Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

2012-06-14 Terurut Topik kartiko samodro
perusahaan nasional akan berekspansi ke luar negeri dan menjadi
perusahaan multinasional , geologist juga dapat bekerja di luar negeri
seperti sekarang,

Industri Indonesia beralih dari industri SDA menjadi industri non SDA

On 6/14/12, Ismail  wrote:
> Serba repot kalau industri ekstraksi SDA dihentikan para geologist pada
> kemana nanti .
>
> Lagi lagi UU Migas dipersoalkan dalam diskusi Pengaruh Asing di MetroTivi
> saat ini
>
> Ism
>
>
> Sent by Liamsi's Mobile Phone
>
> -Original Message-
> From: kartiko samodro 
> Date: Thu, 14 Jun 2012 19:19:23
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
>
> Positifnya...
>
> hc yang masih ada bisa untuk anak cucu , daripada dihabiskan dan diboroskan
> sekarang.
>
> 2012/6/14 amien widodo 
>
>> *Sejarah buruk ahli geologist*
>> ** **
>> Ini hasil para geolog yang expert "*menafsirkan*" bawah permukaan yang
>> selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan *tercatat dalam
>> sejarah sebagai sejarah buruk* ahli geologi, sampai sampai ada yang
>> berusaha membelokkan ke sisi (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan
>> harapan
>> akan terpengaruh oleh itu dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup
>> mereka. 
>> ** **
>> Masyarakat internasional tidak sama dengan kita dan bahkan masyarakat
>> tidak percaya geolog, tidak butuh geolog, rakyat tidak butuh timun emas,
>> rakyat tidak butuh cerita kontoversi penyebab keluarnya lumpur. *YANG
>> MEREKA PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS*.
>> ** **
>> Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang tidak
>> sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan
>> menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini
>> ** **
>> Inikah yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain
>>
>>   --
>> *From:* Ariadi Subandrio 
>> *To:* "iagi-net@iagi.or.id" 
>> *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM
>> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
>>
>> Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." :
>> 1. Pemerintah Pusat (ESDM)
>> 2. BPMigas
>> 3. ESDM Provinsi
>> 4. Pelaku Migas (KKKS)
>> 5. Rakyat Indonesia
>> 6. Rakyat setempat.
>>
>> Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN",
>> - tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah
>> - tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari
>> perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat.
>>
>>
>> MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca.
>>
>>
>> salam,
>> ariadi subandrio-
>>
>>
>>   --
>> *From:* amien widodo 
>> *To:* Itsnet ITS 
>> *Cc:* "iagi-net@iagi.or.id" 
>> *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM
>> *Subject:* [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
>>
>> Sebuah Dilema
>>
>> Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan
>> migas baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat
>> Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi
>> ini).
>> Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan
>> lumpur di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang
>> membahayakan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan
>> semburan lumpur yang berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang
>> lebih luas serta takut karean setiap semburan lumpur akan  ”dibencana
>> alamkan”. Padahal apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan
>> eksplorasi migas maka tidak akan keluar semburan lumpur’.
>> Korban akaibat ketakutan ini antara lain:
>> 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan
>> 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng
>> (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan
>> warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
>>
>> Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di
>> Indonesia, agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan *kearifan*semua
>> pihak untuk mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan
>> tinggi dan asosiasi profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkan semua
>> pihak.
>>
>> AW
>>
>>
>>
>>
>>
>
>


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Sen

Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

2012-06-14 Terurut Topik Ismail
Serba repot kalau industri ekstraksi SDA dihentikan para geologist pada kemana 
nanti .

Lagi lagi UU Migas dipersoalkan dalam diskusi Pengaruh Asing di MetroTivi saat 
ini

Ism


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: kartiko samodro 
Date: Thu, 14 Jun 2012 19:19:23 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

Positifnya...

hc yang masih ada bisa untuk anak cucu , daripada dihabiskan dan diboroskan
sekarang.

2012/6/14 amien widodo 

> *Sejarah buruk ahli geologist*
> ** **
> Ini hasil para geolog yang expert "*menafsirkan*" bawah permukaan yang
> selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan *tercatat dalam
> sejarah sebagai sejarah buruk* ahli geologi, sampai sampai ada yang
> berusaha membelokkan ke sisi (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan
> akan terpengaruh oleh itu dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup
> mereka. 
> ** **
> Masyarakat internasional tidak sama dengan kita dan bahkan masyarakat
> tidak percaya geolog, tidak butuh geolog, rakyat tidak butuh timun emas,
> rakyat tidak butuh cerita kontoversi penyebab keluarnya lumpur. *YANG
> MEREKA PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS*.
> ** **
> Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang tidak
> sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan
> menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini
> ** **
> Inikah yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain
>
>   --
> *From:* Ariadi Subandrio 
> *To:* "iagi-net@iagi.or.id" 
> *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
>
> Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." :
> 1. Pemerintah Pusat (ESDM)
> 2. BPMigas
> 3. ESDM Provinsi
> 4. Pelaku Migas (KKKS)
> 5. Rakyat Indonesia
> 6. Rakyat setempat.
>
> Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN",
> - tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah
> - tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari
> perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat.
>
>
> MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca.
>
>
> salam,
> ariadi subandrio-
>
>
>   ------
> *From:* amien widodo 
> *To:* Itsnet ITS 
> *Cc:* "iagi-net@iagi.or.id" 
> *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM
> *Subject:* [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
>
> Sebuah Dilema
>
> Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan
> migas baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat
> Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi
> ini).
> Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan
> lumpur di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang
> membahayakan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan
> semburan lumpur yang berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang
> lebih luas serta takut karean setiap semburan lumpur akan  ”dibencana
> alamkan”. Padahal apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan
> eksplorasi migas maka tidak akan keluar semburan lumpur’.
> Korban akaibat ketakutan ini antara lain:
> 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan
> 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng
> (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan
> warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
>
> Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di
> Indonesia, agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan *kearifan*semua 
> pihak untuk mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan
> tinggi dan asosiasi profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkan semua
> pihak.
>
> AW
>
>
>
>
>



Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

2012-06-14 Terurut Topik kartiko samodro
Positifnya...

hc yang masih ada bisa untuk anak cucu , daripada dihabiskan dan diboroskan
sekarang.

2012/6/14 amien widodo 

> *Sejarah buruk ahli geologist*
> ** **
> Ini hasil para geolog yang expert "*menafsirkan*" bawah permukaan yang
> selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan *tercatat dalam
> sejarah sebagai sejarah buruk* ahli geologi, sampai sampai ada yang
> berusaha membelokkan ke sisi (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan
> akan terpengaruh oleh itu dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup
> mereka. 
> ** **
> Masyarakat internasional tidak sama dengan kita dan bahkan masyarakat
> tidak percaya geolog, tidak butuh geolog, rakyat tidak butuh timun emas,
> rakyat tidak butuh cerita kontoversi penyebab keluarnya lumpur. *YANG
> MEREKA PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS*.
> ** **
> Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang tidak
> sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan
> menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini
> ** **
> Inikah yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain
>
>   --
> *From:* Ariadi Subandrio 
> *To:* "iagi-net@iagi.or.id" 
> *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
>
> Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." :
> 1. Pemerintah Pusat (ESDM)
> 2. BPMigas
> 3. ESDM Provinsi
> 4. Pelaku Migas (KKKS)
> 5. Rakyat Indonesia
> 6. Rakyat setempat.
>
> Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN",
> - tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah
> - tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari
> perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat.
>
>
> MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca.
>
>
> salam,
> ariadi subandrio-
>
>
>   ------
> *From:* amien widodo 
> *To:* Itsnet ITS 
> *Cc:* "iagi-net@iagi.or.id" 
> *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM
> *Subject:* [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
>
> Sebuah Dilema
>
> Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan
> migas baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat
> Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi
> ini).
> Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan
> lumpur di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang
> membahayakan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan
> semburan lumpur yang berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang
> lebih luas serta takut karean setiap semburan lumpur akan  ”dibencana
> alamkan”. Padahal apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan
> eksplorasi migas maka tidak akan keluar semburan lumpur’.
> Korban akaibat ketakutan ini antara lain:
> 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan
> 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng
> (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan
> warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
>
> Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di
> Indonesia, agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan *kearifan*semua 
> pihak untuk mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan
> tinggi dan asosiasi profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkan semua
> pihak.
>
> AW
>
>
>
>
>


RE: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

2012-06-13 Terurut Topik S. (Daru) Prihatmoko
Ikut nimbrung

Sepaham dng pak Syaeful, bahwa para explorationist perlu bergerak bersama 
(minimal memiliki persepsi dan keinginan yng sama) untuk meluruskan 
kesalah-kaprahan dan salah mengertian ttg kegiatan eksplorasi dan operasi 
produksi ini (tidak hanya di sumberdaya migas saja tapi juga batubara dan 
mineral). 

Berbagi informasi saja, untuk bidang minerba, isu penolakan semacam ini sudah 
merebak dan kian marak sejak bbrp tahun terakhir, yang salah satu puncaknya 
terjadi menjelang tahun baru 2012 lalu (spt kita semua tahu) yaitu insiden di 
Bima yg memakan korban jiwa dan berakhir dengan dicabutnya IUP Eksplorasi 
(ya...masih di tahap Eksplorasi, dan belum melakukan pemboran) dari perusahaan 
ybs. Terlepas dari kemungkinan adanya "provokator" dan juga ketidak beresan 
pelaku eksplorasi dalam melakukan sosialisasi, faktanya memang sebagian 
masayarakat sekitar lokasi kegiatan eksplorasi tidak/ belum paham dengan 
kegiatan yg akan dilakukan. Pada kasus ini, MGEI sbg organisasi di bawah 
naungan IAGI telah mendesak IAGI untuk mengeluarkan siaran pers (yg akhirnya 
telah dibuat dengan digabung bersama isu-isu kegeologian yg lain di awal 2012). 
Walaupun kita juga sadari bahwa langkah reaktif (siaran pers) spt ini 
sebenarnya tidak terlalu efektif (krn akan terkesan "membela diri"), tetapi 
tetap saja perlu dilakukan.

Langkah yg mungkin lebih manjur tetapi hasilnya tidak akan instan adalah 
sosialisasi yg terus menerus ke segala penjuru pemangku kepentingan (walaupun 
prioritas tetap saja haus dilakukan dng mempertimbangkan kemampuan personil 
IAGI dan situasi terkini). Langkah kecil yg dilakukan MGEI (tapi ternyata 
persiapannya menyita energy, waktu dan dana) adalah "sosialisasi eksplorasi dan 
pertambangan yang bertanggung jawab" kepada guru-guru geografi SMA se DKI pada 
1 Juni 2012 lalu. Lebih dari 100 guru-guru geografi berkumpul, berdiskusi dan 
mendapatkan informasi dari narasumber MGEI ttg proses dan lika-liku kegiatan 
eksplorasi dan pertambangan minerba. Bahwa banyak juga kegiatan pertambangan yg 
illegal dan tidak mengikuti kaidah-kaidah pertambangan yg baik juga menjadi 
topic seru di dalam diskusi. Kenapa ke guru-guru geografi? Karena melalui 
guru-guru inilah kita harapkan informasi yg benar ttg eksplorasi dan 
pertambangan bisa menyebar ke murid-muridnya dan lingkungan sekitarnya. Kita 
buatkan juga film pendek bertajuk "Eksplorasi dan Pertambangan yang Bertanggung 
Jawab" yg terdiri dari 4 bab mengenai seluk beluk eksplorasi pertambangan, 
"good mining practice" sampai masalah sosek K3 dan lingkungan dengan durasi 
masing2 sekitar 15 menit. (Catatan: bagi rekan2 yg ingin mendapatkan copy film 
ini - kalau mau melakukan sosialisasi di tempat masing2 - silakan menghubungi 
sekretariat MGEI). Feed back yg kita dapat, para guru-guru tsb sangat 
mengapresiasi program ini, dan mengharapkan hal spt ini dilakukan secara 
periodic. (Terima kasih banyak kepada para activist MGEI yg mendukung acara 
ini). Program berikutnya, kita rencanakan untuk melakukan hal yg sama di daerah 
(propinsi) lain... 

Di skala yg lebih luas, mungkin sebaiknya IAGI juga bisa melakukan sosialisasi 
semacam ini dengan mencakup bidang migas (atau yang ini oleh ISPG ya?) dan 
bidang yang lain. 

Salam - Daru   

-Original Message-
From: A.Syaeful Bahri [mailto:syaefu...@physics.its.ac.id] 
Sent: Thursday, June 14, 2012 10:41 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

Dear rekann,.

Fenomena penolakan masyarakat terhadap kegiatan eksplorasi sdh pada tahap
sangat mengkhawatirkan dan tentu merugikan,...baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Karena tdk dipungkiri kegiatan tsb merupakan salah
satu pemicu kegiatan ekonomi masyarakat. terutama kalau dikaitkan dengan
komitment pemerintah dalam penyedian minyak dan gas bumi untuk rakyat.

Saya kira kita harus segera secara bersama sama punya kegiatan/action 
untuk mengatasi masalah tersebut secara terintegrasi, dan tentunya
menyentuh langsung ke masyarakat. Dan mestinya kita saat ini sangat sulit
untuk bisa ngomong langsung kemasyarakat (maap, sdh apatis), harus ada
cara yg cerdas dan tepat menyampaikan permasalahan tersebut sehingga bisa
sampai apa yg diinginkan kita. Beberapa waktu saya pernah mengusulkan ke
salah satu teman dari perusahan Migas di Jatim untuk membuat program
sosialisasi eksplorasi migas di daerah Sidoarjo dan sekitarnya. Kegiatan
tersebut berupa penyampaian baik secara formal maupun informal, dan saya
kira kalau kita sampaikan ke masyarakat harus juga memilih dan memilah
masyarakat mana sasarannya. Target/sasaran tersebut haruslah tepat dan
mempunya daya penetrasi yng cukup,..ada beberapa strategi yg bisa kita
lakukan, diantaranya :
 (1)sosialisasi secara langsung ke kalangan guru/ustad dan siswa/santri
 (2)pemberian beasiswa bagi masyarakat setempat untuk bidang Geologi-
Geofisika-pertambangan-perminyakan dan serum

Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

2012-06-13 Terurut Topik A.Syaeful Bahri
Dear rekann,.

Fenomena penolakan masyarakat terhadap kegiatan eksplorasi sdh pada tahap
sangat mengkhawatirkan dan tentu merugikan,...baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Karena tdk dipungkiri kegiatan tsb merupakan salah
satu pemicu kegiatan ekonomi masyarakat. terutama kalau dikaitkan dengan
komitment pemerintah dalam penyedian minyak dan gas bumi untuk rakyat.

Saya kira kita harus segera secara bersama sama punya kegiatan/action 
untuk mengatasi masalah tersebut secara terintegrasi, dan tentunya
menyentuh langsung ke masyarakat. Dan mestinya kita saat ini sangat sulit
untuk bisa ngomong langsung kemasyarakat (maap, sdh apatis), harus ada
cara yg cerdas dan tepat menyampaikan permasalahan tersebut sehingga bisa
sampai apa yg diinginkan kita. Beberapa waktu saya pernah mengusulkan ke
salah satu teman dari perusahan Migas di Jatim untuk membuat program
sosialisasi eksplorasi migas di daerah Sidoarjo dan sekitarnya. Kegiatan
tersebut berupa penyampaian baik secara formal maupun informal, dan saya
kira kalau kita sampaikan ke masyarakat harus juga memilih dan memilah
masyarakat mana sasarannya. Target/sasaran tersebut haruslah tepat dan
mempunya daya penetrasi yng cukup,..ada beberapa strategi yg bisa kita
lakukan, diantaranya :
 (1)sosialisasi secara langsung ke kalangan guru/ustad dan siswa/santri
 (2)pemberian beasiswa bagi masyarakat setempat untuk bidang Geologi-
Geofisika-pertambangan-perminyakan dan serumpun lainnya kepada
masyarakat sekitar kegiatan eksplorasi/eksploitasi sehingga pesan akan
tersampaikan dg sendiri. Cara ini memerlukan waktu agak lama,
tetapi sangat manjur.
 (3)hendaknya dalam menjalankan kegiatan csr selalu mengutamakan kegiatan
berbasiskan kepentingan masyarakat dan kesepakatan langsung dengan
masyarakat dan sifatnya usulannya bottom up. Karena problem skrg
seringkali kita mengambil jalan pintas mempercayakan kepada ketokohan
di masyarakat yg kadangjkala sifatnya manipulasi, bukan tokoh
masayarakat sebenarnya.
 (4) melibatkan isntitusi/lembaga yg komitmennya (netral dan bersih) tinggi
dan masih menjadi panutan masyarakat. Dalam hal ini PTN/PTS setempat
bisa dijadikan acuannya (misalnya, bisa juga pesantren atau lembaga
masyarakat lain).

demikian, mudah2an berkenan.

salam
syaeful

On Thu, June 14, 2012 7:31 am, amien widodo wrote:
> Sejarah buruk ahli geologist
>  
> Ini hasil para geolog yang expert
> "menafsirkan" bawah
> permukaan yang selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan
> tercatat dalam sejarah sebagai sejarah
> buruk ahli geologi, sampai sampai ada yang berusaha membelokkan ke sisi
> (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan akan terpengaruh oleh itu
> dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup mereka.
>  
> Masyarakat internasional tidak
> sama dengan kita dan bahkan masyarakat tidak percaya geolog, tidak butuh
> geolog, rakyat tidak butuh timun emas, rakyat tidak butuh cerita
> kontoversi
> penyebab keluarnya lumpur. YANG MEREKA
> PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS.
>  
> Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang
> tidak sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas
> akan
> menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini
>  Inikah
> yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain
>
>
>
> 
>  From: Ariadi Subandrio 
> To: "iagi-net@iagi.or.id" 
> Sent: Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
>
>
> Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." :
> 1. Pemerintah Pusat (ESDM)
> 2. BPMigas
> 3. ESDM Provinsi
> 4. Pelaku Migas (KKKS)
>
> 5. Rakyat Indonesia
> 6. Rakyat setempat.
>
> Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN",
> - tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah
>
> - tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari
> perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat.
>
>
> MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca.
>
>
> salam,
> ariadi subandrio-
>
>
>
>
> 
>  From: amien widodo 
> To: Itsnet ITS 
> Cc: "iagi-net@iagi.or.id" 
> Sent: Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM
> Subject: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
>
>
> Sebuah Dilema
>  
> Sementara
> produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru
> untuk
> mendukung pembangunan Indonesia ,
> sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas
> (berita Jawa pos pagi ini). 
> Masyarakat
> Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di
> Sidoarjo
> yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat
> dan
> lingkungan d

Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

2012-06-13 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Pak Nataniel 

Saya tidak akan memberikan komentar mengenai kasus lumpur Lapindo, karena itu 
akan menambah "rame"dan tidak akan menyelesaikan masalah .

Saya ingin mengometari kata kata "Ini hasil para geolog yang expert 
"menafsirkan" bawah permukaan yang selalu beda satu sama lain".

Apakah hal ini memalukan ???

Sdr Nataniel yang baik , dalam dunia ilmu pengetahuan "perbedaan pendapat" 
adalah hal yang wajar dan akan memperkaya ilmu itu sendiri . Apakah ini 
merupakan hal yang merugikan atau menguntungkan masyarakat?

Tergantung bagaimana kasusnya .

Dalam hal kasus "lumpur Lapindo " , sebagai ahli kebumian , maka data yang ada 
memang akan menyebabkan banyak penasfiran , dan itu adalah nature ' dan 
keterbatasan dari ilmu geologi sendiri .
Apakah ini memalukan  para ahli ilmu kebumian ??? Saya kira tidak sampai 
seperti itu.
Semoga dimasa yad , akan ada data yang akan memberikan kesimpuan yang lebih 
baik , dan karena itu dalam posting posting sebelumnua saya selalu agar setiap 
"ulah lumpur Lapindo" selalu dimonitor dan dicatat.

Sebagai manusia modern yang pasti harus dapat mendayagunakan SDA untuk 
meningkatkan taraf hidupnya .sikap sikap "apriori" dan " paranoid yang 
berlebihan " hanya akan merugikan kita semua..
Adalah tugas kita juga untuk menghilangkan  sikap masyarakat seperti  ini 
dengan cara cara yang bijaksana dan pendekatan sosial yang sesuai dengan budaya 
Indonesia..

Semoga Anda dapat memakluminya.

si Abah



 From: Nataniel Mangiwa 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, June 14, 2012 7:59 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
 

iagi sudah dikomandani orang yang pro pemboran. wamen esdm juga pro pemboran. 
tinggal dilihat saja akan ada kah secercah harapan agar bisa terbuka tabir 
kebenaran.
On Jun 14, 2012 7:31 AM, "amien widodo"  wrote:

Sejarah buruk ahli geologist
> 
>Ini hasil para geolog yang expert
"menafsirkan" bawah
permukaan yang selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan 
tercatat dalam sejarah sebagai sejarah
buruk ahli geologi, sampai sampai ada yang berusaha membelokkan ke sisi 
(mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan akan terpengaruh oleh itu dan 
memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup mereka. 
> 
>Masyarakat internasional tidak
sama dengan kita dan bahkan masyarakat tidak percaya geolog, tidak butuh
geolog, rakyat tidak butuh timun emas, rakyat tidak butuh cerita kontoversi
penyebab keluarnya lumpur. YANG MEREKA
PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS.
> 
>Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang
tidak sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan
menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini
> Inikah
yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain
>
>
>
>
>________________
> From: Ariadi Subandrio 
>To: "iagi-net@iagi.or.id"  
>Sent: Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM
>Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
> 
>
>Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." :
>1. Pemerintah Pusat (ESDM)
>2. BPMigas
>3. ESDM Provinsi
>4. Pelaku Migas (KKKS)
>
>5. Rakyat Indonesia
>6. Rakyat setempat.
>
>
>Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN",
>- tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah
>
>- tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari 
>perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat.
>
>
>
>
>MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca.
>
>
>
>
>salam,
>ariadi subandrio-
>
>
>
>
>
>
>
> From: amien widodo 
>To: Itsnet ITS  
>Cc: "iagi-net@iagi.or.id"  
>Sent: Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM
>Subject: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
> 
>
>Sebuah Dilema
> 
>Sementara
produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru untuk
mendukung pembangunan Indonesia ,
sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita 
Jawa pos pagi ini). 
>Masyarakat
Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di Sidoarjo
yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan
lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut 
malah
menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan
lumpur akan  ”dibencana alamkan”. Padahal
apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas maka
tidak akan keluar semburan lumpur’. 
>Korban akaibat ketakutan ini antara lain:
>1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang
dihentikan 
>2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT
Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman

RE: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

2012-06-13 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Nah, pak Natan sudah sambut gayung "agar bisa terbuka tabir kebenaran",... 
seperti kata2 bijak Cak Amien,.. jangan "membelokkan ke sisi (mistis)".  Mari 
kita kembali ke data2 teknis dan bedah secara menyeluruh data2 pemboran dan 
data2 geologi,.. silahkan dimainkan pak. Yang penting jangan interpretasi 
sepotong2 dan ambil data atau fakta yang sepengal dan hanya "memilih" data yang 
mendukung teori kesalahan pemboran tanpa meintegrasikan seluruh data2 teknis 
yang ada,.. silahkan pak.

Salam,
Bambang


From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com]
Sent: Thursday, June 14, 2012 7:59 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas


iagi sudah dikomandani orang yang pro pemboran. wamen esdm juga pro pemboran. 
tinggal dilihat saja akan ada kah secercah harapan agar bisa terbuka tabir 
kebenaran.
On Jun 14, 2012 7:31 AM, "amien widodo" 
mailto:amienwid...@yahoo.com>> wrote:
Sejarah buruk ahli geologist

Ini hasil para geolog yang expert "menafsirkan" bawah permukaan yang selalu 
beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan tercatat dalam sejarah 
sebagai sejarah buruk ahli geologi, sampai sampai ada yang berusaha membelokkan 
ke sisi (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan akan terpengaruh oleh 
itu dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup mereka.

Masyarakat internasional tidak sama dengan kita dan bahkan masyarakat tidak 
percaya geolog, tidak butuh geolog, rakyat tidak butuh timun emas, rakyat tidak 
butuh cerita kontoversi penyebab keluarnya lumpur. YANG MEREKA PERCAYA LUMPUR 
ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS.

Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang tidak sediikit 
dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan menurunkan 
invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini

Inikah yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain


From: Ariadi Subandrio 
mailto:ariadisuband...@yahoo.com>>
To: "iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>" 
mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
Sent: Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." :
1. Pemerintah Pusat (ESDM)
2. BPMigas
3. ESDM Provinsi
4. Pelaku Migas (KKKS)
5. Rakyat Indonesia
6. Rakyat setempat.

Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN",
- tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah
- tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari perut 
bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat.


MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca.


salam,
ariadi subandrio-



From: amien widodo mailto:amienwid...@yahoo.com>>
To: Itsnet ITS mailto:its...@milis.its.ac.id>>
Cc: "iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>" 
mailto:iagi-net@iagi.or.id>>
Sent: Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM
Subject: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

Sebuah Dilema

Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas 
baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat Jawa Timur 
sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi ini).
Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur 
di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan 
masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang 
berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean 
setiap semburan lumpur akan  "dibencana alamkan". Padahal apa yang dipikiran 
masyarakat "kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas maka tidak akan keluar 
semburan lumpur'.
Korban akaibat ketakutan ini antara lain:
1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan
2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng (EML) 
yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan warga Desa 
Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di Indonesia, 
agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifan semua pihak untuk 
mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi 
profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkan semua pihak.

AW




Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

2012-06-13 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
iagi sudah dikomandani orang yang pro pemboran. wamen esdm juga pro
pemboran. tinggal dilihat saja akan ada kah secercah harapan agar bisa
terbuka tabir kebenaran.
On Jun 14, 2012 7:31 AM, "amien widodo"  wrote:

> *Sejarah buruk ahli geologist*
> ** **
> Ini hasil para geolog yang expert "*menafsirkan*" bawah permukaan yang
> selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan *tercatat dalam
> sejarah sebagai sejarah buruk* ahli geologi, sampai sampai ada yang
> berusaha membelokkan ke sisi (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan
> akan terpengaruh oleh itu dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup
> mereka. 
> ** **
> Masyarakat internasional tidak sama dengan kita dan bahkan masyarakat
> tidak percaya geolog, tidak butuh geolog, rakyat tidak butuh timun emas,
> rakyat tidak butuh cerita kontoversi penyebab keluarnya lumpur. *YANG
> MEREKA PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS*.
> ** **
> Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang tidak
> sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan
> menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini
> ** **
> Inikah yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain
>
>   --
> *From:* Ariadi Subandrio 
> *To:* "iagi-net@iagi.or.id" 
> *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
>
> Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." :
> 1. Pemerintah Pusat (ESDM)
> 2. BPMigas
> 3. ESDM Provinsi
> 4. Pelaku Migas (KKKS)
> 5. Rakyat Indonesia
> 6. Rakyat setempat.
>
> Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN",
> - tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah
> - tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari
> perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat.
>
>
> MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca.
>
>
> salam,
> ariadi subandrio-
>
>
>   ------
> *From:* amien widodo 
> *To:* Itsnet ITS 
> *Cc:* "iagi-net@iagi.or.id" 
> *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM
> *Subject:* [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
>
> Sebuah Dilema
>
> Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan
> migas baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat
> Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi
> ini).
> Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan
> lumpur di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang
> membahayakan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan
> semburan lumpur yang berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang
> lebih luas serta takut karean setiap semburan lumpur akan  ”dibencana
> alamkan”. Padahal apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan
> eksplorasi migas maka tidak akan keluar semburan lumpur’.
> Korban akaibat ketakutan ini antara lain:
> 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan
> 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng
> (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan
> warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
>
> Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di
> Indonesia, agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan *kearifan*semua 
> pihak untuk mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan
> tinggi dan asosiasi profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkan semua
> pihak.
>
> AW
>
>
>
>
>


Bls: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

2012-06-13 Terurut Topik Surarso Hardjono
Mungkin termasuk salah satu kesalahan terjadinya semburan lumpur Lapindo adalah 
antisipasi.
Apakah itu sudah ada di proposalnya ?
 
Srs'70
 
Dari: amien widodo 
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id"  
Dikirim: Kamis, 14 Juni 2012 7:31
Judul: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas


Sejarah buruk ahli geologist

Ini hasil para geolog yang expert "menafsirkan" bawah permukaan yang selalu 
beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan tercatat dalam sejarah 
sebagai sejarah buruk ahli geologi, sampai sampai ada yang berusaha membelokkan 
ke sisi (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan akan terpengaruh oleh 
itu dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup mereka. 

Masyarakat internasional tidak sama dengan kita dan bahkan masyarakat tidak 
percaya geolog, tidak butuh geolog, rakyat tidak butuh timun emas, rakyat tidak 
butuh cerita kontoversi penyebab keluarnya lumpur. YANG MEREKA PERCAYA LUMPUR 
ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS.
 
Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang tidak sediikit 
dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan menurunkan 
invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini
 Inikah yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain


From: Ariadi Subandrio 
To: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas


Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." :
1. Pemerintah Pusat (ESDM)
2. BPMigas
3. ESDM Provinsi
4. Pelaku Migas (KKKS)

5. Rakyat Indonesia
6. Rakyat setempat.

Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN",
- tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah

- tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari perut 
bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat.


MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca.


salam,
ariadi subandrio-



From: amien widodo 
To: Itsnet ITS  
Cc: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM
Subject: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas


Sebuah Dilema
 
Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas 
baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat Jawa Timur 
sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi ini). 
Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur 
di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan 
masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang 
berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean 
setiap semburan lumpur akan  ”dibencana alamkan”. Padahal apa yang dipikiran 
masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas maka tidak akan keluar 
semburan lumpur’. 
Korban akaibat ketakutan ini antara lain:
1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan 
2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng (EML) 
yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan warga Desa 
Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. 
 
Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di Indonesia, 
agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifansemua pihak untuk 
mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi 
profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkansemua pihak.
 
AW

Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

2012-06-13 Terurut Topik amien widodo
Sejarah buruk ahli geologist
 
Ini hasil para geolog yang expert
"menafsirkan" bawah
permukaan yang selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan 
tercatat dalam sejarah sebagai sejarah
buruk ahli geologi, sampai sampai ada yang berusaha membelokkan ke sisi 
(mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan akan terpengaruh oleh itu dan 
memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup mereka. 
 
Masyarakat internasional tidak
sama dengan kita dan bahkan masyarakat tidak percaya geolog, tidak butuh
geolog, rakyat tidak butuh timun emas, rakyat tidak butuh cerita kontoversi
penyebab keluarnya lumpur. YANG MEREKA
PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS.
 
Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang
tidak sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan
menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini
 Inikah
yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain




 From: Ariadi Subandrio 
To: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
 

Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." :
1. Pemerintah Pusat (ESDM)
2. BPMigas
3. ESDM Provinsi
4. Pelaku Migas (KKKS)

5. Rakyat Indonesia
6. Rakyat setempat.

Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN",
- tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah

- tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari perut 
bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat.


MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca.


salam,
ariadi subandrio-





 From: amien widodo 
To: Itsnet ITS  
Cc: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM
Subject: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
 

Sebuah Dilema
 
Sementara
produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru untuk
mendukung pembangunan Indonesia ,
sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita 
Jawa pos pagi ini). 
Masyarakat
Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di Sidoarjo
yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan
lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut 
malah
menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan
lumpur akan  ”dibencana alamkan”. Padahal
apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas maka
tidak akan keluar semburan lumpur’. 
Korban akaibat ketakutan ini antara lain:
1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang
dihentikan 
2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT
Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman
5.602 feet dihenntikan warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. 
 
Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang
potensial di  Indonesia,
agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifansemua pihak untuk 
mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi 
profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkansemua pihak.
 
AW

Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

2012-06-12 Terurut Topik Bandono Salim
Beli saja tanah mereka, sperti yang dilakukan di batubara, maka tak akan ada 
lagi kekhawatiran.
Hehehe harga minyak makin mahal yaa, imang tidak dengan minyak asal 
tetumnbuhan??
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: kartiko samodro 
Date: Tue, 12 Jun 2012 15:54:33 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
Mas

sepertinya masyarakat sederhana hanya melihat bukti bukan janji...

On 6/12/12, amien widodo  wrote:
> Sebuah Dilema
>
> Sementara
> produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru
> untuk
> mendukung pembangunan Indonesia,
> sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas
> (berita Jawa pos pagi ini).
> Masyarakat
> Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di
> Sidoarjo
> yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan
> lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut
> malah
> menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan
> lumpur akan  ”dibencana alamkan”. Padahal
> apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas
> maka
> tidak akan keluar semburan lumpur’.
> Korban akaibat ketakutan ini antara lain:
> 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang
> dihentikan
> 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT
> Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman
> 5.602 feet dihenntikan warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
>
> Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang
> potensial di Indonesia,
> agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifansemua pihak untuk
> mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi
> profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkansemua pihak.
>
> AW


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

2012-06-12 Terurut Topik Ariadi Subandrio
Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." :
1. Pemerintah Pusat (ESDM)
2. BPMigas
3. ESDM Provinsi
4. Pelaku Migas (KKKS)

5. Rakyat Indonesia
6. Rakyat setempat.

Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN",
- tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah

- tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari perut 
bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat.


MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca.


salam,
ariadi subandrio-





 From: amien widodo 
To: Itsnet ITS  
Cc: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM
Subject: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
 

Sebuah Dilema
 
Sementara
produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru untuk
mendukung pembangunan Indonesia ,
sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita 
Jawa pos pagi ini). 
Masyarakat
Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di Sidoarjo
yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan
lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut 
malah
menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan
lumpur akan  ”dibencana alamkan”. Padahal
apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas maka
tidak akan keluar semburan lumpur’. 
Korban akaibat ketakutan ini antara lain:
1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang
dihentikan 
2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT
Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman
5.602 feet dihenntikan warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. 
 
Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang
potensial di  Indonesia,
agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifansemua pihak untuk 
mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi 
profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkansemua pihak.
 
AW

Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

2012-06-12 Terurut Topik Bandono Salim
TUgas siapa membuat rakyat tidak trauma? Iagi sebagai kumoulab ahli geologi, 
daoatkah berlaku spt psikolog menghilangkan trauma? Atau pakai cara represif 
saja?
 (Nb, katanya th 2032 kalau tidak ada temuan baru kita terpaksa pakai biodiesel 
maupun methanol, mungkin utuk 20 thn lagi sudah lebih mudah dan murah 
dibbanding cari minyak?)
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amien widodo 
Date: Tue, 12 Jun 2012 08:20:40 
To: Itsnet ITS
Reply-To: 
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
Sebuah Dilema
 
Sementara
produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru untuk
mendukung pembangunan Indonesia,
sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita 
Jawa pos pagi ini). 
Masyarakat
Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di Sidoarjo
yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan
lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut 
malah
menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan
lumpur akan  ”dibencana alamkan”. Padahal
apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas maka
tidak akan keluar semburan lumpur’. 
Korban akaibat ketakutan ini antara lain:
1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang
dihentikan 
2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT
Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman
5.602 feet dihenntikan warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. 
 
Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang
potensial di Indonesia,
agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifansemua pihak untuk 
mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi 
profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkansemua pihak.
 
AW


Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

2012-06-12 Terurut Topik kartiko samodro
Mas

sepertinya masyarakat sederhana hanya melihat bukti bukan janji...

On 6/12/12, amien widodo  wrote:
> Sebuah Dilema
>
> Sementara
> produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru
> untuk
> mendukung pembangunan Indonesia,
> sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas
> (berita Jawa pos pagi ini).
> Masyarakat
> Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di
> Sidoarjo
> yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan
> lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut
> malah
> menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan
> lumpur akan  ”dibencana alamkan”. Padahal
> apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas
> maka
> tidak akan keluar semburan lumpur’.
> Korban akaibat ketakutan ini antara lain:
> 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang
> dihentikan
> 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT
> Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman
> 5.602 feet dihenntikan warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
>
> Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang
> potensial di Indonesia,
> agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifansemua pihak untuk
> mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi
> profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkansemua pihak.
>
> AW


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas

2012-06-12 Terurut Topik amien widodo
Sebuah Dilema
 
Sementara
produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru untuk
mendukung pembangunan Indonesia,
sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita 
Jawa pos pagi ini). 
Masyarakat
Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di Sidoarjo
yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan
lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut 
malah
menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan
lumpur akan  ”dibencana alamkan”. Padahal
apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas maka
tidak akan keluar semburan lumpur’. 
Korban akaibat ketakutan ini antara lain:
1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang
dihentikan 
2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT
Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman
5.602 feet dihenntikan warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. 
 
Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang
potensial di Indonesia,
agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifansemua pihak untuk 
mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi 
profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkansemua pihak.
 
AW