[iagi-net-l] lanjutan LUSI: 3D seismic........Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread Franciscus B Sinartio
Hallo semuanya,

menurut berita nya akan dilakukan akuisisi  3D-seismik.

ada yang tahu berita mengenai rencananya dan status nya?

fbs






From: Yanto R.Sumantri 
To: iagi-net 
Sent: Mon, May 30, 2011 4:08:48 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes


. Bang

Saya kira And agak berburuk sanmgka dengan pendapat yang berbeda itu , kita 
harus dan saya kira masih berada dalam ranah pembahasan ilmiah. Saya mengerti 
bahwa korporasi  sebesar Bakrie memerlukan perbaikan "company image" , sehingga 
syah sayah saja melakukan usaha kearah itu.
saya sampaikan kepada Yudie e-mail berikut , semoga Anda bisa  lebih tenang.


Yudie

Memang syah syah saja satu perusahaan
melakukan
usaha untuk memperbaiki "image" nya. Yag saya
sayamgkan
adalah para scientist-nya .
Apakah yang mereka kemukakan
itu
murni  pemikiran ilmiah mereka  ataukah ada "pesan
pesan" khusus. .

Saya kira dan semoga Bamabang P
Istiadi
tidak berperan dalam usaha Bakrie yang ini.

si
Abah





On Mon, May 30, 2011 9:24 am, Bambang P. Istadi wrote:
> Rekan2 sekalian yang saya hormati,..
> 
> 
> 
> Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
> symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
> dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
> bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir,
> mungkin  orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain
> kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa
> menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat,
> berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan
> mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan
> berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang
> saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai "suhu"
> mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak
> datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama,
> sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi
> oleh wartawan.
> 
> 
> 
> Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah
> dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah,
> diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin
> motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama
> yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana
> Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan
> antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya "sudden pressure drop"
> penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi
> bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010).
> Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report
> terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi
> berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al
> 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan
> 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak
> pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung
> hipotesanya.
> 
> 
> 
> Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat
> professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah
> antara Davies dan Sawolo sbb:
> 
> 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009)
> 
> 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et
> al (2010) secara ilmiah pula.
> 
> 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta
> analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu
> diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier.
> 
> 
> 
> Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah
> dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada
> teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada
> kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat
> Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan
> analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah
> menjadi tendensius dan memojokkan "Pokok-e Lapindo bersalah" sudah tidak
> berbasis pada science.
> 
> 
> 
> Wass.w.w
> 
> Bambang Istadi
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>
From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com]
> Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
> 
> 
> 
> Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling
> tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru
> besar Teknik Geologi ITB & juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata &
> pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi
> Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya
> Allah tunjukkanlah Kebesaran & KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia,
> khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YR

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread Yanto R.Sumantri


Yudie

Don' t worry be happy.
Ilmiah mah harus transparant Yud

si Abah

On Mon, May 30, 2011 10:33 am, yudieiskan...@gmail.com wrote:
> Waduh, nama saya kesenggol.. Tapi pesan spt itu kok buat saya sih abah?
> Saya harus sampaikan ke rekans sekalian bahwa saya banyak melakukan
> komunikasi offline terkait masalah LUSI ini, tujuannya adalah untuk
> menjaring pendapat yang benar dan pas ttg bagaimana IAGI harus bersikap
> dan bertindak.
> Jika rekans punya ide, sila sampaikan secara terbuka disini. Sementara ini
> saya sudah dapat masukan dari cak Andang lewat sms terbuka dan bbrp
> komunikasi lainnya disamping dari bro Bambang PI dan internal IAGI.
> Kalo memungkinkan, langsung saja ide yang membumi, yang aplicable..
> Salam
>
> Yudie
> Sent from my own
> powered by ABC
>
> -Original Message-
> From: "Yanto R.Sumantri" 
> Date: Mon, 30 May 2011 10:08:48
> To: iagi-net
> Reply-To: 
> Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes
>
>
>
> . Bang
>
> Saya kira And agak berburuk sanmgka dengan
> pendapat yang berbeda itu , kita harus dan saya kira masih berada dalam
> ranah pembahasan ilmiah. Saya mengerti bahwa korporasi  sebesar
> Bakrie memerlukan perbaikan "company image" , sehingga syah
> sayah saja melakukan usaha kearah itu.
> saya sampaikan kepada Yudie
> e-mail berikut , semoga Anda bisa  lebih tenang.
>
>
> Yudie
>
> Memang syah syah saja satu perusahaan
> melakukan
> usaha untuk memperbaiki "image" nya. Yag saya
> sayamgkan
> adalah para scientist-nya .
> Apakah yang mereka kemukakan
> itu
> murni  pemikiran ilmiah mereka  ataukah ada "pesan
> pesan" khusus. .
>
> Saya kira dan semoga Bamabang P
> Istiadi
> tidak berperan dalam usaha Bakrie yang ini.
>
> si
> Abah
>
>
>
>
>
>
> On Mon, May 30, 2011 9:24 am, Bambang P.
> Istadi wrote:
>> Rekan2 sekalian yang saya hormati,..
>>
>>
>>
>> Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu
> wartawan pada sesi tanya jawab
>> symposium kepada Richard
> Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
>> dan biasa2 aja
> dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
>> bersebrangan,..
> begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir,
>> mungkin
>  orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain
>>
> kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa
>> menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat,
>> berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan
>> mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin
> akan
>> berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada
> symposium tsb, yang
>> saya lihat Richard Davies yang selama ini
> diangap sebagai "suhu"
>> mewakili kelompok Drilling
> blowout, walaupun para pendukungnya tidak
>> datang, tapi tetap
> jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama,
>> sama halnya
> dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi
>> oleh
> wartawan.
>>
>>
>>
>> Pada pertanyaan
> wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah
>> dipaparkan dalam
> paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah,
>>
> diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin
>> motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang
> pertama
>> yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape
> Town Afsel, dimana
>> Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang
> pendukungnya yang dengan
>> antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru'
> adanya "sudden pressure drop"
>> penurunan tekanan secara
> tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi
>> bocornya sumur dan
> breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010).
>> Namun asumsi
> tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report
>>
> terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi
>>
> berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al
>> 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa
> berdasarkan
>> 'cherry picked' data sangat berbahaya dan
> interpretasi misleading, tidak
>> pakai semua data yang ada dan
> tebang pilih data yang kira2 mendukung
>> hipotesanya.
>>
>
>>
>>
>> Saya pikir perdebatan soal drilling
> blowout sebagai pemicu Lusi sangat
>> professional, berdebat secara
> ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah
>> antara Davies dan Sawolo
> sbb:
>>
>> 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh
> Sawolo (2009)
>>
>> 2. Davies et al (2010) melakukan
> diskusi dan dijawab didalam Sawolo et
>> al (2010) secara ilmiah
> pula.
>>
>> 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang
> diperdebatkan, data serta
>> analisanya. Sumber datanya pun jelas
> dan bisa di trace back Perlu
>> diketahui bahwa keempat paper tsb
> bisa di download dari Elsevier.
>>
>>
>>
>>
> Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah
>> dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta
> pada
>> teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas.
> Kalau ada
>> kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk
> kesalahannya dan gugat
>> Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja,
> tapi periksa datanya dan
>> analisa keben

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread Bambang P. Istadi
Dear pak Nyoto, 

 

Daripada suudzon ""data2 tsb tidak dipakai" apalagi kalau misalnya data
tsb kebetulan "bertentangan" dengan tulisannya." Tolong tunjukkan data
yang mana yang saya pilih2 dan tidak dipakai? Atau ada data yang
diumpetin?  Atau ada yang saya tutup2i??  Justru disini saya berharap
kita semua sebagai geologist professional musti mengungkapkan semua data
dan mengintegrasinya, jangan sepotong-sepotong. Semua informasi atau
data yang ada dipakai. Begitu pula kalau data tersebut tidak dipakai
maka harus dijelaskan mengapa tidak bisa dipakai dengan menujukkan
alasannya. Inilah etika menulis secara ilmiah yang kami terapkan dalam
Lusi. Ibaratnya kalau men-deskripsi gajah, jangan hanya pegang
buntutnya,.. pasti misleading.

 

Dalam contoh yang saya angkat di AAPG Cape Town tadi mengenai 'Pressure
Analysis' di casing shoe yang oleh Davies et al. (2008) dinyatakan telah
'fractured' tetapi dibantah oleh Sawolo et al. (2009) karena analisa
tekanan didalam drill string tidak valid. Ditunjukkan bahwa didalam
drill string terdapat float valve yang memutus hubungan hydrostatis
antara drill string dan open hole, sehingga analisa tekanan didalam
drill string (analisa Davies et al.) tidak valid dan harus dilakukan
pada sisi annulus (seperti yang dilakukan Dr. Rubiandini maupun Sawolo
et al.). 

 

Pada paper Sawolo et al. 2009 tersebut dibeberkan pula skematik dari
drill string serta data2 pengeboran lain termasuk semua pressure data
yang ada seperti Bottom Hole Pressure, Leak Off Test, Pressure data dari
Mud Logger Real Time Data, dll yang diperlukan oleh setiap ilmuwan untuk
melakukan analisa. Data2 pemboran tersebut sengaja dipublish agar bisa
dipakai dalam analisa ilmuwan ataupun driller yang serius ingin
mengetahui duduk perkara sumur yang diduga sebagai penyebab semburan.
Selain itu mungkin sekali Davies et al. benar2 tidak tahu atau tidak
mempunyai data yang lengkap. Tetapi rupanya data2 tersebut tetap tidak
dipakai juga,... hehehe

 

Davies et al. (2010) tidak setuju dengan bantahan Sawolo et al. (2009)
karena menurutnya dilakukan pemompaan slow circulation dan spesifikasi
float valve yang membuat analisa tersebut valid, TANPA memberikan data2
penunjang atau sumber2 yang bisa di trace back. Ini adalah statement dan
informasi menyesatkan karena tidak bisa dilacak balik oleh peneliti
lain. Dari sinilah Davies et al. mulai tidak menulis secara ilmiah dan
mulai melakukan 'cherry picking'. Disisi lain paper Sawolo et al.
(2010), sudah memuat semua data beserta back up nya, menunjukkan dimana
kesalahan dilakukan tetapi Dr. Davies tetap bersiteguh pada 'informasi
sesat' tanpa memberikan back up nya.

 

Saya sarankan kalau pak Nyoto memang ingin mengetahui duduk perkara
tersebut secara ilmiah, sempatkan baca keempat paper tersebut. Cermati
dan ambil kesimpulan sendiri manakah yang lebih mengutamakan etika
penulisan ilmiah dan memakai data yang lengkap dan benar. Ini perlu agar
kita semua tahu duduk perkaranya secara jelas dan tidak terkesan
'asbun'. 

 

Piiis pak!!

 

Wass.

Bambang Istadi

Tetap menghormati yang berbeda pendapat

 

From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] 
Sent: Monday, May 30, 2011 9:58 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

"Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan
'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak
pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung
hipotesanya... "

 

Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi,
thesis, bahwa akan selalu "mencari" data2 yg mendukung tulisannya, kalau
misalnya ada data yg "kurang pas" dengan tulisannya atau mungkin dipikir
tidak akan "mendukung tulisannya", maka kecenderungan si penulis utk
melakukan "data2 tsb tidak dipakai" apalagi kalau misalnya data tsb
kebetulan "bertentangan" dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi
(bukan Lumpur Lapindo ?), disadari atau tidak, kedua belah pihak
melakukan hal yg sama, terutama terlihat waktu di acara AAPG Cape Town
Afsel, dalam skala besar terlihat juga dalam pertemuan IAGI dua tahun
yll dibawah kepemimpinan pak Ludfi yg kesimpulannya "sudah diatur
sebelumnya dg penggiringan", dan dalam Symposium Lusi di Sidoardjo
minggu lalu juga bisa dilihat dari undangan atau pembicara yg diundang.

 

 

Wass,

nyoto

 

 

 



 

2011/5/30 Bambang P. Istadi 

Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. 

 

Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir,
mungkin  orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain
kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa
menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat,
berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan
mengkadali. Kalau saja datang pada sim

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread OK Taufik
Sejauh pengetahuan saya dari awal kasus Lusi ini muncul
1. Perdebatan hanya seputar pemicu Luci Gempa vs Drilling
2. Tak ada pernah disinggung atau niatan untuk membangkrutkan perusahaan
Bakrie
3. karena sudah bosan dengan tak kunjung habisnya kepastian pemicu lusi,
banyak pihak lebih concern terhadap upaya penyelesaian sosial terhadap
masyarakat setempat.
4. Tak ada dissharmonisasi hubungan sesama individu terkait,
diskusi..diskusi, argumentasi argumentasi yg bertolak belakang tetap
beterbangan, ..tapi silahturahmi, say hello tetap sama, tetap hangat
5. dst nya yang baik-baik

OK Taufik

2011/5/30 Bambang P. Istadi 

>  Cak Yayang yang juga saya kagumi dan hormati serta Abah, pak Chairul Nas,
> kang Yudi dan rekan2 sekalian,… saya terima pesan melalui bbm dari pak
> Sukendar,…
>
>
>
> “Àšïκïη  ŞυκëηϑαЯ: Ass Beng, saya heran membaca komentar-2 tentang
> simposium. Intinya saya ingin tahu kenapa mereka tidak menyenangi Lapindo?
> Apakah karena ingin jadi pahlawan, iri atau seneng kalau Lapindo dihukum dan
> bangkrut? Terus terang ada beberapa komentar yg secara tidak langsung
> diarahkan ke saya. Saya agak tersinggung karena keterlibatan saya dg Lapindo
> tidak ada niatan macam-2, apalagi komersial. Kemudian saya seakan-akan
> dikadalin/dimanfaatkan oleh TVONE. Padahal saya tidak punya niatan apa-2,
> apalagi pingin beken atau jadi pahlawan. Saya melihat bahwa hanya melalui
> media mungkin saya bisa menyampaikan pikiran-2 saya. Saya tidak peduli apa
> Antv, Tvri atau Metro dsb saya pasti akan konsekuen dg penapat saya. Terus
> terang komentar-2 itu tidak fair dan didasari pada sentimen thd Lapindo
>
> Àšïκïη  ŞυκëηϑαЯ: Saya bukan orang Lapindo, saya tidak menerima gaji dri
> Lapindo. Kenapa harus saya bela. Saya membela Science”
>
>
>
>
>
> Wass,
>
> Bambang
>
>
>
>
>
> *From:* Andang Bachtiar [mailto:abacht...@cbn.net.id]
> *Sent:* Monday, May 30, 2011 9:56 AM
>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes
>
>
>
> Beng, ma broer, yang saya kagumi,…
>
>
>
> Saya juga tergelitik atas persepsi bahwa tidak bisa hadir dan memprotes itu
> dianggap tidak akrab dan tidak biasa2 saja. Minimal, Awang, dirimu, dan mas
> Pras BPLS yang dalam mengomentari berita2 seputar perbedaan konsep itu
> mencoba memberikan ilustrasi betapa rukunnya pihak2 bule yang berseberangan
> pendapat dalam sarapan pagi minum kopi dan situasi sehari-hari, seolah-olah
> kita-kita yang orang Indonesia ini tidak bisa minum2 kopi sama2 dan
> berdiskusi dengan ramah tamah. Memang akan sangat berbeda kalau dibandingkan
> dengan suasana sidang PSSI atau (mungkin) di DPR yang dari mulut2 mereka
> keluar kata2 tidak pantas dsb, tapi sejauh perasaan dan pengetahuan saya
> aku, dirimu, Soffian, Agus Guntoro, Edy Sunardi, Prof Sukendar, dll pihak
> yang berseberangan pendapat: kita semua tidak pernah punya masalah pribadi
> apapun juga. Ingat: ditahun 2006-2007 kita selalu mengadakan pertemuan
> informal membahas Lumpur Lapindo ini berkalikali dalam suasana yang saling
> membangun. Bahkan sampai sekarang. Ungkapan protes itu bukan ke pribdai dan
> sama sekali tidak menyinggung integritas keilmuan masing2, tapi ke panitia
> pelaksana. Jangan salah tangkap, broer. Juga isitilah kadal mengkadali (saya
> menyambut celetukan Prof RPK soal kadal mengkadal-i),..itu semua sama sekali
> tidak terkait dengan pribadi-pribadi saintis yang menghadiri atau tidak
> menghadiri symposium. Itu merujuk pada strategi media dan korporasi yang
> tingkatannya sudah diatas tingkatan pembahasan saintifik. Bagaimana media
> dan korporasi tertentu mencoba untuk mengkooptasi pemikiran dan
> memotong-motong komentar pihak2 saintis yang saling berbeda pendapat untuk
> kepentingan kampanye media dan korporasi tsb: itulah yang dimaksud dengan
> istilah kadal-mengkadal-I oleh Prof RPK. Istilah itu tidak ditujukan ke
> saintis yang bersama2 kita masih bisa minum kopi dan sarapan dan gowes
> bersama. Mudah2an klarifikasi ini bukan malah dianggap bagian dari aleniasi
> perkawanan kita semua selama ini.
>
>
>
> Salam
>
> ADB
>
>
>
> Arema, geologist juga! temennya bambang bpi, tapi sebrangan pendapat soal
> Lumpur lapindo!
>
>
>  --
>
> *From:* Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com]
> *Sent:* Monday, May 30, 2011 9:24 AM
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes
>
>
>
> Rekan2 sekalian yang saya hormati,..
>
>
>
> Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
> symposium kepada Richard Davies,… Kenapa anda terlihat begitu akrab dan
> biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,..
> begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir, mungkin  orang
> asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia
> sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan
> sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain
> dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja data

Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang

2011-05-30 Thread Yanto R.Sumantri


Pak Bosman

Terima kasih atas komentar Anda.

Setuju saya dengan komentar Anda , tapi tentunya segala sesuatu harus
diselesaikan dalam ranah hukum. Itu kalau memang kita masih mau menjadi
NKRI yang berasakan hukum.
Kalau memang dicurigai ada permainan seperi Anda katakan , tuntut dan
buktikan sampai dipengadilan.
Cara cara seperti yang Anda beritakan tentunya tidaklah menunjukan bahwa
rakyat kita mengerti hukum.
Bukankah ada sistim  hukum dengan segala peraturan dan perangkatnya ???

Saya sangat tahu bahwa dinegeri kita ini banyuaaak sekali penyeleweng dan
penyelewengan, akan tetapi apakah cara cara seperti itu akan menyelesaikan
masalah ?
Dan saya tidaklah membela perusahaan yang bertindak seperti itu.

Saya tahu bahwa pemberian KP dinegara ini saat ini menjadi kacau balau ,
menurut saya ini adalah akibat dari kebijakan otonomi daerah , yang
sebenarnya merupakan tujuan yang mulya , akan tetapi dalam prakteknya
dilapangan penuh dengan kolusi dan korupsi .

Kalau kita tidak dapat sepakat utk menggunkan ranah hukum sebagai cara
penyelesaian , maka , pertanyaan akan muncul : " buat apa kita bernegara
?"

Terima kasih.


si Abah


On Mon, May 30, 2011 10:53 am, bosman batubara wrote:
> Dan sebaliknya, masih di NKRI yang katanya negara hukum ini, seorang
> pengusaha
> atau perusahaan bisa bayar sana-bayar sini, suap sana suap sini, main
> paksa
> nambang di tanah orang. bukan suatu berita yang besar pula. sepanjang
> punya uang
> untuk mengerjakan semuanya, maka bisa berbuat apa saja. Tidak akan ada
> penyelidikan dari polisi apalagi pengadilan, tutup sampai di sini. (sama)
> menyedihkan(nya) memang.
>
>
>
> tabik
> bosman batubara
>
> weblog: http://usirsorikmasmining.wordpress.com/
>
>
>
>
> 
> From: Yanto R.Sumantri 
> To: iagi-net 
> Sent: Mon, May 30, 2011 10:17:57 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk,  Bakar
> Perusahaan
> Tambang
>
> Pak Bosman
>
> "Rakyat" mengamuk membakar bahkan membunuh untuk melampiaskan
> kekecewaannya
> bukan hal yang aneh dalam nehara NKRI yamng katanya negara hukum ini.
> Jadi bukan berita besar.Apapun alasannya asal kita dapat mengumpulkan
> "rakyat"
> dalam jumlah besar maka kita bisa berbuat aoa saja dangan  alasan apa
> saja.
> Tidak akan ada penyelidikan polisi apalgi pengadilan , tutup sampai disini
> saja.
> Menyedihkan memang .
>
> si Abah
>
>
> On Mon, May 30, 2011 3:39 am, bosman batubara wrote:
>> PT Sorik Mas Mining ini tak ubahnya seperti penjajah. Bedanya, dulu kita
>> dijajah
>> orang bule dari Eropa. Sekarang dijajah kawan sebangsa, sad to say...
>> Yah,
>> pemegang saham mayoritas sih tetap investor luar negeri, tetapi
>> operatornya di
>> lapangan adalah Jong Indonesia.
>>
>> Ya, kita semua butuh makan, ada anak, ada istri yang harus makan.
>> Tetapi,
>> kalau
>> kita memberi makan anak2 kita dengan melewati peristiwa seperti ini, aku
>> enggak
>> tau lagi deh mau bilang apa. Hidup ini pilihan, gitu kata dosen saya
>> dulu
>> di
>> Jogja. Mari masing2 memilih. Sampai ketemu!!! dan mungkin hidup akan
>> lebih
>> keras.
>>
>> salam
>>
>> bosman batubara
>> "semoga Dia rendahkan mereka yang berkuasa, dan tinggikan mereka yang
>> terhina"
>>
>>
>>
>>
>> 
>>
> From: Sulastama Raharja 
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Sun, May 29, 2011 11:07:17 PM
>> Subject: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan
>> Tambang
>>
>> Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang
>> Khairul Ikhwan -
>>
>>  Ratusan warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut)
>> mengamuk
>> dan membakar kantor, ruang pertemuan, serta barak milik PT  Sorik Mas
>> Mining
>> (SMM). Tindakan itu dilakukan menyusul tertembaknya  seorang warga
>> ketika
>> menggelar aksi demo, Minggu (29/5/2011).
>>
>> Penembakan  itu terjadi di Camp II Sihayo PT SMM yang berjarak sekitar 7
>> kilometer  dari Desa Godang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing
>> Natal,
>> pada  Minggu siang. Korban yang diketahui bernama Solatia (17). Dia
>> terkena
>> peluru karet di lengan kiri dan saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Umum
>> (RSU)
>> Panyabungan, sekitar 480 kilometer dari Medan.
>>
>> Saat  kejadian, korban dan sekitar 600 warga menggelar aksi demo ke
>> lokasi
>> barak perusahaan tersebut untuk menuntut janji sejumlah hal yang tak
>> kunjung
>> dipenuhi perusahaan. Namun beberapa kilometer sebelum barak,  massa
>> dihadang
>> sejumlah karyawan perusahaan yang dikawal Brimob.
>>
>> Dalam upaya menghadang dan menghalau massa, tembakan peringatan
>> dilepaskan.
>> Entah bagaimana salah satu peluru mengenai Solatiah.
>>
>> Salah  seorang warga dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga
>> Perlawanan
>> Rakyat Madina (LPRM) yang ikut dalam aksi, Muhammad Nuh mengatakan,
>> penembakan
>> inilah yang memicu kemarahan warga. Akibatnya, terjadi aksi  perusakan
>> fasilitas
>> milik PT SMM. Warga membakar bangunan kantor, ruang  pertemuan serta
>> sepuluh
>> barak pekerja.
>>
>> "Dari s

Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang

2011-05-30 Thread OK Taufik
Sangat di sayangkan kalau budaya hidup kekerasan harus di kembangkan dan
didukung pula, kita seperti balik ke jaman "batu"..kenapa tidak bicara di
ranah hukum sebagai insan yang ingin menegakkan supremasi hukum. Apapun
alasannya merusak fasilitas orang lain sudah dianggap tindakan kriminal,
pelaku, penghasut seharusnya di proses secara hukum. Kasian juga masyarakat
di kampung halaman orang tua ku ini, kok jadi bringas begini?.

2011/5/30 bosman batubara 

> PT Sorik Mas Mining ini tak ubahnya seperti penjajah. Bedanya, dulu kita
> dijajah orang bule dari Eropa. Sekarang dijajah kawan sebangsa, sad to
> say... Yah, pemegang saham mayoritas sih tetap investor luar negeri, tetapi
> operatornya di lapangan adalah Jong Indonesia.
>
> Ya, kita semua butuh makan, ada anak, ada istri yang harus makan. Tetapi,
> kalau kita memberi makan anak2 kita dengan melewati peristiwa seperti ini,
> aku enggak tau lagi deh mau bilang apa. Hidup ini pilihan, gitu kata dosen
> saya dulu di Jogja. Mari masing2 memilih. Sampai ketemu!!! dan mungkin hidup
> akan lebih keras.
>
> salam
> *bosman batubara
> "semoga Dia rendahkan mereka yang berkuasa, dan tinggikan mereka yang
> terhina"*
>
>
> --
> *From:* Sulastama Raharja 
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Sun, May 29, 2011 11:07:17 PM
> *Subject:* [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan
> Tambang
>
> Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang
>  *Khairul Ikhwan* -
>
>  Ratusan warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut)
> mengamuk dan membakar kantor, ruang pertemuan, serta barak milik PT Sorik
> Mas Mining (SMM). Tindakan itu dilakukan menyusul tertembaknya seorang warga
> ketika menggelar aksi demo, Minggu (29/5/2011).
>
> Penembakan itu terjadi di Camp II Sihayo PT SMM yang berjarak sekitar 7
> kilometer dari Desa Godang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing
> Natal, pada Minggu siang. Korban yang diketahui bernama Solatia (17). Dia
> terkena peluru karet di lengan kiri dan saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Umum
> (RSU) Panyabungan, sekitar 480 kilometer dari Medan.
>
> Saat kejadian, korban dan sekitar 600 warga menggelar aksi demo ke lokasi
> barak perusahaan tersebut untuk menuntut janji sejumlah hal yang tak kunjung
> dipenuhi perusahaan. Namun beberapa kilometer sebelum barak, massa dihadang
> sejumlah karyawan perusahaan yang dikawal Brimob.
>
> Dalam upaya menghadang dan menghalau massa, tembakan peringatan dilepaskan.
> Entah bagaimana salah satu peluru mengenai Solatiah.
>
> Salah seorang warga dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga
> Perlawanan Rakyat Madina (LPRM) yang ikut dalam aksi, Muhammad Nuh
> mengatakan, penembakan inilah yang memicu kemarahan warga. Akibatnya,
> terjadi aksi perusakan fasilitas milik PT SMM. Warga membakar bangunan
> kantor, ruang pertemuan serta sepuluh barak pekerja.
>
> "Dari seluruh fasilitas PT SMM, hanya bangunan mesjid yang tidak dirusak
> warga. Sementara kantor dan barak ikut dibakar," kata Muhammad Nuh.
>
> Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa karena aksi ini, sebab para
> penghuni barak sudah melarikan diri begitu massa mendekat. Demikian juga
> anggota Brimob yang semula melakukan penjagaan.
>
> Aksi penolakan terhadap keberadaan PT SMM sudah beberapa kali dilakukan
> warga. Hal ini merupakan buntut dari kekecewaan warga akibat sumber mata air
> di Desa Godang tercemar oleh eksploitasi penambangan. Sebelumnya, warga
> sempat melakukan pertemuan dengan manajemen PT SMM, namun tidak mencapai
> kesepakatan.
>
> http://www.detiknews.com/read/2011/05/29/203732/1649621/10/warga-mandailing-natal-mengamuk-bakar-perusahaan-tambang?9911022
>



-- 
Sent from my Computer®


Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread Sanggam Hutabarat
'Bang .. Apa ada manfaatnya dipos komen ini di iagi net?...

Btw salut untuk endurance&kesabarannya dan ...lanjutkan.. 

Sanggam Hutabarat
Si penonton Lusi dr jauh 

On May 30, 2011, at 10:15, "Bambang P. Istadi"  
wrote:

Cak Yayang yang juga saya kagumi dan hormati serta Abah, pak Chairul Nas, kang 
Yudi dan rekan2 sekalian,… saya terima pesan melalui bbm dari pak Sukendar,…

 

“Àšïκïη  ŞυκëηϑαЯ: Ass Beng, saya heran membaca komentar-2 tentang simposium. 
Intinya saya ingin tahu kenapa mereka tidak menyenangi Lapindo? Apakah karena 
ingin jadi spahlawan, iri atau seneng kalau Lapindo dihukum dan bangkrut? Terus 
terang ada beberapa komentar yg secara tidak langsung diarahkan ke saya. Saya 
agak tersinggung karena keterlibatan saya dg Lapindo tidak ada niatan macam-2, 
apalagi komersial. Kemudian saya seakan-akan dikadalin/dimanfaatkan oleh TVONE. 
Padahal saya tidak punya niatan apa-2, apalagi pingin beken atau jadi pahlawan. 
Saya melihat bahwa hanya melalui media mungkin saya bisa menyampaikan pikiran-2 
saya. Saya tidak peduli apa Antv, Tvri atau Metro dsb saya pasti akan konsekuen 
dg penapat saya. Terus terang komentar-2 itu tidak fair dan didasari pada 
sentimen thd Lapindo

Àšïκïη  ŞυκëηϑαЯ: Saya bukan orang Lapindo, saya tidak menerima gaji dri 
Lapindo. Kenapa harus saya bela. Saya membela Science”

 

 

Wass,

Bambang

 

 

From: Andang Bachtiar [mailto:abacht...@cbn.net.id] 
Sent: Monday, May 30, 2011 9:56 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Beng, ma broer, yang saya kagumi,…

 

Saya juga tergelitik atas persepsi bahwa tidak bisa hadir dan memprotes itu 
dianggap tidak akrab dan tidak biasa2 saja. Minimal, Awang, dirimu, dan mas 
Pras BPLS yang dalam mengomentari berita2 seputar perbedaan konsep itu mencoba 
memberikan ilustrasi betapa rukunnya pihak2 bule yang berseberangan pendapat 
dalam sarapan pagi minum kopi dan situasi sehari-hari, seolah-olah kita-kita 
yang orang Indonesia ini tidak bisa minum2 kopi sama2 dan berdiskusi dengan 
ramah tamah. Memang akan sangat berbeda kalau dibandingkan dengan suasana 
sidang PSSI atau (mungkin) di DPR yang dari mulut2 mereka keluar kata2 tidak 
pantas dsb, tapi sejauh perasaan dan pengetahuan saya aku, dirimu, Soffian, 
Agus Guntoro, Edy Sunardi, Prof Sukendar, dll pihak yang berseberangan 
pendapat: kita semua tidak pernah punya masalah pribadi apapun juga. Ingat: 
ditahun 2006-2007 kita selalu mengadakan pertemuan informal membahas Lumpur 
Lapindo ini berkalikali dalam suasana yang saling
 membangun. Bahkan sampai sekarang. Ungkapan protes itu bukan ke pribdai dan 
sama sekali tidak menyinggung integritas keilmuan masing2, tapi ke panitia 
pelaksana. Jangan salah tangkap, broer. Juga isitilah kadal mengkadali (saya 
menyambut celetukan Prof RPK soal kadal mengkadal-i),..itu semua sama sekali 
tidak terkait dengan pribadi-pribadi saintis yang menghadiri atau tidak 
menghadiri symposium. Itu merujuk pada strategi media dan korporasi yang 
tingkatannya sudah diatas tingkatan pembahasan saintifik. Bagaimana media dan 
korporasi tertentu mencoba untuk mengkooptasi pemikiran dan memotong-motong 
komentar pihak2 saintis yang saling berbeda pendapat untuk kepentingan kampanye 
media dan korporasi tsb: itulah yang dimaksud dengan istilah kadal-mengkadal-I 
oleh Prof RPK. Istilah itu tidak ditujukan ke saintis yang bersama2 kita masih 
bisa minum kopi dan sarapan dan gowes bersama. Mudah2an klarifikasi ini bukan 
malah dianggap bagian dari aleniasi perkawanan
 kita semua selama ini.

 

Salam

ADB

 

Arema, geologist juga! temennya bambang bpi, tapi sebrangan pendapat soal 
Lumpur lapindo!

 

From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] 
Sent: Monday, May 30, 2011 9:24 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Rekan2 sekalian yang saya hormati,..

 

Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab 
symposium kepada Richard Davies,… Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 
aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu 
kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir, mungkin  orang asing lebih 
dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg 
kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, 
yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai 
kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin 
akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang 
saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai “suhu” mewakili 
kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap 
jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote 
speaker, yang pertama dan selalu
 dikerubungi oleh wartawan.

 

Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan 
dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaik

Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang

2011-05-30 Thread bosman batubara
Saya juga tidak tau buat apa kita punya negara Pak, kemarin saya ikut seminar, 
salah satu pembicaranya ada menampilkan index keefektivan sebuah negara. 
Indonesia termasuk dengan index negatif, artinya negara lebih banyak ruginya 
daripada untungnya. saya tidak tahu gimana mengukurnya, dan tidak tahu pula 
linknya, cuma itu saya ingat dari isi omongan si pembicara. entah benar entah 
tidak, mungkin bisa ditanya Mbah google. 


soal hukum, terus terang, saya sedih juga kadang2 dengan diri saya sendiri. 
saya 
kasihan dengan diri saya sendiri, bukan dengan orang lain. saya masih termasuk 
muda (kalau dibandingkan dengan banyak peserta aktif di milis ini), tetapi saya 
merasa sudah pesimis dengan penegakan hukum di Indonesia. apa boleh buat, hidup 
mengajari begitu di sisiku. 


ngomong2, terima kasih atas responnya yang bersahabat. 




tabik
bosman batubara 

weblog: http://usirsorikmasmining.wordpress.com/





From: Yanto R.Sumantri 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Mon, May 30, 2011 8:40:19 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk,   Bakar Perusahaan 
Tambang



Pak Bosman

Terima kasih atas komentar Anda.

Setuju saya dengan komentar Anda , tapi tentunya segala sesuatu harus
diselesaikan dalam ranah hukum. Itu kalau memang kita masih mau menjadi
NKRI yang berasakan hukum.
Kalau memang dicurigai ada permainan seperi Anda katakan , tuntut dan
buktikan sampai dipengadilan.
Cara cara seperti yang Anda beritakan tentunya tidaklah menunjukan bahwa
rakyat kita mengerti hukum.
Bukankah ada sistim  hukum dengan segala peraturan dan perangkatnya ???

Saya sangat tahu bahwa dinegeri kita ini banyuaaak sekali penyeleweng dan
penyelewengan, akan tetapi apakah cara cara seperti itu akan menyelesaikan
masalah ?
Dan saya tidaklah membela perusahaan yang bertindak seperti itu.

Saya tahu bahwa pemberian KP dinegara ini saat ini menjadi kacau balau ,
menurut saya ini adalah akibat dari kebijakan otonomi daerah , yang
sebenarnya merupakan tujuan yang mulya , akan tetapi dalam prakteknya
dilapangan penuh dengan kolusi dan korupsi .

Kalau kita tidak dapat sepakat utk menggunkan ranah hukum sebagai cara
penyelesaian , maka , pertanyaan akan muncul : " buat apa kita bernegara
?"

Terima kasih.


si Abah


On Mon, May 30, 2011 10:53 am, bosman batubara wrote:
> Dan sebaliknya, masih di NKRI yang katanya negara hukum ini, seorang
> pengusaha
> atau perusahaan bisa bayar sana-bayar sini, suap sana suap sini, main
> paksa
> nambang di tanah orang. bukan suatu berita yang besar pula. sepanjang
> punya uang
> untuk mengerjakan semuanya, maka bisa berbuat apa saja. Tidak akan ada
> penyelidikan dari polisi apalagi pengadilan, tutup sampai di sini. (sama)
> menyedihkan(nya) memang.
>
>
>
> tabik
> bosman batubara
>
> weblog: http://usirsorikmasmining.wordpress.com/
>
>
>
>
> 
> From: Yanto R.Sumantri 
> To: iagi-net 
> Sent: Mon, May 30, 2011 10:17:57 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk,  Bakar
> Perusahaan
> Tambang
>
> Pak Bosman
>
> "Rakyat" mengamuk membakar bahkan membunuh untuk melampiaskan
> kekecewaannya
> bukan hal yang aneh dalam nehara NKRI yamng katanya negara hukum ini.
> Jadi bukan berita besar.Apapun alasannya asal kita dapat mengumpulkan
> "rakyat"
> dalam jumlah besar maka kita bisa berbuat aoa saja dangan  alasan apa
> saja.
> Tidak akan ada penyelidikan polisi apalgi pengadilan , tutup sampai disini
> saja.
> Menyedihkan memang .
>
> si Abah
>
>
> On Mon, May 30, 2011 3:39 am, bosman batubara wrote:
>> PT Sorik Mas Mining ini tak ubahnya seperti penjajah. Bedanya, dulu kita
>> dijajah
>> orang bule dari Eropa. Sekarang dijajah kawan sebangsa, sad to say...
>> Yah,
>> pemegang saham mayoritas sih tetap investor luar negeri, tetapi
>> operatornya di
>> lapangan adalah Jong Indonesia.
>>
>> Ya, kita semua butuh makan, ada anak, ada istri yang harus makan.
>> Tetapi,
>> kalau
>> kita memberi makan anak2 kita dengan melewati peristiwa seperti ini, aku
>> enggak
>> tau lagi deh mau bilang apa. Hidup ini pilihan, gitu kata dosen saya
>> dulu
>> di
>> Jogja. Mari masing2 memilih. Sampai ketemu!!! dan mungkin hidup akan
>> lebih
>> keras.
>>
>> salam
>>
>> bosman batubara
>> "semoga Dia rendahkan mereka yang berkuasa, dan tinggikan mereka yang
>> terhina"
>>
>>
>>
>>
>> 
>>
> From: Sulastama Raharja 
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Sun, May 29, 2011 11:07:17 PM
>> Subject: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan
>> Tambang
>>
>> Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang
>> Khairul Ikhwan -
>>
>>  Ratusan warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut)
>> mengamuk
>> dan membakar kantor, ruang pertemuan, serta barak milik PT  Sorik Mas
>> Mining
>> (SMM). Tindakan itu dilakukan menyusul tertembaknya  seorang warga
>> ketika
>> menggelar aksi demo, Minggu (29/5/2011).
>>
>> Penembakan  itu terjadi di Camp II Sihayo PT SMM yang berja

Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang

2011-05-30 Thread bosman batubara
kata Einstein, "setiap aksi ada reaksi". Kekerasan fisik adalah satu hal. 
kekerasan epistemologi adalah hal lain. Dalam beberapa kasus, saya menilai, 
kekerasan epistemologi jauh lebih kejam daripada kekerasan fisik. 


Terus memaksa eksis di tempat orang sementara banyak penolakan di sana-sini, 
mau 
menambang sumberdaya, tetapi banyak penolakan, adalah sebuah kekerasan 
epistemologi. kekerasan yang terselubung. tidak tampak sebagai kekerasan, 
tetapi 
dampaknya panjang. Orang Madina tidak akan pernah membakar kantor PT SMM kalau 
PT SMM tidak datang ke Madina. 


Saya bukan penghasut. Hanya saja saya menulis beberapa artikel soal PT SMM. 
Jadi, sedikit geer, saya pribadi sudah lama menunggu (untuk tidak mengatakan 
berharap) semoga ada orang PT SMM yang mengadukan saya ke pengadilan karena 
tulisan2 saya. kalau itu terjadi, saya akan menyongsongnya dengan riang 
gembira, 
tertawa terbahak2 dan menulis pleidoi yang lebih serius. kalau saya terdesak 
begitu, misalnya diperkarakan, saya yakin saya akan lebih produktif. Banyak 
orang menulis buku bagus dari dalam penjara. 


terima kasih Pak Taufik, atas tanggapannya.

 
tabik
bosman batubara 

weblog: http://usirsorikmasmining.wordpress.com/





From: OK Taufik 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Mon, May 30, 2011 8:46:42 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan 
Tambang

Sangat di sayangkan kalau budaya hidup kekerasan harus di kembangkan dan 
didukung pula, kita seperti balik ke jaman "batu"..kenapa tidak bicara di ranah 
hukum sebagai insan yang ingin menegakkan supremasi hukum. Apapun alasannya 
merusak fasilitas orang lain sudah dianggap tindakan kriminal, pelaku, 
penghasut 
seharusnya di proses secara hukum. Kasian juga masyarakat di kampung halaman 
orang tua ku ini, kok jadi bringas begini?.


2011/5/30 bosman batubara 

PT Sorik Mas Mining ini tak ubahnya seperti penjajah. Bedanya, dulu kita 
dijajah 
orang bule dari Eropa. Sekarang dijajah kawan sebangsa, sad to say... Yah, 
pemegang saham mayoritas sih tetap investor luar negeri, tetapi operatornya di 
lapangan adalah Jong Indonesia.
>
>Ya, kita semua butuh makan, ada anak, ada istri yang harus makan. Tetapi, 
>kalau 
>kita memberi makan anak2 kita dengan melewati peristiwa seperti ini, aku 
>enggak 
>tau lagi deh mau bilang apa. Hidup ini pilihan, gitu kata dosen saya dulu di 
>Jogja. Mari masing2 memilih. Sampai ketemu!!! dan mungkin hidup akan lebih 
>keras.
>
>salam
>
>bosman batubara 
>"semoga Dia rendahkan mereka yang berkuasa, dan tinggikan mereka  yang terhina"
>
>
>
>
>

From: Sulastama Raharja 
>To: iagi-net@iagi.or.id
>Sent: Sun, May 29, 2011 11:07:17 PM
>Subject: [iagi-net-l] Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang
>
>
>Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang  
>Khairul Ikhwan - 
>
> Ratusan warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut)  mengamuk 
>dan membakar kantor, ruang pertemuan, serta barak milik PT  Sorik Mas Mining 
>(SMM). Tindakan itu dilakukan menyusul tertembaknya  seorang warga ketika 
>menggelar aksi demo, Minggu (29/5/2011).
>
>Penembakan  itu terjadi di Camp II Sihayo PT SMM yang berjarak sekitar 7 
>kilometer  dari Desa Godang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, 
>pada  Minggu siang. Korban yang diketahui bernama Solatia (17). Dia terkena  
>peluru karet di lengan kiri dan saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Umum  (RSU) 
>Panyabungan, sekitar 480 kilometer dari Medan.
>
>Saat  kejadian, korban dan sekitar 600 warga menggelar aksi demo ke lokasi  
>barak perusahaan tersebut untuk menuntut janji sejumlah hal yang tak  kunjung 
>dipenuhi perusahaan. Namun beberapa kilometer sebelum barak,  massa dihadang 
>sejumlah karyawan perusahaan yang dikawal Brimob.
>
>Dalam upaya menghadang dan menghalau massa, tembakan peringatan dilepaskan. 
>Entah bagaimana salah satu peluru mengenai Solatiah.
>
>Salah  seorang warga dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Perlawanan  
>Rakyat Madina (LPRM) yang ikut dalam aksi, Muhammad Nuh mengatakan,  
>penembakan 
>inilah yang memicu kemarahan warga. Akibatnya, terjadi aksi  perusakan 
>fasilitas 
>milik PT SMM. Warga membakar bangunan kantor, ruang  pertemuan serta sepuluh 
>barak pekerja.
>
>"Dari seluruh fasilitas PT  SMM, hanya bangunan mesjid yang tidak dirusak 
>warga. 
>Sementara kantor  dan barak ikut dibakar," kata Muhammad Nuh.
>
>Sejauh ini dilaporkan  tidak ada korban jiwa karena aksi ini, sebab para 
>penghuni barak sudah  melarikan diri begitu massa mendekat. Demikian juga 
>anggota Brimob yang  semula melakukan penjagaan.
>
>Aksi penolakan terhadap keberadaan PT  SMM sudah beberapa kali dilakukan 
>warga. 
>Hal ini merupakan buntut dari  kekecewaan warga akibat sumber mata air di Desa 
>Godang tercemar oleh  eksploitasi penambangan. Sebelumnya, warga sempat 
>melakukan pertemuan  dengan manajemen PT SMM, namun tidak mencapai kesepakatan.
>http://www.detiknews.c

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread o - musakti
Mas Bambang,Apakah keempat paper tersebut bisa diunduh secara gratis 
?...irit.com
SalamO'
--- On Mon, 30/5/11, Bambang P. Istadi  wrote:

From: Bambang P. Istadi 
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes
To: iagi-net@iagi.or.id
Received: Monday, 30 May, 2011, 5:45 PM




 
 







 



Dear pak Nyoto,  

   

Daripada suudzon “"data2 tsb tidak
dipakai" apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan
"bertentangan" dengan tulisannya.” Tolong
tunjukkan data yang mana yang saya pilih2 dan tidak dipakai? Atau ada data yang
diumpetin?  Atau ada yang saya tutup2i??  Justru disini saya berharap
kita semua sebagai geologist professional musti mengungkapkan semua data dan
mengintegrasinya, jangan sepotong-sepotong. Semua informasi atau data yang ada
dipakai. Begitu pula kalau data tersebut tidak dipakai maka harus dijelaskan
mengapa tidak bisa dipakai dengan menujukkan alasannya. Inilah etika menulis
secara ilmiah yang kami terapkan dalam Lusi. Ibaratnya kalau men-deskripsi
gajah, jangan hanya pegang buntutnya,.. pasti misleading. 

   

Dalam contoh yang saya angkat di
AAPG Cape Town tadi mengenai ‘Pressure Analysis’ di casing shoe
yang oleh Davies et al. (2008) dinyatakan telah ‘fractured’ tetapi
dibantah oleh Sawolo et al. (2009) karena analisa tekanan didalam drill string
tidak valid. Ditunjukkan bahwa didalam drill string terdapat float valve yang
memutus hubungan hydrostatis antara drill string dan open hole, sehingga
analisa tekanan didalam drill string (analisa Davies et al.) tidak valid dan
harus dilakukan pada sisi annulus (seperti yang dilakukan Dr. Rubiandini maupun
Sawolo et al.).  

   

Pada paper Sawolo et al. 2009
tersebut dibeberkan pula skematik dari drill string serta data2 pengeboran lain
termasuk semua pressure data yang ada seperti Bottom Hole Pressure, Leak Off
Test, Pressure data dari Mud Logger Real Time Data, dll yang diperlukan oleh
setiap ilmuwan untuk melakukan analisa. Data2 pemboran tersebut sengaja
dipublish agar bisa dipakai dalam analisa ilmuwan ataupun driller yang serius
ingin mengetahui duduk perkara sumur yang diduga sebagai penyebab semburan.
Selain itu mungkin sekali Davies et al. benar2 tidak tahu atau tidak mempunyai
data yang lengkap. Tetapi rupanya data2 tersebut tetap tidak dipakai juga,…
hehehe 

   

Davies et al. (2010) tidak setuju dengan bantahan Sawolo et al. (2009)
karena menurutnya dilakukan pemompaan slow circulation dan spesifikasi float
valve yang membuat analisa tersebut valid,
TANPA memberikan data2 penunjang
atau sumber2 yang bisa di trace back. Ini
adalah statement dan informasi menyesatkan karena tidak bisa dilacak balik oleh
peneliti lain. Dari sinilah Davies et
al. mulai tidak menulis secara ilmiah dan mulai melakukan ’cherry
picking’. Disisi lain paper Sawolo et al. (2010), sudah memuat semua data
beserta back up nya, menunjukkan dimana kesalahan dilakukan tetapi Dr. Davies
tetap bersiteguh pada ‘informasi sesat’ tanpa memberikan back up
nya. 

   

Saya sarankan kalau pak
Nyoto memang ingin mengetahui duduk perkara tersebut secara ilmiah, sempatkan
baca keempat paper tersebut. Cermati dan ambil kesimpulan sendiri manakah yang
lebih mengutamakan etika penulisan ilmiah dan memakai data yang lengkap dan 
benar.
Ini perlu agar kita semua tahu duduk perkaranya secara jelas dan tidak terkesan
‘asbun’.  

   

Piiis pak!! 

   

Wass. 

Bambang Istadi 

Tetap menghormati yang
berbeda pendapat 

   



From: nyoto - ke-el
[mailto:ssoena...@gmail.com] 

Sent: Monday, May 30, 2011 9:58 AM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes 



   



"Terlihat
disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data
sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada
dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya... " 





  





Sudah
menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi, thesis, bahwa
akan selalu "mencari" data2 yg mendukung tulisannya, kalau misalnya
ada data yg "kurang pas" dengan tulisannya atau mungkin dipikir tidak
akan "mendukung tulisannya", maka kecenderungan si penulis utk
melakukan "data2 tsb tidak dipakai" apalagi kalau misalnya data tsb
kebetulan "bertentangan" dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi
(bukan Lumpur Lapindo ?), disadari atau tidak, kedua belah pihak melakukan hal 
yg sama, terutama terlihat
waktu di acara AAPG Cape Town Afsel, dalam skala besar terlihat juga dalam
pertemuan IAGI dua tahun yll dibawah kepemimpinan pak Ludfi yg
kesimpulannya "sudah diatur sebelumnya dg penggiringan", dan dalam
Symposium Lusi di Sidoardjo minggu lalu juga bisa dilihat dari undangan atau
pembicara yg diundang. 





  





  





Wass, 





nyoto 





  





  





  









  





2011/5/30 Bambang P. Istadi  





Rekan2 sekalian yang saya hormati,..  

  

Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi
tanya jawab symposium kepada Richard Davies,… Kenapa anda terlihat begitu
akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapa

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread R.P.Koesoemadinata
Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur 
Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.
Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka secara 
nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka "Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur 
Sidoarjo", seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan 
waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?
Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan 
inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah 
bencana alam?
Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium 
sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?
Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung 
sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?
Wassalam
RPK

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread Amir Al Amin
Mas Oki dan rekan2 lain,

Website yang berkaitan dengan LUSI beserta paper2nya.
Termasuk drilling analysis yang dikontroversikan, bisa disimak disini

https://sites.google.com/site/lusilibraryhardi2010/

http://www.mudvolcano.com/

salam,

2011/5/31 o - musakti 

>   Mas Bambang,
> Apakah keempat paper tersebut bisa diunduh secara gratis ?...irit.com
>
> Salam
> O'
> --- On *Mon, 30/5/11, Bambang P. Istadi *wrote:
>
>
> From: Bambang P. Istadi 
>
> Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Received: Monday, 30 May, 2011, 5:45 PM
>
>
>  Dear pak Nyoto,
>
>
>
> Daripada suudzon “"data2 tsb tidak dipakai" apalagi kalau misalnya data
> tsb kebetulan "bertentangan" dengan tulisannya.” Tolong tunjukkan data
> yang mana yang saya pilih2 dan tidak dipakai? Atau ada data yang diumpetin?
>  Atau ada yang saya tutup2i??  Justru disini saya berharap kita semua
> sebagai geologist professional musti mengungkapkan semua data dan
> mengintegrasinya, jangan sepotong-sepotong. Semua informasi atau data yang
> ada dipakai. Begitu pula kalau data tersebut tidak dipakai maka harus
> dijelaskan mengapa tidak bisa dipakai dengan menujukkan alasannya. Inilah
> etika menulis secara ilmiah yang kami terapkan dalam Lusi. Ibaratnya kalau
> men-deskripsi gajah, jangan hanya pegang buntutnya,.. pasti misleading.
>
>
>
> Dalam contoh yang saya angkat di AAPG Cape Town tadi mengenai ‘Pressure
> Analysis’ di casing shoe yang oleh Davies et al. (2008) dinyatakan telah
> ‘fractured’ tetapi dibantah oleh Sawolo et al. (2009) karena analisa tekanan
> didalam drill string tidak valid. Ditunjukkan bahwa didalam drill string
> terdapat float valve yang memutus hubungan hydrostatis antara drill string
> dan open hole, sehingga analisa tekanan didalam drill string (analisa Davies
> et al.) tidak valid dan harus dilakukan pada sisi annulus (seperti yang
> dilakukan Dr. Rubiandini maupun Sawolo et al.).
>
>
>
> Pada paper Sawolo et al. 2009 tersebut dibeberkan pula skematik dari drill
> string serta data2 pengeboran lain termasuk semua pressure data yang ada
> seperti Bottom Hole Pressure, Leak Off Test, Pressure data dari Mud Logger
> Real Time Data, dll yang diperlukan oleh setiap ilmuwan untuk melakukan
> analisa. Data2 pemboran tersebut sengaja dipublish agar bisa dipakai dalam
> analisa ilmuwan ataupun driller yang serius ingin mengetahui duduk perkara
> sumur yang diduga sebagai penyebab semburan. Selain itu mungkin sekali
> Davies et al. benar2 tidak tahu atau tidak mempunyai data yang lengkap.
> Tetapi rupanya data2 tersebut tetap tidak dipakai juga,… hehehe
>
>
>
> Davies et al. (2010) tidak setuju dengan bantahan Sawolo et al. (2009)
> karena menurutnya dilakukan pemompaan slow circulation dan spesifikasi float
> valve yang membuat analisa tersebut valid, *TANPA* memberikan data2
> penunjang atau sumber2 yang bisa di trace back. Ini adalah statement dan
> informasi menyesatkan karena tidak bisa dilacak balik oleh peneliti lain. Dari
> sinilah Davies et al. mulai tidak menulis secara ilmiah dan mulai melakukan
> ’cherry picking’. Disisi lain paper Sawolo et al. (2010), sudah memuat semua
> data beserta back up nya, menunjukkan dimana kesalahan dilakukan tetapi Dr.
> Davies tetap bersiteguh pada ‘informasi sesat’ tanpa memberikan back up nya.
>
>
>
> Saya sarankan kalau pak Nyoto memang ingin mengetahui duduk perkara
> tersebut secara ilmiah, sempatkan baca keempat paper tersebut. Cermati dan
> ambil kesimpulan sendiri manakah yang lebih mengutamakan etika penulisan
> ilmiah dan memakai data yang lengkap dan benar. Ini perlu agar kita semua
> tahu duduk perkaranya secara jelas dan tidak terkesan ‘asbun’.
>
>
>
> Piiis pak!!
>
>
>
> Wass.
>
> Bambang Istadi
>
> Tetap menghormati yang berbeda pendapat
>
>
>
> *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com]
> *Sent:* Monday, May 30, 2011 9:58 AM
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes
>
>
>
> "Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry
> picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua
> data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya... "
>
>
>
> Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi,
> thesis, bahwa akan selalu "mencari" data2 yg mendukung tulisannya, kalau
> misalnya ada data yg "kurang pas" dengan tulisannya atau mungkin dipikir
> tidak akan "mendukung tulisannya", maka kecenderungan si penulis utk
> melakukan "data2 tsb tidak dipakai" apalagi kalau misalnya data tsb
> kebetulan "bertentangan" dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi (bukan
> Lumpur Lapindo ?), disadari atau tidak, kedua belah pihak melakukan hal yg
> sama, terutama terlihat waktu di acara AAPG Cape Town Afsel, dalam skala
> besar terlihat juga dalam pertemuan IAGI dua tahun yll dibawah kepemimpinan
> pak Ludfi yg kesimpulannya "sudah diatur sebelumnya dg penggiringan", dan
> dalam Symposium Lusi di Sidoardjo minggu lalu juga bisa dilihat dari
> undanga

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread asikin_sukendar
Setuju dengan usul bapak yang sangat konstruktif daripada terus menerus 
wawancara dan berulang-ulang menyiarkan. Dari awal sudah ada indikasi kearah 
bencana alam (SA) 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "R.P.Koesoemadinata" 
Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur 
Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.
Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka secara 
nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka "Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur 
Sidoarjo", seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan 
waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?
Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan 
inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah 
bencana alam?
Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium 
sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?
Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung 
sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?
Wassalam
RPK


RE: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?]++

2011-05-30 Thread RM Iman Argakoesoemah
Apakah Pusdatin dan PND itu statusnya dimiliki oleh pemerintah dalam hal ini 
Migas atau ESDM, seperti halnya dengan PT PLN, PT Telkom, dsb.?


-Original Message-
From: abacht...@cbn.net.id [mailto:abacht...@cbn.net.id]
Sent: Sunday, May 29, 2011 9:42 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]++

Cak Agung, saya koq tdk melihat niatan Pemerintah untuk melaksanakan Peraturan 
yg mrk buat sendiri, terutama PASAL 16 PERMEN 27/2006. Sebab kalau memang 
berniat, maka seharusnya Ditjen Migas dan atau BPMigas sdh bikin juklak untuk 
monitoring semua proses akuisisi, pengolahan, dan interpretasi data, minimal 
pelaporan WAKTU, JENIS DAN JUMLAH DATA yg DIAKUISISI, dan atau DIPROSES, dan 
atau DIINTERPRETASI oleh K3S. Ini mencakup juga data survei pemetaan geologi, 
geokimia, geofisika: gravity, seismik, magnetik, dll, data pemboran: mudlog, 
drilling report, mechanical log, test data, well completion report, dsb. Juga 
lwt mekanisme AFE/WPB mestinya dicatat skema WAKTU dr semua proyek yg berkaitan 
dg processing dan interpretasi GGRE data. Dg dmikian 4, 6, atau 8 tahun stlah 
itu semua plus 3 bulan, maka K3S hrs ditegur atau dikasi sanksi kalau tidak 
mengirimkan data (mentah, olahan, interpretasi) ke Ditjen Migas lwt BPMigas. Dr 
ditjen Migas langsung diserahkan ke pusDaTIn yg scara fisik ke storage-nya PND. 
Itulah interpretasi ttg Pasal 16 Permen 2006 tsb. Tapi itu tdk terjadi di 
Indonesia.
--
Ps.16 Permen 27/2006: Kontraktor melalui Badan Pelaksana Wajib menyerahkan Data 
hasil Eksplorasi dan Eksploitasi kepada PUSDATIN ESDM paling lambat 3 bulan 
sejak berakhirnya perolehan, pengolahan dan interpretasi Data

Komentar Cak Agung: Apabila pasal  ini dapat teriplementasi dengan baik, maka 
dapat dipastikan (jaminan) bahwa data akan dalam penguasaan pemerintah, tidak 
seperti data yang terdahulu …. Take time and hard effort to collect the open 
data after termination/relinquishment sometime data is not complete anymore. 
Ini merupkan tantangan seluruh stakeholder data untuk saling menghargai Hak dan 
Kewajiban masing2
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: apwid...@patranusa.com
Date: Sun, 29 May 2011 01:30:41
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Wah saya akan sangat berterimakasih sekali dgn IAGI ...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Sat, 28 May 2011 09:59:53
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Sepertinya perlu ada lunchtalk dari pak Agung (PND) tentang data ini.
Saya melihat masih banyak kerancuan antara :
- Klasifikasi data (data type and classification)
- Kerahasiaan data (confidentiality).
- Keterbukaan (open file vs closed file policy).
- Data accessability. Akses data.
- Licensing data. Sehubungan dengan penggunaan data. Ini aspek legalitas.
- dll

Mungkin IAGI dapat menjebatani ?

Seringkali kita terjebak diskusi antara "kemudahan" akses data serta
"kerahasiaan". Juga ada yg disebut "knowledge" yang merupakan
proprietary, tapi tidak berhubungan dengan data. Misal report
(research), publication.
Salam
Rdp


On 28/05/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:
> YTH Pak HK,
> Ide1 (I1): Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data E&P
> Migas tsb ...dst
>
> Komentar (K1) :
> a. pada dasarnya PND hanya partner nya PUSDATIN, jadi data apasaja yg di PDT
> maka PND harus mau memelihara (krn memang begitu kontraknya),
> b.system pengelolaan yg baik ...belum jaminan bahwa hal itu sudah compliance
> dengan aturan hukum yg berlaku.
>
> (I2) :Data2 untuk area yg sudah di"relinquished" mungkin tidak perlu
> dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja ... Dst.
>
> (K2) :
> a. aturan relinq.  harus dikembalikan ke pemerintah. Bahkan kewajiban
> menyerahkan data itu, secara aturan setelah 3 bulan sejak perolehan data.
> b. Copy data (retain copy) pun telah di atur, boleh di hold atas seizin
> menteri. Nah kita2 ini kan stakeholder data  Apakah tidak sebaiknya "
> sami'na wa ato'na (kami dengar dan kami taat)"
> c. PND sama sekali tdk punya hak mengaudit data!, kami hanya partner PDT,
> pemerintahlah ‎​♈ªʼnĝ berhak utk itu..agar data ‎​♈ªʼnĝ diterima pemerintah
> benar2 LAIK dan KOMPLIT..yg tentunya harus dimulai dari BPMIGAS sebagai
> supervisi KKKS, lalu MIGAS sebagai Fasilitator dan PDT sebagai Storage Data
> Manager.  Menurut kami keberhasilan Migas Data Management tidak bisa tidak
> menjadi tanggungjawab seluruh stakeholder data.
> (KKKS,MIGAS,BPMIGAS,PUSDATIN,SERVICES COMPANY, DATA EXPERT Etc) (etc itu
> termasuk PND he..he...he)
>
> (I3) :
> PND bisa bekerja-sama dengan KPS untuk membuat "Inameta" menjadi lebih baik,
> karena untuk daerahnya, KPS yg beroperasi di daerah itu akan lebih tahu ttg
> keadaannya. dst
>
> (K3) : perjuangan panjang meraih

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread mohammadsyaiful
Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka dompet 
sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita bisa 
lakukan hal yg sama utk LUSI.

Terimakasih atas masukan ini.

Salam,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id

-Original Message-
From: "R.P.Koesoemadinata" 
Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur 
Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.
Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka secara 
nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka "Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur 
Sidoarjo", seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan 
waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?
Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan 
inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah 
bencana alam?
Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium 
sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?
Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung 
sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?
Wassalam
RPK


Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing MengancamKedaulatan Indonesia?]++

2011-05-30 Thread abachtiar
Saya cek ke Cak Agung PND kemarin, raw data Banjar Panji-1 (log, drilling 
report, well completion report, wireline log dsb) yg sdh berumur 5 tahun (spud 
8 Mar 2006) ternyata belum ada juga di PND/Pusdatin. Padahal menurut Permen 
ESDM 27/2006 pasal 16 harusnya paling lambat Agustus/Sept 2010 kmrn saat sdh 
terlewati waktu 4th 3bln, data mentah itu harusnya sdh ada dlm penguasaan 
negara untuk menjadi data terbuka. Ataukah ada yg terlewatkan oleh saya?

Salam
ADB
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: RM Iman Argakoesoemah 
Date: Mon, 30 May 2011 23:46:29 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam
 Kedaulatan Indonesia?]++
Apakah Pusdatin dan PND itu statusnya dimiliki oleh pemerintah dalam hal ini 
Migas atau ESDM, seperti halnya dengan PT PLN, PT Telkom, dsb.?


-Original Message-
From: abacht...@cbn.net.id [mailto:abacht...@cbn.net.id]
Sent: Sunday, May 29, 2011 9:42 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]++

Cak Agung, saya koq tdk melihat niatan Pemerintah untuk melaksanakan Peraturan 
yg mrk buat sendiri, terutama PASAL 16 PERMEN 27/2006. Sebab kalau memang 
berniat, maka seharusnya Ditjen Migas dan atau BPMigas sdh bikin juklak untuk 
monitoring semua proses akuisisi, pengolahan, dan interpretasi data, minimal 
pelaporan WAKTU, JENIS DAN JUMLAH DATA yg DIAKUISISI, dan atau DIPROSES, dan 
atau DIINTERPRETASI oleh K3S. Ini mencakup juga data survei pemetaan geologi, 
geokimia, geofisika: gravity, seismik, magnetik, dll, data pemboran: mudlog, 
drilling report, mechanical log, test data, well completion report, dsb. Juga 
lwt mekanisme AFE/WPB mestinya dicatat skema WAKTU dr semua proyek yg berkaitan 
dg processing dan interpretasi GGRE data. Dg dmikian 4, 6, atau 8 tahun stlah 
itu semua plus 3 bulan, maka K3S hrs ditegur atau dikasi sanksi kalau tidak 
mengirimkan data (mentah, olahan, interpretasi) ke Ditjen Migas lwt BPMigas. Dr 
ditjen Migas langsung diserahkan ke pusDaTIn yg scara fisik ke storage-nya PND. 
Itulah interpretasi ttg Pasal 16 Permen 2006 tsb. Tapi itu tdk terjadi di 
Indonesia.
--
Ps.16 Permen 27/2006: Kontraktor melalui Badan Pelaksana Wajib menyerahkan Data 
hasil Eksplorasi dan Eksploitasi kepada PUSDATIN ESDM paling lambat 3 bulan 
sejak berakhirnya perolehan, pengolahan dan interpretasi Data

Komentar Cak Agung: Apabila pasal  ini dapat teriplementasi dengan baik, maka 
dapat dipastikan (jaminan) bahwa data akan dalam penguasaan pemerintah, tidak 
seperti data yang terdahulu …. Take time and hard effort to collect the open 
data after termination/relinquishment sometime data is not complete anymore. 
Ini merupkan tantangan seluruh stakeholder data untuk saling menghargai Hak dan 
Kewajiban masing2
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: apwid...@patranusa.com
Date: Sun, 29 May 2011 01:30:41
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Wah saya akan sangat berterimakasih sekali dgn IAGI ...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Sat, 28 May 2011 09:59:53
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Sepertinya perlu ada lunchtalk dari pak Agung (PND) tentang data ini.
Saya melihat masih banyak kerancuan antara :
- Klasifikasi data (data type and classification)
- Kerahasiaan data (confidentiality).
- Keterbukaan (open file vs closed file policy).
- Data accessability. Akses data.
- Licensing data. Sehubungan dengan penggunaan data. Ini aspek legalitas.
- dll

Mungkin IAGI dapat menjebatani ?

Seringkali kita terjebak diskusi antara "kemudahan" akses data serta
"kerahasiaan". Juga ada yg disebut "knowledge" yang merupakan
proprietary, tapi tidak berhubungan dengan data. Misal report
(research), publication.
Salam
Rdp


On 28/05/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:
> YTH Pak HK,
> Ide1 (I1): Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data E&P
> Migas tsb ...dst
>
> Komentar (K1) :
> a. pada dasarnya PND hanya partner nya PUSDATIN, jadi data apasaja yg di PDT
> maka PND harus mau memelihara (krn memang begitu kontraknya),
> b.system pengelolaan yg baik ...belum jaminan bahwa hal itu sudah compliance
> dengan aturan hukum yg berlaku.
>
> (I2) :Data2 untuk area yg sudah di"relinquished" mungkin tidak perlu
> dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja ... Dst.
>
> (K2) :
> a. aturan relinq.  harus dikembalikan ke pemerintah. Bahkan kewajiban
> menyerahkan data itu, secara aturan setelah 3 bulan sejak perolehan data.
> b. Copy data (retain copy) pun telah di atur, boleh di hold atas seizin
> menteri. Nah kita2 ini kan stakeholder data  Apakah tidak sebaiknya "
> sami'na wa ato'na (kami dengar dan kami taat)"
> c. PND sama sekali tdk punya hak mengaudit da

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread nyoto - ke-el
Bisa dimulai dengan mendata berapa jumlah penduduk yg terlantar (mungkin
daftar ini sudah ada di BPLS ya?), terutama yg memang betul2 memerlukan
bantuan riil utk kebutuhan se-hari2 para korban, fasilitas sosial &
fasilitas umum.

Tetapi yg menjadi masalah & keluhan besar dari para korban Lusi adalah
sampai saat ini dengan tidak tuntasnya urusan ganti-rugi tanah & bangunan yg
dimiliki masyarakat Lusi & sekitarnya yg terkena dampak lumpur panas tsb
sehingga tanah/bangunannya tidak bisa digunakan atau dimanfaatkan lagi
seperti sebelum terjadinya lumpur lapindo tsb.

Para korban ini umumnya sudah terdaftar lengkap dengan luas tanah &
bangunannya & sudah mempunyai nilai ganti rugi yg harus dibayarkan ke ybs,
tetapi umumnya mereka mengeluh & memprotes sampai saat ini ganti ruginya
baru diterima mereka sebagian kecil saja.

Seperti pak Zainul salah satu korban lumpur Lapindo, di MetroTV kemarin
malam, katanya dia sudah menerima ganti rugi tapi sampai saat ini (kemarin)
baru menerimanya 20%  (50 juta rph) saja, yg 80% belum diterima.

Dan para korban Lapindo yg seperti pak Zainul ini jumlahnya buanyak sekali.
Pihak dari Lapindo menerangkan bahwa yg membayar ganti rugi ke pak Zainul
(dan para korban lainnya) adalah dari keuangan keluarga Bakrie katanya, jadi
bukan dari Lapindo, makanya dibayarnya secara dicicil.

Nah saya kira IAGI tidak akan membantu dalam soal ganti rugi ini kan ? Yg
besarnya saya kira bisa mencapai milyardan rupiah, karena meliputi ribuan
korban yg harus diganti-rugi tanah & bangunannya.


Wass,
nyoto




2011/5/31 

> Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka
> dompet sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita
> bisa lakukan hal yg sama utk LUSI.
>
> Terimakasih atas masukan ini.
>
> Salam,
> Syaiful
>
> Mohammad Syaiful
> * handphone: +62-812-9372808
> * business: msyai...@etti.co.id
>  --
> *From: *"R.P.Koesoemadinata" 
> *Date: *Tue, 31 May 2011 05:50:27 +0700
> *To: *
> *ReplyTo: *
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Andang Protes
>
>   Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak
> lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.
> Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka
> secara nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka "Dompet sumbangan untuk
> Korban Lumpur Sidoarjo", seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan
> Tsunami Aceh dan waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?
> Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan
> inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah
> bencana alam?
> Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium
> sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?
> Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung
> sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?
> Wassalam
> RPK
>


Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing MengancamKedaulatan Indonesia?]++

2011-05-30 Thread apwidodo
Yth bpk RMIA;
Q1 :Apakah Pusdatin dan PND itu statusnya dimiliki oleh pemerintah dalam hal 
ini Migas atau ESDM, seperti halnya dengan PT PLN, PT Telkom, dsb.?

A1 : Pusdatin (Pusat Data dan Informasi) ESDM adalah entity pemerintah di bawah 
Sekjen KESDM. Sdgkan PND adalah partner kerjasama dari Pusdatin utk pengelolaan 
dan pemasyarakatan data terbuka. PND is a subsidiary Pt. Elnusa Tbk,  
subsidiary PERTAMINA. (Baca : nasional asset).

Demikian pak.
Salam
GU
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: RM Iman Argakoesoemah 
Date: Mon, 30 May 2011 23:46:29 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam
 Kedaulatan Indonesia?]++
Apakah Pusdatin dan PND itu statusnya dimiliki oleh pemerintah dalam hal ini 
Migas atau ESDM, seperti halnya dengan PT PLN, PT Telkom, dsb.?


-Original Message-
From: abacht...@cbn.net.id [mailto:abacht...@cbn.net.id]
Sent: Sunday, May 29, 2011 9:42 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]++

Cak Agung, saya koq tdk melihat niatan Pemerintah untuk melaksanakan Peraturan 
yg mrk buat sendiri, terutama PASAL 16 PERMEN 27/2006. Sebab kalau memang 
berniat, maka seharusnya Ditjen Migas dan atau BPMigas sdh bikin juklak untuk 
monitoring semua proses akuisisi, pengolahan, dan interpretasi data, minimal 
pelaporan WAKTU, JENIS DAN JUMLAH DATA yg DIAKUISISI, dan atau DIPROSES, dan 
atau DIINTERPRETASI oleh K3S. Ini mencakup juga data survei pemetaan geologi, 
geokimia, geofisika: gravity, seismik, magnetik, dll, data pemboran: mudlog, 
drilling report, mechanical log, test data, well completion report, dsb. Juga 
lwt mekanisme AFE/WPB mestinya dicatat skema WAKTU dr semua proyek yg berkaitan 
dg processing dan interpretasi GGRE data. Dg dmikian 4, 6, atau 8 tahun stlah 
itu semua plus 3 bulan, maka K3S hrs ditegur atau dikasi sanksi kalau tidak 
mengirimkan data (mentah, olahan, interpretasi) ke Ditjen Migas lwt BPMigas. Dr 
ditjen Migas langsung diserahkan ke pusDaTIn yg scara fisik ke storage-nya PND. 
Itulah interpretasi ttg Pasal 16 Permen 2006 tsb. Tapi itu tdk terjadi di 
Indonesia.
--
Ps.16 Permen 27/2006: Kontraktor melalui Badan Pelaksana Wajib menyerahkan Data 
hasil Eksplorasi dan Eksploitasi kepada PUSDATIN ESDM paling lambat 3 bulan 
sejak berakhirnya perolehan, pengolahan dan interpretasi Data

Komentar Cak Agung: Apabila pasal  ini dapat teriplementasi dengan baik, maka 
dapat dipastikan (jaminan) bahwa data akan dalam penguasaan pemerintah, tidak 
seperti data yang terdahulu …. Take time and hard effort to collect the open 
data after termination/relinquishment sometime data is not complete anymore. 
Ini merupkan tantangan seluruh stakeholder data untuk saling menghargai Hak dan 
Kewajiban masing2
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: apwid...@patranusa.com
Date: Sun, 29 May 2011 01:30:41
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Wah saya akan sangat berterimakasih sekali dgn IAGI ...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Sat, 28 May 2011 09:59:53
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Sepertinya perlu ada lunchtalk dari pak Agung (PND) tentang data ini.
Saya melihat masih banyak kerancuan antara :
- Klasifikasi data (data type and classification)
- Kerahasiaan data (confidentiality).
- Keterbukaan (open file vs closed file policy).
- Data accessability. Akses data.
- Licensing data. Sehubungan dengan penggunaan data. Ini aspek legalitas.
- dll

Mungkin IAGI dapat menjebatani ?

Seringkali kita terjebak diskusi antara "kemudahan" akses data serta
"kerahasiaan". Juga ada yg disebut "knowledge" yang merupakan
proprietary, tapi tidak berhubungan dengan data. Misal report
(research), publication.
Salam
Rdp


On 28/05/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:
> YTH Pak HK,
> Ide1 (I1): Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data E&P
> Migas tsb ...dst
>
> Komentar (K1) :
> a. pada dasarnya PND hanya partner nya PUSDATIN, jadi data apasaja yg di PDT
> maka PND harus mau memelihara (krn memang begitu kontraknya),
> b.system pengelolaan yg baik ...belum jaminan bahwa hal itu sudah compliance
> dengan aturan hukum yg berlaku.
>
> (I2) :Data2 untuk area yg sudah di"relinquished" mungkin tidak perlu
> dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja ... Dst.
>
> (K2) :
> a. aturan relinq.  harus dikembalikan ke pemerintah. Bahkan kewajiban
> menyerahkan data itu, secara aturan setelah 3 bulan sejak perolehan data.
> b. Copy data (retain copy) pun telah di atur, boleh di hold atas seizin
> menteri. Nah kita2 ini kan stakeholder data  Apakah tidak sebaiknya "
> sami'na wa ato'na (kami dengar dan kami taat)"
> c. PND sama sekali tdk punya hak mengaudit data!,

Re: [iagi-net-l] Re: DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?]

2011-05-30 Thread schayat
Paling tidak cost storage dan medianya Mas Vick. 

Kalau kita lihat unit cost memang terlihat kecil, spt pak agung tulis $3 per km 
(?). Tapi akan jadi besar jika pengali volume-nya besar bukan? Ditambah jika 
ada minimum penyimpanan (katakan 3 th dibayar dimuka, layaknya kita minta 
lisensi data open di PND).

Itu baru dari 1 item, seismic. Data well, dll, gimana? Dan kembali ke masalah 
'cost recoverable', justru itu yg 'mungkin' menjadi concern pemerintah 
(bpmigas)  lagi... Saya tidak tau persis sih, brp estimasi biaya yg hrs 
dikeluarkan besarnya, tp saya yakin pasti ada yg sudah melakukan perhitungan, 
dan pasti jumlahnya tidak sedikit. Mengingat volume data yg tidak sedikit juga 
dari seluruh PSC se Indonesia.

Dalam kesempatan ini juga saya mau bertanya, sebenarnya apa batasannya (jk 
ada), data yg harus disimpan di pusdatin? Apa data baru, yg baru diperoleh oleh 
si operator? Apa termasuk data lama? Jika termasuk data lama, agak menggelitik 
juga ya? Sebagai contoh, perush yg baru saja mendapat blok, atau mau melakukan 
new venture, mrk minta lisensi ke PND dgn mengeluarkan biaya... Setelah lisensi 
dan data diperoleh, mereka harus bayar lagi menyimpan datanya di pusdatin? 

Pertanyaannya, knapa gak skalian aja biaya lisensi utk dapatkan data termasuk 
biaya menyimpan lagi di pusdatin? Biar gak 2 kali minta uangnya ke perushaan?

Mgkn Pak Agung dpt memberi pencerahan.

Salam,
Chandra 



Regards,
Chandra

Sent from Ochan's BlackBerry® 

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Sun, 29 May 2011 11:29:06 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Re: DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Cost utk apa chandra ?
Biaya mengkopi satu tape saya kira tidak seberapa dibandingkan harga
datanya. Walaupun memang tidak gratis. Dan sepengetahuanku itu juga
sudah pasti masuk cost recovery, utk producing PSC. Yang perlu
dilakukan terutama utk daerah-daerah yg masih dalam tahap eksplorasi.
Daerah-daerah ini banyak yg sudah ditinggalkan (relinguished) tapi
datanya belom diserahkan ke Migas. Ini rasanya  yg sering terlewatkan.
Juga data-sumur tua (>30tahun) masih sulit diperoleh.
Saya kira PND perlu berbicara di forum IAGI nih.

Rdp

On 29/05/2011, scha...@gmail.com  wrote:
> Mas ADB,
>
> Implementasi dari penyerahan data, cost-nya pasti tidak sedikit?
>
> Apa pemerintah sudah bersedia menanggung cost -nya? Padahal sisi lain lagi
> diusahakan meminim-kan cost dan meningkatkan produksi...?
>
> Belum lagi masalah jaminan kerahasiaan data aktif (versinya operator?)
>
> Jd mungkin bkn tidak ada 'niat', tp masih dipikirkan banyak hal
> implikasinya... ?
>
> Salam,
> SCH
>
>
>
> Regards,
> Chandra
>
> Sent from Ochan's BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: abacht...@cbn.net.id
> Date: Sun, 29 May 2011 02:42:29
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam
> Kedaulatan Indonesia?]
> Cak Agung, saya koq tdk melihat niatan Pemerintah untuk melaksanakan
> Peraturan yg mrk buat sendiri, terutama PASAL 16 PERMEN 27/2006. Sebab kalau
> memang berniat, maka seharusnya Ditjen Migas dan atau BPMigas sdh bikin
> juklak untuk monitoring semua proses akuisisi, pengolahan, dan interpretasi
> data, minimal pelaporan WAKTU, JENIS DAN JUMLAH DATA yg DIAKUISISI, dan atau
> DIPROSES, dan atau DIINTERPRETASI oleh K3S. Ini mencakup juga data survei
> pemetaan geologi, geokimia, geofisika: gravity, seismik, magnetik, dll, data
> pemboran: mudlog, drilling report, mechanical log, test data, well
> completion report, dsb. Juga lwt mekanisme AFE/WPB mestinya dicatat skema
> WAKTU dr semua proyek yg berkaitan dg processing dan interpretasi GGRE data.
> Dg dmikian 4, 6, atau 8 tahun stlah itu semua plus 3 bulan, maka K3S hrs
> ditegur atau dikasi sanksi kalau tidak mengirimkan data (mentah, olahan,
> interpretasi) ke Ditjen Migas lwt BPMigas. Dr ditjen Migas langsung
> diserahkan ke pusDaTIn yg scara fisik ke storage-nya PND. Itulah
> interpretasi ttg Pasal 16 Permen 2006 tsb. Tapi itu tdk terjadi di
> Indonesia.
> --
> Ps.16 Permen 27/2006: Kontraktor melalui Badan Pelaksana Wajib menyerahkan
> Data hasil Eksplorasi dan Eksploitasi kepada PUSDATIN ESDM paling lambat 3
> bulan sejak berakhirnya perolehan, pengolahan dan interpretasi Data
>
> Komentar Cak Agung: Apabila pasal  ini dapat teriplementasi dengan baik,
> maka dapat dipastikan (jaminan) bahwa data akan dalam penguasaan pemerintah,
> tidak seperti data yang terdahulu …. Take time and hard effort to collect
> the open data after termination/relinquishment sometime data is not complete
> anymore. Ini merupkan tantangan seluruh stakeholder data untuk saling
> menghargai Hak dan Kewajiban masing2
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: apwid...@patranusa.com
> Date: Sun, 29 May 2011 01:30:41
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam
> Kedaulatan Indonesia?]
> Wah saya akan sangat berterimakasih se

[iagi-net-l] Menunggu Jaringan Ilmuwan Gunung Lumpur

2011-05-30 Thread Rovicky Dwi Putrohari
quot;
katanya. Bantahan serupa disampaikan oleh Wakil Kepala BPLS Hardi Prasetya.
Menurut Hardi, pembicara yang diundang adalah ilmuwan yang pernah melakukan
penelitian dan hasilnya diterbitkan dalam jurnal ilmiah. "Ada dalam Lusi
Library kami," kata guru besar ilmu geologi itu. Kami, kata Hardi, tidak
bisa menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki
reputasi.

Panitia simposium terkesan menghindari diskusi soal penyebab semburan. Namun
ada saja wartawan yang menanyakan hal itu kepada para ilmuwan. Richard
Davies, yang masih tetap berpendapat bahwa pengeboran oleh Lapindo Brantas
sebagai pemicu semburan lumpur panas, juga tidak mau berpolemik lebih jauh
soal ini. Dalam paparannya dan kepada wartawan, dia lebih berfokus berbicara
tentang berapa lama lumpur itu akan keluar.

Sayang, Davies dan Tingay harus kembali ke negaranya, sehingga tidak
mengikuti secara penuh sesi terakhir. Jawaban atas pertanyaan wartawan soal
penyebab semburan lumpur panas di Sidoarjo akhirnya menggantung. Adriano
Mazzini tak ingin menjawab karena Davies dan Tingay tidak berada dalam
ruangan. Dia ingin menunjukkan sikap adil.

Memang, tidak seperti sikap sekelompok ilmuwan di Tanah Air, para ahli
mancanegara yang berbeda pendapat tersebut rukun-rukun saja selama tiga hari
di Sidoarjo. Davies, Tingay, Mazzini, dan ahli lainnya makan dalam satu
meja. Mereka pun berada dalam satu mobil saat menuju lokasi lumpur Lapindo
dan asyik berdiskusi satu sama lain.

Jeffrey Richards menjelaskan, pihaknya hanya mengganti tiket dan
memfasilitasi akomodasi para pembicara. "Mereka mau datang ke sini tanpa
dibayar karena (punya) keinginan besar untuk meneliti semburan lumpur ini,"
katanya.

Memang, obyek kajian ahli ilmu kebumian kebanyakan produk yang terjadi sejak
ribuan hingga miliaran tahun lalu. "Dari lumpur Sidoarjo ini kita mengamati
kelahiran dan evolusi serta dinamika obyek ini," kata Loyc Vanderkluysen,
dari Arizona State University.

Hardi Prasetya dan Sofyan Hadi dari BPLS menawarkan kantor lembaganya
menjadi tempat penelitian para ahli. Sedangkan Jeffrey Richards berencana
membentuk jaringan ilmuwan tentang lumpur Sidoarjo.

Agar tidak menimbulkan kontroversi, seyogianya mereka melibatkan lembaga
lain di Tanah Air, seperti LIPI, IAGI, Himpunan Ahli Geofisika Indonesia,
serta perguruan tinggi dan lembaga penelitian lain. Selain demi kemaslahatan
ilmu pengetahuan, riset tersebut harus bermanfaat untuk membantu warga yang
menjadi korban lumpur panas di Sidoarjo.

UNTUNG WIDYANTO

http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/30/brk,20110530-337778,id.html

-- 
*"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*


Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing MengancamKedaulatan Indonesia?]++

2011-05-30 Thread Ismail
PLN , Telkom , Pertamina adalah BUMN, BP Migas adalah BHMN { gak tahu kalau 
nanti berubah menjadi BUMN } , Pusdatin adalah instansi Pemeritah dibawah 
Kementerian ESDM , PND adalah kontraktornya 

Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: apwid...@patranusa.com
Date: Tue, 31 May 2011 00:23:45 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing MengancamKedaulatan 
Indonesia?]++

Yth bpk RMIA;
Q1 :Apakah Pusdatin dan PND itu statusnya dimiliki oleh pemerintah dalam hal 
ini Migas atau ESDM, seperti halnya dengan PT PLN, PT Telkom, dsb.?

A1 : Pusdatin (Pusat Data dan Informasi) ESDM adalah entity pemerintah di bawah 
Sekjen KESDM. Sdgkan PND adalah partner kerjasama dari Pusdatin utk pengelolaan 
dan pemasyarakatan data terbuka. PND is a subsidiary Pt. Elnusa Tbk,  
subsidiary PERTAMINA. (Baca : nasional asset).

Demikian pak.
Salam
GU
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: RM Iman Argakoesoemah 
Date: Mon, 30 May 2011 23:46:29 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam
 Kedaulatan Indonesia?]++
Apakah Pusdatin dan PND itu statusnya dimiliki oleh pemerintah dalam hal ini 
Migas atau ESDM, seperti halnya dengan PT PLN, PT Telkom, dsb.?


-Original Message-
From: abacht...@cbn.net.id [mailto:abacht...@cbn.net.id]
Sent: Sunday, May 29, 2011 9:42 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]++

Cak Agung, saya koq tdk melihat niatan Pemerintah untuk melaksanakan Peraturan 
yg mrk buat sendiri, terutama PASAL 16 PERMEN 27/2006. Sebab kalau memang 
berniat, maka seharusnya Ditjen Migas dan atau BPMigas sdh bikin juklak untuk 
monitoring semua proses akuisisi, pengolahan, dan interpretasi data, minimal 
pelaporan WAKTU, JENIS DAN JUMLAH DATA yg DIAKUISISI, dan atau DIPROSES, dan 
atau DIINTERPRETASI oleh K3S. Ini mencakup juga data survei pemetaan geologi, 
geokimia, geofisika: gravity, seismik, magnetik, dll, data pemboran: mudlog, 
drilling report, mechanical log, test data, well completion report, dsb. Juga 
lwt mekanisme AFE/WPB mestinya dicatat skema WAKTU dr semua proyek yg berkaitan 
dg processing dan interpretasi GGRE data. Dg dmikian 4, 6, atau 8 tahun stlah 
itu semua plus 3 bulan, maka K3S hrs ditegur atau dikasi sanksi kalau tidak 
mengirimkan data (mentah, olahan, interpretasi) ke Ditjen Migas lwt BPMigas. Dr 
ditjen Migas langsung diserahkan ke pusDaTIn yg scara fisik ke storage-nya PND. 
Itulah interpretasi ttg Pasal 16 Permen 2006 tsb. Tapi itu tdk terjadi di 
Indonesia.
--
Ps.16 Permen 27/2006: Kontraktor melalui Badan Pelaksana Wajib menyerahkan Data 
hasil Eksplorasi dan Eksploitasi kepada PUSDATIN ESDM paling lambat 3 bulan 
sejak berakhirnya perolehan, pengolahan dan interpretasi Data

Komentar Cak Agung: Apabila pasal  ini dapat teriplementasi dengan baik, maka 
dapat dipastikan (jaminan) bahwa data akan dalam penguasaan pemerintah, tidak 
seperti data yang terdahulu …. Take time and hard effort to collect the open 
data after termination/relinquishment sometime data is not complete anymore. 
Ini merupkan tantangan seluruh stakeholder data untuk saling menghargai Hak dan 
Kewajiban masing2
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: apwid...@patranusa.com
Date: Sun, 29 May 2011 01:30:41
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Wah saya akan sangat berterimakasih sekali dgn IAGI ...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Sat, 28 May 2011 09:59:53
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Sepertinya perlu ada lunchtalk dari pak Agung (PND) tentang data ini.
Saya melihat masih banyak kerancuan antara :
- Klasifikasi data (data type and classification)
- Kerahasiaan data (confidentiality).
- Keterbukaan (open file vs closed file policy).
- Data accessability. Akses data.
- Licensing data. Sehubungan dengan penggunaan data. Ini aspek legalitas.
- dll

Mungkin IAGI dapat menjebatani ?

Seringkali kita terjebak diskusi antara "kemudahan" akses data serta
"kerahasiaan". Juga ada yg disebut "knowledge" yang merupakan
proprietary, tapi tidak berhubungan dengan data. Misal report
(research), publication.
Salam
Rdp


On 28/05/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:
> YTH Pak HK,
> Ide1 (I1): Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data E&P
> Migas tsb ...dst
>
> Komentar (K1) :
> a. pada dasarnya PND hanya partner nya PUSDATIN, jadi data apasaja yg di PDT
> maka PND harus mau memelihara (krn memang begitu kontraknya),
> b.system pengelolaan yg baik ...belum jaminan bahwa hal itu sudah compliance
> dengan aturan hukum yg berlaku.
>
> (I2) :Data2 untuk area yg sudah di"relinquished" mungkin tidak perlu
> dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administras

Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing MengancamKedaulatan Indonesia?]++

2011-05-30 Thread Rovicky Dwi Putrohari
2011/5/31 Ismail 

> PLN , Telkom , Pertamina adalah BUMN, BP Migas adalah BHMN { gak tahu kalau
> nanti berubah menjadi BUMN } , Pusdatin adalah instansi Pemeritah dibawah
> Kementerian ESDM , PND adalah kontraktornya
>

Sependek pengetahuan saya seperti Pak Ismail juga bahwa PND adalah
kontraktor SWASTA yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengelola data.
Didalam pengelolaan tentusaja ada baiaya, dan biaya pengelolaan itulah yang
dibebankan kembali ke "pengguna". Beban atau besarnya biaya ini sepertinya
ditentukan oleh pemerintah lewat PSDATIN (ESDM-MIGAS). Termasuk didalamnya
biaya untuk lisensi dsb.
Tentusaja kalau swasta tujuannya keuntungan, dan itulah salah satunya PND
dapat menerima order untuk repro atau digitising log dsb. Kalau PND instansi
pemerintah tentusaja tidak boleh menerima order.

RDP


Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread batu gamping
Mas Amir
Saya coba down load beberapa files kagak berhasil (filenya kosong waktu di 
buka). Apakah mas Amir berhasil down load?
saya tertarik pengen baca dua pendapat yang berbeda ini yang ramai sekali di 
mailing list. Kalau ada yang punya soft copynya mau donk file file nomor 
berikut:No 3, 4, 8, 9, 11,. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih. Japri ajah 
biar 
kagak penuhin mailing list

salam

Yusak





From: Amir Al Amin 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tue, May 31, 2011 6:22:39 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


Mas Oki dan rekan2 lain,

Website yang berkaitan dengan LUSI beserta paper2nya.
Termasuk drilling analysis yang dikontroversikan, bisa disimak disini

https://sites.google.com/site/lusilibraryhardi2010/

http://www.mudvolcano.com/


salam,

2011/5/31 o - musakti 

Mas Bambang, 
>Apakah keempat paper tersebut bisa diunduh secara gratis ?...irit.com
>
>
>Salam
>O'
>--- On Mon, 30/5/11, Bambang P. Istadi  wrote:
>
>
>>From: Bambang P. Istadi  
>>
>>Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes
>>
>>To: iagi-net@iagi.or.id
>>Received: Monday, 30 May, 2011, 5:45 PM 
>>
>>
>>
>>Dear pak Nyoto, 
>> 
>>Daripada suudzon“"data2 tsb tidak dipakai" apalagi kalau misalnya data tsb 
>>kebetulan "bertentangan" dengan tulisannya.” Tolong tunjukkan data yang mana 
>>yang saya pilih2 dan tidak dipakai? Atau ada data yang diumpetin?  Atau ada 
>>yang 
>>saya tutup2i??  Justru disini saya berharap kita semua sebagai geologist 
>>professional musti mengungkapkan semua data dan mengintegrasinya, jangan 
>>sepotong-sepotong. Semua informasi atau data yang ada dipakai. Begitu pula 
>>kalau 
>>data tersebut tidak dipakai maka harus dijelaskan mengapa tidak bisa dipakai 
>>dengan menujukkan alasannya. Inilah etika menulis secara ilmiah yang kami 
>>terapkan dalam Lusi. Ibaratnya kalau men-deskripsi gajah, jangan hanya pegang 
>>buntutnya,.. pasti misleading.
>> 
>>Dalam contoh yang saya angkat di AAPG Cape Town tadi mengenai ‘Pressure 
>>Analysis’ di casing shoe yang oleh Davies et al. (2008) dinyatakan telah 
>>‘fractured’ tetapi dibantah oleh Sawolo et al. (2009) karena analisa tekanan 
>>didalam drill string tidak valid. Ditunjukkan bahwa didalam drill string 
>>terdapat float valve yang memutus hubungan hydrostatis antara drill string 
>>dan 
>>open hole, sehingga analisa tekanan didalam drill string (analisa Davies et 
>>al.) 
>>tidak valid dan harus dilakukan pada sisi annulus (seperti yang dilakukan Dr. 
>>Rubiandini maupun Sawolo et al.). 
>>
>> 
>>Pada paper Sawolo et al. 2009 tersebut dibeberkan pula skematik dari drill 
>>string serta data2 pengeboran lain termasuk semua pressure data yang ada 
>>seperti 
>>Bottom Hole Pressure, Leak Off Test, Pressure data dari Mud Logger Real Time 
>>Data, dll yang diperlukan oleh setiap ilmuwan untuk melakukan analisa. Data2 
>>pemboran tersebut sengaja dipublish agar bisa dipakai dalam analisa ilmuwan 
>>ataupun driller yang serius ingin mengetahui duduk perkara sumur yang diduga 
>>sebagai penyebab semburan. Selain itu mungkin sekali Davies et al. benar2 
>>tidak 
>>tahu atau tidak mempunyai data yang lengkap. Tetapi rupanya data2 tersebut 
>>tetap 
>>tidak dipakai juga,… hehehe
>> 
>>Davies et al. (2010) tidak setuju dengan bantahan Sawolo et al. (2009) karena 
>>menurutnya dilakukan pemompaan slow circulation dan spesifikasi float valve 
>>yang 
>>membuat analisa tersebut valid, TANPA memberikandata2 penunjang atau sumber2 
>>yang bisa di trace back. Ini adalah statement dan informasi menyesatkan 
>>karena 
>>tidak bisa dilacak balik oleh peneliti lain. Dari sinilah Davies et al. mulai 
>>tidak menulis secara ilmiah dan mulai melakukan ’cherry picking’. Disisi lain 
>>paper Sawolo et al. (2010), sudah memuat semua data beserta back up nya, 
>>menunjukkan dimana kesalahan dilakukan tetapi Dr. Davies tetap bersiteguh 
>>pada 
>>‘informasi sesat’ tanpa memberikan back up nya.
>> 
>>Saya sarankan kalau pak Nyoto memang ingin mengetahui duduk perkara tersebut 
>>secara ilmiah, sempatkan baca keempat paper tersebut. Cermati dan ambil 
>>kesimpulan sendiri manakah yang lebih mengutamakan etika penulisan ilmiah dan 
>>memakai data yang lengkap dan benar. Ini perlu agar kita semua tahu duduk 
>>perkaranya secara jelas dan tidak terkesan ‘asbun’. 
>>
>> 
>>Piiis pak!!
>> 
>>Wass.
>>Bambang Istadi
>>Tetap menghormati yang berbeda pendapat
>> 
>>From:nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] 
>>Sent: Monday, May 30, 2011 9:58 AM
>>To: iagi-net@iagi.or.id
>>Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
>> 
>>"Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry 
>>picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua 
>>data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya... "
>> 
>>Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi, thesis, 
>>bahwa akan selalu "mencari" data2 yg mendukung tulisannya, kalau misalnya ada 
>>data yg "kurang pas" dengan tulisannya atau mungkin dip

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread Made Sulitra
Pak Syaiful,
Walaupun saya juga termasuk orang awam, dari diskusi ini ada dua concerns yang 
menjadi dan perlu mendapat perhatian maupun penerangan bersama;

*Banyak penduduk korban Lusi sangat betul2 memerlukan bantuan riil baik 
kebutuhan se-hari2 para korban maupun fasilitas sosial/umum dan bahkan gelapnya 
masa depan mereka oleh karena kehilangan harta karun mereka.

**Mengutif, masyarakat awam Lusi memasang sticker yang bertuliskan sebagai 
berikut: 
Penyebab semburan lumpur panas di Sidoarjo:
42 ahli mengatakan karena pemboran,
3 ahli mengatakan karena gempa.

- Original Message - 
  From: nyoto - ke-el 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Tuesday, May 31, 2011 7:18 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


  Bisa dimulai dengan mendata berapa jumlah penduduk yg terlantar (mungkin 
daftar ini sudah ada di BPLS ya?), terutama yg memang betul2 memerlukan bantuan 
riil utk kebutuhan se-hari2 para korban, fasilitas sosial & fasilitas umum. 

  Tetapi yg menjadi masalah & keluhan besar dari para korban Lusi adalah sampai 
saat ini dengan tidak tuntasnya urusan ganti-rugi tanah & bangunan yg dimiliki 
masyarakat Lusi & sekitarnya yg terkena dampak lumpur panas tsb sehingga 
tanah/bangunannya tidak bisa digunakan atau dimanfaatkan lagi seperti sebelum 
terjadinya lumpur lapindo tsb. 

  Para korban ini umumnya sudah terdaftar lengkap dengan luas tanah & 
bangunannya & sudah mempunyai nilai ganti rugi yg harus dibayarkan ke ybs, 
tetapi umumnya mereka mengeluh & memprotes sampai saat ini ganti ruginya baru 
diterima mereka sebagian kecil saja.  

  Seperti pak Zainul salah satu korban lumpur Lapindo, di MetroTV kemarin 
malam, katanya dia sudah menerima ganti rugi tapi sampai saat ini (kemarin) 
baru menerimanya 20%  (50 juta rph) saja, yg 80% belum diterima.  

  Dan para korban Lapindo yg seperti pak Zainul ini jumlahnya buanyak sekali.  
Pihak dari Lapindo menerangkan bahwa yg membayar ganti rugi ke pak Zainul (dan 
para korban lainnya) adalah dari keuangan keluarga Bakrie katanya, jadi bukan 
dari Lapindo, makanya dibayarnya secara dicicil.

  Nah saya kira IAGI tidak akan membantu dalam soal ganti rugi ini kan ? Yg 
besarnya saya kira bisa mencapai milyardan rupiah, karena meliputi ribuan 
korban yg harus diganti-rugi tanah & bangunannya.


  Wass,
  nyoto

  2011/5/31 

Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka 
dompet sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita 
bisa lakukan hal yg sama utk LUSI.

Terimakasih atas masukan ini.

Salam,
Syaiful
Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id




From: "R.P.Koesoemadinata"  
Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 +0700
To: 
ReplyTo:  
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak 
lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.
Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka 
secara nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka "Dompet sumbangan untuk Korban 
Lumpur Sidoarjo", seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami 
Aceh dan waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?
Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan 
inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah 
bencana alam?
Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium 
sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?
Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung 
sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?
Wassalam
RPK


--

  “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email.



“Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email.


Re: [iagi-net-l] Menunggu Jaringan Ilmuwan Gunung Lumpur

2011-05-30 Thread Sunu Praptono
cu kontroversi
> berkepanjangan hingga saat ini. Sejumlah ilmuwan kebumian dan perminyakan
> terbelah dua pendapatnya. Tidak terkecuali di lingkungan Ikatan Ahli Geologi
> Indonesia (IAGI). Prof R. P. Koesoemadinata, mantan ketua organisasi ini,
> pernah membuat surat protes terbuka terhadap penyelenggaraan Lokakarya
> Lumpur Sidoarjo oleh BPPT pada 2007. Koesoemadinata menilai pembicara
> lokakarya tersebut lebih didominasi ahli-ahli yang pro-gempa Yogyakarta.
>
> Dalam forum internasional, Richard Davies dan Mark Tingay, dalam tulisannya
> di jurnal ilmiah, termasuk yang berpendapat faktor pengeboran sebagai
> penyebab munculnya semburan lumpur panas yang telah menenggelamkan beberapa
> desa di Sidoarjo. Sementara Adriano Mazzini--dalam jurnal
> ilmiah--berpendapat sebaliknya, yakni gempa Yogyakarta mengaktifkan patahan
> Watukosek yang melintasi Sidoarjo dan meletuskan mud volcano.
>
> Untuk memperingati lima tahun semburan, Humanitus Foundation--lembaga
> swadaya masyarakat non-politik dan non-agama yang berpusat di Australia--dan
> Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menyelenggarakan simposium
> internasional pada 25-26 Mei 2011. Pada hari pertama, 10 pembicara dari luar
> negeri dan empat pembicara dari dalam negeri serta para peserta meninjau
> lokasi kawah semburan dan muara Kali Porong.
>
> Di sekitar kawah, panitia memasang bendera negara-negara yang pernah
> melakukan penelitian di kawasan lumpur Sidoarjo, antara lain Inggris,
> Australia, Amerika, Rusia, Jepang, dan Norwegia. Pembicara dan panitia
> melakukan foto bersama di lokasi semburan dan arena simposium itu.
>
> Akan tetapi, simposium ini tak lepas dari kecaman. Andang Bachtiar, mantan
> Ketua IAGI dan kini menjadi Ketua Dewan Penasihat IAGI, membuat surat protes
> terbuka. Dia menuduh panitia tidak berimbang dalam memilih pembicara. Selain
> itu, mereka lebih menonjolkan ilmuwan asing. "Jadi marilah kita sama-sama ke
> Porong, Sidoarjo, pada 25-26 Mei ini untuk menyerahkan harga diri keilmuan
> kita ke para ahli asing dan menyediakan diri dimanfaatkan pihak tertentu
> untuk bersih-bersih," katanya.
>
> Direktur Eksekutif Humanitus Foundation Jeffrey Richards menolak tuduhan
> bahwa pihaknya sengaja mengundang pakar yang pro kepada Lapindo Brantas.
> "Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban,"
> katanya. Bantahan serupa disampaikan oleh Wakil Kepala BPLS Hardi Prasetya.
> Menurut Hardi, pembicara yang diundang adalah ilmuwan yang pernah melakukan
> penelitian dan hasilnya diterbitkan dalam jurnal ilmiah. "Ada dalam Lusi
> Library kami," kata guru besar ilmu geologi itu. Kami, kata Hardi, tidak
> bisa menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki
> reputasi.
>
> Panitia simposium terkesan menghindari diskusi soal penyebab semburan.
> Namun ada saja wartawan yang menanyakan hal itu kepada para ilmuwan. Richard
> Davies, yang masih tetap berpendapat bahwa pengeboran oleh Lapindo Brantas
> sebagai pemicu semburan lumpur panas, juga tidak mau berpolemik lebih jauh
> soal ini. Dalam paparannya dan kepada wartawan, dia lebih berfokus berbicara
> tentang berapa lama lumpur itu akan keluar.
>
> Sayang, Davies dan Tingay harus kembali ke negaranya, sehingga tidak
> mengikuti secara penuh sesi terakhir. Jawaban atas pertanyaan wartawan soal
> penyebab semburan lumpur panas di Sidoarjo akhirnya menggantung. Adriano
> Mazzini tak ingin menjawab karena Davies dan Tingay tidak berada dalam
> ruangan. Dia ingin menunjukkan sikap adil.
>
> Memang, tidak seperti sikap sekelompok ilmuwan di Tanah Air, para ahli
> mancanegara yang berbeda pendapat tersebut rukun-rukun saja selama tiga hari
> di Sidoarjo. Davies, Tingay, Mazzini, dan ahli lainnya makan dalam satu
> meja. Mereka pun berada dalam satu mobil saat menuju lokasi lumpur Lapindo
> dan asyik berdiskusi satu sama lain.
>
> Jeffrey Richards menjelaskan, pihaknya hanya mengganti tiket dan
> memfasilitasi akomodasi para pembicara. "Mereka mau datang ke sini tanpa
> dibayar karena (punya) keinginan besar untuk meneliti semburan lumpur ini,"
> katanya.
>
> Memang, obyek kajian ahli ilmu kebumian kebanyakan produk yang terjadi
> sejak ribuan hingga miliaran tahun lalu. "Dari lumpur Sidoarjo ini kita
> mengamati kelahiran dan evolusi serta dinamika obyek ini," kata Loyc
> Vanderkluysen, dari Arizona State University.
>
> Hardi Prasetya dan Sofyan Hadi dari BPLS menawarkan kantor lembaganya
> menjadi tempat penelitian para ahli. Sedangkan Jeffrey Richards berencana
> membentuk jaringan ilmuwan tentang lumpur Sidoarjo.
>
> Agar tidak menimbulkan kontroversi, seyogianya mereka melibatkan lembaga
> lain di Tanah Air, seperti LIPI, IAGI, Himpunan Ahli Geofisika Indonesia,
> serta perguruan tinggi dan lembaga penelitian lain. Selain demi kemaslahatan
> ilmu pengetahuan, riset tersebut harus bermanfaat untuk membantu warga yang
> menjadi korban lumpur panas di Sidoarjo.
>
> UNTUNG WIDYANTO
>
>
> http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/30/brk,20110530-337778,id.html
>
> --
> *"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*
>
>
>


Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread kartiko samodro
Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa
deh ...kenapa harus mencicil ?
Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau
terus ditungguin susah...
padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru,
memulai kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb.

sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni
karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban
lapindo...coba kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan lebih
jernih mencari solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya.

jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan
siapa yang menubruk duluan , sementara korban kecelakaan yang sudah megap
megap dibiarkan.

2011/5/31 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com

>
> Dan para korban Lapindo yg seperti pak Zainul ini jumlahnya buanyak
> sekali.  Pihak dari Lapindo menerangkan bahwa yg membayar ganti rugi ke pak
> Zainul (dan para korban lainnya) adalah dari keuangan keluarga Bakrie
> katanya, jadi bukan dari Lapindo, makanya dibayarnya secara dicicil.
>
>
> Wass,
> nyoto
>
>
>
>


RE: [iagi-net-l] Menunggu Jaringan Ilmuwan Gunung Lumpur

2011-05-30 Thread Muharram Jaya Panguriseng
 ruangan. Dia ingin 
menunjukkan sikap adil.

Memang, tidak seperti sikap sekelompok ilmuwan di Tanah Air, para ahli 
mancanegara yang berbeda pendapat tersebut rukun-rukun saja selama tiga hari di 
Sidoarjo. Davies, Tingay, Mazzini, dan ahli lainnya makan dalam satu meja. 
Mereka pun berada dalam satu mobil saat menuju lokasi lumpur Lapindo dan asyik 
berdiskusi satu sama lain.

Jeffrey Richards menjelaskan, pihaknya hanya mengganti tiket dan memfasilitasi 
akomodasi para pembicara. "Mereka mau datang ke sini tanpa dibayar karena 
(punya) keinginan besar untuk meneliti semburan lumpur ini," katanya.

Memang, obyek kajian ahli ilmu kebumian kebanyakan produk yang terjadi sejak 
ribuan hingga miliaran tahun lalu. "Dari lumpur Sidoarjo ini kita mengamati 
kelahiran dan evolusi serta dinamika obyek ini," kata Loyc Vanderkluysen, dari 
Arizona State University.

Hardi Prasetya dan Sofyan Hadi dari BPLS menawarkan kantor lembaganya menjadi 
tempat penelitian para ahli. Sedangkan Jeffrey Richards berencana membentuk 
jaringan ilmuwan tentang lumpur Sidoarjo.

Agar tidak menimbulkan kontroversi, seyogianya mereka melibatkan lembaga lain 
di Tanah Air, seperti LIPI, IAGI, Himpunan Ahli Geofisika Indonesia, serta 
perguruan tinggi dan lembaga penelitian lain. Selain demi kemaslahatan ilmu 
pengetahuan, riset tersebut harus bermanfaat untuk membantu warga yang menjadi 
korban lumpur panas di Sidoarjo.

UNTUNG WIDYANTO

http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/30/brk,20110530-337778,id.html

--
"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"


* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. *


Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread Yanto R.Sumantri



Saya setuju dengan pak Kendar , bahwa sudah ada indikasi bencana
alam , jadi kalau mau nyumbang ya bisa bisa saja dilakukan.

si
Abah

On Tue, May 31, 2011 6:25 am, asikin_suken...@yahoo.com
wrote:
> Setuju dengan usul bapak yang sangat konstruktif daripada
terus menerus
> wawancara dan berulang-ulang menyiarkan. Dari awal
sudah ada indikasi
> kearah bencana alam (SA)
> Sent from
my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
>
Teruuusss...!
> 
> -Original Message-
>
From: "R.P.Koesoemadinata" 
> Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27
> To:

> Reply-To:

> Subject: Re: [iagi-net-l] Andang
Protes
> Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang
terkena dampak
> lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.
>
Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka
> secara nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka "Dompet
sumbangan untuk
> Korban Lumpur Sidoarjo", seperti hal-nya
dengan waktu terjadinya Gempa dan
> Tsunami Aceh dan waktu terjadi
Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?
> Apakah tidak dapat dimulai
sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan
> inisiatif 
pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini
> adalah
bencana alam?
> Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan
instansi, bahkan juga
> symposium sudah menyatakannya demikian,
tetapi tidak ada action ke arah
> ini?
> Barangkali IAGI
dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung
>
sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?
> Wassalam
> RPK
> 


-- 
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


Re: [iagi-net-l] Menunggu Jaringan Ilmuwan Gunung Lumpur

2011-05-30 Thread andangbachtiar
an, dia lebih berfokus berbicara
> tentang berapa lama lumpur itu akan keluar.
>
> Sayang, Davies dan Tingay harus kembali ke negaranya, sehingga tidak
> mengikuti secara penuh sesi terakhir. Jawaban atas pertanyaan wartawan soal
> penyebab semburan lumpur panas di Sidoarjo akhirnya menggantung. Adriano
> Mazzini tak ingin menjawab karena Davies dan Tingay tidak berada dalam
> ruangan. Dia ingin menunjukkan sikap adil.
>
> Memang, tidak seperti sikap sekelompok ilmuwan di Tanah Air, para ahli
> mancanegara yang berbeda pendapat tersebut rukun-rukun saja selama tiga hari
> di Sidoarjo. Davies, Tingay, Mazzini, dan ahli lainnya makan dalam satu
> meja. Mereka pun berada dalam satu mobil saat menuju lokasi lumpur Lapindo
> dan asyik berdiskusi satu sama lain.
>
> Jeffrey Richards menjelaskan, pihaknya hanya mengganti tiket dan
> memfasilitasi akomodasi para pembicara. "Mereka mau datang ke sini tanpa
> dibayar karena (punya) keinginan besar untuk meneliti semburan lumpur ini,"
> katanya.
>
> Memang, obyek kajian ahli ilmu kebumian kebanyakan produk yang terjadi
> sejak ribuan hingga miliaran tahun lalu. "Dari lumpur Sidoarjo ini kita
> mengamati kelahiran dan evolusi serta dinamika obyek ini," kata Loyc
> Vanderkluysen, dari Arizona State University.
>
> Hardi Prasetya dan Sofyan Hadi dari BPLS menawarkan kantor lembaganya
> menjadi tempat penelitian para ahli. Sedangkan Jeffrey Richards berencana
> membentuk jaringan ilmuwan tentang lumpur Sidoarjo.
>
> Agar tidak menimbulkan kontroversi, seyogianya mereka melibatkan lembaga
> lain di Tanah Air, seperti LIPI, IAGI, Himpunan Ahli Geofisika Indonesia,
> serta perguruan tinggi dan lembaga penelitian lain. Selain demi kemaslahatan
> ilmu pengetahuan, riset tersebut harus bermanfaat untuk membantu warga yang
> menjadi korban lumpur panas di Sidoarjo.
>
> UNTUNG WIDYANTO
>
>
> http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/30/brk,20110530-337778,id.html
>
> --
> *"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*
>
>
>



RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread Muharram Jaya Panguriseng
Menurut hemat saya yang buta trik-trik politik, orang yang paling rugi baik 
finasial maupun politik dengan justifikasi yang berbelit-belit untuk 
menghindari tanggungjawab social ini adalah pemilik Lapindo sendiri. 1000 
ilmuwan dari luar negeri untuk menjustifikasi bahwa pemicu semburan lumpur 
adalah gempa Jogjakarta tidak akan mampu melawan "opini" public. Terlalu mahal 
untuk 2014 :)

Kalau boleh berandai-andai. Sendainya seluruh biaya yang telah dikeluarkan 
Lapindo dan Pemerintah sejak 5 tahun yang lalu digunakan untuk merelokasi 
masyarakat terdampak maka itu "mungkin" lebih dari cukup untuk ganti UNTUNG 
100x lipat (adakah yang punya angka exact berapa dana yang sudah dihabiskan?).
Seandainya itu dilakukan dari awal maka LUSI ini tidak akan dipandang sebagai 
bencana kemanusiaan, paling tidak hanya disebut "kejadian alam" sebagaimana 
dikehendaki Lapindo sekarang. Kejadian alam yang dipicu oleh pemboran ataupun 
gempa Jogjakarta tidak lagi jadi soal, masyarakat sudah senang. Dan jika semua 
tanahnya sudah dibebaskan Lapindo, maka Lapindo akan punya Laboratorium Mud 
Volcano yang bisa dijadikan pusat penelitian Mud Volcano dunia dan juga bisa 
dijadikan pusat parawisata serta kegiatan ekonomi lainnya. Seandainya itu yang 
dilakukan, Rakyat senang vs Lapindo senang. 2014 menang...
ngimpi mode oon (bukan ON) :)

Salam canda,
MJP

From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
Sent: Tuesday, May 31, 2011 9:27 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa deh 
...kenapa harus mencicil ?
Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau 
terus ditungguin susah...
padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru, memulai 
kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb.

sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni 
karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban 
lapindo...coba kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan lebih 
jernih mencari solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya.

jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan siapa 
yang menubruk duluan , sementara korban kecelakaan yang sudah megap megap 
dibiarkan.

2011/5/31 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com

Dan para korban Lapindo yg seperti pak Zainul ini jumlahnya buanyak sekali.  
Pihak dari Lapindo menerangkan bahwa yg membayar ganti rugi ke pak Zainul (dan 
para korban lainnya) adalah dari keuangan keluarga Bakrie katanya, jadi bukan 
dari Lapindo, makanya dibayarnya secara dicicil.


Wass,
nyoto



* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. *


[iagi-net-l] Fwd: Titip Paper LUSI ke IAGI net

2011-05-30 Thread Rovicky Dwi Putrohari
Karena filenya besar, bagi yang memerlukan silahkan donload lewat links
dibawah ini

Dibawah ini file-file yang dapat didonload yang berisi kontroversi Lumpur
Lapindo atau Lumpur Sidoarjo

2010_lusi-mud-volcano_was-it-caused-by-drilling_davies-et-al-2010

2009_strike-slip-faulting-as-a-trigger-lusi_mazzini-et-al-2009

2009_earthquake-triggering-of-mud-volcanoes_manga-et-al-2009

2008_an-earthquake-or-drilling-trigger_davies-et-al-2008

2007_triggering-and-dynamic-evolution-of-the-lusi-mud-volcano-indonesia_mazzini-et-al-2007

2006_birth-of-mud-volcano_e-java_davies

Koleksi dari* C.Prasetyadi (TG UPN Jogja)*

-- Forwarded message --
From: carolus prasetyadi 
Date: 2011/5/31
Subject: Titip Paper LUSI ke IAGI net
To: rovi...@gmail.com


Mas Rovicky,
Memenuhi keinginan rekan2, saya kirim beberapa paper LUSI yang memuat
kontroversi antara kubu "drilling" dan "earthquake" ke IAGI net, tetapi kok
mental.
Saya minta tolong via anda utk kirim ke IAGI net.

Salam,
C.Prasetyadi (TG UPN Jogja)




-- 
*"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*


RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread Yanto R.Sumantri



Rekan rekan

Sebagai satu K3S (saya kok lebih senang
dengan istilah KPS ya ) maka manajemen operasinya diawasi oleh BP
MIGAS.
Dalam kejadian ini , bagaimana pendapat  BP Migas secara
institusional ?
Bukan pak Awang sebagai pribadi lho ,\
Mungkin
sudah ada , tap Abah lupa .

si Abah



On
Tue, May 31, 2011 3:03 am, o - musakti wrote:
> Mas Bambang,Apakah
keempat paper tersebut bisa diunduh secara gratis
>
?...irit.com
> SalamO'
> --- On Mon, 30/5/11, Bambang P.
Istadi 
> wrote:
> 
>
From: Bambang P. Istadi

> Subject: RE: [iagi-net-l]
Andang Protes
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Received:
Monday, 30 May, 2011, 5:45 PM
> 
> 
> 
>

> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>

> Dear pak Nyoto,
> 
>   
>

> Daripada suudzon “"data2 tsb tidak
> dipakai" apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan
>
"bertentangan" dengan tulisannya.” Tolong
>
tunjukkan data yang mana yang saya pilih2 dan tidak dipakai? Atau ada
data
> yang
> diumpetin?  Atau ada yang saya
tutup2i??  Justru disini saya berharap
> kita semua
sebagai geologist professional musti mengungkapkan semua data
>
dan
> mengintegrasinya, jangan sepotong-sepotong. Semua informasi
atau data yang
> ada
> dipakai. Begitu pula kalau data
tersebut tidak dipakai maka harus
> dijelaskan
> mengapa
tidak bisa dipakai dengan menujukkan alasannya. Inilah etika
>
menulis
> secara ilmiah yang kami terapkan dalam Lusi. Ibaratnya
kalau men-deskripsi
> gajah, jangan hanya pegang buntutnya,..
pasti misleading.
> 
>   
> 
>
Dalam contoh yang saya angkat di
> AAPG Cape Town tadi mengenai
‘Pressure Analysis’ di casing
shoe
> yang oleh Davies et al. (2008) dinyatakan telah
‘fractured’ tetapi
>
dibantah oleh Sawolo et al. (2009) karena analisa tekanan didalam drill
> string
> tidak valid. Ditunjukkan bahwa didalam drill
string terdapat float valve
> yang
> memutus hubungan
hydrostatis antara drill string dan open hole, sehingga
> analisa
tekanan didalam drill string (analisa Davies et al.) tidak valid
>
dan
> harus dilakukan pada sisi annulus (seperti yang dilakukan
Dr. Rubiandini
> maupun
> Sawolo et al.).
> 
>   
> 
> Pada paper Sawolo et al.
2009
> tersebut dibeberkan pula skematik dari drill string serta
data2 pengeboran
> lain
> termasuk semua pressure data
yang ada seperti Bottom Hole Pressure, Leak
> Off
> Test,
Pressure data dari Mud Logger Real Time Data, dll yang diperlukan
> oleh
> setiap ilmuwan untuk melakukan analisa. Data2
pemboran tersebut sengaja
> dipublish agar bisa dipakai dalam
analisa ilmuwan ataupun driller yang
> serius
> ingin
mengetahui duduk perkara sumur yang diduga sebagai penyebab
>
semburan.
> Selain itu mungkin sekali Davies et al. benar2 tidak
tahu atau tidak
> mempunyai
> data yang lengkap. Tetapi
rupanya data2 tersebut tetap tidak dipakai
>
juga,…
> hehehe
> 
> 
 
> 
> Davies et al. (2010) tidak setuju
dengan bantahan Sawolo et al. (2009)
> karena menurutnya dilakukan
pemompaan slow circulation dan spesifikasi
> float
> valve
yang membuat analisa tersebut valid,
> TANPA memberikan data2
penunjang
> atau sumber2 yang bisa di trace back. Ini
>
adalah statement dan informasi menyesatkan karena tidak bisa dilacak
balik
> oleh
> peneliti lain. Dari sinilah Davies et
> al. mulai tidak menulis secara ilmiah dan mulai melakukan
’cherry
> picking’. Disisi
lain paper Sawolo et al. (2010), sudah memuat semua
> data
> beserta back up nya, menunjukkan dimana kesalahan dilakukan tetapi
Dr.
> Davies
> tetap bersiteguh pada
‘informasi sesat’ tanpa memberikan
back up
> nya.
> 
>   
> 
> Saya sarankan kalau pak
> Nyoto memang ingin mengetahui
duduk perkara tersebut secara ilmiah,
> sempatkan
> baca
keempat paper tersebut. Cermati dan ambil kesimpulan sendiri manakah
> yang
> lebih mengutamakan etika penulisan ilmiah dan
memakai data yang lengkap
> dan benar.
> Ini perlu agar
kita semua tahu duduk perkaranya secara jelas dan tidak
>
terkesan
> ‘asbun’.
> 
>   
> 
> Piiis pak!!
> 
>   
> 
> Wass.
> 
> Bambang Istadi
> 
> Tetap menghormati yang
> berbeda pendapat
> 
>   
> 
> 
> 
>
From: nyoto - ke-el
>
[mailto:ssoena...@gmail.com]
> 
> Sent: Monday, May 30,
2011 9:58 AM
> 
> To: iagi-net@iagi.or.id
> 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> "Terlihat
> disini Davies dan Lusiaga membuat
hypothesa berdasarkan 'cherry picked'
> data
> sangat
berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang
> ada
> dan tebang pilih data yang kira2 mendukung
hipotesanya... "
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
>

> 
> Sudah
> menjadi kecenderungan setiap penulis
(paper) termasuk skirpsi, thesis,
> bahwa
> akan selalu
"mencari" data2 yg mendukung tulisannya, kalau misalnya
> ada data yg "kurang pas" dengan tulisannya atau mungkin
dipikir tidak
> akan "mendukung tulisannya", maka
kecenderungan si penulis utk
> melakukan "data2 tsb tidak
dipakai" apalagi kalau misalnya data tsb
> kebetulan
"bertentangan" dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi
> (bukan Lumpur Lapindo ?), disadari atau tidak, kedua belah pihak
melakukan

Re: [iagi-net-l] Menunggu Jaringan Ilmuwan Gunung Lumpur

2011-05-30 Thread asikin_sukendar
u, mereka lebih menonjolkan ilmuwan asing. "Jadi marilah kita sama-sama ke
> Porong, Sidoarjo, pada 25-26 Mei ini untuk menyerahkan harga diri keilmuan
> kita ke para ahli asing dan menyediakan diri dimanfaatkan pihak tertentu
> untuk bersih-bersih," katanya.
>
> Direktur Eksekutif Humanitus Foundation Jeffrey Richards menolak tuduhan
> bahwa pihaknya sengaja mengundang pakar yang pro kepada Lapindo Brantas.
> "Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban,"
> katanya. Bantahan serupa disampaikan oleh Wakil Kepala BPLS Hardi Prasetya.
> Menurut Hardi, pembicara yang diundang adalah ilmuwan yang pernah melakukan
> penelitian dan hasilnya diterbitkan dalam jurnal ilmiah. "Ada dalam Lusi
> Library kami," kata guru besar ilmu geologi itu. Kami, kata Hardi, tidak
> bisa menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki
> reputasi.
>
> Panitia simposium terkesan menghindari diskusi soal penyebab semburan.
> Namun ada saja wartawan yang menanyakan hal itu kepada para ilmuwan. Richard
> Davies, yang masih tetap berpendapat bahwa pengeboran oleh Lapindo Brantas
> sebagai pemicu semburan lumpur panas, juga tidak mau berpolemik lebih jauh
> soal ini. Dalam paparannya dan kepada wartawan, dia lebih berfokus berbicara
> tentang berapa lama lumpur itu akan keluar.
>
> Sayang, Davies dan Tingay harus kembali ke negaranya, sehingga tidak
> mengikuti secara penuh sesi terakhir. Jawaban atas pertanyaan wartawan soal
> penyebab semburan lumpur panas di Sidoarjo akhirnya menggantung. Adriano
> Mazzini tak ingin menjawab karena Davies dan Tingay tidak berada dalam
> ruangan. Dia ingin menunjukkan sikap adil.
>
> Memang, tidak seperti sikap sekelompok ilmuwan di Tanah Air, para ahli
> mancanegara yang berbeda pendapat tersebut rukun-rukun saja selama tiga hari
> di Sidoarjo. Davies, Tingay, Mazzini, dan ahli lainnya makan dalam satu
> meja. Mereka pun berada dalam satu mobil saat menuju lokasi lumpur Lapindo
> dan asyik berdiskusi satu sama lain.
>
> Jeffrey Richards menjelaskan, pihaknya hanya mengganti tiket dan
> memfasilitasi akomodasi para pembicara. "Mereka mau datang ke sini tanpa
> dibayar karena (punya) keinginan besar untuk meneliti semburan lumpur ini,"
> katanya.
>
> Memang, obyek kajian ahli ilmu kebumian kebanyakan produk yang terjadi
> sejak ribuan hingga miliaran tahun lalu. "Dari lumpur Sidoarjo ini kita
> mengamati kelahiran dan evolusi serta dinamika obyek ini," kata Loyc
> Vanderkluysen, dari Arizona State University.
>
> Hardi Prasetya dan Sofyan Hadi dari BPLS menawarkan kantor lembaganya
> menjadi tempat penelitian para ahli. Sedangkan Jeffrey Richards berencana
> membentuk jaringan ilmuwan tentang lumpur Sidoarjo.
>
> Agar tidak menimbulkan kontroversi, seyogianya mereka melibatkan lembaga
> lain di Tanah Air, seperti LIPI, IAGI, Himpunan Ahli Geofisika Indonesia,
> serta perguruan tinggi dan lembaga penelitian lain. Selain demi kemaslahatan
> ilmu pengetahuan, riset tersebut harus bermanfaat untuk membantu warga yang
> menjadi korban lumpur panas di Sidoarjo.
>
> UNTUNG WIDYANTO
>
>
> http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/30/brk,20110530-337778,id.html
>
> --
> *"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*
>
>
>



RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread Muharram Jaya Panguriseng
Cak Saiful,

Bagaimana kalau IAGI dan HAGI cukup membantu memikirkan persoalan teknisnya 
saja sesuai dengan kompetensinya dengan syarat semua data teknis diberikan, 
sedangkan dompet Peduli Gempa Jogja di Sidoarjo diurus TVOne dan ANTV saja, 
sebagaimana yang telah sangat sukses mereka organizer pada saat Gempa Padang.

Sekedar usul untuk TVOne, judulnya mungkin Dompet Peduli Korban Gempa Jogja di 
Sidoarjo 2006-2011.

Salam,
MJP

From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
Sent: Tuesday, May 31, 2011 6:55 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka dompet 
sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita bisa 
lakukan hal yg sama utk LUSI.

Terimakasih atas masukan ini.

Salam,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id


From: "R.P.Koesoemadinata" 
Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 +0700
To: 
ReplyTo: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur 
Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.
Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka secara 
nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka "Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur 
Sidoarjo", seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan 
waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?
Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan 
inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah 
bencana alam?
Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium 
sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?
Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung 
sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?
Wassalam
RPK
* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. *


Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread asikin_sukendar
Saya usul jangan dikaitkan dulu dg gempa Jogya (karena belum dibuktikan). Cukup 
" dompet Peduli Korban Musibah Lumpur Sidoarjo" saja. (SA) 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Muharram Jaya Panguriseng 
Date: Tue, 31 May 2011 04:16:39 
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli  Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)
Reply-To: 
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Cak Saiful,

Bagaimana kalau IAGI dan HAGI cukup membantu memikirkan persoalan teknisnya 
saja sesuai dengan kompetensinya dengan syarat semua data teknis diberikan, 
sedangkan dompet Peduli Gempa Jogja di Sidoarjo diurus TVOne dan ANTV saja, 
sebagaimana yang telah sangat sukses mereka organizer pada saat Gempa Padang.

Sekedar usul untuk TVOne, judulnya mungkin Dompet Peduli Korban Gempa Jogja di 
Sidoarjo 2006-2011.

Salam,
MJP

From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
Sent: Tuesday, May 31, 2011 6:55 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka dompet 
sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita bisa 
lakukan hal yg sama utk LUSI.

Terimakasih atas masukan ini.

Salam,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id


From: "R.P.Koesoemadinata" 
Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 +0700
To: 
ReplyTo: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur 
Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.
Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka secara 
nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka "Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur 
Sidoarjo", seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan 
waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?
Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan 
inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah 
bencana alam?
Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium 
sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?
Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung 
sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?
Wassalam
RPK
* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. *



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Thread R.P.Koesoemadinata
Walaupun "belum terbukti" kaitannya dengan gempa Jogya, ya tentu mereka yang 
meyakini Lumpur Sidoarjo ini adalah "bencana alam" diharapkan akan banyak 
menyumbang. Untuk mereka yang berpendapat lain ya terserah saja.
Sampai kini kan baru pemeritah dan keluarga Bakrie saja yang peduli, TVOne pun 
belum membuka Dompet Korban Bencana Alam Lumpur Sidoarjo. He he hehe!
Maaf kalau 'kelakar yang agak kecut" ini tidak berkenan di hati. Sekali lagi 
mohon maaf!
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: asikin_suken...@yahoo.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Tuesday, May 31, 2011 11:29 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


  Saya usul jangan dikaitkan dulu dg gempa Jogya (karena belum dibuktikan). 
Cukup " dompet Peduli Korban Musibah Lumpur Sidoarjo" saja. (SA) 
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!


--

  From: Muharram Jaya Panguriseng  
  Date: Tue, 31 May 2011 04:16:39 +
  To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)
  ReplyTo:  
  Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes


  Cak Saiful,



  Bagaimana kalau IAGI dan HAGI cukup membantu memikirkan persoalan teknisnya 
saja sesuai dengan kompetensinya dengan syarat semua data teknis diberikan, 
sedangkan dompet Peduli Gempa Jogja di Sidoarjo diurus TVOne dan ANTV saja, 
sebagaimana yang telah sangat sukses mereka organizer pada saat Gempa Padang.



  Sekedar usul untuk TVOne, judulnya mungkin Dompet Peduli Korban Gempa Jogja 
di Sidoarjo 2006-2011.



  Salam,

  MJP



  From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] 
  Sent: Tuesday, May 31, 2011 6:55 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes



  Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka dompet 
sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita bisa 
lakukan hal yg sama utk LUSI.

  Terimakasih atas masukan ini.

  Salam,
  Syaiful

  Mohammad Syaiful
  * handphone: +62-812-9372808
  * business: msyai...@etti.co.id


--

  From: "R.P.Koesoemadinata"  

  Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 +0700

  To: 

  ReplyTo:  

  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes



  Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur 
Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.

  Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka 
secara nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka "Dompet sumbangan untuk Korban 
Lumpur Sidoarjo", seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami 
Aceh dan waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?

  Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan 
inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah 
bencana alam?

  Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium 
sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?

  Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung 
sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?

  Wassalam

  RPK

  * This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. * 

[iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-30 Thread Sunu Praptono
Danny Hilman,

Dalam rangkuman yang dituturkan oleh Awang HS, Amanda Clarke mengaitkan ada
kegempaan dengan aktivasi seismisitas dan pembukaan venting system di
sekitarnya, seperti yang saya kutip lagi berikut ini :

"  Amanda Clarke (Arizona State University) mendiskusikan bagaimana gempa
dapat memicu gempa-gempa lain juga semua venting system seperti gunungapi,
mud volcano, geyser dll. Dibahas kasus gempa-gempa di Alaska dan US yang
walapun relatif kecil dan jauh jaraknya ternyata dapat mempengaruhi venting
system lain. Contoh yang ekstrim adalah gempa di Oaxaca (Mexico) dengan 6,4
Mw dan berjarak 3200 km, ternyata banyak mempengaruhi gempa dan venting
system lain di US bagian barat. Untuk kasus gempa Yogya dan Lusi, Amanda tak
membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut."

Menurut saya ini secara tidak langsung pendapat itu mendukung hipotesa atau
teori bahwa gempa Yogya mampu sebagai trigger munculnya MV semacam Lusi,
sekaligus membantah perhitungan yang dikutip Tingay bahwa gempa Yogya
terlalu jauh dan kecil intensitasnya untuk memicu kelahiran Lusi.

Aku mau nanya: Sebagai pakar gempa yang saya yakin anda juga punya akses ke
data yang sama di Amrik sana, apa komentar anda ?

Please, speak up, Dan.

Salam,

Sunu.






2011/5/27 nyoto - ke-el 

> Hehehehehe  betul, memang lucu sekali, pak Danny Hilman yg selama ini
> sudah dikenal sebagai salah satu ahli gempa di Indonesia yg sudah mumpuni,
> koq malah nggak pernah diundang atau diberi kesempatan ngomong atau
> berkomentar perihal pemicu Lusi  mungkin kalau Danny diikutsertakan
> dalam diskusi Lusi nanti malah akan "DISALAHKAN", karena sebagai ahli gempa
> di Indonesia, sedang LUSI pemicunya adalah gempa juga, jadi pak Danny
> "SEHARUSNYA" mampu & bisa mengatur supaya gempa tidak akan menimbulkan
> bencana bagi masyarakat Sidoardjo  atau malah bisa disantet juga nanti.
>
>
> wass,
> nyoto
>
>
>
>
> 2011/5/27 
>
>  Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal
>> pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-)
>> Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL
>>
>> Salam
>> Danny
>>
>> Danny Hilman Natawidjaja
>> LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
>> Geoteknologi - LIPI
>> --
>> *From: *"Andang Bachtiar" 
>> *Date: *Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700
>>  *To: *
>> *ReplyTo: *
>>   *Subject: *RE: [iagi-net-l] Andang Protes
>>
>>  Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih
>> atas kesediaannya.
>>
>>
>>
>> Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.
>>
>>
>>
>> Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter
>> bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi
>> bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk
>> kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab
>> memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang
>> LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi.
>> Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini
>> keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga.
>>
>>
>>
>> Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.
>>
>>
>>
>> Salam
>>
>>
>>
>> ADB
>>
>>
>>  --
>>
>> *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
>> *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:22 AM
>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes
>>
>>
>>
>> Ya maksud saya seolah-olah usulannya "diperhatikan" dengan menambahnya
>> pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
>> jelas kemana arahnya.
>>
>> Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
>> simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca
>> flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun
>> menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara
>> presentasi/rapat di Jakarta.
>>
>> Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
>> diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh
>> Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
>> TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
>> Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di
>> Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul
>> pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, "kalian itu
>> bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
>> masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara". Saya katakan pasti
>> kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat,
>> bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan."
>>
>> Mereka sih senyum-senyum saja.
>>
>> Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
>> muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai
>> net-importe

Re: [iagi-net-l] Menunggu Jaringan Ilmuwan Gunung Lumpur

2011-05-30 Thread Yanto R.Sumantri
Indonesia (IAGI). Prof R. P. Koesoemadinata, mantan ketua organisasi
>> ini,
>> pernah membuat surat protes terbuka terhadap penyelenggaraan Lokakarya
>> Lumpur Sidoarjo oleh BPPT pada 2007. Koesoemadinata menilai pembicara
>> lokakarya tersebut lebih didominasi ahli-ahli yang pro-gempa
>> Yogyakarta.
>>
>> Dalam forum internasional, Richard Davies dan Mark Tingay, dalam
>> tulisannya
>> di jurnal ilmiah, termasuk yang berpendapat faktor pengeboran sebagai
>> penyebab munculnya semburan lumpur panas yang telah menenggelamkan
>> beberapa
>> desa di Sidoarjo. Sementara Adriano Mazzini--dalam jurnal
>> ilmiah--berpendapat sebaliknya, yakni gempa Yogyakarta mengaktifkan
>> patahan
>> Watukosek yang melintasi Sidoarjo dan meletuskan mud volcano.
>>
>> Untuk memperingati lima tahun semburan, Humanitus Foundation--lembaga
>> swadaya masyarakat non-politik dan non-agama yang berpusat di
>> Australia--dan
>> Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menyelenggarakan simposium
>> internasional pada 25-26 Mei 2011. Pada hari pertama, 10 pembicara dari
>> luar
>> negeri dan empat pembicara dari dalam negeri serta para peserta
>> meninjau
>> lokasi kawah semburan dan muara Kali Porong.
>>
>> Di sekitar kawah, panitia memasang bendera negara-negara yang pernah
>> melakukan penelitian di kawasan lumpur Sidoarjo, antara lain Inggris,
>> Australia, Amerika, Rusia, Jepang, dan Norwegia. Pembicara dan panitia
>> melakukan foto bersama di lokasi semburan dan arena simposium itu.
>>
>> Akan tetapi, simposium ini tak lepas dari kecaman. Andang Bachtiar,
>> mantan
>> Ketua IAGI dan kini menjadi Ketua Dewan Penasihat IAGI, membuat surat
>> protes
>> terbuka. Dia menuduh panitia tidak berimbang dalam memilih pembicara.
>> Selain
>> itu, mereka lebih menonjolkan ilmuwan asing. "Jadi marilah kita
>> sama-sama ke
>> Porong, Sidoarjo, pada 25-26 Mei ini untuk menyerahkan harga diri
>> keilmuan
>> kita ke para ahli asing dan menyediakan diri dimanfaatkan pihak
>> tertentu
>> untuk bersih-bersih," katanya.
>>
>> Direktur Eksekutif Humanitus Foundation Jeffrey Richards menolak
>> tuduhan
>> bahwa pihaknya sengaja mengundang pakar yang pro kepada Lapindo
>> Brantas.
>> "Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para
>> korban,"
>> katanya. Bantahan serupa disampaikan oleh Wakil Kepala BPLS Hardi
>> Prasetya.
>> Menurut Hardi, pembicara yang diundang adalah ilmuwan yang pernah
>> melakukan
>> penelitian dan hasilnya diterbitkan dalam jurnal ilmiah. "Ada dalam
>> Lusi
>> Library kami," kata guru besar ilmu geologi itu. Kami, kata Hardi,
>> tidak
>> bisa menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki
>> reputasi.
>>
>> Panitia simposium terkesan menghindari diskusi soal penyebab semburan.
>> Namun ada saja wartawan yang menanyakan hal itu kepada para ilmuwan.
>> Richard
>> Davies, yang masih tetap berpendapat bahwa pengeboran oleh Lapindo
>> Brantas
>> sebagai pemicu semburan lumpur panas, juga tidak mau berpolemik lebih
>> jauh
>> soal ini. Dalam paparannya dan kepada wartawan, dia lebih berfokus
>> berbicara
>> tentang berapa lama lumpur itu akan keluar.
>>
>> Sayang, Davies dan Tingay harus kembali ke negaranya, sehingga tidak
>> mengikuti secara penuh sesi terakhir. Jawaban atas pertanyaan wartawan
>> soal
>> penyebab semburan lumpur panas di Sidoarjo akhirnya menggantung.
>> Adriano
>> Mazzini tak ingin menjawab karena Davies dan Tingay tidak berada dalam
>> ruangan. Dia ingin menunjukkan sikap adil.
>>
>> Memang, tidak seperti sikap sekelompok ilmuwan di Tanah Air, para ahli
>> mancanegara yang berbeda pendapat tersebut rukun-rukun saja selama tiga
>> hari
>> di Sidoarjo. Davies, Tingay, Mazzini, dan ahli lainnya makan dalam satu
>> meja. Mereka pun berada dalam satu mobil saat menuju lokasi lumpur
>> Lapindo
>> dan asyik berdiskusi satu sama lain.
>>
>> Jeffrey Richards menjelaskan, pihaknya hanya mengganti tiket dan
>> memfasilitasi akomodasi para pembicara. "Mereka mau datang ke sini
>> tanpa
>> dibayar karena (punya) keinginan besar untuk meneliti semburan lumpur
>> ini,"
>> katanya.
>>
>> Memang, obyek kajian ahli ilmu kebumian kebanyakan produk yang terjadi
>> sejak ribuan hingga miliaran tahun lalu. "Dari lumpur Sidoarjo ini kita
>> mengamati kelahiran dan evolusi serta dinamika obyek ini," kata Loyc
>> Vanderkluysen, dari Arizona State University.
>>

RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-30 Thread Leonard Lisapaly
Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga menjadi
pemicu?

 

Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa
mencapai Sidoardjo.

 

LL

 



From: Sunu Praptono [mailto:sunu.prapt...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, May 31, 2011 12:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi
?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

 

Danny Hilman,

Dalam rangkuman yang dituturkan oleh Awang HS, Amanda Clarke mengaitkan ada
kegempaan dengan aktivasi seismisitas dan pembukaan venting system di
sekitarnya, seperti yang saya kutip lagi berikut ini :

"  Amanda Clarke (Arizona State University) mendiskusikan bagaimana gempa
dapat memicu gempa-gempa lain juga semua venting system seperti gunungapi,
mud volcano, geyser dll. Dibahas kasus gempa-gempa di Alaska dan US yang
walapun relatif kecil dan jauh jaraknya ternyata dapat mempengaruhi venting
system lain. Contoh yang ekstrim adalah gempa di Oaxaca (Mexico) dengan 6,4
Mw dan berjarak 3200 km, ternyata banyak mempengaruhi gempa dan venting
system lain di US bagian barat. Untuk kasus gempa Yogya dan Lusi, Amanda tak
membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut."

Menurut saya ini secara tidak langsung pendapat itu mendukung hipotesa atau
teori bahwa gempa Yogya mampu sebagai trigger munculnya MV semacam Lusi,
sekaligus membantah perhitungan yang dikutip Tingay bahwa gempa Yogya terlalu
jauh dan kecil intensitasnya untuk memicu kelahiran Lusi.

Aku mau nanya: Sebagai pakar gempa yang saya yakin anda juga punya akses ke
data yang sama di Amrik sana, apa komentar anda ?

Please, speak up, Dan.

Salam,

Sunu.




 

 

2011/5/27 nyoto - ke-el 

Hehehehehe  betul, memang lucu sekali, pak Danny Hilman yg selama ini
sudah dikenal sebagai salah satu ahli gempa di Indonesia yg sudah mumpuni,
koq malah nggak pernah diundang atau diberi kesempatan ngomong atau
berkomentar perihal pemicu Lusi  mungkin kalau Danny diikutsertakan dalam
diskusi Lusi nanti malah akan "DISALAHKAN", karena sebagai ahli gempa di
Indonesia, sedang LUSI pemicunya adalah gempa juga, jadi pak Danny
"SEHARUSNYA" mampu & bisa mengatur supaya gempa tidak akan menimbulkan
bencana bagi masyarakat Sidoardjo  atau malah bisa disantet juga nanti.

 

 

wass,

nyoto

 



 

2011/5/27 mailto:danny.hil...@gmail.com> >

 

Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal
pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-)
Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL

Salam
Danny

Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI





From: "Andang Bachtiar"  

Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700

To: 

ReplyTo:  

Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih
atas kesediaannya.

 

Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.

 

Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada
presenter bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang
presentasi bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi)
untuk kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab
memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang
LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi.
Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini
keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga.

 

Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.

 

Salam

 

ADB

 





From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Ya maksud saya seolah-olah usulannya "diperhatikan" dengan
menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang
diajukan jelas kemana arahnya.

Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya,
saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa
hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta.

Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam
suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan
oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati
dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia
perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di
kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dar

Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-30 Thread Rovicky Dwi Putrohari
**2011/5/31 Leonard Lisapaly 

>  Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga
> menjadi pemicu?
>
>
>
> Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa
> mencapai Sidoardjo.
>
>
>
> LL
>

Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo.
Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun
berbeda-beda ... hayoook !
silahkan disimak ada di dua tulisan sini :*
*1. Patahan Opak Yang
Unik
***2. Patahan Opak Yang Unik – 2 (Yang mana penyebab gempa
itu?)
*

Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama para
"ahli"-nya

RDP


RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-30 Thread Leonard Lisapaly
Ok, thanks. Nanti saya lihat.

 

LL

 



From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, May 31, 2011 1:23 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi
?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

 

2011/5/31 Leonard Lisapaly 

Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga
menjadi pemicu?

 

Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa
bisa mencapai Sidoardjo.

 

LL

 

Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo.
Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun
berbeda-beda ... hayoook ! 
silahkan disimak ada di dua tulisan sini :


1. Patahan Opak Yang Unik
 


2. Patahan Opak Yang Unik - 2 (Yang mana penyebab gempa itu?)
 

Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama para
"ahli"-nya

RDP