CiKEAS Indonesia Menunggu Datangnya Gempa Dahsyat Lebih Dari 9 SR

2007-09-19 Terurut Topik Hafsah Salim
Indonesia Menunggu Datangnya Gempa Dahsyat Lebih Dari 9 SR

Baru saja diberitakan oleh TV CNN pada tanggal 17 September 2007
tentang Datangnya Gempa Dahsyat yang lebih atau sekitar 9 SR disekitar
Sumatra Barat.

CNN melakukan peninjauan khusus bersama pemburu Gempa dari California
Technology Institute.  Pemburu gempa ini adalah geoloog dari CalTech
yang meneliti semua gempa2 yang muncul di Indonesia terutama yang
terakhir ini yang katanya mengakibatkan kerak bumi melipat sehingga
menimbulkan gempa sekitar 7 SR lebih baru2 ini.

Akibat dari kerak bumi yang melipat sehingga overlap satu dengan
lainnya yang terjadi diwilayah sekitar SumBar, akan memaksa efek balik
seperti pegas, karena lipatan ini akan berusaha mengembalikan atau
meratakan kerak bumi yang melipat ini seperti ibaratnya pegas yang
apabila kita tekuk akan menimbulkan kekuatan yang arahnya sebaliknya
dari arah tenaga yang menekuknya untuk kembali ke bentuk semula.

Reaksi balik pegas akan terjadi terhadap kerak bumi yang melipat
akibat gempa baru2 ini yang besarnya sekitar 7 SR itu, namun reaksi
balik pegas ini akan berakibat gempa yang besarnya lebih dari 7 SR
yang diperkirakan sebesar 9 SR atau lebih.

Menurut ahli geologi pemburu gempa ini, gempa yang ditunggu itu akan
muncul dalam waktu dekat.  Tidak ada yang bisa dilakukan selain
mengumumkannya kepada masyarakat luas diwilayah SumBar untuk ber-jaga2
datangnya gempa ini yang kemungkinan akan disertai Tsunami.  Persiapan
mental dibutuhkan masyarakat agar dengan persiapan yang baik maka
datangnya gempa tidak akan menimbulkan kepanikan sehingga jatuh korban
yang jauh lebih besar.

Kapan tepatnya kedatangan gempa dahsyat ini, sang pemburu gempa
sendiri tidak bisa memastikan.  Namun sang pemburu gempa ini
menyatakan akan tetap mengejar gempa dahsyat ini untuk menyaksikannya
sendiri bersama masyarakat.

Kalo benar gempa dahsyat ini benar akan muncul, maka gempa ini adalah
yang terbesar sepanjang sejarah bumi ini, karena gempa yang terjadi
dalam dongeng Sodom dan Gomorah saja hanya berkisar kurang dari 8 SR.
 Dengan pemberitahuan ini sang pemburu gempa mengharapkan agar berita
ini disebar luaskan sementara katanya pemerintah justru menutupi
berita ini untuk mencegah kepanikan.  Padahal menurut pemburu gempa
ini, berita ini justru harus disebar luaskan sehingga masyarakat bisa
mengadakan persiapan yang tidak akan menimbulkan kepanikan.

Semoga rekan2 di Indonesia bisa menyebar luaskan  berita ini sehingga
persiapan2 yang diperlukan bisa dilakukan sesuai dengan petunjuk2 para
ahli2 gempa dunia.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





CiKEAS Re: PBB Buru Pencuri Uang Rakyat - Soeharto Urutan Pertama Pencuri Kekayaan Negara

2007-09-19 Terurut Topik irwank
Quote:
..
Nanti aplikasinya luas, mereka bisa mengajari kita cara menginvestigasi
jalur
pelarian aset, model pencucian uang, modus pencucian uang, dan pelacakan
modal ke luar negeri, katanya.
..

Repotnya kalau yang mengajarkan dan diajarkan (di Indonesia) adalah anggota
'mafioso'.. alih pengembalian hak/uang publik, yang ada malah penyempurnaan

kejahatan.. Untuk menutupi jejak - menghilangkan barang bukti.. :-(

Najib.. eh nasib..

Wassalam,

Irwan.K

On 9/19/07, HKSIS [EMAIL PROTECTED] wrote:

http://jawapos.com/index.php?act=detail_cid=304478
 Rabu, 19 Sept 2007,
 *PBB Buru Pencuri Uang Rakyat
 *

 *Soeharto Urutan Pertama*
 NEW YORK - Mantan Presiden Soeharto tidak bisa berlama-lama menikmati
 kemenangan gugatan atas majalah Time. Kemarin PBB dan Bank Dunia meluncurkan
 inisiatif untuk memburu para pemimpin dan pejabat korup yang mencuri uang
 rakyat di negara-negara berkembang. Dalam daftar pemimpin dan pejabat korup
 yang diburu itu, Soeharto berada di urutan pertama.

 Inisiatif yang dinamakan The Stolen Asset Recovery Initiative
 (Mengembalikan Aset yang Dicuri) atau StAR Initiative itu akan menguatkan
 pasal-pasal pada United Nations Convention Against Corruption (UNCAC),
 traktat PBB untuk memerangi korupsi global, yang berlaku efektif sejak
 Desember 2005. DPR telah mengesahkan UU Ratifikasi terhadap traktat tersebut
 pada Maret 2006.

 P..

 Dalam skema tersebut, negara-negara yang salah satu tokohnya masuk dalam
 daftar StAR Inisiative, akan diberikan wawasan dan pelatihan tentang beragam
 cara penelusuran aset negara yang telah dipindahkan ke luar negeri. Nanti
 aplikasinya luas, mereka bisa mengajari kita cara menginvestigasi jalur
 pelarian aset, model pencucian uang, modus pencucian uang, dan pelacakan
 modal ke luar negeri, katanya.

 Ketika ditanya tentang reputasi StAR Initiative yang dibentuk oleh PBB dan
 Bank Dunia, Havas mengaku percaya. Inisiatif ini kan hal baru dalam
 khasanah hukum internasional tapi apa salahnya kita mengikuti penguatan
 kapasitas yang ditawarkan oleh PBB tersebut tidak hanya untuk kasus
 Soeharto, katanya. (ap/agm/nue)

 [image: logo SUARA MERDEKA]
   [image: Line] Rabu, 19 September 2007 NASIONAL [image: Line]
Soeharto Urutan Pertama Pencuri Kekayaan Negara

- Versi PBB-Bank Dunia

  *NEW YORK-* Bekas presiden Soeharto menempati urutan pertama daftar
 pemimpin politik dunia yang diperkirakan mencuri kekayaan negara dalam
 jumlah besar selama kurun waktu beberapa puluh tahun terakhir.

 Daftar tersebut tercantum dalam buku panduan yang dikeluarkan oleh PBB dan
 Bank Dunia bersamaan dengan peluncuran Prakarsa Penemuan Kembali Kekayaan
 yang Dicuri (Stolen Asset Recovery/StAR Initiative) di Markas Besar PBB, New
 York, Senin (17/9).

 Peluncuran prakarsa dihadiri oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon, Presiden Bank
 Dunia Robert B Zoellick, dan Direktur Kantor PBB untuk masalah obat-obatan
 terlarang dan kejahatan (Unodc) Antonio Maria Costa, serta para pejabat
 tinggi sejumlah negara anggota PBB, termasuk Deputi Watap RI untuk PBB,
 Adiyatwidi Adiwoso, dan Direktur Perjanjian Internasional Deplu RI, Arif
 Havas Oegroseno.

 Daftar tersebut mencantumkan Mohamad Suharto (1967-1998javascript:void(0))
 pada urutan teratas tabel ''Perkiraan Dana yang Kemungkinan Dicuri dari
 Sembilan Negara''. Kekayaan yang diperkirakan dicuri Suharto berjumlah 15
 miliar dolar AS (lebih dari Rp 135 triliun) hingga 35 miliar dolar AS (lebih
 dari Rp 315 triliun).

 Temuan PBB-Bank Dunia itu menyebutkan perkiraan total PDB Indonesia setiap
 tahunnya pada rezim Soeharto 1970-1998 javascript:void(0) sebesar 86,6
 miliar dolar AS (lebih dari Rp 797,4 triliun).

 Indonesia, seperti yang diungkapkan Arif Havas Oegroseno, akan mengajukan
 permintaan bantuan kepada StAR Initiative untuk berusaha mengembalikan
 kekayaan negara yang diperkirakan dicuri Soeharto.

blackpix.giflogo_sm.gifblackpix.giflogo_sm.gif

CiKEAS Greenspan's Age of Tranquility

2007-09-19 Terurut Topik Sunny
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2007/09/18/AR2007091801587_2.html?sub=AR


Greenspan's Age of Tranquility

By Robert J. Samuelson
Wednesday, September 19, 2007; Page A23 

Alan Greenspan has called his memoir  The Age of Turbulence, but a more 
accurate title might have been The Age of Tranquility. During his long tenure 
as chairman of the Federal Reserve Board (from August 1987 to January 2006), 
the U.S. economy suffered only two modest recessions -- those of 1990-91 and 
2001 -- totaling 16 months. Otherwise, here's what happened:


¿ The economy (gross domestic product) grew 70 percent from 1987 through 2005.


¿ The number of nonfarm jobs increased 31.4 million, or 31 percent, with 
average unemployment of 5.6 percent.


¿ Annual inflation as measured by the consumer price index averaged 3.1 percent.


¿ Pretax corporate profits jumped from $369 billion to $1.33 trillion.


¿ The stock market quadrupled, with the Standard  Poor's 500-stock index 
rising from 287 (the 1987 average) to 1,207 (the 2005 average).

Greenspan's reputation rests on this astonishing record. To be sure, job growth 
was sometimes sluggish, and there were scary moments -- the scariest being the 
22.6 percent drop in the stock market on Oct. 19, 1987. But mainly, Greenspan 
presided over one of the greatest surges of U.S. prosperity ever.



Was this luck -- or Greenspan's skill? The answer: some of both.

To understand why, you have to grasp that the American economy is completing a 
quarter-century cycle dominated by the fall of inflation from 13.3 percent from 
1979 to 1.9 percent in 2003. This steady disinflation triggered a virtuous 
chain reaction of lower interest rates, higher stock prices, greater wealth, 
and strong consumer and business spending. Here's how it worked.

Interest rates dropped because lenders needed less protection to compensate for 
the erosion of their money. A 10-year Treasury bond fetched 13 percent in 1982, 
8 percent in 1987 and 5 percent in 1998. As rates declined, people shifted 
funds into the stock market and later into housing. Share prices and home 
values rose, making Americans wealthier. Many Americans substituted this added 
wealth for annual savings. They spent more from current income and borrowed 
more. In 1982, the personal savings rate was 11 percent of disposable income; 
by 2005, it was barely over zero. The Great American Shopping Spree kept the 
economy advancing.

Meanwhile, strong economic growth, low inflation, rising profits and high stock 
prices attracted trillions of dollars of overseas investment. Because 
foreigners wanted dollars -- and bought them by selling their own currencies -- 
the dollar remained highly valued internationally. In turn, the strong dollar 
made imports into the United States cheaper. This sated U.S. consumers and 
restrained inflation.

Other factors also cut inflation. In the 1990s, oil prices dropped. 
Productivity growth -- old-fashioned efficiency -- increased, probably 
reflecting the impact of computers. Greenspan also cites globalization. From 
1989 to 2005, he writes, the number of workers worldwide engaged in 
export-oriented industries rose from 300 million to 800 million -- a reflection 
of the entry of China and India into the global economy. All these new workers 
put downward pressure on wages, inflation, inflation expectations, and 
interest rates, and accordingly significantly contributed to rising world 
economic growth.

In part, Greenspan was a happy bystander to all this good fortune. But he also 
helped create it. The Fed's easy-money policies in the 1970s led to 
double-digit inflation. Through a severe recession, Paul Volcker -- Greenspan's 
predecessor -- had cut inflation to 4.4 percent by 1987. Greenspan's Fed 
continued the assault, but more gently. Four times (1988-89, 1994-95, 1999-2000 
and 2004-2006), it raised short-term interest rates to check price increases. 
Someone less convinced that inflation is dangerous might have let it drift up. 
Greenspan's Fed also deftly supplied credit in those scary moments (such as the 
1987 stock crash) when financial panic was a threat.

Unfortunately, disinflation's benefits -- the huge drop in interest rates, the 
big increases in stock and home values -- can be enjoyed only once. This 
favorable cycle has ended. Indeed, it has left a hangover, as higher stock 
prices and home values both inspired damaging speculative bubbles. Good times 
often foster their own undoing. People become overly optimistic, giddy, 
careless, complacent. Businesses become sloppy and sometimes criminal in 
pursuing growth and profits. Greenspan's successor, Ben Bernanke, has inherited 
the hangover.

As for Greenspan, his outlook is decidedly somber. Oil prices have already 
soared, reversing globalization's impact on inflation. He sees little relief. 
He thinks productivity growth will slow at best to 2 percent annually, down 
from about 3 percent from 1995 to 2005. He fears that 

CiKEAS From radical Islamic leader to disillusioned ex-prisoner

2007-09-19 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Di Mesir organisasi Hizbut Tahrir dilarang, tetapi di Indonesia 
dibolehkan bekerja dan bebas mempropagandakan pandangan mereka. Mengapa 
demikian? Apakah pemerintah NKRI sepaham dengan Hizbut Tahrir?

http://www.iht.com/articles/2007/09/12/europe/muslim.php


From radical Islamic leader to disillusioned ex-prisoner 
By Jane Perlez

Wednesday, September 12, 2007 

LONDON: For four years, Maajid Nawaz, a British Pakistani university student, 
was imprisoned in Egypt, enduring months of solitary confinement and the 
screams of those being tortured.

Nawaz left Britain on his fateful trip to Egypt on Sept. 10, 2001, for a year 
abroad to study Arabic. In April 2002, he was charged and sentenced by the 
Egyptians for spreading the beliefs of Hizb ut-Tahrir, a radical Islamic group 
that is legal in Britain but banned in Egypt and other countries because it 
calls for the overthrow of governments in the Muslim world.

Now, more than a year after his return to Britain, Nawaz, 29, has defected from 
Hizb ut-Tahrir, saying he learned from scholars he met in jail that the 
ideology he so fervently espoused runs counter to the true meaning of his 
religion.

Hizb ut-Tahrir, or Party of Liberation, also calls for the end of Israel and 
the withdrawal of Western interests from the Middle East, although it says it 
wants to achieve those goals through nonviolent means. There have been calls in 
Britain to ban the group, but the government has always stopped short of doing 
so.

Nawaz's departure from the group, which he announced on his personal blog 
several days ago and in an interview shown on BBC television Tuesday night, is 
considered significant because he was such a highly valued member of Hizb 
ut-Tahrir - one of a handful of men on its executive committee in Britain.

Before being imprisoned in Egypt, Nawaz played a central role in recruiting new 
members for Hizb ut-Tahrir at home and abroad. Over and over again, he said, he 
spread the belief that the dictatorships of the Muslim world must be replaced 
by a caliphate similar to that which held sway after the death of the Prophet 
Muhammad.

But for the past year, he has felt nothing but regret, he said in an interview 
with The New York Times in a Bayswater Road coffee shop Tuesday before his BBC 
appearance.

I gave talks in Pakistan, Britain and Denmark, he said. Wherever I've been, 
I've left people who joined Hizb ut-Tahrir. I have to make amends. What I did 
was damaging to British society and the world at large.

Calls in Britain for the banning of Hizb ut-Tahrir usually stress that the 
group serves as a gateway for some Muslims to turn to terrorism. Nawaz puts it 
this way: Hizb ut-Tahrir spearheaded the radicalization of the 1990s and 
cultivated an atmosphere of anger.

Although the group explicitly condemns violence, Nawaz said buried in the 
literature is an ideology that inevitably leads to violence. He wrote on his 
blog that he was duty-bound to redress the phenomenon of politically inspired 
theological interpretations.

He said he helped to found Hizb ut-Tahrir in Pakistan when the group sent him 
there in 1999, soon after Pakistan declared itself a nuclear state. The 
leadership believed, he said, that a nuclear Pakistan was essential for the 
coming caliphate. Over nine months, he formed a cell of 10 members in the area 
around Lahore. He was so successful, he recalled, that he steered a regional 
commander of the terrorist outfit Lashkar-e-Taiba, a militant group that fights 
India over Kashmir, into his group. The Pakistani government banned Hizb 
ut-Tahrir in Pakistan after the Sept. 11 attacks.

In Britain, Nawaz was a familiar figure on the Islamic circuit, persuading 
students in London to join up when he was at Newham College and later at the 
School of Oriental and African Studies.

One of the basic texts by the group's founder, Taqi ud-Din al-Nabhani, a 
Palestinian judge, said it was obligatory for Muslims to militarily overthrow 
every single Muslim government, then forcibly unite them into one military 
state even if it means killing millions of people, Nawaz said.

Such beliefs were, he said, an ideological corruption of Islam. But Nawaz does 
want to see the group banned, although he would like to help diminish its 
influence. He says he believes in a tolerant society and that he is too much of 
a liberal to demand the abolition of the group in Britain. Nawaz is from a 
third-generation British Pakistani family living in Essex, a middle-class area 
south of London. His father is a retired oil engineer and his mother works in a 
bank.

When he was growing up, Islam seemed like a backward village religion, he 
said. That attitude changed when he was 16.

On a rare visit to a mosque, he met a Bangladeshi student, a member of Hizb 
ut-Tahrir, who he said preyed on his confusion about his identity.

He then enrolled in Newham College and began aggressively proselytizing for 
Hizb ut-Tahrir. He became president of the 

CiKEAS Lomba Menulis Pengalaman Berpuasa di Bulan Ramadhan

2007-09-19 Terurut Topik kabarindonesia
Lomba Menulis Pengalaman Berpuasa di Bulan Ramadhan
Oleh : Redaksi-kabarindonesia 

19-Sep-2007, 13:44:20 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia - Ingin mendapatkan kado istimewa dari KabarIndonesia 
pada hari raya Idul Fitri mendatang? Jangan kuatir, karena 
bersempena dengan bulan suci Ramadhan 1428 H ini, koran online 
KabarIndonesia menyelenggarakan lomba menulis dengan 
tema Pengalaman Terindah Berpuasa di Bulan Ramadhan. 

Lomba ini terbuka bagi siapa saja tanpa terkecuali. 
KabarIndonesia menyediakan 3 hadiah paket lebaran untuk 3 nominator 
atau pemenang yang tulisan pengalamannya paling menarik dan 
berkesan. 

Tulis dan kirimkan pengalaman Anda selama menjalankan ibadah puasa 
tahun ini dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut ini.


A. Ketentuan Umum:

1. Peserta lomba adalah penulis atau pewarta warga KabarIndonesia. 
Bagi Anda yang belum terdaftar, silahkan mendaftarkan diri sebagai 
penulis di http://www.kabarindonesia.com// dengan meng-klik Daftar 
Jadi Penulis dan mengisi formulir yang disediakan di website 
tersebut. Kemudian, setelah log-in kembali, Anda bisa langsung 
menulis dan mengirimkan pengalaman menariknya untuk ditayangkan di 
KabarIndonesia.

2. Pengiriman tulisan hanya dengan satu cara yakni melalui website 
http://www.kabarindonesia.com//. Tidak dilayani pengiriman melalui 
media lain, semisal surat-menyurat atau melalui email.

3. Lomba dibuka untuk semua orang tanpa pengecualian agama, usia, 
jenis kelamin, status sosial, latar belakang pendidikan, tempat 
domisili, dan lain-lain.

4. Lomba dimulai dari tanggal pengumuman ini ditayangkan di 
KabarIndonesia dan ditutup pada tanggal 12 Oktober 2007 (30 Ramadhan 
1428 H), jam 00.00 WIB.

5. Tulisan akan dinilai oleh dewan juri untuk dipilih 3 nominator 
yang tulisannya paling menarik dan berkesan.

6. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 
2007, dan pengiriman hadiah akan dilaksanakan paling lambat  tanggal 
20 Oktober 2007.

7. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.


B. Ketentuan Khusus (Tulisan):

1. Tulisan asli bukan jiplakan, saduran atau terjemahan.

2. Tulisan berisi tentang pengalaman pribadi atau pengalaman orang 
lain yang Anda ketahui dan ingin diceritakan.

3. Isi tulisan berkaitan dengan ibadah puasa secara umum (seperti 
makan sahur, berbuka puasa, proses menahan lapar dan haus, menahan 
emosi, menahan nafsu, shalat tarawih, bersedekah dan lain-lain).

4. Panjang tulisan tidak dibatasi.

5. Judul tulisan disesuaikan dengan tema di atas.

6. Setiap peserta boleh mengirimkan tulisan sebanyak-banyaknya.

7. Tulisan harus mengikuti kaidah penulisan menggunakan ejaan Bahasa 
Indonesia yang baik dan benar (Ejaan Yang Disempurnakan).

8. Tulisan dikirimkan melalui website KabarIndonesia pada rubrik 
Serba-serbi.  

9. Tiap tulisan yang dikirim sebagai Lomba Tulis dicantumkan LOMBA 
TULIS sebagai awal dari artikel.

Apabila mengalami kesulitan pada saat mendaftarkan diri sebagai 
penulis atau pun mengirimkan tulisan, harap menhubungi: 
[EMAIL PROTECTED]

Demikianlah pengumuman lomba menulis ini disampaikan kepada pembaca 
KabarIndonesia untuk diketahui dan dimaklumi. Kirimkanlah tulisan 
Anda sebanyak-banyaknya tentang pengalaman-pengalaman menarik di 
bulan suci Ramadhan ini. Semoga Anda terpilih dan layak mendapatkan 
hadiah khusus paket lebaran 1428 H dari KabarIndonesia. Selamat 
berlomba!

Redaksi KabarIndonesia

Blog: http://pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ 
Alamat ratron (surat elektronik): [EMAIL PROTECTED]




Re: CiKEAS Indonesia Menunggu Datangnya Gempa Dahsyat Lebih Dari 9 SR

2007-09-19 Terurut Topik ANDREAS MIHARDJA
Gempa dahsyat sebesar Richter 9 - tidak mungkin terjadi diIndonesia atau 
dimanapun didunia
  Memang ini diprediksi oleh ahli2 geologie diIndonesia  tetapi dari mana 
pengetahuan ini mereka dapat tidak jelas - mungkin didalam impian mereka atau 
membual utk membikin image mereka besar. Gempa yg terbesar yg dapat terjadi dan 
yg sudah terjadi adalah sebesar 8.4 di daerah Alaska.  Kemungkinan in terjadi 
kembali adalah almost nihil. Gempa 9 jikalau dibandingkan dgn gempa Aceh yg 8 
adalah 10x lebih dahsyat dan kalau ada tsunami air lautnya akan naik 1km dan 
bukan 100m seperti yg terjadi. 
  Mungkin kalian masih ingat sewaktu gempah Aceh mereka prediksi gempa sebesar 
Aceh tidak mungkin terjadi lagi selama 150 thun yad.  Achirnya kalian sudah 
lihat prediksi kesasar mereka. Waktu gempa Aceh mereka berkata besarnya hanya 
6.5 tochter dan US salah dgn kira2 8.. [They have to go back to school = all of 
them = memalukan sekali ]
  Sewaktu terjadinya gempa tsb saya sudah prediksi dlm waktu bbp bulan atau 
tahun  diseluruh [panatai barat Sumatera dan selatan Jawa akan ada Gempa kurang 
lebih sebesar ini  [ Ini saya tulis dibbp milis group] Mungkin banyak yg tidak 
percaya waktu itu tetapi hasilnya kalian sudah saksikan. Gempa 9 tidak akan 
terjadi ini saya sekarang prediksi sebab secara hukum physic tidak mungkin.
  Andreas

Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Indonesia Menunggu Datangnya Gempa Dahsyat Lebih Dari 9 SR

Baru saja diberitakan oleh TV CNN pada tanggal 17 September 2007
tentang Datangnya Gempa Dahsyat yang lebih atau sekitar 9 SR disekitar
Sumatra Barat.

CNN melakukan peninjauan khusus bersama pemburu Gempa dari California
Technology Institute. Pemburu gempa ini adalah geoloog dari CalTech
yang meneliti semua gempa2 yang muncul di Indonesia terutama yang
terakhir ini yang katanya mengakibatkan kerak bumi melipat sehingga
menimbulkan gempa sekitar 7 SR lebih baru2 ini.

Akibat dari kerak bumi yang melipat sehingga overlap satu dengan
lainnya yang terjadi diwilayah sekitar SumBar, akan memaksa efek balik
seperti pegas, karena lipatan ini akan berusaha mengembalikan atau
meratakan kerak bumi yang melipat ini seperti ibaratnya pegas yang
apabila kita tekuk akan menimbulkan kekuatan yang arahnya sebaliknya
dari arah tenaga yang menekuknya untuk kembali ke bentuk semula.

Reaksi balik pegas akan terjadi terhadap kerak bumi yang melipat
akibat gempa baru2 ini yang besarnya sekitar 7 SR itu, namun reaksi
balik pegas ini akan berakibat gempa yang besarnya lebih dari 7 SR
yang diperkirakan sebesar 9 SR atau lebih.

Menurut ahli geologi pemburu gempa ini, gempa yang ditunggu itu akan
muncul dalam waktu dekat. Tidak ada yang bisa dilakukan selain
mengumumkannya kepada masyarakat luas diwilayah SumBar untuk ber-jaga2
datangnya gempa ini yang kemungkinan akan disertai Tsunami. Persiapan
mental dibutuhkan masyarakat agar dengan persiapan yang baik maka
datangnya gempa tidak akan menimbulkan kepanikan sehingga jatuh korban
yang jauh lebih besar.

Kapan tepatnya kedatangan gempa dahsyat ini, sang pemburu gempa
sendiri tidak bisa memastikan. Namun sang pemburu gempa ini
menyatakan akan tetap mengejar gempa dahsyat ini untuk menyaksikannya
sendiri bersama masyarakat.

Kalo benar gempa dahsyat ini benar akan muncul, maka gempa ini adalah
yang terbesar sepanjang sejarah bumi ini, karena gempa yang terjadi
dalam dongeng Sodom dan Gomorah saja hanya berkisar kurang dari 8 SR.
Dengan pemberitahuan ini sang pemburu gempa mengharapkan agar berita
ini disebar luaskan sementara katanya pemerintah justru menutupi
berita ini untuk mencegah kepanikan. Padahal menurut pemburu gempa
ini, berita ini justru harus disebar luaskan sehingga masyarakat bisa
mengadakan persiapan yang tidak akan menimbulkan kepanikan.

Semoga rekan2 di Indonesia bisa menyebar luaskan berita ini sehingga
persiapan2 yang diperlukan bisa dilakukan sesuai dengan petunjuk2 para
ahli2 gempa dunia.

Ny. Muslim binti Muskitawati.



 


CiKEAS Tutorial Affiliasi Online Gratis

2007-09-19 Terurut Topik ebookstorage.org
Tutorial Affiliasi Online Gratis
Info lengkap : http://www.earndirectory.com/register.htm


CiKEAS Presiden SBY Akan Bertemu Presiden Bank Dunia

2007-09-19 Terurut Topik Sunny
refleksi: Apakah  pertemuan presiden SBY dengan presiden Bank Dunia bermaksud 
membicarakan untuk nama Pak Harto dicoret dan korupsinya tidak dusut 
selanjutnya? Hal ini bisa diduga dengan melihat  lancar proses  penangan 
penguasa NKRI sekarang  terhadap kasus Pak Harto yang dihirukpikukkan sebelum 
pemberitaan dari the UN Stolen Asset Recovery Initiative tentang posisi Pak 
Harto sebagai koruptor nomor wahid dalam skala dunia.


HARIAN ANALISA
Edisi Kamis, 20 September 2007

Presiden SBY Akan Bertemu Presiden Bank Dunia 
Untuk Bicarakan Harta Soeharto 

Jakarta, (Analisa) 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di sela-sela kunjungan kerjanya ke New York, 
Amerika Serikat, pada 22-26 September 2007, dijadwalkan akan bertemu dengan 
Presiden Bank Dunia Robert B Zoellick. 

Pertemuan Presiden RI dengan Bank Dunia tersebut untuk membicarakan temuan Bank 
Dunia menyangkut mantan Presiden Soeharto yang menempati urutan pertama daftar 
pemimpin politik dunia yang diperkirakan mencuri kekayaan negara dalam jumlah 
besar selama kurun waktu beberapa puluh tahun terakhir. 

Presiden Yudhoyono dijadwalkan akan bertemu Presiden Bank Dunia. Hanya meminta 
kejelasan bagaimana rencana mereka dalam masalah ini, kata Menlu Hassan 
Wirajuda menjawab wartawan usai mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor 
Presiden Jakarta, Rabu (19/9). 

Sebelumnya, diberitakan bahwa mantan Presiden Soeharto menempati urutan pertama 
daftar pemimpin politik dunia yang diperkirakan mencuri kekayaan negara dalam 
jumlah besar selama kurun waktu beberapa puluh tahun terakhir. 

Daftar tersebut tercantum dalam buku panduan yang dikeluarkan oleh PBB dan Bank 
Dunia bersamaan dengan peluncuran Prakarsa Penemuan Kembali Kekayaan Yang 
Dicuri (Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative) di Markas Besar PBB, New York, 
Senin (17/9). 

Peluncuran Prakarsa dihadiri oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon, Presiden Bank Dunia 
Robert B Zoellick, dan Direktur Kantor PBB untuk masalah Obat-obatan terlarang 
dan Kejahatan (UNODC) Antonio Maria Costa, serta para pejabat tinggi sejumlah 
negara anggota PBB, termasuk Deputi Watap RI untuk PBB, Adiyatwidi Adiwoso, dan 
Direktur Perjanjian Internasional Deplu RI, Arif Havas Oegroseno. 

Menlu Hassan Wirajuda mengatakan, pemerintah juga akan menugaskan Tim Raising 
and Recovery yang dalam satu dua hari ini akan ke Washington DC, Amerika 
Serikat, untuk berbicara dengan pihak Bank Dunia guna mendapat kejelasan 
mengenai konsep yang dikeluarkan Bank Dunia tersebut. 

Kita juga akan berbicara mengenai latihan mengenai pencarian dan pengembalian 
aset negara sebab hal itu tidak mudah, perlu keahlian dan pengetahuan. Dalam 
hal ini Bank Dunia menawarkan itu, katanya. 

Anggota Tim Raising and Recovery yang dibentuk sejak beberapa bulan lalu itu, 
kata Menlu, terdiri dari unsur Kejaksaan Agung, Deplu, Kepolisian dan instansi 
terkait lainnya. 

Mengenai apa yang diungkap Bank Dunia tersebut, Menlu Hassan Wirajuda 
mengatakan, hal tersebut merupakan inisiatif dari Bank Dunia dan PBB untuk 
membantu negara-negara berkembang yang mengalami persoalan dengan larinya harta 
pemodal dari negara mereka ke negara maju akibat korupsi. 

Karena itu, lanjutnya, upaya Bank Dunia itu diharapkan dapat membantu 
mengembalikan harta, dana, yang lari ke luar negeri. 

Ini lebih merupakan kampanye pada tingkat global, tetapi bagi kita kalau upaya 
itu efektif, maka akan membantu dalam melakukan 'asset recovery' atau 
mengembalikan dana-dana dari Indonesia yang lari ke luar negeri, katanya. 

Menurut Menlu, apa yang dilakukan Bank Dunia itu penting karena tidak mudah 
mengembalikan harta yang dikorupsi dan disimpan di luar negeri. 

Tentu memerlukan dukungan masyarakat Internasional. Pihak Bank Dunia pasti 
juga tahu bahwa Indonesia secara umum mengalami persoalan dengan larinya 
dana-dana yang di korupsi ke luar negeri, tambahnya. 

Menlu menambahkan, Bank Dunia mempunyai jaringan dengan berbagai bank di negara 
lain terutama di negara maju sehingga diharapkan dapat mempengaruhi bank-bank 
asing agar lebih terbuka dalam membuka dana-dana yang sifatnya dari hasil 
korupsi. 

Mudah-mudahan dengan inisiatif Bank Dunia ini, bisa membantu. Kita belum jelas 
inisiatifnya tetapi niatannya adalah untuk membantu negara berkembang, 
katanya. (Ant


CiKEAS Astronot Muslim Meluncur ke Antariksa dalam Ramadhan

2007-09-19 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Bravo Malaysia! Tetapi pertanyaan yang timbul  bagaimana berpuasa di 
stasion angkasa, bila konsep siang dan malam di bumi menurut Al Quran [Sura 
91,92, dan 93] sangat berbeda di angkasa luar, karena stasion berotasi keliling 
bumi dengan kecepatan 27.744 km per jam atau 16 kali keliling bumi? 


http://www.antara.co.id/arc/2007/9/18/astronot-muslim-meluncur-ke-antariksa-dalam-ramadhan/

18/09/07 13:30

Astronot Muslim Meluncur ke Antariksa dalam Ramadhan

Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemerintah Malaysia mengharapkan segera melihat 
astronot Muslim pertama menjalankan ibadah berpuasa di luar angkasa selama 
bulan Ramadhan ini.

Dua calon astronot Muslim dari Malaysia, seorang doktor dan seorang lagi dokter 
gigi angkatan darat, sedang menjalani pelatihan di Rusia untuk mempersiapkan 
diri mengemban misi ke angkasa luar selama 11 hari mulai 10 Oktober mendatang.

Seorang Muslim lainnya telah meluncur ke antariksa, namun bukan dalam bulan 
Ramadhan.

Anan C Muhammad dari Departemen Pengembangan Islam Malaysia mengatakan, 
astronot itu dapat memilih menjalankan puasa di antariksa atau nanti setelah ia 
kembali ke bumi.

Itu sangat mengagumkan jika astronot kita memilih berpuasa di antariksa. Kita 
ingin tahu bagaimana pengalaman berpuasa di ruang angkasa, kata Anan.

Proyek tersebut diputuskan pada 2003 ketika Rusia setuju mengirim seorang warga 
Malaysia ke antariksa sebagai bagian dari paket pembelian 18 jet tempur Rusia 
oleh Malaysia, demikian IINA.(*)


Copyright © 2007 ANTARA


CiKEAS Duit Prajurit di Kantong Para Jenderal

2007-09-19 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Bukan hanya Henry Leo menjadi dermawan membuncitkan dompet para 
jenderal, tetapi lama menjadi rahasia umum bahwa juga perusahaan-perusahaan 
lain memperkaya mereka, contohnya Freeport Inc  di Papua. 


http://www.gatra.com/artikel.php?id=107922


Duit Prajurit di Kantong Para Jenderal



Kejaksaan Agung menyita sejumlah aset pemberian Henry Leo kepada sejumlah 
purnawirawan jenderal. Nama anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Letjen 
(purnawirawan) T.B. Silalahi, ikut disebut-sebut menerima rumah senilai Rp 2,5 
milyar, selain mantan KSAD Jenderal TNI (purnawirawan) R Hartono.

Nama nama T.B. Silalahi muncul setelah Henry Leo diperiksa tim penyidik 
Kejaksaan Agung. Dalam pemeriksaan itu, demikian kata Direktur Penyidikan pada 
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Muhammad Salim, SH, Henry Leo mengaku 
memberikan rumah ke sejumlah jenderal, termasuk T.B. Silalahi. Henry Leo 
sendiri yang mengatakan seperti itu, kata Salim. Henry Leo dan tersangka 
lainnya, mantan Direktur Asabri, Mayor Jenderal (purnawirawan) Subarda 
Midjadja, kini ditahan di Kejaksaan Agung.

Setelah mendapatkan info itu, kejaksaan pun sigap. Surat penyitaan disiapkan. 
Menurut sumber Gatra di lingkungan penyidik Kejaksaan Agung, Pengadilan Negeri 
Jakarta Utara telah pula menyetujui surat penetapan itu. Begitu pula keterangan 
status kepemilikan rumah tersebut dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah 
didapat. Dalam catatan BPN, kepemilikan rumah itu atas nama seseorang bernama 
Paul Banuara Silalahi. Menurut sumber Gatra, Paul tak lain adalah putra T.B. 
Silalahi. Rumah tersebut, menurut warga sekitar, pada saat ini dalam 
penguasaan Tomy Winata.

T.B. Silalahi menyanggah pengakuan Henry Leo itu. Mantan Menpan yang telah 
diperiksa Kejaksaan Agung, Kamis pekan lalu, ini membantah menerima pemberian 
rumah dari Henry Leo. Bahkan, kepada Gatra, T.B. Silalahi mengaku tak pernah 
ikut terlibat maupun mengetahui secara langsung kasus dana prajurit yang 
membelit Henry Leo dan Mayjen (purnawirawan) Subarda Midjaja. Saya kan Menpan, 
sedangkan itu urusan Dephankam (Departemen Pertahanan dan Keamanan), ujar 
Silalahi.

Pria kelahiran Pematang Siantar, 69 tahun lalu, itu mengaku tidak pernah 
menerima rumah dari siapa pun, termasuk dari Henry Leo, selama menjabat sebagai 
menteri. Saya sudah punya rumah dinas, ngapain saya terima (rumah) lagi, T.B. 
Silalahi menegaskan. Menurut pria yang dikenal dekat dengan pengusaha Tomy 
Winata ini, terseretnya dia dalam kasus dana prajurit yang dikenal sebagai 
kasus dana Asabri itu terkait pengakuan istri Henry Leo, Iyul Sulinah.

Kepada tim penyidik, Iyul menyebut-nyebut nama T.B. Silalahi sebagai salah satu 
penerima rumah dari suaminya, Henry Leo. Namun Silalahi menampik kemungkinan 
melakukan tindakan hukum terhadap Iyul. Biarlah, saya tak mau memperpanjang, 
bisa saja dia keliru. Yang penting, saya tidak sembunyi, kata lulusan terbaik 
Lemhannas tahun 1983 itu.

Sebelum menyerempet T.B. Silalahi, kasus pemberian rumah oleh Henry Leo juga 
membelit Jenderal (purnawirawan) R. Hartono. Mantan Kepala Staf TNI-AD (KSAD) 
ini terpaksa berurusan dengan Kejaksaan Agung, Rabu pekan lalu. Hartono yang 
diperiksa sebagai saksi mengakui telah menerima hadiah berupa rumah dari Henry 
Leo pada 1995.

Menurut Hartono, rumah yang terletak di Jalan Suwiryo Nomor 7 Menteng, Jakarta 
Pusat, itu, diberikan ketika dirinya menjabat sebagai KSAD. Namun Hartono 
mengaku tak tahu alasan di balik pemberian rumah tersebut. Itu dia, saya nggak 
tahu (alasan Henry Leo memberikan rumah), mungkin karena saya KSAD, ujar 
Hartono.

Diduga masih banyak mantan petinggi militer lainnya yang menerima aliran dana 
terkait dana prajurit.

Hendri Firzani
[Laporan Utama, Gatra Nomor 45 Beredar Kamis, 20 September 200778.jpg

CiKEAS Medicines, science books, sports equipment exempted from import

2007-09-19 Terurut Topik Sunny
http://www.thejakartapost.com/detaillbus.asp?fileid=20070919151655irec=0


Medicines, science books, sports equipment exempted from import 

JAKARTA (Antara): Finance Minister Sri Mulyani Indrawati has issued regulations 
exempting medicines bought by the government, science books and sports 
equipment purchased by national sports organizations from import duties. 

The new regulations will be effective as of Oct. 5, a spokesman for the 
ministry, Samsuar Said, said Tuesday. 

He said the medicines must be bought by ministries or government institutions 
overseeing health programs, hospitals or third parties engaged in agreements 
with them. 

Import duties will also be waived for science and technology books, general 
textbooks and religious textbooks, but not imported books in the Indonesian 
language, Samsuar said. 

For sports equipment, the exemption is only for equipment imported by national 
sports organizations based on the recommendation of the National Sports Council.


CiKEAS Soal Audit Biaya Perkara + Tolak Audit Uang Perkara

2007-09-19 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Mungkinkah negeri berkesusahan silih berganti efektif memberatas 
bencana korupsi  kalau  Mahkamah Agungnya dikuasai oleh tukang copet bin 
koruptor? Insyaalloh!?

http://www.gatra.com/artikel.php?id=107928


Soal Audit Biaya Perkara
Jimly Komentari Perselisihan MA-BPK


Jakarta, 20 September 2007 01:20
Perselisihan antara Mahkamah Agung (MA) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal 
audit biaya perkara berpeluang untuk diselesaikan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Ketua MK, Jimly Asshiddiqie, di Gedung MK, Jakarta, Rabu (19/9), mengatakan, 
laporan BPK kepada MA tidak bisa dikategorikan sebagai tindak pidana karena 
tindak pidana bersifat individual.

Ini persoalan antar lembaga. Forum yang bisa mengadili antar lembaga itu tidak 
ada. Yang bisa mengadili lembaga hanya di sini (MK-red), ujarnya.

Menurut dia, MA dan BPK bisa saja menyelesaikan beda persepsi mereka soal audit 
biaya perkara melalui mekanisme Sengketa Kewenangan Lembaga Negara (SKLN).

Jimly mengatakan, UU MK memang mengatur bahwa MA termasuk lembaga negara yang 
tidak boleh bersengketa kewenangan di MK.

Namun, MK telah menafsirkan ketentuan itu dalam Peraturan MK, bahwa yang tidak 
boleh disengketakan adalah mengenai putusan MA.

Jadi, kalau soal lain seperti biaya perkara, cara mengelola keuangan, itu 
tidak menyangkut putusan MA, ujarnya.

Jimly menambahkan, di luar cara mekanisme formal seperti bersengketa kewenangan 
di MK, BPK, dan MA, sebaiknya juga mencari cara untuk menyelesaikan masalah.

MK, lanjut dia, bersedia untuk memfasilitasi pertemuan antara MA dan BPK guna 
menyelesaikan masalah audit biaya perkara.

Nanti pemerintah mungkin perlu juga hadir, karena ini menyangkut pengelolaan 
keuangan, ujarnya.

Jimly mengatakan, pada dasarnya ia memahami bahwa MA dan BPK memiliki cara 
pandang berbeda dan sendiri-sendiri soal biaya perkara yang ditarik dari pihak 
ketiga.

Jimly berpendapat, biaya perkara itu memang belum merupakan uang negara karena 
sifatnya dititipkan oleh pihak yang berperkara sebelum perkaranya diputus.

Uang itu pun, jika berlebih, akan dikembalikan kepada pihak berperkara.

Jimly mengatakan, penarikan biaya perkara adalah praktik yang lumrah terjadi di 
setiap negara. Dan MA, menurut dia, memiliki dasar hukum untuk menarik biaya 
perkara itu sesuai dengan hukum acara perdata.

Jimly berpendapat, perlu penyelesaian segera antara MA dan BPK yang sudah satu 
tahun berseteru tentang audit biaya perkara.

Yang jelas, kalau begini caranya, rakyat bingung melihat pimpinan lembaga 
negara yang terus bertengkar, ujarnya. [EL, Ant] 


http://www.gatra.com/artikel.php?id=107924


Tolak Audit Uang Perkara
BPK Minta Fatwa MK Terkait Bagir

Jakarta, 20 September 2007 01:02
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Anwar Nasution mengatakan, pihaknya 
segera meminta fatwa Mahkamah Konstitusi terkait pelaporan Ketua BPK kepada 
Mabes Polri tentang Ketua MA yang menolak audit uang perkara.

Tahap kedua yang akan kita laporkan adalah melaporkan masalah ini ke MK. Yang 
kita ajukan ke MK terkait ini adalah wewenang BPK dalam mengaudit MA. Bagaimana 
fatwa mereka itu, apakah ada instansi di negara ini yang kebal terhadap 
pemeriksaan, kata Anwar di Jakarta, Rabu (19/9).

Menurut Anwar, langkah tersebut dilakukan BPK sesuai dengan ketentuan yang ada, 
seandainya memang terjadi perbedaan pendapat antar lembaga.

Kalau ada perbedaan pendapat antar lembaga, nah ini porsi dari Pak Jimly 
(Ketua MK Jimly Asshiddiqie --Red), kata Anwar.

Dia mengatakan, langkah pelaporan ke Mabes Polri yang dilakukan pada 13 
September 2007 lalu itu menggunakan dasar UUD 45 pasal 23, UU 20/1997 tentang 
PNBP, UU 15/2006 tentang BPK dan UU 15/2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan 
tanggung jawab keuangan negara terutama pasal 24 ayat 2.

Dalam pasal 24 ayat 2 disebutkan bahwa setiap orang yang dengan sengaja 
mencegah, menghalangi atau menggagalkan pelaksanaan pemeriksaan sebagaimana 
dimaksud dalam pasal 10, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 tahun 6 
bulan dan/atau denda paling lama Rp500 juta, katanya.

Menurutnya, selama ini MA memberlakukan uang perkara berdasarkan peraturan 
mereka sendiri, dan menggunakannya tanpa izin Depkeu serta tanpa dilaporkan ke 
DPR sebagai pemegang hak bujet.

Jadi selain dana resmi yg didapatkan MA, ada juga dari sumber PNBP-PNBP yang 
tidak diketahui oleh orang. itu yg menjadi masalah, katanya.

Dia mencontohkan, biaya perkara Peninjauan Kembali (PK) Perdata Umum, Agama, 
dan Tata Usaha Negara (TUN) yang bernilai Rp2,5 juta per perkara. Lantas biaya 
perkara kasasi Perdata Umum, Agama, dan TUN, sebesar Rp 500.000, biaya perkara 
PK Perdata Niaga sebesar Rp10 juta, biaya kasasi perdata niaga sebesar Rp5 juta.

Masalah ini sudah lebih dari setahun dan sudah kita berikan cukup waktu. 
Taktik yang mereka gunakan selalu mengulur-ulur waktu, mencari kesepakatan. 
Padahal susah mencari kesepakatan karena BPK bukan pengambil keputusan. Mau 
diapakan uang itu adalah kewenangan DPR dan pemerintah yaitu Menkeu. 

CiKEAS Tim DVI Indonesia Telah Setara Dengan Negara Maju

2007-09-19 Terurut Topik Sunny
HARIAN ANALISA
Edisi Kamis, 20 September 2007 

Tim DVI Indonesia Telah Setara Dengan Negara Maju 

Jakarta, (Analisa) 

Tim Disaster Victim Identification/DVI atau Identifikasi Korban Bencana) 
Nasional Indonesia telah memiliki kemampuan yang setara dengan tim DVI dari 
berbagai negara maju, kata Kapolri Jendral Pol Sutanto. 

Pada pertemuan tahunan Interpol DVI Standing Committee di Lyon, Prancis, 22-24 
Mei 2006, Tim DVI Nasional Indonesia dinyatakan telah memiliki kualifikasi yang 
setara dengan negara-negara maju lainnya seperti Australia, Inggris, dan 
Jerman, katanya dalam pembukaan Rakernas II Tim DVI Nasional Indonesia di 
Departemen Kesehatan (Depkes) Jakarta, Rabu. 

Kapolri menuturkan, keberhasilan tersebut muncul karena berbagai prestasi yang 
dicapai tim DVI Indonesia antara lain dalam keberhasilan mengidentifikasi 
secara ilmiah para korban bom Bali, kecelakaan pesawat Garuda di Yogyakarta, 
kecelakaan kapal Tristar dan Senopati, bencana alam tsunami Aceh, serta gempa 
bumi di Nias, Yogyakarta, dan Pangandaran. 

Sebagai wujud penghargaan, lanjutnya, maka pemerintah Australia melalui 
Australian Federal Police telah memberikan bantuan hibah berupa laboratorium 
DNA yang modern dan canggih. 

Laboratorium DNA itu juga menjadi pusat rujukan nasional dari berbagai 
pemeriksaan DNA, kata Sutanto. 

Selain itu, ujar dia, Tim DVI Nasional Indonesia juga dipercaya menjadi 
pembicara dalam berbagai kejadian berskala internasional dan juga dalam 
memegang sejumlah jabatan di DVI tingkat internasional. 

Kapolri juga mengatakan, tugas dan keberhasilan Tim DVI tidak hanya terbatas 
pada pengidentifikasian korban tetapi juga berperan dalam pengungkapan suatu 
kasus, antara lain dalam identifikasi berbagai pelaku bom bunuh diri di 
sejumlah kasus terorisme di Indonesia. 

Dengan teridentifikasinya mayat-mayat (pelaku bom bunuh diri) tersebut, maka 
hal itu dapat membantu penyidik dalam mengungkapkan pelaku terorisme yang 
lainnya, katanya. 

Kesuksesan tersebut, lanjutnya, antara lain karena adanya perwujudan kerjasama 
yang harmonis antara Polri, Depkes, dan berbagai unsur lainnya. 

Kapolri mengemukakan bahwa berbagai kesuksesan itu juga membuat tantangan Tim 
DVI Indonesia ke depan semakin berat. 

Hal ini terlihat dari semakin tingginya ancaman bencana massal yang tidak 
terduga seperti bencana alam banjir, gempa bumi, dan tsunami, di samping 
ancaman terorisme yang hingga saat ini masih ada dan bahkan cenderung meningkat 
mengikuti isu-isu global, kata Sutanto. (Ant


CiKEAS Pemerintah bisa terima Rp7 triliun per tahun dari Freeport

2007-09-19 Terurut Topik Sunny
 
Rabu, 19/09/2007 19:31 WIB

Pemerintah bisa terima Rp7 triliun per tahun dari Freeport
oleh : Rudi Ariffianto

JAKARTA: Pemerintah mestinya bisa menerima dana segar sekitar Rp7 triliun per 
tahun bila renegosiasi dengan Freeport di Grasberg, Papua, bisa menyentuh aspek 
bagi hasil dan pengawasan produksi.

Anggota Komisi XI DPR Fraksi PAN Drajad H. Wibowo mengatakan nilai itu bisa 
tercapai bila pemerintah memiliki keberanian menaikkan bagi hasil dari 
eksploitasi pertambangan di wilayah itu.

Selain itu, pemerintah seharusnya juga bisa melakukan pengawasan produksi untuk 
menutup celah penyelewengan yang mungkin terjadi. Langkah itu, kata Drajad, 
telah memiliki preseden sehingga masih mungkin dilakukan di Indonesia. Blovia, 
Venezuela, dan Rusia, termasuk dalam beberapa negara yang dicontohkannya.

Misalnya kita renegosiasi mirip dengan Bolivia, kita bisa peroleh tambahan Rp6 
triliun hingga Rp7 triliun per tahun, katanya.

Bolivia, menurut dia, berani mematok bagi hasil 80% untuk pemerintah dan 20% 
untuk kontraktor. Untuk Indonesia, imbuhnya, bagi hasil untuk pemerintah 
setidaknya bisa diperoleh hingga 60%. Namun memang tidak harus sedrastis yang 
diterapkan Bolivia. Bisa diatur ulang lagi. Tapi kalau mereka menolak juga, 
silakan pergi, tandasnya.

Saat ini, pemerintah dan Freeport sedang memproses negosiasi royalty hasil 
tambang dari 1% menjadi 3% untuk emas, dan dari 3% menjadi 6% untuk tembaga. 
Drajad menilai, hasil renegosiasi tersebut tidak memuaskan karena tidak akan 
memberikan tambahan penerimaan negara yang signifikan.

Itu tidak signifikan tambahannya mungkin hanya berapa ratus miliar. Judicial 
review Terkait perkembangan proses judicial review terhadap pasal 11 ayat 2  UU 
22/2001 tentang Migas oleh beberapa anggota parlemen, Menteri ESDM Purnomo 
Yusgiantoro menyatakan pemerintah menilai permohonan tersebut tidak tepat.

Menurut dia, kontrak kerjasama migas bukan termasuk perjanjian internasional 
dan tunduk pada hukum keperdataan, bukan hukum internasional. Hubungan 
komersial antara pemerintah dan perusahaan asing bukan domain pasal 11 UUD 1945 
karena pemerintah pada konteks ini merupakan pelaku komersial dan bukan sebagai 
negara dengan atribut kedaulatan, katanya.

Dengan demikian, lanjut Purnomo, pemerintah meminta kepada mahkamah konstitusi 
(MK) untuk menolak permohonan pemohon. Purnomo juga mempertanyakan posisi 
pemohon yang merupakan bagian dari parlemen pembuat UU.

Sebelumnya, bebapa anggota parlemen meminta MK membatalkan pasal 11 ayat 2 UU 
Migas karena dinilai telah menghilangkan peran parlemen untuk memberikan 
persetujuan atau menolak perjanjian KKS. Parlemen menilai KKS sebagai bagian 
dari bentuk kerjasama internasional, di mana parlemen seharusnya dilibatkan 
dalam proses pengambilan keputusan.

Drajad H. Wibowo menegaskan KKS bisa memberikan dampak bagi keuangan negara dan 
usaha yang diperjanjikan menguasai hajat hidup orang banyak. Sehingga, 
imbuhnya, parlemen harus dilibatkan. Keterlibatan parlemen, kata dia, memang 
tidak bisa sampai pada urusan detail teknis karena justru akan menghambat 
proses kegiatan usaha yang bisa berdampak negatif. (dj) 

bisnis.com
URL : http://web.bisnis.com/sektor-riil/tambang-energi/1id23453.html 


© Copyright 1996-2007 PT Jurnalindo Aksara Grafika

logo-bisnis-small.jpg

CiKEAS Ethnic patronage

2007-09-19 Terurut Topik Sunny
http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20070919.E01irec=0


Ethnic patronage 


Vice President Jusuf Kalla was right that convicted corruptor and House 
legislator Nurdin Halid would not flee the country and avoid serving his 
two-year prison sentence. Nurdin was sent to jail early Wednesday morning. 

But Kalla, as chairman of the country's largest political party Golkar, was 
unwise in appointing Nurdin to sit in the House of Representatives to replace 
legislator Andi Mattalatta, now the justice minister. 

The House swore in Nurdin as a new legislator last Wednesday. One day later, 
the Supreme Court sentenced Nurdin to two years in prison for misusing Rp 167.9 
billion (US$18 million) in palm oil distribution funds in 1998, when he chaired 
the Confederation of Primary Cooperative Associations. 

Despite this verdict from the Supreme Court, Kalla and his Golkar Party 
remained unmoved at first, defending Nurdin's appointment to the House. Kalla 
said it was not necessary to strip Nurdin of his House membership because he 
had only been sentenced to two years in jail. 

Kalla showed total disrespect for the law, which basically bars those involved 
in corruption or any other criminal activity from representing the people and 
sitting in the House. 

This is not the first time Kalla has defended his cronies who have run afoul of 
the law. Not long ago, Kalla defended his friend then justice minister Hamid 
Awaluddin, who helped Tommy Soeharto cash in about $10 million of allegedly 
illegally obtained money from a bank in Europe via a Justice Ministry account. 

Kalla apparently lost this battle and Hamid was removed from the Cabinet. But 
Hamid is still spared from having to go through the legal process for his role 
in the matter. 

The Hamid and Nurdin sagas reveal a deeper problem of patronage based on 
ethnicity, religion and family affiliation in this country, where corruption, 
nepotism, collusion and cronyism are endemic and hard to beat. 

It is surely no coincidence that Kalla, Hamid, Nurdin and even Andi are all 
from South Sulawesi. It would probably not be totally wrong to assume some 
ethnic patronage is at play here. 

Those who are familiar with the Vice President's office know that Kalla has 
brought in many people from South Sulawesi to work for him in publicly funded 
positions. 

This kind of patronage is surely not the monopoly of Kalla and people from 
South Sulawesi. Many people in Indonesia favor people from the same ethnic 
group. 

Look at Jakarta. The bureaucracy in this metropolitan city is dominated by 
Bataks from North Sumatra and people from Kuningan in West Java and Bima in 
West Nusa Tenggara. That's where the acronym Babi kuning, which stands for 
Batak, Bima and Kuningan, comes from. Babi kuning itself literally means 
yellow pig. 

Some may argue that ethnic patronage does not always have a negative impact on 
the country. True. One good example is Kalla's appointment of Farid Husain, a 
businessman from South Sulawesi, to pave the way for peace talks in Ambon, 
Maluku, and Poso, Central Sulawesi, and later in Aceh. The appointment, 
although it may have been based on ethnic considerations, turned out to be a 
brilliant one. 

But for ethnic patronage to bring with it benefits is an exception rather than 
the norm. 

Ethnic patronage has become a major challenge for democratization. With all 
local leaders now directly elected by the people, candidates can easily play on 
their ethnic ties to win an election. And experience shows that regional 
elections have largely been won by local sons or putra daerah. 

The problem does not stop there. The moment a local son wins a regional 
election, he usually appoints members of his extended family clan to public 
office or distributes projects to them and those who have helped them win 
public office. 

Overall, ethnic patronage does bring more hazards than benefits to the country, 
so we all have to address, or at least discuss, this important but often 
ignored issue. 

Ethnic patronage is usually blatant, yet we tend to ignore it. We have been 
told again and again, especially during Soeharto's time, that we have to avoid 
discussing issues pertaining to ethnicity, religion and race, popularly known 
by the Indonesian acronym SARA. 

Now we have been relatively free to discuss religion and race, but not 
ethnicity. We tend to sweep the issue under the carpet. If we continue to do 
this, it will not be good for our nation building and could undermine the 
concept of the unitary state of Indonesia, or even endanger the existence of 
Indonesia itself.


printer friendly 


Post Your Comments

Comments could also be sent to: [EMAIL PROTECTED]


CiKEAS Bank Dunia Serahkan Data Soeharto

2007-09-19 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Dengan diserahkan data Pak Harto  menjadi pertanyaan apa yang akan 
dilakukan oleh rezim SBY-Kalla dengan informasi yang diberikan oleh Bank Dunia. 
Action or no action and for archive only?


http://www.indopos.co.id/index.php?act=detailid=9278

Kamis, 20 Sept 2007,


Bank Dunia Serahkan Data Soeharto 



Kejagung: Berisi Dokumen Simpanan Uang di Bank LN 
JAKARTA - Bank Dunia bergerak cepat dalam memburu mantan Presiden Soeharto yang 
ditempatkan sebagai mantan penguasa terkorup. Lembaga kredibel itu kemarin 
menyerahkan segepok dokumen kepada Kejaksaan Agung (Kejagung). Data-data itu 
berisi tentang uang milik mantan penguasa Orde Baru tersebut yang tersimpan di 
sejumlah bank di luar negeri (LN).

Dokumen itu diterima langsung oleh Jaksa Agung Hendarman Supandji dalam 
pertemuan yang berlangsung di Gedung Bundar. Bank Dunia diwakili Kepala Kantor 
Perwakilan Bank Dunia di Jakarta Joachim von Amsberg. 

Hendarman yang menganggap serius persoalan itu mengajak serta Wakil Jaksa Agung 
Muchtar Arifin, Jaksa Agung Muda Pembinaan (JAM Pembinaan) Parnomo, serta 
Asisten Khusus (Asus) Budiman Rahardjo.

Data dari Bank Dunia tersebut bisa menjadi amunisi baru untuk mengusut 
Soeharto. Isi dokumen itu bisa menjadi titik awal untuk menelusuri uang 
Soeharto di luar negeri yang terkait dengan kasus korupsi, kata Budiman 
setelah pertemuan dengan jajaran Bank Dunia kemarin (19/9).

Menurut dia, dalam dokumen tersebut, Bank Dunia mengumpulkan data-data berisi 
uang Soeharto yang tersimpan di seluruh bank di luar negeri. Data-data itu 
dikumpulkan sejak jatuhnya Soeharto pada 1998, jelas mantan Aspidsus Kejati 
Jawa Timur tersebut. 

Jaksa agung bakal menyerahkan dokumen itu kepada bagian pidana khusus (pidsus) 
dan perdata/tata usaha negara (datum) untuk digunakan memproses hukum kasus 
korupsi Soeharto.

Selain itu, kata Budiman, Bank Dunia menyerahkan materi-materi hasil survei 
lembaga bermarkas di Hongkong, Political and Economic Risk Consultancy (PERC), 
yang menempatkan RI sebagai negara terkorup nomor wahid.

Bank Dunia menyodorkan dokumen itu ketika jaksa agung menyinggung isi 
pemberitaan yang menempatkan Soeharto pada peringkat pertama mantan kepala 
negara terkorup. Bila dimungkinkan, (kejaksaan) mendapat data detail tanpa 
melanggar prinsip-prinsip kerahasiaan bank, jelasnya. 

Selasa lalu, Bank Dunia dan PBB lewat program The Stolen Asset Recovery 
Initiative (StAR) merilis Soeharto sebagai mantan penguasa paling korup. Dia 
diduga telah mencuri uang rakyat senilai USD 15 miliar-USD 35 miliar atau 
sekitar Rp 130 triliun-Rp 330 triliun. Di bawah Soeharto, ada mantan Presiden 
Filipina Ferdinand Marcos dan mantan Presiden Zeire Mobutu Seseko. 

Data dari Bank Dunia dan PBB tersebut juga langsung direspons Presiden SBY. 
Pekan depan, dia segera bertemu Presiden Bank Dunia James D. Wolfensohn untuk 
membahas aksi konkret lembaga dunia itu.

Selama sepekan, 22-27 September, SBY akan bertolak ke New York, AS, menghadiri 
Sidang Umum PBB. Di sela-sela itulah dirinya akan bertemu James D. Wolfensohn. 
Rencana tersebut kemarin dimatangkan SBY dengan mengadakan rapat terbatas 
bersama para menteri. 

Para menteri itu adalah Menko Polhukam Widodo A.S., Menko Kesra Aburizal 
Bakrie, Menko Perekonomian Boediono, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, 
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Lingkungan Hidup Rachmat 
Witoelar, serta anggota Wantimpres Ali Alatas dan Emil Salim.

Menlu Hassan Wirajuda membenarkan soal rencana SBY bertemu presiden Bank Dunia 
tersebut. Tujuannya, meminta kejelasan mengenai rencana dan inisiatif presiden 
Bank Dunia dan PBB untuk membantu negara-negara berkembang yang mengalami 
persoalan larinya harta atau modal dari negara berkembang ke negara maju akibat 
korupsi, ungkapnya setelah rapat terbatas di Kantor Presiden kemarin.

Indonesia sangat berharap upaya tersebut bisa terealisasi. Menurut Hassan, 
upaya itu diharapkan bisa membantu mengembalikan dana yang lari ke luar negeri. 
Ini memang kampanye pada tingkat global. Bagi kita, kalau efektif, upaya 
tersebut akan membantu upaya-upaya kita dalam asset recovery, ujarnya.

Dia menyatakan tidak mudah mengembalikan harta yang dikorupsi dan kemudian 
disimpan di luar negeri. Selama ini, Indonesia mengalami kesulitan, terutama di 
negara-negara yang belum memiliki perjanjian ekstradisi.

Menurut Hassan, pihaknya belum memastikan apakah benar Soeharto masuk urutan 
pertama mantan kepala negara yang mencuri uang rakyat. Karena itu, dalam 
pertemuan nanti, semua diperjelas. Hanya, kata dia, pengembalian aset tersebut 
tidak hanya untuk kasus Soeharto, tapi juga menyangkut aset-aset lain yang 
dilarikan tokoh lain. 


Tawari Kejagung Berpartisipasi 

Asisten Khusus Jaksa Agung Budiman Rahardjo menjelaskan, rilis PBB dan Bank 
Dunia itu didasarkan pada hasil penelitian Transparency International (TI) yang 
sebelumnya dipublikasikan. Mereka bilang itu data lama, jelas jaksa 
berbintang satu tersebut. 

Meski demikian, Bank 

CiKEAS DPR Itu Serbauang

2007-09-19 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Singkatan dari dewan penipu rakyat adalah DPR.  Tentu sekali  para 
anggota perkumpulan demikian selalu membutuhkan duit untuk membuncitkan dompet 
pribadi. Jadi jangan heran jika semua itu serbauang. No moni, no honi, no fani 
[no money, no honey, no funny].

http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=304533

Kamis, 20 Sept 2007,

DPR Itu Serbauang 




Enggan Berbagi Kewenangan karena Tak Ada Tawaran Menguntungkan


JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ginandjar Kartasasmita menuding 
sinis DPR. Menurut dia, DPR itu serbauang. 

Mantan menteri pertambangan dan energi pada era Soeharto tersebut 
memperkirakan, usul amandemen UUD yang meminta DPR berbagi kewenangan dengan 
DPD diganjal dewan karena tidak ada tawaran menguntungkan.

Usul amandemen adalah upaya besar, tapi tanpa uang. Padahal, untuk mengegolkan 
undang-undang saja, DPR perlu uang, ujar Ginandjar dalam buka puasa bersama 
kelompok DPD di MPR, Jakarta, kemarin (19/9).

Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua MPR Aksa Mahmud serta sejumlah pakar 
seperti Sri Soemantri, Satya Arinanto, Deny Indrayana, Cecep Effendi, Syamsudin 
Haris, Umar Juoro, Sukardi Rinakit, dan Marwah Daud Ibrahim. Mereka dimintai 
pendapat mengenai usul amandemen UUD 1945, khususnya pasal 22D tentang peran 
dan kewenangan DPD.

Menurut Ginandjar, fraksi-fraksi di DPR menolak usul amandemen karena tidak ada 
manfaat langsung yang diterima parpol-parpol. Bahkan, jika amandemen gol, 
sejumlah hak istimewa parpol akan berkurang karena ada share (pembagian) 
kewenangan yang seimbang antara DPR dengan DPD. Mereka (parpol-parpol) tentu 
bertanya, kami dapat apa, ungkapnya. 

DPD, kata dia, tidak bisa memberikan apa pun, selain menuntut DPR berbagi 
kewenangan sejalan dengan prinsip parlemen dua kamar (bikameral). Yang saya 
dengar, katanya di DPR serbauang. Untuk mengegolkan undang-undang saja, perlu 
nyogok seperti kasus Rokhmin Dahuri (dana Departemen Kelautan dan Perikanan), 
tegasnya.

Yang semakin menyedihkan, jelas Ginandjar, Pansus RUU Pemilu DPR terkesan 
hendak meminggirkan DPD. Hal itu terkait dengan usul rumusan penamaan rancangan 
undang-undang yang dibahas menjadi RUU Pemilu Legislatif dan DPD. 

Kalau begitu rumusannya, DPD itu lembaga apa? Apakah lembaga eksekutif atau 
yudikatif? Atau lembaga auditor seperti BPK? Perlu ditanyakan juga, apakah DPD 
semacam lembaga pertimbangan presiden, ungkapnya.

Dia menyatakan, fraksi-fraksi di DPR kelewat nafsu dan haus kekuasaan. Selain 
tidak berbagi kewenangan dengan DPD, DPR mau mengerjai calon kepala daerah 
perseorangan dengan syarat minimal dukungan harus 10-15 persen.

Begitu bernafsunya parpol. Di Jawa Barat, ada anggota parpol yang kurang dari 
100 ribu orang. Padahal, bikin parpol cukup 50 orang. Ini DPR mau menetapkan 
syarat calon perseorangan sampai 15 persen. Sungguh tidak adil, katanya.

Peneliti LIPI Syamsudin Haris memberikan masukan agar DPD pandai membungkus 
isu. Usul penguatan peran DPD, kata dia, tidak strategis dan pasti kurang 
direspons. Isunya mesti digeser menjadi penguatan sistem perwakilan dan 
pemerintahan presidensial yang kuat serta efektif, ujarnya.

Hal itu dimaksudkan agar tidak ada kesan DPD hanya memperkuat kewenangan 
sendiri. (adb


1190219726b
Description: Binary data


CiKEAS Harga Daging Sapi Meroket 'Busyet, Lebaran Masih Jauh'

2007-09-19 Terurut Topik Sunny
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=38691ik=3


Harga Daging Sapi Meroket 'Busyet, Lebaran Masih Jauh' 


Rabu 19 September 2007, Jam: 10:55:00 

JAKARTA (Pos Kota) - Puasa baru seminggu, tapi harga daging sapi sudah meroket 
lebih dulu dan kini sudah mencapai Rp 55 ribu/kg. Kenaikan juga diikuti jenis 
jeroan seperti hati dan jantung berkisar Rp 30-35 ribu/kg dari sebelumnya hanya 
Rp 25 ribu per kilo. 


Busyet deh, Lebaran masih jauh tapi daging sudah mahal banget. Kalau begini 
terus, bisa jadi Lebaran nanti nggak sanggup buat rendang atau semur daging, 
cukup goreng ikan aja! cetus Wati, warga Kebayoran Baru yang kemarin sempat 
sewot karena pasaran daging sapi murni naik terus. 


Ironisnya, diakui pedagang pasaran daging bakal terus melejit hingga mendekati 
Lebaran yang bisa menembus Rp 60 ribu/kg. Meski pemerintah menjamin pasokan 
daging maupun sembako aman hingga Idul Fitri. 


Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengakui terjadi kenaikan 1,38 persen 
untuk daging sapi dari bulan lalu masih Rp 50.247/kg menjadi Rp 50.944/kg. 
Daging ayam ras naik 7,66 persen menjadi Rp 18.955/kg dan telor ayam ras naik 
8,55 persen menjadi Rp 11.700/kg. Kenaikan daging ayam dan telor ayam ras 
menyusul naiknya harga pakan dan bibit ayam (DOC), katanya, kemarin. 


Berkaitan lonjakan harga daging sapi, daging ayam maupun telor ayam ras, Ketua 
Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Thomas Darmawan kembali 
minta pemerintah mengantisipasi semakin liarnya harga-harga tersebut, misalnya 
dengan menggelar razia di pasar tradisional maupun di mal dan pusat 
perbelanjaan modern lainnya. 


DIPROTES PEMBELI 
Pemantauan Pos Kota di sejumlah pasar tradisional di Jakarta Selatan dan 
Jakarta Barat seperti di Pasar Mayestik, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Tomang 
Barat, Grogol dan Cengkareng, tercatat kenaikan daging sapi tidak hanya 
dikeluhkan pembeli khususnya kaum ibu rumah tangga tapi juga kalangan pedagang 
sapi itu sendiri. 


Harga modal daging sapi terus saja naik, padahal kita nggak berani jual 
tinggi. Kalau nggak dinaikkan pasti rugi, tapi kalau tinggi diprotes pembeli!, 
kata Alwi, pedagang di Pasar Mayestik, Selasa (18/9). 


Selain daging sapi, sejumlah kebutuhan pokok hingga kelompok bumbu juga terus 
merangkak naik. Mulai dari bawang merah dan bawang putih naik Rp 2 ribu perak 
per kilo menjadi Rp 8 ribu/kg, juga telor ayam ras Rp 11 ribu/kg, gula pasir 
naik Rp 500 menjadi Rp 7 ribu/kg dan gula pasir bermerek kini Rp 7.500/kg. 
Kacang tanah kupas juga naik Rp 3 ribu/kg menjadi Rp 17 ribu/kg dan kacang 
tanah biasa Rp 13-14 ribu/kg. Susu kental manis rata-rata naik Rp 500 hingga Rp 
1.000/kaleng menjadi Rp 10-11 ribu/kaleng ukuran 300 gram. 

(rachmi/budi/setiawan

CiKEAS 70. Addie MS : �Pertimbangannya Lama Banget!�

2007-09-19 Terurut Topik Retno Kintoko
=
  Seri : Membangun Keluarga Indonesia  
  =
  [EQ]
   
   
  CHRISYE : SEBUAH MEMOAR MUSIKAL
  [Naga Legendaris INDONESIA]
  Oleh : Alberthiene Endah
   
   
  Bermimpilah,
  sebab harapan akan memberi hidup
   
  Berkaryalah,
  sebab seni akan memberi makna
   
  [Naga belajar . . . sampai menutup mata]
   
   
  SUARA SAHABAT
   
  70. Addie MS : “Pertimbangannya Lama Banget!”
   
  “AH, MASAK, SALAH KALI, MAS!” 
  SAYA TAK PERCAYA WAKTU SUATU SORE DI TAHUN 1984, IA DATANG DAN MEMINTA SAYA 
MENGGARAP ALBUMNYA. 
   
  Keberatan saya sangat beralasan Pertama, saya adaIah anak bawang di kancah 
pergaulan Chrisye. Kedua, Chrisye sudah sangat identik dengan Yockie 
Suryoprayogo. Hampir sepuluh tahun mereka bekerjasama. Bagaimana mungkin 
Chrisye kemudian berpindah pada saya! Tapi, itulah yang terjadi. Mendadak, saya 
jadi dekat dengan penyanyi yang selama ini jadi idola saya..
   
  Sebenarnya saya tidak tertalu asing buat Chrisye. Di akhir dekade 70-an, saya 
masih duduk di SMA 3 Setiabudi dan aktif bermusik karena sekolah saya sering 
mengadakan event musikal. Dart situ saya mengenal Alex Kumara, Sys NS, Keenan 
Nasution dan banyak lagi. Dengan nyali yang cukup nekat, saya si anak SMA itu 
ikut nongkrong di rumah Keenan, yang jadi tempat kongkow musisi oke. 
   
  Saya juga masuk lingkup pergaulan Chrisye di Badai Band dan Guruh Gipsy. Saya 
ingat saya sering diledek mereka karena kelewat serius menekuni musik. Sewaktu 
menuliskan notasi, Chrisye dan Keenan berdiri di belakang saya sambil nyeletuk, 
“Ciy anak kecil pake not balok nih!” Tapi mereka suportif sekali. Chrisye 
termasuk yang cukup menghargai minat saya ke musik.
   
  Meski begitu, tak urung saya tetap tegang ketika ketiban kerjaan dari Chrisye 
di tahun 1984 itu. Apalagi menilik cara kerja Chrisye yang sangat . . . . .  
perfeksionis! Chrisye adalah seseorang yang selalu berpikir dalam. 
Pertimbangannya gila-gilaan. Dia sama sekali bukan penyanyi yang easygoing. 
Nah, bayangkan, itu bersanding dengan saya yang saat itu grogi setengah mati 
sehingga kelewat hati-hati. Kami menjadi dua orang yang sama-sama kebanyakan 
mikir.
   
  Untungnya, kerjasama kami menjadi luwes sedikit demi sedikit. Saya salut pada 
Chrisye yang dengan begitu rendah hati mau menerima ide-ide saya meskipun 
sebelum memberi jawaban ia setalu berpikir cukup lama. Kalau sudah 
mempertimbangkan sesuatu, keputusannya bukan dalam hitungan jam. Bisa 
berhari-hari.
   
  Lagu Sendiri yang saya aransemen hanya dengan permainan piano dan English 
Horn, semula ditanggapi dengan kening berkerut olehnya. Tapi kemudian, dia 
malah sangat excited. Buat saya adalah keberuntungan besar bagi musikus mana 
pun yang bisa menangani Chrisye. Ia dengan segala karisma dan keseriusannya 
bekerja menjadi tempat belajar yang tiada duanya!
   
  Dan, satu hal yang sampai sekarang tak pernah saya lupa adalah: penyanyi 
sehebat Chrisye saat itu mau bertandang ke rumah saya hampir tiap hari untuk 
ngendon di kamar dan menggarap lagu.
   
  [bersambung ]



  SONETA INDONESIA www.soneta.org

  Retno Kintoko Hp. 0818-942644
  Aminta Plaza Lt. 10
  Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
  Ph. 62 21-7511402-3 
   


   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

Re: CiKEAS Indonesia Menunggu Datangnya Gempa Dahsyat Lebih Dari 9 SR

2007-09-19 Terurut Topik Hafsah Salim
 ANDREAS MIHARDJA [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Gempa dahsyat sebesar Richter 9 - tidak mungkin terjadi diIndonesia 
 atau dimanapun didunia Memang ini diprediksi oleh ahli2 geologie 
 diIndonesia  tetapi dari mana pengetahuan ini mereka dapat tidak 
 jelas - mungkin didalam impian mereka atau membual utk membikin 
 image mereka besar. Gempa yg terbesar yg dapat terjadi dan yg sudah 
 terjadi adalah sebesar 8.4 di daerah Alaska.  Kemungkinan in terjadi 
 kembali adalah almost nihil. Gempa 9 jikalau dibandingkan dgn gempa 
 Aceh yg 8 adalah 10x lebih dahsyat dan kalau ada tsunami air lautnya 
 akan naik 1km dan bukan 100m seperti yg terjadi. 



Yang saya tulis tentang kemungkinannya bahwa Gempa dahsyat yang sedang
ditunggu di Indonesia bukanlah dari ahli2 di Indonesia melainkan hasil
wawancara CNN dengan seorang ahli gempa dari CalTech Instititute yang
khusus datang ke Indonesia hanya untuk meneliti.

Masalah mungkin atau tidak tentunya masih perlu waktu, namun gempa
yang baru saja terjadi menurut keterangan beliau telah menyebabkan
pelipatan kerak bumi menjadi overlap yang akan membal balik disertai
gempa bumi yang dahsyat.  Beliau menyatakannya bahwa kekuatan gempa
itu besar sekali dan bisa mencapai 9 SR.

Didekat kampus USC ada museum ilmu pengetahuan dimana dipertunjukkan
simulasi gempa sebesar 11 SR.  Jadi, gempa besar yang mungkin terjadi
dibumi kita ini diadopsi hingga 11 SR, artinya pemerintah Amerika
sudah mempersiapkan kemungkinan gempa hingga sebesar 11 SR bukan 9 SR.

UU mendirikan bangunan diseluruh Amerika ditetapkan harus tahan gempa
yang saat ini ditetapkan harus mampu menahan goncangan hingga 8.0 SR.
 Ketentuan ini terutama sekali diawasi ketat di State of California.

Ny. Muslim binti Muskitawati.








CiKEAS Re: Astronot Muslim Meluncur ke Antariksa dalam Ramadhan

2007-09-19 Terurut Topik Hafsah Salim
Berdarmawisata ke angkasa luar untuk umat Islam pertama adalah orang
Iran (wanita pengusaha) warganegara Amerika yang membayarnya 10 juta
dollar dengan menggunakan roket soviet.

Tetapi orang kaya pertama yang berdarmawisata ke angkasa luar adalah
orang Amerika yang juga menggunakan roket soviet bukan roket Amerika.
 Tidak lama setelah orang Amerika ini berangkat, maka wanita keturanan
Iran ini menyusul tidak lama kemudian.

Kalo saja ada dua orang Malaysia yang bisa ikut ke angkasa luar dengan
roket soviet karena pemerintah Malaysia membeli 18 jet tempur Russia,
maka artinya pembelian itu mendapatkan discount sebesar $20 juta atau
discount sekitar $1.1 juta untuk setiap satu jet tempurnya.  Apakah
ini merupakan komisi atau korupsi?  Tergantung tentunya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






--- In CIKEAS@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Refleksi: Bravo Malaysia! Tetapi pertanyaan yang timbul  bagaimana
berpuasa di stasion angkasa, bila konsep siang dan malam di bumi
menurut Al Quran [Sura 91,92, dan 93] sangat berbeda di angkasa luar,
karena stasion berotasi keliling bumi dengan kecepatan 27.744 km per
jam atau 16 kali keliling bumi? 
 
 

http://www.antara.co.id/arc/2007/9/18/astronot-muslim-meluncur-ke-antariksa-dalam-ramadhan/
 
 18/09/07 13:30
 
 Astronot Muslim Meluncur ke Antariksa dalam Ramadhan
 
 Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemerintah Malaysia mengharapkan segera
melihat astronot Muslim pertama menjalankan ibadah berpuasa di luar
angkasa selama bulan Ramadhan ini.
 
 Dua calon astronot Muslim dari Malaysia, seorang doktor dan seorang
lagi dokter gigi angkatan darat, sedang menjalani pelatihan di Rusia
untuk mempersiapkan diri mengemban misi ke angkasa luar selama 11 hari
mulai 10 Oktober mendatang.
 
 Seorang Muslim lainnya telah meluncur ke antariksa, namun bukan
dalam bulan Ramadhan.
 
 Anan C Muhammad dari Departemen Pengembangan Islam Malaysia
mengatakan, astronot itu dapat memilih menjalankan puasa di antariksa
atau nanti setelah ia kembali ke bumi.
 
 Itu sangat mengagumkan jika astronot kita memilih berpuasa di
antariksa. Kita ingin tahu bagaimana pengalaman berpuasa di ruang
angkasa, kata Anan.
 
 Proyek tersebut diputuskan pada 2003 ketika Rusia setuju mengirim
seorang warga Malaysia ke antariksa sebagai bagian dari paket
pembelian 18 jet tempur Rusia oleh Malaysia, demikian IINA.(*)
 
 
 Copyright © 2007 ANTARA





CiKEAS Kumpulan berita masalah Suharto dan PBB

2007-09-19 Terurut Topik Umar Said
(Tulisan ini juga disajikan dalam website

http://kontak.club.fr/index.htm)







 Kumpulan berita masalah

Suharto dan PBB-Bank Dunia.





Seperti yang sudah diduga semula, berita tentang dinyatakannya  Suharto
sebagai pencuri nomor satu di dunia oleh PBB dan Bank Dunia, telah menarik
perhatian besar sekali dari berbagai kalangan di Indonesia dan di
luarnegeri. Berita penting yang mengagetkan banyak orang itu juga
membangkitkan beragam reaksi, termasuk dari berbagai penjuru dunia.



Perhatian yang besar dari berbagai kalangan di Indonesia terhadap berita
bahwa Suharto diumumkan sebagai pencuri uang negara dan rakyat ini tercermin
dari disiarkannya segala macam informasi dan reaksi dalam pers dan lewat
Internet. Dalam rangka untuk memudahkan bagi setiap orang yang berminat
untuk mengikuti atau mengamati perkembangan sekitar masalah besar ini, telah
disediakan rubrik khusus dalam website  http://kontak.club.fr/index.htm,
yang berjudul “Kumpulan berita masalah Suharto dan PBB-Bank Dunia”.



Rubrik khusus ini diadakan mengingat pentingnya masalah korupsi Suharto,
yang sekarang ini sudah menjadi masalah besar di skala internasional, dengan
dilansirkannya inisiatif yang diambil PBB dan World Bank dalam rangka
program StAR (Stolen Asset Recovery) Initiative, atau  “Prakarsa
Pengembalian Kekayaan Negara yang Dicuri”.



Perspektif cerah gugatan terhadap Suharto


Dengan menyimak “Kumpulan berita masalah Suharto dan PBB-Bank Dunia”  kita
akan mengetahui bahwa dengan adanya prakarsa PBB dan Bank Dunia untuk
memburu para pemimpin dan pejabat korupsi  yang mencuri uang  rakyat di
negara-negara berkembang, maka perjuangan menggugat korupsi Suharto, yang
sudah lama dilakukan berbagai kalangan dan golongan di Indonesia,  akan
mempunyai perspektif yang lebih cerah daripada yang sudah-sudah.



Dalam daftar pemimpin-pemimpin korup di dunia,  yang dibuat oleh dokumen PBB
dan Bank Dunia, yang disiarkan tanggal  17 September 2007 di Markas Besar
PBB, dengan dihadiri banyak pembesar PBB dan pejabat penting berbagai negara
(termasuk dari Indonesia) nama Suharto tercantum paling atas. Bisa
dikatakan, karenanya, bahwa isi dokumen PBB dan Bank Dunia tersebut
merupakan bukti bahwa laporan majalah TIME tanggal 24 Mei 1999 ( yang
digugat oleh Suharto dan dimenangkan oleh Mahkamah Agung) mengandung
berbagai hal yang benar.



Dengan dikeluarkannya pernyataan PBB dan Bank Dunia mengenai tempat teratas
dalam daftar para koruptor besar dunia, maka putusan sidang kasasi Mahkamah
Agung, yang dipimpin Mayjen TNI (Pur) kelihatan makin janggal dan
menimbulkan kecurigaan akan latar-belakangnya,  atau mengundang pertanyaan
akan keabsahannya. Apalagi, karena dimenangkannya gugatan Suharto terhadap
majalah TIME adalah atas dasar untuk membela “kehormatan atau nama baik
Suharto” sebagai mantan jenderal TNI dan presiden RI.



Suharto anggap berita PBB itu sebagai sampah
Sebab,  dengan sudah dinyatakannya Suharto sebagai pencuri nomor satu di
dunia – yang menurut PBB dan Bank Dunia dan majalah TIME diduga mencuri uang
rakyat sebesar antara 15 miliar sampai 35 miliar dollar AS  --  apakah
Suharto masih pantas  berkaok-kaok tentang “kehormatan  atau  nama baik”,
walaupun ia pernah menjabat sebagai jenderal TNI dan mantan presiden ?

Dengan  mempertimbangkan  kejahatan-kejahatannya yang sudah bertumpuk-tumpuk
selama puluhan tahun di bidang KKN dan pelanggaran HAM, sudah benarlah kalau
ada orang yang menyebutkannya sebagai “sampah”. Dan, orang yang sudah begitu
terkenal kebusukannya inilah yang malahan menganggap sepi saja atau
meremehkan sikap PBB dan Bank Dunia mengenai dirinya. Bahkan, Suharto
menganggap berita tentang dirinya itu “sebagai sampah saja”.

Menurut harian Jawapos (19 Sept 07) ,”saat ditanya tentang peluncuran daftar
tersebut, mantan Presiden Suharto mengabaikan rilis yang dikeluarkan PBB
itu. Kriteria rilis tersebut dianggap tidak jelas dan tidak berasal dari
sumber akurat yang dapat dipertanggungjawabkan secara yuridis. « Klien saya
menganggap berita tersebut sebagai sampah, kata salah seorang pengacara
Suharto, Juan Felix Tampubolon, saat dihubungi Jawapos.

Apakah Suharto berani menggugat PBB?

Menurut Juan Felix, di balik rilis tersebut, tersimpan kepentingan pihak
tertentu yang terus-menerus ingin menyudutkan Suharto. Dia lantas menyebut
salah satu LSM internasional yang getol menyuarakan kasus korupsi kliennya.
LSM itu punya kepentingan. Dan, semua orang pun tahu, jelasnya. (Jawapos,
19 September 2007)

Ditanya apakah Suharto bakal mengajukan somasi atau bahkan gugatan kepada
para pihak yang merilis informasi tersebut, Juan Felix mengatakan akan
mempertimbangkan. Saya kira perlu dipelajari dulu, ujarnya. (kutipan dari
Jawapos selesai).

Kiranya, adalah suatu peristiwa yang akan tambah sangat menarik kalau
Suharto bisa dihasut, atau dipengaruhi, oleh orang-orang terdekatnya untuk
mengajukan gugatan terhadap PBB dan Bank Dunia,  karena dua badan
internasional ini telah menyatakannya sebagai koruptor yang paling