Re: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-10-08 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Kalau lihat ulasan Pak Dhany, saya pikir sebaiknya jangan di gali/dibongkar 
batu2 andesitnya. Karena batu2 itu sengaja ditaruh disana untuk menutupi 
bangunan atau apapun yg dibawahnya. Mungkin utk melindungi. Mending survei 
geosika lainnya ysng mencakup daerah lebih luas. Siapa tahu ketemu juga 
terowongan tempat masuknya

Sent from Yahoo! Mail on Android




Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-10-05 Terurut Topik kamsul hidayat
Met sore Bapak/Ibu, 
Kapan ya seminar hasil penelitian Gunung Padang akan dihelat? 
Setelah seminar usulkan penggalian, baru dapat terlihat barang apa sebenarnya 
yg ada di perut G.Padang itu. Seharusnya Pemerintah pusat atau daerah punya 
anggaran utk lakukan penggalian (?) 
Sy kira debat kusir di milist ini ttg G.Padang malah tidak poduktif (cenderung 
panjang lebar-tidak ada hasil) 

Salam,
khid 



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-10-05 Terurut Topik aluthfi143

Rasanya koq pesimis bisa mengangkat topik situs gunung pada di Join Convention 
di Medan akhir Oktober ini, mengingat para peneliti punya keterbatasan untuk 
men-disclose data hasil penelitiannya. 
Biarlah terus berdebat di forum milis ini sampai capek. Atau malah 
pembaca milis yang capek. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: kamsul hidayat khid2...@yahoo.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Sat, 5 Oct 2013 18:03:35 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA
Met sore Bapak/Ibu, 
Kapan ya seminar hasil penelitian Gunung Padang akan dihelat? 
Setelah seminar usulkan penggalian, baru dapat terlihat barang apa sebenarnya 
yg ada di perut G.Padang itu. Seharusnya Pemerintah pusat atau daerah punya 
anggaran utk lakukan penggalian (?) 
Sy kira debat kusir di milist ini ttg G.Padang malah tidak poduktif (cenderung 
panjang lebar-tidak ada hasil) 

Salam,
khid 



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.






Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-10-04 Terurut Topik noor syarifuddin
All,
Memang kelihatannya ada perbedaan pendapat yg sangat mendasar yg saya
pahami sejak bberapa waktu yl.

Saat itu didiskusikan soal apakah barang yg dilihat di seismik itu adalah
hasil interpretasi atau seperti kita melihat foto...
Ini mungkin latar belakang ini yg menimbulkan kenapa ada perbedaan
pengertian mengenai konsep masih hipothesis atau sudah conclusive


Salam,

On Tuesday, October 1, 2013, yustinus yuwono wrote:

 Mungkin anda tidak membaca tanggapan dari teman2 lain di milis ini,
 misalnya dari rekan saya Awang Harun, serta yang lainnya?

 Salam,
 YSY


 2013/10/1 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com

 Hipothesis apa atau yang mana ya Pak?

 Ini beda pemakaian istilah  kayanya.  Sepemahaman saya hipothesis itu ada
 di awal penelitian.  Orang setelah melakukan penelitian, apalagi sudah
 tahap lanjut, maka hasil data-analisa-interpretasinya tidak lagi dalam
 tahap ber-hipothesis, menurut hemat saya.  Masalah sependapat atau tidak
 lain perkara.  Nanti orang yang berinterpretasi atau berkeyakinan bulat
 bahwa di bawah Situs Gunung Padang itu tidak ada ‘apa-apanya’ tanpa
 ditunjang  (analisa) data subsurface sama sekali disebutnya apa dong?  Masa
 mau disebut ber-imajinasi atau ber-halusinasi pak.  Nanti orangnya marah.*
 ***

 ** **

 Salam

 DHN

 ** **

 ** **

 ** **

 *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of 
 *yustinus
 yuwono
 *Sent:* 01 Oktober 2013 16:14
 *To:* iagi-net
 *Subject:* Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR
 HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

 ** **

 Danny yang baik,

 Yang mulai meng-analogi dengan explor HC kan anda sendiri. Sekarang rekan2
 HC (Awang dkk) telah menjelaskan dengan baik (menurut saya). Juga rekan
 miner ikut menjelaskan. Saya urun dikit: Di Oil Company yang saya dengar
 (dari P Koesoema) berlaku kiat: banyak yang tidak ngebor lapangannya,
 meskipun sudah segudang data geofisik yang menunjang adanya HC di tempat
 tersebut kenapa? Karena belum terbukti ada HC nya, supaya harga jual
 lapangan tetap tinggi ya gak usah di bor dulu. Karena kalo sudah di bor
 ternyata kosong, harga jual akan anjlok alih-2 dapat untung malah buntung
 (rugi), data geofisik yang mungkin harganya milyaran itu baru sekedar tool,
 bukan real evidence. Jadi ya apapun itu selama belum proven saya
 menganggap masih hypothesis saja.

 Salam,

 YSY

 ** **

 2013/9/26 bandon...@gmail.com

 Ooo begitu.

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --

 *From: *kamsul hidayat khid2...@yahoo.com 

 *Sender: *





Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-10-04 Terurut Topik Sujatmiko
Cher Monsieur Noor et al, bonjour !

 

Merci beaucoup pour votre  email de clarification. Alhamdulilah,  akhirnya
ada tanggapan dari praktisi eksplorasi perminyakan ,  yang walaupun sangat
singkat tetapi langsung menusuk akar permasalahan yaitu tentang makna dan
pengertian  data yang   masih hypothesis   dan data yang  sudah
conclusive .  Masalah ini sebetulnya sudah dibahas dengan sangat jelas oleh
Pak Awang beberapa waktu lalu, hanya ya itulah , selalu dimarginalkan , dan
kita-kita ini dipaksa untuk percaya dan mengakui bahwa data yang masih
hypothesis   adalah data yang  sudah conclusive  . Alasannya karena
hipotesis tersebut didasarkan pada hasil survey geofisika yang super canggih
selama 2 tahun terakhir. Naah, kalau hipotesisnya memperkirakan ada bangunan
budaya lebih 10 kali Borobudur dengan ruang kosong berisi harta karun berupa
emas lebih 3 Ton  , pintu gerbang setinggi 18 meter,  dan terakhir ada
bangunan reaktor listrik hidro di dalam perut G. Padang berikut
saluran-saluran  airnya, apa kita harus percaya ? Seperti biasanya,
Presiden SBY mungkin bisa percaya , juga Wagub Jabar yang seniman berikut
aparatnya yang safety player   - - - apalagi di dalam ruangan diskusi ada
Stafsus Presiden yang super-power  - - - ta' iya !

 

Sebetulnya, kalau mau berpikir sederhana dan mau kembali ke ilmu dasar
Geologi Fisik ( pelajaran semester 1 ), ada beberapa hal kecil yang
seharusnya segera dipecahkan karena akan menentukan validitas jenis
penelitian TTRM, arkeologi atau geologi. Hal-hal kecil tersebut antara lain
masalah pasir ayakan peredam gempa dan semen purba super canggih yang
merekatkan kekar-kekar tiang ( informasi awal diciptakan pada periode
10.000 - 23.000 tahun BP ). Untuk masalah pertama, apalah sulitnya
menjelaskan tentang alasan yang mendukung hipotesis  bahwa pasir tersebut
adalah benar-benar pasir ayakan dan bukan pasir  air fall  alias pasir
vulkanik seperti yang diduga kuat oleh pakar volkanologi. Untuk masalah
kedua, mang Okim yang langsung mengamati dan memotret singkapan di lapangan
menyimpulkan bahwa yang disebut semen perekat canggih tersebut tak lain
adalah tanah  pelapukan dari batuan andesit basalt berstruktur kekar tiang.
Tanda-tandanya sangat jelas antara lain adanya struktur pseudo-layers yang
simetris di antara 2 kekar tiang dengan lapisan  kerak besi di bagian
tengahnya ( foto di lampiran ). Fenomena geologi semacam ini dipastikan
tidak akan pernah terlihat di pelapukan semen artifisial. Beberapa hari lalu
, Prof Sutikno Bronto yang ekskursi ke G. Padang bersama mahasiswa UGM
mengirim foto singkapan yang sama dan mengonfirmasi bahwa singkapan tersebut
bukan semen purba melainkan  tanah pelapukan model kulit bawang / spheroidal
weathering.

 

Naah, nanti kalau email mang Okim ini ditanggapi, sebaiknya tidak lagi
mengungkit masalah di luar pasir ayakan dan semen purba termasuk hasil
interpretasi geofisik,  langsung saja ke  interpretasi pengamatan TTRM di
singkapan berikut  hasil laboratoriumnya - - -  mah ennyak setelah lebih
setahun ditemukan,  tidak keluar pisan  hasilna - - - ta' iya !  Hal ini
penting karena kalau terbukti bahwa semen perekatnya ternyata alamiah alias
residual soil dari kekar tiang, maka penelitian TTRM termasuk dating dari 4
lapisan yang konon terindikasi di perut G. Padang adalah murni penelitian
geologi bawah permukaan dan nothing to do dengan penelitian arkeologi ( bisa
melanggar UU niih ! ). Selain dari itu, anggapan dari beberapa expert TTRM
( antara lain  tim Tomografi , Geodesi , Sipil, Arsitektur , dll )  bahwa
lebih 2 juta  batu tiang bersegi yang bertebaran dan  insitu  di G. Padang
adalah bentukan  manusia pendiri G. Padang hendaknya dapat segera
diluruskan. Malu aah kalau mereka keukeuh beranggapan demikian, sementara di
TTRM ada beberapa pakar geologi yang mumpuni, yang seharusnya dapat
menjelaskan tentang proses pembentukan kekar tiang di batuan andesit basalt.

 

Sekedar tambahan, karena TTRM selalu nyebut-nyebut Machu Picchu di Peru,
waktu TTRM ninjau ke sana, apakah sempat mengamati 3 tembok massif dari
benteng Sacsahuaman yang tiap-tiap tembok panjangnya 365 meter?
Tembok-tembok tersebut tersusun dari balok-balok batuan tanpa semen lho,
padahal di abad 16 Masehi ? Well, mohon beribu maaf kalau email mang Okim
ini mengganggu ketenangan week-end rekan-rekan.

 

Wassalam,

 

Mang Okim 

 

From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@gmail.com] 
Sent: 05 Oktober 2013 8:00
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC
DI PERUTNYA

 

All,

Memang kelihatannya ada perbedaan pendapat yg sangat mendasar yg saya pahami
sejak bberapa waktu yl. 

 

Saat itu didiskusikan soal apakah barang yg dilihat di seismik itu adalah
hasil interpretasi atau seperti kita melihat foto...

Ini mungkin latar belakang ini yg menimbulkan kenapa ada perbedaan
pengertian mengenai konsep masih hipothesis atau sudah conclusive

 

 

Salam,

On Tuesday, October 1, 2013, yustinus yuwono wrote:

Mungkin anda

RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-10-04 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
 dan sisanya mineral lempung dan sedikit
karbon.  Komposisi ini tidak bisa ditafsirkan sebagai tanah hasil pelapukan
batuan atau hanya merupakan infiltrasi material yang dibawa air ke dalam
tanah.  Hasil analisa umur dengan radiokarbon dating dari beberapa sampel
bor menunjukkan bahwa umur lapisan budaya di bawah permukaan ini adalah
sekitar 4700 tahun SM atau lebih tua.  Jadi lebih tua 2000 tahun dari
Piramid Giza di mesir yang konon berumur sekitar 2700 tahun SM.

Sampai Lapisan ke-dua saja sudah cukup alasan agar Situs Gunung Padang
menjadi prioritas nasional dan benar-benar ditangani secara sangat serius
untuk menjadi proyek pemugaran situs kebanggaan nasional.  Terlebih lagi
temuan ini adalah hasil kerja bangsa sendiri tanpa bantuan pihak asing.
Penemuan lapisan budaya kedua ini sudah akan merubah sejarah tidak hanya
Indonesia dan Asia Tenggara tapi sejarah peradaban dunia.

 

4.  Struktur lebih tua yang tertutup oleh lapisan budaya kedua kemungkinan
akan lebih fantastis lagi.   Keberadaan dinding dan rongga-rongga besar
adalah kata kuncinya.  Rongga dapat diidentifikasi dari survey geolistrik
berupa zona resistivity yang sangat tinggi (puluhan ribu sampai lebih dari
100 ribu ohm.m) dan juga ter-refleksikan oleh citra georadar.  Tim juga
sudah melakukan survey tomografi seismik.  Hasilnya mengkonfirmasi adanya
dinding dan rongga besar di bawah situs yang dicirikan oleh low seismic
velocity zone.

 

5.  Pengeboran untuk pengambilan sampel pada bulan Februari 2013 di lokasi
yang berdekatan dengan dugaan rongga terjadi partial water loss yang cukup
besar pada kedalaman 8 sampai 10 meter, diduga karena bor menembus 'tunnel'
yang berisi pasir.  Pengeboran selanjutnya, pada Bulan Ramadhan lalu, lebih
mengejutkan lagi karena mengalami  total water lost yang sangat banyak
sampai 32.000 liter air hilang begitu saja ketika menembus kedalaman yang
sama (8-10m),  kemungkinan besar air mengalir mengisi rongga yang besarnya
minimal  32 m3 atau 4x4x2 m

 

Analisa radiokarbon dating  dari tanah yang menimbun lapisan bangunan
berongga ini menunjukkan umur 6700 tahun SM.  Jadi umur dari bangunan
berongga ini harus lebih tua dari penimbunnya.  Umur karbon dalam pasir yang
mengisi rongga yang ditembus bor-2 sekitar 9600 tahun SM; umur radiokarbon
dating dari beberapa sampel tanah/semen diantara batu-batu kolom pada
kedalaman dari 8 sampai 12 meter bahkan menunjukkan kisaran umur dari 11.000
sampai 20.000 tahun SM.  Walaupun demikian, umur-umur ini sebaiknya diuji
lebih lanjut dengan analisa radiokarbon dating atau metoda pengujian umur
absolut lainnya yang lebih komprehensif karena angka-angka ini memang
beyond imagination alias seperti tidak masuk akal karena tidak sesuai
dengan  pengetahuan sejarah dan perkembangan peradaban manusia yang
dipercaya umum pada saat ini.  Oleh karena itu pembuktiannya pun harus
extra yakin.

---dipotong---

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
Sujatmiko
Sent: 05 Oktober 2013 11:52
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC
DI PERUTNYA

 

Cher Monsieur Noor et al, bonjour !

 

Merci beaucoup pour votre  email de clarification. Alhamdulilah,  akhirnya
ada tanggapan dari praktisi eksplorasi perminyakan ,  yang walaupun sangat
singkat tetapi langsung menusuk akar permasalahan yaitu tentang makna dan
pengertian  data yang   masih hypothesis   dan data yang  sudah
conclusive .  Masalah ini sebetulnya sudah dibahas dengan sangat jelas oleh
Pak Awang beberapa waktu lalu, hanya ya itulah , selalu dimarginalkan , dan
kita-kita ini dipaksa untuk percaya dan mengakui bahwa data yang masih
hypothesis   adalah data yang  sudah conclusive  . Alasannya karena
hipotesis tersebut didasarkan pada hasil survey geofisika yang super canggih
selama 2 tahun terakhir. Naah, kalau hipotesisnya memperkirakan ada bangunan
budaya lebih 10 kali Borobudur dengan ruang kosong berisi harta karun berupa
emas lebih 3 Ton  , pintu gerbang setinggi 18 meter,  dan terakhir ada
bangunan reaktor listrik hidro di dalam perut G. Padang berikut
saluran-saluran  airnya, apa kita harus percaya ? Seperti biasanya,
Presiden SBY mungkin bisa percaya , juga Wagub Jabar yang seniman berikut
aparatnya yang safety player   - - - apalagi di dalam ruangan diskusi ada
Stafsus Presiden yang super-power  - - - ta' iya !

 

Sebetulnya, kalau mau berpikir sederhana dan mau kembali ke ilmu dasar
Geologi Fisik ( pelajaran semester 1 ), ada beberapa hal kecil yang
seharusnya segera dipecahkan karena akan menentukan validitas jenis
penelitian TTRM, arkeologi atau geologi. Hal-hal kecil tersebut antara lain
masalah pasir ayakan peredam gempa dan semen purba super canggih yang
merekatkan kekar-kekar tiang ( informasi awal diciptakan pada periode
10.000 - 23.000 tahun BP ). Untuk masalah pertama, apalah sulitnya
menjelaskan tentang alasan yang mendukung hipotesis  bahwa pasir tersebut
adalah benar-benar pasir ayakan dan

RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-25 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Mang Okim,

Terima kasih Mang Okim atas butir no. 3 (he2...). Kita telah lama bergaul di 
IAGI-net ini, sehingga akhirnya kita bisa membaca bagaimana gaya berdiskusi 
Mang Okim, Pak Dann,  yang lainnya, juga saya. Belakangan saya lebih sering 
menulis di FB dan di beberapa Group FB. Di Group FB  juga pernah dibahas 
isu-isu seputar Gunung Padang ini bersama Pak Danny, Pak Andi Arif, Pak Erick 
Rizky, Pak Luthfi Yondri, dan masih banyak lagi. Tidak jarang diskusi atau 
debat berlangsung keras, sehingga beberapa kali dihentikan oleh moderator group 
dan kembali ke wall masing-masing. Ya, memang isu Gunung Padang menantang 
mainstream thinking. Saya hanya berusaha memberikan pendapat-pendapat yang 
inginnya berimbang, seperti yang juga suka Mang Okim tulis, semoga menjadi 
pembelajaran buat kita semua bagaimana melalui atau menangani suatu isu yang 
masuk ke wilayah keilmuan geosains dan yang terkait (geo-histori misalnya).

Salam,
Awang

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Sujatmiko
Sent: Tuesday, September 24, 2013 8:45 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA

Yth. Pak Danny,

Mohon izin menyampaikan sedikit masukan / koreksi :


1.  Kalimat  pihak yang getol membuat polemik atau  kontra-versi  mungkin 
maksudnya   pihak yang BERANI membuat polemik atau kontroversi .  Siapa siih 
yang berani mengambil resiko menanggapi  pernyataan-pernyataan Stafsus Presiden 
dan Timnya di internet ? Puluhan dan mungkin ratusan komentar yang mengikuti 
pernyataan-pernyataan  tersebut pada umumnya berisi dukungan dan hanya satu dua 
yang nimbrung dengan komentar sindiran.  Dalam kasus temuan Reaktor Listrik 
Hidro yang dinyatakan dengan bangga oleh Pak Erick Rizky ke wartawan DetikNews, 
mang Okim terpaksa memberanikan diri memunculkannya di milis IAGI. Sebabnya 
karena selain keterlaluan dan di luar batas kewajaran,  temuan tersebut dan 
temuan-temuan khayalan lainnya akan segera dilaporkan kepada Presiden. Mungkin 
saja Presiden akan langsung menepuk dada dan mengumumkan temuan tersebut ke 
seantero dunia --- ta' Iya !!! Di situlah mang Okim merasa terusik sehingga 
memutuskan untuk mengangkatnya di milis kita. Yang aneh bin ajaib adalah 
munculnya penjelasan yang OT , bukan oleh  Pak Erick Rizky , tetapi oleh Pak 
Danny - - -  padahal Pak Erick Rizky adalah intelektual muda yang ex.  Komandan 
Penelitian  G. Lalakon ,  G. Sadahurip, dan G. Padang ( di awal kegiatan ? ).



2.  Mengenai seminar dan diskusi yang tidak melibatkan Tim Mandiri, mang 
Okim masih ingat acara  Rembug Arkeologi Situs Gunung Padang  yang digagas 
oleh Puslit Arkenas pada 29 Maret 2012 ,  dimana Pak Danny jadi salah satu nara 
sumbernya. Tetapi ya itu, kalau yang disuguhkan adalah hasil-hasil dan 
interpretasi  geolistrik, georadar, dan lain sebagainya, maka tidak akan gatuk 
Pak Danny ,  karena selain sulit dimengerti ,  wujudnya juga tidak pernah 
terbukti.  Banyak kalangan bahkan menilai bahwa penelitian Tim Mandiri di 
Gunung Padang adalah murni penelitian geologi dan bukan arkeologi. Bagaimana 
mungkin kita menyimpulkan bahwa ada tinggalan arkeologi di perut Gunung Padang 
- - - dari sekedar interpretasi hasil pemboran inti yang diameternya hanya 
beberapa sentimeter ? Cobalah berikan bukti dan argumentasi yang sederhana  
sesuai dengan ilmu kita  tentang pasir ayakan peredam  gempa atau semen perekat 
batu-batu tiang yang umurnya dipastikan sampai 23.000 tahun BP. Mang Okim sudah 
posting di FB dan di milis kita tentang semen perekat tersebut yang mang Okim 
tafsirkan sebagai tanah pelapukan yang berstruktur pseudo - layers.  Sejauh ini 
tanggapannya OT saja.



3.  Mang Okim sungguh gembira bahwa akhirnya Pak Awang yang kita banggakan 
dan kagumi berkenan memberikan tanggapan dan pendapat yang bebas dan lepas. 
Dengan kepakaran Pak Awang, marilah kita bimbing para kawula muda untuk tampil 
berani mengemukakan pendapat --- tentunya sesuai dengan kode etik keilmuan dan 
tata krama yang baik dan santun.


Wassalam,

Mang Okim





From: Danny Hilman Natawidjaja 
[mailto:danny.hil...@gmail.com]mailto:[mailto:danny.hil...@gmail.com]
Sent: 24 September 2013 4:06
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA

Tentu Pak MAC.  Malah sudah beberapakali di seminarkan dan didiskusikan.
Kalau mau diseminarkan lagi sebaiknya bukan hanya satu pihak tapi juga 
bersama-sama dengan pihak yang getol membuat polemik atau kontra-versinya.





Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000

Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-24 Terurut Topik bandono . s
Kalau di luar geologi ya OOT. Selam ada geologinya yaa mari sajaMas.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: miko m...@cbn.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 24 Sep 2013 06:23:47 
To: Milis Iagiiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Fw: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA
Yth Pak Kamsul dan Pak Bandono,

Maaf mengenai singkatan OT. Mang Okim nyontoh istilah milis IAGI yaitu OT atau 
OOT (Out of Topic). Maksudnya sederhana, yang dibahas atau dikomentari bukan 
topic yang sedang diangkat atau didiskusikan. 

Beberapa tahun lalu mang Okim pernah ditegur oleh Sekjen karena topic yang 
diangkat bukan masalah geologi, tetapi masalah human interest (padahal ada 
batumulianya --- he-hee). Walaupun demikian, mang Okim langsung minta maaf dan 
masalahnya selesai.

Wassalam,
Mang Okim
--Original Message--
From: bandon...@gmail.com
To: Milis Iagi
ReplyTo: Milis Iagi
Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA
Sent: 24 Sep 2013 12:52

Visa jadi On Track, hehehe mana yang bener? Powered by Telkomsel BlackBerry® 
From: kamsul hidayat khid2...@yahoo.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: 
Tue, 24 Sep 2013 12:59:22 +0800 (SGT) To: 
iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: 
Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA 
Diskusi yang menarik dari orang2 yang kompeten :)
Menurut kamus gaul, OT itu Off the record yah mang Okim?

rgds;



From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, September 24, 2013 11:34 AM
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA

YTH Mang Okim, Perkenankan juga saya menanggapi: 1.  Mohon maaf kalau ada 
yang tersinggung dengan kata “pihak yang getol...” maksudnya adalah bukan hanya 
Tim Mandiri (TTRM) yang harus mempresentasikan dan mendiskusikan hasil 
penelitian tapi juga Tim yang hasil penelitian atau pendapatnya bersebrangan, 
dalam hal ini adalah Tim Petisi 34.  Misalnya, bukan hanya TTRM yang harus 
ngomong tentang  bangunan di bawah situs Gunung Padang, tapi Tim Petisi juga 
harus ngomong apa dasarnya begitu yakin di bawah situs engga ada apa-apanya.  
Kalau masalah berani, ya TTRM dong yang benar-benar berani menantang mainstream 
J   Memang apa resikonya menentang presiden pak?  Petisi 34 itu kan isinya 
nyuruh presiden untuk menghentikan penelitian yang dilakukan TTRM yang 
dikoordinir stafsus bukan?   Kalau lagi zaman Soeharto sih mungkin lain ya J 
Sekali lagi saya katakan bahwa isyu reaktor listrik hidro dsb itu bukan dari 
TTRM tapi reka-rekaan wartawan.  Hasil penelitian TTRM mungkin melawan arus 
tapi kami masih waras pak. Saya sendiripun merasa terganggu dengan isyu itu, 
dan ketika saya tanya langsung ke Pak Erick, katanya bukan dari dia.  Silahkan 
di-cek. 2.  Benar, acara 29 Maret 2012 di ARKENAS itu adalah seminar 
pertama dan tragisnya juga yang terakhir yang melibatkan Tim Mandiri. Saya juga 
menyadari bahwa sebagian besar peneliti arkeologi di Arkenas sinis da


Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-23 Terurut Topik liamsi
Mungkin analoginya misalnya urutan penentuan cadangan dari :
Sumberdaya Spekulatif - Sumberdaya Hepotesis - Cadangan Terduga
 -  Cadangan Mungkin  -  Cadangan Terbukti .
Maka kalau dianalogikan penelitian ini baru sampai tahap
penentuan cadangan terduga ... , Jadi belum sampai Cadangan
terbukti, paling banter cad Mungkin
Kalau pakai istilah di hukum spt di ILC baru tahap Patut Diduga
paling banter  tersangka , belum sampai  terdakwa apalagi
terpidana yg telah berkekuatan hukum tetap.

ISM


 Pak Danny ysh;

 Penasaran saja, jika kita samakan dengan  klasifikasi
 cadangan di dalam mining, apakah benda arkeologi yang
 terkubur di bawah permukaan bumi Gunung Padang itu sudah
 berupa sumberdaya terukur atau cadangan proven? sehingga
 tinggal dilakukan penggalian/excavasi  open pit saja utk
 mendapatkan barangnya menjadi mineable? Intinya, bagaimana
 pak tahapan penyelidikan selanjutnya yang akan ditempuh agar
 benda purbakala yg masih di bawah tanah itu
 (sumberdaya/cadangan) tadi  benar2 menjadi object  nyata
 viable dapat dilihat, disentuh, diukur, dsb2 oleh orang
 awam arkeologi seperti saya. 

 Suwun pak penjelasannya;

 Kamsul Hidayat



 
 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Monday, September 23, 2013 1:15 PM
 Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR
 HYDROELECTRIC DI PERUTNYA



 Pak Yatno dan rekan-rekan ysh,
 Saya tidak mengerti dengan ‘hipothesis’ yang dimaksud; 
 Hiphothesis tentang apa ya?  Sepemahaman kami, tahapannya
 sudah HASIL PENELITIAN  dari survey berbagai metoda
 geofisika, geologi dan arkeologi yang cukup intensif dan
 komprehensif selama hampir 2 tahun, BUKAN lagi sekedar
 hipothesis.  Kalau di analogikan dengan eksplorasi sumber
 daya alam, misalnya.  Maka tahapannya adalah sudah bisa
 membuat kesimpulan-kesimpulan yang cukup jelas tentang
 prospek dari ‘cadangan’ berdasarkan berbagai data
 geofisika bawah permukaan dan drill cores, bukan sekedar
 dugaan awal (hipotesa) ttg potensi cadangan.  Hasil-hasil
 penelitian sudah cukup sering juga dipresentasikan dan
 didiskusikan di mimbar ilmiah, hanya setahu saya Pak Yatno
 yang belum pernah hadir. Setuju dengan Pak Hadiyanto, bahkan
 menurut hemat saya IAGI (dan HAGI) bisa lebih pro-aktif
 karena diakui atau tidak isyu ini sudah cukup meluas dan
 banyak diminati masyarakat umum.  Ini “frontier
 research” yang bisa berdampak besar, baik dari segi
 aplikasi metoda geologi dan geofisika dibidang arkeologi
 ataupun juga obyek riset-nya yang dianggap kontroversial. 
 Kalau memang dianggap penting dan banyak peminatnya
 dikalangan IAGI-HAGI, bisa saja diadakan seminar khusus atau
 barangkali dibuat season khusus pada acara PIT IAGI. 
 Demikian.  
 Salam
 Danny
  
  
  
  
 From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On
 Behalf Of Hadiyanto Sapardi Sent: 23 September 2013 10:58
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR
 HYDROELECTRIC DI PERUTNYA  
 Rekan-rekan,
 Wouw muncul deui barang eta euy.. Menurut saya  IAGI
 sebagai organisasi profesi yang “profesional?” dan
 “independen?” harus turun tangan utk ikut mencerdaskan
 masyarakat melalui sosialisasi sebagaimana yang dikuatirkan
 dan ditulis pakde Yatno. Masyarakat harus tau dengan istilah
 hipotesa khususnya yg menyangkut Situs Gunung Padang. IAGI
 harus betul2 independen menyikapi masalah ini, nggak perlu
 ada ewuh pakewuh yang lama-2 malah menjadi “uwuh”.,
 Masing2 pendapat kelompok mesti dihargai tanpa mengorbankan
 kemerdekaan IAGI. Semoga berkenan.  
 Salam
 HDS
  
 From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On
 Behalf Of yustinus yuwono Sent: Monday, September 23, 2013
 10:17 AM
 To: iagi-net
 Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR
 HYDROELECTRIC DI PERUTNYA  
 Rekan Danny dan Mang Okim yang baik,
  
 Kalau saya cermati dari pemberitaan, memang keberadaan
 pyramid di bawah G Padang masih sebatas hipotesis yang
 masih harus dibuktikan eksistensinya secara fisik. Mohon
 dimaklumi, sekarang ini sudah beredar di masyarakat luas/
 awam terutama di Jawa Barat khususnya di Bandung, Dari
 obrolan di warung kopi maupun di warung nasi, dan juga dari
 teman/ tetangga dll, mereka sudah banyak yang mempercayai
 adanya peninggalan kuno di Jawa Barat berupa piramid yang
 jauh lebih tua dan lebih hebat dibandingkan bangunan kuno
 yang sudah kita kenal secara luas seperti Borobudur dsb nya.
 Ini kan menyedihkan dipandang dari sudut mencerdaskan
 Bangsa. Sesuatu yang masih bersifat hipotesis di ranah
 ilmiah, sudah dianggap kebenaran oleh masyarakat atau
 sebagian masyarakat luas. Saya gak tahu apakah perlu
 mengoreksi pendapat masyarakat awam tersebut, kalo perlu
 dikoreksi gak tahu bagaimana caranya supaya alur pemikiran
 mereka menjadi benar? Salam,
 YSY
  
 2013/9/16 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
 Mungkin memang kita semua harus mau untuk
 mensabarisasiÂ

RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-23 Terurut Topik Sujatmiko
Yth. Pak Danny,

 

Mohon izin menyampaikan sedikit masukan / koreksi :  

 

1.  Kalimat  pihak yang getol membuat polemik atau  kontra-versi 
mungkin maksudnya   pihak yang BERANI membuat polemik atau kontroversi .
Siapa siih yang berani mengambil resiko menanggapi  pernyataan-pernyataan
Stafsus Presiden dan Timnya di internet ? Puluhan dan mungkin ratusan
komentar yang mengikuti pernyataan-pernyataan  tersebut pada umumnya berisi
dukungan dan hanya satu dua yang nimbrung dengan komentar sindiran.  Dalam
kasus temuan Reaktor Listrik Hidro yang dinyatakan dengan bangga oleh Pak
Erick Rizky ke wartawan DetikNews, mang Okim terpaksa memberanikan diri
memunculkannya di milis IAGI. Sebabnya karena selain keterlaluan dan di luar
batas kewajaran,  temuan tersebut dan temuan-temuan khayalan lainnya akan
segera dilaporkan kepada Presiden. Mungkin saja Presiden akan langsung
menepuk dada dan mengumumkan temuan tersebut ke seantero dunia --- ta' Iya
!!! Di situlah mang Okim merasa terusik sehingga memutuskan untuk
mengangkatnya di milis kita. Yang aneh bin ajaib adalah munculnya penjelasan
yang OT , bukan oleh  Pak Erick Rizky , tetapi oleh Pak Danny - - -  padahal
Pak Erick Rizky adalah intelektual muda yang ex.  Komandan Penelitian  G.
Lalakon ,  G. Sadahurip, dan G. Padang ( di awal kegiatan ? ).

 

2.  Mengenai seminar dan diskusi yang tidak melibatkan Tim Mandiri, mang
Okim masih ingat acara  Rembug Arkeologi Situs Gunung Padang  yang digagas
oleh Puslit Arkenas pada 29 Maret 2012 ,  dimana Pak Danny jadi salah satu
nara sumbernya. Tetapi ya itu, kalau yang disuguhkan adalah hasil-hasil dan
interpretasi  geolistrik, georadar, dan lain sebagainya, maka tidak akan
gatuk Pak Danny ,  karena selain sulit dimengerti ,  wujudnya juga tidak
pernah terbukti.  Banyak kalangan bahkan menilai bahwa penelitian Tim
Mandiri di Gunung Padang adalah murni penelitian geologi dan bukan
arkeologi. Bagaimana mungkin kita menyimpulkan bahwa ada tinggalan arkeologi
di perut Gunung Padang - - - dari sekedar interpretasi hasil pemboran inti
yang diameternya hanya beberapa sentimeter ? Cobalah berikan bukti dan
argumentasi yang sederhana  sesuai dengan ilmu kita  tentang pasir ayakan
peredam  gempa atau semen perekat batu-batu tiang yang umurnya dipastikan
sampai 23.000 tahun BP. Mang Okim sudah posting di FB dan di milis kita
tentang semen perekat tersebut yang mang Okim tafsirkan sebagai tanah
pelapukan yang berstruktur pseudo - layers.  Sejauh ini tanggapannya OT
saja.

 

3.  Mang Okim sungguh gembira bahwa akhirnya Pak Awang yang kita
banggakan dan kagumi berkenan memberikan tanggapan dan pendapat yang bebas
dan lepas. Dengan kepakaran Pak Awang, marilah kita bimbing para kawula muda
untuk tampil berani mengemukakan pendapat --- tentunya sesuai dengan kode
etik keilmuan dan tata krama yang baik dan santun.

 

Wassalam,

 

Mang Okim

 

 

 

From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
Sent: 24 September 2013 4:06
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC
DI PERUTNYA

 

Tentu Pak MAC.  Malah sudah beberapakali di seminarkan dan didiskusikan.

Kalau mau diseminarkan lagi sebaiknya bukan hanya satu pihak tapi juga
bersama-sama dengan pihak yang getol membuat polemik atau kontra-versinya.

 

 

 



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.


Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-23 Terurut Topik kamsul hidayat
Diskusi yang menarik dari orang2 yang kompeten :) 
Menurut kamus gaul, OT itu Off the record yah mang Okim?

rgds;






 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, September 24, 2013 11:34 AM
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA
 


YTH Mang Okim,
Perkenankan juga saya menanggapi:
1.  Mohon maaf kalau ada yang tersinggung dengan kata “pihak yang getol...” 
maksudnya adalah bukan hanya Tim Mandiri (TTRM) yang harus mempresentasikan dan 
mendiskusikan hasil penelitian tapi juga Tim yang hasil penelitian atau 
pendapatnya bersebrangan, dalam hal ini adalah Tim Petisi 34.  Misalnya, bukan 
hanya TTRM yang harus ngomong tentang  bangunan di bawah situs Gunung Padang, 
tapi Tim Petisi juga harus ngomong apa dasarnya begitu yakin di bawah situs 
engga ada apa-apanya.  Kalau masalah berani, ya TTRM dong yang benar-benar 
berani menantang mainstream J  Memang apa resikonya menentang presiden pak?  
Petisi 34 itu kan isinya nyuruh presiden untuk menghentikan penelitian yang 
dilakukan TTRM yang dikoordinir stafsus bukan?   Kalau lagi zaman Soeharto sih 
mungkin lain ya J
Sekali lagi saya katakan bahwa isyu reaktor listrik hidro dsb itu bukan dari 
TTRM tapi reka-rekaan wartawan.  Hasil penelitian TTRM mungkin melawan arus 
tapi kami masih waras pak. Saya sendiripun merasa terganggu dengan isyu itu, 
dan ketika saya tanya langsung ke Pak Erick, katanya bukan dari dia.  Silahkan 
di-cek.
2.  Benar, acara 29 Maret 2012 di ARKENAS itu adalah seminar pertama dan 
tragisnya juga yang terakhir yang melibatkan Tim Mandiri. Saya juga menyadari 
bahwa sebagian besar peneliti arkeologi di Arkenas sinis dan apriori dengan 
aplikasi geologi (borsampling)-geofisika dalam arkeologi, khususnya mengungkap 
obyek bangunan besar di bawah tanah.  Tidak heran karena tentu tidak mudah 
untuk bidang lain mengerti.  Perlu waktu lebih lama untuk memperkenalkan dan 
mendiskusikannya.  Bahkan rekan-rekan dari geologi-geofisika sendiripun tidak 
semuanya familiar dan sepaham juga, termasuk kelihatannya Mang Okim sendiri.  
Perihal perbedaan kacamata antara arkeolog dan geolog sudah saya bahas di email 
sebelumnya. Perlu diketahui bahwa data dan hasil analisa sekarang ini sudah 
jauh lebih banyak dan lebih baik dari yang dipresentasikan waktu Maret 2012, 
dan sudah mencakup hasil penelitian Arkeologi.  Hasil penelitian Tim Arkeologi 
TTRM ini pun dianggap tidak
 benar oleh Arkenas dan Tim Petisi 34.  Bahkan yang dianggap merusak situs 
didalam petisi 34  itu adalah kegiatan tim arkeologi (eskavasi) bukan tim 
geologinya.  
3.  Pak Awang memang disepakati sebagai “sparing partner” saya pak.  No 
problem.
 
Perihal semen dan umur rasanya sudah pernah dibahas panjang lebar juga di 
IAGI-Net.   Material halus diantara batu kolom (tiang) apakah dianggap semen 
atau hasil pelapukan bukan masalah krusial untuk status apakah manmade atau 
bukan, bisa didiskusikan.  Prinsipnya apapun interpretasinya harus ada data 
ilmiah pendukungnya, tidak asal tebak saja.  Misalnya kalau itu tanah pelapukan 
apa seharusnya komposisi utama mineralnya?  Kemudian kenapa material ini masih 
ada pada kedalaman lebih dari 10 meter? Terus kenapa material ini ketika digali 
tambah kedalam malah bertambah alot dan keras serta bersifat impermeabel (dari 
data eskavasi)? kenapa tidak ada tanda-tanda pelapukan mengulit bawang dari 
batu kolomnya, sebaliknya  yang terlihat h permukaan batu-batu kolom itu mala 
terlihat ‘segar’ dibungkus oleh material halus itu tadi (di lubang eskavasi).  
Pada singkapan di permukaan (seperti Posting mang Okim) berbagai hal ini memang 
tidak langsung kasat
 mata.  Masalah “pseudo-layering”nya itu menarik.  Tapi menurut hemat kami 
bukan karena pelapukan mengulit bawang.   Kalau ‘OT’ itu singkatan dari apa ya? 
 Sekian dulu.  Mohon maaf apabila saya ceplas-ceplos. Sudah kebiasaan.
 
Salam
DHN
 
 
 
 
 
From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Sujatmiko
Sent: 24 September 2013 8:45
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA
 
Yth. Pak Danny,
 
Mohon izin menyampaikan sedikit masukan / koreksi :  
 
1. Kalimat “ pihak yang getol membuat polemik atau  kontra-versi “ mungkin 
maksudnya  “ pihak yang BERANI membuat polemik atau kontroversi “.  Siapa siih 
yang berani mengambil resiko menanggapi  pernyataan-pernyataan Stafsus Presiden 
dan Timnya di internet ? Puluhan dan mungkin ratusan komentar yang mengikuti 
pernyataan-pernyataan  tersebut pada umumnya berisi dukungan dan hanya satu dua 
yang nimbrung dengan komentar sindiran.  Dalam kasus temuan Reaktor Listrik 
Hidro yang dinyatakan dengan bangga oleh Pak Erick Rizky ke wartawan DetikNews, 
mang Okim terpaksa memberanikan diri memunculkannya di milis IAGI. Sebabnya 
karena selain keterlaluan dan di luar batas kewajaran,  temuan tersebut dan 
temuan-temuan

Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-23 Terurut Topik bandono . s
Visa jadi On Track, hehehe mana yang bener?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: kamsul hidayat khid2...@yahoo.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 24 Sep 2013 12:59:22 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA
Diskusi yang menarik dari orang2 yang kompeten :) 
Menurut kamus gaul, OT itu Off the record yah mang Okim?

rgds;






 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, September 24, 2013 11:34 AM
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA
 


YTH Mang Okim,
Perkenankan juga saya menanggapi:
1.  Mohon maaf kalau ada yang tersinggung dengan kata “pihak yang getol...” 
maksudnya adalah bukan hanya Tim Mandiri (TTRM) yang harus mempresentasikan dan 
mendiskusikan hasil penelitian tapi juga Tim yang hasil penelitian atau 
pendapatnya bersebrangan, dalam hal ini adalah Tim Petisi 34.  Misalnya, bukan 
hanya TTRM yang harus ngomong tentang  bangunan di bawah situs Gunung Padang, 
tapi Tim Petisi juga harus ngomong apa dasarnya begitu yakin di bawah situs 
engga ada apa-apanya.  Kalau masalah berani, ya TTRM dong yang benar-benar 
berani menantang mainstream J  Memang apa resikonya menentang presiden pak?  
Petisi 34 itu kan isinya nyuruh presiden untuk menghentikan penelitian yang 
dilakukan TTRM yang dikoordinir stafsus bukan?   Kalau lagi zaman Soeharto sih 
mungkin lain ya J
Sekali lagi saya katakan bahwa isyu reaktor listrik hidro dsb itu bukan dari 
TTRM tapi reka-rekaan wartawan.  Hasil penelitian TTRM mungkin melawan arus 
tapi kami masih waras pak. Saya sendiripun merasa terganggu dengan isyu itu, 
dan ketika saya tanya langsung ke Pak Erick, katanya bukan dari dia.  Silahkan 
di-cek.
2.  Benar, acara 29 Maret 2012 di ARKENAS itu adalah seminar pertama dan 
tragisnya juga yang terakhir yang melibatkan Tim Mandiri. Saya juga menyadari 
bahwa sebagian besar peneliti arkeologi di Arkenas sinis dan apriori dengan 
aplikasi geologi (borsampling)-geofisika dalam arkeologi, khususnya mengungkap 
obyek bangunan besar di bawah tanah.  Tidak heran karena tentu tidak mudah 
untuk bidang lain mengerti.  Perlu waktu lebih lama untuk memperkenalkan dan 
mendiskusikannya.  Bahkan rekan-rekan dari geologi-geofisika sendiripun tidak 
semuanya familiar dan sepaham juga, termasuk kelihatannya Mang Okim sendiri.  
Perihal perbedaan kacamata antara arkeolog dan geolog sudah saya bahas di email 
sebelumnya. Perlu diketahui bahwa data dan hasil analisa sekarang ini sudah 
jauh lebih banyak dan lebih baik dari yang dipresentasikan waktu Maret 2012, 
dan sudah mencakup hasil penelitian Arkeologi.  Hasil penelitian Tim Arkeologi 
TTRM ini pun dianggap tidak
 benar oleh Arkenas dan Tim Petisi 34.  Bahkan yang dianggap merusak situs 
didalam petisi 34  itu adalah kegiatan tim arkeologi (eskavasi) bukan tim 
geologinya.  
3.  Pak Awang memang disepakati sebagai “sparing partner” saya pak.  No 
problem.
 
Perihal semen dan umur rasanya sudah pernah dibahas panjang lebar juga di 
IAGI-Net.   Material halus diantara batu kolom (tiang) apakah dianggap semen 
atau hasil pelapukan bukan masalah krusial untuk status apakah manmade atau 
bukan, bisa didiskusikan.  Prinsipnya apapun interpretasinya harus ada data 
ilmiah pendukungnya, tidak asal tebak saja.  Misalnya kalau itu tanah pelapukan 
apa seharusnya komposisi utama mineralnya?  Kemudian kenapa material ini masih 
ada pada kedalaman lebih dari 10 meter? Terus kenapa material ini ketika digali 
tambah kedalam malah bertambah alot dan keras serta bersifat impermeabel (dari 
data eskavasi)? kenapa tidak ada tanda-tanda pelapukan mengulit bawang dari 
batu kolomnya, sebaliknya  yang terlihat h permukaan batu-batu kolom itu mala 
terlihat ‘segar’ dibungkus oleh material halus itu tadi (di lubang eskavasi).  
Pada singkapan di permukaan (seperti Posting mang Okim) berbagai hal ini memang 
tidak langsung kasat
 mata.  Masalah “pseudo-layering”nya itu menarik.  Tapi menurut hemat kami 
bukan karena pelapukan mengulit bawang.   Kalau ‘OT’ itu singkatan dari apa ya? 
 Sekian dulu.  Mohon maaf apabila saya ceplas-ceplos. Sudah kebiasaan.
 
Salam
DHN
 
 
 
 
 
From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Sujatmiko
Sent: 24 September 2013 8:45
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA
 
Yth. Pak Danny,
 
Mohon izin menyampaikan sedikit masukan / koreksi :  
 
1. Kalimat “ pihak yang getol membuat polemik atau  kontra-versi “ mungkin 
maksudnya  “ pihak yang BERANI membuat polemik atau kontroversi “.  Siapa siih 
yang berani mengambil resiko menanggapi  pernyataan-pernyataan Stafsus Presiden 
dan Timnya di internet ? Puluhan dan mungkin ratusan komentar yang mengikuti 
pernyataan-pernyataan  tersebut pada

Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-22 Terurut Topik yustinus yuwono
Rekan Danny dan Mang Okim yang baik,

Kalau saya cermati dari pemberitaan, memang keberadaan pyramid di bawah G
Padang masih sebatas hipotesis yang masih harus dibuktikan eksistensinya
secara fisik. Mohon dimaklumi, sekarang ini sudah beredar di masyarakat
luas/ awam terutama di Jawa Barat khususnya di Bandung, Dari obrolan di
warung kopi maupun di warung nasi, dan juga dari teman/ tetangga dll,
mereka sudah banyak yang mempercayai adanya peninggalan kuno di Jawa Barat
berupa piramid yang jauh lebih tua dan lebih hebat dibandingkan bangunan
kuno yang sudah kita kenal secara luas seperti Borobudur dsb nya. Ini kan
menyedihkan dipandang dari sudut mencerdaskan Bangsa. Sesuatu yang masih
bersifat hipotesis di ranah ilmiah, sudah dianggap kebenaran oleh
masyarakat atau sebagian masyarakat luas. Saya gak tahu apakah perlu
mengoreksi pendapat masyarakat awam tersebut, kalo perlu dikoreksi gak tahu
bagaimana caranya supaya alur pemikiran mereka menjadi benar?
Salam,
YSY


2013/9/16 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com

 Mungkin memang kita semua harus mau untuk mensabarisasi hati dan pikiran,
 sambil kita mengharmonisasi data dan temuan, sehingga  tidak akan ada lagi
 kontroversi hati dan labilisasi pikiran.

 tak iye...

 2013/9/16 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com

 Pak Miko ysh,
 Saya dan teman-teman di TTRM tidak ada yang diajak diskusi atau diundang
 ke
 pertemuan yang berujung penandatanganan petisi.  Yang saya tahu isi petisi
 34 ini sungguh congkak dan tidak santun dan berlawanan dengan
 etika-semangat
 dunia akademis.  Jadi kontras memang dengan orang-orang terhormat dan
 santun
 yang membuatnya. Ada teman yang iseng tanya ke Pak Prof yang ruang
 kerjanya
 persis di sebelah ruang saya itu, anehnya jawaban beliau: engga kok, saya
 hanya tanda tangan daftar absen bukan petisi; Nah lho! Waktu rapat-diskusi
 tim TTRM dan para anggauta petisi 34 di kantor Dikbud bersama DirJen
 Kebudayaan Pak Kacung, kita terang-terangan mencela petisi. Para tokoh
 petisi tidak ada yang membela diri atau menyanggah celaan kami, malah
 seperti saling lempar tanggung jawab.  Sayangnya pak Miko tidak hadir
 waktu
 itu.
 Release berita di media oleh pak Erick bukan dari Tim Ahli TTRM, silahkan
 saja dikomentari, tapi tidak melebar kemana-mana. Untuk ilmiah, lebih baik
 mengacu pada apa yang Tim Ahli katakan, misalnya dari saya, Pak Ali Akbar,
 Pak Andang Bachtiar atau Pak Pon Purajatnika.
 Kami, khususnya para korban, memang merasa aneh dan sangat curiga bahwa
 peristiwa pengeroyokan dan pemukulan pada tgl 5 September kemarin.
 Sepertinya bukan spontanitas warga tapi by design, ada dalangnya.  Perlu
 diketahui juga bahwa para petugas jupel Gunung Padang itu ikut dipukuli
 juga.  Seorang jupel malah diancam mau dibakar rumahnya dan dihajar
 ramai-ramai oleh sekelompok oknum itu sampai pingsan.  Para Jupel itukan
 para pegawai BPCB (Badan Pengelola Cagar Budaya) yang notabene paling
 bertanggung jawab atas situs Gunung Padang.  Terlebih lagi membaca
 beberapa
 media, termasuk Pikiran Rakyat Online itu.  Beritanya tidak berimbang dan
 bernada menghasut karena yang melakukan kekerasan malah seolah-olah
 pahlawan
 dan menjadi narasumber, sedangkan korbannya sama sekali tidak dimintai
 pendapat, bahkan dipojokkan seperti sekelompok barbar yang mau merusak
 situs.  Tidak juga ada cross-check dari media ke pihak-pihak terkait.
 Mudah-mudahan sih hanya karena ketidaktahuan dan kebodohan wartawan saja,
 bukan konspirasi.   Namun, saya tidak menuduh Tim Petisi dibalik peristiwa
 ini. Pak Miko sendiri yang bilang itu di bawah.  Mungkin Tim Petisi perlu
 buat pernyataan bahwa ikut mengutuk peristiwa pengeroyokan dan pemukulan
 peneliti TTRM itu pak, bukan seolah-olah sebaliknya, supaya tidak
 dicurigai
 orang. Kejadian kriminal ini sudah kami serahkan sepenuhnya pada pihak
 yang
 berwajib, mudah-mudahan bisa segera terungkap permasalahan dibalik
 layarnya.
 Demikian pak, no hard feeling.

 Wassalam
 DHN




 -Original Message-
 From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
 Sujatmiko
  Sent: 16 September 2013 14:07
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: 'MGEI'; 'Bachtiar T.'
 Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC
 DI PERUTNYA

 Pak Danny yang saya hormati dan banggakan,

 Beberapa hari yang lalu,  di blog / FB Andi Arief Dua, mang Okim
 menganjurkan agar rekan-rekan TTRM mempertimbangkan sifat-sifat luhur
 bangsa
 kita yaitu rendah hati ( bukan rendah diri ! ),  khususnya ketika
 mengumumkan hasil penelitian yang so far masih berstatus hipotesis. Apalah
 gunanya kita bilang bahwa di perut  Gunung Padang ( dan juga di Gunung
 Sadahurip + Gunung Lalakon) telah ditemukan karya super dahsyat yang jauh
 lebih hebat dari bangunan bersejarah Machu Picchu di Peru atau Piramida
 Giza
 di Mesir ? Bukankah memuji karya sendiri yang belum terbukti, sambil
 mengecilkan karya orang lain, adalah hal yang seharusnya kita hindari
 karena
 terkesan bagaikan  tong kosong nyaring

RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-22 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Yatno,

Mengoreksi pendapat masyarakat awam mestinya lebih mudah daripada mengoreksi 
pendapat para ilmuwan. Kalau Pak Yatno kebetulan ada di saat obrolan masyarakat 
awam itu, Pak Yatno bisa ikut nimbrung dengan mengatakan hal2 yang Pak Yatno 
yakini. Mungkin nanti mereka akan tertarik dengan pendapat Pak Yatno itu sebab 
merupakan pendapat yang lain, di situlah terjadi pendidikan masyarakat awam. 
Pendapat masyarakat awam tentang Gunung Padang mungkin selama ini hanya dari 
media-media yang memberitakan masalah tersebut lebih dari sisi hebohnya, bukan 
masalah ilmiahnya.

Para ilmuwan yang selama ini berpendapat X soal Gunung Padang, kemudian 
ternyata tak terbukti, dan disepakati oleh kebanyakan ilmuwan bahwa memang tak 
terbukti, maka para ilmuwan penganut X itu akan menghilang dengan sendirinya 
(fade away), kecil kemungkinan mereka akan membuat pernyataan bersama bahwa 
mereka keliru. Dalam dunia ilmu pengetahuan hal2 kekeliruan yang diakui itu 
jarang sekali terjadi.

Peran kecil yang bisa kita lakukan untuk pendidikan yang benar bagi masyarakat 
awam bila konsisten dilakukan akan berdampak besar.

Salam,
Awang

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus 
yuwono
Sent: Monday, September 23, 2013 10:17 AM
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA

Rekan Danny dan Mang Okim yang baik,

Kalau saya cermati dari pemberitaan, memang keberadaan pyramid di bawah G 
Padang masih sebatas hipotesis yang masih harus dibuktikan eksistensinya secara 
fisik. Mohon dimaklumi, sekarang ini sudah beredar di masyarakat luas/ awam 
terutama di Jawa Barat khususnya di Bandung, Dari obrolan di warung kopi maupun 
di warung nasi, dan juga dari teman/ tetangga dll, mereka sudah banyak yang 
mempercayai adanya peninggalan kuno di Jawa Barat berupa piramid yang jauh 
lebih tua dan lebih hebat dibandingkan bangunan kuno yang sudah kita kenal 
secara luas seperti Borobudur dsb nya. Ini kan menyedihkan dipandang dari sudut 
mencerdaskan Bangsa. Sesuatu yang masih bersifat hipotesis di ranah ilmiah, 
sudah dianggap kebenaran oleh masyarakat atau sebagian masyarakat luas. Saya 
gak tahu apakah perlu mengoreksi pendapat masyarakat awam tersebut, kalo perlu 
dikoreksi gak tahu bagaimana caranya supaya alur pemikiran mereka menjadi benar?
Salam,
YSY

2013/9/16 kartiko samodro 
kartiko.samo...@gmail.commailto:kartiko.samo...@gmail.com
Mungkin memang kita semua harus mau untuk mensabarisasi hati dan pikiran, 
sambil kita mengharmonisasi data dan temuan, sehingga  tidak akan ada lagi 
kontroversi hati dan labilisasi pikiran.

tak iye...
2013/9/16 Danny Hilman Natawidjaja 
danny.hil...@gmail.commailto:danny.hil...@gmail.com
Pak Miko ysh,
Saya dan teman-teman di TTRM tidak ada yang diajak diskusi atau diundang ke
pertemuan yang berujung penandatanganan petisi.  Yang saya tahu isi petisi
34 ini sungguh congkak dan tidak santun dan berlawanan dengan etika-semangat
dunia akademis.  Jadi kontras memang dengan orang-orang terhormat dan santun
yang membuatnya. Ada teman yang iseng tanya ke Pak Prof yang ruang kerjanya
persis di sebelah ruang saya itu, anehnya jawaban beliau: engga kok, saya
hanya tanda tangan daftar absen bukan petisi; Nah lho! Waktu rapat-diskusi
tim TTRM dan para anggauta petisi 34 di kantor Dikbud bersama DirJen
Kebudayaan Pak Kacung, kita terang-terangan mencela petisi. Para tokoh
petisi tidak ada yang membela diri atau menyanggah celaan kami, malah
seperti saling lempar tanggung jawab.  Sayangnya pak Miko tidak hadir waktu
itu.
Release berita di media oleh pak Erick bukan dari Tim Ahli TTRM, silahkan
saja dikomentari, tapi tidak melebar kemana-mana. Untuk ilmiah, lebih baik
mengacu pada apa yang Tim Ahli katakan, misalnya dari saya, Pak Ali Akbar,
Pak Andang Bachtiar atau Pak Pon Purajatnika.
Kami, khususnya para korban, memang merasa aneh dan sangat curiga bahwa
peristiwa pengeroyokan dan pemukulan pada tgl 5 September kemarin.
Sepertinya bukan spontanitas warga tapi by design, ada dalangnya.  Perlu
diketahui juga bahwa para petugas jupel Gunung Padang itu ikut dipukuli
juga.  Seorang jupel malah diancam mau dibakar rumahnya dan dihajar
ramai-ramai oleh sekelompok oknum itu sampai pingsan.  Para Jupel itukan
para pegawai BPCB (Badan Pengelola Cagar Budaya) yang notabene paling
bertanggung jawab atas situs Gunung Padang.  Terlebih lagi membaca beberapa
media, termasuk Pikiran Rakyat Online itu.  Beritanya tidak berimbang dan
bernada menghasut karena yang melakukan kekerasan malah seolah-olah pahlawan
dan menjadi narasumber, sedangkan korbannya sama sekali tidak dimintai
pendapat, bahkan dipojokkan seperti sekelompok barbar yang mau merusak
situs.  Tidak juga ada cross-check dari media ke pihak-pihak terkait.
Mudah-mudahan sih hanya karena ketidaktahuan dan kebodohan wartawan saja,
bukan konspirasi.   Namun, saya tidak menuduh Tim Petisi dibalik peristiwa
ini. Pak Miko sendiri yang bilang itu di bawah.  Mungkin Tim Petisi perlu

RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-22 Terurut Topik Hadiyanto Sapardi
Rekan-rekan,

Wouw muncul deui barang eta euy.. Menurut saya  IAGI sebagai organisasi
profesi yang profesional? dan independen? harus turun tangan utk ikut
mencerdaskan masyarakat melalui sosialisasi sebagaimana yang dikuatirkan dan
ditulis pakde Yatno. Masyarakat harus tau dengan istilah hipotesa khususnya
yg menyangkut Situs Gunung Padang. IAGI harus betul2 independen menyikapi
masalah ini, nggak perlu ada ewuh pakewuh yang lama-2 malah menjadi uwuh.,
Masing2 pendapat kelompok mesti dihargai tanpa mengorbankan kemerdekaan
IAGI. Semoga berkenan.

 

Salam

HDS

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus
yuwono
Sent: Monday, September 23, 2013 10:17 AM
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC
DI PERUTNYA

 

Rekan Danny dan Mang Okim yang baik,

 

Kalau saya cermati dari pemberitaan, memang keberadaan pyramid di bawah G
Padang masih sebatas hipotesis yang masih harus dibuktikan eksistensinya
secara fisik. Mohon dimaklumi, sekarang ini sudah beredar di masyarakat
luas/ awam terutama di Jawa Barat khususnya di Bandung, Dari obrolan di
warung kopi maupun di warung nasi, dan juga dari teman/ tetangga dll, mereka
sudah banyak yang mempercayai adanya peninggalan kuno di Jawa Barat berupa
piramid yang jauh lebih tua dan lebih hebat dibandingkan bangunan kuno yang
sudah kita kenal secara luas seperti Borobudur dsb nya. Ini kan menyedihkan
dipandang dari sudut mencerdaskan Bangsa. Sesuatu yang masih bersifat
hipotesis di ranah ilmiah, sudah dianggap kebenaran oleh masyarakat atau
sebagian masyarakat luas. Saya gak tahu apakah perlu mengoreksi pendapat
masyarakat awam tersebut, kalo perlu dikoreksi gak tahu bagaimana caranya
supaya alur pemikiran mereka menjadi benar?

Salam,

YSY

 

2013/9/16 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com

Mungkin memang kita semua harus mau untuk mensabarisasi hati dan pikiran,
sambil kita mengharmonisasi data dan temuan, sehingga  tidak akan ada lagi
kontroversi hati dan labilisasi pikiran.

 

tak iye...

2013/9/16 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com

Pak Miko ysh,
Saya dan teman-teman di TTRM tidak ada yang diajak diskusi atau diundang ke
pertemuan yang berujung penandatanganan petisi.  Yang saya tahu isi petisi
34 ini sungguh congkak dan tidak santun dan berlawanan dengan etika-semangat
dunia akademis.  Jadi kontras memang dengan orang-orang terhormat dan santun
yang membuatnya. Ada teman yang iseng tanya ke Pak Prof yang ruang kerjanya
persis di sebelah ruang saya itu, anehnya jawaban beliau: engga kok, saya
hanya tanda tangan daftar absen bukan petisi; Nah lho! Waktu rapat-diskusi
tim TTRM dan para anggauta petisi 34 di kantor Dikbud bersama DirJen
Kebudayaan Pak Kacung, kita terang-terangan mencela petisi. Para tokoh
petisi tidak ada yang membela diri atau menyanggah celaan kami, malah
seperti saling lempar tanggung jawab.  Sayangnya pak Miko tidak hadir waktu
itu.
Release berita di media oleh pak Erick bukan dari Tim Ahli TTRM, silahkan
saja dikomentari, tapi tidak melebar kemana-mana. Untuk ilmiah, lebih baik
mengacu pada apa yang Tim Ahli katakan, misalnya dari saya, Pak Ali Akbar,
Pak Andang Bachtiar atau Pak Pon Purajatnika.
Kami, khususnya para korban, memang merasa aneh dan sangat curiga bahwa
peristiwa pengeroyokan dan pemukulan pada tgl 5 September kemarin.
Sepertinya bukan spontanitas warga tapi by design, ada dalangnya.  Perlu
diketahui juga bahwa para petugas jupel Gunung Padang itu ikut dipukuli
juga.  Seorang jupel malah diancam mau dibakar rumahnya dan dihajar
ramai-ramai oleh sekelompok oknum itu sampai pingsan.  Para Jupel itukan
para pegawai BPCB (Badan Pengelola Cagar Budaya) yang notabene paling
bertanggung jawab atas situs Gunung Padang.  Terlebih lagi membaca beberapa
media, termasuk Pikiran Rakyat Online itu.  Beritanya tidak berimbang dan
bernada menghasut karena yang melakukan kekerasan malah seolah-olah pahlawan
dan menjadi narasumber, sedangkan korbannya sama sekali tidak dimintai
pendapat, bahkan dipojokkan seperti sekelompok barbar yang mau merusak
situs.  Tidak juga ada cross-check dari media ke pihak-pihak terkait.
Mudah-mudahan sih hanya karena ketidaktahuan dan kebodohan wartawan saja,
bukan konspirasi.   Namun, saya tidak menuduh Tim Petisi dibalik peristiwa
ini. Pak Miko sendiri yang bilang itu di bawah.  Mungkin Tim Petisi perlu
buat pernyataan bahwa ikut mengutuk peristiwa pengeroyokan dan pemukulan
peneliti TTRM itu pak, bukan seolah-olah sebaliknya, supaya tidak dicurigai
orang. Kejadian kriminal ini sudah kami serahkan sepenuhnya pada pihak yang
berwajib, mudah-mudahan bisa segera terungkap permasalahan dibalik layarnya.
Demikian pak, no hard feeling.

Wassalam
DHN





-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
Sujatmiko

Sent: 16 September 2013 14:07
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: 'MGEI'; 'Bachtiar T.'
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC
DI PERUTNYA

Pak

RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-16 Terurut Topik Sujatmiko
Pak Danny yang saya hormati dan banggakan, 

Beberapa hari yang lalu,  di blog / FB Andi Arief Dua, mang Okim
menganjurkan agar rekan-rekan TTRM mempertimbangkan sifat-sifat luhur bangsa
kita yaitu rendah hati ( bukan rendah diri ! ),  khususnya ketika
mengumumkan hasil penelitian yang so far masih berstatus hipotesis. Apalah
gunanya kita bilang bahwa di perut  Gunung Padang ( dan juga di Gunung
Sadahurip + Gunung Lalakon) telah ditemukan karya super dahsyat yang jauh
lebih hebat dari bangunan bersejarah Machu Picchu di Peru atau Piramida Giza
di Mesir ? Bukankah memuji karya sendiri yang belum terbukti, sambil
mengecilkan karya orang lain, adalah hal yang seharusnya kita hindari karena
terkesan bagaikan  tong kosong nyaring bunyinya ? Entahlah, barangkali mang
Okim sudah terlalu kolot sehingga masih mempertimbangkan hal-hal semacam itu
( --- barangkali sesuai dengan gelar Geolog Gaeg seperti yang diberikan oleh
Pak Andi Arief ).

Mengenai Petisi, mang Okim kebetulan diundang hadir sampai tuntas sehingga
bisa mengikuti dialog persiapan sebelum Petisi ditanda-tangani. Di sana ada
4 Prof. Arkeologi dan 2 Prof. Geologi yaitu Prof. Tikno dan Prof Wahyu
Hantoro, rekan sekantor Pak Danny. Dialognya sangat santun Pak, tidak ada
kata-kata kasar dan kotor, apalagi indikasi konspirasi. Pertimbangannya
murni kearkeologian dan kelestarian. Karena itu, sungguh sulit dimengerti
kalau penanda tangan Petisi termasuk Prof Wahyu Hantoro dicap sebagai
Penjahat Intelektual yang iri dan ingin merebut kegiatan penelitian dari
tangan TTRM. Yang lebih menyedihkan lagi adalah kecurigaan bahwa kelompok
masyarakat yang menghakimi Tim Tomografi beberapa hari yang lalu
dikendalikan oleh Aktor Intelektual yang menjurus ke penanda-tangan Petisi.
Masyaallah Pak Danny, kok sebegitu teganya melontarkan tuduhan yang tidak
berdasar tersebut. Mengenai pengeroyokan dan perizinan, mang Okim tidak
ngarang lho, selain berita dari Pikiran rakyat Online, juga informasi
langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur per telpon ( tolong dicek langsung
Pak ).

Yang terakhir, mengapa siih Pak Danny tidak mengupas langsung hasil temuan
TTRM  yang secara terbuka diumumkan atau dirilis oleh Pak Erick Rizky di
DetikNews --- dan dinyatakan sebagai temuan sangat istimewa dan tak ada
duanya di dunia ? Kami ingin tahu juga dong  tentang  Reaktor Pembangkit
Energi Hydroelectric yang ditemukan oleh TTRM di perut Gunung Padang level 3
dan 4. Waktu mang Okim menemukan Taman Jasper di Tasikmalaya, mang Okim juga
bilang sebagai temuan yang tak ada duanya di dunia --- itu karena benda dan
gambar-gambarnya memang ada --- ta' iya ! Demikian dulu Pak Danny tanggapan
mang Okim. Semoga dialog dan perbedaan pendapat ini  tidak mengurangi ikatan
persahabatan dan silaturahmi kita . Kalau kebetulan Pak Danny di Bandung,
please do come to our meeting at Grand Royal Panghegar, ada kunjungan resmi
District Governor Eva Kurniaty ke club kita ( tahun ini beliau nyumbang USD
100.000,- untuk proyek kemanusiaan kita, menyusul sumbangan dari PDG Mustain
Sjadzali sebesar USD 250.000 ).

Wassalam,

Mang Okim  

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] 
Sent: 16 September 2013 9:42
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: 'MGEI'; 'Bachtiar T.'
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC
DI PERUTNYA

Rekan-rekan IAGI yang baik,
Tanpa bermaksud menyerang siapa-siapa, saya sungguh heran membaca posting
Mang Okim di bawah, padahal sudah sering kami jelaskan.  Menurut hemat kami
Petisi 34 hanya berkedok kelestarian dan penyelamatan Gunung Padang tapi
maksud sebenarnya menghentikan penelitian Tim Mandiri dan merebutnya
(silahkan benar-benar dicermati isinya).  Isi Petisi 34 menghasut dan
terang-terangan menghina tim mandiri sebagai para peneliti yang tidak
kompeten dan dituduh hanya merusak.  Tindakan Petisi 34 sangat bertolak
belakang dengan semangat gotong royong dan etika serta kebebasan dunia
ilmiah-akademis.  Untunglah presiden kita waras sehingga tidak terhasut oleh
petisi ajaib ini.
Lebih ajaib lagi kalau perihal ijin penelitian dari Tim Mandiri masih
dipermasalahkan.  Tim punya ijin lengkap, dari Bupati dan Pemda setempat dan
dari Dikbud serta Dirjen Purbakala-BPCB.  Apalagi kalau dikatakan sudah
instruksi presiden masa iya perijinan masih jadi masalah, ini pernyataan
yang bertabrakan. Faktanya lagi Mendikbud, M.Nuh sudah berkunjung ke
G.Padang didampingin DirJen dan Ketua BPCB serta para aparat PEMDA setempat.
Beliau dengan tegas mendukung penelitian tim mandiri dan memerintahkan
jajarannya untuk membantu jalannya penelitian (seperti diberitakan banyak
media).
Tindakan kekerasan pada para peneliti baru-baru ini bukan isyu tapi
benar-benar terjadi.  Bukan juga karena warga masyarakat protes dan marah
tapi hanya tindakan sekelompok orang (sekitar 20 orang) yang datang
tiba-tiba ke lokasi ketika tim sedang melakukan survey seismik tomografi dan
tanpa ba-bi-bu langsung melakukan pengeroyokan dan pemukulan sampai beberapa
anggauta

RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-16 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Pak Miko ysh,
Saya dan teman-teman di TTRM tidak ada yang diajak diskusi atau diundang ke
pertemuan yang berujung penandatanganan petisi.  Yang saya tahu isi petisi
34 ini sungguh congkak dan tidak santun dan berlawanan dengan etika-semangat
dunia akademis.  Jadi kontras memang dengan orang-orang terhormat dan santun
yang membuatnya. Ada teman yang iseng tanya ke Pak Prof yang ruang kerjanya
persis di sebelah ruang saya itu, anehnya jawaban beliau: engga kok, saya
hanya tanda tangan daftar absen bukan petisi; Nah lho! Waktu rapat-diskusi
tim TTRM dan para anggauta petisi 34 di kantor Dikbud bersama DirJen
Kebudayaan Pak Kacung, kita terang-terangan mencela petisi. Para tokoh
petisi tidak ada yang membela diri atau menyanggah celaan kami, malah
seperti saling lempar tanggung jawab.  Sayangnya pak Miko tidak hadir waktu
itu.
Release berita di media oleh pak Erick bukan dari Tim Ahli TTRM, silahkan
saja dikomentari, tapi tidak melebar kemana-mana. Untuk ilmiah, lebih baik
mengacu pada apa yang Tim Ahli katakan, misalnya dari saya, Pak Ali Akbar,
Pak Andang Bachtiar atau Pak Pon Purajatnika.
Kami, khususnya para korban, memang merasa aneh dan sangat curiga bahwa
peristiwa pengeroyokan dan pemukulan pada tgl 5 September kemarin.
Sepertinya bukan spontanitas warga tapi by design, ada dalangnya.  Perlu
diketahui juga bahwa para petugas jupel Gunung Padang itu ikut dipukuli
juga.  Seorang jupel malah diancam mau dibakar rumahnya dan dihajar
ramai-ramai oleh sekelompok oknum itu sampai pingsan.  Para Jupel itukan
para pegawai BPCB (Badan Pengelola Cagar Budaya) yang notabene paling
bertanggung jawab atas situs Gunung Padang.  Terlebih lagi membaca beberapa
media, termasuk Pikiran Rakyat Online itu.  Beritanya tidak berimbang dan
bernada menghasut karena yang melakukan kekerasan malah seolah-olah pahlawan
dan menjadi narasumber, sedangkan korbannya sama sekali tidak dimintai
pendapat, bahkan dipojokkan seperti sekelompok barbar yang mau merusak
situs.  Tidak juga ada cross-check dari media ke pihak-pihak terkait.
Mudah-mudahan sih hanya karena ketidaktahuan dan kebodohan wartawan saja,
bukan konspirasi.   Namun, saya tidak menuduh Tim Petisi dibalik peristiwa
ini. Pak Miko sendiri yang bilang itu di bawah.  Mungkin Tim Petisi perlu
buat pernyataan bahwa ikut mengutuk peristiwa pengeroyokan dan pemukulan
peneliti TTRM itu pak, bukan seolah-olah sebaliknya, supaya tidak dicurigai
orang. Kejadian kriminal ini sudah kami serahkan sepenuhnya pada pihak yang
berwajib, mudah-mudahan bisa segera terungkap permasalahan dibalik layarnya.
Demikian pak, no hard feeling.

Wassalam
DHN




-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
Sujatmiko
Sent: 16 September 2013 14:07
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: 'MGEI'; 'Bachtiar T.'
Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC
DI PERUTNYA

Pak Danny yang saya hormati dan banggakan, 

Beberapa hari yang lalu,  di blog / FB Andi Arief Dua, mang Okim
menganjurkan agar rekan-rekan TTRM mempertimbangkan sifat-sifat luhur bangsa
kita yaitu rendah hati ( bukan rendah diri ! ),  khususnya ketika
mengumumkan hasil penelitian yang so far masih berstatus hipotesis. Apalah
gunanya kita bilang bahwa di perut  Gunung Padang ( dan juga di Gunung
Sadahurip + Gunung Lalakon) telah ditemukan karya super dahsyat yang jauh
lebih hebat dari bangunan bersejarah Machu Picchu di Peru atau Piramida Giza
di Mesir ? Bukankah memuji karya sendiri yang belum terbukti, sambil
mengecilkan karya orang lain, adalah hal yang seharusnya kita hindari karena
terkesan bagaikan  tong kosong nyaring bunyinya ? Entahlah, barangkali mang
Okim sudah terlalu kolot sehingga masih mempertimbangkan hal-hal semacam itu
( --- barangkali sesuai dengan gelar Geolog Gaeg seperti yang diberikan oleh
Pak Andi Arief ).

Mengenai Petisi, mang Okim kebetulan diundang hadir sampai tuntas sehingga
bisa mengikuti dialog persiapan sebelum Petisi ditanda-tangani. Di sana ada
4 Prof. Arkeologi dan 2 Prof. Geologi yaitu Prof. Tikno dan Prof Wahyu
Hantoro, rekan sekantor Pak Danny. Dialognya sangat santun Pak, tidak ada
kata-kata kasar dan kotor, apalagi indikasi konspirasi. Pertimbangannya
murni kearkeologian dan kelestarian. Karena itu, sungguh sulit dimengerti
kalau penanda tangan Petisi termasuk Prof Wahyu Hantoro dicap sebagai
Penjahat Intelektual yang iri dan ingin merebut kegiatan penelitian dari
tangan TTRM. Yang lebih menyedihkan lagi adalah kecurigaan bahwa kelompok
masyarakat yang menghakimi Tim Tomografi beberapa hari yang lalu
dikendalikan oleh Aktor Intelektual yang menjurus ke penanda-tangan Petisi.
Masyaallah Pak Danny, kok sebegitu teganya melontarkan tuduhan yang tidak
berdasar tersebut. Mengenai pengeroyokan dan perizinan, mang Okim tidak
ngarang lho, selain berita dari Pikiran rakyat Online, juga informasi
langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur per telpon ( tolong dicek langsung
Pak ).

Yang terakhir, mengapa siih Pak Danny tidak mengupas langsung hasil

Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-16 Terurut Topik kartiko samodro
Mungkin memang kita semua harus mau untuk mensabarisasi hati dan pikiran,
sambil kita mengharmonisasi data dan temuan, sehingga  tidak akan ada lagi
kontroversi hati dan labilisasi pikiran.

tak iye...

2013/9/16 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com

 Pak Miko ysh,
 Saya dan teman-teman di TTRM tidak ada yang diajak diskusi atau diundang ke
 pertemuan yang berujung penandatanganan petisi.  Yang saya tahu isi petisi
 34 ini sungguh congkak dan tidak santun dan berlawanan dengan
 etika-semangat
 dunia akademis.  Jadi kontras memang dengan orang-orang terhormat dan
 santun
 yang membuatnya. Ada teman yang iseng tanya ke Pak Prof yang ruang kerjanya
 persis di sebelah ruang saya itu, anehnya jawaban beliau: engga kok, saya
 hanya tanda tangan daftar absen bukan petisi; Nah lho! Waktu rapat-diskusi
 tim TTRM dan para anggauta petisi 34 di kantor Dikbud bersama DirJen
 Kebudayaan Pak Kacung, kita terang-terangan mencela petisi. Para tokoh
 petisi tidak ada yang membela diri atau menyanggah celaan kami, malah
 seperti saling lempar tanggung jawab.  Sayangnya pak Miko tidak hadir waktu
 itu.
 Release berita di media oleh pak Erick bukan dari Tim Ahli TTRM, silahkan
 saja dikomentari, tapi tidak melebar kemana-mana. Untuk ilmiah, lebih baik
 mengacu pada apa yang Tim Ahli katakan, misalnya dari saya, Pak Ali Akbar,
 Pak Andang Bachtiar atau Pak Pon Purajatnika.
 Kami, khususnya para korban, memang merasa aneh dan sangat curiga bahwa
 peristiwa pengeroyokan dan pemukulan pada tgl 5 September kemarin.
 Sepertinya bukan spontanitas warga tapi by design, ada dalangnya.  Perlu
 diketahui juga bahwa para petugas jupel Gunung Padang itu ikut dipukuli
 juga.  Seorang jupel malah diancam mau dibakar rumahnya dan dihajar
 ramai-ramai oleh sekelompok oknum itu sampai pingsan.  Para Jupel itukan
 para pegawai BPCB (Badan Pengelola Cagar Budaya) yang notabene paling
 bertanggung jawab atas situs Gunung Padang.  Terlebih lagi membaca beberapa
 media, termasuk Pikiran Rakyat Online itu.  Beritanya tidak berimbang dan
 bernada menghasut karena yang melakukan kekerasan malah seolah-olah
 pahlawan
 dan menjadi narasumber, sedangkan korbannya sama sekali tidak dimintai
 pendapat, bahkan dipojokkan seperti sekelompok barbar yang mau merusak
 situs.  Tidak juga ada cross-check dari media ke pihak-pihak terkait.
 Mudah-mudahan sih hanya karena ketidaktahuan dan kebodohan wartawan saja,
 bukan konspirasi.   Namun, saya tidak menuduh Tim Petisi dibalik peristiwa
 ini. Pak Miko sendiri yang bilang itu di bawah.  Mungkin Tim Petisi perlu
 buat pernyataan bahwa ikut mengutuk peristiwa pengeroyokan dan pemukulan
 peneliti TTRM itu pak, bukan seolah-olah sebaliknya, supaya tidak dicurigai
 orang. Kejadian kriminal ini sudah kami serahkan sepenuhnya pada pihak yang
 berwajib, mudah-mudahan bisa segera terungkap permasalahan dibalik
 layarnya.
 Demikian pak, no hard feeling.

 Wassalam
 DHN




 -Original Message-
 From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
 Sujatmiko
  Sent: 16 September 2013 14:07
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: 'MGEI'; 'Bachtiar T.'
 Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC
 DI PERUTNYA

 Pak Danny yang saya hormati dan banggakan,

 Beberapa hari yang lalu,  di blog / FB Andi Arief Dua, mang Okim
 menganjurkan agar rekan-rekan TTRM mempertimbangkan sifat-sifat luhur
 bangsa
 kita yaitu rendah hati ( bukan rendah diri ! ),  khususnya ketika
 mengumumkan hasil penelitian yang so far masih berstatus hipotesis. Apalah
 gunanya kita bilang bahwa di perut  Gunung Padang ( dan juga di Gunung
 Sadahurip + Gunung Lalakon) telah ditemukan karya super dahsyat yang jauh
 lebih hebat dari bangunan bersejarah Machu Picchu di Peru atau Piramida
 Giza
 di Mesir ? Bukankah memuji karya sendiri yang belum terbukti, sambil
 mengecilkan karya orang lain, adalah hal yang seharusnya kita hindari
 karena
 terkesan bagaikan  tong kosong nyaring bunyinya ? Entahlah, barangkali mang
 Okim sudah terlalu kolot sehingga masih mempertimbangkan hal-hal semacam
 itu
 ( --- barangkali sesuai dengan gelar Geolog Gaeg seperti yang diberikan
 oleh
 Pak Andi Arief ).

 Mengenai Petisi, mang Okim kebetulan diundang hadir sampai tuntas sehingga
 bisa mengikuti dialog persiapan sebelum Petisi ditanda-tangani. Di sana ada
 4 Prof. Arkeologi dan 2 Prof. Geologi yaitu Prof. Tikno dan Prof Wahyu
 Hantoro, rekan sekantor Pak Danny. Dialognya sangat santun Pak, tidak ada
 kata-kata kasar dan kotor, apalagi indikasi konspirasi. Pertimbangannya
 murni kearkeologian dan kelestarian. Karena itu, sungguh sulit dimengerti
 kalau penanda tangan Petisi termasuk Prof Wahyu Hantoro dicap sebagai
 Penjahat Intelektual yang iri dan ingin merebut kegiatan penelitian dari
 tangan TTRM. Yang lebih menyedihkan lagi adalah kecurigaan bahwa kelompok
 masyarakat yang menghakimi Tim Tomografi beberapa hari yang lalu
 dikendalikan oleh Aktor Intelektual yang menjurus ke penanda-tangan Petisi.
 Masyaallah Pak Danny

[iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-16 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Keren..
Pasti tidak lupa bahwa signature dari masing source itu berbeda.  Jadi 
disamakan dulu. Atau langsung bikin rekative AI saja.

Mengenai airgun jadi source di darat sdh banyak dibicarakan di dunia 
acquisition. Terutama daerah yang medannya lebih gampang dilalui oleh excavator 
daripada vibroseis.

Kita tunggu promosi Lemigas mengenai airgunnya. Siapa tahu ada yg tertarik 
memakainya
Fbs

Sent from Yahoo! Mail on Android




Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





RE: [iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-16 Terurut Topik Yuriza NOOR
Nggak ada ang mau pakai gpr ya ?
Gpr ; ground penetrating radar
Kan lebih murah dan tidak ada ledakan
Cara kerja juga mirip seismik refleksi tapi dengan jenis gelombang yang berbeda 
dan tergantung konstanta dielektrik batuan instead of impedance.
Tapi dua duanya (konstanta dielektrik dan impedance) kan semacam resistivitas 
propagasi gelombang dalam batuan, jadi tampilan section nya ya miriplah sama 
seismic dengan interpretasi yang mestinya agak beda.
HAGI mestinya tau banyak soal ini.

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Franciscus 
B Sinartio
Sent: Monday, September 16, 2013 6:00 AM
To: 'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia'; iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] 
SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA


Keren..
Pasti tidak lupa bahwa signature dari masing source itu berbeda. Jadi disamakan 
dulu. Atau langsung bikin rekative AI saja.

Mengenai airgun jadi source di darat sdh banyak dibicarakan di dunia 
acquisition. Terutama daerah yang medannya lebih gampang dilalui oleh excavator 
daripada vibroseis.

Kita tunggu promosi Lemigas mengenai airgunnya. Siapa tahu ada yg tertarik 
memakainya
Fbs

Sent from Yahoo! Mail on Android



From: Bagus Endar Nurhandoko 
bagus...@bdg.centrin.net.idmailto:bagus...@bdg.centrin.net.id;
To: 'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia' 
fo...@hagi.or.idmailto:fo...@hagi.or.id; 
iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id;
Subject: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG 
PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Sent: Mon, Sep 16, 2013 11:02:01 AM

Seismik tomografinya pakai kombinasi pukulan palu, petasan dan pakai
Vibroseis..(sweeping random source )..
3 teknologi sumber tersebut diatas dipakai..Tergantung medannya..
Meski petasan berukuran hanya 2.5 centimeter..namun untuk petasan ini
izinnya lengkap dari Polda, polres dan polsek..camat, kades, RT..sampai satu
persatu warga pemilik lahan..
Pengambilan data hampir sebulan lebih sejak puasa..sekarang kita hentikan
sementara..data dicukupkan
Bagi yang rekan HAGI yg ingin berkontribusi dipersilahkan

Sebagian data sedang diolah tomografinya..Pakai Fresnel wide-band dan
Fullwaveform tomografi

Demikian infonya Terima kasih

Salam,
Bagus Endar

-Original Message-
From: forum [mailto:forum-boun...@hagi.or.idjavascript:return] On Behalf Of
leona...@centrin.net.idjavascript:return
Sent: Monday, September 16, 2013 8:50 AM
To: iagi-net@iagi.or.idjavascript:return; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia
Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR
HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

Di RMOL disebutkan akan dilakukan tomografi seismik oleh Himpunan Ahli
Geofisika.

Wow, tomografi berarti perlu banyak ledakan.

LL



Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Sujatmiko m...@cbn.net.idjavascript:return
Sender: iagi-net@iagi.or.idjavascript:return
Date: Mon, 16 Sep 2013 07:07:41
To: iagi-net@iagi.or.idjavascript:return
Reply-To: iagi-net@iagi.or.idjavascript:return
Cc: MGEIeconomicgeol...@yahoogroups.comjavascript:return;
yondrilu...@gmail.com.javascript:return@vega.idgx.net; Bachtiar
T.t_bachtiar...@yahoo.co.idjavascript:return
Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI
PERUTNYA

Rekan-rekan IAGI yang budiman,



Sudah lama rasanya kita  tidak pernah membaca  postingan di milis IAGI
tentang kemajuan  penelitian di Situs Gunung Padang  Cianjur, padahal
penelitian oleh Tim Mandiri terus berlangsung tanpa jedah. Walaupun
penelitian tersebut  sempat terganggu dengan adanya Petisi  yang mengusulkan
kepada Presiden untuk menghentikannya karena alasan  kearkeologian  dan
kelestarian  ( milis mang Okim  30 April 2013 , Petisi 34 : Situs Gunung
Padang Terselamatkan ) , tetapi karena kekuatan lobby yang sangat luar biasa
dari Tim Mandiri, maka Presiden dengan tegas dan tega , mengabaikan Petisi
yang ditanda-tangani oleh 34 Arkeolog dan Geolog dari beberapa Asosiasi dan
Instansi terkait, dan mengeluarkan Instruksi Presiden untuk meneruskan
penelitian.



Menghadapi Instruksi Presiden di atas, para Arkeolog dan  penanda tangan
Petisi tampaknya mengambil sikap tiarap dan diam seribu bahasa. Bagi mang
Okim sendiri,  karena merasa berstatus bebas merdeka, maka sekali-sekali
muncul di blog Andi Arief Dua dengan tujuan agar yang memberikan komentar
tidak hanya yang setuju 100 % dengan laporan hasil penelitian Tim Mandiri
yang nuansanya terus-terusan berisi slogan tentang hebatnya hasil penelitian
dan kedahsyatan karya nenek moyang kita di Gunung Padang. Timbrungan mang
Okim terakhir di blog Andi Arief Dua misalnya tentang tindak kekerasan
masyarakat setempat dan pemaksaan dihentikannya penelitian akibat
dipergunakannya bahan peledak. Berita tersebut kebetulan mang Okim dapat
langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur, yang seperti halnya masyarakat
setempat, merasa capek juga

Re: [iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-16 Terurut Topik leonardl

GPR sudah digunakan sebelumnya, Mbak. Mungkin untuk mempertajam analisis 
digunakan tomografi

LL


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yuriza NOOR yuriza.n...@total.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 16 Sep 2013 07:53:14 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; 'Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia'fo...@hagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE:
 [iagi-net] SITUS GUNUNGPADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA

Nggak ada ang mau pakai gpr ya ?
Gpr ; ground penetrating radar
Kan lebih murah dan tidak ada ledakan
Cara kerja juga mirip seismik refleksi tapi dengan jenis gelombang yang berbeda 
dan tergantung konstanta dielektrik batuan instead of impedance.
Tapi dua duanya (konstanta dielektrik dan impedance) kan semacam resistivitas 
propagasi gelombang dalam batuan, jadi tampilan section nya ya miriplah sama 
seismic dengan interpretasi yang mestinya agak beda.
HAGI mestinya tau banyak soal ini.

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Franciscus 
B Sinartio
Sent: Monday, September 16, 2013 6:00 AM
To: 'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia'; iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] 
SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA


Keren..
Pasti tidak lupa bahwa signature dari masing source itu berbeda. Jadi disamakan 
dulu. Atau langsung bikin rekative AI saja.

Mengenai airgun jadi source di darat sdh banyak dibicarakan di dunia 
acquisition. Terutama daerah yang medannya lebih gampang dilalui oleh excavator 
daripada vibroseis.

Kita tunggu promosi Lemigas mengenai airgunnya. Siapa tahu ada yg tertarik 
memakainya
Fbs

Sent from Yahoo! Mail on Android



From: Bagus Endar Nurhandoko 
bagus...@bdg.centrin.net.idmailto:bagus...@bdg.centrin.net.id;
To: 'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia' 
fo...@hagi.or.idmailto:fo...@hagi.or.id; 
iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id;
Subject: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG 
PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Sent: Mon, Sep 16, 2013 11:02:01 AM

Seismik tomografinya pakai kombinasi pukulan palu, petasan dan pakai
Vibroseis..(sweeping random source )..
3 teknologi sumber tersebut diatas dipakai..Tergantung medannya..
Meski petasan berukuran hanya 2.5 centimeter..namun untuk petasan ini
izinnya lengkap dari Polda, polres dan polsek..camat, kades, RT..sampai satu
persatu warga pemilik lahan..
Pengambilan data hampir sebulan lebih sejak puasa..sekarang kita hentikan
sementara..data dicukupkan
Bagi yang rekan HAGI yg ingin berkontribusi dipersilahkan

Sebagian data sedang diolah tomografinya..Pakai Fresnel wide-band dan
Fullwaveform tomografi

Demikian infonya Terima kasih

Salam,
Bagus Endar

-Original Message-
From: forum [mailto:forum-boun...@hagi.or.idjavascript:return] On Behalf Of
leona...@centrin.net.idjavascript:return
Sent: Monday, September 16, 2013 8:50 AM
To: iagi-net@iagi.or.idjavascript:return; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia
Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR
HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

Di RMOL disebutkan akan dilakukan tomografi seismik oleh Himpunan Ahli
Geofisika.

Wow, tomografi berarti perlu banyak ledakan.

LL



Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Sujatmiko m...@cbn.net.idjavascript:return
Sender: iagi-net@iagi.or.idjavascript:return
Date: Mon, 16 Sep 2013 07:07:41
To: iagi-net@iagi.or.idjavascript:return
Reply-To: iagi-net@iagi.or.idjavascript:return
Cc: MGEIeconomicgeol...@yahoogroups.comjavascript:return;
yondrilu...@gmail.com.javascript:return@vega.idgx.net; Bachtiar
T.t_bachtiar...@yahoo.co.idjavascript:return
Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI
PERUTNYA

Rekan-rekan IAGI yang budiman,



Sudah lama rasanya kita  tidak pernah membaca  postingan di milis IAGI
tentang kemajuan  penelitian di Situs Gunung Padang  Cianjur, padahal
penelitian oleh Tim Mandiri terus berlangsung tanpa jedah. Walaupun
penelitian tersebut  sempat terganggu dengan adanya Petisi  yang mengusulkan
kepada Presiden untuk menghentikannya karena alasan  kearkeologian  dan
kelestarian  ( milis mang Okim  30 April 2013 , Petisi 34 : Situs Gunung
Padang Terselamatkan ) , tetapi karena kekuatan lobby yang sangat luar biasa
dari Tim Mandiri, maka Presiden dengan tegas dan tega , mengabaikan Petisi
yang ditanda-tangani oleh 34 Arkeolog dan Geolog dari beberapa Asosiasi dan
Instansi terkait, dan mengeluarkan Instruksi Presiden untuk meneruskan
penelitian.



Menghadapi Instruksi Presiden di atas, para Arkeolog dan  penanda tangan
Petisi tampaknya mengambil sikap tiarap dan diam seribu bahasa. Bagi mang
Okim sendiri,  karena merasa berstatus bebas merdeka, maka sekali-sekali
muncul di blog Andi Arief Dua dengan tujuan agar yang

Re: [iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-16 Terurut Topik bandono . s
Di gn padang Dany Hilman cs sudah oakai gpr lho.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-16 Terurut Topik Rahmawan Helmi
Ayo lanjutkan risetnya bro . .  .
Semakin banyak metode mutakhir yang digunakan . . IAGI akan semakin belajar
banyak terhadap kelebihan dan kekurangan tool tersebut . . . semoga kita
dapat menyerap ilmunya.

Go Green Energy
Sustainable development

*Rahmawan Helmi*
GeologistNPA3541
GeoUnpad-MIG89
Geotermal.ITB-2011
DisESDM.ProvJabar
+62 853 9542 0580


Pada 17 September 2013 00.27, bandon...@gmail.com menulis:

 Di gn padang Dany Hilman cs sudah oakai gpr lho.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-16 Terurut Topik bandono . s
Kalau masih bisa jalan, pelanggan listrik masih menunggu listrik murah.
Mungkin dapat lebih murah dari PLTD yang suka padam. Kemarin hampir sehari 
listrik di Namlea padam.
Tapi Namlea kan jauh dari gn Padang ya
Semoga reaktornya masih berfungsi.
Selamat.
 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-15 Terurut Topik bandono . s
Presiden juga manusia, bisa salah bisa kilaf.
Biasa saja to mas Miko. 

Semoga Pres SBY turun baik, tidak meninggalkan cacad permanen bagi NKRI dengan 
temuan2 luar biasa tersebut.

Kepercayaan model erich van deniken ttg makhluk luara angkasa nampaknya jadi 
prioritas, setelah tidak ketemu terowongan?
Tidak ada lagi cerita terowongan ya mas Miko?
Hanya 4 lapisan. Lapisan 3 dan 4 dilarang diteliti.

Salam hormat,  
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Sujatmiko m...@cbn.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 16 Sep 2013 07:07:41 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: MGEIeconomicgeol...@yahoogroups.com; 
yondrilu...@gmail.com.@vega.idgx.net; Bachtiar T.t_bachtiar...@yahoo.co.id
Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA
Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 

Sudah lama rasanya kita  tidak pernah membaca  postingan di milis IAGI
tentang kemajuan  penelitian di Situs Gunung Padang  Cianjur, padahal
penelitian oleh Tim Mandiri terus berlangsung tanpa jedah. Walaupun
penelitian tersebut  sempat terganggu dengan adanya Petisi  yang mengusulkan
kepada Presiden untuk menghentikannya karena alasan  kearkeologian  dan
kelestarian  ( milis mang Okim  30 April 2013 , Petisi 34 : Situs Gunung
Padang Terselamatkan ) , tetapi karena kekuatan lobby yang sangat luar biasa
dari Tim Mandiri, maka Presiden dengan tegas dan tega , mengabaikan Petisi
yang ditanda-tangani oleh 34 Arkeolog dan Geolog dari beberapa Asosiasi dan
Instansi terkait, dan mengeluarkan Instruksi Presiden untuk meneruskan
penelitian.

 

Menghadapi Instruksi Presiden di atas, para Arkeolog dan  penanda tangan
Petisi tampaknya mengambil sikap tiarap dan diam seribu bahasa. Bagi mang
Okim sendiri,  karena merasa berstatus bebas merdeka, maka sekali-sekali
muncul di blog Andi Arief Dua dengan tujuan agar yang memberikan komentar
tidak hanya yang setuju 100 % dengan laporan hasil penelitian Tim Mandiri
yang nuansanya terus-terusan berisi slogan tentang hebatnya hasil penelitian
dan kedahsyatan karya nenek moyang kita di Gunung Padang. Timbrungan mang
Okim terakhir di blog Andi Arief Dua misalnya tentang tindak kekerasan
masyarakat setempat dan pemaksaan dihentikannya penelitian akibat
dipergunakannya bahan peledak. Berita tersebut kebetulan mang Okim dapat
langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur, yang seperti halnya masyarakat
setempat, merasa capek juga dengan kegiatan penelitian yang terkesan tanpa
hasil nyata --- dan konon juga tidak berizin resmi ( ini yang disampaikan
dan dikeluhkan langsung oleh Pak Kabid Cianjur sendiri ). 

 

Temuan Reaktor Pembangkit Energi Hydroelectric

 

Berita terakhir yang membuat jantung mang Okim berdagab-degub adalah yang
dirilis oleh DetikNews 11 September 2013 berjudul  Riset di Gunung Padang
Selesai, Peneliti Temukan Sesuatu yang Istimewa . Dalam berita tersebut
disebutkan bahwa Erick Rizky , koordinator Tim Mandiri / TTRM Gunung Padang
, menyatakan bahwa penelitian TTRM telah selesai dan laporannya akan  segera
diserahkan ke Presiden. Menurut Rizky, temuan TTRM terpenting adalah tentang
adanya  4 lapisan di Gunung Padang dimana penelitian lapisan 1 dan 2 akan
ditinjaklanjuti oleh Kemdikbud atau Pemda, sedangkan untuk lapisan 3 dan 4,
karena sangat istimewa dan tidak ada duanya di dunia, maka tindak lanjut
penelitiannya akan diserahkan sepenuhnya kepada keputusan Presiden ---
apakah ke Kementerian Pertahanan, Kementerian ESDM, atau ke TNI-POLRI.
Temuan istimewa tersebut, yang diawali dengan  temuan sebelumnya yaitu
chamber cawan raksasa, adanya sungai dan mata air, kubah, menara, dan
aquifer serta transmitter, terkait dengan adanya  sebuah alat mirip reaktor
pembangkit energi hydroelectric - - - Subhanallah. Pak Andi Arief yang
diminta konfirmasinya oleh DetikNews mengakui tentang  adanya beberapa
temuan tetapi tidak bersedia mengungkapkannya.

 

Membaca berita DetikNews di atas, yang bagi banyak orang mungkin sangat
membanggakan tetapi bagi mang Okim sangat  mencemaskan, marilah kita do'akan
semoga apa yang dilaporkan oleh Erick Rizky  tersebut benar adanya.
Peristiwa beras Super Toy dan Blue Energy  yang sempat mengganggu  reputasi
Presiden masih  segar di ingatan mang Okim. Apakah temuan TTRM yang sangat
istimewa dan tidak ada duanya di dunia ini akan mengangkat atau malah akan
mengganggu lagi reputasi Presiden seperti halnya beras Super Toy dan Blue
Energy, wallahualam bissawab. Hanya bagi mang Okim, Wright or Wrong is Our
President.  Adalah tugas kita semua untuk mengamankan beliau. Munculnya
gagasan Petisi 26 April 2013 yang alhamdulilah  mang Okim dukung adalah
murni untuk tujuan itu, tidak untuk yang lain. Semoga Allah SWT melindungi
bangsa dan negara kita, yang setelah merdeka dari penjajahan selama hampir
lebih 68 tahun, dalam banyak bidang masih saja dalam kondisi sangat
memprihatinkan. Mohon beribu maaf kalau ada yang kurang berkenan, semoga
postingan ini ada manfaatnya,

 

Wassalam,

 

Mang Okim

 

 

 

 

 

 

Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-15 Terurut Topik leonardl
Di RMOL disebutkan akan dilakukan tomografi seismik oleh Himpunan Ahli 
Geofisika. 

Wow, tomografi berarti perlu banyak ledakan.

LL



Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Sujatmiko m...@cbn.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 16 Sep 2013 07:07:41 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: MGEIeconomicgeol...@yahoogroups.com; 
yondrilu...@gmail.com.@vega.idgx.net; Bachtiar T.t_bachtiar...@yahoo.co.id
Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA

Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 

Sudah lama rasanya kita  tidak pernah membaca  postingan di milis IAGI
tentang kemajuan  penelitian di Situs Gunung Padang  Cianjur, padahal
penelitian oleh Tim Mandiri terus berlangsung tanpa jedah. Walaupun
penelitian tersebut  sempat terganggu dengan adanya Petisi  yang mengusulkan
kepada Presiden untuk menghentikannya karena alasan  kearkeologian  dan
kelestarian  ( milis mang Okim  30 April 2013 , Petisi 34 : Situs Gunung
Padang Terselamatkan ) , tetapi karena kekuatan lobby yang sangat luar biasa
dari Tim Mandiri, maka Presiden dengan tegas dan tega , mengabaikan Petisi
yang ditanda-tangani oleh 34 Arkeolog dan Geolog dari beberapa Asosiasi dan
Instansi terkait, dan mengeluarkan Instruksi Presiden untuk meneruskan
penelitian.

 

Menghadapi Instruksi Presiden di atas, para Arkeolog dan  penanda tangan
Petisi tampaknya mengambil sikap tiarap dan diam seribu bahasa. Bagi mang
Okim sendiri,  karena merasa berstatus bebas merdeka, maka sekali-sekali
muncul di blog Andi Arief Dua dengan tujuan agar yang memberikan komentar
tidak hanya yang setuju 100 % dengan laporan hasil penelitian Tim Mandiri
yang nuansanya terus-terusan berisi slogan tentang hebatnya hasil penelitian
dan kedahsyatan karya nenek moyang kita di Gunung Padang. Timbrungan mang
Okim terakhir di blog Andi Arief Dua misalnya tentang tindak kekerasan
masyarakat setempat dan pemaksaan dihentikannya penelitian akibat
dipergunakannya bahan peledak. Berita tersebut kebetulan mang Okim dapat
langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur, yang seperti halnya masyarakat
setempat, merasa capek juga dengan kegiatan penelitian yang terkesan tanpa
hasil nyata --- dan konon juga tidak berizin resmi ( ini yang disampaikan
dan dikeluhkan langsung oleh Pak Kabid Cianjur sendiri ). 

 

Temuan Reaktor Pembangkit Energi Hydroelectric

 

Berita terakhir yang membuat jantung mang Okim berdagab-degub adalah yang
dirilis oleh DetikNews 11 September 2013 berjudul  Riset di Gunung Padang
Selesai, Peneliti Temukan Sesuatu yang Istimewa . Dalam berita tersebut
disebutkan bahwa Erick Rizky , koordinator Tim Mandiri / TTRM Gunung Padang
, menyatakan bahwa penelitian TTRM telah selesai dan laporannya akan  segera
diserahkan ke Presiden. Menurut Rizky, temuan TTRM terpenting adalah tentang
adanya  4 lapisan di Gunung Padang dimana penelitian lapisan 1 dan 2 akan
ditinjaklanjuti oleh Kemdikbud atau Pemda, sedangkan untuk lapisan 3 dan 4,
karena sangat istimewa dan tidak ada duanya di dunia, maka tindak lanjut
penelitiannya akan diserahkan sepenuhnya kepada keputusan Presiden ---
apakah ke Kementerian Pertahanan, Kementerian ESDM, atau ke TNI-POLRI.
Temuan istimewa tersebut, yang diawali dengan  temuan sebelumnya yaitu
chamber cawan raksasa, adanya sungai dan mata air, kubah, menara, dan
aquifer serta transmitter, terkait dengan adanya  sebuah alat mirip reaktor
pembangkit energi hydroelectric - - - Subhanallah. Pak Andi Arief yang
diminta konfirmasinya oleh DetikNews mengakui tentang  adanya beberapa
temuan tetapi tidak bersedia mengungkapkannya.

 

Membaca berita DetikNews di atas, yang bagi banyak orang mungkin sangat
membanggakan tetapi bagi mang Okim sangat  mencemaskan, marilah kita do'akan
semoga apa yang dilaporkan oleh Erick Rizky  tersebut benar adanya.
Peristiwa beras Super Toy dan Blue Energy  yang sempat mengganggu  reputasi
Presiden masih  segar di ingatan mang Okim. Apakah temuan TTRM yang sangat
istimewa dan tidak ada duanya di dunia ini akan mengangkat atau malah akan
mengganggu lagi reputasi Presiden seperti halnya beras Super Toy dan Blue
Energy, wallahualam bissawab. Hanya bagi mang Okim, Wright or Wrong is Our
President.  Adalah tugas kita semua untuk mengamankan beliau. Munculnya
gagasan Petisi 26 April 2013 yang alhamdulilah  mang Okim dukung adalah
murni untuk tujuan itu, tidak untuk yang lain. Semoga Allah SWT melindungi
bangsa dan negara kita, yang setelah merdeka dari penjajahan selama hampir
lebih 68 tahun, dalam banyak bidang masih saja dalam kondisi sangat
memprihatinkan. Mohon beribu maaf kalau ada yang kurang berkenan, semoga
postingan ini ada manfaatnya,

 

Wassalam,

 

Mang Okim

 

 

 

 

 

 

 

 



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/

Visit IAGI 

Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-15 Terurut Topik bandono . s
Bersatulah dalam merombak situs.
Hehehe inga inga kasus batutulis. 
Seingat saya tidak ada di kebudayaan sunda kebiasaan  mengubur harta dan temuan 
untuk keturunan mereka.
Maaf bila salah.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: leona...@centrin.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 16 Sep 2013 01:50:28 
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesiafo...@hagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA
Di RMOL disebutkan akan dilakukan tomografi seismik oleh Himpunan Ahli 
Geofisika. 

Wow, tomografi berarti perlu banyak ledakan.

LL



Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Sujatmiko m...@cbn.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 16 Sep 2013 07:07:41 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: MGEIeconomicgeol...@yahoogroups.com; 
yondrilu...@gmail.com.@vega.idgx.net; Bachtiar T.t_bachtiar...@yahoo.co.id
Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA

Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 

Sudah lama rasanya kita  tidak pernah membaca  postingan di milis IAGI
tentang kemajuan  penelitian di Situs Gunung Padang  Cianjur, padahal
penelitian oleh Tim Mandiri terus berlangsung tanpa jedah. Walaupun
penelitian tersebut  sempat terganggu dengan adanya Petisi  yang mengusulkan
kepada Presiden untuk menghentikannya karena alasan  kearkeologian  dan
kelestarian  ( milis mang Okim  30 April 2013 , Petisi 34 : Situs Gunung
Padang Terselamatkan ) , tetapi karena kekuatan lobby yang sangat luar biasa
dari Tim Mandiri, maka Presiden dengan tegas dan tega , mengabaikan Petisi
yang ditanda-tangani oleh 34 Arkeolog dan Geolog dari beberapa Asosiasi dan
Instansi terkait, dan mengeluarkan Instruksi Presiden untuk meneruskan
penelitian.

 

Menghadapi Instruksi Presiden di atas, para Arkeolog dan  penanda tangan
Petisi tampaknya mengambil sikap tiarap dan diam seribu bahasa. Bagi mang
Okim sendiri,  karena merasa berstatus bebas merdeka, maka sekali-sekali
muncul di blog Andi Arief Dua dengan tujuan agar yang memberikan komentar
tidak hanya yang setuju 100 % dengan laporan hasil penelitian Tim Mandiri
yang nuansanya terus-terusan berisi slogan tentang hebatnya hasil penelitian
dan kedahsyatan karya nenek moyang kita di Gunung Padang. Timbrungan mang
Okim terakhir di blog Andi Arief Dua misalnya tentang tindak kekerasan
masyarakat setempat dan pemaksaan dihentikannya penelitian akibat
dipergunakannya bahan peledak. Berita tersebut kebetulan mang Okim dapat
langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur, yang seperti halnya masyarakat
setempat, merasa capek juga dengan kegiatan penelitian yang terkesan tanpa
hasil nyata --- dan konon juga tidak berizin resmi ( ini yang disampaikan
dan dikeluhkan langsung oleh Pak Kabid Cianjur sendiri ). 

 

Temuan Reaktor Pembangkit Energi Hydroelectric

 

Berita terakhir yang membuat jantung mang Okim berdagab-degub adalah yang
dirilis oleh DetikNews 11 September 2013 berjudul  Riset di Gunung Padang
Selesai, Peneliti Temukan Sesuatu yang Istimewa . Dalam berita tersebut
disebutkan bahwa Erick Rizky , koordinator Tim Mandiri / TTRM Gunung Padang
, menyatakan bahwa penelitian TTRM telah selesai dan laporannya akan  segera
diserahkan ke Presiden. Menurut Rizky, temuan TTRM terpenting adalah tentang
adanya  4 lapisan di Gunung Padang dimana penelitian lapisan 1 dan 2 akan
ditinjaklanjuti oleh Kemdikbud atau Pemda, sedangkan untuk lapisan 3 dan 4,
karena sangat istimewa dan tidak ada duanya di dunia, maka tindak lanjut
penelitiannya akan diserahkan sepenuhnya kepada keputusan Presiden ---
apakah ke Kementerian Pertahanan, Kementerian ESDM, atau ke TNI-POLRI.
Temuan istimewa tersebut, yang diawali dengan  temuan sebelumnya yaitu
chamber cawan raksasa, adanya sungai dan mata air, kubah, menara, dan
aquifer serta transmitter, terkait dengan adanya  sebuah alat mirip reaktor
pembangkit energi hydroelectric - - - Subhanallah. Pak Andi Arief yang
diminta konfirmasinya oleh DetikNews mengakui tentang  adanya beberapa
temuan tetapi tidak bersedia mengungkapkannya.

 

Membaca berita DetikNews di atas, yang bagi banyak orang mungkin sangat
membanggakan tetapi bagi mang Okim sangat  mencemaskan, marilah kita do'akan
semoga apa yang dilaporkan oleh Erick Rizky  tersebut benar adanya.
Peristiwa beras Super Toy dan Blue Energy  yang sempat mengganggu  reputasi
Presiden masih  segar di ingatan mang Okim. Apakah temuan TTRM yang sangat
istimewa dan tidak ada duanya di dunia ini akan mengangkat atau malah akan
mengganggu lagi reputasi Presiden seperti halnya beras Super Toy dan Blue
Energy, wallahualam bissawab. Hanya bagi mang Okim, Wright or Wrong is Our
President.  Adalah tugas kita semua untuk mengamankan beliau. Munculnya
gagasan Petisi 26 April 2013 yang alhamdulilah  mang Okim dukung adalah
murni untuk tujuan itu, tidak untuk yang lain. Semoga Allah SWT melindungi
bangsa dan negara kita, yang

Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-15 Terurut Topik bandono . s
Mungkin listrik hasilnya dikirim lewat transmiter ya mas? 
Dipakai siapa listrik yang dihasilkan kala itu?
Semoga benar temuan itu.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Sujatmiko m...@cbn.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 16 Sep 2013 07:07:41 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: MGEIeconomicgeol...@yahoogroups.com; 
yondrilu...@gmail.com.@vega.idgx.net; Bachtiar T.t_bachtiar...@yahoo.co.id
Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI 
PERUTNYA
Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 

Sudah lama rasanya kita  tidak pernah membaca  postingan di milis IAGI
tentang kemajuan  penelitian di Situs Gunung Padang  Cianjur, padahal
penelitian oleh Tim Mandiri terus berlangsung tanpa jedah. Walaupun
penelitian tersebut  sempat terganggu dengan adanya Petisi  yang mengusulkan
kepada Presiden untuk menghentikannya karena alasan  kearkeologian  dan
kelestarian  ( milis mang Okim  30 April 2013 , Petisi 34 : Situs Gunung
Padang Terselamatkan ) , tetapi karena kekuatan lobby yang sangat luar biasa
dari Tim Mandiri, maka Presiden dengan tegas dan tega , mengabaikan Petisi
yang ditanda-tangani oleh 34 Arkeolog dan Geolog dari beberapa Asosiasi dan
Instansi terkait, dan mengeluarkan Instruksi Presiden untuk meneruskan
penelitian.

 

Menghadapi Instruksi Presiden di atas, para Arkeolog dan  penanda tangan
Petisi tampaknya mengambil sikap tiarap dan diam seribu bahasa. Bagi mang
Okim sendiri,  karena merasa berstatus bebas merdeka, maka sekali-sekali
muncul di blog Andi Arief Dua dengan tujuan agar yang memberikan komentar
tidak hanya yang setuju 100 % dengan laporan hasil penelitian Tim Mandiri
yang nuansanya terus-terusan berisi slogan tentang hebatnya hasil penelitian
dan kedahsyatan karya nenek moyang kita di Gunung Padang. Timbrungan mang
Okim terakhir di blog Andi Arief Dua misalnya tentang tindak kekerasan
masyarakat setempat dan pemaksaan dihentikannya penelitian akibat
dipergunakannya bahan peledak. Berita tersebut kebetulan mang Okim dapat
langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur, yang seperti halnya masyarakat
setempat, merasa capek juga dengan kegiatan penelitian yang terkesan tanpa
hasil nyata --- dan konon juga tidak berizin resmi ( ini yang disampaikan
dan dikeluhkan langsung oleh Pak Kabid Cianjur sendiri ). 

 

Temuan Reaktor Pembangkit Energi Hydroelectric

 

Berita terakhir yang membuat jantung mang Okim berdagab-degub adalah yang
dirilis oleh DetikNews 11 September 2013 berjudul  Riset di Gunung Padang
Selesai, Peneliti Temukan Sesuatu yang Istimewa . Dalam berita tersebut
disebutkan bahwa Erick Rizky , koordinator Tim Mandiri / TTRM Gunung Padang
, menyatakan bahwa penelitian TTRM telah selesai dan laporannya akan  segera
diserahkan ke Presiden. Menurut Rizky, temuan TTRM terpenting adalah tentang
adanya  4 lapisan di Gunung Padang dimana penelitian lapisan 1 dan 2 akan
ditinjaklanjuti oleh Kemdikbud atau Pemda, sedangkan untuk lapisan 3 dan 4,
karena sangat istimewa dan tidak ada duanya di dunia, maka tindak lanjut
penelitiannya akan diserahkan sepenuhnya kepada keputusan Presiden ---
apakah ke Kementerian Pertahanan, Kementerian ESDM, atau ke TNI-POLRI.
Temuan istimewa tersebut, yang diawali dengan  temuan sebelumnya yaitu
chamber cawan raksasa, adanya sungai dan mata air, kubah, menara, dan
aquifer serta transmitter, terkait dengan adanya  sebuah alat mirip reaktor
pembangkit energi hydroelectric - - - Subhanallah. Pak Andi Arief yang
diminta konfirmasinya oleh DetikNews mengakui tentang  adanya beberapa
temuan tetapi tidak bersedia mengungkapkannya.

 

Membaca berita DetikNews di atas, yang bagi banyak orang mungkin sangat
membanggakan tetapi bagi mang Okim sangat  mencemaskan, marilah kita do'akan
semoga apa yang dilaporkan oleh Erick Rizky  tersebut benar adanya.
Peristiwa beras Super Toy dan Blue Energy  yang sempat mengganggu  reputasi
Presiden masih  segar di ingatan mang Okim. Apakah temuan TTRM yang sangat
istimewa dan tidak ada duanya di dunia ini akan mengangkat atau malah akan
mengganggu lagi reputasi Presiden seperti halnya beras Super Toy dan Blue
Energy, wallahualam bissawab. Hanya bagi mang Okim, Wright or Wrong is Our
President.  Adalah tugas kita semua untuk mengamankan beliau. Munculnya
gagasan Petisi 26 April 2013 yang alhamdulilah  mang Okim dukung adalah
murni untuk tujuan itu, tidak untuk yang lain. Semoga Allah SWT melindungi
bangsa dan negara kita, yang setelah merdeka dari penjajahan selama hampir
lebih 68 tahun, dalam banyak bidang masih saja dalam kondisi sangat
memprihatinkan. Mohon beribu maaf kalau ada yang kurang berkenan, semoga
postingan ini ada manfaatnya,

 

Wassalam,

 

Mang Okim

 

 

 

 

 

 

 

 



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/

Visit IAGI Website: 

RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-15 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Rekan-rekan IAGI yang baik,
Tanpa bermaksud menyerang siapa-siapa, saya sungguh heran membaca posting
Mang Okim di bawah, padahal sudah sering kami jelaskan.  Menurut hemat kami
Petisi 34 hanya berkedok kelestarian dan penyelamatan Gunung Padang tapi
maksud sebenarnya menghentikan penelitian Tim Mandiri dan merebutnya
(silahkan benar-benar dicermati isinya).  Isi Petisi 34 menghasut dan
terang-terangan menghina tim mandiri sebagai para peneliti yang tidak
kompeten dan dituduh hanya merusak.  Tindakan Petisi 34 sangat bertolak
belakang dengan semangat gotong royong dan etika serta kebebasan dunia
ilmiah-akademis.  Untunglah presiden kita waras sehingga tidak terhasut oleh
petisi ajaib ini.
Lebih ajaib lagi kalau perihal ijin penelitian dari Tim Mandiri masih
dipermasalahkan.  Tim punya ijin lengkap, dari Bupati dan Pemda setempat dan
dari Dikbud serta Dirjen Purbakala-BPCB.  Apalagi kalau dikatakan sudah
instruksi presiden masa iya perijinan masih jadi masalah, ini pernyataan
yang bertabrakan. Faktanya lagi Mendikbud, M.Nuh sudah berkunjung ke
G.Padang didampingin DirJen dan Ketua BPCB serta para aparat PEMDA setempat.
Beliau dengan tegas mendukung penelitian tim mandiri dan memerintahkan
jajarannya untuk membantu jalannya penelitian (seperti diberitakan banyak
media).
Tindakan kekerasan pada para peneliti baru-baru ini bukan isyu tapi
benar-benar terjadi.  Bukan juga karena warga masyarakat protes dan marah
tapi hanya tindakan sekelompok orang (sekitar 20 orang) yang datang
tiba-tiba ke lokasi ketika tim sedang melakukan survey seismik tomografi dan
tanpa ba-bi-bu langsung melakukan pengeroyokan dan pemukulan sampai beberapa
anggauta tim babak belur.  Tidak ada gejala protes masyarakat atau
komunikasi apapun sebelumnya.  Terlepas apakah gerakan kelompok ini
terencana atau hanya tindakan anarki dari sekelompok orang-orang yang tidak
faham, ini adalah kriminal.  Beberapa orang pelaku utamanya sekarang sudah
diciduk oleh polisi setempat.  Alangkah tidak bijaksananya apabila ada pihak
yang malah seperti membela atau membenarkan tindakan biadab ini; Termasuk
beberapa media yang malah memberitakan pelaku kekerasannya seolah-olah
pahlawan dan menjadikannya narasumber, tanpa cross-check ke pihak-pihak
berwenang, termasuk korban kekerasannya.  Penggunaan bahan peledak yang
diisyukan itu hanya mercon yang sebesar bola kasti yang dipakai untuk source
dari seismik tomografinya.  Source ini sudah teruji sangat aman, suaranya
tidak keras (tertimbun sekitar 1 meter) dan tidak ada bekas ledakan berarti
di lokasi-nya.  Setelahnya, lokasi-lokasi peledakan dirapihkan dan sudah
sukar terlihat lagi jejaknya.  Penggunaan mercon ini tentu atas seijin dan
panduan dari POLRES dan POLSEK setempat, juga sudah disosialisasikan kepada
masyarakat setempat dengan baik, tidak ada masalah apa-apa sebelum kejadian
pengeroyokan ini.  Menurut hemat kami ini bukan hanya penganiayaan biasa
tapi sudah merupakan penghinaan pada dunia dan profesi peneliti.  Apabila
dibiarkan akan menjadi preseden buruk ke depan.
Adalah sangat disrespectfull apabila dikatakan kerja keras tanpa profit
dan pamrih dari penelitian Tim Mandiri (yang biaya sendiri) dalam dua tahun
terakhir ini dikatakan tanpa hasil nyata. Terlebih lagi disamakan dengan
Kasus Supertoy dan Blue Energi.  Survey dan hasil penelitian TTRM sangat
intensif dari berbagai bidang keahlian: arkeologi-geologi permukaan dan
eskavasi, Geofisika: georadar, geolistrik, geomagnet, dan baru-baru ini
seismik tomografi; dan core drilling (sampai saat ini sudah ada 4 titik
bor).  Jadi, hasil penelitian tim mandiri (TTRM) yang mengatakan Situs di
permukaan melingkupi seluruh bukit dan keberadaan bangunan lebih tua dan
ruang-ruang besar dibawahnya adalah berdasarkan data yang sangat kuat.
Dugaaan keberadaan ruang adalah dari image refleksi-refraksi gelombang
georadar, very-high resistivity body di penampang geolistrik (puluhan ribu
ohm.m), very-low seismic-velocity zone (di bawah seribu m/s) pada survey
tomografi, dan total water loss sampai puluhan meter kubik ketika pemboran.
Demikian juga perihal situs yang multi-layer peradaban dari yang berumur
2500 tahun sampai yang lebih tua dari 10.000 tahun lalu didasarkan oleh
analisa carbon dating yang cukup banyak dan teruji. Sebaliknya, Keyakinan
para petisi 34 bahwa situs hanya di atas bukit di permukaan saja semata-mata
berdasarkan opini subyektif tidak didukung data yang memadai.  Faktanya
sekarang, keyakinan mereka terbukti tidak benar.  Tim Mandiri sangat terbuka
untuk berseminar, berdiskusi, bekerjasama dengan siapa saja dari dunia
penelitian dan pendidikan yang tertarik, termasuk dari kelompok Petisi 34
kalau memang bermaksud baik untuk kemajuan bangsa dan ilmu pengetahuan.
Dalam mimbar ilmiah, tidak perlu kita bergunjing terlalu jauh tentang apa
isi dari Gunung Padang sebenarnya.  Bagi dunia ilmiah keberadaan bangunan
sangat besar dari masa pra-sejarah Indonesia dengan struktur yang tidak
sederhana terutama adanya ruang-ruang sudah cukup merupakan hal 

Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA

2013-09-15 Terurut Topik yustinus yuwono
Wah, muncul lagi??

Deny, saya setuju kalo pengeroyokan yang dialami Tim Mandiri itu tindakan
kriminal, apapun yang dilakukan dengan kekerasan seharusnya tidak boleh
terjadi di Negeri ini. Tapi yang lebih penting lagi dicari akar
permasalahan- nya kenapa kekerasan ini bisa terjadi, apakah spontanitas
apakah ada dalangnya dan apa alasannya. Bagi saya pribadi, penelitian dalam
bentuk apapun harus di appresiasi apapun hasilnya asal dilakukan sesuai
prosedur ilmiah dan penuh kejujuran. Perdebatan maupun adu argumentasi
ilmiah sah- sah saja asal dilakukan dengan santun dan menjaga etika. Untuk
rekan-rekan yang lain dan semuanya saja, saya pribadi sangat pesimistis
adanya bangunan canggih di bawah G Padang, ini hanya opini pribadi
berdasarkan logika saya dan tidak berdasar data dari penelitian, karena
memang saya hanya mengikuti dari mass media dan milis ini. Slamat meneliti,
semoga kita semua bisa segera menikmati hasil dari peneliti-peneliti ini,
Salam,
YSY


2013/9/16 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com

 Rekan-rekan IAGI yang baik,
 Tanpa bermaksud menyerang siapa-siapa, saya sungguh heran membaca posting
 Mang Okim di bawah, padahal sudah sering kami jelaskan.  Menurut hemat kami
 Petisi 34 hanya berkedok kelestarian dan penyelamatan Gunung Padang tapi
 maksud sebenarnya menghentikan penelitian Tim Mandiri dan merebutnya
 (silahkan benar-benar dicermati isinya).  Isi Petisi 34 menghasut dan
 terang-terangan menghina tim mandiri sebagai para peneliti yang tidak
 kompeten dan dituduh hanya merusak.  Tindakan Petisi 34 sangat bertolak
 belakang dengan semangat gotong royong dan etika serta kebebasan dunia
 ilmiah-akademis.  Untunglah presiden kita waras sehingga tidak terhasut
 oleh
 petisi ajaib ini.
 Lebih ajaib lagi kalau perihal ijin penelitian dari Tim Mandiri masih
 dipermasalahkan.  Tim punya ijin lengkap, dari Bupati dan Pemda setempat
 dan
 dari Dikbud serta Dirjen Purbakala-BPCB.  Apalagi kalau dikatakan sudah
 instruksi presiden masa iya perijinan masih jadi masalah, ini pernyataan
 yang bertabrakan. Faktanya lagi Mendikbud, M.Nuh sudah berkunjung ke
 G.Padang didampingin DirJen dan Ketua BPCB serta para aparat PEMDA
 setempat.
 Beliau dengan tegas mendukung penelitian tim mandiri dan memerintahkan
 jajarannya untuk membantu jalannya penelitian (seperti diberitakan banyak
 media).
 Tindakan kekerasan pada para peneliti baru-baru ini bukan isyu tapi
 benar-benar terjadi.  Bukan juga karena warga masyarakat protes dan marah
 tapi hanya tindakan sekelompok orang (sekitar 20 orang) yang datang
 tiba-tiba ke lokasi ketika tim sedang melakukan survey seismik tomografi
 dan
 tanpa ba-bi-bu langsung melakukan pengeroyokan dan pemukulan sampai
 beberapa
 anggauta tim babak belur.  Tidak ada gejala protes masyarakat atau
 komunikasi apapun sebelumnya.  Terlepas apakah gerakan kelompok ini
 terencana atau hanya tindakan anarki dari sekelompok orang-orang yang tidak
 faham, ini adalah kriminal.  Beberapa orang pelaku utamanya sekarang sudah
 diciduk oleh polisi setempat.  Alangkah tidak bijaksananya apabila ada
 pihak
 yang malah seperti membela atau membenarkan tindakan biadab ini; Termasuk
 beberapa media yang malah memberitakan pelaku kekerasannya seolah-olah
 pahlawan dan menjadikannya narasumber, tanpa cross-check ke pihak-pihak
 berwenang, termasuk korban kekerasannya.  Penggunaan bahan peledak yang
 diisyukan itu hanya mercon yang sebesar bola kasti yang dipakai untuk
 source
 dari seismik tomografinya.  Source ini sudah teruji sangat aman, suaranya
 tidak keras (tertimbun sekitar 1 meter) dan tidak ada bekas ledakan berarti
 di lokasi-nya.  Setelahnya, lokasi-lokasi peledakan dirapihkan dan sudah
 sukar terlihat lagi jejaknya.  Penggunaan mercon ini tentu atas seijin dan
 panduan dari POLRES dan POLSEK setempat, juga sudah disosialisasikan kepada
 masyarakat setempat dengan baik, tidak ada masalah apa-apa sebelum kejadian
 pengeroyokan ini.  Menurut hemat kami ini bukan hanya penganiayaan biasa
 tapi sudah merupakan penghinaan pada dunia dan profesi peneliti.  Apabila
 dibiarkan akan menjadi preseden buruk ke depan.
 Adalah sangat disrespectfull apabila dikatakan kerja keras tanpa profit
 dan pamrih dari penelitian Tim Mandiri (yang biaya sendiri) dalam dua tahun
 terakhir ini dikatakan tanpa hasil nyata. Terlebih lagi disamakan dengan
 Kasus Supertoy dan Blue Energi.  Survey dan hasil penelitian TTRM sangat
 intensif dari berbagai bidang keahlian: arkeologi-geologi permukaan dan
 eskavasi, Geofisika: georadar, geolistrik, geomagnet, dan baru-baru ini
 seismik tomografi; dan core drilling (sampai saat ini sudah ada 4 titik
 bor).  Jadi, hasil penelitian tim mandiri (TTRM) yang mengatakan Situs di
 permukaan melingkupi seluruh bukit dan keberadaan bangunan lebih tua dan
 ruang-ruang besar dibawahnya adalah berdasarkan data yang sangat kuat.
 Dugaaan keberadaan ruang adalah dari image refleksi-refraksi gelombang
 georadar, very-high resistivity body di penampang geolistrik (puluhan ribu