[mediacare] CP Disc Tara & Vision

2007-01-23 Thread Ria Ariyanie
All,
 
ada yg bisa bantu gak..?
butuh contact person di Disc Tara dan juga di Vision, ada yang punya...?
mo ngajak kerja sama niy
 
Seperti biasa, di japri ajah, supaya gak ganggu jalur :)
Makasih banyak yah.
 
Regards,
Ria Ariyanie
ARC Worldwide Indonesia
a Division of PT Star Reachers Indonesia
Menara Thamrin 24th Fl.
Jl. MH Thamrn Kav. 3
P: 021 - 3983 0118 #1606
F: 021 - 3983 0129
 


[mediacare] PERCEPTION vs REALITY: Kesuksesan Keturunan Tionghoa

2007-01-23 Thread Steve Kosasih

On 1/22/07, jual gosip <[EMAIL PROTECTED] >
wrote: (EDITED FROM ORIGINAL - KOMENTAR SAYA DI BAWAH)

Tapi ingat, ada hal-hal yang membuat orang China sukses namun dengan
cara-cara yang tidak benar.

banyak pengusaha China yang membobol bank. Mereka bersedia hanya menerima
50-60 persen dari total kredit yang diajukan sedangkan 40-50 persennya lagi
diberikan kepada oknum-oknum bank. Proyek di mark-up, setelah dimacetkan
mereka kabur entah kemana. Yang di penjara bankir yang menerima uang suap.

saya benci koruptor. Tapi saya menyatakan salut dan mengacungkan jempol
kepada Bob Hasan, Probosutedjo, Beddu Amang, Rahardi Ramelan yang bersedia
masuk penjara untuk menebus kelakukannya. tapi pengusaha China yang korup?
Nggak ada yang masuk penjara. Dia pilih nyuap penegak hukum atau kabur ke
luar negeri...
persis seperti anjing dibawa penggebug. Makanya yang banyak di umumkan oleh
Kejaksaan Agung sebagian besar pengusaha China

Sekali lagi ini bukan rasis tapi fakta

MY COMMENT:
(ini maksudnya membahas pengusaha Indonesia yang beretnis keturunan China
kan? kalau YA, berikut ini komentar saya..)

Pertama-tama:
Muhammad "BOB" Hasan, itu asli keturunan China.

Jadi, kalau anda mengacungkan jempol padanya, maka anda baru saja membantah
komentar anda sendiri.

Lagipula banyak tersangka koruptor (dan bukan koruptor) keturunan etnis
China yang pernah masuk penjara (seperti Ricardo Gelalel dan Da'i kondang
Anton Medan). Dan banyak pula tersangka koruptor (dan bukan koruptor) yang
tertangkap (dan belum tertangkap) yang bukan berasal dari etnis China
(seperti tersangka pembobol Bank BNI Rp1,7triliun kemarin; Adrian Waworuntu,
Jeffrey Baso, Paula Lumowa dan teman-teman)

Kedua:
Namun demikian, masuk penjara ataupun kabur, saya rasa tidak pada tempatnya
bagi siapapun untuk mengacungkan jempol kepada koruptor. Apapun etnisnya.
Karena korupsi itu seharusnya bukan untuk diacungi jempol.

Ketiga:
It takes two to tango.
Artinya: Orang tidak bisa korupsi sendirian. Kalau mau membobol bank, apakah
tidak perlu bantuan orang dalam? Menurut saya pejabat/eksekutif yang terima
sogok atau koruptor yang menyogok sama kelirunya. Terima sogok kan sama juga
KKN.

Kita tentu juga pernah dengar bahwa ada banyak uang orang Indonesia yang
nongkrong bertahun-tahun dengan bunga super kecil di Swiss, USA dan
negara-negara lain.. (sumber: info dari teman-teman saya yang jadi bankir di
negara-negara tersebut)

PENGUSAHA (keturunan etnis apapun) tidak akan sudi mendiamkan uangnya
nongkrong di tabungan bertahun-tahun dengan bunga yang kecil...
Artinya?

Itu uang warganegara Indonesia yang BUKAN PENGUSAHA.

Siapa warga negara Indonesia yang BUKAN PENGUSAHA tapi punya uang banyak
(sampai jutaan US Dollar) yang rela duitnya nongkrong bertahun-tahun
meskipun hanya mendapat bunga kecil?

Mungkin - logikanya - warga negara Indonesia yang mendapat duit itu dengan
"gratis" alias ngga pake modal alias... pikir sendiri deh... Kalau pengusaha
kan pakai usaha... namanya aja pengusaha...

Logikanya (dan faktanya) yang BUKAN PENGUSAHA dan bisa dapat fasilitas untuk
dapat duit "gratis" itu pasti sebagian besar (kalau tidak semuanya) tidak
mungkin keturunan China bukan?

Kalau buat saya, yang namanya koruptor, apapun etnisnya, itu semua tidak OK.

Saya selalu mendoakan pengusaha-pengusaha (bahasa modern yang lagi naik
daun: entrepreneur) yang betul-betul berusaha. Karena cuma mereka yang
menambah lapangan pekerjaan dan mengentaskan kemiskinan di tanah air kita
tercinta ini.

Kalau cuma kuli seperti saya, ya sama-sama masih mengharap gaji dan
bayaran.. jadi belum bisa ngasih makan orang lain yang bukan keluarga..

Selain para pengusaha, yang paling saya doakan juga adalah para investor -
siapapun orangnya, apapun etnisnya dan dari manapun asal negaranya - yang
mau berinvestasi di sektor riil di Indonesia. Bukan cuma investasi di pasar
modal saja - karena itu namanya spekulasi, bukan investasi, karena tiap saat
bisa ditarik.

Yang paling diperlukan negara kita untuk bisa bangkit dari keterpurukan
ekonomi adalah FDI - Foreign Direct Investment, alias investasi para
investor asing untuk membangun pabrik, mengeksplorasi lahan, menanam modal
bisnis di tanah air.

Ekonomi kita terjun bebas karena investasi di sektor riil banyak yang lari
pada masa krisis. Pabrik-pabrik tutup. Order-order barang ekspor pindah ke
negara-negara lain yang dianggap lebih masuk akal: Malaysia (yang lebih
mahal dari Indonesia), India, Srilanka, dan Vietnam.

Hanya perbaikan ekonomi yang bisa memicu kebangkitan bangsa kita ini.
Kenapa? Karena perbaikan pendidikan, taraf kehidupan, keamanan dll semuanya
perlu biaya. Dan biaya hanya bisa didapat dari sektor ekonomi.

Semua kebaikan memerlukan biaya.
Begitu kata eyang saya yang suka bilang kepada saya:
"Ngger... Jer Basuki Mowo Beyo..."
(Nak... Kebaikan itu memerlukan biaya...)

So, persepsi bahwa etnis tertentu lebih hebat dari etnis yang lain itu
menurut saya adalah "TIPUAN STATISTIK"...

Ada banyak sekali saudara-saudara kita dengan etnis Non-Chin

[mediacare] Dugaan Mark Up Hotel Presiden Dilanjutkan, Timtas Tipikor Periksa Staf Istana

2007-01-23 Thread MTI
Dugaan Mark Up Hotel Presiden Dilanjutkan, Timtas Tipikor Periksa Staf Istana

JAKARTA - Satu per satu staf rumah tangga kepresidenan diperiksa Timtas 
Tipikor. Lembaga pemberantas praktik korupsi itu serius mengusut dugaan mark up 
biaya hotel rombongan presiden saat menghadiri KTT ASEAN ke Cebu, Filipina, 
lalu.

Pihak istana memang terbuka dan kooperatif untuk menjalani pemeriksaan dan 
memberikan data-data untuk menguak kebenaran isu mark up yang menghebohkan itu. 

Kepala Biro Rumah Tangga Istana Kepresidenan Ahmad Rusydi mengakui, 
staf-stafnya sudah diperiksa oleh Timtas Tipikor (Tim Pemberantasan Tindak 
Pidana Korupsi). "Sudah ada yang diperiksa. Kan orangnya sudah jelas, siapa 
yang di bagian pemesanan dan siapa di keuangan," katanya kemarin.

Hanya saja, Rusydi tidak menjelaskan lebih detail, staf-staf yang mana yang 
sudah diperiksa oleh Timtas Tipikor. "Yang pasti kami terbuka," katanya.

Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda seusai mendampingi Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono menemui Menteri Luar Negeri Kerajaan Denmark Dr Per Stig 
Moller juga memberikan keterangan terkait isu mark up tersebut. Menurut Hassan, 
biaya hotel yang dibayarkan rombongan Indonesia saat ke Cebu memang di atas 
harga normal. "Itu betul, tapi bukan karena adanya mark up," ujar Hasan.

Sesuai penjelasan KBRI Manila, tarif hotel di Cebu selama KTT ASEAN memang 
melambung tinggi. Harga tersebut berlaku sama bagi semua kontingen. Pengelola 
hotel memang membuat kesepakatan dengan panitia KTT soal tarif resmi hotel 
selama KTT. 

Isu adanya mark up biaya hotel di Cebu beredar kali pertama di media nasional 
berbahasa Inggris dan media Filipina Inquirer.net. Dalam berita tersebut 
diceritakan, kontingen Indonesia yang berjumlah 100 orang lebih menginap di 
Shangri-La's Mactan Island Resort and Spa. Saat pembayaran, staf kepresidenan 
diduga meminta kuitansi pembayaran di mark up. Tapi, permintaan itu ditolak 
hotel. Namun, hotel dan panitia KTT juga telah membantah adanya dugaan tersebut.

Karena sudah menjadi isu publik, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil 
Timtas Tipikor dan meminta agar isu tersebut diselidiki kebenarannya. Hingga 
kini belum ada perkembangan yang berarti dari hasil pemeriksaan Timtas Tipikor. 
(tom)

Sumber: Jawapos - Selasa, 23 Januari 2007 

++
 
Untuk berita aktual seputar pemberantasan korupsi dan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) klik
http://www.transparansi.or.id/?pilih=berita
 
Untuk Indonesia yang lebih baik, klik
http://www.transparansi.or.id/ 



Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI)
The Indonesian Society for Transparency
Jl. Polombangkeng No. 11,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 
Telp: (62-21) 727-83670, 727-83650 
Fax: (62-21) 722-1658 
http://www.transparansi.or.id 
E-mail: [EMAIL PROTECTED] 


[mediacare] Info terbaru dari Koalisi Nasional menolak PP 37

2007-01-23 Thread ucok sky sky
dear all,

salam perjuangan,

kami sampaikan kepada seluruh kawan-kawan jaringan
bahwa menindaklanjuti aksi bersama Tolak PP 37 2006,
Koalisi nasional tolak PP 37 berencana akan melakukan
aksi di KPK pada hari rabu, 24 januari 2007 pukul
11.00. Aksi ini merupakan salah satu upaya pendekatan
hukum yang coba kita lakukan sebelum kita akan
melakukan  yudicial review ke MA.
kami berharap kawan-kawan didaerah terus bergerak dan
mengembangkan strategi aksi penolakan terhadap PP 37
ini.
Salam

Uchok Sky


Uchok Sky Khadafi.B 

Koordinator Advokasi dan Investigasi 

Sekretariat Nasional Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran 

Jln. Duren Tiga Selatan,No.68A, Pancoran 

Jakarta Selatan


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[mediacare] Pak Juwono, Mbok Welas Asih di Rumpin Bogor

2007-01-23 Thread Bambang Ketangsang
Pak Menhan yang terhormat,
  sengketa dimana-mana sih banyak, tapi mbok janganlah yang punya banyak bedil 
seperti TNI AU lalu semena-mena sama Wong Cilik, gitu kan Pak? Sejarahnya kan 
TNI berasal muasal dari rakyat meski lalu bpk-bpk Jenderal jadi mapan banget 
sedang rakyatnya jadi tetap sengsara banget saja.
  Kasus seperti begini kan bisa dan seyogianya dibawa ke pengadilan. Sukur 
kalau pengadilannya sudah bisa adil! Jangan yang punya bedil, dan banyak 
duitnya, ya selalu dianggap Jurdil dan dimenangkan. Itu kan seperti jaman Orba 
dulu. 
  Pak Juwono, mbok welas asih di Rumpin Bogor.
   
  bk


-
Yahoo! Messenger  NEW - crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail 

[mediacare] Seminar "Tren Iklan 2007"

2007-01-23 Thread Nanik Purwanti
Asosiasi Praktisi Periklanan Media (APPM) akan menyelenggarakan seminar Tren 
Iklan 2007 dengan tema "Good News and Bad News of Advertising in 2007".
   
  Pembicara :
  1. Gunadi Sinduwinata, Direktur Utama PT. Indomobil Sukses Internasional, Tbk.
  2. Stephen Listyo, GM Marketing Bank Central Asia (BCA).
  3. Ananto Pratikno, Executive Director AC Nielsen.
  4. Alino Sugianto, GM Sony Ericsson Mobile Communication Indonesia*.
  5. Narga Habib, Ketua PPPI - Cabe Rawit Advertising.
  6. Lukas Widjaja, GM Iklan Harian Kompas*.
  *) dalam konfirmasi
   
  Waktu : Rabu, 7 Februari 2007 (Hotel Santika Jakarta, Pukul 12.00 - selesai).
   
  Biaya keikutsertaan : 
  Rp 400.000,-/orang (Anggota APPM) dan Rp 500.000,-/orang (Non Anggota APPM 
dan Umum).
   
  Untuk informasi lebih lanjut hubungi :
  Sdri. Nanik, telp. (021) 3811228, 3459671 fax. (021) 3862373.
   
  Terima kasih.
   
   
   
   

 
-
Don't get soaked.  Take a quick peak at the forecast 
 with theYahoo! Search weather shortcut.

[mediacare] (Info) Corporate Event Management

2007-01-23 Thread Muhammad Hafiz

 *

BONUS : Beragam Checklist & Templete
*

*CORPORATE EVENT **MANAGEMENT*

* *

*Product Launching , *

*Sales Events , Training, Annual Gathering with Excellent TOR Development
Skills*

* *

*21 Februari 2007 at The Financial Club  08:00 - 16:00*



Tak dapat dipungkiri, selain tugas rutin, seringkali perusahaan
menyelenggarakan serangkaian acara (event) yang bersifat project-basis.

Event ini dapat berorientasi internal, seperti event tahunan tenaga penjual,
jalan-jalan bersama, perayaan ulang tahun,

hingga penyelenggaraan training, atau berorientasi eksternal, seperti
peluncuran produk baru, peluncuran merek baru,

Jumpa Pelanggan, dan lain sebagainya.



Bagi yang belum terbiasa, seperti umumnya Sekretaris, staff HR, Marketing &
Sales Support, dan staff umum lainnya,

seringkali acara berakhir dengan banyak ketidakpuasan. Pelatihan Corporate
Event Management mencoba memberikan solusi dan panduan bagi mereka yang
seringkali berurusan dengan masalah tersebut.



Kepada peserta, akan diberikan serangkaian alat bantu meliputi Template
D-Day Proforma Checklist,

Progress Checking, Work Allocation Worksheet, Budget Accountability Report,
Event Environment Checklist, Run Down Template,

Contract Draft with EO (Comprehensive), JukLak Sales Event Contest, dan
template lainnya yang akan sangat berguna dalam pengerjaan tugasnya sebagai
Corporate Event Manager/Officer.



*AGENDA WORKSHOP:*

*08:30 – 10:00 :  Succesfull Event Management : From Need Analysis to
Effective Execution*

  Sesi ini membahas tips dan tricks mensiasati berbagai isu seperti Need
Analysis, Concept Development,

  Resource Management, Event Project Management, Cost Budgeting and
Monitoring.



*10:15 – 12:00 :  Managing the D-Day Succesfully*

  Pelaksanaan event pada hari pelaksana-annya membutuhkan keahlian yang
berbeda.

  Sesi ini akan memberikan rangkaian tips dan tricks berdasarkan pengalaman
fasilitator

  dalam menangani situasi yang beragam dan  seringkali kritis.



*13:00 – 15:00 :  Case Study : The Lesson Learned*

1. Managing New Brand Launching

2. Managing Sales Force Yearly Event

3. Managing Company Outing & Family Gathering

4. Managing internal Training Delivery



*15:15 – 16:45 :  Developing Excellent TOR and Selecting Right Vendors*







*Fasilator *

* *

*DWIANTO ARIEF *

Berpengalaman menangani beragam corporate event dalam skala lokal dan
nasional di beragam industri, seperti Telekomunikasi, Otomotif dan Consumer
Goods, di serangkaian perusahaan ternama di Indonesia seperti Astra
(Rent-A-Car), Pramindo Ikat Nusantara dan saat ini menjabat sebagai
Promotion & Marketing Service Manager dari Enesis Group, dan bertanggung
jawab atas merek terkenal seperti Soffel (d/h Sari Puspa), Naturade Gold,
dsb.





*ANTONEITTA U.D *

Antoneitta UD adalah seorang praktisi yang memulai karirnya dari bawah.
Beliau memahami beragam keahlian dunia bisnis, serta bagaimana menangani
atasan, khususnya direksi dan komisaris (selama 3,5 tahun di Astra
Internasional). Pengalamannya meliputi perusahaan besar dan kecil dengan
beragam permasalahan meliputi show-biz (Musica Records), Office Managers
(Event Organizers), Astra International (PDCA Officer & Executive Assistant
to BOD & Commisioners), Marketing Support & Customer Service Manager di Grup
Tunas (PT Tunas Financindo), serta bertanggung jawab atas fungsi Business
Development di Authorized Dealer General Motors.

* *



*INVESTMENT*

*Rp. 975.000- / orang *

*untuk pembayaran selambatnya 7 Februari 2007  (bukti di fax).*

Pembayaran setelah tanggal 7 Februari 2007  :  Rp. 1.250.000,- /
Orang

Discount Khusus 50%* *Bagi orang ke-4, untuk pengambilan paket 3 0rang

*Sudah termasuk Coffee Break, Makan Siang, Sertifikat, dan Seminar Kit. *


*CONTACT INFO
NOVI (*0815 1166 8785*) /  HALIMI (*0817 6047 496*)*
Telp. (021) 708 33384, 720 9729, 726 5174
Fax (021) 723 6076
SMS Center : 0818 0622 1199
Email : [EMAIL PROTECTED]
Website : www.menaragroup.com
*Dress Code : Formal (No Jeans, No Sandal, No T-Shirt)*


[mediacare] CP Nia Dinata

2007-01-23 Thread dien rienny saraswati
Rekan-rekan milis yang terhormat,

Saya sangat membutuhkan nomor CP sutradara kenamaan Nia Dinata, minimal no. 
kantor beliau di Kalyana Mitra (kalau ga salah ya...)

Thx,
Sinta Tiara Rini

 
-
 Get your own web address.
 Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.

[mediacare] Mau dapetin CD My Chemical Romance?

2007-01-23 Thread creativedisc
hi guyss...
buat yg pengen dapetin CD My Chemical Romance... 
bisa click ke www.creativedisc.com

Thank you!
Salam kenal semua




[mediacare] Fwd: Jangan Terjebak Agenda IMF

2007-01-23 Thread Mohammed Ikhwan

http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0701/23/ekonomi/3263328.htm
===

JAKARTA, KOMPAS - Koalisi Anti Utang menolak jika Dana Moneter
Internasional (International Monetary Fund/IMF) berniat
mengintervensi kembali kebijakan fiskal dan moneter Indonesia.

"Kami mewaspadai agenda terselubung kedatangan Direktur Pelaksana
IMF Rodrigo Rato di Indonesia tanggal 23-24 Januari 2007. Indonesia
jangan terjebak lagi oleh agenda IMF," kata Koordinator Koalisi Anti
Utang (KAU) Kusfiardi, Senin (22/1).

Menurut Kusfiardi, untuk menentang kedatangan Rodrigo Rato, Selasa
ini digelar unjuk rasa di depan Bank Indonesia oleh jaringan KAU, di
antaranya Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI),
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), dan perwakilan Serikat
Pekerja PT PLN.

"Pekan lalu, siaran pers di situs IMF menyebutkan, IMF berharap
tingginya tingkat suku bunga global menutup defisit IMF sebesar 105
juta dollar AS di tahun 2007," ujar Kusfiardi.

Dia khawatir Rodrigo Rato memengaruhi Pemerintah Indonesia agar
menjaga suku bunga pada tingkat tertentu.

Padahal, harapan IMF terhadap tetap tingginya suku bunga global
menyebabkan tertahannya suku bunga kredit perbankan di Indonesia.

"Kondisi demikian mematikan peran intermediasi pada institusi
keuangan, termasuk perbankan. Sektor riil pun kemudian mati," ujar
Kusfiardi.

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI) Henry
Saragih mencurigai agenda IMF hanya akan mendorong Indonesia kembali
ke arah spekulasi sektor finansial.

"Tak pelak lagi, sektor riil terancam tak terurus. Kami menduga
agenda IMF juga tidak akan menggerakkan sektor pertanian, industri
kecil dan menengah, yang selama ini jadi tulang punggung ekonomi
riil Indonesia," kata Henry.

Urusan Indonesia dengan IMF sebenarnya selesai dengan pengembalian
dana pinjaman siaga pada Oktober 2006. Pengembalian mencapai 3,1
miliar dollar AS ditambah bunga satu kali pembayaran sehingga
totalnya 3,2 miliar dollar AS. (RYO)

_



--
Mohammed Ikhwan
Staff of Policy Studies and Campaign
Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI)
http://www.fspi.or.id
Mobile. +6281932099596


[mediacare] Lowongan Model Cowok Berbadan Kotak-2 (Six Pack)

2007-01-23 Thread Lady Asther
Dear Moderator yang baik ...
Aku nitip lowongan yaa ...

Aku perlu model cowok berbadan kotak-2 (Six Pack)
dengan syarat :

- Usia 20-28 tahun
- Fotogenik
- Tinggi min 170 cm
- Berat proporsional

Kirim foto minimal 3 (dengan 3 gaya) dan CV ke
[EMAIL PROTECTED] dan [EMAIL PROTECTED]

Foto yang dipilih akan diminta datang casting.

Jika lolos casting akan difoto untuk katalog produk
fashion.

Thx yaa ...


lady asther
08138427

 







 

Need Mail bonding?
Go to the Yahoo! Mail Q&A for great tips from Yahoo! Answers users.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396546091


[mediacare] Perkembangan Bentrok TNI-AU dengan Petani di Rumpin, Bogor

2007-01-23 Thread Biko
PERKEMBANGAN TERAKHIR 

BENTROK TNI-AU DENGAN PETANI 
DI DESA SUKAMULYA, RUMPIN, BOGOR

Pada hari ini, aparat TNI AU melakukan penambahan pasukan dan tetap memblokir 
seluruh akses masuk ke lokasi sengketa di Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin 
Kabupaten Bogor. Akibatnya beberapa warga yang terluka namun belum sempat 
dievakuasi ke rumah sakit akibat bentrokan kemarin belum bisa mendapatkan 
pengobatan yang memadai.


Selain melakukan pemblokiran, TNI AU juga melakukan penjagaan di tiap-tiap 
rumah warga. Tidak kurang empat personel di tempatkan di setiap rumah. Tindakan 
tidak pantas yang dilakukan TNI AU ini semakin mempertinggi trauma dan 
ketakutan di kalangan warga.


Di samping itu, hingga saat ini, Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) 
belum bisa mengkonfirmasi keberadaan petani dan warga serta salah seorang 
aktivis bernama Cece Rahman yang kemarin dinyatakan ditangkap oleh aparat TNI 
AU. 
Beredar kabar bahwa Intel TNI AU telah membawa dan menginterogasi saudara 
Cece Rahman. Informasi tersebut diperoleh dari beberapa warga yang mengaku 
menyaksikan Cece Rahman dan beberapa petani dari Rumpin yang dibawa secara 
paksa ke lokasi sengketa (lokasi yang disebut warga sebagai "lokasi proyek"). 
Diduga telah terjadi pemukulan terhadap Cece Rahman dan beberapa warga lainnya. 
Akibat pemukulan tersebut, warga melaporkan Cece Rahman dalam keadaan lebam.


Kepastian mengenai keberadaan kawan-kawan yang ditangkap baru diperoleh 
melalui acara TKP yang ditayangkan Trans7 siang tadi. Menurut berita, enam 
petani yang diculik aparat TNI-AU "diserahkan" ke Mapolsek Rumpin, Bogor. 
Keadaan keenam petani tersebut luka lebam karena pemukulan yang dilakukan 
aparat TNI-AU.
Tindakan kekerasan tersebut kembali menampilkan kebiadaban aparatur kekerasan 
Republik Indonesia. Karenanya dan sudah semestinya, Presiden RI sebagai 
panglima tertinggi angkatan bersenjata RI harus bertanggungjawab. Bagaimana 
pun, tindakan ini telah semakin memperburuk catatan Hak Asasi Manusia di 
Indonesia. Pimpinan dari pelaku-pelaku tindakan kekerasan terhadap masyarakat 
sipil semestinya diseret  ke Pengadilan.


Tindakan kekerasan yang dilakukan aparat TNI-AU terhadap petani warga sipil 
tidak bisa dibiarkan dan harus segera dihentikan. Penangkapan dan penahanan 
terhadap warga sipil yang menentang proyek pembangunan water training Angkatan 
Udara adalah kriminalisasi atas kasus sengketa tanah. Tindakan ini adalah "pola 
lama" yang biasa dilakukan oleh rejim fasis Orde Baru untuk merampas tanah 
rakyat. 


Tindakan ini semakin memperkuat argumen tentang keharusan bagi TNI-AU untuk 
segera hengkang dari atas tanah sengketa di Kampung Cibitung, Desa Sukamulya, 
Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Pasalnya, satu-satunya hal yang melatari 
berbagai tindakan kekerasan seperti itu adalah lemahnya kedudukan hukum yang 
melegitimasi klaim TNI-AU atas tanah yang kini disengketakan.


Menurut rencana, sore ini Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA), Wahana 
Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Kontras, YLBHI, Front Mahasiswa Nasional 
(FMN) akan menggelar konferensi Pers di Kontras, Jakarta. Selain itu, 
elemen-elemen itu juga ditemani beberapa pengacara akan berangkat ke lokasi 
guna mengkonfrontir keberadaan kawan-kawan yang ditangkap dan mengecek situasi 
terakhir lapangan.


Kami tetap menuntut agar TNI AU segera keluar dari lokasi sengketa dan 
mengembalikan tanah-tanah warga yang dirampas, serta mengadili aparat TNI AU 
yang melakukan tindakan-tindakan kriminal--berupa penganiayaan, 
pencurian/perampasan properti warga (kalung mas 5 gram dan  beberapa buah 
pesawat telepon seluler), serta perusakan kendaraan dan rumah milik warga.
Selain itu, kami menuntut dibebaskannya seluruh kawan yang ditangkap secara 
ilegal oleh aparat TNI-AU dan dihentikannya segala bentuk kriminalisasi 
terhadap kasus sengketa tanah yang terjadi di Desa Sukamulya, Rumpin, Bogor.
   
   
  Ragil Sugiyarno
  Juru Bicara AGRA
  
 
-
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

[mediacare] Undg Bedah MaJEMUK (Interfaith Magazine)

2007-01-23 Thread ICRP
Undangan Silaturrahmi & Bedah MaJEMUK-ICRP

Meski Era Reformasi sudah merangkak selama 8 tahun lebih namun, sejumlah 
peraturan/kebijakan idksriminatif masih menghantui kita dalam berbangsa, 
bernegara dan bermasyarakat. Contoh paling anyar adalah disahkannya RUU 
Administrasi Kependudukan (Adminduk) pada 9 Desember tahun 2006 lalu. Dalam UU 
ini ternyata peraturan pencantuman kolom agama pada KTP masih saja 
dilestarikan. Padahal sejumlah fraksi dan juga LSM serta sebagian  masyarakat 
melihat bahwa pencantuman itu tidak diperlukan. Yang menyesakkan tentu, karena 
di kolom itu tidak terdapat kolom Kepercayaan. Ini jelas bahwa kalangan 
penganut Penghayat Kepercayaan telah terabaikan hak-hak sipilnya.   

Sebelumnya, di awal tahun 2006, Koalisi Perempuan Indonesia meminta pemerintah 
merevisi dua undang-undang yang mendiskriminasi kaum hawa yakni Undang-Undang 
Tenaga Kerja 2004 dan Undang-Undang Perkawinan Nomor 1/1974. "Undang-undang 
tersebut memposisikan perempuan tak tampil dalam ruang publik," kata Sekretaris 
Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia Masruchah dalam keterangan pers di News 
Cafe, Jakarta, Senin (23/1). 

Masih di UU Perkawinan No. 1/1974. Dalam  Pasal 2 ayat 2 UU Perkawinan 
menyebutkan bahwa perkawinan adalah sah kalau dilangsungkan berdasarkan agama 
dan kepercayaannya. Akibat sulitnya mencatatkan perkawinan beda agama di 
Indonesia, banyak sekali pasangan beda agama yang terpaksa harus mencatatkan 
perkawinan mereka di luar negeri untuk akhirnya dilaporkan ke KCS di Indonesia. 

Disinyalir oleh Departemen Dalam Negeri ada sekitar 5.000 pasangan Indonesia 
berbeda agama setiap tahun di Singapura. Sungguh ironis, bahwa warga negara 
Indonesia di dalam negeri tidak mendapatkan perlindungan hukum, justru 
mendapatkan perlindungan hukum dari negara lain. 

Tentang SBKRI yang selama Orde Baru dijadikan salah satu sarat keadministrasian 
bagi warga keturunan Tionghwa sebenarnya sudah dihapuskan oleh pemerintah SBY. 
Tapi kenyataannya di level bawah (KCS, Kecamatan, Kelurahan, dst.) persyaratan 
melampirkan/menunjukkan SBKRI masih saja harus dipenuhi. Sebuah perlakuan 
diskriminasi yang masih lenggeng hingga kini. 

Tentu masih banyak lagi peraturan-peraturan lainnya yang tak kalah 
diskriminatifnya. 

Lantas bagaimana sikap kita? Apa yang bisa kita lakukan dalam melihat 
fakta-fakta tersebut? Masih adakah ruang untuk memperjuangkan sebuah tatanan 
kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang adil, setara, tanpa dihantui oleh 
peraturan-peraturan dan perlakuan-perlakuan diskriminatif?   Temukan jawabannya 
di acara:   

Silaturrahmi dan Bedah MaJEMUK - ICRP 

"Membincang Peraturan Diskriminatif, Bagaimana Sikap Kita?"   

Bersama: 
1. Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, APU (Sekjen ICRP) 
2. Wahyu Effendi ( Ketua Umum Gerakan Anti Diskriminasi - GANDI)
3. Pdt. Dr. Kadarmanto Hardjowasito (Gereja Kristen Jawa Rawamangun)   

Waktu: Jumat, 26 Januari 2007 
Pukul 19.00 - 21.00 WIB 
Tempat: Gereja Kristen Jawa (GKJ) Rawamangun   
Jl. Balai Pustaka Timur No. 1 Rawamangun Jakarta Timur   
(Dekat RS. Persahabatan)   

Dapatkan 1 (satu) eks. Majalah MaJEMUK GRATIS!! dari ICRP   

Reservasi: ICRP - Emma: 4280 2349/50, email: [EMAIL PROTECTED]
Nurcholish 0813 1106 8898, Iyus 08128659628   
__




Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business.

[mediacare] Trans Corp sungguh tak manusiawi

2007-01-23 Thread aris solikhah
Mas Rio,
Saya tak ingin menyalahkan Anda soal MURI tersebut.
Mas hanyalah(maaf) bawahan. Dan nasib bawahan kadang
dalam dilematis. Tetapi apa yang dilakukan Trans Corp.
sungguh perbuatan tak manusiawi. Sepengetahuan saya,
untuk mendapatkan selembar sertifikat MURI,
penyelenggara diharuskan minimal 'membayar' MURI Rp 7
juta. Sebuah penilaian yang juga sarat dengan nuansa
dibeli  bukan penghargaan sejati.

Kedepannya, saya berharap Trans Corp lebih peka
menggelar acara dan menimbang efek psikologis bagi
sesama manusia. Bukannya promosi dan meningkatkan
brand image, saya kira apa yang ditempuh Trans Corp
malah sebaliknya.

Saya membayangkan apa yang dilakukan Trans Corp mirip
pemecahan rekor Muri dari antrian warga yang sedang
membeli minyak tanah yang langka  di beberapa wilayah
Indonesia atau pemecahan rekor volume lumpur Sidoarjo
yang tak kunjung henti. 

salam prihatin,
AS


Dan cinta (mahabbah) yang kita maksud adalah keinginan untuk memberi dan tidak 
memiliki pamrih untuk memperoleh imbalan. Cinta bukan komoditas, tetapi sebuah 
kepedulian yang sangat kuat terhadap moral dan kemanusiaan (Toto Tasmara)
pustaka tani
  nuraulia



 


[mediacare] Re:Untuk Bung Satrio di Trans TV

2007-01-23 Thread iwan suci jatmiko
Nah lho...jadi ketauan deh tuh standar gajinya Transcorp...
  Ngomong2 gimana ya nasib tmn2 yang dulunya di TV7. Standar gaji mereka tetap 
ngikutin TV7 (Gramedia Grup) or kena penyesuaian standar gaji Trans7 ya?...
  Aku jadi bertanya2?...
   
  Aku sih cukup pakai standar berdiri aja deh, soalnya kalau standar miring 
makan tempat bos...(Emangnya Motor!...he..he..he..)
   
   
  Salam
   
   
  ISJ
  (tukang ketik di majalah)

 
-
 Get your own web address.
 Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.

[mediacare] Re: [nasional-list] Chavez: Go to Hell, America !

2007-01-23 Thread Tejo Sulaksono
Kalau gak salah Presiden Sukarno yang pertama pemimpin didunia ini yang berani 
meng-gotohell-kan Amrika. Hebat sekali Sukarno sudah dilikuidasi perlahan-lahan 
beberapa puluh tahun yang lalu tapi seruan dan isi politiknya yang bebas aktif 
dan tidak mau dijajah oleh AS malah berkembang lagi. Sekarang ini di Amerika 
Selatan. Sebaliknya "ajaran" dan praktik Suharto yang otoriter berat semangkin 
dikikis habis diatas dunia. Mahathir juga pernah dikatakan seperti Sukarno, 
karena dia berani melawan Barat. Yang penting di negara-negara Selatan kalau 
punya elit politik yang bener-bener elit!, harus berani bebas dari imperium AS 
dan bekerja untuk rakyatnya. Akhmadinejad juga berani. Lalu bagaimana dengan 
SBY-JK dkk? Silahkan melihat kerjanya, terutama. Silahkan memuja atau 
mengkritisi, ini kan demokrasi? Atau kita mau dibungkem lagi?

Chalik Hamid <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Chavez: Go to Hell, America !   Karakas, (Analisa)   Dalam 
wawancara televisi dan radio, Presiden Venezuela Hugo Chavez, Senin (22/1), 
mengatakan ‘Go to Hell, gringos !’ (Pergilah ke Neraka) kepada pejabat-pejabat 
AS serta menyebut Menlu AS Condoleezza Rice sebagai ‘Nona’ dan mengejek 
kebijakan Washington yang ikut campur atas masalah dalam negeri Venezuela.   
Ini adalah komentar paling keras Chavez menanggapi kritik Washington yang 
mengecam diberinya wewenang luas Chavez oleh Majelis Nasional negeri itu. 
Wewenang baru ini diperkirakan akan disetujui pekan ini yang memberi Chavez 
otoritas untuk meluluskan UU dalam masa 18 bulan.   “Go To Hell, gringos !. Go 
Home !,” demikian dikatakan Chavez menanggapi kritik yang dilontarkan Deputi 
Jurubicara Deplu AS Tim Casey yang menyebut UU tersebut ‘membuat kami 
khawatir’.   Chavez juga mengecam aksi AS di Timur Tengah,   “Apa yang 
diinginkan emperium itu ?. Nona Condoleezza yang mengatakannya, ingin 
menciptakan peta
 geo-politik yang baru di Timur Tengah,” kata Chavez.   Dalam pidatonya ini, 
yang pertama dalam lima bulan terakhir, Chavez juga menyinggung gagasan-gagasan 
pemikir sosialis Fidel Castro, mengirim salam kepada rekannya pemimpim Kuba 
yang tengah sakit, Fidel Castro, sekutu paling dekatnya.   “Mereka menangkap 
Saddam dan menggantungnya. Bukan urusan saya menilai ia baik atau tidak, tapi 
Saddam adalah presiden negara itu,” kata Chavez.   Sambil memegang surat kabar 
kontroversial yang menunjukkan gambarnya tengah memperhatikan serius para 
penari samba Brazil yang memakai bikini saat KTT di Rio de Janeiro, Chavez 
tertawa dan mengatakan: “Saya tak tahu ke mana harus melihat. Tapi ini adalah 
pemandangan yang bagus.”   Chavez, yang terpilih kembali dengan suara 
mayoritas, mengatakan ia akan melakukan reformasi untuk menata ulang Venezuela 
menjadi negara sosialis. Di antara rencananya adalah menasionalisasi perusahaan 
telekomunikasi utama negeri itu CANTV serta sektor-sektor listrik
 dan gas alam. (AP/tkz)   
  

 


-
 New Yahoo! Mail is the ultimate force in competitive emailing. Find out more 
at the Yahoo! Mail Championships. Plus: play games and win prizes.

[mediacare] Re: PERCEPTION vs REALITY: Kesuksesan Keturunan Tionghoa

2007-01-23 Thread Danny Lim
Betul sekali sitiran Steve Kosasih "Semua kebaikan memerlukan biaya.
Begitu kata eyang saya yang suka bilang kepada saya: "Ngger... Jer 
Basuki Mowo Beyo..." (Nak... Kebaikan itu memerlukan biaya...)". Itu 
sebabnya mengapa Belanda/Eropa mengawinkan kapitalisme dan 
sosialisme. Kapitalisme boleh eksis tapi dipajaki tinggi, uang 
pajaknya dipakai untuk bersosialisme, a.l. untuk membiayai polis 
asuransi kesehatan masyarakat akar rumput, dipakai untuk menyubsidi 
pertanian, dipakai untuk membiayai pendidikan sehingga anak-anak 
akar rumput di Belanda bisa bersekolah gratis, dll.

Celakanya, Indonesia melakukan kebalikannya. Bukan pertanian yang 
disubsidi, melainkan BBM yang disubsidi. Maka penerangan listrik 
mall-mall, diskotek, mobil pribadi pun ikut disubsidi, sebaliknya 
para petani Indonesia dibiarkan tergencet oleh harga bibit/pupuk 
yang tinggi. Lebih celaka lagi, Indonesia menentang habis-habisan 
kapitalisme. Lh  kalau kapitalisme digencet, darimana 
pemerintah Indonesia bisa mendapat uang untuk membiayai sosialisme? 
Haiyaaa, cilaka butulan nih Indonesia.

Salam hangat, Danny Lim, Nederland

--- In mediacare@yahoogroups.com, "Steve Kosasih" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  On 1/22/07, jual gosip <[EMAIL PROTECTED] >
> wrote: (EDITED FROM ORIGINAL - KOMENTAR SAYA DI BAWAH)
> 
> Tapi ingat, ada hal-hal yang membuat orang China sukses namun 
dengan
> cara-cara yang tidak benar.
> 
> banyak pengusaha China yang membobol bank. Mereka bersedia hanya 
menerima
> 50-60 persen dari total kredit yang diajukan sedangkan 40-50 
persennya lagi
> diberikan kepada oknum-oknum bank. Proyek di mark-up, setelah 
dimacetkan
> mereka kabur entah kemana. Yang di penjara bankir yang menerima 
uang suap.
> 
> saya benci koruptor. Tapi saya menyatakan salut dan mengacungkan 
jempol
> kepada Bob Hasan, Probosutedjo, Beddu Amang, Rahardi Ramelan yang 
bersedia
> masuk penjara untuk menebus kelakukannya. tapi pengusaha China 
yang korup?
> Nggak ada yang masuk penjara. Dia pilih nyuap penegak hukum atau 
kabur ke
> luar negeri...
> persis seperti anjing dibawa penggebug. Makanya yang banyak di 
umumkan oleh
> Kejaksaan Agung sebagian besar pengusaha China
> 
> Sekali lagi ini bukan rasis tapi fakta
> 
> MY COMMENT:
> (ini maksudnya membahas pengusaha Indonesia yang beretnis 
keturunan China
> kan? kalau YA, berikut ini komentar saya..)
> 
> Pertama-tama:
> Muhammad "BOB" Hasan, itu asli keturunan China.
> 
> Jadi, kalau anda mengacungkan jempol padanya, maka anda baru saja 
membantah
> komentar anda sendiri.
> 
> Lagipula banyak tersangka koruptor (dan bukan koruptor) keturunan 
etnis
> China yang pernah masuk penjara (seperti Ricardo Gelalel dan Da'i 
kondang
> Anton Medan). Dan banyak pula tersangka koruptor (dan bukan 
koruptor) yang
> tertangkap (dan belum tertangkap) yang bukan berasal dari etnis 
China
> (seperti tersangka pembobol Bank BNI Rp1,7triliun kemarin; Adrian 
Waworuntu,
> Jeffrey Baso, Paula Lumowa dan teman-teman)
> 
> Kedua:
> Namun demikian, masuk penjara ataupun kabur, saya rasa tidak pada 
tempatnya
> bagi siapapun untuk mengacungkan jempol kepada koruptor. Apapun 
etnisnya.
> Karena korupsi itu seharusnya bukan untuk diacungi jempol.
> 
> Ketiga:
> It takes two to tango.
> Artinya: Orang tidak bisa korupsi sendirian. Kalau mau membobol 
bank, apakah
> tidak perlu bantuan orang dalam? Menurut saya pejabat/eksekutif 
yang terima
> sogok atau koruptor yang menyogok sama kelirunya. Terima sogok kan 
sama juga
> KKN.
> 
> Kita tentu juga pernah dengar bahwa ada banyak uang orang 
Indonesia yang
> nongkrong bertahun-tahun dengan bunga super kecil di Swiss, USA dan
> negara-negara lain.. (sumber: info dari teman-teman saya yang jadi 
bankir di
> negara-negara tersebut)
> 
> PENGUSAHA (keturunan etnis apapun) tidak akan sudi mendiamkan 
uangnya
> nongkrong di tabungan bertahun-tahun dengan bunga yang kecil...
> Artinya?
> 
> Itu uang warganegara Indonesia yang BUKAN PENGUSAHA.
> 
> Siapa warga negara Indonesia yang BUKAN PENGUSAHA tapi punya uang 
banyak
> (sampai jutaan US Dollar) yang rela duitnya nongkrong bertahun-
tahun
> meskipun hanya mendapat bunga kecil?
> 
> Mungkin - logikanya - warga negara Indonesia yang mendapat duit 
itu dengan
> "gratis" alias ngga pake modal alias... pikir sendiri deh... Kalau 
pengusaha
> kan pakai usaha... namanya aja pengusaha...
> 
> Logikanya (dan faktanya) yang BUKAN PENGUSAHA dan bisa dapat 
fasilitas untuk
> dapat duit "gratis" itu pasti sebagian besar (kalau tidak 
semuanya) tidak
> mungkin keturunan China bukan?
> 
> Kalau buat saya, yang namanya koruptor, apapun etnisnya, itu semua 
tidak OK.
> 
> Saya selalu mendoakan pengusaha-pengusaha (bahasa modern yang lagi 
naik
> daun: entrepreneur) yang betul-betul berusaha. Karena cuma mereka 
yang
> menambah lapangan pekerjaan dan mengentaskan kemiskinan di tanah 
air kita
> tercinta ini.
> 
> Kalau cuma kuli seperti saya, ya sama-sama masih mengharap gaji dan
> bayaran.. jadi belum bisa ngasih makan oran

[mediacare] Kamus Hukum bikinan wong Jogja

2007-01-23 Thread radityo djadjoeri
From: Kamus Hukum
  E-mail: [EMAIL PROTECTED]>  
Date: Tue, 23 Jan 2007 04:31:44 + (GMT) 
  
 
  Telah terbit (kurang lebih setahun) situs www.kamushukum.com. Situs
yang memberi layanan pencarian kata atau istilah hukum indonesia,
secara cuma-cuma (gratis) kepada pengguna internet berbahasa Indonesia. 
  Situs ini karya kolaborasi Lab Hukum FH UAJY sebagai pengelola content
dengan Ekuasita sebagai konstruktor web. Sampai saat ini telah tersedia lebih 
dari 5.000 entri istilah hukum. 
   
  Bagi yang memerlukan, silahkan kunjungi situs ybs., di www.kamushukum.com. 
Tersedia fasilitas index entri istilah dan form usulan bagi entri istilah yg 
belum tersedia.
   
  Mohon bantuan semua rekan untuk menginformasikan pada khalayak. 
   
  Terima kasih dan salam dari Mrican Yogyakarta.
   
  Redaksi KamusHukum.com
Lab Hukum FH UAJY


 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[mediacare] Re: Kesuksesan Keturunan Tionghoa

2007-01-23 Thread Danny Lim
Orang Tionghoa mempunyai etos kerja jempolan, tinggal bagaimana 
negara tuan rumah mau/mampu memanfaatkan itu. Pengusaha Tionghoa di 
Belanda tidak pernah diperas oleh pegawai negeri Belanda, karenanya 
juga tidak berani mencoba menyogok pegawai negeri Belanda untuk 
memenangkan tender misalnya. Karena sisi negatif dari orang Tionghoa 
ditekan di Belanda sini, yang tersisa hanyalah sisi positifnya. Di 
Indonesia pengusaha Tionghoa diperas, untuk memenangkan tender harus 
bayar upeti kepada pejabat negara dsb., maka sisi negatif dari orang 
Tionghoa di Indonesia "disuburkan" dengan sukses oleh orang 
Indonesia sendiri, uhuk uhuk  :-(.

Ahmad Su'udi tidak usah meminta maaf berpikir seperti di bawah ini, 
bila kita berdiskusi secara fatsoenlijk seperti ini, sama sekali 
tidak ada jeleknya buat kita. Kita tidak saling menyerang, namun 
kita sama-sama berpikir bagaimana membangun Indonesia, a.l. 
bagaimana memberantas korupsi. Memberantas korupsi harus dimulai 
dengan memberantas semua faktor yang menyuburkan korupsi itu. 
Tindakan pertama/utama (kalau orang Indonesia mau memberantas 
korupsi lho ya) adalah dengan mengajukan engkong Soeharto ke 
pengadilan, dan (yang aktuil) pejabat Departemen Agama yang menilep 
uang (catering) naik haji. Bila pelaku-pelaku korupsi di Indonesia 
dihajar keras oleh UU Indonesia, dijamin orang Tionghoa di Indonesia 
ciut hatinya dan akan menjadi "anak baik di kelasnya". Okki dokki 
yah, sebuah diskusi yang menarik dan bermanfaat. Semoga sukses 
memberantas korupsi di Indonesia.

Salam hangat, Danny Lim, Nederland

--- In mediacare@yahoogroups.com, ahmad su'udi <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Mohon maaf, saya termasuk kelompok yang memiliki
> pandangan negatif pada sepak terjang kaum Tionghoa di
> Indonesia. 
> 
> Menurut pandangan saya, (maaf jika salah), tipikal
> keliru gaya bisnis kebanyakan kaum tionghoa menjadi
> sebab kehancuran bangsa Indoensia.
> 
> Tak usahlah kita merunut sampai jaman penjajahan, di
> mana orang Tionghoa sudah diletaknya setingkat lebih
> tinggi dari bangsa pribumi, orang Tionghoa juga banyak
> yang jadi penghianat. Jikapun ada yang ikut berjuang,
> saya yakin jumlahnya kecil.
> 
> Di jaman sekarang, sepak terjang orang Tionghoa justru
> semakin jelas betapa besarnya andil mereka dalam
> menghancurkan bangsa ini. Lihatlah fakta betapa
> pembobol bank terbesar di negeri ini. Hampir pasti
> orang Tionghoa. Sejarah pembobol bank kalangan
> Tionghoa mulai terkuak pada kasus Edi Tamsil.
> 
> Di bidang pembajakan hak cipta, bisa dipastikan
> juragannya orang Tionghoa. Karena mereka yang
> menguasai industri dan jaringa pemasaran produk
> rekaman.
> 
> Judi. Pasti deh bandar besarnya orang Tionghoa. Yang
> ditangkap polisi cuma pengecer kelas teri.
> 
> Peredaran Narkoba, nyaris dipastikan jika sudah pada
> tingkat bandar besar pelakunya orang Tionghoa. Orang
> pribumi sekedar jongos. Jadi pion.
> 
> Apalagi? Prostitusi, kalau sudah kelas kakap, pasti
> germonya orang Tionghoa. Prostitusi kelas kakap inilah
> sesungguhnya muara dari korupsi di negeri ini. Para
> germo sering merayu politisi dan pejabat. Karena
> tergoda, akhirnya mereka bermaksiat menggunakan uang
> korupsi.
> 
> Karena itu, menurut saya, disamping andil kelompok
> Tionghoa memajukan bangsa ini, jangan dinafikan andil
> besar mereka menghancurkan bangsa ini.
> 
> Wahai saudara-saudara Tionghoa, sadarlah. Jangan terus
> mengeruk keuntungan dari kehancuran bangsa ini.
> 
> Orang Riau yang risau
> 
> ahmad s.udi
> --- Andrew Yuen <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > bukannya Muhammad Bob Hasan itu beretnis Tionghoa?
> > ahh.. buat opini tapi tak
> > akurat..
> > justru dengan demikian disebut GOSIP saja tak
> > pantas..
> > 
> > -ay-
> > 
> > On 1/22/07, jual gosip <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > >
> > > Kesimpulan anda tidak salah!
> > > Tapi ingat, ada hal-hal yang membuat orang China
> > > sukses namun dengan cara-cara yang tidak benar.
> > > Saya tidak mau berpolemik dan berpanjang lebar
> > dalam
> > > menanggapi masalah ini, hanya ingin memberikan
> > > beberapa contoh sederhana.
> > >
> > > banyak pengusaha China yang membobol bank. Mereka
> > > bersedia hanya menerima 50-60 persen dari total
> > kredit
> > > yang diajukan sedangkan 40-50 persennya lagi
> > diberikan
> > > kepada oknum-oknum bank. Proyek di mark-up,
> > setelah di
> > > macetkan mereka kabur entah kemana. Yang di
> > penjara
> > > bankir yang menerima uang suap.
> > >
> > > saya benci koruptor. Tapi saya menyatakan salut
> > dan
> > > mengacungkan jempol kepada Bob Hasan,
> > Probosutedjo,
> > > Beddu Amang, Rahardi Ramelan yang bersedia masuk
> > > penjara untuk menebus kelakukannya. tapi pengusaha
> > > China yang korup? Nggak ada yang masuk penjara.
> > Dia
> > > pilih nyuap penegak hukum atau kabur ke luar
> > negeri...
> > > persis seperti anjing dibawa penggebug.
> > > Makanya yang banyak di umumkan oleh Kejaksaan
> > Agung
> > > sebagian besar pengusaha China
> > > Sekali lagi ini bukan rasis tapi fakta.

Re: [mediacare] CP Disc Tara & Vision

2007-01-23 Thread Lady Asther
vision di 3442355 / 3440788
coba hub edward / felicia

thx

--- Ria Ariyanie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> All,
>  
> ada yg bisa bantu gak..?
> butuh contact person di Disc Tara dan juga di
> Vision, ada yang punya...?
> mo ngajak kerja sama niy
>  
> Seperti biasa, di japri ajah, supaya gak ganggu
> jalur :)
> Makasih banyak yah.
>  
> Regards,
> Ria Ariyanie
> ARC Worldwide Indonesia
> a Division of PT Star Reachers Indonesia
> Menara Thamrin 24th Fl.
> Jl. MH Thamrn Kav. 3
> P: 021 - 3983 0118 #1606
> F: 021 - 3983 0129
>  
> 


,
  Lady Asther 

  Senior Advertising Executive 
Trax Magz, Spice! Magz, Auto Car Magz (MRA Printed Media Group)
Wisma Chita Kirana Lt. 4, Jl. Lombok 73, Menteng, Jakarta Pusat
[ph]. 021-3152672 ext. 294
[e]. [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
[fs] http://www.friendster.com/ladyasther 
[my media blog]. http://ladyonline.blogspot.com/
[my private blog]. http://ladyasther.blogspot.com/, 
http://baikhati.blogs.friendster.com/my_blog/
- semua blog-nya lady dapat diakses dengan mudah melalui www.google.com - 



 

Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.
http://videogames.yahoo.com/platform?platform=120121


[mediacare] Fery betul - Re: Kesuksesan Keturunan Tionghoa

2007-01-23 Thread Danny Lim
Fery Zidane betul, masyarakat akar rumput Indonesia jempolan. Yang
brengsek adalah cendekiawannya yang merasa telah membangun negara
dengan berteriak Pancasila . !!! Hal ini telah saya
tulis berulang-kali dengan istilah "masturbasi Pancasila."

Sektor pertanian di Belanda mendapat dukungan optimal dari
pemerintah, parlemen, media massa, akademika dll. Kerjasamanya
memakai teknik Total Football. Maka pemerintah mendirikan pusat
pelelangan bunga/tanaman hias supaya petani mendapat harga jual
bagus. Universitas Pertanian Wageningen menciptakan bibit tanaman
baru yang hanya membutuhkan sedikit air dengan panen berlimpah.
Pemerintah membangun pipa di bawah tanah untuk menyalurkan CO2 dari
industri ke perkebunan kaca, dll.dll. Silakan membaca artikel saya
di Majalah Intisari terbitan terbaru berjudul "Rumah Kaca, Bikin
Belanda Ternama" (hal. 118). Hasilnya? Belanda menjadi pengekspor
bunga/tanaman hias terbesar di dunia, padahal luas wilayah Belanda
hanya sebesar Jawa Barat. Dengan metode "Total Football" yang sama,
Belanda membangun semua sektor/lini yang dimilikinya membuat Belanda
menjadi negara mini yang top di dunia.

Orang Indonesia belum mampu ber-Total Football, sebab budaya
Indonesia gontok-gontokan. Selain itu banyak hal yang dibangun oleh
masyarakat akar rumput dirusak sendiri oleh cendekiawan kelas
menengah ke atas. Contohnya, ratusan masyarakat akar rumput di
Porong kehilangan segalanya "berkat" Lapindo Brantas. Fery pasti
dapat menemukan contoh-contoh lainnya. Sebuah diskusi yang menarik
dan bermanfaat.

Salam hangat, Danny Lim, Nederland

--- In mediacare@yahoogroups.com, fery zidane <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> kata siapa etos kerja bangsa Indonesia kurang..??
>   klo kita ke desa2 coba deh liat para petani yg sejak sehabis
subuh sudang pergi ke sawah dan pulang sore hari. kadang2 sehabis
pulang nyawah pun mereka diantaranya ada yg bekerja atau membuat
kerajinan sebagai tambahan. begitu juga dg nelayan. padahal kerjaan2
mereka adalah boleh dikatakan kerjaan2 yg halal dan jauh dari KKN,
tapi justru bidang kerjaan mereka yg sering diobok2 bahkan oleh
pemerintahnya sendiri...sungguh kasihan. mereka dipermainkan dg
harga pupuk dan jual gabah.
>   jadi dimana letaknya klo bangsa ini etos kerjanya sangat
rendah...sebagai contoh, saya (bukannya mau memamerkan diri),
terbiasa dg kerjaan banyak dan saya biasanya berhenti kerja antara
jam 2 pagi atau bahkan jam 4 pagi, padahal jam 7.30 nya sdh hrs
kerja lagi...jadi etos kerja bangsa kita ga kalah dg bangsa lain spt
japang dan korea yg katanya punya rata2 jam kerja paling tinggi di
dunia.
>   dari mana dasarnya saudara Lim mengatakan bahwa klo negara ini
diserahkan atau diurus oleh orang acehmaka akan beres.


[mediacare] Ancaman Pandemi flu burung (+ komentar moderator)

2007-01-23 Thread RACHMAD BACAKORAN
MOD:

Pak Rachmad Bacakoran, tolong saat mengisi subyek di email tidak perlu 
ditambahi "Re:"


jakarta 23 januari 2007
   
  Ancaman Pandemi flu burung
  Pemerintah akhirnya mengumumkan situasi gawat kesehatan terkait merebaknya 
kasus flu burung di awal tahun ini. Bersamaan dengan pengumuman tersebut, 
pemerintah melarang pemeliharaan unggas nonkomersial di lingkungan permukiman. 
Larangan berlaku di tiga provinsi dengan jumlah korban terbesar, yaitu DKI 
Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Kedua kebijakan itu menyusul pertambahan 
jumlah korban wafat akibat flu burung. Dalam dua pekan pertama 2007, dua orang 
meninggal dengan status terkonfirmasi terserang virus H5N1 penyebab flu burung.
  Tambahan dua korban itu kian mencuatkan nama Indonesia sebagai ''juara 
dunia'' dalam masalah flu burung. Sejak Juli 2005 hingga Januari 2007, tercatat 
81 orang warga Indonesia positif terserang flu burung; sebanyak 61 di antaranya 
meninggal.
  Kita layak prihatin dengan tingginya angka tersebut. Ada beberapa hal yang 
dapat menjadi pelajaran. Pertama, tingginya persentase kematian pada penderita 
flu burung. Kedua, semakin menyebarnya lokasi temuan korban. Ketiga, 
bertambahnya jumlah kasus cluster flu burung.
  Larangan pemerintah atas pemeliharaan unggas di permukiman masuk akal, 
kendati bisa jadi akan mengundang resistensi. Salah satu penyebab tingginya 
penularan virus flu burung dari unggas kepada manusia adalah pola hidup 
masyarakat kita yang gemar memelihara unggas di dekat rumah. Ini ditambah juga 
dengan rendahnya kesadaran akan kebersihan. Jangankan urusan mencuci tangan, 
sebagian masyarakat bahkan tak sadar betapa berbahayanya menyentuh unggas yang 
mati mendadak.
  Pemerintah perlu terus menunjukkan kegawatan situasi ini untuk merangsang 
kesadaran masyarakat. Tentu payung hukum tak boleh diabaikan. Karena, ini juga 
akan memberi kepastian tentang upaya penanggulangan dan pengerahan sumber 
dayanya. Undang-Undang Wabah No 4 Tahun 1984 untuk sementara menjadi sandaran 
kendati pemerintah menyatakan situasi belum sampai pada tahap wabah. Semua 
langkah adalah untuk mengantisipasi wabah.
  Kita sebenarnya berbesar hati karena pada semester kedua 2006 kasus flu 
burung pada unggas hilang di 17 provinsi. Hal ini menunjukkan berhasilnya 
pengendalian. Namun, pada kurun yang sama, serangan terhadap manusia juga 
mengalami penyebaran, semula di sembilan provinsi menjadi 10 provinsi. Tak ada 
waktu untuk berleha-leha. Hal yang paling kita cemaskan adalah ketika virus 
tersebar tidak lagi dari unggas kepada manusia, melainkan berpindah 
antarmanusia. Jika hal ini terjadi, maka pandemi flu burung, sebuah wabah dalam 
skala besar, hanya tinggal soal waktu, bisa tiga bulan atau kurang.
  Bagi negeri sepadat Indonesia, situasi akan menjadi sangat mengerikan. Jumlah 
orang tertular bisa mencapai 66 juta orang. Dan, lima persen di antaranya, atau 
sekitar 3,3 juta orang diperkirakan akan meninggal. Kendati situasi ini belum 
terjadi, karena penyebaran virus diyakini masih dalam tahap bersumber pada 
unggas, kemungkinan mutasi tak bisa kita duga.
  Inilah saatnya memperkuat kembali upaya pengendalian flu burung. Pemerintah 
menjanjikan program melalui kampanye publik, restrukturisasi industri 
peternakan unggas, vaksinasi unggas, intensifikasi riset, penguatan sarana 
kesehatan, dan perluasan pelaksanaan simulasi pandemi. Masyarakat membantu 
dengan penyebarluasan kesadaran akan bahaya penyakit ini dan melakukan hal 
sederhana seperti biosekuriti, katakanlah mencuci tangan dengan sabun sebelum 
makan.
   
   
  Wassalam
   
  rachmad
  Independent
  pemerhati public & media
  rbacakoran at yahoo dot com



 


[mediacare] Info Aktifitas Asosiasi Manajemen Indonesia (AMA)

2007-01-23 Thread astra_amadea
Asosiasi Manajemen Indonesia

*SEMINAR BISNIS
Speaker: Yusa Aziz (Action International)
Hari/Tgl: Kamis, 25 January 2007
Jam: 18.00 – 21.00
Tempat: Hotel Oasis Amir, Senen, Jakarta Pusat
Topik: "5 Ways Marketing Leverage to Increase Your Business Profit".
Harga Ticket: Rp.350.000,-

**SEMINAR ENTREPRENEURSHIP
Speaker: Tanadi Santoso (Sam Design) www.tanadisantoso.com
Hari/Tgl.: Selasa, 20 February 2007
Jam: 18.00 - 21.00
Tempat: Hotel Oasis Amir, Senen, Jakarta Pusat
Topik: "Entrepreneurship & The Thirteen Horses"
Harga Ticket: Rp.350.000,-

***SEMINAR MOTIVASI
Speaker: Andrew Ho
Hari/Tgl.: Selasa, 13 Maret 2007
Jam: 18.00 - 21.00
Tempat: Hotel Oasis Amir, Senen, Jakarta Pusat
Harga Ticket: Rp.350.000,-

*Khusus Member AMA-DKI: GRATISS!!!
Info & Registrasi?
hubungi: Sekretariat AMA-DKI, Yenny: 6192820/08164810667
website: www.ama-dki.org
mailing list: http://groups.yahoo.com/group/ama-dki

Supported by: Majalah Marketing, SWA, MIX, Wirausaha&Keuangan, Koran
Seputar Indonesia (SINDO), Radio SMART-FM, Radio PAS-FM, Rentalindo,
Ting2 Garudafood, Microsoft, GSS, Asprinet, PT. Kreasi Nusa, Gramedia,
Prime Consulting, Action International, Action & Wisdom, Sam Design,
TDW Resources, dll..






[mediacare] om danny gimana inih..??? Diskriminasi

2007-01-23 Thread Aldo Desatura
Selasa, 23 Januari 2007

Imam Masjid Pun Terpaksa Angkat Kaki 

Agenda untuk memojokkan Islam lewat peristiwa 11 September 2001 masih berjalan 
efektif. Hingga kini, praktik-praktik diskriminasi terhadap Islam masih terus 
terjadi. Di Belanda, para imam masjid dan guru agama Islam terpaksa 
meninggalkan Belanda karena tak tahan terus-menerus didiskriminasikan.

Situs BBC melaporkan, informasi soal eksodus besar-besaran imam masjid dan guru 
agama Islam itu diakui Nasr Joemann dari kelompok Muslim Contactorgaan Moslims 
en Overheid (CMO). Kata Joemann, mereka yang terpaksa pindah itu memang tidak 
kuat lagi diperlakukan diskriminatif. Setelah keluar dari Belanda, sebagian 
mereka pindah ke Prancis, dan sebagian lain ke Spanyol.

Akibat eksodus ini, sebagian masjid pun tak lagi memiliki imam. Dari 450 masjid 
di Belanda, 180 di antaranya tidak memiliki imam. Agar aktivitas masjid bisa 
berjalan seperti biasa, masjid-masjid yang ditinggalkan imamnya itu pun 
sementara dipimpin oleh imam yang tidak bersertifikat dan terkadang tidak 
memenuhi syarat.

Persoalan ini telah dianggap sebagai masalah krusial oleh Pemerintah Belanda. 
Karena itu direncanakan pada 31 Januari mendatang, eksodusnya para imam masjid 
dan guru agama Islam ini akan dibahas Pemerintah Belanda dengan komunitas 
Muslim di negara tersebut. Dari pihak Pemerintah Belanda akan diwakili Menteri 
Imigrasi, Rita Verdonk. 

Wakil Ketua Asosiasi Imam Masjid di Belanda, Muhammad Qusalah, menilai 
peristiwa tersebut terjadi karena salama ini Pemerintah Belanda tidak serius 
melindungi umat Islam dari perilaku diskriminatif. ''Situasinya sudah kritis. 
Di Amsterdam, di Den Hag, dan Utrecht, puluhan imam sudah meninggalkan kota 
tersebut,'' tuturnya kepada koran Belanda, de Telegraaf.

Dia kemudian menjelaskan perlakuan diskriminatif yang menimpa para imam masjid 
dan guru agama Islam itu adalah tuduhan mereka terlibat dengan aksi-aksi 
terorisme. Tuduhan tersebut membuat mereka menjadi tidak nyaman, dan akhirnya 
memilih untuk pindah.

Selanjutnya, Joemann kembali menjelaskan imam-imam masjid yang meninggalkan 
Belanda itu umumnya pendatang dari Maroko. Selain itu, banyak juga Muslim di 
Belanda yang merupakan pendatang dari Turki. Namun, kata Joemann, antara 
Pemerintah Belanda dan Pemerintah Turki memang telah terjalin kesepakatan soal 
itu, sehingga imam masjid dari Turki lebih mudah didatangkan ketimbang dari 
Maroko.

Dia mengungkapkan, masyarakat Muslim Maroko di Belanda mengalami pembatasan 
yang ketat. Pihaknya mengaku telah berusaha mendesak Pemerintah Belanda untuk 
melonggarkan pembatasan yang dirasakannya ketat itu, namun belum direspons.

Saat ini, komunitas Muslim di Belanda, menurut data BBC, sudah mencapai satu 
juta jiwa, atau sekitar 6 persen dari total jumlah penduduk Belanda. Selain 
karena peristiwa 11 September 2001, perlakuan tak adil terhadap Muslim di 
Belanda juga dipicu oleh terbunuhnya pembuat film Theo Van Gogh oleh Muslim 
asal Maroko bernama Muhammad Bouyeri. 

Semasa hidupnya, Van Gogh memang dikenal sebagai pengkritik keras Islam. Salah 
satu filmnya yang berjudul Submission dianggap memicu ketersinggungan umat 
Islam. Film ini menggambarkan, umumnya kaum perempuan di dunia Islam itu 
diperlakukan tidak adil. Atas ketersinggungan itu pula, Bouyeri menusuk Van 
Gogh saat bersepeda siang hari di Amsterdam. ''Hukum mewajibkan saya memotong 
kepala siapa saja yang menghina Allah dan Nabi,'' kata Bouyeri di persidangan. 
Dari situlah kemudian umat Islam mengalami perlakuan tak adil.

Ketidakadilan ini tak hanya membuat umat Islam sangat dirugikan. Mereka yang 
terang-terangan 'berani' menyudutkan Islam pun mendapat keuntungan. Setidaknya, 
hal ini dibuktikan dengan terungkapnya skandal politik Ayaan Hirsi Ali, 
pendatang dari Somalia. 

Ali masuk Belanda dengan modus meminta suaka. Dia beralasan ajaran Islam di 
Somalia telah membelenggu kehidupannya. Di Somalia, dia mengaku dipaksa kawin 
untuk memenuhi ajaran Islam. Alasan inipun diterima Pemerintah Belanda, dan Ali 
diberi kewarganegaraan Belanda. 

Di Belanda, Hirsi Ali kemudian mengobarkan pendapat-pendapat 'miring' tentang 
Islam. Dia pernah menyatakan Nabi Muhammad tak lebih dari seorang tiran yang 
berpikiran dangkal, penyuka kekerasan yang tak akan ragu membantai siapa pun 
yang menghalangi jalannya.

Hal ini membuat namanya kian melambung, dan akhirnya Hirsi Ali bisa masuk 
sebagai anggota parlemen. Namun, pada Mei 2006 perilaku busuknya terungkap. Dia 
terbukti memalsukan nama dan tanggal lahir untuk mendapat kewarganegaraan 
Belanda. Selama di Somalia, dia ternyata juga tidak pernah mengalami 
pengekangan. Mosi tak percaya pun ditujukan kepada Pemerintah Belanda. Namun, 
kelihaiannya memanfaatkan semangat memojokkan Islam yang banyak tumbuh di 
masyarakat Belanda membuat dia mampu meraih 'kesuksesan' dalam waktu singkat. 
irf

( ) 

http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=279775&kat_id=3


Re: [mediacare] Permisi..ada yg tahu CP Rani?

2007-01-23 Thread ODE bule
coba mba' mieke hubungin manager nya adrie-rani,
nama nya ferry di nmr: 0811 80 80 30

rgds'
ODE




Mieke Cahyadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
Dear all,
   
  Aku lagi butuh CP Rani yang istrinya pesulap Adri Manan itu..
  Ada yang kebetulan bisa bantu ga ya?
   
  Terima kasih banyak,
   
   



  
  Mieke E. Cahyadi
  --Majalah Fantasi  Kids--
tel. 5255775 ext.170
   
   

-
Don't pick lemons.
 See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.
 
   

 
-
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

[mediacare] Berbalas pantun: Kritik dengan Kritik

2007-01-23 Thread RACHMAD BACAKORAN
jakarta 23 januari 2007
   
  Berbalas pantun: Kritik dengan Kritik 

  Demokrasi butuh produktivitas. Untuk itu ada prasyarat: stabilitas dan tertib 
politik. Caranya? Ikuti aturan main. Suatu ungkapan yang padat, ringkas, dan 
berisi.
  Ungkapan itu muncul menanggapi fenomena kritik versus kritik. Awalnya adalah 
kritik sejumlah tokoh terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Try 
Sutrisno, mantan wakil presiden yang juga mantan panglima ABRI, menyorot 
kepemimpinan yang lemah. Mantan presiden Megawati Soekarnoputri menuduh 
Yudhoyono hanya tebar pesona, bukan tebar karya. 
  Maka, Yudhoyono pun menjawab: siapa pemimpin yang sungguh-sungguh bekerja, 
dan siapa pemimpin yang hanya berpangku tangan. Menurutnya, mereka senang 
menonton sambil berkomentar sana-sini. Padahal, yang dibutuhkan adalah kerja 
keras semua pihak untuk memperbaiki kondisi bangsa.
  Tentu kritik adalah bagian dari sistem demokrasi. Demikian pula sah belaka 
jika kritik dibalas dengan kritik lagi. Tak ada yang salah. Saling menuding, 
maupun menyalahkan pun tak mengapa. Yang penting, semua berada dalam koridor 
demokrasi. Namun, kenyataan itu menerbitkan tanya: di mana posisi rakyat? 
Mereka tentu akan menjawab: kami berdebat karena memperjuangkan kepentingan 
rakyat.
  Politik memang ibarat panggung. Ketika suatu masyarakat menjadi besar, maka 
kekuasaan tak lagi personal. Karena demokrasi sesungguhnya adalah keterwakilan. 
Individu hanya terlibat saat pemilihan. Selebihnya adalah perjuangan 
kepentingan melalui wakil-wakilnya di eksekutif, legislatif, dan yudikatif. 
Mereka juga menjaring kepentingan publik melalui infrastruktur sosial yang ada. 
Semua proses checks and balances itu dicermati masyarakat untuk dicerminkan 
kembali pada proses pemilihan berikutnya. Inilah pemahaman yang esktrem dan 
simplistis, namun sering itulah kenyataannya.
  Karena itu, demokrasi butuh produktivitas. Demokrasi hanyalah metode, bukan 
tujuan. Dengan demikian, kita diingatkan bahwa jika fenomena kritik versus 
kritik itu dibiarkan keluar dari inti demokrasi maka ujungnya adalah pengabaian 
terhadap kepentingan rakyat. Dalam konteks ini, demokrasi bukan hanya 
mempersyaratkan prosedur, aturan, dan kelembagaan, tapi juga budaya. Inilah 
yang menjadi jiwa demokrasi. Sedangkan lainnya hanyalah jasad wadag-nya. Tentu 
saja budaya ini erat dengan sejarah dan tata nilai masyarakat. Sehingga, kita 
mengenal beragam varian demokrasi, sesuai dengan sejarah dan nilai-nilai yang 
berlaku.
  Celakanya, kita sudah merasa puas dengan mempraktikkan demokrasi wadag. Kita 
khawatir fenomena kritik versus kritik ini sebetulnya hanya mempertontonkan 
kelas para pemimpin kita yang masih bertaraf demokrasi baju, bukan demokrasi 
suara hati. Yang oposisi asal lempar batu, yang berkuasa maunya ditepuktangani 
saja. Sehingga ketika rotasi kekuasaan terjadi, tak ada kapitalisasi apa pun. 
Maka, Indonesia hanya jalan di tempat. Padahal, negeri-negeri lain sedang 
berlari. Tanpa terasa, sumber daya alam kita makin tipis, dan sumberdaya 
manusia terus terdegradasi. Akhirnya kita hanya menjadi buih peradaban.
  Jika kita urut lagi ke pangkalnya: apa sih yang membedakan kelompok-kelompok 
politik kita? Semuanya sama saja. Bandingkan dengan Partai Republik dan Partai 
Demokrat di Amerika. Atau, Partai Buruh dan Partai Liberal di Australia. 
Padahal, partai-partai besar di Indonesia telah memiliki basis sosial 
tradisional yang berbeda, namun ketika berkuasa akan berwajah sama. Kakinya 
beda, namun kepalanya sama. Jadi, problem kita memang di elite. Mereka adalah 
manusia wadag tanpa jiwa.
  Kritik versus kritik yang sedang terjadi masih sebatas silat lidah dari mulut 
yang sama. Semestinya, setiap periode ada tugas sejarah yang menunggu. Dengan 
demikian, setiap periode adalah undakan menuju puncak. Itulah produktivitas. 
Politik yang berbingkai nilai-nilai dan tugas sejarah. Tanyakan pada elite 
kita: apa kepentingan nasional kita? Jawabnya adalah bingkai yang pecah.
   
   
  wassalam
   
  rachmad
  Independent
  pemerhati public & media
  rbacakoran at yahoo dot com
  



 


Re: [mediacare] Apakah ini persiapan berdirinya "HAMAS" atau "Nazi" ala Indonesia

2007-01-23 Thread fery zidane
bung eko...
  hamas adalah sebuah organisasi perlawanan rakyat palestina atas penjajahan yg 
dilakukan oleh bangsa yahudi. (apakah anda sudah tau sebelumnya tentang hal 
ini..?)
  jadi apa sih salahnya organisasi tersebut dimata anda...?
  bukankah sama bentuknya seperti gerilyawan2 kita dalam perang thd penjajah 
belanda dulu..?
  jadi sekali lagi bung eko harap dipikir dulu dg otak kalau bicara!!

eko darminto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Berita yang saya peroleh dari Milis Lembaga Dakwah
Fakultas Teknik Universitas Indonesia Selasa Tanggal
22 Januari 2007 yang berjudul " Barak Militer di UI"
merupakan kegiatan mahasiswa yang tergabung dalam 
"FUSI-Airsoftgun", apakah kemudian kegiatan ini
berkembang menjadi "Hamas" ataupun "Nazi" ala
Indonesia, ini semua tergantung dari cara pandang kita
masing-masing.

Bagi saya pribadi rasanya lebih positif apa yang
dilakukan oleh Bang Hariman cs, pak Try cs,Gus Dur cs,
Amien Rais cs, Megawati cs, Wiranto cs,Tyasno cs
bahkan SBY cs kalau nanti ia lengser jadi Presiden
yang terus-menerus memberikan cambuk bagi para
penerusnya kalau lengah dalam melayani Rakyatnya.

Daripada ada "Parpol" bersenjata atau berlatih
kekerasan layaknya tentara yang memang tugas utamanya
untuk kepentingan negara.

Terima Kasih

Eko Darminto

fusi-04 • Milis Lembaga Dakwah Fakultas Teknik UI

Barak militer di UI

Barak Militer itu Bernama: FTUI…

Hari itu, sepotong episode jihad kembali hadir dalam
lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Pemuda-pemuda setengah baya memanggul senjata
mensimulasikan perang dalam kota. Senjata-senjata yang
mereka gunakan bukanlah senjata mainan, melainkan
replika senjata sebenarnya di dunia militer. AK-47
yang legendaris, MP-5, M-15, S-System, dan banyak
lagi.
Pembagian kelompok dimulai, sang ustadz memberikan
taujih tentang kewajiban jihad dan kemuliaan yang ada
di pucuk-pucuk senjata itu. Beliau juga menghadirkan
suasana terkini Palestina yang entah kapan bisa kita
bebaskan bersama, Mujahidin Iraq setiap hari meregang
nyawa melawan kaum kuffar ditengah perpecahan internal
ummat Islam disana, Somalia saat ini yang nyata-nyata
berhadapan dengan musuh-musuh Islam. Subhanallah…

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang
kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.
Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah
petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu
mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu..” [2:120]
Bisikan dan gemuruh jihad dalam dada para pemuda itu
sungguh telah membuncah. Penyisiran dimulai dari
berbagai arah menuju lobby. Serentak cleaning servis
berlarian mencari tempat berlindung saat melihat
sekumpulan mahasiswa memanggul senjata, dan
memperhatikan dibalik pintu-pintu perlindungan mereka.
Ismud, Yasir, Amar, dkk beraksen serius mencari lawan,
melumpuhkan lawan dengan menembakkan senapan
otomatisnya. 
“Dar…der…dor…!!” ternyata pertempuran sengit terjadi
dari berbagai arah di berbagai tempat, di lobby, di
selasar Arsitek, di Rotunda, di gedung Engineering
Center, hingga di Kantek. Jelas acara tersebut
mengundang perhatian banyak orang, menimbulkan benak
keingintahuan.
Inilah persiapan secara resmi yang bisa dilakukan
organisasi keislaman semacam FUSI untuk mendidik
putra-putra Islam dalam mempersiapkan diri berjihad di
jalan ALLAH SWT. Persiapan pemahaman dilanjutkan
persiapan lapangan. Subhanallah… 

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa
saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang
ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu)
kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang
orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya;
sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu
nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi
dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya
(dirugikan)..” [8:60]

Ikhwahfillah,
Jika bukan karena ALLAH maka persiapan jihad ini
hanyalah sekedar olahraga dan permainan biasa. Juga
karena Rosulullah memuliakan panji-panji Islam dengan
berjihad (perang) sebanyak 77 kali, seolah mendorong
kita (seharusnya) untuk melakukan persiapan bersama
sebagai barisan pasukan Islam yang setiap saat berjaga
memuliakan ummat ini.

”Sabiluna... Sabilunaa..!!!...”
”Al-jihad...Al-jihaaad!!”
“ALLAHU AKBAR!!”

‘FUSI-Airsoftgun’ pun ditutup..



Dalam hatiku selalu terdengar suara Nabi yang
memerintahkan; 
‘Berjihadlah, berjuanglah, dan lelahkanlah dirimu
dalam dakwah yang mulia ini...’





bumi jihad, bumi ALLAH
f_495: 17/01/2007

Pawon: 13 Januari 2007 FUSI secara formal berhasil
mengumpulkan mahasiswa berbagai angkatan dan 2 orang
satpam untuk mengenalkan senjata dan cara
menggunakannya. Mereka semua adalah pasukan Islam yang
telah melakukan tahap-tahap persiapan ‘perang’,
menyisakan luka-luka di tubuh, dan mengenangkan cerita
yang unik bagi setiap orang...

Disalin dari :
http://groups.yahoo.com/group/fusi-04/message/9348

Post message: [EMAIL PROTECTED]

_

[mediacare] Re: Cerita dibalik rekrutmen Trans TV (kecemburuan globaltv?)

2007-01-23 Thread iwan suci jatmiko
Sudah...sudah...jgn terbawa emosi. Kok jadinya ribut antar station sih?
  wah...wah..wah..media sekarang kok jadi emosional gini ya? 
  Aku jadi bingung??? (sambil menggaruk kepala dan mengorek sedikit upil di 
hidungku...)
   
  Beberapa waktu lalu episode TransCorp VS SCTV berakhir sudah 
(mudah2an)..sekarang episode baru Transcorp VS Global TV..Episode yang 
akan datang apa ya?...mungkin sesame street VS si unyil kali ya?...
  Aku jadi bertanya2??? (Sambil mencongkel belek di mataku, maklum tiga hari 
kurang tidur)
   
   
 
  Salam
   
  ISJ
  (Tukang Ketik di Majalah)

 
-
Bored stiff? Loosen up...
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.

[mediacare] Tata suara stadion - Re: Trans Crop Sudah Edan!

2007-01-23 Thread ODE bule
blm lagi soal audio yang dipake di dalam stadion
padahal sbg slh satu broadcaster yg sanggup mengumpulkan crowd sampai sebegitu 
banyak...hrsnya ngerti tehnis tata suara...

suatu hal yg dipandang sepele...tp efek akhirnya sgt tdk dipikir...
jelas-jelas fungsi dr tata suara yg ada utk memperkuat suara dari si announcer 
di stage...tp malah memanipulasi suara asli...gak 
kedengeran...grounding...broomin'..

mungkin dr skian puluh ribu manusia di sana saat itu...
bisa dihitung dng jari yg bisa nagkep suara dng jelas...clear 'n bright...

okay transcorp...
perdalam lagi manpower utk tata suara...jd mereka tau..apa itu modulasi 
(db)...atau, apa itu frequency (Hz)...

pertunjukan cokek aja gak enak kalau sound systemnya tak ditata profesional.

vriana indriasari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
Saya juga agak aneh,

Saya pernah melamar ke trans TV tahun 2005 lalu. setelah menjajal tesnya, saya 
agak kapok untuk melamar lagi, karena jumlahnya yang memang terlalu banyak. 
Sejak itu saya tak pernah melayangkan surat lamaran ke trans TV lagi. 
Tiba-tiba, sabtu sore, 20 Jan 2007, saya mendapat telp bahwa saya dipanggil tes 
pada hari minggunya. Anehkan?

chazt pamungkas <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Apa sih artinya REKOR MURI...apa mentang-mentang 
karena Trans 7 Punya PROGRAM REKOR MURI ? Kok lama kelamaan bukannya simpati 
justru  antipatimemblow up sesuatu bentuk sisi kekurangan bangsa (jumlah 
pengangguran) menjadi bahan tertwaan kebanggaan sebuah rekor-rekor 
an...keblabasen...yah..ngak papa seh OKB..(Orang Kaya Baru)...mesti ehm:-) gak 
tau yah profesionalitas dalamnya kayak apa...ehm lagi..-(

sujatmiko wahyu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Trans Crop Sudah Edan!

Sebelumnya memang saya sangat berterima kasih dengan Trans Crop yang telah 
memberikan kesempatan kerja bagi penganguran yang angkanya semakin bertambah.

Berawal dari pendaringan yang mulai goyah, saya lantas iseng-iseng memasukan 
resume CV...(mungkin dari persyaratan yang ditentukan ada beberapa yang tidak 
terpenuhi).
Entah kenapa Trans Corp tetap  melayangkan panggilan utnuk melaksanakan test, 
yang dilaksanakan di staadion gelora Bung Karno.

Diantara ratusan ribu manusia, hati saya menjadi  miris karena dalam 
penyeleksian tersebut tidaklah jauh dengan publikasi (publikasi atas kebobrokan 
bangsa). Suasana test saat itu seperti sebuah event yang diselenggarakan Trans 
Crop. (pakai pegelaran drumband, sambutan, dan acara penyerahan piagam MURI)

Mungkin manusia-manusia yang mengusulkan ide ini tidak menyadari bahwa apa yang 
telah mereka lakukan merupakan sebuah ide yang sangat buruk untuk stasiun 
televisi swasta yang katanya ingin menjadi terbaik.

Dari corong speaker terdengarlah angka 110.000 peserta yang berminat untuk 
menjadi karyawan Trans Corp. Tetapi sadarkah bahwa mereka yang berkumpul di 
gelora bung karno hanya mencoba mengadu nasib untuk mendapatkan pekerjaaan yang 
semakin sulit. (mungkin jika di Indonesia ini lapangan pekerjaan tak sesulit 
sekarang tak ada angka seperti itu.)

Selain  itu, apalah artinya piagam penghargaan jikalau hanya untuk menorehkan 
kejelekan bangsa ini. Bayangkan saja, angka 110.000 itu merupakan generasi 
penerus  yang mengenyam pedidikan D3, Sarjana, dan mungkin S2. Dari sini kita 
dapat mengetahui bahwa angka pengangguran dibangsa kita mencapai titik 
memprihatinkan.

weleh...weleh...negeriku dah edan, lantas knapa Trans Corp tidak mensponsori 
untuk memecahkan rekor dunia kalau Indonesia memiliki angka pengangguran 
tertinggi???

Salam
Manusia yang terbawa edan







Re: [mediacare] Re: Kesuksesan Keturunan Tionghoa

2007-01-23 Thread ariel chairil hudha
Untuk melihat jalan kesuksesan itu bukan hanya dari kacamata etnik,  bisa di 
katakan Etnik Tionghoa merupakan Etnik yang sukses di  Indonesia, namun apakah 
itu karena etnik? kalo menurut saya itu bukan  pengaruh etnik tetapi disebabkan 
atas kegigihannya, Suku jawa juga  gigih bekerja, namun suku jawa kebanyak 
bekerja bukan hanya untuk  dirinya, tetapi untuk menghidupi keluarganya yang 
besar dan banyak. 
  maka untuk itu Etnik dan Etos tidak ada kaitan, apalagi kini, bukan  hanya 
orang Indonesia yang menjadi preman dan pemalas, tetapi orang  tionghoa juga 
menjadi preman malah lebih sadis lagi, seperti beberapa  preman yang ada di 
Medan, mereka lebih banyak berbisnis ala ke  maksiatan, jadi tidak ada kata 
satu pun etnik itu ada kaitannya untuk  melihat etos kerja seseorang di dewasa 
ini.
  Saudara Lim benar, Etnik Tionghoa dan India itu gigih, tetapi bukan  secara 
keseluruhan dan bukan pula orang Indonesia itu tidak gigih dan  hanya mau jadi 
preman, mungkin itu bisa digaris bawahi, orang Indonesia  yang mana, kalau 
menurut saya orang Indonesia yang serakah dan males  bekerja saja yang mau jadi 
preman, tetapi ingat bukan orang Indonesia  Secara keseluruhan, Anda coba 
melihatnya hingga ke pelosok desa, ok  Saudara Lim. 
  Tahun lalu saya ke Aceh, yang saya dapati bukan kebanyakan orang Aceh  itu 
rajin, tetapi malah sebaliknya mereka lebih mengharapkan bantuan  datang. jadi 
saya harapkan saudara Lim lihat secara dekat, tentang  bagaimana Ratusan Etnik 
yang ada di Indonesia ini bekerja, ok Saudara  lim
  
  By
  Ariel
  Medan
  

fery zidane <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  

kata siapa etos kerja bangsa Indonesia kurang..??
  klo  kita ke desa2 coba deh liat para petani yg sejak sehabis subuh sudang  
pergi ke sawah dan pulang sore hari. kadang2 sehabis pulang nyawah pun  mereka 
diantaranya ada yg bekerja atau membuat kerajinan sebagai  tambahan. begitu 
juga dg nelayan. padahal kerjaan2 mereka adalah boleh  dikatakan kerjaan2 yg 
halal dan jauh dari KKN, tapi justru bidang  kerjaan mereka yg sering diobok2 
bahkan oleh pemerintahnya  sendiri...sungguh kasihan. mereka dipermainkan dg 
harga pupuk dan jual  gabah.
  jadi dimana letaknya klo bangsa ini etos kerjanya  sangat rendah...sebagai 
contoh, saya (bukannya mau memamerkan diri),  terbiasa dg kerjaan banyak dan 
saya biasanya berhenti kerja antara jam  2 pagi atau bahkan jam 4 pagi, padahal 
jam 7.30 nya sdh hrs kerja  lagi...jadi etos kerja bangsa kita ga kalah dg 
bangsa lain spt japang  dan korea yg katanya punya rata2 jam kerja paling 
tinggi di dunia.
  dari mana dasarnya   saudara Lim mengatakan bahwa klo negara ini diserahkan 
atau diurus oleh orang acehmaka akan beres.

Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Bila anda ke Pasar Pagi di Jakarta, anda akan melihat perdagangan di 
sana dikuasai oleh orang Tionghoa. Ada satu bangsa lagi yang mampu 
survive di Pasar Pagi di tengah-tengah "keganasan" etos kerja orang 
Tionghoa yang seperti kuda, yaitu bangsa India. Sedangkan bangsa 
Indonesia sendiri hanya menjadi kuli atau paling banter preman yang 
menjaga keamanan.

Di   Indonesia ada sukubangsa yang top of the tops, dijamin tidak 
bakal kalah mutunya dibanding orang Tionghoa dan India, yaitu orang 
Aceh. Kolonial Belanda tidak pernah mampu menaklukkan Aceh padahal 
seluruh Hindia-Belanda bisa dipecundangi selama 350 tahun. So  
berikan tampuk kepemimpinan RI kepada orang Aceh, maka teritorial 
NKRI akan terjaga aman man man man. Kebebasan beragama akan terjamin 
min min min. Ekonomi Indonesia akan mananjak jak jak jak.

Selain melihat yang tidak dimilikinya, orang Indonesia juga wajib 
melihat apa yang dimilikinya donk deh sih tuh nih yee. Tinggalkan 
prinsip "puyuh di tangan dilepaskan, burung garuda di langit 
diimpikan." Sukses ya.

Salam hangat, Danny Lim, Nederland

--- In mediacare@yahoogroups.com, "ary212ary" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kesuksesan Keturunan Tionghoa
> 
> Saya melihat kesuksesan   Chinese dengan berangkat dari realitas 
rata2 
> keturunan Tionghoa di Indonesia. Dan bahkan, harus diakui, dalam 
> kemajuan bangsa ini ada banyak sumbangsih para keturunan Tionghoa- 
> Indonesia itu di dalamnya. Lalu, yang menjadi faktor2 penyebab 
> kondisi mereka sekarang (yang rata2 sukses dan makmur) itu apakah:
> 
> 1. Politik diskriminasi dan apartheid warisan penjajah, sehingga 
> mereka tak punya pilihan nafkah hidup (dimana mereka tetap harus 
> menjalaninya untuk tetap dapat bertahan hidup) selain berdagang 
dan 
> usaha mandiri lainnya. Ditambah selain itu, setelah Indonesia 
> merdeka, mereka menjadi objek perahan namun tetap menjadi warga 
> negara pinggiran (secara politik, sosial, budaya, agama, dll, tapi 
> tidak secara ekonomi). Apakah karena kondisi2 objektif (yang 
membuat 
> mereka mau tak mau hidup lebih keras dan kepepet sehingga 
> menyiasatinya dengan   hidup lebih cerdas dan lebih tekun) itu 
mental 
> tangguh mereka terbentuk (dan terkenal) hingga ki

Re: [mediacare] sewa komik prabayar

2007-01-23 Thread tony
hallo, boleh tau CP n no tlp tempat tersebut, butuh ASAP neh...thanks, tony 
santana, tabloid kawasan Infomedia Yellow Pages 

  - Original Message - 
  From: tatootawon 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, January 23, 2007 1:12 AM
  Subject: [mediacare] sewa komik prabayar


  Sewa Buku Prabayar

  Starfly Comic Lounge, tempat penyewaan buku komik yang menyerap sistem
  dari Taiwan. Mulai tanggal 20 Januari 2007, Starfly Comic Lounge akan
  membuka franchise Indonesia pertama di Ciputra Mall lantai 5 untuk
  memenuhi kebutuhan baca anak-anak dan orang dewasa. 
  Starfly sendiri merupakan salah satu bagian dari Star Bookstore.
  Berawal dari Taiwan sejak tahun 1990, Star Bookstore telah memiliki
  lebih dari 1000 jaringan outlet di seluruh dunia, termasuk di
  Hongkong, China, Singapore, Malaysia, Amerika, Inggris, dan Australia.
  Semua ini karena pengelolaan franchise dan pengembangan system
  informasi dari pembukuan sederhana sampai ke system komputerisasi
  secara menyeluruh untuk stock buku maupun keanggotaan member dengan
  menggunakan smard card. Selain itu, Star Bookstore telah mengembangkan
  Star eRead, salah satu alat pertama di dunia untuk membaca electronic
  book.

  Starfly Comic Lounge Indonesia akan memberikan pelayanan, fasilitas,
  serta koleksi buku komik yang berbeda dari tempat penyewaan buku komik
  lainnya. Misalnya saja, tersedianya tempat duduk nyaman untuk pembaca
  yang ingin membaca di dalam. Selain itu, juga tersedia makanan dan
  minuman kecil yang dapat dibeli dan dinikmati di dalam. Diharapkan
  dengan begitu, para penggemar komik akan merasa lebih nyaman ketika
  membaca buku kesayangannya.

  Untuk membantu pelanggan, Staf Starfly Comic Lounge akan siap
  memberikan resensi dan informasi mengenai buku yang hendak disewa.
  Bagi pembaca yang berniat mencari informasi lebih juga dapat browsing
  di internet melalui komputer yang disediakan secara gratis bagi para
  pembaca di dalam.

  Bagi mereka yang lebih memilih untuk meminjam keluar dan membaca
  dirumah dapat dilakukan tanpa perlu memberikan uang jaminan terlebih
  dahulu. Starfly Comic Lounge menggunakan teknologi smartcard, dimana
  orang yang ingin menyewa buku dapat membuat kartu pra-bayar tanpa
  memberikan uang jaminan. 

  Koleksi buku komik yang bisa didapatkan di Starfly Comic Lounge cukup
  beragam. Dari komik Jepang, Amerika, Eropa, atau Indonesia tersedia di
  Starfly. Buku novel lama dan baru juga dapat ditemui di Starfly Comic
  Lounge.



   

RE: FW: [mediacare] "Thank you God"......."for the Chinese"/Pro Bung Dimas

2007-01-23 Thread Sato Sakaki
Perempuan yang menanggapi anda ketus di Kualalumpur
itu adalah seorang chauvinist. Manusia-manusia semacam
ini kalau di perantauan adalah oportunis. Walau
berganti kewarganegaraan patriotisme mereka tak ada
sama sekali, malah sering sinis. Di milis Apakabar
banyak, disini hanya dua-tiga. Orientasi mereka tanah
leluhur yang dalam mengelu-elukannya secara tersamar
mereka sebut "timur". Seperti budaya "timur", agama
"timur", era kebangkitan "timur"  dsb-nya. 

Cina yang anda jumpai di Singapura itu adalah
nasionalis. Banyak saudara sebangsa kita yang seperti
mereka. Tan You Hok, Rudy Hartono, Christian Hadinata,
Cun Cun, Johan Wahyudi, Lim Swie King, Yakob Oetama
hanyalah beberapa saja dari banyak lainnya. 
 
--- Dimas Mohammad Ario
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Bung Harry,
> 
> Whatevertapi memang tidak bisa dipungkiri
> they're all great men!
> Satu hal yg salut dari RRT adalah estafet
> kepemimpinannya yg senantiasa
> tidak terputus. Bahkan saya kira pengganti Hu Jin
> Tao pun sudah disiapkan sekarang ini.
> 
> Ada satu kejadian menarik ketika bulan lalu saya
> pergi ke Kuala Lumpur.
> Di satu pertokoan di Kl saya mendatangi sebuah kios
> dan menanyakan
> kepada penjaganya (she's Chinese) & bertanya dalam
> Bahasa, menanyakan money changer terdekat.
> 
> Saya kaget dengan reaksinya karena dia hanya diam
> saja & menatap saya
> dengan ketus, dan mengatakan, "I don't speak
> Malay!". Saya jadi
> tersinggung dengan sikap ketusnya, tapi tokh
> akhirnya saya bertanya lg dalam bahasa Inggris.
> 
> Yg menarik adalah ketika saya sedang akan naik bus
> menuju S'pore,
> terjadi keributan antar sesama penumpang bis yg
> ternyata dua pihak yg
> bertengkar adlh orang Indonesia. (& they're both
> Chinese). Mereka
> bertengkar karena koper milik satu pihak telah rusak
> akibat dipaksakan
> masuk ke dalam ruang bagasi bus. Yang menarik
> adalah, terlontar kalimat
> pertengkaran, "untung sama2 orang Indonesia, kalo
> nggak udah gue pukul lo!!".
> 
> Mendengar itu saya tersenyum lega, wah kalo gini
> caranya ntar Malaysia
> punya gue dong...hehehe.
> 
> The world map is changing: Indonesia, Vietnam,
> China, India.
> 
> Salam jahe (hangat menyegarkan).
> 
> DIMAS
> 
> 
> 
> From: Harry Adinegara
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Friday, January 19, 2007 10:05 AM
> To: Dimas Mohammad Ario; mediacare@yahoogroups.com
> Subject: Re: FW: [mediacare] "Thank you
> God"..."for the Chinese"/Pro
> Bung Dimas
> 
>  
> 
> Sebenarnya rakyat Tiongkok itu harus/patut lebih 
> berterimakasih kepada
> Dheng Shiauping ketimbang Mao Tsetung. Karena bapak
> pembangunan Tiongkok
> adalah berkat visi-nya Dheng yang membuka ekonomi
> Tiongkok dan
> memperbolehkan kaidah komunis dilanggar dengan
> memperbolehkan orang
> mempunyai properti privat. Atau dengan nama lain
> memperbolehkan sistim
> kapitalis terencana membiak di Tiongkok.
> 
>  
> 
> Yang sangat membanggakan, adalah tindakan Dheng
> sendiri. Beliau minta
> agar jenasahnya di kremasi dan di buang ke laut. Ini
> menunjukan
> pribadinya yang luhur, dia tidak mau di kultus
> individu-kan, kendati
> beliau adalah bapak pembangunan Tiongkok modern.
> Tanpa Dheng Tiongkok
> entah apa jadinya negara gede rakyat tapi waktu itu
> masih kere dan
> deldel duwel itu jadinya?
> 
>  
> 
> salam hangat dari,
> 
> Harry Adinegara
> 
> 
> 
> Dimas Mohammad Ario
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
>   Dear Harry Adinegara,
> 
>   Please find enclosed the picture.
> 
>
> 
>   "Negara yang besar adalah negara yg tidak
> meninggalkan para
> pahlawannya".
> 
>
> 
>   Salam dan salut saya kepada rakyat China yg dari
> generasi ke
> generasi senantiasa "meng-garis" ke titik Mao Tse
> Tung.
> 
>
> 
>   Indonesia sementara ini terputus dari titik
> Soekarno...tapi
> sekalinya tali itu tersambung lagi...Indonesia pun
> akan segera bangkit
> lagi.
> 
>
> 
>   Warm regards,
> 
>   DIMAS
> 
>   
> 
> 
> 
>   From: mediacare@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
> Harry Adinegara
>   Sent: Friday, January 19, 2007 7:46 AM
>   To: tionghoa-net@yahoogroups.com; komunitas
> tionghoa; media
> care; ppi india
>   Subject: [mediacare] "Thank you God"..."for the
> Chinese"
> 
>
> 
>   Ungkapan tersebut diatas diserukan oleh seorang
> security guard
> seorang Angola.
> 
>
> 
>   Selanjutnya topik ini adalah sebuah excerpt dari
> tulisan yang
> bisa anda2 sekalian dapati dalam majalah TIME edisi
> 22 Januari 2007
> dengan judul "China..Dawn of a new Dynasty"..."The
> Chinese Century"
> dengan imbuhan beberapa komentar dari penyodor
> postingan ini.
> 
>
> 
>   Co-founder dari majalah TIME ini Henry Luce, yang
> lahir di
> China, anak seorang misionaris, mengatakan  tahun
> 1941 menjelang Amerika
> terjun dalam kancah PD II untuk menstimuli rakyat
> Amerika dia bilang
> bahwa abad ini(20 century) adalah abadnya Amerika.

[mediacare] [vacancy]Customer Relationship Manager

2007-01-23 Thread Sally Tjoea
Dear all,
  
  Good day. I'm Sally from People Search Indonesia. First of all, I would  
like to introduce our company. People Search Indonesia is one of the  finest 
executive search firm in Indonesia, with most excellent service  provided. 
Serving 90% of their clients, who are in the first cluster of  industry, they 
introduced most talented professionals to their  customers. The passion to 
understand client needs and deliver the  highest quality of talents search, 
brought them to be one of prominent  players in professional sourcing business.
  
  One of our client, a leading international financial services group, is 
currently  looking for:
  
  CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGER (CRM)
  
  Job description:
  To provide customer business intelligence to Management and key  
departments in strategies formulations and decision making, as well as  to 
provide sales force with Customer Insights to aid them with their  acquisition 
and growth efforts.
  
  Requirements :
  1. Bachelor degree from a reputable university
  2. Excellent communication skills in both spoken and written English
  3. At least 5 (five) years relevant experience
  
  If you are interested in this opportunity, please sent your cv to us  
(Sally.Angelina@ peoplesearchindo nesia.com, or   [EMAIL PROTECTED] com). In  
case the job offer did not interest you, you might send your CV to us  as well, 
as we will save your CV in our database, so we can get back to  you if there's 
any other opportunity that matched your profile. On the  other hand, you could 
also give us some reference of yours, which you  might think is suitable for 
this position.
  
  Thank you,
  
  SALLY ANGELINA TJOEA
  Consultant
   = 
  PT. People Search   Indonesia
Wisma Metropolitan I, 14th Floor
  Jl. Jend. Sudirman Kav. 29
  Jakarta 12920, INDONESIA
  O : +62 21 522 9224
  M : +62 856 112 5698
  website: www.peoplesearchind onesia.com
 
-
Finding fabulous fares is fun.
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.

[mediacare] Dari Mekkah Sampai Pulau Buru (karya H. Suparman, mantan pimpinan suratkabar Warta Bandung)

2007-01-23 Thread heri latief
[http://bhinneka.fsn.net] Dari Mekkah Sampai Pulau Buru
   
  Umar Said
Wed, 01 Nov 2006 22:12:22 -0800
  Tulisan ini juga disajikan dalam website 
http://perso.club-internet.fr/kontak>
 
 
  
Dari Mekkah Sampai Pulau Buru
 
Baru-baru ini telah terbit lagi satu buku yang berjudul "Dari Mekkah Sampai 
Pulau Buru", yang merupakan karya H. Suparman, seorang rekan lama saya, yaitu 
mantan pimpinan suratkabar Warta Bandung, yang dibreidel (dilarang terbit) oleh 
penguasa militer Orde Baru setelah terjadinya peristiwa G30S.
 
Terbitnya buku ini menambah khazanah perpustakaan bangsa Indonesia tentang 
hal-hal yang berkaitan dengan tragedi 65, yang merupakan peristiwa besar dalam 
sejarah bangsa kita, dengan berkuasanya rezim militer Suharto dkk, yang 
menyebabkan penderitaan berkepanjangan bagi puluhan juta orang selama puluhan 
tahun.
 
Tentang  buku ini, baik penulis maupun sejarawan Dr. Asvi Warman Adam telah 
menguraikan secara baik isi dan artinya bagi kita semua, dalam usaha kita 
bersama untuk mengenal sebagian dari sejarah bangsa kita. 
 
Buku "Dari Mekkah Sampai Pulau Buru" yang berhalaman 342 ini diterbitkan oleh 
penerbit Nuansa , Komplek Cijambe Indah, Jl. Wijaya Kusumah II/E-16, Ujung 
Berung - Bandung Timur. www.nuansabook.com.
 
A. Umar Said   
 
   
   

Pengantar 
  (oleh penulis, H. Suparman)
 
40 Tahun sudah berlalu sejak terjadinya peristiwa 65 yang sangat mengerikan 
itu. Tetapi sampai sekarang masih belum ada penyelesaian terhadap orang-orang 
yang telah dikorbankan menjadi tumbal terbentuknya system ekonomi dunia baru 
seperti yang sekarang kita kenal sebagai imperialisme global di bawah 
kepemimpinan tunggal Amerika Serikat.
   
  Berbagai usaha dan berbagai perjuangan sudah dilakukan. Hampir semua kekuatan 
demokratis di tanah air bekerja keras selama lebih dari enam tahun untuk 
memperjuangkan adanya keadilan bagi penyelesaian apa yang disebut peristiwa 
G30S. Seminar, symposium, class action bahkan sampai diundangkannya  
Undang-Undang KKR dan dipilihnya 42 calon anggota KKR. Berbagai tulisan, 
artikel tentang peristiwa 65 itu sudah banyak diungkap di dalam berbagai media, 
baik cetak maupun elektronik dan bahkan buku yang mengangkat masalah yang sama 
sudah banyak beredar, termasuk hasil penelitian dan pembokaran kuburan masal 
korban holokaus yang dilakukan rezim orde baru, tetapi pemerintah bergeming 
dengan sikapnya yang seolah-olah mau melupakan peristiwa G30S yang dahsyat itu. 
Bahkan  pemerintah lebih mengutamakan penyelesaian damai dengan GAM yang sudah 
jelas melakukan pemberontakan terhadap pemerintah syah RI, selama belasan dan 
bahkan puluhan tahun.
   
  Dari sekian banyak artikel, tulisan dan buku-buku yang sudah terbit tentang 
peristiwa 65, penulis mencoba menambah khasanah sejarah Indonesia yang kelam 
ini dengan sebuah catatan tragedi 65 yang diberi judul "Dari Pulau Buru Sampai 
ke Tanah Suci Mekah", dengan harapan anak cucu penulis khususnya, dan generasi 
muda bangsa Indonesia pada umumnya, memahami tentang betapa dahsyatnya 
peristiwa tersebut terhadap manusia dan kemanusiaan. Tidak sedikit para korban, 
atau barangkali lebih tepatnya, para survivor, yang sampai hari ini masih tetap 
bertahan dalam penderitaan memikul beban stigma G30S, masih mengharapkan adanya 
penyelesaian politik dalam bentuk rehabilitasi dan konpensasi seperti juga yang 
diperoleh oleh bekas-bekas anggota GAM.
   
  Terbitnya buku ini melalui pergulatan batin penulis yang panjang. Sebenarnya 
naskah ini sudah ditulis sejak mulai bergulirnya gerakan reformasi tahun 1998. 
Tapi penulis masih tetap ragu antara ya dan tidak. Antara diterbitan dan tidak 
diterbitkan. Tetapi berkat dorongan sahabat-sahabat dekat yang pernah membaca 
naskah awal buku ini, terutama Ramadhan KH selalu mendesak agar naskah ini 
segera diterbitkan. Untuk itu saya mengucapkan beribu-ribu terimaskasih kepada 
beliau yang telah memberi semangat kepada saya untuk menerbitkan buku ini. 
Hanya sayangnya pada saat buku ini naik cetak, beliau telah meninggalkan kita 
untuk selama-lamanya pada hari Kamis, tanggal 16 Maret 2006, di Cape Town 
Afrika Selatan, Inalillahi Wainaillaihi Rodziun. Dari Allah kembali kepada 
Allah.
  Juga tidak lupa kepada Mas Harsutejo, seorang spesialis penulis peristiwa 
G30S, yang telah membantu mencarikan penerbit dan memberi alamat penerbit 
Nuansa Cendikia di Bandung, saya mengucapkan banyak terimakasih atas segala 
bantuan dan jerih payahnya.
  Pada awalnya buku ini diberi judul "Saksi Bisu dari Pulau Buru". Tapi setelah 
Dr. Asvi Warman Adam, seorang Peneliti Utama LIPPI membaca naskah buku ini, 
beliau menyarankan agar naskah tersebut dilanjutkan dengan pengalaman batin 
hidup penulis sesudah dibebaskan, maka buku ini akhirnya diberi judul "Dari 
Pulau Buru sampai ke Tanah Suci Mekah", sesuai dengan anjuran dan saran beliau. 
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Dr. Asvi 
Warman Adam yang telah memperkuat sp

[mediacare] Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!

2007-01-23 Thread Andi K. Yuwono
Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!

Kami menyesalkan jatuhnya 13 korban sipil dan 1 anggota polisi yang tewas 
dalam penyergapan yang dilakukan oleh Polda Sulteng di Poso kemarin (22/1). 
Akibatnya masyarakat ketakutan dan mengungsi meninggalkan Poso Kota. Di sisi 
lain, keluarga mendapatkan kesulitan untuk mengakses informasi atas 
keberadaan korban yang meninggal dan luka-luka. Polisi juga tidak 
mengumumkan secara terbuka identifikasi korban yang telah meninggal dunia 
maupun luka-luka.

Jatuhnya korban ini seharusnya dapat dihindari bila polisi tidak melakukan 
penyerangan terbuka di wilayah padat, penduduk Poso kota serta di waktu 
dimana masyarakat mulai sibuk beraktivitas.  Tindakan ini tidak dapat 
dilihat hanya sebagai upaya penegakan hukum, namun juga dapat dikategorikan 
penyerangan terhadap warga sipil yang menjadi elemen penting dari 
pelanggaran berat HAM. Ditambah, pendekatan kekerasan ini justru gagal 
menangkap para DPO dilapangan. Hal ini juga membuktikan lemahnya aparat 
intelejen dalam mengantisipasi kekerasan.

Kekerasan yang terjadi Poso ini tidak hanya dapat dilihat dari sisi Polri 
semata. Kekerasan yang terus berlangsung ini sesungguhnya menunjukkan Negara 
tidak memiliki Peta Perdamaian yang kongkrit dan gagal mengkonsolidasi 
kekuatan negara yang ada bagi penciptaan rasa aman.

Polri memang mempunyai kewenangan untuk melakukan upaya paksa termasuk 
penggunaan kekerasan dengan senjata. Namun, penggunaan kekerasan dengan 
senjata api tersebut tetap harus tunduk pada persyaratan yang ketat pada 
kode etik aparatur penegak hukum (Code of Conduct for Law Enforcement 
Official) maupun prinsip dasar tentang penggunaan kekerasan dan senjata api 
(Basic Principles on the Use of Force and Firearmas by law Enforcement 
Officials)  yang menjamin kekerasan itu terarah pada pihak yang mengancam 
sesuai dengan tingkat ancamannya baik bagi polisi maupun warga sipil yang 
seharusnya dilindungi.

Peristiwa diatas tidak lepas dari maklumat tembak ditempat yang dikeluarkan 
oleh Kapolda Sulteng sebelumnya. Maklumat ini jelas telah menimbulkan 
masalah, sehingga Mabes Polri sempat mengatakan bahwa istilah tembak 
ditempat tidak dikenal di Polri. Sehingga patut dipertanyakan adanya 
maklumat ini dari sisi dasar hukumnya. Disisi lain adanya maklumat ini 
justru menstimulus masyarakat (plus DPO)  menjadi represif. Seharusnya 
Polri mencari taktik lain yang persuasif untuk  menangkap para DPO dengan 
perencanaan yang matang dan mengutamakan keselamatan warga sipil.

Kewenangan yang dimiliki Polri jelas ada batasnya. Setiap tindakan Polri 
harus dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, sekaligus dibenarkan secara 
teknis. Harus diingat tujuan polisi dipersenjatai yaitu untuk membela diri, 
melumpuhkan orang yang melawan, dan melaksanakan eksekusi (atas putusan 
hakim). Jadi polri tidak dapat bergerak dengan hanya mempertimbangkan aspek 
yuridis saja, akan tetapi juga harus memperhitungkan aspek filosofis dan 
sosiologis pula. Sebagaimana pernah disinggung oleh Wakil Presiden: "polisi 
harus lebih memahami masyarakat".

Bila pemerintah telah siap menanggung resiko sebagaimana disampaikan oleh 
Wapres Yusuf Kalla. Kami berharap itu bukanlah pertanda 'politik buang badan'. 
Pemerintah tetap dituntut untuk memiliki konsep yang jelas bagi jalan damai 
Poso. Langkah pemerintah yang menutup mata dari keterlibatan aparat dalam 
konflik ini, bakal menjadi hambatan bagi upaya penghentian kekerasan di 
Poso.

Kami menengarai ini merupakan bukti kegagalan Presiden dalam menangani Poso. 
Kami berharap kesiapan pemerintah untuk mengambil resiko itu, harus menjadi 
pintu masuk bagi dilakukannya.penyelidikan yang transparan dan akuntabel. 
Kesimpulan adanya pelanggaran HAM berat oleh Komnas HAM dalam kasus Tanah 
Runtuh (22/10/06) harus ditindaklanjuti dengan penyelidikan yang meluas 
hingga peristiwa Gebang Rejo. Polri juga harus menjamin proses peradilan 
yang jujur (fair trial) terhadap mereka yang ditangkap untuk diketahui oleh 
pihak keluarganya, dapat memilih pengecaranya secara bebas, dan tidak 
mengalami penyiksaan selama di proses di pemeriksaan.

Jakarta,  23 Januari 2007

POKJA POSO
(KontraS, PBHI, HRWG, Imparsial, Praxis, FBB Prakarsa Rakyat, Kamust, Ikohi, 
YLBHI)
Bambang Widodo Umar, pengajar UI

===
Andi K. Yuwono
Program Coordinator for Interactive Media
Praxis Association
Jl. Salemba Tengah No. 39-BB
Jakarta 10440 - INDONESIA
Tel. ++62 21 3156907, 3156908, 3911927
Fax. ++62 21 3900810, 3156909
Mobile: 0811182301, 0817174087
Yahoo Messenger: andi_yuwono
Email: [EMAIL PROTECTED]
Http://www.prakarsa-rakyat.org
Http://www.praxis.or.id
Http://andi-yuwono.blogspot.com

"It is better to die on your feet than live on your knees".
-- Emiliano Zapata



[mediacare] Udara Jakarta Terus Memburuk

2007-01-23 Thread firdaus cahyadi
KOMPAS Selasa, 23 Januari 2007  




 
 
Udara Jakarta Terus Memburuk

 
Jumlah Hari Tidak Sehat Bertambah
  
jakarta, Kompas - Sepanjang 2006, kualitas udara di DKI Jakarta memburuk 
dibandingkan dengan tahun 2004 dan 2005. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 
untuk mengatasi polusi udara dipastikan belum berjalan maksimal. Akibatnya, 
harapan masyarakat Jakarta memperoleh udara lebih bersih pada 2007 sulit 
tercapai. 
"Tahun 2004 dan 2005 jumlah hari dengan kualitas udara terburuk jauh di bawah 
50 hari, tetapi pada 2006 justru naik hingga 51 hari. Peningkatan polusi udara 
sebagian besar dipicu oleh banyaknya asap pembuangan kendaraan bermotor. Hal 
ini menunjukkan, Perda Nomor 2/2005 belum diimbangi dengan adanya pengaturan 
khusus tentang lalu lintas transportasi," tutur Firdaus Cahyadi, Koordinator 
Kelompok Kerja Udara Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta, Senin (22/1). 
Menurut Firdaus, saat ini rata- rata di setiap satu kilometer panjang jalan 
terdapat 3.000 kendaraan bermotor.  
Hal yang sama juga dikatakan mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim. 
Menurut dia, setiap terjadi kemacetan lalu lintas, yang diimbangi dengan 
pembangunan jalan baru, justru selalu memunculkan titik kemacetan baru. 
Emil mengatakan, sistem transportasi di Jakarta dan Indonesia secara umum 
terlalu memanjakan kendaraan bermotor dan menganaktirikan alat transportasi 
massal. Tanpa pembangunan sarana angkutan massal, pembangunan jalan tol, jalan 
layang, dan terowongan bawah tanah akan memicu masyarakat untuk membeli 
kendaraan bermotor pribadi. 
Tidak sesuai  
Berdasarkan hasil analisa data Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta dan melihat 
kondisi udara Jakarta saat ini, posisi Ibu Kota sebagai kota ketiga berpolusi 
udara terburuk di dunia setelah Meksiko dan Bangkok, Thailand, patut 
dipertanyakan. 
Penyusunan posisi negara-negara berpolusi terburuk itu adalah hasil penelitian 
Bank Dunia lima tahun silam. Kondisi saat itu tidak sesuai lagi dengan kondisi 
Jakarta saat ini. 
Selain Perda No 2/2005 yang belum maksimal dilaksanakan, pemberian penghargaan 
Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso sebagai salah satu pemenang The 2006 Asian Air 
Quality Management (AQM) dalam workshop Better Air Quality (BAQ) ke-4 di 
Yogyakarta 13-15 Desember 2006 terbukti tidak berkorelasi positif dengan 
tingkat kualitas udara Jakarta. 
Penghargaan diberikan karena Sutiyoso telah memulai mengadakan transportasi 
alternatif transjakarta, yang mampu menyerap 14 persen pengendara mobil menjadi 
pelanggan moda angkutan baru tersebut. Kenyataannya, kendaraan pribadi tetap 
bertambah dan polusi udara semakin meningkat. 
Berdasarkan laporan dari Bank Dunia, kerugian warga Jakarta akibat buruknya 
kualitas udara pada tahun 1990 mencapai 62 juta dollar AS. Jika kondisinya 
terus memburuk seperti saat ini, pada 2008 kerugian diperkirakan mencapai 222 
juta dollar AS. 
Biaya pengobatan naik  
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah DKI memaparkan, biaya pengobatan 
warga akibat menderita penyakit yang berhubungan dengan pencemaran udara selama 
1996-2000 mencapai 600 juta dollar AS. 
"Tingginya tingkat pencemaran udara erat terkait dengan banyaknya populasi 
manusia yang menghuni Jakarta. Pertambahan populasi terutama akibat urbanisasi. 
Jakarta adalah pusat segalanya sehingga daya tariknya amat kuat," kata Emil 
Salim. 
Emil Salim mengatakan, daya tarik Jakarta sebagai ibu kota negara dan juga 
pusat industri serta pusat pembangunan secara bertahap harus dikikis. "Jika 
tidak, Kota Metropolitan ini akan tetap dihadapkan pada masalah- masalah 
lingkungan dan sosial yang sama, bahkan bertambah buruk dari tahun ke tahun," 
katanya. 
Pengikisan dapat dilakukan dengan menyebarkan daya tarik ke luar Jakarta, 
termasuk mengurangi dan memindahkan puluhan pusat perbelanjaan, pelabuhan, 
serta terminal angkutan umum. 
Pemerintah Provinsi DKI harus mengutamakan pengembangan sarana angkutan 
nonjalan seperti kereta api, angkutan sungai, laut, dan udara yang selama ini 
selalu terbanting ke urutan prioritas terendah. Jakarta juga wajib ditata ulang 
secara menyeluruh, bukan parsial. (nel) 

 
-
TV dinner still cooling?
Check out "Tonight's Picks" on Yahoo! TV.

[mediacare] (Info) LATIHAN KE-3 KARATE PROGRAM SELF DEFENSE FOR WOMEN,Angkatan ke-2

2007-01-23 Thread Titiana Adinda
  (Info) LATIHAN KE-3 KARATE PROGRAM SELF DEFENSE FOR WOMEN,Angkatan ke-2
   
   
  Dear All,
   
  Untuk menghindari,bertahan dan melawan pelaku kekerasan terhadap 
perempuan.Kita harus tahu cara untuk menghindar,bertahan bahkan menyerang 
kembali pelaku kekerasan terhadap perempuan itu.Untuk itu diperlukan latihan 
dan pengetahuan tentang cara mempertahankan diri dari kekerasan yang kerap kali 
menimpa perempuan.
   
  Program karate ini sengaja dirancang untuk perempuan guna mempertahankan diri 
dari kekerasan yang menimpa perempuan.Selain untuk membuat tubuh menjadi lebih 
sehat tentunya.Kekerasan terhadap Perempuan (seperti Kekerasan Dalam Rumah 
Tangga,Kekerasan Dalam Pacaran,Perkosaan,Pelecehan Seksual,dsb) kerap terjadi 
karena perempuan tidak memiliki sistem pertahanan diri yang baik.Oleh sebab itu 
program ini dirancang agar perempuan memiliki sistem pertahanan diri yang 
kuat,sehingga mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan.
   
  Untuk itu kami mengundang teman-teman perempuan untuk hadir di latihan 
ketiga.Yang jatuh pada:
   
  Hari/Tgl: Minggu,28 Januari 2007
  Waktu  : 08.30 WIB (Harap tepat waktu ya!)
  Tempat : Kediaman Pak Sensei Fahmi
Jl.Taman Tanah Abang 3 No.19,Jakarta Pusat
(Lokasi berada dibelakang Museum Gajah/Museum 
Nasional,
  Kalau naik Busway turun di Halte Monas,kemudian 
naik ojek.Bayar 
  Rp 3000/4000.Depannya ada kantor redaksi majalah 
ekonomi
  SWA,ada taman dan dekat dgn gereja) Kalo kesasar hubungi Pak  Sensei 
Fahmi:0816741860 Atau  08161979911.
   
  Latihan ini akan diajarkan oleh profesional dibidangnya yaitu Pak Sensei 
Fahmi.Jangan kuatir,latihan ini tidak bayar alias GRATIS.Asal teman-teman 
berkomitmen saja untuk selalu datang pada setiap sesi latihannya.Setiap 
angkatan hanya latihan 5 kali @ 2 jam saja.Selain belajar self defense juga 
akan diajarkan latihan yoga.Untuk kesehatan tentunya.
   
  Tertarik?Daftarkan segera diri anda ke Ida di HP: 021 9883 0032 / 0815 13 
979695 atau ke Dinda di HP: 0815 160 9391/021 7073 6928 atau kirim email ke 
[EMAIL PROTECTED] /selfdefense_forwomen[at]yahoo.co.id
   
  Segera daftarkan diri anda,teman,dan sobat kalian ya.Cara cukup mudah koq 
hanya dengan mengisi formulir pendaftaran dan membawa foto 3x4 sebanyak  l 
lembar.
   
  Untuk pakaiannya cukup kenakan kaos dan celana training dan sepatu 
olahraga.Cukup itu aja.Gampang kan? 
   
  Ditunggu ya kehadiran teman-teman sekalian.Kalau butuh peta rumahnya Pak 
Sensei Fahmi  bisa minta ke Dinda dengan mengirim email di [EMAIL PROTECTED] / 
titiana.adinda[at]gmail.com atau [EMAIL PROTECTED] / 
titianaadinda[at]yahoo.co.id
   
  Terima kasih dan Sampai Jumpa!
   
  Salam hangat,
   
  Panitia
  

Kunjungi blog aku di:
http://titiana-adinda.blogspot.com/

-
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. 
 http://id.mail.yahoo.com/

[mediacare] Re: Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!

2007-01-23 Thread radityo djadjoeri
Kok saya tidak menganggap begitu. Pemerintahan SBY saya nilai sudah cukup tegas 
dalam hal menangani kasus Poso. Polisi (tentu sudah seizin SBY) berani 
melakukan penggerebegan di area rawan. Nah, kalau sudah digerebeg tapi melawan 
dengan kekuatan senjata, ya dilawan balik tho? Kalau polisinya ngacir, mereka 
tambah seneng. Mereka bersenjata saja sudah menyalahi aturan hukum di negeri 
ini. 
   
  Justru tindakan tegas pak bu polisi di Poso wajib kita acungi jempol. Kalau 
mereka melempem, itu para pemenggal kepala orang akan  kegirangan, lalu 
bertindak semakin brutal. Jangan-jangan nanti ada yang mati dicincang, atau 
dibikin abon segala. Mereka itu sudah tidak menganggap  dan tidak mematuhi 
aturan hukum yang ada di Indonesia. Sudah diberi tenggat waktu untuk menyerah 
kok malah ngumpet. Polisi saja dibunuh dengan cara dikeroyok ramai-ramai. 
Mereka rupanya hanya patuh pada tatanan Syariah Islam saja.
   
  Jadi maaf, kali ini opini saya mungkin berseberangan dengan rekan-rekan di 
Praxis.
   
   
  
"Andi K. Yuwono" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!

Kami menyesalkan jatuhnya 13 korban sipil dan 1 anggota polisi yang tewas 
dalam penyergapan yang dilakukan oleh Polda Sulteng di Poso kemarin (22/1). 
Akibatnya masyarakat ketakutan dan mengungsi meninggalkan Poso Kota. Di sisi 
lain, keluarga mendapatkan kesulitan untuk mengakses informasi atas 
keberadaan korban yang meninggal dan luka-luka. Polisi juga tidak 
mengumumkan secara terbuka identifikasi korban yang telah meninggal dunia 
maupun luka-luka.

Jatuhnya korban ini seharusnya dapat dihindari bila polisi tidak melakukan 
penyerangan terbuka di wilayah padat, penduduk Poso kota serta di waktu 
dimana masyarakat mulai sibuk beraktivitas. Tindakan ini tidak dapat 
dilihat hanya sebagai upaya penegakan hukum, namun juga dapat dikategorikan 
penyerangan terhadap warga sipil yang menjadi elemen penting dari 
pelanggaran berat HAM. Ditambah, pendekatan kekerasan ini justru gagal 
menangkap para DPO dilapangan. Hal ini juga membuktikan lemahnya aparat 
intelejen dalam mengantisipasi kekerasan.

Kekerasan yang terjadi Poso ini tidak hanya dapat dilihat dari sisi Polri 
semata. Kekerasan yang terus berlangsung ini sesungguhnya menunjukkan Negara 
tidak memiliki Peta Perdamaian yang kongkrit dan gagal mengkonsolidasi 
kekuatan negara yang ada bagi penciptaan rasa aman.

Polri memang mempunyai kewenangan untuk melakukan upaya paksa termasuk 
penggunaan kekerasan dengan senjata. Namun, penggunaan kekerasan dengan 
senjata api tersebut tetap harus tunduk pada persyaratan yang ketat pada 
kode etik aparatur penegak hukum (Code of Conduct for Law Enforcement 
Official) maupun prinsip dasar tentang penggunaan kekerasan dan senjata api 
(Basic Principles on the Use of Force and Firearmas by law Enforcement 
Officials) yang menjamin kekerasan itu terarah pada pihak yang mengancam 
sesuai dengan tingkat ancamannya baik bagi polisi maupun warga sipil yang 
seharusnya dilindungi.

Peristiwa diatas tidak lepas dari maklumat tembak ditempat yang dikeluarkan 
oleh Kapolda Sulteng sebelumnya. Maklumat ini jelas telah menimbulkan 
masalah, sehingga Mabes Polri sempat mengatakan bahwa istilah tembak 
ditempat tidak dikenal di Polri. Sehingga patut dipertanyakan adanya 
maklumat ini dari sisi dasar hukumnya. Disisi lain adanya maklumat ini 
justru menstimulus masyarakat (plus DPO) menjadi represif. Seharusnya 
Polri mencari taktik lain yang persuasif untuk menangkap para DPO dengan 
perencanaan yang matang dan mengutamakan keselamatan warga sipil.

Kewenangan yang dimiliki Polri jelas ada batasnya. Setiap tindakan Polri 
harus dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, sekaligus dibenarkan secara 
teknis. Harus diingat tujuan polisi dipersenjatai yaitu untuk membela diri, 
melumpuhkan orang yang melawan, dan melaksanakan eksekusi (atas putusan 
hakim). Jadi polri tidak dapat bergerak dengan hanya mempertimbangkan aspek 
yuridis saja, akan tetapi juga harus memperhitungkan aspek filosofis dan 
sosiologis pula. Sebagaimana pernah disinggung oleh Wakil Presiden: "polisi 
harus lebih memahami masyarakat".

Bila pemerintah telah siap menanggung resiko sebagaimana disampaikan oleh 
Wapres Yusuf Kalla. Kami berharap itu bukanlah pertanda 'politik buang badan'. 
Pemerintah tetap dituntut untuk memiliki konsep yang jelas bagi jalan damai 
Poso. Langkah pemerintah yang menutup mata dari keterlibatan aparat dalam 
konflik ini, bakal menjadi hambatan bagi upaya penghentian kekerasan di 
Poso.

Kami menengarai ini merupakan bukti kegagalan Presiden dalam menangani Poso. 
Kami berharap kesiapan pemerintah untuk mengambil resiko itu, harus menjadi 
pintu masuk bagi dilakukannya.penyelidikan yang transparan dan akuntabel. 
Kesimpulan adanya pelanggaran HAM berat oleh Komnas HAM dalam kasus Tanah 
Runtuh (22/10/06) harus ditindaklanjuti dengan penyelidikan yang meluas 
hingga peristiwa Gebang Rejo. Polri juga harus menjamin proses peradilan 
yang juju

[mediacare] Ingin laptop gratis dari BBC?

2007-01-23 Thread radityo djadjoeri
From: Liston Siregar
  Email: [EMAIL PROTECTED]
  Date: Tue, 23 Jan 2007 09:36:35 - 

Salam,
  
Mengganggu sebentar kawan-kawan; mau membagi informasi.  BBC Siaran Indonesia 
menggelar rangkaian 'Bantuan Penanggulangan Bencana.' Salah satunya adalah 
lomba penulisan gagasan untuk membantu penanganan bencana dan 3 pemenang 
terpilih akan mendapat 3 laptop. Deadline 9 Februari 2007.
   
  Selain itu juga akan ada galeri foto di situs www.bbcindonesia.com
  
tentang foto-foto yang menunjukkan bantuan dalam penanggulangan bencana
alam. Mungkin kawan-kawan punya foto dari bencana alam di Yogya, Aceh,
Tapanuli Selatan, Pariaman, Sidoarjo atau dari belahan Indonesia lain.
  
Galeri ini bukan kompetisi namun foto yang dimuat akan mendapat  
kenang-kenangan dari BBC. 
   
  Informasi selanjutnya di :
   
  http://www.bbc.co.uk/indonesian/specials/1241_disaster
   
  Semoga informasi ini bermanfaat bagi kawan sekalian.
  
Tabik
  http://www.bbc.co.uk/

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Sembrono - Re: [mediacare] Trans Corp sungguh tak manusiawi

2007-01-23 Thread ODE bule
"SUNGGUH TAK MANUSIAWI"
   
  bnr jg sih apa yg mas bilang!!
  dan manusia-manusia pelamar yg dijadikan kedok penghargaan-pun juga bkn smp 
disitu aja ke-susahan nya...
  krn ada lg satu catatan rekor utk..."KELUAR PINTU TERLAMA"...
  itu saya saksikan di pintu keluar yg lsgng ke jl. jend. sudirman (yg ada 
patung panahan)...
  dari bbrp gate (2 atau 3)...yang terbuka cm satu...itu-pun sbnr nya bkn 
terbuka..cm krn rantai-nya aja agak renggang, dng sdkt didorong ckp lah utk 
lewat satu badan manusia..
   
  blm lg toilet yg susah dan jauh
   
  di situ keliatan..."transcorp" dlm menyelenggarakan event sgt sembrono...dan 
sgt tidak sesuai dng standard event...dalam hal "Crowd Management"...
  gak teratur dan gak ada kerjasama dng pihak Gelora Bung Karno..
   
   
MOD:
Mas/Mbak Ode Bule, Aris Solikhah itu kaum perempuan, bukan lelaki, jadi 
pantesnya dipanggil Mbak. Kalau di kalangan terdekatnya sih biasa disapa Ukthi 
Aris. Yo tho Mbak Aris, eh Ukthi Aris? :))
  

aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Mas Rio,
Saya tak ingin menyalahkan Anda soal MURI tersebut.
Mas hanyalah(maaf) bawahan. Dan nasib bawahan kadang
dalam dilematis. Tetapi apa yang dilakukan Trans Corp.
sungguh perbuatan tak manusiawi. Sepengetahuan saya,
untuk mendapatkan selembar sertifikat MURI,
penyelenggara diharuskan minimal 'membayar' MURI Rp 7
juta. Sebuah penilaian yang juga sarat dengan nuansa
dibeli bukan penghargaan sejati.

Kedepannya, saya berharap Trans Corp lebih peka
menggelar acara dan menimbang efek psikologis bagi
sesama manusia. Bukannya promosi dan meningkatkan
brand image, saya kira apa yang ditempuh Trans Corp
malah sebaliknya.

Saya membayangkan apa yang dilakukan Trans Corp mirip
pemecahan rekor Muri dari antrian warga yang sedang
membeli minyak tanah yang langka di beberapa wilayah
Indonesia atau pemecahan rekor volume lumpur Sidoarjo
yang tak kunjung henti. 

salam prihatin,
AS

Dan cinta (mahabbah) yang kita maksud adalah keinginan untuk memberi dan tidak 
memiliki pamrih untuk memperoleh imbalan. Cinta bukan komoditas, tetapi sebuah 
kepedulian yang sangat kuat terhadap moral dan kemanusiaan (Toto Tasmara)
pustaka tani
nuraulia



 


[mediacare] Pemutaran Film Komedi Nya Abbas Akup di TIM 1 (Kineforum)

2007-01-23 Thread indra ameng
Kineforum Dewan Kesenian Jakarta (d/h Artcinema) mengundang Anda pada program 
film

 
Komedi Indonesia / Indonesian Comedy
Comedies by Nya’ Abbas Akup
Kineforum Taman Ismail Marzuki, 25 – 31 Januari 2007
 
Nyak Abbas Akup (1932-1991), seorang sutradara yang konsisten membuat film 
komedi bermuatan sindiran sosial sejak tahun 1950-an. Humor dalam karyanya 
seringkali muncul dari karakter laki-laki dan perempuan yang punya kepribadian 
terbelah, di rumah bisa lemah, sementara di luar galak. Dalam filmnya, cinta 
dan seks juga hampir selalu jadi sumber konflik yang konyol. Penyutradaraannya 
mengukuhkan banyak aktor sebagai aktor komedi yang sangat penting dalam film 
Indonesia. Ia memperoleh Piala Citra melalui film Ambisi (1973), Cintaku di 
Rumah Susun (1987) dan Boneka dari Indiana (1990).
 
Nyak Abbas Akup (1932-1991), consistently directed political comedy films since 
the 1950s. The humor in his works often come out of confused gender identities, 
between the personal and the public realms. In his films, love and sex are 
always the source of ridiculous conflicts. His direction marked the birth of 
many important Indonesian comedy actors. He was awarded with Citra Awards from 
the Indonesian Film Festival for Ambisi (1973), Cintaku di Rumah Susun (1987), 
Boneka dari Indiana (1990).   
 
 
Sinopsis Film / Film Synopsis

Tiga Buronan (1957), 111 menit. Dibintangi Bing Slamet, Bambang Irawan, Citra 
Dewi, Udjang, Menzano. (Bahasa Indonesia dengan subtitel Bahasa Inggris) 

Sekelompok bandit yang diketuai Mat Codet (Bing Slamet) mencoba menguasai 
sebuah desa. Usaha ini tidak berhasil karena dihalangi Maman (Bambang Irawan), 
pemuda desa yang baru kembali dari merantau. Mat Codet dan Maman bertikai bukan 
cuma perkara keamanan kampung, tapi juga bersaing mendapatkan cinta seorang 
perempuan. 
 
Three Outlaws (1957), 111 minutes. Starring Bing Slamet, Bambang Irawan, Citra 
Dewi, Udjang, Menzano. (Indonesia with English subtitle) 

A group of outlaws led by Mat Codet (Bing Slamet) is trying to rule a village. 
Maman (Bambang Irawan), a man who just returned to the village, tries to stop 
them. Mat Codet and Maman not only fight for control over the village, but also 
to win a woman’s love.   

 
Matt Dower (1969), 108 menit. Dibintangi S. Bagio, Rahayu Effendi, Mansjur 
Sjah, Hassan Sanusi, Maya Sopha. (Bahasa Indonesia tanpa subtitel)
 
Matt Dower (S. Bagio) yang dianggap kurang waras oleh penduduk setempat karena 
merasa kemelaratan desanya akibat pemerasan Nukulom. Dalam perjalanannya 
mencari Nukulom Matt dower sampai ke sarang Matt Geledek (S. Bagio). Ia 
disambut gembira, istri Matt geledek (Rahayu Effendi) bahkan merayunya.
 
Matt Dower (1969), 108 minutes. Starring S. Bagio, Rahayu Effendi, Mansjur 
Sjah, Hassan Sanusi, Maya Sopha. (Indonesian without subtitles)
 
Matt Dower (S. Bagio) is consedered a lunatic by people in his village because 
he thinks that the village became poor because of extortion by Nukulom. In his 
quest to find Nukulom, Matt Dower meets Matt Geledek (S. Bagio). He was very 
much welcomed, especially by Matt Geledek’s wife (Rahayu Effendi). 


Cintaku di Rumah Susun (1987), 101 menit. Dibintangi Eva Arnaz, Deddy Mizwar, 
Rima Melati, Asmuni, Doyok, Tuti Indra Malaon, Jajang C. Noer. (Bahasa 
Indonesia dengan subtitel Bahasa Inggris)
 
Sebuah sketsa karikatural tetang kehidupan di rumah susun sederhana yang 
kehidupan penghuninya beraneka ragam. Dalam lingkungan ini terjadi persahabatan 
dan pertikaian antar penghuni yang penuh rahasia dan intrik.
 
Love at the Apartment (1987), 101 minutes. Starring Eva Arnaz, Deddy Mizwar, 
Rima Melati, Asmuni, Doyok, Tuti Indra Malaon, Jajang C. Noer. (Indonesian with 
English subtitle)
 
A caricature on lower-middle class apartment life with its comic residents. 
Friendships and fights coexist in the neighborhood, each with its own secrets 
and intrigues. 

 
Boneka Dari Indiana (1990), 94 menit. Dibintangi Meriam Bellina, Didi Petet, 
Lydia Kandou, Ida Kusuma, Eeng Saptahadi. (Bahasa Indonesia tanpa subtitel)
 
Cerita tentang Egy (Didi Petet) seorang suami yang berada di bawah kekuasaan 
istrinya (Lydia Kandou). Setelah perkenalannya dengan Eya (Meriam Bellina), Egy 
mengalami perubahan besar yang mengancam rumah tangganya. 

 
Doll from Indiana (1990), 94 minutes. Starring Meriam Bellina, Didi Petet, 
Lydia Kandou, Ida Kusuma, Eeng Saptahadi. (Indonesian without subtitles)
 
Egy (Didi Petet) is a husband under strict control of his wife (Lydia Kandou). 
After he meets Eya (Meriam Bellina), Egy experiences a big change in his life 
that threatens his marriage. 

 

Jadual pemutaran / Screening schedule:

Kamis, 25 Januari 2007
14.15 Tiga Buronan
17.30 Cintaku di Rumah Susun
20.30 Matt Dower

Jumat, 26 Januari 2007
14.15 Boneka dari Indiana
17.30 Matt Dower
20.30 Tiga Buronan

 
Sabtu, 27 Januari 2007
14.15 Cintaku di Rumah Susun
17.30 Tiga Buronan
20.30 Matt Dower

 
Minggu, 28 Januari 2007
14.15 Matt Dower
17.30 Cintaku di Rumah Susun
2

Re: [mediacare] Re: Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!

2007-01-23 Thread rahmad budi

Orang Islam di Poso itu sebaiknya ditembaki dan dibunuhin saja
Mereka itu telah membikin rusuh Poso karena iseng membantu sodara-sodaranya
yang dulu dibantai di pesantren Wali Songo.

Saya yakin banyak dari mereka berasal dari luar Poso, bahkan pasti udah
pernah ikut perang di Mindanao. iseng ngebantu sodara-sodaranya yan
memberontak terhadap Manila.

Tembakin saja Pak Polisi. Jangan khawatir tentang HAM.
Untuk urusan membunuhin Muslim, terutama yang udah dikasih cap teroris, tak
akan ada yang namanya teguran dari Amerika, bahkan dari Partai Demokrat
sekalipun.
Salahnya dulu TNI ngebunuhin orang Timor-Timur, kena deh embargo senjata.

Royal saja dalam menembak.
Inget, ini bukan Amerika yang polisinya gak boleh punya senjata otomatis
(military version).
Brimob bisa punya AK-101 Rusai standard militer, senapan mesin ringan RPD
dari Cina, SS-1 versi militer,
Steyr AUG, M-16 A1.
Wuih, bisa melebihi koleksi tentara lho.
(Brimob itu sipil atau militer ya?)

Untuk standar civilian version, Amerika juga udah ngasih M-4 yang walau
hanya bisa nembak satu-satu (semi otomatis) tapi lengkap dengan night vision
google, IR quick aim point target, teleskop dll.
Bedil yang satu itu TNI aja gak punya (harus beli selundupan karena embargo)
Jadi, manfaatkan baik-baik pemberian Amerika khusus untuk Densus 88 Anti
Teror yang hebat itu.

Tembakin terus Pak Polisi.
Jangan takut kehabisan peluru karena sponsor utama selalu siap mendukung
Makin banyak korban teroris, dukungan dana dan peralatan makin lancar
Jangan takut juga kehabisan sasaran.
teroris Mujahidin Kayamanya itu, makin digencet akan makin banyak yang
datang membantu.
Temen-temen MILF atau mujahdin dari Jawa pasti udah siap-siap datang ke Poso
Sip, bakal lebih banyak lagi sasaran tembak.
Poso bakal tambah semarak aje nih

Hidup Polisi

Polisi kita kini tak cuma bisa 'Melindungi dan Melayani' (Serve and Protect)
Tapi Polisi udah pinter Search and Destroy

Jadi, TNI AD nganggurin aja.
Ngapain perlu ada angkatan darat, wong polisi kita bisa berperan ganda
sebagai agen sipil sekaligus militer

Hidup Polisi
Hidup Polisi
Hidup Bhayangkara ...















On 1/23/07, radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


  Kok saya tidak menganggap begitu. Pemerintahan SBY saya nilai sudah
cukup tegas dalam hal menangani kasus Poso. Polisi (tentu sudah seizin SBY)
berani melakukan penggerebegan di area rawan. Nah, kalau sudah digerebeg
tapi melawan dengan kekuatan senjata, ya dilawan balik tho? Kalau polisinya
ngacir, mereka tambah seneng. Mereka bersenjata saja sudah menyalahi aturan
hukum di negeri ini.

Justru tindakan tegas pak bu polisi di Poso wajib kita acungi jempol.
Kalau mereka melempem, itu para pemenggal kepala orang akan kegirangan, lalu
bertindak semakin brutal. Jangan-jangan nanti ada yang mati dicincang, atau
dibikin abon segala. Mereka itu sudah tidak menganggap dan tidak mematuhi
aturan hukum yang ada di Indonesia. Sudah diberi tenggat waktu untuk
menyerah kok malah ngumpet. Polisi saja dibunuh dengan cara dikeroyok
ramai-ramai. Mereka rupanya hanya patuh pada tatanan Syariah Islam saja.

Jadi maaf, kali ini opini saya mungkin berseberangan dengan rekan-rekan di
Praxis.




"Andi K. Yuwono" <[EMAIL PROTECTED] >
wrote:
Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!

Kami menyesalkan jatuhnya 13 korban sipil dan 1 anggota polisi yang tewas
dalam penyergapan yang dilakukan oleh Polda Sulteng di Poso kemarin
(22/1).
Akibatnya masyarakat ketakutan dan mengungsi meninggalkan Poso Kota. Di
sisi
lain, keluarga mendapatkan kesulitan untuk mengakses informasi atas
keberadaan korban yang meninggal dan luka-luka. Polisi juga tidak
mengumumkan secara terbuka identifikasi korban yang telah meninggal dunia
maupun luka-luka.

Jatuhnya korban ini seharusnya dapat dihindari bila polisi tidak melakukan

penyerangan terbuka di wilayah padat, penduduk Poso kota serta di waktu
dimana masyarakat mulai sibuk beraktivitas. Tindakan ini tidak dapat
dilihat hanya sebagai upaya penegakan hukum, namun juga dapat
dikategorikan
penyerangan terhadap warga sipil yang menjadi elemen penting dari
pelanggaran berat HAM. Ditambah, pendekatan kekerasan ini justru gagal
menangkap para DPO dilapangan. Hal ini juga membuktikan lemahnya aparat
intelejen dalam mengantisipasi kekerasan.

Kekerasan yang terjadi Poso ini tidak hanya dapat dilihat dari sisi Polri
semata. Kekerasan yang terus berlangsung ini sesungguhnya menunjukkan
Negara
tidak memiliki Peta Perdamaian yang kongkrit dan gagal mengkonsolidasi
kekuatan negara yang ada bagi penciptaan rasa aman.

Polri memang mempunyai kewenangan untuk melakukan upaya paksa termasuk
penggunaan kekerasan dengan senjata. Namun, penggunaan kekerasan dengan
senjata api tersebut tetap harus tunduk pada persyaratan yang ketat pada
kode etik aparatur penegak hukum (Code of Conduct for Law Enforcement
Official) maupun prinsip dasar tentang penggunaan kekerasan dan senjata
api
(Basic Principles on the Use of Force and Firearmas by law Enforcement
Officials) yang menjamin kekeras

[mediacare] Numpang Kasih Info Sedikit

2007-01-23 Thread Adhit
Sori numpang kasih info sedikit

 23 Januari 2007
 Kepada Yth:
 
Drh. Yeye Seri Denti, MBA
Direktur Utama RSHJ RAGUNAN
Jakarta
 
Perihal : Pelayanan yang mengecewakan
 
Dengan hormat,
 
Pada hari Sabtu, 20 Januari 2007, saya membawa seekor anjing Labrador 
berumur 1 tahun ke RSHJ untuk dirawat, menurut diagnosa Dokter yang merawat 
sebelumnya, anjing saya mengalami gastritis yang tidak membaik selama 1 
minggu. Mengingat anjing tersebut tidak bisa makan selama berhari-hari maka 
saya mempertimbangkan untuk mencari pertolongan RSHJ, untuk diberikan infus. 

Pada hari itu Drh. Martin merupakan Dokter yang bertugas. Prosedur yang 
diberikan kepada anjing saya cukup baik, dan saya rasa sesuai dengan 
standard yang ada. Pemeriksaan darah dan feces menunjukkan hasil yang 
normal,  dan infus dipasangkan. Saya sempat bertanya pada Drh. Martin apakah 
perlu dilakukan rontgen untuk memastikan keadaan perutnya, namun Ybs merasa 
belum perlu dan memutuskan untuk melakukan observasi rawat inap selama 4 
hari. 
Sebagai seorang penyayang binatang, saya minimal 2 kali sehari mengunjungi 
anjing saya di RSHJ. Saat pertama kali saya berkunjung, saya menemukan 
kandang rawat inap dalam keadaan kotor, becek dan berbau pesing. Saya 
berpikir mungkin ini karena saya datang dalam saat yang kurang tepat dan 
kandang belum sempat di cek oleh perawat yang bertugas. Saya pun mencari 
apakah ada perawat yang bertugas, namun saya tidak menemukannya. Hanya ada 
penjaga malam yang saya rasa tidak termasuk dalam job descriptionnya untuk 
mengawasi kandang rawat inap. Kebetulan pada saat saya berkunjung anjing 
saya muntah-muntah, dan si penjaga malam mau membantu saya untuk 
membersihkan kotorannya.
Pada tanggal 21 saya datang berkunjung dan menemui Dokter untuk menanyakan 
perkembangan. Saya terkejut bahwa Drh. Martin baru tahu bahwa anjing saya 
muntah-muntah setelah saya informasikan, bukan dari laporan internal. Apakah 
sebenarnya fungsi dari fasilitas rawat inap? Bukankah seharusnya pasien 
diobservasi secara terus menerus?
Keesokan harinya saya kembali datang, dan menemukan anjing saya dalam 
keadaan yang menyedihkan. Cairan infusnya sudah habis, dan darahnya yang 
sudah naik ke dalam saluran infusnya. Saya semakin kecewa, dan sangat 
meragukan kompetensi RSHJ dalam melakukan fungsinya sebagai salah satu rumah 
sakit hewan di Jakarta. Mungkin dapat dipertimbangkan untuk berganti nama 
sebagai Persewaan Kandang Hewan Jakarta. 
Hari ketiga, yaitu hari Senin, 22 Januari sekitar pukul 12.30, saya melihat 
anjing saya dalam keadaan yang lebih menyedihkan lagi, Kandang dalam keadaan 
basah, berbau pesing, alas koran yang tercabik-cabik, ditambah dengan tabung 
infus yang telah kosong, dan darahnya sudah naik lebih tinggi ke tabung 
infusnya. Saya menganggap hal ini sangat fatal bagi kesehatannya, dan sangat 
jauh dari standar operasi “rumah sakit”. Saya memutuskan untuk membawa 
anjing saya pulang. Dan perlu saya informasikan bahwa anjing saya meninggal 
dalam perjalanan pulang. Tetapi saya rasa lebih baik anjing saya mati 
ditangan saya daripada di Persewaan Kandang Hewan yang bertajuk “rumah 
sakit hewan”.  
Saya menyesal pernah mempercayakan anjing saya ditangan para staff anda. 
Saya sangat mempertanyakan kompetensi RSHJ dalam melakukan tugasnya. Mungkin 
saja rumah sakit anda mempunyai problem financial atau human resource dalam 
menjalani operasional sehari-hari, sehingga kualitas layanan jadi 
terkorbankan. Namun perlu diingat bahwa fungsi rumah sakit adalah untuk 
menolong, apakah gunanya bila anda hanya setengah-setengah dalam 
menjalankannya. Lebih baik anda menolak pasien daripada menjebloskannya ke 
keadaan yang lebih buruk. 
Semoga masukan ini dapat dipertimbangkan untuk memperbaiki layanan di rumah 
sakit anda.
 
Salam,
 
Adianti Reksoprodjo
Jakarta. 
 
 
Adhityaswara Nuswandana
Editor 
Hai Magazine
Gramedia Majalah Building 6th Floor
Jl. Panjang No. 8A, Kebon Jeruk
Jakarta 11530
Phone:(021) 533.0150-533.0170 ext 33303
Mobile : 0812.904.2003


-Original Message-
From: "ICRP" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, 
, <[EMAIL PROTECTED]>, 
<[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Wed, 24 Jan 2007 03:47:14 -0800
Subject: [mediacare] Undg Bedah MaJEMUK (Interfaith Magazine)

Undangan Silaturrahmi & Bedah MaJEMUK-ICRP
 
Meski Era Reformasi sudah merangkak selama 8 tahun lebih namun, sejumlah 
peraturan/kebijakan idksriminatif masih menghantui kita dalam berbangsa, 
bernegara dan bermasyarakat. Contoh paling anyar adalah disahkannya RUU 
Administrasi Kependudukan (Adminduk) pada 9 Desember tahun 2006 lalu. Dalam 
UU ini ternyata peraturan pencantuman kolom agama pada KTP masih saja 
dilestarikan. Padahal sejumlah fraksi dan juga LSM serta sebagian  
masyarakat melihat bahwa pencantuman itu tidak diperlukan. Yang menyesakkan 
tentu, karena di kolom itu tidak terdapat kolom Kepercayaan. Ini jelas bahwa 
kalangan penganut Penghayat Kepercayaan telah terabaikan hak-hak sipilnya.   

 
Sebel

[mediacare] SIARAN PERS BERSAMA; USUT KEKERASAN TNI-AU DI RUMPIN!

2007-01-23 Thread Biko
Kasus Rumpin: Pemerintah Harus Usut Tindak Kekerasan  
   
  Kami menyesalkan kekerasan yang dilakukan oleh aparat TNI AU dari Lanud Atang 
Sandjaja, Bogor,  terhadap warga kampung Cibitung desa Sukamulya kecamatan 
Rumpin Kabupaten Bogor. Kekerasan aparat TNI ini dilatarbelakangi oleh klaim 
atas tanah yang dimiliki dan digarap oleh warga jauh sebelum Indonesia merdeka. 
   
  Peristiwa kekerasan diatas telah mengakibatkan 2 warga dalam kondisi kritis 
yang tengah dirawat di rumah sakit. Dan sebelas orang lainnya termasuk 
perempuan dan anak  mengalami penganiayaan oleh aparat TNI AU tersebut.  Bahkan 
seorang aktifis Agra (Cece) yang selama ini aktif mendampingi warga mengalami 
tindak penculikan dan penyiksaan oleh para aparat TNI AU. 
   
  Kekerasan terhadap warga Rumpin ini bukanlah yang pertama, sebelumnya seorang 
anak (14 th) juga pernah mengalami penganiyaan oleh aparat TNI AU yang berjaga 
di lokasi, disebabkan korban menolak meminjamkan motor kepada aparat TNI AU 
yang tengah berjaga. 
   
  Konflik antara warga dan TNI AU ini bermula dari rencana Lanud Atang Sandjaja 
yang hendak mengoperasikan proyek Water Training diatas lahan milik masyarakat. 
Klaim sepihak dari TNI AU ini telah menimbulkan keresahan warga Sukamulya sejak 
November tahun lalu. Sejak itu warga kerap melakukan aksi protes terhadap 
keberadaan aparat TNI AU disana. 
   
  Konflik pengambilalihan  tanah antara warga oleh TNI AU ini bukanlah yang 
pertama. Dalam catatan KontraS kasus serupa terjadi di Bojong Kemang-Bogor, 
Kuala Namo-Sumut, Pattimura Laha (Ambon) dan Papua. 
   
  Dari gambaran kasus diatas, kami melihat TNI AU kerap memaksakan diri untuk 
mengambilalih tanah milik warga dengan dasar hukum yang tidak jelas. Padahal 
pada setiap kasus tersebut warga juga memiliki klaim hukum dan historis yang 
kuat atas tanahnya. 
   
  Klaim TNI AU atas sejumlah tanah warga ini disisi lain, bertentangan dengan 
rencana pemerintah untuk melaksanakan Program Pembaharuan Agararia Nasional. 
Program ini dimaksudkan untuk memberikan tanah kepada warga dan petani miskin, 
terutama hal ini dimaksudkan sebagai solusi atas konflik agraria. 
   
  Berdasarkan hal tersebut, Pertama, kami mendesak pada Panglima TNI untuk 
menarik mundur pasukan TNI AU dari desa Sukamulya, Kec. Rumpin. Kedua, mendesak 
DPR RI (Komisi I dan II) untuk segera meminta penjelasan atas kasus ini kepada 
Panglima TNI dan warga. Ketiga, kami mendesak pemerintah untuk segera 
merealisasikan Reformasi Agraria. Kelima, kami mendesak Polri untuk melakukan 
langkah hukum terhadap aparat TNI AU yang melakukan kekerasan terhadap warga 
sipil tersebut. 
   
  Jakarta, 23 Januari 2007
  Front Mahasiswa Nasional (FMN), KontraS, Aliansi Gerakan Reformasi Agraria 
(AGRA), LBH Bandung, LBH Jakarta, WALHI, Serikat Mahasiswa Indonesia, Serikat 
Tani Nasional (STN) Gabungan Serikat Buruh Independent, HUMA, PILNET, Serikat 
Perempuan Indonesia (Seruni), FPPI (Front Perjuangan Pemuda Indonesia), SPI 
(Serikat Pengacara Indonesia)


-
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

[mediacare] Kolom IBRAHIM ISA - TIONGKOK Yang KUKENAL (1)

2007-01-23 Thread IBRAHIM ISA Alias BRAMIJN
Kolom IBRAHIM ISA
Selasa, 23  Januari 2007


TIONGKOK Yang  KUKENAL (1)
Enam tahun yang lalu, pada waktu Republik Rakyat Tiongkok mencapai 
usia 50 tahun,  aku ditilpuni  VARA dari Hilversum. Radio/TV  VARA
adalah  sebuah pemancar  non-pemerintah yang dapat subsidi dari
pemerintah Belanda. VARA  mengundang  aku untuk datang ke studio
mereka.  Mereka bertanya:  Apakah aku bersedia diwawancarai berkenaan
dengan usia setengah abad Republik Rakyat Tiongkok? Mengapa aku?
Fikirku. Why me? Tetapi pertanyaanku itu tak penting untuk dijawab. 
Peniplun dari VARA itu  kujawab serta merata:  'Ja  Meneer! Ik
accepteer uw uitnodiging'. Ya, undangan kalian saya terima. 

VARA gembira dan  segera mengatur menjemput aku di rumah untuk
kemudian mengantar kembali pulang. Suatu service istimewa,  fikirku.
Mengapa?  Nyatanya,  ketika itu  di mancanegara  sedang ramai-ramainya
media membicarakan tentang Republik Rakyat Tiongkok dan Tiongkok
secara umum, berkenaan dengan ulang tahun ke-50  Republik Rakyat
Tiongkok. Logis, di Belanda VARA tidak ingin ketinggalan,  untuk  juga
ambil bagian dalam mengomentari Tiongkok Baru. Untuk itu a.l VARA
memanfaatkan aku.

Satu hal yang gencar sekali disasar  oleh wartawan VARA yang
mewawancaraiku,  adalah masalah 'pelanggaran HAM di Tiongkok'.  Kata
wartawan VARA itu: Anda punya hubungan baik dengan Tiongkok. Adakah
Anda persoalkan masalah HAM dengan pejabat-pejabat Tiongkok? Kebetulan
aku bisa jawab langsung. Aku katakan kepadanya, karena aku punya
hubungan baik dan bersahabat dengan Tiongkok, aku tidak segan dengan
terus terang, langsung dan terbuka bicara mengenai kritik-kritik yang
ada terhadap Tiongkok, khususnya yang bersangkutan dengan 'pelanggaran
HAM'.

Dalam tahun 1998 aku mengunjungi Tiongkok (lagi), kataku kepada VARA.
Di salah satu tempat di Tiongkok, aku berdialog dengan seorang kader
pimpinan  Tiongkok setempat, tingkat provinsi. Aku kemukakan kepada
pejabat provinsi itu,  tentang komentar mengenai pelanggaran HAM di
Tiongkok. Sahabatku kader provinsi itu,  mendengarkan dengan sabar
tentang kritik luar terhadap Tiongkok bersangkutan dengan pelanggaran
HAM. 

Dengan serius dan nada geram, yang tidak disembunyikan, ia berkata:
Orang yang mengeritik kami tentang pelanggaran HAM di Tiongkok, mereka
itu tidak benar. Kritrik-kritik mereka itu tidak adil! Puluhan tahun
lamanya kami bekerja keras untuk memperbaiki dan memajukan peri
kehidupan rakyat Tiongkok. Kami mencapai hasil-hasil yang nyata dalam
pembangunan negeri dan kehidupan rakyat yang lebih baik. Ini adalah
tugas utama kami, ini adalah tugas menyangkut hak-hak azasi manusia
Tiongkok yang harus kami penuhi. Sesungguhnya di Barat dan sementara
negeri lainnya, pelanggaran HAM lebih besar dan lebih serius terjadi.
Lihat di negeri mereka sendiri. Apakah di negeri mereka itu tidak ada
pelanggaran HAM. Jelas ada,  bahkan amat besar.  Mengapa mereka
menjadikan Tiongkok sebagai sasaran utama mereka? 

Aku bisa mengerti reaksi sahabat Tiongkok ku itu. Sebelumnya aku juga
pernah mengajukan pendapatku  kepada Tiongkok mengenai masalah
'oposisi' di Tiongkok. Tapi mengenai itu nanti akan dibicarakan
belakangan.

***

Menyela sedikit. 
Sudah beberapa  kali aku menulis  tentang Tiongkok. Masih saja kurasa
ada perlunya menulis lagi, dan menulis lagi tentang Tiongkok. Karena
Tiongkok perkembangannya begitu cepat dan banyak yang mengatakan:
MENAKJUBKAN. Sahabatku Sugeng Slameto (sayang ia baru-baru ini
meninggal dalam 'usia muda'), belum lama menulis sampai 9 artikel
tentang Tiongkok, sesudah dalam musim panas y.l  bersama satu
rombongan terdiri dari 19 orang Indonesia yang berkunjung ke Tiongkok.
Sugeng punya kesan yang baik dan bersahabat tentang Tiongkok. Aku
sengaja menekankan sikap bersahabat Sugeng Slameto terhadap Tiongkok.
Karena kuanggap sikap itu baik dan tepat.  

Memang benarlah apa yang ditulis oleh sejarawan Inggris E.H. Carr
(1961), bahwa, sekarang ini orang  ingin mengerti, dan mengambil
posisi terhadapnya, tidak saja tentang keadaan sekitarnya, tetapi juga
terhadap dirinya; dan hal ini telah menambahkan dimensi baru terhadap
akal,  suatu dimensi baru terhadap sejarah. Abad ini adalah abad yang
paling history-minded terbanding abad-abad lalu. Manusia modern sampai
derajat  yang tak pernah tercapai sebelumnya, sadar akan dirinya dan
oleh karena itu sadar-sejarah. Demikian sejarawan E.H. Carr.

*   *   *

Ada juga yang bilang,  Tiongkok sekarang   m e  n a k u t k a n.  Lalu
berkampanye tentang bahaya Tiongkok sebagai 'superpower baru'. Tentang
'Bahaya Kuning' ,dsb. Kuingat ketika berkunjung ke Indonesia dalam
tahun 2001 dan sempat ngomong-ngomong dengan tokoh nasionalis Ruslan
Abdulgani. Beliau menandaskan tentang 'bahaya mendatang' yang dihadapi
Asia. Bukan Amerika atau Jepang, kata Ruslan. Tetapi Tiongkok. Nah,
jangan kaget terhadap pendapat Ruslan.  

 Jurnalis dan penulis terkenal Amerika Edgar Snow (1905-1972), dalam
bukunya RED STAR OVER CHINA (edisi pertama 1936,  edisi yang
diperbaharu

Re: [mediacare] Apakah ini persiapan berdirinya "HAMAS" atau "Nazi" ala Indonesia

2007-01-23 Thread rahmad budi

Mas Eko, yang gituan gak usah dipikirin
Mereka itu masa kecilnya kurang bahagia saja

Dulu waktu kecil saya juga suka main perang-perangan.
Karena kami ndeso gak kuat beli bedil2an nan mahal itu, senjata kami buat
bedil seadanya

Senjatanya macam-macam :
- Sumpit dengan peluru biji kacang hijau (nembaknya ditiup) atau kembang
jambu (nembaknya pakai penyodok),
- Lempar-lemparan tanah liat yang keras, ada yang pakai lempar buah (mangga
muda, jambu, dll),
- adu meriam bambu, biasanya waktu puasa
- dengan karet pentil dan peluru kertas. Waktu SMP biasa main di kelas,
kalau bel istirahat murid cewek bubar semua karena kelas jadi medan perang
murid cowok gila.
- bikin senapan dengan pelontar karet pentil dan peluru glonggong (batang
daun pepaya). Nah, yang ini sempat makan korban mata kiri saya. Seminggu
absen penataran P-4 waktu kelas satu SMP.

Kami gak ngambil tema perang antara pejuang lawan penjajah Belanda
Atau jihad melawan sang musuh kafir
Yang penting perang ya perang, lempar dan tembak tanpa ampun.

Yah, mumpung masih kecil nakal gak papa, biar puas nakalnya
Biar waktu gede nggak naka lagi (narkoba, main cewek, korupsi)

Saran saya, kalau memang mau latihan jihad. Ambil saja kegiatan outbound,
hiking, orientasi medan dengan kompas, bajing terbang (flying fox) dengan
tali, rapeling, dll. Lebih seru dan melatih fisik.

Gak usah pakai acara tembak-tembakan dengan senjata mainan segala.
Kalau perang-perangan dengan Airsoft Gun, yah kayak anak kecil aja.
Ustadnya ikut-ikutan juga?
Ya ampun ...





On 1/23/07, eko darminto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


  Berita yang saya peroleh dari Milis Lembaga Dakwah
Fakultas Teknik Universitas Indonesia Selasa Tanggal
22 Januari 2007 yang berjudul " Barak Militer di UI"
merupakan kegiatan mahasiswa yang tergabung dalam
"FUSI-Airsoftgun", apakah kemudian kegiatan ini
berkembang menjadi "Hamas" ataupun "Nazi" ala
Indonesia, ini semua tergantung dari cara pandang kita
masing-masing.

Bagi saya pribadi rasanya lebih positif apa yang
dilakukan oleh Bang Hariman cs, pak Try cs,Gus Dur cs,
Amien Rais cs, Megawati cs, Wiranto cs,Tyasno cs
bahkan SBY cs kalau nanti ia lengser jadi Presiden
yang terus-menerus memberikan cambuk bagi para
penerusnya kalau lengah dalam melayani Rakyatnya.

Daripada ada "Parpol" bersenjata atau berlatih
kekerasan layaknya tentara yang memang tugas utamanya
untuk kepentingan negara.

Terima Kasih

Eko Darminto

fusi-04 • Milis Lembaga Dakwah Fakultas Teknik UI

Barak militer di UI

Barak Militer itu Bernama: FTUI…

Hari itu, sepotong episode jihad kembali hadir dalam
lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Pemuda-pemuda setengah baya memanggul senjata
mensimulasikan perang dalam kota. Senjata-senjata yang
mereka gunakan bukanlah senjata mainan, melainkan
replika senjata sebenarnya di dunia militer. AK-47
yang legendaris, MP-5, M-15, S-System, dan banyak
lagi.
Pembagian kelompok dimulai, sang ustadz memberikan
taujih tentang kewajiban jihad dan kemuliaan yang ada
di pucuk-pucuk senjata itu. Beliau juga menghadirkan
suasana terkini Palestina yang entah kapan bisa kita
bebaskan bersama, Mujahidin Iraq setiap hari meregang
nyawa melawan kaum kuffar ditengah perpecahan internal
ummat Islam disana, Somalia saat ini yang nyata-nyata
berhadapan dengan musuh-musuh Islam. Subhanallah…

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang
kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.
Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah
petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu
mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu.." [2:120]
Bisikan dan gemuruh jihad dalam dada para pemuda itu
sungguh telah membuncah. Penyisiran dimulai dari
berbagai arah menuju lobby. Serentak cleaning servis
berlarian mencari tempat berlindung saat melihat
sekumpulan mahasiswa memanggul senjata, dan
memperhatikan dibalik pintu-pintu perlindungan mereka.
Ismud, Yasir, Amar, dkk beraksen serius mencari lawan,
melumpuhkan lawan dengan menembakkan senapan
otomatisnya.
"Dar…der…dor…!!" ternyata pertempuran sengit terjadi
dari berbagai arah di berbagai tempat, di lobby, di
selasar Arsitek, di Rotunda, di gedung Engineering
Center, hingga di Kantek. Jelas acara tersebut
mengundang perhatian banyak orang, menimbulkan benak
keingintahuan.
Inilah persiapan secara resmi yang bisa dilakukan
organisasi keislaman semacam FUSI untuk mendidik
putra-putra Islam dalam mempersiapkan diri berjihad di
jalan ALLAH SWT. Persiapan pemahaman dilanjutkan
persiapan lapangan. Subhanallah…

"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa
saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang
ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu)
kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang
orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya;
sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu
nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi
dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya
(dirugikan).." [8:60]

Ikhwahfilla

Fwd: [mediacare] Re: Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!

2007-01-23 Thread Jereweh Sumbawa

Yang gagal bukan pemerintah Indonesia, tapi tokoh agama yang selalu meracuni
jemaatnya dengan dogma kebencian, dan mengajarkan sorga murahan.



-- Forwarded message --
From: radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Jan 23, 2007 6:41 PM
Subject: [mediacare] Re: Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED],
mediacare@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED]



Kok saya tidak menganggap begitu. Pemerintahan SBY saya nilai sudah cukup
tegas dalam hal menangani kasus Poso. Polisi (tentu sudah seizin SBY) berani
melakukan penggerebegan di area rawan. Nah, kalau sudah digerebeg tapi
melawan dengan kekuatan senjata, ya dilawan balik tho? Kalau polisinya
ngacir, mereka tambah seneng. Mereka bersenjata saja sudah menyalahi aturan
hukum di negeri ini.

Justru tindakan tegas pak bu polisi di Poso wajib kita acungi jempol. Kalau
mereka melempem, itu para pemenggal kepala orang akan kegirangan, lalu
bertindak semakin brutal. Jangan-jangan nanti ada yang mati dicincang, atau
dibikin abon segala. Mereka itu sudah tidak menganggap dan tidak mematuhi
aturan hukum yang ada di Indonesia. Sudah diberi tenggat waktu untuk
menyerah kok malah ngumpet. Polisi saja dibunuh dengan cara dikeroyok
ramai-ramai. Mereka rupanya hanya patuh pada tatanan Syariah Islam saja.

Jadi maaf, kali ini opini saya mungkin berseberangan dengan rekan-rekan di
Praxis.



"Andi K. Yuwono" <[EMAIL PROTECTED] >
wrote:
Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!

Kami menyesalkan jatuhnya 13 korban sipil dan 1 anggota polisi yang tewas
dalam penyergapan yang dilakukan oleh Polda Sulteng di Poso kemarin (22/1).
Akibatnya masyarakat ketakutan dan mengungsi meninggalkan Poso Kota. Di sisi

lain, keluarga mendapatkan kesulitan untuk mengakses informasi atas
keberadaan korban yang meninggal dan luka-luka. Polisi juga tidak
mengumumkan secara terbuka identifikasi korban yang telah meninggal dunia
maupun luka-luka.

Jatuhnya korban ini seharusnya dapat dihindari bila polisi tidak melakukan
penyerangan terbuka di wilayah padat, penduduk Poso kota serta di waktu
dimana masyarakat mulai sibuk beraktivitas. Tindakan ini tidak dapat
dilihat hanya sebagai upaya penegakan hukum, namun juga dapat dikategorikan
penyerangan terhadap warga sipil yang menjadi elemen penting dari
pelanggaran berat HAM. Ditambah, pendekatan kekerasan ini justru gagal
menangkap para DPO dilapangan. Hal ini juga membuktikan lemahnya aparat
intelejen dalam mengantisipasi kekerasan.

Kekerasan yang terjadi Poso ini tidak hanya dapat dilihat dari sisi Polri
semata. Kekerasan yang terus berlangsung ini sesungguhnya menunjukkan Negara

tidak memiliki Peta Perdamaian yang kongkrit dan gagal mengkonsolidasi
kekuatan negara yang ada bagi penciptaan rasa aman.

Polri memang mempunyai kewenangan untuk melakukan upaya paksa termasuk
penggunaan kekerasan dengan senjata. Namun, penggunaan kekerasan dengan
senjata api tersebut tetap harus tunduk pada persyaratan yang ketat pada
kode etik aparatur penegak hukum (Code of Conduct for Law Enforcement
Official) maupun prinsip dasar tentang penggunaan kekerasan dan senjata api
(Basic Principles on the Use of Force and Firearmas by law Enforcement
Officials) yang menjamin kekerasan itu terarah pada pihak yang mengancam
sesuai dengan tingkat ancamannya baik bagi polisi maupun warga sipil yang
seharusnya dilindungi.

Peristiwa diatas tidak lepas dari maklumat tembak ditempat yang dikeluarkan
oleh Kapolda Sulteng sebelumnya. Maklumat ini jelas telah menimbulkan
masalah, sehingga Mabes Polri sempat mengatakan bahwa istilah tembak
ditempat tidak dikenal di Polri. Sehingga patut dipertanyakan adanya
maklumat ini dari sisi dasar hukumnya. Disisi lain adanya maklumat ini
justru menstimulus masyarakat (plus DPO) menjadi represif. Seharusnya
Polri mencari taktik lain yang persuasif untuk menangkap para DPO dengan
perencanaan yang matang dan mengutamakan keselamatan warga sipil.

Kewenangan yang dimiliki Polri jelas ada batasnya. Setiap tindakan Polri
harus dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, sekaligus dibenarkan secara
teknis. Harus diingat tujuan polisi dipersenjatai yaitu untuk membela diri,
melumpuhkan orang yang melawan, dan melaksanakan eksekusi (atas putusan
hakim). Jadi polri tidak dapat bergerak dengan hanya mempertimbangkan aspek
yuridis saja, akan tetapi juga harus memperhitungkan aspek filosofis dan
sosiologis pula. Sebagaimana pernah disinggung oleh Wakil Presiden: "polisi
harus lebih memahami masyarakat".

Bila pemerintah telah siap menanggung resiko sebagaimana disampaikan oleh
Wapres Yusuf Kalla. Kami berharap itu bukanlah pertanda 'politik buang
badan'.
Pemerintah tetap dituntut untuk memiliki konsep yang jelas bagi jalan damai
Poso. Langkah pemerintah yang menutup mata dari keterlibatan aparat dalam
konflik ini, bakal menjadi hambatan bagi upaya penghentian kekerasan di
Poso.

Kami menengarai ini merupakan bukti kegagalan Presiden dalam menangani Poso.

Kami berharap kesiapan pemerintah un

Re: [mediacare] Re: Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!

2007-01-23 Thread Deddy Mansyur
Mas Radityo,

Maaa, you're tough!

You are the MAN. You are my MAN, Mas Radityo.

Bener-bener puyeng aku sama ini bangsa. National security penting banget. 
Bayangkan kalu China daratan nggak punya sistim keamanan, mau diapaain itu 
manusia sejumlah 1.2 billion.

Di NKRI sudah kita alami. Jaman G-30-S cukup butuh 1 juta manusia penduduk 
Indonesia dibunuh daripada national security kacau suasananya, ya, bang bang 
saja itu nyawa.

Alangkah nikmatnya ini bangsa kalau kita memakai sistim China daratan untuk 
menghilangkan semua manusia yang mempraktekan KKN mulai dari kelas teri 
sampai kelas kakap. Nah, total manusianya saya nggak punya. Anybody knows 
berapa jumlah koruptor yang perlu dibasmi dan dihilangkan dari bumi Ibu 
Pertiwi - hilangkan saja mereka and please don't come back to NKRI. I think 
this is the real National Security issue. Don't you think? Manusia Indonesia 
perutnya kelaparan, kepala jadi sedeng, otak kagak berfungsi, can't think 
normally, so the country messed up. Why? Itu semua dana untuk membangun 
bangsa di SUNAT terus sama SOB aparat pemerintah.

I think you Mas Radityo, mantan Chicago man, and me Houston man, bisa 
bertatap muka berdialog berdiskusi bermusyawarah and Insya Allah kita bisa 
cari jalan keluarnya untuk membangun ini bangsa. By the way, itu si kancil 
Bung Amien juga tamatan Chicago, know what I mean.

salam,
sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan

PS:I'll be home (JKT) in July, ada chance kita bisa ngopi dijalanan sama 
gembel-gembelnya Bang Yos?

- Original Message - 
From: "radityo djadjoeri" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; <[EMAIL PROTECTED]>; 
; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, January 23, 2007 5:41 AM
Subject: [mediacare] Re: Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!


> Kok saya tidak menganggap begitu. Pemerintahan SBY saya nilai sudah cukup 
> tegas dalam hal menangani kasus Poso. Polisi (tentu sudah seizin SBY) 
> berani melakukan penggerebegan di area rawan. Nah, kalau sudah digerebeg 
> tapi melawan dengan kekuatan senjata, ya dilawan balik tho? Kalau 
> polisinya ngacir, mereka tambah seneng. Mereka bersenjata saja sudah 
> menyalahi aturan hukum di negeri ini.
>
>  Justru tindakan tegas pak bu polisi di Poso wajib kita acungi jempol. 
> Kalau mereka melempem, itu para pemenggal kepala orang akan  kegirangan, 
> lalu bertindak semakin brutal. Jangan-jangan nanti ada yang mati 
> dicincang, atau dibikin abon segala. Mereka itu sudah tidak menganggap 
> dan tidak mematuhi aturan hukum yang ada di Indonesia. Sudah diberi 
> tenggat waktu untuk menyerah kok malah ngumpet. Polisi saja dibunuh dengan 
> cara dikeroyok ramai-ramai. Mereka rupanya hanya patuh pada tatanan 
> Syariah Islam saja.
>
>  Jadi maaf, kali ini opini saya mungkin berseberangan dengan rekan-rekan 
> di Praxis.
>
>
>
> "Andi K. Yuwono" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>  Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!
>
> Kami menyesalkan jatuhnya 13 korban sipil dan 1 anggota polisi yang tewas
> dalam penyergapan yang dilakukan oleh Polda Sulteng di Poso kemarin 
> (22/1).
> Akibatnya masyarakat ketakutan dan mengungsi meninggalkan Poso Kota. Di 
> sisi
> lain, keluarga mendapatkan kesulitan untuk mengakses informasi atas
> keberadaan korban yang meninggal dan luka-luka. Polisi juga tidak
> mengumumkan secara terbuka identifikasi korban yang telah meninggal dunia
> maupun luka-luka.
>
> Jatuhnya korban ini seharusnya dapat dihindari bila polisi tidak melakukan
> penyerangan terbuka di wilayah padat, penduduk Poso kota serta di waktu
> dimana masyarakat mulai sibuk beraktivitas. Tindakan ini tidak dapat
> dilihat hanya sebagai upaya penegakan hukum, namun juga dapat 
> dikategorikan
> penyerangan terhadap warga sipil yang menjadi elemen penting dari
> pelanggaran berat HAM. Ditambah, pendekatan kekerasan ini justru gagal
> menangkap para DPO dilapangan. Hal ini juga membuktikan lemahnya aparat
> intelejen dalam mengantisipasi kekerasan.
>
> Kekerasan yang terjadi Poso ini tidak hanya dapat dilihat dari sisi Polri
> semata. Kekerasan yang terus berlangsung ini sesungguhnya menunjukkan 
> Negara
> tidak memiliki Peta Perdamaian yang kongkrit dan gagal mengkonsolidasi
> kekuatan negara yang ada bagi penciptaan rasa aman.
>
> Polri memang mempunyai kewenangan untuk melakukan upaya paksa termasuk
> penggunaan kekerasan dengan senjata. Namun, penggunaan kekerasan dengan
> senjata api tersebut tetap harus tunduk pada persyaratan yang ketat pada
> kode etik aparatur penegak hukum (Code of Conduct for Law Enforcement
> Official) maupun prinsip dasar tentang penggunaan kekerasan dan senjata 
> api
> (Basic Principles on the Use of Force and Firearmas by law Enforcement
> Officials) yang menjamin kekerasan itu terarah pada pihak yang mengancam
> sesuai dengan tingkat ancamannya baik bagi polisi maupun warga sipil yang
> seharusnya dilindungi.
>
> Peristiwa diatas tidak lepas dari maklumat tembak ditempat yang 
> dikeluarkan
> oleh Kapolda Sulteng sebelumnya. Maklumat ini jelas

[mediacare] Re: Kesuksesan Keturunan Tionghoa

2007-01-23 Thread Danny Lim
Betul, membicarakan budaya lebih bermanfaat ketimbang membicarakan 
etnik. Karenanya bukan kebetulan bila saya selalu mengumandangkan 
Soempah Pemoeda II "Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu BUDAYA, Indonesia". 
Budaya Indonesia yang sekarang (gontok-gontokan, jam karet, korupsi) 
selayaknya diganti dengan budaya silaturakhmi, disiplin dan fatsun.

Judul email ini "Kesuksesan Keturunan Tionghoa" berciri etnis, tapi 
judul ini bukan saya yang tulis. Namun bahwasanya sebuah etnis 
memiliki ciri budaya tersendiri, itu juga betul, dan ciri orang 
Tionghoa adalah ber-etos kerja jempolan. Orang Tionghoa di Belanda 
berasal dari segala penjuru dunia, ada yang datang langsung dari 
China, tapi ada juga yang lahir di Malaysia, Philipina, Inggeris 
atau dari Indonesia seperti saya. Meski pun kami rata-rata tidak 
bisa lagi berbahasa China, namun ada ciri khas yang saya rasakan 
sama, yaitu ETOS KERJA KERAS dan kemauan/kemampuan mengintegrasikan 
dirinya dengan budaya Belanda. Tentu saja ada orang Tionghoa yang 
memble (seperti saya, hehe) atau menjadi preman, dalam sebuah 
keranjang apel 'kan selalu ada 1 @ 2 buah yang busuk, bukan? Itu 
normal saja.

Mengenai suku Aceh di Indonesia kelihatannya banyak dari anda yang 
antipati ya, mengapa? Bukankah suku Aceh orang Indonesia juga? 
Bahwasanya orang Aceh jagoan mempertahankan teritorialnya, itu 
terbukti dalam sejarah melawan kolonial Belanda mau pun ketika 
melawan TNI. Selama 30 tahun, 15.000 anggota TNI dengan persenjataan 
komplit tidak mampu menaklukkan GAM yang cuma punya 5000 personil 
dan hanya 800 pucuk senjata tambal-sulam. Bila jabatan presiden RI 
terlalu mencolok, minimal jabatan panglima TNI/Menhankam layak 
dipercayakan kepada mantan panglima GAM. (Mudah-mudahan TNI melihat 
tulisan saya ini sebagai kritik yang membangun).

Salam hangat, Danny Lim, Nederland

--- In mediacare@yahoogroups.com, ariel chairil hudha 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Untuk melihat jalan kesuksesan itu bukan hanya dari kacamata 
etnik,  bisa di katakan Etnik Tionghoa merupakan Etnik yang sukses 
di  Indonesia, namun apakah itu karena etnik? kalo menurut saya itu 
bukan  pengaruh etnik tetapi disebabkan atas kegigihannya, Suku jawa 
juga  gigih bekerja, namun suku jawa kebanyak bekerja bukan hanya 
untuk  dirinya, tetapi untuk menghidupi keluarganya yang besar dan 
banyak. 
>   maka untuk itu Etnik dan Etos tidak ada kaitan, apalagi kini, 
bukan  hanya orang Indonesia yang menjadi preman dan pemalas, tetapi 
orang  tionghoa juga menjadi preman malah lebih sadis lagi, seperti 
beberapa  preman yang ada di Medan, mereka lebih banyak berbisnis 
ala ke  maksiatan, jadi tidak ada kata satu pun etnik itu ada 
kaitannya untuk  melihat etos kerja seseorang di dewasa ini.
>   Saudara Lim benar, Etnik Tionghoa dan India itu gigih, tetapi 
bukan  secara keseluruhan dan bukan pula orang Indonesia itu tidak 
gigih dan  hanya mau jadi preman, mungkin itu bisa digaris bawahi, 
orang Indonesia  yang mana, kalau menurut saya orang Indonesia yang 
serakah dan males  bekerja saja yang mau jadi preman, tetapi ingat 
bukan orang Indonesia  Secara keseluruhan, Anda coba melihatnya 
hingga ke pelosok desa, ok  Saudara Lim. 
>   Tahun lalu saya ke Aceh, yang saya dapati bukan kebanyakan orang 
Aceh  itu rajin, tetapi malah sebaliknya mereka lebih mengharapkan 
bantuan  datang. jadi saya harapkan saudara Lim lihat secara dekat, 
tentang  bagaimana Ratusan Etnik yang ada di Indonesia ini bekerja, 
ok Saudara  lim
>   
>   By
>   Ariel
>   Medan
>   
> 
> fery zidane <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:  
> kata siapa etos kerja bangsa Indonesia kurang..??
>   klo  kita ke desa2 coba deh liat para petani yg sejak sehabis 
subuh sudang  pergi ke sawah dan pulang sore hari. kadang2 sehabis 
pulang nyawah pun  mereka diantaranya ada yg bekerja atau membuat 
kerajinan sebagai  tambahan. begitu juga dg nelayan. padahal 
kerjaan2 mereka adalah boleh  dikatakan kerjaan2 yg halal dan jauh 
dari KKN, tapi justru bidang  kerjaan mereka yg sering diobok2 
bahkan oleh pemerintahnya  sendiri...sungguh kasihan. mereka 
dipermainkan dg harga pupuk dan jual  gabah.
>   jadi dimana letaknya klo bangsa ini etos kerjanya  sangat 
rendah...sebagai contoh, saya (bukannya mau memamerkan diri),  
terbiasa dg kerjaan banyak dan saya biasanya berhenti kerja antara 
jam  2 pagi atau bahkan jam 4 pagi, padahal jam 7.30 nya sdh hrs 
kerja  lagi...jadi etos kerja bangsa kita ga kalah dg bangsa lain 
spt japang  dan korea yg katanya punya rata2 jam kerja paling tinggi 
di dunia.
>   dari mana dasarnya   saudara Lim mengatakan bahwa klo negara ini 
diserahkan atau diurus oleh orang acehmaka akan beres.
> 
> Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Bila anda ke Pasar Pagi di Jakarta, anda akan melihat 
perdagangan di 
> sana dikuasai oleh orang Tionghoa. Ada satu bangsa lagi yang mampu 
> survive di Pasar Pagi di tengah-tengah "keganasan" etos kerja 
orang 
> Tionghoa yang seperti kuda, yaitu bang

[mediacare] Re: [nasional-list] Asia & Pacific Parliamentary Forum (APPF)

2007-01-23 Thread BDG KUSUMO
Forward, salam, bdg

  - Original Message - 
  From: DR Alexander Tjaniago LLM 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Cc: S.utomo ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, January 23, 2007 1:06 PM
  Subject: [nasional-list] Asia & Pacific Parliamentary Forum (APPF)




  Asia & Pacific Parliamentary Forum 
(APPF)



Pada tanggal  22 Januari 2007 kemaren telah berlangsung di Moskow 
Pertemuan Internasional Asia-Pacifif MPs Forum yang ke 15, dan yang diikuti 
oleh 27 Perwakilan

Negeri-Negeri Asia-Pacific, Territorium yang memanjang dari Selat 
Bering di Utara dari Pacific sampai dengan ke Cape Horn di Amerika Selatan.



Thematic yang menjadi sorotan para peserta APPF dalam bentuk exchange 
opinions diantaranya seperti  promotion of trade and investment, development of 
regional cooperation in protecting the environment, dealing with natural 
disasters and emergencies, and expanding exchanges in education, science and 
culture.



Masalah lain seperti masalah Keamanan Internasional: melawan 
Terrorisme, organized crime and drug trafficking, pun mendapat sorotan khusus 
para peserta APPF, sama  halnya dengan pendiskusian mengenai masalah supply of 
oil, natural gas and hydro-energy resources yang menjadi agenda penting dari 
Pertemuan MPs of the APPF.



Dialog antara Civilizasi dan Agama termasuk agenda dari Pertemuan MPs 
of the APPF.,karena hal ini menyangkut urusan universal peace and strategic 
stability, domestic and international security.



Perlu juga dicatat bahwa di wilayah Asia & Pacific telah terdapat 
beberapa Organisasi kerjasama seperti Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), 
the Association of South East Asian Nations (ASEAN), dan Shanghai Cooperation 
Organization (SCO), dimana sebagaian besar dari para Anggota Organisasi 
tersebut juga berada dalam APPF, yang memberikan impuls dari pengalaman mereka 
untuk menstabilisasi region's Asia & Pacific

terutama dibidang Kemanan dan Perdamaian.



Rusia dengan dua pertiga dari Territoriumnya berada dibagian Asia dan 
sebagai Tuan Rumah dari Pertemuan MPs of the Asia-Pacific Parliamentary Forum 
2007 dinyatakan

oleh Presiden Vladimir Putin bahwa "For many centuries we have been 
linkes with  Asia and the Pacific by common historical destinies, and the 
interests of ensuring security and resolving social and economic problems. We 
are taking into account the fact that the rapidly developing Asia- Pacific 
region is playing an increasing role in the global economy of the multipolar 
world.

It accounts for about 60% of the world's production, half of its trade, 
48% of foreign investment. Asia and Pacific nations are increasingly becoming 
the leaders of global advance. They are justifiably called 'the region of the 
21st century'. It is in this region that the Russian economy comes into direct 
contact with the biggest (after the EU) world economies - the United States, 
China, Japan, India, ASEAN and the rapidly progressing Latin American 
countries" (PRAVDA, 22.01.2007).



Agenda kerjasama Internasional yang didiskusikan pada Pertemuan 
multlateral APPF di Moskow mudah-mudahan akan memberikan impuls yang serius 
buat Pemerintah R.I. 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memperbaiki perekonomian negeri 
dengan memperkuat Perekonomian Sektor Negara, karena dengan demikian, akan 
memperbaiki masalah pertahanan dan keamanan dan kehidupan Sosial Masyarakat, 
dan untuk menghapuskan hubungan yang Diskriminatif antara Warganegara R.I.



Dr.Alexander Tjaniago   
 Moskow, 23.01.2007


   




--

  Free Movies 100's of Free Feature Length Films - Meet Friends, Watch Movies 
Win! 

   

[mediacare] HAPPY BIRTHDAY, IBU MEGA! >>Re: [nasional-list] Hibah 5 ambulance

2007-01-23 Thread Tejo Sulaksono
Selamat Ulang Tahun, Ibu Mega! 
  Semoga panjang umur dan sukses selalu dalam memimpin PDI-P, sebagai tokoh 
nasional.
  TSK

Gsuryana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  

Hari ini bertepatan dengan Ulang Tahun Ketua Umum PDI-Perjuangan
Sebuah lembaga dari negara Korea Selatan ( KIFHAD/Korean International 
Foundation Health and Development ) menghibahkan
5 ( lima ) buah Ambulance senilai kurang lebih 227 ribu US$.
( belum termasuk PPN/BM )

Dalam hal ini Baguna akan menjadi lebih leluasa lagi bergerak, dimana
berdasarkan beberapa kali pengalaman bencana, Ambulance menjadi
salah satu kendaraan yang sangat dibutuhkan untuk membantu korban
bencana.

Ambulance pemberian dari lembaga Korea Selatan tersebut bisa dibilang
memang kendaraan khusus dan komplit, melihat daleman ambulance tersebut 
sungguh mengasyikan, dari mulai perlengkapan standart evakuasi
sd fasilitas converter DC ke AC, sehingga bisa dikatakan dapat
beroperasional untuk melakukan bakti sosial disaat tidak terjadi bencana
dengan menjadikan rumah sakit berjalan.

Dan yang terpenting Baguna dimasa depan akan menjadi lebih mudah bergerak 
lagi dengan tersedianya kendaraan semodel Ambulance.

Terima kasih KIFHAD, Selamat Ulang Tahun Ibu Mega.
Sukses selalu.

sur.
ps.
Kendaraan SAR sebenarnya juga dibutuhkan seh.



 


-
 The all-new Yahoo! Mail goes wherever you go - free your email address from 
your Internet provider.

Re: [mediacare] CP Nia Dinata

2007-01-23 Thread arya gumilar
Saya kurang tau pastinya. Tapi kemaren-kemaren di mediacare ada postingan dari 
tim promosi-nya film "LONG ROAD TO HEAVEN", film terbarunya Nia Dinata. Di 
postingan disebutkan www.longroadtoheaven.com, [EMAIL PROTECTED] Mungkin ada di 
situs tersebut.

- Original Message 
From: dien rienny saraswati <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, January 23, 2007 1:16:53 PM
Subject: [mediacare] CP Nia Dinata









  



Rekan-rekan milis yang terhormat,

Saya sangat membutuhkan nomor CP sutradara kenamaan Nia Dinata, minimal no. 
kantor beliau di Kalyana Mitra (kalau ga salah ya...)

Thx,
Sinta Tiara Rini

 



 Get your own web address.
 Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.


  

















 

Need Mail bonding?
Go to the Yahoo! Mail Q&A for great tips from Yahoo! Answers users.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396546091

[mediacare] RICHARD B. NESS MULAI MEMBACAKAN PLEDOI III – TANGGAPAN PRIBADI ATAS TUNTUTAN JA

2007-01-23 Thread madejawa
SIARAN PERS   
Untuk didistribusikan segera


RICHARD B. NESS MULAI MEMBACAKAN PLEDOI III – TANGGAPAN PRIBADI ATAS 
TUNTUTAN JAKSA 

Rick Ness: "Penduduk Indonesia dan warga Buyat berhak mengetahui 
fakta yang sebenarnya. Kini saatnya kebenaran dan keadilan terungkap"

(Manado, 23 Januari 2007) Persidangan perkara pidana terhadap PT 
Newmont Minahasa Raya (PTNMR) dan Presiden Direkturnya Richard B. 
Ness, yang saat ini dalam tahap pembacaan pledoi, hari ini dimulai 
kembali di Pengadilan Negeri Manado dengan agenda pembacaan pledoi 
ketiga dan terakhir – tanggapan atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum 
(JPU) sehubungan dengan tuduhan tindak pidana lingkungan hidup 
terhadap perusahaan dan Presiden Direkturnya, Richard B. Ness.  
Sementara pledoipenasehat hukum Terdakwa I dan II telah diserahkan 
pada persidangan sebelumnya pledoi terakhir ini  merupakan pembelaan 
pribadi Ness terhadap tuntutan JPU. Pledoi  berjudul "Ve Ri Tas: 
Pencarian Kebenaran dan Keadilan dalam Kasus Teluk Buyat", sebanyak 
306 halaman, yang didukung oleh lampiran setebal 510 halaman, 
semuanya merupakan jawaban atas tuntutan yang diajukan JPU dan bukti 
secara menyeluruh yang meyakinkan bahwa Teluk Buyat tidak tercemar 
dan baik Ness maupun PTNMR tidak melakukan tindak pidana apapun.

Luhut MP Pangaribuan, ketua tim pembela Newmont, mengatakan 
sehubungan dengan persidangan hari ini, "Pembelaan kami selama 
proses jalannya persidangan keseluruhan telah menunjukkan bagaimana 
kasus yang menyidangkan Rick Ness dan PTNMR ini sangat jelas tidak 
berdasarkan fakta dan memiliki dasar hukum. Pledoi ketiga ini 
merupakan kulminasi dari perjalanan panjang dan melelahkan kami 
dalam mencari keadilan dan kebenaran. Kami yakin bahwa majelis hakim 
akan secara seksama mengkaji dokumen pembelaan terakhir ini dan akan 
menghasilkan kesimpulan yang sama."

Pokok utama dalam argumen pembelaan Rick Ness adalah beliau berupaya 
membela diri terhadap tuduhan tindak pidana yang tidak pernah beliau 
maupun PTNMR lakukan. Fakta dan bukti yang disampaikan selama proses 
persidangan yang panjang ini secara jelas membuktikan secara 
meyakinkan bahwa daerah sekitar tambang PTNMR, termasuk Teluk Buyat, 
tidak tercemar, tailing tambang tidak berbahaya atau beracundan 
PTNMR telah memperoleh perizinan dan persetujuan yang semestinya 
sebagaimana dipersyaratkan oleh undang-undang dan peraturan yang 
berlaku di Indonesia. Sebagai Presiden Direktur perusahaan, Ness 
telah mematuhi seluruh undang-undang dan peraturan lingkungan hidup 
dan pertambangan yang berlaku di Indonesia. PTNMR telah memperoleh 
seluruh perizinan untuk kegiatan tambangnya dari Menteri 
Pertambangan dan Energi dan telah dipantau dalam hal kepatuhannya 
berdasarkan surat-surat izin tersebut. Selama melaksanakan kegiatan 
operasi tambangnya, PTNMR tidak pernah sekalipun menerima peringatan 
dan teguran dari kementerian-kementerian terkait, karenanya sekali 
lagi, hal ini menunjukkan ketaatan perusahaan terhadap seluruh 
peraturan yang berlaku.   

Pledoi ketiga ini sekali lagi menyoroti berbagai kelemahan hukum 
yang terjadi selama proses penyidikan dan penuntutan dalam kasus 
ini. Dokumen ini menyajikan daftar yang berisi sepuluh tindakan yang 
tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku yang telah dilakukan oleh 
pihak-pihak yang terlibat dalam proses penyidikan, antara lain: 
tuduhan yang salah yang didasarkan atas tuduhan yang telah dicabut 
kembali, penahanan karyawan secara tidak sah, proses penyidikan yang 
salah, pelanggaran asas subsidiaritas, penolakan permohonan agar 
pihak kepolisian melakukan penyidikan secara adil dengan memeriksa 
saksi-saksi yang meringankan tersangka, dan pemberlakukan pencekalan 
secara tidak sah, serta putusan pra peradilan Pengadilan Negeri 
Jakarta Selatan tanggal 27 Desember 2004 yang menyatakan bahwa 
penyidikan pihak kepolisian terhadap PTNMR tidak sah. 

Tindakan lain oleh JPU yang patut dipertanyakan adalah penolakannya 
untuk mematuhi perintah pengadilan. Majelis Hakim telah mengeluarkan 
perintah pengambilan ulang sampel air laut Teluk Buyat dalam sidang 
pengadilan tanggal 14 Juli 2006. Pengambilan ulang sampel tersebut 
diperintahkan oleh pengadilan guna menjernihkan perbedaan hasil 
temuan mutu air. Namun, JPU menolak untuk melaksanakan perintah 
pengadilan untuk melakukan pengambilan sampel ulang tersebut, yang 
mana hal tersebut merupakan pelanggaran UU.   Penolakan oleh JPU 
untuk mencari kebenaran dengan cara pengambilan ulang sampel air 
laut memperkuat kecurigaan atas motif yang sebenarnya di balik 
persidangan kasus pidana terhadap PTNMR.

Hal lain yang sangat menarik dalam proses persidangan hari ini 
adalah untuk pertama kalinya dalam sejarah persidangan di Indonesia, 
presentasi multi media dalam bentuk slides presentation dan video, 
dipergunakan di hadapan Majelis Hakim untuk memperkuat argumen-
argumen Rick Ness bahwa dirinya sama sekali tidak bersalah. 

 "Saya ingin katakan, se

[mediacare] UNDANGAN: LAUNCHING ALBUM TERBARU DIAN PIESESHA, RABU 24 JANUARI

2007-01-23 Thread Andre James Oscar

Rekan Media,
Dimohon kehadirannya di acara launching album
"KERINDUAN"
yang merupakan album terbaru dari
DIAN PIESESHA

Hari/tanggal: Rabu/24 Januari 2007
Jam : 16.00
Tempat: AIRMAN PLANET LOUNGE, Lagoon Tower, Hotel Sultan (ex HILTON)

Datang ya!!!



--
Andre J.O Sumual
TRAX Magazine
[music & attitude, provocative & stylish]
Wisma Kosgoro lt.6
Jl. MH Thamrin No.53
Jakarta 10350
Phone : (021) 39836061, 39832381-82, ext 157
Fax : (021) 39832494
Mobile : 08161161874
Email   : [EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED]


Re: [mediacare] Untuk Bung Satrio di Trans TV

2007-01-23 Thread Satrio Arismunandar
Jawaban pribadi:

1. Bukan hanya Trans TV. Tapi menurut saya, hampir semua media TV (dan media 
cetak) di Indonesia menganut ideologi pasar. Apalagi industri TV adalah 
industri padat modal dan padat teknologi. Kecuali media milik parpol yang 
diadakan memang untuk kampanye calon tertentu.

2. Dalam konteks bisnis, yang dilakukan Trans TV tidak melanggar hukum apapun 
dan tidak ada paksaan apapun kepada siapapun untuk ikut tes rekrutmen. Semuanya 
bersifat sukarela. Mereka yang ikut tes di Senayan, saya yakin, sadar 
sesadar-sadarnya bahwa peluang mereka cukup kecil, tetapi mereka punya 
keinginan, punya kebutuhan, dan punya mimpi. Mereka memilih berjuang untuk 
mencapai mimpinya, dan tidak pulang begitu saja meninggalkan gelangang 
persaingan. Saya hormat pada mereka (dan saya harap Anda juga punya apresiasi 
yang sama, tidak mengecilkan mereka), dan itulah yang kita butuhkan. Orang yang 
mau berjuang keras, siap berkompetisi, tidak cepat menyerah dan tidak cengeng. 
Orang menjadi matang karena perjuangan.

3. Dalam ilmu bisnis, apa yang dilakukan Trans TV ini mungkin bisa dinamakan 
"claiming value". Setiap perusahaan harus menjaga, bahkan meningkatkan 
image-nya. Baca saja semua buku manajemen, dan beritahu saya jika ada ilmu 
manajemen yang mengajarkan hal yang berbeda. Mungkin cara-cara yang dilakukan 
Trans TV itu tidak biasa. Tetapi justru di situ point-nya. Anda menjadi 
berbeda, Anda menjadi "luar biasa", karena tidak sama dengan yang lain. Seperti 
Muhammad Ali yang selalu omong besar sebelum bertanding, tetapi orang toh 
menaruh respect karena Ali memang punya sesuatu kemampuan bertinju yang layak 
dikagumi. Tentu, ada saja orang yang menganggap Ali sombong. Itu risiko Ali, 
karena ia mengklaim value ("saya The Greatest"). Justru karena klaim itu, orang 
yang sebal melihat "kesombongan" Ali akhirnya mempertarungkan Ali dengan 
petinju hebat, Sonny Liston, dan ternyata Ali yang menang! 

4. Saya akui, berada dalam kondisi sebagai pencari kerja yang bersaing tidaklah 
menyenangkan. Saya tahu betul sebab pernah jadi pengangguran. Tapi kompetisi 
ketat sudah menjadi kelaziman karena kesempatan kerja yang terbatas. Hal serupa 
berlaku di dunia pendidikan. Saya dulu juga ikut tes Sipenmaru bersama puluhan 
ribu lulusan SMA lain di Gelora Senayan sebelum akhirnya keterima di UI. Itu 
tahun 1980. Namun, penciptaan lapangan kerja tak bisa begitu saja dipikulkan 
jadi tanggung jawab Trans TV. Di sini ada peran kebijakan pemerintah dan 
kondisi ekonomi nasional yang pertumbuhannya juga rendah.

5. Soal gaji, standar yang diberikan AJI adalah kondisi yang ideal. Namun, 
kondisi industri media kita memang tidak ideal. Itulah sebabnya, perusahaan 
yang sanggup memberi gaji sebesar itu untuk karyawan baru yang belum 
berpengalaman bisa dihitung dengan sebelah tangan. Selain itu, survey AJI belum 
memperhitungkan benefits dari berbagai aspek lain di luar gaji. Misalnya, 
bonus, uang dinas luar kota, dinas luar negeri, dan sebagainya. 

6. Alhamdulillah, karena pencapaian sales Trans TV tahun 2006 melebihi target, 
tahun 2007 ini akan dibagikan bonus yang kira-kira berkisar antara 3 sampai 
30-an kali gaji. Tentu saja, berdasarkan merit system, prestasi kerja ikut jadi 
bahan pertimbangan (bonus tiap karyawan tidak sama, melihat kinerjanya). Yang 
berhak mendapat bonus adalah karyawan yang sudah diangkat. Saya tidak bermimpi 
untuk dapat bonus sebesar 30 kali gaji,  tapi (tolong doakan!) kalau saya dapat 
separuhnya saja, Anda boleh temui saya di Trans TV untuk saya traktir makan 
Nasi Padang! (NB: Kalau teman Anda lebih sabar dan bertahan di Trans TV, dia 
pasti juga kebagian bonus!)
 
Satrio Arismunandar 
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com  
 



- Original Message 
From: irzan blitz <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, January 23, 2007 2:00:44 AM
Subject: [mediacare] Untuk Bung Satrio di Trans TV

Bung Satrio, 
Saya kagum dengan tulisan-tulisan Anda di milis ini.
Kritik dan ulasan Anda sangat mengena. Tajam dan
akurat. Secara pribadi, saya sangat respect dengan
Anda. Tapi mengenai, jawaban Anda mengenai pola
rekrutmen Trans Corp yang menurut saya tidak etis dan
tidak berperikemanusian, menjadi tanda tanya besar
terhadap kredibilitas Anda.
Televisi tempat Anda bekerja mungkin menganut prinsip
Ideologi Pasar. Tidak mengindahkan norma-norma
kemanusiaan dan kondisi riil di masyarakat. lebih
mementingkan imej perusahaan yang kredibel. Secara
bisnis mungkin sehat, tapi secara etika sangat tidak
waras.
bagaimana tidak, lowongan kerja kok menjadi ajang
untuk mencari sensasi.
Melalui Anda, (untuk Trans TV or Trans 7), apakah
tidak terlintas sedikitpun bagaimana sulitnya
orang-orang mencari kerja. Dengan biaya Rp 1 MILIAR,
dihamburkan sekadar mencari piagam. 
Sudah SEJAHTERAKAH karyawan Trans Corp?? Apakah 

[mediacare] UGM Satu-satunya Wakil Indonesia di 100 Universitas Terbaik Dunia

2007-01-23 Thread BDG KUSUMO
  UGM Satu-satunya Wakil Indonesia di 100 Universitas Terbaik Dunia 
  Jakarta, (Analisa) 
  Kendati Indonesia memiliki ribuan universitas, namun hanya Universitas 
Gadjah Mada (UGM) yang masuk daftar 100 perguruan tinggi terbaik dunia untuk 
kategori sains sosial, bio-medis, dan humaniora. 
  Informasi yang diperoleh Antara dari situs resmi UGM, Selasa, 
menyebutkan, data Time Higher Education Survey tahun 2006 yang menjadikan 
rujukan UGM menempatkan perguruan tinggi di Yogyakarta ini pada urutan 47 untuk 
kategori sains sosial, peringkat 73 untuk kategori ilmu-ilmu "biomedicine" dan 
70 untuk ilmu-ilmu humaniora. 
  Sepuluh universitas terbaik dunia untuk kategori ilmu-ilmu sosial masih 
didominasi oleh perguruan tinggi Inggris, Amerika Serikat, dan Australia. 
  Ke-10 universitas terbaik untuk kategori sains sosial itu adalah 
Universitas Oxford, Universitas Harvard, London School of Economics, 
Universitas Cambridge, Universitas California (UC) Berkeley, Universitas 
Nasional Australia (ANU), Universitas Stanford, Universitas Yale, Universitas 
Chicago dan Universitas Melbourne. 
  Namun, dalam kategori ilmu-ilmu sosial ini, posisi UGM jauh lebih baik 
dibandingkan Universitas Wisconsin, Universiti Malaya, Paris I-Pantehon 
Sorbone, dan Universitas Tel Aviv. 
  Seperti halnya di bidang sains sosial, sepuluh universitas papan atas 
dunia untuk kategori sains bio-medis jugadidominasi oleh perguruan 
tinggi-perguruan tinggi yang ada di Inggris dan AS. 
  Ke-10 universitas terbaik di bidang ini adalah Universitas Cambridge, 
Universitas Harvard, Universitas Oxford, Imperial College London, Universitas 
Stanford, Universitas Johns Hopkins, Universitas Melbourne, Universitas 
Beijing, Universitas Nasional Singapura, dan UC Berkeley. 
  Di bidang ilmu bio-medis, Universiti Malaya berada di urutan 56 atau 
lebih baik dari UGM yang menduduki urutan ke 73. Namun, UGM lebih unggul dari 
perguruan tinggi-perguruan tinggi Barat, seperti Universitas Otago, Universitas 
Negeri Lomonosov Moscow, dan Universitas Glasgow. 
  Dominasi universitas-universitas di Inggris, AS, dan Australia kembali 
terlihat dalam bidang ilmu-ilmu humaniora karena sebagian besar dari sepuluh 
perguruan tinggi terbaik dunia untuk kategori sains ini berasal dari tiga 
negara tersebut. 
  Ke-10 universitas terbaik dunia untuk bidang ilmu-ilmu humaniora adalah 
Universitas Cambridge, Universitas Oxford, Universitas Harvard, UC Berkeley, 
Universitas Sydney, ANU, Universitas Melbourne, Universitas Yale, Universitas 
Princeton, dan Universitas Beijing. 
  Perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara yang masuk dalam 100 terbaik 
dunia hanyalah NUS (22) dan UGM (70). UGM mengungguli 30 universitas lain, 
termasuk Universitas Duke (AS), Universitas Australia Barat, Universitas 
Alberta (Kanada), dan Universitas Katolik Leuven (Belgia). (Ant) 
  

Topik Lain 
Kota Poso Lengang

Tiga DPO Kekerasan Poso Serahkan Diri

Prajurit Harus Miliki Komitmen Moral dan Mental agar Tidak Terseret 
Arus Negatif
Letkol ARM Edi Febriyanto Dandim 0201/BS yang Baru

Pemko Medan Bangun Sekolah di Tanah Bekas Sawah
Tiap Hujan Lebat Pelajar SMPN 23 Belajar dalam Suasana Banjir 

Zawahiri Ejek Bush Lewat Video

Presiden Perintahkan Segera Diberikan Kompensasi dari Pemusnahan 
Unggas

Tiga Legiun Asing PSPS Diperiksa Polisi

PT Lapindo Tidak Diberikan "Cost Recovery" Jika Dinyatakan Bersalah

Tajukrencana 
Isu Inflow Modal Asing

   
   


 


0.gif
Description: GIF image


[mediacare] ||||| Hari ini! KABARETJO, CITRA & DARWIS TRIADI |||||

2007-01-23 Thread Jonathan

EKI PRODUCTION
m e m p e r s e m b a h k a n

|||  KABARET JO  |||
|||ketawa   bareng   tejo|||


bintang tamu
SITA   |   DARWIS  TRIADI  |  ARIE DAGINK

pemain
SUJIWO TEJO  |  TAKAKO LEEN  |  NALA AMRYTHA  |  BINTANG INDRIANTO
VIKY SIANIPAR | BAYU | SUMIATI | EKI DANCE COMPANY

show director
RUSDY RUKMARATA

waktu & tempat
RABU, 24 JANUARI 2007, pk.20.00 wib

VIKY SIANIPAR MUSIC CENTER
Jl. MINANGKABAU TIMUR NO.43, MANGGARAI - JAKSEL

tempat pemesanan
EKI PRODUCTION
Jl. PADANG NO.32, MANGGARAI - JAKSEL

TEL   : 021  831 2377  /  3029
E-MAIL : [EMAIL PROTECTED]
WEBSITE : www.eksotika.net
CP : Tinny - 0818 789 067


bagi yg mau transfer
BCA Cab KUNINGAN
217 3012 357
a/n PT. EKSOTIKA KARMAWIBHANGGA INDONESIA

FAX BUKTI TRANSFER KE:  021  831 4950


J h o n a t a n

PT. EKSOTIKA KARMAWIBHANGGA INDONESIA
Art for the people -  art from the hearT

Jl. Padang No.30
Jakarta Selatan 12970 Indonesia

Phone  (6221) 831 2377, 831 3029
Fax  (6221) 831 4950
Email   [EMAIL PROTECTED]
Webwww. eksotika.net

Visit our blog:
http://sujiwotejo.blogspot.com
http://dalangedan.blogs.friendster.com/sujiwotejo/




[mediacare] Yang saya tahu soal sensasi Trans Corp kemarin

2007-01-23 Thread living on deadline
  Yang saya tahu soal sensasi Trans Corps kemarin dari wawancara dengan Mr. 
Ishadi SK
  Kenyataannya :
  Posisi yang ada di Trans Corp = 500
  Peserta tes ujian masuk = 107.000 orang
  Karena animo peminat diluar dugaan maka secara spontan diputuskan sebagian 
akan disalurkan ke Para Group yang mana disitu ada bank Mega, Mega Ansuransi 
(peluang terbanyak jadi sales asuransi) dan sebagainya.
  Event semacam ini akan diadakan setiap tahun. Lalu apakah selalu ada posisi 
sebanyak itu di trans corp? pada kenyataannya tiga tahun terakhir yang hengkang 
dari Trans Corps sebanya 3500 orang. Karena lebih dari 80% karyawan Trans corps 
usianya dibawah usia 28 tahun, maka dipastikan hengkangnya karyawan tersebut 
tak satupun disebabkan pensiun.
  Menurut Ishadi SK, gaji yang didapat karyawan Trans Corp pemula, rata-rata 
diatas standar stasiun lainnya (jika benar informasi dari rekan-rekan bahwa gai 
pemula di Trans Corps dibawah 1,5 maka kebenaran dari keterangan ini patut 
dipertanyakan lagi).
  Meski sudah terseleksi 500 orang tersebut, jika diwaktu 3 bulan itu dianggap 
gugur, maka yang dipanggil adalah yang ada di waiting list sesuai urutan 
teratas.
   
  Menurut pendapat pribadi saya :
  Langkah yang diambil Trans Corps ini ada nilai positif dan negatifnya.
  Dengan cara seperti itu, Trans Corps telah membuka borok Negara ini yang 
telah menutup mata dengan kenyataan bahwa betapa tingginya angka pengangguran. 
tetapi jika disebut ini memberikan peluang bagi pengangguran, itu belum tentu. 
Karena lebih dari 70% yang mengikuti tes tersebut, rata-rata sudah berstatus 
karyawan sebuah perusahaan. Dan tak dipungkiri lagi bahwa waktu itu banyak 
perusahaan yang ketir-ketir kehilangan karyawan berpotensi mereka.
  Tetapi melihat perbandingan peluang dan jumlah peserta serta cara 
pelaksanaannya, saya turut setuju dengan pendapat rekan-rekan yang menganggap 
Trans Corps kurang manusiawi yang mana memanfaatkan salah satu permasalahan 
terbesar Negara atau masyarakat kita tentang pengangguran telah dijadikan ajang 
sensasi dan publikasi.
  Namun jika ini adalah sebuah niat baik, maka memakluminya. Dan semoga 
pemerintah membuka mata dengan melihat sensasi ini.


MOD:
Mungkin patokan gaji Rp 1,500,00 adalah gaji untuk OB dan satpam   yang baru 
bergabung di Trans Corp. Angka tersebut persis sama dengan gaji pengantar 
pesanan yang baru masuk di McD.





   


[mediacare] Fwd: BUNGLON & DULLES

2007-01-23 Thread Mira Wijaya Kusuma
Catatan Laluta:
   
  Allen W. Dulles dikenal sebagai seorang sipil pertama yang menjabat Direktur 
Central Intelligence Agency (CIA) dan menikmati jabatannya sejak tahun 1953 
sampai 1961. CIA adalah Agen Rahasia Amerika yang bertanggung jawab untuk 
mendapatkan dan menganalisa informasi mengenai Manca Negara, Perusahaan 
Multinasional dan individu. Pada Periode "Perang Dingin" CIA dikenal sebagai 
"Brain-Machine" Anti - Komunisme dengan memiliki "Peralatan Perang Rahasia" 
paling besar dan modern. Tujuan utamanya a.l. di gunakan untuk menyingkirkan 
Kepala negara Mancanegara yang dinilai "pro - Sovjet dan dianggap merugikan 
kepentingan Negara Amerika", misalnya: Jacobo Arbenz (Guatemala), Soekarno 
(Indonesia), Patrice Lumumba (Republik Demokrasi Congo), Salvador Allende 
(Chilli).
   
  Sejak tahun 1930, sebelum perang Dunia ke II , Allen dulles berperan penting 
sebagai penyalur informasi penting buat Negaranya, Amerika tentang Rejim Nazi 
(Jerman). Tapi di paska Perang Dunia ke II Allen Dulles berhasil pula membentuk 
proyek "Operasi Paperclips" dengan menanamkan para ilmuwan NAZI ke dalam 
perusahaan Amerika di bawah pimpinan "the United States Army".
   
  Selama Dulles menjabat sebagai Direktur CIA (1953 - 1961), prestasinya 
berhasil sukses dalam menemukan metode rahasia "Penyingkiran" Kepala Negara 
Mancanegara, yang tentunya di usung oleh "Peralatan Militer Rahasia" modernnya, 
misalnya a.l.  Di Iran tahun 1953 Mohammed Mossadegh (via Operation Ajax), Di 
Guatemala tahun 1954 Arbenz (Operation PBSUCCESS). 
   
  Dulles juga berperan aktif menjadi penasehat penting di "the United Fruit 
Company", yang ternyata peranan legalnya sebagai penasehat sekaligus dipakai 
pula sebagai aktivitas rahasia Pendukungan Perjuangan Anti Komunis di 
Mancanegara, dan pada khususnya untuk negara-negara Dunia ke Tiga dan Europa 
Timur. "The United Fruit Company" adalah organisasi front dari CIA yang 
berperan dalam penyerangan "The Bay of Pigs" pada bulan April 1961. 
   
  Dulles meninggal tahun 1969 namun pengaruh "Ilmu Sukses"nya tetap eksis di 
CIA maupun di lingkungan kekuatan Partai "Republican" di Amerika. Tahun 1969  
"Zapata Corporation" dibentuk oleh George H. W. Bush dengan maksud untuk 
mengontrol dan memperkuat fungsi kerja "the United Fruit Company". Nama  
"Zapata Corporation" diambil dari nama kode CIA untuk menyerang "The Bay of 
Pigs" pada bulan April 1961. 
   
  Untuk itu saya sajikan sebuah karya puisi dari Nurdiana berjudul "BUNGLON & 
DULLES", yaitu  karya ekspresi dalam merespons tokoh historicus CIA  bernama 
Allen Welsh Dulles ( 07 april 1893 - 29 januari 1969), dengan bukunya yang 
dikenal berjudul: "THE CRAFT OF INTELLIGENCE ". 
  
La Luta Continua! 
  
Su Dian <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
   
  Nurdiana: 
   
  BUNGLON & DULLES
   
  Bimasakti menjadi saksi,
  Buncah jagat di awal abad,
  Ada yang jingkrak mengunjuk gigi,
  Menepuk dada jagoan babad.
   
  Kala berhembus angin buritan,
  Bahtera maju tak tertahan,
  BUNGLON nikmat menjilat pantat,
  Puja nakhoda dan ajaran keramat.
   
  Bila prahara menerpa samudera,
  Puting beliung membanting Bahtera,
  Sang BUNGLON loncat obah wacana,
  Mengutuk Bahtera sumber bencana.
   
  Di Timur Naga di atas angin,
  BUNGLON membuta lagi culas.
  Melebihi penghasut Perang Dingin,
  Mengumbar fatwa Allen Dulles  *)
   
   
  Keterangan:
   
  *) Allen Dulles yang tokoh historis CIA, dalam bukunya THE CRAFT OF 
INTELLIGENCE menulis, bahwa Marxisme-Leninisme adalah ajaran yang menyesatkan.
   
  19-1-2007.


  


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ 






 
-
Expecting? Get great news right away with email Auto-Check.
Try the Yahoo! Mail Beta.

[mediacare] Media Massa Dalam Berita - posting 23-01- 07

2007-01-23 Thread radityo djadjoeri
___
   
  23 January 07
___
   
  HUT TPI banjir artis (lia)
   
  Eko Patrio lewat PH Ekomando Production melakukan sebuah loncatan besar di 
awal 2007 ini. PH Eko tersebut dipercaya terlibat langsung dalam perayaan HUT 
ke-16 TPI yang jatuh pada hari ini, Selasa (23/1). Ekomando dipercaya TPI untuk 
meng-create acara dan sekaligus ditunjuk sebagai pengisi acara. Selain Eko, HUT 
TPI kali ini juga akan dibanjiri artis dan pelawak yang akan tampil di empat 
panggung.
   
  Person quoted: Eko Patrio (Ekomando Production, direktur)
   
  Berita Kota - 23 January 07
___
   
  Wartawan TV tewas dipukuli (ap/afp/hep)
   
  Penganiayaan terhadap pekerja media kembali terjadi di Rusia. Seorang 
jurnalis TV dipukul hingga tewas di kota Vladivostok, Primorsky Krai, Rusia, 
akhir pekan lalu. Konstantin Borovko, wartawan korban penganiayaan itu, 
ditemukan tergeletak  di jalanan, Sabtu dini hari. Namun, kolega Borovko tidak 
yakin pembunuhan itu   berkaitan dengan profesinya. ''
   
  Person quoted: -
   
  Indo Pos - 23 January 07
___
   
  Dara Jogja model Playboy Januari 2007 (miftahudin/jpnn)
   
  Terbitnya majalah Playboy edisi Indonesia masih menuai protes. Namun, majalah 
ini tetap terbit. Bahkan, di edisi anyar yang edar Januari 2007 ini, seorang 
model Jogja muncul didalamnya, Namanya, Debora Endyna. Model berusia 23 tahun 
ini tampil di dalam tujuh halaman.
   
  Person quoted: -
   
  Indo Pos - 23 January 07
___
   
  Astro TV gandeng Darius (c96)
   
  Setelah sukses dengan dua ikon, pesinetron Luna Maya dan pesinetron cilik 
Reza, Astro TV menambah satu ikon lagi untuk memperkenalkan program-programnya. 
Kali ini Astro menggandeng presenter ganteng yang tengah naik daun, Darius 
Sinathrya. Ingin makin dekat kepada masyarakat sekaligus membuat program Astro 
makin menarik, itulah alasan Astro TV memilih Darius sebagai ikon. 
   
  Person quoted: Baby Shahputri (Direct Vision, vice president promotion)
   
  Investor Daily - 23 January 07
___
   
  Belanja iklan 2006 diperkirakan Rp 15 triliun (Taufik Kamil/M. Nur Rochmi)
   
  Nilai belanja iklan 2006 diperkirakan hanya sekitar Rp 15 triliun atau 50 
persen dari angka yang dipublikasikan Nielsen Media Research, yakni sebesar Rp 
30 triliun. Hal itu terjadi akibat perang diskon dan bonus antarmedia dan biro 
iklan atau media agency. Sekjen Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) 
 Irfan Ramli mengatakan perang diskon dan bonus itu dipicu oleh persaingan 
bisnis iklan yang semakin kompetitif.
   
  Person quoted: Irfan Ramli (P3I, sekjen)
   
  Koran Tempo - 23 January 07
___
   
  Globe Asia dipasarkan ke luar negeri (Eko Nopiansyah)
   
  Grup Lippo meluncurkan majalah bisnis berbahasa Inggris, GlobeAsia, sebagai 
pengganti majalah Forbes Indonesia yang tidak jadi diterbitkan awal tahun ini. 
Publisher Globe Asia, Tanri Abeng, mengatakan target pasar majalah ini kalangan 
pebisnis, baik di Indonesia maupun di negara-negara Asia. Penerbitan majalah 
ini, kata dia, lebih menguntungkan ketimbang Forbes Indonesia karena 
penulisannya menggunakan bahasa Inggris, sehingga pasar yang dijangkau bisa 
lebih luas.
   
  Person quoted: Tanri Abeng (Globe Asia, publisher)
   
  Koran Tempo - 23 January 07
___
   
  Media terdesak oleh persaingan (I-1)
   
  Media, baik itu cetak maupun elektronik, memiliki peran besar untuk menjadi 
penyambung pesan-pesan perdamaian dan penyelesaian konflik. Namun, tekanan 
persaingan, persoalan peringkat, dan kredibilitas membuat merek berubah menjadi 
penyampai kekerasan, meski tindakan itu bisa menimbulkan dampak negatif. 
   
  Person quoted: David Astley (ABU Australia, sekjen)
   
  Media Indonesia - 23 January 07
___
   
  Akses internet gratis (EM/SG/N-4)
   
  PT Telkom Divre III Jabar dan Banten, kemarin, meluncurkan free hot spot 
internet access, atau layanan akses internet tanpa kabel yang memberikan 
kemudahan bagi masyarakat untuk dapat mengakses internet. "Melalui fasilitas 
ini, masyarakat luas khususnya mereka yang dalam kesehariannya tidak lepas dari 
berbagai perangkat komunikasi, dapat terus mengakses internet," kata Manajer 
Divisi Komunikasi PT Telkom Evi Maharani.
   
  Person quoted: Evi Maharani (PT Telkom, Manajer Divisi Komunikasi)
   
  Media Indonesia - 23 January 07
___
   
  Tujuh orang pembunuh wartawan (Hru/AFP/I-1)
   
  Polisi menangkap tujuh orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan terhadap 
seorang karyawan China yang tengah menginvestasi pertembangan ilegal di wilayah 
China utara dan terus memburu tiga tersangk

[mediacare] Re: Kesuksesan Keturunan Tionghoa

2007-01-23 Thread Abidin M.Asyek

Tidak smua org china di Indonesia beruntung nasibnya. Di Kepulauan Riau (
T.Pinang. Natuna) banyak warga china yg hidupnya (maaf) cuma jadi kuli
kasar, meski mereka kerja keras.
Di Kalimantan, terutama Pontianak dan Singkawang, tidak lebih berutung
dibandingkan saudara2nya yg lain. Banyak dari mereka yg hidup di bawah garis
kemiskinan. Banyak dari mereka yg memiliki anak perempuan, berharap untuk
mendapatkan suami dari taiwan atau hong kong, dengan tujuan untuk
meningkatkan taraf hidupnya. Banyak yg berutung, banyak juga yang nasibnya
ga jauh beda dgn TKW kita di LN.
Atau  di "jual" ke Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia, dgn
kemampuan berbahasa mandarin mereka bisa berpura2 sebagai org RRC atau
Taiwan, dgn begitu harga "jual" mereka bisa lebih tinggi.

Dan mereka sangat mudah untuk beradaptasi dan berasimilasi dengan penduduk
lokal, bukan hal yg aneh didaerah tersebut kalau perempuan china bersuamikan
pria lokal (dayak atau melayu), hal sangat tabu di beberapa daerah, dan
biasanya sang perempuan di "buang" oleh keluarganya, tetapi hal itu tidak
berlaku sebaliknya.

Biasanya Tahun Baru Imlek di Singkawang sangat meriah perayaannya, mungkin
Pak Denny bisa jalan2 dan berkunjung kesana. Dan disana anda akan bisa
melihat sendiri, siapa yg menjadi kuli atau jadi preman penjaga
keamanan...;-)
Sangat kontras perbedaannya dengan mereka yg tinggal di Medan atau Jakarta.
Mungkin karena taraf hidup dan kesempatan yg lebih baik, dan exlusivitas
dari warga china sendiri, terkesan sgt tertutup.

Saya juga pengen bertanya spt yg saudara fery tanyakan : apa dasarnya kalau
negara ini diserahkan atau di urus oleh orang aceh ...maka akan beres?? ( Ga
takut nanti dijadikan negara Islam dan diberlakukan hukum syariah Islam)


saleum
Bidin


[mediacare] Re: [nasional-list] HAPPY BIRTHDAY, IBU MEGA! >>Re: [nasional-list] Hibah 5 ambulance

2007-01-23 Thread Dyah Retnowulan
Happy birthday, Bu Megawati.
Mengharapkan sehat dan kuat untuk terus maju dalam perjuangan mempertahankan 
NKRI dan Pancasila. Dengan mengambil pengalaman kegagalan dan kekurangan masa 
lampau, PDIP tentu akan dapat sukses memperjuangkan kepentingan rakyat kecil. 
Biar "anjing" menggonggong, kafilah jalan terus.
  Dyah RW
  
--- In [EMAIL PROTECTED], Tejo Sulaksono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Selamat Ulang Tahun, Ibu Mega! 
  Semoga panjang umur dan sukses selalu dalam memimpin PDI-P, sebagai tokoh 
nasional.
  TSK
  Gsuryana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
  Hari ini bertepatan dengan Ulang Tahun Ketua Umum PDI-Perjuangan
Sebuah lembaga dari negara Korea Selatan ( KIFHAD/Korean International 
Foundation Health and Development ) menghibahkan
5 ( lima ) buah Ambulance senilai kurang lebih 227 ribu US$.
( belum termasuk PPN/BM )
  Dalam hal ini Baguna akan menjadi lebih leluasa lagi bergerak, dimana
berdasarkan beberapa kali pengalaman bencana, Ambulance menjadi
salah satu kendaraan yang sangat dibutuhkan untuk membantu korban
bencana.
  Ambulance pemberian dari lembaga Korea Selatan tersebut bisa dibilang
memang kendaraan khusus dan komplit, melihat daleman ambulance tersebut 
sungguh mengasyikan, dari mulai perlengkapan standart evakuasi
sd fasilitas converter DC ke AC, sehingga bisa dikatakan dapat
beroperasional untuk melakukan bakti sosial disaat tidak terjadi bencana
dengan menjadikan rumah sakit berjalan.
  Dan yang terpenting Baguna dimasa depan akan menjadi lebih mudah bergerak 
lagi dengan tersedianya kendaraan semodel Ambulance.
  Terima kasih KIFHAD, Selamat Ulang Tahun Ibu Mega.
Sukses selalu.
  sur.
ps.
Kendaraan SAR sebenarnya juga dibutuhkan seh.
  
 

 
-
Bored stiff? Loosen up...
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.

[mediacare] Berita Terkini www.sumbawanews.com (24/1)

2007-01-23 Thread Redaksi Sumbawanews.com
 
   
  Cari di Berita

  Artikel / Berita ||  Arsip Berita Perbulan 

Menyebut "Penikmat" Terdakwa Abubakar di Tegur Hakim
Selasa, 23 Januari 07 (21:22) - Di Posting Oleh : admin |  0 
komentar 
   
Jakarta, Sumbawanews.com.-
Sidang dugaan korupsi Biaya Tak Tersangka ( BTT) dengan terdakwa 
Bupati Dompu berlangsung santai dan justru menghiburkan. Pasalnya beberapa 
ucapan terdakwa Abubakar Ahmad membuat Majelis Hakim dan pengunjung 
...selengkapnya
   

Ompu Dompu Membela
Selasa, 23 Januari 07 (20:46) - Di Posting Oleh : admin |  0 
komentar 
   
Jakarta, Sumbawanews.com
Mengenakan kemeja berlengan pendek berwarna marun dengan ciri 
khasnya mengenakan kopiah hitam, Ompu Beko menebar senyum memasuki ruang sidang 
dipengadilan Tipikor Jakarta Selatan, Selasa (23/1) sore.

Sidang yang  mengangendakan ...selengkapnya
   

BPK Kesulitan Audit Aset Pemkot
Selasa, 23 Januari 07 (16:12) - Di Posting Oleh : admin |  0 
komentar 
   
Kota Bima, Sumbawanews.com
 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kesulitan mengaudit aset Pemerintah 
Kota (Pemkot) Bima sebelum semuanya terkumpul dan diserahkan oleh Pemerintah 
Kabupaten (Pemkab) Bima. 
Demikian dikatakan pejabat BPK Pusat, ...selengkapnya 

Diare belum Kategori KLB
Selasa, 23 Januari 07 (16:11) - Di Posting Oleh : admin |  0 
komentar 
   
Kota Bima, Sumbawanews.com
 Meski ada peningkatan jumlah pasien diare yang dirawat di RSUD 
Bima hingga 18 Januari lalu, namun belum dikategorikan bukan kejadian luar 
biasa (KLB). 
Kasus baru dikatakan ...selengkapnya
   


  Pasang Iklan di Sumbawa news.Com 
  Klik disini!


Dompu Juara Umum Bulutangkis se-Pulau Sumbawa
Selasa, 23 Januari 07 (16:11) - Di Posting Oleh : admin |  0 
komentar 
   
Dompu, Sumbawanews.com
 Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Dompu meraih juara 
umum pada kejuaraan se-pulau Sumbawa yang digelar 15-21 Januari 2007  di 
Sumbawa. Atlet Dompu meraihjuara pada kelas tunggal dan ganda. ...selengkapnya
   

Kasus Bupati Abubakar mesti Disikapi Arif
Selasa, 23 Januari 07 (16:10) - Di Posting Oleh : admin |  0 
komentar 
   
Dompu, Sumbawanews.com
 Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat Dompu menyikapi kasus 
yang menimpa Bupati H Abubakar Ahmad, SH? Mantan Ketua Panitia Pengawas 
(Panwas) Kecamatan Dompu, Drs Syafrudin, meminta agar menyikapinya 
...selengkapnya
   

Keluarga Peserta Askeskin Protes
Selasa, 23 Januari 07 (16:09) - Di Posting Oleh : admin |  0 
komentar 
   
Kota Bima, Sumbawanews.com
 Beberapa pasien  rawat inap program Jaring Pengaman Sosial (JPS) 
yang menggunakan Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin (Askeskin) mengeluhkan 
pelayanan di loket Rumah Sakit Umum  Daerah (RSUD) Bima. Petugas 
...selengkapnya 

Koleksi Foto Porno, Siswa SMAN 1 Diskors
Selasa, 23 Januari 07 (16:09) - Di Posting Oleh : admin |  0 
komentar 
   
Kota Bima, Sumbawanews.com
 Seorang siswa SMAN 1 Kota Bima, Hr, diskors selama seminggu karena 
kedapatan memiliki foto porno dalam handphone (HP) miliknya. Namun, pihak 
sekolah membantah jika foto itu gambar ...selengkapnya
   


  Pasang Iklan di Sumbawa news.Com 
  Klik disini!


Komisi C Setuju Kantor Penghubung Dihapus
Selasa, 23 Januari 07 (16:08) - Di Posting Oleh : admin |  0 
komentar 
   
Kota Bima, Sumbawanews.com
Komisi C DPRD Kota Bima menyetujui dihapusnya Kantor Penghubung di 
Jakarta karena dinilai tidak berkontribusi bagi daerah. Demikian salah satu 
putusan Komisi C yang dibacakan oleh Feri ...selengkapnya
   

Komisi Dewan Setujui Enam Raperda
Selasa, 23 Januari 07 (16:07) - Di Posting Oleh : admin |  0 
komentar 
   
Kota Bima, Sumbawanews.com
 Tiga komisi DPRD Kota Bima, menyetujui enam usulan Rancangan 
Peraturan Daerah (Raperda) yang diajukan oleh eksekutif. Laporan komisi itu 
disampaikan pada sidang paripurna, Senin (22/1), di ruang ...selengkapnya
   

Median Jalan Dipasangi Lampu Hias
Selasa, 23 Januari 07 (16:07) - Di Posting Oleh : admin |  0 
komentar 
   
Kota Bima, Sumbawanews.com
 Dalam waktu dekat, rencananya median jalan di Kota Bima, lampu 
hias dan rambu-rambu lalu lintas akan dipasang. Saat ini, lampu hias itu sedang 
dipesan di Yogjakarta.
Untuk pemasangannya, ...selengkapnya
   

RSUD Bima Miliki Ventilator Pasien Flu Burung
Selasa, 23 Januari 07 

[mediacare] berita terkini www.sumbawanews.com (24/1) pkl. 10.07 Wib

2007-01-23 Thread Redaksi Sumbawanews.com

 Rencana Mutasi
itu…
Rabu, 24 Januari 07 (10:03) - Di Posting Oleh : admin
| 0
komentar
Ada berita menarik dari Kabupaten Dompu, kemarin. Akan ada mutasi para
pejabat berbagai eselon pada minggu ini, seperti yang diungkapkan oleh Plt
Bupati Dompu, Syaifurrahman Salman. Mutasi kali ini tentu
...selengkapnya
 Banyak Pejabat Takut pada
Bawahannya
Rabu, 24 Januari 07 (10:02) - Di Posting Oleh : admin
| 0
komentar

Banyak Pejabat Takut pada Bawahannya

Dompu, Sumbawanews.com.-
Jika selama ini bawahan cenderung takut kepada atasannya, di Dompu malah
sebaliknya. Atasan suatu instansi takut kepada bawahannya.
Hal itu dikemukakan oleh Sekretaris
...selengkapnya

 Berkas 12 CPNSD Depag "Bermasalah"
Dikirim
Rabu, 24 Januari 07 (10:01) - Di Posting Oleh : admin
| 0
komentar

Bima, Sumbawanews.com.-
Departemen Agama (Depag) Kabupaten Bima telah mengirimkan berkas 12 orang
yang diduga lulus tanpa tes ke Kantor Wilayah (Kanwil) Depag Provinsi NTB
untuk diperiksa.
Kepala Bagian Tata
...selengkapnya

 Berkas 12 CPNSD Depag "Bermasalah"
Dikirim
Rabu, 24 Januari 07 (10:00) - Di Posting Oleh : admin
| 0
komentar

Bima, Sumbawanews.com.-
Departemen Agama (Depag) Kabupaten Bima telah mengirimkan berkas 12 orang
yang diduga lulus tanpa tes ke Kantor Wilayah (Kanwil) Depag Provinsi NTB
untuk diperiksa.
Kepala Bagian Tata
...selengkapnya


*Pasang Iklan di *Sumbawa news.Com
*Klik disini! 
*
 Depdiknas Pusat Pantau Sarana
Imtaq
Rabu, 24 Januari 07 (09:59) - Di Posting Oleh : admin
| 0
komentar

Bima, Sumbawanews.com.-
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional (Depdiknas), sejak Senin (22/1) hingga Selasa (23/1),
memantau sarana iman dan ketaqwaan (Imtaq) di sejumlah sekolah di Kabupaten
...selengkapnya

 Enam PSK Diamankan Pol
PP
Rabu, 24 Januari 07 (09:59) - Di Posting Oleh : admin
| 0
komentar

Kota Bima, Sumbawanews.com.-
Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Bima, Selasa (23/1), sekitar
pukul 10.30 Wita mengamankan enam Pekerja Seks Komersial (PSK) di salah satu
losmen di Kota 
...selengkapnya

 Enam Anak Nakal Dibina di
Mataram
Rabu, 24 Januari 07 (09:59) - Di Posting Oleh : admin
| 0
komentar

Kota Bima, Sumbawanews.com.-
Enam anak nakal di Kota Bima telah diseleksi oleh yayasan sosial Panti
Permadi Putra Paramita Kota Mataram untuk dibina dan dilatih.
Anak nakal yang telah diseleksi itu
...selengkapnya

 Alwi: Barang Sendiri kok
Dikoleksi
Rabu, 24 Januari 07 (09:58) - Di Posting Oleh : admin
| 0
komentar

Kota Bima, Sumbawanews.com.-

Bagaimana reaksi pihak Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata
(Dikbudpar) Kota Bima. Diisyaratkan, jika terbukti akan ditindak sesuai tata
tertib dan pihak sekolah akan dipanggil dalam persoalan itu.
selengkapnya


*Pasang Iklan di *Sumbawa news.Com
*Klik disini! 
*
 Foto Siswa SMAN 1 itu Beredar
Luas
Rabu, 24 Januari 07 (09:57) - Di Posting Oleh : admin


[mediacare] Re: Permisi..ada yg tahu CP Rani?

2007-01-23 Thread Mieke Cahyadi
Thanks ya mas Ode =)


  
  Mieke E. Cahyadi
  --Majalah Fantasi Kids--
tel. 5255775 ext.170
   

 
-
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.

[mediacare] "Kerabat: Potret Keluarga Indonesia"

2007-01-23 Thread radityo djadjoeri
From: Tubagus P Svarajati
  E-mail: [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, 22 Jan 2007 12:22:23 +0700 

UNDANGAN
  Pameran Fotografi Kontemporer
  "KERABAT: Potret Keluarga Indonesia"
  Karya Tino Djumini
   
  RUMAH SENI YAITU
Kp. Jambe 280 Semarang 50124
Telp. (024)8414892 / 70184240
E-mail: [EMAIL PROTECTED]
   
  Pembukaan:
  Jumat, 26 Januari 2007; Pukul 19.00 WIB
   
  Dibuka oleh:
  Mr Roger Tol (Direktur KITLV-Jakarta)
   
  Diskusi:
  Jumat, 26 Januari 2007; Pukul 19.30 WIB
   
  Pembicara:
  Tino Djumini (fotografer)
  Rifky Effendy (kurator)
  Donny Danardono (pengajar filsafat di FH dan PMLP
  Unika Soegijapranata Semarang)
   
  Pameran:
  27 Januari s/d 12 Februari 2007
   
  Jam Buka:
  Setiap hari, kecuali hari besar / Minggu
  (Pkl. 10.00 - 17.00 WIB)
   
  Pada awalnya seseorang menyadari adanya perbedaan. Dia berkulit
coklat dengan tubuh seukuran orang Asia, sedangkan ayah-ibu dan
saudara-saudaranya berkulit putih serta tinggi besar. Apa yang salah?
  Akhirnya anak muda itu paham, bahwa ia adalah (hanya) sesosok anak
pungut dalam keluarga yang berkecukupan itu. Mereka tinggal di
Belanda. Dan, lantas, pemuda itu - Valentijn Gabriel van Dijk - 
mengarungi samudra bermil-mil untuk menyingkap tabir: siapakah ibu genetisnya?
   
  Perjalanan ke negeri tropis bernama Indonesia itu hanya berbekal 
sepotong foto kumal: citraan seorang bocah tiga tahunan yang, dengan polos, 
menatap kamera dengan latar (seperti) pintu kayu berserat. Pencariannya tidak
membuahkan hasil. Ia pulang dengan kekecewaan dan asa yang melemah.
Adakah ia berhasil menguak misteri: siapakah diri-aku sejatinya?
   
  Beberapa bulan kemudian sepucuk surat terlayangkan ke tangannya.
Seseorang perempuan, setelah membaca kisahnya di media massa 
Indonesia, mengaku sebagai ibu kandungnya. Pemuda itu tak sekejap 
percaya. Korespondensi berlanjut dengan segepok data untuk 
meyakinkannya. Singkat kata, akhirnya pemuda itu mafhum: peremuan 
inilah bagian dari sejarah dirinya yang terpendam.
   
  Perjumpaan dengan ibu kandung, keluarga darah-dagingnya, dan juga
budaya Indonesia menimbulkan enigma yang lain: ada jurang perbedaan
besar antara kultur dan cara pikirnya dengan 'mereka'.
   
  Pemuda itu melakukan pencarian yang kedua: ia mencari tahu jati-dirinya
melalui serangkaian serial fotografi. Proyek fotografinya kemudian 
dibukukan berjudul "Relatives: Portraits of contemporary Indonesians
families" diterbitkan oleh KITLV-Press (2006). Buku itu diberi pengantar oleh 
Ayu Utami.
   
  Tino Djumini - nama pemuda itu sekarang - akan memamerkan dan
mendiskusikan 32 (tiga puluh dua) karyanya untuk publik Semarang.
Foto-fotonya menggambarkan berbagai lapisan keluarga Indonesia;
seolah menyimpan memori dan sejarah yang hilang dari sang fotografer.
  Ini tentang suatu konstruksi: identitas.
   
  Pameran terbuka untuk umum dan gratis. 
   
  Kerja sama RSY dan KITLV-Jakarta.
   
  Mitra strategis: Yayasan Widya Mitra Semarang.
   
  Media Partners: Radio Prambors dan FeMale.
   
   *** Siaran Pers ini diterbitkan oleh Rumah Seni Yaitu ***


 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[mediacare] The Leading Indonesian Citizen Online Newspaper (LICON)?

2007-01-23 Thread beritarakyat88
KabarIndonesia
The Leading Indonesian Citizen Online Newspaper (LICON)?

"Dengan ini kami atas nama seluruh staf redaksi KabarIndonesia ingin
mengucapkan selamat kepada Sdr. Pan Mohamad Faiz, karena artikel
anda berjudul "25.000 Ahli Hukum Asal India akan Diekspor ke
Amerika" telah terpilih sebagai artikel yang banyak dikunjungi oleh
para pembaca KabarIndonesia".

"Berdasarkan hasil statistik data para pengunjungnya ternyata
artikel yang anda tulis banyak dibaca oleh para pengunjung, sehingga
layak untuk dinobatkan sebagai "Weekly TopViews". Ternyata artikel
anda ini telah menjadi satu artikel yang luar biasa. Disenangi oleh
para pembaca KabarIndonesia."

Demikian bunyi kalimat awal yang tertulis di layar computer saya
dari sebuah email yang dikirimkan oleh Redaksi Kabar Indonesia (E.
Widiyati) yang menobatkan salah satu artikel yang pernah saya tulis
pada media online tersebut menjadi "Top Weekly Views".

Percaya tidak percaya, sampai akhirnya saya pastikan untuk
mengunjungi kembali situs KabarIndonesia tersebut untuk membuktikan
bahwa ini bukanlah salah satu dari sekian banyak email spam yang
sering bertandang ke inbox saya. Ternyata benar, tanpa saya duga dan
sadari, artikel yang pernah saya kirimkan tersebut
mendapat "kesempatan" untuk dibaca oleh para pengunjung
KabarIndonesia lainnya, padahal saya merasa tidak ada yang terlalu
spesial dalam tulisan saya tersebut.

Siapa KabarIndonesia?

Mungkin banyak di antara, khususnya non-NETers, yang belum
mengetahui keberadaan koran online yang mempunyai ciri sangat khas
ini. Sebagaimana di deskripsikan oleh Redaksi yang bersangkutan,
KabarIndonesia tersebut adalah koran online pertama di Indonesia di
mana para pembacanya juga merupakan penulis berita pada
KabarIndonesia itu sendiri. Dengan mengusung motto "Dari Kita untuk
Kita", koran online tersebut ingin mengajak para pembacanya untuk
berpartispasi aktif dan saling berbagi berita-berita yang mereka
ketahui kepada khalayak umum, baik itu di dalam lingkup nasional
maupun internasional. Hal yang menjadi karakteristik utamanya di
sini yaitu Redaksi membuka peluang kepada siapa saja untuk menulis
berbagai hal maupun berita selama apa yang ditulisnya itu tidak
mengandung unsur SARA.

Tentunya kemudahan seperti ini adalah kesempatan yang dinanti-nanti
oleh banyak orang, termasuk saya, khususnya bagi mereka yang
terbiasa menjadi citizen reporter. Sehingga dalam tempo singkat,
semenjak diluncurkan pada bulan November 2006, koran online ini
sudah menjadi perbincangan hangat dikalangan komunitas cyber. Tak
ayal bila KabarIndonesia mendapat perhatian cukup besar dari para
pembaca sekaligus penulisnya hingga akhirnya mendapat point "Bintang
Lima" dari suara konsumen.

Penilaian dan Saran

Sebagaimana telah saya singgung sebelumnya, berita maupun artikel
yang ditulis dalam KabarIndonesia sebagian besar merupakan hasil
coretan tangan dari para pembacanya (user) sendiri, sehingga dapat
saya simpulkan bahwa koran online ini akan menjadi besar maupun
sebaliknya tidak semata-mata terletak di tangan redaksi, namun juga
tergantung dari user-nya.

Dengan sistem yang dimilikinya, KabarIndonesia nampaknya kini
menjadi koran alternatif bagi para pembaca yang juga ingin
mencurahkan pemikiran sekaligus melatih kemampuan penulisannya
melalui ketentuan yang jauh lebih mudah ketimbang koran-koran cetak
lainnya. Disadari atau tidak, koran cetak Indonesia terkadang masih
banyak yang terlalu mempertimbangkan "siapa dan apa posisi" si
penulis dalam artikel opini maupun kolom, ketimbangn dengan kualitas
muatan tulisannya. Dengan adanya KabarIndonesia ini, maka siapapun
mempunyai kesempatan pemuatan artikel yang sama dengan lainnya, maka
pantaslah bila ada yang mengatakan bahwa media ini adalah
medianya "orang biasa".

Namun terlepas dari berbagai kelebihan yang dimilikinya, bukan
berarti koran online ini tidak mempunyai kekurangan dan celah yang
harus segera mereka perbaiki di masa mendatang. Terpilih menjadi
penulis "Top Weekly Views" bukan berarti saya memandang koran online
ini bak permaisuri yang harus selalu disanjung-sanjung. Akan tetapi
sedikit saran saya berikut mungkin akan lebih sangat berharga
ketimbang berusaha "meninabobokan" rekan-rekan saya lainnya untuk
berkunjung ke situs KabarIndonesia. Sebab berapalah jumlah rekan
yang dapat saya bawa, mungkin dapat dihitung dengan jari, ketimbang
efek yang jauh lebih besar dari saran konstruktif yang akan saya
coba uraikan untuk sementara ini. Diantaranya yaitu:

1. Desain

Sejauh pengamatan saya, walaupun sudah mulai ada perubahan sedikit
demi sedikit sejak diluncurkannya pertama kali, namun desain yang
dihadirkan sepertinya masihlah kurang menarik bagi para pembacanya.
desain monoton dan standar untuk sebuah situs koran online. Memang
dengan tampilan seperti sekarang ini, daya aksesnya sangat mudah dan
nyaman, akan tetapi penampilan progresif visual, menurut saya, akan
mampu untuk lebih lama "menahan" para pembacanya ketika membaca dan
berkunjung di situs tersebut. Namun bukan berarti ha

[mediacare] Media Bali

2007-01-23 Thread Ria Ariyanie
All,
 
Mau minta bantuan nya lagi nih
Ada yg punya list media2 lokal di Bali...? Kalau bisa berikut dengan contact
redaksi nya untuk desk Teknologi...
Terima kasih banyak sebelumnya.
 
Regards,
Ria Ariyanie
ARC Worldwide Indonesia
a Division of PT Star Reachers Indonesia
Menara Thamrin 24th Fl.
Jl. MH Thamrn Kav. 3
P: 021 - 3983 0118 #1606
F: 021 - 3983 0129
 


[mediacare] [www.indiejazz.info] PASAR JAZZ PLAYS STANDARDS

2007-01-23 Thread indiejazz_inc
[www.indiejazz.info] PASAR JAZZ PLAYS STANDARDS

Jazz mulai berbunyi di awal tahun di ibukota, kemarin ini. Dengan 
JAZZ dijajakan di Gedung Kesenian Jakarta, yang disulap jadi pasar. 
Tapi Jazz memangnya musik yang ngaco, kalau nggak ngaco bukan jazz 
namanya. Kalau tidak bundar, bukan topi saya….Yang pasti, yang main 
di malam nge-jazz itu tidak ada yang pakai topi. Begitulah, 
dijejerkan bibit-bibit muda potensial. Tapi eits, berhati-hatilah! 
Kenapa sih? Lalu oom Oele Pattiselanno, "tua-tua keladi makin tua 
makin jazzy" saja. Jadi ingat "Trisum versi awal", Oele 
Pattiselanno – Tohpati – Donny Suhendra. Kemana tuh, oom?


Topi saya bundar, bundar topi saya, kalau tidak bundar bukan 
topi saya….Kalau tidak ngaco, bukan jazz namanya. Begitu kata sang 
pembawa acara. Jazz harus panjang lebar, jadi kata sepasang pembawa 
acara, mereka mau tidak mau juga harus berpanjang-panjang bicara. 
Jazz memakai MC seru juga, tapi kalau kepanjangan, bisa 
seperti "menggantung" para MC di depan panggung….

Ini acara digagas dan digelar secara independent dan sangat 
penuh perjuangan oleh sahabat musisi bernama, Riza Arshad. Ija, 
bilang, mau nggak mau harus berani melangkah. Berjuang sekuat 
tenaga, penuh siasat kiri kanan atas bawah. Dan Bento, teriak Indra 
Aziz!

SELENGKAPNYA DI >>> www.indiejazz.info




[mediacare] Disebut KKN, Laksamana Melawan

2007-01-23 Thread MTI
Disebut KKN, Laksamana Melawan



JAKARTA - Gara-gara namanya disebut Pansus Kapal Tanker Pertamina, mantan 
Menteri BUMN Laksamana Sukardi mengeluarkan dua jurus serangan balik. Selain 
melayangkan gugatan hukum, langkah politik untuk minta pertanggungjawaban 
Megawati pun disiapkan.

"Kami akan melaporkan sejumlah anggota DPR ke Mabes Polri karena diduga 
melakukan pencemaran nama baik," ujar Petrus Salestinus, kuasa hukum Laksamana 
Sukardi di Jakarta kemarin.

Laksamana, pendiri sekaligus koordinator Pimpinan Kolektif Nasional (PKN) 
Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) kemarin menggelar jumpa pers khusus untuk 
membantah temuan Pansus Tanker Pertamina DPR. Sebelumnya, saat Komisi III DPR 
menggelar rapat kerja dengan KPK, Pansus menyebut Laksamana sebagai orang yang 
bertanggung jawab dalam penjualan kapal tanker Pertamina.

"Pada rapat dengan KPK, mereka menyebut Laksamana terlibat KKN dan menyebut 
Laksamana sebagai orang yang paling bertanggung jawab untuk dimintai 
keterangan. Padahal, KPK sudah memberikan keterangan tidak ada kerugian negara 
dalam kasus ini," kata Petrus.

Karena itu, Laks akan melaporkan sejumlah anggota Pansus seperti Gayus Lumbuun 
dan Simon Patrice Morin. Keduanya dari FPDIP. Mereka akan dilaporkan ke Mabes 
Polri pada Kamis, 25 Januari 2007. Menurut Petrus, Pansus DPR juga akan digugat 
secara perdata ke pengadilan karena dalam keputusannya diduga ada kebohongan 
publik.

Laksamana juga menegaskan, tidak ada kerugian negara apa pun dalam penjualan 
tanker tersebut. Dia bahkan menyebut negara diuntungkan sekitar USD 50 juta. 
"Jadi, tidak jelas mengapa saya diminta bertanggung jawab. Sejak mundur dari 
kabinet, saya memang sudah jadi TO (target operasi)," katanya.(adb)

Sumber: Jawapos - Rabu, 24 Januari 2007

++
 
Untuk berita aktual seputar pemberantasan korupsi dan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) klik
http://www.transparansi.or.id/?pilih=berita
 
Untuk Indonesia yang lebih baik, klik
http://www.transparansi.or.id/ 


 
Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI)
The Indonesian Society for Transparency
Jl. Polombangkeng No. 11,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 
Telp: (62-21) 727-83670, 727-83650 
Fax: (62-21) 722-1658 
http://www.transparansi.or.id 
E-mail: [EMAIL PROTECTED] 

[mediacare] Selamat bergabung untuk Mbak Suci dari Trans7

2007-01-23 Thread radityo djadjoeri
Selamat bergabung di MEDIACARE untuk Mbak Suci Mulyaputri yang menjabat sebagai 
staf PR Trans7. 
   
  Terus terang kami semua disini butuh pencerahan dari awak Trans Corp yang 
cukup ramai dibincangkan di milis ini.  
   
  Salam,
   
  RD
   
  --
   
  Suci Mulyaputri
Public Relations TRANS7
Jl. Kapt P. Tendean Kav 12 - 14A, Jkt 12790
E-mail: [EMAIL PROTECTED]
Website: www.trans7.co.id

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[mediacare] Re: sewa komik prabayar

2007-01-23 Thread tatootawon
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi: James di
(021)6530-6747 atau 0812-104-1613
thx :)
--- In mediacare@yahoogroups.com, "tony" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> hallo, boleh tau CP n no tlp tempat tersebut, butuh ASAP
neh...thanks, tony santana, tabloid kawasan Infomedia Yellow Pages 
> 
>   - Original Message - 
>   From: tatootawon 
>   To: mediacare@yahoogroups.com 
>   Sent: Tuesday, January 23, 2007 1:12 AM
>   Subject: [mediacare] sewa komik prabayar
> 
> 
>   Sewa Buku Prabayar
> 
>   Starfly Comic Lounge, tempat penyewaan buku komik yang menyerap sistem
>   dari Taiwan. Mulai tanggal 20 Januari 2007, Starfly Comic Lounge akan
>   membuka franchise Indonesia pertama di Ciputra Mall lantai 5 untuk
>   memenuhi kebutuhan baca anak-anak dan orang dewasa. 
>   Starfly sendiri merupakan salah satu bagian dari Star Bookstore.
>   Berawal dari Taiwan sejak tahun 1990, Star Bookstore telah memiliki
>   lebih dari 1000 jaringan outlet di seluruh dunia, termasuk di
>   Hongkong, China, Singapore, Malaysia, Amerika, Inggris, dan Australia.
>   Semua ini karena pengelolaan franchise dan pengembangan system
>   informasi dari pembukuan sederhana sampai ke system komputerisasi
>   secara menyeluruh untuk stock buku maupun keanggotaan member dengan
>   menggunakan smard card. Selain itu, Star Bookstore telah mengembangkan
>   Star eRead, salah satu alat pertama di dunia untuk membaca electronic
>   book.
> 
>   Starfly Comic Lounge Indonesia akan memberikan pelayanan, fasilitas,
>   serta koleksi buku komik yang berbeda dari tempat penyewaan buku komik
>   lainnya. Misalnya saja, tersedianya tempat duduk nyaman untuk pembaca
>   yang ingin membaca di dalam. Selain itu, juga tersedia makanan dan
>   minuman kecil yang dapat dibeli dan dinikmati di dalam. Diharapkan
>   dengan begitu, para penggemar komik akan merasa lebih nyaman ketika
>   membaca buku kesayangannya.
> 
>   Untuk membantu pelanggan, Staf Starfly Comic Lounge akan siap
>   memberikan resensi dan informasi mengenai buku yang hendak disewa.
>   Bagi pembaca yang berniat mencari informasi lebih juga dapat browsing
>   di internet melalui komputer yang disediakan secara gratis bagi para
>   pembaca di dalam.
> 
>   Bagi mereka yang lebih memilih untuk meminjam keluar dan membaca
>   dirumah dapat dilakukan tanpa perlu memberikan uang jaminan terlebih
>   dahulu. Starfly Comic Lounge menggunakan teknologi smartcard, dimana
>   orang yang ingin menyewa buku dapat membuat kartu pra-bayar tanpa
>   memberikan uang jaminan. 
> 
>   Koleksi buku komik yang bisa didapatkan di Starfly Comic Lounge cukup
>   beragam. Dari komik Jepang, Amerika, Eropa, atau Indonesia tersedia di
>   Starfly. Buku novel lama dan baru juga dapat ditemui di Starfly Comic
>   Lounge.
>




[mediacare] Pengadilan Bekukan Duit Tommy Soeharto

2007-01-23 Thread MTI
Pengadilan Bekukan Duit Tommy Soeharto



LONDON -- Pengadilan Guernsey, negara persemakmuran Inggris, Senin lalu 
menyetujui permintaan Kejaksaan RI untuk membekukan sementara uang Tommy 
Soeharto yang disimpan di Banque Nationale de Paris (BNP) Paribas. Uang itu 
diduga jauh lebih banyak daripada yang sebelumnya diketahui kejaksaan.

Kepada Tempo, Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Marty Natalegawa, mengatakan 
pembekuan itu bersifat sementara, setidaknya sampai Tommy dapat membuktikan 
kebenaran asal-usul uang tersebut. Di koran Financial Times, Marty mengatakan 
pemerintah masih mengumpulkan bukti yang lebih kuat. "Kami akan menghadirkan 
bukti-bukti tambahan saat pengadilan benar-benar berlangsung pada 8 Maret 
nanti," kata Marty.

Sengketa uang Tommy senilai 36 juta euro atau sekitar Rp 421 miliar di bank itu 
dimulai pada Oktober 2002, saat BNP Paribas cabang Guernsey enggan mencairkan 
rekening milik Garnet Investment, perusahaan Tommy yang terdaftar di British 
Virgin Islands. Pihak bank meminta Garnet menjelaskan asal-usul uang yang 
disimpan sejak Juli 1998 itu. Karena bank itu tak kunjung mencairkan dananya, 
Tommy pada Maret 2006 pun mengajukan gugatan ke pengadilan Guernsey.

Pemerintah Indonesia kemudian mengintervensi proses hukum ini karena menganggap 
uang Tommy di BNP Paribas itu berasal dari korupsi. Senin lalu, permohonan itu 
dikabulkan. Dan karena itu, pengadilan setuju membekukan sementara aset 
tersebut.

Menurut Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh, pembekuan itu memang sesuai dengan 
keinginan mereka. "Kami minta Mareva injunction (dibekukan dan tidak bisa 
ditarik), supaya uang itu di-freeze, dibekukan dulu," kata Abdul Rahman 
kemarin. "Menurut pengacara kami di sana, klaim kami cukup kuat." 

Karena itu, proses penarikan kembali membutuhkan waktu. "Minimal sekarang itu 
dibekukan, sambil menunggu proses pembuktian dari kami, (juga) pembuktian dari 
Tommy," kata Abdul Rahman. Meski demikian, dia tak menutup kemungkinan 
dialihkannya aset itu ke pemerintah Indonesia. "Target akhir dibawa pulang."

Jumlah uang Tommy di BNP Paribas diduga lebih dari 36 juta euro. "Tadi saya 
mendapat laporan, ternyata di dalam pembukuan, jumlah awal seluruhnya sekitar 
60 juta euro," ujar Jaksa Agung kemarin. Bahkan, menurut koran Financial Times, 
jumlahnya bisa mencapai 75 juta euro.

Pemerintah menunjuk seorang pengacara lokal Guernsey, Lloyd Le Roy Strappini 
dari kantor pengacara L. Strappini & Co., untuk menangani kasus ini. "Mr Lloyd 
sudah menyampaikan bahwa kami punya basis legal yang kuat untuk menggugat," 
kata Direktur Perdata Kejaksaan Agung Yoseph Suardi Sabda, yang mengikuti kasus 
itu di Guernsey, kepada Tempo. AFP | FANNY FEBIANA

Sumber: Koran Tempo - Rabu, 24 Januari 

++
 
Untuk berita aktual seputar pemberantasan korupsi dan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) klik
http://www.transparansi.or.id/?pilih=berita
 
Untuk Indonesia yang lebih baik, klik
http://www.transparansi.or.id/ 


 
Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI)
The Indonesian Society for Transparency
Jl. Polombangkeng No. 11,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 
Telp: (62-21) 727-83670, 727-83650 
Fax: (62-21) 722-1658 
http://www.transparansi.or.id 
E-mail: [EMAIL PROTECTED] 


[mediacare] curhat roda 2 ke roda 4

2007-01-23 Thread rury
Kayaknya curhat dibawah, memang mewakili "kita" pengendara motor deh.
 
dari milis sebelah

- ==
Bapak2, ibu2 yth, Sebelumnya saya mohon maaf bila
tulisan berikut kurang berkenan. Kami hanyalah ingin
meminta maaf kepada bapak & ibu pengguna roda empat
mengenai perilaku kami di jalan raya. Sungguh, kami
tidak memiliki maksud untuk 'mengganggu' kenyamanan
anda. Bila kami terlihat suka nyerobot kekanan atau
kekiri, itu hanyalah karena kami merasa kepanasan. Ini
tentunya akibat jaket, helm, sarung tangan, masker,
yang kami gunakan di siang bolong. Tentunya rasa
kepanasan ini tidak anda rasakan, karena dinginnya
hembusan AC yang keluar dari kisi kisi dashboard mobil
anda. Sedangkan kami hanya mengandalkan kisi kisi
ujung jaket, ataupun bagian bawah helm, he he he.

Bila anda melihat kami mendaki trotoar, ataupun
mengambil jalur kanan yang berlawanan, itupun bukan
karena kami sok jago. Tapi kami hanya mencari
alternatif jalur, sebab seluruh badan jalan tertutup
oleh MPV ataupun SUV bapak & ibu. Rasanya kami nggak
kuat jika harus menunggu dibelakang knalpot anda, yg
belum tentu bebas emisi (maaf ya).

Belum lagi kami takut di PHK, hanya karena telat masuk
kerja. Tentunya khusus hal ini, sebagian dari anda
tidak perlu absen kan ?, kalo masuk kerja? Sebab kalo
sebagian besar dari kami, ... minimal dipotong uang
transport, hiks!! Belum lagi, kami suka malu bila
harus melewati resepsionis nan cantik yang menutup
hidung kecil mereka, karena mereka mencium aroma
knalpot dan 'bau matahari' dari jaket lusuh kami.
Walau deodorant 5 ribuan telah kami semprot, tentu
tidak sebanding dg parfum mobil anda yg 50 ribuan plus
sejuknya AC mobil anda.

Kami sadar kok, kami jg suka keterlaluan. Tapi kami
juga gak pernah memprotes roda empat. Kami cukup tau
diri kok, dengan pajak yg super murah kami, sehingga
kami harus rela mengalah bila berbicara tentang
parkir. Kami cukup puas dengan areal 150 x 50 cm
sebagai tempat parkir kami. Tentu berbeda dengan areal
parkir bapak-ibu. Memang sih, tarif parkirnya aja
beda.

Hmmm, kami juga gak pernah protes kok, terhadap roda
empat yang telah oleh pemerintah di-anak emaskan.
Jalan tol trilyunan rupiah telah dibangun, diatas
gusuran tanah dan rumah kami. Kami harus putar otak
mencari tempat tinggal bagi anak dan keluarga, hanya
demi bapak-ibu bisa cepat sampai tamasya ke ancol
ataupun taman safari.

Ngomong2 tentang tamasya. Memang sih, mungkin anda
sering melihat kami berboncengan 3 atau 4 dengan putra
putri kami pergi ke dufan. Tapi kami gak yakin, apakah
anda melihat kami, memijit tangan, kaki dan bahu
mereka yang kecil ditempat parkir. Ini karena cara
duduk mereka yg sedikit berakrobat di atas motor kami.
Tentunya berbeda dengan lucunya putra-putri anda yang
asyik bermain game di dalam mobil, atau tidur pulas di
jok belakang.

Kami juga gak keki kok, dengan senyum kecil bapak-ibu,
bila melihat kami panik saat hujan turun. Dimana kami
harus buru-buru, loncat dari motor, buka jok motor,
copot sepatu, dan mengenakan jas hujan. Terkadang kami
membayangkan, bila kami ada di posisi anda. Mau
gerimis kek, mau hujan gede kek, bodo' amat, cukup
putar tuas kecil disamping stir, maka wiper kaca akan
bekerja lembut membersihkan air di kaca depan &
belakang. Aaaah enaknyaa di mobil.

Kami juga gak protes kok, bila mungkin bapak-ibu yang
terbiasa menginstruksikan lembur kepada kami. kami
cukup mengerti bila anda tidak pernah membayangkan,
betapa dinginnya pulang kerja di malam hari dengan
motor. Kami cuma berharap, bahwa petuah orang tua,
yang mengatakan, kalo kena angin malam bisa kena
paru-paru basah, adalah isapan jempol semata.
Amit-amt. ..!

Kami juga gak protes kok, bila jari jemari anda
menjentikkan abu rokoknya lewat jendela, sehingga
mengenai jaket kami. Ataupun celana kami harus
'menerima' sampah, yang anda buang lewat jendela.
Mungkin kami dengan jaket hitamnya, tampak seperti
tong sampah kali yeee. Hi hi hi. Mohon maaf juga bila,
kami harus terlihat melotot di depan anda. Hmm
sungguh, itu gak sengaja kok, . Sebab selama naik
motor, mata kami harus dipicingkan agar tidak kena
debu. Naaah begitu berhenti, secara refleks mata kami
terbuka lebar, seperti melotot, he he he.Maaf ya
pak-bu. Peace !!!

Memang siiih, kami sering bikin masalah di jalan raya,
tapi setidaknya, kaum kami belum pernah punya
kesempatan bikin masalah buat negara ini. (Jadi gak
enak nerusinnya)

Memang siiih, rata rata dari kami tidak berpendidikan.
Walau beberapa rekan kami masih setia berprofesi
pengojek untuk mengantar kaum berpendidikan nan
terhormat ke tujuan, bila mereka diburu waktu atau
hampir terlambat.

Memang siih, rata-rata dari kami gak memiliki tata
krama. Karena kami gak punya cukup uang untuk belajar
di tempat kursus kepribadian ataupun pelatihan image
development. (SD aja DO ? hiks!). Tapi setidaknya,
kami cukup tau diri kok, untuk tetap menganggukan
kepala kepada bapak-ibu duluan plus senyum manis, bila
kami bertemu anda di koridor kantor. Ataupun menja

[mediacare] Ibarruri Putri Alam (oleh Suar Suroso)

2007-01-23 Thread heri latief
Ibarruri Putri Alam
   
  Oleh Suar Suroso
  
Hasta Mitra berjasa lagi dengan menerbitkan buku Ibarruri Putri Alam—Putri 
Sulung D.N.Aidit. Dan Pak Joesoef Ishak serta Goenawan Mohamad menambah bobot 
buku ini dengan memberi Kata-Kata Pengantar.
   
  Iba menulis otobiografinya secara ”apa adanya”. Yang dipaparkannya adalah 
kisah hidupnya selama rentang waktu paruh kedua abad ke-XX dan tahun-tahun 
pertama abad ke-XXI. Saya terharu dan kagum akan penulisan Iba yang berdasarkan 
ingatannya itu. Sebab, sosok-sosok yang diungkapkannya adalah saya kenal secara 
pribadi. Mulai dari Bapa dan Ibunya, Paman-pamannya Murad suami isteri, Sobron 
suami isteri dan Asahan serta Akbar Mudigdio. Juga pribadi-pribadi lainnya 
seperti Bung Eska, Mbah Ramidjo, Bung Anwar Dharma, Pak Umar, Mas Bud (Budhiman 
Sudharsono), Warok, Eko Darminto, Tomas Sinuraya serta isteri, Drugov A.Y., 
Olga Cyecyotkina, Yakovliyev, komandan kompi wanita Birma A Miao, semua saya 
kenal baik. Dan peristiwa-peristiwa besar yang dilukiskannya, termasuk yang 
juga saya alami. Iba dan Ilya saya kenal semenjak mereka baru datang di Moskow.
   
  Masa hidup Iba yang dipaparkan dalam roman biografis itu adalah mulai dari 
usainya Perang Dunia ke-II. Berlanjut dengan gelora pancaroba susul menyusul 
menimpa dunia. Dunia dilanda Perang Dingin. Indonesia berlumuran darah dengan 
pembantaian atas kaum komunis dan Sukarnois, berlangsung penggulingan Bung 
Karno. Terpukulnya PKI di tanah air melahirkan kekisruhan dahsyat di kalangan 
komunis Indonesia di luar negeri. Berlangsung kontradiksi bahkan konflik antara 
Partai Komunis Uni Sovyet dan Partai Komunis Tiongkok, kontradiksi paling hebat 
dalam sejarah gerakan komunis internasional. Vietnam dipanggang perang dengan 
seperempat juta pasukan Amerika dikerahkan membasmi komunis Vietnam. Tak kurang 
dari 23.000 pemuda Amerika korban dan lebih dari 2000 pesawat terbang AS musnah 
ditembak jatuh atau dihancurkan. Di Eropa, Tembok Berlin dirobohkan. Disusul 
bendera merah berpalu-arit dikerek turun dari puncak istana Kremlin. URSS 
lenyap dari peta politik dunia. Negara-negara sosialis
 Eropa Timur dan Tengah brantakan. Di Tiongkok bergelora Revolusi Besar 
Kebudayaan Proletar. Dalam masa yang penuh pergolakan inilah Iba hidup. 
Biografinya berselimut pencerminan suasana pergolakan ini. Iba bukan hanya 
pemantau pasif. Dia terlibat dan ikut merasakan akibatnya.
  Itulah keistimewaan roman biografis ini. Iba menulis ”apa adanya”. Tulisannya 
berbobot. Sebagai orang muda, romantikanya tidaklah cengeng. Tapi berbenang 
merah patriotisme. Cinta tanah air yang tak terbatas. Sekian dasawarsa 
terlunta-lunta di luar negeri, sampai akhirnya memegang paspor Perancis, tapi 
Iba tetap mengaku bangsa Indonesia, merindukan tanah air, kampung halaman 
tercinta. Iba merindukan budaya bangsanya. Secara pengenalannya, Iba 
membandingkan peradaban Jawa, peradaban bangsanya dengan peradaban Barat. 
Kesempatan Iba mengenal Budhisme tidaklah melenyapkan pandangan materialisme 
yang dianutnya. Ini dibuktikan dengan analisanya terhadap keadaan sekarang dan 
masa depan Indonesia. Dengan tajam dan penuh perasaan Iba menulis: bangsa kita 
”bangsa yang begitu ramah, jenaka, murah senyum dan lapang dada, berhati 
lembut, dan yang kadang bersifat lugu, tapi cukup cerdas, berjiwa kreatif dan 
berani. Oh, bangsa yang pernah memiliki jiwa besar penakluk samudra, yang pernah
 dengan bangga memproklamasikan kemerdekaannya ke seluruh dunia serta berani 
membelanya sampai titik darah penghabisan. Aku tak percaya bangsa sedemikian 
ini akan terus-menerus membiarkan dirinya dihimpit beban-beban masa lalu, 
membiarkan bathinnya terkoyak-koyak.”
   
  Optimisme Iba tak hanya menyangkut masa depan bangsanya, Indonesia. Terhadap 
generasi muda yang sudah menjadi korban pembodohan jahiliyah yang dibina rezim 
orba, Iba mencatat bahwa betapapun mereka selama ini dikungkung, tetap 
mencari-cari ilmu pegangan demi perobahan sosial di Indonesia. Generasi muda 
Indonesia akan tampil dan maju membela Indonesia.
   
  Membantah tuduhan bahwa PKI atheis, anti Tuhan dan anti agama, Iba menulis:
  Orang-orang PKI, sepengetahuanku, terlalu sibuk, terlalu banyak urusan: 
melawan nekolim, memperjuangkan pembebasan Irian Jaya, melaksanakan  
UUPA/UUPBH, melakukan pendidikan dari mulai pembrantasan buta-huruf sampai 
membangun Universitas Rakyat, membangun penerbitan buku-buku marxis yang 
dianggap sangat kurang, urusan menyelenggarakan koran partai, masih harus 
melakukan pekerjaan sampai ke bawah-bawah dari mengurusi kehidupan sampai 
masalah kesehatan, olahraga, dari peningkatan produksi sampai kenaikan gaji (di 
kalangan kaum tani, buruh, nelayan) mengangkat dan mengembangkan kebudayaan 
serta kesenian rakyat...  Kalau kita sekarang melihat dan membaca barang-barang 
 langka seperti dokumen-dokumen PKI ketika itu, pidato-pidato wakil-wakil 
partai di kongres-kongres partai, musuhnya PKI itu memang tidak sedikit, bahkan 
mungkin memang terlalu banyak. PKI ketika i

Re: [mediacare] Untuk Bung Satrio di Trans TV

2007-01-23 Thread niniek niniek
Mungkin kacamata yang digunakan harus sama. Kaca mata manajemen atau etika 
bisnis. Kalo kacamatanya berbeda ya diskusinya ga nyambung2, ga ketemu2. Tapi 
inilah kekayaan diskusi ya.
   
  Menggiurkan sekali pembagian 3 - 30 kali gaji itu. Saya jadi bertanya-tanya 
siapa gerangan yang mendapat 30 x gaji itu. Semoga adil ya, Bung, penilaiannya. 
Sehingga OB dan Satpam pun ikut merasakan kegembiraan itu. 

 
-
Food fight? Enjoy some healthy debate
in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.

Re: [mediacare] Yang saya tahu soal sensasi Trans Corp kemarin

2007-01-23 Thread chazt pamungkas
Dan ironisnya lagi..kenapa mereka kabarnya memakai sistim SMS reg and unreg 
yang notabene memanfaatkan KUANTITAS jumlah peserta untuk mengeruk keuntungan 
duit semata..dasar KAPITALIS, apapun jalannya sebodo amat yang penting ngak mau 
rugi dan pundi-pundi uang bertambah terus, persetan dengan penderitaan orang 
lain... duh KEJAMNYA DUNIA INI !

living on deadline <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   Yang saya tahu soal sensasi 
Trans Corps kemarin dari wawancara dengan Mr. Ishadi SK
  Kenyataannya :
  Posisi yang ada di Trans Corp = 500
  Peserta tes ujian masuk = 107.000 orang
  Karena animo peminat diluar dugaan maka secara spontan diputuskan sebagian 
akan disalurkan ke Para Group yang mana disitu ada bank Mega, Mega Ansuransi 
(peluang terbanyak jadi sales asuransi) dan sebagainya.
  Event semacam ini akan diadakan setiap tahun. Lalu apakah selalu ada posisi 
sebanyak itu di trans corp? pada kenyataannya tiga tahun terakhir yang hengkang 
dari Trans Corps sebanya 3500 orang. Karena lebih dari 80% karyawan Trans corps 
usianya dibawah usia 28 tahun, maka dipastikan hengkangnya karyawan tersebut 
tak satupun disebabkan pensiun.
  Menurut Ishadi SK, gaji yang didapat karyawan Trans Corp pemula, rata-rata 
diatas standar stasiun lainnya (jika benar informasi dari rekan-rekan bahwa gai 
pemula di Trans Corps dibawah 1,5 maka kebenaran dari keterangan ini patut 
dipertanyakan lagi).
  Meski sudah terseleksi 500 orang tersebut, jika diwaktu 3 bulan itu dianggap 
gugur, maka yang dipanggil adalah yang ada di waiting list sesuai urutan 
teratas.
   
  Menurut pendapat pribadi saya :
  Langkah yang diambil Trans Corps ini ada nilai positif dan negatifnya.
  Dengan cara seperti itu, Trans Corps telah membuka borok Negara ini yang 
telah menutup mata dengan kenyataan bahwa betapa tingginya angka pengangguran. 
tetapi jika disebut ini memberikan peluang bagi pengangguran, itu belum tentu. 
Karena lebih dari 70% yang mengikuti tes tersebut, rata-rata sudah berstatus 
karyawan sebuah perusahaan. Dan tak dipungkiri lagi bahwa waktu itu banyak 
perusahaan yang ketir-ketir kehilangan karyawan berpotensi mereka.
  Tetapi melihat perbandingan peluang dan jumlah peserta serta cara 
pelaksanaannya, saya turut setuju dengan pendapat rekan-rekan yang menganggap 
Trans Corps kurang manusiawi yang mana memanfaatkan salah satu permasalahan 
terbesar Negara atau masyarakat kita tentang pengangguran telah dijadikan ajang 
sensasi dan publikasi.
  Namun jika ini adalah sebuah niat baik, maka memakluminya. Dan semoga 
pemerintah membuka mata dengan melihat sensasi ini.


MOD:
Mungkin patokan gaji Rp 1,500,00 adalah gaji untuk OB dan satpam   yang baru 
bergabung di Trans Corp. Angka tersebut persis sama dengan gaji pengantar 
pesanan yang baru masuk di McD.





   


Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links






-
 Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos.

[mediacare] IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK

2007-01-23 Thread Iyo Tengil
IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK
Kegundahan seorang Ayah



Hari minggu tgl 14 Januari 2007, kami sekeluarga
(istri dan kedua anak saya masing-masing berumur 9 dan
5 tahun) bermaksud pergi ke untuk sholat ashar di
Masjid "Kubah Emas" (kalau tidak salah namanya Masjid
Dian Al Mahri), Istri dan kedua anak saya begitu
bersemangat untuk sholat di Masjid yang terletak
daerah Meruyung, Depok tsb, Selain sholat saya juga
ingin memberikan alternatif wisata rohani yang positif
pada anak saya. Namun saat kami hendak masuk ke pintu
gerbang Masjid, satpam penjaga melarang anak saya
masuk dengan alasan masih di bawah 10 tahun
(begitupula nasib sama dialami pengunjung lainnya).


 Saya melihat pengumuman yang memang menuliskan
melarang anak usia dibawah 10 tahun masuk ke areal
masjid dengan alasan untuk menjaga kebersihan,
ketertiban, dan kekhusuan ibadah. Saya langsung
terhentak kaget, kecewa karena seumur hidup saya baru
kali ini saya menemui sebuah Masjid yang membuat
larangan anak kecil masuk, bahkan ke halamannya saja
tidak boleh. Yang semakin menusuk hati saya adalah
kekecewaan yang begitu terlihat dari ekspresi anak
saya terutama anak laki-laki saya yang berusia 5
tahun, dia heran dan bertanya "kenapa yah, aku tidak
boleh masuk?, emangnya yang punya mesjid tidak suka
anak kecil yah?". Saat itu saya tidak bisa menjawab
apapun, jawaban seperti apa yang harus saya berikan
pada anak saya?. Selama ini saya berusaha untuk selalu
membiasakan anak saya sholat di masjid sebelah rumah.
Namun saat ia begitu antusias untuk melihat Masjid
yang begitu tersohor dan indah justru ia tidak bisa
masuk. Akhirnya kami sholat Ashar di Mushola dekat
pintu gerbang Masjid "Kubah Emas". Mushola yang -maaf-
tempat wudhunya tidak terawat dan kotor namun welcome
kepada kami termasuk anak-anak saya.

Setelah sholat saya berpikir mengapa pemilik Masjid
itu menerapkan sebuah aturan yang bahkan melebihi
aturan di Masjidilharam? dimana ada orang yang thawaf
terlihat membawa bayi dan tidak dilarang oleh Asykar
(polisi kerajaan). Saya tidak pernah mendengar atau
membaca sebuah ayat atau hadits yang melarang anak
dibawah 10 tahun tidak diperbolehkan pergi ke Masjid.
Yang saya tahu memang Rasulullah melarang anak kecil
sholat di shaff terdepan bukan melarang datang sholat
ke Masjid. Saya khawatir aturan di Masjid "Kubah Emas"
ini melewati apa yang digariskan Rasulullah.

Secara Psikologis , pelarangan ini tentu menjadi
kontraproduktif dengan proses pengenalan dan
pembiasaan dini agar anak dekat dengan Masjid dan mau
ke Masjid. Bayangkan jika semua Masjid melarang anak
dibawah usia10 tahun sholat di Masjid, maka Masjid
akan kehilangan jama'ahnya sebab generasi mudanya
tidak pernah dibiasakan pergi ke Mesjid. Generasi muda
Islam akan semakin jauh dari tempat sujud ke Tuhannya
dan mungkin mereka akan "phobia" dengan Masjid.

Jika memang pemilik Masjid Kubah "Emas" ingin
membatasi segmen pengunjung maka seharusnya jangan
disebut Masjid, sebut saja "ini adalah tempat sholat
pribadi kami yang berada di areal pribadi, setiap yang
ingin sholat harus ikut peraturan keluarga kami".
Sebab jika disebut Masjid maka sudah memasuki dimensi
publik dimana semua muslim berhak sholat di Masjid
manapun termasuk dengan anak-anaknya. Tentu setiap
orang tua harus menjaga anaknya agar tertib.

Terakhir saya berharap "pemilik" Masjid "Kubah Emas"
(juga ke masjid
manapun) mau meninjau kebijakannya. Anak adalah
harapan masa depan Islam, mereka harus didik dekat dan
cinta Masjid sejak dini, kalau tidak mereka akan lebih
dekat pada "tempat" lain yang belum tentu membawa
kebajikan bagi mereka.. Saya berharap pula, Masjid
yang begitu megah, mewah dan konon menelan biaya
ratusan milyar rupiah lebih ramai dengan kegiatan
lainnya selain tempat sholat, seperti pengajian dan
pengkajian dan seminar Islam, mentoring/pengajian bagi
anak-anak yang pasti akan tertarik karena halamannya
luas dan indah. Betapa mubazirnya Masjid ini jika
hanya dipakai "hanya" untuk sholat dan itu pun
dibatasi. Kita bisa berkaca pada Masjid Nabawi pada
awalnya dijaman Rasulullah masih hidup, dibangun
secara sederhana, dengan atap dari pelepah kurma,
dinding dari lumpur yang dikeraskan. Namun Masjid itu
begitu kaya dengan aktivitas, menjadi tempat
Rasulullah membina ummatnya, bermusyawarah tentang
masalah ummat Islam, mengatur strategi, menimba ilmu
dan disitulah peradaban Islam mulai dibangun.

Saya pribadi masih punya PR untuk menjelaskan kepada
anak laki-laki saya agar ia tidak salah "belajar",
jangan sampai ia punya persepsi bahwa Masjid bukan
tempat anak-anak untuk dekat sama Tuhannya..,
naudzubillah minzalik.

Hilmy Wahdi.
Psikolog Alumnus UI
Mahasiswa Program Doktor UNJ
Dosen tidak tetap di FE UI ekstension
Ayah dari dua anak yang sedang belajar untuk dekat
dengan Tuhannya.



 

Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.
http://autos.yahoo.com/new_cars.html 


Re: [mediacare] Buku paling dahsyat tentang Papua

2007-01-23 Thread pembukuan_makassar

halo kawan2, mau nanya nich , dimana bisa mendapatkan buku ini ???
kalo bisa tau juga berapa harganya ???

ok hanya itu saja, sampai jumpa.


  - Original Message -
  From: bambang murtianto
  To: mediacare@yahoogroups.com
  Sent: Monday, January 22, 2007 3:57 PM
  Subject: [mediacare] Buku paling dahsyat tentang Papua





 
Kepada Moderator,
Please titip info untuk salah satu buku yang paling dahsyat dekade ini ya!!

Salam dan hormat,
Bambang

Dear kawan-kawan milis,

Telah terbit salah satu buku yang paling dahsyat dekade ini,
berjudul:

PAPUA  SEBUAH FAKTA DAN TRAGEDI ANAK BANGSA.

Penulis:  Dr John Manangsang, seorang dokter yang berkarya di Papua.
Diterbitkan oleh: Yayasan Obor Indonesia,  2007
Jl Plaju 10 Jakarta 10230
Telp: 021-31926978; faks-31924488 

Buku ini merupakan revisi dan perluasan dari buku yang pernah terbit tahun 
1994
Berjudul CATATAN SEORANG DOKTER DARI BELANTARA BOVEN DIGUL
Dan pernah mendapat penghargaan dari LIPI -TVRI  di tahun 1996 sebagai 
Pemenang Lomba Karya Tulis Ilmiah "Peneliti Muda bidang  sosial, kebudayaan dan 
Kemanusiaan 1995" .

Dalam edisi baru ini, ini 19 Pakar Indonesia memberi komentarnya, sebagai 
berikut"


KOMENTAR

". luar biasa, menggetarkan hati siapapun yang membacanya." (Erros Djarot)


".sangat dahsyat bara hati cinta pedulinya kepada yang sakit. (Prof. Mudji 
Sutrisno, SJ)


"Tak dapat saya lupakan  kerusakan lingkungan saat terbang di atas daerah 
Mimika.. Daerah yang kaya ini dapat dikembangkan bila seluruh masyarakat di 
Nusantara bekerja terpadu." (Prof. Supartondo)

"Dia bukan model dokter yang pasif lalu menyerah, hanya karena tidak ada 
fasi litas.. Dia mau menikmati  keberhasilan sekaligus kegagalannya." (Prof. 
Daldiyono)

"Saya salut kepadanya. Saya pernah bertugas di Irian Jaya selama 7 tahun 
(1963-1970), jadi dapat merasakan betapa beratnya bertugas di sana." (Adi 
Andojo Soetjipto, SH)


". Selama kita terus mengembangkan ilmu dengan empati yang tinggi terhadap 
pasien, kita tidak perlu ta kut menghadapi siapapun". (Dr. Amir Thayeb)


"Di Pelosok terpencil Indonesia (tak hanya di Papua) masih diperlukan 
dokter-dokter "umum" sekaliber dia. Maka buku ini sepantasnya menjadi buku 
pegangan." (Ani Sekarningsih)


"Ia seorang hu manis yang mencintai manusia dengan semangat kasih untuk 
semua..Orang Papua sangat mencintainya. (Agus A. Alua, Ketua MRP)


"Bukan lagi sebuah pengalaman yang menakjubkan, tetapi "teror mental", 
membuat kita terpekur dihajar sebuah pengalaman spiritual yang memaksa kita 
'lahir' sekali lagi" (Putu Wijaya)


"Dengan UU Praktik Kedokteran, apabila penegak hukum tidak memahami, serta 
selalu mempergunakan ancaman pidana, maka sudah dapat dipastikan tidak akan 
muncul  dokter-dokter muda pemberani yang lain." (Prof. Wiyadi, Dekan FK-UNAIR) 
 


"Ini kisah yang heroik dan menggugah rasa kemanusiaan. Sangat merangsang 
idealisme pengabdian dan cita-cita  profesional ... (Prof. Toeti Heraty)

& nbsp;
".Merupakan contoh yang jarang ada duanya di dunia. " (Prof. Umar Anggara 
Jenie, Ketua LIPI)


".Suatu "dokumentasi"  yang sulit dicari . Suatu peringatan bagi para 
ko-asisten untuk memanfaatkan waktu yang sangat terbatas sebaik-baiknya." 
(Prof. Kabulrachman, Dekan FK-UNDIP)

 
"Sangat menarik dari awal hingga akhir. .Mengalir, berisi dan orisinil, 
tanpa kehilangan kedalaman dan membangun jembatan komunikasi kesehatan antara 
berbagai pihak. (DR. Siti Fadilah Supari, Menkes RI)


Ia telah menemukan apa artinya  cinta, keberanian, kejujuran, ketabahan dan 
kesetiaan. Ia sosok kombinasi antara Marco Polo dan Joseph  Conrad."  (Mien R. 
Uno)


 "Sejak di bangku kuliah, dia pintar dan kreatif. Karena kreativitas dan 
keberaniannyalah, ia bisa mengambil tindakan dengan sarana seadanya". (Prof. 
Arjatmo Tjokronegoro)


"Keberaniannya untuk bertindak kadang melampaui batas garisan yang 
ditetapkan oleh birokrasi. Tetapi akhirnya kebajikan menang atas keangkuhan". 
(Prof. Wardiman Djojonegoro)

'Jangan ragu jangan bimbang hai pahlawan kemanusiaan! Percayalah tangan 
Tuhan memberi perlindungan, melebihi perlindungan hukum/undang-undang  yang 
sering diperjual-belikan. (Bismar Siregar, SH)

"Inilah kisah seorang manusia yang lagi "lelaku" mencari jati dirinya. 
Diambilnya resiko kesusahan, kelaparan, sakit, keterasingan, dan mara bahaya 
.Tiada lain agar ia bisa lebih mengenali kesejatian dirinya."  (Prof. Dr. 
Bambang Sudibyo MBA, Mendiknas)
 < /B>







--
  TV dinner still cooling?
  Check out "Tonight's Picks" on Yahoo! TV.

  

===
PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER:
This email and any files transmitted with it are confidential and
intended solely for the use of the individual or entity to whom they
are addressed. If you h

RE: [mediacare] Re: Kesuksesan Keturunan Tionghoa

2007-01-23 Thread Setiawan Emmy EDA STW
Betul, tidak semuanya beruntung. Informasi tambahan, bisa dilihat di:
 http://ladi.indofranchise.net/
salam,
emmy

-Original Message-
From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Abidin M.Asyek
Sent: Wednesday, January 24, 2007 12:15 AM
To: mediacare@yahoogroups.com
Subject: [mediacare] Re: Kesuksesan Keturunan Tionghoa



Tidak smua org china di Indonesia beruntung nasibnya. Di Kepulauan Riau
(T.Pinang. Natuna) banyak warga china yg hidupnya (maaf) cuma jadi kuli
kasar, meski mereka kerja keras.
Di Kalimantan, terutama Pontianak dan Singkawang, tidak lebih berutung
dibandingkan saudara2nya yg lain. Banyak dari mereka yg hidup di bawah garis
kemiskinan. Banyak dari mereka yg memiliki anak perempuan, berharap untuk
mendapatkan suami dari taiwan atau hong kong, dengan tujuan untuk
meningkatkan taraf hidupnya. Banyak yg berutung, banyak juga yang nasibnya
ga jauh beda dgn TKW kita di LN. 
Atau  di "jual" ke Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia, dgn
kemampuan berbahasa mandarin mereka bisa berpura2 sebagai org RRC atau
Taiwan, dgn begitu harga "jual" mereka bisa lebih tinggi. 

Dan mereka sangat mudah untuk beradaptasi dan berasimilasi dengan penduduk
lokal, bukan hal yg aneh didaerah tersebut kalau perempuan china bersuamikan
pria lokal (dayak atau melayu), hal sangat tabu di beberapa daerah, dan
biasanya sang perempuan di "buang" oleh keluarganya, tetapi hal itu tidak
berlaku sebaliknya. 

Biasanya Tahun Baru Imlek di Singkawang sangat meriah perayaannya, mungkin
Pak Denny bisa jalan2 dan berkunjung kesana. Dan disana anda akan bisa
melihat sendiri, siapa yg menjadi kuli atau jadi preman penjaga
keamanan...;-) 
Sangat kontras perbedaannya dengan mereka yg tinggal di Medan atau Jakarta.
Mungkin karena taraf hidup dan kesempatan yg lebih baik, dan exlusivitas
dari warga china sendiri, terkesan sgt tertutup.

Saya juga pengen bertanya spt yg saudara fery tanyakan : apa dasarnya kalau
negara ini diserahkan atau di urus oleh orang aceh ...maka akan beres?? ( Ga
takut nanti dijadikan negara Islam dan diberlakukan hukum syariah Islam) 


saleum
Bidin




 



Re: [mediacare] Untuk Bung Satrio di Trans TV

2007-01-23 Thread siauw ve
Ribut2 soal gaji di trans TV jadi inget reportase ttg recruitment tersebut. 
Waktu itu ada salah seorang pelamar yg diwawancara reporter Trans ttg motifnya 
melamar kerja di Trans dan jawabannya cukup mengharukan karena dia bilang " 
ingin mengirim orangtuanya naik haji ".Mungkin dipikir gaji diTrans 15 juta 
ngkali yak.

irzan blitz <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   Bung Satrio, 
Saya kagum dengan tulisan-tulisan Anda di milis ini.
Kritik dan ulasan Anda sangat mengena. Tajam dan
akurat. Secara pribadi, saya sangat respect dengan
Anda. Tapi mengenai, jawaban Anda mengenai pola
rekrutmen Trans Corp yang menurut saya tidak etis dan
tidak berperikemanusian, menjadi tanda tanya besar
terhadap kredibilitas Anda.
Televisi tempat Anda bekerja mungkin menganut prinsip
Ideologi Pasar. Tidak mengindahkan norma-norma
kemanusiaan dan kondisi riil di masyarakat. lebih
mementingkan imej perusahaan yang kredibel. Secara
bisnis mungkin sehat, tapi secara etika sangat tidak
waras.
bagaimana tidak, lowongan kerja kok menjadi ajang
untuk mencari sensasi.
Melalui Anda, (untuk Trans TV or Trans 7), apakah
tidak terlintas sedikitpun bagaimana sulitnya
orang-orang mencari kerja. Dengan biaya Rp 1 MILIAR,
dihamburkan sekadar mencari piagam. 
Sudah SEJAHTERAKAH karyawan Trans Corp?? Apakah gaji
reporternya sudah sesuai dengan standar AJI (katanya
untuk reporter baru idealnya Rp 3,2 juta)...
Dari 11o ribu orang dengan yang diterima hanya 500
orang, kurang dari 10 persen saja tentu jadi bahan
ketawaan. Bukankah ini akan menjadi blunder bagi Trans
Corp sendiri, jika nantinya gaji karyawan baru itu
ternyata tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. 
Ada beberapa karyawan saya yang menyesal masuk Trans
TV. Sebelumnya dia bekerja pada salah satu media cetak
nasional. Kemudian pindah ke Trans karena tawaran
kerja sebagai reporter televisi. tentu saja dengan
prestise yang menyilaukan mata. Setelah diterima,
ternyata gajinya tak nyana sama sekali. Berada di
bawah kisaran Rp 1,5 juta. Modusnya, saat seleksi
manajemen TV tak menyebutkan berapa gaji yang
ditawarkan. 
"Ah, sialan ketipu gue," kata teman saya itu.
namanya juga bisnis, bagi Trans TV itu tentu sah-sah
saja. namanya juga ideologi pasar, apa saja dilakukan
demi meraih rating televisi yang lebih oke dan
kepercayaan narasumber dan pengiklan yang lebih baik.
Tapi secara kemanusiaan, cara-cara seperti ini sangat
kurang ajar. Bukannya dapat kerja, si pelamar cuma
ngabisin ongkos ke senayan dan browsing via
internet 
bagaimana Trans?

IR 



 

 
-
Any questions?  Get answers on any topic at Yahoo! Answers. Try it now.

Re: [mediacare] Re: [nasional-list] HAPPY BIRTHDAY, IBU MEGA! >>Re: [nasional-list] Hibah 5 ambulance

2007-01-23 Thread Full Gospel Indonesia
Happy birthday, Bu Megawati,
  Semoga  Bu Megawati sehat2 selalu, saya sampaikan juga ucapan Happy birthday 
dari Bu Wu Yi, Wakil Perdana Menteri RRC.
   
  Bambang Wiyono
  e-mail : [EMAIL PROTECTED]

Dyah Retnowulan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Happy birthday, Bu Megawati.
Mengharapkan sehat dan kuat untuk terus maju dalam perjuangan mempertahankan 
NKRI dan Pancasila. Dengan mengambil pengalaman kegagalan dan kekurangan masa 
lampau, PDIP tentu akan dapat sukses memperjuangkan kepentingan rakyat kecil. 
Biar "anjing" menggonggong, kafilah jalan terus.
  Dyah RW
  
--- In [EMAIL PROTECTED], Tejo Sulaksono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Selamat Ulang Tahun, Ibu Mega! 
  Semoga panjang umur dan sukses selalu dalam memimpin PDI-P, sebagai tokoh 
nasional.
  TSK
  Gsuryana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
  Hari ini bertepatan dengan Ulang Tahun Ketua Umum PDI-Perjuangan
Sebuah lembaga dari negara Korea Selatan ( KIFHAD/Korean International 
Foundation Health and Development ) menghibahkan
5 ( lima ) buah Ambulance senilai kurang lebih 227 ribu US$.
( belum termasuk PPN/BM )
  Dalam hal ini Baguna akan menjadi lebih leluasa lagi bergerak, dimana
berdasarkan beberapa kali pengalaman bencana, Ambulance menjadi
salah satu kendaraan yang sangat dibutuhkan untuk membantu korban
bencana.
  Ambulance pemberian dari lembaga Korea Selatan tersebut bisa dibilang
memang kendaraan khusus dan komplit, melihat daleman ambulance tersebut 
sungguh mengasyikan, dari mulai perlengkapan standart evakuasi
sd fasilitas converter DC ke AC, sehingga bisa dikatakan dapat
beroperasional untuk melakukan bakti sosial disaat tidak terjadi bencana
dengan menjadikan rumah sakit berjalan.
  Dan yang terpenting Baguna dimasa depan akan menjadi lebih mudah bergerak 
lagi dengan tersedianya kendaraan semodel Ambulance.
  Terima kasih KIFHAD, Selamat Ulang Tahun Ibu Mega.
Sukses selalu.
  sur.
ps.
Kendaraan SAR sebenarnya juga dibutuhkan seh.
  
 

-
  Bored stiff? Loosen up...
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.  

 

 
-
Need a quick answer? Get one in minutes from people who know. Ask your question 
on Yahoo! Answers.

[mediacare] Re: Iklan Politik menjelang PILKADAL DKI

2007-01-23 Thread cruush
Halo Mas Priyo,

Kalau soal dana untuk kampanye Pak Adang, saya kira dari kocek
sendiri. Sebab istrinya Nunun Daradjatun adalah seorang pengusaha,
She can be seen in creme de la creme gathering atau di majalah-
majalah gaya hidup. Kalau tidak salah she is a chief of editor
majalah Telset, Ketua Umum Yayasan Buku Bangsa dan presiden director
of PT Wahana Esa Sambadha

Cheers,

Ms. Cruush


MOD:
yang paling saya ingat dari Bu Nunun D. rambut sasaknya yang setinggi Gunung 
Merapi. Mungkin dia saat tidur dan mandi rambutnya seperti itu ya?

--- In mediacare@yahoogroups.com, "Priyo Husodo" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Dear all,
>
> rupanya hawa persaingan politik di DKI sudah cukup memanas. setelah
fauzi
> Bowo secara malu-malu mengiklankan dirinya sendiri di seantero
wilayah
> jakarta dan juga nasional (pake tipi nasional) dengan
mengatasnamakan badan
> narkotika provinsi, maka saat ini Adang Daradjatun juga beriklan
dengan
> mengatasnamakan kerukunan warga jakarta.
>
> emang kapan sih tuh kerukunan berdiri... koq ujug-ujug yah...
sekali lagi
> Indonesia ini emang aneh yah... tapi memang ini gejala umum ketika
ada
> pilkada. terlepas itu, saya suka banget gaya iklannya (lebih ciamik)
> ketimbang yang punya Fauzi (modal ngepalkan tangan doang)... btw
siapa sih
> agensi yang menangani Adang? lumayan juga tuh... tahu bener
memanfaatkan
> moment
>
> tapi ada satu kaedah yang menurut saya yang patut dipertanyakan
> kredibilitasnya, ya itu tadi siapa, apa dan bagaimana "makhluk"
yang bernama
> organisasi kerukunan warga jakarta? sebagai warga jakarta harusnya
saya
> dapat mempertanyakannya. koq ada organisasi itu warga jakarta belum
> rukun-rukun juga... jangan-jangan di dalem isinya cuma FBR dan FPI
aja...
> trus bagaimana pendanaannya berasal untuk buat iklan dan juga
pasang iklan
> di tipi (mahal banget pastinya)...
>
> Mohon tim kampanye Adang Daradjatun menjelaskan organisasi ini,
sebelum
> dipertanyakan banyak orang (baca: lawan politik).
>
> warga jakarta yang lagi merantau di daerah,
>
> ph
>




[mediacare] Fwd: surat Terbuka Untuk SBY

2007-01-23 Thread Wulan Manis


Rinda Darinda <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Date: Tue, 23 Jan 2007 20:55:04 -0800 
(PST)
From: Rinda Darinda <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Fwd: surat Terbuka Untuk SBY
To: [EMAIL PROTECTED]

Note: forwarded message attached.





Bored stiff? Loosen up... 
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
http://games.yahoo.com/games/frontDate: Wed, 24 Jan 2007 11:11:58 +0700 (WIT)
Subject: [Fwd: [atmacethana] surat]
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]

 Original Message 
Subject: [atmacethana] surat
From: "lindsaylohan8" 

Date: Wed, January 24, 2007 9:21 am
To: [EMAIL PROTECTED]
--

SURAT TERBUKA KEPADA PRESIDEN SBY
14/09/2006 oleh TRI BUDI MARHAEN DARMAWAN

SURAT TERBUKA KEPADA PRESIDEN SBY



Kepada Yang Mulia :
Presiden Republik Indonesia
(Susilo Bambang Yudhoyono)
Di
J A K A R T A

Ass.Wr.Wb.
Dengan Hormat,
Saya sebagai salah seorang rakyat kecil Indonesia yang teramat sangat
prihatin dengan kondisi NKRI saat ini, ingin menyampaikan saran dan
masukan kepada Yang Mulia Presiden SBY. Perkenankan saya menyampaikan
ini dari persepsi Spiritual mengenai segala hal yang terjadi pada
bangsa ini.

Bencana-bencana yang terjadi sejak dari Tsunami Aceh yang kemudian
diikuti dengan bencana-bencana lain (gempa bumi, banjir bandang, flu
burung, gagal panen, gunung meletus, sampai dengan lumpur panas
Sidoarjo) adalah merupakan ketetapan Allah SWT yang harus terjadi dan
merupakan peringatan keras kepada bangsa ini, khususnya dialamatkan
kepada pemimpin negeri. "Tidak ada rakyat yang salah, yang ada adalah
pemimpinnya yang salah". Hal ini dikarenakan selama ini telah
terjadi "Pelanggaran Aqidah" baik ulama maupun umaro'nya. Singkat
kata banyak yang telah meninggalkan "Syahadat". Batin diabaikan,
Lahir diutamakan. Akal penalaran menjadi dewa, sementara yang Batin
disingkirkan karena dianggap "takhayul". Padahal segala kejadian
bersumber dari Allah Yang Maha Gaib, yang tidak dapat ditembus oleh
akal manusia sebagai ciptaan-Nya. Hanya dengan "mata batin" orang-
orang yang telah tersucikan saja segala sesuatu dapat dimaknai.

2. Bangsa ini telah meninggalkan sejarah. Apa yang dikatakan Bung
Karno : "Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah (Jas Merah)" telah
terabaikan. Padahal yang terjadi saat ini merupakan hasil dari
perjalanan sejarah. Dan apa yang terjadi saat ini telah diprediksikan
oleh para leluhur kita Prabu Jayabaya dan R.Ng. Ronggowarsito, yang
mana hasil karya mereka merupakan ayat-ayat Allah. Perlu kiranya saya
sampaikan cuplikan terjemahan bebas dari karya mereka :

A. Prabu Jayabaya (Kitab Musarar) :

18. Nama rajanya Lung gadung rara nglikasi kemudian berganti gajah
meta semune tengu lelaki. Enam puluh tahun menerima kutukan sehingga
tenggelam negaranya dan hukum tidak karu-karuan. Waktu itu pajaknya
rakyat adalah.
Keterangan :
Lung Gadung Rara Nglikasi : Raja yang penuh inisiatif dalam segala
hal, namun memiliki kelemahan suka wanita (Soekarno). Gajah Meta
Semune Tengu Lelaki : Raja yang disegani/ditakuti, namun nista
(Soeharto).
19. Uang anggris dan uwang. Sebab saya diberi hidangan darah
sepitrah. Kemudian negara geger. Tanah tidak berkhasiat, pemerintah
rusak. Rakyat celaka. Bermacam-macam bencana yang tidak dapat
ditolak.
20. Negara rusak. Raja berpisah dengan rakyat. Bupati berdiri sendiri-
sendiri. Kemudian berganti jaman Kutila. Rajanya Kara Murka.
Lambangnya Panji loro semune Pajang Mataram.
Keterangan :
- Bupati berdiri sendiri-sendiri : Otonomi Daerah.
- Jaman Kutila : Reformasi
- Raja Kara Murka : Raja-raja yang saling balas dendam.
- Panji Loro semune Pajang Mataram : Dua kekuatan dalam satu kubu
yang saling ingin menjatuhkan (Gus Dur - Megawati ).
21. Nakhoda ikut serta memerintah. Punya keberanian dan kaya. Sarjana
tidak ada. Rakyat sengsara. Rumah hancur berantakan diterjang jalan
besar. Kemudian diganti dengan lambang Rara ngangsu, randa loro
nututi pijer tetukar.
Keterangan :
- Nakhoda : Orang asing.
- Sarjana : Orang arif dan bijak.
- Rara Ngangsu, Randa Loro Nututi Pijer Atetukar : Ratu yang selalu
diikuti/diintai dua saudara wanita tua untuk menggantikannya
(Megawati).
22. Tan kober apepaes, sinjang kemben tan tinolih itu sebuah lambang
yang menurut Seh Ngali Samsujen datangnya Kala Bendu. Di Semarang
Tembayat itulah yang mengerti/memahami lambang tersebut.
Keterangan :
Tan Kober Apepaes Tan Tinolih Sinjang Kemben : Raja yang tidak sempat
mengatur negara sebab adanya masalah-masalah yang merepotkan
(SBY/Kalla).
23. Pajak rakyat banyak sekali macamnya. Semakin naik. Panen tidak
membuat kenyang. Hasilnya berkurang. Orang jahat makin menjadi-jadi,
orang besar hatinya jail. Makin hari makin bertambah kesengsaraan
negara.
24. Hukum dan pengadilan negara tidak berguna. Perintah berganti-
ganti. Keadilan tidak ada. Yang benar dianggap salah. Yang jahat
dianggap ben

Re: [mediacare] Re: Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!

2007-01-23 Thread rachmat hidayat
kalau mau poso aman, tarik Densus 88, bukankah disana sudah banyak polisi, 
apalagi Polres Poso sudah ditingkatkan menjadi Polres Khusus, yang nota bene 
personelnya lumayan, masa warga yang cuma berapa gelintir orang yang ga punya 
keahlian apa apa, harus melawan sama anak buahnya Gorris yang katanya dibekali 
keahlian khusus, hasilnya ya tidak seimbang...ga heran banyak warga yang kena 
tembak
   
  Peace to Poso
   
  Rachmat

Deddy Mansyur <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Mas Radityo,

Maaa, you're tough!

You are the MAN. You are my MAN, Mas Radityo.

Bener-bener puyeng aku sama ini bangsa. National security penting banget. 
Bayangkan kalu China daratan nggak punya sistim keamanan, mau diapaain itu 
manusia sejumlah 1.2 billion.

Di NKRI sudah kita alami. Jaman G-30-S cukup butuh 1 juta manusia penduduk 
Indonesia dibunuh daripada national security kacau suasananya, ya, bang bang 
saja itu nyawa.

Alangkah nikmatnya ini bangsa kalau kita memakai sistim China daratan untuk 
menghilangkan semua manusia yang mempraktekan KKN mulai dari kelas teri 
sampai kelas kakap. Nah, total manusianya saya nggak punya. Anybody knows 
berapa jumlah koruptor yang perlu dibasmi dan dihilangkan dari bumi Ibu 
Pertiwi - hilangkan saja mereka and please don't come back to NKRI. I think 
this is the real National Security issue. Don't you think? Manusia Indonesia 
perutnya kelaparan, kepala jadi sedeng, otak kagak berfungsi, can't think 
normally, so the country messed up. Why? Itu semua dana untuk membangun 
bangsa di SUNAT terus sama SOB aparat pemerintah.

I think you Mas Radityo, mantan Chicago man, and me Houston man, bisa 
bertatap muka berdialog berdiskusi bermusyawarah and Insya Allah kita bisa 
cari jalan keluarnya untuk membangun ini bangsa. By the way, itu si kancil 
Bung Amien juga tamatan Chicago, know what I mean.

salam,
sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan

PS:I'll be home (JKT) in July, ada chance kita bisa ngopi dijalanan sama 
gembel-gembelnya Bang Yos?

- Original Message - 
From: "radityo djadjoeri" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; <[EMAIL PROTECTED]>; 
; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, January 23, 2007 5:41 AM
Subject: [mediacare] Re: Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!

> Kok saya tidak menganggap begitu. Pemerintahan SBY saya nilai sudah cukup 
> tegas dalam hal menangani kasus Poso. Polisi (tentu sudah seizin SBY) 
> berani melakukan penggerebegan di area rawan. Nah, kalau sudah digerebeg 
> tapi melawan dengan kekuatan senjata, ya dilawan balik tho? Kalau 
> polisinya ngacir, mereka tambah seneng. Mereka bersenjata saja sudah 
> menyalahi aturan hukum di negeri ini.
>
> Justru tindakan tegas pak bu polisi di Poso wajib kita acungi jempol. 
> Kalau mereka melempem, itu para pemenggal kepala orang akan kegirangan, 
> lalu bertindak semakin brutal. Jangan-jangan nanti ada yang mati 
> dicincang, atau dibikin abon segala. Mereka itu sudah tidak menganggap 
> dan tidak mematuhi aturan hukum yang ada di Indonesia. Sudah diberi 
> tenggat waktu untuk menyerah kok malah ngumpet. Polisi saja dibunuh dengan 
> cara dikeroyok ramai-ramai. Mereka rupanya hanya patuh pada tatanan 
> Syariah Islam saja.
>
> Jadi maaf, kali ini opini saya mungkin berseberangan dengan rekan-rekan 
> di Praxis.
>
>
>
> "Andi K. Yuwono" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!
>
> Kami menyesalkan jatuhnya 13 korban sipil dan 1 anggota polisi yang tewas
> dalam penyergapan yang dilakukan oleh Polda Sulteng di Poso kemarin 
> (22/1).
> Akibatnya masyarakat ketakutan dan mengungsi meninggalkan Poso Kota. Di 
> sisi
> lain, keluarga mendapatkan kesulitan untuk mengakses informasi atas
> keberadaan korban yang meninggal dan luka-luka. Polisi juga tidak
> mengumumkan secara terbuka identifikasi korban yang telah meninggal dunia
> maupun luka-luka.
>
> Jatuhnya korban ini seharusnya dapat dihindari bila polisi tidak melakukan
> penyerangan terbuka di wilayah padat, penduduk Poso kota serta di waktu
> dimana masyarakat mulai sibuk beraktivitas. Tindakan ini tidak dapat
> dilihat hanya sebagai upaya penegakan hukum, namun juga dapat 
> dikategorikan
> penyerangan terhadap warga sipil yang menjadi elemen penting dari
> pelanggaran berat HAM. Ditambah, pendekatan kekerasan ini justru gagal
> menangkap para DPO dilapangan. Hal ini juga membuktikan lemahnya aparat
> intelejen dalam mengantisipasi kekerasan.
>
> Kekerasan yang terjadi Poso ini tidak hanya dapat dilihat dari sisi Polri
> semata. Kekerasan yang terus berlangsung ini sesungguhnya menunjukkan 
> Negara
> tidak memiliki Peta Perdamaian yang kongkrit dan gagal mengkonsolidasi
> kekuatan negara yang ada bagi penciptaan rasa aman.
>
> Polri memang mempunyai kewenangan untuk melakukan upaya paksa termasuk
> penggunaan kekerasan dengan senjata. Namun, penggunaan kekerasan dengan
> senjata api tersebut tetap harus tunduk pada persyaratan yang ketat pada
> kode etik aparatur penegak hukum (Code of Conduct for Law En

[mediacare] FYI: Hati-hati rayuan bisnis Forex

2007-01-23 Thread Wahyu Dhyatmika



Awas Bisnis Forex Fiktif


*JAKARTA, KOMPAS - Sebuah perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan 
valuta asing atau sering disebut forex (foreign exchange) diadukan para 
penanam modal. Mereka mengaku mewakili 4.000 "nasabah" yang merasa 
kehilangan total dana Rp 10 miliar. Fantastiknya, dana sebesar itu 
terhimpun dalam waktu dua bulan. *


Selasa (23/1), Saiful Mekhminin bersama rekannya Prendy dan Minggus 
Umbo, ketiganya dari Surabaya Jawa Timur, melaporkan suami istri bernama 
Jhonny dan Yulia alias Rosnah yang merupakan pemilik bisnis forex 
bernama Smartway Forex yang didirikan PT Energi Kasih Abadi ke Polda 
Metro Jaya. Perusahaan yang beralamatkan di Gedung Surya (depan Sarinah) 
Jl MH Thamrin itu dituduh melarikan dana sekitar 4.000 nasabah senilai 
Rp 10 miliar lebih.


"Kami sudah mengecek di kantornya, memang ada kantornya tapi cuma 
sekat-sekat dan kosong, pemilik gedung juga merasa tertipu karena mereka 
menggunakan identitas palsu," kata Saiful yang kehilangan Rp 17 juta. 
Alamat di beberapa KTP yang digunakan suami istri itu ternyata fiktif.


Dengan banyaknya dokumen fiktif yang digunakan Smartway, Minggus yang 
bersama kelompoknya kehilangan Rp 1 miliar menganggap Jhony dan Yulia 
sudah sejak awal berniat menipu.


Minggus dan nasabah lainnya dari Jawa Timur, Bandung, dan Jakarta 
tertarik bergabung karena bisnis forex menawarkan bunga 25-35 persen per 
bulan selama delapan bulan. Diawali dengan presentasi Jhonny di Surabaya 
yang menjanjikan keuntungan hingga 256 persen selama 8 bulan, nasabah 
pun tergiur.


Investasi bisa dimulai dengan deposit Rp 500.000 dengan bungai 25 persen 
per bulan. "Kalau kita investasi Rp 50 juta akan mendapat bungi 35 
persen, kita akan mendapat transfer uang pokok dan bunga tiap pekan Rp 4 
juta, jadi selama 8 bulan akan menerima total Rp 128 juta," kata 
Minggus. Smartway mengaku menginvestasikan dananya ke pialang PT Menara 
Mas Futures.


Prendy mengatakan, Smartway sempat membayar selama dua bulan namun 
setelah itu berhenti dengan alasan database sedang kacau. "Alasannya ada 
gempa di Taiwan mengakibatkan koneksi internet kacau sehingga tak bisa 
mentransfer dana," katanya.


Hingga kini Polda masih mendalami kasus ini. Belum diketahui apakah 
Smartway terdaftar atau tidak. Di situsnya, perusahaan ini mengaku legal 
dan sudah berpengalaman 20 tahun. Seorang pialang mengatakan, keuntungan 
pasti hingga 256 persen yang ditawarkan sebenarnya aneh karena tak ada 
forex yang bisa menjamin keuntungan pasti.


Hingga Selasa malam, Smartway belum bisa dikonfirmasi. Nomor telepon 
yang tertera di dokumen maupun di www.smartwayforex.com 
 dan www.swforex.com 
 tak bisa dihubungi. Siang harinya website 
aktif, namun Selasa malam down. Walau down, situs mereka bisa dibuka 
melalui chace (simpan sementara) di situs pencari Google. Lima nomor 
handphone juga tidak bisa dihubungi. Di internet, smartway populer 
karena banyak anggota yang mengiklankan. Januari ini, mereka menggelar 
paket investasi berhadiah mobil dan notebook senilai Rp 1 miliar. (AMR)




[mediacare] minta profil media

2007-01-23 Thread Erwin Budiarto
dear all,

ada yang punya profil media elektronik dan cetak
naional?
bagaimana saya bisa mendapatkannya

http://www.danasoft.com/sig/aidil.jpg";>
[img]http://www.danasoft.com/sig/aidil.jpg[/img]


 

Never Miss an Email
Stay connected with Yahoo! Mail on your mobile.  Get started!
http://mobile.yahoo.com/services?promote=mail


[mediacare] Malam ini: "Walk of Shame" Sarah Azhari & Moamar Emka

2007-01-23 Thread radityo djadjoeri
DJARUM SUPER MEZZO 
OPEN YOUR MOUTH, OPEN YOUR MIND 
 
Rabu, 24 Januari 2007
05.30 p.m.
  
di
  
Time Break Café, Plaza Semanggi
 
“ Walk Of Shame III“
…bareng bintang tamu…..

Moamar Emka & Sarah Azhari
 
 
Untuk konfirmasi kedatangan (RSVP), 
hubungi 021-7248 724/ 021-9860 5949 dengan Riana/Miund

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[mediacare] Mengambil gambar merpati di taman surapati ,wartawan TV Antara diusir Security AS

2007-01-23 Thread RACHMAD BACAKORAN
jakarta 24 januari 2007
   
  Ambil Gambar Burung Merpati,wartawan diusir security kedubes AS
   
  jakarta,pagi 24/01, jam 08:15, wartawan TV Antara lagi asik mengambil gambar 
burung-burung merpati yang lagi berterbangan di Taman Surapati akhirnya diusir 
oleh security kedubes AS. Maksud kedatangan 2 orang wartawan TV Antara tersebut 
adalah untuk melihat dan mengecek seberapa komitmen pemerintah DKI dalam hal 
ini Gubernur Sutiyoso untuk memusnahkan unggas dalam rangka pencegahan kasus 
flu burung yang lagi menggila belakangan ini. Ada sekitar 100 ekor burung 
merpati didalam kawasan Taman Surapati tersebut. Walaupun pemerintah DKI sudah 
memusnahkan beberapa unggas yang ada dalam wilayahnya,tetapi burung-burung 
merpati ini masih berterbangan dan bertengger dimana-mana, terlebih lagi tepat 
didepan rumah Gubernur Sutiyoso sendiri.
  Banyak publik yang singgah di taman ini, baik berolah raga di pagi hari, yang 
santai melepas kepenatan. Dari pagi hingga malam hari banyak warga yang 
berkunjung ke taman ini. Seorang security kedubes AS dari jauh melambai tangan 
tanda mengusir dengan meniup pluit, kemudian temannya dengan membawa kamera 
digital sibuk memotret wartawan tersebut. Sang wartawan pun terburu-buru 
merapikan peralatannya dan keluar dari Taman surapati,tetapi sang security 
tidak tinggal diam,ia terus mengejar walau dengan susah payah,wajar saja 
badannya kegemukan,jadi larinya tergopoh-gopoh.Security tersebut mengambil buku 
saku kecil berwarna merah dan mencatat identitas sang wartawan, setelah perang 
mulut sedikit,sang wartawan beralasan hanya mengambil gambar burung-burung 
merpati yang berterbangan dan yang bertengger disarangnya. Security kedubes AS 
menjelaskan bahwa kedua wartawan tersebut mengambil gambar rumah Duta Besar AS 
dan hal tersebut terlarang bagi siapapun. Tidak saja rumah Duta
 Besar AS, Kedutaan Besarnya di jalan Medan Merdeka Selatan juga dilarang untuk 
diambil gambarnya. Pernah ada orang yang mengambil gambar lalu diusir oleh 
security kedutaan Besar AS, apalagi orang-orang yang berdiri lama-lama di 
trotoar Monas melihat antrian warga yang berbaris untuk mengurus Visa,langsung 
diusir, priiit... sana-sana pergi.Yang pasti pemerintah DKI harus secepatnya 
memusnahkan burung-burung Merpati yang ada di kawasan Taman Surapati,Taman 
Lembang, Taman Monas dan Taman lainnya. Perlu diketahui dalam radius 100 meter 
dari kawasan Taman Surapati terdapat rumas dinas Wakil Presiden Jusuf Kala, 
rumah dubes AS,rumah dubes India, rumah dubes Inggris,rumah dubes Brunai 
Darussalam,kedubes Mesir serta kantor Bappenas dan rumah Gubernur DKI Sutiyoso 
sendiri. Jangan kuman diseberang lautan kelihatan tetapi gajah didepan pelupuk 
mata tidak terlihat.Bisa ditiru beberapa warga Kemayoran Minggu (21/1) kemarin 
yang memotong unggas ayam sebanyak 600 ekor dan digoreng
 bersama kemudian disantap beramai-ramai. Bila merpati goreng atau merpati 
panggang pasti asik sekali.
   
   
  Wasalam
   
  Rachmad
  Independent
  Pemerhati Public & media
  rbacakoran at yahoo dot com


 
-
Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.

Re: [mediacare] IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK

2007-01-23 Thread Eko Bambang Subiantoro

Pak Hilmi,
Saya khawatir jangan-jangan itu bukan masjid, tapi bangunan yang dinamakan
masjid dan sebenarnya itu pameran kekayaan saja. Lalu buat apa bikin masjid
bagus-bagus jika harus dibatasi pengunjungnya. Saya ngeri orang memang suka
mengedepankan simbol. Banyak masjid dibangun bagus-bagus tapi bangunan itu
tidak bisa membuat masyarakat memahami dan mengenal secara baik fungsi
masjid baik secara religius maupun sosial. Orang membangun masjid sering
menjadi simbol. Simbol keumatan, simbol kesolehan, simbol ketaatan, simbol
religiusitas, namun tidak pernah menjadikan dirinya benar-benar orang
yang religius.

Saya kira Tuhan tidak menilai pahala seseorang dari berapa banyak dia
membangun masjid dan seberapa bagus masjid dibuat.

Pak Hilmi, untuk mengurangi rasa kecewa asumsikan saja keinginan mengunjungi
masjid depok kemarin itu sebagai salah persepsi dan salah tujuan, bahwa
bangunan itu ternyata bukan masjid dalam arti tempat ibadah, tetapi masjid
sebagai bangunan mewah, jadi tidak bisa berwisata rohani. Saya kira bapak
dan keluarga akan lebih bisa menikmati wisata rohani dengan mengunjungi
masjid-masjid yang saya kira di Indonesia jauh lebih kaya secara kultural
seperti masjid demak, masjid sunan ampel di surabaya, dan masjid-masjid kuno
di seluruh Indonesia yang mempunyai nilai historis bagi perkembangan Islam
di Indonesia. Biasanya disetiap alun-alun kota ada masjid Jami, saya kira
nilai bangunannya tidak kalah mewah. :)

salam,

Eko Bambang S


Pada tanggal 07/01/24, Iyo Tengil <[EMAIL PROTECTED]> menulis:


  IRONI DI MASJID "KUBAH EMAS" DEPOK
Kegundahan seorang Ayah

Hari minggu tgl 14 Januari 2007, kami sekeluarga
(istri dan kedua anak saya masing-masing berumur 9 dan
5 tahun) bermaksud pergi ke untuk sholat ashar di
Masjid "Kubah Emas" (kalau tidak salah namanya Masjid
Dian Al Mahri), Istri dan kedua anak saya begitu
bersemangat untuk sholat di Masjid yang terletak
daerah Meruyung, Depok tsb, Selain sholat saya juga
ingin memberikan alternatif wisata rohani yang positif
pada anak saya. Namun saat kami hendak masuk ke pintu
gerbang Masjid, satpam penjaga melarang anak saya
masuk dengan alasan masih di bawah 10 tahun
(begitupula nasib sama dialami pengunjung lainnya).

Saya melihat pengumuman yang memang menuliskan
melarang anak usia dibawah 10 tahun masuk ke areal
masjid dengan alasan untuk menjaga kebersihan,
ketertiban, dan kekhusuan ibadah. Saya langsung
terhentak kaget, kecewa karena seumur hidup saya baru
kali ini saya menemui sebuah Masjid yang membuat
larangan anak kecil masuk, bahkan ke halamannya saja
tidak boleh. Yang semakin menusuk hati saya adalah
kekecewaan yang begitu terlihat dari ekspresi anak
saya terutama anak laki-laki saya yang berusia 5
tahun, dia heran dan bertanya "kenapa yah, aku tidak
boleh masuk?, emangnya yang punya mesjid tidak suka
anak kecil yah?". Saat itu saya tidak bisa menjawab
apapun, jawaban seperti apa yang harus saya berikan
pada anak saya?. Selama ini saya berusaha untuk selalu
membiasakan anak saya sholat di masjid sebelah rumah.
Namun saat ia begitu antusias untuk melihat Masjid
yang begitu tersohor dan indah justru ia tidak bisa
masuk. Akhirnya kami sholat Ashar di Mushola dekat
pintu gerbang Masjid "Kubah Emas". Mushola yang -maaf-
tempat wudhunya tidak terawat dan kotor namun welcome
kepada kami termasuk anak-anak saya.

Setelah sholat saya berpikir mengapa pemilik Masjid
itu menerapkan sebuah aturan yang bahkan melebihi
aturan di Masjidilharam? dimana ada orang yang thawaf
terlihat membawa bayi dan tidak dilarang oleh Asykar
(polisi kerajaan). Saya tidak pernah mendengar atau
membaca sebuah ayat atau hadits yang melarang anak
dibawah 10 tahun tidak diperbolehkan pergi ke Masjid.
Yang saya tahu memang Rasulullah melarang anak kecil
sholat di shaff terdepan bukan melarang datang sholat
ke Masjid. Saya khawatir aturan di Masjid "Kubah Emas"
ini melewati apa yang digariskan Rasulullah.

Secara Psikologis , pelarangan ini tentu menjadi
kontraproduktif dengan proses pengenalan dan
pembiasaan dini agar anak dekat dengan Masjid dan mau
ke Masjid. Bayangkan jika semua Masjid melarang anak
dibawah usia10 tahun sholat di Masjid, maka Masjid
akan kehilangan jama'ahnya sebab generasi mudanya
tidak pernah dibiasakan pergi ke Mesjid. Generasi muda
Islam akan semakin jauh dari tempat sujud ke Tuhannya
dan mungkin mereka akan "phobia" dengan Masjid.

Jika memang pemilik Masjid Kubah "Emas" ingin
membatasi segmen pengunjung maka seharusnya jangan
disebut Masjid, sebut saja "ini adalah tempat sholat
pribadi kami yang berada di areal pribadi, setiap yang
ingin sholat harus ikut peraturan keluarga kami".
Sebab jika disebut Masjid maka sudah memasuki dimensi
publik dimana semua muslim berhak sholat di Masjid
manapun termasuk dengan anak-anaknya. Tentu setiap
orang tua harus menjaga anaknya agar tertib.

Terakhir saya berharap "pemilik" Masjid "Kubah Emas"
(juga ke masjid
manapun) mau meninjau kebijakannya. Anak adalah
harapan masa depan Islam, mereka harus didik dekat dan

[mediacare] Re: Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!

2007-01-23 Thread Hafsah Salim
> rachmat hidayat <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> kalau mau poso aman, tarik Densus 88, bukankah disana sudah banyak 
> polisi, apalagi Polres Poso sudah ditingkatkan menjadi Polres 
> Khusus, yang nota bene personelnya lumayan, masa warga yang cuma 
> berapa gelintir orang yang ga punya keahlian apa apa, harus melawan 
> sama anak buahnya Gorris yang katanya dibekali keahlian khusus, 
> hasilnya ya tidak seimbang...ga heran banyak warga yang kena 
> tembak
>


Yang mati ditembak itu bukanlah masyarakat biasa, tetapi masyarakat
yang bersenjata menyerang aparat keamanan.  Pengamanan harus dilakukan
dengan tegas bukan harus seimbang.  Keamanan itulah yang harus stabil
bukan kekuatan pengacau dan pengamanannya yang diseimbangkan. 
Pengamanan harus diperkuat melebihi kekuatan pengacaunya.

Densus 88 ini memang khusus dibentuk untuk menghadapi kekuatan
terorist bersenjata.  Siapapun dalam masyarakat yang berusaha
menimbulkan kekacauan akan berhadapan dengan Densus 88.  Jadi
pembentukan Densus 88 adalah untuk menegakkan keamanan bukan untuk
menegakkan Syariah Islam, hal inilah yang perlu dicamkan dalam otak
setiap pendukung teror Islam yang selama ini memusuhi Densus 88.

Selamat saya ucapkan atas keberhasilan Densus 88 dalam menumpas
terorist2 jihad bersenjata yang biadab ini.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







[mediacare] Bagaimana kalau dibahas di FENOMENA atau KUPAS TUNTAS

2007-01-23 Thread chazt pamungkas
Untuk Bung Satrio, ada usul nih:

Kalau nggak salah anda kan produser FENOMENA, gimana kalau anda mengangkat 
Topik Seputar Rekrutment ini yang ternyata sungguh2 "ruar bias" tetapi poin 
utamanya (bisa juga ke KUPAS TUNTAS nya Bung TEGUH..)

1.Memanfaatkan banyaknya jumlah peserta untuk mengeruk keuntungan dengan sistim 
SMS
2.Ada apa dibalik perusahaan se "kaliber " TRANS Corp Mengejar rekor MURI ?
3.Apa standarisasi perekrutan?
4.Bagaimana dengan kondisi di dalam internal TRANS CORP sendiri yang banyak 
yang resign?
5.Bagaimana dengan sistim kerja di perusahaan TRANS CORP, yg kabarnya banyak 
yang gak tahan dengan sistim dan regulasi perusahaan?
6.Dan lain lain  ( bisa dikumpulin bahannya dari temuan-temuan yang ada di 
milist mediacare ini..dan mungkin milis-milist lainnya)

Saya salut dengan keberanian, ketajaman anda dulu di Media Cetak, sebagai 
pemirsa TV saya ingin juga kejujuran, investigasi yang dalam dan independent 
tentang FENOMENA ini.

Saya tunggu lo acaranya ...

Salam


-
 
 Real people. Real questions. Real answers. Share what you know.

[mediacare] 2night: OPEN YOUR MOUTH, OPEN YOUR MIND "Walk of Shame"

2007-01-23 Thread ShintA Larasati


DJARUM SUPER MEZZO 
OPEN YOUR MOUTH, OPEN YOUR MIND 
 
Rabu, 24 Januari 2007
05.30 p.m.

di

Time Break Café, Plaza Semanggi
 
" Walk Of Shame III"
.bareng bintang tamu...

Moamar Emka & Sarah Azhari
 
 
Untuk konfirmasi kedatangan (RSVP), 
hubungi 021-7248 724/ 021-9860 5949 dengan Riana/Miund




. 
 

Re: [mediacare] Yang saya tahu soal sensasi Trans Corp kemarin

2007-01-23 Thread hendri firzani
keterangan Ishadi itu memang perlu sekali dipertanyakan, setahu saya (karena 
kebetulan pernah mencoba bergabung di TransTV), untuk mereka yang baru masuk 
(baik yang sudah berpengalaman atau tidak), Trans TV hanya menawarkan gaji 1,2 
juta + kupon makan dengan masa kontrak selama setahun, yang kemungkinan bisa 
diperpanjang lagi.  jadi klaim gaji tersebut lebih tinggi dibanding yang 
diberikan stasiun televisi lain sangat absurd. perlu klarifikasi dan 
konfirmasi. setahu saya, TV7 sebelum kemudian sebagian sahamnya diambil alih 
Transcorp, mampu manggaji karyawan barunya dengan gaji minimal Rp 2 juta. tak 
heran jika sebagian besar karyawannya kemudian memilih hengkang dan Trans TV 
kemudian melakukan perekrutan besar-besaran Tiap Tahun!!!  

chazt pamungkas <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Dan ironisnya lagi..kenapa 
mereka kabarnya memakai sistim SMS reg and unreg yang notabene memanfaatkan 
KUANTITAS jumlah peserta untuk mengeruk keuntungan duit semata..dasar 
KAPITALIS, apapun jalannya sebodo amat yang penting ngak mau rugi dan 
pundi-pundi uang bertambah terus, persetan dengan penderitaan orang lain... duh 
KEJAMNYA DUNIA INI !

living on deadline <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Yang saya tahu soal sensasi 
Trans Corps kemarin dari wawancara dengan Mr. Ishadi SK
Kenyataannya :
Posisi yang ada di Trans Corp = 500
Peserta tes ujian masuk = 107.000 orang
Karena animo peminat diluar dugaan maka secara spontan diputuskan sebagian akan 
disalurkan ke Para Group yang mana disitu ada bank Mega, Mega Ansuransi 
(peluang terbanyak jadi sales asuransi) dan sebagainya.
Event semacam ini akan diadakan setiap tahun. Lalu apakah selalu ada posisi 
sebanyak itu di trans corp? pada kenyataannya tiga tahun terakhir yang hengkang 
dari Trans Corps sebanya 3500 orang. Karena lebih dari 80% karyawan Trans corps 
usianya dibawah usia 28 tahun, maka dipastikan hengkangnya karyawan tersebut 
tak satupun disebabkan pensiun.
Menurut Ishadi SK, gaji yang didapat karyawan Trans Corp pemula, rata-rata 
diatas standar stasiun lainnya (jika benar informasi dari rekan-rekan bahwa gai 
pemula di Trans Corps dibawah 1,5 maka kebenaran dari keterangan ini patut 
dipertanyakan lagi).
Meski sudah terseleksi 500 orang tersebut, jika diwaktu 3 bulan itu dianggap 
gugur, maka yang dipanggil adalah yang ada di waiting list sesuai urutan 
teratas.

Menurut pendapat pribadi saya :
Langkah yang diambil Trans Corps ini ada nilai positif dan negatifnya.
Dengan cara seperti itu, Trans Corps telah membuka borok Negara ini yang telah 
menutup mata dengan kenyataan bahwa betapa tingginya angka pengangguran. tetapi 
jika disebut ini memberikan peluang bagi pengangguran, itu belum tentu. Karena 
lebih dari 70% yang mengikuti tes tersebut, rata-rata sudah berstatus karyawan 
sebuah perusahaan. Dan tak dipungkiri lagi bahwa waktu itu banyak perusahaan 
yang ketir-ketir kehilangan karyawan berpotensi mereka.
Tetapi melihat perbandingan peluang dan jumlah peserta serta cara 
pelaksanaannya, saya turut setuju dengan pendapat rekan-rekan yang menganggap 
Trans Corps kurang manusiawi yang mana memanfaatkan salah satu permasalahan 
terbesar Negara atau masyarakat kita tentang pengangguran telah dijadikan ajang 
sensasi dan publikasi.
Namun jika ini adalah sebuah niat baik, maka memakluminya. Dan semoga 
pemerintah membuka mata dengan melihat sensasi ini.


MOD:
Mungkin patokan gaji Rp 1,500,00 adalah gaji untuk OB dan satpam yang baru 
bergabung di Trans Corp. Angka tersebut persis sama dengan gaji pengantar 
pesanan yang baru masuk di McD.








Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links





-
  Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos.  

 

 
-
We won't tell. Get more on shows you hate to love
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.

Re: [mediacare] Re: Pemerintahan SBY Gagal Menangani Poso!

2007-01-23 Thread Paulus Tanuri

Maaf,
Mengapa densus 88 harus ditarik ? kalau ditarik maksudnya aman itu aman dari
apa ? maksudnya para teroris yang aman ? para tentara pemberontak dari
philipina bisa dengan aman keluar masuk ? senjata api juga aman
diselundupkan keluar masuk poso ?
menurut saya adalah kesalahan media memberitakan korban sipil. Lihat dulu
apakah mereka ikut tembak-tembakan dengan aparat. Kalau sudah memegang
senjata api, apakah masih bisa dibilang rakyat sipil ?

Dan maksudnya hasil tidak seimbang, terus mau densus 88 ditarik supaya hasil
seimbang ? jadi korban pihak "sipil bersenjata api" dan aparat sama
banyaknya begitukah ?

Benar-benar pola pikir yang aneh.

gak habis pikir,
Paulus T

On 1/24/07, rachmat hidayat <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


kalau mau poso aman, tarik Densus 88, bukankah disana sudah banyak polisi,
apalagi Polres Poso sudah ditingkatkan menjadi Polres Khusus, yang nota bene
personelnya lumayan, masa warga yang cuma berapa gelintir orang yang ga
punya keahlian apa apa, harus melawan sama anak buahnya Gorris yang katanya
dibekali keahlian khusus, hasilnya ya tidak seimbang...ga heran banyak warga
yang kena tembak

Peace to Poso

Rachmat



[mediacare] Vigilantes and the state(Indonesia's New Order)

2007-01-23 Thread Harry Adinegara

  


Vigilante...preman...gerombolan2 yang ber-afiliasi dengan kekuatan baik 
kriminal maupun agama merajalela di negara Indonesia. Lynching dan mengambil 
hukum di tangannya sendiri sudah menjadi kenyataan dalam sikon di tanah air. 
Sekali lagi perkara vigilante ini sudah di-usung keberadaannya sejak era 
Suharto. Jadinya aspek vigilante ini adalah suatu bentuk anarchi dalam 
penegakkan hukum. Sepertinya kegiatan ke-preman-nan ini sudah menjurus ke 
kekuatan negara dalam negara.
   
  Yang paling mengerikan yalah apabila ada satu versi lain lagi yang ingin 
diberlakukan di Indonesia misalnya hukum syariah. Akibatnya kekacauan perkara 
hukum merajalela dan jadinya negara jadi deldel duwel luar dalam. Tidak jelas 
lagi kemana orang harus menyelesaikan perkaranya apabila ada dua tatanan hukum 
di suatu negara. 
   
  Selamat membaca dan selamat merenungkan perkara hukum dan vigilante di tanah 
air.
   
  Harry Adinegara.
  PS. Disini(Oz) ada juga semacam kegiatan yang dinamakan..neighbourhood watch. 
Tujuannya penduduk sebuah area itu diminta agar melaporkan ke polisi apabila 
ada tindak kriminal yang diketahui terjadi di di area itu. Bukan main hakim 
sendiri atau main kayu se-enaknya sendiri.
  



  printPage();   
   
  
-
  Vigilantes and the state.(Indonesia's New 
Order )
  COPYRIGHT 2006 Berghahn Books, Inc. 
  Indonesia's New Order was among the most repressive and violent states of the 
twentieth century. During Suharto's period of rule (1966-1998), the state was 
directly or indirectly responsible for the deaths of as many as a million or 
more of its own citizens and the incarceration of many more. While the worst of 
this violence occurred during the pogroms against communists in 1965-1966 and 
during the long occupation of East Timor, the whole New Order system of rule 
was constructed on what Benedict Anderson (2001a: 13) has described as a "vast 
machine of state violence." This machine left behind a dangerous legacy that 
must be better understood if it is to be overcome in the years ahead (J. 
Bertrand 2002; Colombijn and Lindblad 2002). 

Over the past several years it has become increasingly apparent that the legacy 
of New Order authoritarianism is not what many expected. At the time of 
Suharto's ouster, most believed that the New Order would reconstitute itself in 
all but name or that the country would descend into communitarian 
violence--perhaps even civil war. A few optimists hoped that democracy would 
take root and that Indonesians would finally come to terms with their violent 
past. What has transpired has been far more complicated: a surprising degree of 
democratization, the containment of civil war, localized eruptions of 
communitarian violence, and an almost complete failure to come to terms with 
past violence. 

One of the more disturbing developments since the fall of Suharto, and one that 
has not received much international attention, has been the widespread 
emergence of vigilantism in urban and rural areas. (1) It is now common for 
citizens themselves to mete out punishments to those suspected as having 
committed a crime or an offense. Thus, for example, thieves who are caught 
red-handed are often beaten or even burned alive by local residents (Wardoyo 
2005). People accused of witchcraft are sometimes taken from their homes and 
publicly lynched by their neighbors (Siegel 2006). And businesses involved in 
'immoral' activities, such as gambling or prostitution, frequently find 
themselves threatened or their businesses ransacked by angry mobs of religious 
youth. 

My concern here is to describe the implications of these instances of 
vigilantism for understandings of the Indonesian state. (2) Briefly stated, my 
contention is that vigilantism puts to rest the long-standing idea that 
Indonesian state power is characterized by a powerful unity. It shows that 
state power is routinely constituted and reconstituted in multiple and 
sometimes contradictory ways through acts of "everyday policing" (Bum and 
Jensen 2004: 140). 

Most of us are accustomed to thinking of the state as a powerful unity. The 
state is that which stands above and rules over society through an appeal to a 
transcendent law. In order to enforce its law, the state exercises, as Weber 
(1958: 78) described it, "a monopoly on the legitimate use of physical force." 
A person who breaks the law is punished for his or her crime. Punishment is not 
a form of vengeance perpetrated by the victim of a crime; it is an act 
performed for the purposes of upholding the law. Both law enforcement and 
punishment are the sole prerogatives of the state and take place through its 
instruments: the police, the courts, the prison system. According to this 
longstanding conception of state power, when people commit acts in which they 
'take the law into their own hands' or, as it is called in Bahasa Indonesia, 
"play 

[mediacare] The ironies of instability in Indonesia

2007-01-23 Thread Harry Adinegara

  

Suatu analisa/tulisan yang membeberkan bagaimana prestasi Indonesia dalam 
menggalang kemajuan negara dari era Suharto sampai dini hari. Suatu tinjauan 
yang tidak bisa disangkal merupakan cermin sikon Indonesia saat ini.
Indonesia bak sebuah cartel..seperti drug cartel-nya mafiosi Colombia 
dimana cartel ini hanya mengacu ke ...profit dari hasil drug.
  Rupanya tepat gambaran ini, para pemimpin yang sukar untuk berkiprah...takut 
akan ketidak berhasilan, sehingga statusquo di pertahankan. Maklum hidup di 
lahan basah lebih penting dari pada cari resiko yang dampaknya terpental dari 
kekuasaan dan akan berakibat kehilangan..duit! Kolusi dalam segala bidang 
matang, hanya demi hidup kepenak di lahan basah. Semua menjadi pemeras dan 
rakyat yang menanggung resikonya.
  akibatnya rakyat hanya bisa makan beras aking.
   
  Selamat membaca
   
  Harry Adinegara
  



  printPage();   
   
  
-
  The ironies of instability in Indonesia.
  COPYRIGHT 2006 Berghahn Books, Inc. 
  Hope Is When Army Officers Are Democrats. 

--Louis de Bernieres, Senor Vivo and the Coca Lord 

Indonesia seems perpetually condemned to "live in interesting times," as the 
famous Chinese curse goes. The past decade has seen the country attract global 
notoriety as a land of recurrent economic shocks, ethnic conflicts, terrorist 
bombings, separatist rebellions, and natural catastrophes. Political 
authorities have appeared too corrupt and inept to respond effectively. Thus, 
when Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), a retired general, scored a landslide 
victory in Indonesia's first-ever direct presidential election in September 
2004, the political rise of a military man was widely portrayed as a small blow 
for stability in a highly unstable nation. 

This essay ventures the argument that--at least at the level of elite 
politics-precisely the opposite is true. The recent behavior of Indonesia's 
parties, parliaments, and presidents reveals that elite politics has been 
characterized by too much stability rather than too little. This is because the 
elite figures who belatedly connived in the toppling of former presidents 
Suharto in 1998 and Habibie in 1999 managed thereafter to construct something 
of a political cartel (Slater 2004). Like a cartel of private companies, this 
cartel of political elites has served to protect its leading members from 
outside competition. Indonesia's pre-eminent political figures have remained 
practically irremovable through the electoral process, even though elections 
themselves have been commendably free and fair. Unafraid of being removed from 
power, political leaders have faced little impetus to govern. From this 
perspective, the government has failed to deal with Indonesia's ongoing social
 and economic crises not because political elites could not get their act 
together, but because they could. 

That elite stability has fostered Indonesia's festering socio-economic 
instability is the first irony I explore here. The second is that the election 
of a much stronger individual figure as president has ironically destabilized, 
not stabilized, elite politics. As we will see, the electoral campaign and 
victory of SBY significantly disrupted the cozy workings of the political 
cartel. 

The big question is what kind of political arrangement is arising in the 
cartel's stead. Is SBY trying to reconstruct the cartel under his own 
leadership? Or is he trying to free himself from coalitional constraints, 
aiming to rule by fiat and ignore his fellow political elites entirely? Either 
of these outcomes would be deeply troubling for democratic accountability in 
Indonesia. A third, more hopeful possibility is that political groups shunned 
by SBY will provide the basis for a loyal opposition that can hold the new 
president and his closest allies accountable for their performance. 
Unfortunately, this currently seems to be the least likely of these three 
scenarios. 

The next section explores how the rise of competitive elections failed to 
produce competitive elites upon the collapse of Suharto's New Order. I then 
examine how the 2004 presidential elections threw a wrench in the collusive 
works. I conclude with a preliminary assessment of the SBY presidency's 
implications for democratic accountability in Indonesia. 

Competitive Elections, but Not Competitive Elites 

Democratic elections are supposed to afford citizens the opportunity to replace 
underperforming politicians with alternatives of their choice. But leaders of 
major parties can shield themselves from electoral accountability by colluding 
to share power among all political groups (Katz and Mair 1995). Even when such 
leaders lose elections, they do not lose power. Contrary to the view that 
Indonesian politicians cannot manage the country's multiple crises because they 
are too busy fighting among themselves, I suggest t