RE: [ekonomi-nasional] Akibat Mental yang Terjajah- konsesi hutan
Konsesi hutan nasional, 52,032,973 ha, th 1998 - (440 estate) 39,549,447 ha, th 1999 - (429 estate) 37,364,734 ha, th 2000 - (413 estate) data 2001 - 2005 tidak tersedia, Milist yth, dari 3 th konsesi hutan nasional versi BPS, jumlah akumulasi mencapai 130-an jt ha (dg pemegang konsesi sekitar 400-an), dan masih ditambah konsesi utk th 2001 sampai 2005. Memang menurun, namun jumlahnya msh relatif besar- jutaan hektar hutan, sedangkan kita tdk tahu lagi brp sisanya. (atau tlg diinterprestasikan bgmn membaca data BPS mengenai konsesi hutan tsb). Salam, -- From: wawan[SMTP:[EMAIL PROTECTED] Reply To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Sent: 31 Agustus 2005 9:17 To: [EMAIL PROTECTED] Cc: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Subject:[ekonomi-nasional] Akibat Mental yang Terjajah Rabu, 31 Agt 2005, Akibat Mental yang Terjajah Oleh Kwik Kian Gie* Bagaimana yang sekarang? Bukankah stabil cukup lama? Ya, lebih dari itu, setelah krisis, ekspor lebih besar daripada impor. Yang namanya transaksi berjalan surplus. Hanya surplusnya tidak disebabkan oleh kuatnya ekonomi kita, tetapi oleh anjloknya impor karena tidak ada kegiatan ekonomi yang berarti. Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- Put more honey in your pocket. (money matters made easy). http://us.click.yahoo.com/r7D80C/dlQLAA/cosFAA/GEEolB/TM ~- Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [ekonomi-nasional] Akibat Mental yang Terjajah
Masalahnya memang SBY didukung oleh para ekonom Berkeley Mafia serta para pelaku pasar (pasar modal dan pasar uang). Dana kampanye presiden yang trilyunan itu dari mana? Oleh karena itu, saya masih ragu kalau SBY berani merombak tim ekonomi dan kebijakan ekonomi Indonesia sehingga Indonesia bisa mandiri. Yang diperlukan adalah, bagaimana menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa produsen. Bukan bangsa importir. Kalau bangsa Indonesia bisa memproduksi sebagian besar kebutuhannya (bukan sebagian besar malah impor), niscaya berapa pun nilai dollar tidak akan berpengaruh. Contohnya seperti kata pak Mubyarto, biar pun dollar jadi Rp 16 ribu, tapi harga beras di satu daerah produsen beras (Kebumen?) tetap saja sekitar Rp 3000 per liter. Nah untuk jadi bangsa produsen, bukan importir itu juga berat. Karena sebagian pejabat lebih senang Indonesia melakukan impor, karena mereka bisa melakukan mark-up dan korupsi. Contohnya Bulog yang 2 mantan Kabulognya terlibat kasus korupsi (Beddu Amang dan Rahardi Ramelan) lebih senang impor beras, jagung, dan kedelai puluhan trilyun rupiah per tahun (milyaran dollar). Kalau beli langsung ke petani sini, dapat apa? -Original Message- From: ekonomi-nasional@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Satrio Arismunandar Sent: 31 Agustus 2005 12:57 To: news Trans TV; Begundal Salemba; AJI INDONESIA; pantau; jurnalisme; pjtv; technomedia; Cikeas Cikeas; mediacare mediacare; warta-lingk; bukuku kekasihku; ekonomi-nasional@yahoogroups.com Subject: [ekonomi-nasional] Akibat Mental yang Terjajah http://www.indopos.co.id/index.php?act=detailid=5508 Rabu, 31 Agt 2005, Akibat Mental yang Terjajah Oleh Kwik Kian Gie* Buat orang yang dapat membaca statistik dan dapat menafsirkannya, akan melemahnya rupiah sudah cukup lama di depan mata. Buat orang yang selalu gemar mengingat sesuatu yang pernah terjadi, merosotnya nilai rupiah juga bisa diprediksi. Bahwa rupiah bisa merosot sangat tajam dalam waktu sangat singkat juga pernah kita alami, yaitu ketika rupiah merosot dari sekitar Rp 2.300 menjadi Rp 16.000 per dolar AS (USD). Maka, kalau sekarang nilai rupiah dalam waktu singkat merosot dari Rp 9.000 menjadi 11.500 ketika artikel ini ditulis, dan karena itu pemerintah cemas dan bingung, saya menjadi heran. Mari kita bahas satu per satu. Pertama tentang apa yang dinamakan fundamental ekonomi, tetapi saya batasi pada yang relevan saja untuk nilai tukar rupiah. Kekuatan bangsa Indonesia sendiri dalam hal mempertahankan stabilitas nilai rupiahnya dilandasi oleh apakah mempunyai cadangan devisa yang cukup dan berkesinambungan. Devisa dibentuk oleh ekspor yang lebih besar daripada impor, baik barang maupun jasa. Ekspor selalu lebih kecil daripada impor kecuali tiga kali saja, yaitu di tahun-tahun 1973, 1979, dan 1980 yang disebabkan oleh oil shock pertama dan kedua. Jadi, kalau atas dasar kekuatan sendiri, cadangan devisa selalu menyusut. Tetapi ditolong oleh masuknya modal dalam bentuk utang, dalam bentuk masuknya modal asing partikelir yang ditanamkan di Indonesia dalam berbagai bentuk. Ini untuk periode tahun 1969 sampai tahun 1999 (dua tahun terakhir prediksi Bank Dunia). Kita tahu bahwa sebelum tahun 1999, moneter sudah jebol sama sekali, sampai rentang kendali dinaikkan delapan kali, lantas dilepas secara tidak bertanggung jawab dan rupiah melejit sampai Rp 16.000 per dolar AS. Bagaimana yang sekarang? Bukankah stabil cukup lama? Ya, lebih dari itu, setelah krisis, ekspor lebih besar daripada impor. Yang namanya transaksi berjalan surplus. Hanya surplusnya tidak disebabkan oleh kuatnya ekonomi kita, tetapi oleh anjloknya impor karena tidak ada kegiatan ekonomi yang berarti. Ketika ekonomi mulai menggeliat, karena memang dasarnya keropos, ya langsung saja transaksi berjalan yang positif menjadi menciut. Kecuali itu, kalau dahulu ada modal masuk yang mengimbangi minusnya impor yang lebih besar daripada ekspor, sekarang terjadi pelarian modal. Bahasa birokrasinya error and omission. Kecuali di tahun 2001 yang hanya USD 714 juta, angkanya selalu minus yang berarti ada capital flight. Ketika transaksi berjalannya sudah menciut dan kecenderungannya minus lagi, modal yang ada justru dilarikan ke luar negeri oleh pemiliknya. Jadi, kita tidak perlu heran tentang apa yang sekarang terjadi. Yang harus diherankan ialah mengapa kebijakan ekonomi yang begitu lama dalam alam kemerdekaan menghasilkan malapetaka (disaster) yang begitu hebat? Untuk itu, ada ceriteranya tersendiri. Apa itu? Kecuali selama Gus Dur menjabat presiden RI, tim ekonomi dalam kabinet selalu dikuasai oleh para ekonom yang mutlak menghamba kepada kartel IMF dengan resep-resep dan instruksi-instruksi kepada para kroni ini yang merusak. Mereka itu terkenal dengan nama Berkeley Mafia yang dibanggakan oleh diri sendiri. Kebijakan yang sangat merusak itu adalah menggerojokkan utang luar negeri terus-menerus sampai tidak kuat
RE: [ekonomi-nasional] BBM -- Re: Pasar Finansial Rontok
Lha gimana Pemerintah mau BERANI mengadakan aksi LAW ENFORCEMENT secara BENAR ADIL... Lha wong CIRCLE Gouverment-nya or member of gvt-nya adalah kebanyakan oknum-Oknum KORUPTOR or di indikasikan KORUPSI gede banget... So' pokoknya , kalo Presiden-nya BERSIH, trus kabinetnya juga terdiri dari orang2 BERSIH Masalah bangsa ini PASTI bisa di selesaikan sambil diskusi sambil lesehan gelar tikar di bawah pohon di kampung yg asri Terus para Bandit-bandit ( KORUPTOR ) yg Berani coba-coba mbalelo yha di BEDIL saja... yg jadi BODY GUARD-nya yha ikut di-BEDIL saja Gundulnya yg bau apex itu... ABRI Intelejen di OPTIMALKAN KERJA-nya, kalo perlu di adakan Pe-MBERSIHAN dari oknum-oknum status quo dlm tubuh ABRI Intelejen... Waah SUSAH itu.. Ah siapa bilang, JANGAN pesimis dulu dong , caranya... Duit negara yg TRILYUNAN buat mensubsidi ini itu yg hanya Ber-ORIENTASI sama para BANDIT... Misalnya subsidi untuk menjaga agar nilai rupiah stabil yg berjumlah TRIYUNAN itu, pakek dulu untuk MBERESIN ini... Trus, BIKIN SECEPATnya harga BERAS bisa MURAH, atau paling tidak TURUN dng signifikan BIKIN SECEPATNYA biaya sekolah MURAH atau kalo perlu Biaya sekolah SD sampek SMA GRATIS... Nah, kalo masalah ini CEPAT di GARAP, menurut saya sudah 50% MASALAH BANGSA INI ter-atasi, KENAPA...?? Yha karena DUA MASALAH itu yg menjadikan RATUSAN JUTA Rakyat Indonesia MERASA TERSIKSA, walaupun saat ini samapai saat nanti masih terus mampu survive... Lha masalah IHSG dsb,dsb, itu ANGGAP SAJA MASALAH Para BANDIT yg jumlahnya cuman segelintir orang Trus Pemerintah ( PRESIDEN ) selalu Pidato baik melalui TV maupun radio maupun media yg lain mengumumkan MOHON DUKUNGAN pada Rakyat TENTANG PROGRAM-PROGRAM nya ini.. Insya ALlah NANTI RAKYAT PASTI banyak yg mau ndukung malah pada mau jadi Martir-nya... salam AL-Pacitan -Original Message- From: o_musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Yang lebih penting dari sekedar konsep pembatasan jumlah maupun tahun operasi kendaraan adalah implementasinya. Kita semua tahu ini adalah rantai terlemah dari penegakan hukum dan peraturan di bumi pertiwi. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Put more honey in your pocket. (money matters made easy). http://us.click.yahoo.com/r7D80C/dlQLAA/cosFAA/GEEolB/TM ~- Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ekonomi-nasional] ARSITEK BOM SYAHID INDONESIA
SANG ARSITEK BOM SYAHID INDONESIA Pemerintah Republik Indonesia dianggapnya terlalu lamban dalam merespon pergerakan pasukan Belanda yang memboceng pasukan Sekutu (Inggris), maka bung Tomo bersama para ulama di Surabaya dan wilayah sekitarnya melakukan inisiatif merekrut arek-arek Suroboyo dalam Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia yang disingkat menjadi BPRI. Pada perkembangan selanjutnya, pada tanggal 12 Oktober 1945, bung Tomo diangkat menjadi pimpinan BPRI. Sebagai seorang pejuang yang memiliki dasar keimanan dan keagamaan yang cukup serta pengalamannya di pergerakan kepanduan, bung Tomo semenjak muda memiliki pemahaman bahwa sebagai seorang pandu sejati dan pejuang bangsa yang tulus maka harus seirama antara perkataan dan perbuatannya. Perjuangan kala itu benar-benar membutuhkan kesediaan untuk melakukan pengorbanan yang teramat besar, tak cukup hanya dengan pengorbanan materi dan sumbangan pemikiran saja namun harus disertai dengan kesediaan untuk mengorbankan nyawa-nya. Seruan kalimat ALLAHU AKBAR serta semboyan MERDEKA atau MATI SYAHID, merupakan semboyan yang dikumandangkannya melalui corong radio untuk mengobarkan semangat juang rakyat Surabaya dan Jawa Timur. Pada waktu itu, hanya ada 2 (dua) tokoh besar -bung Karno dan bung Tomo- yang melalui pidato dan orasi mampu mengobarkan fanatisme dan militansi rakyat untuk melakukan perlawanan rakyat semesta. Bung Tomo bersama-sama para alim-ulama telah berhasil mengobarkan perlawanan rakyat semesta yang sedemikian heroik dan monumental, yang dalam catatan sejarah Revolusi Fisik Perang Kemerdekaan Republik Indonesia dikenal sebagai peristiwa 10 Nopember 1945. Pasukan bala tentara Sekutu yang Pemenang Perang Dunia ke-2 dilengkapi persenjataan berat mengalami kesulitan dalam menghadapi perlawanan rakyat yang massal dan nekad dari arek-arek Suroboyo yang hanya dengan berbekal senjata ringan dari hasil melucuti dan merampas senjata pasukan Samurai-nya Dai-Nippon. Suasana revolusi saat itu telah melahirkan banyak pejuang dengan semangat patriot sejati, kesatuan Pasukan Berani Mati bentukan bung Tomo yang dikenal sebagai Pasukan Bom Syahid benar-benar telah membuat sulit pergerakan tank serta kendaraan tempur pasukan sekutu. Anggota pasukan yang direkrut secara tergesa-gesa dengan hanya dibekali pelatihan sekedarnya namun disertai penempaan ke-iman-an ini berhasil melahirkan suatu kesatuan pasukan dengan personil anggotanya yang memiliki elan perjuangan yang tulus, patriotisme yang tinggi, dengan fanatisme-militansi perlawanan yang sangat luar biasa. Disertai ketetapan dan tekad hati untuk siap Mati Syahid, mereka tak mengenal jeri dan takut untuk menubrukkan diri kearah tank dan iring-iringan kendaraan tempur pasukan sekutu. Ketika bung Tomo melakukan rekrutmen jauh di luar kota Surabaya, seorang arek Suroboyo dengan perawakan lusuh, yang sengaja datang dari kota Surabaya pergi menyusul bung Tomo, secara sukarela bergabung dalam Pasukan Bom Syahid. Pemuda itulah dalam sejarah pertempuran Surabaya menjadi sebagai anggota pasukan yang pertama kali Gugur sebagai Syuhada. Bersamaan dengan hancurnya tank sekutu yang ditubruknya tersebut, telah lahir seorang Syuhada, seorang Bunga Bangsa, seorang Martir bagi Kemerdekaan Indonesia, serta Teladan bagi siapa saja yang mengaku sebagai Pejuang bagi Agama-nya dan Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia. Bung Tomo sebagai pejuang dan patriot sejati yang benar-benar pernah mengecap pahit-getirnya berjuang bersama dengan para buruh, para petani, para tukang becak, para rakyat jelata lainnya, seusai masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia tetap mempertahankan sikap dan cara hidup yang bersahaja. Tak sedikit pun berharap akan pamrih mendapatkan fasilitas dan limpahan materi dari Pemerintah Republik Indonesia. Ia tetap menjadi seorang patriot sejati yang lebih berpihak kepada rakyat jelata dengan landasan keyakinan bahwa surga yang diharapkannya. Tanggal 16 Oktober 1981, selepas Wukuf di Arofah, bung Tomo tutup usia. Ia pulang ke Rahmatullah ketika sedang menggenapkan kewajiban rukun Islamnya, ketika sedang melakukan ketaatan kepada perintah Sang Khalik Penciptanya. Jasad sang Arsitek Pasukan Bom Syahid Indonesia itu kini telah berada di perut bumi, terkubur di Tanah Suci, semoga semangat perjuangannya tak pernah mati. Seperti yang ia katakan bahwa : Cita-cita seorang pejuang bangsa adalah ingin mendidik anak muda bangsanya menjadi patriot bangsa, perjuangan tak akan memiliki arti bila tak ada generasi penerus yang memiliki jiwa patriot sejati. * * * Disadur dari Bung Tomo : Arsitek Pasukan Bom Syahid, yang ditulis Fadli Rachman dan dimuat di Sejarah Emas Muslim Indonesia, Sabili Edisi Khusus nomor 9 Th. X 2003. *** Jakarta, 17 Agustus 2005. si-pandir yang lagi belajar mengetik. * * * Bung Agus dan bung Totot, moderator milist FPK, Yth. Salam sejahtera. Pertama-tama saya mohon dimaafkan karena telah mempostingkan sesuatu yang tak sesuai
: [ekonomi-nasional] BBM -- Re: Pasar Finansial Rontok
Mas Al-Pacitan temennya Al-Capone.. Kalau mas liat-liat Lembaran Negara RI (LNRI)...(indonesianya StaatBlad) Maka Mas Al-Pacitan pasti tau Bahwa Undang-undang yang pertama kali di buat mBAh Soeharto itu tentang PMA (Penanaman Modal Asing), Lihat UU no. 1 tahun 1968 ato 1969..(maaf, saya kena penyakit rada lupa) Jadi, ada pertanyaan besar, Kok baru duduk enak jadi presiden, yang dibuat pertama kali langsung tentang PMA? Makanya, Mumpung DPR pada bingung dan malu selalu disorot karena kelemahan-kelemahannya, Mereka seharusnya meninjau SELURUH undang-undang yang merugikan BANGSA... LAW-nya aja kacau, gimana mau ENFORCEMENT-nya..?! Salam, Rio -Original Message- From: ekonomi-nasional@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ahmadi Agung Sent: Wednesday, August 31, 2005 2:17 PM To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Subject: RE: [ekonomi-nasional] BBM -- Re: Pasar Finansial Rontok Lha gimana Pemerintah mau BERANI mengadakan aksi LAW ENFORCEMENT secara BENAR ADIL... Lha wong CIRCLE Gouverment-nya or member of gvt-nya adalah kebanyakan oknum-Oknum KORUPTOR or di indikasikan KORUPSI gede banget... So' pokoknya , kalo Presiden-nya BERSIH, trus kabinetnya juga terdiri dari orang2 BERSIH Masalah bangsa ini PASTI bisa di selesaikan sambil diskusi sambil lesehan gelar tikar di bawah pohon di kampung yg asri Terus para Bandit-bandit ( KORUPTOR ) yg Berani coba-coba mbalelo yha di BEDIL saja... yg jadi BODY GUARD-nya yha ikut di-BEDIL saja Gundulnya yg bau apex itu... ABRI Intelejen di OPTIMALKAN KERJA-nya, kalo perlu di adakan Pe-MBERSIHAN dari oknum-oknum status quo dlm tubuh ABRI Intelejen... Waah SUSAH itu.. Ah siapa bilang, JANGAN pesimis dulu dong , caranya... Duit negara yg TRILYUNAN buat mensubsidi ini itu yg hanya Ber-ORIENTASI sama para BANDIT... Misalnya subsidi untuk menjaga agar nilai rupiah stabil yg berjumlah TRIYUNAN itu, pakek dulu untuk MBERESIN ini... Trus, BIKIN SECEPATnya harga BERAS bisa MURAH, atau paling tidak TURUN dng signifikan BIKIN SECEPATNYA biaya sekolah MURAH atau kalo perlu Biaya sekolah SD sampek SMA GRATIS... Nah, kalo masalah ini CEPAT di GARAP, menurut saya sudah 50% MASALAH BANGSA INI ter-atasi, KENAPA...?? Yha karena DUA MASALAH itu yg menjadikan RATUSAN JUTA Rakyat Indonesia MERASA TERSIKSA, walaupun saat ini samapai saat nanti masih terus mampu survive... Lha masalah IHSG dsb,dsb, itu ANGGAP SAJA MASALAH Para BANDIT yg jumlahnya cuman segelintir orang Trus Pemerintah ( PRESIDEN ) selalu Pidato baik melalui TV maupun radio maupun media yg lain mengumumkan MOHON DUKUNGAN pada Rakyat TENTANG PROGRAM-PROGRAM nya ini.. Insya ALlah NANTI RAKYAT PASTI banyak yg mau ndukung malah pada mau jadi Martir-nya... salam AL-Pacitan -Original Message- From: o_musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Yang lebih penting dari sekedar konsep pembatasan jumlah maupun tahun operasi kendaraan adalah implementasinya. Kita semua tahu ini adalah rantai terlemah dari penegakan hukum dan peraturan di bumi pertiwi. [Non-text portions of this message have been removed] Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- Put more honey in your pocket. (money matters made easy). http://us.click.yahoo.com/r7D80C/dlQLAA/cosFAA/GEEolB/TM ~- Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ekonomi-nasional] Re:KKG ttg merosotnya Rupiah.
Ada penerbit yang berminat (plus berani) menterjemahkan The confessions of an economic hit man nya John Perkins. Ternyata 'teori konspirasi' itu bukan isapan jempol saja, tapi fakta. Pertanyaan buat KKG adalah : Masih adakah ekonom kita yang masih independen dan tak menggadaikan ilmu dan dalih argumennya bagi kepentingan cukong-cukongnya ?. Tabik. --- On Wed, 31 Aug 2005 13:47:08 +0700 Akibat Mental yang Terjajah Oleh Kwik Kian Gie* Buat orang yang dapat membaca statistik dan dapat menafsirkannya, akan melemahnya rupiah sudah cukup lama di depan mata. Buat orang yang selalu gemar mengingat sesuatu yang pernah terjadi, merosotnya nilai rupiah juga bisa diprediksi. Bahwa rupiah bisa merosot sangat tajam dalam waktu sangat singkat juga pernah kita alami, yaitu ketika rupiah merosot dari sekitar Rp 2.300 menjadi Rp 16.000 per dolar AS (USD). Maka, kalau sekarang nilai rupiah dalam waktu singkat merosot dari Rp 9.000 menjadi 11.500 ketika artikel ini ditulis, dan karena itu pemerintah cemas dan bingung, saya menjadi heran. Mari kita bahas satu per satu. Pertama tentang apa yang dinamakan fundamental ekonomi, tetapi saya batasi pada yang relevan saja untuk nilai tukar rupiah. Kekuatan bangsa Indonesia sendiri dalam hal mempertahankan stabilitas nilai rupiahnya dilandasi oleh apakah mempunyai cadangan devisa yang cukup dan berkesinambungan. Devisa dibentuk oleh ekspor yang lebih besar daripada impor, baik barang maupun jasa. Ekspor selalu lebih kecil daripada impor kecuali tiga kali saja, yaitu di tahun-tahun 1973, 1979, dan 1980 yang disebabkan oleh oil shock pertama dan kedua. Jadi, kalau atas dasar kekuatan sendiri, cadangan devisa selalu menyusut. Tetapi ditolong oleh masuknya modal dalam bentuk utang, dalam bentuk masuknya modal asing partikelir yang ditanamkan di Indonesia dalam berbagai bentuk. Ini untuk periode tahun 1969 sampai tahun 1999 (dua tahun terakhir prediksi Bank Dunia). Kita tahu bahwa sebelum tahun 1999, moneter sudah jebol sama sekali, sampai rentang kendali dinaikkan delapan kali, lantas dilepas secara tidak bertanggung jawab dan rupiah melejit sampai Rp 16.000 per dolar AS. Bagaimana yang sekarang? Bukankah stabil cukup lama? Ya, lebih dari itu, setelah krisis, ekspor lebih besar daripada impor. Yang namanya transaksi berjalan surplus. Hanya surplusnya tidak disebabkan oleh kuatnya ekonomi kita, tetapi oleh anjloknya impor karena tidak ada kegiatan ekonomi yang berarti. Ketika ekonomi mulai menggeliat, karena memang dasarnya keropos, ya langsung saja transaksi berjalan yang positif menjadi menciut. Kecuali itu, kalau dahulu ada modal masuk yang mengimbangi minusnya impor yang lebih besar daripada ekspor, sekarang terjadi pelarian modal. Bahasa birokrasinya error and omission. Kecuali di tahun 2001 yang hanya USD 714 juta, angkanya selalu minus yang berarti ada capital flight. Ketika transaksi berjalannya sudah menciut dan kecenderungannya minus lagi, modal yang ada justru dilarikan ke luar negeri oleh pemiliknya. Jadi, kita tidak perlu heran tentang apa yang sekarang terjadi. Yang harus diherankan ialah mengapa kebijakan ekonomi yang begitu lama dalam alam kemerdekaan menghasilkan malapetaka (disaster) yang begitu hebat? Untuk itu, ada ceriteranya tersendiri. Apa itu? Kecuali selama Gus Dur menjabat presiden RI, tim ekonomi dalam kabinet selalu dikuasai oleh para ekonom yang mutlak menghamba kepada kartel IMF dengan resep-resep dan instruksi-instruksi kepada para kroni ini yang merusak. Mereka itu terkenal dengan nama Berkeley Mafia yang dibanggakan oleh diri sendiri. Kebijakan yang sangat merusak itu adalah menggerojokkan utang luar negeri terus-menerus sampai tidak kuat bayar tepat waktu supaya selalu menjadi pengemis buat penundaan pembayaran. Ketika itu, pemerintah Indonesia harus dicekik lehernya untuk didikte. Yang mengatakan ini bukan saya, tetapi orang-orang asing, kebanyakan orang-orang Amerika, yaitu John Pilger, Brad Sampson, Jeffrey Winters, dan John Perkins yang mengaku disuruh merusak ekonomi Indonesia. Caranya digambarkan dengan sangat jelas di dalam bukunya yang berjudul The confessions of an economic hit man. Setelah menjelaskan ini, pertanyaannya adalah terus apa yang harus dilakukan? Buat saya, Presiden SBY harus mengambil alih kepemimpinan sepenuhnya dalam bidang ekonomi. Kedua, mengganti menteri-menteri ekonomi dengan orang-orang yang mentalnya pemimpin untuk bangsanya, bukan hamba untuk kepentingan asing. Ketiga, mengatakan kepada semua negara pemberi utang bahwa pemerintah Indonesia akan membayar dengan jadwal dan jumlah yang ditentukan sendiri atas dasar kekuatan yang memungkinkannya membela kepentingan rakyat sendiri. Apa pun reaksi negara-negara dan lembaga-lembaga internasional itu kita hadapi, titik. Hanya itu yang bisa menolong. Bukan mengimbau, bukan mengemis-ngemis kepada investor asing supaya berinvestasi di Indonesia. Kewajiban investor asing
RE: : [ekonomi-nasional] BBM -- Re: Pasar Finansial Rontok
Eh NGAWUR Sampeyan iki Kang Rio... AKu bukan temen-nya AL-Capoen. AKu ini orang alim, aku ini La Cosa Nostra, aku ini si gembala sapi..e e e ee..Bukan... AKu ini Temen-nya Pablo Escobar sohibnya salvatore Riina..hi hi hiii..Podo wae... Lha Emang Mbah Harto itu JAGO-nya STRATEGI Jagonya NGERUSAK plus kampiun Intelejen... Menurut sahibul hikayat... Mbah Harto bikin UU PMA itu bukan Ujug-ujug, itu udah ada di benak-nya yg NGERES dari dulu apalagi semenjak deket sama soekarno sebagai Tak-tik Mbah Harto mau ngudeta Mbah Karno.. Mbah Harto tahu Betul kalo Negara Indonesia itu kaya raya dng Sumber daya alam yg amat di butuhkan semua orang, bahkan di butuhkan para ketek bin Kunyuk alias hewan... So' biar Kudeta -nya Ngga begitu kentara, Mbah Harto memperalat PKI dng MBOMBONGI ( Manas-manasi ) Let Kol Untung dsb, untung Berontak atas nama Dewan Jendral... Karena Let Kol Untung yg sangat tidak Ber-untung ini kan dulunya adalah anak Buah Mbah Harto, So' Mbah harto tahu betul Watak-nya si Untung gendeng ini... Lha makanya begitu PKI Kudeta, tokoh-tokohnya pada di tangkepin langsung di- BEDIL Mati tanpa melalui Proses Pengadilan dulu, Mengapa ?? Yha karena Kalo para Tokoh PK seperti Let Kol Untung itu di adili, Mbah Harto jelas Takut Banget kalo Untung Nyanyi alias buka Mulut.. Hooe Aku Kudeta yg Nyuruh Mbah Harto Lhoo..Berabe kan Jadinya..hi hi hii... Wah, gue cerita kepanjangen nih Kang, mana Ngelantur lagi...Ma'apin yha Pak Moderator... Salam AL-Pacitan -Original Message- From: Rio Wardhanu [mailto:[EMAIL PROTECTED] Mas Al-Pacitan temennya Al-Capone.. Kalau mas liat-liat Lembaran Negara RI (LNRI)...(indonesianya StaatBlad) Maka Mas Al-Pacitan pasti tau Bahwa Undang-undang yang pertama kali di buat mBAh Soeharto itu tentang PMA (Penanaman Modal Asing), Lihat UU no. 1 tahun 1968 ato 1969..(maaf, saya kena penyakit rada lupa) Jadi, ada pertanyaan besar, Kok baru duduk enak jadi presiden, yang dibuat pertama kali langsung tentang PMA? Makanya, Mumpung DPR pada bingung dan malu selalu disorot karena kelemahan-kelemahannya, Mereka seharusnya meninjau SELURUH undang-undang yang merugikan BANGSA... LAW-nya aja kacau, gimana mau ENFORCEMENT-nya..?! Salam, Rio [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Put more honey in your pocket. (money matters made easy). http://us.click.yahoo.com/r7D80C/dlQLAA/cosFAA/GEEolB/TM ~- Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: : [ekonomi-nasional] BBM -- Re: Pasar Finansial Rontok
Kenapa Mbah Harto kok buru-buru bikin UU PMA ???.. Yha karena untuk meng-eksploitasi sumber daya alam yg melimpah di negeri ini kan mbutuhkan tenaga ahli... Sedangkan saat itu menurut Mbah Harto Rakyat Indonesia masih pada PEKOK alias Bego bin Goblog alias Buta tehnologi .. Trus selain itu kalo pakek tenaga ahli Lokal, Program dia jangka panjang yg mau NGERUK-KIN kekayaan alam Indonesia buat dia sendiri keluarganya Ketahuan... Itu Katanya Lho.. Salam AL-Pacitan -Original Message- From: Rio Wardhanu [mailto:[EMAIL PROTECTED] Mas Al-Pacitan temennya Al-Capone.. Kalau mas liat-liat Lembaran Negara RI (LNRI)...(indonesianya StaatBlad) Maka Mas Al-Pacitan pasti tau Bahwa Undang-undang yang pertama kali di buat mBAh Soeharto itu tentang PMA (Penanaman Modal Asing), Lihat UU no. 1 tahun 1968 ato 1969..(maaf, saya kena penyakit rada lupa) Jadi, ada pertanyaan besar, Kok baru duduk enak jadi presiden, yang dibuat pertama kali langsung tentang PMA? [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Put more honey in your pocket. (money matters made easy). http://us.click.yahoo.com/r7D80C/dlQLAA/cosFAA/GEEolB/TM ~- Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ekonomi-nasional] Fw: [nasional-list] Akibat Mental yang Terjajah
Rekan-rekan yang budiman, Menanggapi gejala krisis ekonomi babak kedua, berikut ini saya forwardkan sebuah artikel dari milis tetangga, yaitu tentang terjemahan hasil wawancara antara John Perkins (Penulis buku Confessions of An Economic Hit Man) dengan Amy Godman (Seorang Wartawan Amerika). Semoga bermanfaat. Arif H. - Original Message - From: siesumsel1 [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 31, 2005 4:29 AM Subject: Re: [nasional-list] Akibat Mental yang Terjajah Confessions of An Economic Hit Man Berikut ini adalah hasil wawancara yang saya terjemahkan antara John Perkins (Penulis buku Confessions of An Economic Hit Man) dan Amy Godman (Seorang Wartawan Amerika). Tampaknya buku ini baru beredar di Amerika Serikat, jika ada teman-teman yang memiliki buku ini, harap informasikan kepada saya, karena belum ada penerbit Indonesia yang membeli hak cipta untuk menerbitkan buku ini. Amy Godman : Saat ini telah hadir John Perkins di Studio Firehouse. Selamat datang Demokrasi John Perkins : Terima kasih Amy, senang sekali saya bisa hadir di sini. Amy Godman : Sesuatu yang sangat luar biasa anda bisa hadir di sini. Bisakah anda jelaskan istilah Economic Hit Man, e.h.m seperti yang anda tulis. John Perkins : Pada dasarnya kami kerjakan dan kami dilatih untuk itu adalah MEMBANGUN SEBUAH KERAJAAN YANG DI SEBUT AMERIKA. Dengan cara membawa, menciptakan situasi dimana sebanyak mungkin sumber daya mengalir ke negara, perusahaan, dan pemerintah Amerika dan pada kenyataannya semua itu telah sukses dilakukan. Kita telah membangun kerajaan terbesar yang pernah ada dalam sejarah Dunia. Hal ini telah dilakukan selama 50 tahun terakhir sejak PD II berakhir dengan sangat sedikit penggunaan pendekatan militer. Sangat sedikit contoh seperti kasus Perang Iraq dimana militer digunakan sebagai pilihan terakhir. Kerajaan Amerika, tidak seperti kerajaan-kerajaan lain yang pernah ada dalam sejarah dunia, dibangun melalui MANIPULASI EKONOMI, KECURANGAN, PENIPUAN, MEMAKSA ORANG LAIN UNTUK MENGIKUTI CARA HIDUP KITA, DAN melalui ECONOMIC HIT MAN. Dan saya terlibat banyak dalam semua itu. Amy Godman : Bagaimana Anda bisa terlibat dan untuk siapa Anda bekerja? John Perkins : Pada awalnya, saya direkrut ketika saya masih kuliah di Fakultas Ekonomi pada tahun 60-an oleh National Security Agency (NSA), sebuah Organisasi Terbesar di Amerika Serikat dan tetapi sedikit mengerti tentang Spionase, tetapi akhirnya saya bekerja untuk perusahaan- perusahaan swasta. Economic Hit Man yang pertama pada tahun 50-an adalah Kermit Roosvelt, cucu Teddy Roosvelt, yang menumbangkan pemerintah Iran, sebuah pemerintah yang terpilih secara demokratis, pemerintahan Mossadegh yang oleh majalah Time dijukuki Person of The Year dan Kermit Roosvelt melaksanakannya tanpa pertumpahan darah. Memang ada sedikit pertumpahan darah, tetapi tanpa campur tangan militer Amerika, hanya dengan mengucurkan jutaan dollar dan menggantikan Mossadegh dengan Shah Iran. Pada titik ini, kita semua dapat mengerti bahwa ide tentang Economic Hit Man sungguh-sungguh baik. Kita tidak perlu kawatir akan ancaman perang dengan Russia, ketika kita melakukan dengan cara tersebut. Masalahnya adalah bahwa Roosvelt adalah Agen CIA, dia adalah pegawai pemerintah Amerika. Jika dia tertangkap, kita akan mendapat banyak masalah, hal ini akan menjadi hal yang sangat memalukan. Sehingga pada saat itu, keputusan dibuat untuk menggunakan organisasi seperti CIA dan NSA untuk merekrut Economic Hit Man yang potensial seperti saya dan mengirim kami untuk bekerja perusahaan konsultan swasta, Tehnik, Konstruksi, sehingga jika kami tertangkap, tidak ada keterkaitan dengan pemerintah Amerika. Amy Godman : Bisakah anda jelaskan tentang perusahaan tempat anda bekerja. John Perkins : Perusahaan tempat saya bekerja bernama Chas T. Berkantor pusat di Boston, Massachusetts. Dengan karyawan berjumlah 2.000 orang, dan saya menjadi Chief Economist, dengan 50 orang berkerja untuk saya, tetapi tugas saya sesungguhnya adalah pembuatan kesepakatan. Saya memberikan pinjaman-pinjaman kepada negara lain, pinjaman yang sangat besar, lebih besar daripada yang mampu mereka bayar kembali. Salah satu syarat pinjaman, sebagai contoh 1 Milliar Dollar kepada Negara seperti Indonesia atau Ecuador, negara-negara ini harus memberikan 90 % pinjaman tersebut kepada Perusahaan-perusahaan Amerika untuk membangun infrastruktur, misalnya Halliburton atau Bechtel. Perusahaan diatas termasuk perusahaan sangat besar. Perusahaan-perusahaan tersebut kemudian masuk ke negara-negara itu untuk membangun pembangkit listrik, pelabuhan atau jalan tol dan pada dasarnya hanya memperkaya beberapa gelintir orang yang sudah sangat kaya di negeri tersebut. Sementara warga negara yang miskin akan benar-benar terperangkap dalam hutang yang luar biasa besarnya yang tidak mungkin akan dapat mereka bayar. Saat ini
RE: [ekonomi-nasional] Fw: [nasional-list] Akibat Mental yang Ter jajah
Beberapa Kali saya dapat Postingan tulisan seperti ini.. Dan beberapa kali saya membacanya... Saya YAKIN, kalo hal ini adalah BETUL bukan HOAX Salam AL-Pacitan -Original Message- From: Arif Harsana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Rekan-rekan yang budiman, Menanggapi gejala krisis ekonomi babak kedua, berikut ini saya forwardkan sebuah artikel dari milis tetangga, yaitu tentang terjemahan hasil wawancara antara John Perkins (Penulis buku Confessions of An Economic Hit Man) dengan Amy Godman (Seorang Wartawan Amerika). Semoga bermanfaat. Arif H. - Original Message - From: siesumsel1 [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] Confessions of An Economic Hit Man Berikut ini adalah hasil wawancara yang saya terjemahkan antara John Perkins (Penulis buku Confessions of An Economic Hit Man) dan Amy Godman (Seorang Wartawan Amerika). Tampaknya buku ini baru beredar di Amerika Serikat, jika ada teman-teman yang memiliki buku ini, harap informasikan kepada saya, karena belum ada penerbit Indonesia yang membeli hak cipta untuk menerbitkan buku ini. Amy Godman : Saat ini telah hadir John Perkins di Studio Firehouse. Selamat datang Demokrasi John Perkins : Terima kasih Amy, senang sekali saya bisa hadir di sini. Amy Godman : Sesuatu yang sangat luar biasa anda bisa hadir di sini. Bisakah anda jelaskan istilah Economic Hit Man, e.h.m seperti yang anda tulis. John Perkins : Pada dasarnya kami kerjakan dan kami dilatih untuk itu adalah MEMBANGUN SEBUAH KERAJAAN YANG DI SEBUT AMERIKA. Dengan cara membawa, menciptakan situasi dimana sebanyak mungkin sumber daya mengalir ke negara, perusahaan, dan pemerintah Amerika dan pada kenyataannya semua itu telah sukses dilakukan. Kita telah membangun kerajaan terbesar yang pernah ada dalam sejarah Dunia. Hal ini telah dilakukan selama 50 tahun terakhir sejak PD II berakhir dengan sangat sedikit penggunaan pendekatan militer. Sangat sedikit contoh seperti kasus Perang Iraq dimana militer digunakan sebagai pilihan terakhir. Kerajaan Amerika, tidak seperti kerajaan-kerajaan lain yang pernah ada dalam sejarah dunia, dibangun melalui MANIPULASI EKONOMI, KECURANGAN, PENIPUAN, MEMAKSA ORANG LAIN UNTUK MENGIKUTI CARA HIDUP KITA, DAN melalui ECONOMIC HIT MAN. Dan saya terlibat banyak dalam semua itu. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Put more honey in your pocket. (money matters made easy). http://us.click.yahoo.com/r7D80C/dlQLAA/cosFAA/GEEolB/TM ~- Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ekonomi-nasional] Indonesia Masih Berpeluang Tarik Investasi Migas
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/08/31/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Indonesia Masih Berpeluang Tarik Investasi Migas AP/Achmad Ibrahim PAMERAN PERMINYAKAN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro memperhatikan maket kilang minyak seusai pembukaan Pertemuan dan Pameran ke-30 Asosiasi Perminyakan Indonesia di Jakarta, Selasa (30/8). JAKARTA - Para investor menilai Indonesia masih memiliki peluang untuk menarik investasi besar di sektor minyak dan gas bumi (migas) asal pemerintah membenahi kebijakan terkait. Dengan begitu investor mendapat jaminan tidak akan ada lagi peraturan yang tumpang tindih antara pusat dan pemerintah daerah yang sering menyulitkan. Demikian dikatakan Chairman Chevron Corporation, David J O'Reilly pada acara Konvensi ke-30 Indonesian Petroleum Association (IPA) di Jakarta, Selasa (30/8). Pemerintah, tambahnya, sebaiknya memperhatikan masukan yang disampaikan investor, agar membuat keputusan yang mengarah pada reformasi kebijakan sektor migas dan mengimplementasikannya. Tanpa implementasi, kalangan investor akan berpikir panjang untuk menanamkan investasi di Indonesia karena merasa tidak yakin dengan konsep kebijakan pemerintah. Seperti halnya O'Reilly, Technical Advisor PricewaterhouseCoopers (PwC) Larry Luckey mengatakan, berdasarkan survei lembaga ini, agar iklim investasi migas kembali bergairah pemerintah perlu segera membenahi peraturan, terutama menyangkut perpajakan, kepastian hukum, tumpang tindih kebijakan antara pusat dan daerah paska otonomi daerah, jaminan keamanan atas aset perusahaan, serta penghormatan atas kontrak yang telah disepakati. Sementara itu, mengutip survei Asia Pacific Energy Research Center, yang disampaikan President IPA, Christopher Newton, saat ini Indonesia membutuhkan investasi baru bidang migas setidaknya sebesar US$ 60 miliar. Namun investasi sebesar itu akan sulit diperoleh selama kalangan investor belum melihat upaya nyata pemerintah dalam membenahi peraturan-peraturan yang selama ini dinilai menyulitkan. Bila demikian, dia mengingatkan, Indonesia tidak akan mampu melewati tahun 2005 dengan prestasi yang lebih baik di bidang migas. Padahal, tahun 2005 merupakan penentuan bagi masa depan sektor migas Indonesia. Tanpa adanya perbaikan secara nyata yang harus dimulai sekarang, IPA memperkirakan produksi minyak Indonesia akan terus menurun. Diperkirakan pada 2025, produksi minyak nasional akan sulit mencapai 500.000 barel per hari, katanya. Kekhawatiran kalangan pengusaha ini, memunculkan pertanyaan besar mengenai upaya yang kini dilakukan pemerintah untuk mendorong peningkatan produksi minyak nasional. Kalangan investor meragukan, target pemerintah mencapai produksi minyak 1,3 juta barel per hari pada 2009. Bila tidak ada pembenahan nyata dalam peraturan terkait, target tersebut akan sangat sulit tercapai. Investor Cina Deputi Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Trijana Kartoatmodjo mengatakan, BP Migas terus berupaya meningkatkan kegiatan investasi di sektor usaha hulu migas. Salah satu upaya nyata yang dilakukan, adalah menjalin komunikasi dengan investor Cina, seperti yang kini dilakukan BP Migas yang mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla berkunjung ke Cina. Upaya-upaya pengenalan kepada investor perlu dilakukan, agar masyarakat internasional menangkap peluang bisnis migas yang ditawarkan Indonesia, demikian Trijana, dalam surat elektronik yang diterima Pembaruan di Jakarta, Senin malam. Saat ini, tambahnya, terdapat tiga investor Cina yang menanamkan investasi di sektor migas Indonesia, yakni PertoChina, China National Offshore Oil Corporation (CNOOC), dan Sinopec. Perusahaan-perusahaan itu menggarap tujuh daerah operasi migas yang tersebar mulai dari Sumatera hingga Papua. (H-13) Last modified: 31/8/05 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Put more honey in your pocket. (money matters made easy). http://us.click.yahoo.com/r7D80C/dlQLAA/cosFAA/GEEolB/TM ~- Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ekonomi-nasional] Re:KKG ttg merosotnya Rupiah.
Thanks banyak pak Kiek Kwin Gie. Semoga semua orang menyadari hal ini. y rifky pradana [EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL PROTECTED] m cc: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Sent by: ekonomi-nasional@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]Subject: [ekonomi-nasional] Re:KKG ttg merosotnya Rupiah. ogroups.com 31/08/2005 14:30 Please respond to ekonomi-nasional :10 Kb Ada penerbit yang berminat (plus berani) menterjemahkan The confessions of an economic hit man nya John Perkins. Ternyata 'teori konspirasi' itu bukan isapan jempol saja, tapi fakta. Pertanyaan buat KKG adalah : Masih adakah ekonom kita yang masih independen dan tak menggadaikan ilmu dan dalih argumennya bagi kepentingan cukong-cukongnya ?. Tabik. --- On Wed, 31 Aug 2005 13:47:08 +0700 Akibat Mental yang Terjajah Oleh Kwik Kian Gie* Buat orang yang dapat membaca statistik dan dapat menafsirkannya, akan melemahnya rupiah sudah cukup lama di depan mata. Buat orang yang selalu gemar mengingat sesuatu yang pernah terjadi, merosotnya nilai rupiah juga bisa diprediksi. Bahwa rupiah bisa merosot sangat tajam dalam waktu sangat singkat juga pernah kita alami, yaitu ketika rupiah merosot dari sekitar Rp 2.300 menjadi Rp 16.000 per dolar AS (USD). Maka, kalau sekarang nilai rupiah dalam waktu singkat merosot dari Rp 9.000 menjadi 11.500 ketika artikel ini ditulis, dan karena itu pemerintah cemas dan bingung, saya menjadi heran. Mari kita bahas satu per satu. Pertama tentang apa yang dinamakan fundamental ekonomi, tetapi saya batasi pada yang relevan saja untuk nilai tukar rupiah. Kekuatan bangsa Indonesia sendiri dalam hal mempertahankan stabilitas nilai rupiahnya dilandasi oleh apakah mempunyai cadangan devisa yang cukup dan berkesinambungan. Devisa dibentuk oleh ekspor yang lebih besar daripada impor, baik barang maupun jasa. Ekspor selalu lebih kecil daripada impor kecuali tiga kali saja, yaitu di tahun-tahun 1973, 1979, dan 1980 yang disebabkan oleh oil shock pertama dan kedua. Jadi, kalau atas dasar kekuatan sendiri, cadangan devisa selalu menyusut. Tetapi ditolong oleh masuknya modal dalam bentuk utang, dalam bentuk masuknya modal asing partikelir yang ditanamkan di Indonesia dalam berbagai bentuk. Ini untuk periode tahun 1969 sampai tahun 1999 (dua tahun terakhir prediksi Bank Dunia). Kita tahu bahwa sebelum tahun 1999, moneter sudah jebol sama sekali, sampai rentang kendali dinaikkan delapan kali, lantas dilepas secara tidak bertanggung jawab dan rupiah melejit sampai Rp 16.000 per dolar AS. Bagaimana yang sekarang? Bukankah stabil cukup lama? Ya, lebih dari itu, setelah krisis, ekspor lebih besar daripada impor. Yang namanya transaksi berjalan surplus. Hanya surplusnya tidak disebabkan oleh kuatnya ekonomi kita, tetapi oleh anjloknya impor karena tidak ada kegiatan ekonomi yang berarti. Ketika ekonomi mulai menggeliat, karena memang dasarnya keropos, ya langsung saja transaksi berjalan yang positif menjadi menciut. Kecuali itu, kalau dahulu ada modal masuk yang mengimbangi minusnya impor yang lebih besar daripada ekspor, sekarang terjadi pelarian modal. Bahasa birokrasinya error and omission. Kecuali di tahun 2001 yang hanya USD 714 juta, angkanya
[ekonomi-nasional] Re: Commodity basket Re: Akibat Mental yang Terjajah
Agar Indonesia bisa berhasil, Indonesia harus jadi bangsa produsen. Bukan bangsa importir. Minimal kita memproduksi kebutuhan kita sendiri. Tidak usah besar2, coba beri kredit kapal bagi nelayan. Bagaimana kapalnya bisa berlayar meski tanpa solar (mis pakai layar). Kemudian mengembangkan pertanian sehingga beras, jagung, dan kedelai tidak impor lagi. Coba kembangkan industri sepatu, pakaian, dsb, sehingga kita tak perlu beli Reebok, Nike, Adidas, dsb. Anggota DPR kita jadinya tak perlu ke Paris buat beli sepatu Bally. Kalau kita memproduksi kebutuhan kita sendiri, kita tidak butuh dollar kan? Minimal sebagian besar kita produksi sendiri. --- estananto [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya bukan ekonom tapi tiba2 berpikir begini: Sendainya gaji pegawai negeri, TNI dan Polri, dan UMR ditetapkan tidak berdasarkan rupiah tapi berdasarkan satu commodity basket yang banyak dihasilkan dari Indonesia, apa kira2 bisa melawan ketergantungan terhadap fluktuasi mata uang? Misalnya UMR harus sama dengan nilai nominal sekian commodity basket, berarti UMR naik dengan sendirinya seiring dengan naiknya harga-harga. Demikian juga pegawai negeri, TNI dan Polri. Ini kemudian membantu mencegah turunnya daya beli mereka. Seterusnya menjadi feedback untuk mencegah fluktuasi harga commodities tersebut. Demikian juga denda-denda yang ada dalam hukum Indonesia, seharusnya tidak berdasarkan rupiah yang terus terkena inflasi tapi commodity basket tadi. Karena commodity itu banyak dihasilkan di Indonesia, harga-harganya tidak terpengaruh fluktuasi mata uang, tetapi cukup juga menggambarkan laju inflasi. Referensi rupiah terhadap dollar yang dijadikan penentu pelaku bisnis harus diganti dengan referensi rupiah terhadap commodity basket yang berlaku nasional. Saya tidak tahu apakah pembangunan infrastruktur yang dicanangkan SBY akan menyedot tenaga kerja atau tidak, tetapi untuk mengatasi pengangguran tampaknya SBK-MJK menempuh jalur konvensional yaitu mengharapkan investasi asing, padahal RI tentu saja kurang seksi dibandingkan RRC dan India sekarang ini. Kita sudah masuk dead trap kalau kita mengandalkan investasi asing, karena pasti mereka minta banyak konsesi untuk bisa memutuskan bahwa usaha mereka akan untung dibanding jika mereka buka di Cina dan India. Satu-satunya cara di tengah persaingan dengan Cina dan India adalah memfokuskan diri di bidang di mana Cina dan India tidak punya kekuatan di situ, dan itu letaknya di lautan Indonesia yang luas dan kaya. Wassalaam, Nano --- In [EMAIL PROTECTED], Arif [EMAIL PROTECTED] wrote: ** Kebijakan yang sangat merusak itu adalah menggerojokkan utang luar negeri terus-menerus sampai tidak kuat bayar tepat waktu supaya selalu menjadi pengemis buat penundaan pembayaran. Ketika itu, pemerintah Indonesia harus dicekik lehernya untuk didikte. Yang mengatakan ini bukan saya, tetapi orang-orang asing, kebanyakan orang-orang Amerika, yaitu John Pilger, Brad Sampson, Jeffrey Winters, dan John Perkins yang mengaku disuruh merusak ekonomi Indonesia. Caranya digambarkan dengan sangat jelas di dalam bukunya yang berjudul The confessions of an economic hit man. ** Setelah menjelaskan ini, pertanyaannya adalah terus apa yang harus dilakukan? Buat saya, Presiden SBY harus mengambil alih kepemimpinan sepenuhnya dalam bidang ekonomi. Kedua, mengganti menteri-menteri ekonomi dengan orang-orang yang mentalnya pemimpin untuk bangsanya, bukan hamba untuk kepentingan asing. Ketiga, mengatakan kepada semua negara pemberi utang bahwa pemerintah Indonesia akan membayar dengan jadwal dan jumlah yang ditentukan sendiri atas dasar kekuatan yang memungkinkannya membela kepentingan rakyat sendiri. +++ http://www.indopos.co.id/index.php?act=detailid=5508 Rabu, 31 Agt 2005, Akibat Mental yang Terjajah Oleh Kwik Kian Gie Buat orang yang dapat membaca statistik dan dapat menafsirkannya, akan melemahnya rupiah sudah cukup lama di depan mata. Buat orang yang selalu gemar mengingat sesuatu yang pernah terjadi, merosotnya nilai rupiah juga bisa diprediksi. Bahwa rupiah bisa merosot sangat tajam dalam waktu sangat singkat juga pernah kita alami, yaitu ketika rupiah merosot dari sekitar Rp 2.300 menjadi Rp 16.000 per dolar AS (USD). Maka, kalau sekarang nilai rupiah dalam waktu singkat merosot dari Rp 9.000 menjadi 11.500 ketika artikel ini ditulis, dan karena itu pemerintah cemas dan bingung, saya menjadi heran. Mari kita bahas satu per satu. Pertama tentang apa yang dinamakan fundamental ekonomi, tetapi saya batasi pada yang relevan saja untuk nilai tukar rupiah. Kekuatan bangsa Indonesia sendiri dalam hal mempertahankan stabilitas nilai rupiahnya dilandasi oleh apakah mempunyai cadangan devisa yang cukup dan berkesinambungan. Devisa dibentuk oleh ekspor yang lebih besar daripada impor,
[ekonomi-nasional] BI Gebrak Pasar
http://www.investorindonesia.com/koraninvestor/news.php?Content=23002 Rabu, 31 Agustus 2005 07:53 WIB BI Menggebrak Pasar JAKARTA, Investor Daily Online Bank Indonesia mengeluarkan enam jurus untuk menggebrak pasar yang tengah dilanda kepanikan akibat kemerosotan kurs rupiah. Rupiah yang pada sesi pagi mencapai Rp 11.600 per dolar AS, menguat setelah BI Rate dinaikkan menjadi 9,5%. Sejumlah instrumen moneter dikerahkan untuk meredam gejolak dolar AS yang bergerak liar sejak pasar dibuka, Selasa (30/8). Tidak hanya BI Rate yang dinaikkan, bunga penjaminan simpanan dalam bentuk rupiah juga dinaikkan menjadi 10%, sedangkan bunga penjaminan valas naik menjadi 4%. Pasar uang dan saham kemarin bergerak dengan volatilitas sangat tinggi. Rentang perdagangan rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp 1.000. Pada awal perdagangan, rupiah langsung anjlok ke posisi Rp 11.500/11.600 atau turun 800 basis poin dibanding penutupan Senin. Namun, kemudian menguat menjadi Rp 10.600 per dolar AS. Dalam sebulan ini, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi 10,9%. Pada awal bulan Agustus, nilai rupiah terhadap dolar berada pada level Rp 9,811 dan sehari menjelang penutupan bulan Agustus rupiah berada pada level Rp 10.600 Kemerosotan nilai tukar rupiah menjalar ke pasar saham. Indeks harga saham gabungan, Selasa, dibuka langsung anjlok 43,560 poin menjadi 951,210. Namun, pada penutupan IHSG merangkak ke level 1.004,122. Sejumlah money changer bingung menentukan nilai tukar mata uang asing karena volatilitasnya sangat tinggi. Akhirnya mereka membuat rentang cukup tinggi antara kurs jual dan kurs beli. Tempat penukaran uang PT Ayumas di Kwitang, misalnya, mematok harga beli per dolar AS dari konsumen Rp 10.700, sedangkan harga jual kepada konsumen dipatok Rp 10.700. Paket Kebijakan Gubernur BI Burhanuddin Abdullan mengatakan, tekanan terhadap rupiah akhir-akhir ini meningkat karena adanya kekhawatiran masyarakat terhadap sustainabilitas fiskal terkait meningkatnya beban subsidi. Selain itu, kebijakan moneter dianggap belum sepenuhnya mengantisipasi tingginya ekspektasi inflasi. BI, kata Burhanuddin, mengambil keputusan untuk menaikkan BI Rate sebesar 75 basis poin (bps) menjadi 9,5% yang berlaku sejak 30 Agustus 2005. Selain itu, BI juga menaikkan bunga penjaminan simpanan dalam rupiah menjadi 10% untuk jangka waktu satu bulan dan simpanan valas dinaikkan dari 3% menjadi 4,25%. Kenaikan bunga penjaminan ini berlaku bulan September 2005. Jurus lainnya yang dipakai BI adalah menaikkan suku bunga fasilitas simpanan BI (Fasbi) tujuh hari sebesar 100 bps menjadi 8,5% berlaku sejak 31 Agustus 2005. BI juga akan menyerap likuiditas secara maksimal melalui fine tune kontraksi (FTK) dengan variable rate tender. Menaikkan giro wajib minumum (GWM) dan menaikkan imbalan jasa giro yang semula 3% menjadi 5,5%, untuk seluruh tambahan GWM rupiah di atas 5%. Menurut Burhanuddin, BI telah menyiapkan jurus lanjutan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Empat langkah yang akan diluncurkan dalam waktu dekat ini adalah menyediakan fasilitas swap dengan BI untuk hedging, melakukan intervensi valas dengan instrumen swap jangka pendek, mengatur transaksi margin trading dan penyesuaian ketentuan posisi devisa netto (PDN), serta meningkatkan pengawasan terhadap bank atas transaksi valas tanpa underlying transactions, termasuk sanksi sesuai aturan yang berlaku. Solusi Jangka Pendek Sejumlah pelaku pasar uang menilai, langkah BI untuk meredam gejolak nilai tukar hanya merupakan solusi sesaat. Sementara itu, para bankir masih bersikap wait and see terhadap kebijakan tersebut, karena mereka menunggu keluarnya paket kebijakan dari pemerintah. Demikian rangkuman Investor Daily dari wawancara dengan pengamat pasar uang Farial Anwar, Direktur PT Bank Internasional Indonesia Dira Mochtar, Direktur Treasury PT Bank Mandiri J B Kendarto, Direktur Keuangan PT Bank Niaga Chaterine Hadiman di Jakarta, Selasa. Sementara itu, sumber Investor Daily yang enggan disebut namanya mengatakan, gebrakan yang dilakukan BI merupakan kemenangan dari tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu. Kemerosotan rupiah, kata dia, lebih banyak disebabkan oleh faktor hilangnya kepercayaan terhadap tim ekonomi, namun kesalah itu seolah ditimpakan ke Gedung Thamrin. Menurut dia, jurus yang dikeluarkan BI hanya akan memperbaiki nilai rupiah secara teknikal, namun tidak menyelesaikan masalah fundamental ekonomi, yakni hilangnya kepercayaan terhadap pemerintah. Hilangnya kepercayaan itu address-nya ke tim ekonomi, karena mereka dinilai tidak kredibel sehingga perlu dikocok ulang. Tapi, terkesan BI yang harus menanggung sendiri kemerosotan rupiah ini, kata dia. Sumber itu menyebutkan, paket kebijakan ekonomi dari pemerintah sedianya akan dikeluarkan Selasa ini, bersama dengan keluarnya paket kebijakan BI. Tetapi, koordinasi antar menteri masih lemah sehingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk mengeluarkannya Rabu.
Re: [ekonomi-nasional] Golkar Minta Segera Dinaikkan HARGA BBM + ENAM LANGKAH BI Tak akan Mampu Dongkrak Rupiah
jadi kira kira menurut anda solusi nya bagaimana, kalau pertamina terpaksa banyak mengeluarkan devisa tiap hari, cadangan devisa kita tidak ada, ekspor kita hancur, fiskal kita tidak beres, bubarkan golkar atau sby harus berhenti karena tidak mampu menjalankan kebijakan ekonominnya kalau saya melihat itu mungkin cara berfikir golkar yang tidak memiliki kreasilain selain menaikkan harga bbm, coba pan berkomentar, pks juga, pdi juga yang kehilangan touchnya, demokrat juga supaya ada jalan keluar bagi bag bangsa yang terpuruk ini sekarang ini banyak yang mengusung isu ekonomi kerakyatan tapi kelakuannya seperti rentenir kapitalistik. On Tue, 30 Aug 2005, A Nizami wrote: Dulu ada kelompok mahasiswa yang minta Golkar dibubarkan. Membaca pernyataan Golkar agar harga BBM dinaikan, saya jadi setuju dgn permintaan mahasiswa tsb. --- [EMAIL PROTECTED] wrote: Naluri Golkar untuk 'minteri' Rakyat tidak pernah pupus.. siapapun tahu, menaikkan BBM untuk mengatasi masalah keuangan negara adalah tindakan tidak masuk akal...selama kita jadi budak IMF Saya orang bodoh, mas...tapi saya ndak akan memperbanyak utang saya, atau menaikkan uang jajan anak saya untuk mengatasi defisit neraca keuangan saya...hehehe!!! Jangan terlalu serius membacanya salam, Ambon [EMAIL PROTECTED] To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Sent by: cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [ekonomi-nasional] Golkar Minta groups.com Segera Dinaikkan HARGA BBM + ENAM LANGKAH BI Tak akan Mampu Dongkrak Rupiah 31/08/2005 05:19 Please respond to ekonomi-nasional http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=119922 HARGA BBM Golkar Minta Segera Dinaikkan Rabu, 31 Agustus 2005 JAKARTA (Suara Karya): Partai Golkar mendesak pemerintah agar segera menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Itu dipandang relevan dan urgen guna menghindari kebangkrutan keuangan negara akibat terus naiknya harga minyak dunia. Memang, kenaikan harga BBM merupakan pilihan yang amat sulit dan pahit. Tetapi saat ini tidak ada pilihan lain. Jika harga BBM tidak dinaikkan, cadangan devisa negara bisa kian terkuras, ujar Ketua Korbid Ekonomi UKM DPP Partai Golkar Tadjuddin Noer Said dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa. Tadjuddin didampingi Ketua Korbid ESDM Partai Golkar Enggartiasto Lukito, Ketua Komisi VII DPR-RI Agusman Effendy, Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR-RI Hafiz Zawawi, dan anggota Panitia Anggaran DPR-RI Syamsul Bachri. Menurut Tadjuddin, kenaikan harga BBM tidak terelakkan lagi mengingat beratnya beban keuangan yang harus ditanggung pemerintah, sementara cadangan devisa terus menurun. Untuk menyelamatkan keuangan negara, pemerintah perlu mempercepat kenaikan harga BBM. Kenaikan lebih cepat lebih baik, katanya. Partai Golkar, menurut Tadjuddin, melihat kondisi keuangan negara saat ini di ambang kebangkrutan akibat tersedot untuk subsidi BBM. Pemerintah melalui Pertamina harus mengeluarkan 1,5 miliar dolar AS untuk impor BBM. Menurut Enggartiasto, kenaikan harga minyak dunia mengakibatkan besaran subsidi BBM dalam APBN meningkat drastis. Untuk setiap kenaikan minyak satu dolar AS per barel, katanya, kebutuhan subsidi bertambah sekitar Rp 4 triliun -- berdasar asumsi kurs Rp 9.700 per dolar AS. (Indra) ENAM LANGKAH BI Tak akan Mampu Dongkrak Rupiah PENJELASAN PRESIDEN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan keterangan kepada wartawan tentang langkah yang akan diambil pemerintah dalam mengatasi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (30/8). Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS mencapai hampir Rp 12.000/dolar. (AP/Achmad Ibrahim) Rabu, 31 Agustus 2005 JAKARTA (Suara Karya): Langkah Bank Indonesia (BI) menaikkan BI rate (patokan suku bunga BI) sebesar 75 basis poin menjadi 9,5 persen tidak akan banyak membantu memperkuat kurs rupiah. Bahkan langkah tersebut, kata pengamat pasar uang Farial Anwar, percuma saja. BI rate dijadikan patokan supaya orang bisa memrediksi. Tapi kenyataannya kenaikan BI rate tidak pernah ada jangka waktu tetapnya, dan selalu bersifat dadakan, ujar Farial kepada Suara Karya di Jakarta, kemarin, menanggapi kebijakan BI menyiapkan enam langkah guna mengatasi gejolak nilai tukar rupiah sekarang ini. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin menyatakan bahwa hari Rabu ini pemerintah akan mengeluarkan paket kebijakan dalam rangka mengatasi gejolak rupiah. Presiden juga sore kemarin memimpin sidang kabinet
RE: [ekonomi-nasional] From JakartaPost: layoff after layoff
Makanya Bos Ikra... Kalo ada orang yg NGOTOT MEMILIH Megawati Jadi agar Presiden lagi... Maka Orang tersebut kemungkinan-nya sbb... * Orang itu BODOH... * Orang itu Pasti golongannya Tukang NGGARONG DUIT RAKYAT/ Negara... * Orang itu NGGA WARAS... Salam AL-Pacitan -Original Message- From: Ikra [mailto:[EMAIL PROTECTED] Dear all; Sekarang saja, sebelum BBM dinaikkan, sudah ada 300 ribu buruh tekstil yang akan kehilangan pekerjaannya! Belum lagi buruh-buruh di bidang lainnya lho! Belum lagi kalau SBY menaikkan harga BBM lho! Entah berapa laut airmata yang akan menggenangi kehidupan bangsa kita! Lautan airmata itulah pula yang pernah mengepung Suharto dan berkata keras: Menyerahlah! maka lengserlah dia. Silahkan dibaca laporan The Jakarta Post di bawah ini: [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Help Sudanese refugees rebuild their lives through GlobalGiving. http://us.click.yahoo.com/hjNroD/EbOLAA/cosFAA/GEEolB/TM ~- Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ekonomi-nasional] Cabut Subsidi BBM, Alihkan ke Subsidi Lain
Subsidi BBM merupakan salah satu pengeluaran yang cukup besar dalam pos APBN kita. Saya sependapat bahwa subsidi BBM mesti dikurangi dan pada akhirnya harus dicabut. Memang pengurangan subsidi BBM akan berakibat naiknya harga-harga terutama harga kebutuhan pokok yang membuat kehidupan saudara-saudara kita semakin berat. Untuk mengurangi akibat negative pencabutan subsidi BBM - pada saat yang sama pemerintah diharapkan akan memberikan subsidi pada bidang lain seperti pangan, kesehatan dan pendidikan. Subsidi ini diharapkan dapat dinikmati langsung dan tepat sasaran oleh saudara-saudara kita yang memang benar-benar membutuhkan. Saya kira metode ini lebih baik daripada subsidi BBM yang belum tentu dinikmati oleh saudara-saudara kita yang benar-benar membutuhkan. Pencabutan subsidi BBM diharapkan memberikan efek penyadaran bahwa harga BBM memang mahal sehingga sudah seyogjanya kita berfikir untuk melakukan penghematan. Pemikiran bahwa pencabutan subsidi BBM akan berakibat tutupnya beberapa industri dan pada akhirnya jumlah pengangguran akan semakin banyak - memang ini sangat masuk akal. Tentunya pemerintah akan mempertimbangkan seluruh dampak baik positive maupun negative serta jalan keluar kebijaksanaan pencabutan subsidi BBM. Regards Arsono Yahoo! Groups Sponsor ~-- Help Sudanese refugees rebuild their lives through GlobalGiving. http://us.click.yahoo.com/hjNroD/EbOLAA/cosFAA/GEEolB/TM ~- Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ekonomi-nasional] ( OOT ) Asosiasi ISTRI PENDUKUNG POLIGAMI
Asosiasi Istri Pendukung Suami Poligami Berita ini mungkin akan 'menyengat' para aktifis perempuan dan gender yang paling alergi mendengar kata 'poligami'. Tapi di Mesir, asosiasi itu benar-benar ada dan banyak peminatnya Rabu, 31 Agustus 2005 Hidayatullah.com--Adalah Hayam Dorbek, 42 tahun. Dalam sebuah debat di televisi, ibu dua anak mencengangkan banyak orang, terutama aktifis perempuan yang sering dianggap pembawa gagasan gender dari Barat. Pasalnya, Dorbek justru mengajak pemerintah dan wanita seluruh negeri di kota itu untuk menggalakkan ta'adud atau yang sering disebut poligami. Dalam debat yang ditayangkan di sebuah televisi, Dorbek sempat membuat kaget banyak orang. Menurutnya, Mesir dan negeri-negeri Arab di Timur-Tengah harus lebih terbuka lagi dan menggalakan poligami. Karena itu, dia, mengajak para wanita Mesir untuk mempromosikan suaminya agar bisa menikah lagi. Sebelum gagasannya dikampanyekan keluar, awalnya, Dorbek merasa tak siap dengan itu. Menariknya, justru dua anaknya yang paling dicintai malah mendukungnya. Apalagi dengan kesibukannya dalam pekerjaan, baginya, sang suami tidaklah cukup mempunyai satu orang istri saja, katanya dikutip Associated Press (AP), (29/8), Senin kemarin. Dia merasakan, konsep Islam tentang poligami justru jawaban bagi banyak dari penyakit sosial di Mesir. Karena itu, dirinya pernah menulis artikel berjudul Satu Isteri Tidaklah Cukup, dan telah membantu suatu asosiasi bernama Al-Tayseer, atau pemberian kemudahan, untuk mempromosikan poligami. Tentu saja, gagasannya itu menyengat kalangan aktifis gender. Nihad Aboul-Qomsan, Direktur Center for Women's Rights (CWR), Mesir dengan sinis menyebut gagasan itu akan membuat Mesir mirip Arab Saudi yang dianggapnya konservatif. Namun Dorbek justru menyangkal. Menurutnya, gagasan mendukung suami untuk berpoligami itu sesuai dengan perkembangan kebutuhan dunia modern. Menurutnya, memberikan kesempatan menikah lagi itu adalah alternative atas dekadensi Barat. Aku meminta hak kaum wanita: hak-hak mereka menikah sekalipun menikah satu pria, ujarnya. Tapi, poligami adalah izin yang diberikan Tuhan untuk menstabilkan masyarakat dan memecahkan permasalahannya, tambahnya lagi. Berpoligami, ujarnya, akan menghentikan kebiasaan buruk termasuk budaya affair, sebagaimana dilakukan para pejabat tinggi. Gempuran dan rasa sinisme terhadap poligami, menurut Dorbek adalah akibat gencarnya arus sekularisme dari Barat dan merusak Islam. Arus sekular dalam masyarakat telah memberangus suara Islam dan mengaburkan mereka, katanya. Undang-undang Mesir membolehkan pria berpoligami. Namun, kebanyakan pria Mesir jarang mempraktekkannya. Ini agak berbeda disbanding di belahan negeri-negeri Arab lainnya. Meski demikian, beberapa waktu belakangan ini, budaya poligami di negeri itu mulai meningkat. Salah satu contohnya adalah Arafat Sayed. Pengusaha asal selatan kota Luxor ini telah menikah dengan tiga istri dan akan mempertinbangkan menikah keempat kalinya. Kamu bisa menikah dengan hanya satu wanita, tetapi mempunyai masalah yang mana menjadi lebih baik? katanya. Hal yang sama terjadi pada Nagwa. Namun pria yang tinggal di kota Sinai ini lebih dulu menyarankan agar menikah lagi sesuai dengan ketentuan agama. Sebab dengan cara itu perniakahannya akan terjaga. Terutama akan melindungi hak wanita yang akan dinikahi. Pada mulanya merasa cemas, kata Nagwa.Tetapi ketika kamu bersama seseorang yang sangat takut pada Allah, ia akan menjagamu. Faktanya, meski kalangan aktifis perempuan sewot, Dorbek mengaku makin yakin gagasannya berkampanye mendukung para suami menikah lagi. Menurutnya, telah ratusan pria mendukung kampanye nya dan menemukan seorang isteri kedua. Sebaliknya, sudah belasan wanita menghubungi nya dan berencana akan mencarikan suaminya istri lagi. Praktek Lama Praktek poligami bukanlah hal baru. Sejak zaman raja-raja Nusantara dulu, praktek seperti ini sudah biasa dilakukan para raja yang dikenal memiliki puluhan selir. Bedanya dengan Islam, praktek seperti ini dibatasi hanya empat orang dan harus benar-benar adil. Di Indonesia, praktek seperti ini sebelumnya tak pernah dipermasalahkan kecuali munculnya wanaca gender dari Barat. Umumnya, beberapa ulama dan kiai besar dari NU dikenal memiliki istri lebih dari satu. Menariknya, belum ada berita perkawinannya bermasalah. Beberapa tahun lalu, kelompok aktifis perempuan sempat mengeluarkan daftar calon anggota dewan yang tak layak dipilih karena dianggap punya kelakuan buruk. Anehnya, seorang pakar hadits dari salah satu partai Islam dimasukkan sebagai tokoh berperilaku buruk karena dianggap telah mempraktekkan poligami. Umumnya para aktifis perempuan yang alergi poligami, sering mengaitkan praktek itu sebagai bentuk kekerasan dalam rumah tangga atau melecehkan harkat dan martabat perempuan. Namun hingga kini, tak terdengar suara LSM atau aktifis perempuan yang menentang perselingkuhan, pergaulan seks bebas atau maraknya sexual dissorder (hubungan
Re: [ekonomi-nasional] Re: Commodity basket Re: Akibat Mental yang Terjajah
temen saya bilang, itu semua dihambat oleh biaya siluman yg cukup signifikan, benarkah ??? salam/@nung - Original Message - From: Wardoyo [EMAIL PROTECTED] To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Sent: Thursday, September 01, 2005 10:16 PM Subject: RE: [ekonomi-nasional] Re: Commodity basket Re: Akibat Mental yang Terjajah Fokus, Kita harus mulai fokus terhadap fundamental industri kerakyatan. Bila perlu bikin menteri pertanian, peternakan, kehutanan, UKM, distribusi hasil tani, perikanan,perumahan dll. Taruh kantor2 menteri itu di Jogya, Di Sukabumi, atau di Palembang. Benahi industri dasar kita yg terkait pangan, kebutuhan dasar dan kesehatan. Kuatkan dulu dan kembalikan swasembada beras. Tanam kapas, obat2an dll. Janganlah pemerintah/menteri/gubernur duduk di menara gading dan ngga tahu apa2 kondisi rakyatnya. Kenapa hasil padi 5 th terakhir flat/rata (BPS) dan tdk ada sedikit kepedulian akan hal ini. Kenapa beras/gula import makin dominan dan kita bangga memakannya. Jadi biarkan dunia bergoyang, asal fundamental kita kuat, kita bisa survive. Salam, -- From: A Nizami[SMTP:[EMAIL PROTECTED] Reply To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Sent: 31 Agustus 2005 17:38 To: [EMAIL PROTECTED]; ekonomi-nasional@yahoogroups.com; ppiindia@yahoogroups.com Subject: [ekonomi-nasional] Re: Commodity basket Re: Akibat Mental yang Terjajah Agar Indonesia bisa berhasil, Indonesia harus jadi bangsa produsen. Bukan bangsa importir. Minimal kita memproduksi kebutuhan kita sendiri. Tidak usah besar2, coba beri kredit kapal bagi nelayan. Bagaimana kapalnya bisa berlayar meski tanpa solar (mis pakai layar). Kemudian mengembangkan pertanian sehingga beras, jagung, dan kedelai tidak impor lagi. Coba kembangkan industri sepatu, pakaian, dsb, sehingga kita tak perlu beli Reebok, Nike, Adidas, dsb. Anggota DPR kita jadinya tak perlu ke Paris buat beli sepatu Bally. Kalau kita memproduksi kebutuhan kita sendiri, kita tidak butuh dollar kan? Minimal sebagian besar kita produksi sendiri. --- estananto [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya bukan ekonom tapi tiba2 berpikir begini: Sendainya gaji pegawai negeri, TNI dan Polri, dan UMR ditetapkan tidak berdasarkan rupiah tapi berdasarkan satu commodity basket yang banyak dihasilkan dari Indonesia, apa kira2 bisa melawan ketergantungan terhadap fluktuasi mata uang? Misalnya UMR harus sama dengan nilai nominal sekian commodity basket, berarti UMR naik dengan sendirinya seiring dengan naiknya harga-harga. Demikian juga pegawai negeri, TNI dan Polri. Ini kemudian membantu mencegah turunnya daya beli mereka. Seterusnya menjadi feedback untuk mencegah fluktuasi harga commodities tersebut. Demikian juga denda-denda yang ada dalam hukum Indonesia, seharusnya tidak berdasarkan rupiah yang terus terkena inflasi tapi commodity basket tadi. Karena commodity itu banyak dihasilkan di Indonesia, harga-harganya tidak terpengaruh fluktuasi mata uang, tetapi cukup juga menggambarkan laju inflasi. Referensi rupiah terhadap dollar yang dijadikan penentu pelaku bisnis harus diganti dengan referensi rupiah terhadap commodity basket yang berlaku nasional. Saya tidak tahu apakah pembangunan infrastruktur yang dicanangkan SBY akan menyedot tenaga kerja atau tidak, tetapi untuk mengatasi pengangguran tampaknya SBK-MJK menempuh jalur konvensional yaitu mengharapkan investasi asing, padahal RI tentu saja kurang seksi dibandingkan RRC dan India sekarang ini. Kita sudah masuk dead trap kalau kita mengandalkan investasi asing, karena pasti mereka minta banyak konsesi untuk bisa memutuskan bahwa usaha mereka akan untung dibanding jika mereka buka di Cina dan India. Satu-satunya cara di tengah persaingan dengan Cina dan India adalah memfokuskan diri di bidang di mana Cina dan India tidak punya kekuatan di situ, dan itu letaknya di lautan Indonesia yang luas dan kaya. Wassalaam, Nano Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- Help Sudanese refugees rebuild their lives through GlobalGiving. http://us.click.yahoo.com/hjNroD/EbOLAA/cosFAA/GEEolB/TM ~- Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ekonomi-nasional] Cabut Subsidi BBM, Alihkan ke Subsidi Lain
Pak Arsono, beberapa bulan lalu, pemerintah sudah mencabut subsidi BBM, sehingga harga premium naik dari Rp 1.800 jadi Rp 2.400 per liter. Katanya sih dana subsidi nanti akan diberikan langsung kepada orang miskin berupa raskin, pengobatan gratis, serta sekolah gratis. Tapi ternyata harga BBM dan harga barang lainnya naik, ternyata orang miskin banyak yang tidak bisa berobat atau sekolah gratis. Sebagai contoh Khaerunisa (3 tahun) harus meninggal karena ayahnya tak punya uang untuk berobat. Kemudian ada bayi sakit kuning yang ditolak 6 RS. Nah siswa yang bunuh diri gara2 tak bayar SPP juga ada. Kenapa orang miskin tidak dapat dana kompensasi? Karena pemerintah tidak punya data (nama dan alamat) orang2 miskin yang ada (belum yang tidak punya KTP). Yang diperlukan bukan dana kompensasi yang tidak seberapa. Tapi lapangan pekerjaan dengan jaminan tidak ada pabrik yang bangkrut karena biaya operasi yang melonjak tajam dan mendadak. Atau nelayan bisa mencari ikan karena harga solar tetap terjangkau oleh mereka. --- Arsono [EMAIL PROTECTED] wrote: Subsidi BBM merupakan salah satu pengeluaran yang cukup besar dalam pos APBN kita. Saya sependapat bahwa subsidi BBM mesti dikurangi dan pada akhirnya harus dicabut. Memang pengurangan subsidi BBM akan berakibat naiknya harga-harga terutama harga kebutuhan pokok yang membuat kehidupan saudara-saudara kita semakin berat. Untuk mengurangi akibat negative pencabutan subsidi BBM - pada saat yang sama pemerintah diharapkan akan memberikan subsidi pada bidang lain seperti pangan, kesehatan dan pendidikan. Subsidi ini diharapkan dapat dinikmati langsung dan tepat sasaran oleh saudara-saudara kita yang memang benar-benar membutuhkan. Saya kira metode ini lebih baik daripada subsidi BBM yang belum tentu dinikmati oleh saudara-saudara kita yang benar-benar membutuhkan. Pencabutan subsidi BBM diharapkan memberikan efek penyadaran bahwa harga BBM memang mahal sehingga sudah seyogjanya kita berfikir untuk melakukan penghematan. Pemikiran bahwa pencabutan subsidi BBM akan berakibat tutupnya beberapa industri dan pada akhirnya jumlah pengangguran akan semakin banyak - memang ini sangat masuk akal. Tentunya pemerintah akan mempertimbangkan seluruh dampak baik positive maupun negative serta jalan keluar kebijaksanaan pencabutan subsidi BBM. Regards Arsono Ingin belajar Islam? Mari bergabung milis Media Dakwah Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] __ Yahoo! Mail for Mobile Take Yahoo! Mail with you! Check email on your mobile phone. http://mobile.yahoo.com/learn/mail Yahoo! Groups Sponsor ~-- Put more honey in your pocket. (money matters made easy). http://us.click.yahoo.com/r7D80C/dlQLAA/cosFAA/GEEolB/TM ~- Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ekonomi-nasional] Re: Commodity basket Re: Akibat Mental yang Terjajah
bung, saya sekedar mengingatkan saja bahwa biaya siluman itu adalah mitos yang melemahkan semangat dan keyakinan kita untuk mewujudkan kemandirian bangsa. sama halnya dengan korupsi, hanya dipakai untuk meliberalisasi dan mengkomersialisasi barang-barang publik. tekad membangun dan mewjudkan kemandirian ekonomi bangsa untuk mensejahterakan rakyat harus terus didorong dan tidak boleh dibelokkan atau dipatahkan hanya oleh mitos korupsi dan biaya siluman. On 9/1/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: temen saya bilang, itu semua dihambat oleh biaya siluman yg cukup signifikan, benarkah ??? salam/@nung - Original Message - From: Wardoyo [EMAIL PROTECTED] To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Sent: Thursday, September 01, 2005 10:16 PM Subject: RE: [ekonomi-nasional] Re: Commodity basket Re: Akibat Mental yang Terjajah Fokus, Kita harus mulai fokus terhadap fundamental industri kerakyatan. Bila perlu bikin menteri pertanian, peternakan, kehutanan, UKM, distribusi hasil tani, perikanan,perumahan dll. Taruh kantor2 menteri itu di Jogya, Di Sukabumi, atau di Palembang. Benahi industri dasar kita yg terkait pangan, kebutuhan dasar dan kesehatan. Kuatkan dulu dan kembalikan swasembada beras. Tanam kapas, obat2an dll. Janganlah pemerintah/menteri/gubernur duduk di menara gading dan ngga tahu apa2 kondisi rakyatnya. Kenapa hasil padi 5 th terakhir flat/rata (BPS) dan tdk ada sedikit kepedulian akan hal ini. Kenapa beras/gula import makin dominan dan kita bangga memakannya. Jadi biarkan dunia bergoyang, asal fundamental kita kuat, kita bisa survive. Salam, -- From: A Nizami[SMTP:[EMAIL PROTECTED] Reply To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Sent: 31 Agustus 2005 17:38 To: [EMAIL PROTECTED]; ekonomi-nasional@yahoogroups.com; ppiindia@yahoogroups.com Subject: [ekonomi-nasional] Re: Commodity basket Re: Akibat Mental yang Terjajah Agar Indonesia bisa berhasil, Indonesia harus jadi bangsa produsen. Bukan bangsa importir. Minimal kita memproduksi kebutuhan kita sendiri. Tidak usah besar2, coba beri kredit kapal bagi nelayan. Bagaimana kapalnya bisa berlayar meski tanpa solar (mis pakai layar). Kemudian mengembangkan pertanian sehingga beras, jagung, dan kedelai tidak impor lagi. Coba kembangkan industri sepatu, pakaian, dsb, sehingga kita tak perlu beli Reebok, Nike, Adidas, dsb. Anggota DPR kita jadinya tak perlu ke Paris buat beli sepatu Bally. Kalau kita memproduksi kebutuhan kita sendiri, kita tidak butuh dollar kan? Minimal sebagian besar kita produksi sendiri. --- estananto [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya bukan ekonom tapi tiba2 berpikir begini: Sendainya gaji pegawai negeri, TNI dan Polri, dan UMR ditetapkan tidak berdasarkan rupiah tapi berdasarkan satu commodity basket yang banyak dihasilkan dari Indonesia, apa kira2 bisa melawan ketergantungan terhadap fluktuasi mata uang? Misalnya UMR harus sama dengan nilai nominal sekian commodity basket, berarti UMR naik dengan sendirinya seiring dengan naiknya harga-harga. Demikian juga pegawai negeri, TNI dan Polri. Ini kemudian membantu mencegah turunnya daya beli mereka. Seterusnya menjadi feedback untuk mencegah fluktuasi harga commodities tersebut. Demikian juga denda-denda yang ada dalam hukum Indonesia, seharusnya tidak berdasarkan rupiah yang terus terkena inflasi tapi commodity basket tadi. Karena commodity itu banyak dihasilkan di Indonesia, harga-harganya tidak terpengaruh fluktuasi mata uang, tetapi cukup juga menggambarkan laju inflasi. Referensi rupiah terhadap dollar yang dijadikan penentu pelaku bisnis harus diganti dengan referensi rupiah terhadap commodity basket yang berlaku nasional. Saya tidak tahu apakah pembangunan infrastruktur yang dicanangkan SBY akan menyedot tenaga kerja atau tidak, tetapi untuk mengatasi pengangguran tampaknya SBK-MJK menempuh jalur konvensional yaitu mengharapkan investasi asing, padahal RI tentu saja kurang seksi dibandingkan RRC dan India sekarang ini. Kita sudah masuk dead trap kalau kita mengandalkan investasi asing, karena pasti mereka minta banyak konsesi untuk bisa memutuskan bahwa usaha mereka akan untung dibanding jika mereka buka di Cina dan India. Satu-satunya cara di tengah persaingan dengan Cina dan India adalah memfokuskan diri di bidang di mana Cina dan India tidak punya kekuatan di situ, dan itu letaknya di lautan Indonesia yang luas dan kaya. Wassalaam, Nano Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links -- Kusfiardi Coordinator Koalisi Anti Utang (KAU) Anti Debt Coalition Indonesia Jl. Tegal Parang
[ekonomi-nasional] US bangga dengan maraknya Looting di New Orleans ?
US harus Bangga dengan maraknya Looting di New orleans.sebagaimana bangganya US ketika akyat Iraq melakukan Lotting sewaktu Invasi ke bagdadh. Itu sebagai tanda adanya Demokrasi dan Kebebasan ..katanya.. /ad Looting New Orleans, and America's Poverty Crisis Commentary, Earl Ofari Hutchinson, Pacific News Service, Aug 31, 2005 Editor's Note: The deplorable looting in New Orleans is a symptom of longstanding American poverty that Bush administration policies have worsened, the writer says. LOS ANGELES--Two things happened in one day that tell much about the abysmal failure of the Bush administration to get a handle on poverty in America. The first was the tragic and disgraceful images of hordes of New Orleans residents scurrying down the city's hurricane-ravaged streets with their arms loaded with food, clothes, appliances, and in some cases guns that they looted from stores and shops. The second was a Census Bureau report released the same day, which found that the number of poor Americans has leaped even higher since Bush took office in 2000. Criminal gangs, which always take advantage of chaos and misery to grab whatever they can, did much of the looting. But many desperately poor, mostly black residents saw a chance to grab items that they can't afford. That's still wrong, unless the items were necessary for survival. But it's no surprise. New Orleans has one of the highest poverty rates of any of America's big cities. According to a report by Total Community Action, a New Orleans public advocacy group, nearly one in three of New Orleans' 485,000 residents live below the poverty level. The majority of that group is black. A spokesperson for the United Negro College Fund noted that the city's poor live in some of the most dilapidated housing in the nation. New Orleans is not an aberration. Nationally, according to Census figures, blacks remain at the bottom of the economic totem pole. They have the lowest median income of any group. Bush's war and economic policies don't help matters. His tax cuts redistributed billions to the rich and corporations. The Iraq war has drained billions from cash-starved job training, health and education programs. Increased American dependence on Saudi oil has driven fuel prices skyward. Corporate downsizing, outsourcing and industrial flight have further fueled America's poverty crisis. All of this happened on Bush's watch. The 2 million new jobs in 2004 Bush touts as proof that his economic policies work are mostly due to number-counting tricks. The bulk of these jobs are low-paying ones in retail and service industries, with minimum benefits and little job security. A big portion of the nearly 40 million Americans who live below the official poverty line fill these jobs. They're the lucky ones. They have jobs. Many young blacks, such as those who ransacked stores in New Orleans, don't. The poverty crisis has slammed them the hardest of all. Even during the Clinton era economic boom, the unemployment rate for young black males was double and in some parts of the country triple that of white males. During the past couple of years, state and federal cutbacks in job training and skills programs, the brutal competition for low- and semi-skilled service and retail jobs from immigrants and the refusal of many employers to hire those with criminal records have further hammered black communities and added to high unemployment numbers among young blacks that resemble joblessness during the Great Depression. The tale of poverty is more evident in the nearly 1 million blacks behind bars, the HIV/AIDS rampage in black communities and the raging drug and gang violence in many black neighborhoods. Then there are the children. One-third of America's poor are children. Worse, the Children's Defense Fund found that nearly 1 million black children live in extreme poverty. That's the greatest number of black children trapped in dire poverty in nearly 25 years. Bush officials claim the poverty numbers do not surprise them. They contend that past trends show that poverty peaks and then declines a year after the jump in new job growth. But the poverty numbers have steadily risen for all five years of the Bush administration. There has been no sign of a turnaround. For that to happen, Bush would have to reverse his tax-and-war spending policies, and commit massive funds to job, training and education programs and provide tax incentives for businesses to train and hire the poor. That would take an active national lobbying effort by Congressional Democrats, civil rights and anti-poverty groups. That's not likely either. The poor are too nameless, faceless and vast in numbers to target with a sustained lobbying campaign. The NAACP hammers Bush on the Iraq war and his domestic policies, but poverty has not been their top priority. The fight for affirmative action, economic parity, professional advancement and busing replaced battling poverty, reducing unemployment, securing