Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-04 Terurut Topik Iqbal
Benarkah selama 47 tahun ini UNG cuma long sleeping?
How dare you guys..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Apr 5, 2010, at 11:56 AM, "Funco Tanipu"  wrote:


I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT




Terima Kasih


Funco Tanipu

From: Yayu Arifin 
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 +0800 (SGT)
To: 
Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

 
you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. 
Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like 
to do more when i arrived. 

But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 


--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu  menulis:

Dari: Funco Tanipu 
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: "Gorontalo Maju" 
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM

 

Luar biasa "pertengkaran" kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
"ribut" hanya dengan satu topik; UNG. 

Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.

Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.

UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. 
Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan 
untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.

Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu 
jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS 
yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel 
"world", utk menjadi baik di level "regional" saja kita cukup keteteran.

Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa 
depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di 
selesaikan.

Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah 
mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke 
seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan 
hal-hal yang belum selesai.

Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang 
kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan 
metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan 
harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada 
pula yang berpendekatan "historical" melulu.

Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk 
memperbaiki. Ada keinginan menjadi "tukang sapu" masalah. 

Dari "pertengkaran" ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. 
Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, 
keinginan dan niat yang kuat.

Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban, bahwa di UNG itu 
orang-orangnya biasa saja, yang luar biasa pada orang-orang itu adalah 
kemampuan mereka menembus batas, melintasi rintangan dan menguak tabir. UNG 
punya itu. 

Saya banyak mengulas hal-hal yang tidak teknis karena kita cukup kedodoran di 
wilayah paradigma dan fondasi fikir. Persoalan teknis kadang dianggap sebagai 
pangkal masalah. Padahal, letaknya bukan disitu. Fondasi pengetahuan yang 
ditanamkan 47 tahun lalu, telah dicabik-cabik oleh orang-orang yang 
kepentingannya menumpuk kapital melulu.

Maka, menurut saya yang mesti dilakukan adalah bagaimana keinginan mencapai 
masa keemasan UNG adalah menggali harapan dan memetakan masalah di tingkat 
prodi/jurusan. Kedua, data harapan dan masalah digali dengan model FGD agar 
lebih representatif, disamping itu juga model diskusi yang "tertulis" mesti 
segera dilakukan, agar dokumentasi ide bisa linier dengan praksisnya.

Berikutnya, peta harapan dan masalah kemudian dirancang secara canggih untuk 
dimasukkan dalam Renstra kedepan. Memang, selama ini problem representasi di 
UNG kita hampir diabaikan. Semua dianggap "umum", general dan bahkan "sama". 
Pendekatan representatif ini akan menjembatani seluruh keinginan dari elemen 
kampus.

Selain itu, yang perlu dibe

Bls: [GM2020] Penulisan kata gorontalo

2010-04-04 Terurut Topik Sofyan Uli
saya juga berpikir demikan pak toti, apakah tidak ada usaha untuk menyeragamkan 
saja penulisannya?





Dari: toti lamusu 
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Terkirim: Ming, 4 April, 2010 09:52:50
Judul: Re: [GM2020] Penulisan kata gorontalo

  
kayaknya lafal dari 'th' akan berbunyi sama dengan lafal 'd' . mungkin lebih 
sederhana kalu ditulis 'hulondalo'

yang lain gimana ?

--- On Sat, 4/3/10, Sofyan Uli  wrote:


>From: Sofyan Uli 
>Subject: [GM2020] Penulisan kata gorontalo
>To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>Date: Saturday, April 3, 2010, 1:37 AM
>
>
>yang benar yang mana yah :
>Hulondalo, hulontalo, hulondhalo atau hulonthalo ?
>Mohon tanggapan dari semua member milis.
>
>Sent from my BlackBerry®
>
> - - --
>
>Majulah Gorontalo kita!Yahoo! Groups Links
>
>
>
>   gorontalomaju2020- unsubscribe@ yahoogroups. com
>
> 

 


  
___
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Bls: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan saya atau ???

2010-04-04 Terurut Topik Sofyan Uli
Setuju dengan pendapat bung ikbal  
Maaf baru nongol  soalnya lagi menikmati liburan weekend :)
Kanget juga ternyata topik yang saya lemparkan ke milis jadi ramai di dimilis.

Bagi saya diskusi ini sangat menarik. Kalo pun sampai ada adu argumen itu 
adalah hal yang biasa.
Justru dengan diskusi di milis saya rasa kita lebih bebas mengeluarkan semua 
unek2 yang mengganjal di hati.
Mengenai diskusi tentang UNG memang paling banyak peminatnya karena sebagian 
besar member milis ini
adalah bagian dari UNG, baik itu dosen, mahasiswa, bahkan fans termasuk saya 
hehehe.

Untuk memasyarakatkan penggunaan ICT dalam memajukan UNG memang bukan hanya 
tugas dari pak bei dkk,
diperlukan dukungan sari semua pihak. Apa gunanya punya infrastruktur yang 
bagus tapi kita sendiri tidak bisa
menggunakannya. Jadi program 1000 laptop nanti harus di lanjutkan dengan 
memperbanyak pelatihan dan workshop 
ICT di kalangan civitas akademika UNG. 

Memang banyak kendala yang akan dihadapi khususnya kita sebagai karakter org 
Indonesia yang masih malu bertanya (gengsi), malas belajar,
dan menganggap remeh segala hal yang berhubungan dengan IT. Jadi mereka 
mengangap segalanya harus di serahkan kepada ahlinya.
Kesalahannya adalah keahlian yang mana? Apakah untuk mengoperasikan MS Word, 
Excel juga harus diserahkan kepada ahlinya?
Hal2 seperti ini pernah saya alami sebagai pekerja IT, maaf kalo sedikit curhat 
:)
   
Saya sangat menghargai dari upaya pak bei dkk dalam memajukan ICT di UNG. 
Smangat dan kerja keras mereka sudah selayaknya dihargai.
dan kita warga milis gm2020 sebagai fans dari UNG harus siap membantu walaupun 
hanya dalam bentuk diskusi2 seperti ini.
Mari belajar dan maju bersama demi terwujudnya Gorontalo Maju 2020.






Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Sen, 5 April, 2010 10:07:46
Judul: Re: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???

  
Biarkan saja..
Menurut saya ini justru bagus, dengan 'bertengkar' malah akan membuat kita 
lebih terbuka dan bisa menumbuhkan saling respect each other. Saya punya 
pengalaman 'berkelahi' di berbagai milis termasuk di milis ini diantaranya 
dengan bung fany, pak akub, pak bei, bung syam, Om icky dan beberapa lagi yang 
ingin saya coba :) tapi itu tidak pernah mengurangi rasa hormat saya terhadap 
mereka karena saya tahu mereka orang baik. 

Salam
Iqbal
 


Sent from my iPhone

On Apr 5, 2010, at 11:26 AM, "Neeva Abd Wa®as "  wrote:


>
>
>
>  >
>
> 
>>  
> 
>>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>Damaaai, ,,,
>Masih pagi, ba dingin dingin jow,,,
>Astagfirullah, ,,
>
>
>,,, IFA Dahsyaat,,,


>From:  titien mohammad 
>
>Date: Sun, 4 Apr 2010 19:02:47 -0700 (PDT)
>To: 
>Subject: Re: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja 
>itu meninggikan saya atau ???
>
>  >
>
> 
>>  
> 
>wooww.. semakin seru ehh..
>
>Pleaseee.. Be calm!!!  Marilah kita berbesar hati untuk saling menerima 
>kritikan waaa...  
>
>Mari kita bangun UNG... 
>
>Damai itu indah saudara!!! hehehe...
>
> 
>Titien FM
> 
>
>
>
>
>

From: Bei 
>To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>Sent: Mon, April 5, 2010 9:56:38 AM
>Subject: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
>meninggikan saya atau ???
>
>  >
>
> 
>>  
> 
>introspeksi pak, semua membaca runtutan email ini. saya berusaha menanggapi 
>anda dengan sopan, tapi kalo anda juga melecehkan tanggapan saya, kenapa saya 
>harus tetap menjura.
>
>>Rgrds,
>>Bei
>
>>kalau mau menanggapi sebaiknya lewat japri saja. 
>
>>"Saya malah jadi tambah heran dengan email si bei yg minta melihat pekerjaan 
>>dari semangat dan usaha. Apakah webometriks juga akan menilai kita karena 
>>semangat ?, bagaimana orang menilai semangat ?."
>
>>--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin >...> wrote:
>>>
>>> begini:Â 
>>> Pak Bei saya tidak pernah menyalahkan dan nyahutin orang dengan kata 2 wei, 
>>> saya hanya sampaikan fakta bahwa web UNG ada masalah, kemudian anda sebut 
>>> saya wei jahja lah dan sombong lah. 
>>> Jadi pak bei sudah admit merendahkan saya dengan kata kata wei jahja. 
>>> Terima kasih,
>>> Mohamad Jahja 
>>> --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
>>> Dari: Bei 
>>> : [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan 
>>> saya atau ???
>>> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>>> Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:07 AM
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> Â 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>>   hehehe... lihat di email sebelumnya , saya menyebut Bapak dengan Pak 
>>> Yahya, tapi kalo orang yang kita hormati trus melecehkan tanggapan kita, 
>>> kenapa harus tetap menjura. 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> seperti kata deby "apa yang datang padamu, darimu" 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin >> ...> wrote:
>>> 

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Iqbal
Ops, yang dikejar malah catatan kaki..:)
Pekerjaan part time digaji antara 800-1000 yen/jam (kl Rp. 100.000).
kalau mau sekedar kaya raya disini gampang sekali, kabur saja dari 
studi/penduduk resmi dan bekerja secara ilegal. Ada teman saya mantan magang 
dan skarang jadi ilegal worker, dia bisa dapat 250.000 yen/bulan (kl 25 juta) 
bebas pajak!
Brapa gaji rektor di Indonesia? :) 

Iqbal  

Sent from my iPhone

On Apr 5, 2010, at 12:42 PM, Yayu Arifin  wrote:

berapa bayaran kerja kayak gitu ?

--- Pada Sen, 5/4/10, Iqbal  menulis:

Dari: Iqbal 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 10:33 AM

 
Maaf, sekedar sharing dari kampung orang. Mahasiswa disini sebelum selesai 
sudah mulai hunting job. Hunting job ini tidak butuh ijazah karena perusahaan 
yang dituju percaya mereka pasti selesai pada waktunya. Seandainya sampai lulus 
tdk ada perusahaan yg menerima mereka ambil part time di beberapa tempat 
sekaligus. Jadi masalahnya bukan karena jajahan belanda atau inggris, tapi 
memang malas, manja dan gengsian..

Iqbal
Pernah nyuci piring di restoran  
 
Sent from my iPhone

On Apr 5, 2010, at 2:09 AM, "Nurdin Baderan, SP"  wrote:

 
oh itu maksudnya ya...sy pikir korelasi antara 3,5 tahun waktu studi di UNG 
dengan pemimpin besar fitnya dimana??...justru sy lihat alumni UNG yang lulus 
cepat (a.l 3,5 tahun) justru cepat dapat gelar pengangguran. ..apalagi jika 
aktivitasnya kampus-kos atau kampus-rumah saat lulus bingung mau kerja apa dan 
dapat uang...ya pilihan yang paling memungkinkan adalah PNS atau jika tidak 
ikut-ikutan berpolitik praktis di luar (caleg)...di UNG saran saya ada 
biro/badan bursa kerja seperti di IPB atau universitas lain yang selalu 
intensif melakukan upaya penyediaan informasi bursa kerja selain untuk bursa 
kerja di UNG dan instansi pemerintah juga swasta..e.x bursa kerja di PT PG 
Tolangula-Lakeya, PT Gorontalo Mineral dll atau ada strategi lain untuk 
meningkatkan bobot UNG sebagai pabrik ilmuan dan teknisimungkin sudah 
saatnya semua pihak di UNG termasuk saya orientasinya ke situ sekarang...UNG 
dan dosen-dosennya harus melakukan itu jangan hanya merusak citra
 yang selama ini sudah baik..yang kurang atau tidak baik diperbaiki.. .wah 
kebanyakan nanti kesasar lagi..

nurdin

From: "m...@teoritik. fisika.net" 
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Sun, April 4, 2010 8:13:47 PM
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
bukti yang saya dapat soal2 yang di buku sma saja, ada yang tidak bisa 
seelsaikan he he he ... 

--- udinsoilung@ yahoo.com wrote:

From: "Nurdin Baderan, SP" 
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Date: Sun, 4 Apr 2010 06:02:50 -0700 (PDT)

 
pa MY, pernyataan ini lemah pembuktiannya. ...(coba survei lapang) gimana 
alumnus UNG saat ini..kata yakin ini benar-benar optimisme bukan 
lainnya...begitu pa MY...

odu olo
nurdin

From: "m...@teoritik. fisika.net" 
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Sun, April 4, 2010 7:51:00 PM
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
pak denbaga, di UNG ini lulusan sarjana 3,5 tahun, jadi saya yakin ada yang 
bisa menjadi pemimpin besar.




--- denb...@yahoo. com wrote:

From: denb...@yahoo. com
To: "Mell's" 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Date: Sun, 4 Apr 2010 12:27:48 +

 
Perlu diingat, UNG bukan saja milik Rektor, Mahasisiwa dan para Dosen! UNG 
adalah milik masyarakat Gorontalo, yang bertanggung jawab secara moril terhadap 
pendidikan, sebagai lembaga pendidikan tertinggi di negeri itu! Saya, sebagai 
masyarakat Gorontalo yang sudah 30 tahun bermukim di Jakarta, tetap merasa 
punya tali merah dengan masyarakat Gorontalo, khususnya mengenai Pendidikan. 
Secara pribadi, saya mengenal Walikota Adhan. Namun pada hati kecil saya tetap 
bertanya, apa tidak ada lulusan UNG yang bisa memimpin Negeri ini??!


Salam dari jauh..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai bekerja, 
ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila ternyata 
hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan? ). Pujian dan kritik mestinya 
tetap disampaikan dengan bijak

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:

 

Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya" . Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi" . Maka, saluran kemarahan, amukan d

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-04 Terurut Topik halalutu
Alhamdulillah ti Opa Halalutu so meninggal,jadi beliau tidak perlu lagi 
bersedih kalo dengar ada yang bilang "cuma tidor"...


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Funco Tanipu" 
Date: Mon, 5 Apr 2010 02:56:44 
To: Gorontalo Maju
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai


I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT




Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: Yayu Arifin 
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 
To: 
Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. 
Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like 
to do more when i arrived. 
But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 

--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu  menulis:

Dari: Funco Tanipu 
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: "Gorontalo Maju" 
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM















 
 



  



  
  
  

Luar biasa "pertengkaran" kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
"ribut" hanya dengan satu topik; UNG. 



Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.



Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.



UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. 
Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan 
untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.



Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu 
jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS 
yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel 
"world", utk menjadi baik di level "regional" saja kita cukup keteteran.



Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa 
depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di 
selesaikan.



Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah 
mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke 
seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan 
hal-hal yang belum selesai.



Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang 
kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan 
metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan 
harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada 
pula yang berpendekatan "historical" melulu.



Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk 
memperbaiki. Ada keinginan menjadi "tukang sapu" masalah. 



Dari "pertengkaran" ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. 
Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, 
keinginan dan niat yang kuat.



Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban, bahwa di UNG itu 
orang-orangnya  biasa saja, yang luar biasa pada orang-orang itu adalah 
kemampuan mereka menembus batas, melintasi rintangan dan menguak tabir. UNG 
punya itu. 



Saya banyak mengulas hal-hal yang tidak teknis karena kita cukup kedodoran di 
wilayah paradigma dan fondasi fikir. Persoalan teknis kadang dianggap sebagai 
pangkal masalah. Padahal, letaknya bukan disitu. Fondasi pengetahuan yang 
ditanamkan 47 tahun lalu, telah dicabik-cabik oleh orang-orang yang 
kepentingannya menumpuk kapital melulu.



Maka, menurut saya yang mesti dilakukan adalah bagaimana keinginan mencapai 
masa keemasan UNG adalah menggali harapan dan memetakan masalah di tingkat 
prodi/jurusan. Kedua, data harapan dan masalah digali dengan model FGD agar 
lebih representatif, disamping itu juga model diskusi yang "tertulis" mesti 
segera dilakukan, agar dokumentasi ide bisa linier dengan praksisnya.



Berikutnya, peta harapan dan masalah kemu

Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-04 Terurut Topik Funco Tanipu

I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.

I hope you can be the man who can open the networking in Germany for Gorontalo 
State University for scholaships, fundding and cooperations with center of 
study.

A question for you, when will you back here... We will appraciated if you will 
be back earlier.

Warm Regards,
FT




Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: Yayu Arifin 
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 
To: 
Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. 
Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like 
to do more when i arrived. 
But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 

--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu  menulis:

Dari: Funco Tanipu 
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: "Gorontalo Maju" 
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM















 
 



  



  
  
  

Luar biasa "pertengkaran" kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
"ribut" hanya dengan satu topik; UNG. 



Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.



Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.



UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. 
Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan 
untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.



Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu 
jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS 
yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel 
"world", utk menjadi baik di level "regional" saja kita cukup keteteran.



Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa 
depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di 
selesaikan.



Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah 
mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke 
seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan 
hal-hal yang belum selesai.



Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang 
kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan 
metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan 
harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada 
pula yang berpendekatan "historical" melulu.



Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk 
memperbaiki. Ada keinginan menjadi "tukang sapu" masalah. 



Dari "pertengkaran" ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. 
Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, 
keinginan dan niat yang kuat.



Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban, bahwa di UNG itu 
orang-orangnya  biasa saja, yang luar biasa pada orang-orang itu adalah 
kemampuan mereka menembus batas, melintasi rintangan dan menguak tabir. UNG 
punya itu. 



Saya banyak mengulas hal-hal yang tidak teknis karena kita cukup kedodoran di 
wilayah paradigma dan fondasi fikir. Persoalan teknis kadang dianggap sebagai 
pangkal masalah. Padahal, letaknya bukan disitu. Fondasi pengetahuan yang 
ditanamkan 47 tahun lalu, telah dicabik-cabik oleh orang-orang yang 
kepentingannya menumpuk kapital melulu.



Maka, menurut saya yang mesti dilakukan adalah bagaimana keinginan mencapai 
masa keemasan UNG adalah menggali harapan dan memetakan masalah di tingkat 
prodi/jurusan. Kedua, data harapan dan masalah digali dengan model FGD agar 
lebih representatif, disamping itu juga model diskusi yang "tertulis" mesti 
segera dilakukan, agar dokumentasi ide bisa linier dengan praksisnya.



Berikutnya, peta harapan dan masalah kemudian dirancang secara canggih untuk 
dimasukkan dalam Renstra kedepan. Memang, selama ini problem representasi di 
UNG kita hampir diabaikan. Semua dianggap "umum", general dan bahkan "sama". 
Pendekatan representatif ini akan menjembatani seluruh keinginan dari elemen 
kampus.



Selain itu, yang perlu dibenahi adalah model pengawasan internal. Pengawasan 
atau katakanl

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Yayu Arifin
berapa bayaran kerja kayak gitu ?

--- Pada Sen, 5/4/10, Iqbal  menulis:

Dari: Iqbal 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 10:33 AM















 
 



  



  
  
  Maaf, sekedar sharing dari kampung orang. Mahasiswa disini sebelum 
selesai sudah mulai hunting job. Hunting job ini tidak butuh ijazah karena 
perusahaan yang dituju percaya mereka pasti selesai pada waktunya. Seandainya 
sampai lulus tdk ada perusahaan yg menerima mereka ambil part time di beberapa 
tempat sekaligus. Jadi masalahnya bukan karena jajahan belanda atau inggris, 
tapi memang malas, manja dan gengsian..
IqbalPernah nyuci piring di restoran  
 
Sent from my iPhone
On Apr 5, 2010, at 2:09 AM, "Nurdin Baderan, SP"  wrote:






 




  
  
  oh itu maksudnya ya...sy pikir korelasi antara 3,5 tahun waktu studi di 
UNG dengan pemimpin besar fitnya dimana??...justru sy lihat alumni UNG yang 
lulus cepat (a.l 3,5 tahun) justru cepat dapat gelar pengangguran. ..apalagi 
jika aktivitasnya kampus-kos atau kampus-rumah saat lulus bingung mau kerja apa 
dan dapat uang...ya pilihan yang paling memungkinkan adalah PNS atau jika tidak 
ikut-ikutan berpolitik praktis di luar (caleg)...di UNG saran saya ada 
biro/badan bursa kerja seperti di IPB atau universitas lain yang selalu 
intensif melakukan upaya penyediaan informasi bursa kerja selain untuk bursa 
kerja di UNG dan instansi pemerintah juga swasta..e.x bursa kerja di PT PG 
Tolangula-Lakeya, PT Gorontalo Mineral dll atau ada strategi lain untuk 
meningkatkan bobot UNG sebagai pabrik ilmuan dan
 teknisimungkin sudah saatnya semua pihak di UNG termasuk saya orientasinya 
ke situ sekarang...UNG dan dosen-dosennya harus melakukan itu jangan hanya 
merusak citra yang selama ini sudah baik..yang kurang atau tidak baik 
diperbaiki.. .wah kebanyakan nanti kesasar lagi..

nurdin

From: "m...@teoritik. fisika.net" 
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Sun, April 4, 2010 8:13:47 PM
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30
 besar (nggak benar)









 




  
  
  bukti yang saya dapat soal2 yang di buku sma saja, ada yang tidak bisa 
seelsaikan he he he ... 

--- udinsoilung@ yahoo.com wrote:

From: "Nurdin Baderan, SP" 
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Date: Sun, 4 Apr 2010 06:02:50 -0700 (PDT)











 



  



  
  
  pa MY, pernyataan ini lemah pembuktiannya. ...(coba survei lapang) gimana 
alumnus UNG saat ini..kata yakin ini benar-benar optimisme bukan 
lainnya...begitu pa MY...

odu olo
nurdin

From: "m...@teoritik. fisika.net" 
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Sun, April 4,
 2010 7:51:00 PM
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)









 




  
  
  pak denbaga, di UNG ini lulusan sarjana 3,5 tahun, jadi saya yakin ada 
yang bisa menjadi pemimpin besar.




--- denb...@yahoo. com wrote:

From: denb...@yahoo. com
To: "Mell's" 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Date: Sun, 4 Apr 2010 12:27:48 +











 



  



  
  
  












Perlu diingat, UNG bukan saja milik Rektor, Mahasisiwa dan para Dosen! UNG 
adalah milik masyarakat Gorontalo, yang bertanggung jawab secara moril terhadap 
pendidikan, sebagai lembaga pendidikan tertinggi di negeri itu! Saya, sebagai 
masyarakat Gorontalo yang sudah 30 tahun bermukim di Jakarta, tetap merasa 
punya tali merah dengan masyarakat Gorontalo, khususnya mengenai Pendidikan. 
Secara pribadi, saya mengenal Walikota Adhan. Namun pada hati kecil saya tetap 
bertanya, apa tidak ada lulusan UNG yang bisa memimpin Negeri ini??!


Salam dari jauh..Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom:  Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 -0700 (PDT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
comSubject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia 
masuk 30 besar (nggak benar)

 




  
  
  Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai 
bekerja, ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila 
ternyata hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan? ). Pujian dan kritik 
mestinya tetap disampaikan dengan bijak
Iqbal 

Sent from my iPhone
On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:






 




  
  
  














Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya" . Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi" . Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh)  sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kas

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Iqbal
Maaf, sekedar sharing dari kampung orang. Mahasiswa disini sebelum selesai 
sudah mulai hunting job. Hunting job ini tidak butuh ijazah karena perusahaan 
yang dituju percaya mereka pasti selesai pada waktunya. Seandainya sampai lulus 
tdk ada perusahaan yg menerima mereka ambil part time di beberapa tempat 
sekaligus. Jadi masalahnya bukan karena jajahan belanda atau inggris, tapi 
memang malas, manja dan gengsian..

Iqbal
Pernah nyuci piring di restoran  
 
Sent from my iPhone

On Apr 5, 2010, at 2:09 AM, "Nurdin Baderan, SP"  wrote:

oh itu maksudnya ya...sy pikir korelasi antara 3,5 tahun waktu studi di UNG 
dengan pemimpin besar fitnya dimana??...justru sy lihat alumni UNG yang lulus 
cepat (a.l 3,5 tahun) justru cepat dapat gelar pengangguran...apalagi jika 
aktivitasnya kampus-kos atau kampus-rumah saat lulus bingung mau kerja apa dan 
dapat uang...ya pilihan yang paling memungkinkan adalah PNS atau jika tidak 
ikut-ikutan berpolitik praktis di luar (caleg)...di UNG saran saya ada 
biro/badan bursa kerja seperti di IPB atau universitas lain yang selalu 
intensif melakukan upaya penyediaan informasi bursa kerja selain untuk bursa 
kerja di UNG dan instansi pemerintah juga swasta..e.x bursa kerja di PT PG 
Tolangula-Lakeya, PT Gorontalo Mineral dll atau ada strategi lain untuk 
meningkatkan bobot UNG sebagai pabrik ilmuan dan teknisimungkin sudah 
saatnya semua pihak di UNG termasuk saya orientasinya ke situ sekarang...UNG 
dan dosen-dosennya harus melakukan itu jangan hanya merusak citra
 yang selama ini sudah baik..yang kurang atau tidak baik diperbaiki...wah 
kebanyakan nanti kesasar lagi..

nurdin

From: "m...@teoritik.fisika.net" 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Sun, April 4, 2010 8:13:47 PM
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
bukti yang saya dapat soal2 yang di buku sma saja, ada yang tidak bisa 
seelsaikan he he he ... 

--- udinsoilung@ yahoo.com wrote:

From: "Nurdin Baderan, SP" 
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Date: Sun, 4 Apr 2010 06:02:50 -0700 (PDT)

 
pa MY, pernyataan ini lemah pembuktiannya. ...(coba survei lapang) gimana 
alumnus UNG saat ini..kata yakin ini benar-benar optimisme bukan 
lainnya...begitu pa MY...

odu olo
nurdin

From: "m...@teoritik. fisika.net" 
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Sun, April 4, 2010 7:51:00 PM
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
pak denbaga, di UNG ini lulusan sarjana 3,5 tahun, jadi saya yakin ada yang 
bisa menjadi pemimpin besar.




--- denb...@yahoo. com wrote:

From: denb...@yahoo. com
To: "Mell's" 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Date: Sun, 4 Apr 2010 12:27:48 +

 
Perlu diingat, UNG bukan saja milik Rektor, Mahasisiwa dan para Dosen! UNG 
adalah milik masyarakat Gorontalo, yang bertanggung jawab secara moril terhadap 
pendidikan, sebagai lembaga pendidikan tertinggi di negeri itu! Saya, sebagai 
masyarakat Gorontalo yang sudah 30 tahun bermukim di Jakarta, tetap merasa 
punya tali merah dengan masyarakat Gorontalo, khususnya mengenai Pendidikan. 
Secara pribadi, saya mengenal Walikota Adhan. Namun pada hati kecil saya tetap 
bertanya, apa tidak ada lulusan UNG yang bisa memimpin Negeri ini??!


Salam dari jauh..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai bekerja, 
ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila ternyata 
hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan? ). Pujian dan kritik mestinya 
tetap disampaikan dengan bijak

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:

 

Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya" . Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi" . Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh) sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kasih


Funco Tanipu

From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji setinggi 
langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa beliau 
bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..
Bangsa yang aneh, hehe..

Iqbal
No offense

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo. com wrote:

 
Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, 

[GM2020] Fw: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Potensi intervensi DPR thd KPK dan sistem presidensil

2010-04-04 Terurut Topik Bakri Arbie




- Forwarded Message 
From: bakri arbie 
To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com
Cc: alumnipran...@yahoogroups.com; arbie bakri 
Sent: Sun, April 4, 2010 8:34:38 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Potensi intervensi DPR thd KPK dan sistem 
presidensil


Yth Rekan milis,

Menurut apa yang saya baca selama ini,sudah saatnya bangsa-bangsa di dunia 
melakukan inovasi
untuk dapat mensejahterakan bangsanya.Sehingga muncul ungkapan "Innovate or 
Die".
Apakah sumber-sumber inovasi itu ?
Menurut buku "Innovation and Entrepreneurship" karangan Peter Drucker,tahun 
1986,
Mungkin juga bisa dipakai ungkapan pak Ciputra, seorang entrepreneur yang 
inovatif bisa merubah rongsokan atau sampah jadi emas, seperti Alexander 
Fleming yang mengubah bakteri jahat menjadi penicillin untuk mengobati 
penyakit.They exploit CHANGE.
Sumber inovasi adalah kemauan dan kemampuan untuk melihat perubahan sehingga 
bisa dimanfaatkan
menjadi sesuatu yang berguna bagi masyarakat,ekonomi dan kesejahteraan bangsa.

Adanya koreksi dan keterbukaanoleh DPR atau masyarakat ,sehingga makin jelas 
adanya kekurangan bangsa ini,harus dimanfaatkan untuk melakukan inovasi yaitu 
merubah bangsa yang dikatakan terpuruk ini menjadi bangsa yang kuat dan 
jaya.Caranya adalah usaha perbaikan sebagai follow-upnya
Follow-upnya yang perlu inovatif sehingga tindak lanjutnya berupa sukses dan 
kemajuan bangsa.
Jangan sampai berhenti di MASALAH, tapi kita perlu mencari SOLUSI.
Jangan sampai punya pikiran bahwa kita ini adalah bangsa yang tidak bisa 
berbuat apa-apa alias terpuruk dan bahkan terkutuk.
Semua bangsa melalui masa-masa terpuruknya dan dengan usaha,belajar dari 
kesalahan maka dengan inovasi yang tepat.maka akhirnya sesuatu bangsa bisa 
bangkit.Lihat ekonomi Jerman dan Jepang yang hancur lebur setelah perang dunia 
II,karena kesalahan para elitnya dan ekonominya hancur karena perang,
mereka bangkit kembali sebagai kekuatan dunia.

Anjuran dalam manajemen dari tingkat rendah hingga tinggi,apakah publik,swasta 
dan LSM dll komponen bangsa,setiap organisasi selalu ada pemikiran dan telaah 
tentang PROBLEM/MASALAH dan secara seimbang ada telaah tentang INOVASI UNTUK 
PERBAIKAN,lebih CERDAS dan BIJAK dalam mencari solusi,agar bangsa ini survive 
ditengah persaingan global.
Pesannya janganlah terjebak pada Masalah...tapi cari jalan keluar untuk 
BANGKIT.
Jadilah Entrepreneur di bidang usaha,pemerintahan,legislasi, peradilan,LSM 
maupun dalam pendidikan/akademisi,budaya dan seni ,karena masalahnya makin lama 
makin bertumpuk.

Karena yang untung adalah negara lain yang maunya Indonesia tetap terpuruk dan 
bertengkar habis-habisan sehingga kita lengah dan menjadi tidak produktif dan 
jadilah kita pasar mereka,atau menjadi kuli bangsa-bangsa di dunia.Sesuatu yang 
telah disinyalir oleh Bung Karno,puluhan tahun lalu.

Salam Hormat,
Bakri Arbie.

The Entrepreneur,shifts economic resources out of an area of lower,into an area 
of higher productivity
and greater yield. JB. Say, the French economist.
Entrepreneurs Innovate;Innovation is the specific instruments of 
Entrepreneurship that is the act to endows resources with a new capacity to 
create wealth;
Innovation is an economic or social rather than a technical term.
Most successful Innovation are far more prosaic;they exploit change.
Innovation,indeed creates a resource.P.F.Drucker.








From: Godlip Pasaribu 
To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com
Sent: Sun, April 4, 2010 2:05:16 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Potensi intervensi DPR thd KPK dan sistem 
presidensil

Setuju Pak.  Akhirnya ada juga orang di milis ini yang sejalan dengan pemikiran 
saya.  

Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Sigit Mursidi 
Date: Thu, 18 Mar 2010 12:37:22 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Potensi intervensi DPR thd KPK dan sistem 
presidensil

Jika DPR keterusan dalam bersikap memusuhi Presiden dan kabinet, saya kira
sudah tiba saatnya rakyat yang merasa dirugikan oleh tindakan DPR, Metro TV
dan Media Indonesia untuk bersama-sama membuat "Class Action" dan melaporkan
ke Polisi untuk tuduhan sebagai berikut:

1.  Bikin resek dan mengganggu ketenteraman hati rakyat,
2.  Bikin Indonesia kelihatan konyol di dunia internasional dan bikin malu
rakyat Indonesia yang pergi ke luar negeri atau tinggal di luar negeri,
3.  Kalau nantinya standing kita di Moody's, Standard and Poor, atau
lembaga-lembaga lain turun itu juga salah DPR,
4.  Kerusakan, kemacetan lalin dan lain-lain akibat demo urakan dan
kampungan yang dibayar oleh mereka yang berseberangan dengan Pemerintah,
5.  Membuat show kebodohan dengan menyanyikan lagu "Sorak-sorak bergembira"
dan "Padamu Negri" secara tidak khusuk dan memuakkan seperti di TV menjelang
paripurna,
6.  Memberikan contoh urakan dalam hal "interupsi," dan pertengkaran model
sinetron yang memberikan citra buruk pada anak-anak yang melihatnya (Oh
kalau anggota DPR boleh begitu, makanya saya juga boleh

Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-04 Terurut Topik Yayu Arifin
you are right man, i just for two months in UNG last year and i got headache. 
Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i would like 
to do more when i arrived. 
But it is indeed very hard to make people aware that there is something wrong 
since they were so long sleeping in that groove. No body want to be disturbed 
when  they are in that situation (it is called groovy feeling probably equal to 
steady state). 

--- Pada Sen, 5/4/10, Funco Tanipu  menulis:

Dari: Funco Tanipu 
Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Kepada: "Gorontalo Maju" 
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 AM















 
 



  



  
  
  

Luar biasa "pertengkaran" kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
"ribut" hanya dengan satu topik; UNG. 



Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.



Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.



UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. 
Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan 
untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.



Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu 
jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS 
yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel 
"world", utk menjadi baik di level "regional" saja kita cukup keteteran.



Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa 
depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di 
selesaikan.



Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah 
mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke 
seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan 
hal-hal yang belum selesai.



Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang 
kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan 
metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan 
harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada 
pula yang berpendekatan "historical" melulu.



Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk 
memperbaiki. Ada keinginan menjadi "tukang sapu" masalah. 



Dari "pertengkaran" ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. 
Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, 
keinginan dan niat yang kuat.



Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban, bahwa di UNG itu 
orang-orangnya  biasa saja, yang luar biasa pada orang-orang itu adalah 
kemampuan mereka menembus batas, melintasi rintangan dan menguak tabir. UNG 
punya itu. 



Saya banyak mengulas hal-hal yang tidak teknis karena kita cukup kedodoran di 
wilayah paradigma dan fondasi fikir. Persoalan teknis kadang dianggap sebagai 
pangkal masalah. Padahal, letaknya bukan disitu. Fondasi pengetahuan yang 
ditanamkan 47 tahun lalu, telah dicabik-cabik oleh orang-orang yang 
kepentingannya menumpuk kapital melulu.



Maka, menurut saya yang mesti dilakukan adalah bagaimana keinginan mencapai 
masa keemasan UNG adalah menggali harapan dan memetakan masalah di tingkat 
prodi/jurusan. Kedua, data harapan dan masalah digali dengan model FGD agar 
lebih representatif, disamping itu juga model diskusi yang "tertulis" mesti 
segera dilakukan, agar dokumentasi ide bisa linier dengan praksisnya.



Berikutnya, peta harapan dan masalah kemudian dirancang secara canggih untuk 
dimasukkan dalam Renstra kedepan. Memang, selama ini problem representasi di 
UNG kita hampir diabaikan. Semua dianggap "umum", general dan bahkan "sama". 
Pendekatan representatif ini akan menjembatani seluruh keinginan dari elemen 
kampus.



Selain itu, yang perlu dibenahi adalah model pengawasan internal. Pengawasan 
atau katakanlah evaluasi mestinya dilakukan secara periodik dan reguler. Agar 
akuntabilitas bisa terjamin. Pada titik ini, publik mesti dilibatkan secara 
penuh. UNG mesti menjadi kampus terbuka untuk publik. 



Saya cukup "geli" dengan banyaknya hal-hal yang belum selesai. Hal yang mesti 
diselesaikan adalah naluri. Naluri yang mesti dibenahi. Terus terang di kampus 
kita ada yang bernaluri ilmuwan, ada yang bernaluri bandit dan bahkan ada yang 
bernaluri bedebah..



Ini kerja-kerja yang jika diurut, sangatlah banyak. Tetapi, sekali lagi, 
Universitas terlalu penting jika diserahkan kepada seorang Rektor. Kita semua 
sebenarnya ad

[GM2020] Fw: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa II: Pengadilan Congkak, Tamak Transfer Pricing di Pajak

2010-04-04 Terurut Topik Bakri Arbie
Sesuatu hal yang perlu diamati,karena Kerugian Negara lebih tinggi disini.Trims.



- Forwarded Message 
From: bakri arbie 
To: rahakund...@yahoo.co.uk; arbie bakri ; Omar 
Trigantara ; audi_firmans...@yahoo.com; Syafrudin Mosii 
; syamsa 
Sent: Mon, April 5, 2010 7:12:37 AM
Subject: Fw: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa II: Pengadilan Congkak, Tamak 
Transfer Pricing di Pajak






- Forwarded Message 
From: iwan piliang 
To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com; tionghoa-...@yahoogroups.com
Sent: Wed, March 31, 2010 10:42:42 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa II: Pengadilan Congkak, Tamak Transfer 
Pricing di Pajak

  
Sketsa kedua tentang ribuan triliun hak rakyat menguap di laku
transfer pricing pajak. Beribu perusahaan melakukan tahun-menahun
menambun. Pada 2009 saja indikasi transfer pricing Rp 1.300 triliun.
Sejak Sketsa pertama saya luncurkan, Senin pagi pekan ini, di siang
hari sudah mulai ada wartawan teve datang ke Pengadilan Pajak. Selasa,
foto di kompas.com tentang pengadilan pajak berisi meja kosong front
office, bukan ruang sidang pengadilan? Saatnya belalak-luak mata
menyigi perampokan massif ini. Kembali, liputan kahadiran saya di ruang
pengadilan pajak dengan hakim terindikasi congkak. Plus di tengah
anggota DPR protes akan lema saya, untuk diksi biadab karena laku
memproduksi UU 36 2008 di pasal 44; membolehkan penyelesian penggelapan
pajak dilakukan di luar pengadilan dengan denda maksimum - - ingat ada
kata maksimum - - 400% dari pajak yang digelapkan. Melalui Sketsa ini,
kepada wakil rakyat terhormat, tunjukkanlah lema lain, mana padanan
versi Anda?

SEJAK menabalkan berbagai liputan ke medium blog di dunia online
di lima tahun terakhir, baru kali inilah, sebagai Citizen Reporter,
saya meliput urusan angka rupiah menggunung raib dari jazirah bangsa
ini. Saya sedang memverifikasi indikasi kembalinya monopoli pengadaan
BBM Pertamina ke Petral Oil Co., Singapura, namun pusaran angka rupiah
dikongkalingkong di migas itu kalah tambun, di kisaran puluhan triliun
saja. Ya, saja!? Di transfer pricing (TP) beribu triliun-miliun. 

Jadi, jika tak jauh dari Medan, Sumut, saya menemui bangunan SD cuma
tiga lokal, pelajar duduk berdua satu kursi, papan tulis abu-abu bercak
buram bolong, satu ruang untuk dua kelas, di tahun ini, bukan di jaman
Belanda. Maka, inilah contoh akibat perampokan uang negara itu. Selain
akibat korupsi pejabat, TP salah satu biang keroknya. 

Di medium sosial Facebook, internet, beragam kawan dari Sabang sampai
Merauke, hari-hari ini mengeluhkan kepada saya soal listrik;
kadang-kadang saja nyalanya. 

“Di Simeulue, Aceh sehari mati sepuluh jam,” tutur Amidin Rihad.

“Di Sumbawa Besar, NTB,  juga  sama, sepuluh jam mati sehari.”

Hanya di negara ini pula benak seakan pindah ke ujung kaki; publik
seakan dipaksa menyimak iklan perusahaan penyedia listrik dan
departemen membawahinya: Mengimbau menghemat listrik. Sebuah keadaan
perginya logika, semisal di saat dompet Anda kecopetan, panik, sontak
menghilang akal. Seperti keadaan itulah akhirnya iklan listrik
digadang-gadang. 

Tak pelak, listrik berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi.
Ketidak-warasan negara mengurus infrastruktur, bak analogi orang
kecopetan tadi, di situasi uang tandas kantung terkuras. Tergagap
berjalan. Begitulah saya menempatkan Indonesia, negara kaya raya
dirampok tahun-menahun melalui transfer pricing pajak oleh para
pengusaha, termasuk para PMA, yang di 2005 saja 750 PMA besar mengaku
rugi seumur-umur di sini.. Anggaran, hak rakyat dari pajak, nan
seyogyanya dapat membangun infrastruktur, layanan publik lainnya raib. 

Maka di Selasa, 30 Maret 2010 di sekitar pukul 10.30, langkah entah
mengapa, tanpa rencana menggerakkan saya kembali berda di Departemen
Keuangan, Jl. Dr. Wahidin Raya No1, Jakarta Pusat. Saya ingin kembali
menyimak, menghadiri, pengadilan pajak, melihat perkembangan yang ada.

Saya menuju bangunan bersebelahan dengan gedung Dhanapala. Di Sketsa
lalu saya menyebutkan nama gedung Dhanapala lantai 9, lokasi pengadilan
pajak. Namun siang itu, suasana lantai dasar sudah berubah. Sebelum
menuju masuk lift seluruh tamu tanpa terkecuali harus menarok tanda
pengenal dan diberi tag visitor bertali biru. Di kartu tamu itu saya
membaca bahwa kantor di mana pengadilan pajak digelar itu, bernama
gedung Sutikno Slamet. 

Di pintu lift, seorang crew TV One muncul. Kami bertegur sapa. Dalam
hati saya berkata, beruntunglah kini media mainstream mulai melirik
datang ke pengadilan pajak. Sebelumnya sepi jurnalis. Kasus Gayus
Tambunan, karyawan di bagian banding pajak, terindikasi menilap Rp 24
miliar itu, agaknya, telah memicu animo wartawan datang. 

Di dalam lift saya menduga, kini akan ada meja petugas siap menghadang.
Namun sebagaimana hari sebelumnya, keluar lift di lantai 9 itu
pengunjung bisa langsung masuk, tidak berubah seperti di lantai dasar.
Di kiri kanan, saya perhatikan kursi biru tamu, sudah lebih banyak
tersedia.. Di bagian tengah, tempat pedagang makanan, yang bagaikan
kan

Re: [GM2020] Info dari Rakoreg PPLH

2010-04-04 Terurut Topik Funco Tanipu

Artinya, hub bung Kilo kalo mo bekeng amdal dan ukl/upl kalo tidak suka maso 
penjara..








Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: kilo_...@yahoo.com
Date: Mon, 5 Apr 2010 03:16:39 
To: 
Subject: [GM2020] Info dari Rakoreg PPLH


Milis 2020
Sebagai info ..
Bahwa sudah terbit UU 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan 
lingkungan hidup.

Intinya ;1. smua kegiatan pembangunan fisik di daerah harus di lengkapi dengan 
izin (dokumen) lingkungan berupa Amdal, UKL dan UPL.
2. Bagi yg tidk memiliki dokumen lingkungan izin prinsipx boleh di tunda n atau 
bahkan dicabut.
3. Bagi pejabat yang dengan sengaja memberikan izin tanpa dokumen lingkungan 
akan dikenakan sanksi pidana 3 s.d 15 tahun atau denda 3 s.d 15 milyar.

Oke booditopo
SR
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Eha Laisa 
Date: Mon, 5 Apr 2010 08:22:32 
To: 
Subject: [GM2020] OOT : Touching Story

entah butul atau tidak ini cerita.mar ana' salut pa nt, biar belum merit
mar so kase peringatan for ortu2 termasuk ana' + beken [?][?][?][?]


wassalam
e~lz

<<33A.gif>>

[GM2020] Info dari Rakoreg PPLH

2010-04-04 Terurut Topik kilo_r29

Milis 2020
Sebagai info ..
Bahwa sudah terbit UU 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan 
lingkungan hidup.

Intinya ;1. smua kegiatan pembangunan fisik di daerah harus di lengkapi dengan 
izin (dokumen) lingkungan berupa Amdal, UKL dan UPL.
2. Bagi yg tidk memiliki dokumen lingkungan izin prinsipx boleh di tunda n atau 
bahkan dicabut.
3. Bagi pejabat yang dengan sengaja memberikan izin tanpa dokumen lingkungan 
akan dikenakan sanksi pidana 3 s.d 15 tahun atau denda 3 s.d 15 milyar.

Oke booditopo
SR
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Eha Laisa 
Date: Mon, 5 Apr 2010 08:22:32 
To: 
Subject: [GM2020] OOT : Touching Story

entah butul atau tidak ini cerita.mar ana' salut pa nt, biar belum merit
mar so kase peringatan for ortu2 termasuk ana' + beken [?][?][?][?]


wassalam
e~lz

<<33A.gif>>

Re: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan saya atau ???

2010-04-04 Terurut Topik Iqbal
Biarkan saja..
Menurut saya ini justru bagus, dengan 'bertengkar' malah akan membuat kita 
lebih terbuka dan bisa menumbuhkan saling respect each other. Saya punya 
pengalaman 'berkelahi' di berbagai milis termasuk di milis ini diantaranya 
dengan bung fany, pak akub, pak bei, bung syam, Om icky dan beberapa lagi yang 
ingin saya coba :) tapi itu tidak pernah mengurangi rasa hormat saya terhadap 
mereka karena saya tahu mereka orang baik. 

Salam
Iqbal
 


Sent from my iPhone

On Apr 5, 2010, at 11:26 AM, "Neeva Abd Wa®as " 
 wrote:


Damaaai
Masih pagi, ba dingin dingin jow,,,
Astagfirullah,,,


,,, IFA Dahsyaat,,,

From: titien mohammad 
Date: Sun, 4 Apr 2010 19:02:47 -0700 (PDT)
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???

 
wooww.. semakin seru ehh..

Pleaseee.. Be calm!!!  Marilah kita berbesar hati untuk saling menerima 
kritikan waaa...  

Mari kita bangun UNG... 

Damai itu indah saudara!!! hehehe...
 
Titien FM

 


From: Bei 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Mon, April 5, 2010 9:56:38 AM
Subject: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???

 
introspeksi pak, semua membaca runtutan email ini. saya berusaha menanggapi 
anda dengan sopan, tapi kalo anda juga melecehkan tanggapan saya, kenapa saya 
harus tetap menjura.

Rgrds,
Bei

kalau mau menanggapi sebaiknya lewat japri saja. 

"Saya malah jadi tambah heran dengan email si bei yg minta melihat pekerjaan 
dari semangat dan usaha. Apakah webometriks juga akan menilai kita karena 
semangat ?, bagaimana orang menilai semangat ?."

--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  
wrote:
>
> begini:Â 
> Pak Bei saya tidak pernah menyalahkan dan nyahutin orang dengan kata 2 wei, 
> saya hanya sampaikan fakta bahwa web UNG ada masalah, kemudian anda sebut 
> saya wei jahja lah dan sombong lah. 
> Jadi pak bei sudah admit merendahkan saya dengan kata kata wei jahja. 
> Terima kasih,
> Mohamad Jahja 
> --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
> Dari: Bei 
> : [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan 
> saya atau ???
> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:07 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Â 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> hehehe... lihat di email sebelumnya , saya menyebut Bapak dengan Pak Yahya, 
> tapi kalo orang yang kita hormati trus melecehkan tanggapan kita, kenapa 
> harus tetap menjura. 
> 
> 
> 
> seperti kata deby "apa yang datang padamu, darimu" 
> 
> 
> 
> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  ...> wrote:
> 
> >
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
> 
> > 
> 
> > Dari: Bei 
> 
> > Judul: [GM2020] Re: website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG
> 
> > Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> 
> > Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 7:14 AM
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> >  
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > orang dikatakan sombong itu kalo merendahkan orang lain dan atau 
> > meninggikan diri sendiri bukan karena berkata jujur. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > web UNG harus kita akui sangat terlambat updatenya, dan itu adalah sebuah 
> > masalah. mencari solusinya dengan menelusuri mengapa terlambat, apakah ada 
> > kendala teknis atau kendala nonteknis. Dari sisi teknis kami berusaha untuk 
> > memperbaiki dan mengupgrade. Sayangnya kami bukan pihak yang berwenang 
> > untuk mengeluarkan press release di UNG. Tapi kita berusaha melatih tenaga2 
> > di HUMAS UNG untuk melakukan pengisian berita di web UNG. Mungkin volume 
> > kerja yg cukup tinggi di HUMAS menyebabkan teman2 disitu tidak punya waktu 
> > untuk mengupdate berita. Perlu kebijakan dari pimpinan UNG untuk mengatasi 
> > masalah ini, entah dengan menambah tenaga di HUMAS atau strategi lain. Yang 
> > penting berita2 bisa terupdate secara rutin.
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Beberapa hari yang lalu ada mahasiswa UNG yang memposting di facebook 
> > tentang keberhasilan menembus sistem keamanan di web SIAT UNG. Mahasiswa 
> > ini kita panggil dengan surat resmi bukan untuk dimintai pertanggungjawaban 
> > karena merusak web tapi untuk diajak berdiskusi bagaimana cara dia 
> > melakukan sehingga kita bisa memperbaiki kelemahan yang ada. Selama untuk 
> > perbaikan, kita tidak malu bertanya dan berdiskusi dengan mahasiswa, 
> > apalagi dengan dosen. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > English Day? Why Not? Di rapat Pimpinan UNG beberapa bulan yang lalu sudah 
> > diungkapkan ide itu dan disetujui oleh hampir semua yang hadir. Sayangnya 
> > sampe skarang belum terealisasi. Kita semua ingin maju, bukan hanya bapak 
> > dan ibu saja. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Sekali-kali mampirlah ke http://situ. ung.ac.id
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Disana tersedia fasil

[GM2020] motuluhupo

2010-04-04 Terurut Topik Yayu Arifin
Dear milister, 
thanks for accompanying me with night long discussion about web UNG, which is 
not updated for long time ago compared to web of kabupaten gorontalo. 
I don't want to compare with germany or aussie lets just compare with our 
neighbours, its is really backdated. 
Any way, i am not using it, we are just stickout to yahoo.com, facebook for 
many of you. 
Peace to all of you Sincerely yours, 

M. Jahja 



--- Pada Sen, 5/4/10, kilo_...@yahoo.com  menulis:

Dari: kilo_...@yahoo.com 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 9:29 AM















 
 



  



  
  
  












Ibu titien..
Wololo cara mo kase basar hati weee..? Hehehehe..

Pada prinsipx subtansi dari diskusi ini hanya maslah UNG.
Subtnsi ini pun memberikan penguatan terhadap sisi kelemahan dan kelebihan UNG.
P bei sdh berusaha utk menutupi kelemahan dengan melengkpi fasilitas UNG apa 
adax, p jahya jg membebrkan kekurangan fasilitas itu sebagai catatn utk kita 
semua civitas akademik. 
Tapi menurut saya haruskah kita ngotot hanya dalam tataran ”debat kusir”? Makax 
kita harus menymakan persepsi dan pemahaman dulu, balik lagi apkah ini tugas 
rektor atau kita? 

Catatan ;
P bei tetap smangat bekerja n lanjutkan.. 
P jahya cpat pulng ke UNG utk bekerja..

Oke booditopo juu..
SR Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss... !From:  titien mohammad 
Date: Sun, 4 Apr 2010 19:02:47 -0700 (PDT)To: Subject: Re: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja 
itu meninggikan saya atau ???

 




  
  
  wooww.. semakin seru ehh..

Pleaseee.. Be calm!!!  Marilah kita berbesar hati untuk saling menerima 
kritikan waaa...  

Mari kita bangun UNG... 

Damai itu indah saudara!!! hehehe...
 Titien FM 

From: Bei 
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Mon, April 5, 2010 9:56:38 AM
Subject: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???









 




  
  
  introspeksi pak, semua membaca runtutan email ini. saya berusaha 
menanggapi anda dengan sopan, tapi kalo anda juga melecehkan tanggapan saya, 
kenapa saya harus tetap menjura.



Rgrds,

Bei



kalau mau menanggapi sebaiknya lewat japri saja. 



"Saya malah jadi tambah heran dengan email si bei yg minta melihat pekerjaan 
dari semangat dan usaha. Apakah webometriks juga akan menilai kita karena 
semangat ?, bagaimana orang menilai semangat ?."



--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  
wrote:

>

> begini: 

> Pak Bei saya tidak pernah menyalahkan dan nyahutin orang dengan kata 2 wei, 
> saya hanya sampaikan fakta bahwa web UNG ada masalah, kemudian anda sebut 
> saya wei jahja lah dan sombong lah. 

> Jadi pak bei sudah admit merendahkan saya dengan kata kata wei jahja. 

> Terima kasih,

> Mohamad Jahja 

> --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:

> Dari: Bei 

> : [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan 
> saya atau ???

> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com

> Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:07 AM

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

>  

>  

> 

> 

> 

>   

> 

> 

> 

>   

>   

>   hehehe... lihat di email sebelumnya , saya menyebut Bapak dengan Pak 
> Yahya, tapi kalo orang yang kita hormati trus melecehkan tanggapan kita, 
> kenapa harus tetap menjura. 

> 

> 

> 

> seperti kata deby "apa yang datang padamu, darimu" 

> 

> 

> 

> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  ...> wrote:

> 

> >

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:

> 

> > 

> 

> > Dari: Bei 

> 

> > Judul: [GM2020] Re: website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG

> 

> > Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com

> 

> > Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 7:14 AM

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> >  

> 

> >  

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> >   

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> >   

> 

> >   

> 

> >   orang dikatakan sombong itu kalo merendahkan orang lain dan atau 
> > meninggikan diri sendiri bukan karena berkata jujur. 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > web UNG harus kita akui sangat terlambat updatenya, dan itu adalah sebuah 
> > masalah. mencari solusinya dengan menelusuri mengapa terlambat, apakah ada 
> > kendala teknis atau kendala nonteknis. Dari sisi teknis kami berusaha untuk 
> > memperbaiki dan mengupgrade. Sayangnya kami bukan pihak yang berwenang 
> > untuk mengeluarkan press release di UNG. Tapi kita berusaha melatih tenaga2 
> > di HUMAS UNG untuk melakukan pengisian berita di web UNG. Mungkin volume 
> > kerja yg cukup tinggi di HUMAS menyebabkan teman2 disitu tidak punya waktu 
> > untuk

[GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

2010-04-04 Terurut Topik Funco Tanipu

Luar biasa "pertengkaran" kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
"ribut" hanya dengan satu topik; UNG. 

Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.

Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.

UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. 
Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan 
untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.

Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu 
jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS 
yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel 
"world", utk menjadi baik di level "regional" saja kita cukup keteteran.

Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa 
depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di 
selesaikan.

Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah 
mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke 
seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan 
hal-hal yang belum selesai.

Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang 
kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan 
metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan 
harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada 
pula yang berpendekatan "historical" melulu.

Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk 
memperbaiki. Ada keinginan menjadi "tukang sapu" masalah. 

Dari "pertengkaran" ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. 
Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, 
keinginan dan niat yang kuat.

Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban, bahwa di UNG itu 
orang-orangnya  biasa saja, yang luar biasa pada orang-orang itu adalah 
kemampuan mereka menembus batas, melintasi rintangan dan menguak tabir. UNG 
punya itu. 

Saya banyak mengulas hal-hal yang tidak teknis karena kita cukup kedodoran di 
wilayah paradigma dan fondasi fikir. Persoalan teknis kadang dianggap sebagai 
pangkal masalah. Padahal, letaknya bukan disitu. Fondasi pengetahuan yang 
ditanamkan 47 tahun lalu, telah dicabik-cabik oleh orang-orang yang 
kepentingannya menumpuk kapital melulu.

Maka, menurut saya yang mesti dilakukan adalah bagaimana keinginan mencapai 
masa keemasan UNG adalah menggali harapan dan memetakan masalah di tingkat 
prodi/jurusan. Kedua, data harapan dan masalah digali dengan model FGD agar 
lebih representatif, disamping itu juga model diskusi yang "tertulis" mesti 
segera dilakukan, agar dokumentasi ide bisa linier dengan praksisnya.

Berikutnya, peta harapan dan masalah kemudian dirancang secara canggih untuk 
dimasukkan dalam Renstra kedepan. Memang, selama ini problem representasi di 
UNG kita hampir diabaikan. Semua dianggap "umum", general dan bahkan "sama". 
Pendekatan representatif ini akan menjembatani seluruh keinginan dari elemen 
kampus.

Selain itu, yang perlu dibenahi adalah model pengawasan internal. Pengawasan 
atau katakanlah evaluasi mestinya dilakukan secara periodik dan reguler. Agar 
akuntabilitas bisa terjamin. Pada titik ini, publik mesti dilibatkan secara 
penuh. UNG mesti menjadi kampus terbuka untuk publik. 

Saya cukup "geli" dengan banyaknya hal-hal yang belum selesai. Hal yang mesti 
diselesaikan adalah naluri. Naluri yang mesti dibenahi. Terus terang di kampus 
kita ada yang bernaluri ilmuwan, ada yang bernaluri bandit dan bahkan ada yang 
bernaluri bedebah..

Ini kerja-kerja yang jika diurut, sangatlah banyak. Tetapi, sekali lagi, 
Universitas terlalu penting jika diserahkan kepada seorang Rektor. Kita semua 
sebenarnya adalah "rektor".














Renstra yang disusun nanti menjadi kompas kemana UNG diarahkan. Di kampus kita 
juga mesti dilakukan evaluasi ber



 


Terima Kasih


Funco Tanipu

Re: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan saya atau ???

2010-04-04 Terurut Topik kilo_r29
Ibu titien..
Wololo cara mo kase basar hati weee..? Hehehehe..

Pada prinsipx subtansi dari diskusi ini hanya maslah UNG.
Subtnsi ini pun memberikan penguatan terhadap sisi kelemahan dan kelebihan UNG.
P bei sdh berusaha utk menutupi kelemahan dengan melengkpi fasilitas UNG apa 
adax, p jahya jg membebrkan kekurangan fasilitas itu sebagai catatn utk kita 
semua civitas akademik. 
Tapi menurut saya haruskah kita ngotot hanya dalam tataran ”debat kusir”? Makax 
kita harus menymakan persepsi dan pemahaman dulu, balik lagi apkah ini tugas 
rektor atau kita? 

Catatan ;
P bei tetap smangat bekerja n lanjutkan.. 
P jahya cpat pulng ke UNG utk bekerja..

Oke booditopo juu..
SR 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: titien mohammad 
Date: Sun, 4 Apr 2010 19:02:47 
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???

wooww.. semakin seru ehh..

Pleaseee.. Be calm!!!  Marilah kita berbesar hati untuk saling menerima 
kritikan waaa...  

Mari kita bangun UNG... 

Damai itu indah saudara!!! hehehe...

 
Titien FM
 





From: Bei 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Mon, April 5, 2010 9:56:38 AM
Subject: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???

  
introspeksi pak, semua membaca runtutan email ini. saya berusaha menanggapi 
anda dengan sopan, tapi kalo anda juga melecehkan tanggapan saya, kenapa saya 
harus tetap menjura.

Rgrds,
Bei

kalau mau menanggapi sebaiknya lewat japri saja. 

"Saya malah jadi tambah heran dengan email si bei yg minta melihat pekerjaan 
dari semangat dan usaha. Apakah webometriks juga akan menilai kita karena 
semangat ?, bagaimana orang menilai semangat ?."

--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  
wrote:
>
> begini:Â 
> Pak Bei saya tidak pernah menyalahkan dan nyahutin orang dengan kata 2 wei, 
> saya hanya sampaikan fakta bahwa web UNG ada masalah, kemudian anda sebut 
> saya wei jahja lah dan sombong lah. 
> Jadi pak bei sudah admit merendahkan saya dengan kata kata wei jahja. 
> Terima kasih,
> Mohamad Jahja 
> --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
> Dari: Bei 
> : [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan 
> saya atau ???
> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:07 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Â 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   hehehe... lihat di email sebelumnya , saya menyebut Bapak dengan Pak 
> Yahya, tapi kalo orang yang kita hormati trus melecehkan tanggapan kita, 
> kenapa harus tetap menjura. 
> 
> 
> 
> seperti kata deby "apa yang datang padamu, darimu" 
> 
> 
> 
> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  ...> wrote:
> 
> >
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
> 
> > 
> 
> > Dari: Bei 
> 
> > Judul: [GM2020] Re: website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG
> 
> > Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> 
> > Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 7:14 AM
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> >  
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> >   orang dikatakan sombong itu kalo merendahkan orang lain dan atau 
> > meninggikan diri sendiri bukan karena berkata jujur. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > web UNG harus kita akui sangat terlambat updatenya, dan itu adalah sebuah 
> > masalah. mencari solusinya dengan menelusuri mengapa terlambat, apakah ada 
> > kendala teknis atau kendala nonteknis. Dari sisi teknis kami berusaha untuk 
> > memperbaiki dan mengupgrade. Sayangnya kami bukan pihak yang berwenang 
> > untuk mengeluarkan press release di UNG. Tapi kita berusaha melatih tenaga2 
> > di HUMAS UNG untuk melakukan pengisian berita di web UNG. Mungkin volume 
> > kerja yg cukup tinggi di HUMAS menyebabkan teman2 disitu tidak punya waktu 
> > untuk mengupdate berita. Perlu kebijakan dari pimpinan UNG untuk mengatasi 
> > masalah ini, entah dengan menambah tenaga di HUMAS atau strategi lain. Yang 
> > penting berita2 bisa terupdate secara rutin.
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Beberapa hari yang lalu ada mahasiswa UNG yang memposting di facebook 
> > tentang keberhasilan menembus sistem keamanan di web SIAT UNG. Mahasiswa 
> > ini kita panggil dengan surat resmi bukan untuk dimintai pertanggungjawaban 
> > karena merusak web tapi untuk diajak berdiskusi bagaimana cara dia 
> > melakukan sehingga kita bisa memperbaiki kelemahan yang ada. Selama untuk 
> > perbaikan, kita tidak malu bertanya dan berdiskusi dengan mahasiswa, 
> > apalagi dengan dosen. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > English Day? Why Not? Di rapat Pimpinan UNG beberapa bulan yang lalu sudah 
> > diungkapkan ide itu dan disetujui oleh hampir semua yang hadir. Sayangnya 
> > sampe skarang belum terealisasi. K

[GM2020] Dingin indeed, here is spring anyway.

2010-04-04 Terurut Topik Yayu Arifin
Selamat pagi semua 
disini masih libur. 
InsyaAllah no problem, i am trying an intellectual judo. But it is hard when 
your opponent is not admitting. 

Wassalam
M. Jahja 

--- Pada Sen, 5/4/10, Neeva Abd Wa®as  menulis:

Dari: Neeva Abd Wa®as 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 9:26 AM















 
 



  



  
  
  














Damaaai, ,,,
Masih pagi, ba dingin dingin jow,,,
Astagfirullah, ,,

,,, IFA Dahsyaat,,,From:  titien mohammad 
Date: Sun, 4 Apr 2010 19:02:47 -0700 (PDT)To: Subject: Re: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja 
itu meninggikan saya atau ???

 




  
  
  wooww.. semakin seru ehh..

Pleaseee.. Be calm!!!  Marilah kita berbesar hati untuk saling menerima 
kritikan waaa...  

Mari kita bangun UNG... 

Damai itu indah saudara!!! hehehe...
 Titien FM 

From: Bei 
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Mon, April 5, 2010 9:56:38 AM
Subject: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???









 




  
  
  introspeksi pak, semua membaca runtutan email ini. saya berusaha 
menanggapi anda dengan sopan, tapi kalo anda juga melecehkan tanggapan saya, 
kenapa saya harus tetap menjura.



Rgrds,

Bei



kalau mau menanggapi sebaiknya lewat japri saja. 



"Saya malah jadi tambah heran dengan email si bei yg minta melihat pekerjaan 
dari semangat dan usaha. Apakah webometriks juga akan menilai kita karena 
semangat ?, bagaimana orang menilai semangat ?."



--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  
wrote:

>

> begini: 

> Pak Bei saya tidak pernah menyalahkan dan nyahutin orang dengan kata 2 wei, 
> saya hanya sampaikan fakta bahwa web UNG ada masalah, kemudian anda sebut 
> saya wei jahja lah dan sombong lah. 

> Jadi pak bei sudah admit merendahkan saya dengan kata kata wei jahja. 

> Terima kasih,

> Mohamad Jahja 

> --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:

> Dari: Bei 

> : [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan 
> saya atau ???

> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com

> Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:07 AM

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

>  

>  

> 

> 

> 

>   

> 

> 

> 

>   

>   

>   hehehe... lihat di email sebelumnya , saya menyebut Bapak dengan Pak 
> Yahya, tapi kalo orang yang kita hormati trus melecehkan tanggapan kita, 
> kenapa harus tetap menjura. 

> 

> 

> 

> seperti kata deby "apa yang datang padamu, darimu" 

> 

> 

> 

> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  ...> wrote:

> 

> >

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:

> 

> > 

> 

> > Dari: Bei 

> 

> > Judul: [GM2020] Re: website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG

> 

> > Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com

> 

> > Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 7:14 AM

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> >  

> 

> >  

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> >   

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> >   

> 

> >   

> 

> >   orang dikatakan sombong itu kalo merendahkan orang lain dan atau 
> > meninggikan diri sendiri bukan karena berkata jujur. 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > web UNG harus kita akui sangat terlambat updatenya, dan itu adalah sebuah 
> > masalah. mencari solusinya dengan menelusuri mengapa terlambat, apakah ada 
> > kendala teknis atau kendala nonteknis. Dari sisi teknis kami berusaha untuk 
> > memperbaiki dan mengupgrade. Sayangnya kami bukan pihak yang berwenang 
> > untuk mengeluarkan press release di UNG. Tapi kita berusaha melatih tenaga2 
> > di HUMAS UNG untuk melakukan pengisian berita di web UNG. Mungkin volume 
> > kerja yg cukup tinggi di HUMAS menyebabkan teman2 disitu tidak punya waktu 
> > untuk mengupdate berita. Perlu kebijakan dari pimpinan UNG untuk mengatasi 
> > masalah ini, entah dengan menambah tenaga di HUMAS atau strategi lain. Yang 
> > penting berita2 bisa terupdate secara rutin.

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > Beberapa hari yang lalu ada mahasiswa UNG yang memposting di facebook 
> > tentang keberhasilan menembus sistem keamanan di web SIAT UNG. Mahasiswa 
> > ini kita panggil dengan surat resmi bukan untuk dimintai pertanggungjawaban 
> > karena merusak web tapi untuk diajak berdiskusi bagaimana cara dia 
> > melakukan sehingga kita bisa memperbaiki kelemahan yang ada. Selama untuk 
> > perbaikan, kita tidak malu bertanya dan berdiskusi dengan mahasiswa, 
> > apalagi dengan dosen. 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > 

> 

> > English Day? Why Not? Di rapat Pimpinan UNG beberapa bulan yang lalu sudah 
> > diungkapkan ide itu dan disetujui oleh hampir semua yang hadir. Sayangnya 
> >

Re: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan saya atau ???

2010-04-04 Terurut Topik Neeva Abd Wa®as

Damaaai
Masih pagi, ba dingin dingin jow,,,
Astagfirullah,,,


,,, IFA Dahsyaat,,,

-Original Message-
From: titien mohammad 
Date: Sun, 4 Apr 2010 19:02:47 
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???

wooww.. semakin seru ehh..

Pleaseee.. Be calm!!!  Marilah kita berbesar hati untuk saling menerima 
kritikan waaa...  

Mari kita bangun UNG... 

Damai itu indah saudara!!! hehehe...

 
Titien FM
 





From: Bei 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Mon, April 5, 2010 9:56:38 AM
Subject: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???

  
introspeksi pak, semua membaca runtutan email ini. saya berusaha menanggapi 
anda dengan sopan, tapi kalo anda juga melecehkan tanggapan saya, kenapa saya 
harus tetap menjura.

Rgrds,
Bei

kalau mau menanggapi sebaiknya lewat japri saja. 

"Saya malah jadi tambah heran dengan email si bei yg minta melihat pekerjaan 
dari semangat dan usaha. Apakah webometriks juga akan menilai kita karena 
semangat ?, bagaimana orang menilai semangat ?."

--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  
wrote:
>
> begini:Â 
> Pak Bei saya tidak pernah menyalahkan dan nyahutin orang dengan kata 2 wei, 
> saya hanya sampaikan fakta bahwa web UNG ada masalah, kemudian anda sebut 
> saya wei jahja lah dan sombong lah. 
> Jadi pak bei sudah admit merendahkan saya dengan kata kata wei jahja. 
> Terima kasih,
> Mohamad Jahja 
> --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
> Dari: Bei 
> : [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan 
> saya atau ???
> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:07 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Â 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   hehehe... lihat di email sebelumnya , saya menyebut Bapak dengan Pak 
> Yahya, tapi kalo orang yang kita hormati trus melecehkan tanggapan kita, 
> kenapa harus tetap menjura. 
> 
> 
> 
> seperti kata deby "apa yang datang padamu, darimu" 
> 
> 
> 
> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  ...> wrote:
> 
> >
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
> 
> > 
> 
> > Dari: Bei 
> 
> > Judul: [GM2020] Re: website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG
> 
> > Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> 
> > Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 7:14 AM
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> >  
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> >   orang dikatakan sombong itu kalo merendahkan orang lain dan atau 
> > meninggikan diri sendiri bukan karena berkata jujur. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > web UNG harus kita akui sangat terlambat updatenya, dan itu adalah sebuah 
> > masalah. mencari solusinya dengan menelusuri mengapa terlambat, apakah ada 
> > kendala teknis atau kendala nonteknis. Dari sisi teknis kami berusaha untuk 
> > memperbaiki dan mengupgrade. Sayangnya kami bukan pihak yang berwenang 
> > untuk mengeluarkan press release di UNG. Tapi kita berusaha melatih tenaga2 
> > di HUMAS UNG untuk melakukan pengisian berita di web UNG. Mungkin volume 
> > kerja yg cukup tinggi di HUMAS menyebabkan teman2 disitu tidak punya waktu 
> > untuk mengupdate berita. Perlu kebijakan dari pimpinan UNG untuk mengatasi 
> > masalah ini, entah dengan menambah tenaga di HUMAS atau strategi lain. Yang 
> > penting berita2 bisa terupdate secara rutin.
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Beberapa hari yang lalu ada mahasiswa UNG yang memposting di facebook 
> > tentang keberhasilan menembus sistem keamanan di web SIAT UNG. Mahasiswa 
> > ini kita panggil dengan surat resmi bukan untuk dimintai pertanggungjawaban 
> > karena merusak web tapi untuk diajak berdiskusi bagaimana cara dia 
> > melakukan sehingga kita bisa memperbaiki kelemahan yang ada. Selama untuk 
> > perbaikan, kita tidak malu bertanya dan berdiskusi dengan mahasiswa, 
> > apalagi dengan dosen. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > English Day? Why Not? Di rapat Pimpinan UNG beberapa bulan yang lalu sudah 
> > diungkapkan ide itu dan disetujui oleh hampir semua yang hadir. Sayangnya 
> > sampe skarang belum terealisasi. Kita semua ingin maju, bukan hanya bapak 
> > dan ibu saja. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Sekali-kali mampirlah ke http://situ. ung.ac.id
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Disana tersedia fasilitas email internal, pengumuman, absensi, tukar file, 
> > data pegawai, manajemen surat, SPPD dll. Melalui sistem ini sejak tahun 
> > 2006 banyak sekali kemudahan yang bisa kita dapatkan dalam mengelola UNG. 
> > Undangan, pengumuman, permintaan perbaikan sarana/prasarana, data 
> > kepegawaian, data absensi, penelusuran surat dan banyak lagi yang bisa 
> > disampaikan lewat sistem ini. Sampai saat ini saya stress kalo disuruh 
> > mencari surat masuk/keluar apalagi yang 

Re: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan saya atau ???

2010-04-04 Terurut Topik titien mohammad
wooww.. semakin seru ehh..

Pleaseee.. Be calm!!!  Marilah kita berbesar hati untuk saling menerima 
kritikan waaa...  

Mari kita bangun UNG... 

Damai itu indah saudara!!! hehehe...

 
Titien FM
 





From: Bei 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Mon, April 5, 2010 9:56:38 AM
Subject: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???

  
introspeksi pak, semua membaca runtutan email ini. saya berusaha menanggapi 
anda dengan sopan, tapi kalo anda juga melecehkan tanggapan saya, kenapa saya 
harus tetap menjura.

Rgrds,
Bei

kalau mau menanggapi sebaiknya lewat japri saja. 

"Saya malah jadi tambah heran dengan email si bei yg minta melihat pekerjaan 
dari semangat dan usaha. Apakah webometriks juga akan menilai kita karena 
semangat ?, bagaimana orang menilai semangat ?."

--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  
wrote:
>
> begini:Â 
> Pak Bei saya tidak pernah menyalahkan dan nyahutin orang dengan kata 2 wei, 
> saya hanya sampaikan fakta bahwa web UNG ada masalah, kemudian anda sebut 
> saya wei jahja lah dan sombong lah. 
> Jadi pak bei sudah admit merendahkan saya dengan kata kata wei jahja. 
> Terima kasih,
> Mohamad Jahja 
> --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
> Dari: Bei 
> : [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan 
> saya atau ???
> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:07 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Â 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   hehehe... lihat di email sebelumnya , saya menyebut Bapak dengan Pak 
> Yahya, tapi kalo orang yang kita hormati trus melecehkan tanggapan kita, 
> kenapa harus tetap menjura. 
> 
> 
> 
> seperti kata deby "apa yang datang padamu, darimu" 
> 
> 
> 
> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  ...> wrote:
> 
> >
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
> 
> > 
> 
> > Dari: Bei 
> 
> > Judul: [GM2020] Re: website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG
> 
> > Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> 
> > Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 7:14 AM
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> >  
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> >   orang dikatakan sombong itu kalo merendahkan orang lain dan atau 
> > meninggikan diri sendiri bukan karena berkata jujur. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > web UNG harus kita akui sangat terlambat updatenya, dan itu adalah sebuah 
> > masalah. mencari solusinya dengan menelusuri mengapa terlambat, apakah ada 
> > kendala teknis atau kendala nonteknis. Dari sisi teknis kami berusaha untuk 
> > memperbaiki dan mengupgrade. Sayangnya kami bukan pihak yang berwenang 
> > untuk mengeluarkan press release di UNG. Tapi kita berusaha melatih tenaga2 
> > di HUMAS UNG untuk melakukan pengisian berita di web UNG. Mungkin volume 
> > kerja yg cukup tinggi di HUMAS menyebabkan teman2 disitu tidak punya waktu 
> > untuk mengupdate berita. Perlu kebijakan dari pimpinan UNG untuk mengatasi 
> > masalah ini, entah dengan menambah tenaga di HUMAS atau strategi lain. Yang 
> > penting berita2 bisa terupdate secara rutin.
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Beberapa hari yang lalu ada mahasiswa UNG yang memposting di facebook 
> > tentang keberhasilan menembus sistem keamanan di web SIAT UNG. Mahasiswa 
> > ini kita panggil dengan surat resmi bukan untuk dimintai pertanggungjawaban 
> > karena merusak web tapi untuk diajak berdiskusi bagaimana cara dia 
> > melakukan sehingga kita bisa memperbaiki kelemahan yang ada. Selama untuk 
> > perbaikan, kita tidak malu bertanya dan berdiskusi dengan mahasiswa, 
> > apalagi dengan dosen. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > English Day? Why Not? Di rapat Pimpinan UNG beberapa bulan yang lalu sudah 
> > diungkapkan ide itu dan disetujui oleh hampir semua yang hadir. Sayangnya 
> > sampe skarang belum terealisasi. Kita semua ingin maju, bukan hanya bapak 
> > dan ibu saja. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Sekali-kali mampirlah ke http://situ. ung.ac.id
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Disana tersedia fasilitas email internal, pengumuman, absensi, tukar file, 
> > data pegawai, manajemen surat, SPPD dll. Melalui sistem ini sejak tahun 
> > 2006 banyak sekali kemudahan yang bisa kita dapatkan dalam mengelola UNG. 
> > Undangan, pengumuman, permintaan perbaikan sarana/prasarana, data 
> > kepegawaian, data absensi, penelusuran surat dan banyak lagi yang bisa 
> > disampaikan lewat sistem ini. Sampai saat ini saya stress kalo disuruh 
> > mencari surat masuk/keluar apalagi yang arsip surat2 tahun lalu. Padahal 
> > kalo sistem ini diterapkan dengan konsisten, manfaatnya sangat luar biasa. 
> > mencari arsip surat cukup dengan beberapa kali klik, absensi tenaga 
> > penunjang akademik bisa dicetak dari sini sekaligus grafiknya, data 
> > kepegewaian bisa dengan 

Re: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan saya atau ???

2010-04-04 Terurut Topik femmy_gp
Astagfirullah 1000 x. Blm berakhir juga ya
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Bei" 
Date: Mon, 05 Apr 2010 01:56:38 
To: 
Subject: Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???

introspeksi pak, semua membaca runtutan email ini. saya berusaha menanggapi 
anda dengan sopan, tapi kalo anda juga melecehkan tanggapan saya, kenapa saya 
harus tetap menjura.

Rgrds,
Bei

kalau mau menanggapi sebaiknya lewat japri saja. 


"Saya malah jadi tambah heran dengan email si bei yg minta melihat pekerjaan 
dari semangat dan usaha. Apakah webometriks juga akan menilai kita karena 
semangat ?, bagaimana orang menilai semangat ?."

--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Yayu Arifin  
wrote:
>
> begini: 
> Pak Bei saya tidak pernah menyalahkan dan nyahutin orang dengan kata 2 wei, 
> saya hanya sampaikan fakta bahwa web UNG ada masalah, kemudian anda sebut 
> saya wei jahja lah dan sombong lah. 
> Jadi pak bei sudah admit merendahkan saya dengan kata kata wei jahja. 
> Terima kasih,
> Mohamad Jahja 
> --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
> Dari: Bei 
> : [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan 
> saya atau ???
> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:07 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>   
>   hehehe... lihat di email sebelumnya , saya menyebut Bapak dengan Pak 
> Yahya, tapi kalo orang yang kita hormati trus melecehkan tanggapan kita, 
> kenapa harus tetap menjura. 
> 
> 
> 
> seperti kata deby "apa yang datang padamu, darimu" 
> 
> 
> 
> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  ...> wrote:
> 
> >
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
> 
> > 
> 
> > Dari: Bei 
> 
> > Judul: [GM2020] Re: website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG
> 
> > Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> 
> > Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 7:14 AM
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> >  
> 
> >  
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> >   
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> >   
> 
> >   
> 
> >   orang dikatakan sombong itu kalo merendahkan orang lain dan atau 
> > meninggikan diri sendiri bukan karena berkata jujur. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > web UNG harus kita akui sangat terlambat updatenya, dan itu adalah sebuah 
> > masalah. mencari solusinya dengan menelusuri mengapa terlambat, apakah ada 
> > kendala teknis atau kendala nonteknis. Dari sisi teknis kami berusaha untuk 
> > memperbaiki dan mengupgrade. Sayangnya kami bukan pihak yang berwenang 
> > untuk mengeluarkan press release di UNG. Tapi kita berusaha melatih tenaga2 
> > di HUMAS UNG untuk melakukan pengisian berita di web UNG. Mungkin volume 
> > kerja yg cukup tinggi di HUMAS menyebabkan teman2 disitu tidak punya waktu 
> > untuk mengupdate berita. Perlu kebijakan dari pimpinan UNG untuk mengatasi 
> > masalah ini, entah dengan menambah tenaga di HUMAS atau strategi lain. Yang 
> > penting berita2 bisa terupdate secara rutin.
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Beberapa hari yang lalu ada mahasiswa UNG yang memposting di facebook 
> > tentang keberhasilan menembus sistem keamanan di web SIAT UNG. Mahasiswa 
> > ini kita panggil dengan surat resmi bukan untuk dimintai pertanggungjawaban 
> > karena merusak web tapi untuk diajak berdiskusi bagaimana cara dia 
> > melakukan sehingga kita bisa memperbaiki kelemahan yang ada. Selama untuk 
> > perbaikan, kita tidak malu bertanya dan berdiskusi dengan mahasiswa, 
> > apalagi dengan dosen. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > English Day? Why Not? Di rapat Pimpinan UNG beberapa bulan yang lalu sudah 
> > diungkapkan ide itu dan disetujui oleh hampir semua yang hadir. Sayangnya 
> > sampe skarang belum terealisasi. Kita semua ingin maju, bukan hanya bapak 
> > dan ibu saja. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Sekali-kali mampirlah ke http://situ. ung.ac.id
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Disana tersedia fasilitas email internal, pengumuman, absensi, tukar file, 
> > data pegawai, manajemen surat, SPPD dll. Melalui sistem ini sejak tahun 
> > 2006 banyak sekali kemudahan yang bisa kita dapatkan dalam mengelola UNG. 
> > Undangan, pengumuman, permintaan perbaikan sarana/prasarana, data 
> > kepegawaian, data absensi, penelusuran surat dan banyak lagi yang bisa 
> > disampaikan lewat sistem ini. Sampai saat ini saya stress kalo disuruh 
> > mencari surat masuk/keluar apalagi yang arsip surat2 tahun lalu. Padahal 
> > kalo sistem ini diterapkan dengan konsisten, manfaatnya sangat luar biasa. 
> > mencari arsip surat cukup dengan beberapa kali klik, absensi tenaga 
> > penunjang akademik bisa dicetak dari sini sekaligus grafiknya, data 
> > kepegewaian bisa dengan mudah ditelusuri, permintaa perbaikan 
> > sarana/prasarana dengan mudah bisa di monitor, data barang/inventaris bisa 
> > terkont

Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan saya atau ???

2010-04-04 Terurut Topik Bei
introspeksi pak, semua membaca runtutan email ini. saya berusaha menanggapi 
anda dengan sopan, tapi kalo anda juga melecehkan tanggapan saya, kenapa saya 
harus tetap menjura.

Rgrds,
Bei

kalau mau menanggapi sebaiknya lewat japri saja. 


"Saya malah jadi tambah heran dengan email si bei yg minta melihat pekerjaan 
dari semangat dan usaha. Apakah webometriks juga akan menilai kita karena 
semangat ?, bagaimana orang menilai semangat ?."

--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Yayu Arifin  
wrote:
>
> begini: 
> Pak Bei saya tidak pernah menyalahkan dan nyahutin orang dengan kata 2 wei, 
> saya hanya sampaikan fakta bahwa web UNG ada masalah, kemudian anda sebut 
> saya wei jahja lah dan sombong lah. 
> Jadi pak bei sudah admit merendahkan saya dengan kata kata wei jahja. 
> Terima kasih,
> Mohamad Jahja 
> --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
> Dari: Bei 
> : [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan 
> saya atau ???
> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:07 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>   
>   hehehe... lihat di email sebelumnya , saya menyebut Bapak dengan Pak 
> Yahya, tapi kalo orang yang kita hormati trus melecehkan tanggapan kita, 
> kenapa harus tetap menjura. 
> 
> 
> 
> seperti kata deby "apa yang datang padamu, darimu" 
> 
> 
> 
> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  ...> wrote:
> 
> >
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
> 
> > 
> 
> > Dari: Bei 
> 
> > Judul: [GM2020] Re: website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG
> 
> > Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> 
> > Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 7:14 AM
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> >  
> 
> >  
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> >   
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> >   
> 
> >   
> 
> >   orang dikatakan sombong itu kalo merendahkan orang lain dan atau 
> > meninggikan diri sendiri bukan karena berkata jujur. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > web UNG harus kita akui sangat terlambat updatenya, dan itu adalah sebuah 
> > masalah. mencari solusinya dengan menelusuri mengapa terlambat, apakah ada 
> > kendala teknis atau kendala nonteknis. Dari sisi teknis kami berusaha untuk 
> > memperbaiki dan mengupgrade. Sayangnya kami bukan pihak yang berwenang 
> > untuk mengeluarkan press release di UNG. Tapi kita berusaha melatih tenaga2 
> > di HUMAS UNG untuk melakukan pengisian berita di web UNG. Mungkin volume 
> > kerja yg cukup tinggi di HUMAS menyebabkan teman2 disitu tidak punya waktu 
> > untuk mengupdate berita. Perlu kebijakan dari pimpinan UNG untuk mengatasi 
> > masalah ini, entah dengan menambah tenaga di HUMAS atau strategi lain. Yang 
> > penting berita2 bisa terupdate secara rutin.
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Beberapa hari yang lalu ada mahasiswa UNG yang memposting di facebook 
> > tentang keberhasilan menembus sistem keamanan di web SIAT UNG. Mahasiswa 
> > ini kita panggil dengan surat resmi bukan untuk dimintai pertanggungjawaban 
> > karena merusak web tapi untuk diajak berdiskusi bagaimana cara dia 
> > melakukan sehingga kita bisa memperbaiki kelemahan yang ada. Selama untuk 
> > perbaikan, kita tidak malu bertanya dan berdiskusi dengan mahasiswa, 
> > apalagi dengan dosen. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > English Day? Why Not? Di rapat Pimpinan UNG beberapa bulan yang lalu sudah 
> > diungkapkan ide itu dan disetujui oleh hampir semua yang hadir. Sayangnya 
> > sampe skarang belum terealisasi. Kita semua ingin maju, bukan hanya bapak 
> > dan ibu saja. 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Sekali-kali mampirlah ke http://situ. ung.ac.id
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Disana tersedia fasilitas email internal, pengumuman, absensi, tukar file, 
> > data pegawai, manajemen surat, SPPD dll. Melalui sistem ini sejak tahun 
> > 2006 banyak sekali kemudahan yang bisa kita dapatkan dalam mengelola UNG. 
> > Undangan, pengumuman, permintaan perbaikan sarana/prasarana, data 
> > kepegawaian, data absensi, penelusuran surat dan banyak lagi yang bisa 
> > disampaikan lewat sistem ini. Sampai saat ini saya stress kalo disuruh 
> > mencari surat masuk/keluar apalagi yang arsip surat2 tahun lalu. Padahal 
> > kalo sistem ini diterapkan dengan konsisten, manfaatnya sangat luar biasa. 
> > mencari arsip surat cukup dengan beberapa kali klik, absensi tenaga 
> > penunjang akademik bisa dicetak dari sini sekaligus grafiknya, data 
> > kepegewaian bisa dengan mudah ditelusuri, permintaa perbaikan 
> > sarana/prasarana dengan mudah bisa di monitor, data barang/inventaris bisa 
> > terkontrol, ada chatingnya, forum diskusi, tukar menukar file per orang 
> > atau per bidang sehingga tidak perlu repot
> 
> >  dengan USB Flashdisk (apalagi yang ba virus hehehe... ). 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Sayangnya sistem ini belum diterapkan dengan baik, ka

Re: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan saya atau ???

2010-04-04 Terurut Topik halalutu
Allahummashalli alaa Muhammad..


--Original Message--
From:  zamronie 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
To: GM2020
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???
Sent: Apr 5, 2010 08:17

  Baiknya segala kesalahpahaman ini dihentikan saja. Masing2 pihak introspeksi 
diri. Ini sudah menjurus ke Konflik antar personal yang sebaiknya tidak 
dikedepankan di milis. Pak Bei punya semangat tinggi kalau digabungkan dengan 
usul pak yahya agar fasilitas juga perlu diperhatikan, pasti hasilnya akan jauh 
lebih baik. Mari sama2 ambil positifnya, jangan terjebak pada konflik yang 
tidak gaga mo lia. Bolo maapu ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ 
From: "Bei"  Date: Mon, 05 Apr 2010 01:07:10 - To: 
 Subject: [GM2020] Re: apakah sahutin ke 
saya dengan cara wei jahja itu meninggikan saya atau ???   hehehe... lihat di 
email sebelumnya , saya menyebut Bapak dengan Pak Yahya, tapi kalo orang yang 
kita hormati trus melecehkan tanggapan kita, kenapa harus tetap menjura. 
seperti kata deby "apa yang datang padamu, darimu" --- In gorontalomaju2020@ 
yahoogroups. com, Yayu Arifin  wrote: > > > > --- Pada 
Sen, 5/4/10, Bei  menulis: > > Dari: Bei  > Judul: 
[GM2020] Re: website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG > Kepada: 
gorontalomaju2020@ yahoogroups. com > Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 7:14 AM > 
> > > > > > > > > > > > > > > >   > > > > > > > > > > orang dikatakan sombong 
itu kalo merendahkan orang lain dan atau meninggikan diri sendiri bukan karena 
berkata jujur. > > > > web UNG harus kita akui sangat terlambat updatenya, dan 
itu adalah sebuah masalah. mencari solusinya dengan menelusuri mengapa 
terlambat, apakah ada kendala teknis atau kendala nonteknis. Dari sisi teknis 
kami berusaha untuk memperbaiki dan mengupgrade. Sayangnya kami bukan pihak 
yang berwenang untuk mengeluarkan press release di UNG. Tapi kita berusaha 
melatih tenaga2 di HUMAS UNG untuk melakukan pengisian berita di web UNG. 
Mungkin volume kerja yg cukup tinggi di HUMAS menyebabkan teman2 disitu tidak 
punya waktu untuk mengupdate berita. Perlu kebijakan dari pimpinan UNG untuk 
mengatasi masalah ini, entah dengan menambah tenaga di HUMAS atau strategi 
lain. Yang penting
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Bls: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan saya atau ???

2010-04-04 Terurut Topik Yayu Arifin
begini: 
Pak Bei saya tidak pernah menyalahkan dan nyahutin orang dengan kata 2 wei, 
saya hanya sampaikan fakta bahwa web UNG ada masalah, kemudian anda sebut saya 
wei jahja lah dan sombong lah. 
Jadi pak bei sudah admit merendahkan saya dengan kata kata wei jahja. 
Terima kasih,
Mohamad Jahja 
--- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
Dari: Bei 
: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan 
saya atau ???
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:07 AM















 
 



  



  
  
  hehehe... lihat di email sebelumnya , saya menyebut Bapak dengan Pak 
Yahya, tapi kalo orang yang kita hormati trus melecehkan tanggapan kita, kenapa 
harus tetap menjura. 



seperti kata deby "apa yang datang padamu, darimu" 



--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  
wrote:

>

> 

> 

> --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:

> 

> Dari: Bei 

> Judul: [GM2020] Re: website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG

> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com

> Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 7:14 AM

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

>  

>  

> 

> 

> 

>   

> 

> 

> 

>   

>   

>   orang dikatakan sombong itu kalo merendahkan orang lain dan atau 
> meninggikan diri sendiri bukan karena berkata jujur. 

> 

> 

> 

> web UNG harus kita akui sangat terlambat updatenya, dan itu adalah sebuah 
> masalah. mencari solusinya dengan menelusuri mengapa terlambat, apakah ada 
> kendala teknis atau kendala nonteknis. Dari sisi teknis kami berusaha untuk 
> memperbaiki dan mengupgrade. Sayangnya kami bukan pihak yang berwenang untuk 
> mengeluarkan press release di UNG. Tapi kita berusaha melatih tenaga2 di 
> HUMAS UNG untuk melakukan pengisian berita di web UNG. Mungkin volume kerja 
> yg cukup tinggi di HUMAS menyebabkan teman2 disitu tidak punya waktu untuk 
> mengupdate berita. Perlu kebijakan dari pimpinan UNG untuk mengatasi masalah 
> ini, entah dengan menambah tenaga di HUMAS atau strategi lain. Yang penting 
> berita2 bisa terupdate secara rutin.

> 

> 

> 

> Beberapa hari yang lalu ada mahasiswa UNG yang memposting di facebook tentang 
> keberhasilan menembus sistem keamanan di web SIAT UNG. Mahasiswa ini kita 
> panggil dengan surat resmi bukan untuk dimintai pertanggungjawaban karena 
> merusak web tapi untuk diajak berdiskusi bagaimana cara dia melakukan 
> sehingga kita bisa memperbaiki kelemahan yang ada. Selama untuk perbaikan, 
> kita tidak malu bertanya dan berdiskusi dengan mahasiswa, apalagi dengan 
> dosen. 

> 

> 

> 

> English Day? Why Not? Di rapat Pimpinan UNG beberapa bulan yang lalu sudah 
> diungkapkan ide itu dan disetujui oleh hampir semua yang hadir. Sayangnya 
> sampe skarang belum terealisasi. Kita semua ingin maju, bukan hanya bapak dan 
> ibu saja. 

> 

> 

> 

> Sekali-kali mampirlah ke http://situ. ung.ac.id

> 

> 

> 

> Disana tersedia fasilitas email internal, pengumuman, absensi, tukar file, 
> data pegawai, manajemen surat, SPPD dll. Melalui sistem ini sejak tahun 2006 
> banyak sekali kemudahan yang bisa kita dapatkan dalam mengelola UNG. 
> Undangan, pengumuman, permintaan perbaikan sarana/prasarana, data 
> kepegawaian, data absensi, penelusuran surat dan banyak lagi yang bisa 
> disampaikan lewat sistem ini. Sampai saat ini saya stress kalo disuruh 
> mencari surat masuk/keluar apalagi yang arsip surat2 tahun lalu. Padahal kalo 
> sistem ini diterapkan dengan konsisten, manfaatnya sangat luar biasa. mencari 
> arsip surat cukup dengan beberapa kali klik, absensi tenaga penunjang 
> akademik bisa dicetak dari sini sekaligus grafiknya, data kepegewaian bisa 
> dengan mudah ditelusuri, permintaa perbaikan sarana/prasarana dengan mudah 
> bisa di monitor, data barang/inventaris bisa terkontrol, ada chatingnya, 
> forum diskusi, tukar menukar file per orang atau per bidang sehingga tidak 
> perlu repot

>  dengan USB Flashdisk (apalagi yang ba virus hehehe... ). 

> 

> 

> 

> Sayangnya sistem ini belum diterapkan dengan baik, karena semangat untuk 
> pengelolaan kampus berbasis IT belum menular ke pimpinan yang mengurusi 
> masalah itu. Mudah2an pimpinan yang baru nanti mau menggunakan sistem ini 
> untuk mengelola UNG lebih baik lagi. 

> 

> 

> 

> Rgrds,

> 

> Bei

> 

> 

> 

> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  ...> wrote:

> 

> >

> 

> > Waalaikum salam, 

> 

> > 

> 

> > It is easy pak, as we experience pak. 

> 

> > 

> 

> > Tiap hari dikantor saya kami menggunakan email internal untuk semua, jadi 
> > surat-surat, pengumuman, bisa disampaikan cepat, murah dan sangat pribadi 
> > kesetiap. Bayangkan dengan zaman dulu kalo ada rapat dhrama wanita pake toa 
> > pak !. 

> 

> > 

> 

> > Belum lagi e-procurement, pembelian dan lelang secara online, masak kita 
> > kalah dengan kabupaten 2 yg bupatinya menerima penghargaan dari presiden 
> > pak ?. 

> 

> > 

> 

> > Contoh ini bukan dijerman tapi di lim

RE: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Richie Octavian
Nintau le..  wkwkwkwk napa le te digoz maen2 tag. :D

 

 
http://www.facebook.com/photo.php?pid=30592971&id=1298382705

  _  

From: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
[mailto:gorontalomaju2...@yahoogroups.com] On Behalf Of Bei
Sent: Monday, April 05, 2010 8:16 AM
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 

  

richie, masakan nt bisa tertipu dengan trik sederhana itu :)

Rgrds,
Bei

--- In gorontalomaju2020@ 
yahoogroups.com, "Richie Octavian"  wrote:
>
>  ung.ac.id/db> http://siat.
 ung.ac.id//db





[GM2020] OOT : Touching Story

2010-04-04 Terurut Topik Eha Laisa
entah butul atau tidak ini cerita.mar ana' salut pa nt, biar belum merit
mar so kase peringatan for ortu2 termasuk ana' + beken [?][?][?][?]


wassalam
e~lz
<<33A.gif>>

Re: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan saya atau ???

2010-04-04 Terurut Topik  zamronie 

Atau kalo masih tetap mo lanjut konflik bagusnya lewat japri jo, jangan di 
milis.

Tidak puas di japri, baku janji jo baku dapa di gelanggang sama deng anak2 sma.

ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ

Bolo maapkan..

Damai itu indah uti..

☺ ☺ ☺ ☺ ☺


-Original Message-
From: " zamronie " 
Date: Mon, 5 Apr 2010 01:17:58 
To: GM2020
Subject: Re: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???


Baiknya segala kesalahpahaman ini dihentikan saja.
Masing2 pihak introspeksi diri.

Ini sudah menjurus ke Konflik antar personal yang sebaiknya tidak dikedepankan 
di milis.

Pak Bei punya semangat tinggi kalau digabungkan dengan usul pak yahya agar 
fasilitas juga perlu diperhatikan, pasti hasilnya akan jauh lebih baik.

Mari sama2 ambil positifnya, jangan terjebak pada konflik yang tidak gaga mo 
lia.

Bolo maapu

☺ ☺ ☺ ☺ ☺


-Original Message-
From: "Bei" 
Date: Mon, 05 Apr 2010 01:07:10 
To: 
Subject: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???

hehehe... lihat di email sebelumnya , saya menyebut Bapak dengan Pak Yahya, 
tapi kalo orang yang kita hormati trus melecehkan tanggapan kita, kenapa harus 
tetap menjura. 

seperti kata deby "apa yang datang padamu, darimu" 



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Yayu Arifin  
wrote:
>
> 
> 
> --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
> 
> Dari: Bei 
> Judul: [GM2020] Re: website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG
> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 7:14 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>   
>   orang dikatakan sombong itu kalo merendahkan orang lain dan atau 
> meninggikan diri sendiri bukan karena berkata jujur. 
> 
> 
> 
> web UNG harus kita akui sangat terlambat updatenya, dan itu adalah sebuah 
> masalah. mencari solusinya dengan menelusuri mengapa terlambat, apakah ada 
> kendala teknis atau kendala nonteknis. Dari sisi teknis kami berusaha untuk 
> memperbaiki dan mengupgrade. Sayangnya kami bukan pihak yang berwenang untuk 
> mengeluarkan press release di UNG. Tapi kita berusaha melatih tenaga2 di 
> HUMAS UNG untuk melakukan pengisian berita di web UNG. Mungkin volume kerja 
> yg cukup tinggi di HUMAS menyebabkan teman2 disitu tidak punya waktu untuk 
> mengupdate berita. Perlu kebijakan dari pimpinan UNG untuk mengatasi masalah 
> ini, entah dengan menambah tenaga di HUMAS atau strategi lain. Yang penting 
> berita2 bisa terupdate secara rutin.
> 
> 
> 
> Beberapa hari yang lalu ada mahasiswa UNG yang memposting di facebook tentang 
> keberhasilan menembus sistem keamanan di web SIAT UNG. Mahasiswa ini kita 
> panggil dengan surat resmi bukan untuk dimintai pertanggungjawaban karena 
> merusak web tapi untuk diajak berdiskusi bagaimana cara dia melakukan 
> sehingga kita bisa memperbaiki kelemahan yang ada. Selama untuk perbaikan, 
> kita tidak malu bertanya dan berdiskusi dengan mahasiswa, apalagi dengan 
> dosen. 
> 
> 
> 
> English Day? Why Not? Di rapat Pimpinan UNG beberapa bulan yang lalu sudah 
> diungkapkan ide itu dan disetujui oleh hampir semua yang hadir. Sayangnya 
> sampe skarang belum terealisasi. Kita semua ingin maju, bukan hanya bapak dan 
> ibu saja. 
> 
> 
> 
> Sekali-kali mampirlah ke http://situ. ung.ac.id
> 
> 
> 
> Disana tersedia fasilitas email internal, pengumuman, absensi, tukar file, 
> data pegawai, manajemen surat, SPPD dll. Melalui sistem ini sejak tahun 2006 
> banyak sekali kemudahan yang bisa kita dapatkan dalam mengelola UNG. 
> Undangan, pengumuman, permintaan perbaikan sarana/prasarana, data 
> kepegawaian, data absensi, penelusuran surat dan banyak lagi yang bisa 
> disampaikan lewat sistem ini. Sampai saat ini saya stress kalo disuruh 
> mencari surat masuk/keluar apalagi yang arsip surat2 tahun lalu. Padahal kalo 
> sistem ini diterapkan dengan konsisten, manfaatnya sangat luar biasa. mencari 
> arsip surat cukup dengan beberapa kali klik, absensi tenaga penunjang 
> akademik bisa dicetak dari sini sekaligus grafiknya, data kepegewaian bisa 
> dengan mudah ditelusuri, permintaa perbaikan sarana/prasarana dengan mudah 
> bisa di monitor, data barang/inventaris bisa terkontrol, ada chatingnya, 
> forum diskusi, tukar menukar file per orang atau per bidang sehingga tidak 
> perlu repot
>  dengan USB Flashdisk (apalagi yang ba virus hehehe... ). 
> 
> 
> 
> Sayangnya sistem ini belum diterapkan dengan baik, karena semangat untuk 
> pengelolaan kampus berbasis IT belum menular ke pimpinan yang mengurusi 
> masalah itu. Mudah2an pimpinan yang baru nanti mau menggunakan sistem ini 
> untuk mengelola UNG lebih baik lagi. 
> 
> 
> 
> Rgrds,
> 
> Bei
> 
> 
> 
> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  ...> wrote:
> 
> >
> 
> > Waalaikum salam, 
> 
> > 
> 
> > It is easy pak, as we experience pak. 
> 
> > 
> 
> > Tiap hari dikantor saya kami menggunakan email internal untuk semua, jadi 
> > surat-surat, pengumuman, 

Re: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan saya atau ???

2010-04-04 Terurut Topik Funco Tanipu

Semua orang berpikir untuk mengubah dunia.. Tapi tak satupun berpikir untuk 
merubah dirinya sendiri.. (Leo Tolstoy).





Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: " zamronie " 
Date: Mon, 5 Apr 2010 01:17:58 
To: GM2020
Subject: Re: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???


Baiknya segala kesalahpahaman ini dihentikan saja.
Masing2 pihak introspeksi diri.

Ini sudah menjurus ke Konflik antar personal yang sebaiknya tidak dikedepankan 
di milis.

Pak Bei punya semangat tinggi kalau digabungkan dengan usul pak yahya agar 
fasilitas juga perlu diperhatikan, pasti hasilnya akan jauh lebih baik.

Mari sama2 ambil positifnya, jangan terjebak pada konflik yang tidak gaga mo 
lia.

Bolo maapu

☺ ☺ ☺ ☺ ☺


-Original Message-
From: "Bei" 
Date: Mon, 05 Apr 2010 01:07:10 
To: 
Subject: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???

hehehe... lihat di email sebelumnya , saya menyebut Bapak dengan Pak Yahya, 
tapi kalo orang yang kita hormati trus melecehkan tanggapan kita, kenapa harus 
tetap menjura. 

seperti kata deby "apa yang datang padamu, darimu" 



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Yayu Arifin  
wrote:
>
> 
> 
> --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
> 
> Dari: Bei 
> Judul: [GM2020] Re: website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG
> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 7:14 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>   
>   orang dikatakan sombong itu kalo merendahkan orang lain dan atau 
> meninggikan diri sendiri bukan karena berkata jujur. 
> 
> 
> 
> web UNG harus kita akui sangat terlambat updatenya, dan itu adalah sebuah 
> masalah. mencari solusinya dengan menelusuri mengapa terlambat, apakah ada 
> kendala teknis atau kendala nonteknis. Dari sisi teknis kami berusaha untuk 
> memperbaiki dan mengupgrade. Sayangnya kami bukan pihak yang berwenang untuk 
> mengeluarkan press release di UNG. Tapi kita berusaha melatih tenaga2 di 
> HUMAS UNG untuk melakukan pengisian berita di web UNG. Mungkin volume kerja 
> yg cukup tinggi di HUMAS menyebabkan teman2 disitu tidak punya waktu untuk 
> mengupdate berita. Perlu kebijakan dari pimpinan UNG untuk mengatasi masalah 
> ini, entah dengan menambah tenaga di HUMAS atau strategi lain. Yang penting 
> berita2 bisa terupdate secara rutin.
> 
> 
> 
> Beberapa hari yang lalu ada mahasiswa UNG yang memposting di facebook tentang 
> keberhasilan menembus sistem keamanan di web SIAT UNG. Mahasiswa ini kita 
> panggil dengan surat resmi bukan untuk dimintai pertanggungjawaban karena 
> merusak web tapi untuk diajak berdiskusi bagaimana cara dia melakukan 
> sehingga kita bisa memperbaiki kelemahan yang ada. Selama untuk perbaikan, 
> kita tidak malu bertanya dan berdiskusi dengan mahasiswa, apalagi dengan 
> dosen. 
> 
> 
> 
> English Day? Why Not? Di rapat Pimpinan UNG beberapa bulan yang lalu sudah 
> diungkapkan ide itu dan disetujui oleh hampir semua yang hadir. Sayangnya 
> sampe skarang belum terealisasi. Kita semua ingin maju, bukan hanya bapak dan 
> ibu saja. 
> 
> 
> 
> Sekali-kali mampirlah ke http://situ. ung.ac.id
> 
> 
> 
> Disana tersedia fasilitas email internal, pengumuman, absensi, tukar file, 
> data pegawai, manajemen surat, SPPD dll. Melalui sistem ini sejak tahun 2006 
> banyak sekali kemudahan yang bisa kita dapatkan dalam mengelola UNG. 
> Undangan, pengumuman, permintaan perbaikan sarana/prasarana, data 
> kepegawaian, data absensi, penelusuran surat dan banyak lagi yang bisa 
> disampaikan lewat sistem ini. Sampai saat ini saya stress kalo disuruh 
> mencari surat masuk/keluar apalagi yang arsip surat2 tahun lalu. Padahal kalo 
> sistem ini diterapkan dengan konsisten, manfaatnya sangat luar biasa. mencari 
> arsip surat cukup dengan beberapa kali klik, absensi tenaga penunjang 
> akademik bisa dicetak dari sini sekaligus grafiknya, data kepegewaian bisa 
> dengan mudah ditelusuri, permintaa perbaikan sarana/prasarana dengan mudah 
> bisa di monitor, data barang/inventaris bisa terkontrol, ada chatingnya, 
> forum diskusi, tukar menukar file per orang atau per bidang sehingga tidak 
> perlu repot
>  dengan USB Flashdisk (apalagi yang ba virus hehehe... ). 
> 
> 
> 
> Sayangnya sistem ini belum diterapkan dengan baik, karena semangat untuk 
> pengelolaan kampus berbasis IT belum menular ke pimpinan yang mengurusi 
> masalah itu. Mudah2an pimpinan yang baru nanti mau menggunakan sistem ini 
> untuk mengelola UNG lebih baik lagi. 
> 
> 
> 
> Rgrds,
> 
> Bei
> 
> 
> 
> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  ...> wrote:
> 
> >
> 
> > Waalaikum salam, 
> 
> > 
> 
> > It is easy pak, as we experience pak. 
> 
> > 
> 
> > Tiap hari dikantor saya kami menggunakan email internal untuk semua, jadi 
> > surat-surat, pengumuman, bisa disampaikan cepat, murah dan sangat pribadi 
> > kesetiap. Bayangkan dengan z

Re: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan saya atau ???

2010-04-04 Terurut Topik  zamronie 

Baiknya segala kesalahpahaman ini dihentikan saja.
Masing2 pihak introspeksi diri.

Ini sudah menjurus ke Konflik antar personal yang sebaiknya tidak dikedepankan 
di milis.

Pak Bei punya semangat tinggi kalau digabungkan dengan usul pak yahya agar 
fasilitas juga perlu diperhatikan, pasti hasilnya akan jauh lebih baik.

Mari sama2 ambil positifnya, jangan terjebak pada konflik yang tidak gaga mo 
lia.

Bolo maapu

☺ ☺ ☺ ☺ ☺


-Original Message-
From: "Bei" 
Date: Mon, 05 Apr 2010 01:07:10 
To: 
Subject: [GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu 
meninggikan saya atau ???

hehehe... lihat di email sebelumnya , saya menyebut Bapak dengan Pak Yahya, 
tapi kalo orang yang kita hormati trus melecehkan tanggapan kita, kenapa harus 
tetap menjura. 

seperti kata deby "apa yang datang padamu, darimu" 



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Yayu Arifin  
wrote:
>
> 
> 
> --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
> 
> Dari: Bei 
> Judul: [GM2020] Re: website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG
> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 7:14 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>   
>   orang dikatakan sombong itu kalo merendahkan orang lain dan atau 
> meninggikan diri sendiri bukan karena berkata jujur. 
> 
> 
> 
> web UNG harus kita akui sangat terlambat updatenya, dan itu adalah sebuah 
> masalah. mencari solusinya dengan menelusuri mengapa terlambat, apakah ada 
> kendala teknis atau kendala nonteknis. Dari sisi teknis kami berusaha untuk 
> memperbaiki dan mengupgrade. Sayangnya kami bukan pihak yang berwenang untuk 
> mengeluarkan press release di UNG. Tapi kita berusaha melatih tenaga2 di 
> HUMAS UNG untuk melakukan pengisian berita di web UNG. Mungkin volume kerja 
> yg cukup tinggi di HUMAS menyebabkan teman2 disitu tidak punya waktu untuk 
> mengupdate berita. Perlu kebijakan dari pimpinan UNG untuk mengatasi masalah 
> ini, entah dengan menambah tenaga di HUMAS atau strategi lain. Yang penting 
> berita2 bisa terupdate secara rutin.
> 
> 
> 
> Beberapa hari yang lalu ada mahasiswa UNG yang memposting di facebook tentang 
> keberhasilan menembus sistem keamanan di web SIAT UNG. Mahasiswa ini kita 
> panggil dengan surat resmi bukan untuk dimintai pertanggungjawaban karena 
> merusak web tapi untuk diajak berdiskusi bagaimana cara dia melakukan 
> sehingga kita bisa memperbaiki kelemahan yang ada. Selama untuk perbaikan, 
> kita tidak malu bertanya dan berdiskusi dengan mahasiswa, apalagi dengan 
> dosen. 
> 
> 
> 
> English Day? Why Not? Di rapat Pimpinan UNG beberapa bulan yang lalu sudah 
> diungkapkan ide itu dan disetujui oleh hampir semua yang hadir. Sayangnya 
> sampe skarang belum terealisasi. Kita semua ingin maju, bukan hanya bapak dan 
> ibu saja. 
> 
> 
> 
> Sekali-kali mampirlah ke http://situ. ung.ac.id
> 
> 
> 
> Disana tersedia fasilitas email internal, pengumuman, absensi, tukar file, 
> data pegawai, manajemen surat, SPPD dll. Melalui sistem ini sejak tahun 2006 
> banyak sekali kemudahan yang bisa kita dapatkan dalam mengelola UNG. 
> Undangan, pengumuman, permintaan perbaikan sarana/prasarana, data 
> kepegawaian, data absensi, penelusuran surat dan banyak lagi yang bisa 
> disampaikan lewat sistem ini. Sampai saat ini saya stress kalo disuruh 
> mencari surat masuk/keluar apalagi yang arsip surat2 tahun lalu. Padahal kalo 
> sistem ini diterapkan dengan konsisten, manfaatnya sangat luar biasa. mencari 
> arsip surat cukup dengan beberapa kali klik, absensi tenaga penunjang 
> akademik bisa dicetak dari sini sekaligus grafiknya, data kepegewaian bisa 
> dengan mudah ditelusuri, permintaa perbaikan sarana/prasarana dengan mudah 
> bisa di monitor, data barang/inventaris bisa terkontrol, ada chatingnya, 
> forum diskusi, tukar menukar file per orang atau per bidang sehingga tidak 
> perlu repot
>  dengan USB Flashdisk (apalagi yang ba virus hehehe... ). 
> 
> 
> 
> Sayangnya sistem ini belum diterapkan dengan baik, karena semangat untuk 
> pengelolaan kampus berbasis IT belum menular ke pimpinan yang mengurusi 
> masalah itu. Mudah2an pimpinan yang baru nanti mau menggunakan sistem ini 
> untuk mengelola UNG lebih baik lagi. 
> 
> 
> 
> Rgrds,
> 
> Bei
> 
> 
> 
> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  ...> wrote:
> 
> >
> 
> > Waalaikum salam, 
> 
> > 
> 
> > It is easy pak, as we experience pak. 
> 
> > 
> 
> > Tiap hari dikantor saya kami menggunakan email internal untuk semua, jadi 
> > surat-surat, pengumuman, bisa disampaikan cepat, murah dan sangat pribadi 
> > kesetiap. Bayangkan dengan zaman dulu kalo ada rapat dhrama wanita pake toa 
> > pak !. 
> 
> > 
> 
> > Belum lagi e-procurement, pembelian dan lelang secara online, masak kita 
> > kalah dengan kabupaten 2 yg bupatinya menerima penghargaan dari presiden 
> > pak ?. 
> 
> > 
> 
> > Contoh ini bukan dijerman tapi di limboto. 
> 
> > 
> 
> > http://www.gorontal okab.go.id/  

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Bei
richie, masakan nt bisa tertipu dengan trik sederhana itu :)

Rgrds,
Bei




--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, "Richie Octavian" 
 wrote:
>
>   http://siat.ung.ac.id//db



[GM2020] Re: apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan saya atau ???

2010-04-04 Terurut Topik Bei
hehehe... lihat di email sebelumnya , saya menyebut Bapak dengan Pak Yahya, 
tapi kalo orang yang kita hormati trus melecehkan tanggapan kita, kenapa harus 
tetap menjura. 

seperti kata deby "apa yang datang padamu, darimu" 



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Yayu Arifin  
wrote:
>
> 
> 
> --- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:
> 
> Dari: Bei 
> Judul: [GM2020] Re: website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG
> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 7:14 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>   
>   orang dikatakan sombong itu kalo merendahkan orang lain dan atau 
> meninggikan diri sendiri bukan karena berkata jujur. 
> 
> 
> 
> web UNG harus kita akui sangat terlambat updatenya, dan itu adalah sebuah 
> masalah. mencari solusinya dengan menelusuri mengapa terlambat, apakah ada 
> kendala teknis atau kendala nonteknis. Dari sisi teknis kami berusaha untuk 
> memperbaiki dan mengupgrade. Sayangnya kami bukan pihak yang berwenang untuk 
> mengeluarkan press release di UNG. Tapi kita berusaha melatih tenaga2 di 
> HUMAS UNG untuk melakukan pengisian berita di web UNG. Mungkin volume kerja 
> yg cukup tinggi di HUMAS menyebabkan teman2 disitu tidak punya waktu untuk 
> mengupdate berita. Perlu kebijakan dari pimpinan UNG untuk mengatasi masalah 
> ini, entah dengan menambah tenaga di HUMAS atau strategi lain. Yang penting 
> berita2 bisa terupdate secara rutin.
> 
> 
> 
> Beberapa hari yang lalu ada mahasiswa UNG yang memposting di facebook tentang 
> keberhasilan menembus sistem keamanan di web SIAT UNG. Mahasiswa ini kita 
> panggil dengan surat resmi bukan untuk dimintai pertanggungjawaban karena 
> merusak web tapi untuk diajak berdiskusi bagaimana cara dia melakukan 
> sehingga kita bisa memperbaiki kelemahan yang ada. Selama untuk perbaikan, 
> kita tidak malu bertanya dan berdiskusi dengan mahasiswa, apalagi dengan 
> dosen. 
> 
> 
> 
> English Day? Why Not? Di rapat Pimpinan UNG beberapa bulan yang lalu sudah 
> diungkapkan ide itu dan disetujui oleh hampir semua yang hadir. Sayangnya 
> sampe skarang belum terealisasi. Kita semua ingin maju, bukan hanya bapak dan 
> ibu saja. 
> 
> 
> 
> Sekali-kali mampirlah ke http://situ. ung.ac.id
> 
> 
> 
> Disana tersedia fasilitas email internal, pengumuman, absensi, tukar file, 
> data pegawai, manajemen surat, SPPD dll. Melalui sistem ini sejak tahun 2006 
> banyak sekali kemudahan yang bisa kita dapatkan dalam mengelola UNG. 
> Undangan, pengumuman, permintaan perbaikan sarana/prasarana, data 
> kepegawaian, data absensi, penelusuran surat dan banyak lagi yang bisa 
> disampaikan lewat sistem ini. Sampai saat ini saya stress kalo disuruh 
> mencari surat masuk/keluar apalagi yang arsip surat2 tahun lalu. Padahal kalo 
> sistem ini diterapkan dengan konsisten, manfaatnya sangat luar biasa. mencari 
> arsip surat cukup dengan beberapa kali klik, absensi tenaga penunjang 
> akademik bisa dicetak dari sini sekaligus grafiknya, data kepegewaian bisa 
> dengan mudah ditelusuri, permintaa perbaikan sarana/prasarana dengan mudah 
> bisa di monitor, data barang/inventaris bisa terkontrol, ada chatingnya, 
> forum diskusi, tukar menukar file per orang atau per bidang sehingga tidak 
> perlu repot
>  dengan USB Flashdisk (apalagi yang ba virus hehehe... ). 
> 
> 
> 
> Sayangnya sistem ini belum diterapkan dengan baik, karena semangat untuk 
> pengelolaan kampus berbasis IT belum menular ke pimpinan yang mengurusi 
> masalah itu. Mudah2an pimpinan yang baru nanti mau menggunakan sistem ini 
> untuk mengelola UNG lebih baik lagi. 
> 
> 
> 
> Rgrds,
> 
> Bei
> 
> 
> 
> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  ...> wrote:
> 
> >
> 
> > Waalaikum salam, 
> 
> > 
> 
> > It is easy pak, as we experience pak. 
> 
> > 
> 
> > Tiap hari dikantor saya kami menggunakan email internal untuk semua, jadi 
> > surat-surat, pengumuman, bisa disampaikan cepat, murah dan sangat pribadi 
> > kesetiap. Bayangkan dengan zaman dulu kalo ada rapat dhrama wanita pake toa 
> > pak !. 
> 
> > 
> 
> > Belum lagi e-procurement, pembelian dan lelang secara online, masak kita 
> > kalah dengan kabupaten 2 yg bupatinya menerima penghargaan dari presiden 
> > pak ?. 
> 
> > 
> 
> > Contoh ini bukan dijerman tapi di limboto. 
> 
> > 
> 
> > http://www.gorontal okab.go.id/  (update terakhir Minggu, 4 April 2010 
> > 18:12:29)
> 
> > 
> 
> > bandingkan dengan web site ung 
> 
> > 
> 
> > http://www.ung. ac.id/ (
> 
> > update terakhir Thursday, 07 January 2010 14:18)
> 
> > 
> 
> > Saya mohon maaf kalo masih dikatakan sombong karena mengatakan yang 
> > sesungguhnya dan akan bersedia mengundurkan diri dari milis ini secara 
> > sukarela. 
> 
> > 
> 
> > Wassalam 
> 
> > 
> 
> > M. Jahja 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> >   Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya? Temukan jawabannya di Yahoo! 
> > Answers! http://id.answers. yahoo.com
> 
>

RE: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Richie Octavian
  http://siat.ung.ac.id//db

 

 

 

 

 

  _  

From: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
[mailto:gorontalomaju2...@yahoogroups.com] On Behalf Of Bei
Sent: Sunday, April 04, 2010 4:37 PM
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 

  

Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah
cerminan dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah
teknologi yang digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga
akademik dan penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan
penggunaan ICT yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan
webometrics, antara lain :
1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan
bobot 25%.
2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian
ini disebut "visibility", dengan bobot 50%.
3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang
relevan dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google.
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt).
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar.
Bagian ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.

Sumber : http://blog.

uad.ac.id/imam_riadi/2010/02/14/penilaian-kriteria-perankingan-webometrics/

Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website
perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada rangking perguruan tinggi. 

Untuk menuju ke arah itu, kami mulai bukan saja dari pengembangan website
yang ada tapi juga dengan pemberian fasilitas blog untuk dosen
(weblog.ung.ac.id), publikasi jurnal UNG (e-journal.ung.ac.id), pengembangan
elearning (elearning.ung.ac.id, fekon.ung.ac.id, sportif.ung.ac.id,
kuliah.ung.ac.id), Email (webmail.ung.ac.id). 

Disamping itu juga para dosen dilatih untuk bisa menggunakan elearning dan
blog, karena semakin banyak dosen yang menggunakan elearning dan blog, akan
berpengaruh pada rangking PT di webometrics. Disinilah kuncinya, peningkatan
budaya penggunaan ICT dalam proses pendidikan di UNG yang masih rendah.

Dosen yang sudah membuat blog hanya sekitar 19 orang dan yang aktif
menggunakan blognya mungkin hanya 2-3 orang saja. Elearning juga tidak
terlalu banyak digunakan kecuali oleh dosen-dosen PJJ PGSD dan Teknik
Informatika.

Untuk itu perlu strategi2 baru dalam meningkatkan rangking UNG dalam
pemeringkatan perguruan tinggi. Universitas Negeri Malang bahkan membuat
lembaga khusus untuk meningkatkan rangkingnya yakni Learning Center for
World Class University Universitas Negeri Malang (LCWCU UM), yang merupakan
kelompok studi Webometrics. Hasilnya Universitas Negeri Malang membuat
kejutan dalam pemeringkatan world class university versi Webometrics. UM
yang belum masuk peringkat pada edisi Januari 2009, menempati peringkat 13
Indonesia (2.791 dunia, 82 Asia Tenggara) pada edisi Juli 2009. Lebih
mengejutkan lagi, UM menempati peringkat 6 Indonesia (1.256 dunia, 28 Asia
Tenggara) pada edisi Januari 2010.

Dirjen Dikti yang Wakil Mendiknas, Fasli Djalal dalam website Dikti yang
berjudul Jalan Menuju Word Class University (WCU)Yang Realistis menganjurkan
"Disiplinkan dosen untuk selalu mengupload dan mengupdate kekayaan filenya.
Undang semua dosen, mahasiswa, dan alumni untuk selalu heating di website
tersebut."

Rgrds,
Bei

Saya bo sandiri mengelola website UNG, sapa tau seperti usulan le Iki, te
Uyan mau bergabung dengan UNG... :) Mudah2an tulisan ini di baca pak Syam
supaya te Uyan tidak bisa menghindar hehehehe.

--- In gorontalomaju2020@ 
yahoogroups.com, "Sofyan Uli"  wrote:
>
> Iki, kayaknya kita semua sbg org gtlo lebih sepakat dan bangga kalo UNG
bisa masuk dalam 200 besar. Syaratnya tidak terlalu sulit cukup
mengoptimalkan website ung yang sudah ada.
> 
> Bolo maapu...
> 
> Sent from my BlackBerry®
> 
> -Original Message-
> From: Taufik Polapa 
> Date: Sat, 3 Apr 2010 06:41:17 
> To: mailto:gorontalomaju2020%40yahoogroups.com>
yahoogroups.com>
> Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
> 
> Maksudnya le Uyan dia Ex dari ITB, jadi depe kampus masuk Universtias top
dunia... hehehe
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> From: Sofyan Uli 
> To: gorontalomaju20

[GM2020] apakah sahutin ke saya dengan cara wei jahja itu meninggikan saya atau ???

2010-04-04 Terurut Topik Yayu Arifin


--- Pada Sen, 5/4/10, Bei  menulis:

Dari: Bei 
Judul: [GM2020] Re: website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 7:14 AM















 
 



  



  
  
  orang dikatakan sombong itu kalo merendahkan orang lain dan atau 
meninggikan diri sendiri bukan karena berkata jujur. 



web UNG harus kita akui sangat terlambat updatenya, dan itu adalah sebuah 
masalah. mencari solusinya dengan menelusuri mengapa terlambat, apakah ada 
kendala teknis atau kendala nonteknis. Dari sisi teknis kami berusaha untuk 
memperbaiki dan mengupgrade. Sayangnya kami bukan pihak yang berwenang untuk 
mengeluarkan press release di UNG. Tapi kita berusaha melatih tenaga2 di HUMAS 
UNG untuk melakukan pengisian berita di web UNG. Mungkin volume kerja yg cukup 
tinggi di HUMAS menyebabkan teman2 disitu tidak punya waktu untuk mengupdate 
berita. Perlu kebijakan dari pimpinan UNG untuk mengatasi masalah ini, entah 
dengan menambah tenaga di HUMAS atau strategi lain. Yang penting berita2 bisa 
terupdate secara rutin.



Beberapa hari yang lalu ada mahasiswa UNG yang memposting di facebook tentang 
keberhasilan menembus sistem keamanan di web SIAT UNG. Mahasiswa ini kita 
panggil dengan surat resmi bukan untuk dimintai pertanggungjawaban karena 
merusak web tapi untuk diajak berdiskusi bagaimana cara dia melakukan sehingga 
kita bisa memperbaiki kelemahan yang ada. Selama untuk perbaikan, kita tidak 
malu bertanya dan berdiskusi dengan mahasiswa, apalagi dengan dosen. 



English Day? Why Not? Di rapat Pimpinan UNG beberapa bulan yang lalu sudah 
diungkapkan ide itu dan disetujui oleh hampir semua yang hadir. Sayangnya sampe 
skarang belum terealisasi. Kita semua ingin maju, bukan hanya bapak dan ibu 
saja. 



Sekali-kali mampirlah ke http://situ. ung.ac.id



Disana tersedia fasilitas email internal, pengumuman, absensi, tukar file, data 
pegawai, manajemen surat, SPPD dll. Melalui sistem ini sejak tahun 2006 banyak 
sekali kemudahan yang bisa kita dapatkan dalam mengelola UNG. Undangan, 
pengumuman, permintaan perbaikan sarana/prasarana, data kepegawaian, data 
absensi, penelusuran surat dan banyak lagi yang bisa disampaikan lewat sistem 
ini. Sampai saat ini saya stress kalo disuruh mencari surat masuk/keluar 
apalagi yang arsip surat2 tahun lalu. Padahal kalo sistem ini diterapkan dengan 
konsisten, manfaatnya sangat luar biasa. mencari arsip surat cukup dengan 
beberapa kali klik, absensi tenaga penunjang akademik bisa dicetak dari sini 
sekaligus grafiknya, data kepegewaian bisa dengan mudah ditelusuri, permintaa 
perbaikan sarana/prasarana dengan mudah bisa di monitor, data barang/inventaris 
bisa terkontrol, ada chatingnya, forum diskusi, tukar menukar file per orang 
atau per bidang sehingga tidak perlu repot
 dengan USB Flashdisk (apalagi yang ba virus hehehe... ). 



Sayangnya sistem ini belum diterapkan dengan baik, karena semangat untuk 
pengelolaan kampus berbasis IT belum menular ke pimpinan yang mengurusi masalah 
itu. Mudah2an pimpinan yang baru nanti mau menggunakan sistem ini untuk 
mengelola UNG lebih baik lagi. 



Rgrds,

Bei



--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Yayu Arifin  
wrote:

>

> Waalaikum salam, 

> 

> It is easy pak, as we experience pak. 

> 

> Tiap hari dikantor saya kami menggunakan email internal untuk semua, jadi 
> surat-surat, pengumuman, bisa disampaikan cepat, murah dan sangat pribadi 
> kesetiap. Bayangkan dengan zaman dulu kalo ada rapat dhrama wanita pake toa 
> pak !. 

> 

> Belum lagi e-procurement, pembelian dan lelang secara online, masak kita 
> kalah dengan kabupaten 2 yg bupatinya menerima penghargaan dari presiden pak 
> ?. 

> 

> Contoh ini bukan dijerman tapi di limboto. 

> 

> http://www.gorontal okab.go.id/  (update terakhir Minggu, 4 April 2010 
> 18:12:29)

> 

> bandingkan dengan web site ung 

> 

> http://www.ung. ac.id/ (

>   update terakhir Thursday, 07 January 2010 14:18)

> 

> Saya mohon maaf kalo masih dikatakan sombong karena mengatakan yang 
> sesungguhnya dan akan bersedia mengundurkan diri dari milis ini secara 
> sukarela. 

> 

> Wassalam 

> 

> M. Jahja 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

>   Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya? Temukan jawabannya di Yahoo! 
> Answers! http://id.answers. yahoo.com

>






 





 



  











  Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. 
Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/

[GM2020] Re: website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG

2010-04-04 Terurut Topik Bei
orang dikatakan sombong itu kalo merendahkan orang lain dan atau meninggikan 
diri sendiri bukan karena berkata jujur. 

web UNG harus kita akui sangat terlambat updatenya, dan itu adalah sebuah 
masalah. mencari solusinya dengan menelusuri mengapa terlambat, apakah ada 
kendala teknis atau kendala nonteknis. Dari sisi teknis kami berusaha untuk 
memperbaiki dan mengupgrade. Sayangnya kami bukan pihak yang berwenang untuk 
mengeluarkan press release di UNG. Tapi kita berusaha melatih tenaga2 di HUMAS 
UNG untuk melakukan pengisian berita di web UNG. Mungkin volume kerja yg cukup 
tinggi di HUMAS menyebabkan teman2 disitu tidak punya waktu untuk mengupdate 
berita. Perlu kebijakan dari pimpinan UNG untuk mengatasi masalah ini, entah 
dengan menambah tenaga di HUMAS atau strategi lain. Yang penting berita2 bisa 
terupdate secara rutin.

Beberapa hari yang lalu ada mahasiswa UNG yang memposting di facebook tentang 
keberhasilan menembus sistem keamanan di web SIAT UNG. Mahasiswa ini kita 
panggil dengan surat resmi bukan untuk dimintai pertanggungjawaban karena 
merusak web tapi untuk diajak berdiskusi bagaimana cara dia melakukan sehingga 
kita bisa memperbaiki kelemahan yang ada. Selama untuk perbaikan, kita tidak 
malu bertanya dan berdiskusi dengan mahasiswa, apalagi dengan dosen. 

English Day? Why Not? Di rapat Pimpinan UNG beberapa bulan yang lalu sudah 
diungkapkan ide itu dan disetujui oleh hampir semua yang hadir. Sayangnya sampe 
skarang belum terealisasi. Kita semua ingin maju, bukan hanya bapak dan ibu 
saja. 

Sekali-kali mampirlah ke http://situ.ung.ac.id

Disana tersedia fasilitas email internal, pengumuman, absensi, tukar file, data 
pegawai, manajemen surat, SPPD dll. Melalui sistem ini sejak tahun 2006 banyak 
sekali kemudahan yang bisa kita dapatkan dalam mengelola UNG. Undangan, 
pengumuman, permintaan perbaikan sarana/prasarana, data kepegawaian, data 
absensi, penelusuran surat dan banyak lagi yang bisa disampaikan lewat sistem 
ini. Sampai saat ini saya stress kalo disuruh mencari surat masuk/keluar 
apalagi yang arsip surat2 tahun lalu. Padahal kalo sistem ini diterapkan dengan 
konsisten, manfaatnya sangat luar biasa. mencari arsip surat cukup dengan 
beberapa kali klik, absensi tenaga penunjang akademik bisa dicetak dari sini 
sekaligus grafiknya, data kepegewaian bisa dengan mudah ditelusuri, permintaa 
perbaikan sarana/prasarana dengan mudah bisa di monitor, data barang/inventaris 
bisa terkontrol, ada chatingnya, forum diskusi, tukar menukar file per orang 
atau per bidang sehingga tidak perlu repot dengan USB Flashdisk (apalagi yang 
ba virus hehehe... ). 

Sayangnya sistem ini belum diterapkan dengan baik, karena semangat untuk 
pengelolaan kampus berbasis IT belum menular ke pimpinan yang mengurusi masalah 
itu. Mudah2an pimpinan yang baru nanti mau menggunakan sistem ini untuk 
mengelola UNG lebih baik lagi. 

Rgrds,
Bei



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Yayu Arifin  
wrote:
>
> Waalaikum salam, 
> 
> It is easy pak, as we experience pak. 
> 
> Tiap hari dikantor saya kami menggunakan email internal untuk semua, jadi 
> surat-surat, pengumuman, bisa disampaikan cepat, murah dan sangat pribadi 
> kesetiap. Bayangkan dengan zaman dulu kalo ada rapat dhrama wanita pake toa 
> pak !. 
> 
> Belum lagi e-procurement, pembelian dan lelang secara online, masak kita 
> kalah dengan kabupaten 2 yg bupatinya menerima penghargaan dari presiden pak 
> ?. 
> 
> Contoh ini bukan dijerman tapi di limboto. 
> 
> http://www.gorontalokab.go.id/  (update terakhir Minggu, 4 April 2010 
> 18:12:29)
> 
> bandingkan dengan web site ung 
> 
> http://www.ung.ac.id/ (
>   update terakhir Thursday, 07 January 2010 14:18)
> 
> Saya mohon maaf kalo masih dikatakan sombong karena mengatakan yang 
> sesungguhnya dan akan bersedia mengundurkan diri dari milis ini secara 
> sukarela. 
> 
> Wassalam 
> 
> M. Jahja 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya? Temukan jawabannya di Yahoo! 
> Answers! http://id.answers.yahoo.com
>




[GM2020] website kab gorontalo (bukan jerman) vs web UNG

2010-04-04 Terurut Topik Yayu Arifin
Waalaikum salam, 

It is easy pak, as we experience pak. 

Tiap hari dikantor saya kami menggunakan email internal untuk semua, jadi 
surat-surat, pengumuman, bisa disampaikan cepat, murah dan sangat pribadi 
kesetiap. Bayangkan dengan zaman dulu kalo ada rapat dhrama wanita pake toa pak 
!. 

Belum lagi e-procurement, pembelian dan lelang secara online, masak kita kalah 
dengan kabupaten 2 yg bupatinya menerima penghargaan dari presiden pak ?. 

Contoh ini bukan dijerman tapi di limboto. 

http://www.gorontalokab.go.id/  (update terakhir Minggu, 4 April 2010 18:12:29)

bandingkan dengan web site ung 

http://www.ung.ac.id/ (
update terakhir Thursday, 07 January 2010 14:18)

Saya mohon maaf kalo masih dikatakan sombong karena mengatakan yang 
sesungguhnya dan akan bersedia mengundurkan diri dari milis ini secara 
sukarela. 

Wassalam 

M. Jahja 







  Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya? Temukan jawabannya di Yahoo! 
Answers! http://id.answers.yahoo.com

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Nurdin Baderan, SP
oh itu maksudnya ya...sy pikir korelasi antara 3,5 tahun waktu studi di UNG 
dengan pemimpin besar fitnya dimana??...justru sy lihat alumni UNG yang lulus 
cepat (a.l 3,5 tahun) justru cepat dapat gelar pengangguran...apalagi jika 
aktivitasnya kampus-kos atau kampus-rumah saat lulus bingung mau kerja apa dan 
dapat uang...ya pilihan yang paling memungkinkan adalah PNS atau jika tidak 
ikut-ikutan berpolitik praktis di luar (caleg)...di UNG saran saya ada 
biro/badan bursa kerja seperti di IPB atau universitas lain yang selalu 
intensif melakukan upaya penyediaan informasi bursa kerja selain untuk bursa 
kerja di UNG dan instansi pemerintah juga swasta..e.x bursa kerja di PT PG 
Tolangula-Lakeya, PT Gorontalo Mineral dll atau ada strategi lain untuk 
meningkatkan bobot UNG sebagai pabrik ilmuan dan teknisimungkin sudah 
saatnya semua pihak di UNG termasuk saya orientasinya ke situ sekarang...UNG 
dan dosen-dosennya harus melakukan itu jangan hanya merusak citra
 yang selama ini sudah baik..yang kurang atau tidak baik diperbaiki...wah 
kebanyakan nanti kesasar lagi..

nurdin





From: "m...@teoritik.fisika.net" 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Sun, April 4, 2010 8:13:47 PM
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

   
bukti yang saya dapat soal2 yang di buku sma saja, ada yang tidak bisa 
seelsaikan he he he ... 

--- udinsoilung@ yahoo.com wrote:

From: "Nurdin Baderan, SP" 
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Date: Sun, 4 Apr 2010 06:02:50 -0700 (PDT)

  
pa MY, pernyataan ini lemah pembuktiannya. ...(coba survei lapang) gimana 
alumnus UNG saat ini..kata yakin ini benar-benar optimisme bukan 
lainnya...begitu pa MY...

odu olo
nurdin





From: "m...@teoritik. fisika.net" 
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Sun, April 4, 2010 7:51:00 PM
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

  
pak denbaga, di UNG ini lulusan sarjana 3,5 tahun, jadi saya yakin ada yang 
bisa menjadi pemimpin besar.




--- denb...@yahoo. com wrote:

From: denb...@yahoo. com
To: "Mell's" 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Date: Sun, 4 Apr 2010 12:27:48 +

  
Perlu diingat, UNG bukan saja milik Rektor, Mahasisiwa dan para Dosen! UNG 
adalah milik masyarakat Gorontalo, yang bertanggung jawab secara moril terhadap 
pendidikan, sebagai lembaga pendidikan tertinggi di negeri itu! Saya, sebagai 
masyarakat Gorontalo yang sudah 30 tahun bermukim di Jakarta, tetap merasa 
punya tali merah dengan masyarakat Gorontalo, khususnya mengenai Pendidikan. 
Secara pribadi, saya mengenal Walikota Adhan. Namun pada hati kecil saya tetap 
bertanya, apa tidak ada lulusan UNG yang bisa memimpin Negeri ini??!


Salam dari jauh..
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Iqbal  
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
  
Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai bekerja, 
ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila ternyata 
hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan? ). Pujian dan kritik mestinya 
tetap disampaikan dengan bijak

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:


>
>
>
>  >
>
> 
>>  
> 

Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya" . Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi" . Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh)  sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kasih


Funco Tanipu


From:  Iqbal  
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
  
Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji setinggi 
langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa beliau 
bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..
Bangsa yang aneh, hehe..

Iqbal
No offense

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo. com wrote:


>
>
>
>  >
>
> 
>>  
> 
>>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun 
>saya salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai 
>ayam..!
>Sent from my BlackBerry®
>powered by Sinyal Kuat INDOSAT


>From:  sqb...@yahoo. co.id 
>Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +
>To: 
>Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (ng

[GM2020] Full time and expericenced technician needed

2010-04-04 Terurut Topik Yayu Arifin
Dear Milister, 

Kenapa harus menyerang saya dengan kata 2 yang dinegara yg orang bilang "kafir" 
ini saya nggak pernah dengar !.   

Saya bilang kita butuh teknisi fulltime karena mereka bisa bekerja dengan penuh 
dan bisa menyelesaikan masalah, ini apa yg saya sadari kenapa jerman menjadi 
sangat maju karena semua bidang ada teknisinya. 

Jadi kalo mau UNG maju kita butuh orang 2 tersebut, Profesor-profesor,  
doktoran-doktoran dan mahasiswa.mahasiswa S2 atau diplom butuh konsultasi dan 
bantuan mereka untuk melakukan sesuatu. 

Saya kasih contoh yg paling sederhana : Sewaktu saya sampe di UNG dulu tahun 
1998 bersama pak asri arbie dan dosen 2 lain kami memulai praktikum fisika,   
banyak pekerjaan 2 teknis yg kami perlukan harus kami kerjakan sendiri, karena 
laboran dan teknisi kurang kapable bahkan punya background pendidikan yg lain 
(ini yg masalah).  

Keadaan seperti ini diperparah dengan para laboran dan teknisi ini ikut kuliah 
master dan/atau S1 yg diadakan di UNG, sehingga tidak bisa full time, atau 
kadang dipindahkan ke pos lain oleh SK rektor tentunya. 

Kembali ke permasalahan Jaringan internet di jurusan fisika, karena saya 
menghadapi masalah yang rumit di tersebut maka saya cari penyelesaiannya dengan 
diskusi dan cari tahu dengan diskusi dengan teknisi 2 yg ketemu di jerman. Saya 
tidak menyalahkan siapa 2, dan kenapa harus merasa bersalah kalo tidak harus 
bertanggung jawab.

Buat saya egal mau ada jaringan yg bagus alhamdulillah, kalo tidak ya saya 
masih buka yahoo.com untuk kirim email ke professor. 

Wassalam 


M. Jahja 








 









  Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang 
Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Full time and expericenced techinician needed)

2010-04-04 Terurut Topik Bei
banyak skali orang sombong, bo napa satu pe sombong skali amm..

wei Yahya, semangat dan usaha, bekerja tanpa semangat itu bo panas2 tai ayam 
dan apakah ada kerja tanpa usaha. kalo nt mau bekerja nanti setelah dapat kursi 
empuk, mohon maaf, saya bikin elearning IKIP (2002) sebelum jadi pegawai atau 
tenaga disitu, pake server ditempat kerja saat itu, tidak dibayar dan bukan 
untuk sombong2an diri tapi karena ada semangat dan usaha membangun Gorontalo 

anda pikir kita puas dengan kondisi jaringan saat ini? tidak boss,, tapi kita 
berusaha bekerja dengan kondisi yang sekarang sambil mengusahakan perbaikan. 
satu2 boss.. yang barusan ini kan pemerataan jaringan sampai ke kampus 2 dan 3, 
baru itu meningkatkan kualitas, pemakaian sistem DHCP supaya tidak ada 
pembatasan IP. 

kita juga sedang mengusahan tenaga fungsional pranata komputer di bidang 
jaringan agar pekerjaan mereka tidak terbatasi oleh struktur kepegawaian dan 
jam kerja yang mengikat. mereka ini barusan menyelesaikan diklat fungsionalnya 
3 hari lalu. mengikut diklat ini bukan perkara mudah karena hanya terbatas 20 
orang dari seluruh PNS yang ada Indonesia. UNG satu2nya Perguruan Tinggi di 
Indonesia yang terpilih mendapat kesempatan untuk mengikuti Diklat ini dan 
bahkan bisa mengirim 2 peserta. Mengapa bisa? karena BPS sebagai penyelenggara 
diklat melihat semangat kita untuk mrngikuti diklat ini bukan karena melihat 
jaringan atau kursi yang ada.

saya akan merasa diri saya sangat goblok kalau tidak bisa menilai semangat 
orang, akan merasa diri sangat bodoh kalau tidak bisa membedakan orang yang 
bersemangat dan orang yang tidak punya semangat.
entah kalu orang lain yah...

Rgrds,
Bei

--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Yayu Arifin  
wrote:
>
> Terima kasih ikbal, 
> 
> Dear Milsiter
> 
> Saya selama dijerman ini diskusi dengan ahli web dari amerika dan turut 
> mikirin solusinya, kayak kabel listrik telepon, dan internet gentayangan dari 
> satu banguan kebangunan lain (really awfull), dan saya sudah perbaiki yg 
> dijurusan fisika. Masalah  yg belum sempat adalah  menaikkan jumlah  IP 
> adress  one IP for one person, karena saya sempat bicara dengan pak Teddy 
> dan dia jawab belum cukup.
> 
> Persoalannya adalah orang yg tinggal disana sudah merasa nyaman dengan 
> keadaan itu, karena tidak melihat sesuatu yg lebih baik dari itu. Kebetulan 
> saya yg merasa tidak nyaman dan ingin membawa perubahan keUNG, minimal ke 
> lingkungan kerja saya (ada mahasiswa saya satu orang dimilis ini (Kilo)). 
> Suatu waktu saya pernah bilang ke mereka saya mau bawa UI ke UNG, sekarang 
> saya pingin bawa jerman ke UNG.  Please jangan patah semangat, tapi kita 
> dinilai bukan dari semangat saja bukan. 
> 
> Saya malah jadi tambah heran dengan email si bei yg minta melihat pekerjaan 
> dari semangat dan usaha. Apakah webometriks juga akan menilai kita karena 
> semangat ?, bagaimana orang menilai semangat ?. 
> 
> This just reveal to me another problem, why didnot hire one or two really 
> experienced technician to do this job. Disini web ini pekerjaan teknisi dan 
> mereka tidak perlu mengeluh tidak digaji.
> 
> Kita butuh one or two really experienced technician untuk ngurus jaringan 
> full time, tentunya  meja dan kursi serta telepon. 
> 
> Wassalam, 
> 
> 
> Mohamad Jahja 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> --- Pada Ming, 4/4/10, Iqbal  menulis:
> 
> Dari: Iqbal 
> Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)
> Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
> 
> Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 9:36 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>   
>   Saya sepertinya sepakat dengan pak yahya, mungkin teman2 yang belum 
> bisa menangkap maksud yg sebenarnya dan hanya merespon gaya bahasanya saja 
> tanpa melihat substansinya. .
> Iqbal 
> 
> Sent from my iPhone
> On Apr 4, 2010, at 11:19 PM, Yayu Arifin  
> wrote:
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
>   
>   
>   What i am telling you is a fact, in she was my student. 
> 
> I wonder you are the man who needs no instrument to work, when today every 
> tom dick and harry need instrument to work. 
> 
> You simply lost the point that 
> kita butuh ruangan, kursi dan meja untuk bekerja, karena kita bukan buruh 
> angkut, gardener dll. Read 1000 laptop vs 1 kursi. 
> 
> 
> 
> --- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu  menulis:
> 
> Dari: Funco Tanipu 
> Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)
> Kepada: "Gorontalo Maju" 
> Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:26 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
>   
>   
>   
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Ibu Yayu..
> 
> 
> Saya kira jangan berpersepsi negatif ttg kenyataan yang terlihat. Kita belum 
> mengecek sejauhmana itu adalah fakta.
> 
> Misalnya, ibu Yayu mengkotak-kotakkan mana dosen lulusan UNG dan luar. Saya 
> kira Ibu beropini terlalu lebar dan jauh, bahkan terkesan lari dari substansi 
> pembahasan kita.
> 
> Saya kira yang mesti kita sadari 

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Full time and expericenced techinician needed)

2010-04-04 Terurut Topik Yayu Arifin
Terima kasih ikbal, 

Dear Milsiter

Saya selama dijerman ini diskusi dengan ahli web dari amerika dan turut mikirin 
solusinya, kayak kabel listrik telepon, dan internet gentayangan dari satu 
banguan kebangunan lain (really awfull), dan saya sudah perbaiki yg dijurusan 
fisika. Masalah  yg belum sempat adalah  menaikkan jumlah  IP adress  one IP 
for one person, karena saya sempat bicara dengan pak Teddy dan dia jawab belum 
cukup.

Persoalannya adalah orang yg tinggal disana sudah merasa nyaman dengan keadaan 
itu, karena tidak melihat sesuatu yg lebih baik dari itu. Kebetulan saya yg 
merasa tidak nyaman dan ingin membawa perubahan keUNG, minimal ke lingkungan 
kerja saya (ada mahasiswa saya satu orang dimilis ini (Kilo)). Suatu waktu saya 
pernah bilang ke mereka saya mau bawa UI ke UNG, sekarang saya pingin bawa 
jerman ke UNG.  Please jangan patah semangat, tapi kita dinilai bukan dari 
semangat saja bukan. 

Saya malah jadi tambah heran dengan email si bei yg minta melihat pekerjaan 
dari semangat dan usaha. Apakah webometriks juga akan menilai kita karena 
semangat ?, bagaimana orang menilai semangat ?. 

This just reveal to me another problem, why didnot hire one or two really 
experienced technician to do this job. Disini web ini pekerjaan teknisi dan 
mereka tidak perlu mengeluh tidak digaji.

Kita butuh one or two really experienced technician untuk ngurus jaringan full 
time, tentunya  meja dan kursi serta telepon. 

Wassalam, 


Mohamad Jahja 








--- Pada Ming, 4/4/10, Iqbal  menulis:

Dari: Iqbal 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 9:36 PM







 



  



  
  
  Saya sepertinya sepakat dengan pak yahya, mungkin teman2 yang belum bisa 
menangkap maksud yg sebenarnya dan hanya merespon gaya bahasanya saja tanpa 
melihat substansinya. .
Iqbal 

Sent from my iPhone
On Apr 4, 2010, at 11:19 PM, Yayu Arifin  wrote:






 




  
  
  What i am telling you is a fact, in she was my student. 

I wonder you are the man who needs no instrument to work, when today every tom 
dick and harry need instrument to work. 

You simply lost the point that 
kita butuh ruangan, kursi dan meja untuk bekerja, karena kita bukan buruh 
angkut, gardener dll. Read 1000 laptop vs 1 kursi. 



--- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu  menulis:

Dari: Funco Tanipu 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)
Kepada: "Gorontalo Maju" 
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:26 PM







 




  
  
  














Ibu Yayu..


Saya kira jangan berpersepsi negatif ttg kenyataan yang terlihat. Kita belum 
mengecek sejauhmana itu adalah fakta.

Misalnya, ibu Yayu mengkotak-kotakkan mana dosen lulusan UNG dan luar. Saya 
kira Ibu beropini terlalu lebar dan jauh, bahkan terkesan lari dari substansi 
pembahasan kita.

Saya kira yang mesti kita sadari bersama adalah apa pula karya akademik yang 
kita persembahkan. Menurut saya fasilitas itu hanya instrumen sekunder, yang 
primer adalah bagaimana pertanggungjawaban akademik kita sebagai ilmuwan.





Terima Kasih


Funco TanipuFrom:  Yayu Arifin 
Date: Sun, 4 Apr 2010 21:16:01 +0800 (SGT)To: Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)

 




  
  
  Lanjutan dari cerita tadi: 

Sewaktu mampir ke Istana Rektor UNG (Kantor Pusat), saya kaget  mahasiswa saya 
dipuskom dulu  yg skrg kerja  jadi bendahara punya ruangan luas berAC (cukup 
dingin), karpet, dan PC + internet. 

Mungkin karena saya bukan lulusan UNG kali makanya saya dapat fasilitas yg 
kurang, (kurang kursi dan meja, dll), atau memang pekerjaan orang di istana 
rektor jauh lebih penting dari pekerjaan orang dijurusan. 


Wallahu a'lam, 
Wassalam,
 

M. Jahja 
 
--- Pada Ming, 4/4/10, Yayu Arifin  menulis:

Dari: Yayu Arifin 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny)
Kepada:
 gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:48 PM







 




  
  
  Dear Milister, 

saya kaget membaca tanggapan  ttg peringkat Universitas,  Kayaknya bangsa 
indonesia mmg hidup hanya untuk bertanding. 

Alih 2 memperbaiki fungsi dan mengoptimalkan web, malah berpikir untuk masuk 
peringkat 200 besar di webometrics. Kenapa harus membohongi diri sendiri, 
kenapa tidak perbaiki web dan infrastrukutr jaringan demi kemaslahatan kita 
semua, atau web diindonesia tujuannya hanya untuk pertandingan. 

Universitas 2 dijerman tidak pernah ribut untuk masuk dalam peringkat berapa 
dunia tapi seluruh dunia datang ke mereka untuk belajar, karena baik 
universitas sekelas München atau Berlin atau universitas di pedesaan seperti 
Siegen, punya
 fasilitas yg standard bagi pegawai, dosen dan mahasiswa untuk bekerja.  

misalnya skrg: 

Saya butuh berpikir punya kursi dan meja sendiri, karena tidak cukup kursi dan
 meja di jurusan fisika untuk dosen, kemudian harus berpikir gimana terhubung 
k

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Iqbal
Cerdas dan berani :)
Salut eby..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 10:45 PM, debby mano  wrote:

thats the point   "apa yang datang padamu, darimu". Jadi kalo cm tukang koprol 
yang datang,ya itu juga darimu.itu cuma contoh. thks SQB,,,sesama Batudaa harus 
saling mengingatkan :)

--- Pada Sen, 5/4/10, sqb...@yahoo.co.id  menulis:

Dari: sqb...@yahoo.co.id 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 2:24 AM

 
Ass.
Pujian dan kritik adlh sumber "energi peradaban". Pujian bisa memotivasi kita 
untuk bekerja lebih giat karena ada apresiasi orang2 sekitar. Kritik 
mengingatkan kita untuk selalu mawas diri, bahwa ada yang tidak terpuaskan 
dengan hasil kerja kita. Ujung2nya..ya tetap sebagai motivasi untuk bekerja 
lebih baik. 
"Apa yang datang padamu, darimu", itu nasihat orang bijak. 

Terima kasih
SQB

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai bekerja, 
ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila ternyata 
hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan? ). Pujian dan kritik mestinya 
tetap disampaikan dengan bijak

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:

 

Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya" . Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi" . Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh) sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kasih


Funco Tanipu

From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji setinggi 
langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa beliau 
bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..
Bangsa yang aneh, hehe..

Iqbal
No offense

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo. com wrote:

 
Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun saya 
salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai ayam..!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: sqb...@yahoo. co.id
Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus pembinaan staf. 
Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn kebijakan yang 
"tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas Bey dkk untuk 
merumuskan formula kebijakan itu. 
Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
dan terukur.
Terakhir, trims buat Uyan

Terima kasih
SQB



Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Bei" 
Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 -
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :
1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.
2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility" , dengan bobot 50%.
3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.

Sumber : http://blog. uad.ac.id/ imam_riadi/ 2010/02/14/ penilaia

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)

2010-04-04 Terurut Topik Iqbal
Saya sepertinya sepakat dengan pak yahya, mungkin teman2 yang belum bisa 
menangkap maksud yg sebenarnya dan hanya merespon gaya bahasanya saja tanpa 
melihat substansinya..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 11:19 PM, Yayu Arifin  wrote:

What i am telling you is a fact, in she was my student. 

I wonder you are the man who needs no instrument to work, when today every tom 
dick and harry need instrument to work. 

You simply lost the point that 
kita butuh ruangan, kursi dan meja untuk bekerja, karena kita bukan buruh 
angkut, gardener dll. Read 1000 laptop vs 1 kursi. 



--- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu  menulis:

Dari: Funco Tanipu 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)
Kepada: "Gorontalo Maju" 
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:26 PM

 

Ibu Yayu..


Saya kira jangan berpersepsi negatif ttg kenyataan yang terlihat. Kita belum 
mengecek sejauhmana itu adalah fakta.

Misalnya, ibu Yayu mengkotak-kotakkan mana dosen lulusan UNG dan luar. Saya 
kira Ibu beropini terlalu lebar dan jauh, bahkan terkesan lari dari substansi 
pembahasan kita.

Saya kira yang mesti kita sadari bersama adalah apa pula karya akademik yang 
kita persembahkan. Menurut saya fasilitas itu hanya instrumen sekunder, yang 
primer adalah bagaimana pertanggungjawaban akademik kita sebagai ilmuwan.





Terima Kasih


Funco Tanipu

From: Yayu Arifin 
Date: Sun, 4 Apr 2010 21:16:01 +0800 (SGT)
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)

 
Lanjutan dari cerita tadi: 

Sewaktu mampir ke Istana Rektor UNG (Kantor Pusat), saya kaget  mahasiswa saya 
dipuskom dulu  yg skrg kerja  jadi bendahara punya ruangan luas berAC (cukup 
dingin), karpet, dan PC + internet. 

Mungkin karena saya bukan lulusan UNG kali makanya saya dapat fasilitas yg 
kurang, (kurang kursi dan meja, dll), atau memang pekerjaan orang di istana 
rektor jauh lebih penting dari pekerjaan orang dijurusan. 


Wallahu a'lam, 
Wassalam,
 

M. Jahja 

--- Pada Ming, 4/4/10, Yayu Arifin  menulis:

Dari: Yayu Arifin 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny)
Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:48 PM

 
Dear Milister, 

saya kaget membaca tanggapan  ttg peringkat Universitas, Kayaknya bangsa 
indonesia mmg hidup hanya untuk bertanding. 

Alih 2 memperbaiki fungsi dan mengoptimalkan web, malah berpikir untuk masuk 
peringkat 200 besar di webometrics. Kenapa harus membohongi diri sendiri, 
kenapa tidak perbaiki web dan infrastrukutr jaringan demi kemaslahatan kita 
semua, atau web diindonesia tujuannya hanya untuk pertandingan. 

Universitas 2 dijerman tidak pernah ribut untuk masuk dalam peringkat berapa 
dunia tapi seluruh dunia datang ke mereka untuk belajar, karena baik 
universitas sekelas München atau Berlin atau universitas di pedesaan seperti 
Siegen, punya fasilitas yg standard bagi pegawai, dosen dan mahasiswa untuk 
bekerja. 

misalnya skrg: 

Saya butuh berpikir punya kursi dan meja sendiri, karena tidak cukup kursi dan 
meja di jurusan fisika untuk dosen, kemudian harus berpikir gimana terhubung 
keinternet kalo IP adress untuk jurusan fisika hanya 4 buah, alhamdulillah kalo 
duduk dil bangku panjang dekat jurusan kita bisa menggunakan ekor dari sinyal 
pada transmitter yg dipasang di lab biologi. Untuk menggunakan ini harus sering 
sowan ke PUSKOM untuk dapat password yg berlaku temporer, sama saja dengan 
mahasiswa. 

Nasib memang, pulang dari negara orang duduk dikursi empuk, meja yg standar 
(karena dijerman ada undang 2 ttg keselmatan dan kesehatan pegawai), pulang ke 
UNG saya perlu mengemis ruangan, yg sampai saat ini saya tidak dapat, karena 
wallahu a'lam pokoknya kata pegawai, saya belum dapat jawaban dari dekan. 

Jadi kesimpulan : 

Seorang dosen UNG biasa seperti saya get: 
No fixed room, of course no chair, and connect to the web like a student (I 
should happy as a student). I feel always a student karena nggak pake baju 
dinas dan upacara 17 agustus 
(di UI dan ITB dosen nggak ikut Upacara bendera tapi di UNG iya) .  


If you really want to make UNG what you called World Class University, Please 
go visit University which have a really good stuff to copy or adopt for example 
: National University of Singapore (the best in South east asia and probably 
Asia and Oceania). 

Kenapa singapur, udah bagus dekat dan masih ngerti bahasa indonesia dan kita 
nggak perlu visa ke sana. 

Wassalam dan selamat bekerja

M. Jahja 










--- Pada Ming, 4/4/10, Bei  menulis:

Dari: Bei 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 4:37 PM

 
Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny)

2010-04-04 Terurut Topik Bei
Ibu Yayu atau Pak Yahya (saya tidak tau karena emailnya menggunakan Yayu Arifin 
tapi yang sign di bawah M. Jahya)  yang baik, di bagian mana kita membohongi 
diri? web selalu "BERUSAHA" kita perbaiki walaupun untuk itu kita harus bekerja 
diluar jam kerja TANPA DIBAYAR, tanpa menuntut meja dan kursi yang empuk, 
dibebani dengan banyak pekerjaan lain yang juga menuntut tanggung jawab. Tahun 
lalu  User dan password hotspot berlaku setiap 100 jam baik untuk dosen maupun 
mahasiswa dan harus diperpanjang setelah masa berlakunya habis, sekarang kita 
ganti sistem hotspotnya untuk mengakomodir user dosen sehingga usernya berlaku 
per 6 bulan. Trus pembuatan sistem hotspot ini bukan karena ada anggaran terus 
dibiayai tapi karena kreativitas. Kl tidak percaya, bongkarlah anggaran tahun 
2009 dan carilah kalo ada biaya untuk pembuatan sistem hotspot disitu. Sebelum 
brangkat ke Jerman apakah UNG sudah hotspotnya? kalo skarang sudah ada bukankah 
itu suatu usaha ke arah kemajuan walaupun tidak sempurna. 

Masalah peringkat itu seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, hanyalah 
akibat dari penggunaan ICT oleh dosen2.. Kalo hanya sedikit dosen yang 
menggunakan ICT ya rangkingnya juga dibawah, jadi rangking berbanding lurus 
dengan kualitas.

Sejak awal topik ini dilemparkan oleh Uyan kan tentang rangking perguruan 
tinggi. Jadi mohon maaf, saya bukan sedang menanggapi tulisan Ibu Yayuk/Pak 
Yahya tentang web UNG tapi menanggapi topik yang dilempar oleh Uyan tentang 
rangking Peguruan Tinggi berbasis ICT. 

Membandingkan Gorontalo dengan Jerman seperti membandingkan Popayato dengan 
Jakarta, so bukan fasilitasnya atau infrastrukturnya yang dibandingkan tapi 
semangat dan kerja keras menuju ke arah yang lebih baik yang seharusnya 
dilihat. 

Terima Kasih,
Bei





   lermudah2an tidak 

--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Yayu Arifin  
wrote:
>
> Dear Milister, 
> 
> saya kaget membaca tanggapan  ttg peringkat Universitas,  Kayaknya bangsa 
> indonesia mmg hidup hanya untuk bertanding. 
> 
> Alih 2 memperbaiki fungsi dan mengoptimalkan web, malah berpikir untuk masuk 
> peringkat 200 besar di webometrics. Kenapa harus membohongi diri sendiri, 
> kenapa tidak perbaiki web dan infrastrukutr jaringan demi kemaslahatan kita 
> semua, atau web diindonesia tujuannya hanya untuk pertandingan. 
> 
> Universitas 2 dijerman tidak pernah ribut untuk masuk dalam peringkat berapa 
> dunia tapi seluruh dunia datang ke mereka untuk belajar, karena baik 
> universitas sekelas München atau Berlin atau universitas di pedesaan seperti 
> Siegen, punya fasilitas yg standard bagi pegawai, dosen dan mahasiswa untuk 
> bekerja.  
> 
> misalnya skrg: 
> 
> Saya butuh berpikir punya kursi dan meja sendiri, karena tidak cukup kursi 
> dan meja di jurusan fisika untuk dosen, kemudian harus berpikir gimana 
> terhubung keinternet kalo IP adress untuk jurusan fisika hanya 4 buah, 
> alhamdulillah kalo duduk dil bangku panjang dekat jurusan kita bisa 
> menggunakan ekor dari sinyal pada transmitter yg dipasang di lab biologi. 
> Untuk menggunakan ini harus sering sowan ke PUSKOM untuk dapat password yg 
> berlaku temporer, sama saja dengan mahasiswa. 
> 
> Nasib memang, pulang dari negara orang duduk dikursi empuk, meja yg standar 
> (karena dijerman ada undang 2 ttg keselmatan dan kesehatan pegawai), pulang 
> ke UNG saya perlu mengemis ruangan, yg sampai saat ini saya tidak dapat, 
> karena wallahu a'lam pokoknya kata pegawai, saya belum dapat jawaban dari 
> dekan. 
> 
> Jadi kesimpulan : 
> 
> Seorang dosen UNG biasa seperti saya get: 
> No fixed room, of course no chair, and connect to the web like a student (I 
> should happy as a student). I feel always a student karena nggak pake baju 
> dinas dan upacara 17 agustus 
> (di UI dan ITB dosen nggak ikut Upacara bendera tapi di UNG iya) .  
> 
> 
> If you really want to make UNG what you called World Class University, Please 
> go visit University which have a really good stuff to copy or adopt for 
> example : National University of Singapore (the best in South east asia and 
> probably Asia and Oceania). 
> 
> Kenapa singapur, udah bagus dekat dan masih ngerti bahasa indonesia dan kita 
> nggak perlu visa ke sana. 
> 
> Wassalam dan selamat bekerja
> 
> M. Jahja 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> --- Pada Ming, 4/4/10, Bei  menulis:
> 
> Dari: Bei 
> Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 4:37 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>   
>   Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. 
> Tapi dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah 
> cerminan dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah 
> teknologi yang digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga 
> akademik dan penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan 
> penggunaan ICT yang sanga

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)

2010-04-04 Terurut Topik Yayu Arifin
What i am telling you is a fact, in she was my student. 

I wonder you are the man who needs no instrument to work, when today every tom 
dick and harry need instrument to work. 

You simply lost the point that 
kita butuh ruangan, kursi dan meja untuk bekerja, karena kita bukan buruh 
angkut, gardener dll. Read 1000 laptop vs 1 kursi. 



--- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu  menulis:

Dari: Funco Tanipu 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)
Kepada: "Gorontalo Maju" 
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:26 PM







 



  



  
  
  














Ibu Yayu..


Saya kira jangan berpersepsi negatif ttg kenyataan yang terlihat. Kita belum 
mengecek sejauhmana itu adalah fakta.

Misalnya, ibu Yayu mengkotak-kotakkan mana dosen lulusan UNG dan luar. Saya 
kira Ibu beropini terlalu lebar dan jauh, bahkan terkesan lari dari substansi 
pembahasan kita.

Saya kira yang mesti kita sadari bersama adalah apa pula karya akademik yang 
kita persembahkan. Menurut saya fasilitas itu hanya instrumen sekunder, yang 
primer adalah bagaimana pertanggungjawaban akademik kita sebagai ilmuwan.





Terima Kasih


Funco TanipuFrom:  Yayu Arifin 
Date: Sun, 4 Apr 2010 21:16:01 +0800 (SGT)To: Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)

 




  
  
  Lanjutan dari cerita tadi: 

Sewaktu mampir ke Istana Rektor UNG (Kantor Pusat), saya kaget  mahasiswa saya 
dipuskom dulu  yg skrg kerja  jadi bendahara punya ruangan luas berAC (cukup 
dingin), karpet, dan PC + internet. 

Mungkin karena saya bukan lulusan UNG kali makanya saya dapat fasilitas yg 
kurang, (kurang kursi dan meja, dll), atau memang pekerjaan orang di istana 
rektor jauh lebih penting dari pekerjaan orang dijurusan. 


Wallahu a'lam, 
Wassalam,
 

M. Jahja 
 
--- Pada Ming, 4/4/10, Yayu Arifin  menulis:

Dari: Yayu Arifin 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny)
Kepada:
 gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:48 PM







 




  
  
  Dear Milister, 

saya kaget membaca tanggapan  ttg peringkat Universitas,  Kayaknya bangsa 
indonesia mmg hidup hanya untuk bertanding. 

Alih 2 memperbaiki fungsi dan mengoptimalkan web, malah berpikir untuk masuk 
peringkat 200 besar di webometrics. Kenapa harus membohongi diri sendiri, 
kenapa tidak perbaiki web dan infrastrukutr jaringan demi kemaslahatan kita 
semua, atau web diindonesia tujuannya hanya untuk pertandingan. 

Universitas 2 dijerman tidak pernah ribut untuk masuk dalam peringkat berapa 
dunia tapi seluruh dunia datang ke mereka untuk belajar, karena baik 
universitas sekelas München atau Berlin atau universitas di pedesaan seperti 
Siegen, punya
 fasilitas yg standard bagi pegawai, dosen dan mahasiswa untuk bekerja.  

misalnya skrg: 

Saya butuh berpikir punya kursi dan meja sendiri, karena tidak cukup kursi dan
 meja di jurusan fisika untuk dosen, kemudian harus berpikir gimana terhubung 
keinternet kalo IP adress untuk jurusan fisika hanya 4 buah, alhamdulillah kalo 
duduk dil bangku panjang dekat jurusan kita bisa menggunakan ekor dari sinyal 
pada transmitter yg dipasang di lab biologi. Untuk menggunakan ini harus sering 
sowan ke PUSKOM untuk dapat password yg berlaku temporer, sama saja dengan 
mahasiswa. 

Nasib memang, pulang dari negara orang duduk dikursi empuk, meja yg standar 
(karena dijerman ada undang 2 ttg keselmatan dan kesehatan pegawai), pulang ke 
UNG saya perlu mengemis ruangan, yg sampai saat ini saya tidak dapat, karena 
wallahu a'lam pokoknya kata pegawai, saya belum dapat jawaban dari dekan. 

Jadi kesimpulan : 

Seorang dosen UNG biasa seperti saya get: 
No fixed room, of course no chair, and connect to the web like a student (I 
should happy as a student). I feel always a student karena nggak pake baju 
dinas dan upacara 17
 agustus 
(di UI dan ITB dosen nggak ikut Upacara bendera tapi di UNG iya) .  


If you really want to make UNG what you called World Class University, Please 
go visit University which have a really good stuff to copy or adopt for example 
: National University of Singapore (the best in South east asia and probably 
Asia and Oceania). 

Kenapa singapur, udah bagus dekat dan masih ngerti bahasa indonesia dan kita 
nggak perlu visa ke sana. 

Wassalam dan selamat bekerja

M. Jahja 










--- Pada Ming, 4/4/10, Bei  menulis:

Dari: Bei 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 4:37 PM







 




  
  
  Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. 
Tapi dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah 
cerminan dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah 
teknologi yang digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga 
akademik dan penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan 
penggunaan ICT yang sangat populer ad

Re: [GM2020] 1000 laptop vs 1 kursi

2010-04-04 Terurut Topik Yayu Arifin
you right man whatever, denbaga ini saudaranya ikbal baga yang dulu tinggal 
disalemba ?. 

--- Pada Ming, 4/4/10, denb...@yahoo.com  menulis:

Dari: denb...@yahoo.com 
Judul: Re: [GM2020] 1000 laptop vs 1 kursi
Kepada: "Mell's" 
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 9:10 PM







 



  



  
  
  












Laptop khan gak perlu meja?? Di atas kasur juga bisa??!Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom:  Yayu Arifin 
Date: Sun, 4 Apr 2010 22:04:16 +0800 (SGT)To: Subject: [GM2020] 1000 laptop vs 1 kursi

 




  
  
  Could you imagine ?, 

1000 laptops to give but we have not even a single chair for any common 
employee. 

Normalnya di suatu tempat kerja orang butuh: 
ruangan, tempat duduk dan meja, fixed telepon antar ruangan (iphone atau 
whatever), 
karena udah jaman modern, maka orang butuh komputer dulu mesin tik, internet 
supaya bisa tahu informasi lewat email dan web internal. 

Kalo buruh dipelabuhan nggak butuh meja, kursi, internet, perlunya security 
shoes, security helmet, handschuhe. 

Thanks 
a common employee


M. Jahja









--- Pada Ming, 4/4/10, Ismail Djakaria  menulis:

Dari: Ismail Djakaria 
Judul: Re:
 [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 8:50 PM







 




  
  
  Yang patut diapresiasi (bukan dipuji), pertama-tama, kali ini rektor UNG 
terpilih dengan suara mayoritas, mau dengan ihlas berdiskusi di milis ini. 
Harapan saya, aktivitas semacam ini tetap berlangsung hingga akhir, insya 
Allah. Yang kedua, 'gerakan 1000 laptop' agar menjadi program yang realistis. 
Untuk ke arah itu, rektor nanti (insya Allah akan dilantik tepat waktu), 
seharusnya menyusun para pendampingnya, mempertimbangkan figur yang dapat 
memahami dan menelaah serta dapat mengoperasionalkan program dan kebijakan 
rektornya. Terakhir (sementara), program 'gerakan 1000 laptop' ini sangat 
diharapkan dapat menunjang pengelolaan bidang akademik (mulai dari perumusan 
perangkat pembelajaran hingga pelaporan akhir semester, output nilai 
matakuliah) oleh setiap dosen harus berbasis IT.

Oditopo,
 odu'olo
ID


Dari: "sqb...@yahoo. co.id" 
Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Terkirim: Sen, 5 April, 2010 02:24:41
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)








 




  
  
  












Ass.
Pujian dan kritik adlh sumber "energi peradaban". Pujian bisa memotivasi kita 
untuk bekerja lebih giat karena ada apresiasi orang2 sekitar. Kritik 
mengingatkan kita untuk selalu mawas diri, bahwa ada yang tidak terpuaskan 
dengan hasil kerja kita. Ujung2nya..ya tetap sebagai motivasi untuk bekerja 
lebih baik. 
"Apa yang datang padamu, darimu", itu nasihat orang bijak. 

Terima kasih
SQBPowered by Telkomsel BlackBerry®From:  Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 -0700 (PDT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
comSubject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia 
masuk 30 besar (nggak benar)

 




  
  
  Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai 
bekerja, ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila 
ternyata hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan? ). Pujian dan kritik 
mestinya tetap disampaikan dengan bijak
Iqbal 

Sent from my iPhone
On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:






 




  
  
  














Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya" . Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi" . Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh)  sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kasih


Funco TanipuFrom:  Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 -0700 (PDT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
comSubject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia 
masuk 30 besar (nggak benar)

 




  
  
  Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji 
setinggi langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa 
beliau bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..Bangsa yang aneh, hehe..
IqbalNo offense

Sent from my iPhone
On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo. com wrote:






 




  
  
  












Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun saya 
salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai 
ayam..!Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom:  sqb...@yahoo. co.id
Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +To: Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 




  
  
  












Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT seb

[GM2020] 1000 laptop vs 1 kursi

2010-04-04 Terurut Topik Yayu Arifin
Could you imagine ?, 

1000 laptops to give but we have not even a single chair for any common 
employee. 

Normalnya di suatu tempat kerja orang butuh: 
ruangan, tempat duduk dan meja, fixed telepon antar ruangan (iphone atau 
whatever), 
karena udah jaman modern, maka orang butuh komputer dulu mesin tik, internet 
supaya bisa tahu informasi lewat email dan web internal. 

Kalo buruh dipelabuhan nggak butuh meja, kursi, internet, perlunya security 
shoes, security helmet, handschuhe. 

Thanks 
a common employee


M. Jahja









--- Pada Ming, 4/4/10, Ismail Djakaria  menulis:

Dari: Ismail Djakaria 
Judul: Re: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 8:50 PM







 



  



  
  
  Yang patut diapresiasi (bukan dipuji), pertama-tama, kali ini rektor UNG 
terpilih dengan suara mayoritas, mau dengan ihlas berdiskusi di milis ini. 
Harapan saya, aktivitas semacam ini tetap berlangsung hingga akhir, insya 
Allah. Yang kedua, 'gerakan 1000 laptop' agar menjadi program yang realistis. 
Untuk ke arah itu, rektor nanti (insya Allah akan dilantik tepat waktu), 
seharusnya menyusun para pendampingnya, mempertimbangkan figur yang dapat 
memahami dan menelaah serta dapat mengoperasionalkan program dan kebijakan 
rektornya. Terakhir (sementara), program 'gerakan 1000 laptop' ini sangat 
diharapkan dapat menunjang pengelolaan bidang akademik (mulai dari perumusan 
perangkat pembelajaran hingga pelaporan akhir semester, output nilai 
matakuliah) oleh setiap dosen harus berbasis IT.

Oditopo,
 odu'olo
ID


Dari: "sqb...@yahoo. co.id" 
Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Terkirim: Sen, 5 April, 2010 02:24:41
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)








 




  
  
  












Ass.
Pujian dan kritik adlh sumber "energi peradaban". Pujian bisa memotivasi kita 
untuk bekerja lebih giat karena ada apresiasi orang2 sekitar. Kritik 
mengingatkan kita untuk selalu mawas diri, bahwa ada yang tidak terpuaskan 
dengan hasil kerja kita. Ujung2nya..ya tetap sebagai motivasi untuk bekerja 
lebih baik. 
"Apa yang datang padamu, darimu", itu nasihat orang bijak. 

Terima kasih
SQBPowered by Telkomsel BlackBerry®From:  Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 -0700 (PDT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
comSubject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia 
masuk 30 besar (nggak benar)

 




  
  
  Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai 
bekerja, ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila 
ternyata hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan? ). Pujian dan kritik 
mestinya tetap disampaikan dengan bijak
Iqbal 

Sent from my iPhone
On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:






 




  
  
  














Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya" . Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi" . Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh)  sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kasih


Funco TanipuFrom:  Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 -0700 (PDT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
comSubject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia 
masuk 30 besar (nggak benar)

 




  
  
  Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji 
setinggi langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa 
beliau bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..Bangsa yang aneh, hehe..
IqbalNo offense

Sent from my iPhone
On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo. com wrote:






 




  
  
  












Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun saya 
salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai 
ayam..!Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom:  sqb...@yahoo. co.id
Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +To: Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 




  
  
  












Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus pembinaan staf. 
Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn kebijakan yang 
"tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas Bey dkk untuk 
merumuskan formula kebijakan itu. 
Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
dan terukur.
Terakhir, trims buat Uyan

Terima kasih
SQB



 Powered by Telkomsel Bl

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)

2010-04-04 Terurut Topik kilo_r29
Kita olo lulusan STKIP (UNG skrg) sup.. Tapi bulum dapa apa2 koq, atau
Mungkin krn dia bendahara stou.. 
Tapi Haruskah kita hanya ”menilai” dari sisi fasilitas yang didapat seseorang?

oke bolomaapu juu..
SR
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Funco Tanipu" 
Date: Sun, 4 Apr 2010 12:26:39 
To: Gorontalo Maju
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)


Ibu Yayu..


Saya kira jangan berpersepsi negatif ttg kenyataan yang terlihat. Kita belum 
mengecek sejauhmana itu adalah fakta.

Misalnya, ibu Yayu mengkotak-kotakkan mana dosen lulusan UNG dan luar. Saya 
kira Ibu beropini terlalu lebar dan jauh, bahkan terkesan lari dari substansi 
pembahasan kita.

Saya kira yang mesti kita sadari bersama adalah apa pula karya akademik yang 
kita persembahkan. Menurut saya fasilitas itu hanya instrumen sekunder, yang 
primer adalah bagaimana pertanggungjawaban akademik kita sebagai ilmuwan.





Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: Yayu Arifin 
Date: Sun, 4 Apr 2010 21:16:01 
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)

Lanjutan dari cerita tadi: 

Sewaktu mampir ke Istana Rektor UNG (Kantor Pusat), saya kaget  mahasiswa saya 
dipuskom dulu  yg skrg kerja  jadi bendahara punya ruangan luas berAC (cukup 
dingin), karpet, dan PC + internet. 

Mungkin karena saya bukan lulusan UNG kali makanya saya dapat fasilitas yg 
kurang, (kurang kursi dan meja, dll), atau memang pekerjaan orang di istana 
rektor jauh lebih penting dari pekerjaan orang dijurusan. 


Wallahu a'lam, 
Wassalam,
 

M. Jahja 
 
--- Pada Ming, 4/4/10, Yayu Arifin  menulis:

Dari: Yayu Arifin 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny)
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:48 PM







 



  



  
  
  Dear Milister, 

saya kaget membaca tanggapan  ttg peringkat Universitas,  Kayaknya bangsa 
indonesia mmg hidup hanya untuk bertanding. 

Alih 2 memperbaiki fungsi dan mengoptimalkan web, malah berpikir untuk masuk 
peringkat 200 besar di webometrics. Kenapa harus membohongi diri sendiri, 
kenapa tidak perbaiki web dan infrastrukutr jaringan demi kemaslahatan kita 
semua, atau web diindonesia tujuannya hanya untuk pertandingan. 

Universitas 2 dijerman tidak pernah ribut untuk masuk dalam peringkat berapa 
dunia tapi seluruh dunia datang ke mereka untuk belajar, karena baik 
universitas sekelas München atau Berlin atau universitas di pedesaan seperti 
Siegen, punya fasilitas yg standard bagi pegawai, dosen dan mahasiswa untuk 
bekerja.  

misalnya skrg: 

Saya butuh berpikir punya kursi dan meja sendiri, karena tidak cukup kursi dan
 meja di jurusan fisika untuk dosen, kemudian harus berpikir gimana terhubung 
keinternet kalo IP adress untuk jurusan fisika hanya 4 buah, alhamdulillah kalo 
duduk dil bangku panjang dekat jurusan kita bisa menggunakan ekor dari sinyal 
pada transmitter yg dipasang di lab biologi. Untuk menggunakan ini harus sering 
sowan ke PUSKOM untuk dapat password yg berlaku temporer, sama saja dengan 
mahasiswa. 

Nasib memang, pulang dari negara orang duduk dikursi empuk, meja yg standar 
(karena dijerman ada undang 2 ttg keselmatan dan kesehatan pegawai), pulang ke 
UNG saya perlu mengemis ruangan, yg sampai saat ini saya tidak dapat, karena 
wallahu a'lam pokoknya kata pegawai, saya belum dapat jawaban dari dekan. 

Jadi kesimpulan : 

Seorang dosen UNG biasa seperti saya get: 
No fixed room, of course no chair, and connect to the web like a student (I 
should happy as a student). I feel always a student karena nggak pake baju 
dinas dan upacara 17
 agustus 
(di UI dan ITB dosen nggak ikut Upacara bendera tapi di UNG iya) .  


If you really want to make UNG what you called World Class University, Please 
go visit University which have a really good stuff to copy or adopt for example 
: National University of Singapore (the best in South east asia and probably 
Asia and Oceania). 

Kenapa singapur, udah bagus dekat dan masih ngerti bahasa indonesia dan kita 
nggak perlu visa ke sana. 

Wassalam dan selamat bekerja

M. Jahja 










--- Pada Ming, 4/4/10, Bei  menulis:

Dari: Bei 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 4:37 PM







 




  
  
  Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. 
Tapi dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah 
cerminan dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah 
teknologi yang digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga 
akademik dan penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan 
penggunaan ICT yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.

Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :

1. Jumlah

Re: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Ismail Djakaria
Yang patut diapresiasi (bukan dipuji), pertama-tama, kali ini rektor UNG 
terpilih dengan suara mayoritas, mau dengan ihlas berdiskusi di milis ini. 
Harapan saya, aktivitas semacam ini tetap berlangsung hingga akhir, insya 
Allah. Yang kedua, 'gerakan 1000 laptop' agar menjadi program yang realistis. 
Untuk ke arah itu, rektor nanti (insya Allah akan dilantik tepat waktu), 
seharusnya menyusun para pendampingnya, mempertimbangkan figur yang dapat 
memahami dan menelaah serta dapat mengoperasionalkan program dan kebijakan 
rektornya. Terakhir (sementara), program 'gerakan 1000 laptop' ini sangat 
diharapkan dapat menunjang pengelolaan bidang akademik (mulai dari perumusan 
perangkat pembelajaran hingga pelaporan akhir semester, output nilai 
matakuliah) oleh setiap dosen harus berbasis IT.

Oditopo, odu'olo
ID






Dari: "sqb...@yahoo.co.id" 
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Terkirim: Sen, 5 April, 2010 02:24:41
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

  
Ass.
Pujian dan kritik adlh sumber "energi peradaban". Pujian bisa memotivasi kita 
untuk bekerja lebih giat karena ada apresiasi orang2 sekitar. Kritik 
mengingatkan kita untuk selalu mawas diri, bahwa ada yang tidak terpuaskan 
dengan hasil kerja kita. Ujung2nya..ya tetap sebagai motivasi untuk bekerja 
lebih baik. 
"Apa yang datang padamu, darimu", itu nasihat orang bijak. 

Terima kasih
SQB
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Iqbal  
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
  
Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai bekerja, 
ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila ternyata 
hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan? ). Pujian dan kritik mestinya 
tetap disampaikan dengan bijak

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:


>
>
>
>  >
>
> 
>>  
> 
>>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 
>
>Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
>jika perlu diturunkan.
>
>Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
>Hampir tak ada beda "penggunaannya" . Problem di masa lalu adalah 
>"sentralisasi" . Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
>"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh)  sekalipun tidak 
>didesentralisasikan dengan penuh. 
>
>
>
>
>Terima Kasih
>
>
>Funco Tanipu


>From:  Iqbal 
>
>Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 -0700 (PDT)
>To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
>
>  >
>
> 
>>  
> 
>Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji setinggi 
>langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa beliau 
>bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..
>Bangsa yang aneh, hehe..
>
>
>Iqbal
>No offense
>
>Sent from my iPhone
>
>On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo. com wrote:
>
>
>>>
>>
>>
>>  >>
>>
>> 
  
>> 

>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun 
>>saya salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai 
>>ayam..!
>>Sent from my BlackBerry®
>>powered by Sinyal Kuat INDOSAT


>>From:  sqb...@yahoo. co.id
>>
>>Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +
>>To: 
>>Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
>>
>>  >>
>>
>> 
  
>> 

>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana 
>>menjadikan IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus 
>>pembinaan staf. Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn 
>>kebijakan yang "tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas 
>>Bey dkk untuk merumuskan formula kebijakan itu. 
>>Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
>>adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
>>laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
>>dan terukur.
>>Terakhir, trims buat Uyan
>>
>>Terima kasih
>>SQB
>>
>>
>>
>>
>>Powered by Telkomsel BlackBerry®


>>From:  "Bei" 
>>
>>Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 -
>>To: 
>>Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
>>
>>  >>
>>
>> 
  
>> 
>>Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
>>dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
>>dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
>>digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
>>penunjang akademik. Pemeringkatan Perg

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik debby mano
thats the point   "apa yang datang padamu, darimu". Jadi kalo cm tukang koprol 
yang datang,ya itu juga darimu.itu cuma contoh. thks SQB,,,sesama Batudaa harus 
saling mendukung :)

--- Pada Sen, 5/4/10, sqb...@yahoo.co.id  menulis:

Dari: sqb...@yahoo.co.id 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 2:24 AM







 



  



  
  
  












Ass.
Pujian dan kritik adlh sumber "energi peradaban". Pujian bisa memotivasi kita 
untuk bekerja lebih giat karena ada apresiasi orang2 sekitar. Kritik 
mengingatkan kita untuk selalu mawas diri, bahwa ada yang tidak terpuaskan 
dengan hasil kerja kita. Ujung2nya..ya tetap sebagai motivasi untuk bekerja 
lebih baik. 
"Apa yang datang padamu, darimu", itu nasihat orang bijak. 

Terima kasih
SQBPowered by Telkomsel BlackBerry®From:  Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 -0700 (PDT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
comSubject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia 
masuk 30 besar (nggak benar)

 




  
  
  Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai 
bekerja, ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila 
ternyata hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan? ). Pujian dan kritik 
mestinya tetap disampaikan dengan bijak
Iqbal 

Sent from my iPhone
On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:






 




  
  
  














Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya" . Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi" . Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh)  sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kasih


Funco TanipuFrom:  Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 -0700 (PDT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
comSubject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia 
masuk 30 besar (nggak benar)

 




  
  
  Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji 
setinggi langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa 
beliau bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..Bangsa yang aneh, hehe..
IqbalNo offense

Sent from my iPhone
On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo. com wrote:






 




  
  
  












Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun saya 
salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai 
ayam..!Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom:  sqb...@yahoo. co.id
Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +To: Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 




  
  
  












Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus pembinaan staf. 
Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn kebijakan yang 
"tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas Bey dkk untuk 
merumuskan formula kebijakan itu. 
Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
dan terukur.
Terakhir, trims buat Uyan

Terima kasih
SQB



 Powered by Telkomsel BlackBerry®From:  "Bei" 
Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 -To: Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 




  
  
  Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. 
Tapi dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah 
cerminan dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah 
teknologi yang digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga 
akademik dan penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan 
penggunaan ICT yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.

Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :

1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.

2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility" , dengan bobot 50%.

3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).

4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang d

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik debby mano
thats the point   "apa yang datang padamu, darimu". Jadi kalo cm tukang koprol 
yang datang,ya itu juga darimu.itu cuma contoh. thks SQB,,,sesama Batudaa harus 
saling mengingatkan :)

--- Pada Sen, 5/4/10, sqb...@yahoo.co.id  menulis:

Dari: sqb...@yahoo.co.id 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 2:24 AM







 



  



  
  
  












Ass.
Pujian dan kritik adlh sumber "energi peradaban". Pujian bisa memotivasi kita 
untuk bekerja lebih giat karena ada apresiasi orang2 sekitar. Kritik 
mengingatkan kita untuk selalu mawas diri, bahwa ada yang tidak terpuaskan 
dengan hasil kerja kita. Ujung2nya..ya tetap sebagai motivasi untuk bekerja 
lebih baik. 
"Apa yang datang padamu, darimu", itu nasihat orang bijak. 

Terima kasih
SQBPowered by Telkomsel BlackBerry®From:  Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 -0700 (PDT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
comSubject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia 
masuk 30 besar (nggak benar)

 




  
  
  Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai 
bekerja, ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila 
ternyata hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan? ). Pujian dan kritik 
mestinya tetap disampaikan dengan bijak
Iqbal 

Sent from my iPhone
On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:






 




  
  
  














Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya" . Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi" . Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh)  sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kasih


Funco TanipuFrom:  Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 -0700 (PDT)To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. 
comSubject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia 
masuk 30 besar (nggak benar)

 




  
  
  Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji 
setinggi langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa 
beliau bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..Bangsa yang aneh, hehe..
IqbalNo offense

Sent from my iPhone
On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo. com wrote:






 




  
  
  












Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun saya 
salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai 
ayam..!Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom:  sqb...@yahoo. co.id
Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +To: Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 




  
  
  












Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus pembinaan staf. 
Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn kebijakan yang 
"tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas Bey dkk untuk 
merumuskan formula kebijakan itu. 
Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
dan terukur.
Terakhir, trims buat Uyan

Terima kasih
SQB



 Powered by Telkomsel BlackBerry®From:  "Bei" 
Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 -To: Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 




  
  
  Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. 
Tapi dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah 
cerminan dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah 
teknologi yang digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga 
akademik dan penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan 
penggunaan ICT yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.

Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :

1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.

2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility" , dengan bobot 50%.

3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).

4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yan

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik kilo_r29
Benar skali..
Shrusx pak SQB, tdk prlu terlalu memberikan janji2 manis terhadap civitas 
akademik UNG, hal yg hrus dikwal n dijlnkan terlbh dahulu apa yang sdah 
tertuang dalam visi misi. 
Banyak permaslahan yang harus di inventaris di UNG yg perlu di carikan solusi.
Menggaet seluruh potensi utk diberdayakan tugas utama, dinamika kehidupan 
kampus selama ini harus dirubah dlam rangka peningktan kapasitas dan 
profesionalisme keilmuan. 
Memang beda p SQB dan p Nelson tetapi perbdaan itu akan menjdi alat ukur orang 
dari sisi kelebihan dan kekurangan msing2.
Apresiasi ini jgn terlalu berlebhan krn terkadang akan melemahkan dan bkin 
besar kepala (maaf p SQB) shingga hanya keasikan dipuji tapi tidak memuji.

Oke bolomaapu..
Salam suksesmulia.com (web le iki ini)
SR
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai bekerja, 
ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila ternyata 
hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan?). Pujian dan kritik mestinya 
tetap disampaikan dengan bijak

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:


Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya". Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi". Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh) sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kasih


Funco Tanipu

From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji setinggi 
langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa beliau 
bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..
Bangsa yang aneh, hehe..

Iqbal
No offense

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo.com wrote:

 
Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun saya 
salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai ayam..!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: sqb...@yahoo.co.id
Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus pembinaan staf. 
Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn kebijakan yang 
"tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas Bey dkk untuk 
merumuskan formula kebijakan itu. 
Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
dan terukur.
Terakhir, trims buat Uyan

Terima kasih
SQB



Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Bei" 
Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 -
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :
1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.
2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility", dengan bobot 50%.
3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.

Sumber : 
http://blog.uad.ac.id/imam_riadi/2010/02/14/penilaian-kriteria-perankingan-webometrics/

Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak 

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)

2010-04-04 Terurut Topik Funco Tanipu

Ibu Yayu..


Saya kira jangan berpersepsi negatif ttg kenyataan yang terlihat. Kita belum 
mengecek sejauhmana itu adalah fakta.

Misalnya, ibu Yayu mengkotak-kotakkan mana dosen lulusan UNG dan luar. Saya 
kira Ibu beropini terlalu lebar dan jauh, bahkan terkesan lari dari substansi 
pembahasan kita.

Saya kira yang mesti kita sadari bersama adalah apa pula karya akademik yang 
kita persembahkan. Menurut saya fasilitas itu hanya instrumen sekunder, yang 
primer adalah bagaimana pertanggungjawaban akademik kita sebagai ilmuwan.





Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: Yayu Arifin 
Date: Sun, 4 Apr 2010 21:16:01 
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)

Lanjutan dari cerita tadi: 

Sewaktu mampir ke Istana Rektor UNG (Kantor Pusat), saya kaget  mahasiswa saya 
dipuskom dulu  yg skrg kerja  jadi bendahara punya ruangan luas berAC (cukup 
dingin), karpet, dan PC + internet. 

Mungkin karena saya bukan lulusan UNG kali makanya saya dapat fasilitas yg 
kurang, (kurang kursi dan meja, dll), atau memang pekerjaan orang di istana 
rektor jauh lebih penting dari pekerjaan orang dijurusan. 


Wallahu a'lam, 
Wassalam,
 

M. Jahja 
 
--- Pada Ming, 4/4/10, Yayu Arifin  menulis:

Dari: Yayu Arifin 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny)
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:48 PM







 



  



  
  
  Dear Milister, 

saya kaget membaca tanggapan  ttg peringkat Universitas,  Kayaknya bangsa 
indonesia mmg hidup hanya untuk bertanding. 

Alih 2 memperbaiki fungsi dan mengoptimalkan web, malah berpikir untuk masuk 
peringkat 200 besar di webometrics. Kenapa harus membohongi diri sendiri, 
kenapa tidak perbaiki web dan infrastrukutr jaringan demi kemaslahatan kita 
semua, atau web diindonesia tujuannya hanya untuk pertandingan. 

Universitas 2 dijerman tidak pernah ribut untuk masuk dalam peringkat berapa 
dunia tapi seluruh dunia datang ke mereka untuk belajar, karena baik 
universitas sekelas München atau Berlin atau universitas di pedesaan seperti 
Siegen, punya fasilitas yg standard bagi pegawai, dosen dan mahasiswa untuk 
bekerja.  

misalnya skrg: 

Saya butuh berpikir punya kursi dan meja sendiri, karena tidak cukup kursi dan
 meja di jurusan fisika untuk dosen, kemudian harus berpikir gimana terhubung 
keinternet kalo IP adress untuk jurusan fisika hanya 4 buah, alhamdulillah kalo 
duduk dil bangku panjang dekat jurusan kita bisa menggunakan ekor dari sinyal 
pada transmitter yg dipasang di lab biologi. Untuk menggunakan ini harus sering 
sowan ke PUSKOM untuk dapat password yg berlaku temporer, sama saja dengan 
mahasiswa. 

Nasib memang, pulang dari negara orang duduk dikursi empuk, meja yg standar 
(karena dijerman ada undang 2 ttg keselmatan dan kesehatan pegawai), pulang ke 
UNG saya perlu mengemis ruangan, yg sampai saat ini saya tidak dapat, karena 
wallahu a'lam pokoknya kata pegawai, saya belum dapat jawaban dari dekan. 

Jadi kesimpulan : 

Seorang dosen UNG biasa seperti saya get: 
No fixed room, of course no chair, and connect to the web like a student (I 
should happy as a student). I feel always a student karena nggak pake baju 
dinas dan upacara 17
 agustus 
(di UI dan ITB dosen nggak ikut Upacara bendera tapi di UNG iya) .  


If you really want to make UNG what you called World Class University, Please 
go visit University which have a really good stuff to copy or adopt for example 
: National University of Singapore (the best in South east asia and probably 
Asia and Oceania). 

Kenapa singapur, udah bagus dekat dan masih ngerti bahasa indonesia dan kita 
nggak perlu visa ke sana. 

Wassalam dan selamat bekerja

M. Jahja 










--- Pada Ming, 4/4/10, Bei  menulis:

Dari: Bei 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 4:37 PM







 




  
  
  Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. 
Tapi dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah 
cerminan dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah 
teknologi yang digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga 
akademik dan penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan 
penggunaan ICT yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.

Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :

1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.

2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility" , dengan bobot 50%.

3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lih

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2)

2010-04-04 Terurut Topik Yayu Arifin
Lanjutan dari cerita tadi: 

Sewaktu mampir ke Istana Rektor UNG (Kantor Pusat), saya kaget  mahasiswa saya 
dipuskom dulu  yg skrg kerja  jadi bendahara punya ruangan luas berAC (cukup 
dingin), karpet, dan PC + internet. 

Mungkin karena saya bukan lulusan UNG kali makanya saya dapat fasilitas yg 
kurang, (kurang kursi dan meja, dll), atau memang pekerjaan orang di istana 
rektor jauh lebih penting dari pekerjaan orang dijurusan. 


Wallahu a'lam, 
Wassalam,
 

M. Jahja 
 
--- Pada Ming, 4/4/10, Yayu Arifin  menulis:

Dari: Yayu Arifin 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny)
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:48 PM







 



  



  
  
  Dear Milister, 

saya kaget membaca tanggapan  ttg peringkat Universitas,  Kayaknya bangsa 
indonesia mmg hidup hanya untuk bertanding. 

Alih 2 memperbaiki fungsi dan mengoptimalkan web, malah berpikir untuk masuk 
peringkat 200 besar di webometrics. Kenapa harus membohongi diri sendiri, 
kenapa tidak perbaiki web dan infrastrukutr jaringan demi kemaslahatan kita 
semua, atau web diindonesia tujuannya hanya untuk pertandingan. 

Universitas 2 dijerman tidak pernah ribut untuk masuk dalam peringkat berapa 
dunia tapi seluruh dunia datang ke mereka untuk belajar, karena baik 
universitas sekelas München atau Berlin atau universitas di pedesaan seperti 
Siegen, punya fasilitas yg standard bagi pegawai, dosen dan mahasiswa untuk 
bekerja.  

misalnya skrg: 

Saya butuh berpikir punya kursi dan meja sendiri, karena tidak cukup kursi dan
 meja di jurusan fisika untuk dosen, kemudian harus berpikir gimana terhubung 
keinternet kalo IP adress untuk jurusan fisika hanya 4 buah, alhamdulillah kalo 
duduk dil bangku panjang dekat jurusan kita bisa menggunakan ekor dari sinyal 
pada transmitter yg dipasang di lab biologi. Untuk menggunakan ini harus sering 
sowan ke PUSKOM untuk dapat password yg berlaku temporer, sama saja dengan 
mahasiswa. 

Nasib memang, pulang dari negara orang duduk dikursi empuk, meja yg standar 
(karena dijerman ada undang 2 ttg keselmatan dan kesehatan pegawai), pulang ke 
UNG saya perlu mengemis ruangan, yg sampai saat ini saya tidak dapat, karena 
wallahu a'lam pokoknya kata pegawai, saya belum dapat jawaban dari dekan. 

Jadi kesimpulan : 

Seorang dosen UNG biasa seperti saya get: 
No fixed room, of course no chair, and connect to the web like a student (I 
should happy as a student). I feel always a student karena nggak pake baju 
dinas dan upacara 17
 agustus 
(di UI dan ITB dosen nggak ikut Upacara bendera tapi di UNG iya) .  


If you really want to make UNG what you called World Class University, Please 
go visit University which have a really good stuff to copy or adopt for example 
: National University of Singapore (the best in South east asia and probably 
Asia and Oceania). 

Kenapa singapur, udah bagus dekat dan masih ngerti bahasa indonesia dan kita 
nggak perlu visa ke sana. 

Wassalam dan selamat bekerja

M. Jahja 










--- Pada Ming, 4/4/10, Bei  menulis:

Dari: Bei 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 4:37 PM







 




  
  
  Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. 
Tapi dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah 
cerminan dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah 
teknologi yang digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga 
akademik dan penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan 
penggunaan ICT yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.

Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :

1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.

2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility" , dengan bobot 50%.

3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).

4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.



Sumber : http://blog. uad.ac.id/ imam_riadi/ 2010/02/14/ penilaian- kriteria- 
perankingan- webometrics/



Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website 
perguruan tinggi jug

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Nurdin Baderan, SP
pa MY, pernyataan ini lemah pembuktiannya(coba survei lapang) gimana 
alumnus UNG saat ini..kata yakin ini benar-benar optimisme bukan 
lainnya...begitu pa MY...

odu olo
nurdin





From: "m...@teoritik.fisika.net" 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Sun, April 4, 2010 7:51:00 PM
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

   
pak denbaga, di UNG ini lulusan sarjana 3,5 tahun, jadi saya yakin ada yang 
bisa menjadi pemimpin besar.




--- denb...@yahoo. com wrote:

From: denb...@yahoo. com
To: "Mell's" 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Date: Sun, 4 Apr 2010 12:27:48 +

  
Perlu diingat, UNG bukan saja milik Rektor, Mahasisiwa dan para Dosen! UNG 
adalah milik masyarakat Gorontalo, yang bertanggung jawab secara moril terhadap 
pendidikan, sebagai lembaga pendidikan tertinggi di negeri itu! Saya, sebagai 
masyarakat Gorontalo yang sudah 30 tahun bermukim di Jakarta, tetap merasa 
punya tali merah dengan masyarakat Gorontalo, khususnya mengenai Pendidikan. 
Secara pribadi, saya mengenal Walikota Adhan. Namun pada hati kecil saya tetap 
bertanya, apa tidak ada lulusan UNG yang bisa memimpin Negeri ini??!


Salam dari jauh..
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Iqbal  
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
  
Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai bekerja, 
ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila ternyata 
hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan? ). Pujian dan kritik mestinya 
tetap disampaikan dengan bijak

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:


>
>
>
>  >
>
> 
>>  
> 

Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya" . Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi" . Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh)  sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kasih


Funco Tanipu


From:  Iqbal  
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
  
Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji setinggi 
langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa beliau 
bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..
Bangsa yang aneh, hehe..

Iqbal
No offense

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo. com wrote:


>
>
>
>  >
>
> 
>>  
> 
>>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun 
>saya salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai 
>ayam..!
>Sent from my BlackBerry®
>powered by Sinyal Kuat INDOSAT


>From:  sqb...@yahoo. co.id 
>Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +
>To: 
>Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
>
>  >
>
> 
>>  
> 
>>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana 
>menjadikan IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus 
>pembinaan staf. Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn 
>kebijakan yang "tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas 
>Bey dkk untuk merumuskan formula kebijakan itu. 
>Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
>adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
>laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
>dan terukur.
>Terakhir, trims buat Uyan
>
>Terima kasih
>SQB
>
>
>
>
>Powered by Telkomsel BlackBerry®


>From:  "Bei" 
>
>Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 -
>To: 
>Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
>
>  >
>
> 
>>  
> 
>Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
>dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
>dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
>digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
>penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
>yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
>>Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
>>webometrics, antara lain :
>>1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
>>Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini di

Bls: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny)

2010-04-04 Terurut Topik akbar arsyad
nice info




Dari: Yayu Arifin 
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Terkirim: Ming, 4 April, 2010 19:48:15
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny)

  
Dear Milister, 

saya kaget membaca tanggapan  ttg peringkat Universitas,  Kayaknya bangsa 
indonesia mmg hidup hanya untuk bertanding. 

Alih 2 memperbaiki fungsi dan mengoptimalkan web, malah berpikir untuk masuk 
peringkat 200 besar di webometrics. Kenapa harus membohongi diri sendiri, 
kenapa tidak perbaiki web dan infrastrukutr jaringan demi kemaslahatan kita 
semua, atau web diindonesia tujuannya hanya untuk pertandingan. 

Universitas 2 dijerman tidak pernah ribut untuk masuk dalam peringkat berapa 
dunia tapi seluruh dunia datang ke mereka untuk belajar, karena baik 
universitas sekelas München atau Berlin atau universitas di pedesaan seperti 
Siegen, punya fasilitas yg standard bagi pegawai, dosen dan mahasiswa untuk 
bekerja. 

misalnya skrg: 

Saya butuh berpikir punya kursi dan meja sendiri, karena tidak cukup kursi dan 
meja di jurusan fisika untuk dosen, kemudian harus berpikir gimana terhubung 
keinternet kalo IP adress untuk jurusan fisika hanya 4 buah, alhamdulillah kalo 
duduk dil bangku panjang dekat jurusan kita bisa menggunakan ekor dari sinyal 
pada transmitter yg dipasang di lab biologi. Untuk menggunakan ini harus sering 
sowan ke PUSKOM untuk dapat password yg berlaku temporer, sama saja dengan 
mahasiswa. 

Nasib memang, pulang dari negara orang duduk dikursi empuk, meja yg standar 
(karena dijerman ada undang 2 ttg keselmatan dan kesehatan pegawai), pulang ke 
UNG saya perlu mengemis ruangan, yg sampai saat ini saya tidak dapat, karena 
wallahu a'lam pokoknya kata pegawai, saya belum dapat jawaban dari dekan. 

Jadi kesimpulan : 

Seorang dosen UNG biasa seperti saya get: 
No fixed room, of course no chair, and connect to the web like a student (I 
should happy as a student). I feel always a student karena nggak pake baju 
dinas dan upacara 17 agustus 
(di UI dan ITB dosen nggak ikut Upacara bendera tapi di UNG iya) .  


If you really want to make UNG what you called World Class University, Please 
go visit University which have a really good stuff to copy or adopt for example 
: National University of Singapore (the best in South east asia and probably 
Asia and Oceania). 

Kenapa singapur, udah bagus dekat dan masih ngerti bahasa indonesia dan kita 
nggak perlu visa ke sana. 

Wassalam dan selamat bekerja

M. Jahja 










--- Pada Ming, 4/4/10, Bei  menulis:


>Dari: Bei 
>Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
>Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 4:37 PM
>
>
>>
>
>
>
>  >
>
> 
>>  
> 
>Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
>dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
>dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
>digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
>penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
>yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
>>Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
>>webometrics, antara lain :
>>1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
>>Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
>>bobot 25%.
>>2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
>>disebut "visibility" , dengan bobot 50%.
>>3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang 
>>relevan dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
>>Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
>>PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
>>Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
>>4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. 
>>Bagian ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.
>
>>Sumber : http://blog. uad.ac.id/ imam_riadi/ 2010/02/14/ penilaian- kriteria- 
>>perankingan- webometrics/
>
>>Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
>>penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
>>perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
>>tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website 
>>perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada rangking perguruan tinggi. 
>
>>Untuk menuju ke arah itu, kami mulai bukan saja dari pengembangan website 
>>yang ada tapi juga dengan pemberian fasilitas blog untuk dosen (weblog.ung. 
>>ac.id), publikasi jurnal UNG (e-journal.ung. ac.id), pengembangan elearning 
>>(elearning.ung. ac.id, fekon.ung.ac. id, sportif.ung. ac.id, kuliah.ung.ac. 
>>id), Email (webmail.ung. ac.id). 
>
>>Disamping itu juga  para dosen dilatih untuk bisa menggunakan elearni

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik denbaga
Amiiien..
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "m...@teoritik.fisika.net" 
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:51:00 
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

  
 
 
 

pak denbaga, di UNG ini lulusan sarjana 3,5 tahun, jadi saya yakin ada yang 
bisa menjadi pemimpin besar.




--- denb...@yahoo.com wrote:

From: denb...@yahoo.com
To: "Mell's" 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Date: Sun, 4 Apr 2010 12:27:48 +

   
 
 
 
 Perlu diingat, UNG bukan saja milik Rektor, Mahasisiwa dan para Dosen! UNG 
adalah milik masyarakat Gorontalo, yang bertanggung jawab secara moril terhadap 
pendidikan, sebagai lembaga pendidikan tertinggi di negeri itu! Saya, sebagai 
masyarakat Gorontalo yang sudah 30 tahun bermukim di Jakarta, tetap merasa 
punya tali merah dengan masyarakat Gorontalo, khususnya mengenai Pendidikan. 
Secara pribadi, saya mengenal Walikota Adhan. Namun pada hati kecil saya tetap 
bertanya, apa tidak ada lulusan UNG yang bisa memimpin Negeri ini??!


Salam dari jauh..
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Iqbal  
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

   
 

Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai bekerja, 
ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila ternyata 
hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan?). Pujian dan kritik mestinya 
tetap disampaikan dengan bijak


Iqbal 

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu" http://blog.uad.ac.id/imam_riadi/2010/02/14/penilaian-kriteria-perankingan-webometrics/

Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website 
perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada rangking perguruan tinggi. 

Untuk menuju ke arah itu, kami mulai bukan saja dari pengembangan website yang 
ada tapi juga dengan pemberian fasilitas blog untuk dosen (weblog.ung.ac.id), 
publikasi jurnal UNG (e-journal.ung.ac.id), pengembangan elearning 
(elearning.ung.ac.id, fekon.ung.ac.id, sportif.ung.ac.id, kuliah.ung.ac.id), 
Email (webmail.ung.ac.id). 

Disamping itu juga  para dosen dilatih untuk bisa menggunakan elearning dan 
blog, karena semakin banyak dosen yang menggunakan elearning dan blog, akan 
berpengaruh pada rangking PT di webometrics. Disinilah kuncinya, peningkatan 
budaya penggunaan ICT dalam proses pendidikan di UNG yang masih rendah.

Dosen yang sudah membuat blog hanya sekitar 19 orang dan yang aktif menggunakan 
blognya mungkin hanya 2-3 orang saja. Elearning juga tidak terlalu banyak 
digunakan kecuali oleh dosen-dosen PJJ PGSD dan Teknik Informatika.

Untuk itu perlu strategi2 baru dalam meningkatkan rangking UNG dalam 
pemeringkatan perguruan tinggi. Universitas Negeri Malang bahkan membuat 
lembaga khusus untuk meningkatkan rangkingnya yakni Learning Center for World 
Class University Universitas Negeri Malang  (LCWCU UM), yang merupakan kelompok 
studi Webometrics. Hasilnya Universitas Negeri Malang membuat kejutan dalam 
pemeringkatan world class university versi Webometrics. UM yang belum masuk 
peringkat pada edisi Januari 2009, menempati peringkat 13 Indonesia (2.791 
dunia, 82 Asia Tenggara) pada edisi Juli 2009. Lebih mengejutkan lagi, UM 
menempati peringkat 6 Indonesia (1.256 dunia, 28 Asia Tenggara) pada edisi 
Januari 2010.

Dirjen Dikti yang Wakil Mendiknas, Fasli Djalal dalam website Dikti yang 
berjudul Jalan Menuju Word Class University (WCU)Yang Realistis menganjurkan 
"Disiplinkan dosen untuk selalu mengupload dan mengupdate kekayaan filenya. 
Undang semua dosen, mahasiswa, dan alumni untuk selalu heating di website 
tersebut."

Rgrds,
Bei

Saya bo sandiri mengelola website UNG, sapa tau seperti usulan le Iki, te Uyan 
mau bergabung dengan UNG... :) Mudah2an tulisan ini di baca pak Syam supaya te 
Uyan tidak bisa menghindar hehehehe.

--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, "Sofyan Uli"  
wrote:
>
> Iki, kayaknya kita semua sbg org gtlo lebih sepakat dan bangga kalo UNG 
bisa masuk dalam 200 besar. Syaratnya tidak terlalu sulit cukup mengoptimalkan 
website ung yang sudah ada.
> 
> Bolo maapu...
> 
> Sent from my BlackBerry®
> 
> -Original Message-
> From: Taufik Polapa 
> Date: Sat, 3 Apr 2010 06:41:17 
> To: 
> Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
> 
> Maksudnya le Uyan dia Ex dari ITB, jadi depe kampus masuk Universtias top 
dunia... hehehe
> 
> 
> 
> 
> 
>
> From: Sofyan Uli 
> To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Sent: Sat, A

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny)

2010-04-04 Terurut Topik Yayu Arifin
Dear Milister, 

saya kaget membaca tanggapan  ttg peringkat Universitas,  Kayaknya bangsa 
indonesia mmg hidup hanya untuk bertanding. 

Alih 2 memperbaiki fungsi dan mengoptimalkan web, malah berpikir untuk masuk 
peringkat 200 besar di webometrics. Kenapa harus membohongi diri sendiri, 
kenapa tidak perbaiki web dan infrastrukutr jaringan demi kemaslahatan kita 
semua, atau web diindonesia tujuannya hanya untuk pertandingan. 

Universitas 2 dijerman tidak pernah ribut untuk masuk dalam peringkat berapa 
dunia tapi seluruh dunia datang ke mereka untuk belajar, karena baik 
universitas sekelas München atau Berlin atau universitas di pedesaan seperti 
Siegen, punya fasilitas yg standard bagi pegawai, dosen dan mahasiswa untuk 
bekerja.  

misalnya skrg: 

Saya butuh berpikir punya kursi dan meja sendiri, karena tidak cukup kursi dan 
meja di jurusan fisika untuk dosen, kemudian harus berpikir gimana terhubung 
keinternet kalo IP adress untuk jurusan fisika hanya 4 buah, alhamdulillah kalo 
duduk dil bangku panjang dekat jurusan kita bisa menggunakan ekor dari sinyal 
pada transmitter yg dipasang di lab biologi. Untuk menggunakan ini harus sering 
sowan ke PUSKOM untuk dapat password yg berlaku temporer, sama saja dengan 
mahasiswa. 

Nasib memang, pulang dari negara orang duduk dikursi empuk, meja yg standar 
(karena dijerman ada undang 2 ttg keselmatan dan kesehatan pegawai), pulang ke 
UNG saya perlu mengemis ruangan, yg sampai saat ini saya tidak dapat, karena 
wallahu a'lam pokoknya kata pegawai, saya belum dapat jawaban dari dekan. 

Jadi kesimpulan : 

Seorang dosen UNG biasa seperti saya get: 
No fixed room, of course no chair, and connect to the web like a student (I 
should happy as a student). I feel always a student karena nggak pake baju 
dinas dan upacara 17 agustus 
(di UI dan ITB dosen nggak ikut Upacara bendera tapi di UNG iya) .  


If you really want to make UNG what you called World Class University, Please 
go visit University which have a really good stuff to copy or adopt for example 
: National University of Singapore (the best in South east asia and probably 
Asia and Oceania). 

Kenapa singapur, udah bagus dekat dan masih ngerti bahasa indonesia dan kita 
nggak perlu visa ke sana. 

Wassalam dan selamat bekerja

M. Jahja 










--- Pada Ming, 4/4/10, Bei  menulis:

Dari: Bei 
Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 4:37 PM







 



  



  
  
  Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. 
Tapi dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah 
cerminan dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah 
teknologi yang digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga 
akademik dan penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan 
penggunaan ICT yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.

Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :

1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.

2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility" , dengan bobot 50%.

3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).

4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.



Sumber : http://blog. uad.ac.id/ imam_riadi/ 2010/02/14/ penilaian- kriteria- 
perankingan- webometrics/



Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website 
perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada rangking perguruan tinggi. 



Untuk menuju ke arah itu, kami mulai bukan saja dari pengembangan website yang 
ada tapi juga dengan pemberian fasilitas blog untuk dosen (weblog.ung. ac.id), 
publikasi jurnal UNG (e-journal.ung. ac.id), pengembangan elearning 
(elearning.ung. ac.id, fekon.ung.ac. id, sportif.ung. ac.id, kuliah.ung.ac. 
id), Email (webmail.ung. ac.id). 



Disamping itu juga  para dosen dilatih untuk bisa menggunakan elearning dan 
blog, karena semakin banyak dosen yang menggunakan elearning dan blog, akan 
berpengaruh pada rangking PT di webometrics. Disinilah kuncinya, peningkatan 
budaya penggunaan ICT dalam proses pendidikan di UNG yang masih rendah.



Dosen yang sudah mem

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik denbaga
Perlu diingat, UNG bukan saja milik Rektor, Mahasisiwa dan para Dosen! UNG 
adalah milik masyarakat Gorontalo, yang bertanggung jawab secara moril terhadap 
pendidikan, sebagai lembaga pendidikan tertinggi di negeri itu! Saya, sebagai 
masyarakat Gorontalo yang sudah 30 tahun bermukim di Jakarta, tetap merasa 
punya tali merah dengan masyarakat Gorontalo, khususnya mengenai Pendidikan. 
Secara pribadi, saya mengenal Walikota Adhan. Namun pada hati kecil saya tetap 
bertanya, apa tidak ada lulusan UNG yang bisa memimpin Negeri ini??!


Salam dari jauh..
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai bekerja, 
ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila ternyata 
hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan?). Pujian dan kritik mestinya 
tetap disampaikan dengan bijak

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:


Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya". Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi". Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh) sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kasih


Funco Tanipu

From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji setinggi 
langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa beliau 
bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..
Bangsa yang aneh, hehe..

Iqbal
No offense

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo.com wrote:

 
Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun saya 
salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai ayam..!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: sqb...@yahoo.co.id
Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus pembinaan staf. 
Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn kebijakan yang 
"tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas Bey dkk untuk 
merumuskan formula kebijakan itu. 
Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
dan terukur.
Terakhir, trims buat Uyan

Terima kasih
SQB



Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Bei" 
Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 -
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :
1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.
2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility", dengan bobot 50%.
3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.

Sumber : 
http://blog.uad.ac.id/imam_riadi/2010/02/14/penilaian-kriteria-perankingan-webometrics/

Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik sqb_29
Ass.
Pujian dan kritik adlh sumber "energi peradaban". Pujian bisa memotivasi kita 
untuk bekerja lebih giat karena ada apresiasi orang2 sekitar. Kritik 
mengingatkan kita untuk selalu mawas diri, bahwa ada yang tidak terpuaskan 
dengan hasil kerja kita. Ujung2nya..ya tetap sebagai motivasi untuk bekerja 
lebih baik. 
"Apa yang datang padamu, darimu", itu nasihat orang bijak. 

Terima kasih
SQB
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai bekerja, 
ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila ternyata 
hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan?). Pujian dan kritik mestinya 
tetap disampaikan dengan bijak

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:


Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya". Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi". Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh) sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kasih


Funco Tanipu

From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji setinggi 
langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa beliau 
bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..
Bangsa yang aneh, hehe..

Iqbal
No offense

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo.com wrote:

 
Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun saya 
salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai ayam..!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: sqb...@yahoo.co.id
Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus pembinaan staf. 
Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn kebijakan yang 
"tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas Bey dkk untuk 
merumuskan formula kebijakan itu. 
Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
dan terukur.
Terakhir, trims buat Uyan

Terima kasih
SQB



Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Bei" 
Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 -
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :
1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.
2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility", dengan bobot 50%.
3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.

Sumber : 
http://blog.uad.ac.id/imam_riadi/2010/02/14/penilaian-kriteria-perankingan-webometrics/

Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website 
perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada rangking perguruan tinggi. 

Untuk menuju ke arah itu, kami mulai bukan saja dari pengembangan website yang 
ada tapi juga dengan pemberia

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik denbaga
Perlu diingat, UNG bukan saja milik Rektor, Mahasisiwa dan para Dosen! UNG 
adalah milik masyarakat Gorontalo, yang bertanggung jawab secara moril terhadap 
pendidikan, sebagai lembaga pendidikan tertinggi di negeri itu! Saya, sebagai 
masyarakat Gorontalo yang sudah 30 tahun bermukim di Jakarta, tetap merasa 
punya tali merah dengan masyarakat Gorontalo, khususnya mengenai Pendidikan. 
Secara pribadi, saya mengenal Walikota Adhan. Namun pada hati kecil saya tetap 
bertanya, apa tidak ada lulusan UNG yang bisa memimpin Negeri ini??!


Salam dari jauh..
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai bekerja, 
ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila ternyata 
hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan?). Pujian dan kritik mestinya 
tetap disampaikan dengan bijak

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:


Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya". Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi". Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh) sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kasih


Funco Tanipu

From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji setinggi 
langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa beliau 
bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..
Bangsa yang aneh, hehe..

Iqbal
No offense

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo.com wrote:

 
Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun saya 
salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai ayam..!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: sqb...@yahoo.co.id
Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus pembinaan staf. 
Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn kebijakan yang 
"tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas Bey dkk untuk 
merumuskan formula kebijakan itu. 
Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
dan terukur.
Terakhir, trims buat Uyan

Terima kasih
SQB



Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Bei" 
Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 -
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :
1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.
2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility", dengan bobot 50%.
3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.

Sumber : 
http://blog.uad.ac.id/imam_riadi/2010/02/14/penilaian-kriteria-perankingan-webometrics/

Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Agus Lahinta

Ikibaru san, anda ga usah khawatir. Kalo SQB melenceng dari apa yang sudah 
dipaparkan dalam visi misinya dan 'janji²nya'. Kita sama² akan buat demo 
besar²an. Setujuuu???

   
Salam,

Agus Lahinta

-Original Message-
From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai bekerja, 
ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila ternyata 
hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan?). Pujian dan kritik mestinya 
tetap disampaikan dengan bijak

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:


Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya". Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi". Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh) sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kasih


Funco Tanipu

From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji setinggi 
langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa beliau 
bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..
Bangsa yang aneh, hehe..

Iqbal
No offense

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo.com wrote:

 
Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun saya 
salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai ayam..!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: sqb...@yahoo.co.id
Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus pembinaan staf. 
Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn kebijakan yang 
"tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas Bey dkk untuk 
merumuskan formula kebijakan itu. 
Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
dan terukur.
Terakhir, trims buat Uyan

Terima kasih
SQB



Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Bei" 
Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 -
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :
1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.
2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility", dengan bobot 50%.
3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.

Sumber : 
http://blog.uad.ac.id/imam_riadi/2010/02/14/penilaian-kriteria-perankingan-webometrics/

Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website 
perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada rangking perguruan tinggi. 

Untuk menuju ke arah itu, kami mulai bukan saja dari pengembangan website yang 
ada tapi juga dengan pemberian fasilitas blog untuk dosen (weblog.ung.ac.id), 
publikasi jurnal UNG (e-journal.ung.ac.id), pengembangan elearning 
(elearning.ung.ac.id, fekon.ung.ac.id, sportif.ung.ac.id, kuliah.ung.ac.id), 
Email (webmail.ung.ac.id). 

Disampi

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Funco Tanipu

Suhu Iqbal, perlu dicatat dan dicamkan, jika beliau SQB keluar dari "track" 
saya yang pertama akan ajak anda demo semalam suntuk.. Kita akan bikin 
pemogokan massal..








Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 05:03:23 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai bekerja, 
ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila ternyata 
hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan?). Pujian dan kritik mestinya 
tetap disampaikan dengan bijak

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:


Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya". Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi". Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh) sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kasih


Funco Tanipu

From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji setinggi 
langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa beliau 
bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..
Bangsa yang aneh, hehe..

Iqbal
No offense

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo.com wrote:

 
Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun saya 
salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai ayam..!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: sqb...@yahoo.co.id
Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus pembinaan staf. 
Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn kebijakan yang 
"tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas Bey dkk untuk 
merumuskan formula kebijakan itu. 
Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
dan terukur.
Terakhir, trims buat Uyan

Terima kasih
SQB



Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Bei" 
Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 -
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :
1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.
2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility", dengan bobot 50%.
3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.

Sumber : 
http://blog.uad.ac.id/imam_riadi/2010/02/14/penilaian-kriteria-perankingan-webometrics/

Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website 
perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada rangking perguruan tinggi. 

Untuk menuju ke arah itu, kami mulai bukan saja dari pengembangan website yang 
ada tapi juga dengan pemberian fasilitas blog untuk dosen (weblog.ung.ac.id), 
publikasi jurnal UNG (e-journal.ung.ac.id), pengembangan elearning 
(elearning.ung.ac.id, fekon.ung.ac.id, sportif.ung.ac.id, kuliah.ung.ac.id), 
Email (webmail.ung.ac.id). 

D

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Iqbal
Makasih responnya, sekedar mengingatkan bahwa pak SQB belum lagi mulai bekerja, 
ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi potensi kekecewaan bila ternyata 
hasilnya tdk seperti yg dibayangkan (diinginkan?). Pujian dan kritik mestinya 
tetap disampaikan dengan bijak

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 7:43 PM, "Funco Tanipu"  wrote:


Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya". Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi". Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh) sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kasih


Funco Tanipu

From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji setinggi 
langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa beliau 
bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..
Bangsa yang aneh, hehe..

Iqbal
No offense

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo.com wrote:

 
Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun saya 
salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai ayam..!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: sqb...@yahoo.co.id
Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus pembinaan staf. 
Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn kebijakan yang 
"tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas Bey dkk untuk 
merumuskan formula kebijakan itu. 
Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
dan terukur.
Terakhir, trims buat Uyan

Terima kasih
SQB



Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Bei" 
Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 -
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :
1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.
2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility", dengan bobot 50%.
3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.

Sumber : 
http://blog.uad.ac.id/imam_riadi/2010/02/14/penilaian-kriteria-perankingan-webometrics/

Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website 
perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada rangking perguruan tinggi. 

Untuk menuju ke arah itu, kami mulai bukan saja dari pengembangan website yang 
ada tapi juga dengan pemberian fasilitas blog untuk dosen (weblog.ung.ac.id), 
publikasi jurnal UNG (e-journal.ung.ac.id), pengembangan elearning 
(elearning.ung.ac.id, fekon.ung.ac.id, sportif.ung.ac.id, kuliah.ung.ac.id), 
Email (webmail.ung.ac.id). 

Disamping itu juga para dosen dilatih untuk bisa menggunakan elearning dan 
blog, karena semakin banyak dosen yang menggunakan elearning dan blog, akan 
berpengaruh pada rangking PT di webometrics. Disinilah kuncinya, peningkatan 
budaya penggunaan ICT dalam proses pendidikan di UNG yang masih rendah.

Dosen yang sudah membuat blog hanya sekitar 19 orang dan yang aktif menggunakan 

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Funco Tanipu

Suhu Iqbal, dalam kekuasaan mesti ada sikap apresiatif, ada juga kritis. 

Jika benar dan lurus ya diapresiasi. Jika salah dan bengkok ya dikritisi atau 
jika perlu diturunkan.

Persoalan, kita tak bisa bedakan mana memuji, mengapresiasi dan mengoprol. 
Hampir tak ada beda "penggunaannya". Problem di masa lalu adalah 
"sentralisasi". Maka, saluran kemarahan, amukan dan cercaan selalu ke 
"sentral". Ini terjadi karena hal-hal teknis (contoh)  sekalipun tidak 
didesentralisasikan dengan penuh. 




Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji setinggi 
langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa beliau 
bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..
Bangsa yang aneh, hehe..

Iqbal
No offense

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo.com wrote:

Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun saya 
salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai ayam..!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: sqb...@yahoo.co.id
Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus pembinaan staf. 
Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn kebijakan yang 
"tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas Bey dkk untuk 
merumuskan formula kebijakan itu. 
Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
dan terukur.
Terakhir, trims buat Uyan

Terima kasih
SQB



Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Bei" 
Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 -
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :
1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.
2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility", dengan bobot 50%.
3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.

Sumber : 
http://blog.uad.ac.id/imam_riadi/2010/02/14/penilaian-kriteria-perankingan-webometrics/

Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website 
perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada rangking perguruan tinggi. 

Untuk menuju ke arah itu, kami mulai bukan saja dari pengembangan website yang 
ada tapi juga dengan pemberian fasilitas blog untuk dosen (weblog.ung.ac.id), 
publikasi jurnal UNG (e-journal.ung.ac.id), pengembangan elearning 
(elearning.ung.ac.id, fekon.ung.ac.id, sportif.ung.ac.id, kuliah.ung.ac.id), 
Email (webmail.ung.ac.id). 

Disamping itu juga para dosen dilatih untuk bisa menggunakan elearning dan 
blog, karena semakin banyak dosen yang menggunakan elearning dan blog, akan 
berpengaruh pada rangking PT di webometrics. Disinilah kuncinya, peningkatan 
budaya penggunaan ICT dalam proses pendidikan di UNG yang masih rendah.

Dosen yang sudah membuat blog hanya sekitar 19 orang dan yang aktif menggunakan 
blognya mungkin hanya 2-3 orang saja. Elearning juga tidak terlalu banyak 
digunakan kecuali oleh dosen-dosen PJJ PGSD dan Teknik Informatika.

Untuk itu perlu strategi2 baru dalam meningkatkan rangking UNG dalam 
pemeringkatan perguruan tinggi. Universitas Negeri Malang bahkan membuat 
lembaga khusus untuk meningkatkan rangkingnya 

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik denbaga
Kasian pak Nelson? Saya tak pernah memujinya, dan tak pula mengeritiknya!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Iqbal 
Date: Sun, 4 Apr 2010 04:44:09 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji setinggi 
langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa beliau 
bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..
Bangsa yang aneh, hehe..

Iqbal
No offense

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo.com wrote:

Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun saya 
salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai ayam..!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: sqb...@yahoo.co.id
Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus pembinaan staf. 
Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn kebijakan yang 
"tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas Bey dkk untuk 
merumuskan formula kebijakan itu. 
Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
dan terukur.
Terakhir, trims buat Uyan

Terima kasih
SQB



Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Bei" 
Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 -
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :
1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.
2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility", dengan bobot 50%.
3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.

Sumber : 
http://blog.uad.ac.id/imam_riadi/2010/02/14/penilaian-kriteria-perankingan-webometrics/

Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website 
perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada rangking perguruan tinggi. 

Untuk menuju ke arah itu, kami mulai bukan saja dari pengembangan website yang 
ada tapi juga dengan pemberian fasilitas blog untuk dosen (weblog.ung.ac.id), 
publikasi jurnal UNG (e-journal.ung.ac.id), pengembangan elearning 
(elearning.ung.ac.id, fekon.ung.ac.id, sportif.ung.ac.id, kuliah.ung.ac.id), 
Email (webmail.ung.ac.id). 

Disamping itu juga para dosen dilatih untuk bisa menggunakan elearning dan 
blog, karena semakin banyak dosen yang menggunakan elearning dan blog, akan 
berpengaruh pada rangking PT di webometrics. Disinilah kuncinya, peningkatan 
budaya penggunaan ICT dalam proses pendidikan di UNG yang masih rendah.

Dosen yang sudah membuat blog hanya sekitar 19 orang dan yang aktif menggunakan 
blognya mungkin hanya 2-3 orang saja. Elearning juga tidak terlalu banyak 
digunakan kecuali oleh dosen-dosen PJJ PGSD dan Teknik Informatika.

Untuk itu perlu strategi2 baru dalam meningkatkan rangking UNG dalam 
pemeringkatan perguruan tinggi. Universitas Negeri Malang bahkan membuat 
lembaga khusus untuk meningkatkan rangkingnya yakni Learning Center for World 
Class University Universitas Negeri Malang (LCWCU UM), yang merupakan kelompok 
studi Webometrics. Hasilnya Universitas Negeri Malang membuat kejutan dalam 
pemeringkatan world class university versi Webometrics. UM yang belum masuk 
peringkat pada edisi Januari 2009, menempati peringkat 13 Indonesia (2.791 
dunia, 82 Asia Tenggara) pada edisi Juli 2009. Lebih menge

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Iqbal
Jadi ingat dulu waktu pak Nelson jadi rektor, ramai2 orang memuji setinggi 
langit, disaat2 terakhir beliau menjabat kritik membabi buta menerpa beliau 
bahkan sampai2 dilaporkan ke kejaksaan..
Bangsa yang aneh, hehe..

Iqbal
No offense

Sent from my iPhone

On Apr 4, 2010, at 8:34 PM, denb...@yahoo.com wrote:

Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun saya 
salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai ayam..!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: sqb...@yahoo.co.id
Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 +
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus pembinaan staf. 
Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn kebijakan yang 
"tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas Bey dkk untuk 
merumuskan formula kebijakan itu. 
Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
dan terukur.
Terakhir, trims buat Uyan

Terima kasih
SQB



Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Bei" 
Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 -
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

 
Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :
1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.
2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility", dengan bobot 50%.
3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.

Sumber : 
http://blog.uad.ac.id/imam_riadi/2010/02/14/penilaian-kriteria-perankingan-webometrics/

Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website 
perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada rangking perguruan tinggi. 

Untuk menuju ke arah itu, kami mulai bukan saja dari pengembangan website yang 
ada tapi juga dengan pemberian fasilitas blog untuk dosen (weblog.ung.ac.id), 
publikasi jurnal UNG (e-journal.ung.ac.id), pengembangan elearning 
(elearning.ung.ac.id, fekon.ung.ac.id, sportif.ung.ac.id, kuliah.ung.ac.id), 
Email (webmail.ung.ac.id). 

Disamping itu juga para dosen dilatih untuk bisa menggunakan elearning dan 
blog, karena semakin banyak dosen yang menggunakan elearning dan blog, akan 
berpengaruh pada rangking PT di webometrics. Disinilah kuncinya, peningkatan 
budaya penggunaan ICT dalam proses pendidikan di UNG yang masih rendah.

Dosen yang sudah membuat blog hanya sekitar 19 orang dan yang aktif menggunakan 
blognya mungkin hanya 2-3 orang saja. Elearning juga tidak terlalu banyak 
digunakan kecuali oleh dosen-dosen PJJ PGSD dan Teknik Informatika.

Untuk itu perlu strategi2 baru dalam meningkatkan rangking UNG dalam 
pemeringkatan perguruan tinggi. Universitas Negeri Malang bahkan membuat 
lembaga khusus untuk meningkatkan rangkingnya yakni Learning Center for World 
Class University Universitas Negeri Malang (LCWCU UM), yang merupakan kelompok 
studi Webometrics. Hasilnya Universitas Negeri Malang membuat kejutan dalam 
pemeringkatan world class university versi Webometrics. UM yang belum masuk 
peringkat pada edisi Januari 2009, menempati peringkat 13 Indonesia (2.791 
dunia, 82 Asia Tenggara) pada edisi Juli 2009. Lebih mengejutkan lagi, UM 
menempati peringkat 6 Indonesia (1.256 dunia, 28 Asia Tenggara) pada edisi 
Januari 2010.

Dirjen Dikti yang Wakil Mendiknas, Fasli Djalal dalam website Dikti yang 
berjudul Jalan Menuju Word Class University (WCU)Yang Realistis menganjurkan 
"Disiplinkan dosen untuk selalu mengupload dan m

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik denbaga
Nggak rugi UNG punya Rektor kayak SQB. Walupun saya tak mengenalnya, namun saya 
salut dengan sepak terjang awalnya! Semoga ini bukan Program panas2 tai ayam..!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: sqb...@yahoo.co.id
Date: Sun, 4 Apr 2010 18:28:58 
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus pembinaan staf. 
Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn kebijakan yang 
"tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas Bey dkk untuk 
merumuskan formula kebijakan itu. 
Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
dan terukur.
Terakhir, trims buat Uyan

Terima kasih
SQB



 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Bei" 
Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :
1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.
2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility", dengan bobot 50%.
3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.

Sumber : 
http://blog.uad.ac.id/imam_riadi/2010/02/14/penilaian-kriteria-perankingan-webometrics/

Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website 
perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada rangking perguruan tinggi. 

Untuk menuju ke arah itu, kami mulai bukan saja dari pengembangan website yang 
ada tapi juga dengan pemberian fasilitas blog untuk dosen (weblog.ung.ac.id), 
publikasi jurnal UNG (e-journal.ung.ac.id), pengembangan elearning 
(elearning.ung.ac.id, fekon.ung.ac.id, sportif.ung.ac.id, kuliah.ung.ac.id), 
Email (webmail.ung.ac.id). 

Disamping itu juga  para dosen dilatih untuk bisa menggunakan elearning dan 
blog, karena semakin banyak dosen yang menggunakan elearning dan blog, akan 
berpengaruh pada rangking PT di webometrics. Disinilah kuncinya, peningkatan 
budaya penggunaan ICT dalam proses pendidikan di UNG yang masih rendah.

Dosen yang sudah membuat blog hanya sekitar 19 orang dan yang aktif menggunakan 
blognya mungkin hanya 2-3 orang saja. Elearning juga tidak terlalu banyak 
digunakan kecuali oleh dosen-dosen PJJ PGSD dan Teknik Informatika.

Untuk itu perlu strategi2 baru dalam meningkatkan rangking UNG dalam 
pemeringkatan perguruan tinggi. Universitas Negeri Malang bahkan membuat 
lembaga khusus untuk meningkatkan rangkingnya yakni Learning Center for World 
Class University Universitas Negeri Malang  (LCWCU UM), yang merupakan kelompok 
studi Webometrics. Hasilnya Universitas Negeri Malang membuat kejutan dalam 
pemeringkatan world class university versi Webometrics. UM yang belum masuk 
peringkat pada edisi Januari 2009, menempati peringkat 13 Indonesia (2.791 
dunia, 82 Asia Tenggara) pada edisi Juli 2009. Lebih mengejutkan lagi, UM 
menempati peringkat 6 Indonesia (1.256 dunia, 28 Asia Tenggara) pada edisi 
Januari 2010.

Dirjen Dikti yang Wakil Mendiknas, Fasli Djalal dalam website Dikti yang 
berjudul Jalan Menuju Word Class University (WCU)Yang Realistis menganjurkan 
"Disiplinkan dosen untuk selalu mengupload dan mengupdate kekayaan filenya. 
Undang semua dosen, mahasiswa, dan alumni untuk selalu heating di website 
tersebut."

Rgrds,
Bei

Saya bo sandiri mengelola website UNG, sapa tau seperti usulan le Iki, te Uyan 
mau bergabung dengan UNG... :) Mudah2an tulisan ini di baca pa

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik sqb_29
Uraian yang bagus Bey. Ini adalah tantangan kita ke depan, bagaimana menjadikan 
IT sebagai bagian integral dari pembinaan akademik sekaligus pembinaan staf. 
Komitmen yang tinggi belum cukup jika tidak dibarengi dengn kebijakan yang 
"tepat", "ketat" dan "terukur". Itu mungkin salah satu tugas Bey dkk untuk 
merumuskan formula kebijakan itu. 
Salah satu program saya (jika benar2 dilantik jadi Rektor UNG-doain ya...) 
adalah "gerakan 1000 laptop", yakni mensubsidi semua dosen agar memiliki 
laptop. Tapi sekali lagi ini harus dikawal dengan kebijkan/aturan yang tepat 
dan terukur.
Terakhir, trims buat Uyan

Terima kasih
SQB



 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Bei" 
Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :
1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.
2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility", dengan bobot 50%.
3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.

Sumber : 
http://blog.uad.ac.id/imam_riadi/2010/02/14/penilaian-kriteria-perankingan-webometrics/

Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website 
perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada rangking perguruan tinggi. 

Untuk menuju ke arah itu, kami mulai bukan saja dari pengembangan website yang 
ada tapi juga dengan pemberian fasilitas blog untuk dosen (weblog.ung.ac.id), 
publikasi jurnal UNG (e-journal.ung.ac.id), pengembangan elearning 
(elearning.ung.ac.id, fekon.ung.ac.id, sportif.ung.ac.id, kuliah.ung.ac.id), 
Email (webmail.ung.ac.id). 

Disamping itu juga  para dosen dilatih untuk bisa menggunakan elearning dan 
blog, karena semakin banyak dosen yang menggunakan elearning dan blog, akan 
berpengaruh pada rangking PT di webometrics. Disinilah kuncinya, peningkatan 
budaya penggunaan ICT dalam proses pendidikan di UNG yang masih rendah.

Dosen yang sudah membuat blog hanya sekitar 19 orang dan yang aktif menggunakan 
blognya mungkin hanya 2-3 orang saja. Elearning juga tidak terlalu banyak 
digunakan kecuali oleh dosen-dosen PJJ PGSD dan Teknik Informatika.

Untuk itu perlu strategi2 baru dalam meningkatkan rangking UNG dalam 
pemeringkatan perguruan tinggi. Universitas Negeri Malang bahkan membuat 
lembaga khusus untuk meningkatkan rangkingnya yakni Learning Center for World 
Class University Universitas Negeri Malang  (LCWCU UM), yang merupakan kelompok 
studi Webometrics. Hasilnya Universitas Negeri Malang membuat kejutan dalam 
pemeringkatan world class university versi Webometrics. UM yang belum masuk 
peringkat pada edisi Januari 2009, menempati peringkat 13 Indonesia (2.791 
dunia, 82 Asia Tenggara) pada edisi Juli 2009. Lebih mengejutkan lagi, UM 
menempati peringkat 6 Indonesia (1.256 dunia, 28 Asia Tenggara) pada edisi 
Januari 2010.

Dirjen Dikti yang Wakil Mendiknas, Fasli Djalal dalam website Dikti yang 
berjudul Jalan Menuju Word Class University (WCU)Yang Realistis menganjurkan 
"Disiplinkan dosen untuk selalu mengupload dan mengupdate kekayaan filenya. 
Undang semua dosen, mahasiswa, dan alumni untuk selalu heating di website 
tersebut."

Rgrds,
Bei

Saya bo sandiri mengelola website UNG, sapa tau seperti usulan le Iki, te Uyan 
mau bergabung dengan UNG... :) Mudah2an tulisan ini di baca pak Syam supaya te 
Uyan tidak bisa menghindar hehehehe.



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, "Sofyan Uli"  wrote:
>
> Iki, kayaknya kita semua sbg org gtlo lebih sepakat dan bangga kalo UNG bisa 
> masuk dalam 200 besar. Syaratnya tidak terlalu sulit cukup mengoptimalkan 
> website ung yang sudah ada.
> 
> Bolo maapu...
> 
> Sent from my BlackBerry®
> 
> -

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Funco Tanipu

Benar, jangan cuma bekeng bagus orang pe sumur.. Biar "dolom" tapi orang punya..








Terima Kasih


Funco Tanipu

-Original Message-
From: "Bei" 
Date: Sun, 04 Apr 2010 09:37:26 
To: 
Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :
1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.
2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility", dengan bobot 50%.
3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.

Sumber : 
http://blog.uad.ac.id/imam_riadi/2010/02/14/penilaian-kriteria-perankingan-webometrics/

Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website 
perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada rangking perguruan tinggi. 

Untuk menuju ke arah itu, kami mulai bukan saja dari pengembangan website yang 
ada tapi juga dengan pemberian fasilitas blog untuk dosen (weblog.ung.ac.id), 
publikasi jurnal UNG (e-journal.ung.ac.id), pengembangan elearning 
(elearning.ung.ac.id, fekon.ung.ac.id, sportif.ung.ac.id, kuliah.ung.ac.id), 
Email (webmail.ung.ac.id). 

Disamping itu juga  para dosen dilatih untuk bisa menggunakan elearning dan 
blog, karena semakin banyak dosen yang menggunakan elearning dan blog, akan 
berpengaruh pada rangking PT di webometrics. Disinilah kuncinya, peningkatan 
budaya penggunaan ICT dalam proses pendidikan di UNG yang masih rendah.

Dosen yang sudah membuat blog hanya sekitar 19 orang dan yang aktif menggunakan 
blognya mungkin hanya 2-3 orang saja. Elearning juga tidak terlalu banyak 
digunakan kecuali oleh dosen-dosen PJJ PGSD dan Teknik Informatika.

Untuk itu perlu strategi2 baru dalam meningkatkan rangking UNG dalam 
pemeringkatan perguruan tinggi. Universitas Negeri Malang bahkan membuat 
lembaga khusus untuk meningkatkan rangkingnya yakni Learning Center for World 
Class University Universitas Negeri Malang  (LCWCU UM), yang merupakan kelompok 
studi Webometrics. Hasilnya Universitas Negeri Malang membuat kejutan dalam 
pemeringkatan world class university versi Webometrics. UM yang belum masuk 
peringkat pada edisi Januari 2009, menempati peringkat 13 Indonesia (2.791 
dunia, 82 Asia Tenggara) pada edisi Juli 2009. Lebih mengejutkan lagi, UM 
menempati peringkat 6 Indonesia (1.256 dunia, 28 Asia Tenggara) pada edisi 
Januari 2010.

Dirjen Dikti yang Wakil Mendiknas, Fasli Djalal dalam website Dikti yang 
berjudul Jalan Menuju Word Class University (WCU)Yang Realistis menganjurkan 
"Disiplinkan dosen untuk selalu mengupload dan mengupdate kekayaan filenya. 
Undang semua dosen, mahasiswa, dan alumni untuk selalu heating di website 
tersebut."

Rgrds,
Bei

Saya bo sandiri mengelola website UNG, sapa tau seperti usulan le Iki, te Uyan 
mau bergabung dengan UNG... :) Mudah2an tulisan ini di baca pak Syam supaya te 
Uyan tidak bisa menghindar hehehehe.



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, "Sofyan Uli"  wrote:
>
> Iki, kayaknya kita semua sbg org gtlo lebih sepakat dan bangga kalo UNG bisa 
> masuk dalam 200 besar. Syaratnya tidak terlalu sulit cukup mengoptimalkan 
> website ung yang sudah ada.
> 
> Bolo maapu...
> 
> Sent from my BlackBerry®
> 
> -Original Message-
> From: Taufik Polapa 
> Date: Sat, 3 Apr 2010 06:41:17 
> To: 
> Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
> 
> Maksudnya le Uyan dia Ex dari ITB, jadi depe kampus masuk Universtias top 
> dunia... hehehe
> 
> 
> 
> 
> 
>
> From: Sofyan Uli 
> To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Sent: Sat, April 3, 2010 8:24:00 PM
> Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
> 
>   
> Hahahahaha te denbaga dapa poli
> Pak yahya: peringkatnya di lihat dari we

Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)

2010-04-04 Terurut Topik Bei
Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi 
dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan 
dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang 
digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan 
penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT 
yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics.
Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan 
webometrics, antara lain :
1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu 
Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan 
bobot 25%.
2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini 
disebut "visibility", dengan bobot 50%.
3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan 
dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. 
Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe 
PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). 
Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%).
4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian 
ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%.

Sumber : 
http://blog.uad.ac.id/imam_riadi/2010/02/14/penilaian-kriteria-perankingan-webometrics/

Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas 
penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website 
perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi 
tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website 
perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada rangking perguruan tinggi. 

Untuk menuju ke arah itu, kami mulai bukan saja dari pengembangan website yang 
ada tapi juga dengan pemberian fasilitas blog untuk dosen (weblog.ung.ac.id), 
publikasi jurnal UNG (e-journal.ung.ac.id), pengembangan elearning 
(elearning.ung.ac.id, fekon.ung.ac.id, sportif.ung.ac.id, kuliah.ung.ac.id), 
Email (webmail.ung.ac.id). 

Disamping itu juga  para dosen dilatih untuk bisa menggunakan elearning dan 
blog, karena semakin banyak dosen yang menggunakan elearning dan blog, akan 
berpengaruh pada rangking PT di webometrics. Disinilah kuncinya, peningkatan 
budaya penggunaan ICT dalam proses pendidikan di UNG yang masih rendah.

Dosen yang sudah membuat blog hanya sekitar 19 orang dan yang aktif menggunakan 
blognya mungkin hanya 2-3 orang saja. Elearning juga tidak terlalu banyak 
digunakan kecuali oleh dosen-dosen PJJ PGSD dan Teknik Informatika.

Untuk itu perlu strategi2 baru dalam meningkatkan rangking UNG dalam 
pemeringkatan perguruan tinggi. Universitas Negeri Malang bahkan membuat 
lembaga khusus untuk meningkatkan rangkingnya yakni Learning Center for World 
Class University Universitas Negeri Malang  (LCWCU UM), yang merupakan kelompok 
studi Webometrics. Hasilnya Universitas Negeri Malang membuat kejutan dalam 
pemeringkatan world class university versi Webometrics. UM yang belum masuk 
peringkat pada edisi Januari 2009, menempati peringkat 13 Indonesia (2.791 
dunia, 82 Asia Tenggara) pada edisi Juli 2009. Lebih mengejutkan lagi, UM 
menempati peringkat 6 Indonesia (1.256 dunia, 28 Asia Tenggara) pada edisi 
Januari 2010.

Dirjen Dikti yang Wakil Mendiknas, Fasli Djalal dalam website Dikti yang 
berjudul Jalan Menuju Word Class University (WCU)Yang Realistis menganjurkan 
"Disiplinkan dosen untuk selalu mengupload dan mengupdate kekayaan filenya. 
Undang semua dosen, mahasiswa, dan alumni untuk selalu heating di website 
tersebut."

Rgrds,
Bei

Saya bo sandiri mengelola website UNG, sapa tau seperti usulan le Iki, te Uyan 
mau bergabung dengan UNG... :) Mudah2an tulisan ini di baca pak Syam supaya te 
Uyan tidak bisa menghindar hehehehe.



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, "Sofyan Uli"  wrote:
>
> Iki, kayaknya kita semua sbg org gtlo lebih sepakat dan bangga kalo UNG bisa 
> masuk dalam 200 besar. Syaratnya tidak terlalu sulit cukup mengoptimalkan 
> website ung yang sudah ada.
> 
> Bolo maapu...
> 
> Sent from my BlackBerry®
> 
> -Original Message-
> From: Taufik Polapa 
> Date: Sat, 3 Apr 2010 06:41:17 
> To: 
> Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
> 
> Maksudnya le Uyan dia Ex dari ITB, jadi depe kampus masuk Universtias top 
> dunia... hehehe
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> From: Sofyan Uli 
> To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Sent: Sat, April 3, 2010 8:24:00 PM
> Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar)
> 
>   
> Hahahahaha te denbaga dapa poli
> Pak yahya: peringkatnya di lihat dari web rangking berdasarkan : 1. Google 
> Page Rank 
> 2. Yahoo Inbound Links 
> 3. Alexa Traffic Rank 
> Jadi kemampuan dari websitenya dalam mengoptimalkan SEO (search enggine 
> optimation) sangat menentukan peringkat.
> 
> Sent from my BlackBerry®
>