Re: [wanita-muslimah] 'Kutukan' Gadis-Gadis Seksi Play Boy
On 4/16/07, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas ini becanda ya ? Tulisan mas itu sama sekali berbeda lho dengan yang saya pahami dan yang saya tulis. Saya tidak setuju bahwa kita menyalahkan Allah untuk segala yang terjadi di dunia ini. Ada hal-hal yang 100% di bawah kekuasan Allah, dan manusia dipaksa untuk mengikutinya, tidak mungkin bisa menawar-nawar. Dan umur adalah salah satunya. Di wilayah ini, manusia tidak akan dihisab. Untuk yang ini, manusia cukup bersabar dan menerima saja. Tapi ada (banyak) hal-hal di mana manusia diberi kekuasaan untuk memilih, apa-apa yang dikerjakannya. Di wilayah yang ini, Allah hanya mengontrol (melihat dan mendengar), karena semuanya adalah pilihan manusia. Karenanya, untuk yang ini, manusia akan dihisab (dimintai pertanggungjawaban). Begitu lho mas... Wah, kalau apa-apa kita menyalahkan Allah, ya untuk apa dong kita hidup di dunia ini ? Wass, -Ning :=)) saya ndak nyalahin siapa-siapa ; tidak juga Gusti Allah. Khan sampeyan yang mengajarkan Gusti Allah itu sebagai penyebab semua hal. Nah kalo umur memang yang nentuin Gusti Allah, khan juga bener tuh orang di aceh, india selatan, sr lanka dah ditentukan mati kelep sambil megap-megap sebelumnya. Umur-nya tentara taliban dah ditentukan, bolong perutnya karena kena mitraliur prajurit amerika serikat. Umur saddam husein dan ditentukan mati sambil klojotan digantung. Umurnya Indira Gandhi dan sampai masa ketika seorang anak mengalungkan karangan bunga berhias bom !!!. Bagi saya tidak ada bedanya mati ngunthal valium, atau dikubur tanah longsor. ketabrak bajaj atau dihantam gelombang tsunami, kesetrum listrik tegangan tinggi atau dibedil orang. Bukankah itu Gusti Allah yang menentukan !! Gusti Allah pula yang sudah menentukan kapan saya mati dan bagaimana saya harus mati ; apakah mati ketika sedang ngelonin wulan guritno (ini yang saya harapkan - hingga gak perlu bertengkar sama istri sesudahnya) atau mati ketika sedang baca ayat al-qur'an, yang hidup akan repot karena menangani mayat sedang bersila. Nah lo . opotumon -- LINUX REGISTERED USER #421968 if you can't explained simply, you don't understand it enough (albert einstein).
RE: [wanita-muslimah] 'Kutukan' Gadis-Gadis Seksi Play Boy
Mas Sabri : ... Khan sampeyan yang mengajarkan Gusti Allah itu sebagai penyebab semua hal... Ning : Tapi ada (banyak) hal-hal di mana manusia diberi kekuasaan untuk memilih, apa-apa yang dikerjakannya. Di wilayah yang ini, Allah hanya mengontrol (melihat dan mendengar), karena semuanya adalah pilihan manusia. Karenanya, untuk yang ini, manusia akan dihisab (dimintai pertanggungjawaban). --- Beda lho mas... Tapi kalau mas ngga ngerti... Ya opo tumon heh heh heh.. Wass, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of SIR BATS Sent: Monday, April 16, 2007 2:11 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] 'Kutukan' Gadis-Gadis Seksi Play Boy On 4/16/07, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas ini becanda ya ? Tulisan mas itu sama sekali berbeda lho dengan yang saya pahami dan yang saya tulis. Saya tidak setuju bahwa kita menyalahkan Allah untuk segala yang terjadi di dunia ini. Ada hal-hal yang 100% di bawah kekuasan Allah, dan manusia dipaksa untuk mengikutinya, tidak mungkin bisa menawar-nawar. Dan umur adalah salah satunya. Di wilayah ini, manusia tidak akan dihisab. Untuk yang ini, manusia cukup bersabar dan menerima saja. Tapi ada (banyak) hal-hal di mana manusia diberi kekuasaan untuk memilih, apa-apa yang dikerjakannya. Di wilayah yang ini, Allah hanya mengontrol (melihat dan mendengar), karena semuanya adalah pilihan manusia. Karenanya, untuk yang ini, manusia akan dihisab (dimintai pertanggungjawaban). Begitu lho mas... Wah, kalau apa-apa kita menyalahkan Allah, ya untuk apa dong kita hidup di dunia ini ? Wass, -Ning :=)) saya ndak nyalahin siapa-siapa ; tidak juga Gusti Allah. Khan sampeyan yang mengajarkan Gusti Allah itu sebagai penyebab semua hal. Nah kalo umur memang yang nentuin Gusti Allah, khan juga bener tuh orang di aceh, india selatan, sr lanka dah ditentukan mati kelep sambil megap-megap sebelumnya. Umur-nya tentara taliban dah ditentukan, bolong perutnya karena kena mitraliur prajurit amerika serikat. Umur saddam husein dan ditentukan mati sambil klojotan digantung. Umurnya Indira Gandhi dan sampai masa ketika seorang anak mengalungkan karangan bunga berhias bom !!!. Bagi saya tidak ada bedanya mati ngunthal valium, atau dikubur tanah longsor. ketabrak bajaj atau dihantam gelombang tsunami, kesetrum listrik tegangan tinggi atau dibedil orang. Bukankah itu Gusti Allah yang menentukan !! Gusti Allah pula yang sudah menentukan kapan saya mati dan bagaimana saya harus mati ; apakah mati ketika sedang ngelonin wulan guritno (ini yang saya harapkan - hingga gak perlu bertengkar sama istri sesudahnya) atau mati ketika sedang baca ayat al-qur'an, yang hidup akan repot karena menangani mayat sedang bersila. Nah lo . opotumon -- LINUX REGISTERED USER #421968 if you can't explained simply, you don't understand it enough (albert einstein). === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links
[wanita-muslimah] Re: 'Kutukan' Gadis-Gadis Seksi Play Boy
Wan Sabri, Semisal sampeyan masih bisa jalan kaki sendiri pake tongkat (bukan tongkatnya para shaolin lho! tapi tongkat krn jalannya dah rada gemeter) dan masih senang melihat pere seksi (bahkan kemauan masih ada cuma tenaga aja yg gak ada), masih bisa nongkrong di wc baca playboy (mungkin cuma liat gambar doang), apa ini bisa dibilang 'masih bisa menikmati hidup' buat sampeyan??? Kalo merasa pertanyaan ini terlalu pribadi, gak usah dijawab juga gpp Just curious. Saya setuju juga kalo gak perlu berdoa minta panjang umur kalo pikun alias gak barokah, nyusahin anak cucu doang. Sama aja gak usah berdoa 'minta kaya' kalo gak barokah Ngomong2 soal seksi, Siapa presiden RI yang terseksi?? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SIR BATS [EMAIL PROTECTED] wrote: Tidak ingin menjadi Tua; saya sering berselisih dengan istri soal ini. Saya selalu menyatakan, tak ingin berumur panjang, kalau hidup dalam renta dan lemah. Saya hanya ingin hidup bila masih bisa menikmati hidup, bisa naik tangga pesawat, bisa berjalan kaki sendiri, menikmati nongkrong di wc lama2 sambil baca koran, tidak harus minum obat, bisa merokok, merasa senang melihat perempuan seksi dan hal-hal lain. Makanya saya tak pernah berdoa agar panjang umur. Saya pikir ada benarnya model2 yang biasa hidup penuh kemewahan, puja-puji dan kemudahan ketakutan menghadapi meredupnya reputasi dan kehilangan semuanya. Pilihan pada drug atau bunuh diri, itu pilihan pribadi yang harus di-hargai :=) Pernah ada sebuah majalah (saya lupa namanya; kalau tidak salah intisari edisi tahun jebot). Banyak orang eropa menggambarkan 'bidadari' senantiasa berambut blonde. Mungkin saja ini bidadari versi play-boy :=) Meski jelas-jelas 'nawang wulan' berambut hitam. Play boy merupakan bagian dari sebuah rantai kapitalisme yang memegang peranan penting. Meskipun majalah tsb membidik konsumen pria, tapi cukup banyak perempuan membacanya untuk mengikuti trend apa yang dilakukan model2 play-boy dan mencoba mengimitasinya. Produsen pakaian dalam perempuan sangat sulit menemukan media yang baik untuk menayangkan iklan produk mereka, dan play boy meraup banyak keuntungan dari iklan bikini, bra, swimsuit dan underwear lain. Juga produsen parfum dan kosmetika lain. -- LINUX REGISTERED USER #421968 if you can't explained simply, you don't understand it enough (albert einstein).
[wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat
duh beratnya konsistensi... (a setiadji) :-P --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] wrote: Soal nama panjang ya kita tenggang rasa-toleransi sajalah bu Mia, tidak perlu memanipulasi panjangnya nama ...;-) (satriyo) duh beratnya konsistensi... ;-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: wooii ... ga punya nama ya? jangan cuma dari balik wc dong ngocehnya ... bau tau! satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, total_sacrifice total_sacrifice@ wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote: Temen2 bisa menilai tipikal argumen yang nggak congruent, dan dimana Allah menjadi seolah-oleh personal dalam pikiran anda. Pantesan FPI nyerang orang, wong dikiranya dalam pikirannya ada Allah, padahal itu hawa nafsunya saja. Astaghrifullah. FPI sedang melanjutkan tradisi masyarakat barbar yg tidak taat pada hukum. salam Mia
[wanita-muslimah] Penyebab or penentu-Re: 'Kutukan' Gadis-Gadis Seksi Play Boy
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SIR BATS [EMAIL PROTECTED] wrote: :=)) saya ndak nyalahin siapa-siapa ; tidak juga Gusti Allah. Khan sampeyan yang mengajarkan Gusti Allah itu sebagai PENYEBAB semua hal. Nah kalo umur memang yang nentuin Gusti Allah, khan juga bener tuh orang di aceh, india selatan, sr lanka dah ditentukan mati kelep sambil megap-megap sebelumnya. Umur-nya tentara taliban dah ditentukan, bolong perutnya karena kena mitraliur prajurit amerika serikat. Umur saddam husein dan ditentukan mati sambil klojotan digantung. Umurnya Indira Gandhi dan sampai masa ketika seorang anak mengalungkan karangan bunga berhias bom !!!. Bagi saya tidak ada bedanya mati ngunthal valium, atau dikubur tanah longsor. ketabrak bajaj atau dihantam gelombang tsunami, kesetrum listrik tegangan tinggi atau dibedil orang. Bukankah itu Gusti Allah yang menentukan !! Gusti Allah pula yang sudah menentukan kapan saya mati dan bagaimana saya harus mati ; apakah mati ketika sedang ngelonin wulan guritno (ini yang saya harapkan - hingga gak perlu bertengkar sama istri sesudahnya) atau mati ketika sedang baca ayat al-qur'an, yang hidup akan repot karena menangani mayat sedang bersila. Nah lo . opotumon ld: Bukan PENYEBAB, yang mbak Ning tulis tapi PENENTU. Allah itu sebagai PENENTU semua hal. Allah sebagai penentu kiamat, tapi penyebabnya pasti manusia. Allah sebagai penentu bencana alam, pasti penyebabnya manusia Jangan suka melintir kata, wan! kan udah gak jualan sarung lagi...:-) Ngelantur dikit, Kemaren ada nonton film First Knight (huruf Knya jgn dibuang)nya Richard Gere di trans, yang perangnya masih pake pedang dan kuda. Kata hadist ttg tanda-tanda kiamat, menjelang kiamat..peperangan akan kembali seperti itu : pake pedang dan kuda...? Gimana bisa...wong jaman sekarang aja dah pake nuklir. Menjelang kiamat, listrik akan padam, tidak ada kekuatan listrik, energi, etc. Saya pikir ini bisa saja terjadi karena kesalahan manusia dalam memperkosa alam sehingga lapisan-lapisan bumi or lapisan ozone, myzone..whatever deh menjadi acakadul...:-). Allah telah menentukan Kiamat, penyebabnya...ya manusia. Jadi kebayang kalo gak ada listrik. Gimn duit yg dibank? gak bisa liat Wulan Guritno. Makanya jangan sampe kita mati di akhir jaman yang kacau balau seperti itu. Sampeyan ini harusnya direndengi sama Tukul Arwhana, bakalan + seru deh tuh Empat Mata...:-)) wassalam,
[wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat
mas asep setiadji, pertama mohon maaf karena saya salah menyebutkan nama anda di postingan/thread lain sebelum ini, yaitu 'asep setiadji' yang seharusnya 'ary setiadji'. terima kasih anda telah berhasil menunjukkan bahwa anda pun 'tidak beda' dengan saya, yaitu mengklaim saya benar, anda salah ... apapun alasan anda ... hehehe. gak masalah ko mas memang kadang kita carried away, terhanyut, terbawa arus. ;-) saya salut dengan pujian anda pada TS, karena sprt diagnosa ari condrowahono yaitu teman (biasanya) memuji (=membela/mendukung) sesama teman juga, yang menunjukkan posisi anda di diskusi ini, walau saya tidak tahu seberapa kenal anda dengan TS (maaf mas total_sacrifice kalo saya ngikut mas ary setiadji merefer anda dengan TS, krn saya lebih suka totsa atau tosac). jadi kalo boleh saya tahu mas ary setiadji, bagian mana dari pernyataan saya yang jelas-jelas menunjukkan saya mengatasnamakan Allah (yang anda sebut dengan TUHAN, walau TUHAN itu belum tentu ALLAH, nama TUHAN orang ISLAM, krn bagi nonmuslim, TUHAN itu bukan ALLAH) agar di masa datang saya bisa lebih berhati-hati, setidaknya agar tidak anda pandang saya selalu berulang kali mengatasnamakan Allah dalam tiap pernyataan saya. Oh ya, saya tidak sedikitpun menyatakan bahwa ALLAH itu berpendapat, tapi yang pasti bagi saya apa yang ada di dalam Al-Quran yang sering saya kutip, adalah ALLAH berFIRMAN, bukan berPENDAPAT, yang jelas2 itu penDAPAT anda. ingat mas ary setiadji, Al-Qur'an itu kumpulan KALAM (=firman/ucapan/perkataan) -- bukan QALAM, PENA -- ALLAH bukan PENDAPAT ALLAH seperti pernyataan (=pendapat) anda. Jika saya salah ketika saya menyatakan Allah mencontohkan (atau hal semisal di postingan saya) yang itu saya pahami dari kata 'tamsil/misal/amsal' dalam sejumlah ayat2NYA, sehingga anda anggap saya berani mengatasnamakan Allah, entah bagaimana pernyataan yang tepat sehingga ANDA tidak menganggap bahwa saya mengatasnamakan Allah. (ini contoh jelas bagaimana anda memaksakan kehendak anda pada saya, sedikitnya pendapat anda pada saya, contoh kekerasan dalam bentuk lain) Saya menyesatkan? Bisa tunjukkan bagian mana dari tulisan saya yang anda jadikan patokan bahwa saya jelas-jelas/eksplisit menyesatkan seseorang dari milis ini? terima kasih, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] wrote: Total Sacrifice(TS) masih mending dari anda mas satriyo, TS tidak pernah mengatasnamakan Allah atas semua pendapat- pendapatnya. TS JUJUR bahwa pendapatnya, adalah sekedar pendapatnya sebagai seorang manusia. Walaupun niat TS baik, TS sadar bahwa pendapatnya adalah pendekatan terbaik yang bisa TS lakukan atas ayat-ayatNya. Sedangkan Anda bentar-bentar bilang Allah begini, Allah begitu, sedangkan yang lain yang berbeda dengan Anda adalah sesat, seakan-akan mas satriyo tahu betul bahwa begitulah pendapat Allah. Fir'aun modern tentu tidak seperti Fir'aun kuno jaman Musa as atau Ibrahim as. Fir'aun modern tentu juga sudah belajar dari cerita Fir'aun kuno itu, bahwa bilang SAYA ADALAH TUHAN, sudah barang tentu akan menjadi blunder karena sama saja mengidentikkan diri sama dengan Fir'aun kuno. Fir'aun modern tahu bahwa dia bisa lepas dari situasi itu, jika dia agak menahan diri untuk TIDAK bilang SAYA ADALAH TUHAN, TAPI CUKUP BILANG: SAYALAH YANG TAHU APA YANG DIMAKSUD OLEH TUHAN Sejarah modern membuktikan hal ini, berkali-kali dihadapan kita dengan ceto-welo-welo... Jika kita bisa belajar, bukannya malah mencaci, sejarah umat kristen harusnya bisa menjadi pelajaran bahwa kita, umat islam, sekarang dalam bahaya menapaktilasi apa-apa yang menjadi masa gelap mereka. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: wah ... udah ga jelas namanya siapa ko berani bawa2 nama Allah, Rasul, dll. mungkin memang habis face/off ya bleh...? yang fokus dan congruent dunks kalo komentar ... jadi tetep enak diterimanya. maaf ya kalo ini komentar saya terakhir kepada anda, sampe anda setidaknya mau tidak sembunyi2 dan lebih jujur seperti Rasul saw dan Umar ra yang anda bawa2 namanya itu ... satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, total_sacrifice total_sacrifice@ wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: saya tdk tahu dimana keblingernya di ustad ketika dia berusaha menurut hemat dia untuk mengungkapkan 'kesesatan' saudaranya agar diwaspadai. bukankah Allah juga 'keblinger' jadinya ketika Allah menyampaikan kesesatan Firaun, Abu Jahal, dan tokoh2 lain yang mewakili kezaliman dan kebathilan? yg disampaikan Allah Swt adalah kebenaran mutlak yg harus diyakini oleh setiap orang beriman. selain itu Fir'aun terang2an memusuhi para Nabi pada waktu itu. bagaimana kita tahu kesalahan atau kesesatan seseorang atau sekelompok orang jika tidak dibeberkan? lain masalahnya ketika
[wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat
mas ary setiadji, pertama mohon maaf karena saya salah menyebutkan nama anda di postingan/thread lain sebelum ini, yaitu 'asep setiadji' yang seharusnya 'ary setiadji'. terima kasih anda telah berhasil menunjukkan bahwa anda pun 'tidak beda' dengan saya, yaitu mengklaim saya benar, anda salah ... apapun alasan anda ... hehehe. gak masalah ko mas memang kadang kita carried away, terhanyut, terbawa arus. ;-) saya salut dengan pujian anda pada TS, karena sprt diagnosa ari condrowahono yaitu teman (biasanya) memuji (=membela/mendukung) sesama teman juga, yang menunjukkan posisi anda di diskusi ini, walau saya tidak tahu seberapa kenal anda dengan TS (maaf mas total_sacrifice kalo saya ngikut mas ary setiadji merefer anda dengan TS, krn saya lebih suka totsa atau tosac). jadi kalo boleh saya tahu mas ary setiadji, bagian mana dari pernyataan saya yang jelas-jelas menunjukkan saya mengatasnamakan Allah (yang anda sebut dengan TUHAN, walau TUHAN itu belum tentu ALLAH, nama TUHAN orang ISLAM, krn bagi nonmuslim, TUHAN itu bukan ALLAH) agar di masa datang saya bisa lebih berhati-hati, setidaknya agar tidak anda pandang saya selalu berulang kali mengatasnamakan Allah dalam tiap pernyataan saya. Oh ya, saya tidak sedikitpun menyatakan bahwa ALLAH itu berpendapat, tapi yang pasti bagi saya apa yang ada di dalam Al-Quran yang sering saya kutip, adalah ALLAH berFIRMAN, bukan berPENDAPAT, yang jelas2 itu penDAPAT anda. ingat mas ary setiadji, Al-Qur'an itu kumpulan KALAM (=firman/ucapan/perkataan) -- bukan QALAM, PENA -- ALLAH bukan PENDAPAT ALLAH seperti pernyataan (=pendapat) anda. Jika saya salah ketika saya menyatakan Allah mencontohkan (atau hal semisal di postingan saya) yang itu saya pahami dari kata 'tamsil/misal/amsal' dalam sejumlah ayat2NYA, sehingga anda anggap saya berani mengatasnamakan Allah, entah bagaimana pernyataan yang tepat sehingga ANDA tidak menganggap bahwa saya mengatasnamakan Allah. (ini contoh jelas bagaimana anda memaksakan kehendak anda pada saya, sedikitnya pendapat anda pada saya, contoh kekerasan dalam bentuk lain) Saya menyesatkan? Bisa tunjukkan bagian mana dari tulisan saya yang anda jadikan patokan bahwa saya jelas-jelas/eksplisit menyesatkan seseorang dari milis ini? terima kasih, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] wrote: Total Sacrifice(TS) masih mending dari anda mas satriyo, TS tidak pernah mengatasnamakan Allah atas semua pendapat- pendapatnya. TS JUJUR bahwa pendapatnya, adalah sekedar pendapatnya sebagai seorang manusia. Walaupun niat TS baik, TS sadar bahwa pendapatnya adalah pendekatan terbaik yang bisa TS lakukan atas ayat-ayatNya. Sedangkan Anda bentar-bentar bilang Allah begini, Allah begitu, sedangkan yang lain yang berbeda dengan Anda adalah sesat, seakan-akan mas satriyo tahu betul bahwa begitulah pendapat Allah. Fir'aun modern tentu tidak seperti Fir'aun kuno jaman Musa as atau Ibrahim as. Fir'aun modern tentu juga sudah belajar dari cerita Fir'aun kuno itu, bahwa bilang SAYA ADALAH TUHAN, sudah barang tentu akan menjadi blunder karena sama saja mengidentikkan diri sama dengan Fir'aun kuno. Fir'aun modern tahu bahwa dia bisa lepas dari situasi itu, jika dia agak menahan diri untuk TIDAK bilang SAYA ADALAH TUHAN, TAPI CUKUP BILANG: SAYALAH YANG TAHU APA YANG DIMAKSUD OLEH TUHAN Sejarah modern membuktikan hal ini, berkali-kali dihadapan kita dengan ceto-welo-welo... Jika kita bisa belajar, bukannya malah mencaci, sejarah umat kristen harusnya bisa menjadi pelajaran bahwa kita, umat islam, sekarang dalam bahaya menapaktilasi apa-apa yang menjadi masa gelap mereka. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: wah ... udah ga jelas namanya siapa ko berani bawa2 nama Allah, Rasul, dll. mungkin memang habis face/off ya bleh...? yang fokus dan congruent dunks kalo komentar ... jadi tetep enak diterimanya. maaf ya kalo ini komentar saya terakhir kepada anda, sampe anda setidaknya mau tidak sembunyi2 dan lebih jujur seperti Rasul saw dan Umar ra yang anda bawa2 namanya itu ... satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, total_sacrifice total_sacrifice@ wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: saya tdk tahu dimana keblingernya di ustad ketika dia berusaha menurut hemat dia untuk mengungkapkan 'kesesatan' saudaranya agar diwaspadai. bukankah Allah juga 'keblinger' jadinya ketika Allah menyampaikan kesesatan Firaun, Abu Jahal, dan tokoh2 lain yang mewakili kezaliman dan kebathilan? yg disampaikan Allah Swt adalah kebenaran mutlak yg harus diyakini oleh setiap orang beriman. selain itu Fir'aun terang2an memusuhi para Nabi pada waktu itu. bagaimana kita tahu kesalahan atau kesesatan seseorang atau sekelompok orang jika tidak dibeberkan? lain masalahnya ketika kesesatan atau kesalahan yang
[wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, total_sacrifice [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: saya tdk tahu dimana keblingernya di ustad ketika dia berusaha menurut hemat dia untuk mengungkapkan 'kesesatan' saudaranya agar diwaspadai. bukankah Allah juga 'keblinger' jadinya ketika Allah menyampaikan kesesatan Firaun, Abu Jahal, dan tokoh2 lain yang mewakili kezaliman dan kebathilan? yg disampaikan Allah Swt adalah kebenaran mutlak yg harus diyakini oleh setiap orang beriman. selain itu Fir'aun terang2an memusuhi para Nabi pada waktu itu. Hubungannya apa mas Tot? Kebenaran mutlak firman Allah swt bagi orang mukmin yang saya tahu, sesuai dengan sejumlah firman Allah (silakan search keyword 'mukmin' di software terjemah quran sekiranya ingin cepat dapat konteks yang saya maksud dalam Al-Quran) tidak hanya diyakini alias dipercaya, karena yang namanya 'iman' dalam pemahaman tradisi Islam sesuai contoh Rasul itu adalah orang yang yakin dan menjalankan/membuktikan keyakinannya. Jadi kalo yang tidak seperti Fir'aun, tidak terang2an memusuhi Nabi (otomatis juga memusuhi Allah) tidak boleh kita sentuh atau waspadai? Implisit dari apa yang anda nyatakan: [1] JIL memang memusuhi Allah dan Rasulnya tapi tidak terang2an seperti Fir-aun; [2] JIL tidak bisa disamakan dengan Fir'aun meskipun sama-sama memusuhi Allah dan Rasulnya, terlebih karena Fir'aun itu kafir sedangkan JIL itu muslim. maaf kalo apa yang saya tangkap implisit itu bukan yang anda maksud. bagaimana kita tahu kesalahan atau kesesatan seseorang atau sekelompok orang jika tidak dibeberkan? lain masalahnya ketika kesesatan atau kesalahan yang dimaksud itu hanyalah isapan jempol, atau dengan kata lain si ustad atau siapapun tidak bisa accountable ketika dimintai pertanggungjawabannya atas 'tuduhannya' itu alias asbun saja tanpa argumentasi dan data/fakta yang sahih ... Nabi Saw ketika melihat orang munafik, Beliau menyembunyikannya. Umar Ra dkk tidak tahu rahasia tersebut. hanya satu yg diberitahu yaitu sekretaris pribadi Nabi dan rahasia itu disimpan rapat siapapun tidak boleh tahu sampai kapanpun. Memang anda benar menyampaikan sebagian dari riwayat itu, tapi konteksnya lagi-lagi implisit anda menyamakan JIL dan kaum munafik, yang itu adalah pendapat anda, bukan saya, tapi saya setuju. terima kasih. tapi hemat saya, tidak sama orang munafik dan kafir. harap diingat di sini bahwa kafir itu tidak mutlak non-muslim, tapi bisa juga menunjuk pada muslim yang tidak taat pada aturan Allah dan bimbingan Rasulnya. Ini bukan pendapat saya tapi memang menurut para ulama dan yang kontemporer hasil disertasi seorang post-grad dari IAIN jakarta, di awal 90-an atau akhir 80-an, saya lupa persisnya. munafik kan memang masalah hati, tapi ketika 'nyata-nyata' pemikiran dan ide yang disebarluaskan itu terbukti dan jelas-jelas menunjukkan pola pikir, pendapat dan posisi yang 'memusuhi' Allah dan Rasul, tidak bisa kita samakan dengan munafik. jelas dan congruent kan mas? Umar Ra yg kita tahu orang yg sangat hebat tidak dapat mendeteksi orang munafik. Loh kan mas sendiri yang bilang bahwa hanya Rasul yang tahu. gimana sih? lalu hubungannya apa dengan Umar? kalo mau kasih contoh sahabat yang 'paling unggul' ya sebaiknya Abu Bakar, salah satu assabiqunal Awwalun, sekelompok orang yang pertama masuk islam, dan gelarnya Ash- shiddiq, krn langsung mempercayai dan membenarkan Rasul atas perjalanan beliau isra' mi'raj, ketika sebagian muslimin awal berbalik kembali kafir krn tidak percaya dengan kisah itu. JIL dkk tidak pernah terang2an menyebut dirinya musuh Islam seperti Fir'aun. Cak Nur juga tidak pernah mengatakan demikian. Apa anda pikir JIL itu bodoh? Menurut anda (yang sejauh ini implisit memang mendudukkan JIL sebagai kelompok muslim yang tidak terang2an menyebut dirinya musuh islam seperti Fir'aun) apa JIL punya alasan untuk mendeklarasikan diri mereka sebagai musuh islam? Lalu buat apa memakai I pada JIL jika mereka sedari awal memang terang2an memusuhi islam? Lalu ada apa dengan cak Nur? apakah anda tahu beliau itu juga bagian dari JIL? mengapa menyebut2 mendiang Nurcholish Madjid? Anda kenal dia? tapi ustadz ecek2 seperti Abu Bakar Ba'asyir, HAJ dkk kok bisa menyebut mereka sesat, munafiq, dll.apa mereka merasa lebih hebat daripada Umar Ra? Anda memang sudah 'hebat' ya, membela 'musuh Islam dalam selimut' sambil 'menghina' sesama saudara yang jelas sama sekali tidak memusuhi islam? jujur saya prihatin dengan sikap dan pandangan anda. apakah yang seperti anda ini yang memang mendominasi milis ini? (ini retoris, ga perlu anda jawab, kec nekat!) salam, satriyo
[wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna (An-Nisa 34) = sanksi keras membawa
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Siapa tu mas ary setiadji, yang memusuhi JIL, yang hanya berbeda itu? Oh, gitu ya... Anda tidak memusuhi JIL. ya sudah maaf kalo gitu. Masa JIL dimusuhi? Kasian dong mas. JIL itu kan kumpulan orang kurang pe de dengan agamanya sendiri, kena inferioriti sindrom, gitu. jadi kalo untuk kompensasi nya lalu mereka ingin 'hanya berbeda' dengan cara misalnya, ingin memakai alat dari nonmuslim untuk 'menafsirkan' Quran, yaitu hermenutika, karena bagi JIL al-Qur'an itu bukan wahyu tapi produk budaya Arab, jadi patut dan sewajarnya jika dibedah seolah sebagai teks cetak karya manusia, tidak suci, ya gpp toh ... Tappiii ... bagi kita yang masih meyakini kesucian Al-Qur'an dan orisinalitasnya sebagai wahyu Allah, sewajarnya kita ingatkan saudara2 kita yang awam dan 'buta' ulumul Quran atau Hadis, agar berhati-hati, dan tidak mentah2 percaya dan menelan 'produk' inferioritas JIL itu. 1. Orang JIL juga memandang orang seperti Anda sama dengan pandangan Anda ke mereka. ;-)) 2. Bisa anda jelaskan dari mana Anda punya pendapat seperti di atas: - Hermeunetika itu alat nonmuslim untuk menafsirkan Quran - Bagi JIL Al-Quran itu bukan wahyu tapi produk budaya arab Bukankah DULU anda berjanji untuk bisa mendiskusikannya dengan lebih detil dan cermat ketika menilai sesuatu. Silahkan mas Satriyo beberkan kejelekan JIL, supaya kita bisa belajar. Tapi jangan cuman katanya... karena itu namanya FITNAH. Nah mas Ary setiadji kalo memang sepakat bahwa JIL itu 'hanya beda' dan 'hanya' ingin 'mendesakralisasi' Qur'an, ya monggo, ikut bantu mengingatkan JIL, terutama jika memang ada teman atau handai taulan mas Ary setiadji yang aktif dan giat mempromosian JIL atau bahkan adalah bagian dari JIL, dan jangan dimusuhi mas. iya kan? yang perlu 'dimusuhi' kan niat mereka yang muslim atau nonmuslim yang ingin menghancurkan islam dengan 'lembut' dan 'menggunting dalam lipatan.' Kalo JIL sih ... yah 'tegur' saja. Sama dengan yang di atas, mohon jelaskan darimana Anda bisa bilang JIL itu 'mendesakralisasi' Al-Quran gitu ... mas. kasih tau mas kalo ada yang memusuhi sesama muslim yang masih yakin pada kitab suci Al-Qur'an dan Hadis Nabi, dan masih hormat pada Ulama dan tidak memusuhi orang selain orang yang ingin menghancurkan islam ya mas ... kita sama-sama tegur mereka. Ini juga saya dalam rangka menegur kok... salam kenal, satriyo Oh, kita sudah kenal dan berdiskusi lama. Anda juga bilang DULU, kalau Anda belum tahu apa-apa ttg JIL untuk bisa diskusi intensif ttg mereka. Anda berjanji jika sudah ada yang bisa didiskusikan, kita akan bedah dengan detil dan bukan sekedar menebar fitnah belaka. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 ary.setijadi@ wrote: orang yang memusuhi kita saya tidak boleh balas kita musuhi (satriyo) TAPI... kalau ada orang yang tidak memusuhi, dan hanya berbeda seperti JIL, kita boleh benci dan kita musuhi, walaupun belum tahu betul, dan hanya kira-kira mereka tidak ingin taat ;-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: ari condrowahono iki piye to? Lha wong orang yang memusuhi kita saya tidak boleh balas kita musuhi, dan sekiranya ada yang baik pada orang itu yang patut dipuji ya kita puji, apalagi konco dhewe to? apa memang sampeyan ga pernah alias pelit even memuji teman sendiri? weleh ksien juga ya ... tapi ga pa pa mas, toh saya tidak menyatakan pendapat sampeyan tentang saya memuji teman sendiri itu benar/shahih atau tidak/dhaif, ... silakan unjukan bukti itu tentang saya kalo sampeyan memang benar ... gitu aja ko rempot ... eh iya sebelum lupa, pujian buat sampeyan dari saya, sampeyan termasuk orang yang punya watak konsisten dan congruent dan selama ini tdk tergoyahkan atas apa yang sampeyan yakini ... saya salut! hehehe ... salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono masarcon@ wrote: ttg oom satriyo ini, kalo temen sendiri, biasanya dipuja puja. sesuatu yg jamak dan sangat manusiawi :D salam, Ari Condro - Original Message - From: satriyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, April 12, 2007 3:05 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna (An-Nisa 34) = sanksi keras membawa coba lihat lagi tanggapan saya, karena saya memang tidak eksplisit menjawab/menanggapi Ari Condro tapi implisit saja ... lagian apa memang saya jelas2 menghukumi (entah apa maksudnya) bahwa liberal itu jelek dan sesat? sejauh ini saya jelas menyatakan bahwa mereka yang mengaku (bukan saya melabeli ko) liberal atau semacamnya itu dari pemikiran mereka terlihat kecenderungan
[wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: mas ary setiadji, pertama mohon maaf karena saya salah menyebutkan nama anda di postingan/thread lain sebelum ini, yaitu 'asep setiadji' yang seharusnya 'ary setiadji'. terima kasih anda telah berhasil menunjukkan bahwa anda pun 'tidak beda' dengan saya, yaitu mengklaim saya benar, anda salah ... apapun alasan anda ... hehehe. gak masalah ko mas memang kadang kita carried away, terhanyut, terbawa arus. ;-) ;-)) Seperti yang saya sudah bilang berkali-kali. Ini memang pendekatan saya dalam berdiskusi sekarang. Emang cuman anda yang bisa menghakimi? Karena yang biasanya 'tega' bilang 'sesat' dan sejenisnya itu cuman sepihak. saya salut dengan pujian anda pada TS, karena sprt diagnosa ari condrowahono yaitu teman (biasanya) memuji (=membela/mendukung) sesama teman juga, yang menunjukkan posisi anda di diskusi ini, walau saya tidak tahu seberapa kenal anda dengan TS (maaf mas total_sacrifice kalo saya ngikut mas ary setiadji merefer anda dengan TS, krn saya lebih suka totsa atau tosac). ;-) Saya nggak kenal TS sama sekali. Tapi kalau ada kemungkaran, saya harus bilang. Dan sekarang itu Anda berbuat mungkar. Anda bisa bilang ke mbak Mia supaya tidak usah memperdulikan nama, mempolitisir nama TS. Tapi kenyataannya Anda sendiri kejam dan tidak islami. Jelaskan kepada saya tindakan Anda ke TS soal 'nama' itu??? Silahkan... jadi kalo boleh saya tahu mas ary setiadji, bagian mana dari pernyataan saya yang jelas-jelas menunjukkan saya mengatasnamakan Allah (yang anda sebut dengan TUHAN, walau TUHAN itu belum tentu ALLAH, nama TUHAN orang ISLAM, krn bagi nonmuslim, TUHAN itu bukan ALLAH) agar di masa datang saya bisa lebih berhati-hati, setidaknya agar tidak anda pandang saya selalu berulang kali mengatasnamakan Allah dalam tiap pernyataan saya. Ya ketika Anda memutlakkan pendapat Anda sendiri tanpa memperdulikan pendapat orang lain, bahkan melabeli pendapat orang itu sebagai kesesatan. Silahkan Anda lihat posting mas satriyo sendiri dan berintrospeksi. Oh ya, saya tidak sedikitpun menyatakan bahwa ALLAH itu berpendapat, tapi yang pasti bagi saya apa yang ada di dalam Al-Quran yang sering saya kutip, adalah ALLAH berFIRMAN, bukan berPENDAPAT, yang jelas2 itu penDAPAT anda. ingat mas ary setiadji, Al-Qur'an itu kumpulan KALAM (=firman/ucapan/perkataan) -- bukan QALAM, PENA -- ALLAH bukan PENDAPAT ALLAH seperti pernyataan (=pendapat) anda. Tidak ada perbedaan ttg posisi Al-Quran. Yang membedakan bagaimana mensikapi 'tafsir thd ayat2 Al-Quran' dari Anda sendiri, mas satriyo, apakah sebagai bagian integral Al-Quran itu sendiri (yang berarti merasa diri tahu apa yang Allah maksud) atau menyadari bahwa tafsir itu hanyalah sekedar PENDAPAT ANDA BELAKA. Silahkan mas satriyo pilih jadi Fir'aun atau jadi hamba Allah. Jika saya salah ketika saya menyatakan Allah mencontohkan (atau hal semisal di postingan saya) yang itu saya pahami dari kata 'tamsil/misal/amsal' dalam sejumlah ayat2NYA, sehingga anda anggap saya berani mengatasnamakan Allah, entah bagaimana pernyataan yang tepat sehingga ANDA tidak menganggap bahwa saya mengatasnamakan Allah. (ini contoh jelas bagaimana anda memaksakan kehendak anda pada saya, sedikitnya pendapat anda pada saya, contoh kekerasan dalam bentuk lain) Saya menyesatkan? Bisa tunjukkan bagian mana dari tulisan saya yang anda jadikan patokan bahwa saya jelas-jelas/eksplisit menyesatkan seseorang dari milis ini? Ya, Anda memang menyesatkan. Ketika menggalang fitnah yang bahkan Anda katakan sendiri Anda tidak tahu ilmunya secara persis, bagaimana tidak bisa dibilang menyesatkan??? Ketika Anda memutlakkan pendapat diri dengan mengatakan sesat bagi yang lain, bagaimana tidak bisa dibilang tersesat dan menyesatkan?? Anda bicara ukhuwah dengan misalnya membela FPI yang kata Anda 'dizhalimi' tapi mana pembelaan Anda thd perempuan-perempuan yang dipukuli oleh FPI? Belum lagi jika kita bilang pendapat-pendapat tanpa ilmu yang Anda lontarkan ke JIL misalnya. Yang bahkan Anda akui sendiri Anda tidak tahu terlalu banyak ttg JIL. Mana ukhuwah itu sekarang??? what a joke... Terima kasih Ary terima kasih, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 ary.setijadi@ wrote: Total Sacrifice(TS) masih mending dari anda mas satriyo, TS tidak pernah mengatasnamakan Allah atas semua pendapat- pendapatnya. TS JUJUR bahwa pendapatnya, adalah sekedar pendapatnya sebagai seorang manusia. Walaupun niat TS baik, TS sadar bahwa pendapatnya adalah pendekatan terbaik yang bisa TS lakukan atas ayat-ayatNya. Sedangkan Anda bentar-bentar bilang Allah begini, Allah begitu, sedangkan yang lain yang berbeda dengan Anda adalah sesat, seakan-akan mas satriyo tahu betul bahwa begitulah pendapat Allah. Fir'aun modern tentu tidak seperti Fir'aun kuno jaman Musa as atau Ibrahim as. Fir'aun modern tentu
[wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna (An-Nisa 34) = sanksi keras membawa
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: Siapa tu mas ary setiadji, yang memusuhi JIL, yang hanya berbeda itu? Oh, gitu ya... Anda tidak memusuhi JIL. ya sudah maaf kalo gitu. wah nda perlu mas, ko pake maaf segala. saya memaklumi ko kalo manusia itu tempatnya salah dan khilaf, jadi santai saja, toh yang anda tanggapi secara salah itu person, saya, bukan Allah atau Rasul, ya bagi saya nda apa-apa ... tapi ya saya maafkan ko, bahkan sebelum diminta ... Masa JIL dimusuhi? Kasian dong mas. JIL itu kan kumpulan orang kurang pe de dengan agamanya sendiri, kena inferioriti sindrom, gitu. jadi kalo untuk kompensasi nya lalu mereka ingin 'hanya berbeda' dengan cara misalnya, ingin memakai alat dari nonmuslim untuk 'menafsirkan' Quran, yaitu hermenutika, karena bagi JIL al-Qur'an itu bukan wahyu tapi produk budaya Arab, jadi patut dan sewajarnya jika dibedah seolah sebagai teks cetak karya manusia, tidak suci, ya gpp toh ... Tappiii ... bagi kita yang masih meyakini kesucian Al-Qur'an dan orisinalitasnya sebagai wahyu Allah, sewajarnya kita ingatkan saudara2 kita yang awam dan 'buta' ulumul Quran atau Hadis, agar berhati-hati, dan tidak mentah2 percaya dan menelan 'produk' inferioritas JIL itu. 1. Orang JIL juga memandang orang seperti Anda sama dengan pandangan Anda ke mereka. ;-)) h sejuah itukah pemahaman anda atas JIL? atau anda memang dari JIL? saya perlu tahu karena saya memang prihatin dengan sepak terjang JIL. jadi please, mohon share, setidaknya dengan saya, dari mana anda tahu bagaimana mereka memandang orang seperti saya ... eh, orang seperti apa ya mas saya itu? 2. Bisa anda jelaskan dari mana Anda punya pendapat seperti di atas: - Hermeunetika itu alat nonmuslim untuk menafsirkan Quran - Bagi JIL Al-Quran itu bukan wahyu tapi produk budaya arab agar adil, sama-sama belajar (saya masih dalam proses belajar lho mas, krn kan belajar itu hingga liang lahat) silakan mas lihat sumber- sumber yang saya gunakan: - majalah ISLAMIA, edisi awal hingga terbaru. bisa mas dapatkan langsung di penerbitnya di jl kalibata utara 2 no 84, eks kator pusat Gema Insani Press. - beberapa buku karya Adian Husaini MA, Adian Husaini MA, DR Hamid Fahmi Zarkasyi MA (btw, mereka semua junior Nurcholish Madjid di Gontor), DR Anis Malik Thoha, dll. Silakan lihat di url ini ... [1] http://adianhusaini.blogspot.com/ [2] http://www.gemainsani.co.id/Info/listbuku.asp?jenis=Fikrah (terutama yang mengupas Islam Liberal) - Sejumlah makalah dan bahan referensi lain yang tersedia untuk dikopi di kantor INSIST di jl kalibata utara 2 no 84. - dalam waktu dekat juga akan tersedia dalam bentuk cakram, dokumenter seputar pemikiran Islam. Kok sepertinya anda tidak tahu ya 2 point di atas tapi berani 'membela' ... atas dasar apa ya? yuk jangan hanya saya yang dicecar, tapi sama-sama mengetahui apa dan siapa itu JIL, dll. Kec tantu anda JIL ... ehm ... hehehe Bukankah DULU anda berjanji untuk bisa mendiskusikannya dengan lebih detil dan cermat ketika menilai sesuatu. Silahkan mas Satriyo beberkan kejelekan JIL, supaya kita bisa belajar. Tapi jangan cuman katanya... karena itu namanya FITNAH. wah jauh mas saya dari fitnah memfitnah. naudzubillah. apalagi berani membeberkan kejelekan JIL. JIL itu salah kaprah! itu saja yang bisa saya nyatakan on the record. anda tidak sedang memfitnah saya kan? ;-) Nah mas Ary setiadji kalo memang sepakat bahwa JIL itu 'hanya beda' dan 'hanya' ingin 'mendesakralisasi' Qur'an, ya monggo, ikut bantu mengingatkan JIL, terutama jika memang ada teman atau handai taulan mas Ary setiadji yang aktif dan giat mempromosian JIL atau bahkan adalah bagian dari JIL, dan jangan dimusuhi mas. iya kan? yang perlu 'dimusuhi' kan niat mereka yang muslim atau nonmuslim yang ingin menghancurkan islam dengan 'lembut' dan 'menggunting dalam lipatan.' Kalo JIL sih ... yah 'tegur' saja. Sama dengan yang di atas, mohon jelaskan darimana Anda bisa bilang JIL itu 'mendesakralisasi' Al-Quran waduh, sekali lagi, saya surprise jg membaca pernyataan dan pertanyaan anda, bahwa anda sama sekali tidak tahu dan ngeh apa yang sedang dikampanyekan oleh JIL. ealah, .. dah 6 th gini masih juga belum jelas bagi mas (dan siapa lagi yaaa ...?) apa dan siapa itu JIL, agenda/misi mereka. sudah pernah berkunjung ke http://islamlib.com/? coba deh dan pelajar apa yang mereka nyatakan di sana. gitu ... mas. kasih tau mas kalo ada yang memusuhi sesama muslim yang masih yakin pada kitab suci Al-Qur'an dan Hadis Nabi, dan masih hormat pada Ulama dan tidak memusuhi orang selain orang yang ingin menghancurkan islam ya mas ... kita sama-sama tegur mereka. Ini juga saya dalam rangka menegur kok... hehehe ... memang saya yang JIL? bisa aja mas ary setiadji ni ... salam
[wanita-muslimah] Re: 'Kutukan' Gadis-Gadis Seksi Play Boy
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\) [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Sabri : ... Khan sampeyan yang mengajarkan Gusti Allah itu sebagai penyebab semua hal... Ning : Tapi ada (banyak) hal-hal di mana manusia diberi kekuasaan untuk memilih, apa-apa yang dikerjakannya. Di wilayah yang ini, Allah hanya mengontrol (melihat dan mendengar), karena semuanya adalah pilihan manusia. Karenanya, untuk yang ini, manusia akan dihisab (dimintai pertanggungjawaban). --- mbak Ning, IMHO sulit untuk menyimpulkan seperti yang mbak Ning simpulkan di atas. Allah itu Maha TAHU. Jika kita benar diberi kekuasaan untuk memilih sehingga apa yang terjadi esok masih belum tertentu dan bergantung pada apa yang kita putuskan saat ini, bagaimana kita bisa bilang Allah itu Maha Tahu? TIDAK ADA DAYA DAN UPAYA KECUALI DENGAN ALLAH Beda lho mas... Tapi kalau mas ngga ngerti... Ya opo tumon heh heh heh.. Wass, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of SIR BATS Sent: Monday, April 16, 2007 2:11 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] 'Kutukan' Gadis-Gadis Seksi Play Boy On 4/16/07, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas ini becanda ya ? Tulisan mas itu sama sekali berbeda lho dengan yang saya pahami dan yang saya tulis. Saya tidak setuju bahwa kita menyalahkan Allah untuk segala yang terjadi di dunia ini. Ada hal-hal yang 100% di bawah kekuasan Allah, dan manusia dipaksa untuk mengikutinya, tidak mungkin bisa menawar-nawar. Dan umur adalah salah satunya. Di wilayah ini, manusia tidak akan dihisab. Untuk yang ini, manusia cukup bersabar dan menerima saja. Tapi ada (banyak) hal-hal di mana manusia diberi kekuasaan untuk memilih, apa-apa yang dikerjakannya. Di wilayah yang ini, Allah hanya mengontrol (melihat dan mendengar), karena semuanya adalah pilihan manusia. Karenanya, untuk yang ini, manusia akan dihisab (dimintai pertanggungjawaban). Begitu lho mas... Wah, kalau apa-apa kita menyalahkan Allah, ya untuk apa dong kita hidup di dunia ini ? Wass, -Ning :=)) saya ndak nyalahin siapa-siapa ; tidak juga Gusti Allah. Khan sampeyan yang mengajarkan Gusti Allah itu sebagai penyebab semua hal. Nah kalo umur memang yang nentuin Gusti Allah, khan juga bener tuh orang di aceh, india selatan, sr lanka dah ditentukan mati kelep sambil megap- megap sebelumnya. Umur-nya tentara taliban dah ditentukan, bolong perutnya karena kena mitraliur prajurit amerika serikat. Umur saddam husein dan ditentukan mati sambil klojotan digantung. Umurnya Indira Gandhi dan sampai masa ketika seorang anak mengalungkan karangan bunga berhias bom !!!. Bagi saya tidak ada bedanya mati ngunthal valium, atau dikubur tanah longsor. ketabrak bajaj atau dihantam gelombang tsunami, kesetrum listrik tegangan tinggi atau dibedil orang. Bukankah itu Gusti Allah yang menentukan !! Gusti Allah pula yang sudah menentukan kapan saya mati dan bagaimana saya harus mati ; apakah mati ketika sedang ngelonin wulan guritno (ini yang saya harapkan - hingga gak perlu bertengkar sama istri sesudahnya) atau mati ketika sedang baca ayat al-qur'an, yang hidup akan repot karena menangani mayat sedang bersila. Nah lo . opotumon -- LINUX REGISTERED USER #421968 if you can't explained simply, you don't understand it enough (albert einstein). === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links
[wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat - GW
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Ase berkata : Jika kita bisa belajar, bukannya malah mencaci, sejarah umat kristen harusnya bisa menjadi pelajaran bahwa kita, umat islam, sekarang dalam bahaya menapaktilasi apa-apa yang menjadi masa gelap mereka Jano - ko : Jano-ko barusan pulang dari Munas di Jakarta, jadi gatel nich membaca pernyataannya mas ase. Jano-ko hanya ingin tahu aje apa yang dimaksud dengan pernyataan mas ase dengan umat islam, sekarang dalam bahaya menapaktilasi apa- apa yang menjadi masa gelap mereka , tolong dong jano-ko diberi tahu landasan pendapat dari mas ase tersebut ? Jangan-jangan mas ase belum membaca perkembangan ilmu pengetahuan dunia muslim didunia sono ? Oh sudah, saya sudah baca. Mungkin yang mas Janoko baca itu perkembangan jaman Rasulullah. Memang jaman itu, umat Islam adalah penggerak peradaban. Sekarang itu tahun 2007 mas, 14-abad setelah Rasulullah wafat. Ini kalau jano-ko lho, kalau jano-ko yakin and sangat yakin kalau umat Islam itu umat yang paling maju dan paling baik dan tidak serakah. Tak kasih contoh soal kecil aje, masalah global warming , siapa hayo yang paling besar memberikan kontribusi timbulnya global warming tersebut ?, apakah parameter bangsa yang maju itu ditentukan dengan kontribusinya yang paling besar terhadap terjadinya global warming ? Monggo dipikir-pikir. Oh iya ya... Umat Islam sih tidak punya masalah sekolosal itu. Paling cuman merusak lingkungan sekitarnya saja, seperti: korupsi, polusi, kanker, bencana banjir, kelaparan, keterbelakangan, kejahatan dll, dst. Silahkan mas Janoko pikir sendiri lah Kan sudah gede... ;-)) Monggo Ary Tolong dong Luthfi yang dari JIL itu juga menjawab pertanyaan jano-ko, kalau luthfi belum ada waktu untuk menjawab silahkan saja guntur membantu menjawab pertanyaan dari jano-ko. :) Salam --oo0oo-- asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] wrote: Total Sacrifice(TS) masih mending dari anda mas satriyo, TS tidak pernah mengatasnamakan Allah atas semua pendapat- pendapatnya. TS JUJUR bahwa pendapatnya, adalah sekedar pendapatnya sebagai seorang manusia. Walaupun niat TS baik, TS sadar bahwa pendapatnya adalah pendekatan terbaik yang bisa TS lakukan atas ayat-ayatNya. Sedangkan Anda bentar-bentar bilang Allah begini, Allah begitu, sedangkan yang lain yang berbeda dengan Anda adalah sesat, seakan-akan mas satriyo tahu betul bahwa begitulah pendapat Allah. Fir'aun modern tentu tidak seperti Fir'aun kuno jaman Musa as atau Ibrahim as. Fir'aun modern tentu juga sudah belajar dari cerita Fir'aun kuno itu, bahwa bilang SAYA ADALAH TUHAN, sudah barang tentu akan menjadi blunder karena sama saja mengidentikkan diri sama dengan Fir'aun kuno. Fir'aun modern tahu bahwa dia bisa lepas dari situasi itu, jika dia agak menahan diri untuk TIDAK bilang SAYA ADALAH TUHAN, TAPI CUKUP BILANG: SAYALAH YANG TAHU APA YANG DIMAKSUD OLEH TUHAN Sejarah modern membuktikan hal ini, berkali-kali dihadapan kita dengan ceto-welo-welo... Jika kita bisa belajar, bukannya malah mencaci, sejarah umat kristen harusnya bisa menjadi pelajaran bahwa kita, umat islam, sekarang dalam bahaya menapaktilasi apa-apa yang menjadi masa gelap mereka. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: wah ... udah ga jelas namanya siapa ko berani bawa2 nama Allah, Rasul, dll. mungkin memang habis face/off ya bleh...? yang fokus dan congruent dunks kalo komentar ... jadi tetep enak diterimanya. maaf ya kalo ini komentar saya terakhir kepada anda, sampe anda setidaknya mau tidak sembunyi2 dan lebih jujur seperti Rasul saw dan Umar ra yang anda bawa2 namanya itu ... satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, total_sacrifice total_sacrifice@ wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: saya tdk tahu dimana keblingernya di ustad ketika dia berusaha menurut hemat dia untuk mengungkapkan 'kesesatan' saudaranya agar diwaspadai. bukankah Allah juga 'keblinger' jadinya ketika Allah menyampaikan kesesatan Firaun, Abu Jahal, dan tokoh2 lain yang mewakili kezaliman dan kebathilan? yg disampaikan Allah Swt adalah kebenaran mutlak yg harus diyakini oleh setiap orang beriman. selain itu Fir'aun terang2an memusuhi para Nabi pada waktu itu. bagaimana kita tahu kesalahan atau kesesatan seseorang atau sekelompok orang jika tidak dibeberkan? lain masalahnya ketika kesesatan atau kesalahan yang dimaksud itu hanyalah isapan jempol, atau dengan kata lain si ustad atau siapapun tidak bisa accountable ketika dimintai pertanggungjawabannya atas 'tuduhannya' itu alias asbun saja tanpa argumentasi dan data/fakta yang sahih ... Nabi
[wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat
Iya mas, what a joke ... sama-sama ga punya ilmu ya? tapi ko anda seperti tahu banyak soal JIL ya? entahlah, saya selama ini tdk pernah 'tega' menyatakan seorangpun sesat terang2an, krn hati urusan saya dan Allah ... apapun pendapat dan penilaian anda. tampaknya sentimen anda pada saya lumayan juga ... tapi itu hak anda ko. maaf jika selama ini pernyataan saya tanpa saya sadari menyinggung (atau apalah namanya) anda, in whatever ways. btw, pendekatan yang anda maksud itu yang spt apa? Lalu apa komentar saya tentang TS yang tidak anda pandang pantas dan benar, bahkan kejam dan tidak islami? saya menghakimi? bisa buktikan? kalo tidak mohon jangan asal eyel2an ... yang pelu introspeksi bagi anda hanya saya? anda sendiri bagaimana? tidak sadar sudah menghamiki saya? ehm ... tunjukkan postingan saya yang nyata-nyata saya menyesatkan orang! please ... :-) wah maaf ya saya tidak tahu anda paham tafsir Quran. mungkin saya bisa belajar dari anda ... kalo tidak bersedia ya gpp ko ... ga ada paksaan ... Hanya Allah dan Firaun pilihannya? Lalu anda yang mana? Memang sekarang anda yang Tuhan? yang konsisten mas kalo memang mau menegur saudara seiman, betapapun anda tidak suka atau bahkan sangat antipati ... Anda meminta saya membela orang yang dizalimi FPI? anda sendiri? lalu apakah anda sekiranya memang sudah membela korban FPI, anda merasa berhak untuk menghakimi dan tidak membela FPI? what a joke...indeed! jelas kan kalo memang anda asal klaim bahwa anda mengenal saya ... please ... deh. setidaknya saya tetap fokus untuk memastik bahwa apa yang dilakukan JIL dan sekutunya itu tdk benar, dan saya tidak kemudian menggeneralisir perasaan saya untuk memasukkan anda yang sementara ini terlihat tdk sependapat dengan saya sebagai JIL juga sehingga membenarkan saya untuk bernada 'kasar' dan tidak 'ukhuwah' ... apa saya menjelekkan2 anda, menyesat2kan anda, menuduh2 anda? apa saya memang di awal mengajak anda diskusi? saya kan tidak mereply komentar anda? jaga sikap mas ... salam, satriyo NB: yang pada nonton ko ga ada komentar ya? hmmm ... pamit dah sore mau pulang dulu ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: mas ary setiadji, pertama mohon maaf karena saya salah menyebutkan nama anda di postingan/thread lain sebelum ini, yaitu 'asep setiadji' yang seharusnya 'ary setiadji'. terima kasih anda telah berhasil menunjukkan bahwa anda pun 'tidak beda' dengan saya, yaitu mengklaim saya benar, anda salah ... apapun alasan anda ... hehehe. gak masalah ko mas memang kadang kita carried away, terhanyut, terbawa arus. ;-) ;-)) Seperti yang saya sudah bilang berkali-kali. Ini memang pendekatan saya dalam berdiskusi sekarang. Emang cuman anda yang bisa menghakimi? Karena yang biasanya 'tega' bilang 'sesat' dan sejenisnya itu cuman sepihak. saya salut dengan pujian anda pada TS, karena sprt diagnosa ari condrowahono yaitu teman (biasanya) memuji (=membela/mendukung) sesama teman juga, yang menunjukkan posisi anda di diskusi ini, walau saya tidak tahu seberapa kenal anda dengan TS (maaf mas total_sacrifice kalo saya ngikut mas ary setiadji merefer anda dengan TS, krn saya lebih suka totsa atau tosac). ;-) Saya nggak kenal TS sama sekali. Tapi kalau ada kemungkaran, saya harus bilang. Dan sekarang itu Anda berbuat mungkar. Anda bisa bilang ke mbak Mia supaya tidak usah memperdulikan nama, mempolitisir nama TS. Tapi kenyataannya Anda sendiri kejam dan tidak islami. Jelaskan kepada saya tindakan Anda ke TS soal 'nama' itu??? Silahkan... jadi kalo boleh saya tahu mas ary setiadji, bagian mana dari pernyataan saya yang jelas-jelas menunjukkan saya mengatasnamakan Allah (yang anda sebut dengan TUHAN, walau TUHAN itu belum tentu ALLAH, nama TUHAN orang ISLAM, krn bagi nonmuslim, TUHAN itu bukan ALLAH) agar di masa datang saya bisa lebih berhati-hati, setidaknya agar tidak anda pandang saya selalu berulang kali mengatasnamakan Allah dalam tiap pernyataan saya. Ya ketika Anda memutlakkan pendapat Anda sendiri tanpa memperdulikan pendapat orang lain, bahkan melabeli pendapat orang itu sebagai kesesatan. Silahkan Anda lihat posting mas satriyo sendiri dan berintrospeksi. Oh ya, saya tidak sedikitpun menyatakan bahwa ALLAH itu berpendapat, tapi yang pasti bagi saya apa yang ada di dalam Al-Quran yang sering saya kutip, adalah ALLAH berFIRMAN, bukan berPENDAPAT, yang jelas2 itu penDAPAT anda. ingat mas ary setiadji, Al-Qur'an itu kumpulan KALAM (=firman/ucapan/perkataan) -- bukan QALAM, PENA -- ALLAH bukan PENDAPAT ALLAH seperti pernyataan (=pendapat) anda. Tidak ada perbedaan ttg posisi Al-Quran. Yang membedakan bagaimana mensikapi 'tafsir thd ayat2 Al-Quran' dari Anda sendiri, mas satriyo, apakah sebagai bagian integral Al-Quran itu sendiri (yang berarti
[wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna (An-Nisa 34) = sanksi keras membawa
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 ary.setijadi@ wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: Siapa tu mas ary setiadji, yang memusuhi JIL, yang hanya berbeda itu? Oh, gitu ya... Anda tidak memusuhi JIL. ya sudah maaf kalo gitu. wah nda perlu mas, ko pake maaf segala. saya memaklumi ko kalo manusia itu tempatnya salah dan khilaf, jadi santai saja, toh yang anda tanggapi secara salah itu person, saya, bukan Allah atau Rasul, ya bagi saya nda apa-apa ... tapi ya saya maafkan ko, bahkan sebelum diminta ... Masa JIL dimusuhi? Kasian dong mas. JIL itu kan kumpulan orang kurang pe de dengan agamanya sendiri, kena inferioriti sindrom, gitu. jadi kalo untuk kompensasi nya lalu mereka ingin 'hanya berbeda' dengan cara misalnya, ingin memakai alat dari nonmuslim untuk 'menafsirkan' Quran, yaitu hermenutika, karena bagi JIL al-Qur'an itu bukan wahyu tapi produk budaya Arab, jadi patut dan sewajarnya jika dibedah seolah sebagai teks cetak karya manusia, tidak suci, ya gpp toh ... Tappiii ... bagi kita yang masih meyakini kesucian Al-Qur'an dan orisinalitasnya sebagai wahyu Allah, sewajarnya kita ingatkan saudara2 kita yang awam dan 'buta' ulumul Quran atau Hadis, agar berhati-hati, dan tidak mentah2 percaya dan menelan 'produk' inferioritas JIL itu. 1. Orang JIL juga memandang orang seperti Anda sama dengan pandangan Anda ke mereka. ;-)) h sejuah itukah pemahaman anda atas JIL? atau anda memang dari JIL? saya perlu tahu karena saya memang prihatin dengan sepak terjang JIL. jadi please, mohon share, setidaknya dengan saya, dari mana anda tahu bagaimana mereka memandang orang seperti saya ... eh, orang seperti apa ya mas saya itu? Ya, ketika anda memandang orang lain salah orang itu bisa jadi memandang anda yang salah silahkan anda introspeksi saja 2. Bisa anda jelaskan dari mana Anda punya pendapat seperti di atas: - Hermeunetika itu alat nonmuslim untuk menafsirkan Quran - Bagi JIL Al-Quran itu bukan wahyu tapi produk budaya arab agar adil, sama-sama belajar (saya masih dalam proses belajar lho mas, krn kan belajar itu hingga liang lahat) silakan mas lihat sumber- sumber yang saya gunakan: - majalah ISLAMIA, edisi awal hingga terbaru. bisa mas dapatkan langsung di penerbitnya di jl kalibata utara 2 no 84, eks kator pusat Gema Insani Press. - beberapa buku karya Adian Husaini MA, Adian Husaini MA, DR Hamid Fahmi Zarkasyi MA (btw, mereka semua junior Nurcholish Madjid di Gontor), DR Anis Malik Thoha, dll. Silakan lihat di url ini ... [1] http://adianhusaini.blogspot.com/ [2] http://www.gemainsani.co.id/Info/listbuku.asp?jenis=Fikrah (terutama yang mengupas Islam Liberal) - Sejumlah makalah dan bahan referensi lain yang tersedia untuk dikopi di kantor INSIST di jl kalibata utara 2 no 84. - dalam waktu dekat juga akan tersedia dalam bentuk cakram, dokumenter seputar pemikiran Islam. Kok sepertinya anda tidak tahu ya 2 point di atas tapi berani 'membela' ... atas dasar apa ya? yuk jangan hanya saya yang dicecar, tapi sama-sama mengetahui apa dan siapa itu JIL, dll. Kec tantu anda JIL ... ehm ... hehehe Oh iya adil Mas Satriyo, anda kan yang menista JIL di milis ini. Buktikan ke saya bahwa Anda memang mengerti dan bukan hanya berlindung dibalik karya dari orang2 yang tidak ikut di milis ini. Jika tidak, ya Anda memang sekedar menebar fitnah semata. Saya sudah baca banyak ttg artikel-artikel ttg JIL dari orang yang itu-itu juga, saya tidak melihat apa-apa yang anda tuduhkan. Kebanyakan isinya bukan fakta tapi hanyalah OPINI. Bukankah DULU anda berjanji untuk bisa mendiskusikannya dengan lebih detil dan cermat ketika menilai sesuatu. Silahkan mas Satriyo beberkan kejelekan JIL, supaya kita bisa belajar. Tapi jangan cuman katanya... karena itu namanya FITNAH. wah jauh mas saya dari fitnah memfitnah. naudzubillah. apalagi berani membeberkan kejelekan JIL. JIL itu salah kaprah! itu saja yang bisa saya nyatakan on the record. anda tidak sedang memfitnah saya kan? ;-) Oooo..off-the-record tho... jadi kita harus percaya saja sama sampeyan kalo JIL itu jelek. Ya saya harus bagaimana, sampai titik ini, Anda memang hanya memfitnah Nah mas Ary setiadji kalo memang sepakat bahwa JIL itu 'hanya beda' dan 'hanya' ingin 'mendesakralisasi' Qur'an, ya monggo, ikut bantu mengingatkan JIL, terutama jika memang ada teman atau handai taulan mas Ary setiadji yang aktif dan giat mempromosian JIL atau bahkan adalah bagian dari JIL, dan jangan dimusuhi mas. iya kan? yang perlu 'dimusuhi' kan niat mereka yang muslim atau nonmuslim yang ingin menghancurkan islam dengan 'lembut' dan 'menggunting dalam lipatan.' Kalo JIL sih ... yah 'tegur'
Re: [wanita-muslimah] Seri 774. Nabi Yusuf AS dalam Dokumen Hieroglyph
1. wikipedia: Jacob-Baal is an unknown pharaoh of Egypt during the Second Intermediate Period. Preceded by Salitis Pharaoh of Egypt. 2. Wikan Danar Sunindyo: 2.1 Apakah Jacob El di sini sama dengan Nabi Yakub as? Dalam kisah Al Quran tidak pernah kita baca bahwa Nabi Yakub memimpin suatu kerajaan. 2.2 Dan Firaun kedua itu juga tidak mati tenggelam, sementara dalam kisah Islam digambarkan bahwa Firaun tersebut mati tenggelam. Sekarang kalau dihitung2, masa pemerintahan Merneptah cuma 8 tahun (dari 1232 - 1224 SM), mungkinkah beliau mengasuh Musa dari kecil sampai besar hanya dalam waktu 8 tahun? = HMNA: 1. Informasi dari Wikipedia yang menyebutkan Jacob-Baal, mestinya Jacob-El, dan Salitis itu unknown pharaoh of Egypt itu bertentangan dengan Ayat Qawliyah (Al-Quran) yang menyebutkan pada zamannya Nabi Yusuf AS, penguasa Mesir disebut Al-Malik (Raja). Juga informasi dari Wikipedia yang menyebutkan Jacob-El dan pendahulunya Salitis adalah pharaoh bertentangan dengan Ayat Kawniyah (catatan sejarah), berhubung Jacob-El adalah Raja ke-5 dari yang terakhir dari 16th Hyksos (The Shepherd King = Raja Gembala) dan Salitis adalah Raja Pertama dari 15 th Hyksos Dynasti, bukan Pharaoh Dynasti. 2.1 Saya tidak menulis bahwa Jacob-El itu Nabi Ya'qub AS. Coba baca baik-baik yang saya tulis, ini saya angkat copy paste ke atas sini: Raja Hyksos yang ke-5 dari belakang dari Dinasti XV bernama Yacob, ini mengisyaratkan kepada Nabi Yusuf AS, sebab seperti diketahui ayah Nabi Yusuf AS adalah Nabi Ya'qub (Yacob) AS. Dan diperkirakan yang menerima dan mengangkat Nabi Ibrahim AS menjadi menantunya, adalah Raja Hyksos yang pertama, Salitis. Mengisyaratkan maksudnya Yusuf melengkapkan namanya bersambung dengan nama ayahnya, Yusuf bin Jacob, dan yang dituliskan hanya nama Jacob-El dalam Dokumen Hieroglyph yang tertera dalam Daftar Penguasa Mesir di Turin. 2.2 Nabi Musa AS menghadapi dua Firaun yang berbeda, yaitu ayah angkatnya (Ramesses II) dan saudara angkatnya (Merne Ptah, anak dari Ramsses II). Pergantian dari Ramesses II ke Merne Ptah tidak ada waktu antara berupa khaos. Fir'aun yang mengejar Nabi Musa AS dan Bani Israel tidak mati tenggelam ?Menurut cerita film atau menurut Bible ? Silakan kaji di bawah ini: Exo maksudnya Exodus, dikutip dari Bible versi KJVR. Exo 14:1 And the LORD spoke unto Moses, saying, Exo 14:2 Speak unto the children of Israel, that they turn and encamp before Pi-hahiroth, between Migdol and the sea, over against Baal-zephon: before it shall ye encamp by the sea. Exo 14:3 For Pharaoh will say of the children of Israel, They are entangled in the land, the wilderness hath shut them in. Exo 14:4 And I will harden Pharaoh's heart, that he shall follow after them; and I will be honored upon Pharaoh, and upon all his host; that the Egyptians may know that I am the LORD. And they did so. Exo 14:5 And it was told the heart of Pharaoh and of his servants was turned against the people, and they said, Why have we done this, that we have let Israel go from serving us? Exo 14:6 And he made ready his chariot, and took his people with him (Kemudian ia memasang keretanya dan membawa rakyatnya serta) Exo 14:7 And he took six hundred chosen chariots, and all the chariots of Egypt, and captains over every one of them. Exo 14:8 And the LORD hardened the heart of Pharaoh, and he pursued after the children of Israel: and the children of Israel went out with a high hand. Exo 14:9 But the Egyptians pursued after them, all the horses and chariots of Pharaoh, and his horsemen, and his army, and overtook them encamping by the sea, beside Pi-hahiroth, before Baal-zephon. Exo 14:10 And when Pharaoh drew nigh, the children of Israel lifted up their eyes, and, behold, the Egyptians marched after them; and they were sore afraid: and the children of Israel cried out unto the LORD. Exo 14:11 And they said unto Moses, Because there were no graves in Egypt, hast thou taken us away to die in the wilderness? wherefore hast thou dealt thus with us, to carry us forth out of Egypt? Exo 14:12 Is not this the word that we did tell thee in Egypt, saying, Let us alone, that we may serve the Egyptians? For it had been better for us to serve the Egyptians, than that we should die in the wilderness. Exo 14:13 And Moses said unto the people, Fear ye not, stand still, and see the salvation of the LORD, which he will show to you today: for the Egyptians whom ye have seen today, ye shall see them again no more forever. Exo 14:14 The LORD shall fight for you, and ye shall hold your peace. Exo 14:15 And the LORD said unto Moses, Wherefore criest thou unto me? speak unto the children of Israel, that they go forward: Exo 14:16 But lift thou up thy rod, and stretch out thine hand over the sea, and divide it: and the children of Israel shall go on dry ground through the midst of the sea. Exo 14:17 And I, behold, I will harden the hearts of the Egyptians, and they shall follow them: and I will get me honor upon
[wanita-muslimah] Best Model for Arab World?
http://www.arabnews.com/?page=7section=0article=94992d=15m=4y=2007 Sunday, 15, April, 2007 (27, Rabi` al-Awwal, 1428) Best Model for Arab World? Dr. Khaled Batarfi, [EMAIL PROTECTED] In my last column, Why Arabs Lost Past Glories? I cited Malaysia as an example of how we could develop a progressive model based on Islamic and indigenous heritage. Some of you reminded me of other successful examples, like Turkey and Dubai. With all due respect, I disagree. There are elements of success in both experiments, but I could point out failures as well. Let me explain: Turkey at one time was a nation that unified the Ummah under its Islamic banner. They revived the caliphate, this time under non-Arab sultans. For centuries, they spread civility, modernity and peace over a vast empire. Most of the Arab world was part of the map that expanded from 1326 when the empire was founded by the Muslim warrior Osman, from Istanbul to the borders of Iran, East, and Austria, West; and from Russia, North, to Africa, South. The empire was finally dissolved at the end of World War I and modern Turkey born. Turkey, then, took an opposite turn. Mustafa Kemal Ataturk founded the Republic of Turkey in 1923 on Western principles. Ataturk (Father of the Turks) abolished the sultanate in 1922. Before his death in 1938, he managed to change the Turkish alphabet from Arabic to Latin, imposed an anti-Islamic constitution, and put the army as the ultimate guardians of the secular state. His successors kept Turkey forcefully and adamantly on this track. The hope was the country would eventually join the secular Europe, leaving its Islamic heritage behind. It achieved neither. The Muslim population kept Qur'an at heart, as did their brethren under oppressive Communist rule in Uzbekistan, Turkmenistan and Chechnya. At the same time, the Muslim world didn't trust the first Islamic country to recognize Israel and join the NATO, while Christian Europe wouldn't let them in. Halfway here, halfway there, Turkey now seems to have lost the sense of direction and belonging. You can't buy tomorrow if you sell your yesterday and lose your today. Without a character to face the world with, you can't face even yourself. Dubai and its copycats like Qatar seem to be going down a similar road. Worse, with tiny population, they had to call for massive help. Only they chose mostly non-Arab, non-Muslim work force. Some 90 percent of residents in Dubai are foreigners. English, Hindi and Farsi are dominant. You can live in this Arabic, Muslim emirate without the need to learn a single Arabic word. And you could live an entirely Western life in ultra-modern skyscrapers, visit malls and resorts without much of a reminder or an exposure to the original culture. The same can be said about other Gulf countries. With the indigenous population down to 10 percent in some states, and the majority made up of one or two foreign ethnic groups, the demography of these countries is fast changing. Soon, many foreigners will be granted citizenship and have a say in its decision-making process. Naturally, they would advocate policies favorable to their countries of origin and cultures. Then what will become of the nations we call Arab and Muslim? I discussed these concerns with an influential Gulf minister. Smart and highly educated, as he is, he was mostly dismissive. Progress has a price, he explained. We don't have enough talent to build this miracle you witness around you. They had to be imported. And since there are great pools of labor in our immediate neighborhood, like India and Iran, they come first. We provide them with good work and business opportunities, so they are too happy and would not think of creating trouble. As long as we are fair and kind to them, they won't be a security threat. As for the effects on our culture, it is unavoidable. The world today is one big village. Cultures are melting and a mixed global heritage is being formed. Yes, we might lose some identity, but that is the price we must pay. I told him that it was a very hefty price. Identity cannot be traded. Identity is who you are, what you are and why you exist. Identity is your today's security and tomorrow's warranty. If you lose your face and change your genes, you not only endanger your present, but forfeit your future, too. And what for? You don't need all the brand new towns and inflated economy made by foreigners for foreigners. You could live happily with one fraction of all that, and keep your country, too. My Turkey-Dubai admirers disagreed with my logic. Live facts and numbers, they argued, are better measurements of achievement and a more accurate indication of the future than history lessons and romantic attachment to heritage and identity. Well, that was my position, and that is theirs. What is
[wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Iya mas, what a joke ... sama-sama ga punya ilmu ya? tapi ko anda seperti tahu banyak soal JIL ya? entahlah, saya selama ini tdk pernah 'tega' menyatakan seorangpun sesat terang2an, krn hati urusan saya dan Allah ... apapun pendapat dan penilaian anda. Mas Satriyo, kok malah kewalik-walik sih. Bukankah malah Anda yang seperti tahu banyak ttg JIL sampe bisa bilang mereka tersesat, salah kaprah dll. Saya kan hanya merespons. Silahkan buktikan. tampaknya sentimen anda pada saya lumayan juga ... tapi itu hak anda ko. maaf jika selama ini pernyataan saya tanpa saya sadari menyinggung (atau apalah namanya) anda, in whatever ways. mas satriyo, anda ternyata terlalu menganggap diskusi secara personal. nothing personal saya bicara apa adanya saja kok. btw, pendekatan yang anda maksud itu yang spt apa? Misalkan, jika anda tidak suka dibilang sesat, mengapa anda sebutkan kata-kata tidak enak itu untuk orang lain? Lalu apa komentar saya tentang TS yang tidak anda pandang pantas dan benar, bahkan kejam dan tidak islami? waduh, kalau komentar anda ke TS itu anda tidak bisa bilang kejam, ya bagaimana ya... yang lebih mengerikan, tidak adil saya menghakimi? bisa buktikan? kalo tidak mohon jangan asal eyel2an ... Oleh karena itu, saya ajak anda diskusi detil. Bukan cuman opini belaka. Kalo cuman bilang ini jelek tanpa bisa membuktikan, apa bukan menghakimi bahkan memfitnah. yang pelu introspeksi bagi anda hanya saya? anda sendiri bagaimana? tidak sadar sudah menghamiki saya? ehm ... Ya saya juga deh. ;-) Ijinkan saya menggunakannya selama anda menggunakan baju yang sama. Masak Anda bisa bilang sesat, tidak islami dll. lalu marah ketika orang bilang yang sama kepada Anda? tunjukkan postingan saya yang nyata-nyata saya menyesatkan orang! please ... :-) Berikan bukti-bukti atas apa-apa yang anda tuduhkan ke yang lain. Jika tidak ya menyesatkan. wah maaf ya saya tidak tahu anda paham tafsir Quran. mungkin saya bisa belajar dari anda ... kalo tidak bersedia ya gpp ko ... ga ada paksaan ... Kita belajar bareng mas satriyo. Oleh karena itu penting diskusi. Hanya Allah dan Firaun pilihannya? Lalu anda yang mana? Memang sekarang anda yang Tuhan? yang konsisten mas kalo memang mau menegur saudara seiman, betapapun anda tidak suka atau bahkan sangat antipati ... Mas satriyo, percayalah tidak ada rasa antipati atau tidak suka dengan anda. IMHO, ketika Anda merasa pendapat Anda itu adalah perwujudan yang terintegrasi dengan ayat-ayat Al-Quran itu sendiri, ketika itu anda memilih jadi Firaun. Anda meminta saya membela orang yang dizalimi FPI? anda sendiri? lalu apakah anda sekiranya memang sudah membela korban FPI, anda merasa berhak untuk menghakimi dan tidak membela FPI? Lha sapa yang nyuruh-nyuruh. ;-) Bukannya mas satriyo yang bilang FPI anda bela karena dizhalimi. Lalu bagaimana dengan korban FPI? Jika anda mengikuti posting di WM. Ketika Ja'far Umar Thalib mengutuk ideologi kekerasan, sayalah orang yang memberikan apresiasi dan berhusnuzhan mudah-mudahan itulah FPI yang sekarang. apa saya menjelekkan2 anda, menyesat2kan anda, menuduh2 anda? apa saya memang di awal mengajak anda diskusi? saya kan tidak mereply komentar anda? jaga sikap mas ... Saya tidak akan menggunakan kata-kata yang tidak anda gunakan. Bukan hanya kata-kata yang ditujukan kepada saya saja, tapi kepada orang lain juga. Jika kita bisa mulai lagi, mari kita diskusi dengan santun dan tidak tendensius. Babarkan faktanya, diskusikan, bukan sekedar menghujat. Salam Ary
Re: [wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat - GW - Dark Ages
Mas Ase : Mungkin yang mas Janoko baca itu perkembangan jaman Rasulullah. Memang jaman itu, umat Islam adalah penggerak peradaban. Sekarang itu tahun 2007 mas, 14-abad setelah Rasulullah wafat. == Jano - ko : Maaf mas, coba dech baca buku sejarah Islam lebih dulu and coba baca perkembangan Islam di Amerika dan Eropa, kalau mas ase tidak menemukan sejarah Islam tersebut maka jano-ko akan menuntun mas ase, setuju ? Saya kasih kata kunci Dark Ages Kelihatannya mas ase masih kurang lengkap dalam membaca sejarah Islam dan sejarah Ilmu Pengetahuan ya ? Dibawah ini akan saya sertakan artikel yang ditulis oleh saudara kita yang dari Eropa asli, bukan oknum insan Indonesia yang inferior dan rendah diri. Silahkan menikmati semoga akan merubah persepsi mas ase tentang Islam. --- HOW ISLAM HAS KEPT US OUT OF THE DARK AGES Deborah Rowe We in the West know what the Ancient Greeks, Egyptians and Babylonians have done for us in terms of scientific discovery. Most of us have at least heard of Socrates, Ptolemy, Galen and Pythagoras and of their contributions to philosophy, astronomy, physics and mathematics. But how many of us have heard of Al-Kindi, Ibn Sina, Al-Razi, Ibn Al-Shatir, Ibn Al-Haytham or Al-Tusi? They are all Muslim scientists who made equally great contributions to science, between the 7th and 15th centuries during the era known as the Dark Ages. ---Coba mas perhatikan info diatas between the 7th and 15 th centuries But it's time for the West to recognize its debt to those Islamic scientists of the past, who forged ahead while Europe stagnated. Possibly one of the best-kept secrets in the history of science is what was going on in the so-called Dark Ages. The time around the fall of the Roman Empire, when nothing new was happening and all was darkness, plague and misery. Nobody seemed particularly interested in learning about the world around them. Perhaps, they were all too busy surviving pestilence and invasions to indulge in the luxury of philosophical thinking. Nah sekarang kita baca bersama cantiknya Islam - Islam was born around the 7th century, when the prophet Mohammad went to Mecca and the Qur'an first appeared in writing. According to its teachings, the pursuit of knowledge was the duty of every Muslim. As the work of God was everywhere and in everything, to understand the nature of the physical world was to know God. It was therefore the duty of every Muslim to pursue knowledge of the world around them. Through trade and conquest, the influence of Islam spread across southern Europe, the Near East and Africa. There was a thriving commercial and intellectual interest in the lands that they conquered. Far from wiping out the old or 'foreign' knowledge, Islamic conquerors saw to it that the ancient legacies were treasured and put to good use. Such knowledge, where they found it, was not only preserved but translated and developed. Early Islamic teaching encouraged new knowledge for largely practical reasons. Anything that improved life in Islamic society was welcomed better means of determining the direction of Mecca from all points in the empire; improved navigational aids for travellers and traders; better health care and medical knowledge; more accurate ways of measuring, counting and converting currencies when trading with others. Effectively, astronomy, geography, medicine and mathematics were all useful, practical tools and also helped Muslims to understand the work of God. --- Some great Islamic scientists Ibn Sina, philosopher and physician Produced a standard medical text in the 10th century that was still in use in the 17th century Al-Tusi, astronomer His mathematical models were essential to the work of Copernicus in proving that Earth travelled around the Sun. Abu Jafar Muhammad, mathematician Gave us algebra and algorithms that were central to the development of modern computing. Ibn al-Haytham His work on vision and light helped Newton formulate his theories on optics. --- Islamic science in a nutshell When Western Europe was at its lowest intellectual peak, from the 5th to the 15th centuries, Islamic civilisation was rising rapidly. A thirst for knowledge, including science, was encouraged by the religious leaders of early Islam. The works of the ancients, including Aristotle, Socrates, Ptolemy, Galen, Pythagoras and Euclid were collected, safeguarded and translated into Arabic. The chemical properties of alkalis and acids were discovered by Islamic scientists. Islamic scientists contributed to algebra, algorithms, trigonometry, geometry, chemistry, cosmology, astronomy, medicine and optics. Islamic scholars developed the concepts of modern hospitals, universities, observatories and civil systems. --- Nah itu awal perkenalan sejarah Islam untuk mas ase, untuk perkembangan ilmu pengetahuan Islam dan Ilmuwan Islam yang ada di Eropa, Amerika, Arab, Persia dll akan
Re: [wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat - GW - Dark Ages - London, The Muslim News Awards for Excellence
Mas Ase : Mungkin yang mas Janoko baca itu perkembangan jaman Rasulullah. Memang jaman itu, umat Islam adalah penggerak peradaban. Sekarang itu tahun 2007 mas, 14-abad setelah Rasulullah wafat. = = Jano - ko : JILID 2 surat sayang untuk mas Ase. Mas, sekarang jamannya 'INTERNYET bukan jamannya orientalis macam Sno... .urgron.. yang bisa membuat story seenak udelnya sendiri, jaman sekarang bukan jaman tipu-tipu dan rekayasa, setuju engga ? Nah sekarang dibawah ini saya nongolkan artikel tentang saudara-saudari kita yang muslim dan muslimah yang memberikan sumbangan yang besar kepada eropa khususnya England, sehingga mereka mendapatkan Award --- Hilary Benn praises the good work by Muslims THE MUSLIM NEWS AWARDS FOR EXCELLENCE Associated Press of Pakistan - APP LONDON, April 4 (Associated Press of Pakistan - APP): British Secretary of State for International Development, Hilary Benn Wednesday praised the contributions made by British Muslims to create a more just society. Like all great faiths Islam urges its followers to create a more just society, and very generously British Muslims are playing their part by giving to good causes. Mr. Benn said at the seventh annual The Muslim News Awards for Excellence in Central London. The Muslim News Awards for Excellence celebrate the hard work and dedication of all those who are doing something practical to improve the lives of people in their community, he said. In his keynote speech at the event, the International Development Secretary extolled British Muslims as being very generous for donating to special causes. The UK is doing the same through its rising aid budget, as we help poor communities in Afghanistan, Pakistan, and in other countries around the world to be able to build a better life, he said. The awards are designed to celebrate the achievements of both Muslims and non-Muslims in the British society. In a message to the Awards, Chancellor of the Exchequer Gordon Brown said every community should have within it role models for the younger generation to look up to and learn from, and that the event is creating a much-needed source for this. Acknowledging and celebrating individual achievement, as these Awards set out to do, is a great way of highlighting the immense contribution which Muslim people make across all walks of national life, to the benefit of society as a whole, Opposition Leader, David Cameron also said. Liberal Democrat Leader, Sir Menzies Campbell, said that the awards covered a range of area that underline the wide and varied contribution that the Muslim community makes to life in Britain. Opening the awards ceremony, Ahmed J Versi, Editor of The Muslim News, and organizer of the Awards, said the annual event would accentuate noteworthy achievement in the face of negative stereotyping. If, he said, the media image of our community is warped, we must do more than merely hope for a more wholesome picture to emerge. He said the awards impact on the younger generation and the importance of showcasing contributions and achievements. Self-image means more to the younger members of the Muslim Community. Its impact on nurturing a healthy identity is as indisputable as the need for relevant role models. If we fail to highlight what our community is accomplishing, we can be sure that others - for whom faith is academic, problematic, or irrelevant - will throw up less constructive, but seemingly attractive, alternatives. The ceremony brought together politicians, religious leaders, journalists, community activists along with representatives from the world of sport, culture, academia, amongst others. --- Wuih hebat tenan saudara - saudari kita yang muslim and muslimah di England sono, dihormati oleh British Secretary of State for International Development, Hilary Benn . Jadi kesimpulannya adalah, membaca itu penting supaya tidak ketinggalan kereta. Yang kedua, yang sebenarnya yang lagi bermimpi itu adalah insan-insan yang suka melecehkan Islam. Mereka tidak tahu bahwa mereka tidak tahu. :) Selamat malam --oo0oo-- jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Ase : Mungkin yang mas Janoko baca itu perkembangan jaman Rasulullah. Memang jaman itu, umat Islam adalah penggerak peradaban. Sekarang itu tahun 2007 mas, 14-abad setelah Rasulullah wafat. == Jano - ko : Maaf mas, coba dech baca buku sejarah Islam lebih dulu and coba baca perkembangan Islam di Amerika dan Eropa, kalau mas ase tidak menemukan sejarah Islam tersebut maka jano-ko akan menuntun mas ase, setuju ? Saya kasih kata kunci Dark Ages Kelihatannya mas ase masih kurang lengkap dalam membaca sejarah Islam dan sejarah Ilmu Pengetahuan ya ? Dibawah ini akan saya sertakan artikel yang ditulis oleh saudara kita yang dari Eropa asli, bukan oknum insan Indonesia yang inferior dan rendah
Re: [wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat - GW - Dark Ages - MoD presents Muslim News award for excellence
Mas Ase : Mungkin yang mas Janoko baca itu perkembangan jaman Rasulullah. Memang jaman itu, umat Islam adalah penggerak peradaban. Sekarang itu tahun 2007 mas, 14-abad setelah Rasulullah wafat. = = Jano - ko : Jilid 3 surat sayang kepada mas Ase Untuk menghemat waktu, silahkan langsung dibaca dan dihayati sendiri, oke ya mas ? -- MoD presents Muslim News award for excellence MOD Press Office Rear Admiral Amjad Hussain has presented Dr Adel Sharif with the Fazlar Rahman Khan award for Engineering, Science and Technology on behalf of the MoD and the Armed Forces at the annual Muslim News Awards for Excellence. The presentation yesterday by Rear Admiral Hussain, the highest ranking Muslim officer in the Armed Forces, formed part of the MoD's support for this awards ceremony. This is the fourth consecutive year that the MoD and Armed Forces have sponsored the awards. Dr Adel Sharif is an Associate Professor and Reader in Chemical and Process Engineering, and Director of The Centre for Osmosis Research and Applications at Surrey University's School of Engineering. He has received several awards for his work on desalination and water purification, and holds 7 patents for inventions in this field. He was a scientific advisor to the Qatar Foundation and an advisor to the Arab Science and Technology Foundation. Of Iraqi origin himself, Dr Sharif is a founding member of the Iraqi Community Association in the UK. Rear Admiral Amjad Hussain said: It gives me great pleasure to present this award and I am delighted that the Ministry of Defence is once again sponsoring the Muslim News Awards. Promoting religious tolerance and diversity across the Armed Forces is very important to the MoD. The Muslim community makes a tremendous contribution to the United Kingdom and these awards present an excellent platform to promote their achievements. The Muslim News Awards are designed to recognise and highlight the achievements of individuals, initiatives or organisations and to counter misconceptions and prejudices about the Muslim community. --- Selamat malam --oo0oo-- jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Ase : Mungkin yang mas Janoko baca itu perkembangan jaman Rasulullah. Memang jaman itu, umat Islam adalah penggerak peradaban. Sekarang itu tahun 2007 mas, 14-abad setelah Rasulullah wafat. == Jano - ko : Maaf mas, coba dech baca buku sejarah Islam lebih dulu and coba baca perkembangan Islam di Amerika dan Eropa, kalau mas ase tidak menemukan sejarah Islam tersebut maka jano-ko akan menuntun mas ase, setuju ? Saya kasih kata kunci Dark Ages Kelihatannya mas ase masih kurang lengkap dalam membaca sejarah Islam dan sejarah Ilmu Pengetahuan ya ? Dibawah ini akan saya sertakan artikel yang ditulis oleh saudara kita yang dari Eropa asli, bukan oknum insan Indonesia yang inferior dan rendah diri. Silahkan menikmati semoga akan merubah persepsi mas ase tentang Islam. --- HOW ISLAM HAS KEPT US OUT OF THE DARK AGES Deborah Rowe We in the West know what the Ancient Greeks, Egyptians and Babylonians have done for us in terms of scientific discovery. Most of us have at least heard of Socrates, Ptolemy, Galen and Pythagoras and of their contributions to philosophy, astronomy, physics and mathematics. But how many of us have heard of Al-Kindi, Ibn Sina, Al-Razi, Ibn Al-Shatir, Ibn Al-Haytham or Al-Tusi? They are all Muslim scientists who made equally great contributions to science, between the 7th and 15th centuries during the era known as the Dark Ages. ---Coba mas perhatikan info diatas between the 7th and 15 th centuries But it's time for the West to recognize its debt to those Islamic scientists of the past, who forged ahead while Europe stagnated. Possibly one of the best-kept secrets in the history of science is what was going on in the so-called Dark Ages. The time around the fall of the Roman Empire, when nothing new was happening and all was darkness, plague and misery. Nobody seemed particularly interested in learning about the world around them. Perhaps, they were all too busy surviving pestilence and invasions to indulge in the luxury of philosophical thinking. Nah sekarang kita baca bersama cantiknya Islam - Islam was born around the 7th century, when the prophet Mohammad went to Mecca and the Qur'an first appeared in writing. According to its teachings, the pursuit of knowledge was the duty of every Muslim. As the work of God was everywhere and in everything, to understand the nature of the physical world was to know God. It was therefore the duty of every Muslim to pursue knowledge of the world around them. Through trade and conquest, the influence of Islam spread across southern Europe, the Near East and Africa. There was a thriving commercial and intellectual interest in the lands that they conquered.
Re: [wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat - GW - Umat oknum
Mas Ase = Oh iya ya... Umat Islam sih tidak punya masalah sekolosal itu. Paling cuman merusak lingkungan sekitarnya saja, seperti: korupsi, polusi, kanker, bencana banjir, kelaparan, keterbelakangan, kejahatan dll, dst. = Jano - ko : Mau bertanya nich, mas ase tahu tidak perbedaan antara Umat /people dan Oknum/person Hayo bisa tidak menjawab teka-teki dari jano-ko, jangan malu-malu lho, nanti kalau tidak tahu maka mas jano-ko akan membantu mas ase. :) Salam dari pembantu. --oo0oo-- asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Ase berkata : Jika kita bisa belajar, bukannya malah mencaci, sejarah umat kristen harusnya bisa menjadi pelajaran bahwa kita, umat islam, sekarang dalam bahaya menapaktilasi apa-apa yang menjadi masa gelap mereka Jano - ko : Jano-ko barusan pulang dari Munas di Jakarta, jadi gatel nich membaca pernyataannya mas ase. Jano-ko hanya ingin tahu aje apa yang dimaksud dengan pernyataan mas ase dengan umat islam, sekarang dalam bahaya menapaktilasi apa- apa yang menjadi masa gelap mereka , tolong dong jano-ko diberi tahu landasan pendapat dari mas ase tersebut ? Jangan-jangan mas ase belum membaca perkembangan ilmu pengetahuan dunia muslim didunia sono ? Oh sudah, saya sudah baca. Mungkin yang mas Janoko baca itu perkembangan jaman Rasulullah. Memang jaman itu, umat Islam adalah penggerak peradaban. Sekarang itu tahun 2007 mas, 14-abad setelah Rasulullah wafat. Ini kalau jano-ko lho, kalau jano-ko yakin and sangat yakin kalau umat Islam itu umat yang paling maju dan paling baik dan tidak serakah. Tak kasih contoh soal kecil aje, masalah global warming , siapa hayo yang paling besar memberikan kontribusi timbulnya global warming tersebut ?, apakah parameter bangsa yang maju itu ditentukan dengan kontribusinya yang paling besar terhadap terjadinya global warming ? Monggo dipikir-pikir. Oh iya ya... Umat Islam sih tidak punya masalah sekolosal itu. Paling cuman merusak lingkungan sekitarnya saja, seperti: korupsi, polusi, kanker, bencana banjir, kelaparan, keterbelakangan, kejahatan dll, dst. Silahkan mas Janoko pikir sendiri lah Kan sudah gede... ;-)) Monggo Ary Tolong dong Luthfi yang dari JIL itu juga menjawab pertanyaan jano-ko, kalau luthfi belum ada waktu untuk menjawab silahkan saja guntur membantu menjawab pertanyaan dari jano-ko. :) Salam --oo0oo-- asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] wrote: Total Sacrifice(TS) masih mending dari anda mas satriyo, TS tidak pernah mengatasnamakan Allah atas semua pendapat- pendapatnya. TS JUJUR bahwa pendapatnya, adalah sekedar pendapatnya sebagai seorang manusia. Walaupun niat TS baik, TS sadar bahwa pendapatnya adalah pendekatan terbaik yang bisa TS lakukan atas ayat-ayatNya. Sedangkan Anda bentar-bentar bilang Allah begini, Allah begitu, sedangkan yang lain yang berbeda dengan Anda adalah sesat, seakan-akan mas satriyo tahu betul bahwa begitulah pendapat Allah. Fir'aun modern tentu tidak seperti Fir'aun kuno jaman Musa as atau Ibrahim as. Fir'aun modern tentu juga sudah belajar dari cerita Fir'aun kuno itu, bahwa bilang SAYA ADALAH TUHAN, sudah barang tentu akan menjadi blunder karena sama saja mengidentikkan diri sama dengan Fir'aun kuno. Fir'aun modern tahu bahwa dia bisa lepas dari situasi itu, jika dia agak menahan diri untuk TIDAK bilang SAYA ADALAH TUHAN, TAPI CUKUP BILANG: SAYALAH YANG TAHU APA YANG DIMAKSUD OLEH TUHAN Sejarah modern membuktikan hal ini, berkali-kali dihadapan kita dengan ceto-welo-welo... Jika kita bisa belajar, bukannya malah mencaci, sejarah umat kristen harusnya bisa menjadi pelajaran bahwa kita, umat islam, sekarang dalam bahaya menapaktilasi apa-apa yang menjadi masa gelap mereka. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: wah ... udah ga jelas namanya siapa ko berani bawa2 nama Allah, Rasul, dll. mungkin memang habis face/off ya bleh...? yang fokus dan congruent dunks kalo komentar ... jadi tetep enak diterimanya. maaf ya kalo ini komentar saya terakhir kepada anda, sampe anda setidaknya mau tidak sembunyi2 dan lebih jujur seperti Rasul saw dan Umar ra yang anda bawa2 namanya itu ... satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, total_sacrifice total_sacrifice@ wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: saya tdk tahu dimana keblingernya di ustad ketika dia berusaha menurut hemat dia untuk mengungkapkan 'kesesatan' saudaranya agar diwaspadai. bukankah Allah juga 'keblinger' jadinya ketika
Re: [wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat - GW - Dark Ages - Kontribusi Muslim untuk Amerika
Mas Ase : Mungkin yang mas Janoko baca itu perkembangan jaman Rasulullah. Memang jaman itu, umat Islam adalah penggerak peradaban. Sekarang itu tahun 2007 mas, 14-abad setelah Rasulullah wafat. = = Jano - ko : Jilid 4, surat sayang untuk mas Ase Kita sekarang jalan-jalan ke Amerika, negara super power, nah sekarang kita baca bersama apa kata presiden Amerika tentang Islam. Tapi sedikit aja dulu ya,supaya mas ase tidak capek membacanya. -- Presiden Amerika : When we think of Islam we think of a faith that brings comfort to a billion people around the world. Billions of people find comfort and solace and peace. And that's made brothers and sisters out of every race -- out of every race. America counts millions of Muslims amongst our citizens, and Muslims make an incredibly valuable contribution to our country. Muslims are doctors, lawyers, law professors, members of the military, entrepreneurs, shopkeepers, moms and dads. And they need to be treated with respect. In our anger and emotion, our fellow Americans must treat each other with respect. -- Itu dulu, nanti disambung lagi Selamat malam --oo0oo-- jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Ase : Mungkin yang mas Janoko baca itu perkembangan jaman Rasulullah. Memang jaman itu, umat Islam adalah penggerak peradaban. Sekarang itu tahun 2007 mas, 14-abad setelah Rasulullah wafat. == Jano - ko : Maaf mas, coba dech baca buku sejarah Islam lebih dulu and coba baca perkembangan Islam di Amerika dan Eropa, kalau mas ase tidak menemukan sejarah Islam tersebut maka jano-ko akan menuntun mas ase, setuju ? Saya kasih kata kunci Dark Ages Kelihatannya mas ase masih kurang lengkap dalam membaca sejarah Islam dan sejarah Ilmu Pengetahuan ya ? Dibawah ini akan saya sertakan artikel yang ditulis oleh saudara kita yang dari Eropa asli, bukan oknum insan Indonesia yang inferior dan rendah diri. Silahkan menikmati semoga akan merubah persepsi mas ase tentang Islam. --- HOW ISLAM HAS KEPT US OUT OF THE DARK AGES Deborah Rowe We in the West know what the Ancient Greeks, Egyptians and Babylonians have done for us in terms of scientific discovery. Most of us have at least heard of Socrates, Ptolemy, Galen and Pythagoras and of their contributions to philosophy, astronomy, physics and mathematics. But how many of us have heard of Al-Kindi, Ibn Sina, Al-Razi, Ibn Al-Shatir, Ibn Al-Haytham or Al-Tusi? They are all Muslim scientists who made equally great contributions to science, between the 7th and 15th centuries during the era known as the Dark Ages. ---Coba mas perhatikan info diatas between the 7th and 15 th centuries But it's time for the West to recognize its debt to those Islamic scientists of the past, who forged ahead while Europe stagnated. Possibly one of the best-kept secrets in the history of science is what was going on in the so-called Dark Ages. The time around the fall of the Roman Empire, when nothing new was happening and all was darkness, plague and misery. Nobody seemed particularly interested in learning about the world around them. Perhaps, they were all too busy surviving pestilence and invasions to indulge in the luxury of philosophical thinking. Nah sekarang kita baca bersama cantiknya Islam - Islam was born around the 7th century, when the prophet Mohammad went to Mecca and the Qur'an first appeared in writing. According to its teachings, the pursuit of knowledge was the duty of every Muslim. As the work of God was everywhere and in everything, to understand the nature of the physical world was to know God. It was therefore the duty of every Muslim to pursue knowledge of the world around them. Through trade and conquest, the influence of Islam spread across southern Europe, the Near East and Africa. There was a thriving commercial and intellectual interest in the lands that they conquered. Far from wiping out the old or 'foreign' knowledge, Islamic conquerors saw to it that the ancient legacies were treasured and put to good use. Such knowledge, where they found it, was not only preserved but translated and developed. Early Islamic teaching encouraged new knowledge for largely practical reasons. Anything that improved life in Islamic society was welcomed better means of determining the direction of Mecca from all points in the empire; improved navigational aids for travellers and traders; better health care and medical knowledge; more accurate ways of measuring, counting and converting currencies when trading with others. Effectively, astronomy, geography, medicine and mathematics were all useful, practical tools and also helped Muslims to understand the work of God. --- Some great Islamic scientists Ibn Sina, philosopher and physician Produced a standard medical text in the 10th century that was still in use in the 17th
[wanita-muslimah] Muslimat NU: Tidak Perlu Khawatir Istilah RUU Pornografi
Muslimat NU: Tidak Perlu Khawatir Istilah RUU Pornografi Senin, 16 April 2007 Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) menilai, ketakutan istilah RUU Pornografi. Menurut Khofifah di Negara manapun ada larangan Hidayatullah.com--Perubahan RUU APP menjadi RUU Pornografi selayaknya tidak perlu dirisaukan. Persoalan itu tidak signifikan. Yang penting pada sanksinya, menjerakan apa (atau) tidak, demikian dijelaskan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, di Kantornya di Jakarta kepada www.hidayatullah.com. Pernyataan Khofifah ini menjawab persepsi sebagian masyarakat yang mengatakan, perubahan menjadi UU Pornografi saja, akan menjadi acuan untuk legalisasi pornografi. Dia mengatakan, kebanyakan kita cuma terjebak pada terminologi saja. Padahal semua UU pasti ada sanksinya. Mana ada undang-undang tidak melarang. Coba cari jutaan undang-undang, ada tidak yang tidak ada sanksinya? Pasti ada larangan, tandas mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini. UU yang di Amerika, di Singapuran judulnya juga pornografi. Betul dia bersifat regling, pengaturan, regulasi. Tapi kalau ini diatur lalu dilanggar mesti ada pasal sanksinya. Karena itulah dia mengatakan, pentingnya mendesak pemerintah untuk menunjuk leading sector yang akan mewakili pemerintah guna membahas RUU APP bersama DPR RI. Tanpa hal itu, Pansus RUU APP tidak akan jalan, katanya. Terhadap pihak yang beranggapan, dengan RUU ini, Indonesia akan diarahkan kepada negara fundamentalis dan bernuansa syariat Islam dia menjawab, Mereka keliru, tanpa menggunakan terminologi agama, itu (RUU APP) sudah sangat reasonable kok. Parameter saya menolak pornografi adalah parameter UNDP. Parameter ini digunakan di seluruh dunia. Baik yang beragama maupun yang tidak beragama. Yang mayoritas Muslim maupun bukan Muslim, katanya. Enggak usah pakai syariat kepada mereka. Cukup kita bilang bahwa, di Austria ketika ada peraturan tentang pakaian yang sopan, (dapat) mengurangi angka perkosaan. Di Amerika tahun 2005, sekitar 1500 kasus perkosaan di pengadilan, semuanya kerena melihat adegan porno. Alasan penolakan RUU APP karena alasan budaya, menurut Khofifah juga tidak bisa diterima. Selalu yang dicontohkan (penolak RUU APP) adalah Papua. Saya sudah pernah keliling, sekitar 13 kabupaten yang saya datangi di Papua, saya tidak melihat orang pakai koteka. Koteka hanya tarian sambutan untuk Presiden dan Wakil Presiden. Di Komoro, orang mau pakai koteka kalau kita mau ambil fotonya, dan kita bayar mereka. Kekhawatiran terhadap perubahan RUU APP menjadi RUU Pornografi diantaranya juga dikemukakan Arofah Windiani, SH.M.Hum. Anggota Tim Responsi dan Hearing dengan DPR RI terhadap RUU APP ini mengatakan, bila RUU APP diganti jadi RUU Pornografi lebih baik ditolak saja Menurut wanita yang juga Lektor Kepala di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah ini, istilah UU Pornografi itu malah akan menjadi semacam aturan untuk legalisasi pornografi. Katanya, kalau ingin menerbitkan pornografi, maka syaratnya begini atau begitu. Istilah itu tidak tegas menurut Arofah. Bunyinya seharusnya UU Tindak Pidana Pornografi, jelasnya. [surya/cha] http://hidayatullah.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=4553Itemid=1 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Khuluk
Pak Satriyo, Masalah pokok dalam thread ini tentang khuluk, bapak tidak ada komentar lain tentang ini? Saya menjelaskan tentang talak tebus itu yang memang ada dalam Islam, bahan untuk menjawab ini saya dapatkan dari Ensiklopedi Islam yang penyusunnya beberapa puluh orang ahli agama. Jadi bapak setuju kan bahwa talak itu hanya dipunyai oleh suami dan tidak seperti pernyataan bapak Tentang talak, yang sejauh ini saya tahu, memang hak talak tidak hanya ada di tangan suami, tapi juga di tangan istri. dengan demikian baik suami atau istri berhak mengajukan talak. Yang saya pahami dari uraian ustadzah Dedeh dan ensiklopedi Islam itu hak talak hanya di suami, dan istri bisa meminta talak atau istilah ustadzah ini talak tebus, bukan istri mempunyai hak talak tapi dia bisa menggugat suaminya supaya suaminya menjatuhkan talak. Tentang SI, ini jika kita bicara Islam kan mengacu Syariat Islam yang para pendukungnya selalu mengatakan ini berasal dari Al Quran dan Hadis, nah khuluk ini kan ada ayatnya juga ada hadisnya, masuk ke SI kan? Itu sebabnya saya bertanya ke pak Satriyo yang sering bicara Al Quran dan hadis yang artinya pendukung SI kan? Komentar pak Satriyo di bawah ini membuat saya heran karena pak Satriyo menyatakan hak talak ada di suami dan di istri, padahal tidak seperti itu, jadi dimana letak pendukung SI-nya?...:) ini sih tidak berkaitan dengan suudhan. salam Aisha - From : Satriyo Maksud Aisha ...bukannya pak Satriyo pendukung SI? itu apa ya? mohon jelaskan. saya juga ingin sekali bisa mendapat pernyataan yang eksplisit sekrianya memungkinkan agar tidak ada salah paham apalagi suudhan. terima kasih, satriyo --- Aisha wrote: Nama acaranya Aa Mamah di Indosiar, disiarkan secara live dengan narasumber Ustadzah Dedeh yang disebut mamah dan pembawa acara yang disebut Aa (saya tidak tahu nama aslinya, tapi dulu biasa muncul di acara Republik Mimpi). Acara ini dihadiri ibu-ibu dari pengajian dan pemirsa tv bisa ikut secara interaktif melalui telepon. Umumnya membahas pernikahan misalnya memilih pasangan hidup, keluarga harmonis, dll. Pak Satriyo, yang saya tahu dalam Islam yang berbeda dengan agama lainnya yang melarang perceraian, talak adalah hak yang berada sepenuhnya di tangan suami. Tetapi jika suami perilakunya buruk sehingga tujuan pernikahan diduga tidak akan tercapai, Islam memberi hak bagi istri untuk menuntut cerai melalui khuluk, menuntut cerai pada suami dengan syarat memberi ganti rugi harta pada suaminya. Ganti rugi ini bisa dengan cara mengembalikan seluruh atau sebagian mahar yang diterima si istri atau dengan harta lain yang bukan mahar. Dalam khuluk ganti rugi dari pihak istri merupakan unsur penting. Unsur inilah yang membedakannya dengan cerai biasa. Apabila seorang istri menuntut cerai pada suaminya tanpa ganti rugi, maka cerai ini tidak dinamakan khuluk. Khuluk disyariatkan dalam Islam, bukannya pak Satriyo pendukung SI? Ini kan salah satu syariat Islam juga, jadi ustadzah Dedeh memberi istilah talak tebus ini sepertinya klop juga ya, istri menebus talak yang jatuh dari suaminya. Khuluk ini berdasarkan firman Allah dalam Al Baqarah 229 Tidak halal bagi kamu .. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-istri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya Hadisnya, hadis yang diriwayatkan Bukhari dan an Nasa'i dari Ibnu Abbas tentang kasus Sabit bin Qays dan istrinya. Indonesia bukan negara yang berbasis Islam kan? Maka umumnya perceraian atas gugatan istri itu bukan khuluk, apa ini artinya khuluk itu dianggap tidak adil bagi istri? Laki-laki mudah menalak istrinya lalu ada yang menelantarkan anak dan mantan istrinya, tapi istri mau cerai misalnya dalam kasus tidak tahan lagi dengan suami yang senang kawin, senang judi, senang menggampari anak istri, senang mabuk-mabukan, senang ke tempat pelacuran, senang selingkuh, dll kok istrinya harus memberi ganti rugi ke suami supaya suaminya memberi talak/ menceraikan? Kasihan kan, sudah menderita harus ngasih ganti rugi pula. Kecuali jika maharnya dulu perangkat sholat dan Al Quran, hanya tinggal mengembalikan itu saja?..:) Jika SI diterapkan, apakah khuluk juga akan diberlakukan ya? Karena masih ada pekerjaan lain, masalah talak dan rezeki dibahas di lain waktu ya, Insya Allah. salam Aisha --- Satriyo wrote : Salam, Mungkin Aisha tahu nama acara dan stasiun TV yang menyiarkan acara interaktif yang diasuh ustadzah Dedeh ini? Tentang talak, yang sejauh ini saya tahu, memang hak talak tidak hanya ada di tangan suami, tapi juga di tangan istri. dengan demikian baik suami atau istri berhak mengajukan talak. Nah talak yang datang dari istri ini disebut 'khulu' dan tidak sama dengan yang dimiliki hak ajunya oleh suami. suami berhak mengajukan atau menjatuhkan talak sebanyak-banyaknya 3 kali dan setelah talak tiga jatuh, suami tidak
Re: [wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat - GW - Dark Ages - Kontribusi Muslim untuk Amerika - Kebohongan publik
Mas Ase : Mungkin yang mas Janoko baca itu perkembangan jaman Rasulullah. Memang jaman itu, umat Islam adalah penggerak peradaban. Sekarang itu tahun 2007 mas, 14-abad setelah Rasulullah wafat. = = Jano - ko : Jilid 5 surat sayang dari jano-ko untuk mas ase, Gimana mas?, sudah baca semua surat sayang dari saya ?, sebaiknya mas ase mulai menambah jam terbang belajarnya supaya dalam menilai umat islam bisa tambah asyik dan tidak salah sasaran. Sebaiknya kita jangan sampai meniru insan-insan yang jahil suka melecehkan umat Islam dengan mengatakan umat islam itu mundur karena hal tersebut merupakan kebohongan publik dan sangat tidak benar. Mungkin mas ase dan mas jano-ko serta mas satriyo serta umat Islam seluruh dunia mulai bergerak untuk meneliti dan menelaah apakah perbuatan pelecehan terhadap Islam dengan mengatakan umat Islam itu mundur merupakan perbuatan yang bisa masuk kategori HATE CRIME atau BLASPHEMY Pertanyaan untuk mas Ase, mas Ase bisa tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan KOGNISI, PERSEPSI DAN TINDAKAN ? Apakah penilain negatif terhadap Islam yang dimuat media itu berpengaruh terhadap Kognisi, Persepsi dan Tindakan para insan yang membaca dimedia tersebut ? Monggo silahkan dibabar, Selamat pagi. ...bersambung jilid 6 dan seterusnya. --oo0oo-- jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Ase : Mungkin yang mas Janoko baca itu perkembangan jaman Rasulullah. Memang jaman itu, umat Islam adalah penggerak peradaban. Sekarang itu tahun 2007 mas, 14-abad setelah Rasulullah wafat. = = Jano - ko : Jilid 4, surat sayang untuk mas Ase Kita sekarang jalan-jalan ke Amerika, negara super power, nah sekarang kita baca bersama apa kata presiden Amerika tentang Islam. Tapi sedikit aja dulu ya,supaya mas ase tidak capek membacanya. -- Presiden Amerika : When we think of Islam we think of a faith that brings comfort to a billion people around the world. Billions of people find comfort and solace and peace. And that's made brothers and sisters out of every race -- out of every race. America counts millions of Muslims amongst our citizens, and Muslims make an incredibly valuable contribution to our country. Muslims are doctors, lawyers, law professors, members of the military, entrepreneurs, shopkeepers, moms and dads. And they need to be treated with respect. In our anger and emotion, our fellow Americans must treat each other with respect. -- Itu dulu, nanti disambung lagi Selamat malam --oo0oo-- jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Ase : Mungkin yang mas Janoko baca itu perkembangan jaman Rasulullah. Memang jaman itu, umat Islam adalah penggerak peradaban. Sekarang itu tahun 2007 mas, 14-abad setelah Rasulullah wafat. == Jano - ko : Maaf mas, coba dech baca buku sejarah Islam lebih dulu and coba baca perkembangan Islam di Amerika dan Eropa, kalau mas ase tidak menemukan sejarah Islam tersebut maka jano-ko akan menuntun mas ase, setuju ? Saya kasih kata kunci Dark Ages Kelihatannya mas ase masih kurang lengkap dalam membaca sejarah Islam dan sejarah Ilmu Pengetahuan ya ? Dibawah ini akan saya sertakan artikel yang ditulis oleh saudara kita yang dari Eropa asli, bukan oknum insan Indonesia yang inferior dan rendah diri. Silahkan menikmati semoga akan merubah persepsi mas ase tentang Islam. --- HOW ISLAM HAS KEPT US OUT OF THE DARK AGES Deborah Rowe We in the West know what the Ancient Greeks, Egyptians and Babylonians have done for us in terms of scientific discovery. Most of us have at least heard of Socrates, Ptolemy, Galen and Pythagoras and of their contributions to philosophy, astronomy, physics and mathematics. But how many of us have heard of Al-Kindi, Ibn Sina, Al-Razi, Ibn Al-Shatir, Ibn Al-Haytham or Al-Tusi? They are all Muslim scientists who made equally great contributions to science, between the 7th and 15th centuries during the era known as the Dark Ages. ---Coba mas perhatikan info diatas between the 7th and 15 th centuries But it's time for the West to recognize its debt to those Islamic scientists of the past, who forged ahead while Europe stagnated. Possibly one of the best-kept secrets in the history of science is what was going on in the so-called Dark Ages. The time around the fall of the Roman Empire, when nothing new was happening and all was darkness, plague and misery. Nobody seemed particularly interested in learning about the world around them. Perhaps, they were all too busy surviving pestilence and invasions to indulge in the luxury of philosophical thinking. Nah sekarang kita baca bersama cantiknya Islam - Islam was born around the 7th century, when the prophet Mohammad went to Mecca and the Qur'an first appeared in writing. According to its teachings, the pursuit of knowledge was the duty of every Muslim. As the work of God was everywhere and in everything, to
[wanita-muslimah] Panggilan di milis
Saya baru membaca sebagian postingan teman-teman di milis karena keterbatasan waktu (maklum jadi buruh), dan belum sempat ikut ngobrol walaupun ingin. Tapi dari beberapa postingan teman-teman, saya kok tidak merasa nyaman dengan cara memanggil teman diskusi di milis ini. Setahu saya, Rasulullah mengajarkan kita untuk memanggil orang lain dengan cara atau panggilan yang baik, contohnya kasus Rasul memanggil istrinya dengan sebutan pipi merah bukan dengan sebutan buruk, mengejek atau mengolok-olok. Nah di milis ini, anggota mempunyai nama, misalnya pak Ary Setijadi - cobalah hargai nama yang diberikan orang tuanya mas Ary ini, di WM misalnya ada dua Ari yang aktif - saya biasa memanggil pak Ari Condrowahono dengan pak Arcon untuk membedakan dengan pak Ary Setijadi yang saya panggil pak Ary. Ada lagi nama anggota seperti total_sacrifice, dalam hubungan di dunia maya memang tidak ada larangan memakai nama seperti ini, dan lagi-lagi, seharusnya kita hargai pilihan panggilan ini, memang cukup panjang tapi nama satriyo juga kadang-kadang repot ngetiknya, bagi saya pribadi misalnya agak sulit mengetikkan y di tengah nama ini, biasanya orang bernama satrio, tapi saya mencoba mengetikkan nama ini sebagai bentuk pernghargaan terhadap teman ngobrol di milis. Nama total_sacrifice memang panjang, tapi jika memang ingin berdiskusi dengan baik, bisa dengan mengetikkan pak Total misalnya, atau mau lebih pendek seperti TS misalnya, dan bukan panggilan ejekan karena misalnya berbeda pendapat, contoh kecil - saya tidak selalu berpendapat sama dengan pak H.M. Nur Abdurrahman, saya tidak memanggil beliau dengan Duh atau Abman misalnya, tapi karena beliau sudah sepuh dan mba Chae memanggil abah, saya juga ikut-ikut ber abah ria, namanya kepanjangan, jadilah saya panggil beliau dengan nama abah HMNA. Semoga kita bisa berdiskusi dengan dewasa, salah satu tolok ukur kedewasaan kita adalah walaupun beda pendapat tapi cobalah untuk saling memanggil dengan panggilan baik. salam Aisha -- From : Satriyo mas asep setiadji, pertama mohon maaf karena saya salah menyebutkan nama anda di postingan/thread lain sebelum ini, yaitu 'asep setiadji' yang seharusnya 'ary setiadji'. terima kasih anda telah berhasil menunjukkan bahwa anda pun 'tidak beda' dengan saya, yaitu mengklaim saya benar, anda salah ... apapun alasan anda ... hehehe. gak masalah ko mas memang kadang kita carried away, terhanyut, terbawa arus. ;-) saya salut dengan pujian anda pada TS, karena sprt diagnosa ari condrowahono yaitu teman (biasanya) memuji (=membela/mendukung) sesama teman juga, yang menunjukkan posisi anda di diskusi ini, walau saya tidak tahu seberapa kenal anda dengan TS (maaf mas total_sacrifice kalo saya ngikut mas ary setiadji merefer anda dengan TS, krn saya lebih suka totsa atau tosac). jadi kalo boleh saya tahu mas ary setiadji, bagian mana dari pernyataan saya yang jelas-jelas menunjukkan saya mengatasnamakan Allah (yang anda sebut dengan TUHAN, walau TUHAN itu belum tentu ALLAH, nama TUHAN orang ISLAM, krn bagi nonmuslim, TUHAN itu bukan ALLAH) agar di masa datang saya bisa lebih berhati-hati, setidaknya agar tidak anda pandang saya selalu berulang kali mengatasnamakan Allah dalam tiap pernyataan saya. Oh ya, saya tidak sedikitpun menyatakan bahwa ALLAH itu berpendapat, tapi yang pasti bagi saya apa yang ada di dalam Al-Quran yang sering saya kutip, adalah ALLAH berFIRMAN, bukan berPENDAPAT, yang jelas2 itu penDAPAT anda. ingat mas ary setiadji, Al-Qur'an itu kumpulan KALAM (=firman/ucapan/perkataan) -- bukan QALAM, PENA -- ALLAH bukan PENDAPAT ALLAH seperti pernyataan (=pendapat) anda. Jika saya salah ketika saya menyatakan Allah mencontohkan (atau hal semisal di postingan saya) yang itu saya pahami dari kata 'tamsil/misal/amsal' dalam sejumlah ayat2NYA, sehingga anda anggap saya berani mengatasnamakan Allah, entah bagaimana pernyataan yang tepat sehingga ANDA tidak menganggap bahwa saya mengatasnamakan Allah. (ini contoh jelas bagaimana anda memaksakan kehendak anda pada saya, sedikitnya pendapat anda pada saya, contoh kekerasan dalam bentuk lain) Saya menyesatkan? Bisa tunjukkan bagian mana dari tulisan saya yang anda jadikan patokan bahwa saya jelas-jelas/eksplisit menyesatkan seseorang dari milis ini? terima kasih, satriyo --- asetijadi2004 wrote: Total Sacrifice(TS) masih mending dari anda mas satriyo, TS tidak pernah mengatasnamakan Allah atas semua pendapat- pendapatnya. TS JUJUR bahwa pendapatnya, adalah sekedar pendapatnya sebagai seorang manusia. Walaupun niat TS baik, TS sadar bahwa pendapatnya adalah pendekatan terbaik yang bisa TS lakukan atas ayat-ayatNya. Sedangkan Anda bentar-bentar bilang Allah begini, Allah begitu, sedangkan yang lain yang berbeda dengan Anda adalah sesat, seakan-akan mas satriyo tahu betul bahwa begitulah pendapat Allah. Fir'aun modern tentu tidak seperti Fir'aun kuno jaman Musa as atau Ibrahim as. Fir'aun modern
[wanita-muslimah] Ensiklopedi Cak Nur
Wanita MuslimahMeneruskan... Jamilah *** Tertarik dengan ENSIKLOPEDI NURCHOLIS MADJID? Hubungi Cordova Books di email: [EMAIL PROTECTED] atau telp. 021-8004760; 68563684; 0813-15942235 Harga resmi: Rp 1.340.000,- (4 jilid) Harga di CORDOVA Books: Rp 1.206.000,- Bebas ongkos kirim untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung Terima kasih Mansyur Alkatiri [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Seminar Entrepreneur Power YISC Al Azhar (29.04.07)
YISC AL AZHAR YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB === Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh SEMINAR ENTREPRENEUR POWER Cara Jitu Menjadi Sukses Pusing menunggu penghasilan ? Sekarang saatnya menghasilkan.. Ikuti seminar bagaimana menjadi seorang Entrepreneur Muslim yang sukses.. Pembicara : Sesi I Drs. Deddy Rustandi (ex. Karyawan dengan penghasilan 25 juta dan sekarang menjadi pedagang mie keliling di bilangan Depok, Pemilik Bakmie Sapi) Sesi II Ahmad Gozali SE (Konsultan Perencana Keuangan Pribadi dan Konsultan Keuangan Syariah di Safir Senduk) Hari Tgl: Ahad, 29 April 2007 Pukul: Sesi I 13.00 s/d 15.00 WIB Sesi II 15.30 s/d 17.00 WIB Tempat : Aula TK Al Azhar Infaq : Civitas YISC Rp. 25.000,- Umum/Eksternal Rp. 30.000,- (incl.Snack, Makalah, Peluang Usaha...) Informasi Lebih Lanjut, Hubungi: Sekretariat YISC AL- Azhar Komp. Masjid Agung Al Azhar, Jln. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp./ Fax. : (021) 724 7444 (Firzie) Wildan : 0811107392 Rudi : 021-934691105 wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh HUMAS YISC === Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc.or.id - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Sekali lagi tentang JIL
Dari dulu saya kok heran ya, ada saja orang yang heboh mengatakan JIL begini begitu dengan nada buruk di milis ini, padahal ini bukan milis JIL, akan lebih baik jika ada orang yang tidak setuju dengan JIL dan menganggap sesat, datangi, ikut diskusi di JIL secara fisik atau di milisnya langsung. Seingat saya disini ada pak Guntur yang posting undangan acara JIL, ini kan sama saja dengan undangan Youth Islamic Study Club (YISC) Al Azhar dengan berbagai acaranya. Jika merasa beda pendapat dengan JIL lalu memang ingin membahasnya di milis ini, cobalah untuk membahasnya kasus demi kasus, misalnya dulu saya posting satu topik di milis sebelah lalu ada yang ngomentari saya liberalis dari JIL dengan mengatakan JIL itu mengatakan aurat sebatas celana dalam, saya geli luar biasa karena saya tidak di milis JIL atau ikut kegiatan JIL dan memakai jilbab (tidak sekedar celana dalam :). Nah yang seperti ini kan ngawur banget, jika pak Satriyo ingin mengingatkan anggota milis ini bahwa JIL sesat atau apalah istilahnya, coba munculkan topik untuk membahasnya satu demi satu, misalnya apakah betul JIL menyatakan bahwa aurat sekedar celana dalam? siapa yang mengatakannya? apakah JIL sebagai organisasi atau orang yang dianggap anggota JIL? apa betul orang-orang yang di JIL itu melakukan apa yang dikatakannya, misalnya jika aurat sekedar dihubungkan dengan celana dalam, apakah orang-orang JIL dan keluarganya juga sekedar bercelana dalam? Misalnya jika pak Ulil dianggap JIL, apa dia dan anak istrinya juga anggota-anggota JIL itu hanya bercelana dalam saja? Pernah juga ada yang mengatakan bahwa JIL itu tidak mengharamkan pernikahan beda agama, sekarang coba cek, apakah pak Ulil menikah dengan non muslim, seingat saya istrinya itu anak seorang kiai terkenal, K.H Mustofa Bisri (?). Jika punya pendapat beda tentang nikah beda agama, ya diskusikan saja topik ini dengan cara baik. Bukankah dalam hidup bermasyarakat ini kita dipenuhi orang-orang yang mungkin beda pendapat tentang berbagai hal, misalnya di keluarga besar saya ada yang Muhammadiyah yang tidak biasa membuat acara hajatan di hari-hari tertentu setelah kematian, misal hari ke 3, ke 7, ke 40, ke 100, ke 1000, dll. Ada juga keluarga mengaku NU, melakukan banyak acara setelah kematian itu yang menghabiskan banyak uang sampai ada kasus meminjam uang. Untuk saya pribadi, saya nikmati perbedaan orang ketika ada kematian ini dan saya tanya sana sini, gunakan akal kita untuk memahami dan sampai detik ini saya tidak mendapatkan informasi bahwa Rasulullah melakukan acara-acara setelah kematian seperti itu, jadi ketika ayah meninggal, saya dan anggota keluarga lainnya tidak melakukan acara-acara tersebut, pengajianpun tidak dilakukan untuk orang lain, tapi saya dan anggota keluarga lainnya berusaha mendoakan ayah setiap sholat dan mengaji juga untuk ayah, melakukan kegiatan baik yang dicontohkan ayah misalnya kepedulian terhadap anak-anak yatim, orang2 miskin, kurban, mewakafkan sebagian harta ayah, dll. Tapi saya juga tidak menyatakan bahwa yang melakukan hajatan sesudah kematian itu sesat, silahkan mereka dengan pemahaman agamanya masing-masing. Pernah juga ngobrol ringan dengan orang yang mau pinjam 50 juta untuk biaya 40 hari setelah kematian, padahal yang meninggal itu seorang ayah dan anak-anaknya masih sekolah, belum ada yang bekerja, sementara hartanya juga sudah habis untuk biaya pengobatan, saya menyarankan untuk tidak meminjam untuk hajatan, karena tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah, tapi orang itu ngotot untuk hajatan karena ustadznya mengatakan supaya arwah yang meninggal tenang tanpa peduli kondisi keuangan keluarga itu lalu orang itu meminjam uang dari bank dengan menggadaikan satu-satunya rumah yang mereka miliki, saya hanya mengelus dada tapi tidak menyebut mereka sesat, hanya kasihan saja. Silahkan pak Satriyo membuka satu demi satu kasus JIL yang tidak Islami, pelan-pelan saja dan topik per topik untuk didiskusikan ala WM karena milis ini kan bukan milis JIL, terutama tentunya topik yang berkaitan dengan wanita atau muslimah karena ini milis WM. salam Aisha From : Ary setijadi --- satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Iya mas, what a joke ... sama-sama ga punya ilmu ya? tapi ko anda seperti tahu banyak soal JIL ya? entahlah, saya selama ini tdk pernah 'tega' menyatakan seorangpun sesat terang2an, krn hati urusan saya dan Allah ... apapun pendapat dan penilaian anda. Mas Satriyo, kok malah kewalik-walik sih. Bukankah malah Anda yang seperti tahu banyak ttg JIL sampe bisa bilang mereka tersesat, salah kaprah dll. Saya kan hanya merespons. Silahkan buktikan. tampaknya sentimen anda pada saya lumayan juga ... tapi itu hak anda ko. maaf jika selama ini pernyataan saya tanpa saya sadari menyinggung (atau apalah namanya) anda, in whatever ways. mas satriyo, anda ternyata terlalu menganggap diskusi secara personal. nothing personal saya bicara apa adanya saja kok. btw,
[wanita-muslimah] Re: My Choice, My Image, My Dress, Muslimah Australia
Pak Satriyo, Seseorang dicap mengatasnamakan Tuhan ketika dia memutlakan pendapatnya sebagai suatu kebenaran mutlak dengan konsekwensi bahwa pendapat yang berbeda selalu di katakan sebagai suatu kesalahan. mungkin anda tidak demikian kan??;) Masalah Jilbab, ini dari sudut pandang saya...diambil dari postingan zaman baheula;)) Sebelumnya terima kasih atas tanggapan mengenai postingan berjudul Jilbab riwayat mu dulu, saya hanya ingin menegaskan kembali bahwa uraian saya tersebut hanya berupa wacana atau sekedar informasi saja. Bukan merupakan penghakiman terhadap masing2 pilihan setiap orang dalam memaknai Jilbab karena saya percaya bahwa pada dasarnya Jilbab sendiri mengalami transformasi yang bersifat progresif. Masing-masing orang mempunyai jalur kehidupan yang dibentuk oleh dokrin, pengalaman, lingkungan dan juga pemahaman yang berbeda sehingga sampai pada bentuk kepercayaan dan keyakinan yang berbeda. Dan memegang keyakinan yang dapat dipertanggung jawabkan secara pribadi adalah pilihan yang terbaik termasuk dalam memaknai jilbab. Kembali ke masalah jilbab yang saya diskusikan dengan Pak HMNA, mengenai apakah penutup kepala atau khimar termasuk bentuk lokal budaya ataukah model yang di rujuk qur'an sebagai busana muslimah?? akan saya uraian lebih lanjut lagi. Ma'af jika ada banyak kesalahan dan kekurangan karena pada dasarnya ini hanyalah pemahaman secara pribadi dari saya sendiri yang tidak luput dari keterbatasan ilmu, pengetahuan,kedewasaan,pemahaman dll;) Alkisah... Seperti yang di ungkap di dalam Taurat, Hawa di jadikan pihak ang bersalah atas kejatuhan adam sebagai manusia pertama ke dalam dosa. Ssehingga mendapatkan hukuman terusir dari surga dan hidup dengan payahan di dunia (disebutkan di dalam Taurat Adam dan Hawa mendapatkan hukuman kesussahan hidup sebanyak 10 penderitaan). Salah satu bentuk hukuman bagi perempuan adalah adanya siklus menstruasi. Dalam hal ini menstruasi perempuan di anggap sebagai simbol dari teologis dan mitos. Karena menstruasi di anggap sebagai bentuk dari hukuman sebuah dosa maka menstuasi di anggap sebagai taboo, kehinaan, aib dan juga buruk (hampir bisa dikatakan wanita di samakan dengan iblis atau setan ketika mengalami menstruasi). bagi kepercayaan Yahudi dan kristen pada waktu itu seorang wanita yang mengalami menstruasi tidak boleh berinterasi secara sosial dengan siapapun karena akan membawa keburukan dan kesialan Dalam bukunya Grahn, Judy (1993): blood, bread and roses , di sebutkan bahwa wanita pada saat menstruasi merupakan jelmaan dari SANG MATA KEJAHATAN. Sang mata kejahatan ini dapat menyebabkan gagalnya panen, busuknya makanan dan sakitnya anak kecil. Kepercayaan terhadap menstrual Taboo melahir suatu budaya yang dipaksakan kepada perempuan yang sedang mengalami menstruasi, seperti pemberian tanda dan isyarat yang harus di gunakan oleh perempuan yang sedang haid. Catatan: * Menurut Franz Steiner dan juga Evelyn Red, Taboo sendiri berasal dari kata Ta yang berarti tanda ang sangat ampuh sedangkan pu atau bu berarti tidak bersih atau tidak dalam kesucian. Menstual Taboo menghasilkan menstrual creation. Berupa kosmetik, sisir, selop, perhiasan, pondok haid, kerudung dan juga cadar. Kosmetik disamping berfungsi sebagai sebagai isyarat tanda bahaya (signals of warning) terhadap orang lain, juga sebagai upaya untuk mencegah si mata kejahatan (evil eye/ chesm-e bad) masuk ke dalam tubuh yang bersangkutan. Itulah sebabnya alat-alat kosmetik diletakkan di daerah berlobang seperti: anting-anting dan giwang di telinga, hidung dan pusar; celak atau shadow di kening atau kelopak mata; lipstick di bibir; gigi emas atau perak; dan selempang di bagian kemaluan. Kepala adalah daerah paling rawan karena itu di bagian leher dilingkari dengan kalung. Tangan dan kaki paling sering bergerak dan menyentuh benda-benda lain, karena itu digunakan gelang dan cincin. Untuk lebih aman, disamping menggunakan alat-alat tersebut, wanita haid juga dituntut untuk mengenakan jilbab atau cadar, pakaian yang dapat menutup sekujur badan. Wanita yang sedang mengalami menstruasi pun dilarang menginjakan kakinya di tanah sehingga mereka di ahruskan menggunakan selop , sendal atau sepatu untuk mencegah terjadinya kerusakan dan bencana. Penggunaan berbagai jenis perhiasan dan kostum tersebut semula tidak dimaksudkan sebagai alat perhiasan kecantikan, tetapi semata-mata sebagai sarana penolak bala dan signal of warning bagi orang lain, itu pun hanya ketika sedang menstruasi. Kemudian para wanita yang sedang mengalami masa menstruasi ini akan di kurung dan tinggal di sebuah pondok haid dan dilarang untuk keluar dari pondok haid sampai masa mesntruasi selesai. Atas gerakan yang dilakukan oleh para wanita bangsawan terjadi peralihan dari pondok haid menjadi Jilbab. Tidak ada data yang mengungkapkan kapan peralihan ini terjadi. Menurut Mostafa Hashem Sharif (What is Hijab?, The Muslim World, no. 3-4, July-October 1987), di kawasan Imperium Persia pra Islam, perempuan berstrata
[wanita-muslimah] Re: Sekali lagi tentang JIL
Saya juga heran ko bu Aisha, sama dengan anda, karena saya tidak pernah secara pribadi menyatakan (kec mungkin ada yang menerjemahkan atau menafsirkannya lain) bahwa [1] WM adalah milis JIL atau memiliki keterkaitan dengan JIL, [2] ko setelah 6 tahun muncul dan berkiprah dengan mengadakan beragam kegiatan baik yang on air (siaran di radio terutama, baik di radio 68H maupun jaringannya, atau mungkin acara dialog live di TV yg menyujuhkan aktivis JIL baik atas nama JIL atau personnya saja. spt Hamid Basyaib, dll) maupun yang off air (seperti diskusi baik yang rutin pada saat anniversary JIL di komunitas utan kayu, atau di tempat lain, baik di kampus2 atau di luar kampus, swasta atau mungkin negeri) masih tidak sedikit yang tidak tahu tentang JIL, sehingga ketika ada yang menanggapi JIL dengan 'negatif' maka yang ada adalah 'pembelaan' spontan yang terkesan memihak JIL, sehingga ya konsekuensinya terimbas dengan 'tuduhan' yang mungkin ibu pernah atau sering dan masih alami, [3] sekian banyak anggota milis WM ini ko kesannya -- sekali lagi kesannya -- 'cenderung' untuk tidak suka dengan segala yang berbau Syariah, sesuatu yang sangat berbau JIL, anti dengan segala yang terkesan mengatasnamakan Allah (padahal kalo bukan dari Allah ya dari selain Allah pastinya, entah nafsu, akal/rasio yang semuanya itu rentan terhadap tipudaya 'setan' alias akal yang ditunggangi nafsu dengan iman yang entah di posisikan di mana -- maaf kalo nada saya terkesan tidak santun dan tidak islami. Tanggapan saya untuk paragraf ibu yang ke-4 hingga akhir adalah, [1] apakah ada kaitannya (congruent, mungkin, istilah yang saya dapat di milis ini) antara seorang individu dan keluarganya yang menjamin kelurusan aqidah dan iman? Perhatikan kisah dari Allah tentang keluarga para Rasul dan Nabi, bagaimana keluarga mereka, baik istri2 mereka, anak2 mereka, orangtua mereka, membangkan bahkan memusuhi mereka? tidak ada jaminan bukan? Soal kiai Musthofa Bisri, apa yang ibu tahu tentang beliau? apakah tidak anda tahu komentar keluarga Ulil dan kiai Bisri tentang sepak terjang Ulil. intinya mohon lebih lugas dan akurat dalam mencoba memberikan suatu argumentasi, dalam hal ini posisi Ulil yang tercermin dari sikap dan ujarannya. Apa iya cerminan akhlak baik ketika ia menyatakan hal negatif kepada MUI ketika MUI mengeluarkan sebuah fatwa hanya karena sang Ulil merasa benar sedangkan MUI bagi dia 'ngawur', meskipun kemudia dia minta maaf? Saya tidak menstigma Ulil itu jelek, tapi ingin menunjukkan kepada ibu Aisya dalam hal ini untuk juga meng-cover segala yang anda kira anda tahu tentang sesuatu atau seseorang, dan ini juga berlaku buat saya pribadi. jika saya khilaf ya tolong ingatkan; [2] sekali lagi, apa korelasi atau kaitan/relevansi pola fikir atau paradigma pemikiran dan metode tafsir kalangan yang mengaku muslim liberal yang bernaung di bawah bendera JIL dengan praktek di kalangan salah satu ormas islam terbesar di negeri ini? teman2 semua, apakah tidak pernah mendengar komentar para pemimpin Muhammadiyah dan NU tentang warga mereka yang mengaku liberal, mendukung pluralisme, hermenutika, inklusivisme dan sejumlah aliran pemikiran atau filsafat keilmuan yang berkaitan baik langsung atau tidak dengan komunitas JIL atau yang serupa? coba cari tahu deh. Mohon maaf tapi saya mungkin salah tapi saya merasa milis (yang tidak sedikit anggotanya, terutama yang sering posting dan menuangkan pendapatnya) ini memiliki kecenderungan untuk meminta pihak yang tidak sepandangan untuk menjelaskan alasan mereka atas satu hal tapi di lain pihak, (anggota) milis ini tidak merasa perlu menjelaskan dengan perlahan dan rinci atas pendapat2 yang sejauh ini sepintas seolah mirip dengan pendirian dan paham komunitas JIL. Ibu Aisyah merasa ada yang merasa anda itu masuk atau memiliki paham yang sama dengan JIL, coba ibu jelaskan dengan ringkas saja, topik apa dan bagaimana penyampaian ibu hingga orang bisa beranggapan ibu ini JIL. kadang harus diakui, komunikasi seperti ini tidaklah selalu lancar dan mudah karena apa yang ingin kita kemukakan tidak bisa diterima apa adanya dan sesuai keinginan kita di forum. jadi jika tidak keberatan, singkat saja, apa sih yang ibu sampaikan tentang aurat celana dalam hingga ibu dituduh demikian? jika tidak berkenan ya tidak apa-apa toh saya tidak memaksa selain ingin tahu duduk perkaranya, sesuai keinginan ibu juga, agar semuanya jelas, dan dilakukan perlahan dan satu per satu. Ini termasuk pemenuhan keinginan ibu juga agar saya bahas satu per satu, jadi ya mari kita mulai dari masalah/topik yang membuat ibu dicap ini itu di milis sebelah. sejauh ini, ibu adalah salah satu anggota milis ini yang saya tulus hormati sikapnya dalam berdiskusi. mana mungkin saya ujug-ujug menyerang orang jika saya tidak terlebih dulu di serang, yaitu konteks sikap, etika berkomunikasi. ibu paham kan? jadi sebagai manusia ya saya mencoba menahan diri tapi jika sikap dan sifat orang
[wanita-muslimah] Re: Panggilan di milis
Ibu Aisha (bukan Aisyah?), terima kasih mengingatkan saya, tapi sekali lagi, mungkin saya salah karena mungkin terlalu sensitif, tapi dari apa yang anda sampaikan, anda miss melihat apa yang terjadi antara saya dan ary setiadji, dalam konteks hubungannya dengan postingan total_sacrifice. tidak apa, saya paham, spt pendapat ari condrowahono aka papabon, bahwa teman pasti cenderung membela teman, entah teman karena kenal, atau teman karena sekadara kesamaan tertentu atau apa. apakah saya salah ketika saya menuntut lawan diskusi saya untuk menghargai forum dengan menggunakan 'adat' yang layak spt mungkin setidaknya mengakhiri dengan penutup, dan itu minimal nama. apakah itu berlebihan? Lalu apa hubungannya ejaan nama saya dan nama seperti saya yang menurut anda lebih sering tidak menggunakan 'y' sehingga menyulitkan anda? ini yang di atas saya maksud 'membela' ... Saya berhak merasa dilecehkan sehingga saya balik melakukan hal yang tidak islami menurut sebagian yaitu 'qishash' ... membalas dengan seimbang. Tapi anda saya kesankan membela orang yang melecehkan saya, atau setidaknya memihak, dan tidak berusaha fair. tapi tidak apa ko, tidak ada ruginya buat saya. saya akan fair saja agar tidak ada miskomunikasi. semoga memang kita benar-benar bisa dewasa. kadang sulit tapi bagian dari kedewasaan juga adalah mau melihat ke dalam, introspeksi, kata ary setiadji, hingga gajah di pelupuk mata juga terlihat, tidak hanya kuman di sebrang lautan. Saya ulangi lagi bahwa kehadiran saya di sini saya syukuri karena saya jadi tambah wawasan, selain sebarnya karena hubungan pertemanan saya yang baik dan tulus dengan mba Meilani. Jadi ketika ada beberapa anggota milis -- entah karena biasa atau memang sudah demikian takdirnya -- tiba menyerang pribadi (baik halus atau kasar) ya saya sejauh ini masih belum bisa berlapang dada, krn nampaknya ada juga anggota di sini yang memang terang2an suka 'qishash' juga, artinya ketika dia merasa ada yang zalim ya dia akan balas zalim, atau apalah. ini pun akan saya layani sebatas kemampuan dan kemauan saya. salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya baru membaca sebagian postingan teman-teman di milis karena keterbatasan waktu (maklum jadi buruh), dan belum sempat ikut ngobrol walaupun ingin. Tapi dari beberapa postingan teman-teman, saya kok tidak merasa nyaman dengan cara memanggil teman diskusi di milis ini. Setahu saya, Rasulullah mengajarkan kita untuk memanggil orang lain dengan cara atau panggilan yang baik, contohnya kasus Rasul memanggil istrinya dengan sebutan pipi merah bukan dengan sebutan buruk, mengejek atau mengolok-olok. Nah di milis ini, anggota mempunyai nama, misalnya pak Ary Setijadi - cobalah hargai nama yang diberikan orang tuanya mas Ary ini, di WM misalnya ada dua Ari yang aktif - saya biasa memanggil pak Ari Condrowahono dengan pak Arcon untuk membedakan dengan pak Ary Setijadi yang saya panggil pak Ary. Ada lagi nama anggota seperti total_sacrifice, dalam hubungan di dunia maya memang tidak ada larangan memakai nama seperti ini, dan lagi-lagi, seharusnya kita hargai pilihan panggilan ini, memang cukup panjang tapi nama satriyo juga kadang-kadang repot ngetiknya, bagi saya pribadi misalnya agak sulit mengetikkan y di tengah nama ini, biasanya orang bernama satrio, tapi saya mencoba mengetikkan nama ini sebagai bentuk pernghargaan terhadap teman ngobrol di milis. Nama total_sacrifice memang panjang, tapi jika memang ingin berdiskusi dengan baik, bisa dengan mengetikkan pak Total misalnya, atau mau lebih pendek seperti TS misalnya, dan bukan panggilan ejekan karena misalnya berbeda pendapat, contoh kecil - saya tidak selalu berpendapat sama dengan pak H.M. Nur Abdurrahman, saya tidak memanggil beliau dengan Duh atau Abman misalnya, tapi karena beliau sudah sepuh dan mba Chae memanggil abah, saya juga ikut-ikut ber abah ria, namanya kepanjangan, jadilah saya panggil beliau dengan nama abah HMNA. Semoga kita bisa berdiskusi dengan dewasa, salah satu tolok ukur kedewasaan kita adalah walaupun beda pendapat tapi cobalah untuk saling memanggil dengan panggilan baik. salam Aisha -- From : Satriyo mas asep setiadji, pertama mohon maaf karena saya salah menyebutkan nama anda di postingan/thread lain sebelum ini, yaitu 'asep setiadji' yang seharusnya 'ary setiadji'. terima kasih anda telah berhasil menunjukkan bahwa anda pun 'tidak beda' dengan saya, yaitu mengklaim saya benar, anda salah ... apapun alasan anda ... hehehe. gak masalah ko mas memang kadang kita carried away, terhanyut, terbawa arus. ;-) saya salut dengan pujian anda pada TS, karena sprt diagnosa ari condrowahono yaitu teman (biasanya) memuji (=membela/mendukung) sesama teman juga, yang menunjukkan posisi anda di diskusi ini, walau saya tidak tahu seberapa kenal anda dengan TS (maaf mas total_sacrifice kalo saya ngikut mas ary setiadji merefer anda dengan
[wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat - GW - Dark Ages - Kontribusi Muslim untuk Amerika - Kebohongan publik
tulisan berikut yang mas Jano copy paste, boleh saya tahu sumbernya? Terima kasih. salam, satriyo HOW ISLAM HAS KEPT US OUT OF THE DARK AGES Deborah Rowe We in the West know what the Ancient Greeks, Egyptians and Babylonians have done for us in terms of scientific discovery. Most of us have at least heard of Socrates, Ptolemy, Galen and Pythagoras and of their contributions to philosophy, astronomy, physics and mathematics. But how many of us have heard of Al-Kindi, Ibn Sina, Al-Razi, Ibn Al-Shatir, Ibn Al-Haytham or Al-Tusi? They are all Muslim scientists who made equally great contributions to science, between the 7th and 15th centuries during the era known as the Dark Ages. ---Coba mas perhatikan info diatas between the 7th and 15 th centuries But it's time for the West to recognize its debt to those Islamic scientists of the past, who forged ahead while Europe stagnated. Possibly one of the best-kept secrets in the history of science is what was going on in the so-called Dark Ages. The time around the fall of the Roman Empire, when nothing new was happening and all was darkness, plague and misery. Nobody seemed particularly interested in learning about the world around them. Perhaps, they were all too busy surviving pestilence and invasions to indulge in the luxury of philosophical thinking. Nah sekarang kita baca bersama cantiknya Islam - Islam was born around the 7th century, when the prophet Mohammad went to Mecca and the Qur'an first appeared in writing. According to its teachings, the pursuit of knowledge was the duty of every Muslim. As the work of God was everywhere and in everything, to understand the nature of the physical world was to know God. It was therefore the duty of every Muslim to pursue knowledge of the world around them. Through trade and conquest, the influence of Islam spread across southern Europe, the Near East and Africa. There was a thriving commercial and intellectual interest in the lands that they conquered. Far from wiping out the old or 'foreign' knowledge, Islamic conquerors saw to it that the ancient legacies were treasured and put to good use. Such knowledge, where they found it, was not only preserved but translated and developed. Early Islamic teaching encouraged new knowledge for largely practical reasons. Anything that improved life in Islamic society was welcomed better means of determining the direction of Mecca from all points in the empire; improved navigational aids for travellers and traders; better health care and medical knowledge; more accurate ways of measuring, counting and converting currencies when trading with others. Effectively, astronomy, geography, medicine and mathematics were all useful, practical tools and also helped Muslims to understand the work of God. --- Some great Islamic scientists Ibn Sina, philosopher and physician Produced a standard medical text in the 10th century that was still in use in the 17th century Al-Tusi, astronomer His mathematical models were essential to the work of Copernicus in proving that Earth travelled around the Sun. Abu Jafar Muhammad, mathematician Gave us algebra and algorithms that were central to the development of modern computing. Ibn al-Haytham His work on vision and light helped Newton formulate his theories on optics. --- Islamic science in a nutshell When Western Europe was at its lowest intellectual peak, from the 5th to the 15th centuries, Islamic civilisation was rising rapidly. A thirst for knowledge, including science, was encouraged by the religious leaders of early Islam. The works of the ancients, including Aristotle, Socrates, Ptolemy, Galen, Pythagoras and Euclid were collected, safeguarded and translated into Arabic. The chemical properties of alkalis and acids were discovered by Islamic scientists. Islamic scientists contributed to algebra, algorithms, trigonometry, geometry, chemistry, cosmology, astronomy, medicine and optics. Islamic scholars developed the concepts of modern hospitals, universities, observatories and civil systems. ---
[wanita-muslimah] Re: Khuluk
Ibu Aisha Yasmina, Ibu benar, yang dimaksud KHULU' adalah permintaan cerai istri kepada suaminya, yang jika si suami tidak memenuhinya, ia bisa meneruskannya ke peradilan. Jadi hak talak atau menceraikan istri itu tetap di tangan suami, sebagai penanggung jawab, imam/pemimpin dalam rumah tangga, dan bukan hal istri sebagai makmum. Terima kasih atas koreksinya. Sekali lagi, anda memandang Syariat Islam itu dengan anggapan negatif? Atau anda tidak memandang di dalam Al-Qur'an dan Hadis itu ada pokok-pokok yang menjadi acuan diterapkannya aturan hidup dan bermasyarakat yang dikenal dengan Syariat atau hukum Islam? Itu yang saya baca dari pernyataan anda. Jadi mohon jelaskan apakah Syariat Islam itu tidak ada? Kalo ada apakah ada sumbernya selain Al-Qur'an dan Hadis sebagai sumber utama? Lalu yang anda maksud saya itu pendukung (bukan mendukung) Syariat Islam? Anda bukan pendukung atau tidak mendukung syariat islam? Dari mana anda tahu saya sering bicara Al-Qur'an dan Hadis? Lalu konsekuensi atau kenapa jika memang terbukti (frekuensinya) bahwa memang saya 'sering' ... apa di milis yang mengaku ISLAM ini tidak pas atau off track kalo menukil dari kedua sumber hukum yang nota bene warisan nabi pada kita ini (ingat khutbah haji wada' beliau)? Serba salah ya kalo memang dianggap out of place ya apapun juga tetap saja akan ujung-ujung either you are with us or against us ... wah kok mirip ucapan seseorang gitu ... hehehe. Gak dewasa ya? salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Satriyo, Masalah pokok dalam thread ini tentang khuluk, bapak tidak ada komentar lain tentang ini? Saya menjelaskan tentang talak tebus itu yang memang ada dalam Islam, bahan untuk menjawab ini saya dapatkan dari Ensiklopedi Islam yang penyusunnya beberapa puluh orang ahli agama. Jadi bapak setuju kan bahwa talak itu hanya dipunyai oleh suami dan tidak seperti pernyataan bapak Tentang talak, yang sejauh ini saya tahu, memang hak talak tidak hanya ada di tangan suami, tapi juga di tangan istri. dengan demikian baik suami atau istri berhak mengajukan talak. Yang saya pahami dari uraian ustadzah Dedeh dan ensiklopedi Islam itu hak talak hanya di suami, dan istri bisa meminta talak atau istilah ustadzah ini talak tebus, bukan istri mempunyai hak talak tapi dia bisa menggugat suaminya supaya suaminya menjatuhkan talak. Tentang SI, ini jika kita bicara Islam kan mengacu Syariat Islam yang para pendukungnya selalu mengatakan ini berasal dari Al Quran dan Hadis, nah khuluk ini kan ada ayatnya juga ada hadisnya, masuk ke SI kan? Itu sebabnya saya bertanya ke pak Satriyo yang sering bicara Al Quran dan hadis yang artinya pendukung SI kan? Komentar pak Satriyo di bawah ini membuat saya heran karena pak Satriyo menyatakan hak talak ada di suami dan di istri, padahal tidak seperti itu, jadi dimana letak pendukung SI-nya?...:) ini sih tidak berkaitan dengan suudhan. salam Aisha - From : Satriyo Maksud Aisha ...bukannya pak Satriyo pendukung SI? itu apa ya? mohon jelaskan. saya juga ingin sekali bisa mendapat pernyataan yang eksplisit sekrianya memungkinkan agar tidak ada salah paham apalagi suudhan. terima kasih, satriyo --- Aisha wrote: Nama acaranya Aa Mamah di Indosiar, disiarkan secara live dengan narasumber Ustadzah Dedeh yang disebut mamah dan pembawa acara yang disebut Aa (saya tidak tahu nama aslinya, tapi dulu biasa muncul di acara Republik Mimpi). Acara ini dihadiri ibu-ibu dari pengajian dan pemirsa tv bisa ikut secara interaktif melalui telepon. Umumnya membahas pernikahan misalnya memilih pasangan hidup, keluarga harmonis, dll. Pak Satriyo, yang saya tahu dalam Islam yang berbeda dengan agama lainnya yang melarang perceraian, talak adalah hak yang berada sepenuhnya di tangan suami. Tetapi jika suami perilakunya buruk sehingga tujuan pernikahan diduga tidak akan tercapai, Islam memberi hak bagi istri untuk menuntut cerai melalui khuluk, menuntut cerai pada suami dengan syarat memberi ganti rugi harta pada suaminya. Ganti rugi ini bisa dengan cara mengembalikan seluruh atau sebagian mahar yang diterima si istri atau dengan harta lain yang bukan mahar. Dalam khuluk ganti rugi dari pihak istri merupakan unsur penting. Unsur inilah yang membedakannya dengan cerai biasa. Apabila seorang istri menuntut cerai pada suaminya tanpa ganti rugi, maka cerai ini tidak dinamakan khuluk. Khuluk disyariatkan dalam Islam, bukannya pak Satriyo pendukung SI? Ini kan salah satu syariat Islam juga, jadi ustadzah Dedeh memberi istilah talak tebus ini sepertinya klop juga ya, istri menebus talak yang jatuh dari suaminya. Khuluk ini berdasarkan firman Allah dalam Al Baqarah 229 Tidak halal bagi kamu .. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-istri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri
[wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat - GW - Dark Ages - Kontribusi Muslim untuk Amerika - Kebohongan publik
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Ase : Mungkin yang mas Janoko baca itu perkembangan jaman Rasulullah. Memang jaman itu, umat Islam adalah penggerak peradaban. Sekarang itu tahun 2007 mas, 14-abad setelah Rasulullah wafat. = = Jano - ko : Jilid 5 surat sayang dari jano-ko untuk mas ase, Gimana mas?, sudah baca semua surat sayang dari saya ?, sebaiknya mas ase mulai menambah jam terbang belajarnya supaya dalam menilai umat islam bisa tambah asyik dan tidak salah sasaran. mas Jan, Terima kasih atas surat sayangnya. Mohon bisa dibalas surat dari adinda buat mas Jan. Semua surat sayang mas jan, sudah saya baca. Kesimpulan saya sampai saat ini adalah bahwa memang mas Jan ternyata KURANG MEMBACA. Jadi mbacanya baru sampe bab Dark Ages. Coba diteruskan sampai tahun 2007, supaya nggak kelihatan KUPER. Untuk informasi bagi mas Jan ttg Dark Ages: - Itu bukan sejarah umat Islam mas, tapi sejarah umat Kristen eropa. - Pelajarilah dengan baik sejarah dark ages itu agar mas Janoko bisa menarik pelajaran. JANGAN SAMPAI MAS JANOKO JADI SALAH SATU PENCETUS DAN PENDORONG DARK AGES UNTUK UMAT MUSLIM SEKARANG INI!!! Sebaiknya kita jangan sampai meniru insan-insan yang jahil suka melecehkan umat Islam dengan mengatakan umat islam itu mundur karena hal tersebut merupakan kebohongan publik dan sangat tidak benar. Lha ternyata mas Jan itu TIDAK BISA membedakan antara ISLAM (yang tinggi dan tidak ada yang bisa menandingi tingginya) dengan UMAT ISLAM (yang hanya manusia biasa yang bisa jadi brengsek). Mungkin mas ase dan mas jano-ko serta mas satriyo serta umat Islam seluruh dunia mulai bergerak untuk meneliti dan menelaah apakah perbuatan pelecehan terhadap Islam dengan mengatakan umat Islam itu mundur merupakan perbuatan yang bisa masuk kategori HATE CRIME atau BLASPHEMY Pertanyaan untuk mas Ase, mas Ase bisa tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan KOGNISI, PERSEPSI DAN TINDAKAN ? Apakah penilain negatif terhadap Islam yang dimuat media itu berpengaruh terhadap Kognisi, Persepsi dan Tindakan para insan yang membaca dimedia tersebut ? Monggo silahkan dibabar, Selamat pagi. ...bersambung jilid 6 dan seterusnya. Umat Islam dalam melihat Islam ada beberapa jenis: 1. Umat yang bangga akan Islam, tahu apa itu Islam, sadar akan kekurangan-kekurangan UMAT ISLAM dan berusaha untuk memperbaiki diri terus menerus. 2. Umat yang wathon bangga akan Islam, TAPI SEBETULNYA: merasa tahu Islam TAPI PADA HAKEKATNYA tidak tahu apa-apa, dalam ketidaktahuan itu akibatnya HANYA IKUT-IKUTAN SAJA, asal MUSLIM, pasti benernya, asal ARAB, pasti ISLAMnya TIDAK SADAR KEKURANGAN-KEKURANGAN DIRI UMAT ISLAM, APAKAH LAGI BERUSAHA MEMPERBAIKI DIRI dan jenis-jenis yang lain dst.. Nah mas Jan, IMHO, dengan setulus hati, saya sebagai saudara harus menegur mas Jan, karena mas Jan ini termasuk yang jenis yang kedua. Teguran ini karena rasa sayang saya ke mas Jan. Ayo mas Jan, belajar lebih giat lagi. Jangan pikirkan siapa yang bilang , apakah orang Barat, orang Arab pikirkan ISI omongannya. introspeksi, muhasabah, perbaiki diri, kerja keras, insya Allah diberi kekuatan. dari saudara mas Jan Ary --oo0oo-- jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Ase : Mungkin yang mas Janoko baca itu perkembangan jaman Rasulullah. Memang jaman itu, umat Islam adalah penggerak peradaban. Sekarang itu tahun 2007 mas, 14-abad setelah Rasulullah wafat. = = Jano - ko : Jilid 4, surat sayang untuk mas Ase Kita sekarang jalan-jalan ke Amerika, negara super power, nah sekarang kita baca bersama apa kata presiden Amerika tentang Islam. Tapi sedikit aja dulu ya,supaya mas ase tidak capek membacanya. -- Presiden Amerika : When we think of Islam we think of a faith that brings comfort to a billion people around the world. Billions of people find comfort and solace and peace. And that's made brothers and sisters out of every race -- out of every race. America counts millions of Muslims amongst our citizens, and Muslims make an incredibly valuable contribution to our country. Muslims are doctors, lawyers, law professors, members of the military, entrepreneurs, shopkeepers, moms and dads. And they need to be treated with respect. In our anger and emotion, our fellow Americans must treat each other with respect. -- Itu dulu, nanti disambung lagi Selamat malam --oo0oo-- jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Ase : Mungkin yang mas Janoko baca itu perkembangan jaman Rasulullah. Memang jaman itu, umat Islam adalah penggerak peradaban. Sekarang itu tahun 2007 mas, 14-abad setelah Rasulullah wafat. == Jano - ko : Maaf mas, coba dech baca buku sejarah Islam lebih dulu and coba baca perkembangan Islam di Amerika dan Eropa, kalau mas ase tidak menemukan sejarah Islam
[wanita-muslimah] Re: My Choice, My Image, My Dress, Muslimah Australia
Ibu Chairunisa mahadewi, Menurut ibu, saya termasuk sudah memutlakkan kebenaran, karena kesannya ibu tdk yakin kan? Bukankah kebenaran dalam islam itu mutlak? mungkin bisa ibu jelaskan agar saya bisa lebih mengerti karena saya sama sekali tidak pernah mengatasnamakan Allah (bukan Tuhan, bu, kec Ibu juga tidak yakin dalam Islam, Allah itu nama Tuhan kita). tapi sekalian saja, apa ada pernyataan saya yang dianggap mengatasnamakan 'Tuhan' (=Allah) karena saya telah memutlakkan pendapat saya sebagai kebenaran mutlak (karena saya selalu mengacu juga kepada orang lain yang lebih tahu dari saya, kec ini juga salah, karena dianggap saya hanya copy paste? repot ya -- bagi saya lho ...) terima kasih untuk copy paste arsip jadulnya ... akan saya baca. salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Satriyo, Seseorang dicap mengatasnamakan Tuhan ketika dia memutlakan pendapatnya sebagai suatu kebenaran mutlak dengan konsekwensi bahwa pendapat yang berbeda selalu di katakan sebagai suatu kesalahan. mungkin anda tidak demikian kan??;) Masalah Jilbab, ini dari sudut pandang saya...diambil dari postingan zaman baheula;)) Sebelumnya terima kasih atas tanggapan mengenai postingan berjudul Jilbab riwayat mu dulu, saya hanya ingin menegaskan kembali bahwa uraian saya tersebut hanya berupa wacana atau sekedar informasi saja. Bukan merupakan penghakiman terhadap masing2 pilihan setiap orang dalam memaknai Jilbab karena saya percaya bahwa pada dasarnya Jilbab sendiri mengalami transformasi yang bersifat progresif. Masing- masing orang mempunyai jalur kehidupan yang dibentuk oleh dokrin, pengalaman, lingkungan dan juga pemahaman yang berbeda sehingga sampai pada bentuk kepercayaan dan keyakinan yang berbeda. Dan memegang keyakinan yang dapat dipertanggung jawabkan secara pribadi adalah pilihan yang terbaik termasuk dalam memaknai jilbab. Kembali ke masalah jilbab yang saya diskusikan dengan Pak HMNA, mengenai apakah penutup kepala atau khimar termasuk bentuk lokal budaya ataukah model yang di rujuk qur'an sebagai busana muslimah?? akan saya uraian lebih lanjut lagi. Ma'af jika ada banyak kesalahan dan kekurangan karena pada dasarnya ini hanyalah pemahaman secara pribadi dari saya sendiri yang tidak luput dari keterbatasan ilmu, pengetahuan,kedewasaan,pemahaman dll;) Alkisah... Seperti yang di ungkap di dalam Taurat, Hawa di jadikan pihak ang bersalah atas kejatuhan adam sebagai manusia pertama ke dalam dosa. Ssehingga mendapatkan hukuman terusir dari surga dan hidup dengan payahan di dunia (disebutkan di dalam Taurat Adam dan Hawa mendapatkan hukuman kesussahan hidup sebanyak 10 penderitaan). Salah satu bentuk hukuman bagi perempuan adalah adanya siklus menstruasi. Dalam hal ini menstruasi perempuan di anggap sebagai simbol dari teologis dan mitos. Karena menstruasi di anggap sebagai bentuk dari hukuman sebuah dosa maka menstuasi di anggap sebagai taboo, kehinaan, aib dan juga buruk (hampir bisa dikatakan wanita di samakan dengan iblis atau setan ketika mengalami menstruasi). bagi kepercayaan Yahudi dan kristen pada waktu itu seorang wanita yang mengalami menstruasi tidak boleh berinterasi secara sosial dengan siapapun karena akan membawa keburukan dan kesialan Dalam bukunya Grahn, Judy (1993): blood, bread and roses , di sebutkan bahwa wanita pada saat menstruasi merupakan jelmaan dari SANG MATA KEJAHATAN. Sang mata kejahatan ini dapat menyebabkan gagalnya panen, busuknya makanan dan sakitnya anak kecil. Kepercayaan terhadap menstrual Taboo melahir suatu budaya yang dipaksakan kepada perempuan yang sedang mengalami menstruasi, seperti pemberian tanda dan isyarat yang harus di gunakan oleh perempuan yang sedang haid. Catatan: * Menurut Franz Steiner dan juga Evelyn Red, Taboo sendiri berasal dari kata Ta yang berarti tanda ang sangat ampuh sedangkan pu atau bu berarti tidak bersih atau tidak dalam kesucian. Menstual Taboo menghasilkan menstrual creation. Berupa kosmetik, sisir, selop, perhiasan, pondok haid, kerudung dan juga cadar. Kosmetik disamping berfungsi sebagai sebagai isyarat tanda bahaya (signals of warning) terhadap orang lain, juga sebagai upaya untuk mencegah si mata kejahatan (evil eye/ chesm-e bad) masuk ke dalam tubuh yang bersangkutan. Itulah sebabnya alat-alat kosmetik diletakkan di daerah berlobang seperti: anting-anting dan giwang di telinga, hidung dan pusar; celak atau shadow di kening atau kelopak mata; lipstick di bibir; gigi emas atau perak; dan selempang di bagian kemaluan. Kepala adalah daerah paling rawan karena itu di bagian leher dilingkari dengan kalung. Tangan dan kaki paling sering bergerak dan menyentuh benda-benda lain, karena itu digunakan gelang dan cincin. Untuk lebih aman, disamping menggunakan alat-alat tersebut, wanita haid juga dituntut untuk mengenakan jilbab atau cadar, pakaian yang dapat menutup sekujur badan.
[wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna (An-Nisa 34) = sanksi keras membawa
Ya, ketika anda memandang orang lain salah orang itu bisa jadi memandang anda yang salah silahkan anda introspeksi saja sama dong, kan memang begitu, dan bagi saya tidak masalah. tapi ko anda tidak menjawab pertanyaan saya? introspeksi juga yuk ... Oh iya adil Mas Satriyo, anda kan yang menista JIL di milis ini. Buktikan ke saya bahwa Anda memang mengerti dan bukan hanya berlindung dibalik karya dari orang2 yang tidak ikut di milis ini. Jika tidak, ya Anda memang sekedar menebar fitnah semata. Saya sudah baca banyak ttg artikel-artikel ttg JIL dari orang yang itu-itu juga, saya tidak melihat apa-apa yang anda tuduhkan. Kebanyakan isinya bukan fakta tapi hanyalah OPINI. sepertinya anda memang hanya menuntut saja tanpa mau bersikap fair. [1] mana buktinya saya menista JIL. jangan opini ya, FAKTA! [2] yang berlindung siapa? berlindung yang anda maksud itu apa? jika merujuk kepada karya orang anda anggap berlindung, maka anda juga NGUMPET di balik OPINI orang lain juga. sama kan? kalo MALES baca atau cari tahu langsung bilang saja mas, ga usah bertele-tele ... [3] tunjukkan kalo saya menebar fitnah, atau anda berarti telah memfitnah saya ...! [4] sudah baca toh ternyata! orang yang itu2 itu yang mana? jangan fuzzy mas. kalo memang anda BUTA krn tidak bisa lihat ya jangan salahkan benda yang tidak bisa anda lihat, karena orang2 lain yang menghadiri diskusi oleh 'orang yang itu-itu juga' ternyata mereka paham ko, termasuk salah satunya pengurus senior yayasan Al-Azhar. anda berani mengatakan bahwa pengurus itu tidak beda dengan saya yang di mata anda hina dan nista?!! [5] belajar lagi mas membedakan dengan FAKTUAL beda antara OPINI dan FAKTA!!! Oooo..off-the-record tho... jadi kita harus percaya saja sama sampeyan kalo JIL itu jelek. Ya saya harus bagaimana, sampai titik ini, Anda memang hanya memfitnah lho kan di atas saya sebutkan sejumlah rujukan yang lebih detail dari sekadar perndapat saya yang hina dan nista ini, tapi anda tidak gubris, tidak mau tahu, ko tetap ingin menggantung saya sih ...? sampeyan ini mau nya apa ...? gak usah malu dan malu-malui ngaku anda memihak dan membela JIL ... gpp ko. Yan pe de dong ... ksian tu Guntur Romli dkk punya pembela yang ga jelas gini ... Bukan JIL yang harus ditegur. Tapi setiap orang yang berbuat mungkar. Jika JIL memang berbuat mungkar kita tegur. ah tapi menurut anda JIL bukan yang mungkar kan? Ya sudah kalo begitu, ;-) anda memang tidak kenal saya. Tapi saya kenal anda dari posting-posting anda itu kan OPINI anda, bukan FAKTA ...! Kan sudah saya bilang, saya sudah baca, dan tidak mendapati apa-apa yang mas satriyo tuduhkan. ya itu urusan anda. kalo saya sudah memberi tapi anda merasa tidak terima saya mau apa? Justru Anda harus menjelaskan supaya bisa didiskusikan. Jika tidak anda jelaskan, Anda hanya menebar fitnah, apapun dalih anda harus? anda bagaimana? tidak harus menjelaskan juga pendapat anda tentang JIL? atau sejenisnya ... Takutlah kepada Allah, mas Satriyo betul mas takut pada Allah. tapi jangan nakut2i pake nama Allah Mas satriyo BERHUTANG karena menista orang tapi tidak mampu menunjukkan. SEKALI LAGI, TUNJUKKAN TUDUHAN DAN FITNAH ANDA PADA SAYA ITU Anda sudah bilang bukan pakar JIL tapi Anda merasa biasa saja menistanya tanpa bisa menunjukkan bukti-buktinya. HANYA TUDUHAN DAN FITNAH, OPINI, MANA FAKTANYA Saya bukan pakar FPI, tapi jika FPI memukuli perempuan dalam demo kemarin itu, jelas itu kemungkaran. Memukul tanpa hak -- kemungkaran. Logika sederhana saja pasti bisa menyetujuinya. TERLALU MIN LOGIKA YA KEBABLASEN Saya bukan pakar terorisme, tapi ketika Imam Samudra membom klub di negara kita yang aman inisampai mengakibatkan 220 orang meninggal dunia. Membunuh tanpa hak -- kemungkaran MANA BUKTINYA ITU AKIBAT IMAM SAMUDRA. ITU OPINI PUBLIK, BUKAN FAKTA, HARD EVIDENCE ...! HATI2 MENUDUH DAN MEMFITNAH SAUDARA SENDIRI HANYA KRN PERCAYA BERITA TIDAK JELAS As simple as that... tidak ada hidden agenda, tidak ada trik dll. Yang ada persekutuan untuk kebaikan, bukan persekutuan terkutuk walaupun diiming-iming ideologis MAKSUD ANDA? ANDA GANTI MENISTA SAYA? MEMFITNAH SAYA? saya kira sudah cukup urusan saya dengan anda. saya tahu kira-kira dari opini anda di pihak mana anda berada. tidak ada pertanyaan saya yang dijawab, yang ada hanya tuduhan2 dan fitnah2 yang opinionated, and no real factual proof ... what a joke! regards, satriyo
Re: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna (An-Nisa 34) = sanksi keras membawa
wah, ada yg ngebelain imam samudra. :D hukum positif jelas jelas menyatakan imam samudra bersalah, gerombolannya jgua sudah mengakui perbuatan mereka kok. Satriyo, anda saja yg punya ilusi, dan beropini mereka adalah para malaikat penjaga agama :D tuh, di semarang mahasiswa yg bikin situs anshar.net [yg dipakai sebagai jaringan informasinya imam samudra] yg dulu oleh para pembela islam dikatakan situs cara pembuiatan bom ini bikinan israel, sedang diadili. masuk koran dan tivi kalau emang niat mau cari info. mau ngebelain yg ini juga ? salam, Ari Condro - Original Message - From: satriyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, April 17, 2007 11:41 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna (An-Nisa 34) = sanksi keras membawa MANA BUKTINYA ITU AKIBAT IMAM SAMUDRA. ITU OPINI PUBLIK, BUKAN FAKTA, HARD EVIDENCE ...! HATI2 MENUDUH DAN MEMFITNAH SAUDARA SENDIRI HANYA KRN PERCAYA BERITA TIDAK JELAS . [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Seminar Entrepreneur Power (29.04.07)
YISC AL AZHAR YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB === Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh Pusing menunggu Gaji ? Saatnya memberi Gaji Sekaranglah Saatnya untuk menjadi Entrepreneur Muslim.. Ikuti dan Syiarkan...!!! SEMINAR ENTREPRENEUR POWER Cara Gila Menjadi Sukses Pembicara : Sesi I Drs. Deddy Rustandi (ex. Karyawan dengan penghasilan 25 juta dan sekarang menjadi pedagang mie keliling di bilangan Depok, Pemilik Bakmie Sapi) Sesi II Ahmad Gozali SE (Konsultan Perencana Keuangan Pribadi dan Konsultan Keuangan Syariah di Safir Senduk) Hari Tgl: Ahad, 29 April 2007 Pukul: Sesi I 13.00 s/d 15.00 WIB Sesi II 15.30 s/d 17.00 WIB Tempat : : Aula TK Al Azhar Infaq : Civitas YISC Rp. 25.000,- Umum/Eksternal Rp. 30.000,- (incl.Snack, Makalah, Peluang Usaha...) Informasi Lebih Lanjut, Hubungi: Sekretariat YISC AL- Azhar Komp. Masjid Agung Al Azhar, Jln. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp./ Fax. : (021) 724 7444 (Firzie) Wildan : 0811107392 Rudi : 021-934691105 wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh HUMAS YISC === Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc.or.id - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Saya Ini Sufi..
Mas ari, sebagai sufi sejati saya memahami kesulitan itu. tapi ada solusi yang menarik di blok M banyak DVD yang sudah beredar bahkan sebelum di koran direview disana juga sudah beradar DVDnya.cuman DVD bajakan lo mas..saya tidak menganjurkan hehehhe salam, agussyafii --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] wrote: mas syafii, bagaimana kalo sufinya kayak saya... sangking sufinya saya, akibatnya sering beli bajakan atau download dari internet pakek bittorrent. habis, kemampuan nonton film di bioskop hanya maksimal seminggu sekali, beli DVD aslinya maksimal satu seminggu padahal demi menjaga ke-sufi-an, bisa beberapa film baru setiap minggunya yang harus direview sufi sejati itu mahal rek ;-)) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, agussyafii agussyafii@ wrote: wah, bagus itu malah menyehatkan jiwa. itu disebut dengan sufi sejati mas wikan.. salam, agussyafii --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ wrote: ada temen saya juga sufi (suka film), namanya nofiari ... kita plesetin namanya jadi nonton film tiap hari :) salam, -- wikan http://wikan.multiply.com