Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
perusahaan nasional akan berekspansi ke luar negeri dan menjadi perusahaan multinasional , geologist juga dapat bekerja di luar negeri seperti sekarang, Industri Indonesia beralih dari industri SDA menjadi industri non SDA On 6/14/12, Ismail wrote: > Serba repot kalau industri ekstraksi SDA dihentikan para geologist pada > kemana nanti . > > Lagi lagi UU Migas dipersoalkan dalam diskusi Pengaruh Asing di MetroTivi > saat ini > > Ism > > > Sent by Liamsi's Mobile Phone > > -Original Message- > From: kartiko samodro > Date: Thu, 14 Jun 2012 19:19:23 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas > > Positifnya... > > hc yang masih ada bisa untuk anak cucu , daripada dihabiskan dan diboroskan > sekarang. > > 2012/6/14 amien widodo > >> *Sejarah buruk ahli geologist* >> ** ** >> Ini hasil para geolog yang expert "*menafsirkan*" bawah permukaan yang >> selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan *tercatat dalam >> sejarah sebagai sejarah buruk* ahli geologi, sampai sampai ada yang >> berusaha membelokkan ke sisi (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan >> harapan >> akan terpengaruh oleh itu dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup >> mereka. >> ** ** >> Masyarakat internasional tidak sama dengan kita dan bahkan masyarakat >> tidak percaya geolog, tidak butuh geolog, rakyat tidak butuh timun emas, >> rakyat tidak butuh cerita kontoversi penyebab keluarnya lumpur. *YANG >> MEREKA PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS*. >> ** ** >> Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang tidak >> sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan >> menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini >> ** ** >> Inikah yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain >> >> -- >> *From:* Ariadi Subandrio >> *To:* "iagi-net@iagi.or.id" >> *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM >> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas >> >> Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." : >> 1. Pemerintah Pusat (ESDM) >> 2. BPMigas >> 3. ESDM Provinsi >> 4. Pelaku Migas (KKKS) >> 5. Rakyat Indonesia >> 6. Rakyat setempat. >> >> Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN", >> - tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah >> - tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari >> perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat. >> >> >> MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca. >> >> >> salam, >> ariadi subandrio- >> >> >> -- >> *From:* amien widodo >> *To:* Itsnet ITS >> *Cc:* "iagi-net@iagi.or.id" >> *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM >> *Subject:* [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas >> >> Sebuah Dilema >> >> Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan >> migas baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat >> Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi >> ini). >> Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan >> lumpur di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang >> membahayakan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan >> semburan lumpur yang berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang >> lebih luas serta takut karean setiap semburan lumpur akan ”dibencana >> alamkan”. Padahal apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan >> eksplorasi migas maka tidak akan keluar semburan lumpur’. >> Korban akaibat ketakutan ini antara lain: >> 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan >> 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng >> (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan >> warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. >> >> Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di >> Indonesia, agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan *kearifan*semua >> pihak untuk mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan >> tinggi dan asosiasi profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkan semua >> pihak. >> >> AW >> >> >> >> >> > > PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Sen
Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
Serba repot kalau industri ekstraksi SDA dihentikan para geologist pada kemana nanti . Lagi lagi UU Migas dipersoalkan dalam diskusi Pengaruh Asing di MetroTivi saat ini Ism Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: kartiko samodro Date: Thu, 14 Jun 2012 19:19:23 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas Positifnya... hc yang masih ada bisa untuk anak cucu , daripada dihabiskan dan diboroskan sekarang. 2012/6/14 amien widodo > *Sejarah buruk ahli geologist* > ** ** > Ini hasil para geolog yang expert "*menafsirkan*" bawah permukaan yang > selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan *tercatat dalam > sejarah sebagai sejarah buruk* ahli geologi, sampai sampai ada yang > berusaha membelokkan ke sisi (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan > akan terpengaruh oleh itu dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup > mereka. > ** ** > Masyarakat internasional tidak sama dengan kita dan bahkan masyarakat > tidak percaya geolog, tidak butuh geolog, rakyat tidak butuh timun emas, > rakyat tidak butuh cerita kontoversi penyebab keluarnya lumpur. *YANG > MEREKA PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS*. > ** ** > Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang tidak > sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan > menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini > ** ** > Inikah yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain > > -- > *From:* Ariadi Subandrio > *To:* "iagi-net@iagi.or.id" > *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM > *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas > > Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." : > 1. Pemerintah Pusat (ESDM) > 2. BPMigas > 3. ESDM Provinsi > 4. Pelaku Migas (KKKS) > 5. Rakyat Indonesia > 6. Rakyat setempat. > > Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN", > - tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah > - tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari > perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat. > > > MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca. > > > salam, > ariadi subandrio- > > > ------ > *From:* amien widodo > *To:* Itsnet ITS > *Cc:* "iagi-net@iagi.or.id" > *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM > *Subject:* [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas > > Sebuah Dilema > > Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan > migas baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat > Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi > ini). > Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan > lumpur di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang > membahayakan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan > semburan lumpur yang berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang > lebih luas serta takut karean setiap semburan lumpur akan ”dibencana > alamkan”. Padahal apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan > eksplorasi migas maka tidak akan keluar semburan lumpur’. > Korban akaibat ketakutan ini antara lain: > 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan > 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng > (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan > warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. > > Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di > Indonesia, agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan *kearifan*semua > pihak untuk mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan > tinggi dan asosiasi profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkan semua > pihak. > > AW > > > > >
Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
Positifnya... hc yang masih ada bisa untuk anak cucu , daripada dihabiskan dan diboroskan sekarang. 2012/6/14 amien widodo > *Sejarah buruk ahli geologist* > ** ** > Ini hasil para geolog yang expert "*menafsirkan*" bawah permukaan yang > selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan *tercatat dalam > sejarah sebagai sejarah buruk* ahli geologi, sampai sampai ada yang > berusaha membelokkan ke sisi (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan > akan terpengaruh oleh itu dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup > mereka. > ** ** > Masyarakat internasional tidak sama dengan kita dan bahkan masyarakat > tidak percaya geolog, tidak butuh geolog, rakyat tidak butuh timun emas, > rakyat tidak butuh cerita kontoversi penyebab keluarnya lumpur. *YANG > MEREKA PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS*. > ** ** > Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang tidak > sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan > menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini > ** ** > Inikah yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain > > -- > *From:* Ariadi Subandrio > *To:* "iagi-net@iagi.or.id" > *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM > *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas > > Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." : > 1. Pemerintah Pusat (ESDM) > 2. BPMigas > 3. ESDM Provinsi > 4. Pelaku Migas (KKKS) > 5. Rakyat Indonesia > 6. Rakyat setempat. > > Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN", > - tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah > - tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari > perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat. > > > MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca. > > > salam, > ariadi subandrio- > > > ------ > *From:* amien widodo > *To:* Itsnet ITS > *Cc:* "iagi-net@iagi.or.id" > *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM > *Subject:* [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas > > Sebuah Dilema > > Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan > migas baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat > Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi > ini). > Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan > lumpur di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang > membahayakan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan > semburan lumpur yang berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang > lebih luas serta takut karean setiap semburan lumpur akan ”dibencana > alamkan”. Padahal apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan > eksplorasi migas maka tidak akan keluar semburan lumpur’. > Korban akaibat ketakutan ini antara lain: > 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan > 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng > (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan > warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. > > Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di > Indonesia, agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan *kearifan*semua > pihak untuk mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan > tinggi dan asosiasi profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkan semua > pihak. > > AW > > > > >
RE: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
Ikut nimbrung Sepaham dng pak Syaeful, bahwa para explorationist perlu bergerak bersama (minimal memiliki persepsi dan keinginan yng sama) untuk meluruskan kesalah-kaprahan dan salah mengertian ttg kegiatan eksplorasi dan operasi produksi ini (tidak hanya di sumberdaya migas saja tapi juga batubara dan mineral). Berbagi informasi saja, untuk bidang minerba, isu penolakan semacam ini sudah merebak dan kian marak sejak bbrp tahun terakhir, yang salah satu puncaknya terjadi menjelang tahun baru 2012 lalu (spt kita semua tahu) yaitu insiden di Bima yg memakan korban jiwa dan berakhir dengan dicabutnya IUP Eksplorasi (ya...masih di tahap Eksplorasi, dan belum melakukan pemboran) dari perusahaan ybs. Terlepas dari kemungkinan adanya "provokator" dan juga ketidak beresan pelaku eksplorasi dalam melakukan sosialisasi, faktanya memang sebagian masayarakat sekitar lokasi kegiatan eksplorasi tidak/ belum paham dengan kegiatan yg akan dilakukan. Pada kasus ini, MGEI sbg organisasi di bawah naungan IAGI telah mendesak IAGI untuk mengeluarkan siaran pers (yg akhirnya telah dibuat dengan digabung bersama isu-isu kegeologian yg lain di awal 2012). Walaupun kita juga sadari bahwa langkah reaktif (siaran pers) spt ini sebenarnya tidak terlalu efektif (krn akan terkesan "membela diri"), tetapi tetap saja perlu dilakukan. Langkah yg mungkin lebih manjur tetapi hasilnya tidak akan instan adalah sosialisasi yg terus menerus ke segala penjuru pemangku kepentingan (walaupun prioritas tetap saja haus dilakukan dng mempertimbangkan kemampuan personil IAGI dan situasi terkini). Langkah kecil yg dilakukan MGEI (tapi ternyata persiapannya menyita energy, waktu dan dana) adalah "sosialisasi eksplorasi dan pertambangan yang bertanggung jawab" kepada guru-guru geografi SMA se DKI pada 1 Juni 2012 lalu. Lebih dari 100 guru-guru geografi berkumpul, berdiskusi dan mendapatkan informasi dari narasumber MGEI ttg proses dan lika-liku kegiatan eksplorasi dan pertambangan minerba. Bahwa banyak juga kegiatan pertambangan yg illegal dan tidak mengikuti kaidah-kaidah pertambangan yg baik juga menjadi topic seru di dalam diskusi. Kenapa ke guru-guru geografi? Karena melalui guru-guru inilah kita harapkan informasi yg benar ttg eksplorasi dan pertambangan bisa menyebar ke murid-muridnya dan lingkungan sekitarnya. Kita buatkan juga film pendek bertajuk "Eksplorasi dan Pertambangan yang Bertanggung Jawab" yg terdiri dari 4 bab mengenai seluk beluk eksplorasi pertambangan, "good mining practice" sampai masalah sosek K3 dan lingkungan dengan durasi masing2 sekitar 15 menit. (Catatan: bagi rekan2 yg ingin mendapatkan copy film ini - kalau mau melakukan sosialisasi di tempat masing2 - silakan menghubungi sekretariat MGEI). Feed back yg kita dapat, para guru-guru tsb sangat mengapresiasi program ini, dan mengharapkan hal spt ini dilakukan secara periodic. (Terima kasih banyak kepada para activist MGEI yg mendukung acara ini). Program berikutnya, kita rencanakan untuk melakukan hal yg sama di daerah (propinsi) lain... Di skala yg lebih luas, mungkin sebaiknya IAGI juga bisa melakukan sosialisasi semacam ini dengan mencakup bidang migas (atau yang ini oleh ISPG ya?) dan bidang yang lain. Salam - Daru -Original Message- From: A.Syaeful Bahri [mailto:syaefu...@physics.its.ac.id] Sent: Thursday, June 14, 2012 10:41 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas Dear rekann,. Fenomena penolakan masyarakat terhadap kegiatan eksplorasi sdh pada tahap sangat mengkhawatirkan dan tentu merugikan,...baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Karena tdk dipungkiri kegiatan tsb merupakan salah satu pemicu kegiatan ekonomi masyarakat. terutama kalau dikaitkan dengan komitment pemerintah dalam penyedian minyak dan gas bumi untuk rakyat. Saya kira kita harus segera secara bersama sama punya kegiatan/action untuk mengatasi masalah tersebut secara terintegrasi, dan tentunya menyentuh langsung ke masyarakat. Dan mestinya kita saat ini sangat sulit untuk bisa ngomong langsung kemasyarakat (maap, sdh apatis), harus ada cara yg cerdas dan tepat menyampaikan permasalahan tersebut sehingga bisa sampai apa yg diinginkan kita. Beberapa waktu saya pernah mengusulkan ke salah satu teman dari perusahan Migas di Jatim untuk membuat program sosialisasi eksplorasi migas di daerah Sidoarjo dan sekitarnya. Kegiatan tersebut berupa penyampaian baik secara formal maupun informal, dan saya kira kalau kita sampaikan ke masyarakat harus juga memilih dan memilah masyarakat mana sasarannya. Target/sasaran tersebut haruslah tepat dan mempunya daya penetrasi yng cukup,..ada beberapa strategi yg bisa kita lakukan, diantaranya : (1)sosialisasi secara langsung ke kalangan guru/ustad dan siswa/santri (2)pemberian beasiswa bagi masyarakat setempat untuk bidang Geologi- Geofisika-pertambangan-perminyakan dan serum
Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
Dear rekann,. Fenomena penolakan masyarakat terhadap kegiatan eksplorasi sdh pada tahap sangat mengkhawatirkan dan tentu merugikan,...baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Karena tdk dipungkiri kegiatan tsb merupakan salah satu pemicu kegiatan ekonomi masyarakat. terutama kalau dikaitkan dengan komitment pemerintah dalam penyedian minyak dan gas bumi untuk rakyat. Saya kira kita harus segera secara bersama sama punya kegiatan/action untuk mengatasi masalah tersebut secara terintegrasi, dan tentunya menyentuh langsung ke masyarakat. Dan mestinya kita saat ini sangat sulit untuk bisa ngomong langsung kemasyarakat (maap, sdh apatis), harus ada cara yg cerdas dan tepat menyampaikan permasalahan tersebut sehingga bisa sampai apa yg diinginkan kita. Beberapa waktu saya pernah mengusulkan ke salah satu teman dari perusahan Migas di Jatim untuk membuat program sosialisasi eksplorasi migas di daerah Sidoarjo dan sekitarnya. Kegiatan tersebut berupa penyampaian baik secara formal maupun informal, dan saya kira kalau kita sampaikan ke masyarakat harus juga memilih dan memilah masyarakat mana sasarannya. Target/sasaran tersebut haruslah tepat dan mempunya daya penetrasi yng cukup,..ada beberapa strategi yg bisa kita lakukan, diantaranya : (1)sosialisasi secara langsung ke kalangan guru/ustad dan siswa/santri (2)pemberian beasiswa bagi masyarakat setempat untuk bidang Geologi- Geofisika-pertambangan-perminyakan dan serumpun lainnya kepada masyarakat sekitar kegiatan eksplorasi/eksploitasi sehingga pesan akan tersampaikan dg sendiri. Cara ini memerlukan waktu agak lama, tetapi sangat manjur. (3)hendaknya dalam menjalankan kegiatan csr selalu mengutamakan kegiatan berbasiskan kepentingan masyarakat dan kesepakatan langsung dengan masyarakat dan sifatnya usulannya bottom up. Karena problem skrg seringkali kita mengambil jalan pintas mempercayakan kepada ketokohan di masyarakat yg kadangjkala sifatnya manipulasi, bukan tokoh masayarakat sebenarnya. (4) melibatkan isntitusi/lembaga yg komitmennya (netral dan bersih) tinggi dan masih menjadi panutan masyarakat. Dalam hal ini PTN/PTS setempat bisa dijadikan acuannya (misalnya, bisa juga pesantren atau lembaga masyarakat lain). demikian, mudah2an berkenan. salam syaeful On Thu, June 14, 2012 7:31 am, amien widodo wrote: > Sejarah buruk ahli geologist >  > Ini hasil para geolog yang expert > "menafsirkan" bawah > permukaan yang selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan > tercatat dalam sejarah sebagai sejarah > buruk ahli geologi, sampai sampai ada yang berusaha membelokkan ke sisi > (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan akan terpengaruh oleh itu > dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup mereka. >  > Masyarakat internasional tidak > sama dengan kita dan bahkan masyarakat tidak percaya geolog, tidak butuh > geolog, rakyat tidak butuh timun emas, rakyat tidak butuh cerita > kontoversi > penyebab keluarnya lumpur. YANG MEREKA > PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS. >  > Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang > tidak sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas > akan > menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini >  Inikah > yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain > > > > > From: Ariadi Subandrio > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas > > > Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." : > 1. Pemerintah Pusat (ESDM) > 2. BPMigas > 3. ESDM Provinsi > 4. Pelaku Migas (KKKS) > > 5. Rakyat Indonesia > 6. Rakyat setempat. > > Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN", > - tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah > > - tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari > perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat. > > > MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca. > > > salam, > ariadi subandrio- > > > > > > From: amien widodo > To: Itsnet ITS > Cc: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM > Subject: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas > > > Sebuah Dilema >  > Sementara > produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru > untuk > mendukung pembangunan Indonesia , > sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas > (berita Jawa pos pagi ini). > Masyarakat > Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di > Sidoarjo > yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat > dan > lingkungan d
Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
Pak Nataniel Saya tidak akan memberikan komentar mengenai kasus lumpur Lapindo, karena itu akan menambah "rame"dan tidak akan menyelesaikan masalah . Saya ingin mengometari kata kata "Ini hasil para geolog yang expert "menafsirkan" bawah permukaan yang selalu beda satu sama lain". Apakah hal ini memalukan ??? Sdr Nataniel yang baik , dalam dunia ilmu pengetahuan "perbedaan pendapat" adalah hal yang wajar dan akan memperkaya ilmu itu sendiri . Apakah ini merupakan hal yang merugikan atau menguntungkan masyarakat? Tergantung bagaimana kasusnya . Dalam hal kasus "lumpur Lapindo " , sebagai ahli kebumian , maka data yang ada memang akan menyebabkan banyak penasfiran , dan itu adalah nature ' dan keterbatasan dari ilmu geologi sendiri . Apakah ini memalukan para ahli ilmu kebumian ??? Saya kira tidak sampai seperti itu. Semoga dimasa yad , akan ada data yang akan memberikan kesimpuan yang lebih baik , dan karena itu dalam posting posting sebelumnua saya selalu agar setiap "ulah lumpur Lapindo" selalu dimonitor dan dicatat. Sebagai manusia modern yang pasti harus dapat mendayagunakan SDA untuk meningkatkan taraf hidupnya .sikap sikap "apriori" dan " paranoid yang berlebihan " hanya akan merugikan kita semua.. Adalah tugas kita juga untuk menghilangkan sikap masyarakat seperti ini dengan cara cara yang bijaksana dan pendekatan sosial yang sesuai dengan budaya Indonesia.. Semoga Anda dapat memakluminya. si Abah From: Nataniel Mangiwa To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 14, 2012 7:59 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas iagi sudah dikomandani orang yang pro pemboran. wamen esdm juga pro pemboran. tinggal dilihat saja akan ada kah secercah harapan agar bisa terbuka tabir kebenaran. On Jun 14, 2012 7:31 AM, "amien widodo" wrote: Sejarah buruk ahli geologist > >Ini hasil para geolog yang expert "menafsirkan" bawah permukaan yang selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan tercatat dalam sejarah sebagai sejarah buruk ahli geologi, sampai sampai ada yang berusaha membelokkan ke sisi (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan akan terpengaruh oleh itu dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup mereka. > >Masyarakat internasional tidak sama dengan kita dan bahkan masyarakat tidak percaya geolog, tidak butuh geolog, rakyat tidak butuh timun emas, rakyat tidak butuh cerita kontoversi penyebab keluarnya lumpur. YANG MEREKA PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS. > >Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang tidak sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini > Inikah yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain > > > > >________________ > From: Ariadi Subandrio >To: "iagi-net@iagi.or.id" >Sent: Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM >Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas > > >Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." : >1. Pemerintah Pusat (ESDM) >2. BPMigas >3. ESDM Provinsi >4. Pelaku Migas (KKKS) > >5. Rakyat Indonesia >6. Rakyat setempat. > > >Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN", >- tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah > >- tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari >perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat. > > > > >MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca. > > > > >salam, >ariadi subandrio- > > > > > > > > From: amien widodo >To: Itsnet ITS >Cc: "iagi-net@iagi.or.id" >Sent: Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM >Subject: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas > > >Sebuah Dilema > >Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi ini). >Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan lumpur akan ”dibencana alamkan”. Padahal apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas maka tidak akan keluar semburan lumpur’. >Korban akaibat ketakutan ini antara lain: >1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan >2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman
RE: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
Nah, pak Natan sudah sambut gayung "agar bisa terbuka tabir kebenaran",... seperti kata2 bijak Cak Amien,.. jangan "membelokkan ke sisi (mistis)". Mari kita kembali ke data2 teknis dan bedah secara menyeluruh data2 pemboran dan data2 geologi,.. silahkan dimainkan pak. Yang penting jangan interpretasi sepotong2 dan ambil data atau fakta yang sepengal dan hanya "memilih" data yang mendukung teori kesalahan pemboran tanpa meintegrasikan seluruh data2 teknis yang ada,.. silahkan pak. Salam, Bambang From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] Sent: Thursday, June 14, 2012 7:59 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas iagi sudah dikomandani orang yang pro pemboran. wamen esdm juga pro pemboran. tinggal dilihat saja akan ada kah secercah harapan agar bisa terbuka tabir kebenaran. On Jun 14, 2012 7:31 AM, "amien widodo" mailto:amienwid...@yahoo.com>> wrote: Sejarah buruk ahli geologist Ini hasil para geolog yang expert "menafsirkan" bawah permukaan yang selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan tercatat dalam sejarah sebagai sejarah buruk ahli geologi, sampai sampai ada yang berusaha membelokkan ke sisi (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan akan terpengaruh oleh itu dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup mereka. Masyarakat internasional tidak sama dengan kita dan bahkan masyarakat tidak percaya geolog, tidak butuh geolog, rakyat tidak butuh timun emas, rakyat tidak butuh cerita kontoversi penyebab keluarnya lumpur. YANG MEREKA PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS. Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang tidak sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini Inikah yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain From: Ariadi Subandrio mailto:ariadisuband...@yahoo.com>> To: "iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>" mailto:iagi-net@iagi.or.id>> Sent: Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." : 1. Pemerintah Pusat (ESDM) 2. BPMigas 3. ESDM Provinsi 4. Pelaku Migas (KKKS) 5. Rakyat Indonesia 6. Rakyat setempat. Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN", - tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah - tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat. MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca. salam, ariadi subandrio- From: amien widodo mailto:amienwid...@yahoo.com>> To: Itsnet ITS mailto:its...@milis.its.ac.id>> Cc: "iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>" mailto:iagi-net@iagi.or.id>> Sent: Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM Subject: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas Sebuah Dilema Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi ini). Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan lumpur akan "dibencana alamkan". Padahal apa yang dipikiran masyarakat "kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas maka tidak akan keluar semburan lumpur'. Korban akaibat ketakutan ini antara lain: 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di Indonesia, agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifan semua pihak untuk mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkan semua pihak. AW
Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
iagi sudah dikomandani orang yang pro pemboran. wamen esdm juga pro pemboran. tinggal dilihat saja akan ada kah secercah harapan agar bisa terbuka tabir kebenaran. On Jun 14, 2012 7:31 AM, "amien widodo" wrote: > *Sejarah buruk ahli geologist* > ** ** > Ini hasil para geolog yang expert "*menafsirkan*" bawah permukaan yang > selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan *tercatat dalam > sejarah sebagai sejarah buruk* ahli geologi, sampai sampai ada yang > berusaha membelokkan ke sisi (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan > akan terpengaruh oleh itu dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup > mereka. > ** ** > Masyarakat internasional tidak sama dengan kita dan bahkan masyarakat > tidak percaya geolog, tidak butuh geolog, rakyat tidak butuh timun emas, > rakyat tidak butuh cerita kontoversi penyebab keluarnya lumpur. *YANG > MEREKA PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS*. > ** ** > Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang tidak > sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan > menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini > ** ** > Inikah yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain > > -- > *From:* Ariadi Subandrio > *To:* "iagi-net@iagi.or.id" > *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM > *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas > > Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." : > 1. Pemerintah Pusat (ESDM) > 2. BPMigas > 3. ESDM Provinsi > 4. Pelaku Migas (KKKS) > 5. Rakyat Indonesia > 6. Rakyat setempat. > > Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN", > - tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah > - tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari > perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat. > > > MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca. > > > salam, > ariadi subandrio- > > > ------ > *From:* amien widodo > *To:* Itsnet ITS > *Cc:* "iagi-net@iagi.or.id" > *Sent:* Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM > *Subject:* [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas > > Sebuah Dilema > > Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan > migas baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat > Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi > ini). > Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan > lumpur di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang > membahayakan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan > semburan lumpur yang berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang > lebih luas serta takut karean setiap semburan lumpur akan ”dibencana > alamkan”. Padahal apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan > eksplorasi migas maka tidak akan keluar semburan lumpur’. > Korban akaibat ketakutan ini antara lain: > 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan > 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng > (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan > warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. > > Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di > Indonesia, agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan *kearifan*semua > pihak untuk mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan > tinggi dan asosiasi profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkan semua > pihak. > > AW > > > > >
Bls: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
Mungkin termasuk salah satu kesalahan terjadinya semburan lumpur Lapindo adalah antisipasi. Apakah itu sudah ada di proposalnya ? Srs'70 Dari: amien widodo Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" Dikirim: Kamis, 14 Juni 2012 7:31 Judul: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas Sejarah buruk ahli geologist Ini hasil para geolog yang expert "menafsirkan" bawah permukaan yang selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan tercatat dalam sejarah sebagai sejarah buruk ahli geologi, sampai sampai ada yang berusaha membelokkan ke sisi (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan akan terpengaruh oleh itu dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup mereka. Masyarakat internasional tidak sama dengan kita dan bahkan masyarakat tidak percaya geolog, tidak butuh geolog, rakyat tidak butuh timun emas, rakyat tidak butuh cerita kontoversi penyebab keluarnya lumpur. YANG MEREKA PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS. Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang tidak sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini Inikah yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain From: Ariadi Subandrio To: "iagi-net@iagi.or.id" Sent: Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." : 1. Pemerintah Pusat (ESDM) 2. BPMigas 3. ESDM Provinsi 4. Pelaku Migas (KKKS) 5. Rakyat Indonesia 6. Rakyat setempat. Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN", - tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah - tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat. MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca. salam, ariadi subandrio- From: amien widodo To: Itsnet ITS Cc: "iagi-net@iagi.or.id" Sent: Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM Subject: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas Sebuah Dilema Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi ini). Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan lumpur akan ”dibencana alamkan”. Padahal apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas maka tidak akan keluar semburan lumpur’. Korban akaibat ketakutan ini antara lain: 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di Indonesia, agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifansemua pihak untuk mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkansemua pihak. AW
Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
Sejarah buruk ahli geologist Ini hasil para geolog yang expert "menafsirkan" bawah permukaan yang selalu beda satu sama lain. Perbedaan penafsiran ini akan tercatat dalam sejarah sebagai sejarah buruk ahli geologi, sampai sampai ada yang berusaha membelokkan ke sisi (mistis) yang lain (Timun Emas) dengan harapan akan terpengaruh oleh itu dan memeprcayai bahwa lumpur bagian dari hidup mereka. Masyarakat internasional tidak sama dengan kita dan bahkan masyarakat tidak percaya geolog, tidak butuh geolog, rakyat tidak butuh timun emas, rakyat tidak butuh cerita kontoversi penyebab keluarnya lumpur. YANG MEREKA PERCAYA LUMPUR ITU KELUAR AKIBAT PENGEBORAN MIGAS. Penghentian kegiatan eksplorasi migas merupakan kerugian yang tidak sediikit dan semua itu akan diklaimkan ke pemerintah dan yang jelas akan menurunkan invetasi migas di Indonesia yang lagi butuh ini Inikah yang ingin kita kehendaki? Wahai para geosain From: Ariadi Subandrio To: "iagi-net@iagi.or.id" Sent: Tuesday, June 12, 2012 2:05 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." : 1. Pemerintah Pusat (ESDM) 2. BPMigas 3. ESDM Provinsi 4. Pelaku Migas (KKKS) 5. Rakyat Indonesia 6. Rakyat setempat. Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN", - tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah - tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat. MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca. salam, ariadi subandrio- From: amien widodo To: Itsnet ITS Cc: "iagi-net@iagi.or.id" Sent: Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM Subject: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas Sebuah Dilema Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi ini). Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan lumpur akan ”dibencana alamkan”. Padahal apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas maka tidak akan keluar semburan lumpur’. Korban akaibat ketakutan ini antara lain: 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di Indonesia, agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifansemua pihak untuk mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkansemua pihak. AW
Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
Beli saja tanah mereka, sperti yang dilakukan di batubara, maka tak akan ada lagi kekhawatiran. Hehehe harga minyak makin mahal yaa, imang tidak dengan minyak asal tetumnbuhan?? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: kartiko samodro Date: Tue, 12 Jun 2012 15:54:33 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas Mas sepertinya masyarakat sederhana hanya melihat bukti bukan janji... On 6/12/12, amien widodo wrote: > Sebuah Dilema > > Sementara > produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru > untuk > mendukung pembangunan Indonesia, > sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas > (berita Jawa pos pagi ini). > Masyarakat > Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di > Sidoarjo > yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan > lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut > malah > menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan > lumpur akan ”dibencana alamkan”. Padahal > apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas > maka > tidak akan keluar semburan lumpur’. > Korban akaibat ketakutan ini antara lain: > 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang > dihentikan > 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT > Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman > 5.602 feet dihenntikan warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. > > Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang > potensial di Indonesia, > agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifansemua pihak untuk > mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi > profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkansemua pihak. > > AW PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
Identifikasi saya atas istilah "...semua pihak." : 1. Pemerintah Pusat (ESDM) 2. BPMigas 3. ESDM Provinsi 4. Pelaku Migas (KKKS) 5. Rakyat Indonesia 6. Rakyat setempat. Identifikasi saya atas istilah "KEARIFAN", - tengok fakta bagi hasil migas untuk daerah - tengok fakta antara besaran monetisasi sumberdaya alam yang keluar dari perut bumi setempat thd ekonomic drive kawasan setempat. MAKA mari kita saling berkaca, mari kita saling mengaca. salam, ariadi subandrio- From: amien widodo To: Itsnet ITS Cc: "iagi-net@iagi.or.id" Sent: Tuesday, June 12, 2012 7:20 AM Subject: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas Sebuah Dilema Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru untuk mendukung pembangunan Indonesia , sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi ini). Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan lumpur akan ”dibencana alamkan”. Padahal apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas maka tidak akan keluar semburan lumpur’. Korban akaibat ketakutan ini antara lain: 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di Indonesia, agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifansemua pihak untuk mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkansemua pihak. AW
Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
TUgas siapa membuat rakyat tidak trauma? Iagi sebagai kumoulab ahli geologi, daoatkah berlaku spt psikolog menghilangkan trauma? Atau pakai cara represif saja? (Nb, katanya th 2032 kalau tidak ada temuan baru kita terpaksa pakai biodiesel maupun methanol, mungkin utuk 20 thn lagi sudah lebih mudah dan murah dibbanding cari minyak?) Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amien widodo Date: Tue, 12 Jun 2012 08:20:40 To: Itsnet ITS Reply-To: Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas Sebuah Dilema Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru untuk mendukung pembangunan Indonesia, sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi ini). Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan lumpur akan ”dibencana alamkan”. Padahal apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas maka tidak akan keluar semburan lumpur’. Korban akaibat ketakutan ini antara lain: 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di Indonesia, agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifansemua pihak untuk mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkansemua pihak. AW
Re: [iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
Mas sepertinya masyarakat sederhana hanya melihat bukti bukan janji... On 6/12/12, amien widodo wrote: > Sebuah Dilema > > Sementara > produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru > untuk > mendukung pembangunan Indonesia, > sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas > (berita Jawa pos pagi ini). > Masyarakat > Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di > Sidoarjo > yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan > lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut > malah > menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan > lumpur akan ”dibencana alamkan”. Padahal > apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas > maka > tidak akan keluar semburan lumpur’. > Korban akaibat ketakutan ini antara lain: > 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang > dihentikan > 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT > Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman > 5.602 feet dihenntikan warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. > > Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang > potensial di Indonesia, > agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifansemua pihak untuk > mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi > profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkansemua pihak. > > AW PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Sebuah Dilema Kegiatan Migas
Sebuah Dilema Sementara produksi migas semakin menurun dan sangat dibutuhkan lapangan migas baru untuk mendukung pembangunan Indonesia, sementara masyarakat Jawa Timur sangat resisten terhadap kegiatan migas (berita Jawa pos pagi ini). Masyarakat Jawa Timur takut karena apa yang mereka lihat pada semburan lumpur di Sidoarjo yang telah menimbulkan ancaman-ancaman baru yang membahayakan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, dan penanganan semburan lumpur yang berlarut-larut malah menimbulkan dampak lain yang lebih luas serta takut karean setiap semburan lumpur akan ”dibencana alamkan”. Padahal apa yang dipikiran masyarakat ”kalau tidak ada kegiatan eksplorasi migas maka tidak akan keluar semburan lumpur’. Korban akaibat ketakutan ini antara lain: 1. Pada tahun 2011 Exxon survey Seismik di Jombang dihentikan 2. Akhir Mei 2012 kegiatan eksplorasi migas PT Energi Mineral Langgeng (EML) yang sudah melakukan pengeboran di kedalaman 5.602 feet dihenntikan warga Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Cekungan Jawa Timur Utara merupakan cekungan migas yang potensial di Indonesia, agar semua bisa berjalan lancar maka dibutuhkan kearifansemua pihak untuk mengatasi ini, demi masa depan bangsa. Peran perguruan tinggi dan asosiasi profesi sangat dibutuhkan untuk mencerahkansemua pihak. AW