaitu
1) Hapus subsidi BBM ,.karena subsidi BBM  adalah memberatkan keuangan
negara dan mnegakibatkan  "nilai semu" pada perhitungan ekonomi , maka
subsidi BBM harus dihapuskan dan harus bertahap agar keadaan ekonomi tidak
goncang . Masalah ini memang merupakan tugas Pemerintah RI

2) Upaya lain adalah kurangi impor BBM , karena jumlah BBM yang diimpor
juga merefleksikan besaran subsidi yang harus disiapkan . Kurangi impor
ini dapat diatasi dengan penghematan penggunaan BBM dan menaikkan produksi
minyak dalam negeri .
Menaikkan produksi minyak jelas tugas PERTAMINA
Kampanye penghematan penggunaan BBM nampaknya belum terasa , karena
malahan sejak krisis tahun 1997 , konsumsi BBM naik terus , PLN malah
banyak membeli pembangkit diesel untuk mengatasi kelangkaan listrik dan
kita tahu berapa besar biaya produksi listrik yang menggunakan diesel .

3) Penyediaan BBM dengan pembelian jangka panjang (future trading) .
Nampaknya kemampuan PERTAMINA  dalam merencanakan penyediaan BBM dalam
jangka panjang banyak mengalami masalah . Sejak tahun 2001 , dimana
diberlakukannya UU no.22 tersebut , semestinya PERTAMINA  sudah mengambil
ancang2 untuk membeli BBM dengan kontrak jangka panjang , misalnya 5
tahun-an . Kontrak jangka panjang akan menghindarkan kita dari dampak
kenaikan harga minyak yang meroket sejak 2 tahun yang lalu . Masalahnya ,
kontrak jangka panjang memerlukan jaminan pembayaran yang besar , bahkan
mestinya sudah bayar dimuka , tetapi nampaknya  dana tidak tersedia atau
tidak cukup atau tidak ter"manage"  dengan baik .
Akibatnya seperti yang kita alami saat ini , BBM naik terus dan PERTAMINA
 kejar2an dengan harga pasaran , padahal subsidi yang harus disediakan
oleh Pemerintah juga semakin besar dan harus ditanggung pembayarannya pada
saat yang sama .
Kejar2an seperti ini sangat melelahkan dan sangat mengkhawatirkan .
Mengapa pihak pembeli2  crude oil Indonesia bisa membeli minyak Indonesia
dengan pola pembayaran dimuka , mengapa kita tidak bisa beli BBM dengan
pola yang sama ??
Kemungkinan besar , penerimaan uang dari penjualan minyak Indonesia
diterima oleh Rekening Departemen Keuangan RI , sedangkan pe

[iagi-net-l] [Fwd: [anggota] Re: [anggota]Renungan ... [Fwd: Re: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?]]

2005-06-28 Thread yrsnki
 Original Message 
Subject: [anggota] Re: [anggota]Renungan ... [Fwd: Re: [iagi-net-l]  Cepu
lagi .. siapa yang tanda tangan WK  Cepu?] From:"Priyo Pribadi
Soemarno" <[EMAIL PROTECTED]> Date:Tue, June 28,
2005 4:24 am
To:  [EMAIL PROTECTED]
--

On Mon, 27 Jun 2005 08:48:06 +0700 (WIT) Mas Yanto Sumantri menulis sbb.:
Subject: [anggota] Re: [anggota]Renungan ... [Fwd: Re: [iagi-net-l]  Cepu
lagi .. siapa yang tanda tangan WK  Cepu?]

>
>   Dik Priyo
>
>   Terima kasih , bahwa Anda memberikan tanggapan akan "keluh kesah" dan
kehawatiran teman teman IAGI, rupanya di millis ini masih ada yang
perduli dengan problema pemanfaatna SDA untuk kepentingan nasional.
Sedikit catatan mengenai komentar Anda mengenai "nyusu".
>   Agak kurang tepat kalau dikatakan dalam persoalan BBM Pertamina
"nyusu"   sama ibunya.
>   Sebab dengan diberlakukan UU No. 22 / 2001 mengenai Migas , maka
Pertamina   sebagai perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk 
pengadaan BBM. Pengadaan BBm akan berpindah menjadi kewajiban 
Pemerintah (ingat dalam era UU No 8/1971 memang itu menjadi kewajiban
Pertamina sehingga Pertamina mendapatkan retensi dari hasil migas 
PSC).
>   Jadi pembelian crude , BBM maupun penyulingan crude dalam negri untuk
penyediaan BBM seharusnya berada dalam koridor bisnis).
>   Nah disinilah Pemerintah bersifat ambivalent (walaupun dapat
dimaklumi)   dalam memposisikan Pertamina yaitu disisi atu meyuruh 
Pertamina menjadi perusahaan disisi alin tetap digandoli PSO (public 
Service Obligation) yang menjadikan cash flow-nya berdarah - darah.
>   Dus, komenta MenKeu bahwa Pertamina tidak "profesional" dalam
mengelola pengadaan BBM itu hanyalah ungkapan yang sama sekali tidak 
berdasar dan menggambarkan ketidak tahuan - nya mengenai bisnis minyak
internasional.
>
>   Jadi , yang harus di"kasihani" adalah Pertamina yang menanggung beban
begitu berat , dimaki maki lagi !!!
>   Saat ini Pertamina sangat kesulitan untuk melaksanakn operasinya ,
antara lain program program pemboranm eksplorasi , eksploitasi ,
pemeliharaan produksi dsb , diakibatkan oleh berkurangnya dana 
Pertamina akibat tersedot oleh biaya pengadaan BBM.
>   Hal ini dapat dibaca di media.

(PPS)
Mas Yanto dan Rekans CORPS , saya minta maaf kalau terdapat kata yang
kurang mengena dan terlalu ekstreem  dalam tulisan saya terdahulu .
Kemungkinan besar perubahan posisi PERTAMINA sehubungan dengan
pemberlakuan UU 22 tahun 2001 tidak tersosialisasi dengan baik atau tidak
begitu jelas ruang lingkupnya bagi orang2 awam termasuk saya .

Logika berfikir yang saya anut adalah sederhana , yaitu
1) Hapus subsidi BBM ,.karena subsidi BBM  adalah memberatkan keuangan
negara dan mnegakibatkan  "nilai semu" pada perhitungan ekonomi , maka
subsidi BBM harus dihapuskan dan harus bertahap agar keadaan ekonomi tidak
goncang . Masalah ini memang merupakan tugas Pemerintah RI

2) Upaya lain adalah kurangi impor BBM , karena jumlah BBM yang diimpor
juga merefleksikan besaran subsidi yang harus disiapkan . Kurangi impor
ini dapat diatasi dengan penghematan penggunaan BBM dan menaikkan produksi
minyak dalam negeri .
Menaikkan produksi minyak jelas tugas PERTAMINA
Kampanye penghematan penggunaan BBM nampaknya belum terasa , karena
malahan sejak krisis tahun 1997 , konsumsi BBM naik terus , PLN malah
banyak membeli pembangkit diesel untuk mengatasi kelangkaan listrik dan
kita tahu berapa besar biaya produksi listrik yang menggunakan diesel .

3) Penyediaan BBM dengan pembelian jangka panjang (future trading) .
Nampaknya kemampuan PERTAMINA  dalam merencanakan penyediaan BBM dalam
jangka panjang banyak mengalami masalah . Sejak tahun 2001 , dimana
diberlakukannya UU no.22 tersebut , semestinya PERTAMINA  sudah mengambil
ancang2 untuk membeli BBM dengan kontrak jangka panjang , misalnya 5
tahun-an . Kontrak jangka panjang akan menghindarkan kita dari dampak
kenaikan harga minyak yang meroket sejak 2 tahun yang lalu . Masalahnya ,
kontrak jangka panjang memerlukan jaminan pembayaran yang besar , bahkan
mestinya sudah bayar dimuka , tetapi nampaknya  dana tidak tersedia atau
tidak cukup atau tidak ter"manage"  dengan baik .
Akibatnya seperti yang kita alami saat ini , BBM naik terus dan PERTAMINA
 kejar2an dengan harga pasaran , padahal subsidi yang harus disediakan
oleh Pemerintah juga semakin besar dan harus ditanggung pembayarannya pada
saat yang sama .
Kejar2an seperti ini sangat melelahkan dan sangat mengkhawatirkan .
Mengapa pihak pembeli2  crude oil Indonesia bisa membeli minyak Indonesia
dengan pola pembayaran dimuka , mengapa kita tidak bisa beli BBM dengan
pola yang sama ??
Kemungkinan besar , penerimaan uang dari penjualan minyak Indonesia
diterima oleh Rekening Departemen Keuangan RI , sedangkan pe

[iagi-net-l] [Fwd: [anggota] Re: [anggota]Renungan ... [Fwd: Re: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?]]

2005-06-28 Thread yrsnki
 Original Message 
Subject: [anggota] Re: [anggota]Renungan ... [Fwd: Re: [iagi-net-l] Cepu
lagi .. siapa yang tanda tangan WK  Cepu?] From:"Priyo Pribadi
Soemarno" <[EMAIL PROTECTED]> Date:Mon, June 27,
2005 6:48 am
To:  [EMAIL PROTECTED]
Cc:  [EMAIL PROTECTED]
--

On  Fri, 24 Jun 2005 08:32:26 +0700 (WIT) Mas Yanto  meneruskan berita 
tentang kasus Cepu-EMOI  sbb.:

-- Original Message 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?
From:"Ariadi Subandrio" <[EMAIL PROTECTED]>
> Date:Wed, June 22, 2005 9:39 am
> To:  iagi-net@iagi.or.id
> ---
Kontrak KKS WK Cepu – .
>
> Seperti yang disampaikan oleh Rizal Malarangeng (juru bicara tim
negosiasi versi pemerintah untuk penanganan blok Migas Cepu) semalam
  dalam acara Economic Challenge di Metro TV,  bahwa kemungkinan besar 
skim yang akan diterapkan untuk pengelolaan Cepu adalah PSC dengan 
komposisi split 85:15.
> Kontraktor yang berada pada split 15% tersebut adalah terdiri dari share
ExxonMobil 45%, Pertamina 45% dan Pemda Bojonegoro 10% tanpa satu
  kata pun dijelaskan siapa yang akan menjadi Operator atas blok Cepu 
tersebut.
(PPS)
Ada dua masalah prinsip disini , yaitu :
a) status hukum kontrak tersebut , apakah TAC  atau PSC . Emangnya kalau
   tetap TAC  gak bisa ?? Kayaknya PSC onshore Jawa belum pernah ada .
b) Komposisi 45:45:10  memang secara angka akan dikatakan Indonesia 55
   dan EMOI 45 . Posisi Indonesia jelas lebih tinggi , karena itu 
logikanya PERTAMINA yang seharusnya menjadi operator .


> Maka menjadi pertanyaan antara lain tentang :
  Bagaimanakah sistem akuntansi antara dua sistem kontrak tersebut 
(Pertamina/TAC hingga 2010 dan ExxonMobil/PSC paska 2010) – kebayang
ruwetnya, keruwetanlah yang menjadi potensi ke-mbelingan nantinya.
(PPS)
Memang akan ruwet , pihak EMOI pasti akan menjaga betul2  semua
kepentingan bisnisnya . Persoalannya adalah ,nasi udah jadi bubur .
Kita lalai menjaga warisan leluhur tersebut ketika terjadi perubahan atau
asimilasi dari TAC HPG dengan masuknya  "Giant company : EMOI" . Kelalaian
ini harus dibayar mahal .
Catat saja berbagai kelalaian masa lalu yang menyebabkan negara sangat
dirugikan , siapa yang bertanggung jawab ??

Tidakkah poin nomer 4 diatas
> menjadi preseden bagi kontrak-kontrak TAC yang lain. Medco juga berhak
dong merubah kontrak TAC sanga-sanga menjadi kontrak PSC, kenapa hanya
ExxonMobil yang memperoleh privilege?, juga dengan yang lain-lainnya. UU
22/2001 yang dilanjutkan dengan PP.35 (Hulu Migas) sebagai produk hukum
Indonesia dengan memberikan jaminan kelangsungan kontrak TAC yang akan
kembali ke Pertamina, kenapa musti dapat berubah wujud menjadi kontrak
PSC dengan penghentian atas WK tersebut. maka tegakkah hukum Indonesia?
bingung aku.
(PPS)
KEPASTIAN HUKUM   adalah salah satu yang membuat investor malas masuk ke
Indonesia . Hukum bisa dibolak-balik  se-enak pemimpin  yang kuasa . Mana
ada yang tertarik memasukkan investasinya ke Indonesia ?? Khan mestinya
ada tatanan hukum yang berlaku universal , tidak se-enak gue ,...
Aku juga binun , ms .
>
>  Kemampuan :>
   Apa yang disampaikan oleh Kurtubi, pengamat ekonomi perminyakan kondang
Indonesia dengan konsep nasional-pragmatis, menyatakan “jika kita
tendang ExxonMobil sekarang, toh Pertamina nantinya juga akan
menggandeng pihak lain untuk pembiayaan pengembangan Cepu.
   Kan Pertamina kesulitan cash flow”.
 ## kalimat beliau seolah menihilkan pola-pola pendanaan suatu project.
Seolah dalam pengelolaan lapangan minyak kudu selalu bergantung pada 
dana perusahaan minyak asing. Padahal pasar uang diluaran sudah begitu
banyaknya, NEXI, NEDO, HSBC, BCA, Konsorsium2 lembaga keuangan bahkan 
Lembaga Keuangan Syariah pun kini dengan mudah akan mengeluarkan dana 
untuk pola project financing bagi lapangan produksi (bukan eksplorasi)
(PPS)
Pernyataan pak Kurtubi ada benarnya .
Institusi keuangan dunia hanya akan meminjamkan uangnya kalau ada
liability . Sementara ini , PERTAMINA kesulitan liability , tidak punya
jaminan pembayaran , buktinya ngurusin BBM saja masih harus "nyusu"  sama
ibunya . Belum lagi persoalan tuntutan KBH yang menyebabkan pihak pendana
dari Amerika masih pikir2 .
Perusahaan2 besar lain yang sulit cari dana pinjaman antara lain PLN ,
meskipun nafsu untuk membangun pembangkit listrik nya begitu besar ,
mereka tidak punya jaminan pembayaran .
Apalagi yang mau digadaikan untuk menjamin pembayaran pinjaman ??
>
>  Lain-lain :
   Pengelolaan teknis? – gak usah diragukan dengan SDM kita.
   Pengelolaan manajemen ? Korupsi? – Tugas bersamalah untuk
   memeranginya.
..deleted...
   Seol

Re: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil --> Re: [iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]

2006-02-09 Thread Awang Satyana
Tolong disebutkan saja PCR = polymerase chain reaction, reaksi berantai untuk 
menguatkan DNA. Dari satu molekul DNA dipisahkan dua DNA strands (pisahan), 
tambahkan primer-nya. Masuk ke siklus pertama tambahkan DNA polymerase (ini 
sejenis enzim), lalu pisahkan dua DNA strands, tambahkan primer. Masuk ke 
siklus kedua tambahkan lagi DNA polymerase, pisahkan lagi dua DNA strands dan 
tambah lagi primer, dst, dst sampai DNA teramplifikasi.
   
  Metode amplifikasi DNA melalui PCR ditemukan Kary Mullis, ilmuwan eksentrik 
yang dihadiahi nobel kimia tahun 1993. Sejak itu dia makin eksentrik saja. 
Kredibilitasnya rusak saat dia berteori bahwa AIDS bukan disebabkan HIV.
   
  Kalau ke Tarsius sp (sejenis monyet mini) memang perlu dilakukan penguraian 
sekuen DNA untuk lebih memahaminya, kalau ke polen atau foram ? Kalau kita 
hanya ingin mengenal taxa-nya atau spesiesnya, ah .. berlebihan. Lagipula taxa 
dan spesies polen atau foram sudah dibuktikan dengan penerusnya yang hidup pada 
masa kini. Silakan baca "History of Tropical Mangrove", yang bercerita tentang 
polen purba dan masa kini, oleh Bob Morley (palinologist terkenal yang tinggal 
di Bogor).
   
  Buat saya, DNA untuk polen/foram hanya bagus (mungkin) untuk riset, bukan 
untuk routine job. Morfometrik telah terbukti bagus buat mereka.
   
  salam,
  awang

Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  -- Forwarded message --
--

Mengapa analisis DNAnya tidak berhasil, penjelasannya
kurang lebih begini. Saya jelaskan sebelumnya bahwa
DNA dalam fosil sudah terfragmentasi dan dalam jumlah
yang sangat sedikit. Untuk diamplifikasi menggunakan
PCR kita memerlukan yang namanya primer, yaitu sekuens
DNA pembantu yang mengapit DNA yang akan kita
amplifikasi. Kalau tujuan forensik dan diagnostik
primernya sudah tersedia secara komersial. Kemungkinan
kegagalan amplifikasi karena primernya tidak tepat,
sehingga DNA tidak teramplifikasi. Sebaiknya pakai
adaptor (ini sudah terlalu teknis), jadi DNA mana pun
yang sudah terfragmentasi bisa diamplifikasi. Saya
nggak tau apakah ini juga sudah dilakukan. Kalau tidak
teramplifikasi, bisa dilakukan yang namanya re-PCR,
dari hasil PCR awal yang tidak terdeteksi. Kalau
alatnya menggunakan real time PCR, kita bisa tahu
seberapa banyak DNA yang teramplifikasi sehingga kita
bisa estimasi perlu tidaknya re-PCR.

Menurut Bapak-bapak yang lainnya yang menganggap bahwa
tanpa DNA saja sudah cukup dan bahwa analisis
molekuler dalam biostratigrafi atau lainnya dianggap
rame-ramein saja, itu sih mah sah-sah saja, seperti
yang saya bilang di awal, masing-masing peneliti punya
argumentasi, dan mestinya kalau pijakannya sama maka
argumenasi bisa lebih terarah.

Tentang mahalnya PCR, sebetulnya ga juga. Kalau di
Mikro UI (dan di tempat-tempat lain, misalnya di
Biotek UNPAD, dll) sekali PCR bisa di atas Rp.
100.000, ya wajar karena mereka profit oriented.
Sebetulnya modalnya ga sampai Rp 40.000 sekali
running. Yang mahal adalah sekuensing DNAnya yang
sejauh ini masih dilakukan di Eijkman Institute for
Molecular Biology di Jakarta, sekali sekuensing itu
Rp. 165.000 or so. Modalnya ga sampai segitu lah kalau
punya alat sekuensing (yang mahal harganya).

Perlu diketahui juga bahwa walaupun sekuens DNA itu 10
pangkat sembilan panjangnya untuk masing-masing
kromosom (kalau di urai bisa mengelilingi bumi), tetap
bagi kami molecular biologist, punya genetic marker
untuk menentukan masing-masing kedudukan living
organism dalam pohon filogenetiknya, karena dalam
sekuens DNA itu ada yang namanya highly variable
(yaitu urutan DNAnya sangat bervariasi, disebabkan
oleh rentannya mutasi di daerah tersebut, digunakan
untuk menentukan subspesies bahkan spesies kriptik)
dan yang higly conserved, yaitu DNA yang sangat
terkonservasi untuk menentukan kedudukan taksonomi di
atas ordo. Dan kami juga punya bidang ilmu yang
namanya bioinformatics yang urusannya membantu para
ahli filogenetik untuk menjajarkan sekuens DNA dan
kemudian menempatkan masing-masing ke dalam posisi
taksonominya, otomatis keluar dengan titik percabangan
evolusinya ada di mana, indeks keanekaragaman
genetiknya bagaimana dan lain-lain.

Jadi, kesimpulan whether or not you are interested in
using DNA sequence for your own research, it is up to
you, folks.

wassalam,
Trina


>  Original Message
> 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil --> Re:

>
--
>
> Teman2,
>
> Rasanya memang berlebihan seperti kata Pak Awang
> analisis DNA untuk fosil
> polen dan foram, meski jika dipandang dari sudut
> ilmu pengetahuan hal
> tersebut ya sah-sah saja.
> Saya pernah mencoba melakukan analisis DNA - sebut
> saja paleo-DNA untuk
> fosil vertebrata, tepatnya tulang metatarsal dari
> fosil Bovidae (kelompok
> kerbau-sapi dan banteng) berumur Plestosen Tengah
> dari Formasi Kabuh,
> P

Re: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil --> Re: [iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]

2006-02-09 Thread Noor Syarifuddin
Memang ujungnya harus dibedakan antara perlu dan ingin...
Mirip bikin logging program, inginnya sih semua di run supaya ada overlap
data yang bisa dipakai konfirmasi, tapi khan tidak perlu se-ideal itu...
bisa-bisa AFEnya gak lolos he  he  he

Namun sebagai riset dasar, kenapa tidak...?

salam,


- Original Message -
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, February 09, 2006 6:54 PM
Subject: Re: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil --> Re:
[iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]


> Tolong disebutkan saja PCR = polymerase chain reaction, reaksi berantai
untuk menguatkan DNA. Dari satu molekul DNA dipisahkan dua DNA strands
(pisahan), tambahkan primer-nya. Masuk ke siklus pertama tambahkan DNA
polymerase (ini sejenis enzim), lalu pisahkan dua DNA strands, tambahkan
primer. Masuk ke siklus kedua tambahkan lagi DNA polymerase, pisahkan lagi
dua DNA strands dan tambah lagi primer, dst, dst sampai DNA teramplifikasi.
>
>   Metode amplifikasi DNA melalui PCR ditemukan Kary Mullis, ilmuwan
eksentrik yang dihadiahi nobel kimia tahun 1993. Sejak itu dia makin
eksentrik saja. Kredibilitasnya rusak saat dia berteori bahwa AIDS bukan
disebabkan HIV.
>
>   Kalau ke Tarsius sp (sejenis monyet mini) memang perlu dilakukan
penguraian sekuen DNA untuk lebih memahaminya, kalau ke polen atau foram ?
Kalau kita hanya ingin mengenal taxa-nya atau spesiesnya, ah .. berlebihan.
Lagipula taxa dan spesies polen atau foram sudah dibuktikan dengan
penerusnya yang hidup pada masa kini. Silakan baca "History of Tropical
Mangrove", yang bercerita tentang polen purba dan masa kini, oleh Bob Morley
(palinologist terkenal yang tinggal di Bogor).
>
>   Buat saya, DNA untuk polen/foram hanya bagus (mungkin) untuk riset,
bukan untuk routine job. Morfometrik telah terbukti bagus buat mereka.
>
>   salam,
>   awang
>
> Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   -- Forwarded message --
> --
>
> Mengapa analisis DNAnya tidak berhasil, penjelasannya
> kurang lebih begini. Saya jelaskan sebelumnya bahwa
> DNA dalam fosil sudah terfragmentasi dan dalam jumlah
> yang sangat sedikit. Untuk diamplifikasi menggunakan
> PCR kita memerlukan yang namanya primer, yaitu sekuens
> DNA pembantu yang mengapit DNA yang akan kita
> amplifikasi. Kalau tujuan forensik dan diagnostik
> primernya sudah tersedia secara komersial. Kemungkinan
> kegagalan amplifikasi karena primernya tidak tepat,
> sehingga DNA tidak teramplifikasi. Sebaiknya pakai
> adaptor (ini sudah terlalu teknis), jadi DNA mana pun
> yang sudah terfragmentasi bisa diamplifikasi. Saya
> nggak tau apakah ini juga sudah dilakukan. Kalau tidak
> teramplifikasi, bisa dilakukan yang namanya re-PCR,
> dari hasil PCR awal yang tidak terdeteksi. Kalau
> alatnya menggunakan real time PCR, kita bisa tahu
> seberapa banyak DNA yang teramplifikasi sehingga kita
> bisa estimasi perlu tidaknya re-PCR.
>
> Menurut Bapak-bapak yang lainnya yang menganggap bahwa
> tanpa DNA saja sudah cukup dan bahwa analisis
> molekuler dalam biostratigrafi atau lainnya dianggap
> rame-ramein saja, itu sih mah sah-sah saja, seperti
> yang saya bilang di awal, masing-masing peneliti punya
> argumentasi, dan mestinya kalau pijakannya sama maka
> argumenasi bisa lebih terarah.
>
> Tentang mahalnya PCR, sebetulnya ga juga. Kalau di
> Mikro UI (dan di tempat-tempat lain, misalnya di
> Biotek UNPAD, dll) sekali PCR bisa di atas Rp.
> 100.000, ya wajar karena mereka profit oriented.
> Sebetulnya modalnya ga sampai Rp 40.000 sekali
> running. Yang mahal adalah sekuensing DNAnya yang
> sejauh ini masih dilakukan di Eijkman Institute for
> Molecular Biology di Jakarta, sekali sekuensing itu
> Rp. 165.000 or so. Modalnya ga sampai segitu lah kalau
> punya alat sekuensing (yang mahal harganya).
>
> Perlu diketahui juga bahwa walaupun sekuens DNA itu 10
> pangkat sembilan panjangnya untuk masing-masing
> kromosom (kalau di urai bisa mengelilingi bumi), tetap
> bagi kami molecular biologist, punya genetic marker
> untuk menentukan masing-masing kedudukan living
> organism dalam pohon filogenetiknya, karena dalam
> sekuens DNA itu ada yang namanya highly variable
> (yaitu urutan DNAnya sangat bervariasi, disebabkan
> oleh rentannya mutasi di daerah tersebut, digunakan
> untuk menentukan subspesies bahkan spesies kriptik)
> dan yang higly conserved, yaitu DNA yang sangat
> terkonservasi untuk menentukan kedudukan taksonomi di
> atas ordo. Dan kami juga punya bidang ilmu yang
> namanya bioinformatics yang urusannya membantu para
> ahli filogenetik untuk menjajarkan sekuens DNA dan
> kemudian menempatkan masing-masing ke

RE: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil --> Re: [iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]

2006-02-09 Thread Maryanto (Maryant)

Dugaan saya, pembentukan evolusi "life" dengan analisa DNA akan lebih
bak di banding dengan tanpa itu dan misal dengan kenampkaan physics
lainnyaa. Alat-ku, kalender SALAM- di turunkan dari banyak parameter
physics, perlihatkan rekaan evolusi dng DNA lebih baik bila di banding
rekaan tanpa DNA. Ini data Mader 1983 saya pakai.

Pointnya, kalau sudah ada rekaan evolusi (life) dng DNA, tentu aku lebih
suka memakainya. Ini dugaanku akan tunjukkan umur lebih baik. Natutal
science yang lain memang harus di perhatikan, misalnya ekonomi itu.
Memang mahal sekali ya ?

Discovery seminggu lalu saya lihat bagaimana evolusi manusia di
ceritakan. Yang saya tangkap ceritanya begini. Mulai dari Mesopotamia
(80.000 annum lalu) (deviasi 15.000 tahun ?), menjadi sumber seluruh
manusia dunia sekarang. Ini daerah pertemuan Gonwana dan Laut Tethys,
merupakan sungai Tigris dan Euphrat, juga daerah subur dekatnya ya
lembah sungai Pakistan. Migrasi manusia dari situ masa itu, ke segala
arah, termasuk ke Eropa, yang menggantikan Neanderthal. Juga ke Afrika,
Asiatimur, Selat Bering, Amerika. Migrasi adalah waktu dingin. 

Kalau saya kaitkan dengan siklus-ku, (amplitudo lebih kecil bila
siklusnya lebih pendek), siklus dingin 70.000 adalah 87.500 BC, lalu
yang relatif sama kondisinya dengan th. 17.500 BC. Dengan siklus
7.000-nya, yakni 17.500 BC, 10.500 BC, 3.500 BC. Dan siklus 700
tahunnya, adalah 3500 BC, 2800BC, 2100BC, 1400BC, 700 BC, 0, 700 AD,
1400AD, 2100AD (sekarang), akan ada 2800AD, dst. Dingin di 17.500 BC ya
seluruh sundaplate tak di batasi laut. Waktu migrasi, ya wajtu global
temperature rendah, muka laut rendah, compressi lempeng maximum,
low-stand. Yah, kecocokan tinggi juga dengan analisa discovery itu ?


Salam,
Maryanto.



-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 

Tolong disebutkan saja PCR = polymerase chain reaction, reaksi berantai
untuk menguatkan DNA. Dari satu molekul DNA dipisahkan dua DNA strands
(pisahan), tambahkan primer-nya. Masuk ke siklus pertama tambahkan DNA
polymerase (ini sejenis enzim), lalu pisahkan dua DNA strands, tambahkan
primer. Masuk ke siklus kedua tambahkan lagi DNA polymerase, pisahkan
lagi dua DNA strands dan tambah lagi primer, dst, dst sampai DNA
teramplifikasi.
   
  Metode amplifikasi DNA melalui PCR ditemukan Kary Mullis, ilmuwan
eksentrik yang dihadiahi nobel kimia tahun 1993. Sejak itu dia makin
eksentrik saja. Kredibilitasnya rusak saat dia berteori bahwa AIDS bukan
disebabkan HIV.
   
  Kalau ke Tarsius sp (sejenis monyet mini) memang perlu dilakukan
penguraian sekuen DNA untuk lebih memahaminya, kalau ke polen atau foram
? Kalau kita hanya ingin mengenal taxa-nya atau spesiesnya, ah ..
berlebihan. Lagipula taxa dan spesies polen atau foram sudah dibuktikan
dengan penerusnya yang hidup pada masa kini. Silakan baca "History of
Tropical Mangrove", yang bercerita tentang polen purba dan masa kini,
oleh Bob Morley (palinologist terkenal yang tinggal di Bogor).
   
  Buat saya, DNA untuk polen/foram hanya bagus (mungkin) untuk riset,
bukan untuk routine job. Morfometrik telah terbukti bagus buat mereka.
   
  salam,
  awang

Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  -- Forwarded message --

--

Mengapa analisis DNAnya tidak berhasil, penjelasannya kurang lebih
begini. Saya jelaskan sebelumnya bahwa DNA dalam fosil sudah
terfragmentasi dan dalam jumlah yang sangat sedikit. Untuk diamplifikasi
menggunakan PCR kita memerlukan yang namanya primer, yaitu sekuens DNA
pembantu yang mengapit DNA yang akan kita amplifikasi. Kalau tujuan
forensik dan diagnostik primernya sudah tersedia secara komersial.
Kemungkinan kegagalan amplifikasi karena primernya tidak tepat, sehingga
DNA tidak teramplifikasi. Sebaiknya pakai adaptor (ini sudah terlalu
teknis), jadi DNA mana pun yang sudah terfragmentasi bisa diamplifikasi.
Saya nggak tau apakah ini juga sudah dilakukan. Kalau tidak
teramplifikasi, bisa dilakukan yang namanya re-PCR, dari hasil PCR awal
yang tidak terdeteksi. Kalau alatnya menggunakan real time PCR, kita
bisa tahu seberapa banyak DNA yang teramplifikasi sehingga kita bisa
estimasi perlu tidaknya re-PCR.

Menurut Bapak-bapak yang lainnya yang menganggap bahwa tanpa DNA saja
sudah cukup dan bahwa analisis molekuler dalam biostratigrafi atau
lainnya dianggap rame-ramein saja, itu sih mah sah-sah saja, seperti
yang saya bilang di awal, masing-masing peneliti punya argumentasi, dan
mestinya kalau pijakannya sama maka argumenasi bisa lebih terarah.

Tentang mahalnya PCR, sebetulnya ga juga. Kalau di Mikro UI (dan di
tempat-tempat lain, misalnya di Biotek UNPAD, dll) sekali PCR bisa di
atas Rp.
100.000, ya wajar karena mereka profit oriented.
Sebetulnya modalnya ga sampai Rp 40.000 sekali running. Yang mahal
adalah sekuensing DNAnya yang sejauh ini masih dilakukan di Eijkman
Institute for Molecular Biology di Jakarta, sekali sekuensing itu Rp.
165.000 or so. Modal

RE: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil -->Re: [iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]

2006-02-09 Thread Ukat Sukanta

Waktu migrasi, ya wajtu global temperature rendah, muka laut rendah,
compressi lempeng maximum,low-stand.

Mar,

Kalau global temperature rendah, tidak harus low-stand.
Kalau muka air laut rendah secara regional, tidak juga harus low-stand
dimana-mana.

Kalau global temperature rendah, muka laut rendah, juga tidak harus
compresi.

Salam,
US

-Original Message-
From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 10, 2006 7:02 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil
-->Re: [iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]


Dugaan saya, pembentukan evolusi "life" dengan analisa DNA akan lebih
bak di banding dengan tanpa itu dan misal dengan kenampkaan physics
lainnyaa. Alat-ku, kalender SALAM- di turunkan dari banyak parameter
physics, perlihatkan rekaan evolusi dng DNA lebih baik bila di banding
rekaan tanpa DNA. Ini data Mader 1983 saya pakai.

Pointnya, kalau sudah ada rekaan evolusi (life) dng DNA, tentu aku lebih
suka memakainya. Ini dugaanku akan tunjukkan umur lebih baik. Natutal
science yang lain memang harus di perhatikan, misalnya ekonomi itu.
Memang mahal sekali ya ?

Discovery seminggu lalu saya lihat bagaimana evolusi manusia di
ceritakan. Yang saya tangkap ceritanya begini. Mulai dari Mesopotamia
(80.000 annum lalu) (deviasi 15.000 tahun ?), menjadi sumber seluruh
manusia dunia sekarang. Ini daerah pertemuan Gonwana dan Laut Tethys,
merupakan sungai Tigris dan Euphrat, juga daerah subur dekatnya ya
lembah sungai Pakistan. Migrasi manusia dari situ masa itu, ke segala
arah, termasuk ke Eropa, yang menggantikan Neanderthal. Juga ke Afrika,
Asiatimur, Selat Bering, Amerika. Migrasi adalah waktu dingin.

Kalau saya kaitkan dengan siklus-ku, (amplitudo lebih kecil bila
siklusnya lebih pendek), siklus dingin 70.000 adalah 87.500 BC, lalu
yang relatif sama kondisinya dengan th. 17.500 BC. Dengan siklus
7.000-nya, yakni 17.500 BC, 10.500 BC, 3.500 BC. Dan siklus 700
tahunnya, adalah 3500 BC, 2800BC, 2100BC, 1400BC, 700 BC, 0, 700 AD,
1400AD, 2100AD (sekarang), akan ada 2800AD, dst. Dingin di 17.500 BC ya
seluruh sundaplate tak di batasi laut. Waktu migrasi, ya wajtu global
temperature rendah, muka laut rendah, compressi lempeng maximum,
low-stand. Yah, kecocokan tinggi juga dengan analisa discovery itu ?


Salam,
Maryanto.



-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Tolong disebutkan saja PCR = polymerase chain reaction, reaksi berantai
untuk menguatkan DNA. Dari satu molekul DNA dipisahkan dua DNA strands
(pisahan), tambahkan primer-nya. Masuk ke siklus pertama tambahkan DNA
polymerase (ini sejenis enzim), lalu pisahkan dua DNA strands, tambahkan
primer. Masuk ke siklus kedua tambahkan lagi DNA polymerase, pisahkan
lagi dua DNA strands dan tambah lagi primer, dst, dst sampai DNA
teramplifikasi.
  
  Metode amplifikasi DNA melalui PCR ditemukan Kary Mullis, ilmuwan
eksentrik yang dihadiahi nobel kimia tahun 1993. Sejak itu dia makin
eksentrik saja. Kredibilitasnya rusak saat dia berteori bahwa AIDS bukan
disebabkan HIV.
  
  Kalau ke Tarsius sp (sejenis monyet mini) memang perlu dilakukan
penguraian sekuen DNA untuk lebih memahaminya, kalau ke polen atau foram
? Kalau kita hanya ingin mengenal taxa-nya atau spesiesnya, ah ..
berlebihan. Lagipula taxa dan spesies polen atau foram sudah dibuktikan
dengan penerusnya yang hidup pada masa kini. Silakan baca "History of
Tropical Mangrove", yang bercerita tentang polen purba dan masa kini,
oleh Bob Morley (palinologist terkenal yang tinggal di Bogor).
  
  Buat saya, DNA untuk polen/foram hanya bagus (mungkin) untuk riset,
bukan untuk routine job. Morfometrik telah terbukti bagus buat mereka.
  
  salam,
  awang

Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  -- Forwarded message --

--

Mengapa analisis DNAnya tidak berhasil, penjelasannya kurang lebih
begini. Saya jelaskan sebelumnya bahwa DNA dalam fosil sudah
terfragmentasi dan dalam jumlah yang sangat sedikit. Untuk diamplifikasi
menggunakan PCR kita memerlukan yang namanya primer, yaitu sekuens DNA
pembantu yang mengapit DNA yang akan kita amplifikasi. Kalau tujuan
forensik dan diagnostik primernya sudah tersedia secara komersial.
Kemungkinan kegagalan amplifikasi karena primernya tidak tepat, sehingga
DNA tidak teramplifikasi. Sebaiknya pakai adaptor (ini sudah terlalu
teknis), jadi DNA mana pun yang sudah terfragmentasi bisa diamplifikasi.
Saya nggak tau apakah ini juga sudah dilakukan. Kalau tidak
teramplifikasi, bisa dilakukan yang namanya re-PCR, dari hasil PCR awal
yang tidak terdeteksi. Kalau alatnya menggunakan real time PCR, kita
bisa tahu seberapa banyak DNA yang teramplifikasi sehingga kita bisa
estimasi perlu tidaknya re-PCR.

Menurut Bapak-bapak yang lainnya yang menganggap bahwa tanpa DNA saja
sudah cukup dan bahwa analisis moleku

RE: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil -->Re: [iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]

2006-02-09 Thread Maryanto (Maryant)
 

Asyiiik, ada Pak Ukat komentar. Bagus.

> Kalau global temperature rendah, tidak harus low-stand. 
> Kalau muka air laut rendah secara regional, tidak juga harus low-stand
dimana-mana.
> Kalau global temperature rendah, muka laut rendah, juga tidak harus
compresi.

Apa ada data yang menunjangnya Pak Ukat? Minta datanya dong. 
Apa skala pereodenya sama pada tiap analisa ? Misal 7 annum, 70 a, 700
a, 7 Ka, , 70 ka, ..., 7 Ma, 70 Ma, 700 Ma.  

Juga seberapa simpangan (error) pengukurannya ? 

Wassalam,
maryanto.

-Original Message-
From: Ukat Sukanta [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, February 10, 2006 7:32 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil
-->Re: [iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]


Waktu migrasi, ya wajtu global temperature rendah, muka laut rendah,
compressi lempeng maximum,low-stand.


Mar,

Kalau global temperature rendah, tidak harus low-stand.

Kalau muka air laut rendah secara regional, tidak juga harus low-stand
dimana-mana.

Kalau global temperature rendah, muka laut rendah, juga tidak harus
compresi.

Salam,
US

-Original Message-
From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Sent: Friday, February 10, 2006 7:02 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil
-->Re: [iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]


Dugaan saya, pembentukan evolusi "life" dengan analisa DNA akan lebih
bak di banding dengan tanpa itu dan misal dengan kenampkaan physics
lainnyaa. Alat-ku, kalender SALAM- di turunkan dari banyak parameter
physics, perlihatkan rekaan evolusi dng DNA lebih baik bila di banding
rekaan tanpa DNA. Ini data Mader 1983 saya pakai.

Pointnya, kalau sudah ada rekaan evolusi (life) dng DNA, tentu aku lebih
suka memakainya. Ini dugaanku akan tunjukkan umur lebih baik. Natutal
science yang lain memang harus di perhatikan, misalnya ekonomi itu.
Memang mahal sekali ya ?

Discovery seminggu lalu saya lihat bagaimana evolusi manusia di
ceritakan. Yang saya tangkap ceritanya begini. Mulai dari Mesopotamia
(80.000 annum lalu) (deviasi 15.000 tahun ?), menjadi sumber seluruh
manusia dunia sekarang. Ini daerah pertemuan Gonwana dan Laut Tethys,
merupakan sungai Tigris dan Euphrat, juga daerah subur dekatnya ya
lembah sungai Pakistan. Migrasi manusia dari situ masa itu, ke segala
arah, termasuk ke Eropa, yang menggantikan Neanderthal. Juga ke Afrika,
Asiatimur, Selat Bering, Amerika. Migrasi adalah waktu dingin.


Kalau saya kaitkan dengan siklus-ku, (amplitudo lebih kecil bila
siklusnya lebih pendek), siklus dingin 70.000 adalah 87.500 BC, lalu
yang relatif sama kondisinya dengan th. 17.500 BC. Dengan siklus
7.000-nya, yakni 17.500 BC, 10.500 BC, 3.500 BC. Dan siklus 700
tahunnya, adalah 3500 BC, 2800BC, 2100BC, 1400BC, 700 BC, 0, 700 AD,
1400AD, 2100AD (sekarang), akan ada 2800AD, dst. Dingin di 17.500 BC ya
seluruh sundaplate tak di batasi laut. Waktu migrasi, ya wajtu global
temperature rendah, muka laut rendah, compressi lempeng maximum,
low-stand. Yah, kecocokan tinggi juga dengan analisa discovery itu ?


Salam,
Maryanto.



-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]


Tolong disebutkan saja PCR = polymerase chain reaction, reaksi berantai
untuk menguatkan DNA. Dari satu molekul DNA dipisahkan dua DNA strands
(pisahan), tambahkan primer-nya. Masuk ke siklus pertama tambahkan DNA
polymerase (ini sejenis enzim), lalu pisahkan dua DNA strands, tambahkan
primer. Masuk ke siklus kedua tambahkan lagi DNA polymerase, pisahkan
lagi dua DNA strands dan tambah lagi primer, dst, dst sampai DNA
teramplifikasi.
  

  Metode amplifikasi DNA melalui PCR ditemukan Kary Mullis, ilmuwan
eksentrik yang dihadiahi nobel kimia tahun 1993. Sejak itu dia makin
eksentrik saja. Kredibilitasnya rusak saat dia berteori bahwa AIDS bukan
disebabkan HIV.
  

  Kalau ke Tarsius sp (sejenis monyet mini) memang perlu dilakukan
penguraian sekuen DNA untuk lebih memahaminya, kalau ke polen atau foram
? Kalau kita hanya ingin mengenal taxa-nya atau spesiesnya, ah ..
berlebihan. Lagipula taxa dan spesies polen atau foram sudah dibuktikan
dengan penerusnya yang hidup pada masa kini. Silakan baca "History of
Tropical Mangrove", yang bercerita tentang polen purba dan masa kini,
oleh Bob Morley (palinologist terkenal yang tinggal di Bogor).
  

  Buat saya, DNA untuk polen/foram hanya bagus (mungkin) untuk riset,
bukan untuk routine job. Morfometrik telah terbukti bagus buat mereka.
  

  salam,
  awang

Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  -- Forwarded message --

--

Mengapa analisis DNAnya tidak berhasil, penjelasannya kurang lebih
begini. Saya jelaskan sebelumnya bahwa DNA dalam fosil sudah
terfragmentasi dan dalam jumlah yang sangat sedikit. Untuk diamplifikasi
men

Re: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil --> Re: [iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]

2006-02-13 Thread Ben Sapiie
FYI, telah diterbitkan berupa buku, The "Collisional Delamination in New 
Guinea" GSA Special Paper 400.  Kebetulan saya salah satu Authornya, model 
tektonik  yang kita presentasikan disini berbeda dengan model yang sudah-2. 
Buku ini merupakan hasil rangkuman dari 4 disertasi dan 1 master thesis di 
University of Texas at Austin. Bagi yang berminat silahkan hubungi saya 
lewat japri. Berhubung ini berupa buku (GSA price at USD30.00) saya tidak 
mempunyai versi digitalnya, tapi bagi yang berminat saya dapat membuatkan 
copynya tinggal ganti biaya fotocopynya saja.


Salam,

Ben Sapiie 




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil --> Re: [iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]

2006-02-14 Thread R.P. Koesoemadinata
Buku ini sangat baik, saya sangat terkesan membacanya. Untuk peserta kuliah 
Geoconcepts S-2 Caltex saya anjurkan, karena juga menjelaskan collision 
serta pengertian lithosphere -asthenosphere, mantle dan earth's crust dengan 
sangat jelas keterlibatannya dalam collision.

RPK
- Original Message - 
From: "Ben Sapiie" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, February 13, 2006 8:49 PM
Subject: Re: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil --> Re: 
[iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]



FYI, telah diterbitkan berupa buku, The "Collisional Delamination in New 
Guinea" GSA Special Paper 400.  Kebetulan saya salah satu Authornya, model 
tektonik  yang kita presentasikan disini berbeda dengan model yang 
sudah-2. Buku ini merupakan hasil rangkuman dari 4 disertasi dan 1 master 
thesis di University of Texas at Austin. Bagi yang berminat silahkan 
hubungi saya lewat japri. Berhubung ini berupa buku (GSA price at 
USD30.00) saya tidak mempunyai versi digitalnya, tapi bagi yang berminat 
saya dapat membuatkan copynya tinggal ganti biaya fotocopynya saja.


Salam,

Ben Sapiie


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil --> Re: [iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]

2006-02-14 Thread Rudhy Tarigan

Terimakasih informasi nya pak Koesoema,nanti saya minta tolong ke Sdr. 
Benyamin S supaya dicopy kan buat kami di Medco.

Salam,

Rudhy Tarigan

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, February 14, 2006 6:09 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil -->
Re: [iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]


Buku ini sangat baik, saya sangat terkesan membacanya. Untuk peserta kuliah
Geoconcepts S-2 Caltex saya anjurkan, karena juga menjelaskan collision
serta pengertian lithosphere -asthenosphere, mantle dan earth's crust dengan
sangat jelas keterlibatannya dalam collision.
RPK
- Original Message -
From: "Ben Sapiie" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, February 13, 2006 8:49 PM
Subject: Re: Fwd: [Fwd: Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: DNA on fossil --> Re:
[iagi-net-l] Biostratigraphi di shelf atau delta]]


> FYI, telah diterbitkan berupa buku, The "Collisional Delamination in New
> Guinea" GSA Special Paper 400.  Kebetulan saya salah satu Authornya, model
> tektonik  yang kita presentasikan disini berbeda dengan model yang
> sudah-2. Buku ini merupakan hasil rangkuman dari 4 disertasi dan 1 master
> thesis di University of Texas at Austin. Bagi yang berminat silahkan
> hubungi saya lewat japri. Berhubung ini berupa buku (GSA price at
> USD30.00) saya tidak mempunyai versi digitalnya, tapi bagi yang berminat
> saya dapat membuatkan copynya tinggal ganti biaya fotocopynya saja.
>
> Salam,
>
> Ben Sapiie
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] [Fwd: [anggota] Re: [anggota]Renungan ... [Fwd: Re: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?]]

2005-06-26 Thread Harry Kusna
nya berapa, Cost per 
barel, DMO feenya dan last but not least klaim sunk cost-nya. ar-. Rovicky Dwi 
Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Seorang wartwan memberitahukan ke saya 
kontrak ini akan di ttd sabtukemaren, ternyata batal.Kalau berita yg kali ini 
benar, berarti masih ada waktu untukmemberikan masukan terhadap pemerintah 
tentang bentuk kontrak yg akandi ttd, kalau tidak dibatalkan perpanjangannya. 
Salah satunya mungkinide "crafting" (pengembalian daerah non produktip), hanya 
area ygproduktip saja yg diperpanjang kontraknya. Bentuk kontrak ini yg 
masihdapat diperjuangkan untuk merubah bentuk atau term PSC-nya.Skalian saja di 
launch bentuk PSC baru yg lebih menghasilkan lahanproduktip. dan mengurangi 
"lahan tidur".RDP==2005-06-27 05:01:37Kontrak 
Cepu-Exxon Ditandatangani 90 hari lagiJakarta, MingguPemerintah akhirnya 
menyepakati masalah prinsip dalam perpanjangankontrak Blok Cepu dengan pihak 
Exxo
 nMobil,
 namun penandatangankontraknya rencananya baru bisa dilaksanakan sekitar 90 
hari atau tigabulan lagi.Juru Bicara Tim Perunding Blok Cepu, Rizal 
Mallarangeng, pada akhirpekan menjelaskan bahwa kesepakatan prinsip antara 
Pemerintah denganpihak ExxonMobil telah tercapai sehingga dalam perpanjangan 
kontraknantinya hanya memikirkan masalah prosedural saja."Tidak ada lagi 
hal-hal yang prinsipil yang menjadi perdebatan antaraPemerintah dan ExxonMobil. 
Dengan demikian, dalam perpanjangan kontrakhanya masalah prosedural saja," 
ungkapnya.Dijelaskannya bahwa hal prinsip yang disepakati antara lain 
persoalanpenyertaan modal (participating interest) dan bagi hasil 
berdasarkantingkat harga minyak mentah di pasar dunia. Menurut dia, 
setelahkesepakatan ini (tiga bulan lagi) maka akan dituangkan bentuk 
kontrakatau joint operation agreement (JOA).Mengenai penyertaan modal, 
lanjutnya, bahwa pihak Pertamina danExxonMobil diwajibkan menyiapkan modal 
masing-masing sebanyak 45persen. Sedangkan bagi
 Pemerintah Daerah, bila ingin ikutberpartisipasi juga harus menenamkan 
modalnya sebesar 10 persen.Sementara itu, Ketua Tim Negosiasi Pertamina, 
Martiono Hadiantomenjelaskan Pertamina menunda penandatangan kontrak dengan 
ExxonMobilkarena hasil kesepakatan akan dibawa ke rapat umum pemegang 
saham(RUPS) yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 
2005.Sedangkan ketika ditanya mengenai hasil produksi dari blok Ceputersebut 
terutama menyangkut Domestic Market Obligation (DM0), iahanya menjelaskan bahwa 
hal tersebut mengikuti ketentuan yang berlakudalam perundang-undangannya. "Soal 
itu (DMO), tentunya mengikutistandar aturan yang ada," katanya. (Ant/Glo)

[EMAIL PROTECTED] wrote:

------------ Original Message 
Subject: [anggota] Re: [anggota]Renungan ... [Fwd: Re: [iagi-net-l] Cepu
lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?] From: "Priyo Pribadi
Soemarno" 
Date: Mon, June 27,
2005 6:48 am
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
--

On Fri, 24 Jun 2005 08:32:26 +0700 (WIT) Mas Yanto meneruskan berita 
tentang kasus Cepu-EMOI sbb.:

-- Original Message 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Cepu lagi .. siapa yang tanda tangan WK Cepu?
From: "Ariadi Subandrio" 
> Date: Wed, June 22, 2005 9:39 am
> To: iagi-net@iagi.or.id
> ---
Kontrak KKS WK Cepu – .
>
> Seperti yang disampaikan oleh Rizal Malarangeng (juru bicara tim
negosiasi versi pemerintah untuk penanganan blok Migas Cepu) semalam
dalam acara Economic Challenge di Metro TV, bahwa kemungkinan besar 
skim yang akan diterapkan untuk pengelolaan Cepu adalah PSC dengan 
komposisi split 85:15.
> Kontraktor yang berada pada split 15% tersebut adalah terdiri dari share
ExxonMobil 45%, Pertamina 45% dan Pemda Bojonegoro 10% tanpa satu
kata pun dijelaskan siapa yang akan menjadi Operator atas blok Cepu 
tersebut.
(PPS)
Ada dua masalah prinsip disini , yaitu :
a) status hukum kontrak tersebut , apakah TAC atau PSC . Emangnya kalau
tetap TAC gak bisa ?? Kayaknya PSC onshore Jawa belum pernah ada .
b) Komposisi 45:45:10 memang secara angka akan dikatakan Indonesia 55
dan EMOI 45 . Posisi Indonesia jelas lebih tinggi , karena itu 
logikanya PERTAMINA yang seharusnya menjadi operator .


> Maka menjadi pertanyaan antara lain tentang :
Bagaimanakah sistem akuntansi antara dua sistem kontrak tersebut 
(Pertamina/TAC hingga 2010 dan ExxonMobil/PSC paska 2010) – kebayang
ruwetnya, keruwetanlah yang menjadi potensi ke-mbelingan nantinya.
(PPS)
Memang akan ruwet , pihak EMOI pasti akan menjaga betul2 semua
kepentingan bisnisnya . Persoalannya adalah ,nasi udah jadi bubur .
Kita lalai menjaga warisan leluhur tersebut ketika terjadi perubahan atau
asimilasi dari TAC HPG dengan masuknya "Giant company : EMOI" . Kelalaian
ini haru