Re: [mediacare] Intel Arab - Re: Ada Mossad di Indonesia?

2007-09-07 Terurut Topik Sunny
Arab itu tidak perlu punya agen, karena telah mendarah daging  tiap tahun 
kurang lebih 200.000 orang pergi ke sana, pasti banyak cerita "rahasia" 
dibawa oleh mereka. Dan bukan itu saja turut pula mereka menyumbang ke kas 
devisa Arab Saudia. Jadi kalah itu si Mosad.

- Original Message - 
From: "urban opini" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, September 07, 2007 2:03 PM
Subject: [mediacare] Intel Arab - Re: Ada Mossad di Indonesia?


> Jangan lupa jaringan intel Arab di Indonesia
>
>
> catatan:
> termasuk Indonebia?
>
>
>
> teogeoge <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ada benarnya Agen Mosad masuk ke Indonesia, Jendral Ryamizard
> mengatakan ada 60.000 personil intel asing yang berkeliaran di NKRI.
>
> Mosad sangat berkepentingan di NKRI, buka mata buka
> telinga.dunia tidak seindah negeri dongeng.
>
> Salam '45
> Teogeoge
>
> Note :
> Komandan yang baik menghasilkan anakbuah yang baik,
> komandan yang gombal menghasilkan anak buah yang gombal mukiyo !
>
>
> Desepsi
> http://www.gatra.com/2006-08-18/artikel.php?id=97132
>
> Saya bertemu Jenderal Ryamizard Ryacudu. Saya memanggilnya Abang. Saya
> tanya soal pernyataannya tentang 60.000-an agen asing yang beroperasi
> di Indonesia itu apa bisa dipertanggungjawabkan. Abang menjawab bahwa
> apa yang dikatakannya itu benar-benar valid. Saya yakin, karena dia
> mantan KSAD.
>
> Sebelumnya, Letnan Jenderal (purnawirawan) Z.A. Maulani (almarhum)
> memberitahu saya supaya hati-hati terhadap operasi intelijen yang
> menggunakan strategi desepsi. Saya ini awam soal intelijen. Saya
> tanya, apa maksud desepsi itu. Pak Zen, panggilan akrab Z.A. Maulani,
> menjelaskan secara praktis.
>
> Seorang agen ditanamkan ke tubuh organisasi target, misalnya M21,
> panggilan MMI di kalangan intelijen. Si agen harus mampu menjadi orang
> kepercayaan dari orang yang ditarget, misalnya Ustad Abu. Tujuan
> "kepercayaan" itu sangat penting, misalnya untuk membunuh target atau
> mengadu domba dengan pihak lain, dan sebagainya. Nah, penyusupan
> seperti itu sehingga agen dianggap "mujahid" inilah yang disebut desepsi.
>
> Kasus Abdul Haris
> Kasus Abdul Haris tahun 2002 terungkap setelah penangkapan Umar Faruq,
> 5 Juni 2002, di Bogor. Padahal, sejak 1995, Haris mengaku sudah
> "dipercaya" oleh Irfan S. Awwas, yang kini menjadi Ketua Lajnah
> Tanfidziyah MMI. Apakah Irfan tidak tahu bahwa Haris adalah agen BIN?
> Saya yakin Irfan tidak tahu. Ini hebatnya Haris.
>
> Saya pun mengenal Haris sebagai tukang pijat refleksi, karena saya
> pernah dipijatnya dan saya beri upah Rp 10.000. Walhasil, tidak ada
> info tentang dia yang menunjukkan bahwa Haris adalah planted agent di
> tubuh MMI. Semuanya baru terkuak setelah kejadian.
>
> Kasus Rahmatan
> Sekitar Juli 2005, saya ditelepon Asep Rahmatan Kusuma, yang mengaku
> sebagai mantan agen CIA di bawah mentor Mr. Erick dari Kedutaan
> Amerika Serikat di Jakarta. Katanya, itu amanah dari Pak Irfan, supaya
> saya menampung pertobatan Asep. Lalu saya minta Asep ke rumah untuk
> merekam testimoninya. Dia menangis, bertobat, dan bersumpah tidak akan
> mengulangi lagi dosanya.
>
> Namun isi testimoninya sangat mencurigakan. Momentumnya bertepatan
> ketika Kepala BIN Syamsir Siregar menyatakan bahwa pihaknya akan
> menyusup dan mengadu domba para aktivis kelompok Islam radikal.
> Kemudian, menurut dia, modus operasi para teroris telah berubah dari
> pengeboman menjadi penculikan pejabat publik.
>
> Asep mengaku telah minta "restu" kepada Ustad Abu terkait pengaktifan
> MMI di Tangerang. Namun "restu" itu tampaknya akan dialihkan untuk
> "merestui" rencana serangan little nine one-one (versi mini 911) yang
> akan dioperasikan oleh JI Umar Patek dengan pesawat remote control.
> Namun misi ini gagal total.
>
> Kasus Kaparang
> Sekitar September 2001, seorang yang mengaku mualaf (orang yang baru
> masuk Islam dan perlu disantuni) datang ke markas MMI. Ia mengaku
> bernama Lalu Muhammad Hasan alias Ihsan. Nama aslinya Andronikus
> Kaparang. Ia mengklaim sebagai Komandan Laskar Kristus wilayah
> Indonesia Timur. Ia mengaku disuruh CIA untuk mencari data hubungan
> MMI dengan Osama bin Laden, mengetahui aliran dana yang masuk-keluar
> MMI, dan melihat sejauh mana keterlibatan MMI dalam konflik Ambon.
>
> Pada 21 September 2001, kantor Wihdah, tempat menyimpan banyak data
> MMI, dibobol maling. Empat komputer lenyap. Irfan pun melaporkan
> kejadian itu ke polisi. Namun sampai detik ini tidak berhasil
> mengungkap siapa malingnya.
>
> Pada 8 Juli 2006, ada acara Arimatea yang menggelar "testimoni mantan
> Komandan Laskar Kristus" di Solo. Ustad Abu diundang sebagai keynote
> speaker. Beberapa laskar MMI datang untuk menonton testimoni itu.
> Ee... ternyata Kaparang! Hampir saja terjadi insiden kalau tidak
> dicegah Ustad Abu. Ustad Abu minta supaya diselesaikan di markas MMI.
>
> Esoknya Kaparang diantar ke markas MMI oleh pengurus Arimatea untuk
> klarifikasi. Kaparang mengaku agen CIA. Dia minta maaf karena sudah
> memfitnah MMI. Misal

[mediacare] alasan tidak masuk PKS

2007-09-07 Terurut Topik abraham lagaligo
Inilah alasan saya tidak mau masuk PKS dari dulu sampai sekarang, karena 
dilarang merokok. Wong rokok nggak haram kok dilarang...??? Pilih partai lain 
aja ahhh

Ahmad Abdul Haq <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Salut kepada PKS yang 
sukses membebaskan lingkungannya dari rokok.
Tapi sepertinya ada yang berlebihan. Apakah harus pengurus yang
diketahui merokok kemudian diberi hukuman keras (misalnya pemecatan)?
Lihat-lihat dulu bagaimana merokoknya. Kalau merokok di tempat yang
jauh dari orang lain, kenapa harus ditindak? Tindaklah kalau rokoknya
sudah menggangu orang lain, misalnya di kendaraan umum, rumah makan,
kantor, dan sebagainya. Biarkan saja kalau merokoknya di atas pohon
atau di kolong jembatan.

Saya benci perokok yang menyakiti sesama dengan asap rokoknya.
Kalau ada sempat, silakan lihat foto saya yang berjudul "Mau Sepak
Bolanya, Tak Mau Rokoknya" (
http://ahmadabdulhaq.multiply.com/photos/album/65 ).

aa_haq dari Banda Aceh

--- In mediacare@yahoogroups.com, "Budi - Production Control"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mas Ananto,
> 
> Anda bertempat tinggal dimana?
> Kota? Kecamatan? Kelurahan?
> 
> Anda bisa mulai dengan mendatangi kantor DPD PKS di kota Anda.
> Pasti 100% pengurus DPD tidak merokok.
> 
> Anda masih penasaran?
> 
> Kunjungi kantor DPC di Kecamatan dimana Anda tinggal.
> Keadaan serupa akan Snda temui di tingkatan ini.
> 
> Anda masih belum yakin ?
> 
> Silakan Anda bersilaturahmi ke kantor DPRa di tingkat Kelurahan.
> Insya Allah pengurus DPRa dengan senang hati memberikan alasan
mengapa mereka tidak merokok.
> 
> Wassalaam,
> Budi-pc
> 
> - Original Message -
> From: anantö/
> To: mediacare@yahoogroups.com
> Sent: Thursday, September 06, 2007 2:52 PM



 

   
-
Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.

[mediacare] Astro TV - Re: Kenapa Kita Benci Malaysia

2007-09-07 Terurut Topik socio.pathos
Trims. Saya tak mau gugat apa-apa. Hanya hati nurani kita saja yang
harus kita gugat. Barusan nonton Metro TV, salut Astro mau bagi permen
ke TV swasta, yang rumornya cuma delay doang! Siapa butuh siaran
tunda/delay, silakan ngacung tangan!? Saya tak butuh info basi...
mending liyat update internet ajah 'kali... gratis pula.

Coba hitung berapa pemasukan Astro dari uang berlangganan. Katakanlah
Rp 50 ribu X 85 ribu pelanggan selama 8 bulan. Rp 34.000.000.000
Angka pelanggan 85 ribu bisa bergerak naik terus setahun ke depan...
dan HANYA dari sub-kontrak ke Indonesia dia bisa balik modal (beli
paket 3 negara, Astro All Asia Networks beli 50m doang!) 

Belum lagi pemasukan dari 2 juta pelanggan di Malaysia dan Brunei
(Astro monopoli abiiisss di dua negara ini). Pintar betul itu orang
Malaysia... bayangkan holding Astro itu 22% milik pemerintah Malaysia,
yaaa tentu tahu dong ini perang bukan kelas KPPU.

Sekarang jelas kita kudu "Ganyang Malaysia!"

Masih mau kita dianggap bangsa kacung? Masih mau dikasih permen
chupachups "siaran tunda", terus manyun? Nikmaaat... eh duitnya lari
ke sono semua tuh... kayak pramugari AirAsia, manis kalau jualan
topinya doang! 

Plis dong ah... jangan mau dibuat lengah, apa mau bikin neo
Ambalat-syndrome?


--- In mediacare@yahoogroups.com, "Denny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Ini tambahan informasi bagi pengamat sosial (the watcher) dan
> rekan-rekan mediacare lainnya:
> 
> Untuk praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, tidak perlu
> membentuk kelompok dan melakukan gugatan (lagipula karena kasus
> monopoli dan persaingan tidak sehat adalah termasuk hukum pidana,
> pihak yang dirugikan memang tidak bisa melakukan gugatan / penuntutan
> hanya bisa melaporkan).




Re: [mediacare] Ketua MPR berjiwa kerdil

2007-09-07 Terurut Topik Hendra Kurniawan
Perasaan gw ga pernah denger si nur ini ngomong soal perlakuan yang diterima
sodara-sodara kita SEBANGSA di arab sono.
Bangsa ini sungguh kapiran memberikan kedaulatannnya pada orang macam si
nur.



9/7/07, Budi Dharma <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Kalo tidak salah ada kalimat bijak seperti ini : "Kami ciptakan kamu
> bersuku-suku bangsa agar kamu saling mengenal". Nggak ada perintah agama
> yang bilang: "Bencilah sesamamu, anarkislah terhadap orang yang tidak
> sepaham dengan kamu."
>
> Kontroversi pernyataan ketua MPR atas penolakannya saat ada investor
> Israel hendak masuk ke negeri menunjukkan bahwa mantan petinggi PKS ini
> masih kerdil akan pemahaman agamanya. Membela Palestina sich sah-sah saja,
> tapi caranya jangan kayak anak kecil gitu donk. Bermusuhan nggak mutu dengan
> Israel demi gengsi dengan rakyat Palestina. Yang perlu kita demo tuh
> kebijakannya, bukan Negara dan orangnya. Lha, emang di Israel sendiri nggak
> ada kaum muslimnya ?
>
> Dalam banyak sejarah agama besar dunia, meski memang Israel ini "kepala
> batu" tetapi sudah menjadi rahasia umum dipilih sebagai bangsa dengan
> keturunan yang sangat diberkati Tuhan dengan kepintaran luar biasa. Jagat
> politik dan ekonomi dikuasai oleh mereka, sementara kamu Arab hanya
> membanggakan kejayaan masa lalunya saja. Sikap sirik dan picik saja yang
> terus ditonjolkan.
>
> Jadi kembali ke kalimat bijak diatas, bagaimana mau menjadi rahmat bagi
> seluruh dunia bila suasana perseteruan saja yg diumbar. Keras hati dan tidak
> mau menyadari bahwa sebenarnya banyak hal positif yg bisa kita pelajari dari
> sepak terjang Israel dalam percaturan dunia ini. Maaf, kalo mau menampilkan
> sosok pongah di kancah internasional, bukannya justru kita bakal diketawain
> terus oleh dunia luar ?
>
> NB : mau tanya Negara Arab / timur tengah mana saja yang tidak menjalin
> hubungan diplomatic dengan Israel ?
>
>
>  
>


Re: [mediacare] Pengikut PKS memang tidak merokok

2007-09-07 Terurut Topik Widi
kok mirip dengan jawaban2 pak Wido beberapa bulan yang lalu mengenai
mengenal PKS ya?
meskipun waktu itu topiknya bukan mengenai merokok.
atau kader2 PKS memang mendapat training begitu?

salam,
widi


On 9/7/07, Budi - Production Control <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Mas Ananto,
>
> Anda bertempat tinggal dimana?
> Kota? Kecamatan? Kelurahan?
>
> Anda bisa mulai dengan mendatangi kantor DPD PKS di kota Anda.
> Pasti 100% pengurus DPD tidak merokok.
>
> Anda masih penasaran?
>
> Kunjungi kantor DPC di Kecamatan dimana Anda tinggal.
> Keadaan serupa akan Snda temui di tingkatan ini.
>
> Anda masih belum yakin ?
>
> Silakan Anda bersilaturahmi ke kantor DPRa di tingkat Kelurahan.
> Insya Allah pengurus DPRa dengan senang hati memberikan alasan mengapa
> mereka tidak merokok.
>
> Wassalaam,
> Budi-pc
>
> - Original Message -
> From: anantö/
> To: mediacare@yahoogroups.com 
> Sent: Thursday, September 06, 2007 2:52 PM
> Subject: Re: [mediacare] Wartawan Disudut Rokok
>
> Kenapa 100% tidak merokok? Anda yakin banget bisa sampai 100% begitu.
>
> Ananto
>
> MOD:
> Pak Budi benar. Para kader PKS memang disyaratkan untuk tidak merokok.
> Jadi kalau Anda lihat ada lelaki yang merokok, pasti bukan kader PKS.
> Mungkin sekadar simpatisan bolehlah. Para pengurus PKS juga tidak boleh
> bersalaman dengan lawan jenis. Apalagi cipika cipiki. Dan yang perempuan
> wajib berjilbab panjang (kalau bisa warna putih). Kalau ada perempuan
> berjilbab, tapi bawahannya celana jeans, pasti bukan kader PKS. Betul kan
> Pak Budi?
>
> 
>


[mediacare] BIN Didesak Bubar

2007-09-07 Terurut Topik Sunny
http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=39830


BIN Didesak Bubar
(08 Sep 2007, 15 x , Komentar) 


JAKARTA - Ratusan aktivis hak asasi manusia (HAM) kemarin melakukan aksi 
demonstrasi di depan kantor Badan Intelijen Negara (BIN) di Jakarta. Mereka 
mendesak agar lembaga telik sandi ini dibubarkan, karena diduga terlibat dalam 
kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir.

"BIN perlu direformasi agar akses informasi terhadap lembaga ini bisa dibuka 
lebih lebar kepada masyarakat," ujar Suciwati, istri mendiang Munir, di 
sela-sela demonstrasi memperingati 3 tahun kematian Munir.

Menurut Ibu dari dua anak itu, pemerintah selama tiga tahun belum memberikan 
perkembangan yang signifikan, karena kasus kematian suaminya itu, sempat 
tenggelam dengan hasil yang sama sekali tidak memuaskan.

Setelah dibuka kembali, muncul harapan agar kasus tersebut bisa segera tuntas. 
Namun, dari beberapa sidang PK (Peninjauan Kembali) kasus kematian suaminya, 
nama-nama seperti Hendro Priyono (Mantan Kepala BIN) hingga petinggi BIN Muchdi 
P.R, tak kunjung diperiksa. Meskipun nama-nama tersebut sempat muncul dalam 
penyelidikan dan keterangan beberapa saksi.

"Pemerintah terlalu lamban dalam menindaklanjuti nama-nama baru yang muncul 
dari orang BIN. Karena (nama-nama) itu sudah disinggung, saya meminta (mereka) 
untuk diperiksa," ujarnya.

Menarik keberadaan nama-nama tersebut agar bisa diperiksa oleh kejaksaan, 
menurut Suciwati, adalah salah satu bentuk reformasi BIN. Selama ini, nama-nama 
pejabat negara tersebut sama sekali tak tersentuh, seakan berada dalam 
perlindungan BIN.

"Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mengatakan, kasus Munir merupakan 
ujian bersejarah bagi negara di mata internasional demi menyelesaikan kasus 
pelanggaran HAM. Semestinya, SBY tetap berpegang pada itu," ujarnya.

Di tempat yang sama, Koordinator Kontras Usman Hamid menyatakan, seruan 
reformasi atas BIN bukan merupakan upaya melawan salah satu badan negara 
tersebut. Reformasi tersebut menurutnya adalah demi menghapus BIN dari 
oknum-oknum yang mengatasnamakan BIN untuk membunuh Munir.

"Kami di sini malah bermaksud membela Syamsir (Siregar, Kepala BIN). Ibarat 
membuang duri dalam daging, Syamsir harus berani mengajukan nama-nama tersebut 
untuk diperiksa," ujarnya.

Aksi demo yang dimulai sekitar pukul 14.00 tersebut diikuti kurang lebih 400 
pendukung aktivis HAM Munir. Mereka yang menamakan diri sebagai ASUMSI (Aliansi 
Solidaritas Untuk Munir dan Demokrasi) itu terdiri dari beberapa anggota dari 
organisasi diantaranya Kontras, Ikohi, YLBHI, LBH Jakarta, Pakem, Kompak dan 
juga Walhi.

Suciwati yang turut dalam aksi tersebut bermaksud memberikan tanda dukungannya 
kepada BIN, dengan memberikan seikat karangan bunga kepada BIN. Namun, dari 
jejeran anggota BIN yang mengawal di balik pintu besi itu, tidak ada satupun 
yang bersedia menerima. 

Spontan para demonstran meneriakkan cemoohan kepada para anggota BIN tersebut. 
Setelah berorasi sekitar satu jam, rombongan demonstran yang datang dengan 
menggunakan metro mini dan bus sewaan itu melanjutkan aksinya di depan Istana 
Negara. (bay


[mediacare] Panon Hideungnya Putin

2007-09-07 Terurut Topik pandu ganesa
Di detik.com disampaikan bahwa Pak Putin tanya pak SBY, bagaimana ceritanya, 
kok lagu Panon Hideung bisa menjadi lagu Sunda. Di berita itu, pak SBY 
katanya tidak bisa menjelaskan.

Berikut komentar saya:

Kalau saja pak Putin maupun pak SBY suka baca tulisan-tulisannya Remy 
Silado, pasti akan tahu bahwa lagu Panon Hideung itu bukan lagu Sunda, tapi 
lagu Rusia yang pernah dibawakan dan dipopulerkan seniman asal Rusia dan 
kemudian tinggal di Bandung, sewaktu zaman kolonial Belanda.

Artikel-artikel semacam itu ditulis dan dijadikan buku oleh Remy Silado, 
dengan judul: 9 dari 10 kata Indonesia berasal dari bahasa asing (atau 
kira-kira begitulah judulnya).

Lain kali kalau PM Spanyol bertanya, pak SBY harus bisa menjawab bahwa lagu 
Kopi Dangdut, itu juga bukan lagu Indonesia, tapi asal Spanyol. Orang 
Indonesianya sih, dalam kasus lagu ini, hanya sekedar spanyol saja, alias 
SPAro NYOLong.

gono



[mediacare] Salam Mega Untuk Umat Kristiani Nasionalis

2007-09-07 Terurut Topik Bambang Ketangsang
Selamat Datang di PDIPerjuangan-Jatim.org  Sabtu, 08 September 
2007 00:53:21www.pdiperjuangan-jatim.orgFOKUS UTAMA
Pendidikan Mahal, Sekolah Rakyat Ala Pasar Setono Bethek Jadi Pilihan 
  Sirmadji : Pemerintah Tidak Serius Mengentaskan Kemiskinan
  Megawati : Jadikan Bamusi Pelopor Kerukunan Agama dan Kebangsaan


KRONIK
714 Lagu Tanpa Teks untuk Rekor MURI dari Sang Multi Talenta
  Aksi Sejuta Pohon Rekatkan Umat Beragama
  PDI Perjuangan Jatim Sak Yek Sak Eko Kapti Ke Rakornas


SUARA FRAKSI
Jangan Paksakan Program Konversi Minyak Tanah
  PDI Perjuangan Bebas Tugaskan Husein dari DPRD Jatim
  Saleh Ismail Mukadar: Ada Sesuatu Yang Tidak Beres Dalam Sistim Pendidikan Di 
Negara Ini.


BERITA CABANG
Erjik: Sinergi 3 Pilar Solusi Untuk Rakyat
  KUKINDO Wujudkan Demokrasi Ekonomi Marhaenisme
  Ir. H. Sutrisno, MM: Ojok Politik, Thok. Yo, Ngomong Duit Barang


ARSIP BERITA
Apel Akbar HARKITNAS Soroti Berantas Korupsi Tebang Pilih
  Nasionalisme Hanya “Topeng” Bagi SBY-JK
  Buruh Masih Sulit Penuhi Kebutuhan Hidup Layak


ARTIKEL
Hasto Kristiyanto: Jalan Kerakyatan Partai Oposisi
  Hadrean Renanda: Apa Yang Diharapkan Dari Makna 17 Agustus?
  Budiman Sudjatmiko: Antara Proklamasi dan Deklarasi


Sabtu, 25 Agustus 2007 
  Salam Mega Untuk Umat Kristiani Nasionalis

  Megawati Soekanoputri menyampaikan salam hangat untuk kaum Kristiani 
Nasionalis yang menggelar acara kerohanian bertajuk “Malam Puji dan Syukur Kaum 
Nasionalis: “Let’s build our nation”, di GOR KONI, Surabaya, 24/08/07. Salam 
Megawati tersebut disampaikan oleh Gayus Lumbuun, anggota Fraksi PDI Perjuangan 
DPR RI yang hadir untuk memberikan kesaksiannya pada acara tersebut. “Salam 
untuk umat Kristiani nasionalis, mereka ada di hati saya”, kata Gayus 
menyampaikan ucapan salam dari Megawati.

Menurut Gayus, salam dari Megawati tersebut menggambarkan kecintaannya terhadap 
rakyat Indonesia secara keseluruhan, termasuk umat Kristiani. Sama seperti 
ketika Bung Karno mengatakan kepada tamunya, Mahatma Gandhi, ketika hendak 
menyampaikan salamnya kepada rakyat Indonesia. Bung Karno menjawabnya dengan 
mengatakan bahwa rakyat Indonesia ada di dalam hatinya.“Mari kita doakan semoga 
Tuhan memberkan hikmat kepada pemimpin Indonesia dalam membuat kebijakan”, kata 
Gayus. 

Menurut Sonny Saragih, Ketua Solidaritas Genenasi Muda Indonesia (Solagradsia), 
selaku penyelenggara acara, ingin mengajak seluruh umat Kristiani untuk ikut 
berpatisipasi terhadap persoalan kebangsaan saat ini. “Persoalan bangsa 
Indonesia adalah juga persoalan umat Kristiani Indonesia. Gereja dapat 
dikatakan maju, jika bangsa ini maju. Umat Kristiani itu sehat, jika bangsa ini 
sehat”, kata Sonny Saragih. 

Gereja dan umat Kristen, kata Sonny, adalah bagian yang tak terpisahkan dari 
bangsa Indonesia, karena itu persoalan kebangsaan saat ini adalah juga 
persoalan mereka. Rasa nasionalisme Indonesia itu harus dimiliki oleh setiap 
umat Kristian Indonesia. “Sehat tidaknya bangsa ini, bisa dilihat dari sehat 
tidaknya umat Kristiani. Artinya, jika bangsa ini tidak sehat, wah, berarti ada 
sesuatu yang tidak beres dengan umat ini”, kata Sonny yang juga Sekretaris 
Badan Infokom DPD PDI Perjuangan Jatim. 

Sementara itu, menurut Sirmadji, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, mengatakan 
bahwa acara tersebut sangat bagus dan positif dalam membangun rasa nasionalisme 
Indonesia, khususnya di kalangan muda umat Kristiani. “Ini bagus. Baca Kompas, 
rasa nasionalisme sekarang ini sedang merosot. Dengan acara ini, generasi muda 
sebagai penyelenggaranya, akan membangkitkan rasa nasionalisme di kalangan anak 
muda dalam konteks NKRI. Dan nasionalisme itu menjadi inklusif, ini sangat 
penting dan positif ”, kata Sirmadji usai acara tersebut. 

Acara tersebut dihadiri oleh pengurus dari DPP PDI Perjuangan, Ir. Sutjipto 
(Ketua Bidang OTODA dan Pemerintahan Daerah) dan Gayus Lumbuun (Fraksi PDI 
Perjuangan DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur V). Acara tersebut 
dimeriahkan oleh penampilan Andre Hehanusa. Sebelum penampilan Andre, Indah 
Kurnia, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim yang saat ini sedang menyelesaikan 
konser 714 lagu untuk rekor MURI, tampil dengan lagu Surabaya dan mampu 
menyemarakkan suasana acara rohani kaum nasionalis yang Kristiani tersebut. 
(Red) 



   
-
 For ideas on reducing your carbon footprint visit Yahoo! For Good this month.

[mediacare] Re:Saya bekerja menurut peraturan & undang-undang

2007-09-07 Terurut Topik takha waludi
Bagaimana dengan mantan orang KPU yang terbukti bersalah berusaha menyuap dan 
kemudian dibui, namun sesat setelah check out dari hotel prodeo masih puya 
nyali dan tidak ada malunya, berkoar2 di depan wartawan, mengatakan akan 
kembali aktif di kantor lamanya..? 
Saya tidak akan heran andai iya seorang selebriti dan yang membuat nya terpaksa 
terbui hanya karena beberapa butir narkoba, dan dengan sesugukkan dia 
menyatakan menyesal dan meminta maaf untuk semua penggemar atas tindakan 
khilafnya. Dan ketika akhirnya bebas, tentu sang seleb kita sudah siap dengan 
jawaban "akan kembali menekuni dunia entertaiment yang dulu telah 
membesarkannya, bla..bla..bla" 
Lain halnya ketika yang mengeluarkan pertanyaan akan come back itu seorang 
mantan terpidana yang pernah bekerja di sebuah lembaga di mana suara pilihan 
berjuta rakyat negeri ini diolah dan kemudian dibuatkan SK resmi. Lembaga ini 
ujung kepercayaan nurani rakyat dan orang2 yang bekerja di dalamnya , tentulah 
bukan orang biasa, mereka orang-orang pilihan dan modal awalnya selain cukup 
intelek, adalah bisa dipercaya. Kepercayaan apa yang bisa kita harapkan dari 
seorang yang mencoba berkelit dari tuduhan korupsi dan kemudian berusaha 
menyuap pihak2 yang memburunya? 
Dengan nalar keawamanku, saya mencoba menginagt-ingat, apakah dulu kasus 
percobaan penyuapan itu adalah konspirasi..? Kalo iya, mengapa tak sedikit pun 
iya menyinggung atau ada yang bertanya, "adakah iya akan menuntut balik?". 
Apakah pameo lama " sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak 
dipercaya.." itu sudah tidak berlaku..?
Pusing, capek deeech akhirnya memikirkan itu. Untuk menghibur diri, saya 
kemudian berpikir positif saja: bangsa ini mungkin memang makin pemaaf, meski 
kadang terasa tak logis dan sayangnya maaf itu untuk segelintir orang saja.


takha

   
-
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.

Re: [mediacare] Fw: [media-jatim] KEKERASAN KEPADA WARTAWAN

2007-09-07 Terurut Topik abraham lagaligo
oke Bung bagyo saya setuju kita usut dan tuntaskan kekerasan yang menimpa kawan 
kita wartawan di pasuruan ini. Tapi perlu dijelaskan juga dong, bagaimana 
kronologis kejadiannya, apa penyebab dia disundut. Nggak ada asap kalau nggak 
ada api kan? Kirim deh kronologis kejadiannya lengkap. Siapa tahu kita bisa 
ikut urun rembug. Suwun---

mediacare <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
  - Original Message -   From: subagyo sh 
  To: Media Jatim 
  Sent: Friday, September 07, 2007 8:09 PM
  Subject: [media-jatim] KEKERASAN KEPADA WARTAWAN

  

  MENYADARKAN PERUSAK PERADABAN
   
  Kekerasan kembali menimpa wartawan. Kali ini dialami oleh wartawan Harian 
Surya Arie Yoenianto yang mendapat sundutan rokok dari Ketua DPRD Pasuruan 
Ahmad Zubaidi, Rabu (5/9/2007). 

Jika kekerasan tersebut berkaitan dengan pelaksanaan hak profesi jurnalisitik 
dalam rangka mencari informasi, maka kekerasan itu merupakan pelanggaran hukum, 
tindak pidana menurut pasal 18 ayat (1) UU No. 40/1999 tentang Pers yang 
menentukan: Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan 
tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 
4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) 
tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah). 
   
  Kami mendukung agar kasus itu diuji dalam rangka penegakan hukum, seperti 
yang selama ini dilakukan para pelawan pers yang melakukan kriminalisasi kepada 
kaum jurnalis dalam menjalankan tugas. Ahmad ubaidi harus dilaporkan ke 
Kepolisian dan kita akan melihat bagaimana hukum dapat bekerja secara adil. 
Jika tidak ada penegakan hukum tentang hal itu, berarti kita hidup di negara 
yang tertinggal oleh peradaban sebab kebebasan pers masih dibelenggu oleh 
kekuasaan bermental usang dan primordial.
   
  Ada banyak kaum penindas yang bermaksud menyembunyikan diri dari kerakusannya 
dalam melahap hak-hak kolektif publik, sehingga tidak suka jika diketahui umum. 
Itu yang membuat mereka marah-marah. Tapi kita harus menyadarkan mereka dan 
jika mereka tetap menyerang maka kita melawannya dengan cara sebagai 
intelektual.
   
  Salam perjuangan!
   
  Subagyo
   
   

-
  Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers   


-

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.485 / Virus Database: 269.13.8/993 - Release Date: 06/09/2007 15:18
  

 

   
-
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.

[mediacare] update schedule the brandals since tommorrow nite

2007-09-07 Terurut Topik fanny rediastuti
Saturday,8 September 2007
@ Mal Metropolitan Tangerang
show will be 9.30pm
   
  Monday, Menpora Building
  Asia afrika- Senayan
around 9pm till 11pm
  Be There or be be left behind.!!

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[mediacare] Kartu Kredit, Kartu Debit

2007-09-07 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]
Hmmm.. ternyata panjang juga diskusi tentang masalah ini ya?
Saya pikir masalahnya sederhana saja.

Seingat saya, kalau kita transaksi pakai kartu kredit ataupun debit, 
ada proses yang disebut 'otorisasi' di mana kasir akan menggosok atau 
men-'swap' kartu kita pada mesin kecil yang terhubung secara elektronik 
dengan pusat data di bank atau provider kartu. Mesin itu akan 
mengkonfirmasi apakah kartu yang digunakan untuk bertransaksi masih 
valid atau tidak. Kalau tidak ada masalah dengan jumlah rekening atau 
validitas kartu kita, maka mesin itu akan mengeluarkan kwitansi berikut 
copy-nya. Kwitansi inilah yang kita tandatangani kalau tidak ada 
layanan penggunaan nomor PIN sebelum transaksi. Kalau kartu tidak valid 
atau rekening tidak cukup, kwitansi tadi nggak akan keluar dari mesin 
kecil tsb.

Di sinilah pentingnya kita untuk segera melaporkan setiap kehilangan 
kartu debit atau kredit kepada bank yang mengeluarkan kartu tersebut. 
Kalau kartu kita sudah diblokir, maka transaksi apapun yang dilakukan 
menggunakan kartu tsb tidak akan sukses. Saya rasa cara tanda tangan 
ataupun PIN sama amannya selama proses 'otorisasi' tetap dilakukan. 
Kedua cara itu juga dipraktekan sama banyaknya di seluruh belahan 
dunia.

Kalau kita belum sempat melaporkan kehilangan kartu, tapi kartu sudah 
terlanjur dipakai orang lain, yaaa... itu sih namanya apes. Hehehe 
Sampai sekarang sepertinya belum ditemukan cara lain yg lebih aman drpd kedua 
praktek tsb.


MOD:
Untuk kartu debet dengan ATM BCA, untuk otorisasi wajib memencet password 
terlebih dahulu. 


--
Kartu Kredit juga - Was: Re: Kartu Debit [nama bank] Tidak Aman
Posted by: "irwank" [EMAIL PROTECTED] irwank2k2
Date: Thu Sep 6, 2007 7:08 am ((PDT))


[mediacare] DEMOCRACY_INDEX_2007_v3.pdf

2007-09-07 Terurut Topik BDG KUSUMO
The Economist Publishing House (UK) yang prestisius baru saja merilis DI 2007, 
yang diungguli oleh Swedia (1)
dan beberapa negeri Skandinavia lainnya di ranking atas. Nederland hebat (3)! 
Czech Rep, dimana saya bermukim,
no. 18 setelah sejak 1989 membangun sistem ini, persis dibawah USA (17) yang 
telah berupaya sejak the Fourth of July
1776 (sic!). RI yang tercinta no. 65, bersama Timor Leste, meninggalkan cukup 
jauh Malaysia (81) dan S'pura (84).
Kasihan Rusia yang mulai persenjatai kita berada pada no. 102. Korea Utara no. 
167, terakhir.
Sayang ranking di DI ini tidak selalu kompatibel dengan ranking kemakmuran dan 
keadilan sosial.
Yang berminat silahkanlah mengakses link sbb ini:

http://www.economist.com/media/pdf/DEMOCRACY_INDEX_2007_v3.pdf 

Wassalam,
Bismo DG, Praha

[mediacare] Fw: [media-jatim] KEKERASAN KEPADA WARTAWAN

2007-09-07 Terurut Topik mediacare

- Original Message - 
From: subagyo sh 
To: Media Jatim 
Sent: Friday, September 07, 2007 8:09 PM
Subject: [media-jatim] KEKERASAN KEPADA WARTAWAN



MENYADARKAN PERUSAK PERADABAN

Kekerasan kembali menimpa wartawan. Kali ini dialami oleh wartawan Harian Surya 
Arie Yoenianto yang mendapat sundutan rokok dari Ketua DPRD Pasuruan Ahmad 
Zubaidi, Rabu (5/9/2007). 

Jika kekerasan tersebut berkaitan dengan pelaksanaan hak profesi jurnalisitik 
dalam rangka mencari informasi, maka kekerasan itu merupakan pelanggaran hukum, 
tindak pidana menurut pasal 18 ayat (1) UU No. 40/1999 tentang Pers yang 
menentukan: Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan 
tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 
4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) 
tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah). 

Kami mendukung agar kasus itu diuji dalam rangka penegakan hukum, seperti yang 
selama ini dilakukan para pelawan pers yang melakukan kriminalisasi kepada kaum 
jurnalis dalam menjalankan tugas. Ahmad ubaidi harus dilaporkan ke Kepolisian 
dan kita akan melihat bagaimana hukum dapat bekerja secara adil. Jika tidak ada 
penegakan hukum tentang hal itu, berarti kita hidup di negara yang tertinggal 
oleh peradaban sebab kebebasan pers masih dibelenggu oleh kekuasaan bermental 
usang dan primordial.

Ada banyak kaum penindas yang bermaksud menyembunyikan diri dari kerakusannya 
dalam melahap hak-hak kolektif publik, sehingga tidak suka jika diketahui umum. 
Itu yang membuat mereka marah-marah. Tapi kita harus menyadarkan mereka dan 
jika mereka tetap menyerang maka kita melawannya dengan cara sebagai 
intelektual.

Salam perjuangan!

Subagyo





Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

 





No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.485 / Virus Database: 269.13.8/993 - Release Date: 06/09/2007 15:18


Re: [mediacare] Ketua MPR berjiwa kerdil

2007-09-07 Terurut Topik Edo Bassalwa
Kalau seumpamanya Pak ketua MPR tidak setuju
berhubungan dgn Israel cuma dikarenakan faktor
pembelaan thd Palestina - ya itu memang picik dan
patut disesalkan. Tapi apakah kalian pernah berpikir
atau bertanya " Adakah sebab lain nya ?" Nah ini yang
lebih penting. Kalian pelajari lah lagi deh-  siapa
sebenarnya kaum Israel itu dan bagaimana kontribusi
nya
thd  pembangunan atau kehancuran peradaban
civilization manusia dari abad ke-1 s/d WW.1, WW2,
dan saat ini ? Saya rasa bukan cuma faktor Palestina
saja Pak ketua MPR antipati dengan Israel. Banyak
hal lain nya, cuma Beliau sukar melukiskan nya.
Hayo yg jagoan dan ahli sejarah pelajari dong riwayat
kaum Israel yg sesungguh nya - mungkin akan sangat
bermanfaat bagi kita semua.

Salam: Edo Bassalwa. 
--- Wielsma Baramuli <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Setuju dengan anda Dharma! Kecuali bahwa hanya
> Israel yang diberkati Tuhan. Dengan perbandingan
> yang anda kemukakan antara Israel dengan Arab, maka
> pada hakikatnya cara berpikir anda sama dengan
> Wahid, yang anda kritik!
>
>   Salam,
>   Wedekabe
> 
> Budi Dharma <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Kalo tidak salah ada kalimat bijak seperti
> ini : "Kami ciptakan kamu bersuku-suku bangsa agar
> kamu saling mengenal". Nggak ada perintah agama yang
> bilang: "Bencilah sesamamu, anarkislah terhadap
> orang yang tidak sepaham dengan kamu."
> 
> Kontroversi pernyataan ketua MPR atas penolakannya
> saat ada investor Israel hendak masuk ke negeri
> menunjukkan bahwa mantan petinggi PKS ini masih
> kerdil akan pemahaman agamanya. Membela Palestina
> sich sah-sah saja, tapi caranya jangan kayak anak
> kecil gitu donk. Bermusuhan nggak mutu dengan Israel
> demi gengsi dengan rakyat Palestina. Yang perlu kita
> demo tuh kebijakannya, bukan Negara dan orangnya.
> Lha, emang di Israel sendiri nggak ada kaum
> muslimnya ?
> 
> Dalam banyak sejarah agama besar dunia, meski memang
> Israel ini "kepala batu" tetapi sudah menjadi
> rahasia umum dipilih sebagai bangsa dengan keturunan
> yang sangat diberkati Tuhan dengan kepintaran luar
> biasa. Jagat politik dan ekonomi dikuasai oleh
> mereka, sementara kamu Arab hanya membanggakan
> kejayaan masa lalunya saja. Sikap sirik dan picik
> saja yang terus ditonjolkan.
> 
> Jadi kembali ke kalimat bijak diatas, bagaimana mau
> menjadi rahmat bagi seluruh dunia bila suasana
> perseteruan saja yg diumbar. Keras hati dan tidak
> mau menyadari bahwa sebenarnya banyak hal positif yg
> bisa kita pelajari dari sepak terjang Israel dalam
> percaturan dunia ini. Maaf, kalo mau menampilkan
> sosok pongah di kancah internasional, bukannya
> justru kita bakal diketawain terus oleh dunia luar ?
> 
> NB : mau tanya Negara Arab / timur tengah mana saja
> yang tidak menjalin hubungan diplomatic dengan
> Israel ?
> 
> 
> 
> 
>  
> 
>
> -
> Be a better Heartthrob. Get better relationship
> answers from someone who knows.
> Yahoo! Answers - Check it out. 



   

Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. 
Yahoo! Answers - Check it out.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545469


[mediacare] Re: Pengikut PKS memang tidak merokok

2007-09-07 Terurut Topik Ahmad Abdul Haq
Salut kepada PKS yang sukses membebaskan lingkungannya dari rokok.
Tapi sepertinya ada yang berlebihan. Apakah harus pengurus yang
diketahui merokok kemudian diberi hukuman keras (misalnya pemecatan)?
Lihat-lihat dulu bagaimana merokoknya. Kalau merokok di tempat yang
jauh dari orang lain, kenapa harus ditindak? Tindaklah kalau rokoknya
sudah menggangu orang lain, misalnya di kendaraan umum, rumah makan,
kantor, dan sebagainya. Biarkan saja kalau merokoknya di atas pohon
atau di kolong jembatan.

Saya benci perokok yang menyakiti sesama dengan asap rokoknya.
Kalau ada sempat, silakan lihat foto saya yang berjudul "Mau Sepak
Bolanya, Tak Mau Rokoknya" (
http://ahmadabdulhaq.multiply.com/photos/album/65 ).





aa_haq dari Banda Aceh


--- In mediacare@yahoogroups.com, "Budi - Production Control"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mas Ananto,
> 
> Anda bertempat tinggal dimana?
> Kota? Kecamatan? Kelurahan?
> 
> Anda bisa mulai dengan mendatangi kantor DPD PKS di kota Anda.
> Pasti 100% pengurus DPD tidak merokok.
> 
> Anda masih penasaran?
> 
> Kunjungi kantor DPC di Kecamatan dimana Anda tinggal.
> Keadaan serupa akan Snda temui di tingkatan ini.
> 
> Anda masih belum yakin ?
> 
> Silakan Anda bersilaturahmi ke kantor DPRa di tingkat Kelurahan.
> Insya Allah pengurus DPRa dengan senang hati memberikan alasan
mengapa mereka tidak merokok.
> 
> Wassalaam,
> Budi-pc
> 
>   - Original Message -
>   From: anantö/
>   To: mediacare@yahoogroups.com
>   Sent: Thursday, September 06, 2007 2:52 PM




[mediacare] Intel Arab - Re: Ada Mossad di Indonesia?

2007-09-07 Terurut Topik urban opini
Jangan lupa jaringan intel Arab di Indonesia


catatan:
termasuk Indonebia?
   
  

teogeoge <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Ada benarnya Agen Mosad masuk ke Indonesia, Jendral Ryamizard
mengatakan ada 60.000 personil intel asing yang berkeliaran di NKRI.

Mosad sangat berkepentingan di NKRI, buka mata buka
telinga.dunia tidak seindah negeri dongeng.

Salam '45
Teogeoge

Note :
Komandan yang baik menghasilkan anakbuah yang baik,
komandan yang gombal menghasilkan anak buah yang gombal mukiyo !


Desepsi
http://www.gatra.com/2006-08-18/artikel.php?id=97132

Saya bertemu Jenderal Ryamizard Ryacudu. Saya memanggilnya Abang. Saya
tanya soal pernyataannya tentang 60.000-an agen asing yang beroperasi
di Indonesia itu apa bisa dipertanggungjawabkan. Abang menjawab bahwa
apa yang dikatakannya itu benar-benar valid. Saya yakin, karena dia
mantan KSAD.

Sebelumnya, Letnan Jenderal (purnawirawan) Z.A. Maulani (almarhum)
memberitahu saya supaya hati-hati terhadap operasi intelijen yang
menggunakan strategi desepsi. Saya ini awam soal intelijen. Saya
tanya, apa maksud desepsi itu. Pak Zen, panggilan akrab Z.A. Maulani,
menjelaskan secara praktis.

Seorang agen ditanamkan ke tubuh organisasi target, misalnya M21,
panggilan MMI di kalangan intelijen. Si agen harus mampu menjadi orang
kepercayaan dari orang yang ditarget, misalnya Ustad Abu. Tujuan
"kepercayaan" itu sangat penting, misalnya untuk membunuh target atau
mengadu domba dengan pihak lain, dan sebagainya. Nah, penyusupan
seperti itu sehingga agen dianggap "mujahid" inilah yang disebut desepsi.

Kasus Abdul Haris
Kasus Abdul Haris tahun 2002 terungkap setelah penangkapan Umar Faruq,
5 Juni 2002, di Bogor. Padahal, sejak 1995, Haris mengaku sudah
"dipercaya" oleh Irfan S. Awwas, yang kini menjadi Ketua Lajnah
Tanfidziyah MMI. Apakah Irfan tidak tahu bahwa Haris adalah agen BIN?
Saya yakin Irfan tidak tahu. Ini hebatnya Haris.

Saya pun mengenal Haris sebagai tukang pijat refleksi, karena saya
pernah dipijatnya dan saya beri upah Rp 10.000. Walhasil, tidak ada
info tentang dia yang menunjukkan bahwa Haris adalah planted agent di
tubuh MMI. Semuanya baru terkuak setelah kejadian.

Kasus Rahmatan
Sekitar Juli 2005, saya ditelepon Asep Rahmatan Kusuma, yang mengaku
sebagai mantan agen CIA di bawah mentor Mr. Erick dari Kedutaan
Amerika Serikat di Jakarta. Katanya, itu amanah dari Pak Irfan, supaya
saya menampung pertobatan Asep. Lalu saya minta Asep ke rumah untuk
merekam testimoninya. Dia menangis, bertobat, dan bersumpah tidak akan
mengulangi lagi dosanya.

Namun isi testimoninya sangat mencurigakan. Momentumnya bertepatan
ketika Kepala BIN Syamsir Siregar menyatakan bahwa pihaknya akan
menyusup dan mengadu domba para aktivis kelompok Islam radikal.
Kemudian, menurut dia, modus operasi para teroris telah berubah dari
pengeboman menjadi penculikan pejabat publik.

Asep mengaku telah minta "restu" kepada Ustad Abu terkait pengaktifan
MMI di Tangerang. Namun "restu" itu tampaknya akan dialihkan untuk
"merestui" rencana serangan little nine one-one (versi mini 911) yang
akan dioperasikan oleh JI Umar Patek dengan pesawat remote control.
Namun misi ini gagal total.

Kasus Kaparang
Sekitar September 2001, seorang yang mengaku mualaf (orang yang baru
masuk Islam dan perlu disantuni) datang ke markas MMI. Ia mengaku
bernama Lalu Muhammad Hasan alias Ihsan. Nama aslinya Andronikus
Kaparang. Ia mengklaim sebagai Komandan Laskar Kristus wilayah
Indonesia Timur. Ia mengaku disuruh CIA untuk mencari data hubungan
MMI dengan Osama bin Laden, mengetahui aliran dana yang masuk-keluar
MMI, dan melihat sejauh mana keterlibatan MMI dalam konflik Ambon.

Pada 21 September 2001, kantor Wihdah, tempat menyimpan banyak data
MMI, dibobol maling. Empat komputer lenyap. Irfan pun melaporkan
kejadian itu ke polisi. Namun sampai detik ini tidak berhasil
mengungkap siapa malingnya.

Pada 8 Juli 2006, ada acara Arimatea yang menggelar "testimoni mantan
Komandan Laskar Kristus" di Solo. Ustad Abu diundang sebagai keynote
speaker. Beberapa laskar MMI datang untuk menonton testimoni itu.
Ee... ternyata Kaparang! Hampir saja terjadi insiden kalau tidak
dicegah Ustad Abu. Ustad Abu minta supaya diselesaikan di markas MMI.

Esoknya Kaparang diantar ke markas MMI oleh pengurus Arimatea untuk
klarifikasi. Kaparang mengaku agen CIA. Dia minta maaf karena sudah
memfitnah MMI. Misalnya, waktu aktif di kelaskaran, dia sengaja
menzinai beberapa wanita untuk mencoreng nama MMI. Tapi semuanya
gagal. Permintaan maaf itu bisa dipahami. Namun hukum harus ditegakkan
karena soal pencurian itu.

Mengapa MMI?
Sejak kasus Faruq, saya menyadari bahwa M21 sudah jadi TO (target
operasi) oleh CIA dan kompradornya. Bom Pamulang yang menarget Abu
Jibril makin menguatkan keyakinan saya. Namun, kenapa M21 kebobolan terus?

Kami tidak merasa kecolongan. Semua program MMI transparan. M21 adalah
organisasi tansiq amali (aliansi strategis) untuk tathbiqus-syari'ah
(penegakan syariat Islam). Sehingga mau tidak

[mediacare] Finding truth in the Munir murder case three years on

2007-09-07 Terurut Topik tossi20
http://www.thejakartapost.com/detailheadlines.asp?
fileid=20070907.A06&irec=5

The Jakarta Post 7 sept. 2007

Finding truth in the Munir murder case three years on 

Aboeprijadi Santoso, Amsterdam

The third anniversary of the assassination of Indonesia's most well-
known human rights activist, Munir Said Thalib, has seen the public 
at home and abroad still guessing how the fatal poisoning happened 
and was planned. That public is however thinking much less about who 
did murder him and who the planner(s) were. But given the issue's 
possible political implications, the queries cannot be left 
unanswered for too long. 

Munir, on board a Garuda flight, was found dead a few hours before he 
arrived at Amsterdam on Sept. 7, 2004. He was poisoned, it's thought, 
sometime after he entered the immigration zone at Jakarta airport, 
but most probably at Singapore's Changi. His killer used a massive, 
lethal dose of arsenic. 

The tragedy might not have happened had a few things been done 
differently however. The fact that Munir's plan to study in the 
Netherlands had been known for some time -- and that he time and 
again canceled his departure -- would have provided his murderers the 
time they needed to execute. According to early investigations (the 
TPF Munir), Munir's murderers had four different scenarios in mind. 
Strangely, however, their final plan was implemented clumsily. 
Munir's departure date of Sept. 6 had apparently come unexpectedly, 
so plans had to be rearranged, possibly improvised, hastily. 

It was that plan, in any case, that has seen members or individuals 
associated with the National Intelligence Agency (BIN) implicated, 
although they have all denied this. The public now assumes the 
agency -- or its officials -- must somehow have played a key role. 

Thanks to media reports, campaigns at home and abroad by Munir's 
widow and friends and recent UN officials' responses, this murder 
case is widely known and queries could potentially become a time 
bomb. 

For more than two years, the police and judicial processes have 
achieved far too little to unravel the case. President Susilo Bambang 
Yudhoyono said the case would be a "test of our history". But some 
have suggested that, should the President's administration fail 
the "test", his statement could work as a boomerang. 

Significant changes have occurred, however, particularly in the way 
the police handled the case after the new Attorney General 
commissioned a new police investigative team. The result has been 
encouraging, but like an arrow that was released, we know, or assume, 
it was released in the correct direction. But we cannot know whether 
it will arrive at the right target. 

Optimists would let the law take its course. But suspicion abounds, 
given the distorted legacy of the rule of law and alleged 
infiltration of the intelligence apparatus within the police and 
judicial institutions. The Munir case may remain politically delicate 
and is likely to become an issue that would taint the images of some 
powerful figures. It may even jeopardize their positions, as the 
country is about to prepare new laws for parliamentary and 
presidential elections in 2009. 

There is nothing new about games the intelligence agencies play in 
such cases, given the interconnectedness with state and political 
processes between the military and police apparatuses during 
Soeharto's New Order. BIN chief Syamsir Siregar once suggested a 
similarity between the predicament of the agency he led and the Army 
intelligence services during the later years of President Sukarno's 
rule -- when they had to compete with the state intelligence agency 
BPI led by then pro-Sukarno foreign minister Dr. Soebandrio. 

One can only guess what Syamsir really meant. In any case, it points 
to possible shadow games with some interests that may intervene the 
present politico-judicial processes. As Munir's friends and other 
rights activists recently urged, it's time to reform the bewildering 
elements of intelligence within the military, in particular the BIN 
agency itself, to safeguard the country. 

General elections today may no longer be the "elections of generals" 
they used to be during Soeharto days, but Munir's critical attitude 
against some military institutions is an important reminder. 
In 1997, Munir became prominent because of his tireless efforts to 
deal with cases of missing activists. Now, as he himself became the 
victim of mysterious assassination, the Munir tragedy should mark a 
defining moment for the struggle to clean up the state. And questions 
need to be answered -- why was Munir targeted, why arsenic, why a 
flight to Europe and why precisely in (early) September 2004? No 
doubt, in all of these, full and open cooperation by BIN and BIN 
personnel are indispensable. 

Ironically, state intelligence agencies have rema

[mediacare] OOT: HIDANGAN MANIS SEHAT ALAMI UNTUK BUKA PUASA

2007-09-07 Terurut Topik Wied Harry Apriadji
PUDING MANIS TANPA GULA TANPA PEMANIS SINTETIS
SEHAT & SEGAR UNTUK BUKA PUASA


Resep dikutip dari buku ***CAKE & KUE MANIS TANPA GULA TANPA PEMANIS 
SINTETIS: Aman untuk Pengidap Diabetes, Penyakit Jantung, dan Tinggi 
Kolesterol/Trigliserida, Cocok bagi yang Ingin Tetap Langsing dan 
Awet Muda, Pas untuk Bisnis Makanan Sehat*** karya Wied Harry 
Apriadji, terbitan Gramedia Pustaka Utama. Dapatkan pula puluhan 
hidangan manis sehat alami lainnya dalam buku tersebut, yang sesuai 
untuk hidangan buka puasa serta kudapan sehat antara buka dan sahur. 



P U D I N G   J I N G G A
Untuk 12 potong


150 jus jeruk manis, dari ± 300 jeruk medan/jeruk pontianak/jeruk 
garut 
1 bungkus (7 g) agar-agar bubuk putih
100 g kismis/sultana/kurma tanpa biji, cincang
500 g labu kuning kupas, kukus hingga empuk, haluskan
3 putih telur


1.  Siapkan 2 buah loyang @ 20x7x7 cm. Basahi bagian dalamnya 
dengan air masak. Sisihkan.
2.  Campur jus jeruk manis dengan agar-agar bubuk dan 
kismis/sultana/kurma cincang. Masak di atas api sedang hingga 
mendidih, sambil sesekali diaduk, angkat. Masukkan labu kuning, aduk 
rata.
3.  Kocok putih telur dengan mikser kecepatan tinggi hingga 
berbuih. Pindahkan kecepatan mikser ke yang paling rendah. Sambil 
terus dikocok, masukkan adonan agar-agar panas. Kocok terus hingga 
rata.
4.  Tuang adonan ke dalam cetakan. Sisihkan hingga dingin dan 
mengeras. Potong-potong. 






[mediacare] [Software Freedom Day 2007 Indonesia] Ralat No Fax Workshop Otomasi Perpustakaan & Informasi

2007-09-07 Terurut Topik Ridho
No Fax. (021) 5731228

   
-
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.

[mediacare] Premiere film The Wall

2007-09-07 Terurut Topik henry a
Kepada para wartawan media cetak/elektronik/online
   
  Lupus Entertainment mengundang Anda untuk hadir pada press conference dan 
premier film The Wall, sebuah film horor yang diproduseri Hilman Hariwijaya, 
dengan pemeran utama; Nessa Sadin, Rifky Bahwel, Daryl Jacqueline, yang akan 
diadakan pada
   
  Hari/Tanggal : Selasa/11 September 2007
  Jam : 19.00 – selesai
  Tempat: Restoran Planet Hollywood dan Hollywood KC 21, Jakarta Selatan
   
  Mari beramai-ramai kita mendukung film Indonesia.
  Terima kasih atas perhatiannya.
   
  Lupus Entertainment.
  CP: Yogi Rudiat (08176509940)
  Hendry (08128335431)
  Andy (08151601324

   
-
Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.

[mediacare] Re: Kenapa Kita Benci Malaysia

2007-09-07 Terurut Topik Denny

Ini tambahan informasi bagi pengamat sosial (the watcher) dan
rekan-rekan mediacare lainnya:

Untuk praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, tidak perlu
membentuk kelompok dan melakukan gugatan (lagipula karena kasus
monopoli dan persaingan tidak sehat adalah termasuk hukum pidana,
pihak yang dirugikan memang tidak bisa melakukan gugatan / penuntutan
hanya bisa melaporkan).

Sesuai Pasal 38 (ayat 1 s/d 4) Undang-Undang tersebut, bahwa : 

(1) Setiap orang yang mengetahui telah terjadi atau patut diduga telah
terjadi pelanggaran terhadap Undang-undang ini dapat melaporkan secara
tertulis kepada Komisi dengan keterangan yang jelas tentang telah
terjadinya pelanggaran, dengan menyertakan identitas pelapor.

(2) Pihak yang dirugikan sebagai akibat terjadinya pelanggaran
terhadap Undang-undang ini dapat melaporkan secara tertulis kepada
Komisi dengan keterangan yang lengkap dan jelas tentang telah
terjadinya pelanggaran serta kerugian yang ditimbulkan, dengan
menyertakan identitas pelapor.

(3) Identitas pelapor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib
dirahasiakan oleh Komisi.

(4) Tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Komisi.


Jadi tinggal lapor saja ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
Lalu Dimana KPPU ? Situsnya bisa diakses di alamat :
http://www.kppu.go.id

Di situs itu ada formulir yang bisa diisi kalau mau melaporkan adanya
praktek monopoli  dan persaingan usaha tidak sehat.
(formulir ini bisa diakses di : http://www.kppu.go.id/new/index.php)

Atau bisa datang langsung ke :

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA

Gedung KPPU
Jalan Ir. H. Juanda No. 36 Jakarta Pusat 10120
Telp. : 62-21-3507015, 3507016, 3507043, 3519144 Faks. : 62-21-3507008
e-mail : [EMAIL PROTECTED]
www.kppu.go.id

Kantor Perwakilan Daerah KPPU

Surabaya
Bumi  Mandiri
Jl. Basuki Rahmat No. 129, Surabaya 60271
Telp. : 62-31-5454 146, Faks : 62-31-545 4146
email : [EMAIL PROTECTED]

Medan
Jl. Diponegoro No. 30, Medan
Telp. : 62-61-455 8133, Fax. : 62-61-455 8133
email : [EMAIL PROTECTED]


Balikpapan
Gedung BRI Lantai 8, Jalan Sudirman No. 37 Balikpapan 76112,
Kalimantan Timur
Telp. : 62-542-730 373
email : [EMAIL PROTECTED]


Makassar
Menara Makassar Lt. 1, Jalan Nusantara No. 1 Makassar, Sulawesi Selatan
Telp. : 62-411-310 733, Faks. : 62-411-310 733
email : [EMAIL PROTECTED]

Batam
Gedung Graha Pena Lt 3A Jl. Raya Batam Center Teluk Teriring, Nongsa -
Batam 29461, Kepulauan Riau
Phone. : 62-788-469337, 62-788-469 433
email : [EMAIL PROTECTED]



Sentaby,
DBaonk


--- In mediacare@yahoogroups.com, "The Watcher" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Salam untuk Socio,
> 
> Seharusnya, jika banyak yang tidak menyukai tindakan ASTRO, kalian
membentuk
> kelompok dan melakukan gugatan berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia
> No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
> Tidak Sehat
> 
> On 9/6/07, socio.pathos <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Kesimpulannya, kita memang harus benci Malaysia 'kan?
> > Suruh tuh Astro pulang ke kandangnya bawa semua dekodernya!
> > Emang enak disuruh bayar untuk nonton bola, tapi duitnya semua balik
> > ke sana??? Kalau minta duit, senyum manis. Duile, siapa dia main gebuk
> > orang kita? Siapa dia main hajar TKI kita? Makin dendam baca posting
> > ini deh!
> >
> > Ganyang Malaysia memang jargon mantap... hidup Soekarno!
> >
> > --



[mediacare] Pemerintah Sepakat Pertahankan PT DI

2007-09-07 Terurut Topik Sunny
http://www.suarapembaruan.com/News/2007/09/07/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 


Presiden Dukung Kenaikan Tarif Tol 

Pemerintah Sepakat Pertahankan PT DI 
Saya teringat kasus Asuransi Manulife beberapa waktu lalu. Perusahaan tersebut 
dinyatakan pailit, tetapi sesungguhnya ia masih produktif untuk beroperasi. 
Kasus yang sama menimpa PT DI. (Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil) 

[JAKARTA] Pemerintah tetap pada keputusannya menaikkan tarif di 13 ruas tol di 
seluruh Indonesia, meski dikritik banyak pihak dan terancam menghadapi gugatan 
perwalian (class action). Sikap pemerintah itu disebabkan Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono dapat memahami alasan kenaikan. 

Hal tersebut diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto, seusai 
rapat kabinet terbatas (ratas) di Ruang VIP Bandara Halim Perdanakusuma, 
Jakarta, Jumat (7/9). Ratas dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sebelum 
bertolak ke Sydney, Australia, menghadiri KTT APEC. 

Tampak hadir dalam rapat yang berlangsung selama sekitar dua jam itu, Wapres 
Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Boediono, Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, 
Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Jaksa Agung Hendarman Supandji, serta 
Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. 

Selain tidak merevisi keputusan kenaikan tarif tol, ratas juga memutuskan untuk 
menempuh jalur hukum, terkait putusan pailit terhadap PT Dirgantara Indonesia 
(DI), yang dijatuhkan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Selasa (4/9). Pemerintah 
berketetapan PT DI harus tetap beroperasi. 

Menteri PU menjelaskan, kepada Presiden disampaikan alasan dan latar belakang 
kenaikan tarif tol. "Prinsipnya, Presiden dapat memahami untuk diadakan 
penyesuaian tarif," kata Djoko, yang didampingi Juru Bicara Kepresidenan Andi 
Mallarangeng. 

Terkait kenaikan tarif tersebut, Presiden meminta kepada operator jalan tol 
agar meningkatkan pelayanannya. Selain itu, Kepala Negara juga meminta operator 
supaya cepat bertindak ketika terjadi kecelakaan. 

Sebagai insentif kepada masyarakat, Djoko menjelaskan, kepada para pelanggan 
jalan tol, akan diberi potongan tarif sebesar 25 persen. Selain itu, untuk bus 
umum dikenai tarif golongan I (kendaraan kecil). "Selama ini bis masuk golongan 
II. Dengan masuk golongan I, tarifnya menjadi lebih murah," jelasnya. 

Disinggung mengenai pemblokiran ruas tol Bintaro-Serpong oleh warga yang 
menuntut pembayaran ganti rugi, Menteri PU mengungkapkan, pemerintah telah 
menyiapkan dana pembayarannya. Dia mengakui, pemerintah belum bisa membayar 
kepada warga karena tanah di tempat tersebut masih dalam sengketa. 

"Yang saya dengar ada dua pihak yang bersengketa. Karena masih dalam status 
sengketa, pemerintah belum bisa bayar. Dana sudah ada dan sifatnya di-titipkan 
di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan," jelasnya. 


Kasasi 

Menyangkut nasib PT DI, Menneg BUMN Sofyan Djalil menjelaskan, rapat memutuskan 
keberadaan perusahaan tersebut harus tetap dipertahankan. Selain itu juga 
diputuskan untuk mengajukan kasasi terhadap vonis pailit dari Pengadilan Niaga 
Jakarta Pusat. "Tadi diputuskan perusahaan tersebut tetap beroperasi seperti 
biasa, karena dianggap masih produktif," kata Sofyan. 

Dia menjelaskan ada tiga arahan dari Presiden mengenai kasus tersebut. Pertama, 
supaya dilakukan upaya hukum berupa pengajuan kasasi. Kedua, PT DI harus tetap 
dipertahankan. Ketiga, pemerintah akan menjelaskan kepada konsumen mengenai 
prospek dan kinerja PT DI di masa mendatang. 

"Saya teringat kasus Asuransi Manulife beberapa waktu lalu. Perusahaan tersebut 
dinyatakan pailit, tetapi sesungguhnya ia masih produktif untuk beroperasi. 
Kasus yang sama menimpa PT DI. Karena itu, pemerintah memutuskan tetap 
mempertahankan perusahaan tersebut," jelas Sofyan. 


Minta Dukungan 

Dari Bandung dilaporkan, Himpunan Karyawan Dirgantara Indonesia meminta 
pemerintah memberikan dukungan kepada PT DI, terkait dengan vonis pailit. 
"Dengan memailitkan PT DI maka menimbulkan potensi denda dari customer sebesar 
US$ 100 juta dan Rp 10 miliar," ungkap Ketua Himpunan Karyawan Dirgantara 
Indonesia Andeg Bagaswanto, dalam suratnya yang dikirimkan kepada Ketua Komisi 
I dan Ketua Komisi VI DPR, Kamis (6/9). 

Selain ke DPR, surat yang sama juga ditujukan kepada Presiden, Ketua Mahkamah 
Agung, Ketua DPR, Menteri Negara BUMN, Menteri Keuangan, Komisaris PT DI, 
Direksi PT DI, dan seluruh karyawan PT DI. 

Menurut Andeg, PT DI berpotensi kehilangan peluang bisnis dalam waktu dekat, 
senilai US$ 596 juta serta Rp 111 miliar. Akibatnya, negara, sebagai pemegang 
saham, akan menanggung konsekuensi hilangnya industri matra udara dan alat 
utama sistem pertahanan, klaim internasional, termasuk timbulnya masalah baru 
tentang ketenagakerjaan. 

Putusan pailit itu, terang Andeg, mengejutkan sekaligus memprihatinkan bagi 
seluruh karyawan PT DI. "Hal ini sangat membebani perasaan seluruh karyawan 
yang saat ini sedang berusaha meningkatkan kinerja peru

[mediacare] Konflik Partai Damai Sejahtera

2007-09-07 Terurut Topik Sunny
http://www.suarapembaruan.com/News/2007/09/07/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 


Konflik Partai Damai Sejahtera 

Menkumham Digugat
[JAKARTA] Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Andi 
Mattalatta menerima pendaftaran Partai Damai Sejahtera (PDS) pimpinan Ruyandi 
Hutasoit, digugat pimpinan PDS versi Rachmat Manullang ke Peradilan Tata Usaha 
Negara (PTUN) Jakarta. Gugatan tersebut didaftarkan Rachmat, Kamis (6/9), dan 
diterima wakil panitera, Didik Hari Wasito. 

Kuasa hukum Rach-mat Manullang, Sebastian P Sudiono dan Usman Silitonga di 
Jakarta, menjelaskan keputusan Menkumham itu semakin memecah-belah PDS. 

"Kami pertanyakan apa landasan hukum dari keputusan tersebut. Keputusan 
tersebut aneh dan janggal dan tidak sesuai UU 31/2002 tentang Parpol," 
tuturnya. 

Pasal 13 Ayat (5) UU Parpol, kata Sebastian, jelas menegaskan bah- wa Depkumham 
mene- rima pendaftaran parpol sesuai hasil munas atas pergantian kepengurusan. 
Padahal, hasil Munaslub PDS di Bali menetapkan kepemimpinan Rachmat Manullang. 

"Hasil itu telah kami daftarkan pada 23 April 2007. Anehnya, jawaban belum kami 
terima sampai munculnya keputusan yang menetapkan Ruyandi. Ini kan menimbulkan 
pertanyaan,'' paparnya. 

Sedangkan, Pasal 29 menyebutkan bahwa munas merupakan lembaga tertinggi yang 
diselenggarakan lima tahun sekali. Selain itu, berdasarkan anggaran dasar dan 
rumah tangga, keputusan munas atau munaslub bersifat mengikat. 


Rekonsiliasi 

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PDS DKI Jakarta, Constant M 
Ponggawa yang dihubungi secara terpisah mengatakan langkah hukum Rachmat 
Manullang itu justru akan menyulitkan proses rekonsiliasi PDS. Padahal, kata 
dia, konflik yang terjadi saat ini adalah masalah internal, sehingga mestinya 
diselesaikan secara internal pula. 

Constant Ponggawa yang sedang berada di Amerika Serikat (AS) mengatakan 
pemerintah yang diwakili Menkumham, hanya menjalankan tugas secara 
administratif berdasarkan data otentik hukum yang ada. Karena itu, kurang tepat 
kalau sampai diseret ke PTUN. 

"Alangkah baiknya kalau ditempuh jalan rekonsiliasi antara Pak Rachmat dan 
Ruyandi. Keduanya adalah aset PDS yang sangat potensial untuk menyatukan semua 
elemen partai yang misinya menjadi garam dan terang dunia. Saya yakin bisa 
diselesaikan secara internal dan saya percaya dari hati yang paling dalam kedua 
tokoh itu punya kerinduan bersama untuk menyelesaikan masalah ini," katanya. 
[M-15] 




Last modified: 7/9/0

Re: [mediacare] KOREKSI: BERITA DUKA; Ibu SUDJINAH WAFAT

2007-09-07 Terurut Topik Artoio Gomes
Turut berduka cita,
Saya sangat bisa merasakan bagaimana penderitaan Ibu Sudjinah dan keluarga. 
Mungkin yang sangat berat dijalankan adalah ketika masa Orba berkuasa. Cacian, 
hinaan dan cap 'keturun PKI' dari orang sekitar adalah paling pahit.

Selamat jalan Ibu Sudjinah.
selamat jalan

Mira Wijaya Kusuma <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   
BERITA DUKA:

Telah meninggal dunia Ibu SUDJINAH pada hari Kamis, 06 September 2007 , Pukul 
14.30 w.i.b. 

Menurut info yang saya terima bahwa almarhumah akan dimakamkan di pd. rangon 
pada hari Jumát, 07 September 2007, Pukul 11.00 dan akan diberangkatkan dari 
Rumah Jompo: Jln. Kramat V nomor 1 - Jakarta Pusat.

Ibu Sudjinah dikenal sebagai salah satu pimpinan di Organisasi Perempuan 
GERWANI, dilahirkan di Solo 27 Juli 1928. Beliau adalah anak sulung dari 
seorang pegawai Keraton Surakarta. 
Periode kemerdekaan 1945 beliau menjadi anggota Mobile Pelajar dan Pemuda Putri 
Indonesia yang turut aktip digaris depan pertempuran. 
Pada tahun 1949, beliau menjadi kurir batalyon Bramastra di selatan Bengawan 
Solo.
Tahun 1950 - 1955 , Ibu Sudjinah mendapat beasiswa untuk kuliah di Fakultas 
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Gajah Mada (UGM).
Setahun kemudian beliau menjadi aktivis perempuan di  Organisasi GERWIS cabang 
Yogjakarta. 
Tahun 1955 - 1957 dipercayakan oleh  pimpinan pusat GERWIS, yang kemudian 
menjadi GERWANI untuk mengikuti delegasi pemuda ke Festival Pemuda Sedunia di 
Warsawa, Polandia dan kemudian diminta untuk bekerja di Sekretariat GWDS di 
Berlin. Selama masa bekerjanya beliau hadir di berbagai konferensi 
Internasional, dari Helsinki, Kopenhagen, Lausane sampai Paris.
1957 beliau kembali ke Indonesia dan menjadi Jurnalis Freelance di sejumlah 
surat kabar dan sebagai penterjemah untuk wartawan Pravda (koran terbitan Uni 
Soviet)
Tahun 1963, beliau diminta membantu sebagai penterjemah bagi Delegasi Buruh 
Wanita Sedunia di Bukarest, Rumania. 

17 Februari 1967 beliau ditangkap dan mendapat sisksaa sangat kejam, yang 
kemudian dimasukan dalam sel isolasi tersendiri di penjara Bukit Duri. 
Tahun 1976 Ibu Sudjinah di pindahkan ke Plantungan, Kendal.
Pada 17 Agustus 1983 Ibu Sudjinah dibebaskan secara bersayarat dengan mendapat  
pengawasan ketat selama 2 tahun.

Selamat Jalan Ibu Sudjinah untuk menuju tempat Damai di terima di sisi ALLAH   
S.W.T. Amin.

Jasa Perjuangan Ibu Sudjinah akan tetap di ingat dan akan diteruskan demi 
menuju Keadilan Sosial dan Kebenaran Hukum Negara Kemerdekaan Indonesia.

Turut berduka,
MiRa

La Luta Continua!




 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: 
http://www.progind.net/   
http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ 







-
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 
 
   

   
-
Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles.
Visit the Yahoo! Auto Green Center.

[mediacare] Undangan-Book Launching THE SAMPOERNA LEGACY @ (ak.'sa.ra) Kemang, Minggu 9 September 2007 jam 13:30

2007-09-07 Terurut Topik vivian idris
Putera Sampoerna Foundation & (ak.'sa.ra) present:
   
  ORANG MOEDA INDONESIA
  Peluncuran Buku THE SAMPOERNA LEGACY, a Family Business History
   
  Conceived and nurtured by Michelle Sampoerna
  Written and illustrated by Diana Hollingsworth Gessler
   
  Hadiri rangkaian acara obrolan santai yang bertemakan orang muda Indonesia 
bersama pembicara-pembicara tamu dan Putera Sampoerna Foundation
   
  Program:
   
  SERI I -- SEMANGAT ORANG MOEDA
  Minggu, 9 September 2007 jam 13:30-15:30
  Pembicara: Albert Wibisono (House of Sampoerna)
   Ayu Utami
   Yoris Sebastian
  MC: Pandji Pragiwaksono
   
  SERI II -- ORANG MOEDA BERBOEDAJA
  Selasa, 11 September 2007 jam 18:30-20:30
  Pembicara: Sujiwo Tejo
   Djenar Maesa Ayu
  MC: Yarra Aristi
   
  SERI III -- ORANG MOEDA PEDOELI
  Sabtu, 15 September 2007 jam 15:30-17:30
  Pembicara: Farhan
   Pandji Pragiwaksono
  MC; Harsya Subandrio
   
  GRATIS! Tempat terbatas. Untuk informasi selanjutnya hubungi Eva/Oneng di 
021-577 2340

   
-
Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, 
photos & more. 

Re: [mediacare] Ketua MPR berjiwa kerdil

2007-09-07 Terurut Topik Wielsma Baramuli
Setuju dengan anda Dharma! Kecuali bahwa hanya Israel yang diberkati Tuhan. 
Dengan perbandingan yang anda kemukakan antara Israel dengan Arab, maka pada 
hakikatnya cara berpikir anda sama dengan Wahid, yang anda kritik!
   
  Salam,
  Wedekabe

Budi Dharma <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Kalo tidak salah ada kalimat bijak seperti ini : "Kami ciptakan kamu 
bersuku-suku bangsa agar kamu saling mengenal". Nggak ada perintah agama yang 
bilang: "Bencilah sesamamu, anarkislah terhadap orang yang tidak sepaham dengan 
kamu."

Kontroversi pernyataan ketua MPR atas penolakannya saat ada investor Israel 
hendak masuk ke negeri menunjukkan bahwa mantan petinggi PKS ini masih kerdil 
akan pemahaman agamanya. Membela Palestina sich sah-sah saja, tapi caranya 
jangan kayak anak kecil gitu donk. Bermusuhan nggak mutu dengan Israel demi 
gengsi dengan rakyat Palestina. Yang perlu kita demo tuh kebijakannya, bukan 
Negara dan orangnya. Lha, emang di Israel sendiri nggak ada kaum muslimnya ?

Dalam banyak sejarah agama besar dunia, meski memang Israel ini "kepala batu" 
tetapi sudah menjadi rahasia umum dipilih sebagai bangsa dengan keturunan yang 
sangat diberkati Tuhan dengan kepintaran luar biasa. Jagat politik dan ekonomi 
dikuasai oleh mereka, sementara kamu Arab hanya membanggakan kejayaan masa 
lalunya saja. Sikap sirik dan picik saja yang terus ditonjolkan.

Jadi kembali ke kalimat bijak diatas, bagaimana mau menjadi rahmat bagi seluruh 
dunia bila suasana perseteruan saja yg diumbar. Keras hati dan tidak mau 
menyadari bahwa sebenarnya banyak hal positif yg bisa kita pelajari dari sepak 
terjang Israel dalam percaturan dunia ini. Maaf, kalo mau menampilkan sosok 
pongah di kancah internasional, bukannya justru kita bakal diketawain terus 
oleh dunia luar ?

NB : mau tanya Negara Arab / timur tengah mana saja yang tidak menjalin 
hubungan diplomatic dengan Israel ?




 

   
-
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 

Re: [mediacare] Ketua MPR berjiwa kerdil

2007-09-07 Terurut Topik The Watcher
Salam untuk Bapak Budi Dharma,

Dalam negara sekuler seperti Indonesia, sudah selayaknya urusan agama
dipisahkan dengan urusan negara. Hidayat Nur Wahid, dalam kapasitasnya
sebagai ketua MPR, haruslah berbicara menurut hukum dan peraturan yang
berlaku di negara Indonesia. Jadi, bagi orang yang memathui peraturan Negara
RI, haruslah memberikan komentar yang tidak berdasar agama atau
menghubung-hubungkan dengan ajaran suatu agama.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 37 Tahun 1999 tentang
Hubungan Luar Negeri di Pasal 2 yang berbunyi

Pasal 2
Hubungan Luar Negeri dan Politik Luar Negeri didasarkan pada Pancasila,
Undang-Undang
Dasar 1945, dan Garis-garis Besar Haluan Negara.


dan kutipan penjelasannya yang berbunyi

Penjelasan Pasal 2
Pelaksanaan politik luar negeri Republik Indonesia haruslah merupakan
pencerminan ideologi
bangsa. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia merupakan landasan idiil
yang
mempengaruhi dan menjiwai politik luar negeri Republik Indonesia.
Pelaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif berdasar atas hukum dasar;
yaitu Undang-
Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional yang tidak lepas dari
tujuan nasional bangsa
Indonesia sebagaimana termaktub di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
alinea
keempat.

dan mengacu kepada Preambule UUD 1945

Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai
dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.


Maka sudah selayaknya Indonesia tidak menjalin kerjasama dengan bangsa yang
terkenal menjajah negara lain. Jika ada orang atau organisasi yang mendukung
perjanjian kerjasama dengan negara yang menjajah negara lain, maka orang
atau organisasi tersebut telah melanggar Undang-Undang Republik Indonesia
No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri. Jadi, pernyataan Hidayat Nur
Wahid yang tidak menyetujui kerjasama dengan Israel adalah beralasan, karena
Israel adalah salah satu negara penjajah.


On 9/7/07, Budi Dharma <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Kalo tidak salah ada kalimat bijak seperti ini : "Kami ciptakan kamu
> bersuku-suku bangsa agar kamu saling mengenal". Nggak ada perintah agama
> yang bilang: "Bencilah sesamamu, anarkislah terhadap orang yang tidak
> sepaham dengan kamu."
>
> Kontroversi pernyataan ketua MPR atas penolakannya saat ada investor
> Israel hendak masuk ke negeri menunjukkan bahwa mantan petinggi PKS ini
> masih kerdil akan pemahaman agamanya. Membela Palestina sich sah-sah saja,
> tapi caranya jangan kayak anak kecil gitu donk. Bermusuhan nggak mutu dengan
> Israel demi gengsi dengan rakyat Palestina. Yang perlu kita demo tuh
> kebijakannya, bukan Negara dan orangnya. Lha, emang di Israel sendiri nggak
> ada kaum muslimnya ?
>
> Dalam banyak sejarah agama besar dunia, meski memang Israel ini "kepala
> batu" tetapi sudah menjadi rahasia umum dipilih sebagai bangsa dengan
> keturunan yang sangat diberkati Tuhan dengan kepintaran luar biasa. Jagat
> politik dan ekonomi dikuasai oleh mereka, sementara kamu Arab hanya
> membanggakan kejayaan masa lalunya saja. Sikap sirik dan picik saja yang
> terus ditonjolkan.
>
> Jadi kembali ke kalimat bijak diatas, bagaimana mau menjadi rahmat bagi
> seluruh dunia bila suasana perseteruan saja yg diumbar. Keras hati dan tidak
> mau menyadari bahwa sebenarnya banyak hal positif yg bisa kita pelajari dari
> sepak terjang Israel dalam percaturan dunia ini. Maaf, kalo mau menampilkan
> sosok pongah di kancah internasional, bukannya justru kita bakal diketawain
> terus oleh dunia luar ?
>
> NB : mau tanya Negara Arab / timur tengah mana saja yang tidak menjalin
> hubungan diplomatic dengan Israel ?
>
>
>  
>


[mediacare] "Muhammad SAW, Guntur Romli dan Pembajakan Sirah Nab i"

2007-09-07 Terurut Topik Budi - Production Control
Menanggapi tulisan Mas Guntur.

"Muhammad SAW, Guntur Romli dan Pembajakan Sirah Nabi"

Qosim Nursheha Dzulhadi

Tulisan Mohammad Guntur Romli (Kompas, 1 September
2007) menarik untuk dicermati. Setelah membaca
tulisannya yang lumayan panjang itu, penulis
berkesimpulan bahwa Guntur ingin menyatakan bahwa Nabi
Muhammad tumbuh dan 'dibesarkan' oleh milieu Kristen.
Artinya, lingkungan dan kaum cerdik pandai Kristen
punya andil yang cukup vital terhadap pribadi dan
nubuwwah (kenabian) Nabi Muhammad SAW. Tentu saja
tulisan tersebut 'menarik': perlu dicermati dan
dikritisi. 

Tentang Arca Maryam (Maria) dan Yesus di Ka'bah

Mengutip Muhammad bin Abdillah al-Azraqi - dalam
Akhbar Makkah - Guntur menyatakan bahwa terdapat
"gambar dan arca Isa (Yesus) dan ibunya, Maryam
(Maria) di Ka'bah". Benarkah demikian? 

Sejarawan Muslim terkemuka, Ibnu Katsir (w. 774 H)
membeberkan - dengan panjang lebar - situasi dan
kondisi ketika Fathu Makkah dalam bukunya yang
terkenal, al-Bidayah wa al-Nihayah. Beliau menyebutkan
bahwa Nabi Muhammad SAW memang melihat patung nabi
Ibrahim as. dan Maryam (Maria) di Ka'bah. Tapi, dia
tidak menyebutkan adanya arca Isa (Yesus) di sana.
Ketika melihat gambar keduanya, beliau berkata, "Dan
mereka sudah mendengar bahwa malaikat tidak akan masuk
ke dalam rumah (bait) yang di dalamnya terdapat gambar
Ibrahim. Lalu bagaimana pula seandainya gambar ini
memanah - mengundi nasib dengan anak panah." (Ibnu
Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, 1998, 4: 698).
Justru di sini Nabi SAW tidak setuju adanya patung
kedua orang yang dimuliakan itu. 

Kenapa saya mengutip Ibnu Katsir? Karena beberapa buku
yang dikutip oleh Guntur masih diragukan validitasnya,
seperti al-Halabi dan Ibnu Jarir al-Thabari. Buku
sirah Ibnu Hisyam (w. 218 H) yang paling otentik pun
tidak ada menyebutkan patung Maryam dan Isa (Yesus).
Yang disebutkan hanya gambar para malaikat, nabi
Ibrahim as. dan yang lainnya. Nabi SAW akhirnya marah
dan mengatakan, "Mereka telah menjadikan 'syaikh' kita
mengundi nasib dengan anak panah. Ibrahim tidak ada
kaitannya dengan pengundian nasib seperti itu." Lalu
beliau membaca ayat, "Ibrahim itu bukan seorang Yahudi
tidak pula Kristen, melainkan orang yang hanif (lurus)
dan menyerahkan diri (muslim), tidak pula seorang yang
musyrik (Ali Imran: 67)." Lalu beliau menyuruh agar
seluruh gambar-gambar itu diubah (dihapus). (Ibnu
Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, tahqiq dan syarh:
Musthafa al-Saqa, Ibrahim al-Abyari dan Abd al-Hafizh
Syalabi, 1997, 4: 61). 

Pendapat Ibnu Hisyam ini mengandung dua kemungkinan.
Pertama, kata "yang lainnya" (ghairuhum), menunjukkan
adanya 'lukisan/gambar' Maryam dan Isa (Yesus), bukan
"arca" Maryam dan Yesus seperti pendapat yang
di'comot' Guntur. Kedua, Nabi SAW tidak membiarkan
gambar-gambar tersebut (para malaikat, nabi Ibrahim
dan yang lainnya) menghiasi dinding Ka'bah). Maka,
gambar-gambar itu pun dihilangkan. Jadi, tidak benar
jika arca - pendapat yang dikutip Guntur - tersebut
baru hancur pada masa Yazid bin Muawiyah. Hal ini
dikuatkan dengan fakta historis, bahwa pada masa Yazid
ibn Muawiyah tidak pernah dibicarakan masalah
penghancuran gambar-gambar (arca) tersebut.

Afirmasi Al-Qur'an

Al-Qur'an (Qs. Al-Ma'idah: 82), menurut Guntur,
mengakui kedekatan orang Kristen dengan Muhammad.
Tentu kita tidak menyangkal fakta historis ini, tapi
ini perlu dilihat secara jeli dan 'jurdil', tidak asal
afirmasi. Benar sekali bahwa Waraqah bin Naufal, kakak
sepupu Khadijah sebagai orang Kristen, namun Kristen
yang masih mengikuti millah Ibrahim yang hanif. Tapi,
pengakuan Waraqah tentang kenabian Nabi SAW perlu
dilihat dengan kritis. Setelah berbicara tentang sosok
Jibril yang datang kepada Nabi SAW di Gua Hira',
Waraqah menyatakan: "Jika itu benar wahai Khadijah,
berarti Muhammad adalah "Nabi umat ini". Dan aku sudah
tahu bahwa dia adalah seorang nabi yang
ditunggu-tunggu (nabiyyun yuntazhar) oleh umat ini.
Ini adalah masanya." (Ibnu Hisyam, al-Sirah
al-Nabawiyyah, 1988, 1: 228). 

Peristiwa "Gua Hira" itulah yang disebut oleh Waraqah
sebagai "Namus" alias "rahasia" yang pernah turun
kepada Musa. Lalu Waraqah berikrar: "Amboi, seandainya
aku ketika itu - ketika Nabi SAW dimusuhi oleh kaumnya
dan dikeluarkan dari Mekah - kuat (kokoh) dan hidup
ketika kaummu mengeluarkanmu." "Apakah mereka akan
mengeluarkanku?" tanya Nabi SAW. "Ya, tidak ada
seorang pun yang datang membawa seperti apa yang
engkau bawa kecuali dimusuhi. Seandainya umurku sampai
pada masamu itu, niscaya aku akan menolongmu sekuat
tenagaku." (Wa in yudrikuni yaumuka, anshuruka nashran
mu'azzaran). (Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah,
1998, 3: 6).

Di sini, Waraqah mengakui bahwa Nabi SAW adalah "nabi
akhir zaman": nabi umat ini. Jika Waraqah hidup pada
masa risalah dan kenabian beliau, kemungkinan besar
akan memeluk Islam.

Juga tidak benar jika Nabi SAW berjalan-jalan di pasar
tujuannya adalah menyimak dan mengamati seluruh
kegiatan pasar yang berfungsi pula sebagai "festival
kebudayaan" (Qs. Al-Furqan: 7). Ini adalah pema

Re: [mediacare] Re: Kenapa Kita Benci Malaysia

2007-09-07 Terurut Topik The Watcher
Salam untuk Socio,

Seharusnya, jika banyak yang tidak menyukai tindakan ASTRO, kalian membentuk
kelompok dan melakukan gugatan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia
No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat

On 9/6/07, socio.pathos <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Kesimpulannya, kita memang harus benci Malaysia 'kan?
> Suruh tuh Astro pulang ke kandangnya bawa semua dekodernya!
> Emang enak disuruh bayar untuk nonton bola, tapi duitnya semua balik
> ke sana??? Kalau minta duit, senyum manis. Duile, siapa dia main gebuk
> orang kita? Siapa dia main hajar TKI kita? Makin dendam baca posting
> ini deh!
>
> Ganyang Malaysia memang jargon mantap... hidup Soekarno!
>
> --
>


Re: [mediacare] Pengikut PKS memang tidak merokok

2007-09-07 Terurut Topik Nugroho Dewanto

kok sama dengan pengurus dan aktivis partai damai sejahtera
(pds) yang kristen ya?

mereka juga tak ada yang merokok. mungkin mereka
juga tak setuju teori evolusi?




At 11:57 AM 9/7/2007 +0700, you wrote:

>Mas Ananto,
>
>Anda bertempat tinggal dimana?
>Kota? Kecamatan? Kelurahan?
>
>Anda bisa mulai dengan mendatangi kantor DPD PKS di kota Anda.
>Pasti 100% pengurus DPD tidak merokok.
>
>Anda masih penasaran?
>
>Kunjungi kantor DPC di Kecamatan dimana Anda tinggal.
>Keadaan serupa akan Snda temui di tingkatan ini.
>
>Anda masih belum yakin ?
>
>Silakan Anda bersilaturahmi ke kantor DPRa di tingkat Kelurahan.
>Insya Allah pengurus DPRa dengan senang hati memberikan alasan mengapa 
>mereka tidak merokok.
>
>Wassalaam,
>Budi-pc




[mediacare] konser asia tri

2007-09-07 Terurut Topik DHARONO TRISAWEGO
Asia Tri 2007
Depok
An International Performing Art Event
based on agricultural dance & music
performed by Indonesia, Japan 

Festival Asia Tri Depok 
Peristiwa Tsunami di Aceh dan sekitarnya, meletusnya
gunung Merapi di Jawa Tengah, serta beberapa bencana
alam yang sering terjadi akhir-akhir ini, adalah suatu
yang sangat penting bagi manusia untuk menyadari bahwa
manusia adalah bagian yang sangat kecil dari alam
semesta. Dan pada kenyataannya manusia sangat
tergantung pada alam yang memberi segala kebutuhan
hidup di dunia ini. 
. 
Asia Tri dimulai tahun 2005 oleh seniman Korea, Jepang
dan Indonesia. Asia Tri merupakan festival untuk
membangun kesenian musik dan tari tiga negara Asia.
Melalui festival ini akan memberikan wacana, pemikiran
antar tiga negara untuk dapat memahami bentuk
keanekaragam seni di Asia.

Asia Tri 2006 sudah dimulai sejak  September ‘06 di
Jepang dan rangkaian terakhir diselenggarakan di
Indonesia. Dengan adanya pertemuan dan kolaborasi
negara Asia, festival ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dan kolaborasi seniman bagi kemajuan dalam
pelestarian kesenian Asia.

Asia Tri 2007 Depok, akan digelar pada tanggal 14
September 2007 dalam 1 hari yang di mulai 16:00 WIB 
dengan menampilkan kelompok kesenian dari masyarakat
setempat hingga waktu magrib/buka puasa. Acara akan
dilanjutkan kembali setelah selesai sholat tarawih,
dengan menampilkan seniman tari dan seniman musik dari
Jepang dan Indonesia. Kebetulan saat Asia Tri 2007
berlangsung di Depok, bertepatan saat memasuki bulan
Ramadhan. Jadi, tanpa mengurangi bobot dan materi,
acara ini tetap terselenggara dengan baik, serta
dengan dukungan yang hangat dari warga di desa
Kalimulya tersebut.

Terselenggaranya festival “Asian Art For Depok Unity”
merupakan jembatan bagi seniman Depok ataupun seniman
lainnya untuk dapat melihat potensi yang ada pada kota
Depok itu sendiri, agar bentuk kesenian yang sudah ada
masih tetap bisa dipertahankan sebagai salah satu
bentuk kepedulian kita terhadap seni dan budaya
Indonesia.
Asia Tri di Depok kali ini menjadi salah satu tuan
rumah setelah diselenggarakan di Jogyakarta.

Dengan mengambil tema “Asian Art For Depok Unity”
diharapkan mampu meningkatkan rasa kebersamaan,
keharmonisan dan toleransi antar sesama manusia
melalui bahasa seni dan budaya.






   

Pinpoint customers who are looking for what you sell. 
http://searchmarketing.yahoo.com/


[mediacare] Mewaspadai Sepak Terjang Riaupulp

2007-09-07 Terurut Topik guntoro soewarno

 
 Setelah mendapat penghargaan super istimewa dari LPEM UI sebagai perusahaan 
yang paling peduli terhadap masalah sosial, Riaupulp kini mendapat penghargaan 
sejenis dari Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Koordinator Kesra. 
Perusahaan yang diduga kuat terus menggangsir hutan ini juga mendapat 
penghargaan dari Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
 
 Melihat sepak terjangnya yang begitu heboh, orang kemudian bertanya, Kenapa 
Riaupulp begitu getol, menggengsot kanan kiri untuk bisa meraih ' berbagai 
penghargaan? Pertanyaan ini penting karena, Polda Riau dan Mabes Polri 
menjadikan Riuppulp sebagai TO yang patut diduga sebagaipelaku  pembalak liar 
hutan di Riau.
 
 Saya kira, BPK, BPKP dan KPK patut menyidik sepak terjang institusi pemerintah 
yang begitu kepincut dan kemudian memberi penghargaan kepada Riaupulp dalam 
berbagai bentuk. Institusi pemerintah yang mudah 'terbeli' mestinya diaudit 
investigasi.
 
 Siapa yang peduli dengan dagelan gaya srimulat ini? mari kita investigasi 
sehingga jelas terungkap 'wajah' Riaupulp yang sesungguhnya.
 
 salam
 
 guntoro soewarno
 Aktivis The Indonesia Institute for Investigative Journalism (IIIJ)
 08172337211
 
   
-
Yahoo! oneSearch: Finally,  mobile search that gives answers, not web links. 

[mediacare] Need info- CP Emha Ainun Najib

2007-09-07 Terurut Topik Rena Gustaf
Dear rekan mediacare,

 

Bisa Bantu.aku butuh nomer kontak Emha Ainun Najib.

Japri juga boleh..

Terima kasih sebelumnya..

 

Regards,

Rena



[mediacare] Sinopsis 'Jendela' Edisi "Sepedahan Bandung-Lembang" TPI, Ahad, 9 September 2007

2007-09-07 Terurut Topik ramdanmalik
SINOPSIS `JENDELA' EPISODE "SEPEDAHAN BANDUNG-LEMBANG"
(TPI, MINGGU, 9 SEPTEMBER 2007, 12.00 WIB)

Menyusuri kawasan Bandung Utara, Jawa Barat pada akhir pekan dengan 
bersepeda sungguh mengasyikkan. Selain badan sehat dan bebas polusi, 
panorama alam pun mempesona mata. Taman Hutan Raya Insinyur Juanda di 
Dago Pakar, misalnya, merupakan salah satu ekosistem hutan yang masih 
tersisa di cekungan Bandung. Hutan lindung yang ditumbuhi sekitar 250 
jenis tanaman ini menyimpan jejak masa silam, dari tempat tinggal 
manusia zaman batu hingga gua Belanda yang sempat menjadi gudang 
mesiu. Setelah melewati air terjun atau curug Omas di Maribaya, 
menikmati nasi merah di Puncrut sambil memandang keelokan kota Bandung 
merupakan pilihan beristirahat. Perjalanan diteruskan ke Cihideung, 
desa bunga yang menjadi surga bagi pecinta tanaman hias. Bersepeda 
kali ini berakhir di Lembang, untuk menyaksikan mesin pemerah susu 
sapi di Cikole yang mampu menyedot 10-15 liter susu setiap 5 
menit. 




[mediacare] Ramdahan Mencari Ramona?

2007-09-07 Terurut Topik Denny
Ramadhan, siapa tak kenal? Ia tiba setahun sekali, dan dengan segala
hiruk pikuknya, pesta pora di akhirnya, siapa tak kenal?

Tapi siapa Ramona?

* * *

Asrul Sani rasanya orang yang menyandingkan Ramadhan dan Ramona dalam
skenario Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985). Ramona (Lydia Kandouw)
dipasangkan dengan sosok Ramadhan (diperankan Deddy Mizwar) dalam film
arahan Chaerul Umam ini. Ramona adalah tipikal wanita pekerja, aktif,
atlit, namun penuh keraguan dan senantiasa perlu bimbingan Marni (Ully
Artha) dalam mengarungi kehidupan percintaan dan rumah-tangganya
bersama Ramadhan.

Sedikit terlalu polos, sehingga pemberontakan terhadap pakem-pakem
Ramadhan dilakukan dengan cara yang atraktif-demonstratif, namun tidak
mencapai substansi dan hasil seperti yang diinginkannya. Untunglah ini
film semata dan dibuat di era dimana happy ending masih menjadi pilihan.

Itukah Ramona?

Sosok fiktif lain Ramona pernah hadir dalam film produksi tahun 1992.
Tetap arahan Chaerul Umam, tetapi kali ini ditulis oleh Putu Wijaya.
Masih berada dalam garis yang tak jauh berbeda dengan ramona Asrul
Sani, Ramona Putu juga menggambarkan sosok wanita dalam kehidupan
masyarakat transisi Indonesia, yang masih bergulat dalam sisa-sisa
warisan kemapanan masyarakat agraris dan pertentangannya dengan
dinamika baru masyarakat industrial modern di masa kini.

Itukah Ramona?

Mungkin itu Ramona fiktif karena bermukin dalam ranah fiksi. Seperti
pula Ramona fiksi lain yang menjadi tokoh utama novel karya Helen Hunt
Jackson. Dalam novel berjudul Ramona terbitan tahun 1884 ini, sosok
Ramona adalah seorang gadis berdarah campuran Skotlandia dan Indian
yang dipelihara seorang wanita Mexico, Senora Gonzaga Moreno.

Ramona dalam gambaran Helen Hunt Jackson adalah seorang wanita yang
memperjuangkan cinta. Ia memberontak dari tekanan ibu angkat yang
disadari tak pernah sunguh-sungguh menyayanginya, lari bersama
kekasihnya Allesandro seorang pemuda suku Indian, meski akhirnya sang
kekasih meninggal dalam pelarian mereka dan akhirnya Ramona menikah
dengan saudara angkatnya, Fellipe Moreno.

Kisah cinta Ramona, pelariannya, dan akhir pencarian cintanya menjadi
dongeng yang fenomenal untuk masyarakat Amerika kala itu. Membawa pada
industrialisasi romantisme cinta Ramona yang berujung pada penamaan
jalan, kota, dengan, monumentalisasi moment dan lokasi percintaan
Ramona. Meski bagi penciptanya sendiri, Helent Hunt Jackson,
populraitas itu lebih membuatnya jatuh kecewa. Karena baginya
popularitas Ramona tidak pernah berhasil mengangkat issue sebenarnya
yang diinginkannya.

Itukah Ramona?

Lain Ramona fiksi, lain pula dengan Ramona dalam dunia yang nyata.
Dunia alam, dunia tumbuh-tumbuhan. Ramona dalam dunia alam adalah nama
yang tidak populer untuk dari Sage (Salvia Officinalis), sejenis
tumbuhan dalam keluarga mint (Limiaceae) yang banyak digunakan untuk
menambah aroma pada masakan dan juga dipergunakan untuk obat-obatan.
Salah satu spesiesnya, Sage Putih (White Sage / Salvia Apiana)
misalnya sering digunakan dalam campuran teh untuk menimbulkan efek
mengurangi derasnya keringat, air liur, lendir pada gejala penyakit
pada sinus, kerongkongan dan paru-paru.

Penggunaan tumbuhan ini pada teh dingin dianggap berguna sebagai
penguat perut (stomach tonic), dan pada teh hangat dipercaya akan
memelihara kesehatan kerongkongan. Bahkan penggunaannya juga dipercaya
dapat bermanfaat mengatasi gejala negatif dalam kasus menstruasi
berat, meski karena efeknya mengurangi produksi susu maka tidak
dianjurkan untuk ibu yang tengah menyusui.

Dari Ramona dalam dunia herbal inilah, sinonimnya Sage dalam bahasa
Inggris membawa pada makna bijaksana atau kebijaksanaan. Entah apakah
aroma tumbuhan ini berasosiasi dengan ketenangan, sehingga membawa
kata Sage pada makna bijaksana? Entahlah, tetapi...

Itukah Ramona?


* * *

Setiap tahun, lagi-lagi Ramadhan selalu mencari Ramona. Siapakah
Ramona? Apakah ia sebenarnya? Dimana ia?

Apakah menemukan Ramona, kita menemukan jalan kebebasan dari
pakem-pakem yang membelenggu kehidupan dalam sebelas bulan bak Ramona
dalam Asrul Sani punya cerita? Namun seperti Ramona itu pula ritual
hanya demontrasi atraktif yang tak mencapai substansi sebenarnya?
Seperti Ramona kekasih Allesandro yang tak mampu menyampaikan issue
sebenarnya dalam hasrat sang penciptanya?

Kalau itu Ramona, kalaulah itu Ramona yang dicari, Ramadhan beberapa
tahun terakhir ini mungkin telah menemukannya. Ramadhan-ramadhan
terakhir, ritual rasanya menjadi semakin kehilangan makna. Televisi
mungkin jadi penawar dalam arti harafiahnya. Membuat Ramadhan malah
menjadi tawar dengan segala hiruk pikuknya, dengan lelucon dan tebaran
hadiah pengantar sahurnya.

Pengajian-pengajian menjadi semakin tidak menarik karena kali demi
kali Ramadhan seperti tak membawa perubahan yang bermakna dalam
hari-hari setelahnya. Dalam diri demi diri, jiwa demi jiwa, tak
terbatas kecil besar miskin kaya, rakyat pejabat atau ulama. Sampai
akhirnya hari-hari berlalu dan bertemu lagi dengan Ramadhan, 

[mediacare] Sinopsis 'Jendela' Episode "Maen Pukul Ala Mampang" TPI, Sabtu, 8 September 2007

2007-09-07 Terurut Topik ramdanmalik
SINOPSIS `JENDELA' EPISODE "MAEN PUKUL ALA MAMPANG"
(TPI, SABTU, 8 SEPTEMBER 2007, 12.00 WIB)

Budaya Betawi masih kental di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. 
Tradisi mengaji dan bela diri melekat dalam perguruan Jiencin, aliran 
main pukul --sekarang disebut silat-- yang  dirintis mendiang Haji 
Husein bin Usman. Dari 14 anak almarhum yang memiliki empat istri, 
hanya empat putranya yang meneruskan jurus pukul bertenaga dan gerak 
len-tur badan khas Jiencin. Salah seorang di antaranya, Muhammad 
Nurdin, yang sehari-hari bekerja di toko buku milik analis politik dan 
sejarah, Hermawan Sulistyo. Ia mempunyai murid, Muhammad Ali, yang 
juga meneruskan ilmunya kepada murid-murid sendiri. Karena 
keterampilan main pukul tak bisa menjadi gantungan hidup, Hairil Anwar 
bekerja di bengkel setiap hari. Ia hanya mewariskan ilmunya kepada 
orang-orang yang berinisiatif mempelajarinya. Sementara, Taufik 
Abdullah mendirikan perguruan cingkrik --satu dari ratusan aliran main 
pukul Betawi-- yang dipelajarinya di Rawa Belong, Jakarta Barat.