Re: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Pratiwi Susilowati
Apa khabar bangsa Indonesia?

Di tengah kepusingan kita menghadapi hidup sulit ini, baru saja ada
berita -detik.com- 2 mahasiswa kita Nurul dan Idris tertembak PUNGGUNGnya
saat demo di DPRD Karawang.
merever judul bahasan kita .. bisa apa kita? kita dijajah oleh dan di
negeri sendiri.bisa apa kita?
sekali lagi ayo kita berdo'a. agar masih ada masa depan untuk negeri kita
ini, karena selain berdo'a bisa apa kita?

turut sangat prihatin
Mama Dewa
- Original Message -
From: Lilis Suryawati [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 09, 2003 4:14 PM
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


 Lho bukannya sudah jadi isu nasional kalau Indonesia itu memang negara
yang
 terbesar korupsinya, kemarin saya sempat dengar di SCTV diskusi antara
 presenter dengan pengamat dari LPEM UI dan Pengusaha Indonesia. Dan LPEM
UI
 itu sempat menyatakan bahwa sebenarnya kenaikan BBM, TDL dan Telepon
 sebenarnya tidak berdampak terlalu banyak terhadap ongkos produksi, tetapi
 dampak yang tertinggi dari pungutan (biaya siluman) yang cukup material
 jumlahnya.
 Jadi walaupun kita dibodohi oleh para pejabat pemerintah dllnya, kita bisa
 apa rekan2.
 Sudah disuarakan terang-terangan kok, tetapi para pejabat di atas tetap
 tidak bergeming.
 Yah sudah pasrah saja dech terimanya, habis kita kan hidupnya di Indonesia
 sih yang serba birokratis dan tidak transparan. Kayaknya negara dunia
ketiga
 kan rata2 begitu style-nya he...he...he...

 Salam
 Lilis


 -Original Message-
 From: Lysta [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 4:13 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?


 Wah..berarti selama ini programnya pemerintah tuh yang gede cuma 1 dong :
 PEMBODOHAN NASIONAL
 teganya mereka ...
 Gimana ya caranya spy analisa temennya pak Taufan ini bisa di share ke
pers
 ??
 Supaya semua bangsa indonesia tau betapa pandainya pemerintah membodohi
 kita...


 - Original Message -
 From: Taufan Surana [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 3:31 PM
 Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


  Ikutan komen ah... :)
 
  Benarkah sejak dulu itu ada subsidi ?
  Ini ada comment dari teman saya:
  
  Gue inget zaman ORBA.
  Sebelum krisis harga bensin premium Rp. 700 (US$ 0.28),
  waktu ini semua bbm katanya disubsidi.
  Beberapa hari yang lalu harga bensin premium menjadi
  Rp. 1810 (US$ 0.20), yang katanya karena subsidinya
  dicabut.(disesuaikan dengan harga pasar)
  Yang gue tahu harga minyak per barel dalam US$ ngga
  banyak berubah.
  Jadi sebelum krisis juga sebenernya udah harga pasar dong.
  Artinya uang subsidi sebelum krisis sebenarnya
  cuman untuk bayar angin doang, kalo ngga mau disebut
  dikantongin, ha ha ha ...
  Kacian deh kita  ???
  
 
  Jadi, dari awal memang sepertinya tidak ada itu
  yg namanya SUBSIDI, shg jangan mengharapkan
  ada sisa dari aliran uang subsidi yg sekarang,
  krn memang tdk pernah ada :((
 
  Semoga kita semua bisa sadar utk memperbaikinya
  melalui cara balas dendam di pemilu 2004.
  JANGAN boikot pemilu ! Lebih baik pilih
  partai yg tepat. Tapi ada enggak ya.. ? :(
 
  Taufan
 
 
  -Original Message-
  From: Sutan Syahrir [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent: Thursday, January 09, 2003 4:40 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
  Saya juga gak percaya aliran dana subsidi. Dari dulu
  tiap ada kenaikan harga alasannnya selalu disubsidikan
  untuk sektor lain. Pendidikan kek kesehatan kek,
  kenyataannya pendiikan masih mahal juga apalagi harga
  obat. Pokoknya rakyat kecil itu harus selalu
  kencangkan ikat pinggang, kala perlu sampe putus.
 
  Saya sebenernya sih harga mo naek gak masalah tapi
  biaya pendidikan dan kesehatan harus GRATISS.
 
  Jika sampe pemilu nanti pemerintah tiap ambil
  keputusan selalu konyol saya akan boikot pemilu.
 
 
  -
   Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
 http://www.indokado.com/kelahiran.html
   Info balita, http://www.balita-anda.com
   Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
 
 


 -

  Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
 http://www.indokado.com/kelahiran.html

  Info balita, http://www.balita-anda.com

  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


 ---
 Incoming mail is certified Virus Free.
 Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
 Version: 6.0.295 / Virus Database: 159 - Release Date: 11/1/01


 ---
 Outgoing mail is certified Virus Free.
 Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
 Version: 6.0.295 / Virus Database: 159 - Release Date: 11/1/01


 -
  Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
http://www.indokado.com/kelahiran.html
  Info balita, http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL

RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Sonny Hermawan

Saya sependapat, Yuk lah..


 -Original Message-
 From: yanuar alvanul m. [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 9:58 AM
 To:   balita
 Subject:  [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 salam..
 
 ibu2, bapak2..
 sudah merasakan dampak kenaikan BBM, TDL  telpon belum ?
 bu, pak.. sayur mayur juga ikut naik lho
 kemarin pembantu saya beli tomat Rp.500 / biji
 dan cabe Rp.100 / biji ! ya Alhamdulillah masih kebeli
 tapi bagi yg penghasilannya sedikit.. tentu ini sangat berat..
 wajar..kalau hari2 ini marak demo
 dan kalau semua masyarakat satu suara, saya yakin pemerintah mau
 mendengar  mengadakan evaluasi.
 bu, pak..ini juga menyangkut nasib anak2 kita lho..
 kalau harga susu membumbung tinggi, obat tidak terjangkau,
 bagaimana dg nasib anak2 nanti ? terus, apa yang bisa kita lakukan ?
 yg bisa demo silakan, yg bisa dialog dg DPR / DPRD silakan atau..
 bikin pernyataan yuk.. nanti kirim ke media2  wakil2 kita..
 
 Wassalaam
 
 
 
 
 -
 
  Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! 
 http://www.indokado.com/parcel2002.html
 
  Info balita, http://www.balita-anda.com
 
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
 

-
 Bunga untuk rayakan kelahiran ?  http://www.indokado.com/kelahiran.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Siti Khodijah
sebenarnya intinya itu susah bener cari orang yg masih punya kejujuran dan
hati nurani...iya khan...

-Original Message-
From: Lidia Puspasari [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, January 09, 2003 3:38 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?


bener Pak Taufan

saya juga bingung
dari sekian ratus juta orang Indonesia
kok susah bener ya cari
pemimpin yang OKE.

Kalapun ada pemimpin yang oke
seberapa lama dia tahan dari kontaminasi
penyakit KKN yang mendarah daging
di Indo ya Pak...

kacian ya kita:(


- Original Message -
From: Taufan Surana [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 09, 2003 3:31 PM
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


 Ikutan komen ah... :)

 Benarkah sejak dulu itu ada subsidi ?
 Ini ada comment dari teman saya:
 
 Gue inget zaman ORBA.
 Sebelum krisis harga bensin premium Rp. 700 (US$ 0.28),
 waktu ini semua bbm katanya disubsidi.
 Beberapa hari yang lalu harga bensin premium menjadi
 Rp. 1810 (US$ 0.20), yang katanya karena subsidinya
 dicabut.(disesuaikan dengan harga pasar)
 Yang gue tahu harga minyak per barel dalam US$ ngga
 banyak berubah.
 Jadi sebelum krisis juga sebenernya udah harga pasar dong.
 Artinya uang subsidi sebelum krisis sebenarnya
 cuman untuk bayar angin doang, kalo ngga mau disebut
 dikantongin, ha ha ha ...
 Kacian deh kita  ???
 

 Jadi, dari awal memang sepertinya tidak ada itu
 yg namanya SUBSIDI, shg jangan mengharapkan
 ada sisa dari aliran uang subsidi yg sekarang,
 krn memang tdk pernah ada :((

 Semoga kita semua bisa sadar utk memperbaikinya
 melalui cara balas dendam di pemilu 2004.
 JANGAN boikot pemilu ! Lebih baik pilih
 partai yg tepat. Tapi ada enggak ya.. ? :(

 Taufan


 -Original Message-
 From: Sutan Syahrir [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 4:40 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


 Saya juga gak percaya aliran dana subsidi. Dari dulu
 tiap ada kenaikan harga alasannnya selalu disubsidikan
 untuk sektor lain. Pendidikan kek kesehatan kek,
 kenyataannya pendiikan masih mahal juga apalagi harga
 obat. Pokoknya rakyat kecil itu harus selalu
 kencangkan ikat pinggang, kala perlu sampe putus.

 Saya sebenernya sih harga mo naek gak masalah tapi
 biaya pendidikan dan kesehatan harus GRATISS.

 Jika sampe pemilu nanti pemerintah tiap ambil
 keputusan selalu konyol saya akan boikot pemilu.


 -
  Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
http://www.indokado.com/kelahiran.html
  Info balita, http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



-
 Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
http://www.indokado.com/kelahiran.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

-
 Bunga untuk rayakan kelahiran ?  http://www.indokado.com/kelahiran.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Siti Khodijah
iyah...enak yah jadi pejabat dan kroco kroco nya...
di instansi pemerintah ini itu..
kerja sedikit...duit gampang ngalir...
gak mikirin orang lain yang susah...
tapi kalo orang masih mikirin orang lain susah
gak bakalan kaya kali yah...


-Original Message-
From: Lilis Suryawati [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, January 09, 2003 4:15 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


Lho bukannya sudah jadi isu nasional kalau Indonesia itu memang negara yang
terbesar korupsinya, kemarin saya sempat dengar di SCTV diskusi antara
presenter dengan pengamat dari LPEM UI dan Pengusaha Indonesia. Dan LPEM UI
itu sempat menyatakan bahwa sebenarnya kenaikan BBM, TDL dan Telepon
sebenarnya tidak berdampak terlalu banyak terhadap ongkos produksi, tetapi
dampak yang tertinggi dari pungutan (biaya siluman) yang cukup material
jumlahnya.
Jadi walaupun kita dibodohi oleh para pejabat pemerintah dllnya, kita bisa
apa rekan2. 
Sudah disuarakan terang-terangan kok, tetapi para pejabat di atas tetap
tidak bergeming. 
Yah sudah pasrah saja dech terimanya, habis kita kan hidupnya di Indonesia
sih yang serba birokratis dan tidak transparan. Kayaknya negara dunia ketiga
kan rata2 begitu style-nya he...he...he...

Salam
Lilis


-Original Message-
From: Lysta [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, January 09, 2003 4:13 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?


Wah..berarti selama ini programnya pemerintah tuh yang gede cuma 1 dong :
PEMBODOHAN NASIONAL
teganya mereka ...
Gimana ya caranya spy analisa temennya pak Taufan ini bisa di share ke pers
??
Supaya semua bangsa indonesia tau betapa pandainya pemerintah membodohi
kita...


- Original Message -
From: Taufan Surana [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 09, 2003 3:31 PM
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


 Ikutan komen ah... :)

 Benarkah sejak dulu itu ada subsidi ?
 Ini ada comment dari teman saya:
 
 Gue inget zaman ORBA.
 Sebelum krisis harga bensin premium Rp. 700 (US$ 0.28),
 waktu ini semua bbm katanya disubsidi.
 Beberapa hari yang lalu harga bensin premium menjadi
 Rp. 1810 (US$ 0.20), yang katanya karena subsidinya
 dicabut.(disesuaikan dengan harga pasar)
 Yang gue tahu harga minyak per barel dalam US$ ngga
 banyak berubah.
 Jadi sebelum krisis juga sebenernya udah harga pasar dong.
 Artinya uang subsidi sebelum krisis sebenarnya
 cuman untuk bayar angin doang, kalo ngga mau disebut
 dikantongin, ha ha ha ...
 Kacian deh kita  ???
 

 Jadi, dari awal memang sepertinya tidak ada itu
 yg namanya SUBSIDI, shg jangan mengharapkan
 ada sisa dari aliran uang subsidi yg sekarang,
 krn memang tdk pernah ada :((

 Semoga kita semua bisa sadar utk memperbaikinya
 melalui cara balas dendam di pemilu 2004.
 JANGAN boikot pemilu ! Lebih baik pilih
 partai yg tepat. Tapi ada enggak ya.. ? :(

 Taufan


 -Original Message-
 From: Sutan Syahrir [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 4:40 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


 Saya juga gak percaya aliran dana subsidi. Dari dulu
 tiap ada kenaikan harga alasannnya selalu disubsidikan
 untuk sektor lain. Pendidikan kek kesehatan kek,
 kenyataannya pendiikan masih mahal juga apalagi harga
 obat. Pokoknya rakyat kecil itu harus selalu
 kencangkan ikat pinggang, kala perlu sampe putus.

 Saya sebenernya sih harga mo naek gak masalah tapi
 biaya pendidikan dan kesehatan harus GRATISS.

 Jika sampe pemilu nanti pemerintah tiap ambil
 keputusan selalu konyol saya akan boikot pemilu.


 -
  Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
http://www.indokado.com/kelahiran.html
  Info balita, http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




-

 Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
http://www.indokado.com/kelahiran.html

 Info balita, http://www.balita-anda.com

 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


---
Incoming mail is certified Virus Free.
Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
Version: 6.0.295 / Virus Database: 159 - Release Date: 11/1/01
 

---
Outgoing mail is certified Virus Free.
Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
Version: 6.0.295 / Virus Database: 159 - Release Date: 11/1/01
 

-
 Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
http://www.indokado.com/kelahiran.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

-
 Bunga untuk rayakan kelahiran ?  http://www.indokado.com/kelahiran.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Siti Khodijah
yah duit memang bisa bikin buta semua...
terlebih mata hati dan nurani...
yang penting perut kenyang, rumah banyak isinya lengkap
foya foya gampang...
gak peduli yang lain megap megap cari nafas buat makan...
kacian...mending gak usah ada deh itu kantor pemerintahan...instansi ini
itu...
yang orang orangnya cuma pada bisa cari duit dgn membodohi orang lain...


-Original Message-
From: Lysta [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, January 09, 2003 4:13 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?


Wah..berarti selama ini programnya pemerintah tuh yang gede cuma 1 dong :
PEMBODOHAN NASIONAL
teganya mereka ...
Gimana ya caranya spy analisa temennya pak Taufan ini bisa di share ke pers
??
Supaya semua bangsa indonesia tau betapa pandainya pemerintah membodohi
kita...


- Original Message -
From: Taufan Surana [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 09, 2003 3:31 PM
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


 Ikutan komen ah... :)

 Benarkah sejak dulu itu ada subsidi ?
 Ini ada comment dari teman saya:
 
 Gue inget zaman ORBA.
 Sebelum krisis harga bensin premium Rp. 700 (US$ 0.28),
 waktu ini semua bbm katanya disubsidi.
 Beberapa hari yang lalu harga bensin premium menjadi
 Rp. 1810 (US$ 0.20), yang katanya karena subsidinya
 dicabut.(disesuaikan dengan harga pasar)
 Yang gue tahu harga minyak per barel dalam US$ ngga
 banyak berubah.
 Jadi sebelum krisis juga sebenernya udah harga pasar dong.
 Artinya uang subsidi sebelum krisis sebenarnya
 cuman untuk bayar angin doang, kalo ngga mau disebut
 dikantongin, ha ha ha ...
 Kacian deh kita  ???
 

 Jadi, dari awal memang sepertinya tidak ada itu
 yg namanya SUBSIDI, shg jangan mengharapkan
 ada sisa dari aliran uang subsidi yg sekarang,
 krn memang tdk pernah ada :((

 Semoga kita semua bisa sadar utk memperbaikinya
 melalui cara balas dendam di pemilu 2004.
 JANGAN boikot pemilu ! Lebih baik pilih
 partai yg tepat. Tapi ada enggak ya.. ? :(

 Taufan


 -Original Message-
 From: Sutan Syahrir [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 4:40 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


 Saya juga gak percaya aliran dana subsidi. Dari dulu
 tiap ada kenaikan harga alasannnya selalu disubsidikan
 untuk sektor lain. Pendidikan kek kesehatan kek,
 kenyataannya pendiikan masih mahal juga apalagi harga
 obat. Pokoknya rakyat kecil itu harus selalu
 kencangkan ikat pinggang, kala perlu sampe putus.

 Saya sebenernya sih harga mo naek gak masalah tapi
 biaya pendidikan dan kesehatan harus GRATISS.

 Jika sampe pemilu nanti pemerintah tiap ambil
 keputusan selalu konyol saya akan boikot pemilu.


 -
  Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
http://www.indokado.com/kelahiran.html
  Info balita, http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




-
 Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
http://www.indokado.com/kelahiran.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

-
 Bunga untuk rayakan kelahiran ?  http://www.indokado.com/kelahiran.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Siti Khodijah
tapi pelayanannya di nomor duakan yah pak...
dan disepelekan pula di puskesmas...
dianggap remeh lah...

-Original Message-
From: Muhammad Ali (GAE-MEK/EVE) [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, January 09, 2003 1:35 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


Kalau Kartu sehat itu subsidi bukan ya?
tetangga  saya yg kurang mampu sih sungguh terbantu dengannya, 
itu menurut pengalamannya dan ngurus perpanjangannya juga tanpa biaya.

-Original Message-
From: Abdul Gafur [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, January 09, 2003 11:53 AM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


kalau saya pribadi sih tidak percaya sama sekali dengan aliran dana subsidi
ini, coba saja ditanyakan siapa saja yg sudah pernah dapat dana kompensasi
subsisdi ini  tidak ada sama sekali...

-Original Message-
From: Muhammad Ali (GAE-MEK/EVE) [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, January 09, 2003 11:40 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


sebagian cuplikan 
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detailid=686

Di bagian lain penjelasannya, Susilo mengatakan, pihaknya juga telah
merumuskan tiga langkah untuk merespons berbagai aspirasi masyarakat.
Ketiga langkah tersebut sudah disampaikan kepada Megawati dan jajaran
menteri ekonomi. Ditegaskan, sepanjang tidak melanggar keamanan dan
ketertiban, hukum dan undang-undang, unjuk rasa di beberapa wilayah itu
harus diposisikan sebagai realitas dalam demokrasi. Kemudian, langkah
kedua dan ketiga menyangkut kekhawatiran dan kecemasan masyarakat kalau
harga membubung tinggi secara tidak wajar. Ini tidak boleh terjadi,
tegasnya. 

Menurut Susilo, untuk rakyat kecil sudah ada kompensasi berupa subsidi
yang harus diberikan kepada yang berhak. Pemerintah juga akan melakukan
pengawasan agar tidak terjadi manipulasi dalam penyaluran subsidi ini. 
Diakuinya, banyak masyarakat yang khawatir bahwa subsidi itu tidak tepat
sasaran atau pendistribusiannya salah. Karena itu, Susilo mengajak
masyarakat luas, baik LSM maupun pihak lain, untuk ikut mengawasi.
Kalau menyimpang, harus ada sanksi hukum yang seberat-beratnya,
katanya. 



Kita tunggu saja langkah konkretnya. 
BTW: rakyat kecil siapa ya ??


-Original Message-
From: Moi Tjin [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, January 09, 2003 11:28 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


Dear all,

Aku punya pandangan lain nih. Kalo memang harga-harga naik karena memang
selama ini disubsidi, mungkin memang lebih baik kalo subsidi semua dicabut
dan biarkan harga bergerak sesuai dengan pergerakan supply dan demand.

Aku takut kalo sekarang ini masih banyak yang disubsidi oleh negara sehingga
negara harus pinjam uang ke luar negeri, nantinya anak-cucu kita yang harus
menanggung hutang-hutang tsb. Kasihan mereka nantinya. Lebih baik kita yg
sekarang menderita dan belajar hidup prihatin, bukan begitu?

Salam manis,
Moi Tjin

---Original Message---

From: [EMAIL PROTECTED]
Date: 09 Januari 2003 11:20:52
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

netters, nggak semuanya naik kok... masih ada yang turun lho yaitu
HUJAN (he..he..)
kayaknya kita harus pasrah dan banyak berdoa aja supaya kita diberikan
rejeki yang lebih dan lancar.. dan sementara itu tetap yang terbaik kan kita
berikan buat anak, sementara untuk kepentingan kita orang tua ya harus
ditekan lah..tul kan...

tapi kalau mau ngirim aspirasi kita boleh juga... kan nggak ada rugi nya...

 -Original Message-
 From: basuki rahmat
 [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 10:55 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 kalo porsinya di kurangi gimana ya...
 tapi aku lihat di tv itu tukang tahu juga kebingungan, opo 
 yo mungkin nanti tahu jadi segede 
 permen tapi harganya sama. Kalau susu ganti yang lebih 
 murah takutnya anak malah mencret.Kalau di encerin mosok 
 tega sih sama anak sendiri. susah juga ya. Kita berdo'a 
 aja deh rizki kita bertambah dengan mudah dan gak susah.
 On Thu, 9 Jan 2003 10:22:26 +0700
 Ella [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Yanuar ..
 Aku setuju ... tapi gimana caranya. Kalo udah begini .. 
 pasti harga susu
 naek dan yang lain-lainnya juga pasti naek. Aku geram 
 ..sebel .. tapi gak
 tau harus bagaimana ... kita bisanya cuma pasrah  aja 
 ..
 Gimana rekan yang lain?
 
 
 Thank you and regards,
 Ella
 
 email address: [EMAIL PROTECTED]
 
 - Original Message -
 From: yanuar alvanul m. [EMAIL PROTECTED]
 To: balita [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 9:57 AM
 Subject: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
  salam..
 
  ibu2, bapak2..
  sudah merasakan dampak kenaikan BBM, TDL  telpon belum 
 ?
  bu, pak.. sayur mayur juga ikut naik lho
  kemarin pembantu saya beli tomat Rp.500 / biji
  dan cabe Rp.100 / biji ! ya Alhamdulillah masih kebeli
  tapi bagi yg penghasilannya sedikit.. tentu ini sangat 
 berat

RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Euis Cheristie
sudah lah kita sudah tahu seperti apa negara kita, apapun yang kita omongin
disini memang seru tapi mungkin tidak akan merubah apapun
dipetinggi-petinggi itu, jadi mendingan kita ngomongin soal anak kita dan
perkembangannya aja kan... jadinya nggak tambah bete sama kenaikan harga...

 -Original Message-
 From: Siti Khodijah [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 5:22 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 iyah...enak yah jadi pejabat dan kroco kroco nya...
 di instansi pemerintah ini itu..
 kerja sedikit...duit gampang ngalir...
 gak mikirin orang lain yang susah...
 tapi kalo orang masih mikirin orang lain susah
 gak bakalan kaya kali yah...
 
 
 -Original Message-
 From: Lilis Suryawati [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 4:15 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
 Lho bukannya sudah jadi isu nasional kalau Indonesia itu memang negara
 yang
 terbesar korupsinya, kemarin saya sempat dengar di SCTV diskusi antara
 presenter dengan pengamat dari LPEM UI dan Pengusaha Indonesia. Dan LPEM
 UI
 itu sempat menyatakan bahwa sebenarnya kenaikan BBM, TDL dan Telepon
 sebenarnya tidak berdampak terlalu banyak terhadap ongkos produksi, tetapi
 dampak yang tertinggi dari pungutan (biaya siluman) yang cukup material
 jumlahnya.
 Jadi walaupun kita dibodohi oleh para pejabat pemerintah dllnya, kita bisa
 apa rekan2. 
 Sudah disuarakan terang-terangan kok, tetapi para pejabat di atas tetap
 tidak bergeming. 
 Yah sudah pasrah saja dech terimanya, habis kita kan hidupnya di Indonesia
 sih yang serba birokratis dan tidak transparan. Kayaknya negara dunia
 ketiga
 kan rata2 begitu style-nya he...he...he...
 
 Salam
 Lilis
 
 
 -Original Message-
 From: Lysta [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 4:13 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
 Wah..berarti selama ini programnya pemerintah tuh yang gede cuma 1 dong :
 PEMBODOHAN NASIONAL
 teganya mereka ...
 Gimana ya caranya spy analisa temennya pak Taufan ini bisa di share ke
 pers
 ??
 Supaya semua bangsa indonesia tau betapa pandainya pemerintah membodohi
 kita...
 
 
 - Original Message -
 From: Taufan Surana [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 3:31 PM
 Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
  Ikutan komen ah... :)
 
  Benarkah sejak dulu itu ada subsidi ?
  Ini ada comment dari teman saya:
  
  Gue inget zaman ORBA.
  Sebelum krisis harga bensin premium Rp. 700 (US$ 0.28),
  waktu ini semua bbm katanya disubsidi.
  Beberapa hari yang lalu harga bensin premium menjadi
  Rp. 1810 (US$ 0.20), yang katanya karena subsidinya
  dicabut.(disesuaikan dengan harga pasar)
  Yang gue tahu harga minyak per barel dalam US$ ngga
  banyak berubah.
  Jadi sebelum krisis juga sebenernya udah harga pasar dong.
  Artinya uang subsidi sebelum krisis sebenarnya
  cuman untuk bayar angin doang, kalo ngga mau disebut
  dikantongin, ha ha ha ...
  Kacian deh kita  ???
  
 
  Jadi, dari awal memang sepertinya tidak ada itu
  yg namanya SUBSIDI, shg jangan mengharapkan
  ada sisa dari aliran uang subsidi yg sekarang,
  krn memang tdk pernah ada :((
 
  Semoga kita semua bisa sadar utk memperbaikinya
  melalui cara balas dendam di pemilu 2004.
  JANGAN boikot pemilu ! Lebih baik pilih
  partai yg tepat. Tapi ada enggak ya.. ? :(
 
  Taufan
 
 
  -Original Message-
  From: Sutan Syahrir [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent: Thursday, January 09, 2003 4:40 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
  Saya juga gak percaya aliran dana subsidi. Dari dulu
  tiap ada kenaikan harga alasannnya selalu disubsidikan
  untuk sektor lain. Pendidikan kek kesehatan kek,
  kenyataannya pendiikan masih mahal juga apalagi harga
  obat. Pokoknya rakyat kecil itu harus selalu
  kencangkan ikat pinggang, kala perlu sampe putus.
 
  Saya sebenernya sih harga mo naek gak masalah tapi
  biaya pendidikan dan kesehatan harus GRATISS.
 
  Jika sampe pemilu nanti pemerintah tiap ambil
  keputusan selalu konyol saya akan boikot pemilu.
 
 
  -
   Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
 http://www.indokado.com/kelahiran.html
   Info balita, http://www.balita-anda.com
   Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 -
 
  Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
 http://www.indokado.com/kelahiran.html
 
  Info balita, http://www.balita-anda.com
 
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 ---
 Incoming mail is certified Virus Free.
 Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
 Version: 6.0.295 / Virus Database: 159 - Release Date: 11/1/01
  
 
 ---
 Outgoing mail is certified Virus Free.
 Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com

RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Adelina
Saya setuju dengan Pak Ipung, untuk lebih nyatanya, sebaiknya kita fokus
untuk membantu yang kekurangan, karena bagi yang sudah demo saja , tetap
saja untuk harga keputusan sudah final. 

-Original Message-
From: Ipung [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, January 09, 2003 10:58 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


Sama Bu, saya sudah pasrah dan merem setiap belanja terutama kebutuhan
pokok si kecil. Bukannya apatis tapi menurut saya percuma demo karena
para decision makers kita kurang peka (atau kurang pintar??)terhadap
jabatannya. Jadi setiap keputusan2 yang diambil selalu memiliki dampak
yang extreme. Sekarang buat yang masih bisa bernapas tetap mensyukuri
apa2 yang sudah didapat. Buat yang berlebih, selain bersyukur juga
membantu yang kekurangan. Ga usah jauh2 mungkin tetangga atau
kerabatnya.  

Ipung Rachmaningtyas


-Original Message-
From: Ella [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: Thursday, January 09, 2003 10:22 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?

Pak Yanuar ..
Aku setuju ...  tapi gimana caranya. Kalo udah begini .. pasti harga
susu
naek dan yang lain-lainnya juga pasti naek. Aku geram ..sebel .. tapi
gak
tau harus bagaimana ... kita bisanya cuma pasrah  aja ..
Gimana rekan yang lain?


Thank you and regards,
Ella

email address: [EMAIL PROTECTED]

- Original Message -
From: yanuar alvanul m. [EMAIL PROTECTED]
To: balita [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 09, 2003 9:57 AM
Subject: [balita-anda] bisa apa kita ?


 salam..

 ibu2, bapak2..
 sudah merasakan dampak kenaikan BBM, TDL  telpon belum ?
 bu, pak.. sayur mayur juga ikut naik lho
 kemarin pembantu saya beli tomat Rp.500 / biji
 dan cabe Rp.100 / biji ! ya Alhamdulillah masih kebeli
 tapi bagi yg penghasilannya sedikit.. tentu ini sangat berat..
 wajar..kalau hari2 ini marak demo
 dan kalau semua masyarakat satu suara, saya yakin pemerintah mau
 mendengar  mengadakan evaluasi.
 bu, pak..ini juga menyangkut nasib anak2 kita lho..
 kalau harga susu membumbung tinggi, obat tidak terjangkau,
 bagaimana dg nasib anak2 nanti ? terus, apa yang bisa kita lakukan ?
 yg bisa demo silakan, yg bisa dialog dg DPR / DPRD silakan atau..
 bikin pernyataan yuk.. nanti kirim ke media2  wakil2 kita..

 Wassalaam




 -
  Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! 
http://www.indokado.com/parcel2002.html
  Info balita, http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]





-
 Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! 
http://www.indokado.com/parcel2002.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



-
 Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! 
http://www.indokado.com/parcel2002.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




-
 Bunga untuk rayakan kelahiran ?  http://www.indokado.com/kelahiran.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




Re: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Ixlandia
Bagi yang punya penghasilan cukup/lebih sih gak apa2 dgn 
dampak kenaikan seperti ini, krn dengan belanja sambil 
merem pun gak masalah, mungkin akan beda ceritanya kalo 
orang yg berpenghasilan pas-2an dengan jumlah keluarga yg 
harus di beri makan, pasti gak akan merem kalo belanja.

On Thu, 9 Jan 2003 10:26:23 +0700 
 Adelina [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya setuju dengan Pak Ipung, untuk lebih nyatanya, 
sebaiknya kita fokus
untuk membantu yang kekurangan, karena bagi yang sudah 
demo saja , tetap
saja untuk harga keputusan sudah final. 

-Original Message-
From: Ipung [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, January 09, 2003 10:58 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


Sama Bu, saya sudah pasrah dan merem setiap belanja 
terutama kebutuhan
pokok si kecil. Bukannya apatis tapi menurut saya percuma 
demo karena
para decision makers kita kurang peka (atau kurang 
pintar??)terhadap
jabatannya. Jadi setiap keputusan2 yang diambil selalu 
memiliki dampak
yang extreme. Sekarang buat yang masih bisa bernapas 
tetap mensyukuri
apa2 yang sudah didapat. Buat yang berlebih, selain 
bersyukur juga
membantu yang kekurangan. Ga usah jauh2 mungkin tetangga 
atau
kerabatnya.  

Ipung Rachmaningtyas


-Original Message-
From: Ella [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: Thursday, January 09, 2003 10:22 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?

Pak Yanuar ..
Aku setuju ...  tapi gimana caranya. Kalo udah begini .. 
pasti harga
susu
naek dan yang lain-lainnya juga pasti naek. Aku geram 
..sebel .. tapi
gak
tau harus bagaimana ... kita bisanya cuma pasrah  aja 
..
Gimana rekan yang lain?


Thank you and regards,
Ella

email address: [EMAIL PROTECTED]

- Original Message -
From: yanuar alvanul m. [EMAIL PROTECTED]
To: balita [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 09, 2003 9:57 AM
Subject: [balita-anda] bisa apa kita ?


salam..

ibu2, bapak2..
sudah merasakan dampak kenaikan BBM, TDL  telpon belum 
?
bu, pak.. sayur mayur juga ikut naik lho
kemarin pembantu saya beli tomat Rp.500 / biji
dan cabe Rp.100 / biji ! ya Alhamdulillah masih kebeli
tapi bagi yg penghasilannya sedikit.. tentu ini sangat 
berat..
wajar..kalau hari2 ini marak demo
dan kalau semua masyarakat satu suara, saya yakin 
pemerintah mau
mendengar  mengadakan evaluasi.
bu, pak..ini juga menyangkut nasib anak2 kita lho..
kalau harga susu membumbung tinggi, obat tidak 
terjangkau,
bagaimana dg nasib anak2 nanti ? terus, apa yang bisa 
kita lakukan ?
yg bisa demo silakan, yg bisa dialog dg DPR / DPRD 
silakan atau..
bikin pernyataan yuk.. nanti kirim ke media2  wakil2 
kita..

Wassalaam




-
 Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One 
Free! 
http://www.indokado.com/parcel2002.html

 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke:

[EMAIL PROTECTED]







-

Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! 

http://www.indokado.com/parcel2002.html

Info balita, http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan, e-mail ke: 
[EMAIL PROTECTED]



-

Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! 

http://www.indokado.com/parcel2002.html

Info balita, http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan, e-mail ke: 
[EMAIL PROTECTED]




-

Bunga untuk rayakan kelahiran ?  
http://www.indokado.com/kelahiran.html
Info balita, http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan, e-mail ke: 
[EMAIL PROTECTED]



===
Meriahkan Hari Valentine Anda dan Ikuti Lomba Desain Kartu Eletronik dengan Tema Valentine
Ikuti Polling Pemilihan Pemenang Lomba Desain Kartu Elektronik Natal dan Tahun Baru 2003 di http://kartu.plasa.com/lomba
===

-

Bunga untuk rayakan kelahiran ?  http://www.indokado.com/kelahiran.html
Info balita, http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





Re: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Lidia Puspasari
satu kata untuk menyambut tahun baru 2003

pusiiggg..:(



- Original Message -
From: Ixlandia [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, January 10, 2003 8:05 AM
Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?


 Bagi yang punya penghasilan cukup/lebih sih gak apa2 dgn
 dampak kenaikan seperti ini, krn dengan belanja sambil
 merem pun gak masalah, mungkin akan beda ceritanya kalo
 orang yg berpenghasilan pas-2an dengan jumlah keluarga yg
 harus di beri makan, pasti gak akan merem kalo belanja.

 On Thu, 9 Jan 2003 10:26:23 +0700
   Adelina [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya setuju dengan Pak Ipung, untuk lebih nyatanya,
 sebaiknya kita fokus
 untuk membantu yang kekurangan, karena bagi yang sudah
 demo saja , tetap
 saja untuk harga keputusan sudah final.
 
 -Original Message-
 From: Ipung [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 10:58 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
 Sama Bu, saya sudah pasrah dan merem setiap belanja
 terutama kebutuhan
 pokok si kecil. Bukannya apatis tapi menurut saya percuma
 demo karena
 para decision makers kita kurang peka (atau kurang
 pintar??)terhadap
 jabatannya. Jadi setiap keputusan2 yang diambil selalu
 memiliki dampak
 yang extreme. Sekarang buat yang masih bisa bernapas
 tetap mensyukuri
 apa2 yang sudah didapat. Buat yang berlebih, selain
 bersyukur juga
 membantu yang kekurangan. Ga usah jauh2 mungkin tetangga
 atau
 kerabatnya.
 
 Ipung Rachmaningtyas
 
 
 -Original Message-
 From: Ella [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 10:22 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 Pak Yanuar ..
 Aku setuju ...  tapi gimana caranya. Kalo udah begini ..
 pasti harga
 susu
 naek dan yang lain-lainnya juga pasti naek. Aku geram
 ..sebel .. tapi
 gak
 tau harus bagaimana ... kita bisanya cuma pasrah  aja
 ..
 Gimana rekan yang lain?
 
 
 Thank you and regards,
 Ella
 
 email address: [EMAIL PROTECTED]
 
 - Original Message -
 From: yanuar alvanul m. [EMAIL PROTECTED]
 To: balita [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 9:57 AM
 Subject: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
  salam..
 
  ibu2, bapak2..
  sudah merasakan dampak kenaikan BBM, TDL  telpon belum
 ?
  bu, pak.. sayur mayur juga ikut naik lho
  kemarin pembantu saya beli tomat Rp.500 / biji
  dan cabe Rp.100 / biji ! ya Alhamdulillah masih kebeli
  tapi bagi yg penghasilannya sedikit.. tentu ini sangat
 berat..
  wajar..kalau hari2 ini marak demo
  dan kalau semua masyarakat satu suara, saya yakin
 pemerintah mau
  mendengar  mengadakan evaluasi.
  bu, pak..ini juga menyangkut nasib anak2 kita lho..
  kalau harga susu membumbung tinggi, obat tidak
 terjangkau,
  bagaimana dg nasib anak2 nanti ? terus, apa yang bisa
 kita lakukan ?
  yg bisa demo silakan, yg bisa dialog dg DPR / DPRD
 silakan atau..
  bikin pernyataan yuk.. nanti kirim ke media2  wakil2
 kita..
 
  Wassalaam
 
 
 
 
  -
   Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One
 Free! 
 http://www.indokado.com/parcel2002.html
   Info balita, http://www.balita-anda.com
   Stop berlangganan, e-mail ke:
 [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 
 -
  Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free!
 
 http://www.indokado.com/parcel2002.html
  Info balita, http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan, e-mail ke:
 [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 -
  Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free!
 
 http://www.indokado.com/parcel2002.html
  Info balita, http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan, e-mail ke:
 [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 -
  Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
 http://www.indokado.com/kelahiran.html
  Info balita, http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan, e-mail ke:
 [EMAIL PROTECTED]
 



===
 Meriahkan Hari Valentine Anda dan Ikuti Lomba Desain Kartu Eletronik
dengan Tema Valentine
 Ikuti Polling Pemilihan Pemenang Lomba Desain Kartu Elektronik Natal dan
Tahun Baru 2003 di http://kartu.plasa.com/lomba


===

 -
  Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
http://www.indokado.com/kelahiran.html
  Info balita, http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



-
 Bunga untuk rayakan kelahiran ?  http://www.indokado.com/kelahiran.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Yenni Afrianti
Kalau kembali ke subjek email, bisa apa kita? kita bisanya cuma berteriak2 ngomong ini 
itu, toh yang diatas sana tetap aja ndablek, sebodo amat dengan penderitaan rakyat, 
sebodo amat dengan yang namanya mati kelaparan, kriminalitas, dsb-dsb, yang penting 
aku senang.

Ngenes banget ya Bapak/Ibu negara kita yang sudah dijajah negara lain beratus2 tahun 
setelah merdeka malah lebih parah lagi, lebih mengerikan daripada jaman penjajahan 
dulu. 

Sepertinya kita hanya bisa berdoa dan terus berdoa semoga pemimpin bangsa kita kelak 
seorang yang berkualitas, berkredibilitas dan satu lagi yang paling penting harus 
bermoral dan punya hati nurani. Amin.

Berikut saya copy dari detik.com

Presiden Megawati Dianggap Tak Mengerti Penderitaan Rakyat
Reporter : Titis Widyatmoko

detikcom - Jakarta, Reaksi Presiden Megawati yang tidak menerima aksi demo hingga 
merusak simbol-simbol kenegaraan dikritik oleh Hendardi. Menurut Hendardi, Mega tidak 
mengerti dan memahami penderitaan rakyat. 
Menurut Ketua PBHI itu dalam rilisnya yang diterima, Jumat (10/1/2003), pernyataan 
Presiden Megawati itu menunjukkan tanda bahwa dia tak mengerti pengorbanan rakyat demi 
kepentingan pemerintahannya, bahkan pengorbanan atas pemerintahannya yang korup. 
Pernyataan Megawati itu juga menunjukkan sikapnya yang tak menaruh hormat atas 
pengorbanan dan keprihatinan atas penderitaan rakyat yang semakin menjadi-jadi. 
Rakyat diminta terus menerus berkorban untuk sesuatu yang mereka tidak mengerti 
mengapa harus bekorban. Sementara pemerintahannya sendiri tak mampu memberikan jaminan 
apa-apa bagi kehidupan rakyat yang lebih baik, ujar Hendardi. 
Ditambahkannya, Megawati tak pantas menceramahi rakyat mengenai sebuah bangsa. Sebab, 
Hendardi menilai Mega sama sekali tak mengerti betapa sakit dan menderitanya bangsa 
ini akibat ulah pemerintahannya. Bagaimana pula seorang presiden yang pemerintahannya 
menyakiti dan menyengsarakan rakyat justru menguliahi bangsanya seabgai bangsa 
setengah dan tak serius menjadi bangsa modern, tegas Hendardi. 
Pernyataan Megawati itu sekaligus pula menunjukkan bahwa ia secara pribadi tak punya 
kualitas, apalagi kapasitas dan kredibilitas untuk mejadi seorang presiden yang 
mengayomi rakyatnya. 
Ketidapantasan ini juga pernah diucapkannya pada beberapa bulan sebelumnya yang 
menyuruh warganya yang berdemonstasi untuk menjadi warga negara yang lain. Mengapa 
tidak Megawati saja menjadi presiden negara lain? tukas Hendardi.
(tis) 



 --
 From: Lilis Suryawati[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Reply To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 4:14 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 Lho bukannya sudah jadi isu nasional kalau Indonesia itu memang negara yang
 terbesar korupsinya, kemarin saya sempat dengar di SCTV diskusi antara
 presenter dengan pengamat dari LPEM UI dan Pengusaha Indonesia. Dan LPEM UI
 itu sempat menyatakan bahwa sebenarnya kenaikan BBM, TDL dan Telepon
 sebenarnya tidak berdampak terlalu banyak terhadap ongkos produksi, tetapi
 dampak yang tertinggi dari pungutan (biaya siluman) yang cukup material
 jumlahnya.
 Jadi walaupun kita dibodohi oleh para pejabat pemerintah dllnya, kita bisa
 apa rekan2. 
 Sudah disuarakan terang-terangan kok, tetapi para pejabat di atas tetap
 tidak bergeming. 
 Yah sudah pasrah saja dech terimanya, habis kita kan hidupnya di Indonesia
 sih yang serba birokratis dan tidak transparan. Kayaknya negara dunia ketiga
 kan rata2 begitu style-nya he...he...he...
 
 Salam
 Lilis
 
 
 -Original Message-
 From: Lysta [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 4:13 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
 Wah..berarti selama ini programnya pemerintah tuh yang gede cuma 1 dong :
 PEMBODOHAN NASIONAL 
 teganya mereka ...
 Gimana ya caranya spy analisa temennya pak Taufan ini bisa di share ke pers
 ??
 Supaya semua bangsa indonesia tau betapa pandainya pemerintah membodohi
 kita...
 
 
 - Original Message -
 From: Taufan Surana [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 3:31 PM
 Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
  Ikutan komen ah... :)
 
  Benarkah sejak dulu itu ada subsidi ?
  Ini ada comment dari teman saya:
  
  Gue inget zaman ORBA.
  Sebelum krisis harga bensin premium Rp. 700 (US$ 0.28),
  waktu ini semua bbm katanya disubsidi.
  Beberapa hari yang lalu harga bensin premium menjadi
  Rp. 1810 (US$ 0.20), yang katanya karena subsidinya
  dicabut.(disesuaikan dengan harga pasar)
  Yang gue tahu harga minyak per barel dalam US$ ngga
  banyak berubah.
  Jadi sebelum krisis juga sebenernya udah harga pasar dong.
  Artinya uang subsidi sebelum krisis sebenarnya
  cuman untuk bayar angin doang, kalo ngga mau disebut
  dikantongin, ha ha ha ...
  Kacian deh kita  ???
  
 
  Jadi, dari awal memang sepertinya tidak ada itu
  yg namanya SUBSIDI, shg jangan mengharapkan

RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Nova
aku turut mendukung Turunkan BBM ( BERAT BADAN MEGAWATI ), sorry yah sedikit
intermezzo, biar ngga stress, krn aku pun turut prihatin dgn keadaan para
pemimpin kita yg hanya mementingkan kepentingan pribadi and golongan.

Tapi aku ngga mau ikut demo, krn aku pikir hasilnya ngga efektif malah lebih
membuat kita dan pihak lain sengsara. Yg didemo malah lagi enak-enakan di
Mobil Mewah ber AC, or berlibur di Hawai
yg demo kena panas, kita yg lihat kena imbas macet sehingga pulang kerumah
lebih malam, ngga bisa bercengkrama dgn yg terkasih dirumah.

Mungkin seharusnya tiap hari Anggota Parlemen yg terhomat setiap harinya
harus di beri siraman rohani dari  A'a Gym or mungkin syarat jadi anggota
Parlemen harus ikut pelatihan pembinaan Mental and Spiritual kali yach???
Biar hati nya bersih jauh dari Korupsi.

Yg turut prihatin,
Bundanya Al  Bian

-Original Message-
From: Yenni Afrianti [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, January 10, 2003 8:14 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


Kalau kembali ke subjek email, bisa apa kita? kita bisanya cuma berteriak2
ngomong ini itu, toh yang diatas sana tetap aja ndablek, sebodo amat dengan
penderitaan rakyat, sebodo amat dengan yang namanya mati kelaparan,
kriminalitas, dsb-dsb, yang penting aku senang.

Ngenes banget ya Bapak/Ibu negara kita yang sudah dijajah negara lain
beratus2 tahun setelah merdeka malah lebih parah lagi, lebih mengerikan
daripada jaman penjajahan dulu.

Sepertinya kita hanya bisa berdoa dan terus berdoa semoga pemimpin bangsa
kita kelak seorang yang berkualitas, berkredibilitas dan satu lagi yang
paling penting harus bermoral dan punya hati nurani. Amin.

Berikut saya copy dari detik.com

Presiden Megawati Dianggap Tak Mengerti Penderitaan Rakyat
Reporter : Titis Widyatmoko

detikcom - Jakarta, Reaksi Presiden Megawati yang tidak menerima aksi demo
hingga merusak simbol-simbol kenegaraan dikritik oleh Hendardi. Menurut
Hendardi, Mega tidak mengerti dan memahami penderitaan rakyat.
Menurut Ketua PBHI itu dalam rilisnya yang diterima, Jumat (10/1/2003),
pernyataan Presiden Megawati itu menunjukkan tanda bahwa dia tak mengerti
pengorbanan rakyat demi kepentingan pemerintahannya, bahkan pengorbanan atas
pemerintahannya yang korup.
Pernyataan Megawati itu juga menunjukkan sikapnya yang tak menaruh hormat
atas pengorbanan dan keprihatinan atas penderitaan rakyat yang semakin
menjadi-jadi. Rakyat diminta terus menerus berkorban untuk sesuatu yang
mereka tidak mengerti mengapa harus bekorban. Sementara pemerintahannya
sendiri tak mampu memberikan jaminan apa-apa bagi kehidupan rakyat yang
lebih baik, ujar Hendardi.
Ditambahkannya, Megawati tak pantas menceramahi rakyat mengenai sebuah
bangsa. Sebab, Hendardi menilai Mega sama sekali tak mengerti betapa sakit
dan menderitanya bangsa ini akibat ulah pemerintahannya. Bagaimana pula
seorang presiden yang pemerintahannya menyakiti dan menyengsarakan rakyat
justru menguliahi bangsanya seabgai bangsa setengah dan tak serius menjadi
bangsa modern, tegas Hendardi.
Pernyataan Megawati itu sekaligus pula menunjukkan bahwa ia secara pribadi
tak punya kualitas, apalagi kapasitas dan kredibilitas untuk mejadi seorang
presiden yang mengayomi rakyatnya.
Ketidapantasan ini juga pernah diucapkannya pada beberapa bulan sebelumnya
yang menyuruh warganya yang berdemonstasi untuk menjadi warga negara yang
lain. Mengapa tidak Megawati saja menjadi presiden negara lain? tukas
Hendardi.
(tis)



 --
 From: Lilis Suryawati[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Reply To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 4:14 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

 Lho bukannya sudah jadi isu nasional kalau Indonesia itu memang negara
yang
 terbesar korupsinya, kemarin saya sempat dengar di SCTV diskusi antara
 presenter dengan pengamat dari LPEM UI dan Pengusaha Indonesia. Dan LPEM
UI
 itu sempat menyatakan bahwa sebenarnya kenaikan BBM, TDL dan Telepon
 sebenarnya tidak berdampak terlalu banyak terhadap ongkos produksi, tetapi
 dampak yang tertinggi dari pungutan (biaya siluman) yang cukup material
 jumlahnya.
 Jadi walaupun kita dibodohi oleh para pejabat pemerintah dllnya, kita bisa
 apa rekan2.
 Sudah disuarakan terang-terangan kok, tetapi para pejabat di atas tetap
 tidak bergeming.
 Yah sudah pasrah saja dech terimanya, habis kita kan hidupnya di Indonesia
 sih yang serba birokratis dan tidak transparan. Kayaknya negara dunia
ketiga
 kan rata2 begitu style-nya he...he...he...

 Salam
 Lilis


 -Original Message-
 From: Lysta [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 4:13 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?


 Wah..berarti selama ini programnya pemerintah tuh yang gede cuma 1 dong :
 PEMBODOHAN NASIONAL
 teganya mereka ...
 Gimana ya caranya spy analisa temennya pak Taufan ini bisa di share ke
pers
 ??
 Supaya semua bangsa indonesia tau betapa pandainya pemerintah

RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Taufan Surana
Komen lagi ah... :)

Utk masalah hak memilih utk tidak memilih di pemilu nanti,
kita tahu, partai yg sekarang berkuasa itu punya anggota tetap
yg banyak dan pasti terus mendukungnya.
Kalo kita tidak menggunakan hal pilih kita, akhirnya mereka lagi yg menang.

Tapi kenyataannya memang cukup sulit sih ya... utk milih
parpol yg tepat.


tfn


-Original Message-
From: Sutan Syahrir [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, January 10, 2003 10:33 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


Betul, bisa apa kita ?
mungkin selain cuma bertereak2 ngomong ini itu, pemilu
nanti kita bisa memilih partai yang tepat.

Kalau dirasa memang tidak ada yang tepat boleh dong
kita memilih tidak memilih' , kita dirumah aja
becanda dengan anak dan istri/suami.

--- Yenni Afrianti [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kalau kembali ke subjek email, bisa apa kita? kita
 bisanya cuma berteriak2 ngomong ini itu, toh yang
 diatas sana tetap aja ndablek, sebodo amat dengan
 penderitaan rakyat, sebodo amat dengan yang namanya
 mati kelaparan, kriminalitas, dsb-dsb, yang penting
 aku senang.

 Ngenes banget ya Bapak/Ibu negara kita yang sudah
 dijajah negara lain beratus2 tahun setelah merdeka
 malah lebih parah lagi, lebih mengerikan daripada
 jaman penjajahan dulu.

 Sepertinya kita hanya bisa berdoa dan terus berdoa
 semoga pemimpin bangsa kita kelak seorang yang
 berkualitas, berkredibilitas dan satu lagi yang
 paling penting harus bermoral dan punya hati nurani.
 Amin.

 Berikut saya copy dari detik.com

 Presiden Megawati Dianggap Tak Mengerti Penderitaan
 Rakyat
 Reporter : Titis Widyatmoko

 detikcom - Jakarta, Reaksi Presiden Megawati yang
 tidak menerima aksi demo hingga merusak
 simbol-simbol kenegaraan dikritik oleh Hendardi.
 Menurut Hendardi, Mega tidak mengerti dan memahami
 penderitaan rakyat.
 Menurut Ketua PBHI itu dalam rilisnya yang diterima,
 Jumat (10/1/2003), pernyataan Presiden Megawati itu
 menunjukkan tanda bahwa dia tak mengerti pengorbanan
 rakyat demi kepentingan pemerintahannya, bahkan
 pengorbanan atas pemerintahannya yang korup.
 Pernyataan Megawati itu juga menunjukkan sikapnya
 yang tak menaruh hormat atas pengorbanan dan
 keprihatinan atas penderitaan rakyat yang semakin
 menjadi-jadi. Rakyat diminta terus menerus
 berkorban untuk sesuatu yang mereka tidak mengerti
 mengapa harus bekorban. Sementara pemerintahannya
 sendiri tak mampu memberikan jaminan apa-apa bagi
 kehidupan rakyat yang lebih baik, ujar Hendardi.
 Ditambahkannya, Megawati tak pantas menceramahi
 rakyat mengenai sebuah bangsa. Sebab, Hendardi
 menilai Mega sama sekali tak mengerti betapa sakit
 dan menderitanya bangsa ini akibat ulah
 pemerintahannya. Bagaimana pula seorang presiden
 yang pemerintahannya menyakiti dan menyengsarakan
 rakyat justru menguliahi bangsanya seabgai bangsa
 setengah dan tak serius menjadi bangsa modern,
 tegas Hendardi.
 Pernyataan Megawati itu sekaligus pula menunjukkan
 bahwa ia secara pribadi tak punya kualitas, apalagi
 kapasitas dan kredibilitas untuk mejadi seorang
 presiden yang mengayomi rakyatnya.
 Ketidapantasan ini juga pernah diucapkannya pada
 beberapa bulan sebelumnya yang menyuruh warganya
 yang berdemonstasi untuk menjadi warga negara yang
 lain. Mengapa tidak Megawati saja menjadi presiden
 negara lain? tukas Hendardi.
 (tis)



  --
  From:   Lilis Suryawati[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
  Reply To:   [EMAIL PROTECTED]
  Sent:   Thursday, January 09, 2003 4:14 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject:RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
  Lho bukannya sudah jadi isu nasional kalau
 Indonesia itu memang negara yang
  terbesar korupsinya, kemarin saya sempat dengar di
 SCTV diskusi antara
  presenter dengan pengamat dari LPEM UI dan
 Pengusaha Indonesia. Dan LPEM UI
  itu sempat menyatakan bahwa sebenarnya kenaikan
 BBM, TDL dan Telepon
  sebenarnya tidak berdampak terlalu banyak terhadap
 ongkos produksi, tetapi
  dampak yang tertinggi dari pungutan (biaya
 siluman) yang cukup material
  jumlahnya.
  Jadi walaupun kita dibodohi oleh para pejabat
 pemerintah dllnya, kita bisa
  apa rekan2.
  Sudah disuarakan terang-terangan kok, tetapi para
 pejabat di atas tetap
  tidak bergeming.
  Yah sudah pasrah saja dech terimanya, habis kita
 kan hidupnya di Indonesia
  sih yang serba birokratis dan tidak transparan.
 Kayaknya negara dunia ketiga
  kan rata2 begitu style-nya he...he...he...
 
  Salam
  Lilis
 
 
  -Original Message-
  From: Lysta [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent: Thursday, January 09, 2003 4:13 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
  Wah..berarti selama ini programnya pemerintah tuh
 yang gede cuma 1 dong :
  PEMBODOHAN NASIONAL
  teganya mereka ...
  Gimana ya caranya spy analisa temennya pak Taufan
 ini bisa di share ke pers
  ??
  Supaya semua bangsa indonesia tau betapa pandainya
 pemerintah membodohi
  kita...
 
 
  - Original Message -
  From: Taufan Surana
 [EMAIL PROTECTED

Re: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Veyna
Iya nih jadi pingin ikutan komentar,.

sebetulnya saya setuju banget dg gusdur waktu itu yaitu kalau para koruptor
meninggal gak usah dishalatkan,. jadinya kan bikin takut tuh para
koruptor sehingga mereka akan mikir 1 jt x kalau mau bikin sengsara
rakyat,. abis saya juga percaya sebenarnya kalau kenaikan harga ini
akibat bocornya uang negara,


- Original Message -
From: Lidia Puspasari [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, January 10, 2003 8:01 AM
Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?


 satu kata untuk menyambut tahun baru 2003

 pusiiggg..:(



 - Original Message -
 From: Ixlandia [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, January 10, 2003 8:05 AM
 Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?


  Bagi yang punya penghasilan cukup/lebih sih gak apa2 dgn
  dampak kenaikan seperti ini, krn dengan belanja sambil
  merem pun gak masalah, mungkin akan beda ceritanya kalo
  orang yg berpenghasilan pas-2an dengan jumlah keluarga yg
  harus di beri makan, pasti gak akan merem kalo belanja.
 
  On Thu, 9 Jan 2003 10:26:23 +0700
Adelina [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya setuju dengan Pak Ipung, untuk lebih nyatanya,
  sebaiknya kita fokus
  untuk membantu yang kekurangan, karena bagi yang sudah
  demo saja , tetap
  saja untuk harga keputusan sudah final.
  
  -Original Message-
  From: Ipung [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent: Thursday, January 09, 2003 10:58 AM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
  
  
  Sama Bu, saya sudah pasrah dan merem setiap belanja
  terutama kebutuhan
  pokok si kecil. Bukannya apatis tapi menurut saya percuma
  demo karena
  para decision makers kita kurang peka (atau kurang
  pintar??)terhadap
  jabatannya. Jadi setiap keputusan2 yang diambil selalu
  memiliki dampak
  yang extreme. Sekarang buat yang masih bisa bernapas
  tetap mensyukuri
  apa2 yang sudah didapat. Buat yang berlebih, selain
  bersyukur juga
  membantu yang kekurangan. Ga usah jauh2 mungkin tetangga
  atau
  kerabatnya.
  
  Ipung Rachmaningtyas
  
  
  -Original Message-
  From: Ella [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent: Thursday, January 09, 2003 10:22 AM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?
  
  Pak Yanuar ..
  Aku setuju ...  tapi gimana caranya. Kalo udah begini ..
  pasti harga
  susu
  naek dan yang lain-lainnya juga pasti naek. Aku geram
  ..sebel .. tapi
  gak
  tau harus bagaimana ... kita bisanya cuma pasrah  aja
  ..
  Gimana rekan yang lain?
  
  
  Thank you and regards,
  Ella
  
  email address: [EMAIL PROTECTED]
  
  - Original Message -
  From: yanuar alvanul m. [EMAIL PROTECTED]
  To: balita [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, January 09, 2003 9:57 AM
  Subject: [balita-anda] bisa apa kita ?
  
  
   salam..
  
   ibu2, bapak2..
   sudah merasakan dampak kenaikan BBM, TDL  telpon belum
  ?
   bu, pak.. sayur mayur juga ikut naik lho
   kemarin pembantu saya beli tomat Rp.500 / biji
   dan cabe Rp.100 / biji ! ya Alhamdulillah masih kebeli
   tapi bagi yg penghasilannya sedikit.. tentu ini sangat
  berat..
   wajar..kalau hari2 ini marak demo
   dan kalau semua masyarakat satu suara, saya yakin
  pemerintah mau
   mendengar  mengadakan evaluasi.
   bu, pak..ini juga menyangkut nasib anak2 kita lho..
   kalau harga susu membumbung tinggi, obat tidak
  terjangkau,
   bagaimana dg nasib anak2 nanti ? terus, apa yang bisa
  kita lakukan ?
   yg bisa demo silakan, yg bisa dialog dg DPR / DPRD
  silakan atau..
   bikin pernyataan yuk.. nanti kirim ke media2  wakil2
  kita..
  
   Wassalaam
  
  
  
  
   -
Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One
  Free! 
  http://www.indokado.com/parcel2002.html
Info balita, http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan, e-mail ke:
  [EMAIL PROTECTED]
  
  
  
  
  
  -
   Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free!
  
  http://www.indokado.com/parcel2002.html
   Info balita, http://www.balita-anda.com
   Stop berlangganan, e-mail ke:
  [EMAIL PROTECTED]
  
  
  
  -
   Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free!
  
  http://www.indokado.com/parcel2002.html
   Info balita, http://www.balita-anda.com
   Stop berlangganan, e-mail ke:
  [EMAIL PROTECTED]
  
  
  
  
  -
   Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
  http://www.indokado.com/kelahiran.html
   Info balita, http://www.balita-anda.com
   Stop berlangganan, e-mail ke:
  [EMAIL PROTECTED]
  
 
 


 ===
  Meriahkan Hari Valentine Anda dan Ikuti Lomba Desain Kartu Eletronik
 dengan Tema Valentine
  Ikuti Polling

RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Ipung
Pak, saya setuju. Memang harus ada pencerdasan politik ke semua
lapisan masyarakat bukan sekedar menjadi pemilih abadi (pasti dibayar
ya?). Bersikap apatis memang tidak disalahkan juga tapi sayang kan kalo
kita tidak menggunakan hak kita. Mungkin Pak Taufan mau bikin partai
keluarga Indonesia yang memperjuangkan kesehatan dan pendidikan
keluarga, terutama bayi2 dan balita. Karena kita yakin keluarga yang
sehat lahir dan batin melahirkan pemimpin2 yang sehat lahir batin juga.
Kalau setuju,saya pasti langsung pilih Bapak deh :)

Ipung Rachmaningtyas


-Original Message-
From: Taufan Surana [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: Friday, January 10, 2003 9:09 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

Komen lagi ah... :)

Utk masalah hak memilih utk tidak memilih di pemilu nanti,
kita tahu, partai yg sekarang berkuasa itu punya anggota tetap
yg banyak dan pasti terus mendukungnya.
Kalo kita tidak menggunakan hal pilih kita, akhirnya mereka lagi yg
menang.

Tapi kenyataannya memang cukup sulit sih ya... utk milih
parpol yg tepat.


tfn


-Original Message-
From: Sutan Syahrir [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, January 10, 2003 10:33 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


Betul, bisa apa kita ?
mungkin selain cuma bertereak2 ngomong ini itu, pemilu
nanti kita bisa memilih partai yang tepat.

Kalau dirasa memang tidak ada yang tepat boleh dong
kita memilih tidak memilih' , kita dirumah aja
becanda dengan anak dan istri/suami.

--- Yenni Afrianti [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kalau kembali ke subjek email, bisa apa kita? kita
 bisanya cuma berteriak2 ngomong ini itu, toh yang
 diatas sana tetap aja ndablek, sebodo amat dengan
 penderitaan rakyat, sebodo amat dengan yang namanya
 mati kelaparan, kriminalitas, dsb-dsb, yang penting
 aku senang.

 Ngenes banget ya Bapak/Ibu negara kita yang sudah
 dijajah negara lain beratus2 tahun setelah merdeka
 malah lebih parah lagi, lebih mengerikan daripada
 jaman penjajahan dulu.

 Sepertinya kita hanya bisa berdoa dan terus berdoa
 semoga pemimpin bangsa kita kelak seorang yang
 berkualitas, berkredibilitas dan satu lagi yang
 paling penting harus bermoral dan punya hati nurani.
 Amin.

 Berikut saya copy dari detik.com

 Presiden Megawati Dianggap Tak Mengerti Penderitaan
 Rakyat
 Reporter : Titis Widyatmoko

 detikcom - Jakarta, Reaksi Presiden Megawati yang
 tidak menerima aksi demo hingga merusak
 simbol-simbol kenegaraan dikritik oleh Hendardi.
 Menurut Hendardi, Mega tidak mengerti dan memahami
 penderitaan rakyat.
 Menurut Ketua PBHI itu dalam rilisnya yang diterima,
 Jumat (10/1/2003), pernyataan Presiden Megawati itu
 menunjukkan tanda bahwa dia tak mengerti pengorbanan
 rakyat demi kepentingan pemerintahannya, bahkan
 pengorbanan atas pemerintahannya yang korup.
 Pernyataan Megawati itu juga menunjukkan sikapnya
 yang tak menaruh hormat atas pengorbanan dan
 keprihatinan atas penderitaan rakyat yang semakin
 menjadi-jadi. Rakyat diminta terus menerus
 berkorban untuk sesuatu yang mereka tidak mengerti
 mengapa harus bekorban. Sementara pemerintahannya
 sendiri tak mampu memberikan jaminan apa-apa bagi
 kehidupan rakyat yang lebih baik, ujar Hendardi.
 Ditambahkannya, Megawati tak pantas menceramahi
 rakyat mengenai sebuah bangsa. Sebab, Hendardi
 menilai Mega sama sekali tak mengerti betapa sakit
 dan menderitanya bangsa ini akibat ulah
 pemerintahannya. Bagaimana pula seorang presiden
 yang pemerintahannya menyakiti dan menyengsarakan
 rakyat justru menguliahi bangsanya seabgai bangsa
 setengah dan tak serius menjadi bangsa modern,
 tegas Hendardi.
 Pernyataan Megawati itu sekaligus pula menunjukkan
 bahwa ia secara pribadi tak punya kualitas, apalagi
 kapasitas dan kredibilitas untuk mejadi seorang
 presiden yang mengayomi rakyatnya.
 Ketidapantasan ini juga pernah diucapkannya pada
 beberapa bulan sebelumnya yang menyuruh warganya
 yang berdemonstasi untuk menjadi warga negara yang
 lain. Mengapa tidak Megawati saja menjadi presiden
 negara lain? tukas Hendardi.
 (tis)



  --
  From:   Lilis Suryawati[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
  Reply To:   [EMAIL PROTECTED]
  Sent:   Thursday, January 09, 2003 4:14 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject:RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
  Lho bukannya sudah jadi isu nasional kalau
 Indonesia itu memang negara yang
  terbesar korupsinya, kemarin saya sempat dengar di
 SCTV diskusi antara
  presenter dengan pengamat dari LPEM UI dan
 Pengusaha Indonesia. Dan LPEM UI
  itu sempat menyatakan bahwa sebenarnya kenaikan
 BBM, TDL dan Telepon
  sebenarnya tidak berdampak terlalu banyak terhadap
 ongkos produksi, tetapi
  dampak yang tertinggi dari pungutan (biaya
 siluman) yang cukup material
  jumlahnya.
  Jadi walaupun kita dibodohi oleh para pejabat
 pemerintah dllnya, kita bisa
  apa rekan2.
  Sudah disuarakan terang-terangan kok, tetapi para
 pejabat di atas tetap
  tidak bergeming.
  Yah sudah pasrah saja dech terimanya, habis kita

Re: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik je_4n
ikut nimbrung juga deh

yang mau saya garis bawahi semua adalah:


BAHWA PARA PEJABAT PEMERINTAHAN BAIK DI LEGISLATIF, YUDIKATIF MAUPUN DI
EKSEKUTIF, YANG KITA SEBUT SAJA SEBAGAI OKNUM YANG DUDUK DI MPR (maaf'
Majelis Penindas Rakyat) dan DPR (sekali lagi Maaf' Dewan Pemeras Rakyat)
pada dasarnya mereka tidak mempunyai Landasan berAgama yang Kuat dan Bagus,
sehingga mereka sudah tidak tahu lagi mana yang Halal dan Haram, yang mereka
fikirkan hanya Uang, Kedudukan, dan Kekayaan, mereka hanya berpikir
bagaimana caranya dalam waktu Lima Tahun dapat mengumpulkan kekayaan sebayak
mungkin setelah itu terserah deh mau dipilih lagi atau nggak ( betul
nggak?)
Saran Saya :
Kita harus lebih banyak lagi mendekatkan diri Ke Tuhan Rabbul 'alamiin, kita
harus banyak berdoa agar kita semua diberi kekuatan lahir dan bathin dalam
menghadapi semua keadaan ini dan agar Keberkahan diturunkan di Bumi
Indonesia dan Semoga Para Pejabat Pemerintahan di beri Taufik dan Hidayah
agar segera BerTaubatan Nasuha, karena telah banyak menyengsarakan
Rakyatnya.

- Original Message -
From: Ixlandia [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, January 10, 2003 8:58 AM
Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?


 yah..akhirnya dikembalikan kemasing-2 orang saja, bagi yg
 tidak setuju demo ya silahkan saja kalo dengan
 ber-prihatin saja dan berharap apa yg ada di hati orang-2
 yg prihatin akan di dengar oleh para pejabat/wakil rakyat
 di atas sana, kira-2 bisa kontak gak ya hati para pejabat
 itu dgn orang-2 prihatin ini ?
 Bagi yg ingin mengungkapkan keprihatinan hatinya dgn demo
 ya silahkan saja, itu kan hak mereka juga, namanya juga
 usaha, ya kalo usaha gak mau susah atau berpanas-2 mending
 di rumah saja, nonton berita ttg demo dan cukup dgn berdoa
 semoga orang-2 yg berdemo itu bisa sedikit membuka hati
 para pejabat, kalo pun usaha ini tidak berhasil ya wajar
 lah kalo ternyata suara pendemo itu terlalu lemah utk
 mengetuk pintu hati para pejabat, dan seandainya para
 pendemo itu berhasil semoga bisa ikut mengajak tersenyum
 bagi orang-2 yg cukup prihatin dan pasrah menerima apa
 adanya, pada dasarnya setiap orang tidak ingin susah,
 hanya keadaan sulit saja yg membedakan orang-2 bersikap,
 ada yg spontan beraksi, ada yg cuma mengeluh saja tanpa
 berusaha menyelesaikan kesulitan itu, ada yg melihat sinis
 pada orang-2 yg banyak omong..dlsb-lah..

 On Fri, 10 Jan 2003 08:09:26 +0700
   Nova [EMAIL PROTECTED] wrote:
 aku turut mendukung Turunkan BBM ( BERAT BADAN MEGAWATI
 ), sorry yah sedikit
 intermezzo, biar ngga stress, krn aku pun turut prihatin
 dgn keadaan para
 pemimpin kita yg hanya mementingkan kepentingan pribadi
 and golongan.
 
 Tapi aku ngga mau ikut demo, krn aku pikir hasilnya ngga
 efektif malah lebih
 membuat kita dan pihak lain sengsara. Yg didemo malah
 lagi enak-enakan di
 Mobil Mewah ber AC, or berlibur di Hawai
 yg demo kena panas, kita yg lihat kena imbas macet
 sehingga pulang kerumah
 lebih malam, ngga bisa bercengkrama dgn yg terkasih
 dirumah.
 
 Mungkin seharusnya tiap hari Anggota Parlemen yg terhomat
 setiap harinya
 harus di beri siraman rohani dari  A'a Gym or mungkin
 syarat jadi anggota
 Parlemen harus ikut pelatihan pembinaan Mental and
 Spiritual kali yach???
 Biar hati nya bersih jauh dari Korupsi.
 
 Yg turut prihatin,
 Bundanya Al  Bian
 
 -Original Message-
 From: Yenni Afrianti [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Friday, January 10, 2003 8:14 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
 Kalau kembali ke subjek email, bisa apa kita? kita
 bisanya cuma berteriak2
 ngomong ini itu, toh yang diatas sana tetap aja ndablek,
 sebodo amat dengan
 penderitaan rakyat, sebodo amat dengan yang namanya mati
 kelaparan,
 kriminalitas, dsb-dsb, yang penting aku senang.
 
 Ngenes banget ya Bapak/Ibu negara kita yang sudah dijajah
 negara lain
 beratus2 tahun setelah merdeka malah lebih parah lagi,
 lebih mengerikan
 daripada jaman penjajahan dulu.
 
 Sepertinya kita hanya bisa berdoa dan terus berdoa semoga
 pemimpin bangsa
 kita kelak seorang yang berkualitas, berkredibilitas dan
 satu lagi yang
 paling penting harus bermoral dan punya hati nurani.
 Amin.
 
 Berikut saya copy dari detik.com
 
 Presiden Megawati Dianggap Tak Mengerti Penderitaan
 Rakyat
 Reporter : Titis Widyatmoko
 
 detikcom - Jakarta, Reaksi Presiden Megawati yang tidak
 menerima aksi demo
 hingga merusak simbol-simbol kenegaraan dikritik oleh
 Hendardi. Menurut
 Hendardi, Mega tidak mengerti dan memahami penderitaan
 rakyat.
 Menurut Ketua PBHI itu dalam rilisnya yang diterima,
 Jumat (10/1/2003),
 pernyataan Presiden Megawati itu menunjukkan tanda bahwa
 dia tak mengerti
 pengorbanan rakyat demi kepentingan pemerintahannya,
 bahkan pengorbanan atas
 pemerintahannya yang korup.
 Pernyataan Megawati itu juga menunjukkan sikapnya yang
 tak menaruh hormat
 atas pengorbanan dan keprihatinan atas penderitaan rakyat
 yang semakin
 menjadi-jadi. Rakyat diminta terus menerus berkorban

RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Yenni Afrianti
sepertinya semuanya harus masuk sekolah 'Manajemen Qolbu' dulu, biar punya hati nurani 
yang bener dan bisa  mikirin rakyat banyak, kadang mikir ya Bapak/Ibu koq bisa ya 
nggak takut sama Yang Maha Kuasa, uangnyakan buat ngasi makan keluarga, kalau uang 
haram semua gimana moral mau bagus?
 --
 From: Siti Khodijah[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Reply To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 5:21 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 iyah...enak yah jadi pejabat dan kroco kroco nya...
 di instansi pemerintah ini itu..
 kerja sedikit...duit gampang ngalir...
 gak mikirin orang lain yang susah...
 tapi kalo orang masih mikirin orang lain susah
 gak bakalan kaya kali yah...
 
 
 -Original Message-
 From: Lilis Suryawati [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 4:15 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
 Lho bukannya sudah jadi isu nasional kalau Indonesia itu memang negara yang
 terbesar korupsinya, kemarin saya sempat dengar di SCTV diskusi antara
 presenter dengan pengamat dari LPEM UI dan Pengusaha Indonesia. Dan LPEM UI
 itu sempat menyatakan bahwa sebenarnya kenaikan BBM, TDL dan Telepon
 sebenarnya tidak berdampak terlalu banyak terhadap ongkos produksi, tetapi
 dampak yang tertinggi dari pungutan (biaya siluman) yang cukup material
 jumlahnya.
 Jadi walaupun kita dibodohi oleh para pejabat pemerintah dllnya, kita bisa
 apa rekan2. 
 Sudah disuarakan terang-terangan kok, tetapi para pejabat di atas tetap
 tidak bergeming. 
 Yah sudah pasrah saja dech terimanya, habis kita kan hidupnya di Indonesia
 sih yang serba birokratis dan tidak transparan. Kayaknya negara dunia ketiga
 kan rata2 begitu style-nya he...he...he...
 
 Salam
 Lilis
 
 
 -Original Message-
 From: Lysta [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 4:13 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
 Wah..berarti selama ini programnya pemerintah tuh yang gede cuma 1 dong :
 PEMBODOHAN NASIONAL
 teganya mereka ...
 Gimana ya caranya spy analisa temennya pak Taufan ini bisa di share ke pers
 ??
 Supaya semua bangsa indonesia tau betapa pandainya pemerintah membodohi
 kita...
 
 
 - Original Message -
 From: Taufan Surana [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 3:31 PM
 Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
  Ikutan komen ah... :)
 
  Benarkah sejak dulu itu ada subsidi ?
  Ini ada comment dari teman saya:
  
  Gue inget zaman ORBA.
  Sebelum krisis harga bensin premium Rp. 700 (US$ 0.28),
  waktu ini semua bbm katanya disubsidi.
  Beberapa hari yang lalu harga bensin premium menjadi
  Rp. 1810 (US$ 0.20), yang katanya karena subsidinya
  dicabut.(disesuaikan dengan harga pasar)
  Yang gue tahu harga minyak per barel dalam US$ ngga
  banyak berubah.
  Jadi sebelum krisis juga sebenernya udah harga pasar dong.
  Artinya uang subsidi sebelum krisis sebenarnya
  cuman untuk bayar angin doang, kalo ngga mau disebut
  dikantongin, ha ha ha ...
  Kacian deh kita  ???
  
 
  Jadi, dari awal memang sepertinya tidak ada itu
  yg namanya SUBSIDI, shg jangan mengharapkan
  ada sisa dari aliran uang subsidi yg sekarang,
  krn memang tdk pernah ada :((
 
  Semoga kita semua bisa sadar utk memperbaikinya
  melalui cara balas dendam di pemilu 2004.
  JANGAN boikot pemilu ! Lebih baik pilih
  partai yg tepat. Tapi ada enggak ya.. ? :(
 
  Taufan
 
 
  -Original Message-
  From: Sutan Syahrir [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent: Thursday, January 09, 2003 4:40 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
  Saya juga gak percaya aliran dana subsidi. Dari dulu
  tiap ada kenaikan harga alasannnya selalu disubsidikan
  untuk sektor lain. Pendidikan kek kesehatan kek,
  kenyataannya pendiikan masih mahal juga apalagi harga
  obat. Pokoknya rakyat kecil itu harus selalu
  kencangkan ikat pinggang, kala perlu sampe putus.
 
  Saya sebenernya sih harga mo naek gak masalah tapi
  biaya pendidikan dan kesehatan harus GRATISS.
 
  Jika sampe pemilu nanti pemerintah tiap ambil
  keputusan selalu konyol saya akan boikot pemilu.
 
 
  -
   Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
 http://www.indokado.com/kelahiran.html
   Info balita, http://www.balita-anda.com
   Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 -
 
  Bunga untuk rayakan kelahiran ? 
 http://www.indokado.com/kelahiran.html
 
  Info balita, http://www.balita-anda.com
 
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 ---
 Incoming mail is certified Virus Free.
 Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
 Version: 6.0.295 / Virus Database: 159 - Release Date: 11/1/01
  
 
 ---
 Outgoing mail is certified Virus Free.
 Checked by AVG anti-virus

Re: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Galuh Nawang Wulan

iya bu apalagi kebutuhan bayi mahal banget
iya ngaturnya harus puter otak kalo perlu ibu bapaknya ga 
usah jajan lagi buat beli  kebutuhan bayi 
nasib rakyat kecil memang begini hik. 
On Thu, 9 Jan 2003 10:42:07 +0700 
 Retno Widayanti [EMAIL PROTECTED] wrote:
Betul...
selama masih bisa bernapas... tiap bulan ada pemasukan 
seperak pun udah
alhamdullilah.. tinggal cara ngaturnya aja harus makin 
sangat selektif
banget. Kalo perlu puasa biar bisa beli keperluan anak... 
he he he...

-Original Message-
From:	Ipung [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:	Thursday, January 09, 2003 10:58 AM
To:	[EMAIL PROTECTED]
Subject:	RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

Sama Bu, saya sudah pasrah dan merem setiap belanja 
terutama kebutuhan
pokok si kecil. Bukannya apatis tapi menurut saya 
percuma demo karena
para decision makers kita kurang peka (atau kurang 
pintar??)terhadap
jabatannya. Jadi setiap keputusan2 yang diambil selalu 
memiliki dampak
yang extreme. Sekarang buat yang masih bisa bernapas 
tetap mensyukuri
apa2 yang sudah didapat. Buat yang berlebih, selain 
bersyukur juga
membantu yang kekurangan. Ga usah jauh2 mungkin tetangga 
atau
kerabatnya.  

Ipung Rachmaningtyas


-Original Message-
From: Ella [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: Thursday, January 09, 2003 10:22 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?

Pak Yanuar ..
Aku setuju ...  tapi gimana caranya. Kalo udah begini .. 
pasti harga
susu
naek dan yang lain-lainnya juga pasti naek. Aku geram 
..sebel .. tapi
gak
tau harus bagaimana ... kita bisanya cuma pasrah  
aja ..
Gimana rekan yang lain?


Thank you and regards,
Ella

email address: [EMAIL PROTECTED]

- Original Message -
From: yanuar alvanul m. [EMAIL PROTECTED]
To: balita [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 09, 2003 9:57 AM
Subject: [balita-anda] bisa apa kita ?


 salam..

 ibu2, bapak2..
 sudah merasakan dampak kenaikan BBM, TDL  telpon 
belum ?
 bu, pak.. sayur mayur juga ikut naik lho
 kemarin pembantu saya beli tomat Rp.500 / biji
 dan cabe Rp.100 / biji ! ya Alhamdulillah masih kebeli
 tapi bagi yg penghasilannya sedikit.. tentu ini sangat 
berat..
 wajar..kalau hari2 ini marak demo
 dan kalau semua masyarakat satu suara, saya yakin 
pemerintah mau
 mendengar  mengadakan evaluasi.
 bu, pak..ini juga menyangkut nasib anak2 kita lho..
 kalau harga susu membumbung tinggi, obat tidak 
terjangkau,
 bagaimana dg nasib anak2 nanti ? terus, apa yang bisa 
kita lakukan ?
 yg bisa demo silakan, yg bisa dialog dg DPR / DPRD 
silakan atau..
 bikin pernyataan yuk.. nanti kirim ke media2  wakil2 
kita..

 Wassalaam




 
-
  Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One 
Free! 
http://www.indokado.com/parcel2002.html
  Info balita, http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]





-
 Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One 
Free! 
http://www.indokado.com/parcel2002.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: 
[EMAIL PROTECTED]



-
 Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One 
Free! 
http://www.indokado.com/parcel2002.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: 
[EMAIL PROTECTED]

-

Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! 
 http://www.indokado.com/parcel2002.html
Info balita, http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan, e-mail ke: 
[EMAIL PROTECTED]



===
Meriahkan Hari Valentine Anda dan Ikuti Lomba Design Kartu Eletronik dengan Tema Valentine 
===

-
Bunga untuk rayakan kelahiran ?  http://www.indokado.com/kelahiran.html
Info balita, http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





[balita-anda] harapan.. harapan.. harapan.. (was : Re: [balita-anda] bisa apa kita ?)

2003-01-09 Terurut Topik Ionrossa Ismono
Ibus/bapaks. :))
Saya sangat terkesan dengan masukan.. pendapat.. opini.. etc etc dan apalah
namanya... soal kondisi negeri tercinta kita ini.

Kalo boleh ber-andai2x dgn me-reset keanggotan di parlemen (baca :
MPR/DPR) sana ... mungkin.. ibus/bapaks di milis tercinta ini sangat cocok
untuk duduk di bangku mulia itu sebagai wakil dari setiap lapisan
masyarakat.. untuk selanjutnya bisa menentukan seorang figur pimpinan yg
pintar dan peka terhadap kondisi bangsa nya.

Tapi per-andai-an di atas...  mungkin sulit terlaksana saat ini.
Hikss.. :((

Tidak patah semangat alias putus asa soal kelanjutan negeri tercinta
ini. :))
Karena kita punya wadah.. wadah komunikasi kecil kita ini (baca : milis
BALITA ANDA).. yang insya Allah bisa mencetak anak-anak kebanggaan kita
nanti menjadi seorang figur pimpinan yang akan memimpin di tanah ini.

Berbagai topik dibahas di sini.. mulai dari soal kehamilan imunisasi...
makanan bayi popok pampers penyakit sekolah... dan lain
lainnyaa
Berbagai masukan.. input.. dan sharing nya juga datang bertubi2x... dgn
harapan bisa saling membant...
Dan semua punya maksuddd agar supaya si kecil kita nanti kelak tumbuh
menjadi anak yg normal, sehat dan pintarr.. dan tentunya kelak bisa menjadi
kebanggaan keluargaaa.. kebanggaann bangsa dan negaraaa :))

Harapan.. harapan dan harapan memang tercurah tertumpah kepada si kecil
kita calon generasi penerusss..

Ibus/bapaks
BISA APA KITA saat ini.. ??!! :))
Jelas  ibus/bapaks bisa melakukan sesuatu yang terbaik bagi harapan masa
depan si kecil kita sebagai calon pimpinan bangsaaa. walaupun dalam
kondisi yang se-sulit saat ini...

Tetap semangat. dan optimisss... .
KITA BISA melakukan semua nya disertai dengan harapan.. harapan.. dan
harapann

Salam
Papa nya Owie

- Original Message -
From: Veyna [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, January 10, 2003 9:25 AM
Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?


 Iya nih jadi pingin ikutan komentar,.

 sebetulnya saya setuju banget dg gusdur waktu itu yaitu kalau para
koruptor
 meninggal gak usah dishalatkan,. jadinya kan bikin takut tuh para
 koruptor sehingga mereka akan mikir 1 jt x kalau mau bikin sengsara
 rakyat,. abis saya juga percaya sebenarnya kalau kenaikan harga ini
 akibat bocornya uang negara,


 - Original Message -
 From: Lidia Puspasari [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, January 10, 2003 8:01 AM
 Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?


  satu kata untuk menyambut tahun baru 2003
 
  pusiiggg..:(
 
 
 
  - Original Message -
  From: Ixlandia [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Friday, January 10, 2003 8:05 AM
  Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
   Bagi yang punya penghasilan cukup/lebih sih gak apa2 dgn
   dampak kenaikan seperti ini, krn dengan belanja sambil
   merem pun gak masalah, mungkin akan beda ceritanya kalo
   orang yg berpenghasilan pas-2an dengan jumlah keluarga yg
   harus di beri makan, pasti gak akan merem kalo belanja.
  
   On Thu, 9 Jan 2003 10:26:23 +0700
 Adelina [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Saya setuju dengan Pak Ipung, untuk lebih nyatanya,
   sebaiknya kita fokus
   untuk membantu yang kekurangan, karena bagi yang sudah
   demo saja , tetap
   saja untuk harga keputusan sudah final.
   
   -Original Message-
   From: Ipung [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
   Sent: Thursday, January 09, 2003 10:58 AM
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
   
   
   Sama Bu, saya sudah pasrah dan merem setiap belanja
   terutama kebutuhan
   pokok si kecil. Bukannya apatis tapi menurut saya percuma
   demo karena
   para decision makers kita kurang peka (atau kurang
   pintar??)terhadap
   jabatannya. Jadi setiap keputusan2 yang diambil selalu
   memiliki dampak
   yang extreme. Sekarang buat yang masih bisa bernapas
   tetap mensyukuri
   apa2 yang sudah didapat. Buat yang berlebih, selain
   bersyukur juga
   membantu yang kekurangan. Ga usah jauh2 mungkin tetangga
   atau
   kerabatnya.
   
   Ipung Rachmaningtyas
   
   
   -Original Message-
   From: Ella [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
   Sent: Thursday, January 09, 2003 10:22 AM
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?
   
   Pak Yanuar ..
   Aku setuju ...  tapi gimana caranya. Kalo udah begini ..
   pasti harga
   susu
   naek dan yang lain-lainnya juga pasti naek. Aku geram
   ..sebel .. tapi
   gak
   tau harus bagaimana ... kita bisanya cuma pasrah  aja
   ..
   Gimana rekan yang lain?
   
   
   Thank you and regards,
   Ella
   
   email address: [EMAIL PROTECTED]
   
   - Original Message -
   From: yanuar alvanul m. [EMAIL PROTECTED]
   To: balita [EMAIL PROTECTED]
   Sent: Thursday, January 09, 2003 9:57 AM
   Subject: [balita-anda] bisa apa kita ?
   
   
salam..
   
ibu2, bapak2

RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Yenni Afrianti
 
  
 
  Dari Kompascyber.com per 10 Januari 2003
 
  
 
  
 
  Pemerintah Keluarkan Stimulus Fiskal
 
  
 
  
 
  * Beras untuk Rakyat Miskin Mulai Disalurkan
 
  
 
  
 
  Jakarta, Kompas - Pemerintah segera memberikan stimulus di bidang perpajakan dan
 
  kepabeanan kepada pelaku usaha dan masyarakat pada tahun ini. Stimulus di bidang
 
  perpajakan itu meliputi penundaan pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas enam 
 
  jenis barang strategis, pencabutan 23 jenis barang dari pengenaan Pajak Penjualan 
atas   
  Barang Mewah (PPnBM), dan penurunan tarif PPnBM atas sembilan jenis barang. 
 
  
 
  
 
  Secara keseluruhan, ada 45 jenis stimulus fiskal yang diberikan pemerintah. 
Stimulus
  ekonomi yang segera bisa dinikmati oleh para pelaku dunia usaha dan masyarakat pada 
 
  umumnya dimaksudkan untuk mengembalikan daya beli masyarakat dan mengurangi ekonomi 
 
  biaya tinggi, kata Staf Ahli Menteri Keuangan (Menkeu) Anggito Abimanyu di 
Jakarta,
  Kamis (9/1).
 
  
 
  
 
  Pemberian stimulus fiskal dan pabean itu diumumkan Anggito bersama dengan Direktur  
 
  Jenderal (Dirjen) Pajak Hadi Purnomo dan Dirjen Bea dan Cukai (BC) Eddy 
Abdurrachman.
  Dalam acara itu, hadir pula Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 
Aburizal   
  Bakrie dan para pelaku usaha seperti Benny Soetrisno, Anton Supit, dan Rachmat 
Gobel.
  
 
  
 
  Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) 
Jusuf 
  Kalla usai Rapat Koordinasi (Rakor) Kesra di kantornya menyatakan, pemerintah lewat 
 
  Bulog, mulai Jumat siang ini, akan menyalurkan beras untuk rakyat miskin di 
 
  kantung-kantung kemiskinan di empat wilayah di Jakarta, disusul di daerah lain. 
 
  
 
  
 
  Beras untuk rakyat miskin seharga Rp 1.000 per kilogram yang disalurkan tahun ini   
 
  jumlahnya mencapai 208.420 ton, untuk 868.417 kepala keluarga. Selanjutnya, mulai 
minggu  
  depan, pemerintah akan mulai menyalurkan dana kompensasi bahan bakar minyak (BBM) 
bidang 
  kesehatan lewat puskesmas, disusul bidang lain seperti pendidikan dan agama.
 
  
 
  
 
  Sebelumnya, dana kompensasi BBM direncanakan cair mulai April hingga Juni, tetapi 
kini   
  dipercepat mulai Januari. Departemen Keuangan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen)  
 
  Anggaran akan menalangi dananya lebih dulu. Rakor Kesra juga memutuskan menaikkan 
dana   
  kompensasi BBM tahun 2003 dari semula Rp 4 trilyun menjadi Rp 4,4 trilyun, yang 
disebar  
  ke 12 instansi. 
 
  
 
  
 
  Jalur prioritas 
 
  
 
  
 
  Dirjen Pajak mengatakan, ketentuan baru mengenai stimulus akan dikeluarkan dalam 
satu
  hingga dua minggu mendatang. Dikatakan, pemerintah masih 

Re: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Goodpal
Nunut kasih komen ...

Biar pun topik ini agak melenceng dari rel', tetapi rasanya pembahasan ini
perlu untuk sekedar menumpahkan unek-unek dalam hati yang rasanya sudah
sedemikian menggunung.

Tampaknya sih rakyat Indonesia bakalan masih lama lagi untuk bisa menuju
masyarakat sejahtera, mengingat stok pemimpin kita yang ada saat ini
semuanya kira-kira sama saja (kita patut menangis tersedu-sedu untuk keadaan
ini).  Ganti pemimpin yang ini milih pemimpin yang itu kira2 sama dengan
lepas dari mulut buaya masuk ke mulut macan, kondisinya tidak akan menjadi
lebih baik.

Mengenai kenaikan BBM, alasan Pemerintah bahwa rakyat lapisan bawah sangat
sedikit mempergunakan BBM, sebaliknya BBM banyak dipakai rakyat menengah ke
atas.  Jadi kalau subsidi dihapus, rakyat kecil hanya sedikit terkena
dampaknya. Saya heran, Pemerintah ini pura-pura bodoh atau memang bodoh ya?
BBM naik (apalagi dibarengi TDL dan telepon), jelas semua kebutuhan hidup
baik yg primer, sekunder, dst. semuanya naik drastis.  Kalau harga2 naik
drastis, memangnya yg terkena dampaknya cuma rakyat menengah atas?  Kan
justru yang paling kasihan adalah rakyat kecil yang sudah kembang-kempis
sehari-harinya. Padahal rakyat miskin ini sudah mencapai 40-50juta.

Kata pemerintah pula, dana subsidi itu sebagian dialihkan untuk dana bantuan
tepat guna.  Untuk menaikkan gaji guru dan pegawai negeri sampai 50%nya,
untuk beasiswa anak2 putus sekolah, untuk dana kesehatan.  Memangnya rakyat
miskin di Indonesia itu cuma para guru dan pegawai negeri?  Para guru dan
pegawai negeri itu kan hanya sekian persen saja dari total penduduk miskin.
Lalu, penduduk miskin non-guru dan non-pegawai negeri yang tidak bisa
meningkatkan pendapatannya tetapi mesti mengongkosi hidup yang semakin mahal
bagaimana?  Jadi semakin miskin kan? Bagaimana nasib mereka?  Sementara
jumlah beasiswa dan tunjangan kesehatan itu bisa menjangkau berapa banyak
masyarakat miskin sih? Mungkin hanya nol koma nol sekian persen rakyat
miskin yang sempat menikmatinya.  Saya bener-bener tidak habis pikir dengan
pertimbangan pemerintah.

Saya bahkan berpikir bahwa kenaikan BBM, TDL, telepon itu terpaksa harus
dilakukan karena pemerintahan yang korup. Anggap lah kebutuhan untuk korupsi
itu 35% dari APBN, jadi yang 35%nya ini kan juga harus dianggarkan dlm APBN.
Karena pemasukan sedikit sementara kebutuhan membengkak banyak, ya terpaksa
semuanya dinaikkan. Kalau pemerintahan bersih, otomatis APBN akan mengecil
35%nya, dan itu berarti tidak perlu ada kenaikan tarif2. Jadi, rakyat
diperas sampai kering kerontang untuk memenuhi kebutuhan korupsi para
penyelenggara negara. Jadi, rakyat baru akan sejahtera kalau bisa
mendapatkan pemimpin yang benar-benar kredibel, bebas dari KKN, dan tegas
memberantas KKN di jajaran pemerintahan (model Lee Kwan Yew gitu lah).  Tapi
calonnya siapa y Koq rasa-rasanya belum ada nih?  Kalau ada pemimpin
yang demikian, pasti Indonesia gemah-ripah loh jinawi.


- Original Message -
From: Taufan Surana [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, January 10, 2003 9:08 AM
Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


 Komen lagi ah... :)

 Utk masalah hak memilih utk tidak memilih di pemilu nanti,
 kita tahu, partai yg sekarang berkuasa itu punya anggota tetap
 yg banyak dan pasti terus mendukungnya.
 Kalo kita tidak menggunakan hal pilih kita, akhirnya mereka lagi yg
menang.

 Tapi kenyataannya memang cukup sulit sih ya... utk milih
 parpol yg tepat.


 tfn


 -Original Message-
 From: Sutan Syahrir [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Friday, January 10, 2003 10:33 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


 Betul, bisa apa kita ?
 mungkin selain cuma bertereak2 ngomong ini itu, pemilu
 nanti kita bisa memilih partai yang tepat.

 Kalau dirasa memang tidak ada yang tepat boleh dong
 kita memilih tidak memilih' , kita dirumah aja
 becanda dengan anak dan istri/suami.

 --- Yenni Afrianti [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kalau kembali ke subjek email, bisa apa kita? kita
  bisanya cuma berteriak2 ngomong ini itu, toh yang
  diatas sana tetap aja ndablek, sebodo amat dengan
  penderitaan rakyat, sebodo amat dengan yang namanya
  mati kelaparan, kriminalitas, dsb-dsb, yang penting
  aku senang.
 
  Ngenes banget ya Bapak/Ibu negara kita yang sudah
  dijajah negara lain beratus2 tahun setelah merdeka
  malah lebih parah lagi, lebih mengerikan daripada
  jaman penjajahan dulu.
 
  Sepertinya kita hanya bisa berdoa dan terus berdoa
  semoga pemimpin bangsa kita kelak seorang yang
  berkualitas, berkredibilitas dan satu lagi yang
  paling penting harus bermoral dan punya hati nurani.
  Amin.
 
  Berikut saya copy dari detik.com
 
  Presiden Megawati Dianggap Tak Mengerti Penderitaan
  Rakyat
  Reporter : Titis Widyatmoko
 
  detikcom - Jakarta, Reaksi Presiden Megawati yang
  tidak menerima aksi demo hingga merusak
  simbol-simbol kenegaraan dikritik oleh Hendardi.
  Menurut Hendardi, Mega tidak mengerti dan memahami
  penderitaan rakyat

Re: [balita-anda] harapan.. harapan.. harapan.. (was : Re: [balita-anda] bisa apa kita ?)

2003-01-09 Terurut Topik Sofie
Merdeka.. !! 

Sampe kapan kita harus menunggu negara ini maju or sedikit berkembanglah
kalau bukan dari generasi group balita ini. Jadi saya setuju..
walau apapun terjadi TETAP SEMANGAT !! demi sikecil dirumah, karena 
dialah kita harus BERJUANG.. untuk masa depan yang lebih baik dari
Bapak/Ibunya. 

At 10:06 AM 1/10/03 +0700, you wrote:
Ibus/bapaks. :))
Saya sangat terkesan dengan masukan.. pendapat.. opini.. etc etc dan apalah
namanya... soal kondisi negeri tercinta kita ini.

Kalo boleh ber-andai2x dgn me-reset keanggotan di parlemen (baca :
MPR/DPR) sana ... mungkin.. ibus/bapaks di milis tercinta ini sangat cocok
untuk duduk di bangku mulia itu sebagai wakil dari setiap lapisan
masyarakat.. untuk selanjutnya bisa menentukan seorang figur pimpinan yg
pintar dan peka terhadap kondisi bangsa nya.

Tapi per-andai-an di atas...  mungkin sulit terlaksana saat ini.
Hikss.. :((

Tidak patah semangat alias putus asa soal kelanjutan negeri tercinta
ini. :))
Karena kita punya wadah.. wadah komunikasi kecil kita ini (baca : milis
BALITA ANDA).. yang insya Allah bisa mencetak anak-anak kebanggaan kita
nanti menjadi seorang figur pimpinan yang akan memimpin di tanah ini.

Berbagai topik dibahas di sini.. mulai dari soal kehamilan imunisasi...
makanan bayi popok pampers penyakit sekolah... dan lain
lainnyaa
Berbagai masukan.. input.. dan sharing nya juga datang bertubi2x... dgn
harapan bisa saling membant...
Dan semua punya maksuddd agar supaya si kecil kita nanti kelak tumbuh
menjadi anak yg normal, sehat dan pintarr.. dan tentunya kelak bisa menjadi
kebanggaan keluargaaa.. kebanggaann bangsa dan negaraaa :))

Harapan.. harapan dan harapan memang tercurah tertumpah kepada si kecil
kita calon generasi penerusss..

Ibus/bapaks
BISA APA KITA saat ini.. ??!! :))
Jelas  ibus/bapaks bisa melakukan sesuatu yang terbaik bagi harapan masa
depan si kecil kita sebagai calon pimpinan bangsaaa. walaupun dalam
kondisi yang se-sulit saat ini...

Tetap semangat. dan optimisss... .
KITA BISA melakukan semua nya disertai dengan harapan.. harapan.. dan
harapann

Salam
Papa nya Owie

- Original Message -
From: Veyna [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, January 10, 2003 9:25 AM
Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?


 Iya nih jadi pingin ikutan komentar,.

 sebetulnya saya setuju banget dg gusdur waktu itu yaitu kalau para
koruptor
 meninggal gak usah dishalatkan,. jadinya kan bikin takut tuh para
 koruptor sehingga mereka akan mikir 1 jt x kalau mau bikin sengsara
 rakyat,. abis saya juga percaya sebenarnya kalau kenaikan harga ini
 akibat bocornya uang negara,


 - Original Message -
 From: Lidia Puspasari [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, January 10, 2003 8:01 AM
 Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?


  satu kata untuk menyambut tahun baru 2003
 
  pusiiggg..:(
 
 
 
  - Original Message -
  From: Ixlandia [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Friday, January 10, 2003 8:05 AM
  Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
   Bagi yang punya penghasilan cukup/lebih sih gak apa2 dgn
   dampak kenaikan seperti ini, krn dengan belanja sambil
   merem pun gak masalah, mungkin akan beda ceritanya kalo
   orang yg berpenghasilan pas-2an dengan jumlah keluarga yg
   harus di beri makan, pasti gak akan merem kalo belanja.
  
   On Thu, 9 Jan 2003 10:26:23 +0700
 Adelina [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Saya setuju dengan Pak Ipung, untuk lebih nyatanya,
   sebaiknya kita fokus
   untuk membantu yang kekurangan, karena bagi yang sudah
   demo saja , tetap
   saja untuk harga keputusan sudah final.
   
   -Original Message-
   From: Ipung [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
   Sent: Thursday, January 09, 2003 10:58 AM
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
   
   
   Sama Bu, saya sudah pasrah dan merem setiap belanja
   terutama kebutuhan
   pokok si kecil. Bukannya apatis tapi menurut saya percuma
   demo karena
   para decision makers kita kurang peka (atau kurang
   pintar??)terhadap
   jabatannya. Jadi setiap keputusan2 yang diambil selalu
   memiliki dampak
   yang extreme. Sekarang buat yang masih bisa bernapas
   tetap mensyukuri
   apa2 yang sudah didapat. Buat yang berlebih, selain
   bersyukur juga
   membantu yang kekurangan. Ga usah jauh2 mungkin tetangga
   atau
   kerabatnya.
   
   Ipung Rachmaningtyas
   
   
   -Original Message-
   From: Ella [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
   Sent: Thursday, January 09, 2003 10:22 AM
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?
   
   Pak Yanuar ..
   Aku setuju ...  tapi gimana caranya. Kalo udah begini ..
   pasti harga
   susu
   naek dan yang lain-lainnya juga pasti naek. Aku geram
   ..sebel .. tapi
   gak
   tau harus bagaimana ... kita bisanya cuma pasrah  aja
   ..
   Gimana

Re: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-09 Terurut Topik Pratiwi Susilowati
Bapak  Ibu,

kalo soal nangisbentuk tangisan seperti apa yang belum dilakukan oleh
ibu pertiwi (bukan pratiwi...he..he..)
Mungkin musibah banjir yang gila-gilaan itu adalah simbol dari tangisannya
kalo taun ini belum banjir...mungkin ibu pertiwi menahan dengan sekuat
tenaga karena mengerti saat beliau menangis anak negerinya yang justru
berada di garis kemiskinan yang paling terkena dampaknya. sedangkan para
penjajah negeri yang berumah di tempat2 mewah dan kebetulan keserempet
banjir bisa dengan santai booking hotel berbintang dan cari jasa pengurusan
asuransi untuk menutup kerugiannya. (tentunya engga ada yang mau ikut
merasakan ngungsi di mesjid, puskesmas, lapangan beralas tikar). Engga tau
deh kalo tangisan ibu pertiwi udah tak tertahankan. (kali beliau cari tempat
lain untuk nangis kali yeee)

Yah... Berjuang terus Indonesiaku
tolong dong kasih referensi partai dan pemimpin yang agak mungkin bisa kita
pilih untuk memperjuangkan nasib kita semua.

Salam bagi para pendo'a bagi bangsa ini
- Original Message -
From: Goodpal [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, January 10, 2003 1:16 PM
Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?


 Nunut kasih komen ...

 Biar pun topik ini agak melenceng dari rel', tetapi rasanya pembahasan
ini
 perlu untuk sekedar menumpahkan unek-unek dalam hati yang rasanya sudah
 sedemikian menggunung.

 Tampaknya sih rakyat Indonesia bakalan masih lama lagi untuk bisa menuju
 masyarakat sejahtera, mengingat stok pemimpin kita yang ada saat ini
 semuanya kira-kira sama saja (kita patut menangis tersedu-sedu untuk
keadaan
 ini).  Ganti pemimpin yang ini milih pemimpin yang itu kira2 sama dengan
 lepas dari mulut buaya masuk ke mulut macan, kondisinya tidak akan menjadi
 lebih baik.

 Mengenai kenaikan BBM, alasan Pemerintah bahwa rakyat lapisan bawah sangat
 sedikit mempergunakan BBM, sebaliknya BBM banyak dipakai rakyat menengah
ke
 atas.  Jadi kalau subsidi dihapus, rakyat kecil hanya sedikit terkena
 dampaknya. Saya heran, Pemerintah ini pura-pura bodoh atau memang bodoh
ya?
 BBM naik (apalagi dibarengi TDL dan telepon), jelas semua kebutuhan hidup
 baik yg primer, sekunder, dst. semuanya naik drastis.  Kalau harga2 naik
 drastis, memangnya yg terkena dampaknya cuma rakyat menengah atas?  Kan
 justru yang paling kasihan adalah rakyat kecil yang sudah kembang-kempis
 sehari-harinya. Padahal rakyat miskin ini sudah mencapai 40-50juta.

 Kata pemerintah pula, dana subsidi itu sebagian dialihkan untuk dana
bantuan
 tepat guna.  Untuk menaikkan gaji guru dan pegawai negeri sampai 50%nya,
 untuk beasiswa anak2 putus sekolah, untuk dana kesehatan.  Memangnya
rakyat
 miskin di Indonesia itu cuma para guru dan pegawai negeri?  Para guru dan
 pegawai negeri itu kan hanya sekian persen saja dari total penduduk
miskin.
 Lalu, penduduk miskin non-guru dan non-pegawai negeri yang tidak bisa
 meningkatkan pendapatannya tetapi mesti mengongkosi hidup yang semakin
mahal
 bagaimana?  Jadi semakin miskin kan? Bagaimana nasib mereka?  Sementara
 jumlah beasiswa dan tunjangan kesehatan itu bisa menjangkau berapa banyak
 masyarakat miskin sih? Mungkin hanya nol koma nol sekian persen rakyat
 miskin yang sempat menikmatinya.  Saya bener-bener tidak habis pikir
dengan
 pertimbangan pemerintah.

 Saya bahkan berpikir bahwa kenaikan BBM, TDL, telepon itu terpaksa harus
 dilakukan karena pemerintahan yang korup. Anggap lah kebutuhan untuk
korupsi
 itu 35% dari APBN, jadi yang 35%nya ini kan juga harus dianggarkan dlm
APBN.
 Karena pemasukan sedikit sementara kebutuhan membengkak banyak, ya
terpaksa
 semuanya dinaikkan. Kalau pemerintahan bersih, otomatis APBN akan mengecil
 35%nya, dan itu berarti tidak perlu ada kenaikan tarif2. Jadi, rakyat
 diperas sampai kering kerontang untuk memenuhi kebutuhan korupsi para
 penyelenggara negara. Jadi, rakyat baru akan sejahtera kalau bisa
 mendapatkan pemimpin yang benar-benar kredibel, bebas dari KKN, dan tegas
 memberantas KKN di jajaran pemerintahan (model Lee Kwan Yew gitu lah).
Tapi
 calonnya siapa y Koq rasa-rasanya belum ada nih?  Kalau ada
pemimpin
 yang demikian, pasti Indonesia gemah-ripah loh jinawi.


 - Original Message -
 From: Taufan Surana [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, January 10, 2003 9:08 AM
 Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?


  Komen lagi ah... :)
 
  Utk masalah hak memilih utk tidak memilih di pemilu nanti,
  kita tahu, partai yg sekarang berkuasa itu punya anggota tetap
  yg banyak dan pasti terus mendukungnya.
  Kalo kita tidak menggunakan hal pilih kita, akhirnya mereka lagi yg
 menang.
 
  Tapi kenyataannya memang cukup sulit sih ya... utk milih
  parpol yg tepat.
 
 
  tfn
 
 
  -Original Message-
  From: Sutan Syahrir [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent: Friday, January 10, 2003 10:33 AM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
  Betul, bisa apa kita ?
  mungkin selain cuma bertereak2 ngomong ini itu, pemilu
  nanti kita

Re: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-08 Terurut Topik Ella
Pak Yanuar ..
Aku setuju ...  tapi gimana caranya. Kalo udah begini .. pasti harga susu
naek dan yang lain-lainnya juga pasti naek. Aku geram ..sebel .. tapi gak
tau harus bagaimana ... kita bisanya cuma pasrah  aja ..
Gimana rekan yang lain?


Thank you and regards,
Ella

email address: [EMAIL PROTECTED]

- Original Message -
From: yanuar alvanul m. [EMAIL PROTECTED]
To: balita [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 09, 2003 9:57 AM
Subject: [balita-anda] bisa apa kita ?


 salam..

 ibu2, bapak2..
 sudah merasakan dampak kenaikan BBM, TDL  telpon belum ?
 bu, pak.. sayur mayur juga ikut naik lho
 kemarin pembantu saya beli tomat Rp.500 / biji
 dan cabe Rp.100 / biji ! ya Alhamdulillah masih kebeli
 tapi bagi yg penghasilannya sedikit.. tentu ini sangat berat..
 wajar..kalau hari2 ini marak demo
 dan kalau semua masyarakat satu suara, saya yakin pemerintah mau
 mendengar  mengadakan evaluasi.
 bu, pak..ini juga menyangkut nasib anak2 kita lho..
 kalau harga susu membumbung tinggi, obat tidak terjangkau,
 bagaimana dg nasib anak2 nanti ? terus, apa yang bisa kita lakukan ?
 yg bisa demo silakan, yg bisa dialog dg DPR / DPRD silakan atau..
 bikin pernyataan yuk.. nanti kirim ke media2  wakil2 kita..

 Wassalaam




 -
  Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! 
http://www.indokado.com/parcel2002.html
  Info balita, http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





-
 Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free!  
http://www.indokado.com/parcel2002.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-08 Terurut Topik Retno Widayanti
Betul...
selama masih bisa bernapas... tiap bulan ada pemasukan seperak pun udah
alhamdullilah.. tinggal cara ngaturnya aja harus makin sangat selektif
banget. Kalo perlu puasa biar bisa beli keperluan anak... he he he...

 -Original Message-
 From: Ipung [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 10:58 AM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 Sama Bu, saya sudah pasrah dan merem setiap belanja terutama kebutuhan
 pokok si kecil. Bukannya apatis tapi menurut saya percuma demo karena
 para decision makers kita kurang peka (atau kurang pintar??)terhadap
 jabatannya. Jadi setiap keputusan2 yang diambil selalu memiliki dampak
 yang extreme. Sekarang buat yang masih bisa bernapas tetap mensyukuri
 apa2 yang sudah didapat. Buat yang berlebih, selain bersyukur juga
 membantu yang kekurangan. Ga usah jauh2 mungkin tetangga atau
 kerabatnya.  
 
 Ipung Rachmaningtyas
 
 
 -Original Message-
 From: Ella [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
 Sent: Thursday, January 09, 2003 10:22 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 Pak Yanuar ..
 Aku setuju ...  tapi gimana caranya. Kalo udah begini .. pasti harga
 susu
 naek dan yang lain-lainnya juga pasti naek. Aku geram ..sebel .. tapi
 gak
 tau harus bagaimana ... kita bisanya cuma pasrah  aja ..
 Gimana rekan yang lain?
 
 
 Thank you and regards,
 Ella
 
 email address: [EMAIL PROTECTED]
 
 - Original Message -
 From: yanuar alvanul m. [EMAIL PROTECTED]
 To: balita [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 9:57 AM
 Subject: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
  salam..
 
  ibu2, bapak2..
  sudah merasakan dampak kenaikan BBM, TDL  telpon belum ?
  bu, pak.. sayur mayur juga ikut naik lho
  kemarin pembantu saya beli tomat Rp.500 / biji
  dan cabe Rp.100 / biji ! ya Alhamdulillah masih kebeli
  tapi bagi yg penghasilannya sedikit.. tentu ini sangat berat..
  wajar..kalau hari2 ini marak demo
  dan kalau semua masyarakat satu suara, saya yakin pemerintah mau
  mendengar  mengadakan evaluasi.
  bu, pak..ini juga menyangkut nasib anak2 kita lho..
  kalau harga susu membumbung tinggi, obat tidak terjangkau,
  bagaimana dg nasib anak2 nanti ? terus, apa yang bisa kita lakukan ?
  yg bisa demo silakan, yg bisa dialog dg DPR / DPRD silakan atau..
  bikin pernyataan yuk.. nanti kirim ke media2  wakil2 kita..
 
  Wassalaam
 
 
 
 
  -
   Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! 
 http://www.indokado.com/parcel2002.html
   Info balita, http://www.balita-anda.com
   Stop berlangganan, e-mail ke:
 [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 
 -
  Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! 
 http://www.indokado.com/parcel2002.html
  Info balita, http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 -
  Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! 
 http://www.indokado.com/parcel2002.html
  Info balita, http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

-
 Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free!  
http://www.indokado.com/parcel2002.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




Re: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-08 Terurut Topik basuki rahmat
kalo porsinya di kurangi gimana ya...
tapi aku lihat di tv itu tukang tahu juga kebingungan, opo 
yo mungkin nanti tahu jadi segede 
permen tapi harganya sama. Kalau susu ganti yang lebih 
murah takutnya anak malah mencret.Kalau di encerin mosok 
tega sih sama anak sendiri. susah juga ya. Kita berdo'a 
aja deh rizki kita bertambah dengan mudah dan gak susah.
On Thu, 9 Jan 2003 10:22:26 +0700
 Ella [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak Yanuar ..
Aku setuju ...  tapi gimana caranya. Kalo udah begini .. 
pasti harga susu
naek dan yang lain-lainnya juga pasti naek. Aku geram 
..sebel .. tapi gak
tau harus bagaimana ... kita bisanya cuma pasrah  aja 
..
Gimana rekan yang lain?


Thank you and regards,
Ella

email address: [EMAIL PROTECTED]

- Original Message -
From: yanuar alvanul m. [EMAIL PROTECTED]
To: balita [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 09, 2003 9:57 AM
Subject: [balita-anda] bisa apa kita ?


salam..

ibu2, bapak2..
sudah merasakan dampak kenaikan BBM, TDL  telpon belum 
?
bu, pak.. sayur mayur juga ikut naik lho
kemarin pembantu saya beli tomat Rp.500 / biji
dan cabe Rp.100 / biji ! ya Alhamdulillah masih kebeli
tapi bagi yg penghasilannya sedikit.. tentu ini sangat 
berat..
wajar..kalau hari2 ini marak demo
dan kalau semua masyarakat satu suara, saya yakin 
pemerintah mau
mendengar  mengadakan evaluasi.
bu, pak..ini juga menyangkut nasib anak2 kita lho..
kalau harga susu membumbung tinggi, obat tidak 
terjangkau,
bagaimana dg nasib anak2 nanti ? terus, apa yang bisa 
kita lakukan ?
yg bisa demo silakan, yg bisa dialog dg DPR / DPRD 
silakan atau..
bikin pernyataan yuk.. nanti kirim ke media2  wakil2 
kita..

Wassalaam




-
 Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One 
Free! 
http://www.indokado.com/parcel2002.html

 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: 
[EMAIL PROTECTED]





-

Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! 
 http://www.indokado.com/parcel2002.html
Info balita, http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan, e-mail ke: 
[EMAIL PROTECTED]



===
Pendaftaran Domain Baru Hanya di PlasaCom
===

-

Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free!  http://www.indokado.com/parcel2002.html
Info balita, http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





Re: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-08 Terurut Topik Registrasi
Dear : Pak Yanuar

Saya sependapat dengan Bapak, dan mendukung usul Bapak, sejak keluar
pernyataan kenaikan harga-harga tersebut rasanya kesal banget, tapi kita
nggak bisa apa-apa.
Sekali-kali pengin demo juga nih...
Kalau mau buat pernyataan saya ikut Pak..

Salam kompak,
Mama Ryan



- Original Message -
From: yanuar alvanul m. [EMAIL PROTECTED]
To: balita [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 09, 2003 9:57 AM
Subject: [balita-anda] bisa apa kita ?


 salam..

 ibu2, bapak2..
 sudah merasakan dampak kenaikan BBM, TDL  telpon belum ?
 bu, pak.. sayur mayur juga ikut naik lho
 kemarin pembantu saya beli tomat Rp.500 / biji
 dan cabe Rp.100 / biji ! ya Alhamdulillah masih kebeli
 tapi bagi yg penghasilannya sedikit.. tentu ini sangat berat..
 wajar..kalau hari2 ini marak demo
 dan kalau semua masyarakat satu suara, saya yakin pemerintah mau
 mendengar  mengadakan evaluasi.
 bu, pak..ini juga menyangkut nasib anak2 kita lho..
 kalau harga susu membumbung tinggi, obat tidak terjangkau,
 bagaimana dg nasib anak2 nanti ? terus, apa yang bisa kita lakukan ?
 yg bisa demo silakan, yg bisa dialog dg DPR / DPRD silakan atau..
 bikin pernyataan yuk.. nanti kirim ke media2  wakil2 kita..

 Wassalaam




 -
  Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! 
http://www.indokado.com/parcel2002.html
  Info balita, http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]







-
 Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free!  
http://www.indokado.com/parcel2002.html
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




RE: [balita-anda] bisa apa kita ?

2003-01-08 Terurut Topik Sutan Syahrir
Saya juga gak percaya aliran dana subsidi. Dari dulu
tiap ada kenaikan harga alasannnya selalu disubsidikan
untuk sektor lain. Pendidikan kek kesehatan kek,
kenyataannya pendiikan masih mahal juga apalagi harga
obat. Pokoknya rakyat kecil itu harus selalu
kencangkan ikat pinggang, kala perlu sampe putus.

Saya sebenernya sih harga mo naek gak masalah tapi
biaya pendidikan dan kesehatan harus GRATISS.

Jika sampe pemilu nanti pemerintah tiap ambil
keputusan selalu konyol saya akan boikot pemilu.

--- Abdul Gafur [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 kalau saya pribadi sih tidak percaya sama sekali
 dengan aliran dana subsidi
 ini, coba saja ditanyakan siapa saja yg sudah pernah
 dapat dana kompensasi
 subsisdi ini  tidak ada sama sekali...
 
 -Original Message-
 From: Muhammad Ali (GAE-MEK/EVE)
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 11:40 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
 sebagian cuplikan 
 http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detailid=686
 
 Di bagian lain penjelasannya, Susilo mengatakan,
 pihaknya juga telah
 merumuskan tiga langkah untuk merespons berbagai
 aspirasi masyarakat.
 Ketiga langkah tersebut sudah disampaikan kepada
 Megawati dan jajaran
 menteri ekonomi. Ditegaskan, sepanjang tidak
 melanggar keamanan dan
 ketertiban, hukum dan undang-undang, unjuk rasa di
 beberapa wilayah itu
 harus diposisikan sebagai realitas dalam demokrasi.
 Kemudian, langkah
 kedua dan ketiga menyangkut kekhawatiran dan
 kecemasan masyarakat kalau
 harga membubung tinggi secara tidak wajar. Ini
 tidak boleh terjadi,
 tegasnya. 
 
 Menurut Susilo, untuk rakyat kecil sudah ada
 kompensasi berupa subsidi
 yang harus diberikan kepada yang berhak. Pemerintah
 juga akan melakukan
 pengawasan agar tidak terjadi manipulasi dalam
 penyaluran subsidi ini. 
 Diakuinya, banyak masyarakat yang khawatir bahwa
 subsidi itu tidak tepat
 sasaran atau pendistribusiannya salah. Karena itu,
 Susilo mengajak
 masyarakat luas, baik LSM maupun pihak lain, untuk
 ikut mengawasi.
 Kalau menyimpang, harus ada sanksi hukum yang
 seberat-beratnya,
 katanya. 
 
 
 
 Kita tunggu saja langkah konkretnya. 
 BTW: rakyat kecil siapa ya ??
 
 
 -Original Message-
 From: Moi Tjin [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, January 09, 2003 11:28 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 
 Dear all,
 
 Aku punya pandangan lain nih. Kalo memang
 harga-harga naik karena memang
 selama ini disubsidi, mungkin memang lebih baik kalo
 subsidi semua dicabut
 dan biarkan harga bergerak sesuai dengan pergerakan
 supply dan demand.
 
 Aku takut kalo sekarang ini masih banyak yang
 disubsidi oleh negara sehingga
 negara harus pinjam uang ke luar negeri, nantinya
 anak-cucu kita yang harus
 menanggung hutang-hutang tsb. Kasihan mereka
 nantinya. Lebih baik kita yg
 sekarang menderita dan belajar hidup prihatin, bukan
 begitu?
 
 Salam manis,
 Moi Tjin
 
 ---Original Message---
 
 From: [EMAIL PROTECTED]
 Date: 09 Januari 2003 11:20:52
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [balita-anda] bisa apa kita ?
 
 netters, nggak semuanya naik kok... masih ada yang
 turun lho yaitu
 HUJAN (he..he..)
 kayaknya kita harus pasrah dan banyak berdoa aja
 supaya kita diberikan
 rejeki yang lebih dan lancar.. dan sementara itu
 tetap yang terbaik kan kita
 berikan buat anak, sementara untuk kepentingan kita
 orang tua ya harus
 ditekan lah..tul kan...
 
 tapi kalau mau ngirim aspirasi kita boleh juga...
 kan nggak ada rugi nya...
 
  -Original Message-
  From: basuki rahmat
  [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent: Thursday, January 09, 2003 10:55 AM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [balita-anda] bisa apa kita ?
  
  kalo porsinya di kurangi gimana ya...
  tapi aku lihat di tv itu tukang tahu juga
 kebingungan, opo 
  yo mungkin nanti tahu jadi segede 
  permen tapi harganya sama. Kalau susu ganti yang
 lebih 
  murah takutnya anak malah mencret.Kalau di encerin
 mosok 
  tega sih sama anak sendiri. susah juga ya. Kita
 berdo'a 
  aja deh rizki kita bertambah dengan mudah dan gak
 susah.
  On Thu, 9 Jan 2003 10:22:26 +0700
  Ella [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Yanuar ..
  Aku setuju ... tapi gimana caranya. Kalo udah
 begini .. 
  pasti harga susu
  naek dan yang lain-lainnya juga pasti naek. Aku
 geram 
  ..sebel .. tapi gak
  tau harus bagaimana ... kita bisanya cuma pasrah
  aja 
  ..
  Gimana rekan yang lain?
  
  
  Thank you and regards,
  Ella
  
  email address: [EMAIL PROTECTED]
  
  - Original Message -
  From: yanuar alvanul m.
 [EMAIL PROTECTED]
  To: balita [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, January 09, 2003 9:57 AM
  Subject: [balita-anda] bisa apa kita ?
  
  
   salam..
  
   ibu2, bapak2..
   sudah merasakan dampak kenaikan BBM, TDL 
 telpon belum 
  ?
   bu, pak.. sayur mayur juga ikut naik lho
   kemarin pembantu saya beli tomat Rp.500 / biji
   dan cabe Rp.100 / biji ! ya Alhamdulillah masih
 kebeli
   tapi bagi yg