Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-16 Terurut Topik muhammad taufik

Terlebih dahulu saya mohon maaf kepada para ibu. Saya mau sharing sedikit nich
mengenai ibu-ibu yang kerja.
Pendapat saya begini (khusus bagi yang beragama Islam), dalam hukum agama, yang
wajib mencari nafkah adalah suami, bagi isteri tidak wajib (sunah kali). Yang
wajib bagi isteri adalah mengurusi rumah tangga !
Berat lho ngurusin urusan rumah tangga, diperlukan fisik yang sehat dan kuat
dari seorang isteri. Oleh karena itu, pahala bagi isteri yang dapat menunaikan
pekerjaan rumah tangga dengan benar menurut ajaran agama (salah satunya ikhlas),
yaitu sama dengan pahalanya pejuang yang mati sahid di medan perang.
Apa lagi ada hadist (kalau nggak salah) berbunyi seperti ini ; "Surga itu
terletak di bawah telapak kaki ibu". Jadi sudah jelas, peranan sang ibu sangat
besar juga dalam menghantarkan putra-putrinya nanti akan menjadi ahli surga atau
sebaliknya.
Nah, apakah untuk mencapai kebahagiaan yang abadi tersebut dapat dicapai dengan
uang yang berlimpah ? Jelas tidak. Oleh karenanya, pandai-pandailah kita
menggunakan akal kita (jangan perasaan saja yang diutamakan), bukankah letak
kesempurnaan manusia dari makhluk lainnya adalah terletak di akal.

Demikian ibu-ibu dan bapak-bapak netters yang budiman, mohon maaf jika sekiranya
kepanjangan.



"Patria, Diah" wrote:

 Jadi kita bisa ambil kesimpulan kalau sikecil tidak hanya butuh kasih sayang
 Bunda tapi juga ayahnya, karena walau bagaimanapun keseimbangan kasih sayang
 itu perlu. Dan buang jauh-jauh perasaan bersalah dari hati ibu-ibu sekalian,
 karena toh kita bekerja bukan untuk lari dari tanggung jawab  tapi justru
 untuk memberikan kehidupan yang lbh baik buat anak kita, bukankah dalam
 islam  (mungkin dalam agama manapun) bekerja adalah ibadah..jadi menjadi ibu
 rumah tangga atau pun wanita karier sama mulianya dimata Allah, asal kita
 bisa menyeimbangkan keduanya, dan berhenti bekerja saja tidak akan
 menyelesaikan masalah, Insya Allah, Allah pasti beri kita kemudahan jika
 kita ikhlas dan Ridho menjalani keduanya.Amin. Maaf kalau ada yang tidak
 berkenan, itu hanya sekedar pendapat pribadi.

 Salam

 Bundanya Sulthan

 -Original Message-
 From: Tittu Riana Sari [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: 15 December 2000 12:08
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

 Rekan netters...
 saya juga punya cerita lain tentang anak tapi dalam versi ayah...
 kita bisa lihat ayah yang bekerja saja cukup bikin anak berpikir
 bagaimana caranya mempunyai waktu dengan ayahnya...apalagi dengan ibunya !!

 thanks

 ibu Baim

 Subject: Kisah sejati 
  Seorang bapak kembali pulang telat dari tempat bekerja, merasa letih
  melihat anaknya yang berumur 5 tahun berdiri di depan pintu.
  "Ayah, bolehkah aku menanyakan sesuatu?", tanya anak.
  "Ya,Tentu, apakah yang akan kau tanyakan ?" jawab bapaknya.
  "Ayah, berapa uang yang kau dapatkan dalam satu jam?"
  "Itu bukan urusanmu! Apa yang membuatmu bertanya seperti itu ?" bapaknya
   berkata dengan nada tinggi.
  "Aku hanya ingin tahu. Berapakah yang ayah terima?" pinta sang anak.
  "Jika kamu benar2 ingin tahu, ayah terima $20.00 per jam".
 
  "Oh," angguk sang anak. Sambil mendongak, dia berkata,
  "Ayah, bolehkah aku pinjam $10.00?" sang anak meminta dengan memelas.
  "Jika alasan kamu ingin tahu jumlah uang yang ayah terima hanya untuk
   dapat pinjam dan membeli mainan yang tak berguna atau sesuatu yang
   tidak masuk akal, maka kamu sekarang masuk kamar dan tidur. Apakah kamu
   tidak berpikir bahwa kamu egois? Ayah bekerja dengan susah payah setiap
   hari, dan tidak punya waktu untuk mainan anak2."
   Sang anak menurut masuk kamar dan menutup pintu. Sang ayah
   duduk dan semakin marah karena pertanyaan anaknya. Beraninya dia
   menanyakan pertanyaan hanya untuk mendapatkan uang. Setelah lebih
   dari satu jam, sang ayah sudah tenang dan mulai berpikir bahwa dia
  agak keras terhadap anaknya. Mungkin anaknya membutuhkan sesuatu
  yang dia ingin beli dengan uang $10.00 tersebut, dan dia juga jarang
  meminta uang. Sang ayah pergi ke kamar anaknya dan pintunya dibuka.
   "Sudah tidur, anakku?" dia bertanya. "Tidak ayah, saya masih terjaga,"
  jawab anaknya.
   "Ayah berpikir, mungkin ayah terlalu keras terhadap kamu barusan",
  kata sang ayah. "Hari ini hari yang berat dan ayah melampiaskannya kepada
  kamu. Ini $10.00 yang kamu pinta"
 
  Sang anak bangun dan menyalakan lampu.
   "Oh, terima kasih ayah!" sang anak berteriak kegirangan.
  Kemudian, dia mengambil sesuatu dari bawah bantalnya dan ternyata
  isinya  uang. Sang ayah melihat anaknya sudah mempunyai uang, kembali
  marah. Sang anak menghitung dengan perlahan uangnya, kemudian menatap
  ayahnya.
  "Kenapa kamu meminta lagi uang jika kamu sudah punya?" gerutu ayahnya
  "Karena belum cukup, tapi sekarang aku sudah punya
   cukup uang", balas sa

Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-14 Terurut Topik Tittu Riana Sari

Mbak Deisyaduh ceritanya bagussampe saya nangis ! orang-orang
seruangan dikantor
sampe bingung ngeliat saya tiba-tiba nangis !!!
Anyway...cerita itukan pada akhirnya membuat kita (ibu bekerja) mikir lagi !
dan keputusan buat ambil cuti seperti yang mbak Teny lakukan bukan jawaban
juga menurut saya.
So...? ada yang punya pandangan mengenai ini ???

thanks,

ibu Baim

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 14, 2000 2:43 PM
Subject: Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk



 Mbak Deisy, ceritanya bagus sekali..saya jadi inget sikecil
 Rafii yang saya tinggal dirumah sendirian hanya bersama BS-nya.
Akhir-akhir
 ini jagi mogok makan kalau pagi karena ingin selalu bermain dengan
 Mommy-nya. Sedang mommy-nya ( Saya) sudah terburu-buru mau ke kantor.
 Langsung saja tadi saya sudah ijin bos utk ambil cuti  Senin besok  buat
 menemani dia bermain. Alhamdulillah dikasih sama bos.

 Terimakasih sekali lagi , ceritanya bagus dan amat menyentuh.

 Was

 Teny



  Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



















Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-14 Terurut Topik Andriecht

Salam,

Ceritanya apa sih,..


-Original Message-
From: Tittu Riana Sari [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, December 14, 2000 3:30 PM
Subject: Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk


Mbak Deisyaduh ceritanya bagussampe saya nangis ! orang-orang
seruangan dikantor
sampe bingung ngeliat saya tiba-tiba nangis !!!
Anyway...cerita itukan pada akhirnya membuat kita (ibu bekerja) mikir lagi
!
dan keputusan buat ambil cuti seperti yang mbak Teny lakukan bukan jawaban
juga menurut saya.
So...? ada yang punya pandangan mengenai ini ???

thanks,

ibu Baim

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 14, 2000 2:43 PM
Subject: Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk



 Mbak Deisy, ceritanya bagus sekali..saya jadi inget sikecil
 Rafii yang saya tinggal dirumah sendirian hanya bersama BS-nya.
Akhir-akhir
 ini jagi mogok makan kalau pagi karena ingin selalu bermain dengan
 Mommy-nya. Sedang mommy-nya ( Saya) sudah terburu-buru mau ke kantor.
 Langsung saja tadi saya sudah ijin bos utk ambil cuti  Senin besok  buat
 menemani dia bermain. Alhamdulillah dikasih sama bos.

 Terimakasih sekali lagi , ceritanya bagus dan amat menyentuh.

 Was

 Teny



  Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



















RE: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-14 Terurut Topik Mardhiana, Rahajeng

Mbak Titu saya juga seorang ibu pekerja dengan seorang Putra yang berumur
1,2 thn
setelah membaca cerita mbak Deisy , sepertinya ada makna yg harus kita
camkan dalam menghadapi putra putri kita ,sepertinya kita sebagai kaum hawa
jadi berfikir sebaiknya mana yg harus dipilih?? iya khan?? yach
sebaiknya semua itu berbalik ke kita sendiri meskipun kita bekerja ,
tapi jangan lah sampai melupakan kewajiban sebagai seorang
ibu.sempatkanlah sebelum pergi kerja
untuk memandikan  nyuapin putra putri kita  kalau malam usahakan
sebelum tidur meninabobokannya ...jangan sampai si anak merasakan kehilangan
perhatian  kasihsayang dari kita kita ibunya

saya kira demikian sharing dari saya mungkin ada masukan dari rekan
rekan netters yg lain

Ibu Rayhan
 -Original Message-
 From: Tittu Riana Sari [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, December 14, 2000 3:32 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk
 
 Mbak Deisyaduh ceritanya bagussampe saya nangis ! orang-orang
 seruangan dikantor
 sampe bingung ngeliat saya tiba-tiba nangis !!!
 Anyway...cerita itukan pada akhirnya membuat kita (ibu bekerja) mikir lagi
 !
 dan keputusan buat ambil cuti seperti yang mbak Teny lakukan bukan jawaban
 juga menurut saya.
 So...? ada yang punya pandangan mengenai ini ???
 
 thanks,
 
 ibu Baim
 
 - Original Message -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, December 14, 2000 2:43 PM
 Subject: Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk
 
 
 
  Mbak Deisy, ceritanya bagus sekali..saya jadi inget sikecil
  Rafii yang saya tinggal dirumah sendirian hanya bersama BS-nya.
 Akhir-akhir
  ini jagi mogok makan kalau pagi karena ingin selalu bermain dengan
  Mommy-nya. Sedang mommy-nya ( Saya) sudah terburu-buru mau ke kantor.
  Langsung saja tadi saya sudah ijin bos utk ambil cuti  Senin besok  buat
  menemani dia bermain. Alhamdulillah dikasih sama bos.
 
  Terimakasih sekali lagi , ceritanya bagus dan amat menyentuh.
 
  Was
 
  Teny
 
 
 
   Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
   Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
  Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



















RE: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-14 Terurut Topik I Gede S. Aryana

Rekan-rekan semua,

Saya sudah pernah membaca cerita ini sebelumnya.
Reaksi saya sama dengan Ibunya Baim.

Istri saya sudah berhenti bekerja hanya sebulan setelah cuti hamil kelahiran
anak kami yg kedua diselesaikan. Dia berhenti bekerja dengan kesadaran
sendiri, yg tentu saja sangat saya dukung.
Sewaktu kami berdua masih harus bekerja, kami harus berangkat pagi buta,
supaya anak saya yg pertama (4 tahun, Oktober lalu) tidak merengek agar
salah satu dari kami 'libur'.
Kalau sampai kami kepergok akan berangkat kerja, saya mengalah untuk
berangkat lebih siang untuk menenangkan anak saya dulu, karena istri saya
terikat dengan shift (hotel). 
Sampai beberapa waktu yg lalu, lima bulan setelah istri saya berhenti
bekerja, anak saya ini masih sering menanyakan apakah ibunya libur, ketika
mendapati ibunya ada di rumah ketika dia bangun pagi.

Tapi sekarang, saya dapat merasakan secara langsung kegembiraan anak saya
mendapati ibunya selalu ada di rumah.
Saya bisa berangkat kerja dengan tenang, karena saya yakin anak-anak saya di
tangan orang yg sangat menyayangi mereka.
Sampai dua bulan yg lalu, dalam perjalanan ke kantor, di dalam bis, atau
sesampai di kantor, saya sering sempatkan telepon ke rumah, menanyakan ke
istri saya, apakah si Gede masih bertanya hal yg sama. 

Bapaknya Gede


-Original Message-
From:   Tittu Riana Sari [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, December 14, 2000 3:32 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

Mbak Deisyaduh ceritanya bagussampe saya nangis !
orang-orang
seruangan dikantor
sampe bingung ngeliat saya tiba-tiba nangis !!!
Anyway...cerita itukan pada akhirnya membuat kita (ibu
bekerja) mikir lagi !
dan keputusan buat ambil cuti seperti yang mbak Teny lakukan
bukan jawaban
juga menurut saya.
So...? ada yang punya pandangan mengenai ini ???

thanks,

ibu Baim

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 14, 2000 2:43 PM
Subject: Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk



 Mbak Deisy, ceritanya bagus sekali..saya jadi
inget sikecil
 Rafii yang saya tinggal dirumah sendirian hanya bersama
BS-nya.
Akhir-akhir
 ini jagi mogok makan kalau pagi karena ingin selalu
bermain dengan
 Mommy-nya. Sedang mommy-nya ( Saya) sudah terburu-buru mau
ke kantor.
 Langsung saja tadi saya sudah ijin bos utk ambil cuti
Senin besok  buat
 menemani dia bermain. Alhamdulillah dikasih sama bos.

 Terimakasih sekali lagi , ceritanya bagus dan amat
menyentuh.

 Was

 Teny



  Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik,
http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]




















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik,
http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]

















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



















RE: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-14 Terurut Topik diah . riyawanti

Aduuh,  mba Deisy...
Saya masih speechless nih.. abis baca cerita ini.
Sebenernya renungan spt ini sering sekali kita lakukan..
Yg terkadang bikin kita menangis sendiri.. 
Penginnya sih kita selalu memeluk anak 2 kita, menjaga  dan melindunginya.
Tapi tuntutan hidup sekarang mengharuskan kita utk keluar rumah  bekerja.
Dilema ya...?

Pernah suatu saat saya curhat sama tante saya, soal concern saya thd anak,
soal gimana perkembangannya
sementara saya jarang mendampinginya..
Tante saya dg bijaksana bilang, pasrahkan semuanya pada Allah, Dia yang akan
menjaga  melindungnya selama kamu tidak di sampingnya.
Nyesss .. rasanya di hati ini..

Best Regards, 
Diah Riyawanti  



-Original Message-
From: Deisy [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: December 14 2000 1:17 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: Fatma Indira; Niken Koeshendarti; Teti Aisyah
Subject: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk


FW: Mandiin DonkCerita ini bagus buat direnungkan...



Deisy



-


---


Sebagian wanita menganggap tugas wanita lebih sebagai manajer 
di rumahnya tanpa perlu dipusingkan urusan dapur dan merawat 
anak yang lebih pantas dilakukan oleh para bawahan, alias 
pembantu ataupun baby-sitter.  Peran sosial dan aktualisasi 
diri menjadi lebih utama. Di sisi lain, tidak sedikit wanita 
yang tetap "teguh" dan bangga dengan kesibukan seputar urusan 
dapur dan diaper ini. Mereka cukup puas dengan imbalan surga 
untuk jerih payahnya membenamkan muka di asap "sauna" mazola 
(minyak goreng) dan berparfumkan aroma popok bayi. 
  
Saya tidak hendak membahas kekurangan dan kelebihan kedua sisi 
ini. Seperti saya tulis di muka, sudah banyak para ulama dan 
ustadz yang memberikan arahan.  Saya hanya ingin bertutur tentang 
seorang sahabat saya. Sebut saja Rani namanya.  Semasa kuliah ia 
tergolong berotak cemerlang dan memiliki idealisme yang tinggi. 
Sejak awal, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang 
terbaik, baik itu dalam bidang akademis maupun bidang 
profesi yang akan digelutinya. 
  
Ketika Universitas mengirim kami untuk mempelajari Hukum 
Internasional di Universiteit Utrecht, di negerinya bunga tulip, 
beruntung Rani terus melangkah.  Sementara saya, lebih memilih 
menuntaskan pendidikan kedokteran dan berpisah dengan seluk 
beluk hukum dan perundangan.  Beruntung pula, Rani mendapat 
pendamping yang "setara" dengan dirinya, sama-sama berprestasi, 
meski berbeda profesi.  Alifya, buah cinta mereka lahir ketika 
Rani baru saja diangkat sebagai staf Diplomat bertepatan dengan 
tuntasnya suami Rani meraih PhD. Konon nama putera mereka itu 
diambil dari huruf pertama hijaiyah "alif" dan huruf 
terakhir "ya", jadilah nama yang enak didengar: Alifya.  Tentunya 
filosofi yang mendasari  pemilihan nama ini seindah namanya pula. 
  
Ketika Alif, panggilan untuk puteranya itu berusia 6 bulan, kesibukan 
Rani semakin menggila saja.  Frekuensi terbang dari satu kota ke 
kota lain dan dari satu negara ke negara lain makin meninggi. Saya 
pernah bertanya, "Tidakkah si Alif terlalu kecil untuk ditinggal?" 
Dengan sigap Rani menjawab: "Saya sudah mempersiapkan segala sesuatunya. 
Everything is ok." 
  
Dan itu betul-betul ia buktikan. Perawatan dan perhatian anaknya 
walaupun lebih banyak dilimpahkan ke baby-sitter betul-betul 
mengagumkan. Alif tumbuh menjadi anak yang lincah, cerdas dan 
pengertian. Kakek neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu 
semata wayang itu tentang ibu-bapaknya. "Contohlah ayah-bunda Alif 
kalau Alif besar nanti."  Begitu selalu nenek Alif, ibunya Rani 
bertutur disela-sela dongeng menjelang tidurnya. Tidak salah memang. 
Siapa yang tidak ingin memiliki anak atau cucu  yang berhasil 
dalam bidang akademis dan pekerjaannya. Ketika Alif berusia 3 tahun, 
Rani bercerita kalau Alif minta adik. Waktu itu ia dan suaminya 
menjelaskan dengan penuh kasih-sayang bahwa kesibukan mereka belum 
memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Alif. Lagi-lagi 
bocah kecil ini "dapat memahami" orang tuanya. 
  
Mengagumkan memang. Alif bukan tipe anak  yang suka merengek. 
Kalau kedua orang tuanya pulang larut, ia jarang sekali ngambek. 
Kisah Rani, Alif selalu menyambutnya dengan penuh kebahagiaan. 

Rani bahkan menyebutnya malaikat kecil.  Sungguh keluarga yang 
bahagia, pikir saya.  Meski kedua orangtua sibuk, Alif tetap 
tumbuh penuh cinta. Diam-diam hati kecil saya menginginkan anak 
seperti Alif. 
  
Suatu hari, menjelang Rani berangkat ke kantor, entah mengapa Alif 
menolak dimandikan baby-sitternya.  "Alif ingin bunda mandikan." 
ujarnya.  Karuan saja Rani yang dari detik ke detik waktunya sangat 
diperhitungkan, menjadi gusar.  Tak urung suaminya turut membujuk 
agar Alif mau mandi dengan 

RE: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-14 Terurut Topik Briliyanti Dwiwiranti

Mulai umur berapa sih anak kita merengek-rengek dikala kita orang tuanya
pergi kerja ???

-Original Message-
From: I Gede S. Aryana [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 14 Desember 2000 15:57
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk


Rekan-rekan semua,

Saya sudah pernah membaca cerita ini sebelumnya.
Reaksi saya sama dengan Ibunya Baim.

Istri saya sudah berhenti bekerja hanya sebulan setelah cuti hamil kelahiran
anak kami yg kedua diselesaikan. Dia berhenti bekerja dengan kesadaran
sendiri, yg tentu saja sangat saya dukung.
Sewaktu kami berdua masih harus bekerja, kami harus berangkat pagi buta,
supaya anak saya yg pertama (4 tahun, Oktober lalu) tidak merengek agar
salah satu dari kami 'libur'.
Kalau sampai kami kepergok akan berangkat kerja, saya mengalah untuk
berangkat lebih siang untuk menenangkan anak saya dulu, karena istri saya
terikat dengan shift (hotel). 
Sampai beberapa waktu yg lalu, lima bulan setelah istri saya berhenti
bekerja, anak saya ini masih sering menanyakan apakah ibunya libur, ketika
mendapati ibunya ada di rumah ketika dia bangun pagi.

Tapi sekarang, saya dapat merasakan secara langsung kegembiraan anak saya
mendapati ibunya selalu ada di rumah.
Saya bisa berangkat kerja dengan tenang, karena saya yakin anak-anak saya di
tangan orang yg sangat menyayangi mereka.
Sampai dua bulan yg lalu, dalam perjalanan ke kantor, di dalam bis, atau
sesampai di kantor, saya sering sempatkan telepon ke rumah, menanyakan ke
istri saya, apakah si Gede masih bertanya hal yg sama. 

Bapaknya Gede


-Original Message-
From:   Tittu Riana Sari [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, December 14, 2000 3:32 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

Mbak Deisyaduh ceritanya bagussampe saya nangis !
orang-orang
seruangan dikantor
sampe bingung ngeliat saya tiba-tiba nangis !!!
Anyway...cerita itukan pada akhirnya membuat kita (ibu
bekerja) mikir lagi !
dan keputusan buat ambil cuti seperti yang mbak Teny lakukan
bukan jawaban
juga menurut saya.
So...? ada yang punya pandangan mengenai ini ???

thanks,

ibu Baim

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 14, 2000 2:43 PM
Subject: Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk



 Mbak Deisy, ceritanya bagus sekali..saya jadi
inget sikecil
 Rafii yang saya tinggal dirumah sendirian hanya bersama
BS-nya.
Akhir-akhir
 ini jagi mogok makan kalau pagi karena ingin selalu
bermain dengan
 Mommy-nya. Sedang mommy-nya ( Saya) sudah terburu-buru mau
ke kantor.
 Langsung saja tadi saya sudah ijin bos utk ambil cuti
Senin besok  buat
 menemani dia bermain. Alhamdulillah dikasih sama bos.

 Terimakasih sekali lagi , ceritanya bagus dan amat
menyentuh.

 Was

 Teny



  Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik,
http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]




















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik,
http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]

















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



















Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-14 Terurut Topik tyudawat

Mbak Tittu , kalau anaknya tidak ada masalah yach tidak usah terlalu
khawatir, yang penting kalau kita dirumah yach anak mesti kita yang pegang
bukan BS-nya lagi. Masalahnya anak saya ini sudah seminggu ini mogok makan
kalau pagi doang, pas jam-jam-nya ibunya mau berangkat kantor. Kan lucu,
sepertinya dia cuma mau cari perhatian saja.
Memang dimulai sejak saya tidak menitipkan dia ke eyang-nya, karena saya
mau mengajarinya supaya mandiri, supaya dia menyadari adakalanya dia tidak
selalu ada yang menemani dan mengajaknya bermain, walau ada BS, tapi kan
beda biasanya kalau eyang selalu lebih dimanja, apa yang dia mau selalu
dituruti.

Saya rasa ambil cuti 1-2 hari ada baiknya juga, meluangkan waktu lebih utk
buah hati kan tidak apa-apa.
Buat saya biar saya wanita karier , keluarga tetap harus no 1.



-- Forwarded by Teny Yudawati/bjsfer/BJSERVICES on
12/14/2000 04:21 PM ---


"Tittu Riana Sari" [EMAIL PROTECTED] on 12/14/2000 03:31:40 PM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:  Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk


Mbak Deisyaduh ceritanya bagussampe saya nangis ! orang-orang
seruangan dikantor
sampe bingung ngeliat saya tiba-tiba nangis !!!
Anyway...cerita itukan pada akhirnya membuat kita (ibu bekerja) mikir lagi
!
dan keputusan buat ambil cuti seperti yang mbak Teny lakukan bukan jawaban
juga menurut saya.
So...? ada yang punya pandangan mengenai ini ???

thanks,

ibu Baim

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 14, 2000 2:43 PM
Subject: Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk



 Mbak Deisy, ceritanya bagus sekali..saya jadi inget sikecil
 Rafii yang saya tinggal dirumah sendirian hanya bersama BS-nya.
Akhir-akhir
 ini jagi mogok makan kalau pagi karena ingin selalu bermain dengan
 Mommy-nya. Sedang mommy-nya ( Saya) sudah terburu-buru mau ke kantor.
 Langsung saja tadi saya sudah ijin bos utk ambil cuti  Senin besok  buat
 menemani dia bermain. Alhamdulillah dikasih sama bos.

 Terimakasih sekali lagi , ceritanya bagus dan amat menyentuh.

 Was

 Teny



  Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]






















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



















Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-14 Terurut Topik Meski Sujaryo

Artikel ini sebenarnya sudah beberapa bulan yang lalu di posting
dan sekarang ada yang posting lagi, waktu itu juga ada artikel 
tentang do'a seorang kakak yang ajaib, tapi kalau baca lagi
tetap saja trenyuh kata orang jawa( kata orang jakarta apa ya..?).
Kalau saya sebisa mungkin menuruti permintaan anak yang sifatnya
dia minta diperhatikan dan minta di sayang, sesibuk apapun.
saya pernah beberapa kali waktu mau berangkat kerja, anak tidak
mau dicebokin(atau mandi) sama ibu sampai nangis-nangis, minta di 
cebokin(atau mandi)sama bapak katanya sambil nangis, 
ya, dengan kasih sayang dicebokin(atau mandi).
pokoknya tidak ada ruginya deh kasih sayang terhadap anak, soalnya
nanti kalau kita sudah TOP(tua opong peot) siapa lagi yang ngopenin,.

itu aja curhat saya dan mohon maaf kalau tidak berkenan.

wassalam
bapaknya fakhri+alika

At 午後 03:31 00/12/14 +0700, you wrote:
 Mbak Deisyaduh ceritanya bagussampe saya nangis ! orang-orang
 seruangan dikantor
 sampe bingung ngeliat saya tiba-tiba nangis !!!
 Anyway...cerita itukan pada akhirnya membuat kita (ibu bekerja) mikir lagi !
 dan keputusan buat ambil cuti seperti yang mbak Teny lakukan bukan jawaban
 juga menurut saya.
 So...? ada yang punya pandangan mengenai ini ???
 
 thanks,
 
 ibu Baim
 
 - Original Message -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, December 14, 2000 2:43 PM
 Subject: Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk
 
 
 
  Mbak Deisy, ceritanya bagus sekali..saya jadi inget sikecil
  Rafii yang saya tinggal dirumah sendirian hanya bersama BS-nya.
 Akhir-akhir
  ini jagi mogok makan kalau pagi karena ingin selalu bermain dengan
  Mommy-nya. Sedang mommy-nya ( Saya) sudah terburu-buru mau ke kantor.
  Langsung saja tadi saya sudah ijin bos utk ambil cuti  Senin besok  buat
  menemani dia bermain. Alhamdulillah dikasih sama bos.
 
  Terimakasih sekali lagi , ceritanya bagus dan amat menyentuh.
 
  Was
 
  Teny
 



 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-14 Terurut Topik Deisy

Dear All,
saya sependapat dengan mbak teny ...rasanya memang sebisa mungkin kalau
pulang kerja atau dirumah kita yang pegang anak kita sendiri dari urusan
makan, mandi etc.emang sih saya sendiri ngerasain kalau pulang kantor
..rasanya cuapek banget..tapi demi anak..saya rela banget deh..ngebuang
jauh2 rasa capek tadi.




-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, December 14, 2000 4:17 PM
Subject: Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk


Mbak Tittu , kalau anaknya tidak ada masalah yach tidak usah terlalu
khawatir, yang penting kalau kita dirumah yach anak mesti kita yang pegang
bukan BS-nya lagi. Masalahnya anak saya ini sudah seminggu ini mogok makan
kalau pagi doang, pas jam-jam-nya ibunya mau berangkat kantor. Kan lucu,
sepertinya dia cuma mau cari perhatian saja.
Memang dimulai sejak saya tidak menitipkan dia ke eyang-nya, karena saya
mau mengajarinya supaya mandiri, supaya dia menyadari adakalanya dia tidak
selalu ada yang menemani dan mengajaknya bermain, walau ada BS, tapi kan
beda biasanya kalau eyang selalu lebih dimanja, apa yang dia mau selalu
dituruti.

Saya rasa ambil cuti 1-2 hari ada baiknya juga, meluangkan waktu lebih utk
buah hati kan tidak apa-apa.
Buat saya biar saya wanita karier , keluarga tetap harus no 1.



-- Forwarded by Teny Yudawati/bjsfer/BJSERVICES on
12/14/2000 04:21 PM ---


"Tittu Riana Sari" [EMAIL PROTECTED] on 12/14/2000 03:31:40 PM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:  Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk


Mbak Deisyaduh ceritanya bagussampe saya nangis ! orang-orang
seruangan dikantor
sampe bingung ngeliat saya tiba-tiba nangis !!!
Anyway...cerita itukan pada akhirnya membuat kita (ibu bekerja) mikir lagi
!
dan keputusan buat ambil cuti seperti yang mbak Teny lakukan bukan jawaban
juga menurut saya.
So...? ada yang punya pandangan mengenai ini ???

thanks,

ibu Baim

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 14, 2000 2:43 PM
Subject: Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk



 Mbak Deisy, ceritanya bagus sekali..saya jadi inget sikecil
 Rafii yang saya tinggal dirumah sendirian hanya bersama BS-nya.
Akhir-akhir
 ini jagi mogok makan kalau pagi karena ingin selalu bermain dengan
 Mommy-nya. Sedang mommy-nya ( Saya) sudah terburu-buru mau ke kantor.
 Langsung saja tadi saya sudah ijin bos utk ambil cuti  Senin besok  buat
 menemani dia bermain. Alhamdulillah dikasih sama bos.

 Terimakasih sekali lagi , ceritanya bagus dan amat menyentuh.

 Was

 Teny



  Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]






















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



















Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-14 Terurut Topik dewi

Waduh mbak..sungguh cerita yang menyedihkan, tak terasa sayapun terhanyut
dlm cerita ini. Tolong dech mbak..., kalo ada cerita seperti ini jangan di
kirimkan, apalagi sayapun  termasuk wanita yg bekerja dari pagi hingga
malam, dan anak sayapun saya tinggal dirumah. Sebenarnya sayapun ingin terus
nungguin anak dirumah, dan sangat mencintai anak saya, tapi kebutuhan terus
mendesak utk tetap bertahan spt ini. Sebelumnya saya minta ma'af
sebesar-besarnya pada mbak Deisy, atau mungkin saya yg terlalu cengeng utk
membaca artikel spt. ini. Sekali lagi mohon ma'af.

- Original Message -
From: Deisy [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: Fatma Indira [EMAIL PROTECTED]; Niken Koeshendarti
[EMAIL PROTECTED]; Teti Aisyah [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 14, 2000 1:17 PM
Subject: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk


FW: Mandiin DonkCerita ini bagus buat direnungkan...



Deisy



-


---


Sebagian wanita menganggap tugas wanita lebih sebagai manajer
di rumahnya tanpa perlu dipusingkan urusan dapur dan merawat
anak yang lebih pantas dilakukan oleh para bawahan, alias
pembantu ataupun baby-sitter.  Peran sosial dan aktualisasi
diri menjadi lebih utama. Di sisi lain, tidak sedikit wanita
yang tetap "teguh" dan bangga dengan kesibukan seputar urusan
dapur dan diaper ini. Mereka cukup puas dengan imbalan surga
untuk jerih payahnya membenamkan muka di asap "sauna" mazola
(minyak goreng) dan berparfumkan aroma popok bayi.

Saya tidak hendak membahas kekurangan dan kelebihan kedua sisi
ini. Seperti saya tulis di muka, sudah banyak para ulama dan
ustadz yang memberikan arahan.  Saya hanya ingin bertutur tentang
seorang sahabat saya. Sebut saja Rani namanya.  Semasa kuliah ia
tergolong berotak cemerlang dan memiliki idealisme yang tinggi.
Sejak awal, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang
terbaik, baik itu dalam bidang akademis maupun bidang
profesi yang akan digelutinya.

Ketika Universitas mengirim kami untuk mempelajari Hukum
Internasional di Universiteit Utrecht, di negerinya bunga tulip,
beruntung Rani terus melangkah.  Sementara saya, lebih memilih
menuntaskan pendidikan kedokteran dan berpisah dengan seluk
beluk hukum dan perundangan.  Beruntung pula, Rani mendapat
pendamping yang "setara" dengan dirinya, sama-sama berprestasi,
meski berbeda profesi.  Alifya, buah cinta mereka lahir ketika
Rani baru saja diangkat sebagai staf Diplomat bertepatan dengan
tuntasnya suami Rani meraih PhD. Konon nama putera mereka itu
diambil dari huruf pertama hijaiyah "alif" dan huruf
terakhir "ya", jadilah nama yang enak didengar: Alifya.  Tentunya
filosofi yang mendasari  pemilihan nama ini seindah namanya pula.

Ketika Alif, panggilan untuk puteranya itu berusia 6 bulan, kesibukan
Rani semakin menggila saja.  Frekuensi terbang dari satu kota ke
kota lain dan dari satu negara ke negara lain makin meninggi. Saya
pernah bertanya, "Tidakkah si Alif terlalu kecil untuk ditinggal?"
Dengan sigap Rani menjawab: "Saya sudah mempersiapkan segala sesuatunya.
Everything is ok."

Dan itu betul-betul ia buktikan. Perawatan dan perhatian anaknya
walaupun lebih banyak dilimpahkan ke baby-sitter betul-betul
mengagumkan. Alif tumbuh menjadi anak yang lincah, cerdas dan
pengertian. Kakek neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu
semata wayang itu tentang ibu-bapaknya. "Contohlah ayah-bunda Alif
kalau Alif besar nanti."  Begitu selalu nenek Alif, ibunya Rani
bertutur disela-sela dongeng menjelang tidurnya. Tidak salah memang.
Siapa yang tidak ingin memiliki anak atau cucu  yang berhasil
dalam bidang akademis dan pekerjaannya. Ketika Alif berusia 3 tahun,
Rani bercerita kalau Alif minta adik. Waktu itu ia dan suaminya
menjelaskan dengan penuh kasih-sayang bahwa kesibukan mereka belum
memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Alif. Lagi-lagi
bocah kecil ini "dapat memahami" orang tuanya.

Mengagumkan memang. Alif bukan tipe anak  yang suka merengek.
Kalau kedua orang tuanya pulang larut, ia jarang sekali ngambek.
Kisah Rani, Alif selalu menyambutnya dengan penuh kebahagiaan.

Rani bahkan menyebutnya malaikat kecil.  Sungguh keluarga yang
bahagia, pikir saya.  Meski kedua orangtua sibuk, Alif tetap
tumbuh penuh cinta. Diam-diam hati kecil saya menginginkan anak
seperti Alif.

Suatu hari, menjelang Rani berangkat ke kantor, entah mengapa Alif
menolak dimandikan baby-sitternya.  "Alif ingin bunda mandikan."
ujarnya.  Karuan saja Rani yang dari detik ke detik waktunya sangat
diperhitungkan, menjadi gusar.  Tak urung suaminya turut membujuk
agar Alif mau mandi dengan tante Mien, baby-sitternya.  Peristiwa
ini berulang sampai hampir sepekan,"Bunda, mandikan Alif" begitu
setiap pagi.  Rani 

RE: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-14 Terurut Topik Patria, Diah

Saya pernah baca cerita itu beberapa bulan yang lalu...menyentuh ya...saya
sich selalu sempatkan bangun agak pagi tiap hari, bermain dulu dgn anakku,
menggambar, nyanyi biar agak bau naga..he..he..he...trus sabtu minggu
seharian sama aku dech dari mandi sampai bobo lagi..dan alhamdulliah anakku
engga rewel kalau bundanya kerja, tapi harus ikut kedepan komplek trus dari
situ dia naek beca pulang ke rumah..langganan beca dech

Salam'
Bundanya Sulthan

-Original Message-
From: Briliyanti Dwiwiranti [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 14 December 2000 16:00
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk


Mulai umur berapa sih anak kita merengek-rengek dikala kita orang tuanya
pergi kerja ???

-Original Message-
From: I Gede S. Aryana [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 14 Desember 2000 15:57
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk


Rekan-rekan semua,

Saya sudah pernah membaca cerita ini sebelumnya.
Reaksi saya sama dengan Ibunya Baim.

Istri saya sudah berhenti bekerja hanya sebulan setelah cuti hamil kelahiran
anak kami yg kedua diselesaikan. Dia berhenti bekerja dengan kesadaran
sendiri, yg tentu saja sangat saya dukung.
Sewaktu kami berdua masih harus bekerja, kami harus berangkat pagi buta,
supaya anak saya yg pertama (4 tahun, Oktober lalu) tidak merengek agar
salah satu dari kami 'libur'.
Kalau sampai kami kepergok akan berangkat kerja, saya mengalah untuk
berangkat lebih siang untuk menenangkan anak saya dulu, karena istri saya
terikat dengan shift (hotel). 
Sampai beberapa waktu yg lalu, lima bulan setelah istri saya berhenti
bekerja, anak saya ini masih sering menanyakan apakah ibunya libur, ketika
mendapati ibunya ada di rumah ketika dia bangun pagi.

Tapi sekarang, saya dapat merasakan secara langsung kegembiraan anak saya
mendapati ibunya selalu ada di rumah.
Saya bisa berangkat kerja dengan tenang, karena saya yakin anak-anak saya di
tangan orang yg sangat menyayangi mereka.
Sampai dua bulan yg lalu, dalam perjalanan ke kantor, di dalam bis, atau
sesampai di kantor, saya sering sempatkan telepon ke rumah, menanyakan ke
istri saya, apakah si Gede masih bertanya hal yg sama. 

Bapaknya Gede


-Original Message-
From:   Tittu Riana Sari [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, December 14, 2000 3:32 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

Mbak Deisyaduh ceritanya bagussampe saya nangis !
orang-orang
seruangan dikantor
sampe bingung ngeliat saya tiba-tiba nangis !!!
Anyway...cerita itukan pada akhirnya membuat kita (ibu
bekerja) mikir lagi !
dan keputusan buat ambil cuti seperti yang mbak Teny lakukan
bukan jawaban
juga menurut saya.
So...? ada yang punya pandangan mengenai ini ???

thanks,

ibu Baim

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 14, 2000 2:43 PM
Subject: Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk



 Mbak Deisy, ceritanya bagus sekali..saya jadi
inget sikecil
 Rafii yang saya tinggal dirumah sendirian hanya bersama
BS-nya.
Akhir-akhir
 ini jagi mogok makan kalau pagi karena ingin selalu
bermain dengan
 Mommy-nya. Sedang mommy-nya ( Saya) sudah terburu-buru mau
ke kantor.
 Langsung saja tadi saya sudah ijin bos utk ambil cuti
Senin besok  buat
 menemani dia bermain. Alhamdulillah dikasih sama bos.

 Terimakasih sekali lagi , ceritanya bagus dan amat
menyentuh.

 Was

 Teny



  Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik,
http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]




















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik,
http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]

















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http

RE: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-14 Terurut Topik diah . riyawanti

Jadi kesimpulannya,  saya termasuk ibu yg beruntung dong ya.. bisa berangkat
agak siangan ke kantor. Jadi masih ada waktu utk mandikan si Dito sblm dia
ke sekolah.
Sebelum berangkat memang dia sering menahan saya: "Ibu ngga boleh kerja, di
rumah aja...".  Kadang mesti petak umpet dulu, supaya dia ngga lihat saat
saya pergi.
Tapi Alhamdulillah, pulang kerja juga masih sempat temenin dia tidur. Memang
anak saya ini sering ngga mau kalau ngga tidur sama saya.

Wassalam, 
Diah R.


-Original Message-
From: Deisy [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: December 14 2000 4:33 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk


Dear All,
saya sependapat dengan mbak teny ...rasanya memang sebisa mungkin kalau
pulang kerja atau dirumah kita yang pegang anak kita sendiri dari urusan
makan, mandi etc.emang sih saya sendiri ngerasain kalau pulang kantor
..rasanya cuapek banget..tapi demi anak..saya rela banget deh..ngebuang
jauh2 rasa capek tadi.




-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, December 14, 2000 4:17 PM
Subject: Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk


Mbak Tittu , kalau anaknya tidak ada masalah yach tidak usah terlalu
khawatir, yang penting kalau kita dirumah yach anak mesti kita yang pegang
bukan BS-nya lagi. Masalahnya anak saya ini sudah seminggu ini mogok makan
kalau pagi doang, pas jam-jam-nya ibunya mau berangkat kantor. Kan lucu,
sepertinya dia cuma mau cari perhatian saja.
Memang dimulai sejak saya tidak menitipkan dia ke eyang-nya, karena saya
mau mengajarinya supaya mandiri, supaya dia menyadari adakalanya dia tidak
selalu ada yang menemani dan mengajaknya bermain, walau ada BS, tapi kan
beda biasanya kalau eyang selalu lebih dimanja, apa yang dia mau selalu
dituruti.

Saya rasa ambil cuti 1-2 hari ada baiknya juga, meluangkan waktu lebih utk
buah hati kan tidak apa-apa.
Buat saya biar saya wanita karier , keluarga tetap harus no 1.



-- Forwarded by Teny Yudawati/bjsfer/BJSERVICES on
12/14/2000 04:21 PM ---


"Tittu Riana Sari" [EMAIL PROTECTED] on 12/14/2000 03:31:40 PM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:  Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk


Mbak Deisyaduh ceritanya bagussampe saya nangis ! orang-orang
seruangan dikantor
sampe bingung ngeliat saya tiba-tiba nangis !!!
Anyway...cerita itukan pada akhirnya membuat kita (ibu bekerja) mikir lagi
!
dan keputusan buat ambil cuti seperti yang mbak Teny lakukan bukan jawaban
juga menurut saya.
So...? ada yang punya pandangan mengenai ini ???

thanks,

ibu Baim

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 14, 2000 2:43 PM
Subject: Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk



 Mbak Deisy, ceritanya bagus sekali..saya jadi inget sikecil
 Rafii yang saya tinggal dirumah sendirian hanya bersama BS-nya.
Akhir-akhir
 ini jagi mogok makan kalau pagi karena ingin selalu bermain dengan
 Mommy-nya. Sedang mommy-nya ( Saya) sudah terburu-buru mau ke kantor.
 Langsung saja tadi saya sudah ijin bos utk ambil cuti  Senin besok  buat
 menemani dia bermain. Alhamdulillah dikasih sama bos.

 Terimakasih sekali lagi , ceritanya bagus dan amat menyentuh.

 Was

 Teny



  Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]






















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

















 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



















Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-14 Terurut Topik Rien

Rekan2,

Setelah hampir selalu mendengar cerita mengenai ibu bekerja dan
dilemanya, dan kebanyakan berakhir dengan rasa bersalah si ibu yang
harus bekerja, atau menempatkan ibu bekerja dalam dilema, saya ingin
berbagi cerita ttg. seorang ibu bekerja yang saya kenal dekat. 

Saya tidak pinter menulis atau bercerita, jadi, diterima saja lah apa
adanya...:-)

--

Ketika menikah, ibu ini belum menyelesaikan kuliahnya di Fak.
Kedokteran. Suaminya seorang dokter. Sampai sesudah anaknya lahir (di
tangan suaminya, hmm... asyik ya ?), dia masih harus menyelesaikan masa
co-ass di RS. Itu masa yang berat buat mereka berdua. Tanpa dukungan
suaminya yg. jempolan, belum tentu ibu ini berhasil melampauinya...
Sesudah lulus jadi dokter, dia bekerja sbg. dosen di FK, dan sore
harinya melayani pasien di ruang prakteknya. 

Anak sulungnya, perempuan, diajar utk. mandiri. Meskipun anak ke-2,
laki-laki, baru hadir 11 tahun kemudian, tidak ada perlakuan istimewa
pada anak perempuannya hanya karena dia anak tunggal saat itu. Meskipun
tentu saja, mereka berdua penuh cinta pada anaknya tsb. 

Anak2nya tumbuh besar, terbiasa mengurus dirinya sendiri, buat PR tanpa
perlu disuruh-suruh, meskipun sesudah itu ibunya tetap memeriksakan.
Makan dengan menu yang ada di atas meja. "Di Ethiopia orang2 kelaparan,
habiskan susu / makananmu...", kata ibunya kalau mereka rewel nggak
doyan ini-itu.
Waktu itu sekitar tahun 80-an, Ethiopia sedang kelaparan berat. 

Apakah semuanya berjalan baik antara pekerjaan dan rumah tangga, tanpa
adanya pengorbanan ?
Oh, tidak juga. 

Banyak sekali pengorbanan yang diberikan si ibu tadi ditengah2
kesempatan meraih karir (dan uang) yang lebih tinggi. Tawaran utk.
bekerja di RS swasta terkenal dengan gaji yang waah..., dia tolak,
karena makan waktu banyak sekali di luar rumah. Tawaran utk. meneruskan
ke program Master dia tolak, karena harus keluar negeri.  Tapi suaminya
dia dorong utk. melanjutkan pendidikan ke luar negeri utk. program
master, meskipun berarti dia harus menangani seluruh urusan rumah
tangga di Indonesia sendirian, utk. beberapa lama. 

Dia tetap mengembangkan dirinya dengan mengikuti berbagai Kongres,
Seminar, pelatihan di dalam dan luar negeri ; tapi juga membatasi agar
kegiatan itu tidak menjadi penghalang bagi dia utk. bisa membimbing
anak2nya. Tidak lepas juga dari dukungan suaminya, yang bersedia
mengasuh anak2 dan mengurus rumah tangga bila ibu mereka tidak di
tempat. Tapi jika saat Kongres bertepatan dengan ujian semester
anak2nya, dia memilih menyerahkan jatah tempatnya pada orang lain. 

Pembatasan juga tidak hanya sebatas pada dunia kerja. Dunia sosial, spt.
arisan, kondangan dllnya, jika tidak perlu sekali utk. hadir, dia tidak
hadir. Ibu ini sadar, bahwa sebagai ibu bekerja, yang waktunya sudah
tersita banyak utk. pekerjaannya, waktu bebasnya tidaklah diisi lagi
dgn. kegiatan ini-itu. Untungnya, suaminya bukan pejabat teras, yang
mengharuskan dia utk. ikut arisan2 Dharma Wanita dlsbnya...:-) Jika
keduanya tidak mutlak hadir di suatu acara keluarga, salah satu tinggal
di rumah saja, menemani anak2nya. Ini juga termasuk pengorbanan, karena
tidak setiap orang merasa 'nyaman' pergi sendirian tanpa pasangan.

Saya pernah bertanya, apakah beliau tidak merasa risih atau menyesal,
melihat rekan2nya sudah jadi orang besar atau kaya, atau terkenal...?
Dia cuma bilang ,"Anakku adalah kekayaanku. Apa gunanya punya uang
berlebih, ngetop, tapi anakku tidak jadi orang ? Dengan uang berlebih
dan tidak ada bimbingan orang tua, uang dapat menjadi racun buat anak2"

Dulu saya menganggapnya klise. 

Tapi melihat kebahagiaannya ketika anak sulungnya diwisuda dari suatu
institut negeri ternama di Indonesia ini, April 1993 yl., tepat pada
hari ulang tahun pernikahannya yang ke 24, saya melihat dia begitu
'kaya'. Juga ketika dia mengabarkan 2 tahun yl., bahwa anak keduanya
lulus UMPTN, sepertinya dia berkata "Aku merasa begitu kaya"

Dia masih tetap berkarya hingga kini ; baru saja menyelesaikan 2 periode
sbg. Pembantu Dekan di Fakultas tempatnya mengabdi, meskipun menurut
pengakuannya ,"Ah, sekarang sudah nenek-nenek. Gigi juga sudah ada yang
copot". 

Ditengah2 kesibukannya, dia masih bisa bilang ke putrinya yg. waktu itu
sedang hamil,"Jangan beli bedong, nanti ibu yang menjahitkan dan
mengirimkannya ke Jkt." Dan masih menguatkan setiap kancing baju baru
yg. dibeli utk. anak dan suaminya, meskipun utk. memasukkan benang ke
lubang jarum, kadang2 harus dibantu oleh anak laki2nya...
Dan hingga kini tetap mengirimkan paket berisi 10kg jeruk dari Medan ke
Jakarta utk. anak dan cucunya, padahal ongkos kirimnya masih lebih mahal
daripada harga jeruknya...  

Dia seorang ibu bekerja yang saya kenal dekat...
Saya berharap bisa belajar dari kesederhanaannya sekaligus kekuatannya,
dan keberhasilannya dalam menyeimbangkan karir dan rumahtangganya.

-- 
*
   /.\
  /.`.\   Salam,
  /';'\   Rien.
"`"`"/'. .'\"`"`"
 ^^[_]^^
(best viewed with Courier Font)


 

RE: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-14 Terurut Topik Ina BKC1028 Widiyanawati




Mba, Saya sendiri tidak tahu mulai usia berapa anak mulai rewel disaat kita
berangkat kerja. Tapi saat ini anakku Ulie usia 9 bulan mulai menampakkan gejala
seperti itu , disaat saya dan suami berangkat dia suka menangis digendongan
pengasuhnya. sehingga membuat hati saya menjerit, dan terkadang merasa bersalah
karena harus menginggalkan dia dirumah.

Tapi terus terang saya tidak mau terlalu terlarut dalam perasaan bersalah ini.
dan  supaya dia tidak menangis disaat saya berangkat saya selalu berusaha untuk
bercanda dengan anaku dari mulai dia bangun tidur sampai akan berangkat kerja.
dan saya selalu bilang sama dia kalau saya pergi untuk kerja dan akan kembali
lagi untuk bermain - main sama dia. saya sendiri tidak tahu dia mengerti atau
tidak , tapi yg jelas disaat saya bicara dia selalu menatap mata saya dan dia
tidak menangis lagi .

Maaf ya share-nya kepanjangan.







From: Briliyanti Dwiwiranti [EMAIL PROTECTED] on 12/14/2000
  09:00 AM GMT

Please respond to [EMAIL PROTECTED]


To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:(bcc: Ina BKC1028 Widiyanawati/BKCP/BKC)

Subject:  RE: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk




Mulai umur berapa sih anak kita merengek-rengek dikala kita orang tuanya
pergi kerja ???














 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
























 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



















Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-14 Terurut Topik Tittu Riana Sari

Rekan netters...
saya juga punya cerita lain tentang anak tapi dalam versi ayah...
kita bisa lihat ayah yang bekerja saja cukup bikin anak berpikir
bagaimana caranya mempunyai waktu dengan ayahnya...apalagi dengan ibunya !!

thanks

ibu Baim

Subject: Kisah sejati 
 Seorang bapak kembali pulang telat dari tempat bekerja, merasa letih
 melihat anaknya yang berumur 5 tahun berdiri di depan pintu.
 "Ayah, bolehkah aku menanyakan sesuatu?", tanya anak.
 "Ya,Tentu, apakah yang akan kau tanyakan ?" jawab bapaknya.
 "Ayah, berapa uang yang kau dapatkan dalam satu jam?"
 "Itu bukan urusanmu! Apa yang membuatmu bertanya seperti itu ?" bapaknya
  berkata dengan nada tinggi.
 "Aku hanya ingin tahu. Berapakah yang ayah terima?" pinta sang anak.
 "Jika kamu benar2 ingin tahu, ayah terima $20.00 per jam".

 "Oh," angguk sang anak. Sambil mendongak, dia berkata,
 "Ayah, bolehkah aku pinjam $10.00?" sang anak meminta dengan memelas.
 "Jika alasan kamu ingin tahu jumlah uang yang ayah terima hanya untuk
  dapat pinjam dan membeli mainan yang tak berguna atau sesuatu yang
  tidak masuk akal, maka kamu sekarang masuk kamar dan tidur. Apakah kamu
  tidak berpikir bahwa kamu egois? Ayah bekerja dengan susah payah setiap
  hari, dan tidak punya waktu untuk mainan anak2."
  Sang anak menurut masuk kamar dan menutup pintu. Sang ayah
  duduk dan semakin marah karena pertanyaan anaknya. Beraninya dia
  menanyakan pertanyaan hanya untuk mendapatkan uang. Setelah lebih
  dari satu jam, sang ayah sudah tenang dan mulai berpikir bahwa dia
 agak keras terhadap anaknya. Mungkin anaknya membutuhkan sesuatu
 yang dia ingin beli dengan uang $10.00 tersebut, dan dia juga jarang
 meminta uang. Sang ayah pergi ke kamar anaknya dan pintunya dibuka.
  "Sudah tidur, anakku?" dia bertanya. "Tidak ayah, saya masih terjaga,"
 jawab anaknya.
  "Ayah berpikir, mungkin ayah terlalu keras terhadap kamu barusan",
 kata sang ayah. "Hari ini hari yang berat dan ayah melampiaskannya kepada
 kamu. Ini $10.00 yang kamu pinta"

 Sang anak bangun dan menyalakan lampu.
  "Oh, terima kasih ayah!" sang anak berteriak kegirangan.
 Kemudian, dia mengambil sesuatu dari bawah bantalnya dan ternyata
 isinya  uang. Sang ayah melihat anaknya sudah mempunyai uang, kembali
 marah. Sang anak menghitung dengan perlahan uangnya, kemudian menatap
 ayahnya.
 "Kenapa kamu meminta lagi uang jika kamu sudah punya?" gerutu ayahnya
 "Karena belum cukup, tapi sekarang aku sudah punya
  cukup uang", balas sang anak.

 "Ayah, saya punya $20.00 sekarang. Bolehkah aku beli
 satu jam dari waktumu?"




 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



















RE: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-14 Terurut Topik Patria, Diah

Jadi kita bisa ambil kesimpulan kalau sikecil tidak hanya butuh kasih sayang
Bunda tapi juga ayahnya, karena walau bagaimanapun keseimbangan kasih sayang
itu perlu. Dan buang jauh-jauh perasaan bersalah dari hati ibu-ibu sekalian,
karena toh kita bekerja bukan untuk lari dari tanggung jawab  tapi justru
untuk memberikan kehidupan yang lbh baik buat anak kita, bukankah dalam
islam  (mungkin dalam agama manapun) bekerja adalah ibadah..jadi menjadi ibu
rumah tangga atau pun wanita karier sama mulianya dimata Allah, asal kita
bisa menyeimbangkan keduanya, dan berhenti bekerja saja tidak akan
menyelesaikan masalah, Insya Allah, Allah pasti beri kita kemudahan jika
kita ikhlas dan Ridho menjalani keduanya.Amin. Maaf kalau ada yang tidak
berkenan, itu hanya sekedar pendapat pribadi.

Salam

Bundanya Sulthan 

-Original Message-
From: Tittu Riana Sari [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 15 December 2000 12:08
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk


Rekan netters...
saya juga punya cerita lain tentang anak tapi dalam versi ayah...
kita bisa lihat ayah yang bekerja saja cukup bikin anak berpikir
bagaimana caranya mempunyai waktu dengan ayahnya...apalagi dengan ibunya !!

thanks

ibu Baim

Subject: Kisah sejati 
 Seorang bapak kembali pulang telat dari tempat bekerja, merasa letih
 melihat anaknya yang berumur 5 tahun berdiri di depan pintu.
 "Ayah, bolehkah aku menanyakan sesuatu?", tanya anak.
 "Ya,Tentu, apakah yang akan kau tanyakan ?" jawab bapaknya.
 "Ayah, berapa uang yang kau dapatkan dalam satu jam?"
 "Itu bukan urusanmu! Apa yang membuatmu bertanya seperti itu ?" bapaknya
  berkata dengan nada tinggi.
 "Aku hanya ingin tahu. Berapakah yang ayah terima?" pinta sang anak.
 "Jika kamu benar2 ingin tahu, ayah terima $20.00 per jam".

 "Oh," angguk sang anak. Sambil mendongak, dia berkata,
 "Ayah, bolehkah aku pinjam $10.00?" sang anak meminta dengan memelas.
 "Jika alasan kamu ingin tahu jumlah uang yang ayah terima hanya untuk
  dapat pinjam dan membeli mainan yang tak berguna atau sesuatu yang
  tidak masuk akal, maka kamu sekarang masuk kamar dan tidur. Apakah kamu
  tidak berpikir bahwa kamu egois? Ayah bekerja dengan susah payah setiap
  hari, dan tidak punya waktu untuk mainan anak2."
  Sang anak menurut masuk kamar dan menutup pintu. Sang ayah
  duduk dan semakin marah karena pertanyaan anaknya. Beraninya dia
  menanyakan pertanyaan hanya untuk mendapatkan uang. Setelah lebih
  dari satu jam, sang ayah sudah tenang dan mulai berpikir bahwa dia
 agak keras terhadap anaknya. Mungkin anaknya membutuhkan sesuatu
 yang dia ingin beli dengan uang $10.00 tersebut, dan dia juga jarang
 meminta uang. Sang ayah pergi ke kamar anaknya dan pintunya dibuka.
  "Sudah tidur, anakku?" dia bertanya. "Tidak ayah, saya masih terjaga,"
 jawab anaknya.
  "Ayah berpikir, mungkin ayah terlalu keras terhadap kamu barusan",
 kata sang ayah. "Hari ini hari yang berat dan ayah melampiaskannya kepada
 kamu. Ini $10.00 yang kamu pinta"

 Sang anak bangun dan menyalakan lampu.
  "Oh, terima kasih ayah!" sang anak berteriak kegirangan.
 Kemudian, dia mengambil sesuatu dari bawah bantalnya dan ternyata
 isinya  uang. Sang ayah melihat anaknya sudah mempunyai uang, kembali
 marah. Sang anak menghitung dengan perlahan uangnya, kemudian menatap
 ayahnya.
 "Kenapa kamu meminta lagi uang jika kamu sudah punya?" gerutu ayahnya
 "Karena belum cukup, tapi sekarang aku sudah punya
  cukup uang", balas sang anak.

 "Ayah, saya punya $20.00 sekarang. Bolehkah aku beli
 satu jam dari waktumu?"




 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















**
This e-mail and any attachment contains information which is private
and confidential and is intended for the addressee only.
If you are not an addressee, you are not authorised to read, copy or 
use the e-mail or any attachment.  
If you have received this e-mail in error, please notify the sender 
by return e-mail and then destroy it.
**


 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



















Re: [balita-anda] Fw : Mandiin Donk

2000-12-13 Terurut Topik tyudawat


Mbak Deisy, ceritanya bagus sekali..saya jadi inget sikecil
Rafii yang saya tinggal dirumah sendirian hanya bersama BS-nya. Akhir-akhir
ini jagi mogok makan kalau pagi karena ingin selalu bermain dengan
Mommy-nya. Sedang mommy-nya ( Saya) sudah terburu-buru mau ke kantor.
Langsung saja tadi saya sudah ijin bos utk ambil cuti  Senin besok  buat
menemani dia bermain. Alhamdulillah dikasih sama bos.

Terimakasih sekali lagi , ceritanya bagus dan amat menyentuh.

Was

Teny



 Cake, parcel lebaran  bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]