[wanita-muslimah] Re: Kesetaraan : sebuah ILUSI....... !!!
(Front baru dibuka oleh Mia karena Sabrideer menantang...:-)) SABRI: Barangkali semua posting diatas hanya sebuah latar belakang, > karena > > terjadi di ranah renik nan tak mudah difahami. Dalam ranah `fakta' > > dimana mata bisa melihat, kulit bisa merasakan, hidung bisa > menangkap > > aromanya dan telinga bisa mendengar. Gegap gempita ide kesetaraan > > membahana di seluruh negeri, segala macam aspek saat ini > > dipertimbangkan faktor kesetaraan ini, kesetaraan antar gender. MIA: Ini sudah saya ulas di posting sebelumnya. SABRI: > > Penggugatan terhadap ajaran [doktrin] lama, khususnya agama > [islam] > > yg dicurigai masih mengandung bias gender. Kesetaraan boleh jadi, > > perlu diperkaya dengan makna-makna berdasarkan fakta2 alam, dimana > > hukum alam bekerja tanpa bisa ditolak, meminjam istilah agama > > dinamakan sunatullah. Memaknai hidup, diusahakan tidak menerjang > > sunatullah, agar bisa tercapai hasil maksimal. MIA: Yap. Fiqh Islam memang masih bias gender. SABRI: > > Dalam hal jenis kelamin [gender maupun seks] pola relasi kromosom > X > > dan Y barangkali sudah menjadi pola takdir, apakah takdir spesies > > manusia demikian juga? Dalam segala hal distribusi peran tampaknya > > merupakan pola yg tak bisa ditawar. Kromosom Y berperan menentukan > > jenis kelamin janin hampir secara absolut. Bila Y ini di dunia > nyata > > diwakili laki-laki, maka Y ini bertugas memaskulinkan segala hal. > > Barangkali saja sesepuh kita memindai fenomena ini bahwa di dunia > ini > > memang ada tugas2 maskulin dan ada tugas2 feminin. MIA: Pak Sabri, pasti ada 'kodrat' atau 'takdir' yang kita semua setuju, yaitu: KODRAT PEREMPUAN ITU MELAHIRKAN DAN MENYUSUI. Misalnya, misalnya niiih...kalau Pak Sabri mendadak punya rahim dan susu, Pak Sabri itu berarti perempuan atawa Mr. Mom...:-) Tapi kalau konsep mentah tentang X & Y dan DNAnya serta merta ditarik ke dunia ide secara nyaris harafiah dan linear, itu bisa merepotkan. Kita kudu prudent disini dan super hati-hati. Misalnya pernyataan Pak Sabri diatas "..maka Y bertugas memaskulinkan segala halada tugas maskulin dan tugas feminin". SABRI > > Kromosom Y bila tertanam di tubuh spesies manusia kode- kode > > genetiknya menghasilkan bentuk kelamin berbeda dari defaultnya, > > mengubah otot2 menjadi lebih besar dari asalnya, menumbuhkan > jenggot, > > jakun dan mengatur intonasi suara. Konon juga mempengaruhi tingkah > > laku sehingga laki-laki perkotaan suka memindah-mindahkan channel > tv, > > membaca lebih dulu halaman olah raga setiap membaca surat kabar, > > tidak mampu mengekspresikan cinta lewat tepehone dll. MIA: Otot besar, bulu badan, suara besar, dll adalah ciri-ciri fisik yang universal dan general, RELATIF dengan suku bangsanya. Misalnya, secara PUKUL RATA cowoknya lebih tinggi daripada cewek dalam suku bangsa mana saja. Relatif maksudnya, cewek bule banyak yang lebih tinggi ketimbang cowok Indonesia. Inilah seleksi alam yang membentuk manusia secara umum. Nah, kalau dibilang laki-laki perkotaan suka mindah-mindahin channel teve, expressi cinta, dsb.ini selangkah ke arah dunia 'ide' - yang melibatkan konstruk sosial dan budaya. SABRI > > Pertanyaan selanjutnya semakin rumit, apakah kehidupan sosial > manusia > > juga mengandung unsur-unsur maskulin dan feminin, sebagaimana > fisik > > biologis manusia? Karena ternyata bila kromosom ini berada di > tubuh > > lembu misalnya, kode genetik pada lembu jantan membuat sang lembu > > mampu menumbuhkan tanduk, dengan kode yg sama lembu betika > > menghasilkan susu [?] tanduk dan susu ternyata diproduksi dari > kode > > yang sama persis. MIA: iya, konsep maskulin dan feminin seolah mempunyai dunianya sendiri. Dan kita akan selalu merefleksikan dunia fisik kita termasuk science DNA ini ke alam ide tersebut. SABRI > > Apakah benar ada peran2 maskulin dan peran2 feminin. Ulama- ulama > > klasik dengan penuh percaya diri menentukan tugas mencari nafkah > > adalah tugas maskulin, pengasuhan anak tugas feminin, menjaga dan > > membersihkan rumah tugas feminin, mencangkul sawah dan membajak > > ladang tugas maskulin dst dst. Saat ini, distribusi peran seperti > itu > > sedang di gugat karena dianggap tidak cocok lagi dengan > perkembangan > > jaman, sebab banyak sekali jenis pekerjaan yg sulit ditentukan > > sebagai maskulin atau feminin. Mengendalikan pesawat tempur > misalnya, > > ini tugas feminin atau maskulin. MIA: Ide maskulin dan feminin ada secara nyata dan bukan ilusi. Kalau dibilang mitos boleh, lha asmaul husna itu kan mitos. Tapi ketika mitos ini 'diturunkan' menjadi peran laki-laki dan perempuan di alam fisik ini, sering terjadi dikotomi, bias dan bablas, dan setiap kali kita menggugat untuk mencapai equilibrium baru. SABRI: > > Tampaknya dibutuhkan riset lebih dalam, untuk tiap-tiap jenis > > pekerjaan sosial, misalnya apakah pilot laki-laki selalu lebih > baik > > dibanding pilot p
[wanita-muslimah] Presiden: Impor Beras Hanya untuk Stok + Impor Beras Libatkan 23 Perusahaan Swasta
Refleksi: Koq main kucing-kungan Pak SBY? Kalau dari semula dibilang bahwa perlu impor beras untuk stock dan untuk itu 23 perusahaan akan ditunjuk sebagi pengimpor, masalahnya mungkin bisa dimengerti bahwa kabinet pengusaha perlu laba, tetapi koq disulap dengan pemberitaan beras impor illegal atau penyelundupan beras. Apakah itu bukan suatu usaha manipulasi berita pengibulan kaum tani dan rakyat pada umumnya? http://www.suarapembaruan.com/News/2005/12/10/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Presiden: Impor Beras Hanya untuk Stok JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta masyarakat tidak menyalahpahami kebijakan pemerintah mengimpor beras dari Vietnam sekitar 70.050 ton. Impor beras sebanyak itu hanya untuk mengamankan stok pangan dan tidak akan masuk ke pasar jika situasi dianggap normal. "Karena itu janganlah salah paham terhadap izin impor beras baru-baru ini. Beras impor tidak kita maksudkan untuk memasuki pasar dalam keadaan normal," kata Presiden Yudhoyono ketika berpidato dalam acara penyerahan Penghargaan Ketahanan Pangan Tahun 2005, di Istana Negara, Jumat (9/12). Menurut Presiden, sebagai negara agraris Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri tanpa harus melakukan impor dari negara lain. Impor akan dilakukan, lanjutnya, jika dalam kondisi terpaksa. "Saya ulangi, kita mengimpor bahan makanan hanya dalam keadaan terpaksa untuk berjaga-jaga agar jangan terjadi kekurangan persediaan," kata Presiden. Ia menambahkan, negara bertanggung jawab agar tidak terjadi kekurangan pangan. Pemerintah, ujarnya, memiliki kewajiban melindungi seluruh warga negaranya, termasuk petani dan bukan petani, dalam hal ini konsumen beras. "Kita ingin melindungi petani kita, tidak boleh menderita karena sebuah policy. Tetapi kita juga memikirkan konsumen kita, rakyat kita agar bisa membeli dalam harga yang terjangkau," katanya. Karena itu Presiden meminta menteri yang terkait dengan persoalan ini melakukan impor beras dengan hati-hati. Selain itu mereka diharapkan melakukan konsultasi dan komunikasi dengan DPR. Pimpinan di semua tingkatan diharapkan mengerti persoalan impor beras ini dengan cermat karena jika salah mengambil langkah akan terjadi kekacauan. Bohongi Rakyat Namun Irmadi Lubis, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDI-P) menilai bahwa kebijakan mengizinkan impor beras sampai 70.050 ton sebelum akhir 2005, merupakan bukti nyata kebohongan pemerintah yang menyakitkan rakyat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato kenegaraan 16 Agustus 2005 lalu, telah menegaskan tidak akan ada impor beras, namun hanya dua setengah bulan janji itu diingkari. Dalam keterangannya kepada pers di Jakarta, hari yang sama, sembari menunjukkan teks pidato kenegaraan Presiden Yudhoyono, Irmadi menegaskan, janji pemerintah untuk berpihak kepada rakyat, hanya pepesan kosong. (Y-3/M-15) Last modified: 10/12/05 http://www.suarapembaruan.com/News/2005/12/10/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Impor Beras Libatkan 23 Perusahaan Swasta JAKARTA - Keputusan pemerintah mengimpor beras ternyata tidak hanya melibatkan Bulog atau Departemen Perdagangan, tetapi 23 perusahaan swasta dan sejumlah pendompleng. Perusahaan-perusahaan itu memasok beras secara diam-diam ke pasaran sebanyak 185 ribu ton, sehingga total beras impor yang masuk ke Indonesia saat ini ditambah 70.050 ton impor resmi pemerintah menjadi sekitar 255.050 ton. Selain itu, sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga memasok beras hibah ke Indonesia sebanyak 30 ribu ton. Namun, jumlah beras yang masuk ke Indonesia tidak hanya 30 ribu ton sesuai kesepakatan hibah, tapi menjadi 110 ribu ton, akibat ada pihak yang ikut mendompleng yakni sebanyak 80 ribu ton. Fakta tersebut mengemuka dalam diskusi Dialektika Demokrasi yang diselenggarakan Koordinatoriat Wartawan DPR/MPR RI di Jakarta, Jumat (9/12). Diskusi itu menghadirkan pembicara Fahri Andi Laluasa dari Fraksi Partai Golkar (FPG), Tamsil Linrung dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Hasto Kristiyanti dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDI-P) dan pengamat ekonomi dari INDEF Bustanul Arifin. Fahri Andi yang menjadi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI mengatakan, kalau jumlah 185.000 ton itu masuk ke pasar dalam negeri , maka bisa merusak harga beras. "Kita menginginkan kalau ada beras impor ya lebih baik masuk ke gudang Bulog agar harga pasar tidak terganggu," katanya. Tamsil Linrung mengatakan, keputusan pemerintah melakukan impor beras membingungkan, karena tidak ada sedikit pun pembicaraan dan anggaran untuk mengimpor beras. Karena itu, DPR RI dengan tegas menolak impor beras. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sidang kabinet pun sepakat menolak impor beras. Tapi, mengapa tiba-tiba ada beras impor? Tamsil mengatakan, ada rapat lain yang merekomendasikan impor beras. "Saya sangat yakin para wartawan tahu siapa orang-orang itu," kata Tamsil yang disambut tertawa
[wanita-muslimah] Re: Kesetaraan : sebuah ILUSI....... !!!
Saya baru punya waktu menyimak diskusi menarik antara Pak Sabrideer dan Mbak Chaedear...:-). Tapi sebelumnya saya sudah sempet posting di tengah-tengah diskusi, khususnya mengenai aspek socio-biologinya. Mengutip kata Pak Sabri: "Barangkali semua posting diatas hanya sebuah latar belakang, karena terjadi di ranah renik nan tak mudah difahami. Dalam ranah `fakta' dimana mata bisa melihat, kulit bisa merasakan, hidung bisa menangkap aromanya dan telinga bisa mendengar. Gegap gempita ide kesetaraan membahana di seluruh negeri, segala macam aspek saat ini dipertimbangkan faktor kesetaraan ini, kesetaraan antar gender." Saya setuju ini. Tapi isi diskusi itu bukan sekedar latar belakang saja. Isi diskusi itu mencerminkan apa yang kita bisa tangkap sejauh ini mengenai DNA dan prilaku manusia. Dan emang nggak mudah dipahami. Saya akan mengatakan bahwa kalau kita bilang misalnya "gen itu egois, legowo, harmonis, konflik" dsb - ini adalah UNGKAPAN SIMBOLIS DAN MENGANDUNG MITOS. Karena yang namanya manusia, ini fakta sejarah sosial, selalu merefleksikan apa yang dilihat atau diciptakannya di alam fisik ini - ke dimensi perumpamaan, simbol dan mitos. INI FAKTA SEJARAH. Inilah bagian dari proses menjadi manusia (atawa balik ke binatang, kadang- kadang...:-) Kenapa ungkapan "gen egois dan legowo" itu mengandung mitos? Karena justru ada ranah teknologi dan wawasan yang belum terbuka. Misalnya, elmu neurologi masih dalam tahapan dini. Peta DNA baru di- mapping. Wawasan psikologi sosial masih akan mengalami reformasi. Dll. Emangnya kita bisa nanyain ke gen, eh, ente ini gen penepu yah? Ente ini egois ya...ente ini baek yak...:-)) Maksud saya mitos dan perumpamaan misalnya 'gen itu egois, keras kepala, legowo' nggak bisa dipahami secara harafiah. Karena itu ungkapan 'gen egois dan legowo' disebut mengandung mitos, adalah ungkapan dari kerendahan hati kita akan pengetahuan yang lebih tinggi. Kesadaran bahwa di balik pikiran ada pikiran ada pikiran dst (kalau dalam istilah scienctist - black box). Sekaligus menyiratkan harapan bahwa suatu waktu mitos itu akan terkuak atau 'runtuh'... Dan kita akan memasuki ruang-waktu yang berikutnya, meraih 'mitos yang baru', karena kalo nggak mitos yang lama itu akan 'diberhalakan'. Bukannya proses pembelajaran dan pencapaian ini tersirat dalam kalimat Lailahaillallah, gimana Pak Oman? Itu dulu. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "st sabri" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Chae: Faktanya: kromosom Y sangat rentan terhadap mutasi, tapi selalu > dominasi terhadap kromosom X. Kromosom Y bergerak cepat dan agresif > yang katanya Steve Jones dlm bukunya 'Descent of Men' prilaku ini > tuntutan evoluioner dirinya dalam mengembangkan gen'nya, sementara > kromosom X lebih suka berbagi yang saya bilang bersikap legowo... > saya melihatnya sebagai suatu proces saling melengkapi. > kalau melek begini kan yang cowo jangan terlalu pede dan yang cewe > yang sok minderan;) > > salam, > Chae > > :=)) > Neng Chae, > > Barangkali semua posting diatas hanya sebuah latar belakang, karena > terjadi di ranah renik nan tak mudah difahami. Dalam ranah `fakta' > dimana mata bisa melihat, kulit bisa merasakan, hidung bisa menangkap > aromanya dan telinga bisa mendengar. Gegap gempita ide kesetaraan > membahana di seluruh negeri, segala macam aspek saat ini > dipertimbangkan faktor kesetaraan ini, kesetaraan antar gender. > > Penggugatan terhadap ajaran [doktrin] lama, khususnya agama [islam] > yg dicurigai masih mengandung bias gender. Kesetaraan boleh jadi, > perlu diperkaya dengan makna-makna berdasarkan fakta2 alam, dimana > hukum alam bekerja tanpa bisa ditolak, meminjam istilah agama > dinamakan sunatullah. Memaknai hidup, diusahakan tidak menerjang > sunatullah, agar bisa tercapai hasil maksimal. > > Dalam hal jenis kelamin [gender maupun seks] pola relasi kromosom X > dan Y barangkali sudah menjadi pola takdir, apakah takdir spesies > manusia demikian juga? Dalam segala hal distribusi peran tampaknya > merupakan pola yg tak bisa ditawar. Kromosom Y berperan menentukan > jenis kelamin janin hampir secara absolut. Bila Y ini di dunia nyata > diwakili laki-laki, maka Y ini bertugas memaskulinkan segala hal. > Barangkali saja sesepuh kita memindai fenomena ini bahwa di dunia ini > memang ada tugas2 maskulin dan ada tugas2 feminin. > > Kromosom Y bila tertanam di tubuh spesies manusia kode-kode > genetiknya menghasilkan bentuk kelamin berbeda dari defaultnya, > mengubah otot2 menjadi lebih besar dari asalnya, menumbuhkan jenggot, > jakun dan mengatur intonasi suara. Konon juga mempengaruhi tingkah > laku sehingga laki-laki perkotaan suka memindah-mindahkan channel tv, > membaca lebih dulu halaman olah raga setiap membaca surat kabar, > tidak mampu mengekspresikan cinta lewat tepehone dll. > > Pertanyaan selanjutnya semakin rumit, ap
[wanita-muslimah] Re: Amerika dan Islam Liberal
Aku juga jebolan LDK Salman duluuu..hehehe...tapi kok kebanyakannya waktu itu orangnya asik-asik aja. Sesudah itu jadi radikal aku juga bingung. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > bagi yg ingin tahu tentang hal ini lebih dalam silakan di check ke aktivis > salman periode 80-90an. di milis milisnya anak anak gamais ITB dan isnet > hal ini juga ramai dibahas kk sekitar tahun 90an akhir samai 200an awal > smpai 2001an. Silakan digali kembali informasi onformasi yg ada. > > salam, > Ari Condro > > - Original Message - > From: "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> > > Paska Istiqamah dihancurkan aparat , aktivis radikal pindah ke Salman > dan anehnya sekali lagi nggak diapa-apain.Tapi ketika mereka terlalu > besar tepatnya kira-kira tahun 1993 tiba-tiba terjadi vandeta oleh > orang harokah, orang non harokah ditendangin untuk membuat > penyeragaman.Yah semua aktivis pada masa itu juga tau yang doyan > dengan penyeragaman dan pola organisasi tunggal itu siapa. > > Makanya jangan terlalu heran lah kalo sekarang mereka bermersaan > ama pejabat militer , intelejen bahkan pengusaha mantan orba. Kan > lucu anggota BAKIN era 80 an malahan dianggap pahlawan Islam > malahan ngotot mo dijadiin jaksa agung segala. > Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Rakyat Lagi Susah, Pagar DPR Rp 2,1 Miliar!
Masih ada yang waras di gedung sana? :-( Yang waras ngacung!! Yang gak waras biar cepet eling-lah.. :-) CMIIW.. Wassalam, Irwan.K -- Forwarded message -- From: Ambon <[EMAIL PROTECTED]> Date: Dec 10, 2005 7:16 AM Subject: [ppiindia] Rakyat Lagi Susah, Pagar DPR Rp 2,1 Miliar! http://www.kompas.com/kompas-cetak/0512/10/Politikhukum/2276847.htm Rakyat Lagi Susah, Pagar DPR Rp 2,1 Miliar! Berita menyedihkan. Sebanyak 55 warga di Kabupaten Yahokimo, Papua, meninggal dan 112 kritis karena kelaparan. Namun, gedung tempat aspirasi mereka seharusnya disuarakan kini sedang diperbaiki pagarnya. Dana untuk perbaikan pagar Gedung DPR itu menghabiskan Rp 2,1 miliar. Di kalangan anggota DPR sendiri, proyek pembangunan pagar DPR ini masih dipertanyakan kendati pembangunannya hampir selesai. "Ini ide siapa?" kata anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Yuddy Chrisnandy, yang mempersoalkan itu dalam Rapat Paripurna DPR, Jumat (9/12). Dia khawatir pembangunan pagar itu justru semakin menjauhkan DPR dengan rakyat. Pilar gerbang DPR yang dibangun itu sedemikian tinggi, sekitar tujuh meter "Dengan LP Cipinang saja jangan-jangan lebih tinggi pagar DPR," ucapnya. Ketua DPR Agung Laksono ketika ditanya soal ini memang berusaha menghindar. "Saya kira itu jadi tugas dan kewajiban BURT dan sekjen," ucapnya. Anehnya, informasi yang diperoleh dari Sekretariat Jenderal DPR, pembangunan itu justru sudah sepengetahuan pimpinan DPR, bahkan termasuk desainnya telah diserahkan. Pagar yang dibangun panjangnya 531 meter dan biaya proyek keseluruhannya Rp 2,1 miliar. Proyek pembangunan pagar ini hampir selesai. Ditargetkan pembangunan pagar ini selesai 15 Desember 2005 ini dan mulai berfungsi aktif Januari 2006. Sementara itu, warga berpikir lain. Salah seorang pengirim surat pembaca Kompas pernah menyampaikan kekecewaannya soal DPR yang "memagari" dirinya sendiri itu. Akan tetapi, rakyat yang jelas punya pendapat lain. Mereka berharap anggaran MPR/DPR tidak digunakan untuk hal-hal yang tak perlu. Dia tidak melihat apa manfaat pagar tersebut dibangun. "Negara kita ini sudah bangkrut dan dana sangat terbatas sehingga rakyat berharap penggunaannya pun harus memakai skala prioritas. Lebih baik digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Ingat, saat ini rakyat sedang sangat menderita dengan adanya kenaikan harga BBM yang gila-gilaan," tulis surat pembaca itu (Kompas, 9/19). Kalau saja uang Rp 2,1 miliar itu dialihkan ke warga Yahokimo, bisa jadi 167 warga Papua itu tak harus meregang nyawa seperti saat ini. Setuju? Koor jawaban para anggota DPR itu belum terdengar. Biasanya sih "Setujuuu...!!" (sut) [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Benarkah Orang Baik Belum Tentu Masuk Surga
DP: Dalam persyaratan, biasanya ada syarat perlu dan syarat cukup, bahasa Inggrisnya necessary condition & sufficient condition. Artinya ada syarat minimal yg perlu dipenuhi yg jika tidak dipenuhi maka tidak mungkin memenuhi syarat. Dipenuhinya syarat minimal itu belum otomatis cukup karena syarat kecukupannya juga harus dipenuhi. Misalnya utk masuk universitas itu perlu lulus SMU, tetapi lulus SMU saja belum tentu memenuhi syarat utk masuk UI atau ITB misalnya. Pertanyaannya mana yg syarat perlu dan mana yg syarat cukup? Apakah berahlak yg menjadi syarat perlu atau berstatus muslim yg merupakan syarat perlu? Muslim dulu baru berahlak atau berahlak dulu baru Muslim? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Abdi M.U" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Benarkah Orang Baik Belum Tentu Masuk Surga ? > > Apakah Bunda Theresa yang sepanjang usia nya dibaktikan untuk umat miskin India harus masuk neraka ? Apakah Paus Paulus II yang pernah menjamu calon pembunuhnya dengan baik hingga si calon pembunuhpun membatalkan rencana pembunuhan tersebut juga tak pantas masuk surga ? Apakah Mahatma Gandi yang secara lembut, sabar dan selalu menggunakan jalan damai untuk membela kemerdekaan rakyat India juga harus masuk neraka ? Bagaimana pula dengan sebagian dari milyaran umat manusia non Islam yang baik hati, apakah mereka harus masuk neraka dibanding sebagian dari milyaran umat manusia lainnya yang beragama Islam tapi buruk perilakunya ? > > Apakah Akhlak Menentukan Seseorang Masuk Surga atau Tidak ? > > Seorang ustadz yang saya tanya mengenai hal itu menjawab singkat, "kalau memang akhlak yang dijadikan patokan oleh Tuhan untuk menentukan pantas tidaknya seseorang masuk surga atau neraka, maka agama tidak diperlukan lagi di muka bumi ini" > Kalau memang akhlak sangat menentukan masuk surga atau tidak, maka untuk apa lagi agama, karena tanpa agama saja orang bisa berbuat baik. Di negeri atheis seperti di Rusia, China, atau di Eropa dan Amerika, ditemukan banyak orang yang tak beragama tapi memiliki akhlak yang luar biasa baiknya. Tidak usah jauh-jauh, pasti kita sering ketemu teman atau tetangga yang baiknya luar biasa, ia mengaku punya agama tapi tak pernah sholat atau ke gereja, tapi nyatanya akhlaknya lebih baik dari orang yang rajin beribadah. > > Sifat baik adalah fitrah yang diberikan Allah sejak kita didalam kandungan. Fitrah (sifat-sifat baik) adalah kecenderungan manusia untuk berbuat kebaikan, seperti halnya binatang buas diberi Allah kecenderungan untuk bersifat buas walaupun ia berusaha dijinakkan di lingkungan manusia. Hawa nafsu dan pilihan manusia sendiri yang membuat seorang manusia menjadi jahat dan berperilaku buruk. > > Dalam sebuah hadits qudsi Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan hanif (lurus) semuanya. Dan sesungguhnya mereka didatangi oleh setan yang menyebabkan mereka tersesat dari agama mereka" (HR Muslim). > Allah menganugerahi manusia kesempatan untuk memilih yang baik atau yang buruk sesuai firman Allah : "Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. (QS, Al-Balad 90 : 10). "Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir." (QS, Al-Insaan 76 : 3). > Kemudian setan berusaha mengaburkan jalan yang benar sehingga jalan yang baik oleh manusia dikira sesat, dan jalan yang sesat dikira benar. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al Baqarah 2 : 216) : "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." > > Namun tujuan tulisan ini sama sekali bukan untuk menyatakan bahwa akhlak yang baik tidak penting, atau menjadi muslim yang berperilaku buruk lebih baik daripada non-Islam yang baik hati. Tujuannya agar kita menyadari bahwa ada yang lebih penting kita capai dalam agama ini disamping kewajiban untuk berakhlak baik. > > Akhlak Seorang Muslim Yang Baik Sekalipun Tidak Cukup Untuk Membuatnya Masuk Surga. > > Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : "Kenapa pundakmu itu ?" Jawab anak muda itu : "Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya". Lalu anak muda itu bertanya: " Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua?" Nabi SAW sangat terharu mendengarnya, sambil memeluk anak muda itu ia berkata : "Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbal
[wanita-muslimah] Benarkah Orang Baik Belum Tentu Masuk Surga
Benarkah Orang Baik Belum Tentu Masuk Surga ? Apakah Bunda Theresa yang sepanjang usia nya dibaktikan untuk umat miskin India harus masuk neraka ? Apakah Paus Paulus II yang pernah menjamu calon pembunuhnya dengan baik hingga si calon pembunuhpun membatalkan rencana pembunuhan tersebut juga tak pantas masuk surga ? Apakah Mahatma Gandi yang secara lembut, sabar dan selalu menggunakan jalan damai untuk membela kemerdekaan rakyat India juga harus masuk neraka ? Bagaimana pula dengan sebagian dari milyaran umat manusia non Islam yang baik hati, apakah mereka harus masuk neraka dibanding sebagian dari milyaran umat manusia lainnya yang beragama Islam tapi buruk perilakunya ? Apakah Akhlak Menentukan Seseorang Masuk Surga atau Tidak ? Seorang ustadz yang saya tanya mengenai hal itu menjawab singkat, kalau memang akhlak yang dijadikan patokan oleh Tuhan untuk menentukan pantas tidaknya seseorang masuk surga atau neraka, maka agama tidak diperlukan lagi di muka bumi ini Kalau memang akhlak sangat menentukan masuk surga atau tidak, maka untuk apa lagi agama, karena tanpa agama saja orang bisa berbuat baik. Di negeri atheis seperti di Rusia, China, atau di Eropa dan Amerika, ditemukan banyak orang yang tak beragama tapi memiliki akhlak yang luar biasa baiknya. Tidak usah jauh-jauh, pasti kita sering ketemu teman atau tetangga yang baiknya luar biasa, ia mengaku punya agama tapi tak pernah sholat atau ke gereja, tapi nyatanya akhlaknya lebih baik dari orang yang rajin beribadah. Sifat baik adalah fitrah yang diberikan Allah sejak kita didalam kandungan. Fitrah (sifat-sifat baik) adalah kecenderungan manusia untuk berbuat kebaikan, seperti halnya binatang buas diberi Allah kecenderungan untuk bersifat buas walaupun ia berusaha dijinakkan di lingkungan manusia. Hawa nafsu dan pilihan manusia sendiri yang membuat seorang manusia menjadi jahat dan berperilaku buruk. Dalam sebuah hadits qudsi Allah SWT berfirman : Sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan hanif (lurus) semuanya. Dan sesungguhnya mereka didatangi oleh setan yang menyebabkan mereka tersesat dari agama mereka (HR Muslim). Allah menganugerahi manusia kesempatan untuk memilih yang baik atau yang buruk sesuai firman Allah : Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. (QS, Al-Balad 90 : 10). Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (QS, Al-Insaan 76 : 3). Kemudian setan berusaha mengaburkan jalan yang benar sehingga jalan yang baik oleh manusia dikira sesat, dan jalan yang sesat dikira benar. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al Baqarah 2 : 216) : Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. Namun tujuan tulisan ini sama sekali bukan untuk menyatakan bahwa akhlak yang baik tidak penting, atau menjadi muslim yang berperilaku buruk lebih baik daripada non-Islam yang baik hati. Tujuannya agar kita menyadari bahwa ada yang lebih penting kita capai dalam agama ini disamping kewajiban untuk berakhlak baik. Akhlak Seorang Muslim Yang Baik Sekalipun Tidak Cukup Untuk Membuatnya Masuk Surga. Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : "Kenapa pundakmu itu ?" Jawab anak muda itu : "Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya". Lalu anak muda itu bertanya: " Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua?" Nabi SAW sangat terharu mendengarnya, sambil memeluk anak muda itu ia berkata : "Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan oleh pengorbanan dan kebaikanmu". Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita terhadap anaknya. Kita merasa sudah cukup, tapi dalam perhitungan Allah nilai jasa kedua orang tua pada anaknya jauh lebih besar nilainya dari yang dibayangkan manusia. Pasti ada sesuatu perbuatan lain yang harus kita lakukan untuk memperbanyak balas budi kita pada kedua orang tua kita. Diantaranya dengan cara menjadi anak yang sholeh dan selalu mendoakan kedua orangtua kita. Ada perspektif yang sama antara hadits tersebut barusan dengan hadits berikut ini. Rasulullah SAW pernah berkata, Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga. Lalu para sahabat bertanya: Bagaimana dengan
[wanita-muslimah] Visiting Muslim figures robbed in Jakarta
http://www.thejakartapost.com/[EMAIL PROTECTED]&irec=2 Visiting Muslim figures robbed in Jakarta The Jakarta Post, Jakarta When representatives of the Rabithah Alam Islami (World Islamic League) came to Indonesia to counter perceived negative images of Muslims, little did they realize they would be going home a lot lighter than when they arrived -- US$300,000 lighter, to be exact. Police on Friday were still investigating the theft, which occurred in the check-in area of the Hotel Borobudur in Central Jakarta. "We are very sorry that this incident happened, and we have conducted a search at the crime scene and checked the hotel's CCTV recordings for clues," Jakarta Police chief Insp. Gen. Firman Gani said on Friday. He said that the group -- comprising religious leaders from the Middle East and Africa -- were checking into the hotel on Thursday when one of them took out a wad of cash to be exchanged at the hotel's money changer. After the cash was placed inside a bag, the person concerned put the bag down on the floor. The bag was found missing soon after. "During questioning, that person refused to say how much money was stolen, or what denominations it was in, and this makes our investigations more difficult," Firman said. The investigations into the case were further complicated by the language barrier. "We had difficulty in getting the details of the incident as they were all speaking Arabic," Central Jakarta Police chief Sr. Comr. Sukrawardi Dahlan said. The thieves are still at large. Firman said that the security of guests of the State should be assisted both by the guests' liaison officer (LO) and by the local police, "and the security is for the group, and not for individuals," he said, adding that police would also question the LO. The delegation from Rabithah Alam Islami, led by the organization's secretary-general, Abdullah bin Abdul Muhsin At Turki, is here to give lectures on what it terms true Islamic teachings. Besides a meeting with President Susilo Bambang Yudhoyono, the group is also scheduled to lecture at the State Islamic University (UIN) in Jakarta, meet with religious leaders in Indonesia, and visit Aceh. "We will investigate this case until we find the culprit. Hopefully the witnesses' statements, investigations at the crime scene and the CCTV recordings will make our investigation easier," Firman said. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: sel kanker [was : Kesetaraan : sebuah ILUSI....... !!!
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kang Sabri, > > Kita sepakati dulu ya Kang Sabri bahwa yang menyembuhkan adalah Allah, untuk memudahkan penjelasan saya, saya akan menggunakan istilah yang saya pakai di klinik saya, bahwa Kanker itu invasi, infiltrasi dan metastases ( sel kanker menyebar lewat pembuluh darah, kelenjar getah bening dan kejaringan tubuh yang lain ). ss> :=)) boleh, tidak ada keberatan untuk bersepakat bahwa yang menyembuhkan adalah Allah. Cuma saja ganjelannya ini : Kalo TIDAK SEMBUH apakah maknanya Allah punya peluang untuk GAGAL juga [?] :=) ke-Maha Kuasaan Allah jadi ternoda dengan terminologi ini. Atau seperti 'klise' yg sering didengungkan, kalu sembuh itu kerjaan Allah, kalo gagal itu kerjaan manusia :=) memberi ruang sepenuhnya pada Allah untuk tetap menjadi Maha Kuasa namun ada ruang baru tercipta : sharing kekuasaan dengan sang penyembuh. Meski sama sekali tidak menguasai istilah medik, saya mencoba untuk mengerti. > > Kita bicara dengan bahasa dunia medis saja supaya lebih ilmiah dan masuk akal. > Biofarmaka, yaitu tumbuhan, hewan, maupun mikroba yang memiliki potensi sebagai obat, makanan kesehatan, nutraceuticals, baik untuk manusia, hewan maupun tanaman. Sebagai salah satu alternatif pengembangan biofarmaka, fitofarmaka atau lebih dikenal dengan tanaman obat, sangat berpotensi dalam pengembangan obat. > > Untuk menghadapi kejahatan kanker tersebut maka fitofarmaka yang saya pakai adalah fitofarmaka yang mempunyai kemampuan untuk menghilangkan invasi / peradangan, infiltrasi / perusakan terhadap jaringan dan metastases / penyebaran sel kanker lewat pembuluh darah dan getah bening. ss> wah ini bagus sekali, saya secara pribadi pernah pergi ke kediri, ke tempat salah satu ahli tanaman obat [saya lupa namanya, tapi orang ini cukup dikenal publik]. Mbak Herni yg di belanda mungkin bisa mengkonfirmasi, sepuluh tahun yang lalu, beberapa dokter belanda juga meresepkan 'jamu'. Karena saat menebus resep ke apotek, dapet segepok akar-akara tumbuhan dan dedaunan kering, lengkap dengan cara masak dan petunjuk mengkonsumsinya. > Menurut pendapat saya yang membedakan kanker yang satu dengan yang lain hanyalah letaknya, akibat penyebaran sel kanker lewat pembuluh darah dan getah bening, sehinga kalau ada kanker di otak maka disebut kanker otak, kalau kanker leher disebut thyroid, kalau kanker di payudara namanya kanker mammae, kalau kanker di paru-paru maka disebut kanker paru-paru, kalau kanker di hati disebut kanker lever, kalau kanker di getah bening disebut kanker lymphoma / kanker getah beining , begitu seterusnya. > > Hasil Penelitian Departemen Kesehatan RI terhadap klinik saya tahun 1996, > Statistik terhadap pengobatan fitofarmaka di klinik saya yang membuat adalah Tim Dokter gabungan dari Departemen Kesehatan Pusat Jakarta dan Departemen Kesehatan daerah dimana saya berdomisili, prosentase kesembuhan kurang lebih 92 % dan keamanannya kurang lebih 95 %. ss> Prosentase kesembuah 92% sangatlah tinggi dan saya anggap sempurna untuk kanker, sepuluh tahun lalu persentase kesembuhan masih dalam kisaran 6% ; artinya hanya 6 orang bisa selamat [bertahan] dari 100 penderita kanker. Ini menafikan tingkat stadium ketika pertama kali melakukan terapi. Makna sembuh juga terdiri dari benerapa definisi, karena cukup banyak yg TIDAK SEMBUH tapi bisa bertahan dalam waktu lama. Kawan akrab saya, bertahan sekitar 22 tahun bersama kanker otaknya dengan terapi alternatif [tidak dilakukan pembedahan/operasi]. > Beberapa dokter di Jakarta menggunakan tehnik yang saya gunakan dan ada beberapa dokter di Jakarta bekas Pasien saya. Di Malang juga ada dokter yang telah meresep obat saya kepada para pasien-nya. > > Departemen Kesehatan RI bermaksud mengaplikasikan obat dan pengobatan saya di Rumah Sakit seluruh Indonesia, tetapi saya masih mikir-mikir. Beberapa dokter dari sebuah Universitas terpandang dikota saya, mendatangi rumah saya supaya saya mengajar alternative medicine, tapi saya menolak. Saya masih takut dengan yang namanya "uang" :) > > Allah Maha Besar. > > Demikian informasi dari saya. > > salam > ss> Kalo pakai bahasa padang bunyinya : Allah Nan Gadang ... :=)) salam juga Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismud
Re: [wanita-muslimah] Cerai or Poligami
Mba Lina yts & ytc ...:-) Saya rasa ketika kita membicarakan tindak tanduk raja, rakyatnya belum tentu melakukan tindakan serupa. Raja2 dimanapun memang melakukan poligami, tapi apakah ketika kita membicarakan raja yang poligami maka bisa ditarik kesimpulan budaya di kerajaan itu budaya poligami? keluarga kerajaan kan jauh lebih sedikit dibanding rakyatnya. Jika kita menyimpulkan seperti itu, maka dari berbagai lapisan orang di kerajaan itu (kelompok hulubalang, ponggawa, pedagang, petani, rakyat jelata, dll) semuanya melakukan poligami, namanya sudah membudaya ...:-) Ketika seorang sopir taxi menyatakan 80% yang di Sudirman Thamrin itu melakukan perselingkuhan, dia ngambil kesimpulan seperti itu agak aneh sebab yang bekerja di Sudirman Thamrin itu kan tidak semuanya memakai taxi - ada kelompok yang memakai mobil pribadi, ada yang memakai bis kantor, ada yang memakai biskota - kopaja - ojek, dll. Berapa persen yang menggunakan taxi? Apakah semuanya menggunakan taxi bapa supir itu? Tidak semudah itu ngambil satu kesimpulan. Sopir taxi bisa mengatakan bahwa banyak yang berselingkuh, tapi ketika mulai bicara angka - tentunya harus lebih jelas lagi, ada berapa orang yang bekerja di Sudirman Thamrin dan berapa orang yang berselingkuh karena saya rasa pemakai taxi itu tidak sebanyak yang naik biskota. Kasus teman mba Lina itu kan memang umum terjadi di kota besar yang memang rentan timbulnya berbagai masalah dalam hubungan suami istri - tuntutan kerja yang bikin stress, kemacetan, biaya hidup yang semakin tinggi, peredaran obat2an yang tinggi, dll. Bukankah dalam Islam ada jalan darurat jika kondisi rumah tangga sudah tidak sehat? tidak sehat bagi perkembangan suami - istri dan anak2. Cerai dibolehkan tapi itu jalan terakhir - tapi bukan sesuatu yang buruk daripada tetap menikah tapi suasana rumah tangga membuat tidak nyaman semua penghuninya. Poligami juga bukan jalan keluar yang baik jika istri pertama tidak suka, kembali lagi orang menikah itu kan dengan kesepakatan untuk hidup bersama-sama dengan harapan kondisinya bisa lebih baik daripada hidup sendiri2. Jika masing2 sudah merasa tidak nyaman, kenapa tidak dibicarakan - masing2 mengeluarkan apa yang diinginkannya - jika teman mba Lina ini sudah punya yang lain yang lebih cocok, kan bisa cerita ke istrinya - mau nerusin pernikahan tapi si suami mau nikah lagi (artinya poligami atau lebih tepatnya poligini) atau bercerai. Si istri harus ditanya karena waktu menikah juga kan si istri ditanya kesediaannya menikah (tentunya tidak dengan janji mau nikah lagi) - sudah sangat wajar jika si istri ditanya apa maunya karena jika si suami menikah lagi kan berpengaruh terhadap keberadaan suami itu di rumah, penghasilan yang tidak bisa lagi 100% ke istri pertama, dll. Jadi poligami atau bercerai tidak ditentukan oleh suaminya saja - harus kesepakatan berdua - terutama menyelamatkan anak2 yang lahir - anak2 kan tidak minta dilahirkan oleh orang tua yang bercerai. Tapi kalau memang tidak ada kecocokan lagi dan ingin bercerai atau berpoligami - bicarakan dengan semua yang terlibat, sebab ketika seorang suami mau menceraikan atau mau nikah lagi - anak istrinya akan terpengaruh. salam Aisha -- From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [wanita-muslimah] Cerai or Poligami -->Re: Poligami Betulkah budaya kita budaya monogami? Lagi-lagi kalau dipandang dari hukum sebagai budaya, rasanya sih betul ya karena hukum di Indonesia adalah monogami. Tapi, apakah yang terjadi diluar sana kini betul- betul monogami? hmmm..jangan-jangan monogami dalam budaya (kenyataan hidup sehari2) kita hanya diangan-angan saja. Jaman baheula, raja-raja Jawa melakukan poligami. Bahkan ada sebuah buku yang bercerita tentang kedigjayaan raja Jawa dengan membandingkan kedigjayaannya hidup dengan banyak istri. Ya intinya menghubungkan kedua hal tsb. Sayang saya gak jadi beli bukunya tuh waktu pameran di depdikbud kemaren..(eh mbak ada pameran buku lagi tuh di Senayan). Itu bukan budaya Indonesia kini ya? Saya pernah ngobrol sama supir taksi. Supir taksi bercerita seringnya dia mengantarkan orang yang berselingkuh. Sampe-sampe dia bilang sekitar 80% perkantoran disekitar sini (Sudirman/Thamrin) itu melakukan perselingkuhan. Aku punya teman, teman sepermainan [lagu TTM, mbak]. Temen co ku ini memang suka kehidupan malam deh, kadang ngeboat. Gossip merebak, katanya rumah tangganya lagi guncang, dia punya cemceman. Saya kenal baik dengan istri dan anaknya. Eh tiba2 aja, dia bicara soal poligami kepada saya. Saya cuma bilang, jangan cari pembenaran deh. Kalo lagi ada masalah sama istri, mbok ya diselesaikan. Dalam ati sih saya prihatin, melihat kelakuannya yang suka pake obat itu. Lama-lama saya perhatikan, ada perubahan pada dirinya. Perubahan kearah perbaikan. Namun gossip yang merebak diluar, dia sudah menikah lagi diam-diam. Sering saya mendengar cerita-cerita spt itu. Ada yang bertahun-tahun sudah hidup pisah kamar, tapi tetap mempertahankan rumahtangganya (mungkin demi anak)
Re: [wanita-muslimah] Ucapan talak
Mba Lina ytc juga ...;-) Kalau tidak salah dalam Islam ketika emosi kita meluap dan saat itu kita berdiri, kita harus duduk dan jika dalam posisi ini juga masih ingin meluapkan amarah maka kita harus mencoba berbaring, jika masih panas juga marah kita, ngambil air wudu dan sholat - mencoba membangun komunikasi dengan Allah supaya kita bisa marah dengan benar, supaya kita bisa berfikir jernih dan supaya hati lebih tentram (orang marah kan gak tentram ya). Kemarahan itu bisa saja memang sudah banyak ketidak cocokan yang terpendam dan satu saat terpicu sesuatu kemudian meledak. Tapi ketika mba Lina cerita tentang kemungkinan tidak ada kasih sayang atau hubungan batin antara ayah - anak kandung sehingga terjadi perkosaan itu karena misalnya suami istri bertengkar dan terucap talak tapi mereka tidak cerai dan menghasilkan anak sehingga anak itu walaupun lahir di perkawinan sah dan memang anak si ayah si ibu itu tapi dikategorikan anak hasil perzinaan. Tiba2 saya jadi ingat satu cerita dari tv - pengakuan seorang ibu sepuh dalam acara agama. Pernah saya ceritakan beberapa tahun yang lalu di WM, tapi saya cerita ulang karena ada kemiripan dengan masalah talak ini. Ibu itu cerita bahwa diantara anak2nya ada satu anak yang beda dengan sodara2nya, yang lain baik, yang satu ini bandelnya gak ketulungan - segala yang diperintahkan agama tidak dilakukan dan yang dilarang agama justru dilakukan. Si ibu akhirnya bertanya ke seorang kiai yang menganjurkan si ibu untuk mengingat-ingat apakah pernah memberi makan sesuatu yang tidak halal ke anaknya - ibu sepuh itu spontan menjawab bahwa dia selalu memberi makan anak2nya yang halal (dari zatnya dan perolehannya), sampai tiba2 dia ingat bahwa pernah ketika hamil anak bandel ini si ibu melintas ke rumah tetangganya yang didepan rumahnya sedang mengeringkan satu jenis makanan di bawah sinar matahari - ibu yang sedang hamil ini mengambil makanan itu dan memakannya sambil lewat, dia pikir itu hanya sedikit (pemiliknya juga tidak akan tahu). Ketika akhirnya ibu ini minta maaf ke tetangga yang makanannya itu 'dicuri' si ibu sekian puluh tahun yang lalu dan tetangganya ini sambil bingung memberi maaf dan mengikhlaskan sedikit makanan itu, efeknya luar biasa - anak bandel itu menjadi anak yang baik. Saya tidak tahu bagaimana anak2 para koruptor milyaran atau triliunan ya? Tapi waktu itu saya termenung di depan tv, pelajaran tentang Allah yang maha hadir dalam setiap tarikan nafas kita - manusia bisa dibohongi atau tidak melihat kelakuan buruk kita tapi Allah maha melihat ya mba Lina. salam Aisha -- From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> Ytc Mbak Aisha, Memang ada dua pendapat seperti yang mbak Aisha jelaskan itu. Mungkin mengukur normalnya otak dan perasaan seseorang itu sulit ya mbak. Yang tahu dirinya sendiri. Saya rasa kalau otak dan perasaannya normal, jarang ada yang berani mengucapkan talak. Entah karena dia sadar untung ruginya bercerai. Entah karena dia memang takut akan laknat Allah. Kadang mbak, dalam keadaan amarah atau emosi itulah apa yang selama ini dia pendam dalam hatinya keluar. Apakah itu bukan suatu ungkapan dalam sanubari, sebetulnya? Soal perkosaan kepada anak kandung, saya juga percaya saat itu sang ayah sedang mempertuhankan hawa nafsunya. Begitu juga dengan pemerkosa lainnya. Namun kenapa dengan anaknya, itu bukan lagi mempertuhankan hawa nafsunya. Hmm..paling-paling "orang sakit"!. wassalam, > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "A Yasmina" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mba Lina yts juga ...;-) Memang ada pendapat bahwa ketika terucap kata talak dalam ribut2 suami istri, maka saat itu juga pernikahan itu sudah tidak ada atau cerai. Tapi mungkin harus kita lihat juga apakah ucapan talak itu dalam kondisi dua2nya ngesmosi sehingga saat suami mengucapkannya itu dalam kondisi tidak normal - otak di dengkul atau mungkin lebih rendah lagi di mata kaki, yang paling tinggi saat itu adalah kebencian dan kemarahan - atau kalau kita kaitkan dengan Allah, saat itu Tuhannya suami itu adalah nafsu amarahnya yang mendominasi hidupnya, dia tidak ingat aturan Allah bagaimana mengendalikan nafsu amarahnya. Jika kata talak diucapkan dalam kondisi otak dan perasaan yang normal, dipahami sepenuh hati dan dimengerti otaknya setiap ucapan yang keluar dari mulutnya - maka kata talak itu berarti memang suami istri itu sudah bercerai walaupun hitam di atas putih belum diurus ke KUA eh kemana ya, pengadilan agama? dan jika kata talak itu keluar dari mulut orang yang sedang emosi tinggi, mungkin (mungkin lho, saya juga lagi belajar bukan ahli nikah ..:-) mungkin saja tidak secara otomatis perceraian terjadi. Kasus perkosaan oleh ayah ke anak kandung itu kelihatannya bukan karena kondisi putus tali nikah seperti itu, tapi lebih ke bagaimana pemerkosa itu memandang mahluk yang berjenis kelamin perempuan - jika dia hanya memandang bahwa perempuan itu tubuhnya adalah obyek seksual saja tanpa memperhitungkan bahwa perempuan juga bukan hanya sisi fisiknya saja tapi d
Re: [wanita-muslimah] budaya dan bangsa-->Salazar
Waalaikumsalam wr wb, Bang Yos, coba kita lihat kalimat bang Yos "Setidak-tidaknya kita sudah tahu kalau mas Bejo ini Tauhid-nya cukup oke, jadi setuju atau tidak setuju saya yakin suatu ketika Kang Bejo akan dapat Cahaya dari Allah" yang saya jelaskan di postingan sebelumnya adalah kalimat bang Yos sebelum koma yaitu tentang tauhid mas Bejo yang sudah oke. Lalu saya jelaskan pendapat saya bahwa wilayah ketauhidan seseorang itu yang menilai adalah Allah, sebab kita hanya melihat yang kasat mata saja, bagaimana seseorang berbicara - bersikap - bertindak. Apa yang mendasari segala hal tersebut ada di hati orang itu, jadi kita tidak pernah tahu ketauhidan seseorang. Kita sebatas melihat kelakuan (akhlak) seseorang dan menilai si A baik karena begini begitu dan si B kurang baik karena begini begitu tapi tidak sampai ke urusan ketauhidannya. Jadi kalau bang Yos menjelaskan tentang kalimat selanjutnya setelah koma yang membahas mas Bejo akan mendapat cahaya dari Allah - itu hal lain lagi dengan yang saya bicarakan, artinya postingan saya dengan postingan bang Yos yang ini tidak nyambung ...:-) Masalah cukup oke atau sudah oke dalam ketauhidan seseorang itu bukan masalah - yang jelas itu satu penilaian kan? seperti guru menilai muridnya "si A cukup oke, si B sudah oke, si C belum oke, dll" - nah ... khusus ketauhidan seseorang itu, siapa yang berhak menilai? Bagi saya dengan keterbatasan pemahaman tentang agama, itu wewenang Allah, jika bang Yos beda pendapat - ya tidak apa2, disini kan tidak harus seragam pendapatnya, masing2 punya argumentasinya saat menyatakan sesuatu. memuliakan seseorang dengan berbagai panggilan bagus juga masalah lainnya, bukan tentang menilai ketauhidan seseorang. Silahkan saja anda memanggil dengan cara apa saja ke teman2 di WM, tidak saya masalahkan kok, apa saya posting di bawah ini meributkan panggilan2 tersebut? apa saya menuduh si fulan liberalis atau si fulanah fundamentalis? Kok bang Yos ngobrol tentang tauhid jadi loncat2 ke sesuatu yang saya tidak melakukannya? ...:-) salam Aisha -- From: "SUTIYOSO WIJANARKO Assalamu'alaikum.Wr.Wb, Selamat pagi, Mengaji bersama - sama Jeng Aisha dan Dimas He-man. Coba perhatikan kalimat saya dan kalimat Dimas He-man, kemudian mohon dilihat lagi kalimat saya yang berbunyi " suatu ketika Kang Bejo akan mendapatkan Cahaya dari Allah" Yang sempurna hanyalah Allah. Saya menilai Kang Bejo cukup oke, dalam arti dibandingkan dengan diri saya yang lemah dan bodoh ini, dan penilain saya terhadap Kang Bejo ( yang dibandingkan dengan diri saya ) bukan penilaian yang "final" tapi penilaian yang berproses, makanya saya mengatakan "saya yakin suatu ketika Kang Bejo akan mendapatkan Cahaya dari Allah". Karena untuk mendapatkan cahaya dari Allah hanya satu jalan yang harus kita lakukan yaitu menempa diri kita terus menerus dengan ilmu Islam dan ilmu sains dan selalu memperbaharui tauhid kita. Dari penjelasan saya tersebut semoga bisa menjelaskan bahwa penilaian saya tersebut didasari oleh penilain antara manusia dengan manusia yang lain, bukan memposisikan diri saya menjadi suatu "Dzat" diluar manusia seperti penilaian dimas He-man kepada diri saya. And saya tidak mengatakan Kang Bejo 'SUDAH" oke, karena mansuia setiap saat berproses dan bisa berubah, maka ada istilah "mantan ustadz" dan "mantan preman". Mantan ustadz menjelaskan seseorang yang sekarang jadi preman dan tersesat yang dulunya adalah seorang ustadz, sedangkan mantan preman bisa saja menjelaskan seseorang ulama yang dahulunya adalah preman yang berproses menerima cahaya Allah lalu jadi alim ulama. Dalam dunia spiritualisme, ada semacam kesepakatan bersama untuk memuliakan saudara sesama muslim ( tidak beda kalau rumah kita kedatangan tamu, kewajiban kita untuk memuliakan tamu tersebut ). Juga memuliakan mahluk Allah yg lain. Saya ingin memuliakan Kan Bejo, tidak beda saya juga memuliakan Pak Chodjim dengan sebutan guru atau memuliakan Mas Arcon dengan sebutan Tuan karena konsistensi Mas Arcon dalam berkeyakinan kepada aturan Allah atau saya memberikan predikat "Bunda" kepada Mbak Meilany karena beliau ini kokoh berpendirian dan istiqamah . :) Apa salahnya kita saling memuliakan daripada saling meng "K" - kan atau mengatakan si A itu "fundamentalis" atau si B "liberalis" atau predikat-predikat yang lain yang sebenarnya kita tidak pernah tahu arti dan makna sebenarnya dari kata-kata tersebut. Demikian, wijanarko mau melanjutkan tugasnya lagi :) salam - A Yasmina <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sependapat dengan mas He-Man, urusan ketauhidan seseorang itu kan wilayahnya Allah. Yang bisa kita lihat itu akhlak (bahasa sehari-harinya tindak tanduk - budi pekerti - kelakuan) seseorang - cerminan keimanannya. Contoh, ketika seseorang tidak punya uang lalu melihat sistem keuangan di tempat kerjanya itu gampang dibobol atau dimanipulasi sehingga dia bisa ngambil uang tanpa seorangpun tahu (menurut pendapatnya) maka dia mengambil uang yang buk
Re: [wanita-muslimah] nikah mut'ah
Mba Chae, Dalam satu forum ngobrol di dunia cyber seperti ini kita mencoba mengeluarkan pendapat2 kita, saling mengisi, saling cerita, dll itu kan proses untuk belajar yang menurut Islam dari sejak buaian sampai ke liang lahat. Saya pribadi memang masih minim dalam pengetahuan Islam (apalagi mengaplikasikannya dalam kehidupan), mungkin yang lain belajar dengan cara membaca berbagai postingan dan diam sebagai silent member. Tapi bagi saya pribadi, belajar itu di milis WM ini dengan membaca dan berusaha menuliskan kembali yang saya pahami dari bacaan berupa postingan di WM ini - pendapat yang saya tuliskan itu bisa salah tapi juga bisa benar - dan jika ada yang menanggapi (sependapat atau tidak), bagi saya - itu adalah karunia Allah untuk saya lebih mengenal karakter orang dan pemikiran orang lain. Saya berusaha untuk menanggapi balik dengan segala keterbatasan saya. Mba Chae punya ide2 bagus dan bagus juga menyampaikannya, lalu jika ada orang yang lebih mengerti uraian saya ketika saya mencoba memahami ide2 mba Chae, itu kebetulan saja lagi nge-pas seleranya, dan bukan berarti mba Chae tidak bisa menjabarkan. Saya rasa ini hanya masalah selera saja, teman saya mengatakan bahwa bakso di A itu enak sekali - bumbunya ngepas banget - tapi ketika saya mencoba - ternyata kurang asem (harus saya tambah cukanya) dan terlalu banyak lemak di kaldunya. Nah tukang bakso itu tidak salah dalam meracik bumbu baksonya ya, hanya kebetulan tidak pas di lidah saya. Tapi satu saat ketika saya kesana lagi, ternyata saya tidak perlu nambah cuka lagi dan kaldunya terasa enak, ngepas ...:-) Kembali ke penjabaran mba Chae, sekarang ini kebetulan saya bisa ngepas dengan mas Dana, tapi bisa saja di lain postingan saya tidak ngepas dengan mas Dana dan mungkin malah mas Dana lebih ngepas dengan uraian mba Chae. Kita semua sedang berproses untuk lebih memahami tentang berbagai hal dari berbagai postingan disini, itu saja kok mba Chae ...;-) salam Aisha -- From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> Mba Aisyah, walau punya ide bagus tapi tidak bisa menjabarkanya tetap saja tidak bisa di mengerti, dan seperti saya harus belajar dari Mba Aisyah deh soal "bagaimana menjabarkan dengan lebih baik";)) Ide memberikan Gaji atau kurus keahlian adalah ide Mba Aisyah..ayo jangan lempar tangan sembunyi batu;P..omomg-omong berminat jadi penulis enggak?? kalau dapat untung bisa traktir aku dong:-) Chae --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "A Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mas Dana, Ide yang OK ini idenya neng Chae yang cerdas itu, saya hanya mencoba memahami dengan menuliskan kembali dengan bahasa saya, begitu salah satu cara saya belajar - mencoba memahami dengan kalimat2 saya untuk dikoreksi teman2 di sini. Jadi kita harus berterima kasih ke neng Chae ..:-) Nikah mut'ah di Bopunjur itu jadi obyekan banyak orang, banyak orang yang bisa mendapat uang dari kegiatan ini - perempuan (yang mayoritas WTS), perantara yang menghubungkan laki2 yang mau nikah mut'ah dengan perempuan yang mau dinikah mut'ah, lebe/na'ib/tukang nikahin orang, keluarga atau mungkin juga germonya WTS itu - jadi dari setiap pernikahan mut'ah, banyak yang kecipratan rezeki. Masalahnya sekarang, berapa persen dari uang yang dibayarkan laki2 yang nikah mut'ah ini bisa dinikmati perempuan tsb, apakah persentase terbesar, misal 80-90%? atau justru uang itu lebih banyak ke keluarga atau germonya? Dan sejauh mana perempuan yang mau nikah mut'ah ini punya niat dan usaha untuk keluar dari lingkaran nikah mut'ah atau pelacuran terselubung ini? Di Indramayu misalnya banyak keluarga yang tidak malu ada anggota keluarganya jadi pelacur dan menerima tamu di rumahnya setelah satu lokalisasi pelacuran ditutup. Pemdanya juga ngeluh - mereka punya program untuk merubah para pelacur dengan membuat kursus jahit, kursus masak, dll - tapi ternyata tidak bisa berjalan karena yang masak dan jualan - ternyata makanannya tidak laku (hare gene ketika inflasi tinggi, orang semakin sedikit yang beli makanan, lebih banyak masak sendiri dan makan di rumah), atau kalau jadi tukang jahit - sekarang kan banyak baju jadi yang harganya murah (banyak home industry yang bikin baju murah meriah, banyak penyelundupan baju2 dari China, dll) - jadi penjahit juga kan tidak bis alangsung jadi designer terkenal seperti designer di Jakarta yang ngurus baju nikah artis atau anak2 pejabat yang sampai satu baju ratusan juta. Akhirnya kata orang pemdanya itu - sebagian besar para pelacur itu cari jalan pintas, anak dan keluarganya butuh uang cepat untuk hidupnya - ya mereka kembali jualan tubuhnya ...:-( salam Aisha > -- > From: "Dana Pamilih" <[EMAIL PROTECTED]> > --- "A Yasmina" [EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Di dunia sekarang kenapa tidak dilakukan ke WTS, korban perdagangan > > manusia,pembantu, dll. Dinikah mut'ah dikasih mahar besar - > > dikasih tahu cara berdagang atau kursus sesuatu sehingga perempuan > > itu setelah nikah mut'ah jadi orang 'bebas' jadi manusia baru > > yang tidak jad
[wanita-muslimah] Cerai or Poligami -->Re: Poligami
Mbak Lina, cerai itu bukannya dikait-kaitkan dengan poligami, dalam arti lebih baik poligami daripada cerai. Ini kok jadi kedengarannya apologetik. Cerai ya cerai. Cerai dikaitkan dengan perkawinan itu sendiri, justru pada akad pernikahan. Atau mungkin bisa diakomodasi di konsep mahar-nya mbak Chae. Karena kalau ada entry harus ada exit, itulah relevansinya. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Terimakasih Mas. Kalau ada renungan ttg ayat cerai, sekalian > dong...:-). Selamat merenung kembali. > > wassalam, Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Tim Ulama Antiteror Terbentuk
Sebaiknya disebarluaskan saja wacana jihad menurut HT, lengkap dengan sumbernya. Kalo perlu masukin Pos Kota...:-) Dan supaya jamaah PKS bisa dibersihkan dari unsur-unsur HT. PKS parpol nggak usah malu-malu lagi deh, dan jangan terlalu berpolitik jangka pendek dengan HT ini, ntar malah kerepotan ketelen massa HT. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Berita di bawah ini merepresentasikan gerak cepat HT untuk mengamankan > posisi. Bagaimana dengan yang lain ? > > Seperti diketahui salah satu wacana jihad menurut HT adalah : Dengan jihad > ofensif itulah Islam tersebar ke seluruh dunia dan wilayah kekuasaan Islam > pun semakin meluas, menguasai berbagai belahan dunia. Ini adalah fakta > sejarah yang tidak bisa dibantah. Bahkan jihad (perang) merupakan metode > Islam dalam penyebaran dakwah Islam oleh negara (Daulah Islam). > > > salam, > Ari Condro Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Tim Ulama Antiteror Terbentuk
Berita di bawah ini merepresentasikan gerak cepat HT untuk mengamankan posisi. Bagaimana dengan yang lain ? Seperti diketahui salah satu wacana jihad menurut HT adalah : Dengan jihad ofensif itulah Islam tersebar ke seluruh dunia dan wilayah kekuasaan Islam pun semakin meluas, menguasai berbagai belahan dunia. Ini adalah fakta sejarah yang tidak bisa dibantah. Bahkan jihad (perang) merupakan metode Islam dalam penyebaran dakwah Islam oleh negara (Daulah Islam). salam, Ari Condro - Original Message - From: "Ramadhan" <[EMAIL PROTECTED]> http://jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=201589 Sabtu, 10 Des 2005, Tim Ulama Antiteror Terbentuk Kelompok Garis Keras Merasa Tak Diakomodasi JAKARTA - Struktur Organisasi Tim Penanggulangan Terorisme (TPT) beranggota ulama akhirnya resmi dikukuhkan dengan Keputusan Menteri Agama tertanggal 21 November 2005. Tidak ada wakil dari kelompok Islam garis keras, seperti FPI (Front Pembela Islam) dan MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), dalam organisasi tersebut. Dalam lampiran Kepmen Nomor 546/2005 itu, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Ketua PB NU KH Hasyim Muzadi, dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin sebagai pengarah. Ketua umum dijabat KH Ma'ruf Amin. Sementara itu, lima ketua dijabat Ahmad Bagdja, Husni Thoyyar, KH Khalil Ridwan, M. Atho Mudzhar, dan Azyumardi Azra. Anggota TPT, antaralain, Syafi'i Ma'arif, Mustofa Yakub, Amidan, Komarudin Hidayat, Rozy Munir, dan Muhammad Al Khahthat. Satu-satunya wakil dari kelompok militan Islam adalah Muhammad Al Khathtat dari Hizbut Tahrir Indonesia. "Mungkin nanti masih ada perubahan struktur organisasi. Hari ini (kemarin, Red) kami sudah menggelar sidang pertama," ujar Ma'ruf Amin. Ma'ruf mengatakan, timnya sedang mempersiapkan bentuk sosialisasi mengenai arti jihad dan berbagai konsep tentang kontrawacana terhadap radikalisme agama yang dinilai menjadi akar terorisme. Targetnya adalah organisasi kepemudaan, ormas Islam, ulama, dan masyarakat secara luas. Menurut Ma'ruf, langkah awal yang akan ditempuh TPT adalah menemui para pejabat terkait, seperti Kapolri, Kementerian Polhukam, dan MUI. "Koordinasi dengan pejabat terkait perlu dilakukan agar operasional pelaksanaan kebijakan bisa berjalan seiring dan tepat sasaran," terangnya. Ma'ruf mengaku sudah melakukan pertemuan informal dengan Majelis Mujahidin Indonesia, Front Pembela Islam, dan Hizbut Tahrir Indonesia sebagai representasi kelompok Islam garis keras. "Jadi, kita tinggal memformalkan saja," imbuhnya. Mengenai kontrawacana, Ma'ruf akan mengkaji buku-buku radikal, kemudian akan menerbitkan buku atau selebaran berisi bantahan mengenai kesalahan persepsi terhadap pemahaman ajaran Islam yang ada di dalamnya. Ketua Bidang Pengkajian dan Kontrawacana adalah Atho Mudzhar, peneliti agama Islam. Pertemuan pertama TPT dihadiri Menteri Agama Maftuh Basyuni. Ketua PB NU KH Hasyim Muzadi dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin tidak hadir. Ketua Data dan Informasi Majelis Mujahidin Indonesia Fauzan Al Anshari membernarkan bahwa tak satu pun anggotanya masuk struktur organisasi TPT. Dia mengatakan bahwa Ma'ruf pernah menemuinya secara informal beberapa waktu lalu. "Pak Ma'ruf berjanji akan menemui saya Jumat ini (kemarin, Red). Tapi, hingga sekarang tidak ada," ungkapnya. Fauzan mengkritik keanggotaan TPT. Sebab, tak satu pun ulama yang pernah berjihad (baca: berperang) dimintai urun rembuk. "Kalau ingin meluruskan jihad, seharusnya mengajak ulama yang pernah berjihad. Nama-nama yang Anda sebut itu adalah ulama yang belum pernah terkena peluru, pegang senjata untuk perang. Bahkan, terkena debu di medan perang pun tidak pernah. Bagaimana bisa berbicara tentang jihad," tegas Fauzan. Karena itu, menurut dia, MMI lebih baik akan menjadi kelompok penyeimbang saja di luar TPT. Jika nanti TPT meminta dirinya masuk struktur organisasi, Fauzan menegaskan harus ada izin dari amir MMI. MMI akan meminta wakilnya diakomodasi? Secara tegas, Fauzan mengatakan tidak. "Hukumnya haram bagi kami meminta jabatan. Kalau TPT memintanya, harus ada izin dari amir kami," paparnya. (cak) Untuk mendapatkan artikel-artikel seputar Islam, silahkan kunjungi Hayatul Islam.Net - Menuju Islam Kaffah http://hayatulislam.net/ Send instant messages to your online Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a s
[wanita-muslimah] Re: Info of the day : nikah mut'ah
Anda bilang 'mbak Mia yang baik'. Lha, gimana kurang baiknya saya...:-) menawarkan usulan kepada setiap orang pilihan untuk berpoligami (ato nggak berpoligami).termasuk kepada harokah...:-) Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mbak Mia yang baik, > > Hati hati lho, biar kesimpulan anda terkesan obyektif dan masuk akal, > sampean bisa dicap anti harokah !. Dan nanti ada yang marah :) > > > salam, > Ari Condro > > - Original Message - > From: "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> > > Proporsionalnya begini. > > Dulu: poligami karena politik kesukuan yang sangat lazim. > Dulu: pernikahan Khadijah dan Muhammad yang mutual, pilihan pribadi, > dan sangat kontras dengan jamannya. > > Sekarang: poligami karena pilihan pribadi. Yang nggak proporsional > adalah meninggikan poligami untuk nilai kelompok, harokah atau > sektarian. > > Sekarang: pernikahan Khadijah dan Muhammad sangat cocok dan > proporsional dengan ukuran dan kondisi jaman sekarang. > > Salam > Mia > Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] 'Mbleberisasi' agama dan Pangeran Diponegoro
'Mbleberisasi' agama dan Pangeran Diponegoro Islam adalah agamaku, paling tidak sesuai KTP. Aku bersuku Jawa yang juga lahir di Pulau Jawa. Aku warga negara Republik Indonesia tercinta dari kalangan biasa-biasa saja. Almarhum kakek buyutku adalah seorang ustadz yang mengelola sebuah pondok pesantren di Mayong, Jawa Tengah. Almarhum kakek - ayah dari ibuku - pernah aktif di Sarekat Islam. Beliau dan aktivis lainnya pernah dibuang ke Boven Digoel di Papua sana oleh penjajah Belanda. Setelah bertahun-tahun menghadapi ganasnya alam Papua bersama anak dan istri serta teman-teman seperjuangannya, beliau dikembalikan ke Tanah Jawa. Namun akhir hidupnya amat tragis. Beliau menjadi korban fitnah. Kakekku dan kakak iparnya tewas dieksekusi pasukan Belanda asal Maluku di sebuah pematang sawah. Hanya bertutupkan selembar kain sarung, jenasahnya lalu dibawa pulang untuk dimakamkan. Aku sebut peristiwa itu sebagai "Santap Sahur Terakhir", karena beliau dicokok tentara Belanda kala sedang menikmati santap sahur bersama istri dan anak-anaknya. Kini di pusara makamnya terpahat nama 'Zed Mohamad'. Namanya tercantum pada sebuah buku yang pernah ditulis oleh almarhum Soe Hock Gie. Sebagai catatan, Zed Mohamad adalah ayah kandung dari sastrawan Goenawan Mohamad (GM). GM sendiri tak sempat mengenyam kasih sayang dari ayahnya, karena ia masih bayi kala ayahnya ditembak pasukan Belanda. Ibuku dulu termasuk aktif di organisasi Aisyah. Almarhum ayahku juga aktif di Muhammadiyah dan pernah mendirikan masjid cukup megah yang diberi nama Al-Furqon. Konon almarhum ayahku masih keturunan kesekian dari seorang pengikut Pangeran Diponegoro. Kala pasukan Belanda berhasil menghantam kekuatan sang pangeran, para pengikutnya tercerai-berai ke berbagai kota di Jawa. Peninggalan yang waktu masa kecil aku saksikan adalah sebuah rumah kayu penuh ukiran yang amat menawan. Perabot yang ada di dalam rumah tersebut juga termasuk berkelas, seperti dipan ukir, gebyog, kursi goyang, lampu gantung besi, meja marmer dan sebagainya. Namun sayangnya, rumah ukir tersebut kini sudah berpindah tangan, dengar-dengar kini dimiliki oleh seorang kerabat Cendana. * Aku terus terang tidak suka melihat sebagian umat muslim yang maunya Islam itu 'mbleber' kemana-mana. Ngaji, sholat, puasa, naik haji, zakat, amal, dan berbuat kebajikan saja rupanya tak cukup. Naik haji sekali kurang puas, maunya berkali-kali - padahal tindakan itu melemahkan nilai Rupiah karena segalanya musti dihitung dengan dollar Amerika dan Riyal. Belum lagi uang ONH dan dana operasional haji yang selalu dikorup oknum Depag dan antek-anteknya sejak Orba dulu. Tak heran kalau negeri ini terus terpuruk bak kapal keruk yang bocor dimana-mana, tapi teknisinya bingung dan tak tahu mana yang musti ditambal lebih dulu. Islam musti punya ini punya itu, termasuk punya negara sendiri. Agama lalu jadi simbol akan status seseorang. Sebagian umat manusia di bumi ini tak mampu untuk lepas dari simbol-simbol tersebut. Simbol itu bisa menyejukkan, bisa juga mengerikan. Agama akhirnya mirip 'branded product': ada DKNY, ada Armani, ada Prada, ada Gucci dan sebagainya. Semua itu produk impor yang bisa dipakai siapa asal punya dana yang mencukupi. Untuk beragama memang tak perlu punya uang, tapi perlu mencadangkan sebagian kapasitas otak dan hati untuk menyerapnya. Ibarat sebuah disket, sebagian kapasitas memori musti dicadangkan untuk urusan religi. Sayangnya, kapasitas otak tiap orang berbeda-beda, sehingga dalam memahami dan meyakini sebuah agama pun berbeda-beda pula. Agama lalu jadi mirip klub sepakbola berikut pernak-pernik 'bonek' dan tawurannya. Itu semua timbul dari fanatisme yang berlebihan. Mereka mudah tersinggung, mereka gampang ricuh, dan 'right or wrong is my club' - walau agama tak pernah salah, tetapi penganutnyalah yang kerap bikin keliru karena salah tafsir. Sebagian ayat-ayat dari kitab suci dipermainkan oleh segelintir orang sekadar untuk mengesahkan segala tindakan yang tak berperikemanusiaan. Kekerasan tak lagi sebagai bahasa, tetapi jadi tindak-tanduk yang meresahkan bahkan membahayakan orang lain. Bahkan ada orang-orang yang bermimpi akan bangkitnya kejayaan kekhalifahan Ottoman di masa silam. Inilah yang dibilang kekuatan politis maupun non-politis berselimutkan agama yang mau mencaplok apa saja yang bisa dicaplok. Sungguh sesuai dengan satu sifat buruk manusia yang pemakan segala. Kalau sudah begini, agama takkan menciptakan kedamaian, tapi malah menciptakan perang dan huru-hara. Inilah yang aku sebut dengan istilah 'mbleberisasi' agama. __ * Sekilas tentang Perang Jawa (Java Oorlog, 1925 - 1830): Menurut catatan sejarah, pada Mei 1825 Belanda punya rencana membuat sebuah jalan baru yang akan dibangun di dekat Tegalrejo, pinggiran Yogyakarta. Proyek itu akan melewati makam dan tanah leluhur Diponegoro yang membuat Diponegoro tersinggung. Ia menentang keras rencana it