[iagi-net-l] Fw: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-27 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
he... he.. he... ada yang mengingat kan melalui japri bahwa email saya bisa di 
salah pahami.
 
maksud saya kita tidak harus mencari orang yang berkaliber tinggi seperti 
Henry, Bob  dan  Chuck Caughey  (akan tetapi kalau dapat yang seperti ini, 
tentu saja sangat bagus).
 
mudah2an tidak ada yang salah paham.  karena saya salut sama impact positive 
yang di buat ketiga orang tsb diperusahaan masing2 dan di society.

fbs
 
- Original Message 
From: Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, March 28, 2007 1:57:08 AM
Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE


saya setuju dgn Pak Hendri.
USD 500K pertahun itu tidaklah jauh dari nilai pasaran di negara lain. (kira2 
sama dgn USD 2500 per hari untuk yang kontrakan).
Asal output nya membantu dalam E&P.
pengalaman saya selama ini kurang dari 50 % expat (yang saya ketemu bekerja di 
perusahaan yang sama) yang memang bekerja untuk kesuksesan perusahaan tempat 
dia bekerja. apapun posisi nya.
Kita tidak perlu cari Henry Posamentier atau Bob Park, atau Vaughn Ball yang 
selain bekerja dengan baik juga membantu society dengan mengajar atau kegiatan 
lain.  Cukup yang punya skill dan knowledge dan mau memakai skill dan knowledge 
itu untuk E&P.
 
Hukum pasar yang akan berlaku kalau terus menerus situasi kekurangan tenaga 
G&G&R, adalah riset dalam otomatisasi pekerjaan G&G&R.  
hasilnya, malah mungkin tidak perlu tenaga G&G&R yang banyak.  cukup satu untuk 
sepuluh fields.
Awalnya mungkin banyak asumsi yang bisa menyesatkan, tetapi akan cepat sekali 
berkembang.
 
contoh2 :
automatic History matching di reservoir simulation sudah mulai dipakai sejak 
belasan tahun lalu.
 
auto picking di seismic interpretation.
 
cyclo stratigraphy dan sejenisnya yang membuat pseudo-curve supaya lebih 
gampang korelasi well log.
 
macam2 pemodelan kedepan atau inversi sudah banyak berkembang.
 
di technology seismic interpretation, interpreter sudah mulai pick parasequence 
boundaries yang lebih gampang di pick.
di pick di shale nya.  ini selain lebih gampang di pick, pakai auto pick juga 
supaya cepat.
mapping dari sand dilakukan dengan volume sculpturing dan kemudian 
3D-Visualization (dengan memainkan color dan opacity).
Atau kalau yang tidak punya 3D-Visualization tool,  bisa pakai seismic 
attribute.
di tempat saya magang, sudah mulai dikerjakan oleh junior2 geophysicist nya.  
senior2 geoscientist nya protes pada awalnya, tetapi setelah lihat hasilnya 
mereka malah ikut2an pake cara itu.
 
Otomatisasi ini akan mendapat banyak tantangan apalagi yang dari kalangan 
"expert".
tapi saya yakin bisa di otomaisasi suatu hari, mudah2an dalam waktu dekat.
thn 1960 an, siapa bisa membayangkan computer yang hanya mengenal "on" dan 
"off", bisa dipake komunikasi ratusan ribu kilometer.
pake video lagi.
 
selain expert system, teknologi yang lain bisa berkembang dengan adanya 
"feedback" system.  
jadi bikin aja "interpretasi" nya (apapun itu,lalu di check ulang dengan men 
feedback ke model.   kalau belum cocok, cari perbedaan dan bikin iterasi 
berikut nya.
dengan teknology 64 bit mestinya sudah cukup banyak yang bisa dibuat.
 
contoh yang paling sederhana di seismik ialah bikin forward modeling dan 
inversi dalam satu link. 
interpreter mulai dengan seafloor (kalau di laut), lalu kebawah nya di 
interpretasi oleh komputer.  di buat looping sampai konvergens.
atau bisa juga main reflectors an faultnya sudah di interpretasi.  isi dari 
(antara main reflectors) itu yang dihitung dengan simulation system ini.
 
sekedar sharing cita2/keinginan saya.
 
fbs
 


 
- Original Message 
From: hendri harsian <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, March 27, 2007 3:10:48 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE


Pak Awang,
Saya pikir ini momentum yang bagus untuk merapikan soal status pegawai ini. 
Kita selalu berdiskusi tentang banyaknya orang Indonesia yang keluar negri 
(bahkan di istilahkan brain drain), tapi kita kayaknya juga harus introspeksi 
tentang tenaga asing yang kerja disini. Jangan2 sebenarnya banyak tenaga asing 
yang kerja disini udah ngga ‘qualified enough’, tapi tetap dapat bayaran tinggi 
dan mematikan peluang pribumi.
 
Sekedar pendapat.
 
Salam
Hendri
 
 
-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 1:16 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Abah,
 
Itu jumlah yang mengisi slot2 sesuai RPTKA, tidak termasuk yang kontrak. Saat 
ini, BPMIGAS belum mengawasi yang berstatus kontrak, tetapi akan segera 
diterbitkan peraturan2 tentang itu dan akan menjadi pengawasan BPMIGAS juga. 
TKA di service companies pun banyak dan ini bukan dalam wewenang pengawasan 
BPMIGAS.
 
Salam,
awang
 
-O

Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-27 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Vit,
di Vico tiap tiga tahun kali maksudnya.

sebenarnya keperluan untuk terus mengambil fresh graduate itu tidak perlu di 
haruskan.
Mereka (decision maker dan kumpeni nya) sadar bahwa mereka perlu fresh graduate 
kalau mau bisnis yang bersinambungan.
Nah, pertanyaannya apakah perusahaan itu mau bikin rencana sampai minyak atau 
gas nya habis,  atau hanya dua atau tiga tahun aja sesudah itu di jual lagi 
perusahaan nya

yah jadi balik tugas BPMIGAS lagi dong yang harus mengontrol mereka.

fbs


- Original Message 
From: Parvita Siregar <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, March 26, 2007 5:57:50 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 
Lowong untuk GGE


It is a good point Syafri
jadi kekurangan tenaga GGE itu utamanya bukan karena banyak yang lari ke luar 
negeri, tetapi karena TIDAK ADA PENKADERAN DARI DULU.
ini harus di garis bawahi sekarang...
 
Seingat saya, dulu ada semacam kewajiban yang ditetapkan oleh 
Pertamina/BPKKA/DMPS untuk membuka lowongan untuk mahasiswa baru setiap tahun.  
Dulu ARCO selalu buka lowongan tiap tahun.  Vico (dulu Huffco) juga setiap 
tahun ada fresh graduate, makanya di perusahaan2 ini hampir tiap generasi 
terwakili. 
 
Kecenderungannya sekarang banyak yang ingin pegawainya “hit the ground and 
run”.  Beberapa perusahaan besar yang saya tahu memiliki program mentoring yang 
dimasukkan ke dalam performance appraisal mereka dan porsi scorenya cukup 
lumayan (15% dari total score, di Conoco dulu lho…), dan semakin senior, porsi 
dari total scorenya semakin besar.  
 
Sekarang kelihatannya sulit mencari G&G yang pengalamannya antara 8-10 tahun.  
Seolah-olah ada gap yang besar antara yang pengalamannya di bawah 5 tahun dan 
yang pengalamannya 15 tahun.  
 
Mungkin BPMIGAS bisa memberikan semacam peraturan untuk perusahaan2 yang sudah 
produksi untuk hire new graduates?
 
Parvita H. Siregar
Salamander Energy
Jakarta-Indonesia
 
 
Disclaimer:  This email (including any attachments to it) is confidential and 
is sent for the personal attention of the intended recipient only and may 
contain information that is privileded, confidential or exempt from disclosure. 
 If you have received this email in error, please advise us immediately and 
delete it.  You are notified that using, disclosing, copying, distributing or 
taking any action in reliance on the contents of this information is strictly 
prohibited.

Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-27 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
iya kalau perlu yang sudah pensiun dipanggil lagi, tetapi bukan untuk di 
management position, tetapi di technical position.
yang jadi manager biarlah yang sekarang masih aktif (cocok umur dan kinerja 
kerjanya)

bagaimana Pak Basuki P? Pak Yanto(Abah)? Pak Marwadi?

fbs

- Original Message 
From: h_ferius <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, March 27, 2007 2:45:52 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE


Apa ngak sebaiknya Migas / IAGI menjadi wadah penyaluran bagi lulusan
geologi yang sudah berpengalaman, yang telah bekerja sebagai tenaga kontrak
tahunan atau puluhan tahunan di oil company ?.

Katakanlah mereka, sudah mementor new hire oil company sehingga jadi
orang, yang mungkin jadi VP. Apa appreciate buat mereka, paling ya, PHK
karena habis kontrak atau kontraktor sudah ganti dan ganti pekerja dengan
lainnya..

Tidaklah keliru besar, menghire mereka walaupun umur nya sudah kepala
3/4/5, anggap saja nol  pengalaman, mereka pasti suka karena di perhatikan
Migas / IAGI, dari pada mereka nganggur atau cari pekerjaan lain, ilmu
geologinya tentu akan lupa atau malah hilang sama sekali. Siapa lagi yang
akan menghargai bangsa sendiri. Orang Londo nya mau menghire, he malah si
Indonesia nya tidak (heran heu..?). Masalah lowongan G&G terselesaikan.
Sementara dengan new hire, apalagi fresh, kapan jadinya 3-5 th ?.

Saya rasa mereka cukup mempunyai sense of , basic geologi yang tidak
kalah dari yang dihire permanen oleh company, bukan sebagai "click engineer"
tanpa basic Geo yang kuat. Ada juga malah menghire satpam untuk tenaga
operator?. atawa jurusan lain masuk ke G&G.

Trus buat apa mendirikan geologi school dimana-mana, kalau hanya
sekedar untuk pendidikan, sementara kebutuhan mendesak bangsa kita adalah
pekerjaan demi sesuap nasi,  mengurangi pengangguran. Apalagi yang di PTN
katanya kuliah disubsidi pemerintah, trus ngak ada hasilnya demi kemajuaan
bangsa dan negara.
 Mohon maaf bila berkenan, dan terimakasih atas tanggapan. Jangan hanya
bicara tentang orang company saja.

HF 1393
Mencoba jadi pemerhati dan juga sedang cari kerjaan.


> - Original Message - 
> From: "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Saturday, March 24, 2007 10:49 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
>
>
>> Yang dicari yang berpengalaman ( 10-15 thn ) , disi lain banyak G&G yang
>> "ngganggur" . Kenapa sampai terjadi Gap yg sedemikian besar  sekarang ?
>> ( antara yg pengalaman dan tidak )
>> Saya masih Ingat dulu tahun 80 an waktu baru lulus banyak sekali
>> perusahaan mau merekut tenaga tenaga yang 0 pengalaman ( baru lulus ) ,
>> apakah "kebijakan" untuk "memberdayakan" lulusan lulusan baru tidak bisa
>> diberlakukan , shg terjadi regenerasi dan mengurangi penumpukan G&G
>> lulusan baru.Atau misalnya ada program yang dapat meningkatkan lulusan
>> lulusan baru menjadi siap pakai , misalnya dg menyisihakn dana dari
>> penerimaan negara dibidang Migas atau dana lain yang ada hub dg industri
>> migas misalnya.( salah satu alternatif  solusi untuk memperkecil gap
>> tenaga kerja G&G )
>>
>> ISM
>>
>> - Original Message - 
>> From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
>> To: <[EMAIL PROTECTED]>; ; "Himpunan Ahli
>> Geofisika Indonesia (HAGI)" <[EMAIL PROTECTED]>
>> Sent: Friday, March 23, 2007 2:30 AM
>> Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
>>
>>
>>>> Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007
>>>>
>>>> BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
>>>>
>>>> Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika,
>>>> Head of
>>>> BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa
>>>> perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada kekhawatiran
>>>> mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS.
>>>>
>>>> Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah
>>>> para
>>>> GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service company.
>>>> Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30%
>>>> produksi
>>>> nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya
>>>> sendiri.
>>>>
>>>> Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini
>>>> masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply & demand) yang
>>>> bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 posisi yang lowong untuk
>>>> di
>>>> isi dilingkungan KKK

Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-27 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
saya setuju dgn Pak Hendri.
USD 500K pertahun itu tidaklah jauh dari nilai pasaran di negara lain. (kira2 
sama dgn USD 2500 per hari untuk yang kontrakan).
Asal output nya membantu dalam E&P.
pengalaman saya selama ini kurang dari 50 % expat (yang saya ketemu bekerja di 
perusahaan yang sama) yang memang bekerja untuk kesuksesan perusahaan tempat 
dia bekerja. apapun posisi nya.
Kita tidak perlu cari Henry Posamentier atau Bob Park, atau Vaughn Ball yang 
selain bekerja dengan baik juga membantu society dengan mengajar atau kegiatan 
lain.  Cukup yang punya skill dan knowledge dan mau memakai skill dan knowledge 
itu untuk E&P.

Hukum pasar yang akan berlaku kalau terus menerus situasi kekurangan tenaga 
G&G&R, adalah riset dalam otomatisasi pekerjaan G&G&R.  
hasilnya, malah mungkin tidak perlu tenaga G&G&R yang banyak.  cukup satu untuk 
sepuluh fields.
Awalnya mungkin banyak asumsi yang bisa menyesatkan, tetapi akan cepat sekali 
berkembang.

contoh2 :
automatic History matching di reservoir simulation sudah mulai dipakai sejak 
belasan tahun lalu.

auto picking di seismic interpretation.

cyclo stratigraphy dan sejenisnya yang membuat pseudo-curve supaya lebih 
gampang korelasi well log.

macam2 pemodelan kedepan atau inversi sudah banyak berkembang.

di technology seismic interpretation, interpreter sudah mulai pick parasequence 
boundaries yang lebih gampang di pick.
di pick di shale nya.  ini selain lebih gampang di pick, pakai auto pick juga 
supaya cepat.
mapping dari sand dilakukan dengan volume sculpturing dan kemudian 
3D-Visualization (dengan memainkan color dan opacity).
Atau kalau yang tidak punya 3D-Visualization tool,  bisa pakai seismic 
attribute.
di tempat saya magang, sudah mulai dikerjakan oleh junior2 geophysicist nya.  
senior2 geoscientist nya protes pada awalnya, tetapi setelah lihat hasilnya 
mereka malah ikut2an pake cara itu.

Otomatisasi ini akan mendapat banyak tantangan apalagi yang dari kalangan 
"expert".
tapi saya yakin bisa di otomaisasi suatu hari, mudah2an dalam waktu dekat.
thn 1960 an, siapa bisa membayangkan computer yang hanya mengenal "on" dan 
"off", bisa dipake komunikasi ratusan ribu kilometer.
pake video lagi.

selain expert system, teknologi yang lain bisa berkembang dengan adanya 
"feedback" system.  
jadi bikin aja "interpretasi" nya (apapun itu,lalu di check ulang dengan men 
feedback ke model.   kalau belum cocok, cari perbedaan dan bikin iterasi 
berikut nya.
dengan teknology 64 bit mestinya sudah cukup banyak yang bisa dibuat.

contoh yang paling sederhana di seismik ialah bikin forward modeling dan 
inversi dalam satu link. 
interpreter mulai dengan seafloor (kalau di laut), lalu kebawah nya di 
interpretasi oleh komputer.  di buat looping sampai konvergens.
atau bisa juga main reflectors an faultnya sudah di interpretasi.  isi dari 
(antara main reflectors) itu yang dihitung dengan simulation system ini.

sekedar sharing cita2/keinginan saya.

fbs




- Original Message 
From: hendri harsian <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, March 27, 2007 3:10:48 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE


Pak Awang,
Saya pikir ini momentum yang bagus untuk merapikan soal status pegawai ini. 
Kita selalu berdiskusi tentang banyaknya orang Indonesia yang keluar negri 
(bahkan di istilahkan brain drain), tapi kita kayaknya juga harus introspeksi 
tentang tenaga asing yang kerja disini. Jangan2 sebenarnya banyak tenaga asing 
yang kerja disini udah ngga ‘qualified enough’, tapi tetap dapat bayaran tinggi 
dan mematikan peluang pribumi.
 
Sekedar pendapat.
 
Salam
Hendri
 
 
-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 1:16 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Abah,
 
Itu jumlah yang mengisi slot2 sesuai RPTKA, tidak termasuk yang kontrak. Saat 
ini, BPMIGAS belum mengawasi yang berstatus kontrak, tetapi akan segera 
diterbitkan peraturan2 tentang itu dan akan menjadi pengawasan BPMIGAS juga. 
TKA di service companies pun banyak dan ini bukan dalam wewenang pengawasan 
BPMIGAS.
 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:57 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
> Awang 

Itu yang mengisi slot saja ataukah termasuk yang  "kontrak"  " ?
Pengalaman saya ada "pegawai kontrak " ,  expat yang dikontrak terus menerus 
dan dia berlokasi bukan di Jakarta. 

Apakah ini juga dimonitor  BPMigas ?

Si - Abah

_


Pak Iman, 
> 
> Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) 
> dari tahun ke tahun, ini datanya : 
> 
> 2002 : 821 orang 
> 2003 : 819 orang 
&g

RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Terurut Topik hendri harsian
Pak Awang,

Saya pikir ini momentum yang bagus untuk merapikan soal status pegawai ini.
Kita selalu berdiskusi tentang banyaknya orang Indonesia yang keluar negri
(bahkan di istilahkan brain drain), tapi kita kayaknya juga harus
introspeksi tentang tenaga asing yang kerja disini. Jangan2 sebenarnya
banyak tenaga asing yang kerja disini udah ngga 'qualified enough', tapi
tetap dapat bayaran tinggi dan mematikan peluang pribumi.

 

Sekedar pendapat.

 

Salam

Hendri

 

 

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 1:16 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 

Abah,

 

Itu jumlah yang mengisi slot2 sesuai RPTKA, tidak termasuk yang kontrak.
Saat ini, BPMIGAS belum mengawasi yang berstatus kontrak, tetapi akan segera
diterbitkan peraturan2 tentang itu dan akan menjadi pengawasan BPMIGAS juga.
TKA di service companies pun banyak dan ini bukan dalam wewenang pengawasan
BPMIGAS.

 

Salam,

awang

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:57 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 

> Awang 

Itu yang mengisi slot saja ataukah termasuk yang  "kontrak"  " ?
Pengalaman saya ada "pegawai kontrak " ,  expat yang dikontrak terus menerus
dan dia berlokasi bukan di Jakarta. 

Apakah ini juga dimonitor  BPMigas ?

Si - Abah

_


Pak Iman, 
> 
> Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) 
> dari tahun ke tahun, ini datanya : 
> 
> 2002 : 821 orang 
> 2003 : 819 orang 
> 2004 : 805 orang 
> 2005 : 794 orang 
> 
> Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi. 
> Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja, 
> expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. 
> 
> Salam, 
> awang 
> -Original Message- 
> 
From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, March 26, 2007 12:21 C++ 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> 
> Apakah porsi karyawan asing masih besar ? 
> 
> Thanks. Iman 
> -Original Message- 
> 
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke 
> tahun. 
> 
> Salam, 
> awang 
> 
> -Original Message- 
> 
From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++ 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> 
> Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi. 
> Sampe 2 kali lipat jumlahnya. 
> 
> edison 
> 
> 
> _____ 
> 
> 
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> 
> Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum 
> semuanya terekapitulasi): 
> 
> eksplorasi : 204 juta USD 
> development : 1413 juta USD 
> produksi : 3172 juta USD 
> general administration : 457 juta USD 
> 
> Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general 
> admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan 
> bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan 
> ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi 
> ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang 
> menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, 
> bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. 
> 
> Ayo galakkan eksplorasi ! 
> 
> awang 
> 
> -Original Message- 
> 
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> 
> 
> 
> Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba 
> kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, 
> komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% 
> dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian 
> terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem 
> melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. 
> Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% 
> aja dari yang didapat disono, kurasa itu sud

Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Terurut Topik h_ferius

Apa ngak sebaiknya Migas / IAGI menjadi wadah penyaluran bagi lulusan
geologi yang sudah berpengalaman, yang telah bekerja sebagai tenaga kontrak
tahunan atau puluhan tahunan di oil company ?.

Katakanlah mereka, sudah mementor new hire oil company sehingga jadi
orang, yang mungkin jadi VP. Apa appreciate buat mereka, paling ya, PHK
karena habis kontrak atau kontraktor sudah ganti dan ganti pekerja dengan
lainnya..

Tidaklah keliru besar, menghire mereka walaupun umur nya sudah kepala
3/4/5, anggap saja nol  pengalaman, mereka pasti suka karena di perhatikan
Migas / IAGI, dari pada mereka nganggur atau cari pekerjaan lain, ilmu
geologinya tentu akan lupa atau malah hilang sama sekali. Siapa lagi yang
akan menghargai bangsa sendiri. Orang Londo nya mau menghire, he malah si
Indonesia nya tidak (heran heu..?). Masalah lowongan G&G terselesaikan.
Sementara dengan new hire, apalagi fresh, kapan jadinya 3-5 th ?.

Saya rasa mereka cukup mempunyai sense of , basic geologi yang tidak
kalah dari yang dihire permanen oleh company, bukan sebagai "click engineer"
tanpa basic Geo yang kuat. Ada juga malah menghire satpam untuk tenaga
operator?. atawa jurusan lain masuk ke G&G.

Trus buat apa mendirikan geologi school dimana-mana, kalau hanya
sekedar untuk pendidikan, sementara kebutuhan mendesak bangsa kita adalah
pekerjaan demi sesuap nasi,  mengurangi pengangguran. Apalagi yang di PTN
katanya kuliah disubsidi pemerintah, trus ngak ada hasilnya demi kemajuaan
bangsa dan negara.
Mohon maaf bila berkenan, dan terimakasih atas tanggapan. Jangan hanya
bicara tentang orang company saja.

HF 1393
Mencoba jadi pemerhati dan juga sedang cari kerjaan.


- Original Message - 
From: "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Saturday, March 24, 2007 10:49 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE



Yang dicari yang berpengalaman ( 10-15 thn ) , disi lain banyak G&G yang
"ngganggur" . Kenapa sampai terjadi Gap yg sedemikian besar  sekarang ?
( antara yg pengalaman dan tidak )
Saya masih Ingat dulu tahun 80 an waktu baru lulus banyak sekali
perusahaan mau merekut tenaga tenaga yang 0 pengalaman ( baru lulus ) ,
apakah "kebijakan" untuk "memberdayakan" lulusan lulusan baru tidak bisa
diberlakukan , shg terjadi regenerasi dan mengurangi penumpukan G&G
lulusan baru.Atau misalnya ada program yang dapat meningkatkan lulusan
lulusan baru menjadi siap pakai , misalnya dg menyisihakn dana dari
penerimaan negara dibidang Migas atau dana lain yang ada hub dg industri
migas misalnya.( salah satu alternatif  solusi untuk memperkecil gap
tenaga kerja G&G )

ISM

- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: <[EMAIL PROTECTED]>; ; "Himpunan Ahli
Geofisika Indonesia (HAGI)" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, March 23, 2007 2:30 AM
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE



Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007

BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika,
Head of
BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa
perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada kekhawatiran
mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS.

Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah
para
GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service company.
Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30%
produksi
nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya
sendiri.

Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini
masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply & demand) yang
bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 posisi yang lowong untuk
di
isi dilingkungan KKKS". Siapa yang bisa mengisi itu ?

Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa universitas untuk
mencetak
secara instant para GGE ini, karena untuk bisa diterima di pasar kerja
yang
siap pakai diperlukan 10-15 tahun pengalaman. Kardaya mengusulkan jalan
keluar jangka pendek yang bisa dilakukan BPMIGAS

adalah: Kontrak pihak ketiga, Kontrak Langsung, restrukturisasi gaji
dan
retensi finansial. Berikut data tersebut:


GGE employee di oil company (status: production):



Formation 16.290


Available manppower 13.846

Vacant position 2.444

GGE yang keluar:

Chevron 111

ConocoPhilips 53

CNOOC 70

Petrochina 32

Total Indonesia 42

VICO 15


--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubsc

RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Terurut Topik Taufik Manan
Maaf baru mengikuti diskusi ini dan ada sedikit
komentar tentang perginya para G&G keluar negri.

Menurut saya dengan era globalisasi dan persaingan
yang ada, para pekerja yang profesional (tidak hanya
G&G bahkan para dokter dan dosenpun) banyak yang
bekerja, berkarir bahkan tinggal dengan keluarga di
luar negri. Tentunya keputusan untuk berkarir di
luarnegri sudah dengan pertimbangan yang matang dan
persetujuan keluarganya. Sedangkan kekurangan tenaga
ahli G&G di dalam negri bisa diatasi dengan semakin
membaiknya link antara industri dan lembaga pendidikan
serta pemerintah.

Pada kesempatan ini saya mau tanya dan mohon dijawab
secara japri ke email pribadi saya
<[EMAIL PROTECTED]>, apakah ada para G&G yang
sedang atau pernah kerja serta tinggal di Lybia, Oman,
Pakistan dan Seoul ? Nanti kita bisa diskusi secara
pribadi saja.

Thanks dan wassalam

TAM


--- Ahmiyul Rauf <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Saya fikir BPMIGAS/Migas bisa segera ambil tindakan
> misalnya meminta semua
> PSC menginventarisir data/keterangan dari GGE yang
> keluar, apa motivasi
> mereka. Saya tidak yakin bhw mereka keluar karena
> semata-mata tawaran gaji
> yang lebih tinggi. Mestinya ada masalah-masalah lain
> yang mendorong
> brain-drain GGE. 
> 
> Disisi lain kita juga bisa ambil sisi positifnya,
> bhw makin banyak GGE yang
> keluar, berkarir dan berpengalaman international,
> akan banyak membantu
> menyiapkan tenaga andal untuk kepentingan nasional
> masa datang. Masalahnya
> apakah kita bisa menyiapkan tawaran yg lebih menarik
> (remember: money is not
> everything)
> 
> Malaysia pernah mencoba memanggil SDM mereka yang
> bekerja diluar negeri dg
> tawaran gaji sama. Bisa dijadikan lesson learned
> juga apakah mereka
> berhasil.
> 
> Ahmiyul Rauf
> 
> -Original Message-
> From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Saturday, March 24, 2007 10:49
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong
> untuk GGE
> 
> Yang dicari yang berpengalaman ( 10-15 thn ) , disi
> lain banyak G&G yang 
> "ngganggur" . Kenapa sampai terjadi Gap yg
> sedemikian besar  sekarang ? ( 
> antara yg pengalaman dan tidak )
> Saya masih Ingat dulu tahun 80 an waktu baru lulus
> banyak sekali perusahaan 
> mau merekut tenaga tenaga yang 0 pengalaman ( baru
> lulus ) , apakah 
> "kebijakan" untuk "memberdayakan" lulusan lulusan
> baru tidak bisa 
> diberlakukan , shg terjadi regenerasi dan mengurangi
> penumpukan G&G lulusan 
> baru.Atau misalnya ada program yang dapat
> meningkatkan lulusan lulusan baru 
> menjadi siap pakai , misalnya dg menyisihakn dana
> dari penerimaan negara 
> dibidang Migas atau dana lain yang ada hub dg
> industri migas misalnya.( 
> salah satu alternatif  solusi untuk memperkecil gap
> tenaga kerja G&G )
> 
> ISM
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>;
> ; "Himpunan Ahli 
> Geofisika Indonesia (HAGI)"
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Friday, March 23, 2007 2:30 AM
> Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk
> GGE
> 
> 
> >> Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007
> >>
> >> BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
> >>
> >> Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun
> lalu, Kardaya Warnika, Head
> 
> >> of
> >> BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang
> keadaan SDM di beberapa
> >> perusahaan minyak yang berada dibawah kendali
> BPMIGAS. Ada kekhawatiran
> >> mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya
> 300-an GGE dari KKKS.
> >>
> >> Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun
> ia tidak tahu apakah 
> >> para
> >> GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya
> pindah ke service company.
> >> Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja
> besar menaikkan 30% 
> >> produksi
> >> nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan
> diri dari negrinya 
> >> sendiri.
> >>
> >> Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat
> banyak mengingat ini
> >> masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar
> (supply & demand) yang
> >> bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444
> posisi yang lowong untuk di
> >> isi dilingkungan KKKS". Siapa yang bisa mengisi
> itu ?
> >>
> >> Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa
> universitas untuk 
> >> mencetak
> >> secara instant para GGE ini, karena untuk bisa
> diterima di pasar kerja 
> >> yang
> >> s

RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE (sistem cost recovery)

2007-03-26 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Rovicky,
 
Pembuat kontrak memang Migas, tetapi saat penyusunannya sudah melibatkan
banyak pihak termasuk BPMIGAS. BPMIGAS pun sudah terlibat dari awal,
termasuk pada saat blok akan ditenderkan (regular tender) atau blok
diminta calon investor (direct offer). 
 
Semacam yang dipakai Malaysia sekarang itu pernah dipakai sistem PSC
Indonesia pada periode sejak ada PSC sampai 31 Desember 1975. Sampai 31
Desember 1973, sistem cost recovery (pengembalian biaya) ditetapkan
maksimum setiap tahunnya adalah sebesar 40 % setara dengan pengambilan
(lifting) dan penjualan nilai produksi, serta rental moveable assets.
 
Lalu, dua tahun berikutnya (1 Januari 1974-31 Desember 1975) dasar cost
recovery ditetapkan maksimum setiap tahunnya adalah 40 % setara dengan
lifting dan penjualan nilai produksi, tetapi dibebaskan dari pembayaran
rental moveable assets.
 
1 Januari 1976 sampai sekarang, persentase cost recovery per tahun
adalah maksimal 100 % terhadap nilai produksi tahunan, namun kapital
asset didasarkan atas penyusutan.
 
Mengapa berubah2 begitu, ini berhubungan dengan fluktuasi harga minyak
dunia dan efeknya terhadap pendapatan Negara. Saya pikir kita pun masih
sangat terbuka untuk mengubah sistem cost recovery sekarang sebab harga
minyak dunia sekarang tak lagi dalam trend tahun 1976, tentu saja.
 
Tahun lalu, kami membandingkan sistem kontrak di 21 negara anggota OPEC
dan negara2 Asia non-OPEC. Untuk soal cost recovery, perbandingan "apple
to apple" bisa dilakukan atas 13 negara.  Cost Recovery adlah untuk
operating expenditure (OPEX) and/or capital expenditure (CAPEX),
hasilnya :  no limit/100% (dianut 4 negara, termasuk Indonesia), sliding
scale 30-40% (2 negara), maximum five years (1 negara), up to 50-62% (2
negara), negotiable (1 negara), 35-50% (2 negara) and  maximum 70% (1
negara). Terbukti bahwa umumnya negara2 menganut sistem cost recovery
yang limited.
 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 27, 2007 9:51 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Pak Awang sangat menarik kalimat terakhirnya dengan rumus jempol -->
"Rule of thumb-nya : G & A tak boleh melebihi 10 % dari total budget."
Tapi masih ada kemungkinan jempolnya ditekuk, bugdetnya yang dinaikin
... upst sorry :)
Nah untuk mengantisipasi hal ini, "sistem kontrol" apa lagi yang masih
dilakukan untuk menekan budget yg masuk kategori (cost) ? 
Setahu saya (correct me if ia am wrong) ... Cost ini toh akhirnya akan
masuk CR (Cost recovery) ...Apakah ada pembatasan dalam angka cost ini
dalam memproduksi migas. Apakah ada ANGKA dalam kontrak PSC. Kalau ngga
salah di Malaysia angka CR ini dikontrol sehingga maksimum sekian persen
dari revenue. Adakah hal semacam ini di PSC Indonesia ? CR akan
bergantung dari angka yg sudah ditentukan ini. Sehingga tercipta
"otomatisasi efisiensi". Pak Awang dkk ndak perlu repot. 
Mungkin isi kontrak ini bukan wewenang BPMIGAS karena pembuat draft
kontrak PSCnya MIGAS, kan ? 
thx

RDP
On 3/27/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Yanto,
 
Dalam prinsip accounting blok produksi, gaji tenaga GGE termasuk dalam
G&A, sedangkan yang belum berproduksi masuk ke Exploration
Administration. G&A bisa tinggi karena merupakan komponen cost personel
dan semua fasilitasnya, sewa gedung dan semua fasilitas kantor, dan
semua pengeluaran "lain-lain" (termasuk public relation) yang tidak bisa
dimasukkan ke pos lain. Perlambatan perizinan bisa dimasukkan ke dua pos
: G & A atau proyek berhubungan. Izin lokasi pemboran atau seismik yang
terlambat sehingga menimbulkan biaya, misalnya,  bisa dimasukkan ke
dalam cost proyek bor atau seismik (di luar G & A). Pada saat budget
meeting, G & A yang tinggi akan selalu mengundang pertanyaan, dan kami
selalu meminta klarifikasi serta perinciannya. 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: Yanto Salim [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 27, 2007 7:08 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Pak Awang,
 
Menarik sekali melihat distribusi expenditure tahun 2005, apakah gaji G
& G dan engineering termasuk dalam G & A?
G&A disini digambarkan sebesar 224% dari biaya explorasi. Faktor apa
saja yang membuat G&A sangat tinggi , mungkinkah adanya kegiatan Public
Relation, yang saat ini makin keren dan berkembang dilingkungan Migas?. 
 
Apakah ada studi khusus yang menyelidiki biaya tidak langsung yang
membuat expenditure naik, seperti misalnya berapa biaya yang harus
dikeluarkan karena delaynya perijinan atau approval baik didaerah maupun
tingkat pusat?.
 
Salam 
 
Yanto Salim.  
 
  _  

From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 11:44 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Ini catatan saya untuk realisasi expendi

RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Vita,
 
Beberapa perusahaan besar berproduksi seperti Pertamina, BP, Chevron (ex
CPI), dan Medco cukup bagus dan bisa menjadi contoh untuk menerima GGE
nol pengalaman dan mendidiknya dengan program yang terarah. Melihat gap
yang begitu jauh antara yang experienced dan fresh-graduate, dan mengacu
kepada undang2 yang ada tentang pengutamaan TKN, ini kelihatannya telah
menjadi issue yang serius, mestinya memang sudah harus dikeluarkan
aturan yang mewajibkan recruitment tenaga2 fresh graduate. Saya akan
coba teruskan ke rekan2 BPMIGAS di SDM external, sebab kelangkaan tenaga
menengah GGE pun sudah ada di agenda solusi mereka.
 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 4:58 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS:
2.444 Lowong untuk GGE
 
It is a good point Syafri
jadi kekurangan tenaga GGE itu utamanya bukan karena banyak yang lari ke
luar negeri, tetapi karena TIDAK ADA PENKADERAN DARI DULU.
ini harus di garis bawahi sekarang...
 
Seingat saya, dulu ada semacam kewajiban yang ditetapkan oleh
Pertamina/BPKKA/DMPS untuk membuka lowongan untuk mahasiswa baru setiap
tahun.  Dulu ARCO selalu buka lowongan tiap tahun.  Vico (dulu Huffco)
juga setiap tahun ada fresh graduate, makanya di perusahaan2 ini hampir
tiap generasi terwakili. 
 
Kecenderungannya sekarang banyak yang ingin pegawainya "hit the ground
and run".  Beberapa perusahaan besar yang saya tahu memiliki program
mentoring yang dimasukkan ke dalam performance appraisal mereka dan
porsi scorenya cukup lumayan (15% dari total score, di Conoco dulu
lho...), dan semakin senior, porsi dari total scorenya semakin besar.  
 
Sekarang kelihatannya sulit mencari G&G yang pengalamannya antara 8-10
tahun.  Seolah-olah ada gap yang besar antara yang pengalamannya di
bawah 5 tahun dan yang pengalamannya 15 tahun.  
 
Mungkin BPMIGAS bisa memberikan semacam peraturan untuk perusahaan2 yang
sudah produksi untuk hire new graduates?
 
Parvita H. Siregar
Salamander Energy
Jakarta-Indonesia
 
 
Disclaimer:  This email (including any attachments to it) is
confidential and is sent for the personal attention of the intended
recipient only and may contain information that is privileded,
confidential or exempt from disclosure.  If you have received this email
in error, please advise us immediately and delete it.  You are notified
that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in
reliance on the contents of this information is strictly prohibited.
 
 
 


Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari


Pak Awang sangat menarik kalimat terakhirnya dengan rumus jempol --> "Rule

of thumb-nya : G & A tak boleh melebihi 10 % dari total budget." Tapi masih
ada kemungkinan jempolnya ditekuk, bugdetnya yang dinaikin ... upst sorry :)
Nah untuk mengantisipasi hal ini, "sistem kontrol" apa lagi yang masih
dilakukan untuk menekan budget yg masuk kategori (cost) ?


 Setahu saya (correct me if ia am wrong) ... Cost ini toh akhirnya akan

masuk CR (Cost recovery) ...Apakah ada pembatasan dalam angka cost ini dalam
memproduksi migas. Apakah ada ANGKA dalam kontrak PSC. Kalau ngga salah di
Malaysia angka CR ini dikontrol sehingga maksimum sekian persen dari
revenue. Adakah hal semacam ini di PSC Indonesia ? CR akan bergantung dari
angka yg sudah ditentukan ini. Sehingga tercipta "otomatisasi efisiensi".
Pak Awang dkk ndak perlu repot.
Mungkin isi kontrak ini bukan wewenang BPMIGAS karena pembuat draft kontrak
PSCnya MIGAS, kan ?
thx

RDP

On 3/27/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


 Pak Yanto,



Dalam prinsip accounting blok produksi, gaji tenaga GGE termasuk dalam G&A,
sedangkan yang belum berproduksi masuk ke Exploration Administration. G&A
bisa tinggi karena merupakan komponen cost personel dan semua fasilitasnya,
sewa gedung dan semua fasilitas kantor, dan semua pengeluaran "lain-lain"
(termasuk public relation) yang tidak bisa dimasukkan ke pos lain.
Perlambatan perizinan bisa dimasukkan ke dua pos : G & A atau proyek
berhubungan. Izin lokasi pemboran atau seismik yang terlambat sehingga
menimbulkan biaya, misalnya,  bisa dimasukkan ke dalam cost proyek bor
atau seismik (di luar G & A). Pada saat budget meeting, G & A yang tinggi
akan selalu mengundang pertanyaan, dan kami selalu meminta klarifikasi
serta perinciannya.

Salam,

awang



-Original Message-
*From:* Yanto Salim [mailto:[EMAIL PROTECTED]
*Sent**:* Tuesday, March 27, 2007 7:08 C++
*To:* iagi-net@iagi.or.id
*Subject:* RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE



Pak Awang,



Menarik sekali melihat distribusi expenditure tahun 2005, apakah gaji G &
G dan engineering termasuk dalam G & A?

G&A disini digambarkan sebesar 224% dari biaya explorasi. Faktor apa saja
yang membuat G&A sangat tinggi , mungkinkah adanya kegiatan Public Relation,
yang saat ini makin keren dan berkembang dilingkungan Migas?.



Apakah ada studi khusus yang menyelidiki biaya tidak langsung yang membuat
expenditure naik, seperti misalnya berapa biaya yang harus dikeluarkan
karena delaynya perijinan atau approval baik didaerah maupun tingkat pusat?.



Salam



Yanto Salim.


 --

*From:* Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
*Sent:* Monday, March 26, 2007 11:44 AM
*To:* iagi-net@iagi.or.id
*Subject:* RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE



Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum
semuanya terekapitulasi):



eksplorasi : 204 juta USD

development : 1413 juta USD

produksi : 3172 juta USD

general administration : 457 juta USD



Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin.
tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa
expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas
baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ?  Makin
menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 %
expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi
2006 hanya 95 % dari produksi 2005.



Ayo galakkan eksplorasi !



awang







RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Ya Vita, satunya lagi adalah Chevron ex Unocal yang expat cost
personnelnya besar. Memang diskusi semacam ini tak habisnya, yang
ditulis Mas Harry Widjonarko adalah tepat : capek..
 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 4:48 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Di  presentasinya Pak Kardaya itu, konon Total dan Conocophillips dan
ExxonMobil yang persentasi expat vs inpatnya agak tidak imbang.   FYI,
satu expat bisa mencapai sampai USD 500,000 per tahun, kalau dihitung
total semuanya (housing, sekolah anak, premium, etc). 
 
Wah, kalau diskusi seperti ini tidak habis-habis, Mas.  
 
Kenapa rekan2 pada pergi eksodus ke luar negri, mungkin karena kwalitas
hidup di sana lebih baik (tidak macet, udara lebih bersih, etc), sekolah
untuk anak lebih baik (dan ditanggung oleh perusahaan ybs).  Ya, siapa
sih yang ngga kepengen merasakan enaknya jadi expat... 
 
Parvita H. Siregar
Salamander Energy
Jakarta-Indonesia
 
 
Disclaimer:  This email (including any attachments to it) is
confidential and is sent for the personal attention of the intended
recipient only and may contain information that is privileded,
confidential or exempt from disclosure.  If you have received this email
in error, please advise us immediately and delete it.  You are notified
that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in
reliance on the contents of this information is strictly prohibited.
  _  

From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Pak Iman,
 
Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan)
dari tahun ke tahun, ini datanya : 
 
2002 : 821 orang
2003 : 819 orang
2004 : 805 orang
2005 : 794 orang
 
Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi.
Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja,
expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. 
 
Salam,
awang
-Original Message-
From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:21 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Apakah porsi karyawan asing masih besar ?
 
Thanks. Iman
-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke
tahun.
 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi.
Sampe 2 kali lipat jumlahnya.
 
edison
 

  _  

From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum
semuanya terekapitulasi): 
 
eksplorasi : 204 juta USD
development : 1413 juta USD
produksi : 3172 juta USD
general administration : 457 juta USD
 
Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general
admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan
bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan
ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi
?  Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang
menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak,
bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005.
 
Ayo galakkan eksplorasi !
 
awang
 
-Original Message-
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 


Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba
kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata,
komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7%
dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian
terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem
melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini.
Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50%
aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.
Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate
lebih menarik dibanding package kali?
 
Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?
Ciao
Bambang
-[ Received Mail Content ]----------
Subject : Re: [iag

RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Yanto,
 
Dalam prinsip accounting blok produksi, gaji tenaga GGE termasuk dalam
G&A, sedangkan yang belum berproduksi masuk ke Exploration
Administration. G&A bisa tinggi karena merupakan komponen cost personel
dan semua fasilitasnya, sewa gedung dan semua fasilitas kantor, dan
semua pengeluaran "lain-lain" (termasuk public relation) yang tidak bisa
dimasukkan ke pos lain. Perlambatan perizinan bisa dimasukkan ke dua pos
: G & A atau proyek berhubungan. Izin lokasi pemboran atau seismik yang
terlambat sehingga menimbulkan biaya, misalnya,  bisa dimasukkan ke
dalam cost proyek bor atau seismik (di luar G & A). Pada saat budget
meeting, G & A yang tinggi akan selalu mengundang pertanyaan, dan kami
selalu meminta klarifikasi serta perinciannya. Rule of thumb-nya : G & A
tak boleh melebihi 10 % dari total budget.
 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: Yanto Salim [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 27, 2007 7:08 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Pak Awang,
 
Menarik sekali melihat distribusi expenditure tahun 2005, apakah gaji G
& G dan engineering termasuk dalam G & A?
G&A disini digambarkan sebesar 224% dari biaya explorasi. Faktor apa
saja yang membuat G&A sangat tinggi , mungkinkah adanya kegiatan Public
Relation, yang saat ini makin keren dan berkembang dilingkungan Migas?. 
 
Apakah ada studi khusus yang menyelidiki biaya tidak langsung yang
membuat expenditure naik, seperti misalnya berapa biaya yang harus
dikeluarkan karena delaynya perijinan atau approval baik didaerah maupun
tingkat pusat?.
 
Salam 
 
Yanto Salim.  
 
  _  

From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 11:44 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum
semuanya terekapitulasi): 
 
eksplorasi : 204 juta USD
development : 1413 juta USD
produksi : 3172 juta USD
general administration : 457 juta USD
 
Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general
admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan
bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan
ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi
?  Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang
menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak,
bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005.
 
Ayo galakkan eksplorasi !
 
awang
 
-Original Message-
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 


Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba
kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata,
komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7%
dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian
terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem
melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini.
Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50%
aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.
Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate
lebih menarik dibanding package kali?
 
Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?
Ciao
Bambang


-----[ Received Mail Content ]--
Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)
>From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
To : iagi-net@iagi.or.id
 
Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di
dalam yang dibuat betah.

kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain
pindah ke malaysia?

atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?

di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji
expat (malah banyak yang lebih).

saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.

seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji
adalah komponen yang kecil dari E&P migas.
 

Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah
mungkin boleh juga tuh.

tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan?
 

fbs

jadi ingat lagu KoesPloes
 
 
  _  


Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX
(http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) 

 Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the
36th IAG

RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Terurut Topik Harry RW
ini mah cerita lama, masalahnya bukannya RPTK nya yang gagal, tapi BPMIGAS
yang kurang diberi wewenang, manpower dan kekuatan untuk melakukan
kontrol………. Segitu aja komentar saya . Udah sering sikh topic ini
dibahas di milis ini dan milis MIGAS, tapi kayaknya nggak ada gunanya
juga……. Capek dekh!!!

 

   _  

From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 27, 2007 6:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 

Kelihatannya pengurangan ekspat hanya sekitar 10 orang per tahun, padahal
coy asing secara "intensif" melakukan eksplorasi disini sudah sejak 35 tahun
yang lalu (dari mulai negara ekportir migas hingga mulai menjadi negara
importir migas). Barangkali penurunan di bagian eksplorasi bisa lebih kecil
dari 1 % atau malah mereka bertambah dengan bertambahnya discovery ?? Apakah
model RPTK "gagal" mengakselerasi penurunan jumlah ekspat ? 

 

Thanks. Iman

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 26, 2007 12:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

Pak Iman,

 

Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan)
dari tahun ke tahun, ini datanya : 

 

2002 : 821 orang

2003 : 819 orang

2004 : 805 orang

2005 : 794 orang

 

Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi.
Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja,
expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. 

 

Salam,

awang

-Original Message-
From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:21 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 

Apakah porsi karyawan asing masih besar ?

 

Thanks. Iman

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

Menyedihkan kan Pak…itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke tahun.

 

Salam,

awang

 

-Original Message-
From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 

Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi.

Sampe 2 kali lipat jumlahnya.

 

edison

 


   _  


From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 

Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum
semuanya terekapitulasi): 

 

eksplorasi : 204 juta USD

development : 1413 juta USD

produksi : 3172 juta USD

general administration : 457 juta USD

 

Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin.
tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa
expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas
baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ?  Makin
menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 %
expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi
2006 hanya 95 % dari produksi 2005.

 

Ayo galakkan eksplorasi !

 

awang

 

-Original Message-
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 



Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke
ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary
yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget.
Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke
facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu
mengenai realita hal ini.

Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja
dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.

Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate
lebih menarik dibanding package kali?

 

Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?

Ciao

Bambang



-[ Received Mail Content ]------

Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)

>From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>

To : iagi-net@iagi.or.id

 

Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di
dalam yang dibuat betah.


kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah
ke malaysia?


atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?


di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama den

RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Terurut Topik Yanto Salim
Pak Awang,

 

Menarik sekali melihat distribusi expenditure tahun 2005, apakah gaji G
& G dan engineering termasuk dalam G & A?

G&A disini digambarkan sebesar 224% dari biaya explorasi. Faktor apa
saja yang membuat G&A sangat tinggi , mungkinkah adanya kegiatan Public
Relation, yang saat ini makin keren dan berkembang dilingkungan Migas?. 

 

Apakah ada studi khusus yang menyelidiki biaya tidak langsung yang
membuat expenditure naik, seperti misalnya berapa biaya yang harus
dikeluarkan karena delaynya perijinan atau approval baik didaerah maupun
tingkat pusat?.

 

Salam 

 

Yanto Salim.  

 



From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 11:44 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 

Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum
semuanya terekapitulasi): 

 

eksplorasi : 204 juta USD

development : 1413 juta USD

produksi : 3172 juta USD

general administration : 457 juta USD

 

Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general
admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan
bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan
ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi
?  Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang
menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak,
bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005.

 

Ayo galakkan eksplorasi !

 

awang

 

-Original Message-
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 


Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba
kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata,
komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7%
dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian
terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem
melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini.

Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50%
aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.

Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate
lebih menarik dibanding package kali?

 

Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?

Ciao

Bambang




-[ Received Mail Content ]------

    Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)

From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>

To : iagi-net@iagi.or.id

 

Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang
masih di dalam yang dibuat betah.


kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas,
ngapain pindah ke malaysia?


atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?


di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan
gaji expat (malah banyak yang lebih).


saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.


seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa
gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas.

 


Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau
balik, yah mungkin boleh juga tuh.


tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah
lumayan?

 


fbs


jadi ingat lagu KoesPloes

 

 




Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX
(http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) 


 Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the
36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali
Convention Center, 13-16 November 2007

 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank
Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama:
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No.
Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:
http://groups.yahoo.com/group/iagi
- 



RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Terurut Topik Iman Argakoesoemah
Kelihatannya pengurangan ekspat hanya sekitar 10 orang per tahun, padahal coy 
asing secara "intensif" melakukan eksplorasi disini sudah sejak 35 tahun yang 
lalu (dari mulai negara ekportir migas hingga mulai menjadi negara importir 
migas). Barangkali penurunan di bagian eksplorasi bisa lebih kecil dari 1 % 
atau malah mereka bertambah dengan bertambahnya discovery ?? Apakah model RPTK 
"gagal" mengakselerasi penurunan jumlah ekspat ? 
 
Thanks. Iman
-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 26, 2007 12:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE


Pak Iman,
 
Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) dari 
tahun ke tahun, ini datanya : 
 
2002 : 821 orang
2003 : 819 orang
2004 : 805 orang
2005 : 794 orang
 
Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi. Walaupun 
jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja, expenditure-nya signifikan 
di dalam personnel cost. 
 
Salam,
awang
-Original Message-
From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:21 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Apakah porsi karyawan asing masih besar ?
 
Thanks. Iman
-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke tahun.
 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi.
Sampe 2 kali lipat jumlahnya.
 
edison
 

  _  

From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum 
semuanya terekapitulasi): 
 
eksplorasi : 204 juta USD
development : 1413 juta USD
produksi : 3172 juta USD
general administration : 457 juta USD
 
Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. 
tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa 
expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas 
baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ?  Makin menyedihkan 
lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata 
tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari 
produksi 2005.
 
Ayo galakkan eksplorasi !
 
awang
 
-Original Message-
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 


Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke 
ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang 
sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau 
untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke 
facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu 
mengenai realita hal ini.
Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja 
dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.
Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan 
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih 
menarik dibanding package kali?
 
Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?
Ciao
Bambang


-[ Received Mail Content ]------
Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)
>From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
To : iagi-net@iagi.or.id
 
Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam 
yang dibuat betah.

kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke 
malaysia?

atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?

di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat 
(malah banyak yang lebih).

saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.

seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah 
komponen yang kecil dari E&P migas.
 

Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin 
boleh juga tuh.

tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan?
 

fbs

jadi ingat lagu KoesPloes
 
 

  _  


Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX ( 
http

Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Just FYI. Supaya pandangannya lebih meluas dan meng-Global. Saya juga
pernah presentasikan hal ini di Luncheon Talk pada waktu PIT IAGI
Pekanbaru akhir tahun kemarin.

Kekurangan GGE ini bukan hanya Indonesia, tetapi ke SELURUH DUNIA PERMINYAKAN !
- Kekurangan geoscientist ini juga dikhawatirkan oleh AAPG (American
Assoc of Petroleum Geologist) dengan kenyataan bahwa ditahun 2005
lebih dari 60% anggotanya berumur diatas 55 tahun. Hal ini disebabkan
menurunnya jumlah mahasiswa baru yg mendaftar di bidang geoscience
pada waktu krisis tahun 80-an. Ya wajar lah, tahun 1987-an harga migas
anjlok dibawah 20 US$/bbl, semua mahasiswa baru tentunya banyak yang
enggan menjadi geologist maupun menjadi insinyur perminyakan. Grafik
di blogku juga memuat grafik ini menjelaskan mengapa saat ini dominasi
pekerja perminyakan anggota AAPG adalah mereka yang sudah mendekati
tua atau bahkan sudah memasuki usia pensiun.
trendlinespeakoildepletionscenariosgraph60726.gifSementara itu hampir
semua perusahaan minyak dan gas bumi memperkirakan produksi yang
meningkat dalam kurun 2-5 tahun mendatang. Gambar disebelah
menunjukkan bagaimana skenario produksi minyak dunia versi dari
beberapa perusahaan minyak dunia ini.

Dengan demikian bisa dipastikan kebutuhan GGE di dunia perminyakan
akan mengalami defisit.

Kalau anda tengok salary surveynya AAPG bulan February 2007 lalu,
terlihat adanya gejala kekurangan tenaga pada level pengalaman 15-20
tahun, dimana harganya jauh lebih mahal daripada yang pengalaman
diatas 20 tahun !!!

Selain itu saat ini SEDANG terjadi perpindahan besar-besaran dalam
GGRE. Sedang terjadi perpindahan mirip seperti kalau main
nyanyi-nyanyi sambil berputar2 trus ketika semprit .. PRIT !! harus
nyari tempat duduk ... tapi tempat duduknya banyak makanya walaupun
disemprit masih milih2 kursi kosong :)

Saya hanya ingin menggaris bawahi bahwa ini bukan kesalahan BPMIGAS,
Pertamina atau perusahaan anu tetapi ini fenomena global yang harus
diantisipasi industri perminyakan.

Duabulan lalu aku berbicara hal yang sama dengan seorang Staff HR
Petronas dalam seminar career day di UKM (Universitas Kebangsaan
Malaysia), Petronas tersebut lebih menegaskan lagi "We are not running
out of oil, we are running out of QUALIFIED people".
Petronas walaupun kesulitan mencari orang tidak pernah kekurangan
orang sakjane, lah wong pelamar dari Indonesia berjibum, TETAPI, tidak
semua diterima, artinya selected ! Demikian juga di Indonesia. Tidak
kekurangan orang (wong kenyataan banyak yang nganggur) ... tetapi
Pteronas TETAP MEMILIH dan success ratio di Petronas awalnya 1:5
Artinya dari 5 orang yg diinterview hanya 1 yang diterima. Namun
gejalanya (menurut orang HR Petronas ini) saat ini menjadi 2:5.
Standart kualifikasinya diturunkan ! Aku denger ada juga yg dulu
pernah ditolak Petronas dipanggil lagi ... :)

Menurut saya "succes ratio" 1:5 ini bukan standart technical orang
Indonesia yang kurang, Tetapi 1 yang terbaik tadi ternyata
overqualified !!! Orang Indonesia ini technical knowledgenya suangat
tinggi. Terbukti hampir setiap laporan atau usulannya sangat jarang
yang dikoeksi masalah tehnisnya ... menurut kawan2 Petronas, koreksi
pada salah ketik dan pemilihan kata-kata dsb. Artinya secara technis,
kualifikasi orang GGRE Indonesia ini sudah bisa diterima.

Apakah yang tinggal di Indonesia berarti kurang bagus, BUKAN, BUKAN
ITU !. Ada hal lain ternyata yang menyebabkan GGE tetap stay di
Indonesia. Dan semstinya alasan inilah yang harus diperkuat dan
menjadi tumpuan perusahaan migas di Indonesia. Salah satunya
kenikmatan kebersamaan dirumah sendiri. Saya sendiri sangat kangen
dengan hal ini :(.
Juga banyaknya peluang menduduki posisi manajerial (tapi ini pernah
menjadi buah simalakama looh). Masih banyak lagi hal-hal yang
mejadikan seseorang tetap tinggal di negeri yang dicintainya.

Jadi mau "stay" di negeri tercinta ataupun mau pergi berkelana ... itu
sekedar pilihan ...
dan industri peminyakan secara global tetap kekurangan GGRE

rdp

link :
http://rovicky.wordpress.com/2006/10/26/is-the-oil-boom-over-3-the-workforce-challenge/

On 3/26/07, Parvita Siregar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:





It is a good point Syafri

jadi kekurangan tenaga GGE itu utamanya bukan karena banyak yang lari ke
luar negeri, tetapi karena TIDAK ADA PENKADERAN DARI DULU.

ini harus di garis bawahi sekarang...



Seingat saya, dulu ada semacam kewajiban yang ditetapkan oleh
Pertamina/BPKKA/DMPS untuk membuka lowongan untuk mahasiswa baru setiap
tahun.  Dulu ARCO selalu buka lowongan tiap tahun.  Vico (dulu Huffco) juga
setiap tahun ada fresh graduate, makanya di perusahaan2 ini hampir tiap
generasi terwakili.



Kecenderungannya sekarang banyak yang ingin pegawainya "hit the ground and
run".  Beberapa perusahaan besar yang saya tahu memiliki program mentoring
yang dimasukkan ke dalam performance appraisal mereka dan porsi scorenya
cukup lumayan (15% dari total score, di Conoco dulu lho…), dan semakin
senior, porsi dari total scorenya semakin besar.

RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Terurut Topik Parvita Siregar
It is a good point Syafri

jadi kekurangan tenaga GGE itu utamanya bukan karena banyak yang lari ke
luar negeri, tetapi karena TIDAK ADA PENKADERAN DARI DULU.

ini harus di garis bawahi sekarang...

 

Seingat saya, dulu ada semacam kewajiban yang ditetapkan oleh
Pertamina/BPKKA/DMPS untuk membuka lowongan untuk mahasiswa baru setiap
tahun.  Dulu ARCO selalu buka lowongan tiap tahun.  Vico (dulu Huffco)
juga setiap tahun ada fresh graduate, makanya di perusahaan2 ini hampir
tiap generasi terwakili. 

 

Kecenderungannya sekarang banyak yang ingin pegawainya "hit the ground
and run".  Beberapa perusahaan besar yang saya tahu memiliki program
mentoring yang dimasukkan ke dalam performance appraisal mereka dan
porsi scorenya cukup lumayan (15% dari total score, di Conoco dulu
lho...), dan semakin senior, porsi dari total scorenya semakin besar.  

 

Sekarang kelihatannya sulit mencari G&G yang pengalamannya antara 8-10
tahun.  Seolah-olah ada gap yang besar antara yang pengalamannya di
bawah 5 tahun dan yang pengalamannya 15 tahun.  

 

Mungkin BPMIGAS bisa memberikan semacam peraturan untuk perusahaan2 yang
sudah produksi untuk hire new graduates?

 

Parvita H. Siregar

Salamander Energy

Jakarta-Indonesia

 

 

Disclaimer:  This email (including any attachments to it) is
confidential and is sent for the personal attention of the intended
recipient only and may contain information that is privileded,
confidential or exempt from disclosure.  If you have received this email
in error, please advise us immediately and delete it.  You are notified
that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in
reliance on the contents of this information is strictly prohibited.

 

 

 



RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-26 Terurut Topik Parvita Siregar
Di  presentasinya Pak Kardaya itu, konon Total dan Conocophillips dan
ExxonMobil yang persentasi expat vs inpatnya agak tidak imbang.   FYI,
satu expat bisa mencapai sampai USD 500,000 per tahun, kalau dihitung
total semuanya (housing, sekolah anak, premium, etc). 

 

Wah, kalau diskusi seperti ini tidak habis-habis, Mas.  

 

Kenapa rekan2 pada pergi eksodus ke luar negri, mungkin karena kwalitas
hidup di sana lebih baik (tidak macet, udara lebih bersih, etc), sekolah
untuk anak lebih baik (dan ditanggung oleh perusahaan ybs).  Ya, siapa
sih yang ngga kepengen merasakan enaknya jadi expat... 

 

Parvita H. Siregar

Salamander Energy

Jakarta-Indonesia

 

 

Disclaimer:  This email (including any attachments to it) is
confidential and is sent for the personal attention of the intended
recipient only and may contain information that is privileded,
confidential or exempt from disclosure.  If you have received this email
in error, please advise us immediately and delete it.  You are notified
that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in
reliance on the contents of this information is strictly prohibited.



From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 

Pak Iman,

 

Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan)
dari tahun ke tahun, ini datanya : 

 

2002 : 821 orang

2003 : 819 orang

2004 : 805 orang

2005 : 794 orang

 

Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi.
Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja,
expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. 

 

Salam,

awang

-Original Message-
From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:21 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 

Apakah porsi karyawan asing masih besar ?

 

Thanks. Iman

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun
ke tahun.

 

Salam,

awang

 

-Original Message-
From: H. Edison Sirodj (PCSB)
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 

Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas
Eksplorasi.

Sampe 2 kali lipat jumlahnya.

 

edison

 





From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 

Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang
2006 belum semuanya terekapitulasi): 

 

eksplorasi : 204 juta USD

development : 1413 juta USD

produksi : 3172 juta USD

general administration : 457 juta USD

 

Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen
general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat
menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau
menemukan ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk
eksplorasi ?  Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi
yang menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi
minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005.

 

Ayo galakkan eksplorasi !

 

awang

 

-Original Message-
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 


Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba
kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata,
komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7%
dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian
terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem
melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini.

Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50%
aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.

Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate
lebih menarik dibanding package kali?

 

Hmm, belum kepingin "home sweet home" 

RE: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik Tatang Juhatta
Yah..sudah mba/mas RDP jangan diterima atau jangan diinterview tuh orang
Indianehi..nehi...
Sekarang kan banyak orang kita yang lulusan LN pake saja mereka.
Bisanya India kalau sudah megang di perusahaan, akan eksodus dehke mari

TJ
  -Original Message-
  From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Monday, March 26, 2007 10:33 AM
  To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; iagi-net@iagi.or.id; migas
indonesia; [EMAIL PROTECTED]
  Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444
Lowong untuk GGE


  Aku ini barusan ngobrol dengan seorang yang "akan" diwawancara untuk
interview (belum di-interview), dia seorang dari India. Yang mengagetkan aku
... Belum apa-apa orang India ini sudah  menanyakan, "Berapa kebutuhan
posisi ini atau jumlah orang yg dicari ?". Dia melanjutkan bilang gini " Aku
ada kandidat kawan lain yang kualifikasinya mungkin memenuhi, kalau kau mau
?"

  Waddduh  Aku ini ngga ngebayang mental ngajak kawanan-nya.
  Dia sendiri belum diterima sudah menawarkan untuk kawan lain, apa ya ndak
takut  saingan ya ?

  RDP


  On 3/24/07, Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
ini ada bahasan yang menarik dari kawan kita Syafri Syafar  di milis
tetangga.

saya hanya coba emphasize lagi .

mudah2an ada gunanya.

fbs



- Forwarded Message 
From: Franciscus B Sinartio < [EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id

Sent: Saturday, March 24, 2007 3:26:35 PM
    Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE


It is a good point Syafri
jadi kekurangan tenaga GGE itu utamanya bukan karena banyak yang lari ke
luar negeri, tetapi karena TIDAK ADA PENKADERAN DARI DULU.
ini harus di garis bawahi sekarang...

Apa yang dilakukan perusahaan2 minyak sekarang?
saya ikutan milis di dua universitas di Indonesia, dan kedua milis itu
sangat terasa kurang nya penyaluran tenaga kerja lulusan mereka.
Kalau ada yang bisa magang kerja praktek di suatu service co saja sudah
merupakan suatu anugrah besar,sampai di kasih ucapan selamat di milis.
saking jarang nya ada penerimaan untuk tugas akhir, apalagi di terima dapat
pekerjaan.
Di milis tsb.  mereka membahas cara2 meningkatkan nilai "jual diri" ke
industri migas.
mereka sudah saling bantu informal dalam hal tehnologi, tetapi itu
sangat terbatas.  kapan ada usaha dari industry?

Lagi lagi saya kasih contoh di Petronas.
sejak dua tahun lalu mereka rekruit banyak fresh graduate,  di G&G aja
ada sekitar 150 orang.  mereka di kasih training di induction program untuk
mengenal industry minyak.  lalu langsung terjun ke pekerjaan, ikutan senior2
mereka yang lagi-lagi kebanyakan orang Indonesia.
saya pernah ngomong sama GM dan manager HR nya ttg hal ini,mereka merasa
harus melakukan hal tsb, walaupun mereka sadar mungkin 50 % atau lebih dari
tenaga tsb apakah akan pindah ke perusahaan lain atau "tidak jadi" tenaga
professional seperti yang diharapkan.   kalau ada yang memperlihatkan
leadership yang bagus, akan di catat. tetapi tetap skill dan knowledge
tehnikal nya dulu yang diasah.  untuk jadi manager harus bisa lulus jadi
staff engineering(atau G&G) dulu.
justru itu waktu saya usul metode ban berjalan untuk mengajarkan "art"
dari interpretasi, saya langsung diajakin diskusi. Entah sekarang dipakai
atau tidak, tetapi sekarang mereka menyewa konsultan untuk memikirkan
bagaimana expedite pendidikan fresh graduate mereka.
bukan hanya memikirkan tapi nanti menjalankan dan memonitor usul2
konsultan tsb.
mereka juga rekruit lulusan S2 Cina, dengan paket semi expat, gajinya
sekitar usd 3000 sebulan, tapi fasilitasnya jauh lebih kecil daripada expat
Indonesia atau dari negara lain.  Hasilnya kelihatan lumayan...

sekarang mereka mengambil fresh graduate dari Vietnam, India, dan
Indonesia, katanya puluhan jumlah nya.  entah apakah mereka disamain dengan
pegawai nasional mereka atau jadi semi expat.  kita kecolongan lagi ada
belasan fresh graduate kita diambil Petronas.

sebenarnya mengambil fresh graduate dari Indonesia sudah dilakukan sejak
5 tahun lalu,  ada 4 orang di G&G, satu di engineering dan satu di finance.
sebenarnya waktu di recruit, mereka sebenarnya bukan tenaga  fresh graduate
benar2an, tetapi sudah bekerja satu atau dua tahun di perusahaan di
Indonesia. Mereka dijadikan pegawai tetap dan di "treat" mirip dengan
pegawai nasional.  sudah tiga orang yang lari(satu ke JKT),  tiganya masih
bertahan.  kalau bisa culik tiga yang bertahan untuk balik ke Indonesia
boleh juga tuh.
saya kenal mereka dan tahu kwalitas mereka..worth kidnapping.

sekarang kita harus berpacu dengan waktu, kapan kita mulai.

yang 10-15 tahun pengalaman ini akan pensiun dalam 20 - 15 tahun lagi,
jadi kalau sekarang mulai di kaderisasi maka tenaga fresh graduate yang
sekarang lah yang akan menggantikan te

RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Abah,
 
Itu jumlah yang mengisi slot2 sesuai RPTKA, tidak termasuk yang kontrak.
Saat ini, BPMIGAS belum mengawasi yang berstatus kontrak, tetapi akan
segera diterbitkan peraturan2 tentang itu dan akan menjadi pengawasan
BPMIGAS juga. TKA di service companies pun banyak dan ini bukan dalam
wewenang pengawasan BPMIGAS.
 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:57 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
> Awang 

Itu yang mengisi slot saja ataukah termasuk yang  "kontrak"  " ?
Pengalaman saya ada "pegawai kontrak " ,  expat yang dikontrak terus
menerus dan dia berlokasi bukan di Jakarta. 

Apakah ini juga dimonitor  BPMigas ?

Si - Abah

_


Pak Iman, 
> 
> Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak
signifikan) 
> dari tahun ke tahun, ini datanya : 
> 
> 2002 : 821 orang 
> 2003 : 819 orang 
> 2004 : 805 orang 
> 2005 : 794 orang 
> 
> Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi. 
> Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja, 
> expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. 
> 
> Salam, 
> awang 
> -Original Message- 
> 
From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, March 26, 2007 12:21 C++ 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> 
> Apakah porsi karyawan asing masih besar ? 
> 
> Thanks. Iman 
> -Original Message- 
> 
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke 
> tahun. 
> 
> Salam, 
> awang 
> 
> -Original Message- 
> 
From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++ 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> 
> Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas
Eksplorasi. 
> Sampe 2 kali lipat jumlahnya. 
> 
> edison 
> 
> 
> _ 
> 
> 
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> 
> Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006
belum 
> semuanya terekapitulasi): 
> 
> eksplorasi : 204 juta USD 
> development : 1413 juta USD 
> produksi : 3172 juta USD 
> general administration : 457 juta USD 
> 
> Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general 
> admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan

> bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan 
> ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk
eksplorasi 
> ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang 
> menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak,

> bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005. 
> 
> Ayo galakkan eksplorasi ! 
> 
> awang 
> 
> -Original Message- 
> 
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> 
> 
> 
> Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba 
> kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch,
ternyata, 
> komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% 
> dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi,
bagian 
> terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem 
> melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. 
> Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk,
50% 
> aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang
kuat. 
> Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita
meningkatkan 
> professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily
rate 
> lebih menarik dibanding package kali? 
> 
> Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? 
> Ciao 
> Bambang 
> 
> 
> -[ Received Mail Content ]-- 
> Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) 
> 
>From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> 
> To : iagi-net@iagi.or.id 
> 
> Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih
di 
> d

RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik yrsnki


> Awang 

Itu yang mengisi slot saja ataukah
termasuk yang  "kontrak"  " ?
Pengalaman saya ada "pegawai kontrak " ,  expat yang
dikontrak terus menerus dan dia berlokasi bukan di Jakarta. 

Apakah ini juga dimonitor  BPMigas ?

Si - Abah

_


    Pak Iman, 
> 
> Jumlah
TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan) 
> dari tahun ke tahun, ini datanya : 
> 
> 2002 : 821
orang 
> 2003 : 819 orang 
> 2004 : 805 orang 
>
2005 : 794 orang 
> 
> Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788
TKN dan 794 TKA di PSC produksi. 
> Walaupun jumlah TKA tak sampai
4 % dari seluruh tenaga kerja, 
> expenditure-nya signifikan di
dalam personnel cost. 
> 
> Salam, 
> awang 
> -Original Message- 
> 
From: Iman
Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent:
Monday, March 26, 2007 12:21 C++ 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> 
> Apakah porsi karyawan asing masih besar ? 
> 
> Thanks. Iman 
> -Original Message- 
> 
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent:
Monday, March 26, 2007 12:14 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke

> tahun. 
> 
> Salam, 
> awang 
>

> -Original Message- 
> 
From: H. Edison
Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent:
Monday, March 26, 2007 12:08 C++ 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> 
> Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari
aktifitas Eksplorasi. 
> Sampe 2 kali lipat jumlahnya. 
>

> edison 
> 
> 
> _ 
> 
> 
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM 
> To:
iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444
Lowong untuk GGE 
> 
> Ini catatan saya untuk realisasi
expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum 
> semuanya
terekapitulasi): 
> 
> eksplorasi : 204 juta USD 
> development : 1413 juta USD 
> produksi : 3172 juta USD 
> general administration : 457 juta USD 
> 
> Gaji
karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general 
>
admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan 
> bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau
menemukan 
> ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan
dana untuk eksplorasi 
> ? Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk
kegiatan produksi yang 
> menyita 60 % expenditure, ternyata tak
mampu menambah produksi minyak, 
> bahkan produksi 2006 hanya 95 %
dari produksi 2005. 
> 
> Ayo galakkan eksplorasi ! 
> 
> awang 
> 
> -Original Message-

> 
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED]

> Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++ 
> To:
iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong
untuk GGE 
> 
> 
> 
> Betul itu Frans
(maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba 
> kotak-katik ke
ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, 
>
komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% 
> dari the whole budget. Kalau untuk development lebih
"gila" lagi, bagian 
> terbesar yang di spent ke
facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem 
> melek"
nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini. 
> Lha
sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% 
> aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang
kuat. 
> Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana
kita meningkatkan 
> professionalisme dan tetep mempertahankan
integrity. Mungkin daily rate 
> lebih menarik dibanding package
kali? 
> 
> Hmm, belum kepingin "home sweet
home" ? How is Lagos? 
> Ciao 
> Bambang 
>

> 
> -[ Received Mail Content ]-- 
> Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
> Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) 
> 
From
: Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> 
> To :
iagi-net@iagi.or.id 
> 
> Saya pikir tidak perlu
ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di 
> dalam yang
dibuat betah. 
> 
> kalau misalnya gajinya sama dengan
yang ditawarkan Petronas, ngapain 
> pindah ke malaysia? 
> 
> atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke
Dahran? 
> 
> di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional
mereka sama dengan gaji 
> expat (malah banyak yang lebih). 
> 
> saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan. 
> 
> seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu,
bahwa gaji 
> adalah kompon

Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik yrsnki
. Kalau dulu dengan program "housing

> allowance" dan "tuition program" bahkan jabatan
"managerial" bisa membuat 
> para "employee"
bertahan lama di suatu perusahaan, mungkin sudah saatnya 
>
sekarang ini dicari jalan lain, sesuai dengan "emerging needs"
yang ada. 
> 
> Selamat berkarya, 
> Syafri Syafar

> Yang pernah "singgah" di hrd selama 2 tahun. 
> 
> 
> On 3/24/07, Bambang Satya Murti
<[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>> 
>> 
>> Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba

>> kotak-katik 
>> ke ekonomian suatu block, start
from the scratch, ternyata, komponen 
>> salary 
>>
yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole 
>> budget. 
>> Kalau untuk development lebih
"gila" lagi, bagian terbesar yang di spent 
>> ke 
>> facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek"
nih. Pak Awang lebih 
>> tahu 
>> mengenai realita
hal ini. 
>> 
>> Lha sekarang kalau misalnya salary
di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% 
>> aja dari yang didapat
disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. 
>> 
>> Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita
meningkatkan 
>> professionalisme dan tetep mempertahankan
integrity. Mungkin daily rate 
>> lebih menarik dibanding
package kali? 
>> 
>> 
>> 
>>
Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? 
>> 
>> Ciao 
>> 
>> Bambang 
>> 
>> 
>> 
>> -[
Received Mail Content ]-- 
>> 
>> *Subject :
*Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
>> 
>> *Date : *Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) 
>>

>> *From : *Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>

>> 
>> *To : [EMAIL PROTECTED] 
>>

>> 
>> Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah
pergi, tetapi yang masih 
>> di 
>> dalam yang
dibuat betah. 
>> 
>> 
>> kalau misalnya
gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain 
>>
pindah ke malaysia? 
>> 
>> 
>> atau sama
yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? 
>> 
>> 
>> di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional
mereka sama dengan gaji 
>> expat 
>> (malah banyak
yang lebih). 
>> 
>> 
>> saya pikir cara
pemikiran ini perlu dipertimbangkan. 
>> 
>> 
>> seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa
gaji 
>> adalah 
>> komponen yang kecil dari E&P
migas. 
>> 
>> 
>> 
>> Tapi
kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah 
>> mungkin boleh juga tuh. 
>> 
>> 
>> tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah
lumayan? 
>> 
>> 
>> 
>> fbs

>> 
>> 
>> jadi ingat lagu KoesPloes 
>> 
>> 
>> 
>>
-- 
>> 
>> *Create and
Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX ( 
>> http://mix.lycos.com
<http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline>)* 
>>


>> Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March
2007 to 
>> [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 -
The 32nd HAGI, the 
>> 36th 
>> IAGI, and the 29th
IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali 
>> Convention 
>> Center, 13-16 November 2007 
>>


>> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To 
>> subscribe, send email
to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI 
>> Website:
http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank 
>> Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas
nama: 
>> Ikatan 
>> Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 
>> 255-1088580 A/n:
Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: 
>>
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
>> IAGI-net

>>
<http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/IAGI-net>Archive
2: 
>>
http://groups.yahoo.com/group/iagi-

>> 
> 



Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik yrsnki
. Kalau dulu dengan program "housing

> allowance" dan "tuition program" bahkan jabatan
"managerial" bisa membuat 
> para "employee"
bertahan lama di suatu perusahaan, mungkin sudah saatnya 
>
sekarang ini dicari jalan lain, sesuai dengan "emerging needs"
yang ada. 
> 
> Selamat berkarya, 
> Syafri Syafar

> Yang pernah "singgah" di hrd selama 2 tahun. 
> 
> 
> On 3/24/07, Bambang Satya Murti
<[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>> 
>> 
>> Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba

>> kotak-katik 
>> ke ekonomian suatu block, start
from the scratch, ternyata, komponen 
>> salary 
>>
yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole 
>> budget. 
>> Kalau untuk development lebih
"gila" lagi, bagian terbesar yang di spent 
>> ke 
>> facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek"
nih. Pak Awang lebih 
>> tahu 
>> mengenai realita
hal ini. 
>> 
>> Lha sekarang kalau misalnya salary
di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% 
>> aja dari yang didapat
disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat. 
>> 
>> Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita
meningkatkan 
>> professionalisme dan tetep mempertahankan
integrity. Mungkin daily rate 
>> lebih menarik dibanding
package kali? 
>> 
>> 
>> 
>>
Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos? 
>> 
>> Ciao 
>> 
>> Bambang 
>> 
>> 
>> 
>> -[
Received Mail Content ]-- 
>> 
>> *Subject :
*Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
>> 
>> *Date : *Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT) 
>>

>> *From : *Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>

>> 
>> *To : [EMAIL PROTECTED] 
>>

>> 
>> Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah
pergi, tetapi yang masih 
>> di 
>> dalam yang
dibuat betah. 
>> 
>> 
>> kalau misalnya
gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain 
>>
pindah ke malaysia? 
>> 
>> 
>> atau sama
yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran? 
>> 
>> 
>> di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional
mereka sama dengan gaji 
>> expat 
>> (malah banyak
yang lebih). 
>> 
>> 
>> saya pikir cara
pemikiran ini perlu dipertimbangkan. 
>> 
>> 
>> seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa
gaji 
>> adalah 
>> komponen yang kecil dari E&P
migas. 
>> 
>> 
>> 
>> Tapi
kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah 
>> mungkin boleh juga tuh. 
>> 
>> 
>> tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah
lumayan? 
>> 
>> 
>> 
>> fbs

>> 
>> 
>> jadi ingat lagu KoesPloes 
>> 
>> 
>> 
>>
-- 
>> 
>> *Create and
Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX ( 
>> http://mix.lycos.com
<http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline>)* 
>>


>> Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March
2007 to 
>> [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 -
The 32nd HAGI, the 
>> 36th 
>> IAGI, and the 29th
IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali 
>> Convention 
>> Center, 13-16 November 2007 
>>


>> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To 
>> subscribe, send email
to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI 
>> Website:
http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank 
>> Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas
nama: 
>> Ikatan 
>> Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 
>> 255-1088580 A/n:
Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: 
>>
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
>> IAGI-net

>>
<http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/IAGI-net>Archive
2: 
>>
http://groups.yahoo.com/group/iagi-

>> 
> 



RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Ismail,

Yang masuk ke expenditure eksplorasi itu meliputi : studi2 eksplorasi,
survey geologi, survey seismic di luar lapangan, survey2 eksplorasi
lainnya (remote sensing, offshore geochemical sampling, dll.) dan
pemboran eksplorasi. Kecenderungan dari tahun ke tahun selalu di bawah
10 % dari total expenditure.

Fasilitas produksi dan development wells memang yang paling banyak
menyita expenditure.

Idealnya, paling tidak expenditure eksplorasi mesti sekitar 30 % dari
total expenditure. 

Karena minyak lagi bagus harganya maka di dalam tiga tahun ini banyak
portfolio program eksplorasi dikorbankan dan menggantinya dengan
portfolio produksi. Ini "Harvest Strategy" mumpung panen - lupa menanam
yang baru. Lima atau sepuluh tahun kemudian, kita tak akan punya ladang2
migas baru.

Maka janganlah bermimpi untuk memproduksi 1,3 juta BOPD kalau hanya
membelanjakan 4 % expenditure saja untuk eksplorasi.

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:25 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

Pak , Kalau Eksplorasi kan pekerjaannya studi studi saja ,
sedangkan development / produksi kan semuanya Fisik / infra
struktur makanya biayanya lebih besar,Sebetulnya berapa % sih Pak
seharusnya dana eksplorasi yang
wajar dari Totalnya
ISM

( maaf awam di migas )

> Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005
> (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi):
>
> eksplorasi : 204 juta USD
> development : 1413 juta USD
> produksi : 3172 juta USD
> general administration : 457 juta USD
>
> Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen
> general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD.
> Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4
> %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit
> begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ?  Makin
> menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang
> menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah
> produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari
> produksi 2005.
>
> Ayo galakkan eksplorasi !
>
> awang
>
> -Original Message-
> From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
>
>
>
> Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah
> coba
> kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the
> scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan,
> tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau
> untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di
> spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek"
> nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini.
> Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah
> muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu
> sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada
> blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan
> professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin
> daily rate lebih menarik dibanding package kali?
>
> Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?
> Ciao
> Bambang
>
>
>
> -[ Received Mail Content ]--
> Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
> Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)
> From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
> To : iagi-net@iagi.or.id
>
> Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi
> yang masih di dalam yang dibuat betah.
>
> kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas,
> ngapain pindah ke malaysia?
>
> atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?
>
> di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama
> dengan gaji expat (malah banyak yang lebih).
>
> saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.
>
> seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu,
> bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas.
>
>
> Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau
> balik, yah mungkin boleh juga tuh.
>
> tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah
> lumayan?
>
>
> fbs
>
> jadi ingat lagu KoesPloes
>
>
>  _
>
>
> Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at
> Lycos MIX (http://mix.lycos.com
> <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> )
>

>  Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30
> March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali
> 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI
> Annual Convention and Ex

RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Iman,
 
Jumlah TKA di PSC production Indonesia menurun (walaupun tak signifikan)
dari tahun ke tahun, ini datanya : 
 
2002 : 821 orang
2003 : 819 orang
2004 : 805 orang
2005 : 794 orang
 
Pada tahun 2005 tercatat ada 19.788 TKN dan 794 TKA di PSC produksi.
Walaupun jumlah TKA tak sampai 4 % dari seluruh tenaga kerja,
expenditure-nya signifikan di dalam personnel cost. 
 
Salam,
awang
-Original Message-
From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:21 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Apakah porsi karyawan asing masih besar ?
 
Thanks. Iman
-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke
tahun.
 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi.
Sampe 2 kali lipat jumlahnya.
 
edison
 

  _  

From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum
semuanya terekapitulasi): 
 
eksplorasi : 204 juta USD
development : 1413 juta USD
produksi : 3172 juta USD
general administration : 457 juta USD
 
Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general
admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan
bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan
ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi
?  Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang
menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak,
bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005.
 
Ayo galakkan eksplorasi !
 
awang
 
-Original Message-
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 


Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba
kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata,
komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7%
dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian
terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem
melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini.
Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50%
aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.
Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate
lebih menarik dibanding package kali?
 
Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?
Ciao
Bambang


-[ Received Mail Content ]----------
Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)
>From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
To : iagi-net@iagi.or.id
 
Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di
dalam yang dibuat betah.

kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain
pindah ke malaysia?

atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?

di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji
expat (malah banyak yang lebih).

saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.

seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji
adalah komponen yang kecil dari E&P migas.
 

Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah
mungkin boleh juga tuh.

tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan?
 

fbs

jadi ingat lagu KoesPloes
 
 

  _  


Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX
(http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) 

 Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the
36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali
Convention Center, 13-16 November 2007

 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank
Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 00850053

RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik liamsi
Pak , Kalau Eksplorasi kan pekerjaannya studi studi saja ,
sedangkan development / produksi kan semuanya Fisik / infra
struktur makanya biayanya lebih besar,Sebetulnya berapa % sih Pak seharusnya 
dana eksplorasi yang
wajar dari Totalnya
ISM

( maaf awam di migas )

> Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005
> (yang 2006 belum semuanya terekapitulasi):
>
> eksplorasi : 204 juta USD
> development : 1413 juta USD
> produksi : 3172 juta USD
> general administration : 457 juta USD
>
> Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen
> general admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD.
> Sangat menyedihkan bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4
> %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau pelit
> begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ?  Makin
> menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang
> menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah
> produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari
> produksi 2005.
>
> Ayo galakkan eksplorasi !
>
> awang
>
> -Original Message-
> From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
>
>
>
> Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah
> coba
> kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the
> scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan,
> tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau
> untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di
> spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek"
> nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini.
> Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah
> muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu
> sudah menjadi magnet yang kuat. Cuma, kembali lagi kepada
> blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan
> professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin
> daily rate lebih menarik dibanding package kali?
>
> Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?
> Ciao
> Bambang
>
>
>
> -[ Received Mail Content ]--
> Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
> Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)
> From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
> To : iagi-net@iagi.or.id
>
> Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi
> yang masih di dalam yang dibuat betah.
>
> kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas,
> ngapain pindah ke malaysia?
>
> atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?
>
> di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama
> dengan gaji expat (malah banyak yang lebih).
>
> saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.
>
> seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu,
> bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas.
>
>
> Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau
> balik, yah mungkin boleh juga tuh.
>
> tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah
> lumayan?
>
>
> fbs
>
> jadi ingat lagu KoesPloes
>
>
>  _
>
>
> Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at
> Lycos MIX (http://mix.lycos.com
> <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> )
> > 
>  Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30
> March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali
> 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI
> Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center,
> 13-16 November 2007
> > 
>  To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email
> to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website:
> http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA
> KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta
> Damayanti IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ->



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI

RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Catatan saya tahun 2005 (yang 2006 belum terkumpul semua) menunjukkan
bahwa ada tiga company produksi(dua di Kalimantan, satu di Natuna-South
Sumatra)yang pengeluaran dana untuk karyawan expatnya sangat besar.
Jumlah expat di tiga company ini memang terkenal yang paling banyak.
Bahkan expenditure expat di dua company itu melebihi expenditure TKN
(tenaga kerja nasional)-nya. Saya tak usah sebutkan angkanya tetapi
cukup fantastis.

Teman2 saya di SDM external BPMIGAS lalu membuat rasio antara produksi
migas vs jumlah expat sehingga keluar bbl eq/USD. Kalau produksinya
besar, expatnya banyak maka nilainya tengah (ini sama dengan kalau
produksi kecil expatnya sedikit), kalau produksinya kecil expatnya
banyak ini keterlaluan, kalau produksinya besar expatnya sedikit ini
yang hebat.

Kalau BPMIGAS menjadi lebih ketat akan RPTKA (rencana penempatan tenaga
kerja asing) yang diusulkan oleh kawan2 oil company, pasti nilai2 raport
ini yang menjadi latar belakangnya. BPMIGAS selalu berprinsip memajukan
TKN yang sudah siap untuk dimajukan.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, March 24, 2007 12:44 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di
dalam yang dibuat betah.
kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain
pindah ke malaysia?
atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?
di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji
expat (malah banyak yang lebih).
saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.
seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji
adalah komponen yang kecil dari E&P migas.

Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah
mungkin boleh juga tuh.
tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan?

fbs
jadi ingat lagu KoesPloes

- Original Message 
From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli
Geofisika Indonesia (HAGI) <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, March 23, 2007 6:30:21 PM
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE


> Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007
>
> BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
>
> Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika,
Head of
> BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa
> perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada
kekhawatiran
> mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS.
>
> Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah
para
> GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service
company.
> Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30%
produksi
> nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya
sendiri.
>
> Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini
> masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply & demand) yang
> bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 posisi yang lowong untuk
di
> isi dilingkungan KKKS". Siapa yang bisa mengisi itu ?
>
> Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa universitas untuk
mencetak
> secara instant para GGE ini, karena untuk bisa diterima di pasar kerja
yang
> siap pakai diperlukan 10-15 tahun pengalaman. Kardaya mengusulkan
jalan
> keluar jangka pendek yang bisa dilakukan BPMIGAS
>
> adalah: Kontrak pihak ketiga, Kontrak Langsung, restrukturisasi gaji
dan
> retensi finansial. Berikut data tersebut:
>
>> GGE employee di oil company (status: production):
>
>> Formation 16.290
>
> Available manppower 13.846
>
> Vacant position 2.444
>
> GGE yang keluar:
>
> Chevron 111
>
> ConocoPhilips 53
>
> CNOOC 70
>
> Petrochina 32
>
> Total Indonesia 42
>
> VICO 15

-- 
http://rovicky.wordpress.com/



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/

RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik Iman Argakoesoemah
Apakah porsi karyawan asing masih besar ?
 
Thanks. Iman
-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 26, 2007 12:14 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE


Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke tahun.
 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi.
Sampe 2 kali lipat jumlahnya.
 
edison
 

  _  

From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum 
semuanya terekapitulasi): 
 
eksplorasi : 204 juta USD
development : 1413 juta USD
produksi : 3172 juta USD
general administration : 457 juta USD
 
Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin. 
tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwa 
expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas 
baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ?  Makin menyedihkan 
lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata 
tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari 
produksi 2005.
 
Ayo galakkan eksplorasi !
 
awang
 
-Original Message-
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 


Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke 
ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang 
sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau 
untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke 
facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu 
mengenai realita hal ini.
Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja 
dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.
Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan 
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih 
menarik dibanding package kali?
 
Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?
Ciao
Bambang


-[ Received Mail Content ]----------
Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)
>From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
To : iagi-net@iagi.or.id
 
Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam 
yang dibuat betah.

kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke 
malaysia?

atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?

di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat 
(malah banyak yang lebih).

saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.

seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah 
komponen yang kecil dari E&P migas.
 

Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin 
boleh juga tuh.

tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan?
 

fbs

jadi ingat lagu KoesPloes
 
 

  _  


Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX ( 
http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) 
 
Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL 
PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 
29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 
November 2007 
 To 
unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, 
send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: 
http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. 
Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi 
Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: 
Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: 
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: 
http://groups.yahoo.com/group/iagi 
- 
DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is 
intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain 
confidential information. You are hereby notified that the taking of 

RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Menyedihkan kan Pak...itu fakta, dan cenderung begitu dari tahun ke
tahun.
 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: H. Edison Sirodj (PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:08 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi.
Sampe 2 kali lipat jumlahnya.
 
edison
 
  _  

From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum
semuanya terekapitulasi): 
 
eksplorasi : 204 juta USD
development : 1413 juta USD
produksi : 3172 juta USD
general administration : 457 juta USD
 
Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general
admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan
bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan
ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi
?  Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang
menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak,
bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005.
 
Ayo galakkan eksplorasi !
 
awang
 
-Original Message-
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 


Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba
kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata,
komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7%
dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian
terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem
melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini.
Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50%
aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.
Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate
lebih menarik dibanding package kali?
 
Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?
Ciao
Bambang


-[ Received Mail Content ]----------
Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)
>From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
To : iagi-net@iagi.or.id
 
Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di
dalam yang dibuat betah.

kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain
pindah ke malaysia?

atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?

di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji
expat (malah banyak yang lebih).

saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.

seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji
adalah komponen yang kecil dari E&P migas.
 

Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah
mungkin boleh juga tuh.

tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan?
 

fbs

jadi ingat lagu KoesPloes
 
 
  _  


Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX
(http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) 

 Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the
36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali
Convention Center, 13-16 November 2007

 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank
Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama:
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No.
Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:
http://groups.yahoo.com/group/iagi
- 
DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message")
is intended only for the use of the recipient(s) named above and may
contain confidential information. You are hereby notified that the
taking of any action in reliance upon, or any review, retransmission,
dissemination, distribution, printing or copying of this Message or any
part thereof by anyone other than the intended recipient(s) is strictly
prohibited. If you have received this Message in error, you should
delete this Message i

RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Rovicky,
 
Terkait cost-recovery, data itu hanya untuk yang production stage.
Termasuk ke dalam general admin adalah sewa gedung, tetapi komponen gaji
karyawan signifikan di dalamnya.
 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 26, 2007 12:05 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 
Pak Awang, ini untuk KPS yang sudah produksi saja atau juga yang masuk
exploration stage ? 
General Admin yang 9% ini termasuk "sewa gedung" dsb nggak ya ?
Atau hanya ERC (Employee related cost) gaji dan fasilitas. 
Setahuku rata-rata ERC hanya 5-7 % (tidak termasuk sewa gedung /office
facilities).
Biaya sewa gendung ini cukup mahal. Bayangkan saja berpa sewa per sqMtr
utk gedung di Jakarta. Office cost ini konon lebih murah di KL dibanding
Jakarta, apalagi di Singapore bener nggak ya ? 

RDP
On 3/26/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum
semuanya terekapitulasi): 
 
eksplorasi : 204 juta USD
development : 1413 juta USD
produksi : 3172 juta USD
general administration : 457 juta USD
 
Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general
admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan
bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan
ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi
?  Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang
menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak,
bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005.
 
Ayo galakkan eksplorasi !
 
awang
 
-Original Message-
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 


Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba
kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata,
komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7%
dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian
terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem
melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini.
Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50%
aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.
Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate
lebih menarik dibanding package kali?
 
Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?
Ciao
Bambang


-[ Received Mail Content ]------
Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE 
Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)
>From : Franciscus B Sinartio < [EMAIL PROTECTED]
<mailto:[EMAIL PROTECTED]> >
To : iagi-net@iagi.or.id
 
Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di
dalam yang dibuat betah.

kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain
pindah ke malaysia?

atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?

di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji
expat (malah banyak yang lebih).

saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.

seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji
adalah komponen yang kecil dari E&P migas.
 

Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah
mungkin boleh juga tuh.

tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan?
 

fbs

jadi ingat lagu KoesPloes
 
 
  _  


Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX
(http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) 

 Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the
36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali
Convention Center, 13-16 November 2007

 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank
Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama:
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No.
Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:
http://groups.yahoo.com/group/iagi
- 



-- 
http://rovicky.wordpress.com/ 


RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik H. Edison Sirodj (PCSB)
Koq bisa ya, biaya administrasinya lebih gede dari aktifitas Eksplorasi.

Sampe 2 kali lipat jumlahnya.

 

edison

 



From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, 26 March, 2007 12:44 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 

Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum
semuanya terekapitulasi): 

 

eksplorasi : 204 juta USD

development : 1413 juta USD

produksi : 3172 juta USD

general administration : 457 juta USD

 

Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general
admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan
bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan
ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi
?  Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang
menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak,
bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005.

 

Ayo galakkan eksplorasi !

 

awang

 

-Original Message-
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 


Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba
kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata,
komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7%
dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian
terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem
melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini.

Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50%
aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.

Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate
lebih menarik dibanding package kali?

 

Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?

Ciao

Bambang




-[ Received Mail Content ]--

        Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)

From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>

To : iagi-net@iagi.or.id

 

Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang
masih di dalam yang dibuat betah.


kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas,
ngapain pindah ke malaysia?


atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?


di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan
gaji expat (malah banyak yang lebih).


saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.


seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa
gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas.

 


Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau
balik, yah mungkin boleh juga tuh.


tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah
lumayan?

 


fbs


jadi ingat lagu KoesPloes

 

 




Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX
(http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) 


 Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the
36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali
Convention Center, 13-16 November 2007

 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank
Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama:
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No.
Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:
http://groups.yahoo.com/group/iagi
- 



DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is 
intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain 
confidential information.  You are hereby notified that the taking of any 
action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, 
distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone 
other than the intended recipient(s) is strictly prohibited.  If you have 
received this Message in error, you should d

Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Pak Awang, ini untuk KPS yang sudah produksi saja atau juga yang masuk
exploration stage ?
General Admin yang 9% ini termasuk "sewa gedung" dsb nggak ya ?
Atau hanya ERC (Employee related cost) gaji dan fasilitas.
Setahuku rata-rata ERC hanya 5-7 % (tidak termasuk sewa gedung /office
facilities).
Biaya sewa gendung ini cukup mahal. Bayangkan saja berpa sewa per sqMtr utk
gedung di Jakarta. Office cost ini konon lebih murah di KL dibanding
Jakarta, apalagi di Singapore bener nggak ya ?

RDP

On 3/26/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


 Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum
semuanya terekapitulasi):



eksplorasi : 204 juta USD

development : 1413 juta USD

produksi : 3172 juta USD

general administration : 457 juta USD



Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general admin.
tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan bahwaexpenditure
eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan ladang migas baru kalau
pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi ?  Makin menyedihkan lagi
bahwa dana untuk kegiatan produksi yang menyita 60 % expenditure, ternyata
tak mampu menambah produksi minyak, bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari
produksi 2005.



Ayo galakkan eksplorasi !



awang



-Original Message-
*From:* Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
*Sent**:* Saturday, March 24, 2007 9:31 C++
*To:* iagi-net@iagi.or.id
*Subject:* [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE




Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik
ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary
yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget.
Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke
facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu
mengenai realita hal ini.

Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50%
aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.

Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate
lebih menarik dibanding package kali?



Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?

Ciao

Bambang


 -[ Received Mail Content ]------

*Subject : *Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

*Date : *Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)

*From : *Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>

*To : [EMAIL PROTECTED]



Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di
dalam yang dibuat betah.


kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain
pindah ke malaysia?


atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?


di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat
(malah banyak yang lebih).


saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.


seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah
komponen yang kecil dari E&P migas.




Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah
mungkin boleh juga tuh.


tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan?




fbs


jadi ingat lagu KoesPloes




 --


*Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX (
http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline>)*


Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th
IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention
Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To
subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank
Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan
Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening:
255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:
http://groups.yahoo.com/group/iagi-





--
http://rovicky.wordpress.com/


RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Ini catatan saya untuk realisasi expenditure tahun 2005 (yang 2006 belum
semuanya terekapitulasi): 
 
eksplorasi : 204 juta USD
development : 1413 juta USD
produksi : 3172 juta USD
general administration : 457 juta USD
 
Gaji karyawan nasional dan asing termasuk di dalam komponen general
admin. tersebut. Total expenditure : 5246 juta USD. Sangat menyedihkan
bahwa expenditure eksplorasi tak sampai 4 %. Bagaimana mau menemukan
ladang migas baru kalau pelit begitu mengeluarkan dana untuk eksplorasi
?  Makin menyedihkan lagi bahwa dana untuk kegiatan produksi yang
menyita 60 % expenditure, ternyata tak mampu menambah produksi minyak,
bahkan produksi 2006 hanya 95 % dari produksi 2005.
 
Ayo galakkan eksplorasi !
 
awang
 
-Original Message-
From: Bambang Satya Murti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, March 24, 2007 9:31 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
 


Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba
kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata,
komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7%
dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian
terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem
melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini.
Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50%
aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.
Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate
lebih menarik dibanding package kali?
 
Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?
Ciao
Bambang



-[ Received Mail Content ]----------
Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)
>From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
To : iagi-net@iagi.or.id
 
Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di
dalam yang dibuat betah.

kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain
pindah ke malaysia?

atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?

di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji
expat (malah banyak yang lebih).

saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.

seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji
adalah komponen yang kecil dari E&P migas.
 

Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah
mungkin boleh juga tuh.

tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan?
 

fbs

jadi ingat lagu KoesPloes
 
 
  _  


Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX
(http://mix.lycos.com <http://mix.lycos.com/?if_Event=MAILmixtagline> ) 

 Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the
36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali
Convention Center, 13-16 November 2007

 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank
Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama:
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No.
Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:
http://groups.yahoo.com/group/iagi
- 


RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik H. Edison Sirodj (PCSB)
Kalo yang dibicarakan komponen gajinya G&G saja ataupun tukang insinyur
lainnya di industri minyak pasti ngak adil. Karena kantor perusahaan
minyak ngak haya tukang insinyur aja. Ada sekretaris, jurugambar, IT
support, finance dll. Pasti mereka juga minta tinggi yang akhirnya
membuat shareholder kebingungan. Kalo dibandingkan dengan pegawai local
di Arab agak susah karena memang tingkat GNP mereka asalnya sudah
tinggi.
Memang saat ini G&G lagi naik daun tapi supporter lainya juga pengen
naik, kayaknya supporter2 ini ngak bisa ditinggalin di belakang.
Akhirnya ya mandeg...muter2 terus

EGS


-Original Message-
From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, 24 March, 2007 1:44 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di
dalam yang dibuat betah.
kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain
pindah ke malaysia?
atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?
di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji
expat (malah banyak yang lebih).
saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.
seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji
adalah komponen yang kecil dari E&P migas.

Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah
mungkin boleh juga tuh.
tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan?

fbs
jadi ingat lagu KoesPloes

- Original Message 
From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli
Geofisika Indonesia (HAGI) <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, March 23, 2007 6:30:21 PM
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE


> Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007
>
> BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
>
> Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika,
Head of
> BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa
> perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada
kekhawatiran
> mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS.
>
> Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah
para
> GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service
company.
> Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30%
produksi
> nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya
sendiri.
>
> Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini
> masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply & demand) yang
> bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 posisi yang lowong untuk
di
> isi dilingkungan KKKS". Siapa yang bisa mengisi itu ?
>
> Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa universitas untuk
mencetak
> secara instant para GGE ini, karena untuk bisa diterima di pasar kerja
yang
> siap pakai diperlukan 10-15 tahun pengalaman. Kardaya mengusulkan
jalan
> keluar jangka pendek yang bisa dilakukan BPMIGAS
>
> adalah: Kontrak pihak ketiga, Kontrak Langsung, restrukturisasi gaji
dan
> retensi finansial. Berikut data tersebut:
>
>> GGE employee di oil company (status: production):
>
>> Formation 16.290
>
> Available manppower 13.846
>
> Vacant position 2.444
>
> GGE yang keluar:
>
> Chevron 111
>
> ConocoPhilips 53
>
> CNOOC 70
>
> Petrochina 32
>
> Total Indonesia 42
>
> VICO 15

-- 
http://rovicky.wordpress.com/



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
--

RE: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik Ahmiyul Rauf
Saya fikir BPMIGAS/Migas bisa segera ambil tindakan misalnya meminta semua
PSC menginventarisir data/keterangan dari GGE yang keluar, apa motivasi
mereka. Saya tidak yakin bhw mereka keluar karena semata-mata tawaran gaji
yang lebih tinggi. Mestinya ada masalah-masalah lain yang mendorong
brain-drain GGE. 

Disisi lain kita juga bisa ambil sisi positifnya, bhw makin banyak GGE yang
keluar, berkarir dan berpengalaman international, akan banyak membantu
menyiapkan tenaga andal untuk kepentingan nasional masa datang. Masalahnya
apakah kita bisa menyiapkan tawaran yg lebih menarik (remember: money is not
everything)

Malaysia pernah mencoba memanggil SDM mereka yang bekerja diluar negeri dg
tawaran gaji sama. Bisa dijadikan lesson learned juga apakah mereka
berhasil.

Ahmiyul Rauf

-Original Message-
From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, March 24, 2007 10:49
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

Yang dicari yang berpengalaman ( 10-15 thn ) , disi lain banyak G&G yang 
"ngganggur" . Kenapa sampai terjadi Gap yg sedemikian besar  sekarang ? ( 
antara yg pengalaman dan tidak )
Saya masih Ingat dulu tahun 80 an waktu baru lulus banyak sekali perusahaan 
mau merekut tenaga tenaga yang 0 pengalaman ( baru lulus ) , apakah 
"kebijakan" untuk "memberdayakan" lulusan lulusan baru tidak bisa 
diberlakukan , shg terjadi regenerasi dan mengurangi penumpukan G&G lulusan 
baru.Atau misalnya ada program yang dapat meningkatkan lulusan lulusan baru 
menjadi siap pakai , misalnya dg menyisihakn dana dari penerimaan negara 
dibidang Migas atau dana lain yang ada hub dg industri migas misalnya.( 
salah satu alternatif  solusi untuk memperkecil gap tenaga kerja G&G )

ISM

- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>; ; "Himpunan Ahli 
Geofisika Indonesia (HAGI)" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, March 23, 2007 2:30 AM
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE


>> Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007
>>
>> BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
>>
>> Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika, Head

>> of
>> BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa
>> perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada kekhawatiran
>> mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS.
>>
>> Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah 
>> para
>> GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service company.
>> Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30% 
>> produksi
>> nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya 
>> sendiri.
>>
>> Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini
>> masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply & demand) yang
>> bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 posisi yang lowong untuk di
>> isi dilingkungan KKKS". Siapa yang bisa mengisi itu ?
>>
>> Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa universitas untuk 
>> mencetak
>> secara instant para GGE ini, karena untuk bisa diterima di pasar kerja 
>> yang
>> siap pakai diperlukan 10-15 tahun pengalaman. Kardaya mengusulkan jalan
>> keluar jangka pendek yang bisa dilakukan BPMIGAS
>>
>> adalah: Kontrak pihak ketiga, Kontrak Langsung, restrukturisasi gaji dan
>> retensi finansial. Berikut data tersebut:
>>
>>> GGE employee di oil company (status: production):
>>
>>> Formation 16.290
>>
>> Available manppower 13.846
>>
>> Vacant position 2.444
>>
>> GGE yang keluar:
>>
>> Chevron 111
>>
>> ConocoPhilips 53
>>
>> CNOOC 70
>>
>> Petrochina 32
>>
>> Total Indonesia 42
>>
>> VICO 15
>
> -- 
> http://rovicky.wordpress.com/
>
>

> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
> [EMAIL PROTECTED]
> Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
> 29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
>

> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BC

[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Fw: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-25 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Aku ini barusan ngobrol dengan seorang yang "akan" diwawancara untuk
interview (belum di-interview), dia seorang dari India. Yang mengagetkan aku
... Belum apa-apa orang India ini sudah  menanyakan, "Berapa kebutuhan
posisi ini atau jumlah orang yg dicari ?". Dia melanjutkan bilang gini " Aku
ada kandidat kawan lain yang kualifikasinya mungkin memenuhi, kalau kau mau
?"

Waddduh  Aku ini ngga ngebayang mental ngajak kawanan-nya.
Dia sendiri belum diterima sudah menawarkan untuk kawan lain, apa ya ndak
takut  saingan ya ?

RDP

On 3/24/07, Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


ini ada bahasan yang menarik dari kawan kita Syafri Syafar  di milis
tetangga.

saya hanya coba emphasize lagi .

mudah2an ada gunanya.

fbs



- Forwarded Message 
From: Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, March 24, 2007 3:26:35 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

 It is a good point Syafri
jadi kekurangan tenaga GGE itu utamanya bukan karena banyak yang lari ke
luar negeri, tetapi karena TIDAK ADA PENKADERAN DARI DULU.
ini harus di garis bawahi sekarang...

Apa yang dilakukan perusahaan2 minyak sekarang?
saya ikutan milis di dua universitas di Indonesia, dan kedua milis itu
sangat terasa kurang nya penyaluran tenaga kerja lulusan mereka.
Kalau ada yang bisa magang kerja praktek di suatu service co saja sudah
merupakan suatu anugrah besar,sampai di kasih ucapan selamat di milis.
saking jarang nya ada penerimaan untuk tugas akhir, apalagi di terima dapat
pekerjaan.
Di milis tsb.  mereka membahas cara2 meningkatkan nilai "jual diri" ke
industri migas.
mereka sudah saling bantu informal dalam hal tehnologi, tetapi itu sangat
terbatas.  kapan ada usaha dari industry?

Lagi lagi saya kasih contoh di Petronas.
sejak dua tahun lalu mereka rekruit banyak fresh graduate,  di G&G aja ada
sekitar 150 orang.  mereka di kasih training di induction program untuk
mengenal industry minyak.  lalu langsung terjun ke pekerjaan, ikutan senior2
mereka yang lagi-lagi kebanyakan orang Indonesia.
saya pernah ngomong sama GM dan manager HR nya ttg hal ini,mereka merasa
harus melakukan hal tsb, walaupun mereka sadar mungkin 50 % atau lebih dari
tenaga tsb apakah akan pindah ke perusahaan lain atau "tidak jadi" tenaga
professional seperti yang diharapkan.   kalau ada yang memperlihatkan
leadership yang bagus, akan di catat. tetapi tetap skill dan knowledge
tehnikal nya dulu yang diasah.  untuk jadi manager harus bisa lulus jadi
staff engineering(atau G&G) dulu.
justru itu waktu saya usul metode ban berjalan untuk mengajarkan "art"
dari interpretasi, saya langsung diajakin diskusi. Entah sekarang dipakai
atau tidak, tetapi sekarang mereka menyewa konsultan untuk memikirkan
bagaimana expedite pendidikan fresh graduate mereka.
bukan hanya memikirkan tapi nanti menjalankan dan memonitor usul2
konsultan tsb.
mereka juga rekruit lulusan S2 Cina, dengan paket semi expat, gajinya
sekitar usd 3000 sebulan, tapi fasilitasnya jauh lebih kecil daripada expat
Indonesia atau dari negara lain.  Hasilnya kelihatan lumayan...

sekarang mereka mengambil fresh graduate dari Vietnam, India, dan
Indonesia, katanya puluhan jumlah nya.  entah apakah mereka disamain dengan
pegawai nasional mereka atau jadi semi expat.  kita kecolongan lagi ada
belasan fresh graduate kita diambil Petronas.

sebenarnya mengambil fresh graduate dari Indonesia sudah dilakukan sejak 5
tahun lalu,  ada 4 orang di G&G, satu di engineering dan satu di finance.
sebenarnya waktu di recruit, mereka sebenarnya bukan tenaga  fresh graduate
benar2an, tetapi sudah bekerja satu atau dua tahun di perusahaan di
Indonesia. Mereka dijadikan pegawai tetap dan di "treat" mirip dengan
pegawai nasional.  sudah tiga orang yang lari(satu ke JKT),  tiganya masih
bertahan.  kalau bisa culik tiga yang bertahan untuk balik ke Indonesia
boleh juga tuh.
saya kenal mereka dan tahu kwalitas mereka..worth kidnapping.

sekarang kita harus berpacu dengan waktu, kapan kita mulai.

yang 10-15 tahun pengalaman ini akan pensiun dalam 20 - 15 tahun lagi,
jadi kalau sekarang mulai di kaderisasi maka tenaga fresh graduate yang
sekarang lah yang akan menggantikan tenaga2 10-15 tahun pengalamn ini.

kita semua sadar bahwa menciptakan tenaga siap pakai ini perlu waktu, tapi
kapan kita memulai nya?

waktu awal di usulkan"free trade"  masyarakat sangat ketakutan
membanjirnya tenaga ahli dan murah dari India dan Cina ke Indonesia.
Terbukti kita semua salah, kita underestimate kemampuan tenaga kerja kita.
malahan kita yang di drain tenaga kerja nya.
kalau nanti sudah habis, maka tentu saja kita harus terima expat dari luar
lagi. kan harus ada yang mengerjakan nya?

Kabarnya Pertamina sudah melakukan "jemput bola" melakukan recuitment di
LN, mudah2an bisa dapat banyak yang bagus dan COCOK dengan environment
Pertamina. T

Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-23 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
;lari" dari service co. 
(PGSC). Jadi mungkin lebih 500 an yang keluar.



- Original Message 
From: Syafri Syafar <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, March 24, 2007 1:50:30 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE


Kalau melihat dari angka posisi lowong yang ada sebanyak 2.444 dan dibandingkan 
dengan yang keluar dari KKKS yang totalnya hanya 323 orang, itu hanya  
13.21604% saja. Seandainya posisi yang kosong itu adalah real 2.444 , dan 
asumsi yang 323 kembali ke KKKS, juga tidak akan mencukupi. Jadi bisa dilihat, 
keluarnya GGE bukanlah penyebab utama kekosongan di KKKS.
 
Kalau dilihat kilas balik 10-15 tahun kebelakang, dimana saatnya GGE yang 
dibutuhkan sekarang ini (seperti yang dikatakan 10-15 pengalaman) "dilahirkan", 
kekosongan ini kita bisa katakan sebagai akibat "dosa masa lalu", dimana pada 
tahun-tahun '90-an, karena harga minyak "biasa saja" kalau tidak dikatakan 
rendah, tidak banyak perusahaan minyak dan gas yang melakukan "exploration 
campaign" seperti sekarang ini. Ujung-ujungnya, recruitment hanya sedikit 
dilakukan, dan itupun hanya terbatas untuk keperluan pemenuhan "natural 
retirement", dan bukan disiapkan untuk keperluan "business development". 
Walhasil, dari sekian puluh sampai ratusan lulusan GGE saat itu, hanya sedikit 
yang bisa tertampung di perminyakan, sementara yang lain dengan "keihklasan 
hati" melirik lahan lain diluar perminyakan. Jadi bisa dibayangkan, yang 
direcruit pada masa-masa "sulit" tersebut itulah yang sekarang ini sudah 
"berusia" 10-15 tahun. Keadaan tersebut dibumbui dengan harga minyak yang cukup 
tinggi
 sekarang ini, sehingga banyak perusahaan minyak dan gas yang ingin 
mengembangkan bisnisnya, juga termasuk perusahaan non minyak dan gas yang ingin 
ikut berkecimpung dibidang ini. Terjadilah permintaan yang cukup "significant" 
terhadap kebutuhan tenaga GGE ini, hukum ekonomi supply-demand berlaku, pasar 
berbicara. Inilah situasi yang ada sekarang ini. Jadi kekosongan yang 2.444 
tersebut bukanlah semata karena ratusan GGE "menjauhkan diri dari negrinya 
sendiri", tapi lebih kepada kurangnya ketersediaan tenaga GGE yang ada saat 
ini. 
 
Apakah untuk pemenuhan kebutuhan tsb perlu dilakukan 'effort' utnuk 
mengembalikan para GGE yang "hengkang" tsb ke KKKS, saya pikir tidak perlu, 
setuju dengan pendapatnya Frank. Karena "need dan environment" yang dibutuhkan 
cukup beragam untuk dapat tersedia sehingga para GGE ini bisa kembali ke KKKS 
saat ini. Toch kepergian mereka keluar KKKS adalah untuk mencari dan 
mengembangkan keahlian dan pengalaman didunia perminyakan dengan segala 
konsekuensi dan resiko yang dihadapi; dilecehkan dinegeri orang, kesulitan 
untuk pulang sekalipun untuk keperluan pemakaman keluarga terdekat bahkan 
termasuk ancaman penculikan akibat kelabilan situasi politik dinegara tsb. 
Mudah-mudahan semua pengalaman dan keahlian yang didapat nantinya bisa 
diterapkan kembali di KKKS  jika diterima... 
Nah yang penting sekarang ini dilakukan adalah, bagaimana menyiapkan lulusan 
baru saat ini bisa diberdayakan dan siap ambil bagian untuk mensukseskan 
program besar BPMIGAS menaikan 30% produksi nasional. Dan harus ada "retension 
progam" untuk tenaga GGE yang ada saat ini maupun yang sekarang ini 
di"recruit". Jangan sampai karena alasan "regulasi" semuanya menjadi terlambat, 
"regulasi" bukanlah harga mati karena dibuat oleh para regulator, jadi bisa di 
'de-regulasi" setiap saat. Kalau dulu dengan program "housing allowance" dan 
"tuition program" bahkan jabatan "managerial" bisa membuat para "employee" 
bertahan lama di suatu perusahaan, mungkin sudah saatnya sekarang ini dicari 
jalan lain, sesuai dengan "emerging needs" yang ada. 
 
Selamat berkarya,
Syafri Syafar
Yang pernah "singgah" di hrd selama 2 tahun.
 
 
On 3/24/07, Bambang Satya Murti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke 
ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang 
sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau 
untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke 
facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu 
mengenai realita hal ini. 
Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja 
dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.
Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan 
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih 
menarik dibanding package kali?
 
Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?
Ciao
Bambang




-[

Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-23 Terurut Topik Syafri Syafar

Kalau melihat dari angka posisi lowong yang ada sebanyak 2.444 dan
dibandingkan dengan yang keluar dari KKKS yang totalnya hanya 323 orang, itu
hanya  13.21604% saja. Seandainya posisi yang kosong itu adalah real 2.444,
dan asumsi yang 323 kembali ke KKKS, juga tidak akan mencukupi. Jadi bisa
dilihat, keluarnya GGE bukanlah penyebab utama kekosongan di KKKS.

Kalau dilihat kilas balik 10-15 tahun kebelakang, dimana saatnya GGE yang
dibutuhkan sekarang ini (seperti yang dikatakan 10-15 pengalaman)
"dilahirkan", kekosongan ini kita bisa katakan sebagai akibat "dosa masa
lalu", dimana pada tahun-tahun '90-an, karena harga minyak "biasa saja"
kalau tidak dikatakan rendah, tidak banyak perusahaan minyak dan gas yang
melakukan "exploration campaign" seperti sekarang ini. Ujung-ujungnya,
recruitment hanya sedikit dilakukan, dan itupun hanya terbatas untuk
keperluan pemenuhan "natural retirement", dan bukan disiapkan untuk
keperluan "business development". Walhasil, dari sekian puluh sampai ratusan
lulusan GGE saat itu, hanya sedikit yang bisa tertampung di perminyakan,
sementara yang lain dengan "keihklasan hati" melirik lahan lain diluar
perminyakan. Jadi bisa dibayangkan, yang direcruit pada masa-masa "sulit"
tersebut itulah yang sekarang ini sudah "berusia" 10-15 tahun. Keadaan
tersebut dibumbui dengan harga minyak yang cukup tinggi sekarang ini,
sehingga banyak perusahaan minyak dan gas yang ingin mengembangkan
bisnisnya, juga termasuk perusahaan non minyak dan gas yang ingin ikut
berkecimpung dibidang ini. Terjadilah permintaan yang cukup
"significant" terhadap kebutuhan tenaga GGE ini, hukum ekonomi supply-demand
berlaku, pasar berbicara. Inilah situasi yang ada sekarang ini. Jadi
kekosongan yang 2.444 tersebut bukanlah semata karena ratusan GGE
"menjauhkan diri dari negrinya sendiri", tapi lebih kepada kurangnya
ketersediaan tenaga GGE yang ada saat ini.

Apakah untuk pemenuhan kebutuhan tsb perlu dilakukan 'effort' utnuk
mengembalikan para GGE yang "hengkang" tsb ke KKKS, saya pikir tidak perlu,
setuju dengan pendapatnya Frank. Karena "need dan environment" yang
dibutuhkan cukup beragam untuk dapat tersedia sehingga para GGE ini bisa
kembali ke KKKS saat ini. Toch kepergian mereka keluar KKKS adalah untuk
mencari dan mengembangkan keahlian dan pengalaman didunia perminyakan dengan
segala konsekuensi dan resiko yang dihadapi; dilecehkan dinegeri orang,
kesulitan untuk pulang sekalipun untuk keperluan pemakaman keluarga terdekat
bahkan termasuk ancaman penculikan akibat kelabilan situasi politik dinegara
tsb. Mudah-mudahan semua pengalaman dan keahlian yang didapat nantinya bisa
diterapkan kembali di KKKS  jika diterima...
Nah yang penting sekarang ini dilakukan adalah, bagaimana menyiapkan lulusan
baru saat ini bisa diberdayakan dan siap ambil bagian untuk mensukseskan
program besar BPMIGAS menaikan 30% produksi nasional. Dan harus ada
"retension progam" untuk tenaga GGE yang ada saat ini maupun yang sekarang
ini di"recruit". Jangan sampai karena alasan "regulasi" semuanya menjadi
terlambat, "regulasi" bukanlah harga mati karena dibuat oleh para regulator,
jadi bisa di 'de-regulasi" setiap saat. Kalau dulu dengan program "housing
allowance" dan "tuition program" bahkan jabatan "managerial" bisa membuat
para "employee" bertahan lama di suatu perusahaan, mungkin sudah saatnya
sekarang ini dicari jalan lain, sesuai dengan "emerging needs" yang ada.

Selamat berkarya,
Syafri Syafar
Yang pernah "singgah" di hrd selama 2 tahun.


On 3/24/07, Bambang Satya Murti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:



Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik
ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary
yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget.
Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke
facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu
mengenai realita hal ini.

Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50%
aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.

Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan
professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate
lebih menarik dibanding package kali?



Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?

Ciao

Bambang



  -[ Received Mail Content ]--

*Subject : *Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

*Date : *Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)

*From : *Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>

*To : [EMAIL PROTECTED]


 Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di
dalam yang dibuat be

[iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-23 Terurut Topik Bambang Satya Murti
   
Betul itu Frans (maksudku, statement-nya Nuning). Pernah coba kotak-katik ke ekonomian suatu block, start from the scratch, ternyata, komponen salary yang sudah dimaksimalkan, tetep saja ndak mencapai 7% dari the whole budget. Kalau untuk development lebih "gila" lagi, bagian terbesar yang di spent ke facilities, hmmm, bener-bener bikin "merem melek" nih. Pak Awang lebih tahu mengenai realita hal ini.
Lha sekarang kalau misalnya salary di adjust, ndak usah muluk-muluk, 50% aja dari yang didapat disono, kurasa itu sudah menjadi magnet yang kuat.
Cuma, kembali lagi kepada blunder yang lama, bagaimana kita meningkatkan professionalisme dan tetep mempertahankan integrity. Mungkin daily rate lebih menarik dibanding package kali?
 
Hmm, belum kepingin "home sweet home" ? How is Lagos?
Ciao
Bambang







-[ Received Mail Content ]----------


Subject : Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE


Date : Fri, 23 Mar 2007 10:44:01 -0700 (PDT)


From : Franciscus B Sinartio <[EMAIL PROTECTED]>


To : iagi-net@iagi.or.id





Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam yang dibuat betah.


kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke malaysia?


atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?


di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat (malah banyak yang lebih).


saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.


seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah komponen yang kecil dari E&P migas.





Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin boleh juga tuh.


tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan?





fbs


jadi ingat lagu KoesPloes









Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX (http://mix.lycos.com)




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-23 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Saya pikir tidak perlu ditangisin yang sudah pergi, tetapi yang masih di dalam 
yang dibuat betah.
kalau misalnya gajinya sama dengan yang ditawarkan Petronas, ngapain pindah ke 
malaysia?
atau sama yang ditawarkan Saudi Aramco, ngapain ke Dahran?
di negara2 Arab, rata2 gaji tenaga nasional mereka sama dengan gaji expat 
(malah banyak yang lebih).
saya pikir cara pemikiran ini perlu dipertimbangkan.
seperti yang di bilang Ibu Nugrahani di email yang lalu, bahwa gaji adalah 
komponen yang kecil dari E&P migas.

Tapi kalau bisa membuat situasi dimana yang sudah diluar mau balik, yah mungkin 
boleh juga tuh.
tidak usah dapat 2444 orang cukup setengah nya saja sudah lumayan?

fbs
jadi ingat lagu KoesPloes

- Original Message 
From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia 
(HAGI) <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, March 23, 2007 6:30:21 PM
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE


> Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007
>
> BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE
>
> Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika, Head of
> BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa
> perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada kekhawatiran
> mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS.
>
> Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah para
> GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service company.
> Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30% produksi
> nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya sendiri.
>
> Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini
> masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply & demand) yang
> bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 posisi yang lowong untuk di
> isi dilingkungan KKKS". Siapa yang bisa mengisi itu ?
>
> Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa universitas untuk mencetak
> secara instant para GGE ini, karena untuk bisa diterima di pasar kerja yang
> siap pakai diperlukan 10-15 tahun pengalaman. Kardaya mengusulkan jalan
> keluar jangka pendek yang bisa dilakukan BPMIGAS
>
> adalah: Kontrak pihak ketiga, Kontrak Langsung, restrukturisasi gaji dan
> retensi finansial. Berikut data tersebut:
>
>> GGE employee di oil company (status: production):
>
>> Formation 16.290
>
> Available manppower 13.846
>
> Vacant position 2.444
>
> GGE yang keluar:
>
> Chevron 111
>
> ConocoPhilips 53
>
> CNOOC 70
>
> Petrochina 32
>
> Total Indonesia 42
>
> VICO 15

-- 
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-23 Terurut Topik Ismail Zaini
Yang dicari yang berpengalaman ( 10-15 thn ) , disi lain banyak G&G yang 
"ngganggur" . Kenapa sampai terjadi Gap yg sedemikian besar  sekarang ? ( 
antara yg pengalaman dan tidak )
Saya masih Ingat dulu tahun 80 an waktu baru lulus banyak sekali perusahaan 
mau merekut tenaga tenaga yang 0 pengalaman ( baru lulus ) , apakah 
"kebijakan" untuk "memberdayakan" lulusan lulusan baru tidak bisa 
diberlakukan , shg terjadi regenerasi dan mengurangi penumpukan G&G lulusan 
baru.Atau misalnya ada program yang dapat meningkatkan lulusan lulusan baru 
menjadi siap pakai , misalnya dg menyisihakn dana dari penerimaan negara 
dibidang Migas atau dana lain yang ada hub dg industri migas misalnya.( 
salah satu alternatif  solusi untuk memperkecil gap tenaga kerja G&G )


ISM

- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>; ; "Himpunan Ahli 
Geofisika Indonesia (HAGI)" <[EMAIL PROTECTED]>

Sent: Friday, March 23, 2007 2:30 AM
Subject: [iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE



Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007

BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika, Head 
of

BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa
perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada kekhawatiran
mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS.

Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah 
para

GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service company.
Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30% 
produksi
nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya 
sendiri.


Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini
masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply & demand) yang
bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 posisi yang lowong untuk di
isi dilingkungan KKKS". Siapa yang bisa mengisi itu ?

Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa universitas untuk 
mencetak
secara instant para GGE ini, karena untuk bisa diterima di pasar kerja 
yang

siap pakai diperlukan 10-15 tahun pengalaman. Kardaya mengusulkan jalan
keluar jangka pendek yang bisa dilakukan BPMIGAS

adalah: Kontrak pihak ketiga, Kontrak Langsung, restrukturisasi gaji dan
retensi finansial. Berikut data tersebut:


GGE employee di oil company (status: production):



Formation 16.290


Available manppower 13.846

Vacant position 2.444

GGE yang keluar:

Chevron 111

ConocoPhilips 53

CNOOC 70

Petrochina 32

Total Indonesia 42

VICO 15


--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to 
[EMAIL PROTECTED]

Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-








Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

2007-03-23 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Sumber: Petrominer Magazine, edisi Maret 2007

BPMIGAS: 2.444 Lowong untuk GGE

Dalam satu acara IATMI di jakarta akhir tahun lalu, Kardaya Warnika, Head of
BPMIGAS mempresentasikan satu data tentang keadaan SDM di beberapa
perusahaan minyak yang berada dibawah kendali BPMIGAS. Ada kekhawatiran
mendalam dalam diri Kardaya menyangkut keluarnya 300-an GGE dari KKKS.

Kardaya memaparkan angka dengan presisi, walaupun ia tidak tahu apakah para
GGE tersebut eksodus keluar negri atau hanya pindah ke service company.
Kardaya mengatakan disaat BPMIGAS punya kerja besar menaikkan 30% produksi
nasional, disaat ini pula ratusan GGE menjauhkan diri dari negrinya sendiri.

Ia tahu apa penyebabnya namun ia tak bisa berbuat banyak mengingat ini
masalah hak asazi seseorang serta hukum pasar (supply & demand) yang
bergerak ditengah pasar rekruitmen "Ada 2.444 posisi yang lowong untuk di
isi dilingkungan KKKS". Siapa yang bisa mengisi itu ?

Dilain pihak, katanya, BPMIGAS tak bisa memaksa universitas untuk mencetak
secara instant para GGE ini, karena untuk bisa diterima di pasar kerja yang
siap pakai diperlukan 10-15 tahun pengalaman. Kardaya mengusulkan jalan
keluar jangka pendek yang bisa dilakukan BPMIGAS

adalah: Kontrak pihak ketiga, Kontrak Langsung, restrukturisasi gaji dan
retensi finansial. Berikut data tersebut:


GGE employee di oil company (status: production):



Formation 16.290


Available manppower 13.846

Vacant position 2.444

GGE yang keluar:

Chevron 111

ConocoPhilips 53

CNOOC 70

Petrochina 32

Total Indonesia 42

VICO 15


--
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-