[iagi-net-l] Fw: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
he... he.. he... ada yang mengingat kan melalui japri bahwa email saya bisa di salah pahami. maksud saya kita tidak harus mencari orang yang berkaliber tinggi seperti Henry, Bob dan Chuck Caughey (akan tetapi kalau dapat yang seperti ini, tentu saja sangat bagus). mudah2an tidak ada yang salah paham. karena saya salut sama impact positive yang di buat ketiga orang tsb diperusahaan masing2 dan di society. fbs - Original Message From: Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, March 28, 2007 1:57:08 AM Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE saya setuju dgn Pak Hendri. USD 500K pertahun itu tidaklah jauh dari nilai pasaran di negara lain. (kira2 sama dgn USD 2500 per hari untuk yang kontrakan). Asal output nya membantu dalam E&P. pengalaman saya selama ini kurang dari 50 % expat (yang saya ketemu bekerja di perusahaan yang sama) yang memang bekerja untuk kesuksesan perusahaan tempat dia bekerja. apapun posisi nya. Kita tidak perlu cari Henry Posamentier atau Bob Park, atau Vaughn Ball yang selain bekerja dengan baik juga membantu society dengan mengajar atau kegiatan lain. Cukup yang punya skill dan knowledge dan mau memakai skill dan knowledge itu untuk E&P. Hukum pasar yang akan berlaku kalau terus menerus situasi kekurangan tenaga G&G&R, adalah riset dalam otomatisasi pekerjaan G&G&R. hasilnya, malah mungkin tidak perlu tenaga G&G&R yang banyak. cukup satu untuk sepuluh fields. Awalnya mungkin banyak asumsi yang bisa menyesatkan, tetapi akan cepat sekali berkembang. contoh2 : automatic History matching di reservoir simulation sudah mulai dipakai sejak belasan tahun lalu. auto picking di seismic interpretation. cyclo stratigraphy dan sejenisnya yang membuat pseudo-curve supaya lebih gampang korelasi well log. macam2 pemodelan kedepan atau inversi sudah banyak berkembang. di technology seismic interpretation, interpreter sudah mulai pick parasequence boundaries yang lebih gampang di pick. di pick di shale nya. ini selain lebih gampang di pick, pakai auto pick juga supaya cepat. mapping dari sand dilakukan dengan volume sculpturing dan kemudian 3D-Visualization (dengan memainkan color dan opacity). Atau kalau yang tidak punya 3D-Visualization tool, bisa pakai seismic attribute. di tempat saya magang, sudah mulai dikerjakan oleh junior2 geophysicist nya. senior2 geoscientist nya protes pada awalnya, tetapi setelah lihat hasilnya mereka malah ikut2an pake cara itu. Otomatisasi ini akan mendapat banyak tantangan apalagi yang dari kalangan "expert". tapi saya yakin bisa di otomaisasi suatu hari, mudah2an dalam waktu dekat. thn 1960 an, siapa bisa membayangkan computer yang hanya mengenal "on" dan "off", bisa dipake komunikasi ratusan ribu kilometer. pake video lagi. selain expert system, teknologi yang lain bisa berkembang dengan adanya "feedback" system. jadi bikin aja "interpretasi" nya (apapun itu,lalu di check ulang dengan men feedback ke model. kalau belum cocok, cari perbedaan dan bikin iterasi berikut nya. dengan teknology 64 bit mestinya sudah cukup banyak yang bisa dibuat. contoh yang paling sederhana di seismik ialah bikin forward modeling dan inversi dalam satu link. interpreter mulai dengan seafloor (kalau di laut), lalu kebawah nya di interpretasi oleh komputer. di buat looping sampai konvergens. atau bisa juga main reflectors an faultnya sudah di interpretasi. isi dari (antara main reflectors) itu yang dihitung dengan simulation system ini. sekedar sharing cita2/keinginan saya. fbs - Original Message From: hendri harsian <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, March 27, 2007 3:10:48 PM Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Pak Awang, Saya pikir ini momentum yang bagus untuk merapikan soal status pegawai ini. Kita selalu berdiskusi tentang banyaknya orang Indonesia yang keluar negri (bahkan di istilahkan brain drain), tapi kita kayaknya juga harus introspeksi tentang tenaga asing yang kerja disini. Jangan2 sebenarnya banyak tenaga asing yang kerja disini udah ngga ‘qualified enough’, tapi tetap dapat bayaran tinggi dan mematikan peluang pribumi. Sekedar pendapat. Salam Hendri -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 1:16 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Abah, Itu jumlah yang mengisi slot2 sesuai RPTKA, tidak termasuk yang kontrak. Saat ini, BPMIGAS belum mengawasi yang berstatus kontrak, tetapi akan segera diterbitkan peraturan2 tentang itu dan akan menjadi pengawasan BPMIGAS juga. TKA di service companies pun banyak dan ini bukan dalam wewenang pengawasan BPMIGAS. Salam, awang -O
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Vit, di Vico tiap tiga tahun kali maksudnya. sebenarnya keperluan untuk terus mengambil fresh graduate itu tidak perlu di haruskan. Mereka (decision maker dan kumpeni nya) sadar bahwa mereka perlu fresh graduate kalau mau bisnis yang bersinambungan. Nah, pertanyaannya apakah perusahaan itu mau bikin rencana sampai minyak atau gas nya habis, atau hanya dua atau tiga tahun aja sesudah itu di jual lagi perusahaan nya yah jadi balik tugas BPMIGAS lagi dong yang harus mengontrol mereka. fbs - Original Message From: Parvita Siregar <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, March 26, 2007 5:57:50 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE It is a good point Syafri jadi kekurangan tenaga GGE itu utamanya bukan karena banyak yang lari ke luar negeri, tetapi karena TIDAK ADA PENKADERAN DARI DULU. ini harus di garis bawahi sekarang... Seingat saya, dulu ada semacam kewajiban yang ditetapkan oleh Pertamina/BPKKA/DMPS untuk membuka lowongan untuk mahasiswa baru setiap tahun. Dulu ARCO selalu buka lowongan tiap tahun. Vico (dulu Huffco) juga setiap tahun ada fresh graduate, makanya di perusahaan2 ini hampir tiap generasi terwakili. Kecenderungannya sekarang banyak yang ingin pegawainya “hit the ground and run”. Beberapa perusahaan besar yang saya tahu memiliki program mentoring yang dimasukkan ke dalam performance appraisal mereka dan porsi scorenya cukup lumayan (15% dari total score, di Conoco dulu lho…), dan semakin senior, porsi dari total scorenya semakin besar. Sekarang kelihatannya sulit mencari G&G yang pengalamannya antara 8-10 tahun. Seolah-olah ada gap yang besar antara yang pengalamannya di bawah 5 tahun dan yang pengalamannya 15 tahun. Mungkin BPMIGAS bisa memberikan semacam peraturan untuk perusahaan2 yang sudah produksi untuk hire new graduates? Parvita H. Siregar Salamander Energy Jakarta-Indonesia Disclaimer: This email (including any attachments to it) is confidential and is sent for the personal attention of the intended recipient only and may contain information that is privileded, confidential or exempt from disclosure. If you have received this email in error, please advise us immediately and delete it. You are notified that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited.
Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
iya kalau perlu yang sudah pensiun dipanggil lagi, tetapi bukan untuk di management position, tetapi di technical position. yang jadi manager biarlah yang sekarang masih aktif (cocok umur dan kinerja kerjanya) bagaimana Pak Basuki P? Pak Yanto(Abah)? Pak Marwadi? fbs - Original Message From: h_ferius <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, March 27, 2007 2:45:52 PM Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Apa ngak sebaiknya Migas / IAGI menjadi wadah penyaluran bagi lulusan geologi yang sudah berpengalaman, yang telah bekerja sebagai tenaga kontrak tahunan atau puluhan tahunan di oil company ?. Katakanlah mereka, sudah mementor new hire oil company sehingga jadi orang, yang mungkin jadi VP. Apa appreciate buat mereka, paling ya, PHK karena habis kontrak atau kontraktor sudah ganti dan ganti pekerja dengan lainnya.. Tidaklah keliru besar, menghire mereka walaupun umur nya sudah kepala 3/4/5, anggap saja nol pengalaman, mereka pasti suka karena di perhatikan Migas / IAGI, dari pada mereka nganggur atau cari pekerjaan lain, ilmu geologinya tentu akan lupa atau malah hilang sama sekali. Siapa lagi yang akan menghargai bangsa sendiri. Orang Londo nya mau menghire, he malah si Indonesia nya tidak (heran heu..?). Masalah lowongan G&G terselesaikan. Sementara dengan new hire, apalagi fresh, kapan jadinya 3-5 th ?. Saya rasa mereka cukup mempunyai sense of , basic geologi yang tidak kalah dari yang dihire permanen oleh company, bukan sebagai "click engineer" tanpa basic Geo yang kuat. Ada juga malah menghire satpam untuk tenaga operator?. atawa jurusan lain masuk ke G&G. Trus buat apa mendirikan geologi school dimana-mana, kalau hanya sekedar untuk pendidikan, sementara kebutuhan mendesak bangsa kita adalah pekerjaan demi sesuap nasi, mengurangi pengangguran. Apalagi yang di PTN katanya kuliah disubsidi pemerintah, trus ngak ada hasilnya demi kemajuaan bangsa dan negara. Mohon maaf bila berkenan, dan terimakasih atas tanggapan. Jangan hanya bicara tentang orang company saja. HF 1393 Mencoba jadi pemerhati dan juga sedang cari kerjaan. > - Original Message - > From: "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Saturday, March 24, 2007 10:49 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > >> Yang dicari yang berpengalaman ( 10-15 thn ) , disi lain banyak G&G yang >> "ngganggur" . Kenapa sampai terjadi Gap yg sedemikian besar sekarang ? >> ( antara yg pengalaman dan tidak ) >> Saya masih Ingat dulu tahun 80 an waktu baru lulus banyak sekali >> perusahaan mau merekut tenaga tenaga yang 0 pengalaman ( baru lulus ) , >> apakah "kebijakan" untuk "memberdayakan" lulusan lulusan baru tidak bisa >> diberlakukan , shg terjadi regenerasi dan mengurangi penumpukan G&G >> lulusan baru.Atau misalnya ada program yang dapat meningkatkan lulusan >> lulusan baru menjadi siap pakai , misalnya dg menyisihakn dana dari >> penerimaan negara dibidang Migas atau dana lain yang ada hub dg industri >> migas misalnya.( salah satu alternatif solusi untuk memperkecil gap >> tenaga kerja G&G ) >> >> ISM >> >> - Original Message - >> From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> >> To: <[EMAIL PROTECTED]>; ; "Himpunan Ahli >> Geofisika Indonesia (HAGI)" <[EMAIL PROTECTED]> >> Sent: Friday, March 23, 2007 2:30 AM >> Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE >> >> >>>> Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007 >>>> >>>> BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE >>>> >>>> Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika, >>>> Head of >>>> BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa >>>> perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada kekhawatiran >>>> mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS. >>>> >>>> Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah >>>> para >>>> GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service company. >>>> Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30% >>>> produksi >>>> nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya >>>> sendiri. >>>> >>>> Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini >>>> masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply & demand) yang >>>> bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 posisi yang lowong untuk >>>> di >>>> isi dilingkungan KKK
Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
saya setuju dgn Pak Hendri. USD 500K pertahun itu tidaklah jauh dari nilai pasaran di negara lain. (kira2 sama dgn USD 2500 per hari untuk yang kontrakan). Asal output nya membantu dalam E&P. pengalaman saya selama ini kurang dari 50 % expat (yang saya ketemu bekerja di perusahaan yang sama) yang memang bekerja untuk kesuksesan perusahaan tempat dia bekerja. apapun posisi nya. Kita tidak perlu cari Henry Posamentier atau Bob Park, atau Vaughn Ball yang selain bekerja dengan baik juga membantu society dengan mengajar atau kegiatan lain. Cukup yang punya skill dan knowledge dan mau memakai skill dan knowledge itu untuk E&P. Hukum pasar yang akan berlaku kalau terus menerus situasi kekurangan tenaga G&G&R, adalah riset dalam otomatisasi pekerjaan G&G&R. hasilnya, malah mungkin tidak perlu tenaga G&G&R yang banyak. cukup satu untuk sepuluh fields. Awalnya mungkin banyak asumsi yang bisa menyesatkan, tetapi akan cepat sekali berkembang. contoh2 : automatic History matching di reservoir simulation sudah mulai dipakai sejak belasan tahun lalu. auto picking di seismic interpretation. cyclo stratigraphy dan sejenisnya yang membuat pseudo-curve supaya lebih gampang korelasi well log. macam2 pemodelan kedepan atau inversi sudah banyak berkembang. di technology seismic interpretation, interpreter sudah mulai pick parasequence boundaries yang lebih gampang di pick. di pick di shale nya. ini selain lebih gampang di pick, pakai auto pick juga supaya cepat. mapping dari sand dilakukan dengan volume sculpturing dan kemudian 3D-Visualization (dengan memainkan color dan opacity). Atau kalau yang tidak punya 3D-Visualization tool, bisa pakai seismic attribute. di tempat saya magang, sudah mulai dikerjakan oleh junior2 geophysicist nya. senior2 geoscientist nya protes pada awalnya, tetapi setelah lihat hasilnya mereka malah ikut2an pake cara itu. Otomatisasi ini akan mendapat banyak tantangan apalagi yang dari kalangan "expert". tapi saya yakin bisa di otomaisasi suatu hari, mudah2an dalam waktu dekat. thn 1960 an, siapa bisa membayangkan computer yang hanya mengenal "on" dan "off", bisa dipake komunikasi ratusan ribu kilometer. pake video lagi. selain expert system, teknologi yang lain bisa berkembang dengan adanya "feedback" system. jadi bikin aja "interpretasi" nya (apapun itu,lalu di check ulang dengan men feedback ke model. kalau belum cocok, cari perbedaan dan bikin iterasi berikut nya. dengan teknology 64 bit mestinya sudah cukup banyak yang bisa dibuat. contoh yang paling sederhana di seismik ialah bikin forward modeling dan inversi dalam satu link. interpreter mulai dengan seafloor (kalau di laut), lalu kebawah nya di interpretasi oleh komputer. di buat looping sampai konvergens. atau bisa juga main reflectors an faultnya sudah di interpretasi. isi dari (antara main reflectors) itu yang dihitung dengan simulation system ini. sekedar sharing cita2/keinginan saya. fbs - Original Message From: hendri harsian <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, March 27, 2007 3:10:48 PM Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Pak Awang, Saya pikir ini momentum yang bagus untuk merapikan soal status pegawai ini. Kita selalu berdiskusi tentang banyaknya orang Indonesia yang keluar negri (bahkan di istilahkan brain drain), tapi kita kayaknya juga harus introspeksi tentang tenaga asing yang kerja disini. Jangan2 sebenarnya banyak tenaga asing yang kerja disini udah ngga ‘qualified enough’, tapi tetap dapat bayaran tinggi dan mematikan peluang pribumi. Sekedar pendapat. Salam Hendri -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 1:16 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Abah, Itu jumlah yang mengisi slot2 sesuai RPTKA, tidak termasuk yang kontrak. Saat ini, BPMIGAS belum mengawasi yang berstatus kontrak, tetapi akan segera diterbitkan peraturan2 tentang itu dan akan menjadi pengawasan BPMIGAS juga. TKA di service companies pun banyak dan ini bukan dalam wewenang pengawasan BPMIGAS. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:57 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > Awang Itu yang mengisi slot saja ataukah termasuk yang "kontrak" " ? Pengalaman saya ada "pegawai kontrak " , expat yang dikontrak terus menerus dan dia berlokasi bukan di Jakarta. Apakah ini juga dimonitor BPMigas ? Si - Abah _ Pak Iman, > > Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) > dari tahun ke tahun, ini datanya : > > 2002 : 821 orang > 2003 : 819 orang &g
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Pak Awang, Saya pikir ini momentum yang bagus untuk merapikan soal status pegawai ini. Kita selalu berdiskusi tentang banyaknya orang Indonesia yang keluar negri (bahkan di istilahkan brain drain), tapi kita kayaknya juga harus introspeksi tentang tenaga asing yang kerja disini. Jangan2 sebenarnya banyak tenaga asing yang kerja disini udah ngga 'qualified enough', tapi tetap dapat bayaran tinggi dan mematikan peluang pribumi. Sekedar pendapat. Salam Hendri -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 1:16 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Abah, Itu jumlah yang mengisi slot2 sesuai RPTKA, tidak termasuk yang kontrak. Saat ini, BPMIGAS belum mengawasi yang berstatus kontrak, tetapi akan segera diterbitkan peraturan2 tentang itu dan akan menjadi pengawasan BPMIGAS juga. TKA di service companies pun banyak dan ini bukan dalam wewenang pengawasan BPMIGAS. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:57 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > Awang Itu yang mengisi slot saja ataukah termasuk yang "kontrak" " ? Pengalaman saya ada "pegawai kontrak " , expat yang dikontrak terus menerus dan dia berlokasi bukan di Jakarta. Apakah ini juga dimonitor BPMigas ? Si - Abah _ Pak Iman, > > Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) > dari tahun ke tahun, ini datanya : > > 2002 : 821 orang > 2003 : 819 orang > 2004 : 805 orang > 2005 : 794 orang > > Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi. > Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja, > expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. > > Salam, > awang > -Original Message- > From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, March 26, 2007 12:21 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > Apakah porsi karyawan asing masih besar ? > > Thanks. Iman > -Original Message- > From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke > tahun. > > Salam, > awang > > -Original Message- > From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi. > Sampe 2 kali lipat jumlahnya. > > edison > > > _____ > > From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum > semuanya terekapitulasi): > > eksplorasi : 204 juta USD > development : 1413 juta USD > produksi : 3172 juta USD > general administration : 457 juta USD > > Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general > admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan > bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan > ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi > ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang > menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, > bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. > > Ayo galakkan eksplorasi ! > > awang > > -Original Message- > From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > > > Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba > kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, > komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% > dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian > terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem > melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. > Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% > aja dari yang didapat disono, kurasa itu sud
Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Apa ngak sebaiknya Migas / IAGI menjadi wadah penyaluran bagi lulusan geologi yang sudah berpengalaman, yang telah bekerja sebagai tenaga kontrak tahunan atau puluhan tahunan di oil company ?. Katakanlah mereka, sudah mementor new hire oil company sehingga jadi orang, yang mungkin jadi VP. Apa appreciate buat mereka, paling ya, PHK karena habis kontrak atau kontraktor sudah ganti dan ganti pekerja dengan lainnya.. Tidaklah keliru besar, menghire mereka walaupun umur nya sudah kepala 3/4/5, anggap saja nol pengalaman, mereka pasti suka karena di perhatikan Migas / IAGI, dari pada mereka nganggur atau cari pekerjaan lain, ilmu geologinya tentu akan lupa atau malah hilang sama sekali. Siapa lagi yang akan menghargai bangsa sendiri. Orang Londo nya mau menghire, he malah si Indonesia nya tidak (heran heu..?). Masalah lowongan G&G terselesaikan. Sementara dengan new hire, apalagi fresh, kapan jadinya 3-5 th ?. Saya rasa mereka cukup mempunyai sense of , basic geologi yang tidak kalah dari yang dihire permanen oleh company, bukan sebagai "click engineer" tanpa basic Geo yang kuat. Ada juga malah menghire satpam untuk tenaga operator?. atawa jurusan lain masuk ke G&G. Trus buat apa mendirikan geologi school dimana-mana, kalau hanya sekedar untuk pendidikan, sementara kebutuhan mendesak bangsa kita adalah pekerjaan demi sesuap nasi, mengurangi pengangguran. Apalagi yang di PTN katanya kuliah disubsidi pemerintah, trus ngak ada hasilnya demi kemajuaan bangsa dan negara. Mohon maaf bila berkenan, dan terimakasih atas tanggapan. Jangan hanya bicara tentang orang company saja. HF 1393 Mencoba jadi pemerhati dan juga sedang cari kerjaan. - Original Message - From: "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Saturday, March 24, 2007 10:49 AM Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Yang dicari yang berpengalaman ( 10-15 thn ) , disi lain banyak G&G yang "ngganggur" . Kenapa sampai terjadi Gap yg sedemikian besar sekarang ? ( antara yg pengalaman dan tidak ) Saya masih Ingat dulu tahun 80 an waktu baru lulus banyak sekali perusahaan mau merekut tenaga tenaga yang 0 pengalaman ( baru lulus ) , apakah "kebijakan" untuk "memberdayakan" lulusan lulusan baru tidak bisa diberlakukan , shg terjadi regenerasi dan mengurangi penumpukan G&G lulusan baru.Atau misalnya ada program yang dapat meningkatkan lulusan lulusan baru menjadi siap pakai , misalnya dg menyisihakn dana dari penerimaan negara dibidang Migas atau dana lain yang ada hub dg industri migas misalnya.( salah satu alternatif solusi untuk memperkecil gap tenaga kerja G&G ) ISM - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]>; ; "Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, March 23, 2007 2:30 AM Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007 BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika, Head of BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada kekhawatiran mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS. Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah para GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service company. Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30% produksi nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya sendiri. Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply & demand) yang bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 posisi yang lowong untuk di isi dilingkungan KKKS". Siapa yang bisa mengisi itu ? Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa universitas untuk mencetak secara instant para GGE ini, karena untuk bisa diterima di pasar kerja yang siap pakai diperlukan 10-15 tahun pengalaman. Kardaya mengusulkan jalan keluar jangka pendek yang bisa dilakukan BPMIGAS adalah: Kontrak pihak ketiga, Kontrak Langsung, restrukturisasi gaji dan retensi finansial. Berikut data tersebut: GGE employee di oil company (status: production): Formation 16.290 Available manppower 13.846 Vacant position 2.444 GGE yang keluar: Chevron 111 ConocoPhilips 53 CNOOC 70 Petrochina 32 Total Indonesia 42 VICO 15 -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubsc
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Maaf baru mengikuti diskusi ini dan ada sedikit komentar tentang perginya para G&G keluar negri. Menurut saya dengan era globalisasi dan persaingan yang ada, para pekerja yang profesional (tidak hanya G&G bahkan para dokter dan dosenpun) banyak yang bekerja, berkarir bahkan tinggal dengan keluarga di luar negri. Tentunya keputusan untuk berkarir di luarnegri sudah dengan pertimbangan yang matang dan persetujuan keluarganya. Sedangkan kekurangan tenaga ahli G&G di dalam negri bisa diatasi dengan semakin membaiknya link antara industri dan lembaga pendidikan serta pemerintah. Pada kesempatan ini saya mau tanya dan mohon dijawab secara japri ke email pribadi saya <[EMAIL PROTECTED]>, apakah ada para G&G yang sedang atau pernah kerja serta tinggal di Lybia, Oman, Pakistan dan Seoul ? Nanti kita bisa diskusi secara pribadi saja. Thanks dan wassalam TAM --- Ahmiyul Rauf <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Saya fikir BPMIGAS/Migas bisa segera ambil tindakan > misalnya meminta semua > PSC menginventarisir data/keterangan dari GGE yang > keluar, apa motivasi > mereka. Saya tidak yakin bhw mereka keluar karena > semata-mata tawaran gaji > yang lebih tinggi. Mestinya ada masalah-masalah lain > yang mendorong > brain-drain GGE. > > Disisi lain kita juga bisa ambil sisi positifnya, > bhw makin banyak GGE yang > keluar, berkarir dan berpengalaman international, > akan banyak membantu > menyiapkan tenaga andal untuk kepentingan nasional > masa datang. Masalahnya > apakah kita bisa menyiapkan tawaran yg lebih menarik > (remember: money is not > everything) > > Malaysia pernah mencoba memanggil SDM mereka yang > bekerja diluar negeri dg > tawaran gaji sama. Bisa dijadikan lesson learned > juga apakah mereka > berhasil. > > Ahmiyul Rauf > > -Original Message- > From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Saturday, March 24, 2007 10:49 > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong > untuk GGE > > Yang dicari yang berpengalaman ( 10-15 thn ) , disi > lain banyak G&G yang > "ngganggur" . Kenapa sampai terjadi Gap yg > sedemikian besar sekarang ? ( > antara yg pengalaman dan tidak ) > Saya masih Ingat dulu tahun 80 an waktu baru lulus > banyak sekali perusahaan > mau merekut tenaga tenaga yang 0 pengalaman ( baru > lulus ) , apakah > "kebijakan" untuk "memberdayakan" lulusan lulusan > baru tidak bisa > diberlakukan , shg terjadi regenerasi dan mengurangi > penumpukan G&G lulusan > baru.Atau misalnya ada program yang dapat > meningkatkan lulusan lulusan baru > menjadi siap pakai , misalnya dg menyisihakn dana > dari penerimaan negara > dibidang Migas atau dana lain yang ada hub dg > industri migas misalnya.( > salah satu alternatif solusi untuk memperkecil gap > tenaga kerja G&G ) > > ISM > > ----- Original Message ----- > From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <[EMAIL PROTECTED]>; > ; "Himpunan Ahli > Geofisika Indonesia (HAGI)" > <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Friday, March 23, 2007 2:30 AM > Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk > GGE > > > >> Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007 > >> > >> BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > >> > >> Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun > lalu, Kardaya Warnika, Head > > >> of > >> BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang > keadaan SDM di beberapa > >> perusahaan minyak yang berada dibawah kendali > BPMIGAS. Ada kekhawatiran > >> mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya > 300-an GGE dari KKKS. > >> > >> Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun > ia tidak tahu apakah > >> para > >> GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya > pindah ke service company. > >> Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja > besar menaikkan 30% > >> produksi > >> nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan > diri dari negrinya > >> sendiri. > >> > >> Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat > banyak mengingat ini > >> masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar > (supply & demand) yang > >> bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 > posisi yang lowong untuk di > >> isi dilingkungan KKKS". Siapa yang bisa mengisi > itu ? > >> > >> Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa > universitas untuk > >> mencetak > >> secara instant para GGE ini, karena untuk bisa > diterima di pasar kerja > >> yang > >> s
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE (sistem cost recovery)
Pak Rovicky, Pembuat kontrak memang Migas, tetapi saat penyusunannya sudah melibatkan banyak pihak termasuk BPMIGAS. BPMIGAS pun sudah terlibat dari awal, termasuk pada saat blok akan ditenderkan (regular tender) atau blok diminta calon investor (direct offer). Semacam yang dipakai Malaysia sekarang itu pernah dipakai sistem PSC Indonesia pada periode sejak ada PSC sampai 31 Desember 1975. Sampai 31 Desember 1973, sistem cost recovery (pengembalian biaya) ditetapkan maksimum setiap tahunnya adalah sebesar 40 % setara dengan pengambilan (lifting) dan penjualan nilai produksi, serta rental moveable assets. Lalu, dua tahun berikutnya (1 Januari 1974-31 Desember 1975) dasar cost recovery ditetapkan maksimum setiap tahunnya adalah 40 % setara dengan lifting dan penjualan nilai produksi, tetapi dibebaskan dari pembayaran rental moveable assets. 1 Januari 1976 sampai sekarang, persentase cost recovery per tahun adalah maksimal 100 % terhadap nilai produksi tahunan, namun kapital asset didasarkan atas penyusutan. Mengapa berubah2 begitu, ini berhubungan dengan fluktuasi harga minyak dunia dan efeknya terhadap pendapatan Negara. Saya pikir kita pun masih sangat terbuka untuk mengubah sistem cost recovery sekarang sebab harga minyak dunia sekarang tak lagi dalam trend tahun 1976, tentu saja. Tahun lalu, kami membandingkan sistem kontrak di 21 negara anggota OPEC dan negara2 Asia non-OPEC. Untuk soal cost recovery, perbandingan "apple to apple" bisa dilakukan atas 13 negara. Cost Recovery adlah untuk operating expenditure (OPEX) and/or capital expenditure (CAPEX), hasilnya : no limit/100% (dianut 4 negara, termasuk Indonesia), sliding scale 30-40% (2 negara), maximum five years (1 negara), up to 50-62% (2 negara), negotiable (1 negara), 35-50% (2 negara) and maximum 70% (1 negara). Terbukti bahwa umumnya negara2 menganut sistem cost recovery yang limited. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 27, 2007 9:51 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Pak Awang sangat menarik kalimat terakhirnya dengan rumus jempol --> "Rule of thumb-nya : G & A tak boleh melebihi 10 % dari total budget." Tapi masih ada kemungkinan jempolnya ditekuk, bugdetnya yang dinaikin ... upst sorry :) Nah untuk mengantisipasi hal ini, "sistem kontrol" apa lagi yang masih dilakukan untuk menekan budget yg masuk kategori (cost) ? Setahu saya (correct me if ia am wrong) ... Cost ini toh akhirnya akan masuk CR (Cost recovery) ...Apakah ada pembatasan dalam angka cost ini dalam memproduksi migas. Apakah ada ANGKA dalam kontrak PSC. Kalau ngga salah di Malaysia angka CR ini dikontrol sehingga maksimum sekian persen dari revenue. Adakah hal semacam ini di PSC Indonesia ? CR akan bergantung dari angka yg sudah ditentukan ini. Sehingga tercipta "otomatisasi efisiensi". Pak Awang dkk ndak perlu repot. Mungkin isi kontrak ini bukan wewenang BPMIGAS karena pembuat draft kontrak PSCnya MIGAS, kan ? thx RDP On 3/27/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Yanto, Dalam prinsip accounting blok produksi, gaji tenaga GGE termasuk dalam G&A, sedangkan yang belum berproduksi masuk ke Exploration Administration. G&A bisa tinggi karena merupakan komponen cost personel dan semua fasilitasnya, sewa gedung dan semua fasilitas kantor, dan semua pengeluaran "lain-lain" (termasuk public relation) yang tidak bisa dimasukkan ke pos lain. Perlambatan perizinan bisa dimasukkan ke dua pos : G & A atau proyek berhubungan. Izin lokasi pemboran atau seismik yang terlambat sehingga menimbulkan biaya, misalnya, bisa dimasukkan ke dalam cost proyek bor atau seismik (di luar G & A). Pada saat budget meeting, G & A yang tinggi akan selalu mengundang pertanyaan, dan kami selalu meminta klarifikasi serta perinciannya. Salam, awang -Original Message- From: Yanto Salim [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 27, 2007 7:08 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Pak Awang, Menarik sekali melihat distribusi expenditure tahun 2005, apakah gaji G & G dan engineering termasuk dalam G & A? G&A disini digambarkan sebesar 224% dari biaya explorasi. Faktor apa saja yang membuat G&A sangat tinggi , mungkinkah adanya kegiatan Public Relation, yang saat ini makin keren dan berkembang dilingkungan Migas?. Apakah ada studi khusus yang menyelidiki biaya tidak langsung yang membuat expenditure naik, seperti misalnya berapa biaya yang harus dikeluarkan karena delaynya perijinan atau approval baik didaerah maupun tingkat pusat?. Salam Yanto Salim. _ From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 11:44 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Ini catatan saya untuk realisasi expendi
RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Vita, Beberapa perusahaan besar berproduksi seperti Pertamina, BP, Chevron (ex CPI), dan Medco cukup bagus dan bisa menjadi contoh untuk menerima GGE nol pengalaman dan mendidiknya dengan program yang terarah. Melihat gap yang begitu jauh antara yang experienced dan fresh-graduate, dan mengacu kepada undang2 yang ada tentang pengutamaan TKN, ini kelihatannya telah menjadi issue yang serius, mestinya memang sudah harus dikeluarkan aturan yang mewajibkan recruitment tenaga2 fresh graduate. Saya akan coba teruskan ke rekan2 BPMIGAS di SDM external, sebab kelangkaan tenaga menengah GGE pun sudah ada di agenda solusi mereka. Salam, awang -Original Message- From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 4:58 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE It is a good point Syafri jadi kekurangan tenaga GGE itu utamanya bukan karena banyak yang lari ke luar negeri, tetapi karena TIDAK ADA PENKADERAN DARI DULU. ini harus di garis bawahi sekarang... Seingat saya, dulu ada semacam kewajiban yang ditetapkan oleh Pertamina/BPKKA/DMPS untuk membuka lowongan untuk mahasiswa baru setiap tahun. Dulu ARCO selalu buka lowongan tiap tahun. Vico (dulu Huffco) juga setiap tahun ada fresh graduate, makanya di perusahaan2 ini hampir tiap generasi terwakili. Kecenderungannya sekarang banyak yang ingin pegawainya "hit the ground and run". Beberapa perusahaan besar yang saya tahu memiliki program mentoring yang dimasukkan ke dalam performance appraisal mereka dan porsi scorenya cukup lumayan (15% dari total score, di Conoco dulu lho...), dan semakin senior, porsi dari total scorenya semakin besar. Sekarang kelihatannya sulit mencari G&G yang pengalamannya antara 8-10 tahun. Seolah-olah ada gap yang besar antara yang pengalamannya di bawah 5 tahun dan yang pengalamannya 15 tahun. Mungkin BPMIGAS bisa memberikan semacam peraturan untuk perusahaan2 yang sudah produksi untuk hire new graduates? Parvita H. Siregar Salamander Energy Jakarta-Indonesia Disclaimer: This email (including any attachments to it) is confidential and is sent for the personal attention of the intended recipient only and may contain information that is privileded, confidential or exempt from disclosure. If you have received this email in error, please advise us immediately and delete it. You are notified that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited.
Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Pak Awang sangat menarik kalimat terakhirnya dengan rumus jempol --> "Rule of thumb-nya : G & A tak boleh melebihi 10 % dari total budget." Tapi masih ada kemungkinan jempolnya ditekuk, bugdetnya yang dinaikin ... upst sorry :) Nah untuk mengantisipasi hal ini, "sistem kontrol" apa lagi yang masih dilakukan untuk menekan budget yg masuk kategori (cost) ? Setahu saya (correct me if ia am wrong) ... Cost ini toh akhirnya akan masuk CR (Cost recovery) ...Apakah ada pembatasan dalam angka cost ini dalam memproduksi migas. Apakah ada ANGKA dalam kontrak PSC. Kalau ngga salah di Malaysia angka CR ini dikontrol sehingga maksimum sekian persen dari revenue. Adakah hal semacam ini di PSC Indonesia ? CR akan bergantung dari angka yg sudah ditentukan ini. Sehingga tercipta "otomatisasi efisiensi". Pak Awang dkk ndak perlu repot. Mungkin isi kontrak ini bukan wewenang BPMIGAS karena pembuat draft kontrak PSCnya MIGAS, kan ? thx RDP On 3/27/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Yanto, Dalam prinsip accounting blok produksi, gaji tenaga GGE termasuk dalam G&A, sedangkan yang belum berproduksi masuk ke Exploration Administration. G&A bisa tinggi karena merupakan komponen cost personel dan semua fasilitasnya, sewa gedung dan semua fasilitas kantor, dan semua pengeluaran "lain-lain" (termasuk public relation) yang tidak bisa dimasukkan ke pos lain. Perlambatan perizinan bisa dimasukkan ke dua pos : G & A atau proyek berhubungan. Izin lokasi pemboran atau seismik yang terlambat sehingga menimbulkan biaya, misalnya, bisa dimasukkan ke dalam cost proyek bor atau seismik (di luar G & A). Pada saat budget meeting, G & A yang tinggi akan selalu mengundang pertanyaan, dan kami selalu meminta klarifikasi serta perinciannya. Salam, awang -Original Message- *From:* Yanto Salim [mailto:[EMAIL PROTECTED] *Sent**:* Tuesday, March 27, 2007 7:08 C++ *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Pak Awang, Menarik sekali melihat distribusi expenditure tahun 2005, apakah gaji G & G dan engineering termasuk dalam G & A? G&A disini digambarkan sebesar 224% dari biaya explorasi. Faktor apa saja yang membuat G&A sangat tinggi , mungkinkah adanya kegiatan Public Relation, yang saat ini makin keren dan berkembang dilingkungan Migas?. Apakah ada studi khusus yang menyelidiki biaya tidak langsung yang membuat expenditure naik, seperti misalnya berapa biaya yang harus dikeluarkan karena delaynya perijinan atau approval baik didaerah maupun tingkat pusat?. Salam Yanto Salim. -- *From:* Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] *Sent:* Monday, March 26, 2007 11:44 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): eksplorasi : 204 juta USD development : 1413 juta USD produksi : 3172 juta USD general administration : 457 juta USD Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. Ayo galakkan eksplorasi ! awang
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Ya Vita, satunya lagi adalah Chevron ex Unocal yang expat cost personnelnya besar. Memang diskusi semacam ini tak habisnya, yang ditulis Mas Harry Widjonarko adalah tepat : capek.. Salam, awang -Original Message- From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 4:48 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Di presentasinya Pak Kardaya itu, konon Total dan Conocophillips dan ExxonMobil yang persentasi expat vs inpatnya agak tidak imbang. FYI, satu expat bisa mencapai sampai USD 500,000 per tahun, kalau dihitung total semuanya (housing, sekolah anak, premium, etc). Wah, kalau diskusi seperti ini tidak habis-habis, Mas. Kenapa rekan2 pada pergi eksodus ke luar negri, mungkin karena kwalitas hidup di sana lebih baik (tidak macet, udara lebih bersih, etc), sekolah untuk anak lebih baik (dan ditanggung oleh perusahaan ybs). Ya, siapa sih yang ngga kepengen merasakan enaknya jadi expat... Parvita H. Siregar Salamander Energy Jakarta-Indonesia Disclaimer: This email (including any attachments to it) is confidential and is sent for the personal attention of the intended recipient only and may contain information that is privileded, confidential or exempt from disclosure. If you have received this email in error, please advise us immediately and delete it. You are notified that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. _ From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Pak Iman, Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) dari tahun ke tahun, ini datanya : 2002 : 821 orang 2003 : 819 orang 2004 : 805 orang 2005 : 794 orang Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi. Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja, expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. Salam, awang -Original Message- From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:21 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Apakah porsi karyawan asing masih besar ? Thanks. Iman -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke tahun. Salam, awang -Original Message- From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi. Sampe 2 kali lipat jumlahnya. edison _ From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): eksplorasi : 204 juta USD development : 1413 juta USD produksi : 3172 juta USD general administration : 457 juta USD Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. Ayo galakkan eksplorasi ! awang -Original Message- From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? Ciao Bambang -[ Received Mail Content ]---------- Subject : Re: [iag
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Pak Yanto, Dalam prinsip accounting blok produksi, gaji tenaga GGE termasuk dalam G&A, sedangkan yang belum berproduksi masuk ke Exploration Administration. G&A bisa tinggi karena merupakan komponen cost personel dan semua fasilitasnya, sewa gedung dan semua fasilitas kantor, dan semua pengeluaran "lain-lain" (termasuk public relation) yang tidak bisa dimasukkan ke pos lain. Perlambatan perizinan bisa dimasukkan ke dua pos : G & A atau proyek berhubungan. Izin lokasi pemboran atau seismik yang terlambat sehingga menimbulkan biaya, misalnya, bisa dimasukkan ke dalam cost proyek bor atau seismik (di luar G & A). Pada saat budget meeting, G & A yang tinggi akan selalu mengundang pertanyaan, dan kami selalu meminta klarifikasi serta perinciannya. Rule of thumb-nya : G & A tak boleh melebihi 10 % dari total budget. Salam, awang -Original Message- From: Yanto Salim [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 27, 2007 7:08 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Pak Awang, Menarik sekali melihat distribusi expenditure tahun 2005, apakah gaji G & G dan engineering termasuk dalam G & A? G&A disini digambarkan sebesar 224% dari biaya explorasi. Faktor apa saja yang membuat G&A sangat tinggi , mungkinkah adanya kegiatan Public Relation, yang saat ini makin keren dan berkembang dilingkungan Migas?. Apakah ada studi khusus yang menyelidiki biaya tidak langsung yang membuat expenditure naik, seperti misalnya berapa biaya yang harus dikeluarkan karena delaynya perijinan atau approval baik didaerah maupun tingkat pusat?. Salam Yanto Salim. _ From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 11:44 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): eksplorasi : 204 juta USD development : 1413 juta USD produksi : 3172 juta USD general administration : 457 juta USD Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. Ayo galakkan eksplorasi ! awang -Original Message- From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? Ciao Bambang -----[ Received Mail Content ]-- Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) >From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> To : iagi-net@iagi.or.id Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah. kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia? atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas. Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin boleh juga tuh. tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? fbs jadi ingat lagu KoesPloes _ Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX (http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAG
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
ini mah cerita lama, masalahnya bukannya RPTK nya yang gagal, tapi BPMIGAS yang kurang diberi wewenang, manpower dan kekuatan untuk melakukan kontrol………. Segitu aja komentar saya . Udah sering sikh topic ini dibahas di milis ini dan milis MIGAS, tapi kayaknya nggak ada gunanya juga……. Capek dekh!!! _ From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 27, 2007 6:54 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Kelihatannya pengurangan ekspat hanya sekitar 10 orang per tahun, padahal coy asing secara "intensif" melakukan eksplorasi disini sudah sejak 35 tahun yang lalu (dari mulai negara ekportir migas hingga mulai menjadi negara importir migas). Barangkali penurunan di bagian eksplorasi bisa lebih kecil dari 1 % atau malah mereka bertambah dengan bertambahnya discovery ?? Apakah model RPTK "gagal" mengakselerasi penurunan jumlah ekspat ? Thanks. Iman -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Pak Iman, Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) dari tahun ke tahun, ini datanya : 2002 : 821 orang 2003 : 819 orang 2004 : 805 orang 2005 : 794 orang Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi. Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja, expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. Salam, awang -Original Message- From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:21 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Apakah porsi karyawan asing masih besar ? Thanks. Iman -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Menyedihkan kan Pak…itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke tahun. Salam, awang -Original Message- From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi. Sampe 2 kali lipat jumlahnya. edison _ From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): eksplorasi : 204 juta USD development : 1413 juta USD produksi : 3172 juta USD general administration : 457 juta USD Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. Ayo galakkan eksplorasi ! awang -Original Message- From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? Ciao Bambang -[ Received Mail Content ]------ Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) >From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> To : iagi-net@iagi.or.id Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah. kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia? atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama den
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Pak Awang, Menarik sekali melihat distribusi expenditure tahun 2005, apakah gaji G & G dan engineering termasuk dalam G & A? G&A disini digambarkan sebesar 224% dari biaya explorasi. Faktor apa saja yang membuat G&A sangat tinggi , mungkinkah adanya kegiatan Public Relation, yang saat ini makin keren dan berkembang dilingkungan Migas?. Apakah ada studi khusus yang menyelidiki biaya tidak langsung yang membuat expenditure naik, seperti misalnya berapa biaya yang harus dikeluarkan karena delaynya perijinan atau approval baik didaerah maupun tingkat pusat?. Salam Yanto Salim. From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 11:44 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): eksplorasi : 204 juta USD development : 1413 juta USD produksi : 3172 juta USD general administration : 457 juta USD Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. Ayo galakkan eksplorasi ! awang -Original Message- From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? Ciao Bambang -[ Received Mail Content ]------ Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> To : iagi-net@iagi.or.id Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah. kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia? atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas. Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin boleh juga tuh. tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? fbs jadi ingat lagu KoesPloes Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX (http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Kelihatannya pengurangan ekspat hanya sekitar 10 orang per tahun, padahal coy asing secara "intensif" melakukan eksplorasi disini sudah sejak 35 tahun yang lalu (dari mulai negara ekportir migas hingga mulai menjadi negara importir migas). Barangkali penurunan di bagian eksplorasi bisa lebih kecil dari 1 % atau malah mereka bertambah dengan bertambahnya discovery ?? Apakah model RPTK "gagal" mengakselerasi penurunan jumlah ekspat ? Thanks. Iman -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Pak Iman, Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) dari tahun ke tahun, ini datanya : 2002 : 821 orang 2003 : 819 orang 2004 : 805 orang 2005 : 794 orang Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi. Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja, expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. Salam, awang -Original Message- From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:21 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Apakah porsi karyawan asing masih besar ? Thanks. Iman -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke tahun. Salam, awang -Original Message- From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi. Sampe 2 kali lipat jumlahnya. edison _ From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): eksplorasi : 204 juta USD development : 1413 juta USD produksi : 3172 juta USD general administration : 457 juta USD Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. Ayo galakkan eksplorasi ! awang -Original Message- From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? Ciao Bambang -[ Received Mail Content ]------ Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) >From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> To : iagi-net@iagi.or.id Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah. kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia? atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas. Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin boleh juga tuh. tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? fbs jadi ingat lagu KoesPloes _ Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX ( http
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Just FYI. Supaya pandangannya lebih meluas dan meng-Global. Saya juga pernah presentasikan hal ini di Luncheon Talk pada waktu PIT IAGI Pekanbaru akhir tahun kemarin. Kekurangan GGE ini bukan hanya Indonesia, tetapi ke SELURUH DUNIA PERMINYAKAN ! - Kekurangan geoscientist ini juga dikhawatirkan oleh AAPG (American Assoc of Petroleum Geologist) dengan kenyataan bahwa ditahun 2005 lebih dari 60% anggotanya berumur diatas 55 tahun. Hal ini disebabkan menurunnya jumlah mahasiswa baru yg mendaftar di bidang geoscience pada waktu krisis tahun 80-an. Ya wajar lah, tahun 1987-an harga migas anjlok dibawah 20 US$/bbl, semua mahasiswa baru tentunya banyak yang enggan menjadi geologist maupun menjadi insinyur perminyakan. Grafik di blogku juga memuat grafik ini menjelaskan mengapa saat ini dominasi pekerja perminyakan anggota AAPG adalah mereka yang sudah mendekati tua atau bahkan sudah memasuki usia pensiun. trendlinespeakoildepletionscenariosgraph60726.gifSementara itu hampir semua perusahaan minyak dan gas bumi memperkirakan produksi yang meningkat dalam kurun 2-5 tahun mendatang. Gambar disebelah menunjukkan bagaimana skenario produksi minyak dunia versi dari beberapa perusahaan minyak dunia ini. Dengan demikian bisa dipastikan kebutuhan GGE di dunia perminyakan akan mengalami defisit. Kalau anda tengok salary surveynya AAPG bulan February 2007 lalu, terlihat adanya gejala kekurangan tenaga pada level pengalaman 15-20 tahun, dimana harganya jauh lebih mahal daripada yang pengalaman diatas 20 tahun !!! Selain itu saat ini SEDANG terjadi perpindahan besar-besaran dalam GGRE. Sedang terjadi perpindahan mirip seperti kalau main nyanyi-nyanyi sambil berputar2 trus ketika semprit .. PRIT !! harus nyari tempat duduk ... tapi tempat duduknya banyak makanya walaupun disemprit masih milih2 kursi kosong :) Saya hanya ingin menggaris bawahi bahwa ini bukan kesalahan BPMIGAS, Pertamina atau perusahaan anu tetapi ini fenomena global yang harus diantisipasi industri perminyakan. Duabulan lalu aku berbicara hal yang sama dengan seorang Staff HR Petronas dalam seminar career day di UKM (Universitas Kebangsaan Malaysia), Petronas tersebut lebih menegaskan lagi "We are not running out of oil, we are running out of QUALIFIED people". Petronas walaupun kesulitan mencari orang tidak pernah kekurangan orang sakjane, lah wong pelamar dari Indonesia berjibum, TETAPI, tidak semua diterima, artinya selected ! Demikian juga di Indonesia. Tidak kekurangan orang (wong kenyataan banyak yang nganggur) ... tetapi Pteronas TETAP MEMILIH dan success ratio di Petronas awalnya 1:5 Artinya dari 5 orang yg diinterview hanya 1 yang diterima. Namun gejalanya (menurut orang HR Petronas ini) saat ini menjadi 2:5. Standart kualifikasinya diturunkan ! Aku denger ada juga yg dulu pernah ditolak Petronas dipanggil lagi ... :) Menurut saya "succes ratio" 1:5 ini bukan standart technical orang Indonesia yang kurang, Tetapi 1 yang terbaik tadi ternyata overqualified !!! Orang Indonesia ini technical knowledgenya suangat tinggi. Terbukti hampir setiap laporan atau usulannya sangat jarang yang dikoeksi masalah tehnisnya ... menurut kawan2 Petronas, koreksi pada salah ketik dan pemilihan kata-kata dsb. Artinya secara technis, kualifikasi orang GGRE Indonesia ini sudah bisa diterima. Apakah yang tinggal di Indonesia berarti kurang bagus, BUKAN, BUKAN ITU !. Ada hal lain ternyata yang menyebabkan GGE tetap stay di Indonesia. Dan semstinya alasan inilah yang harus diperkuat dan menjadi tumpuan perusahaan migas di Indonesia. Salah satunya kenikmatan kebersamaan dirumah sendiri. Saya sendiri sangat kangen dengan hal ini :(. Juga banyaknya peluang menduduki posisi manajerial (tapi ini pernah menjadi buah simalakama looh). Masih banyak lagi hal-hal yang mejadikan seseorang tetap tinggal di negeri yang dicintainya. Jadi mau "stay" di negeri tercinta ataupun mau pergi berkelana ... itu sekedar pilihan ... dan industri peminyakan secara global tetap kekurangan GGRE rdp link : http://rovicky.wordpress.com/2006/10/26/is-the-oil-boom-over-3-the-workforce-challenge/ On 3/26/07, Parvita Siregar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: It is a good point Syafri jadi kekurangan tenaga GGE itu utamanya bukan karena banyak yang lari ke luar negeri, tetapi karena TIDAK ADA PENKADERAN DARI DULU. ini harus di garis bawahi sekarang... Seingat saya, dulu ada semacam kewajiban yang ditetapkan oleh Pertamina/BPKKA/DMPS untuk membuka lowongan untuk mahasiswa baru setiap tahun. Dulu ARCO selalu buka lowongan tiap tahun. Vico (dulu Huffco) juga setiap tahun ada fresh graduate, makanya di perusahaan2 ini hampir tiap generasi terwakili. Kecenderungannya sekarang banyak yang ingin pegawainya "hit the ground and run". Beberapa perusahaan besar yang saya tahu memiliki program mentoring yang dimasukkan ke dalam performance appraisal mereka dan porsi scorenya cukup lumayan (15% dari total score, di Conoco dulu lho…), dan semakin senior, porsi dari total scorenya semakin besar.
RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
It is a good point Syafri jadi kekurangan tenaga GGE itu utamanya bukan karena banyak yang lari ke luar negeri, tetapi karena TIDAK ADA PENKADERAN DARI DULU. ini harus di garis bawahi sekarang... Seingat saya, dulu ada semacam kewajiban yang ditetapkan oleh Pertamina/BPKKA/DMPS untuk membuka lowongan untuk mahasiswa baru setiap tahun. Dulu ARCO selalu buka lowongan tiap tahun. Vico (dulu Huffco) juga setiap tahun ada fresh graduate, makanya di perusahaan2 ini hampir tiap generasi terwakili. Kecenderungannya sekarang banyak yang ingin pegawainya "hit the ground and run". Beberapa perusahaan besar yang saya tahu memiliki program mentoring yang dimasukkan ke dalam performance appraisal mereka dan porsi scorenya cukup lumayan (15% dari total score, di Conoco dulu lho...), dan semakin senior, porsi dari total scorenya semakin besar. Sekarang kelihatannya sulit mencari G&G yang pengalamannya antara 8-10 tahun. Seolah-olah ada gap yang besar antara yang pengalamannya di bawah 5 tahun dan yang pengalamannya 15 tahun. Mungkin BPMIGAS bisa memberikan semacam peraturan untuk perusahaan2 yang sudah produksi untuk hire new graduates? Parvita H. Siregar Salamander Energy Jakarta-Indonesia Disclaimer: This email (including any attachments to it) is confidential and is sent for the personal attention of the intended recipient only and may contain information that is privileded, confidential or exempt from disclosure. If you have received this email in error, please advise us immediately and delete it. You are notified that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited.
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Di presentasinya Pak Kardaya itu, konon Total dan Conocophillips dan ExxonMobil yang persentasi expat vs inpatnya agak tidak imbang. FYI, satu expat bisa mencapai sampai USD 500,000 per tahun, kalau dihitung total semuanya (housing, sekolah anak, premium, etc). Wah, kalau diskusi seperti ini tidak habis-habis, Mas. Kenapa rekan2 pada pergi eksodus ke luar negri, mungkin karena kwalitas hidup di sana lebih baik (tidak macet, udara lebih bersih, etc), sekolah untuk anak lebih baik (dan ditanggung oleh perusahaan ybs). Ya, siapa sih yang ngga kepengen merasakan enaknya jadi expat... Parvita H. Siregar Salamander Energy Jakarta-Indonesia Disclaimer: This email (including any attachments to it) is confidential and is sent for the personal attention of the intended recipient only and may contain information that is privileded, confidential or exempt from disclosure. If you have received this email in error, please advise us immediately and delete it. You are notified that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Pak Iman, Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) dari tahun ke tahun, ini datanya : 2002 : 821 orang 2003 : 819 orang 2004 : 805 orang 2005 : 794 orang Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi. Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja, expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. Salam, awang -Original Message- From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:21 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Apakah porsi karyawan asing masih besar ? Thanks. Iman -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke tahun. Salam, awang -Original Message- From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi. Sampe 2 kali lipat jumlahnya. edison From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): eksplorasi : 204 juta USD development : 1413 juta USD produksi : 3172 juta USD general administration : 457 juta USD Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. Ayo galakkan eksplorasi ! awang -Original Message- From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin "home sweet home"
RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Yah..sudah mba/mas RDP jangan diterima atau jangan diinterview tuh orang Indianehi..nehi... Sekarang kan banyak orang kita yang lulusan LN pake saja mereka. Bisanya India kalau sudah megang di perusahaan, akan eksodus dehke mari TJ -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 10:33 AM To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id; migas indonesia; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Aku ini barusan ngobrol dengan seorang yang "akan" diwawancara untuk interview (belum di-interview), dia seorang dari India. Yang mengagetkan aku ... Belum apa-apa orang India ini sudah menanyakan, "Berapa kebutuhan posisi ini atau jumlah orang yg dicari ?". Dia melanjutkan bilang gini " Aku ada kandidat kawan lain yang kualifikasinya mungkin memenuhi, kalau kau mau ?" Waddduh Aku ini ngga ngebayang mental ngajak kawanan-nya. Dia sendiri belum diterima sudah menawarkan untuk kawan lain, apa ya ndak takut saingan ya ? RDP On 3/24/07, Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote: ini ada bahasan yang menarik dari kawan kita Syafri Syafar di milis tetangga. saya hanya coba emphasize lagi . mudah2an ada gunanya. fbs - Forwarded Message From: Franciscus B Sinartio < [EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, March 24, 2007 3:26:35 PM Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE It is a good point Syafri jadi kekurangan tenaga GGE itu utamanya bukan karena banyak yang lari ke luar negeri, tetapi karena TIDAK ADA PENKADERAN DARI DULU. ini harus di garis bawahi sekarang... Apa yang dilakukan perusahaan2 minyak sekarang? saya ikutan milis di dua universitas di Indonesia, dan kedua milis itu sangat terasa kurang nya penyaluran tenaga kerja lulusan mereka. Kalau ada yang bisa magang kerja praktek di suatu service co saja sudah merupakan suatu anugrah besar,sampai di kasih ucapan selamat di milis. saking jarang nya ada penerimaan untuk tugas akhir, apalagi di terima dapat pekerjaan. Di milis tsb. mereka membahas cara2 meningkatkan nilai "jual diri" ke industri migas. mereka sudah saling bantu informal dalam hal tehnologi, tetapi itu sangat terbatas. kapan ada usaha dari industry? Lagi lagi saya kasih contoh di Petronas. sejak dua tahun lalu mereka rekruit banyak fresh graduate, di G&G aja ada sekitar 150 orang. mereka di kasih training di induction program untuk mengenal industry minyak. lalu langsung terjun ke pekerjaan, ikutan senior2 mereka yang lagi-lagi kebanyakan orang Indonesia. saya pernah ngomong sama GM dan manager HR nya ttg hal ini,mereka merasa harus melakukan hal tsb, walaupun mereka sadar mungkin 50 % atau lebih dari tenaga tsb apakah akan pindah ke perusahaan lain atau "tidak jadi" tenaga professional seperti yang diharapkan. kalau ada yang memperlihatkan leadership yang bagus, akan di catat. tetapi tetap skill dan knowledge tehnikal nya dulu yang diasah. untuk jadi manager harus bisa lulus jadi staff engineering(atau G&G) dulu. justru itu waktu saya usul metode ban berjalan untuk mengajarkan "art" dari interpretasi, saya langsung diajakin diskusi. Entah sekarang dipakai atau tidak, tetapi sekarang mereka menyewa konsultan untuk memikirkan bagaimana expedite pendidikan fresh graduate mereka. bukan hanya memikirkan tapi nanti menjalankan dan memonitor usul2 konsultan tsb. mereka juga rekruit lulusan S2 Cina, dengan paket semi expat, gajinya sekitar usd 3000 sebulan, tapi fasilitasnya jauh lebih kecil daripada expat Indonesia atau dari negara lain. Hasilnya kelihatan lumayan... sekarang mereka mengambil fresh graduate dari Vietnam, India, dan Indonesia, katanya puluhan jumlah nya. entah apakah mereka disamain dengan pegawai nasional mereka atau jadi semi expat. kita kecolongan lagi ada belasan fresh graduate kita diambil Petronas. sebenarnya mengambil fresh graduate dari Indonesia sudah dilakukan sejak 5 tahun lalu, ada 4 orang di G&G, satu di engineering dan satu di finance. sebenarnya waktu di recruit, mereka sebenarnya bukan tenaga fresh graduate benar2an, tetapi sudah bekerja satu atau dua tahun di perusahaan di Indonesia. Mereka dijadikan pegawai tetap dan di "treat" mirip dengan pegawai nasional. sudah tiga orang yang lari(satu ke JKT), tiganya masih bertahan. kalau bisa culik tiga yang bertahan untuk balik ke Indonesia boleh juga tuh. saya kenal mereka dan tahu kwalitas mereka..worth kidnapping. sekarang kita harus berpacu dengan waktu, kapan kita mulai. yang 10-15 tahun pengalaman ini akan pensiun dalam 20 - 15 tahun lagi, jadi kalau sekarang mulai di kaderisasi maka tenaga fresh graduate yang sekarang lah yang akan menggantikan te
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Abah, Itu jumlah yang mengisi slot2 sesuai RPTKA, tidak termasuk yang kontrak. Saat ini, BPMIGAS belum mengawasi yang berstatus kontrak, tetapi akan segera diterbitkan peraturan2 tentang itu dan akan menjadi pengawasan BPMIGAS juga. TKA di service companies pun banyak dan ini bukan dalam wewenang pengawasan BPMIGAS. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:57 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > Awang Itu yang mengisi slot saja ataukah termasuk yang "kontrak" " ? Pengalaman saya ada "pegawai kontrak " , expat yang dikontrak terus menerus dan dia berlokasi bukan di Jakarta. Apakah ini juga dimonitor BPMigas ? Si - Abah _ Pak Iman, > > Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) > dari tahun ke tahun, ini datanya : > > 2002 : 821 orang > 2003 : 819 orang > 2004 : 805 orang > 2005 : 794 orang > > Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi. > Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja, > expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. > > Salam, > awang > -Original Message- > From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, March 26, 2007 12:21 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > Apakah porsi karyawan asing masih besar ? > > Thanks. Iman > -Original Message- > From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke > tahun. > > Salam, > awang > > -Original Message- > From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi. > Sampe 2 kali lipat jumlahnya. > > edison > > > _ > > From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum > semuanya terekapitulasi): > > eksplorasi : 204 juta USD > development : 1413 juta USD > produksi : 3172 juta USD > general administration : 457 juta USD > > Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general > admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan > bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan > ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi > ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang > menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, > bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. > > Ayo galakkan eksplorasi ! > > awang > > -Original Message- > From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > > > Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba > kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, > komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% > dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian > terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem > melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. > Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% > aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. > Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan > professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate > lebih menarik dibanding package kali? > > Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? > Ciao > Bambang > > > -[ Received Mail Content ]-- > Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) > >From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> > To : iagi-net@iagi.or.id > > Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di > d
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
> Awang Itu yang mengisi slot saja ataukah termasuk yang "kontrak" " ? Pengalaman saya ada "pegawai kontrak " , expat yang dikontrak terus menerus dan dia berlokasi bukan di Jakarta. Apakah ini juga dimonitor BPMigas ? Si - Abah _ Pak Iman, > > Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) > dari tahun ke tahun, ini datanya : > > 2002 : 821 orang > 2003 : 819 orang > 2004 : 805 orang > 2005 : 794 orang > > Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi. > Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja, > expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. > > Salam, > awang > -Original Message- > From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, March 26, 2007 12:21 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > Apakah porsi karyawan asing masih besar ? > > Thanks. Iman > -Original Message- > From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke > tahun. > > Salam, > awang > > -Original Message- > From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi. > Sampe 2 kali lipat jumlahnya. > > edison > > > _ > > From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum > semuanya terekapitulasi): > > eksplorasi : 204 juta USD > development : 1413 juta USD > produksi : 3172 juta USD > general administration : 457 juta USD > > Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general > admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan > bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan > ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi > ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang > menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, > bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. > > Ayo galakkan eksplorasi ! > > awang > > -Original Message- > From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > > > Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba > kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, > komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% > dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian > terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem > melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. > Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% > aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. > Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan > professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate > lebih menarik dibanding package kali? > > Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? > Ciao > Bambang > > > -[ Received Mail Content ]-- > Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) > From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> > To : iagi-net@iagi.or.id > > Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di > dalam yang dibuat betah. > > kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain > pindah ke malaysia? > > atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? > > di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji > expat (malah banyak yang lebih). > > saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. > > seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji > adalah kompon
Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
. Kalau dulu dengan program "housing > allowance" dan "tuition program" bahkan jabatan "managerial" bisa membuat > para "employee" bertahan lama di suatu perusahaan, mungkin sudah saatnya > sekarang ini dicari jalan lain, sesuai dengan "emerging needs" yang ada. > > Selamat berkarya, > Syafri Syafar > Yang pernah "singgah" di hrd selama 2 tahun. > > > On 3/24/07, Bambang Satya Murti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> >> >> Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba >> kotak-katik >> ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen >> salary >> yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole >> budget. >> Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent >> ke >> facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih >> tahu >> mengenai realita hal ini. >> >> Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% >> aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. >> >> Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan >> professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate >> lebih menarik dibanding package kali? >> >> >> >> Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? >> >> Ciao >> >> Bambang >> >> >> >> -[ Received Mail Content ]-- >> >> *Subject : *Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE >> >> *Date : *Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) >> >> *From : *Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> >> >> *To : [EMAIL PROTECTED] >> >> >> Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih >> di >> dalam yang dibuat betah. >> >> >> kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain >> pindah ke malaysia? >> >> >> atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? >> >> >> di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji >> expat >> (malah banyak yang lebih). >> >> >> saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. >> >> >> seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji >> adalah >> komponen yang kecil dari E&P migas. >> >> >> >> Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah >> mungkin boleh juga tuh. >> >> >> tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? >> >> >> >> fbs >> >> >> jadi ingat lagu KoesPloes >> >> >> >> -- >> >> *Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX ( >> http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline>)* >> >> Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to >> [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the >> 36th >> IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali >> Convention >> Center, 13-16 November 2007 >> >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To >> subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI >> Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank >> Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: >> Ikatan >> Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: >> 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: >> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >> IAGI-net >> <http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/IAGI-net>Archive 2: >> http://groups.yahoo.com/group/iagi- >> >
Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
. Kalau dulu dengan program "housing > allowance" dan "tuition program" bahkan jabatan "managerial" bisa membuat > para "employee" bertahan lama di suatu perusahaan, mungkin sudah saatnya > sekarang ini dicari jalan lain, sesuai dengan "emerging needs" yang ada. > > Selamat berkarya, > Syafri Syafar > Yang pernah "singgah" di hrd selama 2 tahun. > > > On 3/24/07, Bambang Satya Murti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> >> >> Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba >> kotak-katik >> ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen >> salary >> yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole >> budget. >> Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent >> ke >> facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih >> tahu >> mengenai realita hal ini. >> >> Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% >> aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. >> >> Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan >> professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate >> lebih menarik dibanding package kali? >> >> >> >> Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? >> >> Ciao >> >> Bambang >> >> >> >> -[ Received Mail Content ]-- >> >> *Subject : *Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE >> >> *Date : *Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) >> >> *From : *Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> >> >> *To : [EMAIL PROTECTED] >> >> >> Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih >> di >> dalam yang dibuat betah. >> >> >> kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain >> pindah ke malaysia? >> >> >> atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? >> >> >> di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji >> expat >> (malah banyak yang lebih). >> >> >> saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. >> >> >> seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji >> adalah >> komponen yang kecil dari E&P migas. >> >> >> >> Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah >> mungkin boleh juga tuh. >> >> >> tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? >> >> >> >> fbs >> >> >> jadi ingat lagu KoesPloes >> >> >> >> -- >> >> *Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX ( >> http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline>)* >> >> Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to >> [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the >> 36th >> IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali >> Convention >> Center, 13-16 November 2007 >> >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To >> subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI >> Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank >> Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: >> Ikatan >> Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: >> 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: >> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >> IAGI-net >> <http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/IAGI-net>Archive 2: >> http://groups.yahoo.com/group/iagi- >> >
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Pak Ismail, Yang masuk ke expenditure eksplorasi itu meliputi : studi2 eksplorasi, survey geologi, survey seismic di luar lapangan, survey2 eksplorasi lainnya (remote sensing, offshore geochemical sampling, dll.) dan pemboran eksplorasi. Kecenderungan dari tahun ke tahun selalu di bawah 10 % dari total expenditure. Fasilitas produksi dan development wells memang yang paling banyak menyita expenditure. Idealnya, paling tidak expenditure eksplorasi mesti sekitar 30 % dari total expenditure. Karena minyak lagi bagus harganya maka di dalam tiga tahun ini banyak portfolio program eksplorasi dikorbankan dan menggantinya dengan portfolio produksi. Ini "Harvest Strategy" mumpung panen - lupa menanam yang baru. Lima atau sepuluh tahun kemudian, kita tak akan punya ladang2 migas baru. Maka janganlah bermimpi untuk memproduksi 1,3 juta BOPD kalau hanya membelanjakan 4 % expenditure saja untuk eksplorasi. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:25 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Pak , Kalau Eksplorasi kan pekerjaannya studi studi saja , sedangkan development / produksi kan semuanya Fisik / infra struktur makanya biayanya lebih besar,Sebetulnya berapa % sih Pak seharusnya dana eksplorasi yang wajar dari Totalnya ISM ( maaf awam di migas ) > Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 > (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): > > eksplorasi : 204 juta USD > development : 1413 juta USD > produksi : 3172 juta USD > general administration : 457 juta USD > > Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen > general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. > Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 > %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit > begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin > menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang > menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah > produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari > produksi 2005. > > Ayo galakkan eksplorasi ! > > awang > > -Original Message- > From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > > > Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah > coba > kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the > scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, > tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau > untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di > spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" > nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. > Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah > muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu > sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada > blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan > professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin > daily rate lebih menarik dibanding package kali? > > Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? > Ciao > Bambang > > > > -[ Received Mail Content ]-- > Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) > From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> > To : iagi-net@iagi.or.id > > Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi > yang masih di dalam yang dibuat betah. > > kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, > ngapain pindah ke malaysia? > > atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? > > di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama > dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). > > saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. > > seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, > bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas. > > > Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau > balik, yah mungkin boleh juga tuh. > > tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah > lumayan? > > > fbs > > jadi ingat lagu KoesPloes > > > _ > > > Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at > Lycos MIX (http://mix.lycos.com > <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) > > Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 > March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali > 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI > Annual Convention and Ex
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Pak Iman, Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) dari tahun ke tahun, ini datanya : 2002 : 821 orang 2003 : 819 orang 2004 : 805 orang 2005 : 794 orang Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi. Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja, expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. Salam, awang -Original Message- From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:21 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Apakah porsi karyawan asing masih besar ? Thanks. Iman -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke tahun. Salam, awang -Original Message- From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi. Sampe 2 kali lipat jumlahnya. edison _ From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): eksplorasi : 204 juta USD development : 1413 juta USD produksi : 3172 juta USD general administration : 457 juta USD Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. Ayo galakkan eksplorasi ! awang -Original Message- From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? Ciao Bambang -[ Received Mail Content ]---------- Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) >From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> To : iagi-net@iagi.or.id Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah. kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia? atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas. Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin boleh juga tuh. tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? fbs jadi ingat lagu KoesPloes _ Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX (http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 00850053
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Pak , Kalau Eksplorasi kan pekerjaannya studi studi saja , sedangkan development / produksi kan semuanya Fisik / infra struktur makanya biayanya lebih besar,Sebetulnya berapa % sih Pak seharusnya dana eksplorasi yang wajar dari Totalnya ISM ( maaf awam di migas ) > Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 > (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): > > eksplorasi : 204 juta USD > development : 1413 juta USD > produksi : 3172 juta USD > general administration : 457 juta USD > > Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen > general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. > Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 > %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit > begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin > menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang > menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah > produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari > produksi 2005. > > Ayo galakkan eksplorasi ! > > awang > > -Original Message- > From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > > > Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah > coba > kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the > scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, > tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau > untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di > spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" > nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. > Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah > muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu > sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada > blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan > professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin > daily rate lebih menarik dibanding package kali? > > Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? > Ciao > Bambang > > > > -[ Received Mail Content ]-- > Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) > From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> > To : iagi-net@iagi.or.id > > Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi > yang masih di dalam yang dibuat betah. > > kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, > ngapain pindah ke malaysia? > > atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? > > di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama > dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). > > saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. > > seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, > bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas. > > > Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau > balik, yah mungkin boleh juga tuh. > > tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah > lumayan? > > > fbs > > jadi ingat lagu KoesPloes > > > _ > > > Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at > Lycos MIX (http://mix.lycos.com > <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) > > > Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 > March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali > 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI > Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, > 13-16 November 2007 > > > To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email > to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: > http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA > KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta > Damayanti IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net > Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > -> ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Catatan saya tahun 2005 (yang 2006 belum terkumpul semua) menunjukkan bahwa ada tiga company produksi(dua di Kalimantan, satu di Natuna-South Sumatra)yang pengeluaran dana untuk karyawan expatnya sangat besar. Jumlah expat di tiga company ini memang terkenal yang paling banyak. Bahkan expenditure expat di dua company itu melebihi expenditure TKN (tenaga kerja nasional)-nya. Saya tak usah sebutkan angkanya tetapi cukup fantastis. Teman2 saya di SDM external BPMIGAS lalu membuat rasio antara produksi migas vs jumlah expat sehingga keluar bbl eq/USD. Kalau produksinya besar, expatnya banyak maka nilainya tengah (ini sama dengan kalau produksi kecil expatnya sedikit), kalau produksinya kecil expatnya banyak ini keterlaluan, kalau produksinya besar expatnya sedikit ini yang hebat. Kalau BPMIGAS menjadi lebih ketat akan RPTKA (rencana penempatan tenaga kerja asing) yang diusulkan oleh kawan2 oil company, pasti nilai2 raport ini yang menjadi latar belakangnya. BPMIGAS selalu berprinsip memajukan TKN yang sudah siap untuk dimajukan. Salam, awang -Original Message- From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, March 24, 2007 12:44 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah. kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia? atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas. Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin boleh juga tuh. tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? fbs jadi ingat lagu KoesPloes - Original Message From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, March 23, 2007 6:30:21 PM Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007 > > BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika, Head of > BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa > perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada kekhawatiran > mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS. > > Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah para > GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service company. > Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30% produksi > nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya sendiri. > > Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini > masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply & demand) yang > bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 posisi yang lowong untuk di > isi dilingkungan KKKS". Siapa yang bisa mengisi itu ? > > Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa universitas untuk mencetak > secara instant para GGE ini, karena untuk bisa diterima di pasar kerja yang > siap pakai diperlukan 10-15 tahun pengalaman. Kardaya mengusulkan jalan > keluar jangka pendek yang bisa dilakukan BPMIGAS > > adalah: Kontrak pihak ketiga, Kontrak Langsung, restrukturisasi gaji dan > retensi finansial. Berikut data tersebut: > >> GGE employee di oil company (status: production): > >> Formation 16.290 > > Available manppower 13.846 > > Vacant position 2.444 > > GGE yang keluar: > > Chevron 111 > > ConocoPhilips 53 > > CNOOC 70 > > Petrochina 32 > > Total Indonesia 42 > > VICO 15 -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Apakah porsi karyawan asing masih besar ? Thanks. Iman -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke tahun. Salam, awang -Original Message- From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi. Sampe 2 kali lipat jumlahnya. edison _ From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): eksplorasi : 204 juta USD development : 1413 juta USD produksi : 3172 juta USD general administration : 457 juta USD Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. Ayo galakkan eksplorasi ! awang -Original Message- From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? Ciao Bambang -[ Received Mail Content ]---------- Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) >From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> To : iagi-net@iagi.or.id Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah. kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia? atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas. Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin boleh juga tuh. tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? fbs jadi ingat lagu KoesPloes _ Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX ( http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain confidential information. You are hereby notified that the taking of
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke tahun. Salam, awang -Original Message- From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi. Sampe 2 kali lipat jumlahnya. edison _ From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): eksplorasi : 204 juta USD development : 1413 juta USD produksi : 3172 juta USD general administration : 457 juta USD Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. Ayo galakkan eksplorasi ! awang -Original Message- From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? Ciao Bambang -[ Received Mail Content ]---------- Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) >From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> To : iagi-net@iagi.or.id Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah. kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia? atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas. Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin boleh juga tuh. tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? fbs jadi ingat lagu KoesPloes _ Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX (http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain confidential information. You are hereby notified that the taking of any action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone other than the intended recipient(s) is strictly prohibited. If you have received this Message in error, you should delete this Message i
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Pak Rovicky, Terkait cost-recovery, data itu hanya untuk yang production stage. Termasuk ke dalam general admin adalah sewa gedung, tetapi komponen gaji karyawan signifikan di dalamnya. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 26, 2007 12:05 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Pak Awang, ini untuk KPS yang sudah produksi saja atau juga yang masuk exploration stage ? General Admin yang 9% ini termasuk "sewa gedung" dsb nggak ya ? Atau hanya ERC (Employee related cost) gaji dan fasilitas. Setahuku rata-rata ERC hanya 5-7 % (tidak termasuk sewa gedung /office facilities). Biaya sewa gendung ini cukup mahal. Bayangkan saja berpa sewa per sqMtr utk gedung di Jakarta. Office cost ini konon lebih murah di KL dibanding Jakarta, apalagi di Singapore bener nggak ya ? RDP On 3/26/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): eksplorasi : 204 juta USD development : 1413 juta USD produksi : 3172 juta USD general administration : 457 juta USD Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. Ayo galakkan eksplorasi ! awang -Original Message- From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? Ciao Bambang -[ Received Mail Content ]------ Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) >From : Franciscus B Sinartio < [EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> > To : iagi-net@iagi.or.id Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah. kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia? atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas. Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin boleh juga tuh. tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? fbs jadi ingat lagu KoesPloes _ Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX (http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- http://rovicky.wordpress.com/
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi. Sampe 2 kali lipat jumlahnya. edison From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): eksplorasi : 204 juta USD development : 1413 juta USD produksi : 3172 juta USD general administration : 457 juta USD Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. Ayo galakkan eksplorasi ! awang -Original Message- From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? Ciao Bambang -[ Received Mail Content ]-- Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> To : iagi-net@iagi.or.id Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah. kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia? atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas. Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin boleh juga tuh. tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? fbs jadi ingat lagu KoesPloes Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX (http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain confidential information. You are hereby notified that the taking of any action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone other than the intended recipient(s) is strictly prohibited. If you have received this Message in error, you should d
Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Pak Awang, ini untuk KPS yang sudah produksi saja atau juga yang masuk exploration stage ? General Admin yang 9% ini termasuk "sewa gedung" dsb nggak ya ? Atau hanya ERC (Employee related cost) gaji dan fasilitas. Setahuku rata-rata ERC hanya 5-7 % (tidak termasuk sewa gedung /office facilities). Biaya sewa gendung ini cukup mahal. Bayangkan saja berpa sewa per sqMtr utk gedung di Jakarta. Office cost ini konon lebih murah di KL dibanding Jakarta, apalagi di Singapore bener nggak ya ? RDP On 3/26/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): eksplorasi : 204 juta USD development : 1413 juta USD produksi : 3172 juta USD general administration : 457 juta USD Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwaexpenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. Ayo galakkan eksplorasi ! awang -Original Message- *From:* Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] *Sent**:* Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? Ciao Bambang -[ Received Mail Content ]------ *Subject : *Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE *Date : *Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) *From : *Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> *To : [EMAIL PROTECTED] Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah. kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia? atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas. Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin boleh juga tuh. tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? fbs jadi ingat lagu KoesPloes -- *Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX ( http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline>)* Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi- -- http://rovicky.wordpress.com/
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi): eksplorasi : 204 juta USD development : 1413 juta USD produksi : 3172 juta USD general administration : 457 juta USD Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. Ayo galakkan eksplorasi ! awang -Original Message- From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? Ciao Bambang -[ Received Mail Content ]---------- Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) >From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> To : iagi-net@iagi.or.id Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah. kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia? atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas. Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin boleh juga tuh. tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? fbs jadi ingat lagu KoesPloes _ Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX (http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Kalo yang dibicarakan komponen gajinya G&G saja ataupun tukang insinyur lainnya di industri minyak pasti ngak adil. Karena kantor perusahaan minyak ngak haya tukang insinyur aja. Ada sekretaris, jurugambar, IT support, finance dll. Pasti mereka juga minta tinggi yang akhirnya membuat shareholder kebingungan. Kalo dibandingkan dengan pegawai local di Arab agak susah karena memang tingkat GNP mereka asalnya sudah tinggi. Memang saat ini G&G lagi naik daun tapi supporter lainya juga pengen naik, kayaknya supporter2 ini ngak bisa ditinggalin di belakang. Akhirnya ya mandeg...muter2 terus EGS -Original Message- From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, 24 March, 2007 1:44 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah. kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia? atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas. Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin boleh juga tuh. tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? fbs jadi ingat lagu KoesPloes - Original Message From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, March 23, 2007 6:30:21 PM Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007 > > BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika, Head of > BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa > perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada kekhawatiran > mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS. > > Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah para > GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service company. > Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30% produksi > nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya sendiri. > > Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini > masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply & demand) yang > bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 posisi yang lowong untuk di > isi dilingkungan KKKS". Siapa yang bisa mengisi itu ? > > Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa universitas untuk mencetak > secara instant para GGE ini, karena untuk bisa diterima di pasar kerja yang > siap pakai diperlukan 10-15 tahun pengalaman. Kardaya mengusulkan jalan > keluar jangka pendek yang bisa dilakukan BPMIGAS > > adalah: Kontrak pihak ketiga, Kontrak Langsung, restrukturisasi gaji dan > retensi finansial. Berikut data tersebut: > >> GGE employee di oil company (status: production): > >> Formation 16.290 > > Available manppower 13.846 > > Vacant position 2.444 > > GGE yang keluar: > > Chevron 111 > > ConocoPhilips 53 > > CNOOC 70 > > Petrochina 32 > > Total Indonesia 42 > > VICO 15 -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 --
RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Saya fikir BPMIGAS/Migas bisa segera ambil tindakan misalnya meminta semua PSC menginventarisir data/keterangan dari GGE yang keluar, apa motivasi mereka. Saya tidak yakin bhw mereka keluar karena semata-mata tawaran gaji yang lebih tinggi. Mestinya ada masalah-masalah lain yang mendorong brain-drain GGE. Disisi lain kita juga bisa ambil sisi positifnya, bhw makin banyak GGE yang keluar, berkarir dan berpengalaman international, akan banyak membantu menyiapkan tenaga andal untuk kepentingan nasional masa datang. Masalahnya apakah kita bisa menyiapkan tawaran yg lebih menarik (remember: money is not everything) Malaysia pernah mencoba memanggil SDM mereka yang bekerja diluar negeri dg tawaran gaji sama. Bisa dijadikan lesson learned juga apakah mereka berhasil. Ahmiyul Rauf -Original Message- From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, March 24, 2007 10:49 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Yang dicari yang berpengalaman ( 10-15 thn ) , disi lain banyak G&G yang "ngganggur" . Kenapa sampai terjadi Gap yg sedemikian besar sekarang ? ( antara yg pengalaman dan tidak ) Saya masih Ingat dulu tahun 80 an waktu baru lulus banyak sekali perusahaan mau merekut tenaga tenaga yang 0 pengalaman ( baru lulus ) , apakah "kebijakan" untuk "memberdayakan" lulusan lulusan baru tidak bisa diberlakukan , shg terjadi regenerasi dan mengurangi penumpukan G&G lulusan baru.Atau misalnya ada program yang dapat meningkatkan lulusan lulusan baru menjadi siap pakai , misalnya dg menyisihakn dana dari penerimaan negara dibidang Migas atau dana lain yang ada hub dg industri migas misalnya.( salah satu alternatif solusi untuk memperkecil gap tenaga kerja G&G ) ISM - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]>; ; "Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, March 23, 2007 2:30 AM Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE >> Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007 >> >> BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE >> >> Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika, Head >> of >> BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa >> perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada kekhawatiran >> mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS. >> >> Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah >> para >> GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service company. >> Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30% >> produksi >> nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya >> sendiri. >> >> Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini >> masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply & demand) yang >> bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 posisi yang lowong untuk di >> isi dilingkungan KKKS". Siapa yang bisa mengisi itu ? >> >> Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa universitas untuk >> mencetak >> secara instant para GGE ini, karena untuk bisa diterima di pasar kerja >> yang >> siap pakai diperlukan 10-15 tahun pengalaman. Kardaya mengusulkan jalan >> keluar jangka pendek yang bisa dilakukan BPMIGAS >> >> adalah: Kontrak pihak ketiga, Kontrak Langsung, restrukturisasi gaji dan >> retensi finansial. Berikut data tersebut: >> >>> GGE employee di oil company (status: production): >> >>> Formation 16.290 >> >> Available manppower 13.846 >> >> Vacant position 2.444 >> >> GGE yang keluar: >> >> Chevron 111 >> >> ConocoPhilips 53 >> >> CNOOC 70 >> >> Petrochina 32 >> >> Total Indonesia 42 >> >> VICO 15 > > -- > http://rovicky.wordpress.com/ > > > Hot News!!! > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to > [EMAIL PROTECTED] > Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the > 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BC
[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Aku ini barusan ngobrol dengan seorang yang "akan" diwawancara untuk interview (belum di-interview), dia seorang dari India. Yang mengagetkan aku ... Belum apa-apa orang India ini sudah menanyakan, "Berapa kebutuhan posisi ini atau jumlah orang yg dicari ?". Dia melanjutkan bilang gini " Aku ada kandidat kawan lain yang kualifikasinya mungkin memenuhi, kalau kau mau ?" Waddduh Aku ini ngga ngebayang mental ngajak kawanan-nya. Dia sendiri belum diterima sudah menawarkan untuk kawan lain, apa ya ndak takut saingan ya ? RDP On 3/24/07, Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote: ini ada bahasan yang menarik dari kawan kita Syafri Syafar di milis tetangga. saya hanya coba emphasize lagi . mudah2an ada gunanya. fbs - Forwarded Message From: Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, March 24, 2007 3:26:35 PM Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE It is a good point Syafri jadi kekurangan tenaga GGE itu utamanya bukan karena banyak yang lari ke luar negeri, tetapi karena TIDAK ADA PENKADERAN DARI DULU. ini harus di garis bawahi sekarang... Apa yang dilakukan perusahaan2 minyak sekarang? saya ikutan milis di dua universitas di Indonesia, dan kedua milis itu sangat terasa kurang nya penyaluran tenaga kerja lulusan mereka. Kalau ada yang bisa magang kerja praktek di suatu service co saja sudah merupakan suatu anugrah besar,sampai di kasih ucapan selamat di milis. saking jarang nya ada penerimaan untuk tugas akhir, apalagi di terima dapat pekerjaan. Di milis tsb. mereka membahas cara2 meningkatkan nilai "jual diri" ke industri migas. mereka sudah saling bantu informal dalam hal tehnologi, tetapi itu sangat terbatas. kapan ada usaha dari industry? Lagi lagi saya kasih contoh di Petronas. sejak dua tahun lalu mereka rekruit banyak fresh graduate, di G&G aja ada sekitar 150 orang. mereka di kasih training di induction program untuk mengenal industry minyak. lalu langsung terjun ke pekerjaan, ikutan senior2 mereka yang lagi-lagi kebanyakan orang Indonesia. saya pernah ngomong sama GM dan manager HR nya ttg hal ini,mereka merasa harus melakukan hal tsb, walaupun mereka sadar mungkin 50 % atau lebih dari tenaga tsb apakah akan pindah ke perusahaan lain atau "tidak jadi" tenaga professional seperti yang diharapkan. kalau ada yang memperlihatkan leadership yang bagus, akan di catat. tetapi tetap skill dan knowledge tehnikal nya dulu yang diasah. untuk jadi manager harus bisa lulus jadi staff engineering(atau G&G) dulu. justru itu waktu saya usul metode ban berjalan untuk mengajarkan "art" dari interpretasi, saya langsung diajakin diskusi. Entah sekarang dipakai atau tidak, tetapi sekarang mereka menyewa konsultan untuk memikirkan bagaimana expedite pendidikan fresh graduate mereka. bukan hanya memikirkan tapi nanti menjalankan dan memonitor usul2 konsultan tsb. mereka juga rekruit lulusan S2 Cina, dengan paket semi expat, gajinya sekitar usd 3000 sebulan, tapi fasilitasnya jauh lebih kecil daripada expat Indonesia atau dari negara lain. Hasilnya kelihatan lumayan... sekarang mereka mengambil fresh graduate dari Vietnam, India, dan Indonesia, katanya puluhan jumlah nya. entah apakah mereka disamain dengan pegawai nasional mereka atau jadi semi expat. kita kecolongan lagi ada belasan fresh graduate kita diambil Petronas. sebenarnya mengambil fresh graduate dari Indonesia sudah dilakukan sejak 5 tahun lalu, ada 4 orang di G&G, satu di engineering dan satu di finance. sebenarnya waktu di recruit, mereka sebenarnya bukan tenaga fresh graduate benar2an, tetapi sudah bekerja satu atau dua tahun di perusahaan di Indonesia. Mereka dijadikan pegawai tetap dan di "treat" mirip dengan pegawai nasional. sudah tiga orang yang lari(satu ke JKT), tiganya masih bertahan. kalau bisa culik tiga yang bertahan untuk balik ke Indonesia boleh juga tuh. saya kenal mereka dan tahu kwalitas mereka..worth kidnapping. sekarang kita harus berpacu dengan waktu, kapan kita mulai. yang 10-15 tahun pengalaman ini akan pensiun dalam 20 - 15 tahun lagi, jadi kalau sekarang mulai di kaderisasi maka tenaga fresh graduate yang sekarang lah yang akan menggantikan tenaga2 10-15 tahun pengalamn ini. kita semua sadar bahwa menciptakan tenaga siap pakai ini perlu waktu, tapi kapan kita memulai nya? waktu awal di usulkan"free trade" masyarakat sangat ketakutan membanjirnya tenaga ahli dan murah dari India dan Cina ke Indonesia. Terbukti kita semua salah, kita underestimate kemampuan tenaga kerja kita. malahan kita yang di drain tenaga kerja nya. kalau nanti sudah habis, maka tentu saja kita harus terima expat dari luar lagi. kan harus ada yang mengerjakan nya? Kabarnya Pertamina sudah melakukan "jemput bola" melakukan recuitment di LN, mudah2an bisa dapat banyak yang bagus dan COCOK dengan environment Pertamina. T
Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
;lari" dari service co. (PGSC). Jadi mungkin lebih 500 an yang keluar. - Original Message From: Syafri Syafar <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, March 24, 2007 1:50:30 PM Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Kalau melihat dari angka posisi lowong yang ada sebanyak 2.444 dan dibandingkan dengan yang keluar dari KKKS yang totalnya hanya 323 orang, itu hanya 13.21604% saja. Seandainya posisi yang kosong itu adalah real 2.444 , dan asumsi yang 323 kembali ke KKKS, juga tidak akan mencukupi. Jadi bisa dilihat, keluarnya GGE bukanlah penyebab utama kekosongan di KKKS. Kalau dilihat kilas balik 10-15 tahun kebelakang, dimana saatnya GGE yang dibutuhkan sekarang ini (seperti yang dikatakan 10-15 pengalaman) "dilahirkan", kekosongan ini kita bisa katakan sebagai akibat "dosa masa lalu", dimana pada tahun-tahun '90-an, karena harga minyak "biasa saja" kalau tidak dikatakan rendah, tidak banyak perusahaan minyak dan gas yang melakukan "exploration campaign" seperti sekarang ini. Ujung-ujungnya, recruitment hanya sedikit dilakukan, dan itupun hanya terbatas untuk keperluan pemenuhan "natural retirement", dan bukan disiapkan untuk keperluan "business development". Walhasil, dari sekian puluh sampai ratusan lulusan GGE saat itu, hanya sedikit yang bisa tertampung di perminyakan, sementara yang lain dengan "keihklasan hati" melirik lahan lain diluar perminyakan. Jadi bisa dibayangkan, yang direcruit pada masa-masa "sulit" tersebut itulah yang sekarang ini sudah "berusia" 10-15 tahun. Keadaan tersebut dibumbui dengan harga minyak yang cukup tinggi sekarang ini, sehingga banyak perusahaan minyak dan gas yang ingin mengembangkan bisnisnya, juga termasuk perusahaan non minyak dan gas yang ingin ikut berkecimpung dibidang ini. Terjadilah permintaan yang cukup "significant" terhadap kebutuhan tenaga GGE ini, hukum ekonomi supply-demand berlaku, pasar berbicara. Inilah situasi yang ada sekarang ini. Jadi kekosongan yang 2.444 tersebut bukanlah semata karena ratusan GGE "menjauhkan diri dari negrinya sendiri", tapi lebih kepada kurangnya ketersediaan tenaga GGE yang ada saat ini. Apakah untuk pemenuhan kebutuhan tsb perlu dilakukan 'effort' utnuk mengembalikan para GGE yang "hengkang" tsb ke KKKS, saya pikir tidak perlu, setuju dengan pendapatnya Frank. Karena "need dan environment" yang dibutuhkan cukup beragam untuk dapat tersedia sehingga para GGE ini bisa kembali ke KKKS saat ini. Toch kepergian mereka keluar KKKS adalah untuk mencari dan mengembangkan keahlian dan pengalaman didunia perminyakan dengan segala konsekuensi dan resiko yang dihadapi; dilecehkan dinegeri orang, kesulitan untuk pulang sekalipun untuk keperluan pemakaman keluarga terdekat bahkan termasuk ancaman penculikan akibat kelabilan situasi politik dinegara tsb. Mudah-mudahan semua pengalaman dan keahlian yang didapat nantinya bisa diterapkan kembali di KKKS jika diterima... Nah yang penting sekarang ini dilakukan adalah, bagaimana menyiapkan lulusan baru saat ini bisa diberdayakan dan siap ambil bagian untuk mensukseskan program besar BPMIGAS menaikan 30% produksi nasional. Dan harus ada "retension progam" untuk tenaga GGE yang ada saat ini maupun yang sekarang ini di"recruit". Jangan sampai karena alasan "regulasi" semuanya menjadi terlambat, "regulasi" bukanlah harga mati karena dibuat oleh para regulator, jadi bisa di 'de-regulasi" setiap saat. Kalau dulu dengan program "housing allowance" dan "tuition program" bahkan jabatan "managerial" bisa membuat para "employee" bertahan lama di suatu perusahaan, mungkin sudah saatnya sekarang ini dicari jalan lain, sesuai dengan "emerging needs" yang ada. Selamat berkarya, Syafri Syafar Yang pernah "singgah" di hrd selama 2 tahun. On 3/24/07, Bambang Satya Murti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? Ciao Bambang -[
Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Kalau melihat dari angka posisi lowong yang ada sebanyak 2.444 dan dibandingkan dengan yang keluar dari KKKS yang totalnya hanya 323 orang, itu hanya 13.21604% saja. Seandainya posisi yang kosong itu adalah real 2.444, dan asumsi yang 323 kembali ke KKKS, juga tidak akan mencukupi. Jadi bisa dilihat, keluarnya GGE bukanlah penyebab utama kekosongan di KKKS. Kalau dilihat kilas balik 10-15 tahun kebelakang, dimana saatnya GGE yang dibutuhkan sekarang ini (seperti yang dikatakan 10-15 pengalaman) "dilahirkan", kekosongan ini kita bisa katakan sebagai akibat "dosa masa lalu", dimana pada tahun-tahun '90-an, karena harga minyak "biasa saja" kalau tidak dikatakan rendah, tidak banyak perusahaan minyak dan gas yang melakukan "exploration campaign" seperti sekarang ini. Ujung-ujungnya, recruitment hanya sedikit dilakukan, dan itupun hanya terbatas untuk keperluan pemenuhan "natural retirement", dan bukan disiapkan untuk keperluan "business development". Walhasil, dari sekian puluh sampai ratusan lulusan GGE saat itu, hanya sedikit yang bisa tertampung di perminyakan, sementara yang lain dengan "keihklasan hati" melirik lahan lain diluar perminyakan. Jadi bisa dibayangkan, yang direcruit pada masa-masa "sulit" tersebut itulah yang sekarang ini sudah "berusia" 10-15 tahun. Keadaan tersebut dibumbui dengan harga minyak yang cukup tinggi sekarang ini, sehingga banyak perusahaan minyak dan gas yang ingin mengembangkan bisnisnya, juga termasuk perusahaan non minyak dan gas yang ingin ikut berkecimpung dibidang ini. Terjadilah permintaan yang cukup "significant" terhadap kebutuhan tenaga GGE ini, hukum ekonomi supply-demand berlaku, pasar berbicara. Inilah situasi yang ada sekarang ini. Jadi kekosongan yang 2.444 tersebut bukanlah semata karena ratusan GGE "menjauhkan diri dari negrinya sendiri", tapi lebih kepada kurangnya ketersediaan tenaga GGE yang ada saat ini. Apakah untuk pemenuhan kebutuhan tsb perlu dilakukan 'effort' utnuk mengembalikan para GGE yang "hengkang" tsb ke KKKS, saya pikir tidak perlu, setuju dengan pendapatnya Frank. Karena "need dan environment" yang dibutuhkan cukup beragam untuk dapat tersedia sehingga para GGE ini bisa kembali ke KKKS saat ini. Toch kepergian mereka keluar KKKS adalah untuk mencari dan mengembangkan keahlian dan pengalaman didunia perminyakan dengan segala konsekuensi dan resiko yang dihadapi; dilecehkan dinegeri orang, kesulitan untuk pulang sekalipun untuk keperluan pemakaman keluarga terdekat bahkan termasuk ancaman penculikan akibat kelabilan situasi politik dinegara tsb. Mudah-mudahan semua pengalaman dan keahlian yang didapat nantinya bisa diterapkan kembali di KKKS jika diterima... Nah yang penting sekarang ini dilakukan adalah, bagaimana menyiapkan lulusan baru saat ini bisa diberdayakan dan siap ambil bagian untuk mensukseskan program besar BPMIGAS menaikan 30% produksi nasional. Dan harus ada "retension progam" untuk tenaga GGE yang ada saat ini maupun yang sekarang ini di"recruit". Jangan sampai karena alasan "regulasi" semuanya menjadi terlambat, "regulasi" bukanlah harga mati karena dibuat oleh para regulator, jadi bisa di 'de-regulasi" setiap saat. Kalau dulu dengan program "housing allowance" dan "tuition program" bahkan jabatan "managerial" bisa membuat para "employee" bertahan lama di suatu perusahaan, mungkin sudah saatnya sekarang ini dicari jalan lain, sesuai dengan "emerging needs" yang ada. Selamat berkarya, Syafri Syafar Yang pernah "singgah" di hrd selama 2 tahun. On 3/24/07, Bambang Satya Murti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? Ciao Bambang -[ Received Mail Content ]-- *Subject : *Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE *Date : *Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) *From : *Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> *To : [EMAIL PROTECTED] Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat be
[iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali? Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? Ciao Bambang -[ Received Mail Content ]---------- Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> To : iagi-net@iagi.or.id Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah. kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia? atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas. Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin boleh juga tuh. tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? fbs jadi ingat lagu KoesPloes Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX (http://mix.lycos.com) Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah. kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia? atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat (malah banyak yang lebih). saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas. Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin boleh juga tuh. tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan? fbs jadi ingat lagu KoesPloes - Original Message From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, March 23, 2007 6:30:21 PM Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007 > > BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE > > Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika, Head of > BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa > perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada kekhawatiran > mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS. > > Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah para > GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service company. > Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30% produksi > nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya sendiri. > > Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini > masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply & demand) yang > bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 posisi yang lowong untuk di > isi dilingkungan KKKS". Siapa yang bisa mengisi itu ? > > Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa universitas untuk mencetak > secara instant para GGE ini, karena untuk bisa diterima di pasar kerja yang > siap pakai diperlukan 10-15 tahun pengalaman. Kardaya mengusulkan jalan > keluar jangka pendek yang bisa dilakukan BPMIGAS > > adalah: Kontrak pihak ketiga, Kontrak Langsung, restrukturisasi gaji dan > retensi finansial. Berikut data tersebut: > >> GGE employee di oil company (status: production): > >> Formation 16.290 > > Available manppower 13.846 > > Vacant position 2.444 > > GGE yang keluar: > > Chevron 111 > > ConocoPhilips 53 > > CNOOC 70 > > Petrochina 32 > > Total Indonesia 42 > > VICO 15 -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Yang dicari yang berpengalaman ( 10-15 thn ) , disi lain banyak G&G yang "ngganggur" . Kenapa sampai terjadi Gap yg sedemikian besar sekarang ? ( antara yg pengalaman dan tidak ) Saya masih Ingat dulu tahun 80 an waktu baru lulus banyak sekali perusahaan mau merekut tenaga tenaga yang 0 pengalaman ( baru lulus ) , apakah "kebijakan" untuk "memberdayakan" lulusan lulusan baru tidak bisa diberlakukan , shg terjadi regenerasi dan mengurangi penumpukan G&G lulusan baru.Atau misalnya ada program yang dapat meningkatkan lulusan lulusan baru menjadi siap pakai , misalnya dg menyisihakn dana dari penerimaan negara dibidang Migas atau dana lain yang ada hub dg industri migas misalnya.( salah satu alternatif solusi untuk memperkecil gap tenaga kerja G&G ) ISM - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]>; ; "Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, March 23, 2007 2:30 AM Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007 BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika, Head of BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada kekhawatiran mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS. Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah para GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service company. Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30% produksi nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya sendiri. Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply & demand) yang bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 posisi yang lowong untuk di isi dilingkungan KKKS". Siapa yang bisa mengisi itu ? Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa universitas untuk mencetak secara instant para GGE ini, karena untuk bisa diterima di pasar kerja yang siap pakai diperlukan 10-15 tahun pengalaman. Kardaya mengusulkan jalan keluar jangka pendek yang bisa dilakukan BPMIGAS adalah: Kontrak pihak ketiga, Kontrak Langsung, restrukturisasi gaji dan retensi finansial. Berikut data tersebut: GGE employee di oil company (status: production): Formation 16.290 Available manppower 13.846 Vacant position 2.444 GGE yang keluar: Chevron 111 ConocoPhilips 53 CNOOC 70 Petrochina 32 Total Indonesia 42 VICO 15 -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007 BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika, Head of BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada kekhawatiran mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS. Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah para GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service company. Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30% produksi nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya sendiri. Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply & demand) yang bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 posisi yang lowong untuk di isi dilingkungan KKKS". Siapa yang bisa mengisi itu ? Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa universitas untuk mencetak secara instant para GGE ini, karena untuk bisa diterima di pasar kerja yang siap pakai diperlukan 10-15 tahun pengalaman. Kardaya mengusulkan jalan keluar jangka pendek yang bisa dilakukan BPMIGAS adalah: Kontrak pihak ketiga, Kontrak Langsung, restrukturisasi gaji dan retensi finansial. Berikut data tersebut: GGE employee di oil company (status: production): Formation 16.290 Available manppower 13.846 Vacant position 2.444 GGE yang keluar: Chevron 111 ConocoPhilips 53 CNOOC 70 Petrochina 32 Total Indonesia 42 VICO 15 -- http://rovicky.wordpress.com/ Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -