RE: Hal: [iagi-net-l] detik Finance : BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK

2007-07-30 Terurut Topik Firman Gea
Selamat pagi,

 

Pak Yrsnki yang baik,

 

Meniadakan cost recovery. Itu idenya. Sebagai gantinya adalah suatu
mekanisme bagi hasil. Persentase bagi hasil tersebut akan menjadi poin
terumit yang harus ditentukan melalui kebijakan. Contoh model yang ada
di pikiran saya:

1.  Negara melalui BP MIGAS dapat menghitung komponen cost recovery
berdasarkan kumpulan database yang ada dan sahih sepanjang masa
eksplorasi di Indonesia. Lalu disusun perbandingannya dengan yang
berlaku saat ini. Tentunya BP MIGAS harus bekerja keras untuk mengoreksi
AFE-AFE yang telah lalu, untuk dapat menentukan harga yang wajar
daripada harga yang telah terlanjur dikeluarkan (saya yakin selisih ini
sangat signifikan). Dari kumpulan cost wajar yang telah dikoreksi
tersebut agar disusun suatu cost recovery fiktif yang kesahihannya
teruji dan mutakhir, dan siap untuk selalu diupdate. Komponen ini
kemudian dimasukkan ke dalam perhitungan mekanisme yang berlaku saat
ini, lengkap dengan pembagian hasil produksi (85-15 atau 65-35). Dari
sini pemerintah akan sudah memilki gambaran tentang interval persentase
bagi hasil tersebut. Dengan demikian, komponen mirip cost recovery (cost
recovery fiktif) yang ada sekarang tetap diperhitungkan dan dimasukkan
dalam komponen bagi hasil, namun tidak direalisasikan dalam penggantian
yang terpisah dari pembagian produksi. Keuntungannya adalah, BP MIGAS
tidak perlu susah-susah mengontrol berapa cost yang dikeluarkan oleh
suatu operator yang memiliki suatu konsesi. Lalu, kebocoran negara
akibat angka cost recovery yang tak wajar dapat dihindari. Dan,
keuntungan yang berlebihan dari negara yang perusahaannya memiliki
konsesi di Indonesia, yang dimanifestasikan dari keuntungan yang dikeruk
oleh jasa-jasa service lainnya yang dengan dalih untuk menunjang
aktifitas mereka dalam menjalankan operasi di area konsesi tersebut,
melalui pembangunan infrastruktur, konstruksi, jasa teknik dan software,
dsb, dapat dikontrol dengan lebih baik. 
2.  Penyusunan kesepakatan pembagian keuntungan dengan menentukan
lebih dulu cost/barrel-nya, untuk kemudian disepakati nilai keuntungan
yang berhak diterima oleh sebuah operator pengelola konsesi.

 

Saya menyadari, konsep-konsep di atas memerlukan energi yang besar, dan
perlu penyempurnaan yang lebih jauh, karena ini hanya hadir seketika
dari pikiran seorang anak muda yang masih berapi-api dan kurang
bijaksana, dan kecewa terhadap banyak kerugian yang diderita oleh negeri
ini akibat dari masalah yang kompleksitasnya tinggi betul. Namun jika
konsep ini dapat terwujud 5 - 10 tahun dari sekarang, saya yakin negeri
ini akan berjalan di alur yang lebih baik dan lebih benar.

 

Salam hangat,

Firman Fauzi

 



From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, July 30, 2007 10:29 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Hal: [iagi-net-l] detik Finance : BP Migas Siap Klarifikasi
Soal Cost Recovery kepada BPK

 


   Mas Firman

Menarik sekali analisa Anda , mungkin untuk sama sama difikirkan apakah
Anda dapat menuliskan beberapa mekanisme lain itu (yang Anda katakan
banyak pilihan- nya)t?
Mungkin kita dapat mendiskusikan lebih lanjut disini .

Kalau mengenai harga satuan biaya dari berbagai jenis services maupun
materialsaya kira semenjak saya di BPPKA sampai sekarang pasti ada dan
terus  menerus di-update.

Kalau side income , mungkin salah satunya adalah biaya over head di
head office  yang secara TIDAK LANGSUNG  berhubungan dengan operasi
kontraktor ybs di daerah kontrak.
Dan memang masih banyak lagi , ini sich menurut saya permainan inovasi
kontraktor melawan kejelian BP Migas dan atau auditor Pemerintah. 
Diregulasi ?
Harap  kita ingat bahwa over regulated itu juag malahan akan
menyebabkan in - effeiensi.






RE: [iagi-net-l] acara bedah buku

2007-07-30 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Abah,

 

Memang sudah serius rencananya ? Saya pikir baru komentar-komentar
selewat saja dari beberapa netter. Mungkin tak akan mudah juga untuk
mengumpulkan para peminatnya. Lagipula, bedah buku biasanya menghadirkan
penulisnya dan para penanggapnya. Kemudian, buku apa juga yang akan kita
bedah ? Buku2-nya Pramoedya, Mochtar Lubis, Langit Kresna, Hubert
Forrester atau buku biografi-nya Pak Katili yang baru diluncurkan minggu
lalu dan kini sudah bisa dibeli di Gramedia (Harta Bumi Indonesia -
kalau mau melihat mahasiswa2 geologi pertama Indonesia dan katanya si
tukang jagal Klompe di buku ini ada ceritanya) ?

 

Kalau ada buku sejarah alam kontroversial yang menyangkut kegeologian
Indonesia, bisa menarik untuk dikaji. Buku2 geografi kesejarahan tulisan
Nathan Daldjoeni biasanya memuat hal2 seperti itu. Sayang, buku2-nya
kurang populer dan penulisnya telah tiada, padahal isinya sering
menghadirkan penemuan2 mengejutkan dan penting.

 

Buku2 Pramoedya, Mochtar Lubis, dan Langit Kresna biar saja dibedah oleh
orang2 berprofesi lebih pas. Pendek kata, saya pikir 3 Agustus 2007
belum jadi rencana.

 

Salam,

awang

 

From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, July 30, 2007 12:01 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] acara bedah buku

 



Awang  dan rekan pencinta buku

Bagaimana dengan rencana 3 Agustus 2007 ?
Apakah jadi ?

Si-Abah



[iagi-net-l] DICARI SAKSI AHLI GUGATAN CLASS ACTION BANJIR JAKARTA FEBRUARI 2007

2007-07-30 Terurut Topik ET Paripurno
Kawan-kawan yang baik,
Masyarakat Korban Banjir Jakarta Pusat saat ini sedang mepersiapkan gugatan
class action atas peristiwa banjir Jakarta Februari 2005. Berkenaan dengan
hal tersebut, diperlukan saksi ahli. Adakah kawan-kawan anggota Ikatan Ahli
Geologi Indonesia yang tinggal di Jakarta (lebih afdol bila juga korban
banjir) bersedia menjadi saksi ahli? Bila bersedia, silahken menghubungi
saya melalui japri [EMAIL PROTECTED] Terimakashh

-- 
ET Paripurno

Pusat Studi Manajemen Bencana
Lembaga Penelitian  Pengabdian Masyarakat
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta


RE: [iagi-net-l] Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..

2007-07-30 Terurut Topik Deni Rahayu
bah,...
ada bahsaya kirim ke email pribadi langsung ya
wah abah kayaknya tertarik nich...he...he...he
kl tertarik dan mau diskusi lebih jauh mengenai
implikasi G to G (Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah) terhadap B To B, nanti kapan2 kita diskusi
termasuk hubungan philosofi mengenai terjadi perbedaan
interpretasi mengenai posisi Comdev(community
development) terhadap sistem bagi hasil apakah masuk
cost atau dimasukan keuntungan (implikasinya akan
sangat saling berpengaruh terhadap iklim investasi),
belum faktor pengurang PBB Migas, fee BP Migas dan
lain sebagainya

salam
ODEN

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 
 
 Rekan 
 
 Ada yang punya soft file UU No 32 dan 33
 / 2004, kalau punya tolon dibagi dong .
 
 Si-Abah
 

___
 
    kang Ismail, 
  Update saja otonomi
 daerah atau lebih tepat 
  undang-undang Pemerintahan Daerah telah
 direvisi dari 
  UU 22/1999, menjadi UU 32/2004 (isinya lebih
 kearah 
  pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan 
  daerah)sementara UU 25/1999(bagian yang tidak 
 
 terpisahkan dr otda) tentang Perimbangan Keuangan 
  Pusat dan
 daerah atau lebih dikenal UU PKPD, direvisi 
  menjadi UU 33/2004
 (berisi tentang pembagian bagi 
  hasil antara pusat dan daerah
 termasuk Bagi Hasil 
  Migas dan lain-lain) 
  
 
 dNr 
  ___ 
  
  
 From:
 Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Saturday,
 July 28, 2007 12:05 PM 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Eforia Eksplorasi;
 PP-IAGI 
  kumpul dong.. 
  
  
  
  Kalau dirunut ke belakang ternyata kondisi saat
 ini 
  tsb tidak lepas dari 
  adanya UU 22/1999 tentang
 otda yang dijabarkan dg PP 
  25 /2000 dimana PP 
  tsb ditandangani oleh orang IAGI yaitu mas
 Bondan
 
  Gunawan yg waktu itu 
  sebagai Menteri
 sekretaris Negara. Mungkin yang 
  perlu dibenahi adalah 
  bagaimana penjabarannya dilapangan , mengingat
 untuk 
  hal hal yang 
  beginian diperlukan pemahaman
 masalah pergeologian , 
  disisi lain mungkin 
 
 banyak Pemda yang belum punya geologi makanya sering
 
 
 terjadi berbagai 
  penafsiran/penjabaran thd kedua Regulasi
 tsb , oleh 
  karena itu disamping 
  Petisi -
 petisi tsb juga diperlukan sosialisasi 
  untuk memberikan 
  kesadaran thd pemda pemda betapa pentingnya 
 
 ngopeni orang geologi 
  didaerahnya, hal ini juga
 akan mendorong 
  'terserapnya' geolog geolog 
 
 disektor ini yang ujung ujungnya memberikan lapangan
 
  kerja
 baru , kalau 
  diperhatikan di kedua regulasi tsb kewenangan
 pemda 
  thd permasalahan 
  geologi didaerahnya
 cukup besar dari masalah SDA 
  sampai Bencana alamnya 
  ,coba kalau setiap pemda ngopeni' 3 orang geolog
 , 
  maka sudah ada 
  penyerapan ratusan geolog .
 apalagi para geolog tsb 
  sebelum diterjunkan 
 
 ke pemda dibekali dulu ( digodog ) di kawah 
  condrodimukonya
 IAGI siiip 
  deh. saya yakin APBD pemda pemda tidak ada apa
 
  apanya kalau hanya untuk 
  ngopeni para geolog
 tsb , dibanding karo gajine DPRD 
  bukan apa apanya. 
  
  
  
  
  
  
  
  ISM 
  
 
 
  
  - Original Message - 
 
 
  
 From: Sukmandaru Prihatmoko 
 
 mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  
  To:
 iagi-net@iagi.or.id 
  
  Cc:
 [EMAIL PROTECTED] 
  
  Sent:
 Friday, July 27, 2007 5:16 AM 
  
  Subject: RE:
 [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs 
  Eforia 
 
 Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong.. 
  
  
  
  Pak Andri dan rekan yang lain.. 
  
  
  
  Prihatin sekali
 mendengarnya  walau hal ini 
  sudah 
 
 berlangsung bbrp tahun tapi makin parah belakangan 
  ini.
 Jual beli KP (yg 
  sudah ditangan) atau jualan KP yg belum
 dikeluarkan 
   wah ngeri 
  mengikutinya
 karena melibatkan banyak sekali sector, 
  institusi, atau 
  perorangan. 
  
  
  
  Pengalaman pribadi: untuk mendapatkan KP 
 
 Penyelidikan Umum/ 
  Eksplorasi (gak perlu sebut nama
 daerah...) 
  diisyaratkan oleh pihak 
  berwenang
 kita harus merogoh kocek Rp 3M - 
  terang-terangan via sms
 lagi 
  mintanya. Padahal boleh di bilang sukses ratio
 -nya
 
  mungkin hanya 1% 
  atau lebih kecil. Padahal
 lagi ini gak ada aturan 
  UU, PP, atau 
 
 sejenisnya - jadi kalau kita bayar ya masuklah ke 
  kantong
 pribadi ybs. 
  Buat investor serius - hal ini menjadikan
 kesulitan 
  besar, karena mesti 
  bersaing
 dengan PT-PT Gak Jelas yg mau bayar 
  kontan utk
 dapat KP. Dan 
  saya yakin masih banyak cerita2 serem spt
 ini... 
  
  
  
 
=== message truncated ===


Sang Murid AlamDeni Rahayu - ExplorationistMobile: 62-817-612447Email: [EMAIL 
PROTECTED]


  

Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 



Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;

Re: [iagi-net-l] DICARI SAKSI AHLI GUGATAN CLASS ACTION BANJIR JAKARTA FEBRUARI 2007

2007-07-30 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
hehehe aku sih korban banjir juga tapi bukan ahli :(
Mantan ketum IAGI, Pak ADB, itu selain ahli endapan banjir tapi korban
banjir jkt kemarin  :)

Sebenernya class action itu apa to ? Tujuannya dsb ?
Kok sekarang banyak yg mengajukan class action, interpelasi, gugatan ...

rdp

On 7/30/07, ET Paripurno [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kawan-kawan yang baik,
 Masyarakat Korban Banjir Jakarta Pusat saat ini sedang mepersiapkan gugatan
 class action atas peristiwa banjir Jakarta Februari 2005. Berkenaan dengan
 hal tersebut, diperlukan saksi ahli. Adakah kawan-kawan anggota Ikatan Ahli
 Geologi Indonesia yang tinggal di Jakarta (lebih afdol bila juga korban
 banjir) bersedia menjadi saksi ahli? Bila bersedia, silahken menghubungi
 saya melalui japri [EMAIL PROTECTED] Terimakashh

 --
 ET Paripurno

 Pusat Studi Manajemen Bencana
 Lembaga Penelitian  Pengabdian Masyarakat
 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta


-- 
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Balasan: Re: [iagi-net-l] JASPER MERAH PUTIH

2007-07-30 Terurut Topik Prasiddha Hestu Narendra
Mang Okim yang baik hati,
   
  Menurut sepengetahuan Mang Okim, ada nggak yg melakukan 
eksplorasi/eksploitasi secara serius mengenai batu mulia ini dalam skala nilai 
yg cukup signifikan. Kemudian batumulia tersebut dibawa keluar dalam bentuk 
bahan mentah. Diolah diluar trus sebagian diimport lagi ke Indonesia?
  Wah kalo dalam bentuk bahan mentah, ada nggak ya keuntungan bagi daerah?

  salam
  Prasiddha
  
miko [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Yth. Pak Shofi,
   
  Alhamdulilah kalau Pak Shofi tertarik dengan batumulia. Mengenai buku tentang 
batumulia, di Direktorat Sumber Daya Mineral Bandung ( namanya sudah ganti ! ) 
ada buku berjudul Permata dan Batu Permata yang ditulis oleh  Sarno Harjanto 
MSc ( ada juga yang ditulis oleh Ir. Wilher Simanjuntak ). Tahun lalu ada juga 
buku batupermata yang ditulis oleh Slamet Raharjo ( Solo ). Yang terakhir ini 
kabarnya bisa dibeli di Gramedia. Hanya untuk genesanya, rasanya tidak dibahas 
secara khusus. 
   
  Penyebaran batumulia paling besar di Indonesia ? Mungkin sementara ini Jawa 
Barat dan Banten. Mengapa sementara ? Karena di propinsi lain belum 
diinventarisir secara sungguh-sungguh, sedangkan di Jawa Barat dan 
Banten... kan banyak ahlinya ?!
   
  Nanti kalau Pak Shofi ke Bandung singgah deh ke Serambi Batumulia di Jl. 
Pajajaran 145, biar tambah tertarik.
   
  Salam batumulia,
   
  Mang Okim
   
  - Original Message - 
From: Shofiyuddin 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, July 26, 2007 12:54 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] JASPER MERAH PUTIH
  

  Kalo udah baca email tentang batu mulia dari mang Okim ini, jadi pengin tahu 
lebih banyak.
  Kali kali adakah buku yang membahas mengenai batu batu mulia ini (dengan 
gambar plus dimana bisa dibeli) yang disertai dengan proses genesa geologinya 
nya? Dimana kah penyebaran batu batu mulia yang paling besar ini di Indonesia? 
   
  Terima kasih sebelumnya.
   
  Salam
   
  Shofi

 
  On 7/26/07, miko [EMAIL PROTECTED] wrote:   Rekan-rekan Gem-Lovers yang 
budiman,
   
  Negeri kita memiliki begitu banyak variasi batumulia jenis jaspis atau 
jasper. Warnanya sangat beragam, ada yang merah ( disebut ati ayam ), hijau, 
dan bahkan panca warna. Dari 24 jenis batumulia Indonesia yang telah diabadikan 
di prangko ( 23 jenis dari mang Okim, 1 jenis dari Wapres Try Sutrisno ) , 
terdapat 5 jenis jaspis yaitu : jaspis bergambar ( picture jasper, 1997 ), 
jaspis batugamping ( jasperized limestone , 2000 ), jaspis tembaga ( copper 
jasper, 2000 ), jaspis breksian ( brecciated jasper, 2001 ), dan jaspis hijau 
dengan bercak merah ( heliotrope, 2001 ).
   
  Para penggemar dan kolektor prangko atau philatelist pastilah tahu di antara 
prangko tersebut ,eberapa yang dicetak sebanyak 1 juta keping. Bayangkan kalau 
prangko batumulia tersebut nilainya  Rp 2.000 / keping  maka angkanya 
akan menjadi  Rp 2 milyar / jenis kan !!! Diantara perangko batumulia tersebut 
ada juga yang dicetak 400.000 keping dan ada pula yang hanya beberapa puluh 
ribu ( jenis souvenir ). Walaupun demikian, setelah mang Okim hitung-hitung, 
nilai proyek 24 prangko batumulia tersebut selama periode 1997-2001 tak kurang 
dari Rp 20 milyar... opo ora huebat sumbangsih batutumulia ke negeri 
tercinta ini. 
   
  Gambar di bawah ini adalah salah satu jenis jaspis yang kebetulan mang Okim 
temukan beberapa hari yang lalu ketika memotong sebongkah kecil batu jaspis 
dari Garut Selatan. Walaupun jaspis ini terkontaminasi oleh mineral berwarna 
hitam ( oksida mangaan / besi ), motifnya secara keseluruhan mirip dengan 
bendera negara kita ( lihat dua potong batumulia yang telah diproses ). Temuan 
ini insyaallah merupakan karunia Allah bagi mang Okim dan seluruh karyawan yang 
dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI yang tinggal semingguan ini, 
memerlukan tambahan hiburan yang menyegarkan, Amiiin.  
   
  Salam batumulia, mang Okim
   
  Keterangan gambar : Jaspis merah putih ex Garut Selatan berbentuk lempengan 
siap proses dan 2 potong yang telah diproses. Sisi kotak 1 cm. 
   
  



  

   
-
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

Re: [iagi-net-l] DICARI SAKSI AHLI GUGATAN CLASS ACTION BANJIR JAKARTA FEBRUARI 2007

2007-07-30 Terurut Topik nyoto - ke-el
Dari pengalamanku sekelumit yang pernah mengikuti class action (sebagai
anggota penggugat).

Class action itu gugatan yang dilakukan oleh sekelompok orang kepada
seseorang atau instansi/badan hukum resmi, dimana gugatan tsb dikuasakan ke
seorang/team pengacara yang akan melakukan gugatan tsb secara hukum, tetapi
masing2 anggota penggugat harus membubuhkan tandatangannya diatas meterai Rp
6 ribu pada selembar Surat Kuasa.  Pada dasarnya SK tsb menguasakan kepada
si pengacara/team untuk melakukan segala upaya hukum demi tuntutan yang
dikehendaki oleh masing2 penggugat  gugatannya sama untuk seluruh anggota
penggugat.

Deskripsi lainnya biar dijelaskan oleh pak pengacara/advokat.


wass,

nyoto







On 7/30/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 hehehe aku sih korban banjir juga tapi bukan ahli :(
 Mantan ketum IAGI, Pak ADB, itu selain ahli endapan banjir tapi korban
 banjir jkt kemarin  :)

 Sebenernya class action itu apa to ? Tujuannya dsb ?
 Kok sekarang banyak yg mengajukan class action, interpelasi, gugatan ...

 rdp

 On 7/30/07, ET Paripurno [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kawan-kawan yang baik,
  Masyarakat Korban Banjir Jakarta Pusat saat ini sedang mepersiapkan
 gugatan
  class action atas peristiwa banjir Jakarta Februari 2005. Berkenaan
 dengan
  hal tersebut, diperlukan saksi ahli. Adakah kawan-kawan anggota Ikatan
 Ahli
  Geologi Indonesia yang tinggal di Jakarta (lebih afdol bila juga korban
  banjir) bersedia menjadi saksi ahli? Bila bersedia, silahken menghubungi
  saya melalui japri [EMAIL PROTECTED] Terimakashh
 
  --
  ET Paripurno
 
  Pusat Studi Manajemen Bencana
  Lembaga Penelitian  Pengabdian Masyarakat
  Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta


 --
 http://rovicky.wordpress.com/


 
 Hot News!!!
 EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
 228 papers have been accepted to be presented;
 send the extended-abstract or full paper
 by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
 Joint Convention Bali 2007
 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
 Exhibition,
 Bali Convention Center, 13-16 November 2007

 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -




[iagi-net-l] Ore in Sediment vs BIF in Indonesia

2007-07-30 Terurut Topik Andri Subandrio
IAGI netter yang budiman,

Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa mengungkap 
informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam tanah berada 
dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan Oil yang 
sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan ribuan bor 
dan dibedah seismik. Dalam prospeksi mineral logam di Indonesia yang kini 
terbanyak data bornya adalah eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya 
mengandalkan info seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu 
biasanya menggali test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari 
penggalian ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang 
semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini terdiri 
dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan hematit pada tebalnya 
sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat juga yang tebalnya hingga 2 
meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah ditambang untuk bijih besinya. 
Bila diperhatikan teksturnya maka endapan bijih besi ini mirip dengan BIF 
(Banded Iron Formation) yang terdapat di Lake Superior (USA), Minas Grais 
(Brazil) dan Hamesley (Australia). Hingga kini tipe BIF ini merupakan pemasok 
70% besi dunia untuk industri baja! KS juga import dari tipe BIF ini. Uniknya 
semua BIF berumur Archean hingga Proterozoikum! Masuk akal karena hematit hanya 
bisa diendapkan pada kadar oksigen rendah atau anoxyc yang disinyalir terjadi 
pada Archean. Mungkinkah di Indonesia ada kerak Archean ? Sedangkan di 
Kendawangan yang tertua adalah Kapur ? Tantanngan untuk FOSI not  for oil but 
for ore!

Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya launching untuk 
rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima attachment 
gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana supaya gambar 
bisa masuk net IAGI ?

Salam

Andri Subandrio

[iagi-net-l] kp - karepe - RE: [iagi-net-l] IAGI mesti peduli Pemda dan Distam di Daerah

2007-07-30 Terurut Topik Pangestu, Sonny T
kisah serupa mungkin di kalimantan sudah biasa dan banyak kali terjadi
bahwa letaknya kp-kp tidak pada sebaran formasi batuan pengandung bahan
galian yg dimaksud/tertera dalam surat kp.
misalnya koordinat batas kp batubara, letaknya di formasi batuan
karbonat berai/pamaluan, atau di gunung serpentinit  volkanik
pratersier.
ada juga yang letaknya, tidak hanya jatuh di laut, namun di kecamatan
lain, bahkan ada yg di kabupaten tetangga.
lebihlagi lebih dari sekodi sudah diketahui ditumpangtindihkan di
atas kp / pkp2b yg telah ada sebelumnya.
(ini baru bicara soal letak kp, belum lagi yg lainnya)
 
wassalam.
(sonny)
 




From: Andri Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 30 Juli 2007 11:20
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] IAGI mesti peduli Pemda dan Distam di
Daerah


Sebenarnya pendidikan eksplorasi memberikan bagaimana memahami
genesis lalu penerapanya dalam konsep-konsep eksplorasi. setiap genesis
logam atau bahan galian mempunyai ciri-ciri dan keunikan sendiri dan
karenanya konsep eksplorasi juga berbeda-beda diterapkan. Di Pongkor dan
Grasberg Freeport - Papua, dan Batuhijau Sumbawa semuanya penghasil
emas, namun ekpsplorasi dan eksploitasinya sangat berbeda. Nah yang
bikin puyeng saat ini di pemda-pemda jarang atau bahkan tidak ada ahli
geologi. Kepala DISTAM di salah satu kabupaten di Sulawesi misalnya
lulusan STPDN atau IPDN. Hanya sedikit ahli geologi yang berani dan
punya komitmen untuk PEMDA, misalnya Bung Yulian Taruna (78) di Distam
Kalteng dan Famowa Zega (80) di Jayapura serta Gagaran (80) di NTB.
IAGI, PERHAPI dan organisasi profesi yang terkait dengan Sumber Daya
Mineral seharusnya peduli dengan masalah yang cukup kritis ini, yaitu
masih langkanya tenaga geologi dan pertambangan yang mau mengabdi di
Pemda. Bisa dimaklumi karena di PEMDA fee nya jauh dari petro-dollar
seperti yang diterima rekan-rekannya yang bekerja di Oil Industry,
bahkan ada yang dibawah UMR Batavia! Nah mau maju bagaimana !? Kemarin
saya mengalami kejadian unik. Saya diminta untuk meneliti KP yang konon
prospek untuk nikel. Koordinat diberikan berupa peta batas KP dan
tabelnya. Setelah di plot di peta geologi regional yang terkait, tenyata
KP tersebut melesat jauh dari formasi batuan yang seharusnya target
untuk nikel! Konon KP ini akan dijual dan infonya diperoleh dari DISTAM!
Ada KP nikel laterit juga setelah di plot jatunya di laut! Dan anehnya
sudah dibeli lagi! Barangkali  KP jadi Karepe..Peno..toh!
 
Salam 
 
Andri SSM

- Original Message - 
From: Agus Hendratno mailto:[EMAIL PROTECTED]  
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, July 27, 2007 4:44 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia
Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..

Dalam rangka mengkritisi hal ini, beberapa hari yang
lalu PERHAPI langsung merapatkan barisan di Jakarta, diundang pelaku
bisnis tambang yang mapan, komisi 7 DPR-RI juga diminta ngomong
(termasuk ketua Komisi 7). Kebetulan saya hadir, khusus untuk
mendengarkan keresahan ini. 
Nah, ada baiknya PP-IAGI kumpul, undang kawan-kawan dari
migas, mining, regulator, komisi-7, birokrat pemda. PP-IAGI bisa minta
sponsor dari kawan-kawan di migas dan mining. Lalu buat pernyataan yang
mengarah pembenahan kegiatan eksplorasi mining, termasuk yang mendirikan
PT. Telo Pendhem...dll; juga mas komisi 7; komisi bidang perindustrian
dan perdagangan di DPR-RI, juga komandan armada TNI-AL 
Yaach..., minimal pemanasan sebelum JCB di Balai nanti.
Ada semacam masukan atau petisi atau pernyataan sikap. 
Kasus Lumpur saja, IAGI bisa lantang, bagaimana dengan
eksplorasi yang kebablasan tanpa kaidah bisnis dan kajian yang matang.
Saya kira ada baiknya PP-IAGI bersikap; tidak jelek..koq; malah
beramal. Insya Allah merindhoi langkah IAGI untuk ini. Baca Al-Fatihah
3x.; aman...

Barusan...saya ditelpon dari PT ANU untuk membuat FS
Penambangan Bijih besi di Kalteng (hanya diberi waktu 2 minggu, instan;
busyet); karena bupati sudah ngebet dengan investor untuk segera
dikeluarkan KP Eksploitasi. Maklum, bupati pasti dapat royalti.
Maka, saya tolak; dan institusi kami tidak
mengajarkan yang demikian... Dengan mengkritisi pola kajian yang
dilakukannya, saya tembak langsung tadisi pimpro-nya; ternyata dia
take over dari PT Anu-Anu yang lain. Lah...blok KP Eksplorasi sudah
dilego (pasti gak prospek), koq dijual. Nekad kalee..., gilaa...ternyata
kayak gitu juga ada brokernya

piye jal...,mas Andri...dunia geologi eksplorasi, koq
begini...; apa kita salah mendidik dan mengajarkan konsep geologi
eksplorasi di kampus.??

salam tanah air geologi..
agus hend
  

Re: [iagi-net-l] Ore in Sediment vs BIF in Indonesia

2007-07-30 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
milis ini memang sengaja di-set supaya tidak bisa menerima attachment.
saat ini permission utk mengirim attachment saya buka.
permission-nya akan kembali saya tutup, segera setelah saya melihat
attachment-nya terkirim ke milis.


--paulus


On 7/30/07, Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote:
...
 Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya launching
 untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima
 attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana
 supaya gambar bisa masuk net IAGI ?

 Salam

 Andri Subandrio


Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Ore in Sediment vs BIF in Indonesia

2007-07-30 Terurut Topik Andri Subandrio

Ok akan segera saya attach. Nuhun


Anssm

- Original Message - 
From: Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, July 30, 2007 4:00 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in Sediment vs BIF in Indonesia



milis ini memang sengaja di-set supaya tidak bisa menerima attachment.
saat ini permission utk mengirim attachment saya buka.
permission-nya akan kembali saya tutup, segera setelah saya melihat
attachment-nya terkirim ke milis.


--paulus


On 7/30/07, Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote:

...
Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya launching
untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima
attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana
supaya gambar bisa masuk net IAGI ?

Salam

Andri Subandrio



Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,

Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-





Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Wadah Profesionalisme

2007-07-30 Terurut Topik Taufik Manan
Sahabat GG,

Maaf pakai jalur umum.
Harap dijawab via japri saja.

Sehubungan dengan tugas dan pekerjaan saya sekarang ini di Muscat, Oman.
Saya mau tahu apakah ada wadah / sarana komunikasi dari GG kita di Timur 
Tengah khususnya di Muscat, Oman.

Bila ada mailing list khusus, mohon didaftarkan email pribadi saya [EMAIL 
PROTECTED]
Juga telepon saya di Muscat, Oman seperti yang ada di bawah ini.

Syukron

Taufik A. Manan

mobile : +968 95318519
email   : [EMAIL PROTECTED]


   

Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware 
protection.
http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/norton/index.php

Hal: [iagi-net-l] Petrophysics - Perhitungan NOB

2007-07-30 Terurut Topik Bambang Gumilar
Yang lazim adalah dengan meng-integral-kan log densitas (RHOB) terhadap 
kedalaman. Pastikan log densitas nya lengkap sampai casing point dan konversi 
satuan kedalamannya benar. i.e. RHOB (gram/cm3) dan kedalaman (meter atau feet).

-bg

- Pesan Asli 
Dari: Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED]
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Jumat, 27 Juli, 2007 12:12:17
Topik: Re: [iagi-net-l] Petrophysics - Perhitungan NOB


Mas Herry,
negative untuk rhob mas. Rhob (Bulk density) dihitung tidak linier tapi 
berdasarkan input data Rho matrix, porosity dan rho fluid dari masing masing 
layer. Jadi akan berbeda Rhob untuk tiap layernya. Untuk soft sediment sampe 
sekitaran 900 ft, saya menggunakan besar porosity mendekati 50% (teorinya 
maksimum hanya 48% saja, rounds up). Nah memang yang jadi masalah adalah grain 
density untuk shalenya sendiri yang saya bikin berubah dari atas sampe bawah 
secara gradual, karena juga lognya gak ada, Rho matrix shale saya buat gradual 
dari 2.3 gr/cc sampe 2.8 gr cc mendekati zona target.  
 
Saya akan coba cari equationnya.
 
Suwun
 
Shofi


 
On 7/26/07, Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] wrote: 
Mas Shofi,
 
Rumus 3 dibawah mengasumsikan data RHOB linier dengan depth, padahal RHOB tidak 
linier untuk uncompacted sediment, yg biasanya berada sekitar 100-200m dibawah 
seabed (untuk kasus offshore). Pada daerah ini juga (biasanya riserless 
section)  RHOB wireline jarang sekali/tidak pernah diukur langsung sehingga 
pendekatan di bawah kalau tanpa koreksi akan mengover estimate NOB. 
 
Faktor koreksi di bawah tsb untuk menginterpolasi RHOB di daerah undercompacted 
tsb (keperluan pore pressure prediction, etc) sehingga NOB lebih representatif. 
Koreksi/interpolasi ini banyak metodenya, yg paling umum dipakai Miller's 
equation. Silahkan di google Miller's equation nya :) 
 
Salam,
Herry

 
- Original Message 
From: Shofiyuddin  [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, 26 July, 2007 3:34:45 PM 
Subject: [iagi-net-l] Petrophysics - Perhitungan NOB


 Rekans,
Barangkali ada yang mau sharing bagaimana cara yang benar untuk menghitung Net 
Overburden yang kita aplikasikan untuk analisa core. Yang saya tahu, ada 
beberapa pendekatan:
 
1. Menggunakan data Formation Pressure yang didapatkan dari RFT dan sejenisnya.
2. Menggunakan sederhana rumus Lithostatic pressure gradient (yg umumnya 1 
psi/ft) dikurangi dengan water gradient (besarnya 0.433 psi/ft) kemudiaan 
dikalikan terhadap kedalamannya
3. Menggunakan rumus :
 
OBP = 0.433 x sigma (Rhob * thickness)
Diman Rhob adalah ((1-POR)xRhoma) + (POR * Rhofl)
 
Rumus ini banyak dipake untuk praktisi pengeboran / pressure engineer untuk 
pore pressure prediction. 
 
4. Nelson Spreadsheet sering digunakan Corelab untuk menghitung NOB. 
Perhitungan seperti nomor 3 tapi ada faktor koreksi yang mereka namakan sebagai 
faktor koreksi dari hydrostatik ke pressure satu arah berdasarkan poisson ratio 
0.3. Angka korekasi ini besarnya 0.6.
 
nah kira kira yang mendekati kondisi reservoar yang mana? senang kalau ada yang 
memberi saya reference biar lebih mantaf.
 
 
Nuhun sebelumnya
 
 
Shofi
 
 
 
 
 

 



Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Try it now.


   
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi 
Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia

2007-07-30 Terurut Topik Herry Maulana
Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari Kiruna, Swedia yg 
merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF. 

Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada umur Archaean? 
Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic condition 
(karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi petroleum), misal 
Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic ada Jurassic, dan 
seterusnya?
 
Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat  signifikan, A). ada kerak Archean 
di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif ada di 
Archaean-Proterozoic!
 
Salam,
Herry



- Original Message 
From: Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM
Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia


IAGI netter yang budiman,
 
Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa mengungkap 
informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam tanah berada 
dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan Oil yang 
sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan ribuan bor 
dan dibedah seismik. Dalam prospeksi mineral logam di Indonesia yang kini 
terbanyak data bornya adalah eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya 
mengandalkan info seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu 
biasanya menggali test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari 
penggalian ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang 
semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini terdiri 
dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan hematit pada tebalnya 
sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat juga yang tebalnya hingga 2 
meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah ditambang untuk
 bijih besinya. Bila diperhatikan teksturnya maka endapan bijih besi ini mirip 
dengan BIF (Banded Iron Formation) yang terdapat di Lake Superior (USA), Minas 
Grais (Brazil) dan Hamesley (Australia). Hingga kini tipe BIF ini merupakan 
pemasok 70% besi dunia untuk industri baja! KS juga import dari tipe BIF ini. 
Uniknya semua BIF berumur Archean hingga Proterozoikum! Masuk akal karena 
hematit hanya bisa diendapkan pada kadar oksigen rendah atau anoxyc yang 
disinyalir terjadi pada Archean. Mungkinkah di Indonesia ada kerak Archean ? 
Sedangkan di Kendawangan yang tertua adalah Kapur ? Tantanngan untuk FOSI not  
for oil but for ore!
 
Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya launching untuk 
rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima attachment 
gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana supaya gambar 
bisa masuk net IAGI ?
 
Salam
 
Andri Subandrio

Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


  ___ 
Yahoo! Mail is the world's favourite email. Don't settle for less, sign up for
your free account today 
http://uk.rd.yahoo.com/evt=44106/*http://uk.docs.yahoo.com/mail/winter07.html 

Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia

2007-07-30 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Mas Andri
Bisa dicritakan bagaimana proses pembentukan hematit ini ? bagaimana proses
pengayaan ini.
Dulu wektu sekolah selalu ingat kalau ketemu chert langsung pikiran ke laut
dalam :)
Apakah ini juga berhubungan dengan pembentukan nodul2 di laut ?

Trims

RDP
gambarnya nanti kupinjem buat ngedongeng ya ? :)

On 7/30/07, Andri Subandrio  [EMAIL PROTECTED] wrote:

   IAGI netter yang budiman,

 Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa
 mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam
 tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan
 Oil yang sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan
 ribuan bor dan dibedah seismik. Dalam prospeksi mineral logam di Indonesia
 yang kini terbanyak data bornya adalah eksplorasi emas dan tembaga,
 selebihnya mengandalkan info seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang
 mampu biasanya menggali test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah
 dari penggalian ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya
 singkapan yang semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional.
 Singkapan ini terdiri dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit.
 Lapisan hematit pada tebalnya sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat
 juga yang tebalnya hingga 2 meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah
 ditambang untuk bijih besinya. Bila diperhatikan teksturnya maka endapan
 bijih besi ini mirip dengan BIF (Banded Iron Formation) yang terdapat di
 Lake Superior (USA), Minas Grais (Brazil) dan Hamesley (Australia). Hingga
 kini tipe BIF ini merupakan pemasok 70% besi dunia untuk industri baja! KS
 juga import dari tipe BIF ini. Uniknya semua BIF berumur Archean hingga
 Proterozoikum! Masuk akal karena hematit hanya bisa diendapkan pada kadar
 oksigen rendah atau anoxyc yang disinyalir terjadi pada Archean. Mungkinkah
 di Indonesia ada kerak Archean ? Sedangkan di Kendawangan yang tertua adalah
 Kapur ? Tantanngan untuk FOSI not  for oil but for ore!

 Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya launching
 untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima
 attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana
 supaya gambar bisa masuk net IAGI ?

 Salam

 Andri Subandrio


 
 Hot News!!!
 EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
 228 papers have been accepted to be presented;
 send the extended-abstract or full paper
 by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
 Joint Convention Bali 2007
 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
 Exhibition,
 Bali Convention Center, 13-16 November 2007

 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -




-- 
http://rovicky.wordpress.com/


[iagi-net-l] Fw: Rahasia Si Untung

2007-07-30 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
sebagai selingan ini saya forwarding cerita ttg rahasia si untung.
mungkin kita di milis ini bisa berpikir kayak si Untung ini.

fbs



Rahasia si 
Untung

Kita semua pasti kenal tokoh si Untung di komik 
dan Donal
Bebek.
Berlawanan dengan Donal yang selalu sial. Si Untung
ini 
dikisahkan
untung terus. Ada saja keberuntungan yang selalu
menghampiri 
tokoh
bebek yang di Amerika bernama asli Gladstone ini.
Betapa enaknya 
hidup
si Untung. Pemalas, tidak pernah bekerja, tapi selalu
lebih 
untung
dari Donal. Jika Untung dan Donal berjalan bersama,
yang 
tiba-tiba
menemukan sekeping uang dijalan, pastilah itu si
Untung. Jika 
Anda
juga ingin selalu beruntung seperti si Untung, dont
worry, 
ternyata
beruntung itu ada ilmunya.

Professor Richard Wiseman dari 
University of
Hertfordshire Inggris,
mencoba meneliti hal-hal yang 
membedakan orang2
beruntung dengan yang
sial.

Wiseman merekrut 
sekelompok orang yang merasa hidupnya
selalu untung,
dan sekelompok lain 
yang hidupnya selalu sial. Memang
kesan nya
seperti main-main, bagaimana 
mungkin keberuntungan
bisa diteliti.
Namun ternyata memang orang yang 
beruntung bertindak
berbeda dengan
mereka yang sial.

Misalnya, 
dalam salah satu penelitian the Luck Project
ini, Wiseman
memberikan tugas 
untuk menghitung berapa jumlah foto
dalam koran yang
dibagikan kepada dua 
kelompok tadi. Orang2 dari
kelompok sial
memerlukan waktu rata-rata 2 
menit untuk menyelesaikan
tugas ini.
Sementara mereka dari kelompok si 
Untung hanya perlu
beberapa detik
saja! Lho kok bisa?

Ya, karena 
sebelumnya pada halaman ke dua Wiseman
telah meletakkan
tulisan yang tidak 
kecil berbunyi berhenti menghitung
sekarang! ada
43 gambar di koran ini. 
Kelompol sial melewatkan
tulisan ini ketika
asyik menghitung gambar. 
Bahkan, lebih iseng lagi, di
tengah2 koran,
Wiseman menaruh pesan lain 
yang bunyinya: berhenti
menghitung
sekarang dan bilang ke peneliti Anda 
menemukan ini,
dan menangkan
$250! Lagi-lagi kelompok sial melewatkan 
pesan tadi!
Memang benar2
sial.

Singkatnya, dari penelitian yang 
diklaimnya
scientific ini, Wiseman
menemukan 4 faktor yang membedakan 
mereka yang
beruntung dari yang
sial:

1. Sikap terhadap 
peluang.

Orang beruntung ternyata memang lebih terbuka 
terhadap
peluang. Mereka
lebih peka terhadap adanya peluang, pandai 
menciptakan
peluang, dan
bertindak ketika peluang datang. Bagaimana hal 
ini
dimungkinkan?

Ternyata orang-orang yg beruntung memiliki sikap 
yang
lebih rileks dan
terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru. 
Mereka
lebih terbuka
terhadap interaksi dengan orang-orang yang 
baru
dikenal, dan
menciptakan jaringan-jaringan sosial baru. Orang 
yang
sial lebih
tegang sehingga tertutup terhadap 
kemungkinan-
kemungkinan baru.

Sebagai contoh, ketika Barnett Helzberg 
seorang
pemilik toko permata
di New York hendak menjual toko permata nya, 
tanpa
disengaja sewaktu
berjalan di depan Plaza Hotel, dia mendengar 
seorang
wanita memanggil
pria di sebelahnya: Mr. Buffet! Hanya 
kejadian
sekilas yang mungkin
akan dilewatkan kebanyakan orang yang 
kurang
beruntung. Tapi Helzber
berpikir lain. Ia berpikir jika pria di 
sebelahnya
ternyata adalah
Warren Buffet, salah seorang investor terbesar 
di
Amerika, maka dia
berpeluang menawarkan jaringan toko permata nya. 
Maka
Helzberg segera
menyapa pria di sebelahnya, dan betul ternyata 
dia
adalah Warren
Buffet.

Perkenalan pun terjadi dan Helzberg yang 
sebelumnya
sama sekali tidak
mengenal Warren Buffet, berhasil menawarkan 
bisnisnya
secara langsung
kepada Buffet, face to face. Setahun kemudian 
Buffet
setuju membeli
jaringan toko permata milik Helzberg. 
Betul-betul
beruntung.

2. Menggunakan intuisi dalam membuat 
keputusan.

Orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan
intuisi 
daripada
logika. Keputusan-keputusan penting yang dilakukan
oleh 
orang
beruntung ternyata sebagian besar dilakukan atas dasar
bisikan 
hati
nurani (intuisi) daripada hasil otak-atik angka 
yang
canggih.
Angka-angka akan sangat membantu, tapi final 
decision
umumnya dari
gut feeling.

Yang barangkali sulit bagi 
orang yang sial adalah,
bisikan hati nurani
tadi akan sulit kita dengar 
jika otak kita pusing
dengan penalaran
yang tak berkesudahan. Makanya 
orang beruntung umumnya
memiliki metoda
untuk mempertajam intuisi mereka, 
misalnya melalui
meditasi yang
teratur. Pada kondisi mental yang tenang, 
dan pikiran
yang jernih,
intuisi akan lebih mudah diakses. Dan makin 
sering
digunakan, intuisi
kita juga akan semakin tajam.

Banyak 
teman saya yang bertanya, mendengarkan
intuisi itu bagaimana?

Apakah 
tiba2 ada suara yang terdengar menyuruh kita
melakukan sesuatu?

Wah, 
kalau pengalaman saya tidak seperti itu. Malah
kalau tiba2
mendengar suara 
yg tidak ketahuan sumbernya, bisa2
saya jatuh pingsan.

Karena ini 
subyektif, mungkin saja ada orang yang
beneran denger suara.

Tapi 
kalau pengalaman saya, sesungguhnya intuisi itu
sering muncul
dalam 
berbagai bentuk, misalnya:

- Isyarat dari badan. Anda pasti sering 
mengalami.
Gue kok 

[iagi-net-l] Archaean Basement in Kalimantan ? (was Ore in sediment vs BIF in Indonesia)

2007-07-30 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Menarik bila ada kerak berumur Archaean-Proterozoic (Archaean  2500 Ma,
Proterozoic 2500-542 Ma, menurut geologic time scale terbaru - Gradstein
et al., 2004) di Kalimantan sebab selama ini kita tahu bahwa Sundaland,
di mana West Kalimantan tergabung di dalamnya adalah Mesozoic
continental core of SE Asia. Pentarikhan granit  SW Kalimantan
(Hamilton, 1979), Malay Peninsula (Liew and Page, 1985), Malay Tin Belt
(Cobbing et al., 1986) dan Sumatra (Imtihanah, 2000) tak menghasilkan
material berumur Archean  atau menunjukkan adanya kerak batuandasar
berumur  Archean  di wilayah ini. Bukti2 geokimia juga menunjukkan
hadirnya  basement yang berumur tak lebih tua dari Proterozoic, seperti
di  Malay peninsula (contoh  Liew  Page, 1985).

 

Informasi terbaru tentang umur basement di wilayah ini berasal dari
studi  sediment provenance analyses sedimen Paleogen di Kalimantan
bagian utara yang menggunakan metode  U-Pb SHRIMP dating of zircons (van
Hattum, 2005). Dari penelitian ini ditunjukkan bahwa  sedimen Paleogen
di wilayah ini diinterpretasikan berasal dari  erosi Schwaner Granites
of SW Kalimantan dan dari  Malay Tin Belt (van Hattum, 2005) dan tak
mengandung Archean zircons. Artinya adalah bahwa tak ada kerak  berumur
Archean di bawah Pegunungan Schwaner, Kalimantan atau Malay peninsula.

 

Maka, seperti yang ditanyakan pak Herry, apakah kondisi reduksi atau
an-oxic hanya terjadi di era Archaean sehingga kita mesti menafsirkan
bahwa hematite di Ketapang, Kalimantan Barat itu terjadi pada Archaean.
Saya pikir kondisi oxic dan an-oxic terjadi secara siklus sepanjang
sejarah Bumi, sehingga bisa ditemukan lebih dari sekali, bukan hanya di
Archaean.

 

Bisa juga bahwa yang di Ketapang Kalimantan itu benar berumur Archaean
walaupun tak ada literature terdahulu yang pernah menyebutkan itu. Yang
paling baik, tentu kita dating saja umurnya dengan metode pentarikhan
kerak Pra-Kambrium yang sudah banyak dilakukan, yaitu : metode  U-Pb
SHRIMP dating of zircons. Bila ya berumur Archaean, maka akan menjadi
menarik sekali bagaimana menafsirkan atau merekonstruksi
paleo-tektoniknya.

 

Saat ini, kerak berumur Archaean hanya ditafsirkan terdapat di suatu
tempat di bawah Pegunungan Selatan Jawa di sebelah barat Yogyakarta
(hasil dating dilaporkan oleh Smyth et al., 2003, 2005). Itu berdasarkan
dating zircon dari wilayah volkanik ini yang menunjukkan umur 2500-3000
Ma. Ditafsirkan bahwa di bawah Pegunungan Selatan itu terdapat basement
Archaean yang kemudian terlibat dalam partial melting saat subduksi
Oligo-Miosen terjadi, dan menghasilkan volkanik Old-Andesite. Sebagian
material OAF itu ternyata menghasilkan zircon Archaean (source
fingerprinting). 

 

Sebaran umur zircon dating ini mirip dating zircon dari Perth, yang
diduga berasal dari Yilgarn Craton berumur 2500-4200 Ma. Maka, mungkin
terdapat sliver craton tersebut yang pecah dari induknya di wilayah
Perth-kemudian terapung ke arah Jawa, oleh pemekaran Paleo-Tethys, dan
akhirnya berbentur dengan Sundaland sebelum Tersier, dan pada kala
Oligo-Miosen terlibat dalam subduksi yang menghasilkan OAF (Old Andesite
Formation).

 

Salam,

awang

 

From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, July 30, 2007 8:44 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia

 

Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari Kiruna,
Swedia yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF. 

 

Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada umur
Archaean? 

Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic
condition (karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi
petroleum), misal Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic
ada Jurassic, dan seterusnya?

 

Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat  signifikan, A). ada kerak
Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif ada
di Archaean-Proterozoic!

 

Salam,

Herry



 

- Original Message 
From: Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM
Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia

IAGI netter yang budiman,

 

Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa
mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam
dalam tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan
disamakan dengan Oil yang sebagian besar subsurface geologinya telah
didokumentasikan dengan ribuan bor dan dibedah seismik. Dalam prospeksi
mineral logam di Indonesia yang kini terbanyak data bornya adalah
eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya mengandalkan info seadanya,
cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu biasanya menggali test pit
dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari penggalian ekskavator
di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang semula tidak
pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini terdiri dari
selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan hematit pada

Re: [iagi-net-l] KISAH PENGALAMAN MANG OKIM DIUNDANG KE BALIKPAPAN

2007-07-30 Terurut Topik miko
Yth Pak Untung, 

Terima kasih atas apresiasi Pak Untung  dan terima kasih juga atas keteladanan 
Pak Untung yang di masa purna bakthi, tak terlihat sedikitpun tanda-tanda post 
power syndrome : tali silaturakhmi terus dipupuk dan dijaga, sabar dan ramah 
kepada siapapun, ibadah, ridho menebarkan ilmu yang dimiliki khususnya ke 
lingkungan IAGI, dll. 

Kami mendo'akan semoga Pak Untung dan Ibu Rafi beserta keluarga panjang umur , 
sehat wal'afiat , dan selalu berbahagia . Amiin.

Salam hormat, mang Okim



- Original Message - 
  From: Untung M 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, July 30, 2007 10:59 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] KISAH PENGALAMAN MANG OKIM DIUNDANG KE BALIKPAPAN


  Mang Okim atau dik Miko,
  Berkat kerja keras waktu muda, pada hari tua meraih buahnya. Itu yang berlaku 
pada diri dik Miko. Selamat ya. Luar Biasa. Sampai digelar karpet merah segala 
sebagai ekspresi penhormatan dan penghargaan. Jadi manusia itu yang dinilai 
adalah kerja nyata, bukan omong-omongan yang tidak karuan. Dik Miko dapat 
dipakai sebagai teladan bagi generasi muda untuk mencapai suatu kebahagian. 
Waktu saya pulang dari US, sehabis belajar, pada tahun 1964, profesor saya  
pesan WHEREEVER YOU ARE and WHATEVER YOU DO, DO GOOD Ini pesan yang 
mengandung banyak arti dari seorang guru  besar dan seorang tua yang seorang 
bule dan seorang yang agamanya minim. Tentunya kata do good' harus di 
terjemahkan yang betul. Jadi saya tambahkan dengan YANG DIRIDLOI OLEH ALLOH SWT 
kepada do good tadi . Sekian ya. Sekali lagi Selamat. Kami sekeluarga ikut 
bergembira.
  Wassalaam,
  M. Untung   


RE: [iagi-net-l] acara bedah buku

2007-07-30 Terurut Topik yrsnki


 
Awang

OK , kalau begitu  , saya tunggu
konkrit-nya ya.
Buku apa , kapan , dan bagaimana 
Saya kira
ndak perlu harus buku mengenai kebumian , buku buku yang menyentuh
hati manusia juga kan boleh !!!  Bukankah ahli kebumian itu
manusia juga ???
Saya kira kalau pengarang-nya bisa kita undang bagus
sekali , tetapi kalau tidak bisa ya kita coba saja dulu dengan anggota
netters ini yang sudah membaca dan sangat mendalami
buku-nya.
Kalau sampai tidak jadi , nanti kita kita disebut
omdo dong ya .
Nah , kan kita bisa share segala macam ,
mungkin disisi lain bisa ngobrol ngobrol yang lain-nya.

Nah
Si-Abah sih ngikut saja ,kumaha aden , heheheh

Si-Abah

__


Abah, 
 
 
 
 Memang
sudah serius rencananya ? Saya pikir baru komentar-komentar 

selewat saja dari beberapa netter. Mungkin tak akan mudah juga untuk 
 mengumpulkan para peminatnya. Lagipula, bedah buku biasanya
menghadirkan 
 penulisnya dan para penanggapnya. Kemudian, buku
apa juga yang akan kita 
 bedah ? Buku2-nya Pramoedya, Mochtar
Lubis, Langit Kresna, Hubert 
 Forrester atau buku biografi-nya
Pak Katili yang baru diluncurkan minggu 
 lalu dan kini sudah
bisa dibeli di Gramedia (Harta Bumi Indonesia - 

kalau mau melihat mahasiswa2 geologi pertama Indonesia dan katanya si 
 tukang jagal Klompe di buku ini ada ceritanya) ? 
 
 
 
 Kalau ada buku sejarah alam
kontroversial yang menyangkut kegeologian 

Indonesia, bisa menarik untuk dikaji. Buku2 geografi kesejarahan tulisan

 Nathan Daldjoeni biasanya memuat hal2 seperti itu. Sayang,
buku2-nya 
 kurang populer dan penulisnya telah tiada, padahal
isinya sering 
 menghadirkan penemuan2 mengejutkan dan penting.

 
 
 
 Buku2 Pramoedya, Mochtar
Lubis, dan Langit Kresna biar saja dibedah oleh 
 orang2
berprofesi lebih pas. Pendek kata, saya pikir 3 Agustus 2007 

belum jadi rencana. 
 
 
 
 Salam, 
 
 awang 
 
 
 
 
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent:
Monday, July 30, 2007 12:01 C++ 
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Subject: [iagi-net-l] acara bedah buku 
 
 
 
 
 
 Awang dan rekan pencinta buku 
 
 Bagaimana dengan rencana 3 Agustus 2007 ? 

Apakah jadi ? 
 
 Si-Abah 
 
 



Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..

2007-07-30 Terurut Topik yrsnki



Rekan 

Kalau ndak salah Andang Bachtiar adalah
salah satu penasehat dari FKPDM itu , apakah masih ?
Saya
kira ADB ( waktu tu masih KETUM) pasti telah memberikan arahan
dan saran saran kepada para Bupati .

Si-Abah



   kang ipul : Forum Konsultasi Daerah Penghasil
Migas 
 kali, 
 pernah Forum Konsultasi Daerah Penghasil
Migas meminta 
 untuk dilakukan MOU dan Kerjasama dengan
IAGI(lewat 
 surat) dalam rangka pembelajaran dan sosialisasi di

 seluruh daerah penghasil migas termasuk seluruh daerah 
 tambang di seluruh indonesia krn FKDPM merupakan 
 bagian
yang tidak terlepas dari BKKSI (Badan Kerjasama 
 Seluruh
Kabupaten Indonesia), ADEKSI(Asosiasi Dewan 
 Seluruh Indonesia,
APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota 
 Seluruh Indonesia),
APPSI(Asosiasi Pemerintah Propinsi 
 Seluruh Indonesia)
seluruhnya dibawah pembinaan 
 DEPDAGRI, dan sampai sekarang PP
IAGI tidak pernah 
 menindaklanjuti hal tersebut (melakukan MOU),
mungkin 
 karena FKDPM dianggap terlalu vokal dalam menyampaikan

 pendapat mengenai Bagi Hasil Migas Daerah ( termasuk 

didalamnya mengenai Cost Recovery ??) 
 
 note : salah
satu masalah migas dan tambang di daerah 
 adalah sosialisasi
tentang migas dan tambang, jadi 
 intinya adalah ketidaktahuan
dan usaha pemberdayaan 
 masyarakat di daerah agar dapat
menumbuhkan rasa 
 memiliki (sehingga tercipta iklim investasi
yang 
 sehat) 
 
 dNr 
 (yang masih
suka diminta bantuin FKDPM) 
 
 --- mohammad syaiful
[EMAIL PROTECTED] 
 wrote: 
 
 mungkin yg dimaksud mas budi santoso adalah FKDPM 
 alias forum 
 komunikasi daerah penghasil migas.

 
 salam, 
 syaiful 


 On 7/29/07, budi santoso [EMAIL PROTECTED]

 wrote: 
  Urun rembug pak . . . 
  
  Satu hal yang mungkin bisa dilakukan
PIAGI melalui 
  divisinya mas Ketut; 
 

  adalah menghubungi pihak forum komunikasinya 
 bupati 
  seluruh Indonesia (maaf saya
lupa namanya) tapi 
 yang 
  jelas mereka
punya wadah tersebut. Wadah tersebut 
  cukup sering
melakukan kegiatan promosi di Jakarta 
  jadi untuk
'nebeng' menggolkan agenda tersebut 
  sepertinya tidak
begitu sulit. sasaran langsung 
 kepada 
 
para Bupati moga-moga bisa lebih 'mengena', selain 
 
bebarapa hal positif yang akan/sedang/telah 
 dilakukan 
  pihak PERHAPI terhadap para 'petinggi di Jakarta' 
 yang 
  kadang 'abunya' tak sampai dan
dianggap sepi oleh 
 para 
  pejabat di
daerah . . 
  
  Agendanya: 
  memberikan masukan yang proporsional tentang seluk 
  beluk dunia/bisnis pertambangan yang sesungguhnya 
  (dari jenis komoditi, sukses rasio, tren dunia, 
  pengalaman dari belahan dunia lain atau bahkan 
  kabupaten lain) kepada para Bupati tersebut. 
  
  Yang pernah kami alami adalah: 
  
  Ketika kami berkunjung ke salah satu
bupati di 
  Kalimantan dan menyampaikan maksud kami
untuk 
  mengajukan aplikasi sebuah KP di kabupaten 
 tersebut, 
  Begitu beliau tahu bahwa
komoditasnya adalah 
 tembaga 
  dan emas
yang muncul di benak beliau dan para 
 stafnya 

 adalah logika sederhana; emas, tembaga harganya 

 lebih mahal daripada batubara, aluminium, besi 
 maupun

  nikel = harga ijinnya juga harus lebih besar.

  
  Mungkin karena ketidak tahuan
mereka maka hal 
 seperti 
  ini sering
terjadi, mungkin beliau-beliau ini 
  tidak/belum paham
dengan apa yang dikatakan mas 
 Daru 
 
tentang sukses ratio untuk komoditas tertentu yang 
 
yang hanya 1% itu dan seluk beluk lain berkaitan 
 
dengan bisnis pertambanagn secara umum baik teknis 
 
maupun non teknis 
  
  IAGI melalui
divisinya mas Ketut bisa membantu 
  beliau-beliau ini
untuk lebih mamahami atau 
 mengerti 
 
tentang betapa tidak sederhananya proses 
 eksplorasi 
  bahan tambang yang tidak bisa langsung 'dijual' 
  seperti emas atau tembaga dibandingkan bahan 
 tambang 
  yang lain dan betapa kontra
produktifnya bagi 
 daerah 
  jika
praktik-praktik 'liar' itu tetap atau bahkan 
  semakin
giat dilakukan oleh para pejabat di 
 daerah. 

 
  Hal ini tidak berarti bahwa tindakan 'memeras'

 rekan 
  lain yang bergerak di komoditas
besi, batubara, 
 nikel 
  atau bauksit
'boleh diperas' dengan alasan 
  komoditasnya relatif
mudah dijual tetapi mestinya 
 ada 
 
pemahaman yang cukup dari pihak eksekutif (di 
 daerah) 
  tentang hal ini. Yang pada akhirnya diharapkan 
 mereka 
  bisa mampu melihat peluang menarik
investor (yang 
  serius bahasanya mas Daru)
untuk berinvestasi di 
  daerah mereka dan bukan
sebaliknya; siapapun calon 
  investornya digebyah
uyah (disamaratakan) dengan 
  para broker KP yang
mengejar untung sesaat dan 
 relatif 
 
tidak seberapa . . . 
  
  sTJ 
  
  --- Sukmandaru Prihatmoko
[EMAIL PROTECTED] 
 wrote: 
  
   Pak Andri dan rekan yang lain.. 
 
 
   
   
 
 Prihatin sekali mendengarnya  walau hal ini 
 
 sudah berlangsung bbrp tahun 
   tapi makin
parah belakangan ini. Jual beli KP 
 (yg 
 
 sudah ditangan) atau 
   jualan KP yg belum
dikeluarkan .. wah.. ngeri 
   mengikutinya karena
melibatkan 
   banyak sekali sector, 

RE: Hal: [iagi-net-l] detik Finance : BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK

2007-07-30 Terurut Topik yrsnki



Mas Firman

Terima kasih , saya sangat menghargai
semangat Anda .

Apa yang diuraikan oleh Anda dibawah ini
sebenarnya sudah dlakukan oleh kawan kawan BP Migas .
Ini sama
dengan apa yang dinamakan Standard price dari service dan harga barang
yang digunakan . Ini lah memang yang dapat menjadi lahan empuk
bagi terjadinya konsensus yang tidak sehat.
Tapi saya peracya saat in
hal hal seperti ini telah sangat berkurang , walaupun demikian msih
tetap diperlukan penyempurnaan.

Mengenai kesepakatan production
cost/barrel , untuk kontrak yang sudah berjalan mungkin agak sulit
dilakukan , karena perjanjian sudah ditentukan dari saat awal yaitu pada
penandatanganan KKS .
Apakah akan bisa dirubah dengan sisitim Kontrak
Eksplorasi dipisahkan dengan Kontrak Produksi ? Mungkin ini merupakan
kajian yang menarik, walaupun dari sisi Kontraktor PASTI merupakan
suatu hal yang menambah KETIDAK PASTIAN dalam exploration
venture-nya.

Semuanya tentu dapat diperhitungkan berdasarkan
nilai blok yang ditawakan , apakah neng Geulis
atau sudah Nenek Keriput.UU yang sekarang kelihatannya
memungkinkan dilakukan kontrak seperti itu .

Si-Abah

_


 Selamat pagi, 
 
 
 
 Pak Yrsnki yang baik, 
 
 
 

Meniadakan cost recovery. Itu idenya. Sebagai gantinya adalah suatu 
 mekanisme bagi hasil. Persentase bagi hasil tersebut akan menjadi
poin 
 terumit yang harus ditentukan melalui kebijakan. Contoh
model yang ada 
 di pikiran saya: 
 
 1. Negara
melalui BP MIGAS dapat menghitung komponen cost recovery 

berdasarkan kumpulan database yang ada dan sahih sepanjang masa 

eksplorasi di Indonesia. Lalu disusun perbandingannya dengan yang 
 berlaku saat ini. Tentunya BP MIGAS harus bekerja keras untuk
mengoreksi 
 AFE-AFE yang telah lalu, untuk dapat menentukan
harga yang wajar 
 daripada harga yang telah terlanjur
dikeluarkan (saya yakin selisih ini 
 sangat signifikan). Dari
kumpulan cost wajar yang telah dikoreksi 
 tersebut
agar disusun suatu cost recovery fiktif yang kesahihannya 
 teruji dan mutakhir, dan siap untuk selalu diupdate. Komponen ini

 kemudian dimasukkan ke dalam perhitungan mekanisme yang berlaku
saat 
 ini, lengkap dengan pembagian hasil produksi (85-15 atau
65-35). Dari 
 sini pemerintah akan sudah memilki gambaran
tentang interval persentase 
 bagi hasil tersebut. Dengan
demikian, komponen mirip cost recovery (cost 
 recovery fiktif)
yang ada sekarang tetap diperhitungkan dan dimasukkan 
 dalam
komponen bagi hasil, namun tidak direalisasikan dalam penggantian 
 yang terpisah dari pembagian produksi. Keuntungannya adalah, BP
MIGAS 
 tidak perlu susah-susah mengontrol berapa cost yang
dikeluarkan oleh 
 suatu operator yang memiliki suatu konsesi.
Lalu, kebocoran negara 
 akibat angka cost recovery yang tak
wajar dapat dihindari. Dan, 
 keuntungan yang berlebihan dari
negara yang perusahaannya memiliki 
 konsesi di Indonesia, yang
dimanifestasikan dari keuntungan yang dikeruk 
 oleh jasa-jasa
service lainnya yang dengan dalih untuk menunjang 
 aktifitas
mereka dalam menjalankan operasi di area konsesi tersebut, 

melalui pembangunan infrastruktur, konstruksi, jasa teknik dan software,

 dsb, dapat dikontrol dengan lebih baik. 
 2.
Penyusunan kesepakatan pembagian keuntungan dengan menentukan 

lebih dulu cost/barrel-nya, untuk kemudian disepakati nilai keuntungan 
 yang berhak diterima oleh sebuah operator pengelola konsesi. 
 
 
 
 Saya menyadari, konsep-konsep di
atas memerlukan energi yang besar, dan 
 perlu penyempurnaan yang
lebih jauh, karena ini hanya hadir seketika 
 dari pikiran
seorang anak muda yang masih berapi-api dan kurang 
 bijaksana,
dan kecewa terhadap banyak kerugian yang diderita oleh negeri 

ini akibat dari masalah yang kompleksitasnya tinggi betul. Namun jika 
 konsep ini dapat terwujud 5 - 10 tahun dari sekarang, saya yakin
negeri 
 ini akan berjalan di alur yang lebih baik dan lebih
benar. 
 
 
 
 Salam hangat, 
 
 Firman Fauzi 
 
 
 

 
 
 
From:
[EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Monday, July
30, 2007 10:29 AM 
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Subject:
Re: Hal: [iagi-net-l] detik Finance : BP Migas Siap Klarifikasi 

Soal Cost Recovery kepada BPK 
 
 
 
 
 Mas Firman 
 
 Menarik sekali
analisa Anda , mungkin untuk sama sama difikirkan apakah 
 Anda
dapat menuliskan beberapa mekanisme lain itu (yang Anda katakan 

banyak pilihan- nya)t? 
 Mungkin kita dapat mendiskusikan lebih
lanjut disini . 
 
 Kalau mengenai harga satuan biaya
dari berbagai jenis services maupun 
 materialsaya kira semenjak
saya di BPPKA sampai sekarang pasti ada dan 
 terus menerus
di-update. 
 
 Kalau side income , mungkin
salah satunya adalah biaya over head di 
 head office
yang secara TIDAK LANGSUNG berhubungan dengan operasi 

kontraktor ybs di daerah kontrak. 
 Dan memang masih banyak lagi
, ini sich menurut saya permainan inovasi 

kontraktor melawan kejelian BP Migas dan atau auditor Pemerintah. 
 

RE: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia

2007-07-30 Terurut Topik Bahesti, Fatrial (PTI - SOR)
 
Salah satu yang menarik dari cerita Pak Andri, ditemukan interbedded
chert dgn hematite. Namun, jika distribusi-nya hanya setempat saja
kemungkinan terjadi pada lingkungan lacustrine (anoxyc). Karna jika
melihat kondisi sekarang, beberapa tempat di sorowako ditemukan
interbedded chert dgn ultrabasic tentunya (Larona Formation). 
Hematite di laterit biasanya sudah mengalami pelapukan sehingga
terkadang agak sulit dibedakan dengan mineral goethite secara visual.
Litologi chert, conglomerat, clay, dan limestone yg umurnya cretaceous
sepertinya menjadi satu sistem di endapan laterit lacustrine...dgn
formasi ultrabasic yg sudah uplift.
Bila dikaitkan dengan unsur Fe-Mg yg terkandung di limestone, sangat
mungkin akan terjadi enrichment Fe dalam proses dolomitisasi, sementara
sedimen batu gamping bisa ter-transport melewati batas CCD dan
mengendapkan chertmohon koreksi bila asumsi ini masih kurang tepat..
Hanya pemikiran dari anak muda...seperti kata bung firman gea.
 
salam,
 
Fatrial B
 



From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, July 30, 2007 10:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia


Mas Andri
Bisa dicritakan bagaimana proses pembentukan hematit ini ? bagaimana
proses pengayaan ini.
Dulu wektu sekolah selalu ingat kalau ketemu chert langsung pikiran ke
laut dalam :)
Apakah ini juga berhubungan dengan pembentukan nodul2 di laut ? 

Trims

RDP
gambarnya nanti kupinjem buat ngedongeng ya ? :)


On 7/30/07, Andri Subandrio  [EMAIL PROTECTED]
mailto:[EMAIL PROTECTED]  wrote: 

IAGI netter yang budiman,
 
Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga
bisa mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian
terpendam dalam tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin
jangan disamakan dengan Oil yang sebagian besar subsurface geologinya
telah didokumentasikan dengan ribuan bor dan dibedah seismik. Dalam
prospeksi mineral logam di Indonesia yang kini terbanyak data bornya
adalah eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya mengandalkan info
seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu biasanya menggali
test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari penggalian
ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang
semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini
terdiri dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan
hematit pada tebalnya sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat
juga yang tebalnya hingga 2 meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah
ditambang untuk bijih besinya. Bila diperhatikan teksturnya maka endapan
bijih besi ini mirip dengan BIF (Banded Iron Formation) yang terdapat di
Lake Superior (USA), Minas Grais (Brazil) dan Hamesley (Australia).
Hingga kini tipe BIF ini merupakan pemasok 70% besi dunia untuk industri
baja! KS juga import dari tipe BIF ini. Uniknya semua BIF berumur
Archean hingga Proterozoikum! Masuk akal karena hematit hanya bisa
diendapkan pada kadar oksigen rendah atau anoxyc yang disinyalir terjadi
pada Archean. Mungkinkah di Indonesia ada kerak Archean ? Sedangkan di
Kendawangan yang tertua adalah Kapur ? Tantanngan untuk FOSI not  for
oil but for ore!
 
Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya
launching untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak
bisa terima attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan
saran bagaimana supaya gambar bisa masuk net IAGI ?
 
Salam
 
Andri Subandrio




Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper 
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual
Convention and Exhibition, 
Bali Convention Center, 13-16 November 2007



To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/IAGI-net  Archive 2:
http://groups.yahoo.com/group/iagi 

-






-- 
http://rovicky.wordpress.com/ 


[iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness

2007-07-30 Terurut Topik Andri Subandrio
Bung Herry, terimakasih atas responnya! debat mengenai oksigen dan BIF pada 
Early Earth hingga kini masih berlangsung! Fakta menunjukkan bahwa sebagian 
besar BIF berasosiasi dengan kerak Archean-Proterozoikun yang menurut para ahli 
geologi Pre Cambrian Research memang terbukti bahwa kehadiran hematit pada 
sedimen terjadi pada kadar sulfur dan sulfat yang cukup tinggi dan miskin 
oksigen. Hal ini terbukti juga di Witwaterrand Afrika Selatan dimana tedapat 
endapan paleo placer (fossil placer berumur Archean) yang menghasilkan emas dan 
uraninit yang berasosiasi dengan batupasir kongomeratan yang mengandung pirit. 
Yang menarik adalah Uraninit dan Pirit tidak akan mungkin bertahan lama dalam 
transportasi di sungai pada arus traksi! Kedua mineral ini akan segera 
teroksidasi dan luluh dalam perjalanan. Oleh karena itu yang hipotesis yang 
bisa mendukung kehadiran uraninit dan pirit dalam endapan plaser adalah 
miskinnya oksigen pada era Early Earth. Hematit hadir dalam kondisi reduksi 
atau anoxyc, mungkin pada sedimen bisa saja tidak selalu BIF, tapi kondisinya 
geologinya harus tertentu yang memungkinkan anoxyc.

Salam
Andri Subandrio
  - Original Message - 
  From: Herry Maulana 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, July 30, 2007 8:43 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia


  Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari Kiruna, Swedia 
yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF. 

  Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada umur 
Archaean? 
  Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic condition 
(karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi petroleum), misal 
Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic ada Jurassic, dan 
seterusnya?

  Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat  signifikan, A). ada kerak 
Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif ada di 
Archaean-Proterozoic!

  Salam,
  Herry


   
  - Original Message 
  From: Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM
  Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia


  IAGI netter yang budiman,

  Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa mengungkap 
informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam tanah berada 
dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan Oil yang 
sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan ribuan bor 
dan dibedah seismik. Dalam prospeksi mineral logam di Indonesia yang kini 
terbanyak data bornya adalah eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya 
mengandalkan info seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu 
biasanya menggali test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari 
penggalian ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang 
semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini terdiri 
dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan hematit pada tebalnya 
sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat juga yang tebalnya hingga 2 
meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah ditambang untuk bijih besinya. 
Bila diperhatikan teksturnya maka endapan bijih besi ini mirip dengan BIF 
(Banded Iron Formation) yang terdapat di Lake Superior (USA), Minas Grais 
(Brazil) dan Hamesley (Australia). Hingga kini tipe BIF ini merupakan pemasok 
70% besi dunia untuk industri baja! KS juga import dari tipe BIF ini. Uniknya 
semua BIF berumur Archean hingga Proterozoikum! Masuk akal karena hematit hanya 
bisa diendapkan pada kadar oksigen rendah atau anoxyc yang disinyalir terjadi 
pada Archean. Mungkinkah di Indonesia ada kerak Archean ? Sedangkan di 
Kendawangan yang tertua adalah Kapur ? Tantanngan untuk FOSI not  for oil but 
for ore!

  Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya launching 
untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima 
attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana supaya 
gambar bisa masuk net IAGI ?

  Salam

  Andri Subandrio
  
  Hot News!!!
  EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
  228 papers have been accepted to be presented;
  send the extended-abstract or full paper
  by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
  Joint Convention Bali 2007
  The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
  Bali Convention Center, 13-16 November 2007
  
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP.