RE: Hal: [iagi-net-l] detik Finance : BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK
Selamat pagi, Pak Yrsnki yang baik, Meniadakan cost recovery. Itu idenya. Sebagai gantinya adalah suatu mekanisme bagi hasil. Persentase bagi hasil tersebut akan menjadi poin terumit yang harus ditentukan melalui kebijakan. Contoh model yang ada di pikiran saya: 1. Negara melalui BP MIGAS dapat menghitung komponen cost recovery berdasarkan kumpulan database yang ada dan sahih sepanjang masa eksplorasi di Indonesia. Lalu disusun perbandingannya dengan yang berlaku saat ini. Tentunya BP MIGAS harus bekerja keras untuk mengoreksi AFE-AFE yang telah lalu, untuk dapat menentukan harga yang wajar daripada harga yang telah terlanjur dikeluarkan (saya yakin selisih ini sangat signifikan). Dari kumpulan cost wajar yang telah dikoreksi tersebut agar disusun suatu cost recovery fiktif yang kesahihannya teruji dan mutakhir, dan siap untuk selalu diupdate. Komponen ini kemudian dimasukkan ke dalam perhitungan mekanisme yang berlaku saat ini, lengkap dengan pembagian hasil produksi (85-15 atau 65-35). Dari sini pemerintah akan sudah memilki gambaran tentang interval persentase bagi hasil tersebut. Dengan demikian, komponen mirip cost recovery (cost recovery fiktif) yang ada sekarang tetap diperhitungkan dan dimasukkan dalam komponen bagi hasil, namun tidak direalisasikan dalam penggantian yang terpisah dari pembagian produksi. Keuntungannya adalah, BP MIGAS tidak perlu susah-susah mengontrol berapa cost yang dikeluarkan oleh suatu operator yang memiliki suatu konsesi. Lalu, kebocoran negara akibat angka cost recovery yang tak wajar dapat dihindari. Dan, keuntungan yang berlebihan dari negara yang perusahaannya memiliki konsesi di Indonesia, yang dimanifestasikan dari keuntungan yang dikeruk oleh jasa-jasa service lainnya yang dengan dalih untuk menunjang aktifitas mereka dalam menjalankan operasi di area konsesi tersebut, melalui pembangunan infrastruktur, konstruksi, jasa teknik dan software, dsb, dapat dikontrol dengan lebih baik. 2. Penyusunan kesepakatan pembagian keuntungan dengan menentukan lebih dulu cost/barrel-nya, untuk kemudian disepakati nilai keuntungan yang berhak diterima oleh sebuah operator pengelola konsesi. Saya menyadari, konsep-konsep di atas memerlukan energi yang besar, dan perlu penyempurnaan yang lebih jauh, karena ini hanya hadir seketika dari pikiran seorang anak muda yang masih berapi-api dan kurang bijaksana, dan kecewa terhadap banyak kerugian yang diderita oleh negeri ini akibat dari masalah yang kompleksitasnya tinggi betul. Namun jika konsep ini dapat terwujud 5 - 10 tahun dari sekarang, saya yakin negeri ini akan berjalan di alur yang lebih baik dan lebih benar. Salam hangat, Firman Fauzi From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 30, 2007 10:29 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: Hal: [iagi-net-l] detik Finance : BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK Mas Firman Menarik sekali analisa Anda , mungkin untuk sama sama difikirkan apakah Anda dapat menuliskan beberapa mekanisme lain itu (yang Anda katakan banyak pilihan- nya)t? Mungkin kita dapat mendiskusikan lebih lanjut disini . Kalau mengenai harga satuan biaya dari berbagai jenis services maupun materialsaya kira semenjak saya di BPPKA sampai sekarang pasti ada dan terus menerus di-update. Kalau side income , mungkin salah satunya adalah biaya over head di head office yang secara TIDAK LANGSUNG berhubungan dengan operasi kontraktor ybs di daerah kontrak. Dan memang masih banyak lagi , ini sich menurut saya permainan inovasi kontraktor melawan kejelian BP Migas dan atau auditor Pemerintah. Diregulasi ? Harap kita ingat bahwa over regulated itu juag malahan akan menyebabkan in - effeiensi.
RE: [iagi-net-l] acara bedah buku
Abah, Memang sudah serius rencananya ? Saya pikir baru komentar-komentar selewat saja dari beberapa netter. Mungkin tak akan mudah juga untuk mengumpulkan para peminatnya. Lagipula, bedah buku biasanya menghadirkan penulisnya dan para penanggapnya. Kemudian, buku apa juga yang akan kita bedah ? Buku2-nya Pramoedya, Mochtar Lubis, Langit Kresna, Hubert Forrester atau buku biografi-nya Pak Katili yang baru diluncurkan minggu lalu dan kini sudah bisa dibeli di Gramedia (Harta Bumi Indonesia - kalau mau melihat mahasiswa2 geologi pertama Indonesia dan katanya si tukang jagal Klompe di buku ini ada ceritanya) ? Kalau ada buku sejarah alam kontroversial yang menyangkut kegeologian Indonesia, bisa menarik untuk dikaji. Buku2 geografi kesejarahan tulisan Nathan Daldjoeni biasanya memuat hal2 seperti itu. Sayang, buku2-nya kurang populer dan penulisnya telah tiada, padahal isinya sering menghadirkan penemuan2 mengejutkan dan penting. Buku2 Pramoedya, Mochtar Lubis, dan Langit Kresna biar saja dibedah oleh orang2 berprofesi lebih pas. Pendek kata, saya pikir 3 Agustus 2007 belum jadi rencana. Salam, awang From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 30, 2007 12:01 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] acara bedah buku Awang dan rekan pencinta buku Bagaimana dengan rencana 3 Agustus 2007 ? Apakah jadi ? Si-Abah
[iagi-net-l] DICARI SAKSI AHLI GUGATAN CLASS ACTION BANJIR JAKARTA FEBRUARI 2007
Kawan-kawan yang baik, Masyarakat Korban Banjir Jakarta Pusat saat ini sedang mepersiapkan gugatan class action atas peristiwa banjir Jakarta Februari 2005. Berkenaan dengan hal tersebut, diperlukan saksi ahli. Adakah kawan-kawan anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia yang tinggal di Jakarta (lebih afdol bila juga korban banjir) bersedia menjadi saksi ahli? Bila bersedia, silahken menghubungi saya melalui japri [EMAIL PROTECTED] Terimakashh -- ET Paripurno Pusat Studi Manajemen Bencana Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
RE: [iagi-net-l] Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..
bah,... ada bahsaya kirim ke email pribadi langsung ya wah abah kayaknya tertarik nich...he...he...he kl tertarik dan mau diskusi lebih jauh mengenai implikasi G to G (Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah) terhadap B To B, nanti kapan2 kita diskusi termasuk hubungan philosofi mengenai terjadi perbedaan interpretasi mengenai posisi Comdev(community development) terhadap sistem bagi hasil apakah masuk cost atau dimasukan keuntungan (implikasinya akan sangat saling berpengaruh terhadap iklim investasi), belum faktor pengurang PBB Migas, fee BP Migas dan lain sebagainya salam ODEN --- [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan Ada yang punya soft file UU No 32 dan 33 / 2004, kalau punya tolon dibagi dong . Si-Abah ___ kang Ismail, Update saja otonomi daerah atau lebih tepat undang-undang Pemerintahan Daerah telah direvisi dari UU 22/1999, menjadi UU 32/2004 (isinya lebih kearah pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah)sementara UU 25/1999(bagian yang tidak terpisahkan dr otda) tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan daerah atau lebih dikenal UU PKPD, direvisi menjadi UU 33/2004 (berisi tentang pembagian bagi hasil antara pusat dan daerah termasuk Bagi Hasil Migas dan lain-lain) dNr ___ From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, July 28, 2007 12:05 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong.. Kalau dirunut ke belakang ternyata kondisi saat ini tsb tidak lepas dari adanya UU 22/1999 tentang otda yang dijabarkan dg PP 25 /2000 dimana PP tsb ditandangani oleh orang IAGI yaitu mas Bondan Gunawan yg waktu itu sebagai Menteri sekretaris Negara. Mungkin yang perlu dibenahi adalah bagaimana penjabarannya dilapangan , mengingat untuk hal hal yang beginian diperlukan pemahaman masalah pergeologian , disisi lain mungkin banyak Pemda yang belum punya geologi makanya sering terjadi berbagai penafsiran/penjabaran thd kedua Regulasi tsb , oleh karena itu disamping Petisi - petisi tsb juga diperlukan sosialisasi untuk memberikan kesadaran thd pemda pemda betapa pentingnya ngopeni orang geologi didaerahnya, hal ini juga akan mendorong 'terserapnya' geolog geolog disektor ini yang ujung ujungnya memberikan lapangan kerja baru , kalau diperhatikan di kedua regulasi tsb kewenangan pemda thd permasalahan geologi didaerahnya cukup besar dari masalah SDA sampai Bencana alamnya ,coba kalau setiap pemda ngopeni' 3 orang geolog , maka sudah ada penyerapan ratusan geolog . apalagi para geolog tsb sebelum diterjunkan ke pemda dibekali dulu ( digodog ) di kawah condrodimukonya IAGI siiip deh. saya yakin APBD pemda pemda tidak ada apa apanya kalau hanya untuk ngopeni para geolog tsb , dibanding karo gajine DPRD bukan apa apanya. ISM - Original Message - From: Sukmandaru Prihatmoko mailto:[EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, July 27, 2007 5:16 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong.. Pak Andri dan rekan yang lain.. Prihatin sekali mendengarnya walau hal ini sudah berlangsung bbrp tahun tapi makin parah belakangan ini. Jual beli KP (yg sudah ditangan) atau jualan KP yg belum dikeluarkan wah ngeri mengikutinya karena melibatkan banyak sekali sector, institusi, atau perorangan. Pengalaman pribadi: untuk mendapatkan KP Penyelidikan Umum/ Eksplorasi (gak perlu sebut nama daerah...) diisyaratkan oleh pihak berwenang kita harus merogoh kocek Rp 3M - terang-terangan via sms lagi mintanya. Padahal boleh di bilang sukses ratio -nya mungkin hanya 1% atau lebih kecil. Padahal lagi ini gak ada aturan UU, PP, atau sejenisnya - jadi kalau kita bayar ya masuklah ke kantong pribadi ybs. Buat investor serius - hal ini menjadikan kesulitan besar, karena mesti bersaing dengan PT-PT Gak Jelas yg mau bayar kontan utk dapat KP. Dan saya yakin masih banyak cerita2 serem spt ini... === message truncated === Sang Murid AlamDeni Rahayu - ExplorationistMobile: 62-817-612447Email: [EMAIL PROTECTED] Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented;
Re: [iagi-net-l] DICARI SAKSI AHLI GUGATAN CLASS ACTION BANJIR JAKARTA FEBRUARI 2007
hehehe aku sih korban banjir juga tapi bukan ahli :( Mantan ketum IAGI, Pak ADB, itu selain ahli endapan banjir tapi korban banjir jkt kemarin :) Sebenernya class action itu apa to ? Tujuannya dsb ? Kok sekarang banyak yg mengajukan class action, interpelasi, gugatan ... rdp On 7/30/07, ET Paripurno [EMAIL PROTECTED] wrote: Kawan-kawan yang baik, Masyarakat Korban Banjir Jakarta Pusat saat ini sedang mepersiapkan gugatan class action atas peristiwa banjir Jakarta Februari 2005. Berkenaan dengan hal tersebut, diperlukan saksi ahli. Adakah kawan-kawan anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia yang tinggal di Jakarta (lebih afdol bila juga korban banjir) bersedia menjadi saksi ahli? Bila bersedia, silahken menghubungi saya melalui japri [EMAIL PROTECTED] Terimakashh -- ET Paripurno Pusat Studi Manajemen Bencana Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Balasan: Re: [iagi-net-l] JASPER MERAH PUTIH
Mang Okim yang baik hati, Menurut sepengetahuan Mang Okim, ada nggak yg melakukan eksplorasi/eksploitasi secara serius mengenai batu mulia ini dalam skala nilai yg cukup signifikan. Kemudian batumulia tersebut dibawa keluar dalam bentuk bahan mentah. Diolah diluar trus sebagian diimport lagi ke Indonesia? Wah kalo dalam bentuk bahan mentah, ada nggak ya keuntungan bagi daerah? salam Prasiddha miko [EMAIL PROTECTED] wrote: Yth. Pak Shofi, Alhamdulilah kalau Pak Shofi tertarik dengan batumulia. Mengenai buku tentang batumulia, di Direktorat Sumber Daya Mineral Bandung ( namanya sudah ganti ! ) ada buku berjudul Permata dan Batu Permata yang ditulis oleh Sarno Harjanto MSc ( ada juga yang ditulis oleh Ir. Wilher Simanjuntak ). Tahun lalu ada juga buku batupermata yang ditulis oleh Slamet Raharjo ( Solo ). Yang terakhir ini kabarnya bisa dibeli di Gramedia. Hanya untuk genesanya, rasanya tidak dibahas secara khusus. Penyebaran batumulia paling besar di Indonesia ? Mungkin sementara ini Jawa Barat dan Banten. Mengapa sementara ? Karena di propinsi lain belum diinventarisir secara sungguh-sungguh, sedangkan di Jawa Barat dan Banten... kan banyak ahlinya ?! Nanti kalau Pak Shofi ke Bandung singgah deh ke Serambi Batumulia di Jl. Pajajaran 145, biar tambah tertarik. Salam batumulia, Mang Okim - Original Message - From: Shofiyuddin To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, July 26, 2007 12:54 PM Subject: Re: [iagi-net-l] JASPER MERAH PUTIH Kalo udah baca email tentang batu mulia dari mang Okim ini, jadi pengin tahu lebih banyak. Kali kali adakah buku yang membahas mengenai batu batu mulia ini (dengan gambar plus dimana bisa dibeli) yang disertai dengan proses genesa geologinya nya? Dimana kah penyebaran batu batu mulia yang paling besar ini di Indonesia? Terima kasih sebelumnya. Salam Shofi On 7/26/07, miko [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman, Negeri kita memiliki begitu banyak variasi batumulia jenis jaspis atau jasper. Warnanya sangat beragam, ada yang merah ( disebut ati ayam ), hijau, dan bahkan panca warna. Dari 24 jenis batumulia Indonesia yang telah diabadikan di prangko ( 23 jenis dari mang Okim, 1 jenis dari Wapres Try Sutrisno ) , terdapat 5 jenis jaspis yaitu : jaspis bergambar ( picture jasper, 1997 ), jaspis batugamping ( jasperized limestone , 2000 ), jaspis tembaga ( copper jasper, 2000 ), jaspis breksian ( brecciated jasper, 2001 ), dan jaspis hijau dengan bercak merah ( heliotrope, 2001 ). Para penggemar dan kolektor prangko atau philatelist pastilah tahu di antara prangko tersebut ,eberapa yang dicetak sebanyak 1 juta keping. Bayangkan kalau prangko batumulia tersebut nilainya Rp 2.000 / keping maka angkanya akan menjadi Rp 2 milyar / jenis kan !!! Diantara perangko batumulia tersebut ada juga yang dicetak 400.000 keping dan ada pula yang hanya beberapa puluh ribu ( jenis souvenir ). Walaupun demikian, setelah mang Okim hitung-hitung, nilai proyek 24 prangko batumulia tersebut selama periode 1997-2001 tak kurang dari Rp 20 milyar... opo ora huebat sumbangsih batutumulia ke negeri tercinta ini. Gambar di bawah ini adalah salah satu jenis jaspis yang kebetulan mang Okim temukan beberapa hari yang lalu ketika memotong sebongkah kecil batu jaspis dari Garut Selatan. Walaupun jaspis ini terkontaminasi oleh mineral berwarna hitam ( oksida mangaan / besi ), motifnya secara keseluruhan mirip dengan bendera negara kita ( lihat dua potong batumulia yang telah diproses ). Temuan ini insyaallah merupakan karunia Allah bagi mang Okim dan seluruh karyawan yang dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI yang tinggal semingguan ini, memerlukan tambahan hiburan yang menyegarkan, Amiiin. Salam batumulia, mang Okim Keterangan gambar : Jaspis merah putih ex Garut Selatan berbentuk lempengan siap proses dan 2 potong yang telah diproses. Sisi kotak 1 cm. - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
Re: [iagi-net-l] DICARI SAKSI AHLI GUGATAN CLASS ACTION BANJIR JAKARTA FEBRUARI 2007
Dari pengalamanku sekelumit yang pernah mengikuti class action (sebagai anggota penggugat). Class action itu gugatan yang dilakukan oleh sekelompok orang kepada seseorang atau instansi/badan hukum resmi, dimana gugatan tsb dikuasakan ke seorang/team pengacara yang akan melakukan gugatan tsb secara hukum, tetapi masing2 anggota penggugat harus membubuhkan tandatangannya diatas meterai Rp 6 ribu pada selembar Surat Kuasa. Pada dasarnya SK tsb menguasakan kepada si pengacara/team untuk melakukan segala upaya hukum demi tuntutan yang dikehendaki oleh masing2 penggugat gugatannya sama untuk seluruh anggota penggugat. Deskripsi lainnya biar dijelaskan oleh pak pengacara/advokat. wass, nyoto On 7/30/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: hehehe aku sih korban banjir juga tapi bukan ahli :( Mantan ketum IAGI, Pak ADB, itu selain ahli endapan banjir tapi korban banjir jkt kemarin :) Sebenernya class action itu apa to ? Tujuannya dsb ? Kok sekarang banyak yg mengajukan class action, interpelasi, gugatan ... rdp On 7/30/07, ET Paripurno [EMAIL PROTECTED] wrote: Kawan-kawan yang baik, Masyarakat Korban Banjir Jakarta Pusat saat ini sedang mepersiapkan gugatan class action atas peristiwa banjir Jakarta Februari 2005. Berkenaan dengan hal tersebut, diperlukan saksi ahli. Adakah kawan-kawan anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia yang tinggal di Jakarta (lebih afdol bila juga korban banjir) bersedia menjadi saksi ahli? Bila bersedia, silahken menghubungi saya melalui japri [EMAIL PROTECTED] Terimakashh -- ET Paripurno Pusat Studi Manajemen Bencana Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Ore in Sediment vs BIF in Indonesia
IAGI netter yang budiman, Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan Oil yang sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan ribuan bor dan dibedah seismik. Dalam prospeksi mineral logam di Indonesia yang kini terbanyak data bornya adalah eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya mengandalkan info seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu biasanya menggali test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari penggalian ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini terdiri dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan hematit pada tebalnya sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat juga yang tebalnya hingga 2 meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah ditambang untuk bijih besinya. Bila diperhatikan teksturnya maka endapan bijih besi ini mirip dengan BIF (Banded Iron Formation) yang terdapat di Lake Superior (USA), Minas Grais (Brazil) dan Hamesley (Australia). Hingga kini tipe BIF ini merupakan pemasok 70% besi dunia untuk industri baja! KS juga import dari tipe BIF ini. Uniknya semua BIF berumur Archean hingga Proterozoikum! Masuk akal karena hematit hanya bisa diendapkan pada kadar oksigen rendah atau anoxyc yang disinyalir terjadi pada Archean. Mungkinkah di Indonesia ada kerak Archean ? Sedangkan di Kendawangan yang tertua adalah Kapur ? Tantanngan untuk FOSI not for oil but for ore! Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya launching untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana supaya gambar bisa masuk net IAGI ? Salam Andri Subandrio
[iagi-net-l] kp - karepe - RE: [iagi-net-l] IAGI mesti peduli Pemda dan Distam di Daerah
kisah serupa mungkin di kalimantan sudah biasa dan banyak kali terjadi bahwa letaknya kp-kp tidak pada sebaran formasi batuan pengandung bahan galian yg dimaksud/tertera dalam surat kp. misalnya koordinat batas kp batubara, letaknya di formasi batuan karbonat berai/pamaluan, atau di gunung serpentinit volkanik pratersier. ada juga yang letaknya, tidak hanya jatuh di laut, namun di kecamatan lain, bahkan ada yg di kabupaten tetangga. lebihlagi lebih dari sekodi sudah diketahui ditumpangtindihkan di atas kp / pkp2b yg telah ada sebelumnya. (ini baru bicara soal letak kp, belum lagi yg lainnya) wassalam. (sonny) From: Andri Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 30 Juli 2007 11:20 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] IAGI mesti peduli Pemda dan Distam di Daerah Sebenarnya pendidikan eksplorasi memberikan bagaimana memahami genesis lalu penerapanya dalam konsep-konsep eksplorasi. setiap genesis logam atau bahan galian mempunyai ciri-ciri dan keunikan sendiri dan karenanya konsep eksplorasi juga berbeda-beda diterapkan. Di Pongkor dan Grasberg Freeport - Papua, dan Batuhijau Sumbawa semuanya penghasil emas, namun ekpsplorasi dan eksploitasinya sangat berbeda. Nah yang bikin puyeng saat ini di pemda-pemda jarang atau bahkan tidak ada ahli geologi. Kepala DISTAM di salah satu kabupaten di Sulawesi misalnya lulusan STPDN atau IPDN. Hanya sedikit ahli geologi yang berani dan punya komitmen untuk PEMDA, misalnya Bung Yulian Taruna (78) di Distam Kalteng dan Famowa Zega (80) di Jayapura serta Gagaran (80) di NTB. IAGI, PERHAPI dan organisasi profesi yang terkait dengan Sumber Daya Mineral seharusnya peduli dengan masalah yang cukup kritis ini, yaitu masih langkanya tenaga geologi dan pertambangan yang mau mengabdi di Pemda. Bisa dimaklumi karena di PEMDA fee nya jauh dari petro-dollar seperti yang diterima rekan-rekannya yang bekerja di Oil Industry, bahkan ada yang dibawah UMR Batavia! Nah mau maju bagaimana !? Kemarin saya mengalami kejadian unik. Saya diminta untuk meneliti KP yang konon prospek untuk nikel. Koordinat diberikan berupa peta batas KP dan tabelnya. Setelah di plot di peta geologi regional yang terkait, tenyata KP tersebut melesat jauh dari formasi batuan yang seharusnya target untuk nikel! Konon KP ini akan dijual dan infonya diperoleh dari DISTAM! Ada KP nikel laterit juga setelah di plot jatunya di laut! Dan anehnya sudah dibeli lagi! Barangkali KP jadi Karepe..Peno..toh! Salam Andri SSM - Original Message - From: Agus Hendratno mailto:[EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, July 27, 2007 4:44 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong.. Dalam rangka mengkritisi hal ini, beberapa hari yang lalu PERHAPI langsung merapatkan barisan di Jakarta, diundang pelaku bisnis tambang yang mapan, komisi 7 DPR-RI juga diminta ngomong (termasuk ketua Komisi 7). Kebetulan saya hadir, khusus untuk mendengarkan keresahan ini. Nah, ada baiknya PP-IAGI kumpul, undang kawan-kawan dari migas, mining, regulator, komisi-7, birokrat pemda. PP-IAGI bisa minta sponsor dari kawan-kawan di migas dan mining. Lalu buat pernyataan yang mengarah pembenahan kegiatan eksplorasi mining, termasuk yang mendirikan PT. Telo Pendhem...dll; juga mas komisi 7; komisi bidang perindustrian dan perdagangan di DPR-RI, juga komandan armada TNI-AL Yaach..., minimal pemanasan sebelum JCB di Balai nanti. Ada semacam masukan atau petisi atau pernyataan sikap. Kasus Lumpur saja, IAGI bisa lantang, bagaimana dengan eksplorasi yang kebablasan tanpa kaidah bisnis dan kajian yang matang. Saya kira ada baiknya PP-IAGI bersikap; tidak jelek..koq; malah beramal. Insya Allah merindhoi langkah IAGI untuk ini. Baca Al-Fatihah 3x.; aman... Barusan...saya ditelpon dari PT ANU untuk membuat FS Penambangan Bijih besi di Kalteng (hanya diberi waktu 2 minggu, instan; busyet); karena bupati sudah ngebet dengan investor untuk segera dikeluarkan KP Eksploitasi. Maklum, bupati pasti dapat royalti. Maka, saya tolak; dan institusi kami tidak mengajarkan yang demikian... Dengan mengkritisi pola kajian yang dilakukannya, saya tembak langsung tadisi pimpro-nya; ternyata dia take over dari PT Anu-Anu yang lain. Lah...blok KP Eksplorasi sudah dilego (pasti gak prospek), koq dijual. Nekad kalee..., gilaa...ternyata kayak gitu juga ada brokernya piye jal...,mas Andri...dunia geologi eksplorasi, koq begini...; apa kita salah mendidik dan mengajarkan konsep geologi eksplorasi di kampus.?? salam tanah air geologi.. agus hend
Re: [iagi-net-l] Ore in Sediment vs BIF in Indonesia
milis ini memang sengaja di-set supaya tidak bisa menerima attachment. saat ini permission utk mengirim attachment saya buka. permission-nya akan kembali saya tutup, segera setelah saya melihat attachment-nya terkirim ke milis. --paulus On 7/30/07, Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: ... Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya launching untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana supaya gambar bisa masuk net IAGI ? Salam Andri Subandrio Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Ore in Sediment vs BIF in Indonesia
Ok akan segera saya attach. Nuhun Anssm - Original Message - From: Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, July 30, 2007 4:00 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in Sediment vs BIF in Indonesia milis ini memang sengaja di-set supaya tidak bisa menerima attachment. saat ini permission utk mengirim attachment saya buka. permission-nya akan kembali saya tutup, segera setelah saya melihat attachment-nya terkirim ke milis. --paulus On 7/30/07, Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: ... Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya launching untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana supaya gambar bisa masuk net IAGI ? Salam Andri Subandrio Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Wadah Profesionalisme
Sahabat GG, Maaf pakai jalur umum. Harap dijawab via japri saja. Sehubungan dengan tugas dan pekerjaan saya sekarang ini di Muscat, Oman. Saya mau tahu apakah ada wadah / sarana komunikasi dari GG kita di Timur Tengah khususnya di Muscat, Oman. Bila ada mailing list khusus, mohon didaftarkan email pribadi saya [EMAIL PROTECTED] Juga telepon saya di Muscat, Oman seperti yang ada di bawah ini. Syukron Taufik A. Manan mobile : +968 95318519 email : [EMAIL PROTECTED] Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware protection. http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/norton/index.php
Hal: [iagi-net-l] Petrophysics - Perhitungan NOB
Yang lazim adalah dengan meng-integral-kan log densitas (RHOB) terhadap kedalaman. Pastikan log densitas nya lengkap sampai casing point dan konversi satuan kedalamannya benar. i.e. RHOB (gram/cm3) dan kedalaman (meter atau feet). -bg - Pesan Asli Dari: Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Jumat, 27 Juli, 2007 12:12:17 Topik: Re: [iagi-net-l] Petrophysics - Perhitungan NOB Mas Herry, negative untuk rhob mas. Rhob (Bulk density) dihitung tidak linier tapi berdasarkan input data Rho matrix, porosity dan rho fluid dari masing masing layer. Jadi akan berbeda Rhob untuk tiap layernya. Untuk soft sediment sampe sekitaran 900 ft, saya menggunakan besar porosity mendekati 50% (teorinya maksimum hanya 48% saja, rounds up). Nah memang yang jadi masalah adalah grain density untuk shalenya sendiri yang saya bikin berubah dari atas sampe bawah secara gradual, karena juga lognya gak ada, Rho matrix shale saya buat gradual dari 2.3 gr/cc sampe 2.8 gr cc mendekati zona target. Saya akan coba cari equationnya. Suwun Shofi On 7/26/07, Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Shofi, Rumus 3 dibawah mengasumsikan data RHOB linier dengan depth, padahal RHOB tidak linier untuk uncompacted sediment, yg biasanya berada sekitar 100-200m dibawah seabed (untuk kasus offshore). Pada daerah ini juga (biasanya riserless section) RHOB wireline jarang sekali/tidak pernah diukur langsung sehingga pendekatan di bawah kalau tanpa koreksi akan mengover estimate NOB. Faktor koreksi di bawah tsb untuk menginterpolasi RHOB di daerah undercompacted tsb (keperluan pore pressure prediction, etc) sehingga NOB lebih representatif. Koreksi/interpolasi ini banyak metodenya, yg paling umum dipakai Miller's equation. Silahkan di google Miller's equation nya :) Salam, Herry - Original Message From: Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, 26 July, 2007 3:34:45 PM Subject: [iagi-net-l] Petrophysics - Perhitungan NOB Rekans, Barangkali ada yang mau sharing bagaimana cara yang benar untuk menghitung Net Overburden yang kita aplikasikan untuk analisa core. Yang saya tahu, ada beberapa pendekatan: 1. Menggunakan data Formation Pressure yang didapatkan dari RFT dan sejenisnya. 2. Menggunakan sederhana rumus Lithostatic pressure gradient (yg umumnya 1 psi/ft) dikurangi dengan water gradient (besarnya 0.433 psi/ft) kemudiaan dikalikan terhadap kedalamannya 3. Menggunakan rumus : OBP = 0.433 x sigma (Rhob * thickness) Diman Rhob adalah ((1-POR)xRhoma) + (POR * Rhofl) Rumus ini banyak dipake untuk praktisi pengeboran / pressure engineer untuk pore pressure prediction. 4. Nelson Spreadsheet sering digunakan Corelab untuk menghitung NOB. Perhitungan seperti nomor 3 tapi ada faktor koreksi yang mereka namakan sebagai faktor koreksi dari hydrostatik ke pressure satu arah berdasarkan poisson ratio 0.3. Angka korekasi ini besarnya 0.6. nah kira kira yang mendekati kondisi reservoar yang mana? senang kalau ada yang memberi saya reference biar lebih mantaf. Nuhun sebelumnya Shofi Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Try it now. Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/
Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia
Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari Kiruna, Swedia yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF. Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada umur Archaean? Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic condition (karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi petroleum), misal Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic ada Jurassic, dan seterusnya? Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat signifikan, A). ada kerak Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif ada di Archaean-Proterozoic! Salam, Herry - Original Message From: Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia IAGI netter yang budiman, Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan Oil yang sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan ribuan bor dan dibedah seismik. Dalam prospeksi mineral logam di Indonesia yang kini terbanyak data bornya adalah eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya mengandalkan info seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu biasanya menggali test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari penggalian ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini terdiri dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan hematit pada tebalnya sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat juga yang tebalnya hingga 2 meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah ditambang untuk bijih besinya. Bila diperhatikan teksturnya maka endapan bijih besi ini mirip dengan BIF (Banded Iron Formation) yang terdapat di Lake Superior (USA), Minas Grais (Brazil) dan Hamesley (Australia). Hingga kini tipe BIF ini merupakan pemasok 70% besi dunia untuk industri baja! KS juga import dari tipe BIF ini. Uniknya semua BIF berumur Archean hingga Proterozoikum! Masuk akal karena hematit hanya bisa diendapkan pada kadar oksigen rendah atau anoxyc yang disinyalir terjadi pada Archean. Mungkinkah di Indonesia ada kerak Archean ? Sedangkan di Kendawangan yang tertua adalah Kapur ? Tantanngan untuk FOSI not for oil but for ore! Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya launching untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana supaya gambar bisa masuk net IAGI ? Salam Andri Subandrio Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - ___ Yahoo! Mail is the world's favourite email. Don't settle for less, sign up for your free account today http://uk.rd.yahoo.com/evt=44106/*http://uk.docs.yahoo.com/mail/winter07.html
Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia
Mas Andri Bisa dicritakan bagaimana proses pembentukan hematit ini ? bagaimana proses pengayaan ini. Dulu wektu sekolah selalu ingat kalau ketemu chert langsung pikiran ke laut dalam :) Apakah ini juga berhubungan dengan pembentukan nodul2 di laut ? Trims RDP gambarnya nanti kupinjem buat ngedongeng ya ? :) On 7/30/07, Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: IAGI netter yang budiman, Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan Oil yang sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan ribuan bor dan dibedah seismik. Dalam prospeksi mineral logam di Indonesia yang kini terbanyak data bornya adalah eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya mengandalkan info seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu biasanya menggali test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari penggalian ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini terdiri dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan hematit pada tebalnya sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat juga yang tebalnya hingga 2 meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah ditambang untuk bijih besinya. Bila diperhatikan teksturnya maka endapan bijih besi ini mirip dengan BIF (Banded Iron Formation) yang terdapat di Lake Superior (USA), Minas Grais (Brazil) dan Hamesley (Australia). Hingga kini tipe BIF ini merupakan pemasok 70% besi dunia untuk industri baja! KS juga import dari tipe BIF ini. Uniknya semua BIF berumur Archean hingga Proterozoikum! Masuk akal karena hematit hanya bisa diendapkan pada kadar oksigen rendah atau anoxyc yang disinyalir terjadi pada Archean. Mungkinkah di Indonesia ada kerak Archean ? Sedangkan di Kendawangan yang tertua adalah Kapur ? Tantanngan untuk FOSI not for oil but for ore! Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya launching untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana supaya gambar bisa masuk net IAGI ? Salam Andri Subandrio Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- http://rovicky.wordpress.com/
[iagi-net-l] Fw: Rahasia Si Untung
sebagai selingan ini saya forwarding cerita ttg rahasia si untung. mungkin kita di milis ini bisa berpikir kayak si Untung ini. fbs Rahasia si Untung Kita semua pasti kenal tokoh si Untung di komik dan Donal Bebek. Berlawanan dengan Donal yang selalu sial. Si Untung ini dikisahkan untung terus. Ada saja keberuntungan yang selalu menghampiri tokoh bebek yang di Amerika bernama asli Gladstone ini. Betapa enaknya hidup si Untung. Pemalas, tidak pernah bekerja, tapi selalu lebih untung dari Donal. Jika Untung dan Donal berjalan bersama, yang tiba-tiba menemukan sekeping uang dijalan, pastilah itu si Untung. Jika Anda juga ingin selalu beruntung seperti si Untung, dont worry, ternyata beruntung itu ada ilmunya. Professor Richard Wiseman dari University of Hertfordshire Inggris, mencoba meneliti hal-hal yang membedakan orang2 beruntung dengan yang sial. Wiseman merekrut sekelompok orang yang merasa hidupnya selalu untung, dan sekelompok lain yang hidupnya selalu sial. Memang kesan nya seperti main-main, bagaimana mungkin keberuntungan bisa diteliti. Namun ternyata memang orang yang beruntung bertindak berbeda dengan mereka yang sial. Misalnya, dalam salah satu penelitian the Luck Project ini, Wiseman memberikan tugas untuk menghitung berapa jumlah foto dalam koran yang dibagikan kepada dua kelompok tadi. Orang2 dari kelompok sial memerlukan waktu rata-rata 2 menit untuk menyelesaikan tugas ini. Sementara mereka dari kelompok si Untung hanya perlu beberapa detik saja! Lho kok bisa? Ya, karena sebelumnya pada halaman ke dua Wiseman telah meletakkan tulisan yang tidak kecil berbunyi berhenti menghitung sekarang! ada 43 gambar di koran ini. Kelompol sial melewatkan tulisan ini ketika asyik menghitung gambar. Bahkan, lebih iseng lagi, di tengah2 koran, Wiseman menaruh pesan lain yang bunyinya: berhenti menghitung sekarang dan bilang ke peneliti Anda menemukan ini, dan menangkan $250! Lagi-lagi kelompok sial melewatkan pesan tadi! Memang benar2 sial. Singkatnya, dari penelitian yang diklaimnya scientific ini, Wiseman menemukan 4 faktor yang membedakan mereka yang beruntung dari yang sial: 1. Sikap terhadap peluang. Orang beruntung ternyata memang lebih terbuka terhadap peluang. Mereka lebih peka terhadap adanya peluang, pandai menciptakan peluang, dan bertindak ketika peluang datang. Bagaimana hal ini dimungkinkan? Ternyata orang-orang yg beruntung memiliki sikap yang lebih rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru. Mereka lebih terbuka terhadap interaksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan sosial baru. Orang yang sial lebih tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan- kemungkinan baru. Sebagai contoh, ketika Barnett Helzberg seorang pemilik toko permata di New York hendak menjual toko permata nya, tanpa disengaja sewaktu berjalan di depan Plaza Hotel, dia mendengar seorang wanita memanggil pria di sebelahnya: Mr. Buffet! Hanya kejadian sekilas yang mungkin akan dilewatkan kebanyakan orang yang kurang beruntung. Tapi Helzber berpikir lain. Ia berpikir jika pria di sebelahnya ternyata adalah Warren Buffet, salah seorang investor terbesar di Amerika, maka dia berpeluang menawarkan jaringan toko permata nya. Maka Helzberg segera menyapa pria di sebelahnya, dan betul ternyata dia adalah Warren Buffet. Perkenalan pun terjadi dan Helzberg yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal Warren Buffet, berhasil menawarkan bisnisnya secara langsung kepada Buffet, face to face. Setahun kemudian Buffet setuju membeli jaringan toko permata milik Helzberg. Betul-betul beruntung. 2. Menggunakan intuisi dalam membuat keputusan. Orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan intuisi daripada logika. Keputusan-keputusan penting yang dilakukan oleh orang beruntung ternyata sebagian besar dilakukan atas dasar bisikan hati nurani (intuisi) daripada hasil otak-atik angka yang canggih. Angka-angka akan sangat membantu, tapi final decision umumnya dari gut feeling. Yang barangkali sulit bagi orang yang sial adalah, bisikan hati nurani tadi akan sulit kita dengar jika otak kita pusing dengan penalaran yang tak berkesudahan. Makanya orang beruntung umumnya memiliki metoda untuk mempertajam intuisi mereka, misalnya melalui meditasi yang teratur. Pada kondisi mental yang tenang, dan pikiran yang jernih, intuisi akan lebih mudah diakses. Dan makin sering digunakan, intuisi kita juga akan semakin tajam. Banyak teman saya yang bertanya, mendengarkan intuisi itu bagaimana? Apakah tiba2 ada suara yang terdengar menyuruh kita melakukan sesuatu? Wah, kalau pengalaman saya tidak seperti itu. Malah kalau tiba2 mendengar suara yg tidak ketahuan sumbernya, bisa2 saya jatuh pingsan. Karena ini subyektif, mungkin saja ada orang yang beneran denger suara. Tapi kalau pengalaman saya, sesungguhnya intuisi itu sering muncul dalam berbagai bentuk, misalnya: - Isyarat dari badan. Anda pasti sering mengalami. Gue kok
[iagi-net-l] Archaean Basement in Kalimantan ? (was Ore in sediment vs BIF in Indonesia)
Menarik bila ada kerak berumur Archaean-Proterozoic (Archaean 2500 Ma, Proterozoic 2500-542 Ma, menurut geologic time scale terbaru - Gradstein et al., 2004) di Kalimantan sebab selama ini kita tahu bahwa Sundaland, di mana West Kalimantan tergabung di dalamnya adalah Mesozoic continental core of SE Asia. Pentarikhan granit SW Kalimantan (Hamilton, 1979), Malay Peninsula (Liew and Page, 1985), Malay Tin Belt (Cobbing et al., 1986) dan Sumatra (Imtihanah, 2000) tak menghasilkan material berumur Archean atau menunjukkan adanya kerak batuandasar berumur Archean di wilayah ini. Bukti2 geokimia juga menunjukkan hadirnya basement yang berumur tak lebih tua dari Proterozoic, seperti di Malay peninsula (contoh Liew Page, 1985). Informasi terbaru tentang umur basement di wilayah ini berasal dari studi sediment provenance analyses sedimen Paleogen di Kalimantan bagian utara yang menggunakan metode U-Pb SHRIMP dating of zircons (van Hattum, 2005). Dari penelitian ini ditunjukkan bahwa sedimen Paleogen di wilayah ini diinterpretasikan berasal dari erosi Schwaner Granites of SW Kalimantan dan dari Malay Tin Belt (van Hattum, 2005) dan tak mengandung Archean zircons. Artinya adalah bahwa tak ada kerak berumur Archean di bawah Pegunungan Schwaner, Kalimantan atau Malay peninsula. Maka, seperti yang ditanyakan pak Herry, apakah kondisi reduksi atau an-oxic hanya terjadi di era Archaean sehingga kita mesti menafsirkan bahwa hematite di Ketapang, Kalimantan Barat itu terjadi pada Archaean. Saya pikir kondisi oxic dan an-oxic terjadi secara siklus sepanjang sejarah Bumi, sehingga bisa ditemukan lebih dari sekali, bukan hanya di Archaean. Bisa juga bahwa yang di Ketapang Kalimantan itu benar berumur Archaean walaupun tak ada literature terdahulu yang pernah menyebutkan itu. Yang paling baik, tentu kita dating saja umurnya dengan metode pentarikhan kerak Pra-Kambrium yang sudah banyak dilakukan, yaitu : metode U-Pb SHRIMP dating of zircons. Bila ya berumur Archaean, maka akan menjadi menarik sekali bagaimana menafsirkan atau merekonstruksi paleo-tektoniknya. Saat ini, kerak berumur Archaean hanya ditafsirkan terdapat di suatu tempat di bawah Pegunungan Selatan Jawa di sebelah barat Yogyakarta (hasil dating dilaporkan oleh Smyth et al., 2003, 2005). Itu berdasarkan dating zircon dari wilayah volkanik ini yang menunjukkan umur 2500-3000 Ma. Ditafsirkan bahwa di bawah Pegunungan Selatan itu terdapat basement Archaean yang kemudian terlibat dalam partial melting saat subduksi Oligo-Miosen terjadi, dan menghasilkan volkanik Old-Andesite. Sebagian material OAF itu ternyata menghasilkan zircon Archaean (source fingerprinting). Sebaran umur zircon dating ini mirip dating zircon dari Perth, yang diduga berasal dari Yilgarn Craton berumur 2500-4200 Ma. Maka, mungkin terdapat sliver craton tersebut yang pecah dari induknya di wilayah Perth-kemudian terapung ke arah Jawa, oleh pemekaran Paleo-Tethys, dan akhirnya berbentur dengan Sundaland sebelum Tersier, dan pada kala Oligo-Miosen terlibat dalam subduksi yang menghasilkan OAF (Old Andesite Formation). Salam, awang From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 30, 2007 8:44 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari Kiruna, Swedia yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF. Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada umur Archaean? Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic condition (karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi petroleum), misal Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic ada Jurassic, dan seterusnya? Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat signifikan, A). ada kerak Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif ada di Archaean-Proterozoic! Salam, Herry - Original Message From: Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia IAGI netter yang budiman, Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan Oil yang sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan ribuan bor dan dibedah seismik. Dalam prospeksi mineral logam di Indonesia yang kini terbanyak data bornya adalah eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya mengandalkan info seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu biasanya menggali test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari penggalian ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini terdiri dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan hematit pada
Re: [iagi-net-l] KISAH PENGALAMAN MANG OKIM DIUNDANG KE BALIKPAPAN
Yth Pak Untung, Terima kasih atas apresiasi Pak Untung dan terima kasih juga atas keteladanan Pak Untung yang di masa purna bakthi, tak terlihat sedikitpun tanda-tanda post power syndrome : tali silaturakhmi terus dipupuk dan dijaga, sabar dan ramah kepada siapapun, ibadah, ridho menebarkan ilmu yang dimiliki khususnya ke lingkungan IAGI, dll. Kami mendo'akan semoga Pak Untung dan Ibu Rafi beserta keluarga panjang umur , sehat wal'afiat , dan selalu berbahagia . Amiin. Salam hormat, mang Okim - Original Message - From: Untung M To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, July 30, 2007 10:59 AM Subject: Re: [iagi-net-l] KISAH PENGALAMAN MANG OKIM DIUNDANG KE BALIKPAPAN Mang Okim atau dik Miko, Berkat kerja keras waktu muda, pada hari tua meraih buahnya. Itu yang berlaku pada diri dik Miko. Selamat ya. Luar Biasa. Sampai digelar karpet merah segala sebagai ekspresi penhormatan dan penghargaan. Jadi manusia itu yang dinilai adalah kerja nyata, bukan omong-omongan yang tidak karuan. Dik Miko dapat dipakai sebagai teladan bagi generasi muda untuk mencapai suatu kebahagian. Waktu saya pulang dari US, sehabis belajar, pada tahun 1964, profesor saya pesan WHEREEVER YOU ARE and WHATEVER YOU DO, DO GOOD Ini pesan yang mengandung banyak arti dari seorang guru besar dan seorang tua yang seorang bule dan seorang yang agamanya minim. Tentunya kata do good' harus di terjemahkan yang betul. Jadi saya tambahkan dengan YANG DIRIDLOI OLEH ALLOH SWT kepada do good tadi . Sekian ya. Sekali lagi Selamat. Kami sekeluarga ikut bergembira. Wassalaam, M. Untung
RE: [iagi-net-l] acara bedah buku
Awang OK , kalau begitu , saya tunggu konkrit-nya ya. Buku apa , kapan , dan bagaimana Saya kira ndak perlu harus buku mengenai kebumian , buku buku yang menyentuh hati manusia juga kan boleh !!! Bukankah ahli kebumian itu manusia juga ??? Saya kira kalau pengarang-nya bisa kita undang bagus sekali , tetapi kalau tidak bisa ya kita coba saja dulu dengan anggota netters ini yang sudah membaca dan sangat mendalami buku-nya. Kalau sampai tidak jadi , nanti kita kita disebut omdo dong ya . Nah , kan kita bisa share segala macam , mungkin disisi lain bisa ngobrol ngobrol yang lain-nya. Nah Si-Abah sih ngikut saja ,kumaha aden , heheheh Si-Abah __ Abah, Memang sudah serius rencananya ? Saya pikir baru komentar-komentar selewat saja dari beberapa netter. Mungkin tak akan mudah juga untuk mengumpulkan para peminatnya. Lagipula, bedah buku biasanya menghadirkan penulisnya dan para penanggapnya. Kemudian, buku apa juga yang akan kita bedah ? Buku2-nya Pramoedya, Mochtar Lubis, Langit Kresna, Hubert Forrester atau buku biografi-nya Pak Katili yang baru diluncurkan minggu lalu dan kini sudah bisa dibeli di Gramedia (Harta Bumi Indonesia - kalau mau melihat mahasiswa2 geologi pertama Indonesia dan katanya si tukang jagal Klompe di buku ini ada ceritanya) ? Kalau ada buku sejarah alam kontroversial yang menyangkut kegeologian Indonesia, bisa menarik untuk dikaji. Buku2 geografi kesejarahan tulisan Nathan Daldjoeni biasanya memuat hal2 seperti itu. Sayang, buku2-nya kurang populer dan penulisnya telah tiada, padahal isinya sering menghadirkan penemuan2 mengejutkan dan penting. Buku2 Pramoedya, Mochtar Lubis, dan Langit Kresna biar saja dibedah oleh orang2 berprofesi lebih pas. Pendek kata, saya pikir 3 Agustus 2007 belum jadi rencana. Salam, awang From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 30, 2007 12:01 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] acara bedah buku Awang dan rekan pencinta buku Bagaimana dengan rencana 3 Agustus 2007 ? Apakah jadi ? Si-Abah
Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..
Rekan Kalau ndak salah Andang Bachtiar adalah salah satu penasehat dari FKPDM itu , apakah masih ? Saya kira ADB ( waktu tu masih KETUM) pasti telah memberikan arahan dan saran saran kepada para Bupati . Si-Abah kang ipul : Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas kali, pernah Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas meminta untuk dilakukan MOU dan Kerjasama dengan IAGI(lewat surat) dalam rangka pembelajaran dan sosialisasi di seluruh daerah penghasil migas termasuk seluruh daerah tambang di seluruh indonesia krn FKDPM merupakan bagian yang tidak terlepas dari BKKSI (Badan Kerjasama Seluruh Kabupaten Indonesia), ADEKSI(Asosiasi Dewan Seluruh Indonesia, APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia), APPSI(Asosiasi Pemerintah Propinsi Seluruh Indonesia) seluruhnya dibawah pembinaan DEPDAGRI, dan sampai sekarang PP IAGI tidak pernah menindaklanjuti hal tersebut (melakukan MOU), mungkin karena FKDPM dianggap terlalu vokal dalam menyampaikan pendapat mengenai Bagi Hasil Migas Daerah ( termasuk didalamnya mengenai Cost Recovery ??) note : salah satu masalah migas dan tambang di daerah adalah sosialisasi tentang migas dan tambang, jadi intinya adalah ketidaktahuan dan usaha pemberdayaan masyarakat di daerah agar dapat menumbuhkan rasa memiliki (sehingga tercipta iklim investasi yang sehat) dNr (yang masih suka diminta bantuin FKDPM) --- mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote: mungkin yg dimaksud mas budi santoso adalah FKDPM alias forum komunikasi daerah penghasil migas. salam, syaiful On 7/29/07, budi santoso [EMAIL PROTECTED] wrote: Urun rembug pak . . . Satu hal yang mungkin bisa dilakukan PIAGI melalui divisinya mas Ketut; adalah menghubungi pihak forum komunikasinya bupati seluruh Indonesia (maaf saya lupa namanya) tapi yang jelas mereka punya wadah tersebut. Wadah tersebut cukup sering melakukan kegiatan promosi di Jakarta jadi untuk 'nebeng' menggolkan agenda tersebut sepertinya tidak begitu sulit. sasaran langsung kepada para Bupati moga-moga bisa lebih 'mengena', selain bebarapa hal positif yang akan/sedang/telah dilakukan pihak PERHAPI terhadap para 'petinggi di Jakarta' yang kadang 'abunya' tak sampai dan dianggap sepi oleh para pejabat di daerah . . Agendanya: memberikan masukan yang proporsional tentang seluk beluk dunia/bisnis pertambangan yang sesungguhnya (dari jenis komoditi, sukses rasio, tren dunia, pengalaman dari belahan dunia lain atau bahkan kabupaten lain) kepada para Bupati tersebut. Yang pernah kami alami adalah: Ketika kami berkunjung ke salah satu bupati di Kalimantan dan menyampaikan maksud kami untuk mengajukan aplikasi sebuah KP di kabupaten tersebut, Begitu beliau tahu bahwa komoditasnya adalah tembaga dan emas yang muncul di benak beliau dan para stafnya adalah logika sederhana; emas, tembaga harganya lebih mahal daripada batubara, aluminium, besi maupun nikel = harga ijinnya juga harus lebih besar. Mungkin karena ketidak tahuan mereka maka hal seperti ini sering terjadi, mungkin beliau-beliau ini tidak/belum paham dengan apa yang dikatakan mas Daru tentang sukses ratio untuk komoditas tertentu yang yang hanya 1% itu dan seluk beluk lain berkaitan dengan bisnis pertambanagn secara umum baik teknis maupun non teknis IAGI melalui divisinya mas Ketut bisa membantu beliau-beliau ini untuk lebih mamahami atau mengerti tentang betapa tidak sederhananya proses eksplorasi bahan tambang yang tidak bisa langsung 'dijual' seperti emas atau tembaga dibandingkan bahan tambang yang lain dan betapa kontra produktifnya bagi daerah jika praktik-praktik 'liar' itu tetap atau bahkan semakin giat dilakukan oleh para pejabat di daerah. Hal ini tidak berarti bahwa tindakan 'memeras' rekan lain yang bergerak di komoditas besi, batubara, nikel atau bauksit 'boleh diperas' dengan alasan komoditasnya relatif mudah dijual tetapi mestinya ada pemahaman yang cukup dari pihak eksekutif (di daerah) tentang hal ini. Yang pada akhirnya diharapkan mereka bisa mampu melihat peluang menarik investor (yang serius bahasanya mas Daru) untuk berinvestasi di daerah mereka dan bukan sebaliknya; siapapun calon investornya digebyah uyah (disamaratakan) dengan para broker KP yang mengejar untung sesaat dan relatif tidak seberapa . . . sTJ --- Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Andri dan rekan yang lain.. Prihatin sekali mendengarnya walau hal ini sudah berlangsung bbrp tahun tapi makin parah belakangan ini. Jual beli KP (yg sudah ditangan) atau jualan KP yg belum dikeluarkan .. wah.. ngeri mengikutinya karena melibatkan banyak sekali sector,
RE: Hal: [iagi-net-l] detik Finance : BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK
Mas Firman Terima kasih , saya sangat menghargai semangat Anda . Apa yang diuraikan oleh Anda dibawah ini sebenarnya sudah dlakukan oleh kawan kawan BP Migas . Ini sama dengan apa yang dinamakan Standard price dari service dan harga barang yang digunakan . Ini lah memang yang dapat menjadi lahan empuk bagi terjadinya konsensus yang tidak sehat. Tapi saya peracya saat in hal hal seperti ini telah sangat berkurang , walaupun demikian msih tetap diperlukan penyempurnaan. Mengenai kesepakatan production cost/barrel , untuk kontrak yang sudah berjalan mungkin agak sulit dilakukan , karena perjanjian sudah ditentukan dari saat awal yaitu pada penandatanganan KKS . Apakah akan bisa dirubah dengan sisitim Kontrak Eksplorasi dipisahkan dengan Kontrak Produksi ? Mungkin ini merupakan kajian yang menarik, walaupun dari sisi Kontraktor PASTI merupakan suatu hal yang menambah KETIDAK PASTIAN dalam exploration venture-nya. Semuanya tentu dapat diperhitungkan berdasarkan nilai blok yang ditawakan , apakah neng Geulis atau sudah Nenek Keriput.UU yang sekarang kelihatannya memungkinkan dilakukan kontrak seperti itu . Si-Abah _ Selamat pagi, Pak Yrsnki yang baik, Meniadakan cost recovery. Itu idenya. Sebagai gantinya adalah suatu mekanisme bagi hasil. Persentase bagi hasil tersebut akan menjadi poin terumit yang harus ditentukan melalui kebijakan. Contoh model yang ada di pikiran saya: 1. Negara melalui BP MIGAS dapat menghitung komponen cost recovery berdasarkan kumpulan database yang ada dan sahih sepanjang masa eksplorasi di Indonesia. Lalu disusun perbandingannya dengan yang berlaku saat ini. Tentunya BP MIGAS harus bekerja keras untuk mengoreksi AFE-AFE yang telah lalu, untuk dapat menentukan harga yang wajar daripada harga yang telah terlanjur dikeluarkan (saya yakin selisih ini sangat signifikan). Dari kumpulan cost wajar yang telah dikoreksi tersebut agar disusun suatu cost recovery fiktif yang kesahihannya teruji dan mutakhir, dan siap untuk selalu diupdate. Komponen ini kemudian dimasukkan ke dalam perhitungan mekanisme yang berlaku saat ini, lengkap dengan pembagian hasil produksi (85-15 atau 65-35). Dari sini pemerintah akan sudah memilki gambaran tentang interval persentase bagi hasil tersebut. Dengan demikian, komponen mirip cost recovery (cost recovery fiktif) yang ada sekarang tetap diperhitungkan dan dimasukkan dalam komponen bagi hasil, namun tidak direalisasikan dalam penggantian yang terpisah dari pembagian produksi. Keuntungannya adalah, BP MIGAS tidak perlu susah-susah mengontrol berapa cost yang dikeluarkan oleh suatu operator yang memiliki suatu konsesi. Lalu, kebocoran negara akibat angka cost recovery yang tak wajar dapat dihindari. Dan, keuntungan yang berlebihan dari negara yang perusahaannya memiliki konsesi di Indonesia, yang dimanifestasikan dari keuntungan yang dikeruk oleh jasa-jasa service lainnya yang dengan dalih untuk menunjang aktifitas mereka dalam menjalankan operasi di area konsesi tersebut, melalui pembangunan infrastruktur, konstruksi, jasa teknik dan software, dsb, dapat dikontrol dengan lebih baik. 2. Penyusunan kesepakatan pembagian keuntungan dengan menentukan lebih dulu cost/barrel-nya, untuk kemudian disepakati nilai keuntungan yang berhak diterima oleh sebuah operator pengelola konsesi. Saya menyadari, konsep-konsep di atas memerlukan energi yang besar, dan perlu penyempurnaan yang lebih jauh, karena ini hanya hadir seketika dari pikiran seorang anak muda yang masih berapi-api dan kurang bijaksana, dan kecewa terhadap banyak kerugian yang diderita oleh negeri ini akibat dari masalah yang kompleksitasnya tinggi betul. Namun jika konsep ini dapat terwujud 5 - 10 tahun dari sekarang, saya yakin negeri ini akan berjalan di alur yang lebih baik dan lebih benar. Salam hangat, Firman Fauzi From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 30, 2007 10:29 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: Hal: [iagi-net-l] detik Finance : BP Migas Siap Klarifikasi Soal Cost Recovery kepada BPK Mas Firman Menarik sekali analisa Anda , mungkin untuk sama sama difikirkan apakah Anda dapat menuliskan beberapa mekanisme lain itu (yang Anda katakan banyak pilihan- nya)t? Mungkin kita dapat mendiskusikan lebih lanjut disini . Kalau mengenai harga satuan biaya dari berbagai jenis services maupun materialsaya kira semenjak saya di BPPKA sampai sekarang pasti ada dan terus menerus di-update. Kalau side income , mungkin salah satunya adalah biaya over head di head office yang secara TIDAK LANGSUNG berhubungan dengan operasi kontraktor ybs di daerah kontrak. Dan memang masih banyak lagi , ini sich menurut saya permainan inovasi kontraktor melawan kejelian BP Migas dan atau auditor Pemerintah.
RE: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia
Salah satu yang menarik dari cerita Pak Andri, ditemukan interbedded chert dgn hematite. Namun, jika distribusi-nya hanya setempat saja kemungkinan terjadi pada lingkungan lacustrine (anoxyc). Karna jika melihat kondisi sekarang, beberapa tempat di sorowako ditemukan interbedded chert dgn ultrabasic tentunya (Larona Formation). Hematite di laterit biasanya sudah mengalami pelapukan sehingga terkadang agak sulit dibedakan dengan mineral goethite secara visual. Litologi chert, conglomerat, clay, dan limestone yg umurnya cretaceous sepertinya menjadi satu sistem di endapan laterit lacustrine...dgn formasi ultrabasic yg sudah uplift. Bila dikaitkan dengan unsur Fe-Mg yg terkandung di limestone, sangat mungkin akan terjadi enrichment Fe dalam proses dolomitisasi, sementara sedimen batu gamping bisa ter-transport melewati batas CCD dan mengendapkan chertmohon koreksi bila asumsi ini masih kurang tepat.. Hanya pemikiran dari anak muda...seperti kata bung firman gea. salam, Fatrial B From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 30, 2007 10:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia Mas Andri Bisa dicritakan bagaimana proses pembentukan hematit ini ? bagaimana proses pengayaan ini. Dulu wektu sekolah selalu ingat kalau ketemu chert langsung pikiran ke laut dalam :) Apakah ini juga berhubungan dengan pembentukan nodul2 di laut ? Trims RDP gambarnya nanti kupinjem buat ngedongeng ya ? :) On 7/30/07, Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] wrote: IAGI netter yang budiman, Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan Oil yang sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan ribuan bor dan dibedah seismik. Dalam prospeksi mineral logam di Indonesia yang kini terbanyak data bornya adalah eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya mengandalkan info seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu biasanya menggali test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari penggalian ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini terdiri dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan hematit pada tebalnya sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat juga yang tebalnya hingga 2 meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah ditambang untuk bijih besinya. Bila diperhatikan teksturnya maka endapan bijih besi ini mirip dengan BIF (Banded Iron Formation) yang terdapat di Lake Superior (USA), Minas Grais (Brazil) dan Hamesley (Australia). Hingga kini tipe BIF ini merupakan pemasok 70% besi dunia untuk industri baja! KS juga import dari tipe BIF ini. Uniknya semua BIF berumur Archean hingga Proterozoikum! Masuk akal karena hematit hanya bisa diendapkan pada kadar oksigen rendah atau anoxyc yang disinyalir terjadi pada Archean. Mungkinkah di Indonesia ada kerak Archean ? Sedangkan di Kendawangan yang tertua adalah Kapur ? Tantanngan untuk FOSI not for oil but for ore! Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya launching untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana supaya gambar bisa masuk net IAGI ? Salam Andri Subandrio Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- http://rovicky.wordpress.com/
[iagi-net-l] BIF vs anoxyc sediment and Witwaterrand uniqueness
Bung Herry, terimakasih atas responnya! debat mengenai oksigen dan BIF pada Early Earth hingga kini masih berlangsung! Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar BIF berasosiasi dengan kerak Archean-Proterozoikun yang menurut para ahli geologi Pre Cambrian Research memang terbukti bahwa kehadiran hematit pada sedimen terjadi pada kadar sulfur dan sulfat yang cukup tinggi dan miskin oksigen. Hal ini terbukti juga di Witwaterrand Afrika Selatan dimana tedapat endapan paleo placer (fossil placer berumur Archean) yang menghasilkan emas dan uraninit yang berasosiasi dengan batupasir kongomeratan yang mengandung pirit. Yang menarik adalah Uraninit dan Pirit tidak akan mungkin bertahan lama dalam transportasi di sungai pada arus traksi! Kedua mineral ini akan segera teroksidasi dan luluh dalam perjalanan. Oleh karena itu yang hipotesis yang bisa mendukung kehadiran uraninit dan pirit dalam endapan plaser adalah miskinnya oksigen pada era Early Earth. Hematit hadir dalam kondisi reduksi atau anoxyc, mungkin pada sedimen bisa saja tidak selalu BIF, tapi kondisinya geologinya harus tertentu yang memungkinkan anoxyc. Salam Andri Subandrio - Original Message - From: Herry Maulana To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, July 30, 2007 8:43 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi dari Kiruna, Swedia yg merupakan salah satu endapan hematit tipe BIF. Pertanyaan saya, apa kadar oksigen rendah/anoxic hanya ada pada umur Archaean? Bukankah setiap Era akan punya period yg didominasi oleh anoxic condition (karenanya kaya dengan batuan induk untuk target eksplorasi petroleum), misal Paleozoic ada Silurian dan Carboniferous, di Mesozoic ada Jurassic, dan seterusnya? Bagaimanapun umurnya, konsekuensinya sangat signifikan, A). ada kerak Archean di Kalimantan atau B). endapan BIF ternyata bukan ekslusif ada di Archaean-Proterozoic! Salam, Herry - Original Message From: Andri Subandrio [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 30 July, 2007 5:24:38 PM Subject: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia IAGI netter yang budiman, Eforia eksplorasi di Tanah Air akhir-akhir ini ternyata juga bisa mengungkap informasi geologi baru yang selama ini sebagian terpendam dalam tanah berada dibawah hutan tropis nan lebat. Mungkin jangan disamakan dengan Oil yang sebagian besar subsurface geologinya telah didokumentasikan dengan ribuan bor dan dibedah seismik. Dalam prospeksi mineral logam di Indonesia yang kini terbanyak data bornya adalah eksplorasi emas dan tembaga, selebihnya mengandalkan info seadanya, cangkul, linggis dan sekop! Bagi yang mampu biasanya menggali test pit dengan batuan ekskavator. Salah satu berkah dari penggalian ekskavator di Ketapang- Kalbar, adalah ditemukannya singkapan yang semula tidak pernah disebutkan peta geologi regional. Singkapan ini terdiri dari selang-seling rijang dan bijih besi hematit. Lapisan hematit pada tebalnya sekitas 5mm hingga beberapa cm, namun terdapat juga yang tebalnya hingga 2 meteran. Lapisan yang paling tebal ini telah ditambang untuk bijih besinya. Bila diperhatikan teksturnya maka endapan bijih besi ini mirip dengan BIF (Banded Iron Formation) yang terdapat di Lake Superior (USA), Minas Grais (Brazil) dan Hamesley (Australia). Hingga kini tipe BIF ini merupakan pemasok 70% besi dunia untuk industri baja! KS juga import dari tipe BIF ini. Uniknya semua BIF berumur Archean hingga Proterozoikum! Masuk akal karena hematit hanya bisa diendapkan pada kadar oksigen rendah atau anoxyc yang disinyalir terjadi pada Archean. Mungkinkah di Indonesia ada kerak Archean ? Sedangkan di Kendawangan yang tertua adalah Kapur ? Tantanngan untuk FOSI not for oil but for ore! Catatan: foto-foto temuan BIF di Ketapang sebenarnya ingin saya launching untuk rekan-rekan sekalian, tapi nampaknya server IAGI tidak bisa terima attachment gambar walau hanya 300an Kb saja! Ada ide dan saran bagaimana supaya gambar bisa masuk net IAGI ? Salam Andri Subandrio Hot News!!! EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 228 papers have been accepted to be presented; send the extended-abstract or full paper by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP.