Re: [mediacare] Intel Arab - Re: Ada Mossad di Indonesia?
Arab itu tidak perlu punya agen, karena telah mendarah daging tiap tahun kurang lebih 200.000 orang pergi ke sana, pasti banyak cerita "rahasia" dibawa oleh mereka. Dan bukan itu saja turut pula mereka menyumbang ke kas devisa Arab Saudia. Jadi kalah itu si Mosad. - Original Message - From: "urban opini" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, September 07, 2007 2:03 PM Subject: [mediacare] Intel Arab - Re: Ada Mossad di Indonesia? > Jangan lupa jaringan intel Arab di Indonesia > > > catatan: > termasuk Indonebia? > > > > teogeoge <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ada benarnya Agen Mosad masuk ke Indonesia, Jendral Ryamizard > mengatakan ada 60.000 personil intel asing yang berkeliaran di NKRI. > > Mosad sangat berkepentingan di NKRI, buka mata buka > telinga.dunia tidak seindah negeri dongeng. > > Salam '45 > Teogeoge > > Note : > Komandan yang baik menghasilkan anakbuah yang baik, > komandan yang gombal menghasilkan anak buah yang gombal mukiyo ! > > > Desepsi > http://www.gatra.com/2006-08-18/artikel.php?id=97132 > > Saya bertemu Jenderal Ryamizard Ryacudu. Saya memanggilnya Abang. Saya > tanya soal pernyataannya tentang 60.000-an agen asing yang beroperasi > di Indonesia itu apa bisa dipertanggungjawabkan. Abang menjawab bahwa > apa yang dikatakannya itu benar-benar valid. Saya yakin, karena dia > mantan KSAD. > > Sebelumnya, Letnan Jenderal (purnawirawan) Z.A. Maulani (almarhum) > memberitahu saya supaya hati-hati terhadap operasi intelijen yang > menggunakan strategi desepsi. Saya ini awam soal intelijen. Saya > tanya, apa maksud desepsi itu. Pak Zen, panggilan akrab Z.A. Maulani, > menjelaskan secara praktis. > > Seorang agen ditanamkan ke tubuh organisasi target, misalnya M21, > panggilan MMI di kalangan intelijen. Si agen harus mampu menjadi orang > kepercayaan dari orang yang ditarget, misalnya Ustad Abu. Tujuan > "kepercayaan" itu sangat penting, misalnya untuk membunuh target atau > mengadu domba dengan pihak lain, dan sebagainya. Nah, penyusupan > seperti itu sehingga agen dianggap "mujahid" inilah yang disebut desepsi. > > Kasus Abdul Haris > Kasus Abdul Haris tahun 2002 terungkap setelah penangkapan Umar Faruq, > 5 Juni 2002, di Bogor. Padahal, sejak 1995, Haris mengaku sudah > "dipercaya" oleh Irfan S. Awwas, yang kini menjadi Ketua Lajnah > Tanfidziyah MMI. Apakah Irfan tidak tahu bahwa Haris adalah agen BIN? > Saya yakin Irfan tidak tahu. Ini hebatnya Haris. > > Saya pun mengenal Haris sebagai tukang pijat refleksi, karena saya > pernah dipijatnya dan saya beri upah Rp 10.000. Walhasil, tidak ada > info tentang dia yang menunjukkan bahwa Haris adalah planted agent di > tubuh MMI. Semuanya baru terkuak setelah kejadian. > > Kasus Rahmatan > Sekitar Juli 2005, saya ditelepon Asep Rahmatan Kusuma, yang mengaku > sebagai mantan agen CIA di bawah mentor Mr. Erick dari Kedutaan > Amerika Serikat di Jakarta. Katanya, itu amanah dari Pak Irfan, supaya > saya menampung pertobatan Asep. Lalu saya minta Asep ke rumah untuk > merekam testimoninya. Dia menangis, bertobat, dan bersumpah tidak akan > mengulangi lagi dosanya. > > Namun isi testimoninya sangat mencurigakan. Momentumnya bertepatan > ketika Kepala BIN Syamsir Siregar menyatakan bahwa pihaknya akan > menyusup dan mengadu domba para aktivis kelompok Islam radikal. > Kemudian, menurut dia, modus operasi para teroris telah berubah dari > pengeboman menjadi penculikan pejabat publik. > > Asep mengaku telah minta "restu" kepada Ustad Abu terkait pengaktifan > MMI di Tangerang. Namun "restu" itu tampaknya akan dialihkan untuk > "merestui" rencana serangan little nine one-one (versi mini 911) yang > akan dioperasikan oleh JI Umar Patek dengan pesawat remote control. > Namun misi ini gagal total. > > Kasus Kaparang > Sekitar September 2001, seorang yang mengaku mualaf (orang yang baru > masuk Islam dan perlu disantuni) datang ke markas MMI. Ia mengaku > bernama Lalu Muhammad Hasan alias Ihsan. Nama aslinya Andronikus > Kaparang. Ia mengklaim sebagai Komandan Laskar Kristus wilayah > Indonesia Timur. Ia mengaku disuruh CIA untuk mencari data hubungan > MMI dengan Osama bin Laden, mengetahui aliran dana yang masuk-keluar > MMI, dan melihat sejauh mana keterlibatan MMI dalam konflik Ambon. > > Pada 21 September 2001, kantor Wihdah, tempat menyimpan banyak data > MMI, dibobol maling. Empat komputer lenyap. Irfan pun melaporkan > kejadian itu ke polisi. Namun sampai detik ini tidak berhasil > mengungkap siapa malingnya. > > Pada 8 Juli 2006, ada acara Arimatea yang menggelar "testimoni mantan > Komandan Laskar Kristus" di Solo. Ustad Abu diundang sebagai keynote > speaker. Beberapa laskar MMI datang untuk menonton testimoni itu. > Ee... ternyata Kaparang! Hampir saja terjadi insiden kalau tidak > dicegah Ustad Abu. Ustad Abu minta supaya diselesaikan di markas MMI. > > Esoknya Kaparang diantar ke markas MMI oleh pengurus Arimatea untuk > klarifikasi. Kaparang mengaku agen CIA. Dia minta maaf karena sudah > memfitnah MMI. Misal
[mediacare] alasan tidak masuk PKS
Inilah alasan saya tidak mau masuk PKS dari dulu sampai sekarang, karena dilarang merokok. Wong rokok nggak haram kok dilarang...??? Pilih partai lain aja ahhh Ahmad Abdul Haq <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Salut kepada PKS yang sukses membebaskan lingkungannya dari rokok. Tapi sepertinya ada yang berlebihan. Apakah harus pengurus yang diketahui merokok kemudian diberi hukuman keras (misalnya pemecatan)? Lihat-lihat dulu bagaimana merokoknya. Kalau merokok di tempat yang jauh dari orang lain, kenapa harus ditindak? Tindaklah kalau rokoknya sudah menggangu orang lain, misalnya di kendaraan umum, rumah makan, kantor, dan sebagainya. Biarkan saja kalau merokoknya di atas pohon atau di kolong jembatan. Saya benci perokok yang menyakiti sesama dengan asap rokoknya. Kalau ada sempat, silakan lihat foto saya yang berjudul "Mau Sepak Bolanya, Tak Mau Rokoknya" ( http://ahmadabdulhaq.multiply.com/photos/album/65 ). aa_haq dari Banda Aceh --- In mediacare@yahoogroups.com, "Budi - Production Control" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mas Ananto, > > Anda bertempat tinggal dimana? > Kota? Kecamatan? Kelurahan? > > Anda bisa mulai dengan mendatangi kantor DPD PKS di kota Anda. > Pasti 100% pengurus DPD tidak merokok. > > Anda masih penasaran? > > Kunjungi kantor DPC di Kecamatan dimana Anda tinggal. > Keadaan serupa akan Snda temui di tingkatan ini. > > Anda masih belum yakin ? > > Silakan Anda bersilaturahmi ke kantor DPRa di tingkat Kelurahan. > Insya Allah pengurus DPRa dengan senang hati memberikan alasan mengapa mereka tidak merokok. > > Wassalaam, > Budi-pc > > - Original Message - > From: anantö/ > To: mediacare@yahoogroups.com > Sent: Thursday, September 06, 2007 2:52 PM - Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids.
[mediacare] Astro TV - Re: Kenapa Kita Benci Malaysia
Trims. Saya tak mau gugat apa-apa. Hanya hati nurani kita saja yang harus kita gugat. Barusan nonton Metro TV, salut Astro mau bagi permen ke TV swasta, yang rumornya cuma delay doang! Siapa butuh siaran tunda/delay, silakan ngacung tangan!? Saya tak butuh info basi... mending liyat update internet ajah 'kali... gratis pula. Coba hitung berapa pemasukan Astro dari uang berlangganan. Katakanlah Rp 50 ribu X 85 ribu pelanggan selama 8 bulan. Rp 34.000.000.000 Angka pelanggan 85 ribu bisa bergerak naik terus setahun ke depan... dan HANYA dari sub-kontrak ke Indonesia dia bisa balik modal (beli paket 3 negara, Astro All Asia Networks beli 50m doang!) Belum lagi pemasukan dari 2 juta pelanggan di Malaysia dan Brunei (Astro monopoli abiiisss di dua negara ini). Pintar betul itu orang Malaysia... bayangkan holding Astro itu 22% milik pemerintah Malaysia, yaaa tentu tahu dong ini perang bukan kelas KPPU. Sekarang jelas kita kudu "Ganyang Malaysia!" Masih mau kita dianggap bangsa kacung? Masih mau dikasih permen chupachups "siaran tunda", terus manyun? Nikmaaat... eh duitnya lari ke sono semua tuh... kayak pramugari AirAsia, manis kalau jualan topinya doang! Plis dong ah... jangan mau dibuat lengah, apa mau bikin neo Ambalat-syndrome? --- In mediacare@yahoogroups.com, "Denny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Ini tambahan informasi bagi pengamat sosial (the watcher) dan > rekan-rekan mediacare lainnya: > > Untuk praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, tidak perlu > membentuk kelompok dan melakukan gugatan (lagipula karena kasus > monopoli dan persaingan tidak sehat adalah termasuk hukum pidana, > pihak yang dirugikan memang tidak bisa melakukan gugatan / penuntutan > hanya bisa melaporkan).
Re: [mediacare] Ketua MPR berjiwa kerdil
Perasaan gw ga pernah denger si nur ini ngomong soal perlakuan yang diterima sodara-sodara kita SEBANGSA di arab sono. Bangsa ini sungguh kapiran memberikan kedaulatannnya pada orang macam si nur. 9/7/07, Budi Dharma <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kalo tidak salah ada kalimat bijak seperti ini : "Kami ciptakan kamu > bersuku-suku bangsa agar kamu saling mengenal". Nggak ada perintah agama > yang bilang: "Bencilah sesamamu, anarkislah terhadap orang yang tidak > sepaham dengan kamu." > > Kontroversi pernyataan ketua MPR atas penolakannya saat ada investor > Israel hendak masuk ke negeri menunjukkan bahwa mantan petinggi PKS ini > masih kerdil akan pemahaman agamanya. Membela Palestina sich sah-sah saja, > tapi caranya jangan kayak anak kecil gitu donk. Bermusuhan nggak mutu dengan > Israel demi gengsi dengan rakyat Palestina. Yang perlu kita demo tuh > kebijakannya, bukan Negara dan orangnya. Lha, emang di Israel sendiri nggak > ada kaum muslimnya ? > > Dalam banyak sejarah agama besar dunia, meski memang Israel ini "kepala > batu" tetapi sudah menjadi rahasia umum dipilih sebagai bangsa dengan > keturunan yang sangat diberkati Tuhan dengan kepintaran luar biasa. Jagat > politik dan ekonomi dikuasai oleh mereka, sementara kamu Arab hanya > membanggakan kejayaan masa lalunya saja. Sikap sirik dan picik saja yang > terus ditonjolkan. > > Jadi kembali ke kalimat bijak diatas, bagaimana mau menjadi rahmat bagi > seluruh dunia bila suasana perseteruan saja yg diumbar. Keras hati dan tidak > mau menyadari bahwa sebenarnya banyak hal positif yg bisa kita pelajari dari > sepak terjang Israel dalam percaturan dunia ini. Maaf, kalo mau menampilkan > sosok pongah di kancah internasional, bukannya justru kita bakal diketawain > terus oleh dunia luar ? > > NB : mau tanya Negara Arab / timur tengah mana saja yang tidak menjalin > hubungan diplomatic dengan Israel ? > > > >
Re: [mediacare] Pengikut PKS memang tidak merokok
kok mirip dengan jawaban2 pak Wido beberapa bulan yang lalu mengenai mengenal PKS ya? meskipun waktu itu topiknya bukan mengenai merokok. atau kader2 PKS memang mendapat training begitu? salam, widi On 9/7/07, Budi - Production Control <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mas Ananto, > > Anda bertempat tinggal dimana? > Kota? Kecamatan? Kelurahan? > > Anda bisa mulai dengan mendatangi kantor DPD PKS di kota Anda. > Pasti 100% pengurus DPD tidak merokok. > > Anda masih penasaran? > > Kunjungi kantor DPC di Kecamatan dimana Anda tinggal. > Keadaan serupa akan Snda temui di tingkatan ini. > > Anda masih belum yakin ? > > Silakan Anda bersilaturahmi ke kantor DPRa di tingkat Kelurahan. > Insya Allah pengurus DPRa dengan senang hati memberikan alasan mengapa > mereka tidak merokok. > > Wassalaam, > Budi-pc > > - Original Message - > From: anantö/ > To: mediacare@yahoogroups.com > Sent: Thursday, September 06, 2007 2:52 PM > Subject: Re: [mediacare] Wartawan Disudut Rokok > > Kenapa 100% tidak merokok? Anda yakin banget bisa sampai 100% begitu. > > Ananto > > MOD: > Pak Budi benar. Para kader PKS memang disyaratkan untuk tidak merokok. > Jadi kalau Anda lihat ada lelaki yang merokok, pasti bukan kader PKS. > Mungkin sekadar simpatisan bolehlah. Para pengurus PKS juga tidak boleh > bersalaman dengan lawan jenis. Apalagi cipika cipiki. Dan yang perempuan > wajib berjilbab panjang (kalau bisa warna putih). Kalau ada perempuan > berjilbab, tapi bawahannya celana jeans, pasti bukan kader PKS. Betul kan > Pak Budi? > > >
[mediacare] BIN Didesak Bubar
http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=39830 BIN Didesak Bubar (08 Sep 2007, 15 x , Komentar) JAKARTA - Ratusan aktivis hak asasi manusia (HAM) kemarin melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Badan Intelijen Negara (BIN) di Jakarta. Mereka mendesak agar lembaga telik sandi ini dibubarkan, karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir. "BIN perlu direformasi agar akses informasi terhadap lembaga ini bisa dibuka lebih lebar kepada masyarakat," ujar Suciwati, istri mendiang Munir, di sela-sela demonstrasi memperingati 3 tahun kematian Munir. Menurut Ibu dari dua anak itu, pemerintah selama tiga tahun belum memberikan perkembangan yang signifikan, karena kasus kematian suaminya itu, sempat tenggelam dengan hasil yang sama sekali tidak memuaskan. Setelah dibuka kembali, muncul harapan agar kasus tersebut bisa segera tuntas. Namun, dari beberapa sidang PK (Peninjauan Kembali) kasus kematian suaminya, nama-nama seperti Hendro Priyono (Mantan Kepala BIN) hingga petinggi BIN Muchdi P.R, tak kunjung diperiksa. Meskipun nama-nama tersebut sempat muncul dalam penyelidikan dan keterangan beberapa saksi. "Pemerintah terlalu lamban dalam menindaklanjuti nama-nama baru yang muncul dari orang BIN. Karena (nama-nama) itu sudah disinggung, saya meminta (mereka) untuk diperiksa," ujarnya. Menarik keberadaan nama-nama tersebut agar bisa diperiksa oleh kejaksaan, menurut Suciwati, adalah salah satu bentuk reformasi BIN. Selama ini, nama-nama pejabat negara tersebut sama sekali tak tersentuh, seakan berada dalam perlindungan BIN. "Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mengatakan, kasus Munir merupakan ujian bersejarah bagi negara di mata internasional demi menyelesaikan kasus pelanggaran HAM. Semestinya, SBY tetap berpegang pada itu," ujarnya. Di tempat yang sama, Koordinator Kontras Usman Hamid menyatakan, seruan reformasi atas BIN bukan merupakan upaya melawan salah satu badan negara tersebut. Reformasi tersebut menurutnya adalah demi menghapus BIN dari oknum-oknum yang mengatasnamakan BIN untuk membunuh Munir. "Kami di sini malah bermaksud membela Syamsir (Siregar, Kepala BIN). Ibarat membuang duri dalam daging, Syamsir harus berani mengajukan nama-nama tersebut untuk diperiksa," ujarnya. Aksi demo yang dimulai sekitar pukul 14.00 tersebut diikuti kurang lebih 400 pendukung aktivis HAM Munir. Mereka yang menamakan diri sebagai ASUMSI (Aliansi Solidaritas Untuk Munir dan Demokrasi) itu terdiri dari beberapa anggota dari organisasi diantaranya Kontras, Ikohi, YLBHI, LBH Jakarta, Pakem, Kompak dan juga Walhi. Suciwati yang turut dalam aksi tersebut bermaksud memberikan tanda dukungannya kepada BIN, dengan memberikan seikat karangan bunga kepada BIN. Namun, dari jejeran anggota BIN yang mengawal di balik pintu besi itu, tidak ada satupun yang bersedia menerima. Spontan para demonstran meneriakkan cemoohan kepada para anggota BIN tersebut. Setelah berorasi sekitar satu jam, rombongan demonstran yang datang dengan menggunakan metro mini dan bus sewaan itu melanjutkan aksinya di depan Istana Negara. (bay
[mediacare] Panon Hideungnya Putin
Di detik.com disampaikan bahwa Pak Putin tanya pak SBY, bagaimana ceritanya, kok lagu Panon Hideung bisa menjadi lagu Sunda. Di berita itu, pak SBY katanya tidak bisa menjelaskan. Berikut komentar saya: Kalau saja pak Putin maupun pak SBY suka baca tulisan-tulisannya Remy Silado, pasti akan tahu bahwa lagu Panon Hideung itu bukan lagu Sunda, tapi lagu Rusia yang pernah dibawakan dan dipopulerkan seniman asal Rusia dan kemudian tinggal di Bandung, sewaktu zaman kolonial Belanda. Artikel-artikel semacam itu ditulis dan dijadikan buku oleh Remy Silado, dengan judul: 9 dari 10 kata Indonesia berasal dari bahasa asing (atau kira-kira begitulah judulnya). Lain kali kalau PM Spanyol bertanya, pak SBY harus bisa menjawab bahwa lagu Kopi Dangdut, itu juga bukan lagu Indonesia, tapi asal Spanyol. Orang Indonesianya sih, dalam kasus lagu ini, hanya sekedar spanyol saja, alias SPAro NYOLong. gono
[mediacare] Salam Mega Untuk Umat Kristiani Nasionalis
Selamat Datang di PDIPerjuangan-Jatim.org Sabtu, 08 September 2007 00:53:21www.pdiperjuangan-jatim.orgFOKUS UTAMA Pendidikan Mahal, Sekolah Rakyat Ala Pasar Setono Bethek Jadi Pilihan Sirmadji : Pemerintah Tidak Serius Mengentaskan Kemiskinan Megawati : Jadikan Bamusi Pelopor Kerukunan Agama dan Kebangsaan KRONIK 714 Lagu Tanpa Teks untuk Rekor MURI dari Sang Multi Talenta Aksi Sejuta Pohon Rekatkan Umat Beragama PDI Perjuangan Jatim Sak Yek Sak Eko Kapti Ke Rakornas SUARA FRAKSI Jangan Paksakan Program Konversi Minyak Tanah PDI Perjuangan Bebas Tugaskan Husein dari DPRD Jatim Saleh Ismail Mukadar: Ada Sesuatu Yang Tidak Beres Dalam Sistim Pendidikan Di Negara Ini. BERITA CABANG Erjik: Sinergi 3 Pilar Solusi Untuk Rakyat KUKINDO Wujudkan Demokrasi Ekonomi Marhaenisme Ir. H. Sutrisno, MM: Ojok Politik, Thok. Yo, Ngomong Duit Barang ARSIP BERITA Apel Akbar HARKITNAS Soroti Berantas Korupsi Tebang Pilih Nasionalisme Hanya Topeng Bagi SBY-JK Buruh Masih Sulit Penuhi Kebutuhan Hidup Layak ARTIKEL Hasto Kristiyanto: Jalan Kerakyatan Partai Oposisi Hadrean Renanda: Apa Yang Diharapkan Dari Makna 17 Agustus? Budiman Sudjatmiko: Antara Proklamasi dan Deklarasi Sabtu, 25 Agustus 2007 Salam Mega Untuk Umat Kristiani Nasionalis Megawati Soekanoputri menyampaikan salam hangat untuk kaum Kristiani Nasionalis yang menggelar acara kerohanian bertajuk Malam Puji dan Syukur Kaum Nasionalis: Lets build our nation, di GOR KONI, Surabaya, 24/08/07. Salam Megawati tersebut disampaikan oleh Gayus Lumbuun, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI yang hadir untuk memberikan kesaksiannya pada acara tersebut. Salam untuk umat Kristiani nasionalis, mereka ada di hati saya, kata Gayus menyampaikan ucapan salam dari Megawati. Menurut Gayus, salam dari Megawati tersebut menggambarkan kecintaannya terhadap rakyat Indonesia secara keseluruhan, termasuk umat Kristiani. Sama seperti ketika Bung Karno mengatakan kepada tamunya, Mahatma Gandhi, ketika hendak menyampaikan salamnya kepada rakyat Indonesia. Bung Karno menjawabnya dengan mengatakan bahwa rakyat Indonesia ada di dalam hatinya.Mari kita doakan semoga Tuhan memberkan hikmat kepada pemimpin Indonesia dalam membuat kebijakan, kata Gayus. Menurut Sonny Saragih, Ketua Solidaritas Genenasi Muda Indonesia (Solagradsia), selaku penyelenggara acara, ingin mengajak seluruh umat Kristiani untuk ikut berpatisipasi terhadap persoalan kebangsaan saat ini. Persoalan bangsa Indonesia adalah juga persoalan umat Kristiani Indonesia. Gereja dapat dikatakan maju, jika bangsa ini maju. Umat Kristiani itu sehat, jika bangsa ini sehat, kata Sonny Saragih. Gereja dan umat Kristen, kata Sonny, adalah bagian yang tak terpisahkan dari bangsa Indonesia, karena itu persoalan kebangsaan saat ini adalah juga persoalan mereka. Rasa nasionalisme Indonesia itu harus dimiliki oleh setiap umat Kristian Indonesia. Sehat tidaknya bangsa ini, bisa dilihat dari sehat tidaknya umat Kristiani. Artinya, jika bangsa ini tidak sehat, wah, berarti ada sesuatu yang tidak beres dengan umat ini, kata Sonny yang juga Sekretaris Badan Infokom DPD PDI Perjuangan Jatim. Sementara itu, menurut Sirmadji, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, mengatakan bahwa acara tersebut sangat bagus dan positif dalam membangun rasa nasionalisme Indonesia, khususnya di kalangan muda umat Kristiani. Ini bagus. Baca Kompas, rasa nasionalisme sekarang ini sedang merosot. Dengan acara ini, generasi muda sebagai penyelenggaranya, akan membangkitkan rasa nasionalisme di kalangan anak muda dalam konteks NKRI. Dan nasionalisme itu menjadi inklusif, ini sangat penting dan positif , kata Sirmadji usai acara tersebut. Acara tersebut dihadiri oleh pengurus dari DPP PDI Perjuangan, Ir. Sutjipto (Ketua Bidang OTODA dan Pemerintahan Daerah) dan Gayus Lumbuun (Fraksi PDI Perjuangan DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur V). Acara tersebut dimeriahkan oleh penampilan Andre Hehanusa. Sebelum penampilan Andre, Indah Kurnia, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim yang saat ini sedang menyelesaikan konser 714 lagu untuk rekor MURI, tampil dengan lagu Surabaya dan mampu menyemarakkan suasana acara rohani kaum nasionalis yang Kristiani tersebut. (Red) - For ideas on reducing your carbon footprint visit Yahoo! For Good this month.
[mediacare] Re:Saya bekerja menurut peraturan & undang-undang
Bagaimana dengan mantan orang KPU yang terbukti bersalah berusaha menyuap dan kemudian dibui, namun sesat setelah check out dari hotel prodeo masih puya nyali dan tidak ada malunya, berkoar2 di depan wartawan, mengatakan akan kembali aktif di kantor lamanya..? Saya tidak akan heran andai iya seorang selebriti dan yang membuat nya terpaksa terbui hanya karena beberapa butir narkoba, dan dengan sesugukkan dia menyatakan menyesal dan meminta maaf untuk semua penggemar atas tindakan khilafnya. Dan ketika akhirnya bebas, tentu sang seleb kita sudah siap dengan jawaban "akan kembali menekuni dunia entertaiment yang dulu telah membesarkannya, bla..bla..bla" Lain halnya ketika yang mengeluarkan pertanyaan akan come back itu seorang mantan terpidana yang pernah bekerja di sebuah lembaga di mana suara pilihan berjuta rakyat negeri ini diolah dan kemudian dibuatkan SK resmi. Lembaga ini ujung kepercayaan nurani rakyat dan orang2 yang bekerja di dalamnya , tentulah bukan orang biasa, mereka orang-orang pilihan dan modal awalnya selain cukup intelek, adalah bisa dipercaya. Kepercayaan apa yang bisa kita harapkan dari seorang yang mencoba berkelit dari tuduhan korupsi dan kemudian berusaha menyuap pihak2 yang memburunya? Dengan nalar keawamanku, saya mencoba menginagt-ingat, apakah dulu kasus percobaan penyuapan itu adalah konspirasi..? Kalo iya, mengapa tak sedikit pun iya menyinggung atau ada yang bertanya, "adakah iya akan menuntut balik?". Apakah pameo lama " sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak dipercaya.." itu sudah tidak berlaku..? Pusing, capek deeech akhirnya memikirkan itu. Untuk menghibur diri, saya kemudian berpikir positif saja: bangsa ini mungkin memang makin pemaaf, meski kadang terasa tak logis dan sayangnya maaf itu untuk segelintir orang saja. takha - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.
Re: [mediacare] Fw: [media-jatim] KEKERASAN KEPADA WARTAWAN
oke Bung bagyo saya setuju kita usut dan tuntaskan kekerasan yang menimpa kawan kita wartawan di pasuruan ini. Tapi perlu dijelaskan juga dong, bagaimana kronologis kejadiannya, apa penyebab dia disundut. Nggak ada asap kalau nggak ada api kan? Kirim deh kronologis kejadiannya lengkap. Siapa tahu kita bisa ikut urun rembug. Suwun--- mediacare <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  - Original Message - From: subagyo sh To: Media Jatim Sent: Friday, September 07, 2007 8:09 PM Subject: [media-jatim] KEKERASAN KEPADA WARTAWAN MENYADARKAN PERUSAK PERADABAN Kekerasan kembali menimpa wartawan. Kali ini dialami oleh wartawan Harian Surya Arie Yoenianto yang mendapat sundutan rokok dari Ketua DPRD Pasuruan Ahmad Zubaidi, Rabu (5/9/2007). Jika kekerasan tersebut berkaitan dengan pelaksanaan hak profesi jurnalisitik dalam rangka mencari informasi, maka kekerasan itu merupakan pelanggaran hukum, tindak pidana menurut pasal 18 ayat (1) UU No. 40/1999 tentang Pers yang menentukan: Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah). Kami mendukung agar kasus itu diuji dalam rangka penegakan hukum, seperti yang selama ini dilakukan para pelawan pers yang melakukan kriminalisasi kepada kaum jurnalis dalam menjalankan tugas. Ahmad ubaidi harus dilaporkan ke Kepolisian dan kita akan melihat bagaimana hukum dapat bekerja secara adil. Jika tidak ada penegakan hukum tentang hal itu, berarti kita hidup di negara yang tertinggal oleh peradaban sebab kebebasan pers masih dibelenggu oleh kekuasaan bermental usang dan primordial. Ada banyak kaum penindas yang bermaksud menyembunyikan diri dari kerakusannya dalam melahap hak-hak kolektif publik, sehingga tidak suka jika diketahui umum. Itu yang membuat mereka marah-marah. Tapi kita harus menyadarkan mereka dan jika mereka tetap menyerang maka kita melawannya dengan cara sebagai intelektual. Salam perjuangan! Subagyo - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers - No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.485 / Virus Database: 269.13.8/993 - Release Date: 06/09/2007 15:18 - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.
[mediacare] update schedule the brandals since tommorrow nite
Saturday,8 September 2007 @ Mal Metropolitan Tangerang show will be 9.30pm Monday, Menpora Building Asia afrika- Senayan around 9pm till 11pm Be There or be be left behind.!! Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
[mediacare] Kartu Kredit, Kartu Debit
Hmmm.. ternyata panjang juga diskusi tentang masalah ini ya? Saya pikir masalahnya sederhana saja. Seingat saya, kalau kita transaksi pakai kartu kredit ataupun debit, ada proses yang disebut 'otorisasi' di mana kasir akan menggosok atau men-'swap' kartu kita pada mesin kecil yang terhubung secara elektronik dengan pusat data di bank atau provider kartu. Mesin itu akan mengkonfirmasi apakah kartu yang digunakan untuk bertransaksi masih valid atau tidak. Kalau tidak ada masalah dengan jumlah rekening atau validitas kartu kita, maka mesin itu akan mengeluarkan kwitansi berikut copy-nya. Kwitansi inilah yang kita tandatangani kalau tidak ada layanan penggunaan nomor PIN sebelum transaksi. Kalau kartu tidak valid atau rekening tidak cukup, kwitansi tadi nggak akan keluar dari mesin kecil tsb. Di sinilah pentingnya kita untuk segera melaporkan setiap kehilangan kartu debit atau kredit kepada bank yang mengeluarkan kartu tersebut. Kalau kartu kita sudah diblokir, maka transaksi apapun yang dilakukan menggunakan kartu tsb tidak akan sukses. Saya rasa cara tanda tangan ataupun PIN sama amannya selama proses 'otorisasi' tetap dilakukan. Kedua cara itu juga dipraktekan sama banyaknya di seluruh belahan dunia. Kalau kita belum sempat melaporkan kehilangan kartu, tapi kartu sudah terlanjur dipakai orang lain, yaaa... itu sih namanya apes. Hehehe Sampai sekarang sepertinya belum ditemukan cara lain yg lebih aman drpd kedua praktek tsb. MOD: Untuk kartu debet dengan ATM BCA, untuk otorisasi wajib memencet password terlebih dahulu. -- Kartu Kredit juga - Was: Re: Kartu Debit [nama bank] Tidak Aman Posted by: "irwank" [EMAIL PROTECTED] irwank2k2 Date: Thu Sep 6, 2007 7:08 am ((PDT))
[mediacare] DEMOCRACY_INDEX_2007_v3.pdf
The Economist Publishing House (UK) yang prestisius baru saja merilis DI 2007, yang diungguli oleh Swedia (1) dan beberapa negeri Skandinavia lainnya di ranking atas. Nederland hebat (3)! Czech Rep, dimana saya bermukim, no. 18 setelah sejak 1989 membangun sistem ini, persis dibawah USA (17) yang telah berupaya sejak the Fourth of July 1776 (sic!). RI yang tercinta no. 65, bersama Timor Leste, meninggalkan cukup jauh Malaysia (81) dan S'pura (84). Kasihan Rusia yang mulai persenjatai kita berada pada no. 102. Korea Utara no. 167, terakhir. Sayang ranking di DI ini tidak selalu kompatibel dengan ranking kemakmuran dan keadilan sosial. Yang berminat silahkanlah mengakses link sbb ini: http://www.economist.com/media/pdf/DEMOCRACY_INDEX_2007_v3.pdf Wassalam, Bismo DG, Praha
[mediacare] Fw: [media-jatim] KEKERASAN KEPADA WARTAWAN
- Original Message - From: subagyo sh To: Media Jatim Sent: Friday, September 07, 2007 8:09 PM Subject: [media-jatim] KEKERASAN KEPADA WARTAWAN MENYADARKAN PERUSAK PERADABAN Kekerasan kembali menimpa wartawan. Kali ini dialami oleh wartawan Harian Surya Arie Yoenianto yang mendapat sundutan rokok dari Ketua DPRD Pasuruan Ahmad Zubaidi, Rabu (5/9/2007). Jika kekerasan tersebut berkaitan dengan pelaksanaan hak profesi jurnalisitik dalam rangka mencari informasi, maka kekerasan itu merupakan pelanggaran hukum, tindak pidana menurut pasal 18 ayat (1) UU No. 40/1999 tentang Pers yang menentukan: Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah). Kami mendukung agar kasus itu diuji dalam rangka penegakan hukum, seperti yang selama ini dilakukan para pelawan pers yang melakukan kriminalisasi kepada kaum jurnalis dalam menjalankan tugas. Ahmad ubaidi harus dilaporkan ke Kepolisian dan kita akan melihat bagaimana hukum dapat bekerja secara adil. Jika tidak ada penegakan hukum tentang hal itu, berarti kita hidup di negara yang tertinggal oleh peradaban sebab kebebasan pers masih dibelenggu oleh kekuasaan bermental usang dan primordial. Ada banyak kaum penindas yang bermaksud menyembunyikan diri dari kerakusannya dalam melahap hak-hak kolektif publik, sehingga tidak suka jika diketahui umum. Itu yang membuat mereka marah-marah. Tapi kita harus menyadarkan mereka dan jika mereka tetap menyerang maka kita melawannya dengan cara sebagai intelektual. Salam perjuangan! Subagyo Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.485 / Virus Database: 269.13.8/993 - Release Date: 06/09/2007 15:18
Re: [mediacare] Ketua MPR berjiwa kerdil
Kalau seumpamanya Pak ketua MPR tidak setuju berhubungan dgn Israel cuma dikarenakan faktor pembelaan thd Palestina - ya itu memang picik dan patut disesalkan. Tapi apakah kalian pernah berpikir atau bertanya " Adakah sebab lain nya ?" Nah ini yang lebih penting. Kalian pelajari lah lagi deh- siapa sebenarnya kaum Israel itu dan bagaimana kontribusi nya thd pembangunan atau kehancuran peradaban civilization manusia dari abad ke-1 s/d WW.1, WW2, dan saat ini ? Saya rasa bukan cuma faktor Palestina saja Pak ketua MPR antipati dengan Israel. Banyak hal lain nya, cuma Beliau sukar melukiskan nya. Hayo yg jagoan dan ahli sejarah pelajari dong riwayat kaum Israel yg sesungguh nya - mungkin akan sangat bermanfaat bagi kita semua. Salam: Edo Bassalwa. --- Wielsma Baramuli <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Setuju dengan anda Dharma! Kecuali bahwa hanya > Israel yang diberkati Tuhan. Dengan perbandingan > yang anda kemukakan antara Israel dengan Arab, maka > pada hakikatnya cara berpikir anda sama dengan > Wahid, yang anda kritik! > > Salam, > Wedekabe > > Budi Dharma <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Kalo tidak salah ada kalimat bijak seperti > ini : "Kami ciptakan kamu bersuku-suku bangsa agar > kamu saling mengenal". Nggak ada perintah agama yang > bilang: "Bencilah sesamamu, anarkislah terhadap > orang yang tidak sepaham dengan kamu." > > Kontroversi pernyataan ketua MPR atas penolakannya > saat ada investor Israel hendak masuk ke negeri > menunjukkan bahwa mantan petinggi PKS ini masih > kerdil akan pemahaman agamanya. Membela Palestina > sich sah-sah saja, tapi caranya jangan kayak anak > kecil gitu donk. Bermusuhan nggak mutu dengan Israel > demi gengsi dengan rakyat Palestina. Yang perlu kita > demo tuh kebijakannya, bukan Negara dan orangnya. > Lha, emang di Israel sendiri nggak ada kaum > muslimnya ? > > Dalam banyak sejarah agama besar dunia, meski memang > Israel ini "kepala batu" tetapi sudah menjadi > rahasia umum dipilih sebagai bangsa dengan keturunan > yang sangat diberkati Tuhan dengan kepintaran luar > biasa. Jagat politik dan ekonomi dikuasai oleh > mereka, sementara kamu Arab hanya membanggakan > kejayaan masa lalunya saja. Sikap sirik dan picik > saja yang terus ditonjolkan. > > Jadi kembali ke kalimat bijak diatas, bagaimana mau > menjadi rahmat bagi seluruh dunia bila suasana > perseteruan saja yg diumbar. Keras hati dan tidak > mau menyadari bahwa sebenarnya banyak hal positif yg > bisa kita pelajari dari sepak terjang Israel dalam > percaturan dunia ini. Maaf, kalo mau menampilkan > sosok pongah di kancah internasional, bukannya > justru kita bakal diketawain terus oleh dunia luar ? > > NB : mau tanya Negara Arab / timur tengah mana saja > yang tidak menjalin hubungan diplomatic dengan > Israel ? > > > > > > > > - > Be a better Heartthrob. Get better relationship > answers from someone who knows. > Yahoo! Answers - Check it out. Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545469
[mediacare] Re: Pengikut PKS memang tidak merokok
Salut kepada PKS yang sukses membebaskan lingkungannya dari rokok. Tapi sepertinya ada yang berlebihan. Apakah harus pengurus yang diketahui merokok kemudian diberi hukuman keras (misalnya pemecatan)? Lihat-lihat dulu bagaimana merokoknya. Kalau merokok di tempat yang jauh dari orang lain, kenapa harus ditindak? Tindaklah kalau rokoknya sudah menggangu orang lain, misalnya di kendaraan umum, rumah makan, kantor, dan sebagainya. Biarkan saja kalau merokoknya di atas pohon atau di kolong jembatan. Saya benci perokok yang menyakiti sesama dengan asap rokoknya. Kalau ada sempat, silakan lihat foto saya yang berjudul "Mau Sepak Bolanya, Tak Mau Rokoknya" ( http://ahmadabdulhaq.multiply.com/photos/album/65 ). aa_haq dari Banda Aceh --- In mediacare@yahoogroups.com, "Budi - Production Control" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mas Ananto, > > Anda bertempat tinggal dimana? > Kota? Kecamatan? Kelurahan? > > Anda bisa mulai dengan mendatangi kantor DPD PKS di kota Anda. > Pasti 100% pengurus DPD tidak merokok. > > Anda masih penasaran? > > Kunjungi kantor DPC di Kecamatan dimana Anda tinggal. > Keadaan serupa akan Snda temui di tingkatan ini. > > Anda masih belum yakin ? > > Silakan Anda bersilaturahmi ke kantor DPRa di tingkat Kelurahan. > Insya Allah pengurus DPRa dengan senang hati memberikan alasan mengapa mereka tidak merokok. > > Wassalaam, > Budi-pc > > - Original Message - > From: anantö/ > To: mediacare@yahoogroups.com > Sent: Thursday, September 06, 2007 2:52 PM
[mediacare] Intel Arab - Re: Ada Mossad di Indonesia?
Jangan lupa jaringan intel Arab di Indonesia catatan: termasuk Indonebia? teogeoge <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ada benarnya Agen Mosad masuk ke Indonesia, Jendral Ryamizard mengatakan ada 60.000 personil intel asing yang berkeliaran di NKRI. Mosad sangat berkepentingan di NKRI, buka mata buka telinga.dunia tidak seindah negeri dongeng. Salam '45 Teogeoge Note : Komandan yang baik menghasilkan anakbuah yang baik, komandan yang gombal menghasilkan anak buah yang gombal mukiyo ! Desepsi http://www.gatra.com/2006-08-18/artikel.php?id=97132 Saya bertemu Jenderal Ryamizard Ryacudu. Saya memanggilnya Abang. Saya tanya soal pernyataannya tentang 60.000-an agen asing yang beroperasi di Indonesia itu apa bisa dipertanggungjawabkan. Abang menjawab bahwa apa yang dikatakannya itu benar-benar valid. Saya yakin, karena dia mantan KSAD. Sebelumnya, Letnan Jenderal (purnawirawan) Z.A. Maulani (almarhum) memberitahu saya supaya hati-hati terhadap operasi intelijen yang menggunakan strategi desepsi. Saya ini awam soal intelijen. Saya tanya, apa maksud desepsi itu. Pak Zen, panggilan akrab Z.A. Maulani, menjelaskan secara praktis. Seorang agen ditanamkan ke tubuh organisasi target, misalnya M21, panggilan MMI di kalangan intelijen. Si agen harus mampu menjadi orang kepercayaan dari orang yang ditarget, misalnya Ustad Abu. Tujuan "kepercayaan" itu sangat penting, misalnya untuk membunuh target atau mengadu domba dengan pihak lain, dan sebagainya. Nah, penyusupan seperti itu sehingga agen dianggap "mujahid" inilah yang disebut desepsi. Kasus Abdul Haris Kasus Abdul Haris tahun 2002 terungkap setelah penangkapan Umar Faruq, 5 Juni 2002, di Bogor. Padahal, sejak 1995, Haris mengaku sudah "dipercaya" oleh Irfan S. Awwas, yang kini menjadi Ketua Lajnah Tanfidziyah MMI. Apakah Irfan tidak tahu bahwa Haris adalah agen BIN? Saya yakin Irfan tidak tahu. Ini hebatnya Haris. Saya pun mengenal Haris sebagai tukang pijat refleksi, karena saya pernah dipijatnya dan saya beri upah Rp 10.000. Walhasil, tidak ada info tentang dia yang menunjukkan bahwa Haris adalah planted agent di tubuh MMI. Semuanya baru terkuak setelah kejadian. Kasus Rahmatan Sekitar Juli 2005, saya ditelepon Asep Rahmatan Kusuma, yang mengaku sebagai mantan agen CIA di bawah mentor Mr. Erick dari Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta. Katanya, itu amanah dari Pak Irfan, supaya saya menampung pertobatan Asep. Lalu saya minta Asep ke rumah untuk merekam testimoninya. Dia menangis, bertobat, dan bersumpah tidak akan mengulangi lagi dosanya. Namun isi testimoninya sangat mencurigakan. Momentumnya bertepatan ketika Kepala BIN Syamsir Siregar menyatakan bahwa pihaknya akan menyusup dan mengadu domba para aktivis kelompok Islam radikal. Kemudian, menurut dia, modus operasi para teroris telah berubah dari pengeboman menjadi penculikan pejabat publik. Asep mengaku telah minta "restu" kepada Ustad Abu terkait pengaktifan MMI di Tangerang. Namun "restu" itu tampaknya akan dialihkan untuk "merestui" rencana serangan little nine one-one (versi mini 911) yang akan dioperasikan oleh JI Umar Patek dengan pesawat remote control. Namun misi ini gagal total. Kasus Kaparang Sekitar September 2001, seorang yang mengaku mualaf (orang yang baru masuk Islam dan perlu disantuni) datang ke markas MMI. Ia mengaku bernama Lalu Muhammad Hasan alias Ihsan. Nama aslinya Andronikus Kaparang. Ia mengklaim sebagai Komandan Laskar Kristus wilayah Indonesia Timur. Ia mengaku disuruh CIA untuk mencari data hubungan MMI dengan Osama bin Laden, mengetahui aliran dana yang masuk-keluar MMI, dan melihat sejauh mana keterlibatan MMI dalam konflik Ambon. Pada 21 September 2001, kantor Wihdah, tempat menyimpan banyak data MMI, dibobol maling. Empat komputer lenyap. Irfan pun melaporkan kejadian itu ke polisi. Namun sampai detik ini tidak berhasil mengungkap siapa malingnya. Pada 8 Juli 2006, ada acara Arimatea yang menggelar "testimoni mantan Komandan Laskar Kristus" di Solo. Ustad Abu diundang sebagai keynote speaker. Beberapa laskar MMI datang untuk menonton testimoni itu. Ee... ternyata Kaparang! Hampir saja terjadi insiden kalau tidak dicegah Ustad Abu. Ustad Abu minta supaya diselesaikan di markas MMI. Esoknya Kaparang diantar ke markas MMI oleh pengurus Arimatea untuk klarifikasi. Kaparang mengaku agen CIA. Dia minta maaf karena sudah memfitnah MMI. Misalnya, waktu aktif di kelaskaran, dia sengaja menzinai beberapa wanita untuk mencoreng nama MMI. Tapi semuanya gagal. Permintaan maaf itu bisa dipahami. Namun hukum harus ditegakkan karena soal pencurian itu. Mengapa MMI? Sejak kasus Faruq, saya menyadari bahwa M21 sudah jadi TO (target operasi) oleh CIA dan kompradornya. Bom Pamulang yang menarget Abu Jibril makin menguatkan keyakinan saya. Namun, kenapa M21 kebobolan terus? Kami tidak merasa kecolongan. Semua program MMI transparan. M21 adalah organisasi tansiq amali (aliansi strategis) untuk tathbiqus-syari'ah (penegakan syariat Islam). Sehingga mau tidak
[mediacare] Finding truth in the Munir murder case three years on
http://www.thejakartapost.com/detailheadlines.asp? fileid=20070907.A06&irec=5 The Jakarta Post 7 sept. 2007 Finding truth in the Munir murder case three years on Aboeprijadi Santoso, Amsterdam The third anniversary of the assassination of Indonesia's most well- known human rights activist, Munir Said Thalib, has seen the public at home and abroad still guessing how the fatal poisoning happened and was planned. That public is however thinking much less about who did murder him and who the planner(s) were. But given the issue's possible political implications, the queries cannot be left unanswered for too long. Munir, on board a Garuda flight, was found dead a few hours before he arrived at Amsterdam on Sept. 7, 2004. He was poisoned, it's thought, sometime after he entered the immigration zone at Jakarta airport, but most probably at Singapore's Changi. His killer used a massive, lethal dose of arsenic. The tragedy might not have happened had a few things been done differently however. The fact that Munir's plan to study in the Netherlands had been known for some time -- and that he time and again canceled his departure -- would have provided his murderers the time they needed to execute. According to early investigations (the TPF Munir), Munir's murderers had four different scenarios in mind. Strangely, however, their final plan was implemented clumsily. Munir's departure date of Sept. 6 had apparently come unexpectedly, so plans had to be rearranged, possibly improvised, hastily. It was that plan, in any case, that has seen members or individuals associated with the National Intelligence Agency (BIN) implicated, although they have all denied this. The public now assumes the agency -- or its officials -- must somehow have played a key role. Thanks to media reports, campaigns at home and abroad by Munir's widow and friends and recent UN officials' responses, this murder case is widely known and queries could potentially become a time bomb. For more than two years, the police and judicial processes have achieved far too little to unravel the case. President Susilo Bambang Yudhoyono said the case would be a "test of our history". But some have suggested that, should the President's administration fail the "test", his statement could work as a boomerang. Significant changes have occurred, however, particularly in the way the police handled the case after the new Attorney General commissioned a new police investigative team. The result has been encouraging, but like an arrow that was released, we know, or assume, it was released in the correct direction. But we cannot know whether it will arrive at the right target. Optimists would let the law take its course. But suspicion abounds, given the distorted legacy of the rule of law and alleged infiltration of the intelligence apparatus within the police and judicial institutions. The Munir case may remain politically delicate and is likely to become an issue that would taint the images of some powerful figures. It may even jeopardize their positions, as the country is about to prepare new laws for parliamentary and presidential elections in 2009. There is nothing new about games the intelligence agencies play in such cases, given the interconnectedness with state and political processes between the military and police apparatuses during Soeharto's New Order. BIN chief Syamsir Siregar once suggested a similarity between the predicament of the agency he led and the Army intelligence services during the later years of President Sukarno's rule -- when they had to compete with the state intelligence agency BPI led by then pro-Sukarno foreign minister Dr. Soebandrio. One can only guess what Syamsir really meant. In any case, it points to possible shadow games with some interests that may intervene the present politico-judicial processes. As Munir's friends and other rights activists recently urged, it's time to reform the bewildering elements of intelligence within the military, in particular the BIN agency itself, to safeguard the country. General elections today may no longer be the "elections of generals" they used to be during Soeharto days, but Munir's critical attitude against some military institutions is an important reminder. In 1997, Munir became prominent because of his tireless efforts to deal with cases of missing activists. Now, as he himself became the victim of mysterious assassination, the Munir tragedy should mark a defining moment for the struggle to clean up the state. And questions need to be answered -- why was Munir targeted, why arsenic, why a flight to Europe and why precisely in (early) September 2004? No doubt, in all of these, full and open cooperation by BIN and BIN personnel are indispensable. Ironically, state intelligence agencies have rema
[mediacare] OOT: HIDANGAN MANIS SEHAT ALAMI UNTUK BUKA PUASA
PUDING MANIS TANPA GULA TANPA PEMANIS SINTETIS SEHAT & SEGAR UNTUK BUKA PUASA Resep dikutip dari buku ***CAKE & KUE MANIS TANPA GULA TANPA PEMANIS SINTETIS: Aman untuk Pengidap Diabetes, Penyakit Jantung, dan Tinggi Kolesterol/Trigliserida, Cocok bagi yang Ingin Tetap Langsing dan Awet Muda, Pas untuk Bisnis Makanan Sehat*** karya Wied Harry Apriadji, terbitan Gramedia Pustaka Utama. Dapatkan pula puluhan hidangan manis sehat alami lainnya dalam buku tersebut, yang sesuai untuk hidangan buka puasa serta kudapan sehat antara buka dan sahur. P U D I N G J I N G G A Untuk 12 potong 150 jus jeruk manis, dari ± 300 jeruk medan/jeruk pontianak/jeruk garut 1 bungkus (7 g) agar-agar bubuk putih 100 g kismis/sultana/kurma tanpa biji, cincang 500 g labu kuning kupas, kukus hingga empuk, haluskan 3 putih telur 1. Siapkan 2 buah loyang @ 20x7x7 cm. Basahi bagian dalamnya dengan air masak. Sisihkan. 2. Campur jus jeruk manis dengan agar-agar bubuk dan kismis/sultana/kurma cincang. Masak di atas api sedang hingga mendidih, sambil sesekali diaduk, angkat. Masukkan labu kuning, aduk rata. 3. Kocok putih telur dengan mikser kecepatan tinggi hingga berbuih. Pindahkan kecepatan mikser ke yang paling rendah. Sambil terus dikocok, masukkan adonan agar-agar panas. Kocok terus hingga rata. 4. Tuang adonan ke dalam cetakan. Sisihkan hingga dingin dan mengeras. Potong-potong.
[mediacare] [Software Freedom Day 2007 Indonesia] Ralat No Fax Workshop Otomasi Perpustakaan & Informasi
No Fax. (021) 5731228 - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.
[mediacare] Premiere film The Wall
Kepada para wartawan media cetak/elektronik/online Lupus Entertainment mengundang Anda untuk hadir pada press conference dan premier film The Wall, sebuah film horor yang diproduseri Hilman Hariwijaya, dengan pemeran utama; Nessa Sadin, Rifky Bahwel, Daryl Jacqueline, yang akan diadakan pada Hari/Tanggal : Selasa/11 September 2007 Jam : 19.00 selesai Tempat: Restoran Planet Hollywood dan Hollywood KC 21, Jakarta Selatan Mari beramai-ramai kita mendukung film Indonesia. Terima kasih atas perhatiannya. Lupus Entertainment. CP: Yogi Rudiat (08176509940) Hendry (08128335431) Andy (08151601324 - Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids.
[mediacare] Re: Kenapa Kita Benci Malaysia
Ini tambahan informasi bagi pengamat sosial (the watcher) dan rekan-rekan mediacare lainnya: Untuk praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, tidak perlu membentuk kelompok dan melakukan gugatan (lagipula karena kasus monopoli dan persaingan tidak sehat adalah termasuk hukum pidana, pihak yang dirugikan memang tidak bisa melakukan gugatan / penuntutan hanya bisa melaporkan). Sesuai Pasal 38 (ayat 1 s/d 4) Undang-Undang tersebut, bahwa : (1) Setiap orang yang mengetahui telah terjadi atau patut diduga telah terjadi pelanggaran terhadap Undang-undang ini dapat melaporkan secara tertulis kepada Komisi dengan keterangan yang jelas tentang telah terjadinya pelanggaran, dengan menyertakan identitas pelapor. (2) Pihak yang dirugikan sebagai akibat terjadinya pelanggaran terhadap Undang-undang ini dapat melaporkan secara tertulis kepada Komisi dengan keterangan yang lengkap dan jelas tentang telah terjadinya pelanggaran serta kerugian yang ditimbulkan, dengan menyertakan identitas pelapor. (3) Identitas pelapor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dirahasiakan oleh Komisi. (4) Tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Komisi. Jadi tinggal lapor saja ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Lalu Dimana KPPU ? Situsnya bisa diakses di alamat : http://www.kppu.go.id Di situs itu ada formulir yang bisa diisi kalau mau melaporkan adanya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. (formulir ini bisa diakses di : http://www.kppu.go.id/new/index.php) Atau bisa datang langsung ke : KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA Gedung KPPU Jalan Ir. H. Juanda No. 36 Jakarta Pusat 10120 Telp. : 62-21-3507015, 3507016, 3507043, 3519144 Faks. : 62-21-3507008 e-mail : [EMAIL PROTECTED] www.kppu.go.id Kantor Perwakilan Daerah KPPU Surabaya Bumi Mandiri Jl. Basuki Rahmat No. 129, Surabaya 60271 Telp. : 62-31-5454 146, Faks : 62-31-545 4146 email : [EMAIL PROTECTED] Medan Jl. Diponegoro No. 30, Medan Telp. : 62-61-455 8133, Fax. : 62-61-455 8133 email : [EMAIL PROTECTED] Balikpapan Gedung BRI Lantai 8, Jalan Sudirman No. 37 Balikpapan 76112, Kalimantan Timur Telp. : 62-542-730 373 email : [EMAIL PROTECTED] Makassar Menara Makassar Lt. 1, Jalan Nusantara No. 1 Makassar, Sulawesi Selatan Telp. : 62-411-310 733, Faks. : 62-411-310 733 email : [EMAIL PROTECTED] Batam Gedung Graha Pena Lt 3A Jl. Raya Batam Center Teluk Teriring, Nongsa - Batam 29461, Kepulauan Riau Phone. : 62-788-469337, 62-788-469 433 email : [EMAIL PROTECTED] Sentaby, DBaonk --- In mediacare@yahoogroups.com, "The Watcher" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Salam untuk Socio, > > Seharusnya, jika banyak yang tidak menyukai tindakan ASTRO, kalian membentuk > kelompok dan melakukan gugatan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia > No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha > Tidak Sehat > > On 9/6/07, socio.pathos <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Kesimpulannya, kita memang harus benci Malaysia 'kan? > > Suruh tuh Astro pulang ke kandangnya bawa semua dekodernya! > > Emang enak disuruh bayar untuk nonton bola, tapi duitnya semua balik > > ke sana??? Kalau minta duit, senyum manis. Duile, siapa dia main gebuk > > orang kita? Siapa dia main hajar TKI kita? Makin dendam baca posting > > ini deh! > > > > Ganyang Malaysia memang jargon mantap... hidup Soekarno! > > > > --
[mediacare] Pemerintah Sepakat Pertahankan PT DI
http://www.suarapembaruan.com/News/2007/09/07/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Presiden Dukung Kenaikan Tarif Tol Pemerintah Sepakat Pertahankan PT DI Saya teringat kasus Asuransi Manulife beberapa waktu lalu. Perusahaan tersebut dinyatakan pailit, tetapi sesungguhnya ia masih produktif untuk beroperasi. Kasus yang sama menimpa PT DI. (Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil) [JAKARTA] Pemerintah tetap pada keputusannya menaikkan tarif di 13 ruas tol di seluruh Indonesia, meski dikritik banyak pihak dan terancam menghadapi gugatan perwalian (class action). Sikap pemerintah itu disebabkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dapat memahami alasan kenaikan. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto, seusai rapat kabinet terbatas (ratas) di Ruang VIP Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (7/9). Ratas dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sebelum bertolak ke Sydney, Australia, menghadiri KTT APEC. Tampak hadir dalam rapat yang berlangsung selama sekitar dua jam itu, Wapres Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Boediono, Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Jaksa Agung Hendarman Supandji, serta Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Selain tidak merevisi keputusan kenaikan tarif tol, ratas juga memutuskan untuk menempuh jalur hukum, terkait putusan pailit terhadap PT Dirgantara Indonesia (DI), yang dijatuhkan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Selasa (4/9). Pemerintah berketetapan PT DI harus tetap beroperasi. Menteri PU menjelaskan, kepada Presiden disampaikan alasan dan latar belakang kenaikan tarif tol. "Prinsipnya, Presiden dapat memahami untuk diadakan penyesuaian tarif," kata Djoko, yang didampingi Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng. Terkait kenaikan tarif tersebut, Presiden meminta kepada operator jalan tol agar meningkatkan pelayanannya. Selain itu, Kepala Negara juga meminta operator supaya cepat bertindak ketika terjadi kecelakaan. Sebagai insentif kepada masyarakat, Djoko menjelaskan, kepada para pelanggan jalan tol, akan diberi potongan tarif sebesar 25 persen. Selain itu, untuk bus umum dikenai tarif golongan I (kendaraan kecil). "Selama ini bis masuk golongan II. Dengan masuk golongan I, tarifnya menjadi lebih murah," jelasnya. Disinggung mengenai pemblokiran ruas tol Bintaro-Serpong oleh warga yang menuntut pembayaran ganti rugi, Menteri PU mengungkapkan, pemerintah telah menyiapkan dana pembayarannya. Dia mengakui, pemerintah belum bisa membayar kepada warga karena tanah di tempat tersebut masih dalam sengketa. "Yang saya dengar ada dua pihak yang bersengketa. Karena masih dalam status sengketa, pemerintah belum bisa bayar. Dana sudah ada dan sifatnya di-titipkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan," jelasnya. Kasasi Menyangkut nasib PT DI, Menneg BUMN Sofyan Djalil menjelaskan, rapat memutuskan keberadaan perusahaan tersebut harus tetap dipertahankan. Selain itu juga diputuskan untuk mengajukan kasasi terhadap vonis pailit dari Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. "Tadi diputuskan perusahaan tersebut tetap beroperasi seperti biasa, karena dianggap masih produktif," kata Sofyan. Dia menjelaskan ada tiga arahan dari Presiden mengenai kasus tersebut. Pertama, supaya dilakukan upaya hukum berupa pengajuan kasasi. Kedua, PT DI harus tetap dipertahankan. Ketiga, pemerintah akan menjelaskan kepada konsumen mengenai prospek dan kinerja PT DI di masa mendatang. "Saya teringat kasus Asuransi Manulife beberapa waktu lalu. Perusahaan tersebut dinyatakan pailit, tetapi sesungguhnya ia masih produktif untuk beroperasi. Kasus yang sama menimpa PT DI. Karena itu, pemerintah memutuskan tetap mempertahankan perusahaan tersebut," jelas Sofyan. Minta Dukungan Dari Bandung dilaporkan, Himpunan Karyawan Dirgantara Indonesia meminta pemerintah memberikan dukungan kepada PT DI, terkait dengan vonis pailit. "Dengan memailitkan PT DI maka menimbulkan potensi denda dari customer sebesar US$ 100 juta dan Rp 10 miliar," ungkap Ketua Himpunan Karyawan Dirgantara Indonesia Andeg Bagaswanto, dalam suratnya yang dikirimkan kepada Ketua Komisi I dan Ketua Komisi VI DPR, Kamis (6/9). Selain ke DPR, surat yang sama juga ditujukan kepada Presiden, Ketua Mahkamah Agung, Ketua DPR, Menteri Negara BUMN, Menteri Keuangan, Komisaris PT DI, Direksi PT DI, dan seluruh karyawan PT DI. Menurut Andeg, PT DI berpotensi kehilangan peluang bisnis dalam waktu dekat, senilai US$ 596 juta serta Rp 111 miliar. Akibatnya, negara, sebagai pemegang saham, akan menanggung konsekuensi hilangnya industri matra udara dan alat utama sistem pertahanan, klaim internasional, termasuk timbulnya masalah baru tentang ketenagakerjaan. Putusan pailit itu, terang Andeg, mengejutkan sekaligus memprihatinkan bagi seluruh karyawan PT DI. "Hal ini sangat membebani perasaan seluruh karyawan yang saat ini sedang berusaha meningkatkan kinerja peru
[mediacare] Konflik Partai Damai Sejahtera
http://www.suarapembaruan.com/News/2007/09/07/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Konflik Partai Damai Sejahtera Menkumham Digugat [JAKARTA] Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Andi Mattalatta menerima pendaftaran Partai Damai Sejahtera (PDS) pimpinan Ruyandi Hutasoit, digugat pimpinan PDS versi Rachmat Manullang ke Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Gugatan tersebut didaftarkan Rachmat, Kamis (6/9), dan diterima wakil panitera, Didik Hari Wasito. Kuasa hukum Rach-mat Manullang, Sebastian P Sudiono dan Usman Silitonga di Jakarta, menjelaskan keputusan Menkumham itu semakin memecah-belah PDS. "Kami pertanyakan apa landasan hukum dari keputusan tersebut. Keputusan tersebut aneh dan janggal dan tidak sesuai UU 31/2002 tentang Parpol," tuturnya. Pasal 13 Ayat (5) UU Parpol, kata Sebastian, jelas menegaskan bah- wa Depkumham mene- rima pendaftaran parpol sesuai hasil munas atas pergantian kepengurusan. Padahal, hasil Munaslub PDS di Bali menetapkan kepemimpinan Rachmat Manullang. "Hasil itu telah kami daftarkan pada 23 April 2007. Anehnya, jawaban belum kami terima sampai munculnya keputusan yang menetapkan Ruyandi. Ini kan menimbulkan pertanyaan,'' paparnya. Sedangkan, Pasal 29 menyebutkan bahwa munas merupakan lembaga tertinggi yang diselenggarakan lima tahun sekali. Selain itu, berdasarkan anggaran dasar dan rumah tangga, keputusan munas atau munaslub bersifat mengikat. Rekonsiliasi Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PDS DKI Jakarta, Constant M Ponggawa yang dihubungi secara terpisah mengatakan langkah hukum Rachmat Manullang itu justru akan menyulitkan proses rekonsiliasi PDS. Padahal, kata dia, konflik yang terjadi saat ini adalah masalah internal, sehingga mestinya diselesaikan secara internal pula. Constant Ponggawa yang sedang berada di Amerika Serikat (AS) mengatakan pemerintah yang diwakili Menkumham, hanya menjalankan tugas secara administratif berdasarkan data otentik hukum yang ada. Karena itu, kurang tepat kalau sampai diseret ke PTUN. "Alangkah baiknya kalau ditempuh jalan rekonsiliasi antara Pak Rachmat dan Ruyandi. Keduanya adalah aset PDS yang sangat potensial untuk menyatukan semua elemen partai yang misinya menjadi garam dan terang dunia. Saya yakin bisa diselesaikan secara internal dan saya percaya dari hati yang paling dalam kedua tokoh itu punya kerinduan bersama untuk menyelesaikan masalah ini," katanya. [M-15] Last modified: 7/9/0
Re: [mediacare] KOREKSI: BERITA DUKA; Ibu SUDJINAH WAFAT
Turut berduka cita, Saya sangat bisa merasakan bagaimana penderitaan Ibu Sudjinah dan keluarga. Mungkin yang sangat berat dijalankan adalah ketika masa Orba berkuasa. Cacian, hinaan dan cap 'keturun PKI' dari orang sekitar adalah paling pahit. Selamat jalan Ibu Sudjinah. selamat jalan Mira Wijaya Kusuma <[EMAIL PROTECTED]> wrote: BERITA DUKA: Telah meninggal dunia Ibu SUDJINAH pada hari Kamis, 06 September 2007 , Pukul 14.30 w.i.b. Menurut info yang saya terima bahwa almarhumah akan dimakamkan di pd. rangon pada hari Jumát, 07 September 2007, Pukul 11.00 dan akan diberangkatkan dari Rumah Jompo: Jln. Kramat V nomor 1 - Jakarta Pusat. Ibu Sudjinah dikenal sebagai salah satu pimpinan di Organisasi Perempuan GERWANI, dilahirkan di Solo 27 Juli 1928. Beliau adalah anak sulung dari seorang pegawai Keraton Surakarta. Periode kemerdekaan 1945 beliau menjadi anggota Mobile Pelajar dan Pemuda Putri Indonesia yang turut aktip digaris depan pertempuran. Pada tahun 1949, beliau menjadi kurir batalyon Bramastra di selatan Bengawan Solo. Tahun 1950 - 1955 , Ibu Sudjinah mendapat beasiswa untuk kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Gajah Mada (UGM). Setahun kemudian beliau menjadi aktivis perempuan di Organisasi GERWIS cabang Yogjakarta. Tahun 1955 - 1957 dipercayakan oleh pimpinan pusat GERWIS, yang kemudian menjadi GERWANI untuk mengikuti delegasi pemuda ke Festival Pemuda Sedunia di Warsawa, Polandia dan kemudian diminta untuk bekerja di Sekretariat GWDS di Berlin. Selama masa bekerjanya beliau hadir di berbagai konferensi Internasional, dari Helsinki, Kopenhagen, Lausane sampai Paris. 1957 beliau kembali ke Indonesia dan menjadi Jurnalis Freelance di sejumlah surat kabar dan sebagai penterjemah untuk wartawan Pravda (koran terbitan Uni Soviet) Tahun 1963, beliau diminta membantu sebagai penterjemah bagi Delegasi Buruh Wanita Sedunia di Bukarest, Rumania. 17 Februari 1967 beliau ditangkap dan mendapat sisksaa sangat kejam, yang kemudian dimasukan dalam sel isolasi tersendiri di penjara Bukit Duri. Tahun 1976 Ibu Sudjinah di pindahkan ke Plantungan, Kendal. Pada 17 Agustus 1983 Ibu Sudjinah dibebaskan secara bersayarat dengan mendapat pengawasan ketat selama 2 tahun. Selamat Jalan Ibu Sudjinah untuk menuju tempat Damai di terima di sisi ALLAH S.W.T. Amin. Jasa Perjuangan Ibu Sudjinah akan tetap di ingat dan akan diteruskan demi menuju Keadilan Sosial dan Kebenaran Hukum Negara Kemerdekaan Indonesia. Turut berduka, MiRa La Luta Continua! Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games. - Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles. Visit the Yahoo! Auto Green Center.
[mediacare] Undangan-Book Launching THE SAMPOERNA LEGACY @ (ak.'sa.ra) Kemang, Minggu 9 September 2007 jam 13:30
Putera Sampoerna Foundation & (ak.'sa.ra) present: ORANG MOEDA INDONESIA Peluncuran Buku THE SAMPOERNA LEGACY, a Family Business History Conceived and nurtured by Michelle Sampoerna Written and illustrated by Diana Hollingsworth Gessler Hadiri rangkaian acara obrolan santai yang bertemakan orang muda Indonesia bersama pembicara-pembicara tamu dan Putera Sampoerna Foundation Program: SERI I -- SEMANGAT ORANG MOEDA Minggu, 9 September 2007 jam 13:30-15:30 Pembicara: Albert Wibisono (House of Sampoerna) Ayu Utami Yoris Sebastian MC: Pandji Pragiwaksono SERI II -- ORANG MOEDA BERBOEDAJA Selasa, 11 September 2007 jam 18:30-20:30 Pembicara: Sujiwo Tejo Djenar Maesa Ayu MC: Yarra Aristi SERI III -- ORANG MOEDA PEDOELI Sabtu, 15 September 2007 jam 15:30-17:30 Pembicara: Farhan Pandji Pragiwaksono MC; Harsya Subandrio GRATIS! Tempat terbatas. Untuk informasi selanjutnya hubungi Eva/Oneng di 021-577 2340 - Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, photos & more.
Re: [mediacare] Ketua MPR berjiwa kerdil
Setuju dengan anda Dharma! Kecuali bahwa hanya Israel yang diberkati Tuhan. Dengan perbandingan yang anda kemukakan antara Israel dengan Arab, maka pada hakikatnya cara berpikir anda sama dengan Wahid, yang anda kritik! Salam, Wedekabe Budi Dharma <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalo tidak salah ada kalimat bijak seperti ini : "Kami ciptakan kamu bersuku-suku bangsa agar kamu saling mengenal". Nggak ada perintah agama yang bilang: "Bencilah sesamamu, anarkislah terhadap orang yang tidak sepaham dengan kamu." Kontroversi pernyataan ketua MPR atas penolakannya saat ada investor Israel hendak masuk ke negeri menunjukkan bahwa mantan petinggi PKS ini masih kerdil akan pemahaman agamanya. Membela Palestina sich sah-sah saja, tapi caranya jangan kayak anak kecil gitu donk. Bermusuhan nggak mutu dengan Israel demi gengsi dengan rakyat Palestina. Yang perlu kita demo tuh kebijakannya, bukan Negara dan orangnya. Lha, emang di Israel sendiri nggak ada kaum muslimnya ? Dalam banyak sejarah agama besar dunia, meski memang Israel ini "kepala batu" tetapi sudah menjadi rahasia umum dipilih sebagai bangsa dengan keturunan yang sangat diberkati Tuhan dengan kepintaran luar biasa. Jagat politik dan ekonomi dikuasai oleh mereka, sementara kamu Arab hanya membanggakan kejayaan masa lalunya saja. Sikap sirik dan picik saja yang terus ditonjolkan. Jadi kembali ke kalimat bijak diatas, bagaimana mau menjadi rahmat bagi seluruh dunia bila suasana perseteruan saja yg diumbar. Keras hati dan tidak mau menyadari bahwa sebenarnya banyak hal positif yg bisa kita pelajari dari sepak terjang Israel dalam percaturan dunia ini. Maaf, kalo mau menampilkan sosok pongah di kancah internasional, bukannya justru kita bakal diketawain terus oleh dunia luar ? NB : mau tanya Negara Arab / timur tengah mana saja yang tidak menjalin hubungan diplomatic dengan Israel ? - Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.
Re: [mediacare] Ketua MPR berjiwa kerdil
Salam untuk Bapak Budi Dharma, Dalam negara sekuler seperti Indonesia, sudah selayaknya urusan agama dipisahkan dengan urusan negara. Hidayat Nur Wahid, dalam kapasitasnya sebagai ketua MPR, haruslah berbicara menurut hukum dan peraturan yang berlaku di negara Indonesia. Jadi, bagi orang yang memathui peraturan Negara RI, haruslah memberikan komentar yang tidak berdasar agama atau menghubung-hubungkan dengan ajaran suatu agama. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri di Pasal 2 yang berbunyi Pasal 2 Hubungan Luar Negeri dan Politik Luar Negeri didasarkan pada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Garis-garis Besar Haluan Negara. dan kutipan penjelasannya yang berbunyi Penjelasan Pasal 2 Pelaksanaan politik luar negeri Republik Indonesia haruslah merupakan pencerminan ideologi bangsa. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia merupakan landasan idiil yang mempengaruhi dan menjiwai politik luar negeri Republik Indonesia. Pelaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif berdasar atas hukum dasar; yaitu Undang- Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional yang tidak lepas dari tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana termaktub di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat. dan mengacu kepada Preambule UUD 1945 Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan. Maka sudah selayaknya Indonesia tidak menjalin kerjasama dengan bangsa yang terkenal menjajah negara lain. Jika ada orang atau organisasi yang mendukung perjanjian kerjasama dengan negara yang menjajah negara lain, maka orang atau organisasi tersebut telah melanggar Undang-Undang Republik Indonesia No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri. Jadi, pernyataan Hidayat Nur Wahid yang tidak menyetujui kerjasama dengan Israel adalah beralasan, karena Israel adalah salah satu negara penjajah. On 9/7/07, Budi Dharma <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kalo tidak salah ada kalimat bijak seperti ini : "Kami ciptakan kamu > bersuku-suku bangsa agar kamu saling mengenal". Nggak ada perintah agama > yang bilang: "Bencilah sesamamu, anarkislah terhadap orang yang tidak > sepaham dengan kamu." > > Kontroversi pernyataan ketua MPR atas penolakannya saat ada investor > Israel hendak masuk ke negeri menunjukkan bahwa mantan petinggi PKS ini > masih kerdil akan pemahaman agamanya. Membela Palestina sich sah-sah saja, > tapi caranya jangan kayak anak kecil gitu donk. Bermusuhan nggak mutu dengan > Israel demi gengsi dengan rakyat Palestina. Yang perlu kita demo tuh > kebijakannya, bukan Negara dan orangnya. Lha, emang di Israel sendiri nggak > ada kaum muslimnya ? > > Dalam banyak sejarah agama besar dunia, meski memang Israel ini "kepala > batu" tetapi sudah menjadi rahasia umum dipilih sebagai bangsa dengan > keturunan yang sangat diberkati Tuhan dengan kepintaran luar biasa. Jagat > politik dan ekonomi dikuasai oleh mereka, sementara kamu Arab hanya > membanggakan kejayaan masa lalunya saja. Sikap sirik dan picik saja yang > terus ditonjolkan. > > Jadi kembali ke kalimat bijak diatas, bagaimana mau menjadi rahmat bagi > seluruh dunia bila suasana perseteruan saja yg diumbar. Keras hati dan tidak > mau menyadari bahwa sebenarnya banyak hal positif yg bisa kita pelajari dari > sepak terjang Israel dalam percaturan dunia ini. Maaf, kalo mau menampilkan > sosok pongah di kancah internasional, bukannya justru kita bakal diketawain > terus oleh dunia luar ? > > NB : mau tanya Negara Arab / timur tengah mana saja yang tidak menjalin > hubungan diplomatic dengan Israel ? > > > >
[mediacare] "Muhammad SAW, Guntur Romli dan Pembajakan Sirah Nab i"
Menanggapi tulisan Mas Guntur. "Muhammad SAW, Guntur Romli dan Pembajakan Sirah Nabi" Qosim Nursheha Dzulhadi Tulisan Mohammad Guntur Romli (Kompas, 1 September 2007) menarik untuk dicermati. Setelah membaca tulisannya yang lumayan panjang itu, penulis berkesimpulan bahwa Guntur ingin menyatakan bahwa Nabi Muhammad tumbuh dan 'dibesarkan' oleh milieu Kristen. Artinya, lingkungan dan kaum cerdik pandai Kristen punya andil yang cukup vital terhadap pribadi dan nubuwwah (kenabian) Nabi Muhammad SAW. Tentu saja tulisan tersebut 'menarik': perlu dicermati dan dikritisi. Tentang Arca Maryam (Maria) dan Yesus di Ka'bah Mengutip Muhammad bin Abdillah al-Azraqi - dalam Akhbar Makkah - Guntur menyatakan bahwa terdapat "gambar dan arca Isa (Yesus) dan ibunya, Maryam (Maria) di Ka'bah". Benarkah demikian? Sejarawan Muslim terkemuka, Ibnu Katsir (w. 774 H) membeberkan - dengan panjang lebar - situasi dan kondisi ketika Fathu Makkah dalam bukunya yang terkenal, al-Bidayah wa al-Nihayah. Beliau menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memang melihat patung nabi Ibrahim as. dan Maryam (Maria) di Ka'bah. Tapi, dia tidak menyebutkan adanya arca Isa (Yesus) di sana. Ketika melihat gambar keduanya, beliau berkata, "Dan mereka sudah mendengar bahwa malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah (bait) yang di dalamnya terdapat gambar Ibrahim. Lalu bagaimana pula seandainya gambar ini memanah - mengundi nasib dengan anak panah." (Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, 1998, 4: 698). Justru di sini Nabi SAW tidak setuju adanya patung kedua orang yang dimuliakan itu. Kenapa saya mengutip Ibnu Katsir? Karena beberapa buku yang dikutip oleh Guntur masih diragukan validitasnya, seperti al-Halabi dan Ibnu Jarir al-Thabari. Buku sirah Ibnu Hisyam (w. 218 H) yang paling otentik pun tidak ada menyebutkan patung Maryam dan Isa (Yesus). Yang disebutkan hanya gambar para malaikat, nabi Ibrahim as. dan yang lainnya. Nabi SAW akhirnya marah dan mengatakan, "Mereka telah menjadikan 'syaikh' kita mengundi nasib dengan anak panah. Ibrahim tidak ada kaitannya dengan pengundian nasib seperti itu." Lalu beliau membaca ayat, "Ibrahim itu bukan seorang Yahudi tidak pula Kristen, melainkan orang yang hanif (lurus) dan menyerahkan diri (muslim), tidak pula seorang yang musyrik (Ali Imran: 67)." Lalu beliau menyuruh agar seluruh gambar-gambar itu diubah (dihapus). (Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, tahqiq dan syarh: Musthafa al-Saqa, Ibrahim al-Abyari dan Abd al-Hafizh Syalabi, 1997, 4: 61). Pendapat Ibnu Hisyam ini mengandung dua kemungkinan. Pertama, kata "yang lainnya" (ghairuhum), menunjukkan adanya 'lukisan/gambar' Maryam dan Isa (Yesus), bukan "arca" Maryam dan Yesus seperti pendapat yang di'comot' Guntur. Kedua, Nabi SAW tidak membiarkan gambar-gambar tersebut (para malaikat, nabi Ibrahim dan yang lainnya) menghiasi dinding Ka'bah). Maka, gambar-gambar itu pun dihilangkan. Jadi, tidak benar jika arca - pendapat yang dikutip Guntur - tersebut baru hancur pada masa Yazid bin Muawiyah. Hal ini dikuatkan dengan fakta historis, bahwa pada masa Yazid ibn Muawiyah tidak pernah dibicarakan masalah penghancuran gambar-gambar (arca) tersebut. Afirmasi Al-Qur'an Al-Qur'an (Qs. Al-Ma'idah: 82), menurut Guntur, mengakui kedekatan orang Kristen dengan Muhammad. Tentu kita tidak menyangkal fakta historis ini, tapi ini perlu dilihat secara jeli dan 'jurdil', tidak asal afirmasi. Benar sekali bahwa Waraqah bin Naufal, kakak sepupu Khadijah sebagai orang Kristen, namun Kristen yang masih mengikuti millah Ibrahim yang hanif. Tapi, pengakuan Waraqah tentang kenabian Nabi SAW perlu dilihat dengan kritis. Setelah berbicara tentang sosok Jibril yang datang kepada Nabi SAW di Gua Hira', Waraqah menyatakan: "Jika itu benar wahai Khadijah, berarti Muhammad adalah "Nabi umat ini". Dan aku sudah tahu bahwa dia adalah seorang nabi yang ditunggu-tunggu (nabiyyun yuntazhar) oleh umat ini. Ini adalah masanya." (Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, 1988, 1: 228). Peristiwa "Gua Hira" itulah yang disebut oleh Waraqah sebagai "Namus" alias "rahasia" yang pernah turun kepada Musa. Lalu Waraqah berikrar: "Amboi, seandainya aku ketika itu - ketika Nabi SAW dimusuhi oleh kaumnya dan dikeluarkan dari Mekah - kuat (kokoh) dan hidup ketika kaummu mengeluarkanmu." "Apakah mereka akan mengeluarkanku?" tanya Nabi SAW. "Ya, tidak ada seorang pun yang datang membawa seperti apa yang engkau bawa kecuali dimusuhi. Seandainya umurku sampai pada masamu itu, niscaya aku akan menolongmu sekuat tenagaku." (Wa in yudrikuni yaumuka, anshuruka nashran mu'azzaran). (Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, 1998, 3: 6). Di sini, Waraqah mengakui bahwa Nabi SAW adalah "nabi akhir zaman": nabi umat ini. Jika Waraqah hidup pada masa risalah dan kenabian beliau, kemungkinan besar akan memeluk Islam. Juga tidak benar jika Nabi SAW berjalan-jalan di pasar tujuannya adalah menyimak dan mengamati seluruh kegiatan pasar yang berfungsi pula sebagai "festival kebudayaan" (Qs. Al-Furqan: 7). Ini adalah pema
Re: [mediacare] Re: Kenapa Kita Benci Malaysia
Salam untuk Socio, Seharusnya, jika banyak yang tidak menyukai tindakan ASTRO, kalian membentuk kelompok dan melakukan gugatan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat On 9/6/07, socio.pathos <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kesimpulannya, kita memang harus benci Malaysia 'kan? > Suruh tuh Astro pulang ke kandangnya bawa semua dekodernya! > Emang enak disuruh bayar untuk nonton bola, tapi duitnya semua balik > ke sana??? Kalau minta duit, senyum manis. Duile, siapa dia main gebuk > orang kita? Siapa dia main hajar TKI kita? Makin dendam baca posting > ini deh! > > Ganyang Malaysia memang jargon mantap... hidup Soekarno! > > -- >
Re: [mediacare] Pengikut PKS memang tidak merokok
kok sama dengan pengurus dan aktivis partai damai sejahtera (pds) yang kristen ya? mereka juga tak ada yang merokok. mungkin mereka juga tak setuju teori evolusi? At 11:57 AM 9/7/2007 +0700, you wrote: >Mas Ananto, > >Anda bertempat tinggal dimana? >Kota? Kecamatan? Kelurahan? > >Anda bisa mulai dengan mendatangi kantor DPD PKS di kota Anda. >Pasti 100% pengurus DPD tidak merokok. > >Anda masih penasaran? > >Kunjungi kantor DPC di Kecamatan dimana Anda tinggal. >Keadaan serupa akan Snda temui di tingkatan ini. > >Anda masih belum yakin ? > >Silakan Anda bersilaturahmi ke kantor DPRa di tingkat Kelurahan. >Insya Allah pengurus DPRa dengan senang hati memberikan alasan mengapa >mereka tidak merokok. > >Wassalaam, >Budi-pc
[mediacare] konser asia tri
Asia Tri 2007 Depok An International Performing Art Event based on agricultural dance & music performed by Indonesia, Japan Festival Asia Tri Depok Peristiwa Tsunami di Aceh dan sekitarnya, meletusnya gunung Merapi di Jawa Tengah, serta beberapa bencana alam yang sering terjadi akhir-akhir ini, adalah suatu yang sangat penting bagi manusia untuk menyadari bahwa manusia adalah bagian yang sangat kecil dari alam semesta. Dan pada kenyataannya manusia sangat tergantung pada alam yang memberi segala kebutuhan hidup di dunia ini. . Asia Tri dimulai tahun 2005 oleh seniman Korea, Jepang dan Indonesia. Asia Tri merupakan festival untuk membangun kesenian musik dan tari tiga negara Asia. Melalui festival ini akan memberikan wacana, pemikiran antar tiga negara untuk dapat memahami bentuk keanekaragam seni di Asia. Asia Tri 2006 sudah dimulai sejak September 06 di Jepang dan rangkaian terakhir diselenggarakan di Indonesia. Dengan adanya pertemuan dan kolaborasi negara Asia, festival ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan kolaborasi seniman bagi kemajuan dalam pelestarian kesenian Asia. Asia Tri 2007 Depok, akan digelar pada tanggal 14 September 2007 dalam 1 hari yang di mulai 16:00 WIB dengan menampilkan kelompok kesenian dari masyarakat setempat hingga waktu magrib/buka puasa. Acara akan dilanjutkan kembali setelah selesai sholat tarawih, dengan menampilkan seniman tari dan seniman musik dari Jepang dan Indonesia. Kebetulan saat Asia Tri 2007 berlangsung di Depok, bertepatan saat memasuki bulan Ramadhan. Jadi, tanpa mengurangi bobot dan materi, acara ini tetap terselenggara dengan baik, serta dengan dukungan yang hangat dari warga di desa Kalimulya tersebut. Terselenggaranya festival Asian Art For Depok Unity merupakan jembatan bagi seniman Depok ataupun seniman lainnya untuk dapat melihat potensi yang ada pada kota Depok itu sendiri, agar bentuk kesenian yang sudah ada masih tetap bisa dipertahankan sebagai salah satu bentuk kepedulian kita terhadap seni dan budaya Indonesia. Asia Tri di Depok kali ini menjadi salah satu tuan rumah setelah diselenggarakan di Jogyakarta. Dengan mengambil tema Asian Art For Depok Unity diharapkan mampu meningkatkan rasa kebersamaan, keharmonisan dan toleransi antar sesama manusia melalui bahasa seni dan budaya. Pinpoint customers who are looking for what you sell. http://searchmarketing.yahoo.com/
[mediacare] Mewaspadai Sepak Terjang Riaupulp
Setelah mendapat penghargaan super istimewa dari LPEM UI sebagai perusahaan yang paling peduli terhadap masalah sosial, Riaupulp kini mendapat penghargaan sejenis dari Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Koordinator Kesra. Perusahaan yang diduga kuat terus menggangsir hutan ini juga mendapat penghargaan dari Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Melihat sepak terjangnya yang begitu heboh, orang kemudian bertanya, Kenapa Riaupulp begitu getol, menggengsot kanan kiri untuk bisa meraih ' berbagai penghargaan? Pertanyaan ini penting karena, Polda Riau dan Mabes Polri menjadikan Riuppulp sebagai TO yang patut diduga sebagaipelaku pembalak liar hutan di Riau. Saya kira, BPK, BPKP dan KPK patut menyidik sepak terjang institusi pemerintah yang begitu kepincut dan kemudian memberi penghargaan kepada Riaupulp dalam berbagai bentuk. Institusi pemerintah yang mudah 'terbeli' mestinya diaudit investigasi. Siapa yang peduli dengan dagelan gaya srimulat ini? mari kita investigasi sehingga jelas terungkap 'wajah' Riaupulp yang sesungguhnya. salam guntoro soewarno Aktivis The Indonesia Institute for Investigative Journalism (IIIJ) 08172337211 - Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links.
[mediacare] Need info- CP Emha Ainun Najib
Dear rekan mediacare, Bisa Bantu.aku butuh nomer kontak Emha Ainun Najib. Japri juga boleh.. Terima kasih sebelumnya.. Regards, Rena
[mediacare] Sinopsis 'Jendela' Edisi "Sepedahan Bandung-Lembang" TPI, Ahad, 9 September 2007
SINOPSIS `JENDELA' EPISODE "SEPEDAHAN BANDUNG-LEMBANG" (TPI, MINGGU, 9 SEPTEMBER 2007, 12.00 WIB) Menyusuri kawasan Bandung Utara, Jawa Barat pada akhir pekan dengan bersepeda sungguh mengasyikkan. Selain badan sehat dan bebas polusi, panorama alam pun mempesona mata. Taman Hutan Raya Insinyur Juanda di Dago Pakar, misalnya, merupakan salah satu ekosistem hutan yang masih tersisa di cekungan Bandung. Hutan lindung yang ditumbuhi sekitar 250 jenis tanaman ini menyimpan jejak masa silam, dari tempat tinggal manusia zaman batu hingga gua Belanda yang sempat menjadi gudang mesiu. Setelah melewati air terjun atau curug Omas di Maribaya, menikmati nasi merah di Puncrut sambil memandang keelokan kota Bandung merupakan pilihan beristirahat. Perjalanan diteruskan ke Cihideung, desa bunga yang menjadi surga bagi pecinta tanaman hias. Bersepeda kali ini berakhir di Lembang, untuk menyaksikan mesin pemerah susu sapi di Cikole yang mampu menyedot 10-15 liter susu setiap 5 menit.
[mediacare] Ramdahan Mencari Ramona?
Ramadhan, siapa tak kenal? Ia tiba setahun sekali, dan dengan segala hiruk pikuknya, pesta pora di akhirnya, siapa tak kenal? Tapi siapa Ramona? * * * Asrul Sani rasanya orang yang menyandingkan Ramadhan dan Ramona dalam skenario Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985). Ramona (Lydia Kandouw) dipasangkan dengan sosok Ramadhan (diperankan Deddy Mizwar) dalam film arahan Chaerul Umam ini. Ramona adalah tipikal wanita pekerja, aktif, atlit, namun penuh keraguan dan senantiasa perlu bimbingan Marni (Ully Artha) dalam mengarungi kehidupan percintaan dan rumah-tangganya bersama Ramadhan. Sedikit terlalu polos, sehingga pemberontakan terhadap pakem-pakem Ramadhan dilakukan dengan cara yang atraktif-demonstratif, namun tidak mencapai substansi dan hasil seperti yang diinginkannya. Untunglah ini film semata dan dibuat di era dimana happy ending masih menjadi pilihan. Itukah Ramona? Sosok fiktif lain Ramona pernah hadir dalam film produksi tahun 1992. Tetap arahan Chaerul Umam, tetapi kali ini ditulis oleh Putu Wijaya. Masih berada dalam garis yang tak jauh berbeda dengan ramona Asrul Sani, Ramona Putu juga menggambarkan sosok wanita dalam kehidupan masyarakat transisi Indonesia, yang masih bergulat dalam sisa-sisa warisan kemapanan masyarakat agraris dan pertentangannya dengan dinamika baru masyarakat industrial modern di masa kini. Itukah Ramona? Mungkin itu Ramona fiktif karena bermukin dalam ranah fiksi. Seperti pula Ramona fiksi lain yang menjadi tokoh utama novel karya Helen Hunt Jackson. Dalam novel berjudul Ramona terbitan tahun 1884 ini, sosok Ramona adalah seorang gadis berdarah campuran Skotlandia dan Indian yang dipelihara seorang wanita Mexico, Senora Gonzaga Moreno. Ramona dalam gambaran Helen Hunt Jackson adalah seorang wanita yang memperjuangkan cinta. Ia memberontak dari tekanan ibu angkat yang disadari tak pernah sunguh-sungguh menyayanginya, lari bersama kekasihnya Allesandro seorang pemuda suku Indian, meski akhirnya sang kekasih meninggal dalam pelarian mereka dan akhirnya Ramona menikah dengan saudara angkatnya, Fellipe Moreno. Kisah cinta Ramona, pelariannya, dan akhir pencarian cintanya menjadi dongeng yang fenomenal untuk masyarakat Amerika kala itu. Membawa pada industrialisasi romantisme cinta Ramona yang berujung pada penamaan jalan, kota, dengan, monumentalisasi moment dan lokasi percintaan Ramona. Meski bagi penciptanya sendiri, Helent Hunt Jackson, populraitas itu lebih membuatnya jatuh kecewa. Karena baginya popularitas Ramona tidak pernah berhasil mengangkat issue sebenarnya yang diinginkannya. Itukah Ramona? Lain Ramona fiksi, lain pula dengan Ramona dalam dunia yang nyata. Dunia alam, dunia tumbuh-tumbuhan. Ramona dalam dunia alam adalah nama yang tidak populer untuk dari Sage (Salvia Officinalis), sejenis tumbuhan dalam keluarga mint (Limiaceae) yang banyak digunakan untuk menambah aroma pada masakan dan juga dipergunakan untuk obat-obatan. Salah satu spesiesnya, Sage Putih (White Sage / Salvia Apiana) misalnya sering digunakan dalam campuran teh untuk menimbulkan efek mengurangi derasnya keringat, air liur, lendir pada gejala penyakit pada sinus, kerongkongan dan paru-paru. Penggunaan tumbuhan ini pada teh dingin dianggap berguna sebagai penguat perut (stomach tonic), dan pada teh hangat dipercaya akan memelihara kesehatan kerongkongan. Bahkan penggunaannya juga dipercaya dapat bermanfaat mengatasi gejala negatif dalam kasus menstruasi berat, meski karena efeknya mengurangi produksi susu maka tidak dianjurkan untuk ibu yang tengah menyusui. Dari Ramona dalam dunia herbal inilah, sinonimnya Sage dalam bahasa Inggris membawa pada makna bijaksana atau kebijaksanaan. Entah apakah aroma tumbuhan ini berasosiasi dengan ketenangan, sehingga membawa kata Sage pada makna bijaksana? Entahlah, tetapi... Itukah Ramona? * * * Setiap tahun, lagi-lagi Ramadhan selalu mencari Ramona. Siapakah Ramona? Apakah ia sebenarnya? Dimana ia? Apakah menemukan Ramona, kita menemukan jalan kebebasan dari pakem-pakem yang membelenggu kehidupan dalam sebelas bulan bak Ramona dalam Asrul Sani punya cerita? Namun seperti Ramona itu pula ritual hanya demontrasi atraktif yang tak mencapai substansi sebenarnya? Seperti Ramona kekasih Allesandro yang tak mampu menyampaikan issue sebenarnya dalam hasrat sang penciptanya? Kalau itu Ramona, kalaulah itu Ramona yang dicari, Ramadhan beberapa tahun terakhir ini mungkin telah menemukannya. Ramadhan-ramadhan terakhir, ritual rasanya menjadi semakin kehilangan makna. Televisi mungkin jadi penawar dalam arti harafiahnya. Membuat Ramadhan malah menjadi tawar dengan segala hiruk pikuknya, dengan lelucon dan tebaran hadiah pengantar sahurnya. Pengajian-pengajian menjadi semakin tidak menarik karena kali demi kali Ramadhan seperti tak membawa perubahan yang bermakna dalam hari-hari setelahnya. Dalam diri demi diri, jiwa demi jiwa, tak terbatas kecil besar miskin kaya, rakyat pejabat atau ulama. Sampai akhirnya hari-hari berlalu dan bertemu lagi dengan Ramadhan,
[mediacare] Sinopsis 'Jendela' Episode "Maen Pukul Ala Mampang" TPI, Sabtu, 8 September 2007
SINOPSIS `JENDELA' EPISODE "MAEN PUKUL ALA MAMPANG" (TPI, SABTU, 8 SEPTEMBER 2007, 12.00 WIB) Budaya Betawi masih kental di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Tradisi mengaji dan bela diri melekat dalam perguruan Jiencin, aliran main pukul --sekarang disebut silat-- yang dirintis mendiang Haji Husein bin Usman. Dari 14 anak almarhum yang memiliki empat istri, hanya empat putranya yang meneruskan jurus pukul bertenaga dan gerak len-tur badan khas Jiencin. Salah seorang di antaranya, Muhammad Nurdin, yang sehari-hari bekerja di toko buku milik analis politik dan sejarah, Hermawan Sulistyo. Ia mempunyai murid, Muhammad Ali, yang juga meneruskan ilmunya kepada murid-murid sendiri. Karena keterampilan main pukul tak bisa menjadi gantungan hidup, Hairil Anwar bekerja di bengkel setiap hari. Ia hanya mewariskan ilmunya kepada orang-orang yang berinisiatif mempelajarinya. Sementara, Taufik Abdullah mendirikan perguruan cingkrik --satu dari ratusan aliran main pukul Betawi-- yang dipelajarinya di Rawa Belong, Jakarta Barat.